LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Daftar Isi
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksekutif
Halaman ii iv v
BAB I
PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi B. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kinerja C. Sistematika Penyajian
1 1 7 9
BAB II
RENCANA STRATEJIK DAN RENCANA KINERJA I. Rencana Stratejik BPKP 2010-2014 A. Pernyataan Visi B. Pernyataan Misi C. Tujuan Stratejik D. Program Stratejik II. Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 A. Matrik Program dan Kegiatan B. Target Kinerja
11 11 11 15 17 18 22 23 24
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan D. Permasalahan dan Strategi Pemecahan
27 27 28 65 67
BAB IV
PENUTUP
68
Lampiran: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bali (2010-2014) Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 (Revisi) Laporan Kinerja Triwulan IV Tahun 2011 Rincian Penugasan Per Renstra Tahun 2011 Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2011 Formulir Efisiensi dan Efektivitas Kegiatan Tahun 2011
iv
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Pengantar
PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan rahmat-Nya penyusunan ”Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bali Tahun 2011” dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas keuangan dan pembangunan serta berkaitan dengan terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance). Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang mengacu kepada Penetapan Kinerja (Tapkin) Revisi Tahun 2011 sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Stratejik (Renstra) BPKP 2010-2014. Berkat kebersamaan dan kedisiplinan yang tercermin dari kerja keras dari seluruh jajaran dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja yang cukup memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar pengembangan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan di masa yang akan datang. Namun sebagai manusia kita tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, tapi setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil capaian kinerja yang telah dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Oleh sebab itu masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan.
ii
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Ringkasan Eksekutif
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan akuntabilitas merupakan wujud pertanggungjawaban
Penyusunan
laporan
pertanggungjawaban
kepada
akuntabilitas seluruh
adalah
wujud
stakeholders
mengenai
keberhasilan maupun
keberhasilan maupun kegagalan organisasi dalam upaya mencapai
kegagalan.
visi yang telah ditetapkan serta untuk memberikan umpan balik yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kinerja dan pengambilan keputusan. Laporan Kinerja ini merupakan wujud dari pertanggungjawaban Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam melaksanakan tugas pokoknya kepada stakeholders.
Proaktif dan Terpercaya dalam Mentranformasikan Manajemen Pemerintahan
BPKP memiliki visi Auditor Presiden yang responsif,
interaktif,
dan
terpercaya
untuk
mewujudkan
akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas, dengan misi, sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN. 2. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten. 4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi auditor/pemerintah. Penetapan Kinerja Tahun 2011 memuat Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas
Sebagai suatu instansi yang merupakan perpanjangan tangan dari BPKP Pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Bali mempunyai tugas mewujudkan Rencana Stratejik yang telah dirumuskan BPKP. Dalam
Keuangan Negara dan
v
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Ringkasan Eksekutif
pembinaan penyelenggaraan SPIP, Hasil Penyelenggaraan
mengimplementasikan Perwakilan
BPKP
penjabaran
Provinsi
Bali
Rencana telah
Stratejik
menyusun
tersebut, dokumen
Dukungan Manajemen
perencanaan berupa Penetapan Kinerja Tahun 2011(Revisi) yang
Perwakilan BPKP dan Hasil
memuat Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern
Pengadaan dan Penyaluran
Akuntabilitas
Sarana dan Prasarana
Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP, Hasil
Perwakilan BPKP.
Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dan Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi Bali tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik positif maupun negatif, internal maupun eksternal organisasi yang berpengaruh terhadap kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali selama tahun 2011.
Target indikator program tidak ditetapkan (uncontrollable).
Pada tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Bali merencanakan melaksanakan 28 kegiatan dengan gambaran hasil pengukuran kinerja (self assesment) sebagai berikut : (1) Dari 26 hasil kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan
Negara
dan
Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sesuai dengan hasil revisi PKP2T semester I sebanyak 517 PP.
Dari
517 PP
terdapat
37 PP atau 7,16% yang
dibatalkan, sehingga target PKP2T tahun 2011 adalah sebanyak 480 PP. Disamping itu, telah dilaksanakan 302 PP Non
PKP2T.
Dengan
dilaksanakan seluruhnya
demikian
jumlah
PP
yang
telah
775 PP atau 161,45% dari target
PKP2T. (2) Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dengan target 44 input telah dilaksanakan seluruhnya sebanyak 174 input atau 168,18%. (3) Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP dengan target 48 unit telah dilaksanakan
vi
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Ringkasan Eksekutif
dilaksanakan seluruhnya sebanyak 106 unit atau 220,83%. (4) Dari sisi efisiensi hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan
Negara
dan
Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dari target 26 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan kegiatan secara efisien sebanyak 23 kegiatan atau (88,46%), dan 3 kegiatan atau (11,54%) kegiatan dilaksanakan tidak efisien. Kegiatan yang tidak efisien secara garis besar disebabkan adanya
penambahan
tenaga
auditor
yang
berakibat
penambahan anggaran. (5) Dari
sisi
efisiensi
hasil
Penyelenggaraan
Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP, dari target 1 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan secara efisien sebanyak 1 kegiatan atau (100%). (6) Dari sisi efisiensi Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP, dari target 1 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan secara efisien sebanyak 1 kegiatan atau (100%). Permasalahan kinerja yang memerlukan perhatian khusus.
Dalam tahun 2011, terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan upaya pencapaian kinerja yang lebih baik. Permasalahan utama
yang
memerlukan
perhatian
adalah
terdapat
realisasi
pelaksanaan kegiatan pengawasan yang tidak sesuai dengan rencana dalam Penetapan Kinerja. Hal ini disebabkan: 1) Adanya PP yang batal karena revisi RKT 2011 sebanyak 19 PP terdiri dari: (1) Bidang IPP Terdapat 18 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011.
vii
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Ringkasan Eksekutif
(2) Bidang AKN : Terdapat 1 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011. 2) Sebanyak 18 PP karena tidak dilaksanakan dengan alasan sebagai berikut: (1) Bidang IPP: a) Audit atas Keberhasilan PNPM di wilayah Bali dan NTB tidak dilaksanakan sebanyak 2 PP sesuai surat Kepala Perwakilan
BPKP
Provinsi
Bali
Nomor:
S-
3944/PW22/2/2011 tanggal 01 Desember 2011 ; b) Audit Operasional Dana Dekonsentrasi pada BKKBN Provinsi Bali dan NTB tidak terlaksana sebanyak 2 PP karena tidak ada dana dekonsentrasi pada obyek bersangkutan; c) Audit Kinerja BOK Kemenkes RI pada Provinsi NTB tidak
terlaksana
sebanyak
2
PP
karena
telah
dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Kesehatan; d) Audit
Operasional
atas
Dana
Dekonsentrasi
Kementerian Budpar Provinsi Bali tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Budaya dan Pariwisata; e) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu SD (DAK) tidak terlaksana sebanyak 5 PP karena tidak ada realisasi penyerapan DAK bidang Pendidikan; f) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu Pendidikan Kementerian
dan
Tenaga
Agama
pada
Kependidikan
pada
Provinsi
tidak
Bali
dilaksanakan sebanyak 1 PP karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Agama RI;
viii
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Ringkasan Eksekutif
(2) Bidang APD : a) Evaluasi terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemda A tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena sesuai Surat Deputi Nomor: S-514/D4/02/2011 tanggal 26 Oktober 2011
ditunda
pelaksanaannya
sampai
tahun
b) Evaluasi AKIP di wilayah Bali dan NTB
tidak
berikutnya;
terlaksana sebanyak 4 PP karena sesuai Surat Deputi Bidang Pengawasan PKD Nomor: S-307/D4/01/2011 tanggal 12 Juli 2011 hanya dilaksanakan pada 5 Pemda. 3) Sebanyak 7 PP yang tidak dilaksanakan dengan alasan sebagai berikut: (1) Bidang Investigasi: a)
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara sebanyak 2 PP karena tidak ada permintaan;
b)
Audit HKP sebanyak 3 PP karena tidak ditemukan permasalahan hambatan kelancaran pembangunan yang memerlukan mediasi dari pihak BPKP Perwakilan Provinsi Bali;
c)
Audit Investigasi Eskalasi dan Klaim sebanyak 2 PP karena tidak ada permintaan audit eskalasi.
4) Banyak kegiatan yang sifatnya berdasarkan permintaan yang tidak bisa diprediksi sebelumnya pada saat penyusunan rencana,
terutama
kegiatan
pendampingan/
asistensi/
bimbingan teknis yang sangat tergantung atas permintaan pemerintah daerah/BUMN/BUMD.
ix
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
S
ebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang mencerminkan transparansi dan akuntabilitas suatu organisasi publik. Hal ini, agar selaras dengan
peraturan yang berlaku, yaitu setiap organisasi publik diwajibkan menyusun suatu Rencana Stratejik
(Strategic
Plan),
Rencana
Kinerja
(Performance
Plan),
dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report).
A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai aparatur pengawasan internal pemerintah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 31 Tahun 1983 Tanggal 30 Mei 1983 yang telah diperbaharui dengan Keppres Nomor : 103 Tahun 2001. Dasar hukum organisasi tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir kali adalah dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 64 Tahun 2005, tentang Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND). BPKP adalah LPND yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. Sedangkan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali adalah unit organisasi yang berada di daerah dan sebagai institusi perwakilan yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. Dalam Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: Kep-06.00.00-286/K/2002 tanggal 31 Mei 2002, yang terakhir telah diperbaharui dengan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor : KEP713/K/SU/2002 tanggal 15 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan telah menetapkan tugas pokok Perwakilan BPKP Provinsi Bali, yaitu :
1
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
Tugas Pokok
Melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku
Sedangkan fungsi yang diselenggarakan meliputi : •
Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;
•
Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;
•
Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/ kekayaan daerah atas permintaan daerah;
•
Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/ atau lintas departemen/ lembaga/ wilayah;
•
Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah;
•
Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
•
Pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/
bantuan luar negeri yang diterima
pemerintah pusat, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; •
Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, kontrak kerja sama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
•
Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik negara dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya;
•
Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan;
•
Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Bali memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
Kepala Perwakilan Kabag Tata Usaha
Kasubbag Keuangan
Kabid Instansi Pemerintah Pusat
3. As
Kabid Akuntabilitas Pemda
Kelompok Jabatan Fungsional
Kasubbag Kepegawaian
Kasubbag PP
Kabid Akuntan Negara
Kasubbag Umum
Kabid Investigasi
3
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
Dengan struktur organisasi tersebut di atas diharapkan terjadi sinergi antar lini dan fungsi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam menjalankan organisasi, Perwakilan BPKP Provinsi Bali didukung oleh pegawai sebanyak 151 orang, dengan klasifikasi berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan yaitu : 1. Berdasarkan Golongan No 1. 2. 3.
Uraian Golongan IV Golongan III Golongan II Jumlah
Posisi 31 Des 2011 (Orang) 11 97 43 151
% 7,28 64,24 28,48 100,00
2. Berdasarkan Jabatan No
Uraian
1.
Pejabat Struktural a. Eselon II – Kepala Perwakilan b. Eselon III – Kepala Bagian dan Kepala Bidang c. Eselon IV – Kepala Sub Bagian Sub Jumlah Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Auditor (PFA) a. Auditor Madya b. Auditor Muda c. Auditor Pertama d. Auditor Penyelia e. Auditor Pelaksana Lanjutan f. Auditor Pelaksana Sub Jumlah PFA Arsiparis Analis Kepegawaian Pranata Komputer Pelaksana Administrasi Pengemudi
2.
3. 4. 5. 6. 7.
Jumlah (1 s/d 7)
Posisi 31 Des 2011 (Orang)
%
1 5 4 10
0,64 3,18 2,55 6,62
13 16 15 29 7 13 93 3 0 2 40 3
8,61 10,60 9,93 19,20 4,64 8,61 61,59 1,99 0,00 1,32 26,49 1,99
151
100,00
Menurut peran dan jenjang fungsinya, Pejabat Fungsional Auditor (PFA) yang terdiri dari 93 orang meliputi :
4
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
No 1. 2. 3. 4. 5.
Posisi 31 Des 2011 (Orang) 0 13 16 15 49
Uraian Berdasarkan Peran Pengendali Mutu Pengendali Teknis Ketua Tim Ahli - Anggota Tim Trampil – Anggota Tim Jumlah (1 s/d 5)
93
% 0 13,98 17,20 16,13 52,69 100,00
Dari jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) sebanyak 93 orang tersebut terdiri dari Akuntan 44 orang (47,31%) dan Ajun Akuntan 49 orang (52,69%).
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Orang
Daltu
Dalnis
KT
AT-A
AT-Tr
3. Berdasarkan Pendidikan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Uraian S2 S1 D IV STAN MSDM DIII DI SLTA SLTP SD Jumlah
Posisi 31 Des 2011 3 58 17 1 33 39 151
% 1,99 38,41 11,26 0,66 21,85 25,83 100,00
4. Berdasarkan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
5
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
No
Uraian
Tahun 2011
I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Diklat Subtansi Audit Investigasi Forensik Froud Control Plan Audit Klaim dan HKP Managemen Resiko Audit Berbasis Resiko Audit PHLN Analisis Pemecahan Masalah GCG Sistim Akuntansi PDAM Barang dan Jasa E. Procurment SPIP Reviu LK Pemerintah Daerah Evaluasi LAKIP Evaluasi Kebijakan TOT Tata K3elola APIP Anggaran Berbasis Kinerja
5 2 1 4 1 1 3 1 1 1 4 1 4 1 1 1 2 2
II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Diklat Non Subtansi SimHP T I Kepegawaian Kehumasan Kesekretariatan Penilai Angka Kredit BMN Peningkatan Kompetensi Pengelola Kepegawaian Pustakawan Kompetensi Arsiparis
1 1 1 1 3 1 1 1 1
B. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kinerja
6
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
Faktor lingkungan adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi pada pencapaian kinerja, baik yang bersifat positif maupun negatif. Faktor-faktor lingkungan ini diidentifikasi dengan maksud agar dapat mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan tujuan organisasi. Faktor-faktor lingkungan tersebut diantaranya adalah : Lingkungan Internal 1. Komitmen yang Kuat dari Seluruh Pegawai Capaian kinerja yang baik tidak akan terwujud tanpa komitmen dari seluruh pegawai, mulai jenjang teratas sampai terbawah. Selain berdampak pada capaian kinerja, komitmen yang kuat tersebut juga diyakini berpengaruh terhadap pelaksanaan budaya kerja secara keseluruhan. 2. Jumlah Sumber Daya Manusia Jika dibandingkan dengan per 31 Desember 2010, komposisi PFA secara keseluruhan mengalami
penurunan
sebanyak
6
orang
karena
jumlah
pegawai
yang
datang/ditempatkan di Perwakilan BPKP Provinsi Bali lebih sedikit dibandingkan yang pindah/mutasi ke unit kerja lain dan adanya pegawai yang pensiun. Penambahan jumlah pegawai ini berdampak pada perbandingan antara ketua tim ahli muda dan pertama dengan anggota tim terampil adalah 31 berbanding 49 atau memiliki rasio 1 : 1,58 dengan kata lain, rasio tersebut masih belum cukup ideal (ideal 1 : 2,0) dalam menentukan tim untuk melaksanakan penugasan audit dan penugasan lainnya. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah obyek pengawasan yang potensial, jumlah tenaga yang ada terasa kurang memadai. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara bertahap dan berkelanjutan akan diupayakan karena
dapat
mempengaruhi pelaksanaan pengawasan dan akuntabilitas di daerah secara lebih optimal. 3. Perubahan Kebijakan dan Dukungan BPKP di Tingkat Pusat Adanya perubahan suatu kebijakan organisasi oleh BPKP Pusat yang dilakukan pada perjalanan tahun jelas mempengaruhi capaian kinerja perwakilan-perwakilan pada akhir tahun. Begitu juga halnya dengan Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai suatu organisasi di tingkat perwakilan yang menginduk kepada organisasi tingkat pusat, tidak lepas dari pengaruh kebijakan yang dibuat BPKP Pusat.
7
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
Sedangkan dukungan BPKP di tingkat pusat dapat berupa dana maupun sistem dan metode kerja. Sistem dan metode kerja sangat bermanfaat sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas. Lingkungan Eksternal 1. Tuntutan Masyarakat untuk Terbentuknya Aparatur yang Bersih dan Bebas dari Praktik-Praktik KKN Arah kebijakan Pemerintah yang menyatakan ‘perang’ terhadap tindak pidana korupsi dengan peningkatan program-program
pemberantasan korupsi sejalan dengan
perkembangan yang terjadi di masyarakat pada saat ini yaitu makin tumbuhnya kesadaran terhadap bahaya praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kesadaran masyarakat tersebut mempengaruhi tuntutan terhadap kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai lembaga pengawasan. Tuntutan tersebut sudah selayaknya diantisipasi melalui program-program audit investigasi atas indikasi penyimpangan yang merugikan negara/daerah , BUMN/D dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah serta pemberian bantuan audit pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 2. Tuntutan Terselenggaranya Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) Tuntutan masyarakat atas kinerja pelayanan aparat birokrasi saat ini sudah sangat tinggi. Sudah bukan zamannya lalu aparat birokrasi ‘dilayani’ tetapi sebaliknya harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Perubahan
paradigma
kepemerintahan menuju ke arah “ good governance ” tersebut dan penciptaan administrasi
pemerintah yang berdaya guna, berhasil guna, dan berkeadilan telah
membuka kesadaran bagi setiap orang, terutama aparat pemerintah, untuk senantiasa tanggap akan tuntutan lingkungannya dengan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik secara transparan dan berakuntabilitas. Disamping tuntutan atas pelaksanaan “
Reformasi Birokrasi ” yang harus sudah ada dampaknya atas
hasil dari reformasi
birokrasi tersebut. Terhadap tuntutan ini, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah mengantisipasi antara lain dengan melakukan sosialisasi, evaluasi dan memberikan bimbingan teknis kepada Instansi Pemerintah Pusat, Daerah maupun BUMD mengenai pentingnya membangun 8
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
Good Governance (GG). 3. Tuntutan Terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara Memadai. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Terselenggaranya SPIP merupakan keharusan, bagian yang tak terpisahkan dari suatu siklus pengelolaan/manajemen dalam peyelenggaran negara/kepemerintahan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, BPKP mengemban tugas yang sangat strategis sebagai lembaga yang berperan sebagai Pembina terselenggaranya SPIP di lingkungan Pemerintah. Terhadap tuntutan dan peran ini Perwakilan BPKP Provinsi Bali, sebagai kepanjangan tangan BPKP Pusat telah melakukan serangkaian langkah, antara lain adalah sosialisasi dan bimbingan teknis percepatan implementasi SPIP. Selain itu juga telah dibentuk Tim Satuan
Tugas
Penerapan
dan
Pengembangan
SPIP,
yang
berperan
untuk
mengembangkan SPIP di eksternal BPKP maupun di lingkungan internal Perwakilan BPKP Provinsi Bali.
C. Sistematika Penyajian Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Bali disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif
Menyampaikan secara ringkas rencana dan capaian kinerja
Bab I Pendahuluan
Menyajikan data umum yang mencakup tugas pokok dan
Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2011
fungsi, struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Bali dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh kepada kinerja organisasi
Bab II Rencana Strategis dan
Menyajikan rencana stratejik BPKP dan rencana kinerja
9
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab I - Pendahuluan
Rencana Kinerja Tahun 2011
Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2011. Rencana stratejik mencakup visi, misi, tujuan, dan program yang menjadi acuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Rencana kinerja menggambarkan kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2011 beserta indikator keberhasilannya.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menyajikan capaian kinerja dalam tahun 2011 yang memuat
Bab IV Penutup
Menyajikan simpulan atas capaian kinerja dalam tahun yang
hasil pengukuran kinerja dengan uraian keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja.
bersangkutan.
10
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
BAB II RENCANA STRATEJIK DAN RENCANA KINERJA
R
encana strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh suatu
organisasi. Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai suatu instansi, yang merupakan perpanjangan tangan dari BPKP Pusat, mempunyai tugas mewujudkan Rencana Stratejik yang telah dirumuskan BPKP Pusat. Dalam implementasinya, rencana stratejik 2010-2014 yang telah disusun Perwakilan BPKP Provinsi Bali seoptimal mungkin menjabarkan rencana stratejik BPKP Pusat.
1. Rencana Stratejik Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 A. Pernyataan Visi BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggungjawab langsung kepada presiden, dan memiliki kompetensi yang mumpuni dipercaya oleh presiden untuk membantu dan menjalankan fungsi pengawasan. Oleh karena itu, lingkup pengawasan yang menjadi perhatian BPKP adalah hal - hal yang bersifat strategis , makro, lintas sektoral, dan bersekala nasional. Kegiatan pengawasan difokuskan kepada pengawasan keuangan negara yang menyentuh rakyat banyak, terutama pro growth, pro job dan pro poor. Pernyataan Visi mengacu pada hasil Rapat Pimpinan BPKP tanggal 31 Desember 2008 yang telah menyepakati Visi, Misi, dan Values BPKP sesuai dengan mandat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Visi BPKP adalah:
Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas
Pernyataan visi tersebut di atas pada hakekatnya merupakan penegasan jatidiri BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang bertanggung jawab langsung 11
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
kepada Presiden serta menggambarkan peran dan manfaat BPKP kepada Presiden ataupun
stakeholders lainnya . Dalam pernyataan visi tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih dan peningkatan kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara. 2. Responsif, tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera memberikan masukan. 3. Interaktif, memperhatikan kepentingan atau kebutuhan stakeholders. BPKP akan menjalin kemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalam menjalankan perannya. 4. Terpercaya, adanya kepercayaan akan mendorong stakeholders untuk memanfaatkan BPKP. Kepercayaan akan timbul jika BPKP terus menjaga profesionalisme, kompetensi, dan integritas. Selaras dengan nilai-nilai luhur yang telah dipilih oleh BPKP Pusat yang diharapkan menjadi kata kunci yang dapat mengilhami seluruh staf BPKP dalam memaknai visi dan misi BPKP yang baru, nilai-nilai luhur tersebut adalah : P I O N I R
P I O N I R
:
Profesional
:
Integritas
:
Orientasi pada Pengguna
:
Nurani dan Akal Sehat
:
Independen
:
Responsibel
Profesional : profesional birokrat, kompetensi teknis/sertifikasi, kepatuhan pada standar profesi dan kode etik ataupun ketentuan perundang-undangan
Integritas : kejujuran, objektivitas, keberanian, konsistensi, dan konsekuen. Orientasi pada pengguna : spirit kewirausahaan
12
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
Nurani dan Akal Sehat : Etika pengawasan pada tahapnya yang tertinggi, minimalisasi distorsi, mengutamakan esensi, nilai untuk bertindak proporsional
Independen : independen dalam sikap dan penampilan Responsibel serta akuntabel : Obligation to act – obligation to answer, kewajiban untuk bertindak sesuai dengan tanggung jawabnya serta menjelaskan/menjawab apa yang telah dilaksanakan. Selain Nilai luhur yang menjadi tumpuan dalam berkinerja, sejalan dengan arahan Kepala BPKP dalam berbagai kesempatan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali senantiasa memegang teguh prinsip “5 AS” dalam bekerja. Prinsip ini diharapkan dijiwai oleh seluruh insan BPKP dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya. Prinsip tersebut adalah : 1) Kerja Cerdas Bekerja cerdas memiliki makna menggunakan seluruh kemampuan dan kompetensinya dalam melaksanakan tugas. Kecerdasan tidak hanya terbatas pada kemampuan teknis substantif semata namun juga secara emosional dan spiritual. Dalam situasi menumpuknya beban kerja, pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali dapat menentukan prioritas penyelesaian pekerjaan dengan mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan dan hasil kerja yang diharapkan. Pemikiran lain dalam memaknai kerja cerdas adalah bagaimana kita bisa menjadi lebih produktif dengan alokasi waktu kerja yang sama atau dengan menggunakan peralatan yang sama. 2) Kerja Berintegritas Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali memegang teguh prinsip integritas dalam bekerja. Prinsip atau nilai ini mengandung makna bahwa bekerja berlandaskan pada kejujuran, objektivitas, keberanian, konsistensi, dan konsekuensi. Kelima unsur dalam integritas tadi mendorong pegawai bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan integritas maka pegawai yang memiliki kepintaran atau banyak “akal” tidak terjebak dalam sikap dan cara padang untuk “minteri” atau ngakali”. 3) Kerja Keras Kerja keras adalah kebalikan dari sifat malas. Prinsip ini merupakan salah satu kunci dari hidup bahagia di dunia dan akhirat. Kerja keras dalam arti harfiah, yaitu bekerja sekeras mungkin, hal ini tentu saja tidak cukup. Sehingga kerja keras mesti dibarengi dengan 13
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
pemanfaatan ilmu, sehingga bekerja keras dengan segenap kemampuan yang dimiliki dan tidak mudah pasrah atau kalah sebelum bertanding. 4) Kerja Tuntas Tuntas memiliki makna selesai atau paripurna. Oleh karena itu prinsip ini mendorong pegawai BPKP untuk senantiasa bekerja dengan tuntas sampai selesai dan tidak setengah-setengah. Ketuntasan ini sangat diperlukan dalam mewujudkan peran BPKP yang berorientasi pada pengguna. 5) Kerja Ikhlas Ikhlas secara sederhana dapat dimaknai dengan menerima tanpa keluh kesah dan sumpah serapah, padanan dalam bahasa Jawa adalah “legowo”. Pegawai BPKP diharapkan bekerja dengan ikhlas di tempat kerja manapaun, jenis pekerjaan apapun, sekalipun di luar jam kerja. Hal ini dijadikan prinsip agar Pegawai BPKP senantiasa siap dengan berbagai bentuk penugasan dan ditempatkan pada unit kerja BPKP di Seluruh Indonesia. Dengan demikian maka apapun yang datang pada kita, menyenangkan atau tidak, kita terima dengan legowo. Perumusan visi BPKP selain mempertimbangkan nilai luhur dan prinsip dalam bekerja, juga diarahkan untuk mengakomodasi domain BPKP dalam pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara. Domain BPKP tersebut diuraikan dalam rumusan “4 C”, yang dapat dijelaskan sebagai berikut ; 1) Capacity Buildding/Expertise Domain ini memiliki makna mendukung penyelenggaraan manajemen pemerintahan yang profesional melalui kegiatan pendidikan pelatihan, pendampingan, back-up teknis dalam kesinergian dlam rangka capacity building pengelolaan keuangan negara dan SPIP. 2) Current Issue Domain ini mendukung sistem akuntabilitas Presiden terkait issue strategis nasional, lintas sektoral, big fish berisiko tinggi, melalui kegiatan analisa kebijakan dan evaluasi program, intelligence, scanning dan PR.
14
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
3) Clearing House Domain ini mendukung penyelenggaraan birokrasi pemerintah yang tertib, 3E dan penegakan hukum yang berkeadilan untuk mengeliminasi kegamangan dan ketakutan para
pengelola
keuangan
negara
sehingga
tidak
menghambat,
kelancaran
pelaksanaan tugas pembangunan melalui fasilitas, PR, pemahaman perundangundangan, evaluasi dan auditing, serta MoU dengan aparat penegak hukum. 4) Check And Balance Domain ini menunjukkan dukungan BPKP terangka keseimbangan internal dan eksternal auditor dalam konteks pelunasan terhadap pelaksanaan tugas melalui kegiatan audit, advokasi, evaluasi, analisis dan PR.
B. Pernyataan Misi Visi yang telah ditetapkan harus didukung dan dijabarkan melalui misi sehingga visi tersebut dapat tercapai sesuai harapan. BPKP pada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah (value added) melalui dua peran yaitu aktivitas assurance dan consulting. Adapaun misi BPKP adalah sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas Keuangan Negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN. 2. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten. 4. Menyelenggarakan
sistem
dukungan
pengambilan
keputusan
yang
andal
bagi
auditor/pemerintah. Keempat misi tersebut menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana, sehingga halhal yang masih abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata terlihat pada misi. Keempatnya pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi pada manfaat dari keberadaan BPKP bagi
stakeholders-nya dan kinerja-kinerja aspek pendukung berupa inovasi dan kualitas proses kerja internal serta peningkatan kapasitas internalnya. 15
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
Misi Pertama berkaitan dengan peran BPKP sebagai pengawas intern pemerintah yang merujuk pada mandat BPKP sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008. BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas Keuangan Negara atas kegiatan lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan Presiden.
Misi ini juga merupakan pengakuan untuk menyerap aspirasi Presiden selaku
shareholder BPKP yang dapat diterjemahkan sebagai tugas bagi BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatkan kinerja program Pemerintah, dan mewujudkan iklim yang mencegah KKN. Ketiga aspirasi ini jelas-jelas perpetaannya dengan fungsi utama auditor internal di bidang good governance, pengelolaan risiko, dan penerapan sistem pengendalian yang tentu diperlukan guna mengamankan aset dan mencegah terjadinya kecurangan dan kesalahan sejak dini. Misi kedua berkaitan dengan peran BPKP sebagai pembina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti: Penyusunan pedoman teknis, Sosialisasi SPIP, Pendidikan dan pelatihan SPIP, serta Pembimbingan dan konsultasi SPIP. Dengan peran ini diharapkan dapat terlaksana percepatan implementasi SPIP baik di instansi vertikal maupun pemerintah daerah. Sebagai pembina, BPKP juga harus mampu memberikan contoh atas penerapan implementasi SPIP. Misi ketiga berkaitan dengan peran BPKP mengembangkan kapasitas APIP yang meliputi: Pembinaan kompetensi APIP, Pembinaan JFA, Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan, serta sinergi dengan APIP lainnya. Pada misi ini lebih ditekankan pada pengembangan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia baik internal maupun eksternal. Misi keempat berkaitan dengan peran BPKP dalam menyelenggarakan dukungan pengambilan keputusan presiden/pemerintah. Secara keseluruhan BPKP harus mampu menyediakan data dan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh presiden/pemerintah.
16
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
C. Tujuan Stratejik Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun dan merupakan implementasi atau penjabaran dari visi misi. Tujuan strategis yang ingin dicapai oleh BPKP berdasarkan misi dalam jangka waktu 2010 – 2014 adalah:
Misi 1 : Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN. Tujuan : 1) Terwujudnya tata kelola yang baik pada IPP/IPD//BUMN/BUMD dan meningkatnya kinerja program pemerintah 2) Terciptanya iklim yang mencegah dan memudahkan pengungkapan kejadian KKN 3) Termanfaatkannya hasil audit dan non audit untuk mendorong pencapaian target-target dan prioritas pembangunan nasional
Misi 2 : Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Tujuan : Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan SPIP
Misi 3 : Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten Tujuan : 1) Terwujudnya sistem pengawasan yang terintegrasi 2) Meningkatnya kualitas hasil pengawasan sesuai dengan perspektif stockholders dan
stakeholders 3) Meningkatnya kualitas APIP 4) Tersedianya cakupan produk/jasa baru yang dibutuhkan auditan/pengguna untuk pencapaian target kinerjanya 5) Terwujudnya perencanaan pengawasan yang terarah dan sinergis 6) Terwujudnya jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap pelaksanaan kegiatan BPKP 7) Terciptanya efisiensi biaya pengawasan 17
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
8) Tercapainya ketepatan waktu pelaporan 9) Tersedianya SDM pengawasan yang kompeten dan berintegritas 10) Tercapainya optimalisasi sistem informasi 11) Terciptanya iklim kerja yang kondusif di lingkungan BPKP 12) Tersedianya anggaran sesuai kebutuhan 13) Tersedianya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan 14) Tersedianya bantuan hukum pada setiap aspek kegiatan 15) Terwujudnya kesejahteraan pegawai
Misi 4 : Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi auditor/pemerintah Tujuan : Terwujudnya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi auditor/pemerintah
D. Program Stratejik Untuk mencapai tujuan diperlukan strategi melalui berbagai program. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan guna mencapai sasaran tertentu. Program merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya sasaran/outcome dari program yang telah ditetapkan. Program BPKP tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut : 1. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP. 2. Dukungan anajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis lainnya BPKP 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara - BPKP Sedangkan sasaran/outcome dari Program BPKP Tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/ Lembaga Bidang Perekonomian 18
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/ Lembaga Bidang Polsoskam 3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Daerah 4. Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPI pada badan usaha milik negara/pemerintah daerah 5. Meningkatnya kualitas
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan investigasi Kegiatan dan Sub kegiatan Teknis yang mendukung sasaran/outcome di Pengawasan atas Instansi Pemerintah Pusat bidang perekonomian, polsoskam, penyelenggaraan keuangan daerah, akuntan negara dan investigasi, kegiatan teknis terdiri dari : 1. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Fiskal dan Investasi 2. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Produksi dan Sumber Daya Alam 3. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Industri dan Distribusi 4. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
pada kegiatan yang dibiayai dari pinjaman dan
bantuan luar negeri 5. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Perekonomian Lainnya 6. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Bidang Pertahanan dan Keamanan 7. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Bidang Penegakan Hukum dan Sekretariat Lembaga Tinggi Negara 8. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
19
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Bidang Kesejahteraan Rakyat 9. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Bidang Polsoskam Lainnya 10. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPI Instansi Pemerintah Daerah Wilayah Jawa dan Bali 11. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPI
Badan Usaha Agrobisnis, Jasa Konstruksi, dan
Perdagangan 12. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha Jasa Perhubungan, Pariwisata, Kawasan Industri dan jasa lainnya serta Kementerian Negara BUMN 13. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha Jasa Keuangan dan Manufaktur 14. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha/Lembaga Perminyakan dan Gas Bumi 15. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha Milik Daerah 16. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan investigasi pada Kementerian/Lembaga 17. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan Investigasi pada BUMN/D 18. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP terkait Hambatan Kelancaran Pembangunan Sedangkan Sub Kegiatan Teknis terdiri dari : 1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektoral 2. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara 3. Pengawasan atas penugasan Presiden 4. Pengawasan atas permintaan stakeholders 5. Reviu LKPP 6. Pengawasan penerimaan negara 7. Pengawasan PHLN 20
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
8. Assesment, Evaluasi GCG, KPI, MR 9. Pengawasan investigatif 10. Bimtek, pengembangan sistem pelaporan keuangan 11. Penyusunan pedoman SPIP 12. Sosialisasi SPIP 13. Diklat SPIP 14. Bimbingan Teknis SPIP Terdapat kegiatan-kegiatan generik yang dilaksanakan pada Perwakilan BPKP, kegiatan tersebut berupa : 1. Kegiatan yang berada pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP a. Penyusunan dan evaluasi rencana b. Pengelolaan kepegawaian dan organisasi c. Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintah d. Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan e. Pembinaan
administrasi
dan
pengelolaan
perlengkapan
serta
pembayaran
gaji/tunjangan f.
Pengawasan internal (inspektorat) BPKP
g. Pendidikan dan pelatihan pengawasan h. Penelitian dan pengembangan pengawasan i.
Penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan Pemerintah/Presiden dan internal BPKP
j.
Pembinaan JFA dan tata kelola APIP
k. Fasilitasi dukungan manajemen Perwakilan BPKP 2. Kegiatan yang berada pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP berupa kegiatan Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana-BPKP Pusat
21
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
6. Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 Implementasi penjabaran Rencana Stratejik dalam rangka mencapai visi dan misi BPKP yang dijalankan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali dituangkan dalam dokumen perencanaan berupa Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011(Revisi). Penetapan Kinerja ini merupakan sebuah bentuk Rencana Kinerja Tahunan yang di dalamnya memuat rumusan indikator kinerja input, output, dan outcome beserta targetnya dari seluruh kegiatan dan program. Dengan adanya dokumen perencanaan berupa Penetapan Kinerja, diharapkan : a. penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Bali dapat lebih terarah b. terdapat alat bagi manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Bali untuk memastikan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan telah selaras dengan upaya pencapaian visi dan misi BPKP. Penetapan Kinerja 2011 juga merupakan komitmen seluruh unsur Perwakilan BPKP Provinsi Bali untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Indikator input adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator input yang digunakan terdiri atas besarnya dana yang digunakan untuk membiayai suatu kegiatan dihitung dengan satuan rupiah dan pemakaian Hari Pemeriksaan/ Kegiatan yang dihitung
dengan satuan Orang Hari
Pemeriksaan/ Kegiatan (OHP/K). Indikator output merupakan hasil yang langsung diperoleh ketika kegiatan selesai dilaksanakan yang jenisnya bervariasi, dapat berupa fisik atau non fisik tergantung pada jenis kegiatannya. Indikator outcome merupakan indikator yang terbentuk karena adanya output atau bisa berupa pemanfaatan output yang dapat diukur dalam jangka menengah. Mengingat sistem pengumpulan data kinerja yang ada masih terbatas, pengumpulan indikator kinerja dilakukan sampai dengan output.
22
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
A. Matrik Program dan Kegiatan Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP, Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dan Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP yang akan dijalankan Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam tahun 2011 yaitu :
PROGRAM 1. Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP
INDIKATOR OUT PUT Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam Laporan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
23
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
PROGRAM
INDIKATOR OUT PUT Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan hasil kajian pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik Laporan hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya Jumlah sosialisasi dan bintek penerapan JFA APIP Daerah
2. Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
3. Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP
Jumlah Sarana dan Prasarana
B. Target Kinerja Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 telah menetapkan target kinerja berupa indikator out put dan besaran target out putnya yang akan menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja. Indikator kinerja yang menjadi tolok ukur adalah indikator kinerja input (rencana/anggaran keuangan) dan output.
24
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
Target kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut: OUTPUT PROGRAM 1
Hasil Pelaksanaan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP
INDIKATOR
TARGET TAHUNAN RENSTRA
TARGET TAHUN BERJALAN
ANGGARAN (Rp.000)
2
5
3
4
Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian
9 LAP
12 LAP
238.260
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian
8 LAP
8 LAP
71.569
Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
59 LAP
57 LAP
828.174
1 LAP
1 LAP
26.031
3 LAP
3 LAP
46.823
78 LAP
50 LAP
361.048
12 LAP
26 LAP
94.930
30 LAP
40 LAP
289.538
3 LAP
3 LAP
40.400
1 LAP
5 LAP
35.000
5 LAP
5 LAP
47.217
78 LAP
78 LAP
783.032
Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD
13 LAP
16 LAP
241.561
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah
2 LAP
2 LAP
58.400
Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah
29 LAP
25 LAP
240.252
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah
25
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja
Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah
40 LAP
40 LAP
240.563
Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
13 LAP
12 LAP
149.315
20 LAP
22 LAP
401.988
16 LAP
19 LAP
70.241
6 LAP
5 LAP
44.677
3 LAP
3 LAP
29.028
1 LAP
1 LAP
8.972
7 LAP
7 LAP
219.921
38 LAP
38 LAP
723.705
4 LAP
2 LAP
11.214
44 LAP
44 LAP
11.412.778
17 Unit
48 Unit
Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan hasil kajian pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik Jumlah evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Hasil Pengadaan dan Penyaluran
Jumlah Sarana Prasarana
Jumlah
325.000 17.039.639
26
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
P
engukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali dilakukan untuk dapat melihat sejauh mana tercapainya hasil yang diharapkan, yang telah dirumuskan dalam Rencana Kinerja Tahunan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan
indikator kinerja yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011.
A. Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Tahap pengukuran kinerja merupakan tahap untuk melihat capaian kinerja dengan cara membandingkan rencana kinerja yang merupakan komitmen dari pimpinan dan seluruh personil Perwakilan BPKP Provinsi Bali, dengan realisasinya pada akhir tahun. Meskipun demikian, pengukuran kinerja tidak semata-mata terbatas kepada perbandingan seperti dikemukakan diatas tetapi sedapat mungkin termasuk membandingkan antara capaian kinerja tahun yang dilaporkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan organisasi sejenis, dan dengan standar yang ada serta melihat sejauh mana visi telah tercapai. Pengukuran kinerja dilakukan terhadap program dan kegiatan dengan masing-masing indikator kinerjanya, terutama indikator kinerja kunci. Keberhasilan capaian program ditandai dengan keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator input dan output. Target indikator kinerja outcome Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja semuanya tidak diukur (nol). Hal ini dikarenakan target tersebut diintegrasikan dengan target di BPKP Pusat. Untuk dapat mempermudah membuat kesimpulan hasil pengukuran kinerja dan melihat seberapa jauh capaian dari masing-masing indikator kinerja yang telah ditetapkan, digunakan skala pengukuran ordinal yang dikategorikan ke dalam lima kategori sebagai berikut:
27
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Urutan
Rentang Capaian
Kategori Capaian
I
Lebih dari 80 %
II
Lebih dari 60 % hingga 80 %
Baik
III
Lebih dari 40 % hingga 60 %
Cukup
IV
Lebih dari 20% hingga 40 %
Kurang
V
20% kebawah
Sangat Baik
Sangat Kurang
(Hasil pengukuran kinerja dapat dilihat dalam formulir terlampir sebagai bagian dari laporan ini). Terhadap capaian kinerja, kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab keberhasilan ataupun kegagalan. Analisis capaian kinerja terutama dilakukan apabila terjadi celah kinerja yang cukup signifikan antara target dan realisasinya dan antara realisasi capaian tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya, terhadap kekurangan yang terjadi ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang.
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Untuk melihat keberhasilan organisasi maka dilakukan evaluasi dan analisis kinerja. Evaluasi dan analisis dilakukan pada capaian indikator kinerja program dan efisiensi serta efektifitas kegiatan. Agar simpulan atas hasil evaluasi kinerja dapat dibuat, evaluasi capaian kinerja dilakukan terhadap setiap indikator kinerja yang ada. Evaluasi kinerja yang dimaksud di dalam laporan ini adalah evaluasi secara internal/mandiri terhadap kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali, untuk memberikan gambaran lebih lanjut tentang : •
Efektifitas kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan
•
Efisiensi kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan
•
Pencapaian hasil program pada tahun berjalan
Selain itu juga dilakukan analisis mengenai faktor-faktor keberhasilan/kegagalan suatu program/kegiatan untuk tahun berjalan dan terhadap tahun sebelumnya serta identifikasi permasalahan dan solusi. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. Selain itu juga diinformasikan komparabilitas realisasi capaian tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 28
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Efektifitas kegiatan diartikan sebagai “tingkat kemampuan suatu kegiatan untuk mewujudkan hasil yang diinginkan”. Pengukuran efektifitas kegiatan difokuskan pada capaian indikator
outcome dari kegiatan tersebut. Suatu kegiatan dikatagorikan efektif bila mampu mencapai angka rata-rata outputnya minimal 100 %, dan sebaliknya, kegiatan dinyatakan kurang/tidak efektif apabila capaian rata-rata indikator outputnya di bawah 100 %. Penilaian efektifitas dalam laporan ini belum dapat dilakukan karena belum ada penetapan target outcome kegiatan sesuai arahan BPKP Pusat dan hal tersebut terkait dengan target BPKP Pusat. Efisiensi kegiatan diartikan sebagai “kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit tetapi dapat menghasilkan output yang sama, atau input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar”. Dengan kata lain, suatu kegiatan dikatakan efisien apabila rata-rata prosentase capaian output lebih tinggi dari rata-rata prosentase capaian
input”. Dengan demikian, fokus perhatian dalam pengukuran efisiensi adalah indikator input dan output dari suatu kegiatan. Efisiensi suatu kegiatan dapat disimpulkan setelah membandingkan angka capaian efisiensi (disingkat ACE) dengan standar efisiensi yang dipakai (disingkat SED). Angka capaian efisiensi (ACE) diperoleh dengan membandingkan capaian output dengan capaian input, sebagaimana rumus di bawah ini :
ACE =
% capaian output % capaian input
Sedangkan angka standar efisiensi yang dipakai (SED) merupakan angka pembanding yang dijadikan dasar dalam menilai efisiensi. Angka ini bisa berupa angka capaian efisiensi
tahun lalu,
angka capaian efisiensi instansi lain untuk kegiatan yang sama, atau angka
capaian efisiensi sesuai rencana capaian/ target, dan sebagainya. Dalam laporan ini SED yang digunakan sebagai pembanding adalah angka capaian efisiensi
sesuai rencana capaian/target, yaitu 1, yang diperoleh dengan memakai rumus: SED (angka capaian efisiensi = sesuai rencana capaian/target)
% rencana capaian output % rencana capaian input
=
100 % 100 %
=
1 29
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
ACE kemudian dibandingkan dengan SED dan penilaian diberikan dengan cara sebagai berikut:
Jika ACE > SED
maka kegiatan dianggap efisien
Jika ACE < SED
maka kegiatan dianggap tidak efisien
1. Evaluasi Kinerja Kegiatan Pada tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Bali merencanakan melaksanakan 28 kegiatan dengan gambaran hasil pengukuran kinerjanya (self assesment) sebagai berikut : •
Dari 26 hasil kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sesuai dengan hasil revisi PKP2T semester I sebanyak 517 PP. Dari 517 PP
terdapat 37 PP atau
7,16% yang dibatalkan, sehingga target PKP2T tahun 2011 adalah sebanyak 480 PP. Terdapat 7 PP Bidang Investigasi yang tidak dapat dilaksanakan. Disamping itu telah dilaksanakan 302 PP Non PKP2T. Dengan demikian jumlah PP yang telah dilaksanakan seluruhnya 775 PP atau 161,45% dari target PKP2T. Adapun PP yang dibatalkan sebagai berikut : 1) Bidang PIPP : a) Audit atas Keberhasilan PNPM di wilayah Bali dan NTB tidak dilaksanakan sebanyak 2 PP sesuai surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali Nomor: S3944/PW22/2/2011 tanggal 01 Desember 2011 ; b) Audit Operasional Dana Dekonsentrasi pada BKKBN Provinsi Bali dan NTB tidak terlaksana sebanyak 2 PP karena tidak ada dana dekonsentrasi pada obyek bersangkutan; c) Audit kinerja BOK Kemenkes RI pada Provinsi NTB tidak terlaksana sebanyak 2 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Kesehatan; d) Audit Operasional atas Dana Dekonsentrasi Kementerian Budpar Provinsi Bali tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Budaya dan Pariwisata;
30
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
e) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu SD (DAK) tidak terlaksana sebanyak 5 PP karena tidak ada realisasi penyerapan DAK bidang Pendidikan; f) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada Kementerian Agama pada Provinsi Bali tidak dilaksanakan sebanyak 1 PP karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Agama RI; g) Terdapat 18 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011. 2) Bidang APD : a) Evaluasi
terhadap
Pelaksanaan
Urusan
Pemerintah
Daerah
Pengelolaan
Keuangan Daerah pada Pemda A tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena sesuai Surat Deputi Nomor: S-514/D4/02/2011 tanggal 26 Oktober 2011 ditunda pelaksanaannya sampai tahun berikutnya; b) Evaluasi AKIP di wilayah Bali dan NTB tidak terlaksana sebanyak 4 PP karena sesuai Surat Deputi Bidang Pengawasan PKD Nomor: S-307/D4/01/2011 tanggal 12 Juli 2011 hanya dilaksanakan pada 5 Pemda. 3) Bidang AKN : Terdapat 1 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011. •
Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dengan target 44 output telah dilaksanakan seluruhnya sebanyak 74 output atau 168,18%.
•
Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP dengan target 48 unit telah dilaksanakan seluruhnya sebanyak 106 unit atau 220,83%. Tingginya capaian hasil kegiatan ini disebabkan adanya perubahan target pengadaan yang semula 48 unit menjadi 106 unit. Namun atas perubahan target tersebut, tidak diakomodasi dalam revisi RKT. Target 106 unit tersebut berupa 58 unit Meubelair dan 48 unit alat pengolah data.
•
Dari sisi efisiensi hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dari target 26 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan kegiatan secara efisien sebanyak 22 kegiatan atau (84,61%) dan 4 kegiatan atau (15,39%) kegiatan dilaksanakan tidak efisien. Kegiatan yang tidak efisien secara garis besar disebabkan adanya penambahan tenaga auditor yang berakibat penambahan anggaran.
31
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
•
Dari sisi efisiensi hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP, dari target 1 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan
secara
efisien
sebanyak
1
kegiatan
atau
100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
(100%)
Tercapai Tidak Tercapai
Pelaksanaan
Efektivitas
Efisiensi
2. Evaluasi Pencapaian Program Dari hasil penilaian sendiri (self assesment) terhadap 3 (tiga) program, yaitu program yang mendukung 26 kegiatan utama, 1
program yang mendukung 1 kegiatan dukungan dan
1 program kegiatan sarana prasarana untuk mencapai terlaksananya kegiatan utama dengan menggunakan metode kerja sebagaimana diuraikan sebelumnya, menunjukkan bahwa capaian kinerja program Perwakilan BPKP Provinsi Bali untuk tahun 2011 telah mendukung kinerja BPKP Pusat. Capaian rata-rata indikator kinerja program tahun 2011 adalah sebagai berikut : PROGRAM NO 1
URAIAN Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
OUTPUT INDIKATOR Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam
(%) Capaian 308,33 566,67 237,50 200,00 142,11 178,00
32
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja PROGRAM NO
URAIAN
OUTPUT INDIKATOR Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden bidang Polsoskam Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam
(%) Capaian 241,67 180,00 100,00
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam
180,00
Laporan hasil Pengawasan BUN bidang Polsoskam
871,43
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah
160,00
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Laporan evaluasi penerapan tata kelola APIP daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
121,79 125,00 1.150,00
192,00
230,00 100,00 200,00 109,09 131,58
Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
220,00
Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
121,05
166,67 100,00
33
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja OUTPUT
PROGRAM NO
URAIAN
INDIKATOR Laporan hasil kajian pengawasan
Capaian rata – rata 2
3
Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP
(%) Capaian 100,00 264,82
Prosentase jumlah rencana pengawasan terealisir Penyusunan dan evaluasi rencana pengawasan Persepsi kepuasan atas pelayanan pengelolaan kepegawaian Pengelolaan kepegawaian dan organisasi Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran diajukan sesuai prosedur Pengelolaan Keuangan Tingkat opini auditor eksternal terhadap LK BPKP Pengelolaan Keuangan Persepsi publik positif terhadap BPKP Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan Persentase implementasi sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal(manajemen BPKP) Dukungan manajemen Pusinfowas Persentase tingkat penerapan JFA Pembinaan JFA Persentase pemanfaatan hasil pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan penyelenggaraan SPIP yang dijadikan bahan pengambilan keputusan internal. Pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan Penyelenggaraan SPIP oleh Perwakilan Capaian rata-rata Indeks efektifitas pengelolaan aset Penyediaan dan pengelolaan sarana
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00
100,00 100,00
Capaian rata-rata
100,00
Capaian Rata-Rata Seluruh Program
217,44
Capaian rata - rata program adalah sebesar 217,44%. Target outcome kinerja program tidak dapat diukur capaian kinerja output/kegiatan mengingat pencapaian indikator outcome kinerja tersebut tidak ditetapkan dan tidak dapat dikendalikan (uncontrolable) oleh Perwakilan
34
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
BPKP Provinsi Bali karena terkait dengan capaian BPKP Pusat. Uraian
capaian
kinerja
output/kegiatan
masing-masing
program
utama
Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 berikut evaluasi dan analisisnya adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan Bidang Perekonomian Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut: Indikator No 1 2
Uraian Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LKKL/LKPD Bidang Perekonomian
Kinerja Satuan Target
Realisasi
% Capaian
Lap
12
37
308,33
Lap
3
17
566,67
3
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian
Lap
1
2
200,00
4
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian
Lap
8
19
237,50
5
Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
Lap
57
81
142,11
Lap
81
156
192,59
Jumlah
Capaian kinerja output/kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Capaian hasil pengawasan lintas sektoral Kegiatan pengawasan lintas sektoral pada bidang perekonomian dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 12 PP dengan output sebanyak 12 Laporan. Atas 12 PP dalam PKP2T tersebut terdapat 1 PP yang batal, yaitu Audit Kinerja Ketahanan Pangan Prov. NTB Kabupaten Bima karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Pertanian. Atas 11 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 23 laporan. Selain itu, terdapat 10 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 14 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 308,33%.
35
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
2. Capaian hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL/LKPD Bidang Perekonomian Kegiatan bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL pada bidang perekonomian dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 3 PP dengan output sebanyak 3 Laporan. Atas 3 PP dalam PKP2T tersebut seluruhnya telah terlaksana, yaitu Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada wilayah Bali dan NTB. Selain realisasi 3 PP tersebut, juga telah dilaksanakan 1 PP yang targetnya temasuk pada kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian (butir 4). Atas 4 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 4 laporan. Selain itu, terdapat 12 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 13 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 566,67%.
3. Capaian hasil pengawasan atas penerimaan Negara Bidang Perekonomian Kegiatan pengawasan atas penerimaan negara pada bidang perekonomian dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 1 PP dengan output sebanyak 1 Laporan. Atas 1 PP dalam PKP2T tersebut telah dapat dilaksanakan, yaitu Audit Operasional Optimalisasi Penerimaan Negara pada BPS Provinsi Bali. Selain itu, terdapat 1 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 1 laporan yaitu Sosialisasi Pedoman Audit PNBP. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 200%.
4. Capaian hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholder pada bidang perekonomian dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 10 PP. Pada semester I dilakukan revisi 2 PP, sehingga target menjadi 8 PP dengan output sebanyak 8 Laporan. Atas 8 PP dalam PKP2T tersebut telah terlaksana 7 PP, yaitu Audit Kinerja atas Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Inventarisasi Aset Kementerian ESDM pada PT PLN. Atas 7 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 7 laporan. Sedangkan 1 PP yaitu Reviu L/K Interim Tahun 2011 Kementerian Kelautan dan Perikanan di Provinsi Bali realisasinya dimasukkan dalam kegiatan bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL pada bidang perekonomian.
36
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Selain itu, terdapat 12 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 12 Laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 237,50%.
5. Capaian hasil pengawasan atas Proyek PHLN Kegiatan pengawasan atas Proyek PHLN pada bidang perekonomian dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 59 PP. Pada semester I dilakukan revisi 2 PP, sehingga target menjadi 57 PP dengan output sebanyak 57 Laporan. Atas 57 PP dalam PKP2T tersebut telah terlaksana 57 PP. Jenis kegiatan pengawasan atas Proyek PHLN pada bidang perekonomian dalam tahun 2011 meliputi Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Program: a. Second Decentralized Health Services (DHS-2); b. Indonesia Vocational Education Strengthening Project (INVEST); c. Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information (FEATI); d. PNPM Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) /Regional Infrastrukture For Social And Economic Development (RISE); e. Nusa tenggara Barat-Water Resources Management Project (NTB-WRMP); f.
Water Sanitation for Low Income Community (WSLIC II);
g. PNPM Mandiri Perdesaan; h. PNPM Mandiri Perkotaan; i.
Indonesia Managing Higher Education For Rellevance and Efficiency (IMHERE);
j.
Sustainable Capacity Building for Decentralization Project-SCBDP;
k. BOS KITA; l.
Early Childhood Education and Development Project (ECEDP);
m. Nutrition Improvement trough Community Empowerment (NICE); n. Better Education trough Reformed Management and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU). Atas 57 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 57 laporan. Selain itu,
terdapat 19 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 24 Laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 142,11%.
37
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP pada Kementerian/Lembaga Bidang Polsoskam
Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut: Indikator No
Kinerja
1
Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam
Lap
50
89
% Capaian 178,00
2
Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
Lap
12
29
241,67
3
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam
Lap
40
72
180,00
4
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam
Lap
3
3
100,00
5
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam
Lap
5
9
180,00
6
Laporan hasil pengawasan BUN
Lap
14
122
871,43
Jumlah
Lap
124
324
261,29
Uraian
Satuan
Target Realisasi
Capaian kinerja output/kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Capaian hasil pengawasan lintas sektoral Kegiatan pengawasan lintas sektoral pada bidang polsoskam dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 73 PP. Dari target tersebut telah dilakukan revisi sebanyak 23 PP sehingga target menjadi 50 PP dengan output 50 Laporan. Adapun 23 PP yang telah direvisi terdiri dari 12 PP pada semester I dan 11 PP pada semester II. Jenis kegiatan pengawasan lintas sektoral pada bidang polsoskam dalam tahun 2011 meliputi Audit Kinerja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta Audit Operasional atas: a.
Dana Dekonsentrasi Kementrian Sosial;
b.
Dana Dekonsentrasi pada Kementerian Perumahan Rakyat;
c.
Dana Dekonsentrasi pada Kantor Perpustakaan Nasional;
d.
Program Jamkesmas;
e.
Program Peningkatan Sarana Prasarana Wajib Belajar Dikdas 9 tahun; 38
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
f.
Program Peningkatan Mutu (DAK);
g.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun pada Kementerian Agama;
h.
Program Pendidikan Menengah di Lingkungan Kementrian Agama;
i.
Program Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementeraian Agama;
j.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Kementrian Agama.
Atas 50 PP tersebut, telah dilaksanakan sebanyak 50 PP dengan output 49 Laporan. Sedangkan 1 PP yaitu Audit Operasional atas Program Manajemen Pelayanan Pendidikan pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali telah diterbitkan surat tugasnya, namun tidak dapat diterbitkan laporannya karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Agama. Selain itu, terdapat 30 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 40 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 178%.
2. Capaian hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Kegiatan pengawasan atas permintaan presiden pada bidang polsoskam dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 12 PP dengan output sebanyak 12 Laporan. Atas 12 PP dalam PKP2T tersebut telah dapat dilaksanakan seluruhnya, yaitu Audit Operasional Program RASKIN dan Monitoring Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Dukungan UKP4. Atas 12 PP yang dilaksanakan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 16 laporan. Selain itu, terdapat 12 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 13 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 241,67%.
3. Capaian hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Kegiatan bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL pada bidang polsoskam dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 42 PP. Pada semester I dilakukan revisi 2 PP, sehingga target menjadi 40 PP dengan output sebanyak 40 Laporan. Atas 40 PP dalam PKP2T tersebut telah dilaksanakan sebanyak 40 PP, meliputi Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan pada Kementerian Kesehatan, Kanwil Hukum dan HAM, Kepolisian Daerah, Kejaksaan Tinggi, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan Nasional, Komisi Pemilihan Umum, serta Badan Pertanahan Nasional. Atas 40 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 40 laporan.
39
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Selain itu, terdapat 30 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 32 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 241,67%.
4. Capaian hasil pengawasan atas penerimaan Negara Bidang Polsoskam Kegiatan pengawasan atas penerimaan negara pada bidang polsoskam dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 3 PP dengan output sebanyak 3 Laporan. Atas 3 PP dalam PKP2T tersebut telah dilaksanakan sebanyak 3 PP, meliputi meliputi Audit Operasional Pengelolaan PNBP di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, serta Audit Operasional PNBP pada Kementerian Agama. Atas 3 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 3 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 100%.
5. Capaian hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholder pada bidang polsoskam dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 7 PP. Pada semester II terdapat revisi 2 PP, sehingga target menjadi 5 PP dengan output sebanyak 5 Laporan. Atas 5 PP dalam PKP2T tersebut telah dilaksanakan sebanyak 5 PP, meliputi Audit Kinerja BOK Kementerian Kesehatan serta Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2011 pada Kementerian Agama. Terhadap 5 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 5 laporan. Selain itu, terdapat 4 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 4 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 180%.
6. Capaian hasil pengawasan BUN Kegiatan pengawasan BUN bidang polsoskam dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 14 PP dengan output sebanyak 14 Laporan. Atas 14 PP dalam PKP2T tersebut telah dilaksanakan
seluruhnya,
meliputi
Evaluasi
Penyerapan
Anggaran
pada
13
Kementerian/Lembaga di wilayah Bali dan NTB dan telah diterbitkan sebanyak 71 laporan. Selain itu, terdapat 17 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 51 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 871,43%.
40
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah daerah Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut: Indikator No
Kinerja
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD
Lap
5
8
% Capaian 160,00
Lap
78
95
121,79
Lap
16
20
125,00
4
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah
Lap
2
23
1.150,00
5
Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah
Lap
25
48
192,00
6
Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah
Lap
40
92
230,00
7
Laporan hasil evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
Lap
2
2
100,00
Lap
168
288
171,43
1 2 3
Uraian
Satuan Target Realisasi
Jumlah
Capaian kinerja output/kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Capaian hasil pengawasan lintas sektoral Kegiatan pengawasan lintas sektoral pada bidang keuangan daerah dalam tahun 2011 ditetapkan dalam PKP2T sebanyak 5 PP dengan output 5 laporan dan seluruhnya telah dapat dilaksanakan. Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh kegiatan Analisa dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas Pembangunan Pemerintah. Kegiatan Analisa dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas Pembangunan Pemerintah ditargetkan untuk dilaksanakan sebanyak 5 (lima) penugasan dan direalisasikan seluruhnya atau tercapai 100%. Realisasi penugasan untuk kegiatan ini adalah sebagai berikut: a. Analisis dan
Evaluasi
atas Dukungan
Pemerintah
Daerah
terhadap
Prioritas
Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Kabupaten Jembrana; b. Analisa
dan
Evaluasi
atas
Dukungan
Pemerintah
Daerah
terhadap
Prioritas
Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Provinsi Bali;
41
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
c. Analisa
dan
Evaluasi
atas
Dukungan
Pemerintah
Daerah
terhadap
Prioritas
Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Kabupaten Gianyar; d. Analisa
dan
Evaluasi
atas
Dukungan
Pemerintah
Daerah
terhadap
Prioritas
Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur; e. Analisa
dan
Evaluasi
atas
Dukungan
Pemerintah
Daerah
terhadap
Prioritas
Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terdapat 3 (tiga) kegiatan lainnya yaitu Koordinasi Rencana Pelaksanaan Audit JKJ di Pemerintah Kabupaten Jembrana, Audit Bersama/Joint Audit Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) Tahun 2010 dan Perbaikan Laporan atas Monitoring Dana Alokasi Khusus yang merupakan kegiatan Non-PKP2T. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 8 Laporan dari 5 laporan yang ditargetkan atau sebesar 160%. 2. Capaian hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Kegiatan pengawasan atas permintaan BUN bidang keuangan daerah dalam tahun 2011 ditargetkan dalam PKP2T sebanyak 78 PP dengan output sebanyak 78 laporan. Capaian kinerja kegiatan ini didukung oleh 3 (tiga) jenis kegiatan, yaitu a. Monitoring Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Transfer lainnya sebanyak 75 laporan; b. Diseminasi Monitoring DAK dan Validasi Hasil Monitoring DAK, DPDF-PPD dan DPPIP sebanyak 2 laporan; dan c. Monitoring Penyelenggaraan SIMDA sebanyak 1 laporan. Kegiatan
Monitoring Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Transfer Lainnya
menghasilkan 75 (tujuh puluh lima) laporan yang dilaksanakan pada 7 (tujuh) pemerintah daerah sebagai berikut : 1) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemprov Bali sebanyak 6 laporan; 2) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010
Pada Pemkab. Tabanan
sebanyak 15 laporan;
42
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
3) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010
Pada Pemkab. Karangasem
sebanyak 12 laporan; 4) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010
Pada Pemkab. Buleleng
sebanyak 10 laporan; 5) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkot Mataram sebanyak 10 laporan; 6) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkab. Sumbawa Barat sebanyak 10 laporan; dan 7) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkab. Dompu sebanyak 12 laporan. Selain realisasi 78 PP di atas terdapat realisasi kegiatan Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011 yang targetnya ditetapkan dalam Kegiatan Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKPD (butir 3). Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011 dilaksanakan pada 4 (empat) pemerintah daerah sebagai berikut : a.
Pemerintah Provinsi Bali;
b.
Pemerintah Kabupaten Karangasem;
c.
Pemerintah Provinsi NTB; dan
d.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Selain itu, terdapat 13 (tiga belas) kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan Non PKP2T, sebagai berikut : a. Asistensi/ Fasilitasi Pelatihan SIMDA Keuangan pada Pemerintah Kota Bima; b. Percepatan Finalisasi atas Laporan Monitoring Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Transfer Lainnya di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat; c. Asistensi Penerapan Aplikasi SIMDA BMD pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tahun Anggaran 2011 (Tahap I dan II); d. Narasumber
Pelatihan
dan
Pengembangan
Tenaga
Pemeriksa
dan
Aparatur
Pengawasan Kabupaten Tabanan; e. Supervisi dalam Rangka Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011 pada Pemerintah Kabupaten Karangasem; f.
Pemrosesan Penyelesaian Laporan DAK, DPIPD dan DPPIP Tahun 2010 Provinsi Bali dan NTB; 43
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
g. Bimbingan Teknis SIMDA Gaji; h. Forum Bidang APD di Surabaya untuk Perwakilan BPKP Provinsi Bali; i.
Asistensi implementasi SIMDA BMD Tahun 2011 pada Pemerintah Provinsi Bali;
j.
Asistensi Lanjutan Penerapan Aplikasi SIMDA BMD pada Pemkab Sumbawa TA 2011;
k. Asistensi Kegiatan Inventarisasi BMD dan SIMDA BMD pada Pemerintah Kota Mataram; l.
Forum Bidang APD di Surabaya untuk Perwakilan BPKP Provinsi NTB;
m. Supervisi Monitoring DAK Tahun 2010 di Kabupaten Tabanan. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 95 Laporan dari 78 laporan yang ditargetkan atau sebesar 121,79%. 3. Capaian hasil bimtek/asistensi penyusunan LKPD Kegiatan bimtek/asistensi penyusunan LKPD dalam tahun 2011 ditetapkan dalam PKP2T sebanyak 16 PP dengan output 16 laporan. Capaian kinerja kegiatan ini didukung oleh beberapa kegiatan meliputi Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011, Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD Tahun 2011, Kajian Permasalahan PBJ oleh APIP, Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut, dan Analisis Kinerja Keuangan Pemda dan Kompilasi LKPD Tahun 2010. Atas 16 PP tersebut dapat dilaksanakan sebanyak 12 PP dengan output 12 laporan. Sedangkan 4 PP Kegiatan Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011 realisasinya dilaporkan sebagai capaian kegiatan pengawasan BUN bidang keuangan daerah (butir 2).
Kegiatan Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD Tahun 2011 dilakukan pada 6 (enam) Pemerintah Daerah sebagai berikut: a.
Kabupaten Sumbawa;
b.
Kabupaten Lombok Utara;
c.
Kabupaten Lombok Tengah;
d.
Kabupaten Karangasem;
e.
Kabupaten Klungkung;
f.
Kabupaten Buleleng.
44
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan Kajian Permasalahan Pengadaan Barang dan Jasa oleh APIP dilaksanakan pada Inspektorat Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan. Kegiatan Analisis Kinerja Keuangan Pemda dan Kompilasi LKPD Tahun 2010 se-Provinsi Bali dan se-Provinsi NTB masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan. Selain capaian kegiatan yang telah ditetapkan dalam PKP2T terdapat 8 (delapan) kegiatan lainnya yang merupakan Non PKP2T meliputi: a.
Audit Tujuan Tertentu atas Pengelolaan Keuangan dan Aset TK/SD Model Pemerintah Kota Mataram;
b. Asistensi Kegiatan Sensus Barang Milik Daerah (BMD) pada Pemerintah Kabupaten Bangli Tahun 2011; c.
Peserta Focus Group Discussion Manual Audit Pengadaan Barang/Jasa;
d. Pendampingan Pelaksanaan Pendataan Aset Pemerintah Kabupaten Buleleng; e.
Pendampingan Pelaksanaan Inventarisasi Aset Pemerintah Kabupaten Bima;
f.
Pendampingan Perbaikan Tata Kelola Aset Daerah Kabupaten Tabanan;
g. Pendampingan Verifikasi Pemberian Kode Barang dalam Daftar Aset Tetap sebagai Database Pengoperasian SIMDA BMD pada Kabupaten Klungkung; h. Pembahasan Capaian Kinerja Tahun 2011 dan Penyusunan Rencana Kerja Bidang APD Tahun 2012. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 20 Laporan dari 16 laporan yang ditargetkan atau sebesar 125,00%. 4. Capaian hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholder pada bidang keuangan daerah ditetapkan dalam PKP2T tahun 2011 sebanyak 2 PP dengan output sebanyak 2 laporan dan seluruhnya tercapai. Capaian indikator kinerja hasil pengawasan atas permintaan stakeholder ini didukung oleh: Audit/Monitoring Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) dan Kajian Current Isues. Kegiatan Audit/Monitoring Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) direalisasikan dalam Pemeriksaan Perampungan Pajak Hotel, Restoran, dan Hiburan Tahun 2010 45
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Kabupaten Lombok Barat dan kegiatan Kajian Current Isues direalisasikan dalam Kajian terhadap rencana transformasi PUSKESMAS menjadi PUSKESMAS BLUD pada Pemkab Klungkung. Kegiatan tersebut masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan. Selain capaian kegiatan yang telah ditetapkan dalam PKP2T terdapat 21 (dua puluh satu) kegiatan lainnya yang merupakan Non PKP2T. Dalam jumlah tersebut, terdapat satu laporan yang surat tugasnya terbit tahun 2010 yaitu Laporan Hasil Audit atas Aset Pemerintah Pusat di Rumah Temisi Gianyar yang bersumber dari dana APBN. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 23 Laporan dari 2 laporan yang ditargetkan atau sebesar 1.150,00%.
5. Capaian hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Kegiatan pengawasan atas kinerja pelayanan publik dalam tahun 2011 ditetapkan dalam PKP2T tahun 2011 sebanyak 25 PP dengan output sebanyak 25 laporan dan seluruhnya telah dapat dilaksanakan. Capaian kinerja kegiatan ini didukung oleh 3 (tiga) kegiatan, yaitu Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah. Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dilaksanakan pada 18 (delapan belas) Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat. Kegiatan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011 dilakukan pada 5 (lima) Pemerintah Daerah yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kota Mataram, dan Kabupaten Badung. Kegiatan Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah dilaksanakan pada 2 (dua) Pemerintah Daerah meliputi Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Klungkung. Atas kegiatan ini diterbitkan sebanyak 12 laporan. Selain capaian kegiatan yang telah ditetapkan dalam PKP2T terdapat 13 (tiga belas) kegiatan lainnya yang merupakan Non PKP2T. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 48 Laporan dari 25 laporan yang ditargetkan atau sebesar 192,00%.
46
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
6. Capaian dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah dalam tahun 2011 ditetapkan dalam PKP2T sebanyak 40 PP dengan output sebanyak 40 laporan. Capaian kinerja kegiatan ini dilaksanakan melalui kegiatan Monitoring Penyelenggaraan SIMDA, Sosialisasi Kegiatan Pengelolaan Keuangan Daerah, Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah, Sosialisasi/Bimtek SPIP, Sosialisasi Juklak Evaluasi LAKIP, Sosialisasi Pedoman Audit PBJ dan Penyusunan Profil Pemda. Monitoring Penyelenggaraan SIMDA dilakukan pada 8 (delapan) pemerintah daerah sebagai berikut : 1.
Kabupaten Sumbawa Barat;
2.
Provinsi NTB;
3.
Provinsi Bali;
4.
Kabupaten Badung;
5.
Kabupaten Gianyar;
6.
Kabupaten Tabanan;
7.
Kabupaten Klungkung;
8.
Kabupaten Bangli.
Sosialisasi Kegiatan Pengelolaan Kegiatan Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan dalam 9 (Sembilan) kegiatan sebagai berikut : a.
Sosialisasi Reviu Laporan Keuangan pada Inspektorat Kabupaten Gianyar
b. Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bagian Keuangan Pemerintah Kabupten Bangli c.
Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah dengan Aplikasi SIMDA pada Pemerintah Kabupaten Karangasem
d. Pelatihan Program Aplikasi Komputer SIMDA di Kantor Perwakilan BPKP Prov Bali e.
Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2010
f.
Asistensi Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah per 31 Desember 2010 Kabupaten Bangli
47
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
g. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2010 h. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tahun Anggaran 2010 i.
Asistensi Implementasi SIMDA BMD pada Pemerintah Provinsi Bali
Kegiatan Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan dalam 10 (sepuluh) kegiatan sebagai berikut : a. Asistensi Implementasi SIMDA BMD pada Pemerintah Provinsi Bali; b. Asistensi Implementasi SIMDA BMD pada Provinsi NTB Tahun 2010; c. Fasilitasi Implementasi SIMDA BMD Kabupaten Badung guna Mendukung Laporan Keuangan Tahun 2010; d. Asistensi Implementasi SIMDA Keuangan Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2010; e. Bimbingan
Teknis
Pengelolaan
Barang
Milik
Daerah
Pemerintah
Kabupaten
Karangasem TA 2010; f.
Asistensi Reviu Laporan Keuangan Pada Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2010;
g. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SIMDA pada Biro Keuangan Setda Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2010; h. Asistensi terhadap Temuan BPK dan Membuat Rencana Aksi atas Temuan Tersebut; i.
Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Tahun Anggaran 2010;
j.
Monitoring Perbaikan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Badung.
Kegiatan Sosialisasi/Bimtek SPIP dilakukan terhadap 5 (lima) pemerintah daerah, antara lain: a. Bimbingan Teknis SPIP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011; b. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Kabupaten Lombok Tengah; c. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Kabupaten Lombok Utara; d. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Kab. Karangasem; e. Sosialisasi PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP pada Inspektorat Kota Mataram.
48
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Sosialisasi Pedoman Audit PBJ pada Inspektorat Kabupaten Tabanan dan Sosialisasi Juklak Evaluasi AKIP pada Inspektorat Kabupaten Klungkung masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan. Penyusunan Profil Kabupaten dilakukan pada Kabupaten Kota Mataram Tahun 2010 dan Kabupaten Jembrana Tahun 2010 masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan. Sosialisasi/Bimtek SPIP dilakukan pada 4 pemerintah daerah yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Mataram, Kabupaten Badung. Selain capaian kegiatan yang telah ditetapkan dalam PKP2T terdapat 52 (lima puluh) kegiatan lainnya yang merupakan Non PKP2T. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 92 Laporan dari 40 laporan yang ditargetkan atau sebesar 230,00%. 7. Capaian dukungan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Kegiatan pengawasan atas permintaan presiden bidang keuangan daerah dalam tahun 2011 ditetapkan dalam PKP2T sebanyak 2 PP dengan output sebanyak 2 laporan dan seluruhnya dapat dilaksanakan. Kegiatan evaluasi penerapan tata kelola APIP Daerah dilaksanakan pada Inspektorat Kabupaten Gianyar dan Inspektorat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini sebesar 100,00%. Permasalahan
atau
hambatan
yang
dijumpai
dalam
pelaksanaan
Program/Kegiatan
diantaranya: 1. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan/Implementasi SPIP dengan target diterbitkannya Juklak Perkada tidak seluruhnya diakomodasi dalam PKP2T; 2. Beberapa permintaan asistensi tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan SDM dan dana.
Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPI pada badan usaha milik negara/pemerintah daerah
49
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut: Indikator No 1 2 3
Uraian Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Jumlah
Kinerja Satua n
Target
Realisas i
Lap
12
24
% Capaia n 200,00
Lap
22
24
109,09
Lap
19
25
131,58
lap
53
73
137,73
Capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut: 1. Capaian hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Capaian indikator kinerja kegiatan ini pada tahun 2011 didukung oleh tiga jenis sub kegiatan, yaitu : 1) Bimbingan Teknis/Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/Pendampingan. 2) Assesment penerapan GCG di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)/Badan Usaha Lainnya (BUL) 3) Pengelolaan Informasi Bidang Akuntan Negara dan Pemutakhiran dan Tindak Lanjut Hasil Audit. Bimbingan
Teknis/Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/Pendampingan
ditargetkan
untuk
dilaksanakan pada 10 (sepuluh) PP dengan target output 10 laporan dan seluruhnya dapat dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut :
1) Bimbingan Teknis (Bimtek) pada PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC); 2) Sosialisasi GCG PD BPR Bank Pasar Kabupaten Bangli; 3) Sosialisasi GCG PD BPR Werdhi Sedana Kabupaten Gianyar; 4) Sosialisasi GCG PD BPR 45 Kabupaten Buleleng; 5) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Wangaya; 6) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Sanjiwani; 7) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Klungkung; 8) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Buleleng; 9) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Amlapura; 10) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Praya;
50
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Selain itu juga dilaksanakan 2 PP Non PKP2T dalam penugasan Asistensi Penyesuaian Buku Pedoman Perusahaan Pengadaan Barang dan Jasa PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan Workshop Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern PT BTDC. Sehingga secara total capaian kinerja untuk sub kegiatan ini adalah 12 Laporan atau 120%. Untuk Assesment penerapan GCG di BUMN/BUMD/BUL, target pada tahun 2011 adalah 2 (dua) penugasan dan terealisasi 100% dengan penugasan Evaluasi GCG pada PT BPD Bali dan Quality Assurance atas Diagnostic Assesment GCG pada PT BPD Bali. Sedangkan untuk Pengelolaan Informasi Bidang Akuntan Negara dan Pemutakhiran dan Tindak Lanjut Hasil Audit ditargetkan untuk dilaksanakan pada 1 (satu) PP dengan output 1 (satu) laporan dan seluruhnya dapat dilaksanakan yaitu Pendataan/Updating Profil BUMD/BLUD/RSD Provinsi Bali (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli dan Karangasem). Selain itu juga dilaksanakan 9 PP Non PKP2T, yaitu :
1) Pendataan
BUMD/BLUD/RSD
Provinsi
Bali
(Kabupaten
Tabanan,
Jembrana,
Klungkung dan Buleleng);
2) Pendataan BUMD/BLUD/RSD Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa Barat dan Kota Bima);
3) Pendataan BUMD/BLUD/RSD Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur);
4) Kompilasi Laporan Hasil Pendataan BUMD/BLUD/RSUD Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat;
5) Penyusunan Laporan Bulanan bidang Akuntan Negara; 6) Workshop Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kedeputian Akuntan Negara di Mercure Ancol Jakarta;
7) Workshop Peningkatan Kinerja Bidang Akuntan Negara menuju Paradigma Baru Auditor;
8) Sosialisasi Undang-Undang tentang Akuntan Publik; 9) Diseminasi Pedoman Audit dan Produk-Produk PT. Askrindo.
51
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Sehingga secara total capaian kinerja untuk sub kegiatan ini adalah 10 Laporan atau 1000%. Terdapat
satu
penugasan
PKP2T
yang
batal
dilaksanakan
yaitu
penugasan
Evaluasi/Assessment GCG pada PT BTDC dikarenakan belum adanya permintaan penugasan tersebut dari PT BTDC sebagai obyek kegiatan. 2. Capaian hasil pengawasan atas kinerja BUMD Capaian indikator kinerja kegiatan pada tahun 2011 didukung oleh dua jenis kegiatan, yaitu
kegiatan
Audit
Kinerja
BUMD
dan
Bimbingan
Teknis
Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/Pendampingan pada BUMD. Kegiatan Audit Kinerja BUMD ditargetkan untuk dilaksanakan pada 22 (dua puluh dua) PP dengan target output 22 (dua puluh dua) laporan dan seluruhnya dapat dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut : 1) Audit Kinerja pada PD BPR sebanyak 3 (tiga) laporan. 2) Audit Kinerja PDAM sebanyak 15 (lima belas) laporan. 3) Audit Kinerja Rumah Sakit sebanyak 2 (dua) laporan. 4) Audit atas Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Bima. 5) Audit Kinerja PD Pasar Kota Denpasar. 6) Joint Audit Operasional atas Perusahaan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2010. Dari realisasi diatas, penugasan Joint Audit Operasional atas Perusahaan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2010 merupakan penugasan Non PKP2T permintaan obyek penugasan. Sedangkan
untuk
kegiatan
Bimbingan
Teknis
Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/
Pendampingan pada BUMD, tidak terdapat target penugasan pada PKP2T tahun 2011. Namun terdapat realisasi 1 (satu) penugasan berupa fasilitasi penyusunan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PDAM Kabupaten Jembrana, yang merupakan penugasan Non PKP2T permintaan obyek penugasan. 3. Capaian hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Capaian indikator kinerja kegiatan pada tahun 2011 dilaksanakan dengan dua jenis kegiatan,
yaitu
kegiatan
Audit
Keuangan
BUMD
dan
Bimbingan
Teknis
Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/Pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD. 52
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan Audit Keuangan BUMD ditargetkan untuk dilaksanakan pada 14 (empat belas) penugasan dengan realisasi 14 (empat belas) penugasan atau 100,00%. Realisasi penugasan untuk kegiatan ini antara lain : 1) Audit Keuangan PDAM sebanyak 12 (dua belas) laporan. 2) Audit atas Laporan Keuangan RSUD Wangaya. 3) Audit Keuangan PD Pasar Kota Denpasar. Sedangkan
untuk
kegiatan
Bimbingan
Teknis
Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/
Pendampingan pada BUMD, target penugasan pada PKP2T tahun 2011 adalah 5 (lima) PP dengan target output 5 (lima) laporan dan seluruhnya dapat dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut : 1) Monitoring Evaluasi dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Bidang Akuntan Negara. 2) Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut dengan Auditan Bidang Akuntan Negara. 3) Pendampingan Pemenuhan Persyaratan PPK- BLUD RSUD sebanyak empat laporan. Selain itu juga dilaksanakan 5 PP Non PKP2T, yaitu : 1) Fasilitasi Pembenahan Piutang Usaha PDAM Kabupaten Lombok Tengah. 2) Narasumber Pada Acara Pelatihan In House Training Tentang Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 Pada RSUD Tabanan. 3) Tenaga Pelatih/Instruktur pada Kegiatan Pelatihan Audit Sektor Publik Jurusan Akuntasi, Politeknik Negeri Bali. 4) Pembahasan Capaian Kinerja Tahun 2011 dan Penyusunan Rencana Kerja Bidang Akuntan Negara Tahun 2012. 5) Pembicara Workshop PPK BLUD di RSUD Kab Bangli tentang BLUD secara Umum dan Persyaratan BLUD. Sehingga secara total capaian kinerja untuk sub kegiatan ini adalah 11 Laporan atau 220%. Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan Bidang Akuntan Negara utamanya adalah pada sifat penugasan yang sebagian besar adalah user oriented, dalam arti bergantung pada kesiapan obyek penugasan. Dengan kata lain penugasan akan terlaksana ketika permintaan dari obyek penugasan telah terbit, sehingga ketika obyek penugasan tidak mengirimkan permintaan, penugasan tidak terlaksana dan akan 53
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
mempengaruhi capaian kinerja Bidang Akuntan Negara.
Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan Investigasi
Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut: Indikator
Kinerja
1 2
Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
Lap Lap
5 3
11 5
% Capaia n 220,00 166,67
3
Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan Negara, pemberian keterangan ahli atas permintaan penyidik Laporan hasil kajian pengawasan Jumlah
Lap
7
7
100,00
Lap
38
46
121,05
Lap
1 54
1 70
100,00 129,63
No
4 5
Uraian
Satuan Target
Realisas i
Secara keseluruhan capaian indikator kinerja bidang investigasi pada tahun 2011 adalah sebesar 129, 63% yaitu dari 54 target laporan yang harus diterbitkan, realisasinya tercapai 70 laporan. Penjelasan masing-masing capaian indikator kinerja program adalah sebagai berikut:
1. Capaian Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Kegiatan sosialisasi masalah korupsi dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 5 PP dengan
output sebanyak 5 laporan. Atas 5 PP dalam PKP2T tersebut telah dilaksanakan seluruhnya. Selain itu, terdapat 6 PP Non PKP2T berupa koordinasi dengan instansi penyidik dengan output sebanyak 6 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 220%.
2. Capaian Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Kegiatan Bimtek/ Asistensi Implementasi FCP dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 3 kegiatan dengan output sebanyak 3 laporan. Atas 3 PP dalam PKP2T tersebut telah
54
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
dilaksanakan seluruhnya. 1 PP yaitu Penyusunan/Inplementasi FCP pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB carry over ke tahun 2012. Selain itu, terdapat 2 PP Non PKP2T berupa Sosialisasi FCP dan Sosialisasi ACAP pada Universitas Mataram dengan output sebanyak 2 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 166,67%.
3. Capaian Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Kegiatan Audit Investigatif atas HKP, Eskalasi dan Klaim dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 7 PP dengan output sebanyak 7 laporan. Atas 7 PP dalam PKP2T tersebut terealisasi 2 PP dengan output 1 (satu) Laporan. Satu PP yaitu Audit Investigatif Hambatan Kelancaran Pembangunan Pengalihan Aset dari Pemerintah Kabupaten Bima kepada Pemerintah Kota Bima carry over ke tahun 2012. Selain itu, terdapat 6 PP Non PKP2T berupa pembahasan yang terkait dengan penyelesaian hasil Audit Eskalasi dan HKP dengan output sebanyak 6 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 100%.
4. Capaian Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan Negara, pemberian keterangan ahli atas permintaan Penyidik Kegiatan Audit Investigatif, PKKN, PKA ditargetkan sebanyak 38 PP dengan output sebanyak 38 laporan. Dari target tersebut, terealisasi 36 PP dan 2 PP yaitu PKKN pada Instansi Pemerintah dan BUMN/D tidak terlaksana karena tidak ada permintaan. Atas realisasi 36 PP tersebut, telah diterbitkan 36 laporan. Dari 36 PP tersebut, terdapat 1 PP yaitu Audit Investigatif atas Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum, Pekerjaan Konstruksi Jaringan Air Bersih/Air Minum pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem TA 2009 dan 2010 carry over ke tahun 2012 dan 1 PP yaitu Pemberian Keterangan Ahli menghasilkan output 2 laporan. Selain itu, terdapat 11 PP Non PKP2T berupa Audit Investigatif, Pemberian Keterangan Ahli dan Pembahasan Capaian Kinerja dengan output 10 laporan. Sedangkan 1 PP, yaitu Audit Investigatif atas Dana Bantuan Sosial Kabupaten Lombok Barat TA 2009 carry over ke tahun 2012. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 121,05%.
55
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
5. Capaian Laporan hasil kajian pengawasan Kegiatan kajian pengawasan dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 1 kegiatan dengan
output 1 laporan. Dari target tersebut, terealisasi 1 laporan atau tercapai 100%. Permasalahan
atau
hambatan
yang
dijumpai
dalam
pelaksanaan
Program/Kegiatan
diantaranya: 1. Pihak-pihak terkait belum dapat menghadiri pertemuan mediasi; 2. Kurangnya permintaan dari stakeholder untuk audit eskalasi, klaim dan hambatan kelancaran pembangunan; 3. Lambatnya pemenuhan atas permintaan data yang diminta auditor kepada pihak penyidik. Realisasi indikator kinerja output berupa “Persentase tindak lanjut atas hasil audit” Bidang Perekonomian, Polsoskam, Keuangan Daerah, Akuntan Negara, dan Investigasi tahun 2011 sebagai berikut :
Bidang Perekonomian Polsoskam Keuangan Daerah Akuntan Negara Investigasi Rata-rata
Temuan (Rp)
Tindak Lanjut (Rp)
299.826.372,48 6.558.346.968,69 151.765.123,91 260.611.178,53 1.535.504.000,69
149.728.863,29 2.388.904.751,47 55.651.348,00 82.076.926,20 0
8.806.053.644,30
2.676.361.888,96
Capaian TL (%) 49,94 36,43 36,67 31,49 0 30,39
Data temuan dan tindak lanjut selama tahun 2011 untuk laporan-laporan hasil audit yang diinput dalam Aplikasi SIMHP selama tahun 2011 sebagai berikut: Uraian Temuan Pemeriksaan Kejadian Nilai Tindak Lanjut Kejadian Nilai Saldo Kejadian Nilai
Provinsi Bali
NTB
Total
280 2.984.414.709,59
258 5.821.638.934,71
538 8.806.053.644,30
145 653.357.376,75
61 2.023.004.512,21
206 2.676.361.888,96
135 2.331.057.332,84
197 3.798.634.422,50
332 6.129.691.755,34 56
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Data temuan dan tindak lanjut sampai dengan 31 Desember 2011 sebagai berikut:
Uraian
Provinsi Bali
Temuan Pemeriksaan Kejadian 518 Nilai 10.045.625.800,96
Total
NTB 985 28.526.555.062,52
1.503 38.572.180.863,48
305 6.045.158.490,04
312 14.590.840.522,61
617 20.635.999.012,65
213 4.000.467.310,92
673 13.935.714.539,91
886 17.936.181.850,83
Tindak Lanjut Kejadian Nilai Saldo Kejadian Nilai
Upaya pencapaian indikator program ini dilakukan melalui kegiatan pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjut dengan auditan. Bentuk pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi: 1). Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjutnya dengan auditan dalam Tahun 2011 yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebanyak 2 kali yaitu Wilayah Provinsi Bali dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat 2). Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjut yang dilaksanakan oleh Kementerian yang terdiri dari: a. Kementerian Pendidikan Nasional sebanyak 1 kali b. Kementerian Kehutanan sebanyak 1 kali c. Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak 1 kali 3). Temuan Pemeriksaan yang Tidak Dapat Ditindaklanjuti (TPTD) yang telah ditetapkan dalam Berita Acara Kesepakatan TPTD. Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Kegiatan adalah: a) Bukti tindak lanjut yang telah dikirim oleh pihak auditan tidak lengkap/sesuai dengan rekomendasi. b) Pihak auditan belum menyampaikan bukti tindaklanjut atas temuan yang telah ditindaklanjuti.
57
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Penyuluhan dan Penyebaran Informasi
Indikator hasil dari Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Penyuluhan dan Penyebaran Informasi tidak ditetapkan dalam Tapkin 2011. Indikator tersebut adalah : •
Meningkatnya permintaan jasa;
•
Meningkatnya persepsi publik yang positif terhadap BPKP (Persentase Berita Baik Sekali ditambah Berita Baik dibanding jumlah seluruh/total berita dalam satu tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya).
Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator tersebut adalah Promosi Produk Baru dan Produk Unggulan BPKP. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai target 1 kali kegiatan (100%) berupa penerbitan buletin Jepun Bali yang merupakan media perajut silaturahmi bagi para pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali dengan Perwakilan BPKP lainnya serta BPKP Pusat. Disamping itu juga telah dilaksanakan kegiatan berupa talkshow oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali bersama Kepala Inspektorat Kota Denpasar, melalui media elektronik di RRI Denpasar pada tanggal 19 Desember 2011 dalam rangka Hari Anti Korupsi. Publikasi berita tahun 2011 tentang Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Bali menurut media massa cetak Bali dan NTB yang terpantau sebagai berikut : A No
Triwulan
Sangat Baik
B
C
D
Baik
Cukup
Buruk
E Sangat
Jumlah
Buruk
1
I
-
61
30
-
-
91
2
II
-
25
37
4
-
66
3
III
-
7
31
4
-
42
4
IV
-
30
23
1
-
54
Jumlah
-
123
121
9
-
253
Persentase
-
48,62 %
47,83 %
3.55
-
100 %
58
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Rapat-rapat Koordinasi/Dinas/Pimpinan Kelompok Kerja
Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi/ Dinas/ Pimpinan Kelompok Kerja
berupa “Persentase jumlah
output penugasan pengawasan dalam PKP2T yang terealisasi”. Indikator output hasil tersebut tidak ditetapkan target capaiannya dalam Tapkin 2011. Kegiatan pendukung ini berupa : a. Mengikuti Rapat Kerja BPKP dengan Ouput kegiatan yang ditargetkan sebanyak 1 kegiatan dan terealisasi sebanyak 3 kegiatan atau 300%. b. Mengikuti Rapat Koordinasi APIP, dengan output 1 kegiatan sesuai target yang ditetapkan 1 kegiatan atau (100%). Rapat koordinasi APIP yang dilaksanakan diantaranya : (1) Rapat Koordinasi Tindaklanjut Hasil Pengawasan dengan Itjen Diknas (2) Rapat Koordinasi Tindaklanjut Hasil Pengawasan dengan Itjen PU (3) Rapat Koordinasi Pemutahiran Tindaklanjut Hasil Pengawasan dengan Pemerintah Daerah Prov/Kab/Kota se Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan rencana Kinerja yang dapat direalisasikan
ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP
Provinsi Bali Tahun 2011. Kegiatan pendukung ini berupa : a. Penyusunan dan Revisi RKT, telah diselesaikan 2 dokumen (100%). 59
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
b. Penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) unit kerja, telah diselesaikan 1 dokumen (100%). c. Penyusunan Rencana Kinerja (Renja) unit kerja, telah diselesaikan 1 dokumen (100%). Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Progam/Kegiatan diantaranya : terdapatnya kegiatan revisi rencana kerja yang tidak dipergunakan sebagai dasar perencanaan sehingga Penetapan Kinerja (Tapkin) dan Penyusunan Rencana Kinerja (Renja) unit kerja menjadi tidak sesuai dengan realisasinya.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Evaluasi/Laporan Kegiatan
Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan penerbitan laporan hasil pengawasan sesuai RPL. Kegiatan pendukung program ini berupa : a. Penyusunan Laporan Berkala Kinerja, dengan Ouput kegiatan yang ditargetkan sebanyak 4
laporan kinerja tepat waktu dan terealisasi sebanyak 4 laporan atau
100%. b. Penyusunan Laporan Bulanan Realisasi RKT, dengan output yang ditargetkan 12 laporan dan terealisasi 12 laporan (100%) c. Penyusunan LAKIP unit kerja, dengan output kegiatan yang ditargetkan 1 laporan dan terealisasi 1 laporan (100%) Permasalahan yang dijumpai pada pelaksanaan Program/Kegiatan adalah RKT 2011 yang belum menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Sistem Informasi Manajemen
Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan 60
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan pengembangan Sistem Informasi Manajemen. Kegiatan pendukung program ini berupa Penyusunan/pemutakhiran aplikasi program dengan ouput kegiatan yang ditargetkan sebanyak 1 laporan dan terealisasi sebanyak 2 laporan atau 200% (SIM-HP dan SIMONEV). Selain itu, untuk pengukuran capaian hasil Sub Bagian Program dan Pelaporan dilakukan dengan media kuesioner kepada karyawan BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey Pelayanan Prolap menunjukkan persepsi kepuasan penerima layanan adalah 69,07 dalam tahun 2011 dengan predikat Cukup Baik.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Pengelolaan Kepegawaian
Rincian capaian output kinerja kegiatan sebagai berikut: No
Indikator Uraian
1
Indeks Persepsi kepuasan kerja pegawai atas iklim kerja
Kinerja Satuan Target skala likert 1-10
0
Realisasi
Capaian
69,61
N/A
Pengukuran capaian output dilakukan dengan media kuesioner kepada karyawan BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey pelayanan kepegawaian menunjukkan persepsi kepuasan penerima layanan dalam tahun 2011 adalah 69,98 dengan predikat Cukup Baik. Kegiatan pendukung ini berupa : a. Memproses kenaikan pangkat terpadu, dengan output yang ditargetkan 2 kegiatan dan terealisasi 2 kegiatan (100%) antara lain : Kenaikan Pangkat periode April 2011 dan Oktober 2011. b. Administrasi Kepegawaian dan Forum Komunikasi JFA dengan output kegiatan yang ditargetkan sebanyak 10 laporan dan terealisasi sebanyak 11 laporan atau 110% antara lain berupa penyusunan laporan PKS, GDN, Triwulanan, KP4, DP3, SK Impassing, Pembinaan JFA Inspektorat Tabanan, Singaraja, Jembrana. 61
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
c. Pengembangan Budaya Kerja dengan output kegiatan yang ditargetkan sebanyak 2 kegiatan dan terealisasi sebanyak 2 kegiatan atau 100% antara lain berupa laporan budaya kerja Semester I dan II. d. Penilaian angka kredit unit kerja dengan output kegiatan yang ditargetkan sebanyak 92 PAK dan terealisasi sebanyak 85 PAK atau 92,40% antara lain berupa Penilaian Angka Kredit Semester I dan II. e. Forum Komunikasi JFA dengan output kegiatan yang ditargetkan sebanyak 1 kegiatan dan terealisasi sebanyak 1 kegiatan atau 100% antara lain berupa forum komunikasi JFA di Bandung. Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan Program/Kegiatan adalah PFA terlambat menyerahkan DUPAK ke Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit sehingga hal ini berpengaruh pada proses PAK dan kenaikan pangkat.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Penyusunan Anggaran dan Administrasi Keuangan
Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan penyusunan anggaran dan administrasi keuangan dicerminkan melalui 3 indikator output yaitu : tidak terdapat pagu dana yang diblokir dalam DIPA, persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur dan persepsi kepuasan pengguna atas pencairan TKPKN yang diajukan sesuai permintaan. Kegiatan pendukung ini berupa : a. Penyusunan dan revisi RKA-KL/DIPA output atas kegiatan ini terealisasi 5 dokumen atau tercapai 100% dari target 5 dokumen dalam Tapkin. b. Penyediaan uang yang sesuai jumlah dan waktu yang diajukan dalam SPP yang sesuai prosedur. Output atas kegiatan ini terealisasi 13 dokumen atau tercapai 108% dari target 12 dokumen dalam Tapkin berupa jumlah berkas SPP yang dapat dipenuhi tepat jumlah dan waktu. c. Penyediaan TKPKN sesuai jumlah dan waktu yang diajukan, output atas kegiatan ini
62
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
terealisasi 13 dokumen atau tercapai 108% dari target 12 dokumen dalam Tapkin berupa jumlah berkas permintaan dana yang dipenuhi tepat jumlah dan waktu. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Program/Kegiatan antara lain : a. Tenggang
waktu
pengajuan
cost
sheet
yang
minim,
sehingga
menyulitkan
perencanaan penyediaan uang. b. Penggantian dana talangan atas pelaksanaan pengawasan yang didanai BPKP Pusat memerlukan waktu yang lama, sehingga mengganggu likuiditas perwakilan. Selain itu, untuk pengukuran capaian output
Sub Bagian Keuangan dilakukan dengan
media kuesioner kepada karyawan BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey Pelayanan Keuangan menunjukkan persepsi kepuasan penerima layanan adalah 90,12 dalam tahun 2011 dengan predikat Sangat Baik.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Perencanaan/Implementasi/Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah Indikator output berupa “Laporan Keuangan BPKP yang dinilai WTP oleh BPK” tidak dapat diukur capaiannya, karena Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Bali merupakan bagian dari Laporan Keuangan BPKP Pusat. BPK melaksanakan audit dan memberikan opini terhadap Laporan Keuangan BPKP Pusat, sehingga capaian indikatornya tergantung dari opini yang diberikan atas Laporan Keuangan BPKP Pusat. Namun demikian dalam mendukung capaian kinerja program pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Penyusunan Laporan Berkala Pendukung Laporan Keuangan sesuai SAP dan Tepat Waktu dengan realisasi output berupa Jumlah Laporan Keuangan Unit Kerja BPKP sesuai SAP dan tepat waktu sebanyak 2 laporan dari target sebanyak 2 laporan atau tercapai 100%.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan
Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan 63
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
penerima layanan atas administrasi dan pengelolaan. Kegiatan pendukung berupa penyusunan laporan berkala BMN dengan output yang ditargetkan berupa
4 laporan dan
terealisasi 4 laporan atau 100%. a. Inventarisasi BMN dengan output yang ditargetkan berupa 2 kegiatan dan terealisasi 2 kegiatan
atau
100%
berupa
updating
data
Semester
I
dan
Semester
II
tahun 2011. b. Updating data base BMN, dengan output yang ditargetkan berupa 2 kegiatan dan terealisasi 2 kegiatan atau 100%. c. Pengelolaan Kearsipan, dengan output yang ditargetkan berupa 5 buah dan terealisasi 5 buah atau 100%. d. Pengelolaan Perpustakaan dengan output yang ditargetkan berupa 1 dokumen dan terealisasi 1 dokumen atau 100%. Selain itu, Pengukuran capaian hasil dilakukan dengan media quesioner kepada karyawan BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey pelayanan umum menunjukkan persepsi kepuasan penerima layanan dalam tahun 2011 adalah 79,30 dengan predikat Baik. Kendala yang dijumpai pada pelaksanaan kegiatan adalah terbatasnya anggaran untuk pemenuhan fasilitas penunjang pelayanan. Indikator hasil berupa persepsi kepuasan penerima layanan atas penyediaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur belum ditetapkan dalam Tapkin 2011. Pengukuran capaian hasil dilakukan dengan media quesioner kepada karyawan BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey sarana prasarana menunjukkan persepsi kepuasan penerima layanan dalam tahun 2011 adalah 79,30 dengan predikat
Baik. Kegiatan
pendukung berupa : •
Pengadaan Meubelair dengan output 58 unit senilai Rp 91.800.000,00.
•
Pengadaan alat pengolah data dengan output 48 unit senilai Rp 157.814.800,00.
•
Perawatan gedung kantor dan rumah negara dengan output 9.444 M2 (100%).
•
Perawatan peralatan kantor dengan output 390 unit (100%).
•
Perawatan kendaraan bermotor dengan output 17 unit (100%) berupa kendaraan roda 4/6 dan roda 2.
64
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
Target indikator output berupa “Persepsi Kepuasan Penerima Layanan” belum ditetapkan dalam Tapkin 2011. Pengukuran capaian hasil dilakukan dengan media kuesioner kepada karyawan BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey ketepatan pelayanan kepegawaian menunjukkan persepsi kepuasan penerima layanan pada tahun 2011 adalah 76,25 dengan predikat Baik. Keberhasilan pencapaian output
tersebut didukung dengan pelaksanaan kegiatan
Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium dan Vakasi; Penyediaan Keperluan Sehari-hari Perkantoran; dan Biaya Jasa-jasa.
Output kegiatan Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium/Vakasi berupa ”terbayarnya gaji, lembur, honorarium dan vakasi tepat waktu” terealisasi 100% dari target sebanyak 13 kejadian. Output kegiatan Penyediaan Keperluan Sehari-hari Perkantoran berupa “jumlah permintaan yang dipenuhi sesuai kebutuhan” terealisasi 100%. Output kegiatan Biaya jasa-jasa berupa jumlah kali (kuantitas dalam setahun) pelayanan biaya jasa-jasa yang dilayani terealisasi 100%.
C. Akuntabilitas Keuangan Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2011 yang telah dijabarkan dalam Penetapan Kinerja, PKP2T, dan PKAU tahun 2011 berjumlah sebagai berikut : Uraian DIPA • Belanja • Belanja • Belanja • Belanja • Belanja
Pegawai Barang Pemeliharaan Perjalanan Modal Sub Jumlah
Anggaran
7.726.396.000 1.659.366.000 611.416.000 6.717.459.000 325.000.000 17.039.637.000
Realisasi
7.659.049.344 1.501.771.040 604.911.527 6.599.759.200 322.184.800 16.687.675.911
Sisa
67.346.656 157.594.960 6.504.473 117.699.800 2.815.200 351.961.089
% Realisasi 99,13 90,50 98,94 98,25 99,13 97,93
65
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Uraian
Anggaran
Dropping TKPKN
Sisa
% Realisasi
6.155.609.910
6.075.164.048
80.445.862
98,69
58.731.700 62.664.000 302.000.000 58.052.550 129.645.000 40.000.000 48.222.000 12.808.200 22.260.000 12.057.100
58.731.700 62.664.000 297.485.600 58.052.550 89.982.800 22.652.000 48.222.000 12.808.200 19.962.000 12.057.100
4.514.400 39.662.200 17.348.000 2.298.000 -
100,00 100,00 98,51 100,00 69,41 56,63 100,00 100,00 89,68 100,00
746.440.550
682.617.950
63.822.600
91,45
23.941.687.460 23.445.457.909
496.229.551
97,93
Dropping Biaya BPKP Pusat • Pendampingan PU • UKP4 • PNPM Perdesaan • PNPM Perkotaan • Dekon Kesehatan • Kelautan • UKP4 • Monitoring PPDB • KPRS • PPIP
Sub Jumlah Jumlah
Realisasi
Secara keseluruhan anggaran yang tersedia sebesar Rp 23.941.687.460,00 dan terealisasi sebesar Rp 23.445.457.909,00 atau sebesar 97,93%. Selama tahun 2011 kegiatan - kegiatan dengan pendanaan berasal dari dropping BPKP Pusat terealisasi 91,45%. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta sejalan dengan visinya, Perwakilan BPKP Provinsi Bali seringkali diminta oleh Pemerintah Daerah untuk menjadi nara sumber/fasilitator. Biaya yang terkait dengan permintaan tersebut dapat menjadi beban Pemerintah Daerah atau beban Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Kegiatan yang didasarkan permintaan dan menjadi beban anggaran Pemerintah Daerah meliputi asistensi, bimbingan teknis, dan sosialisasi. Sehubungan dengan pengelolaan keuangan/dana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa secara garis besar pelaksanaan aspek keuangan ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan yang lazim, dan pertanggungjawabannya telah sesuai dengan perundangundangan yang berlaku, hemat, efisien dan efektif dengan menghindarkan seminimal mungkin penyalahgunaan.
66
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja
D. Permasalahan dan Strategi Pemecahannya Dalam tahun 2011, terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan upaya pencapaian kinerja yang lebih baik. Permasalahan utama yang memerlukan perhatian adalah terdapat realisasi pelaksanaan kegiatan pengawasan yang tidak sesuai dengan rencana dalam Penetapan Kinerja. Hal ini disebabkan: a.
Banyak kegiatan yang sifatnya berdasarkan permintaan yang tidak bisa diprediksi sebelumnya
pada
saat
penyusunan
rencana.
Penugasan
pendampingan/asistensi/bimtek sangat tergantung atas permintaan pemerintah daerah/BUMN/BUMD. b.
Adanya penugasan crash program dari BPKP Pusat yang harus dilaksanakan, tetapi tidak terdapat dalam Penetapan Kinerja.
c.
Adanya jadwal penugasan yang menumpuk pada bulan-bulan tertentu, terkait dengan ketersediaan tenaga auditor.
Solusi dan strategi pemecahan masalah telah dilakukan, meskipun masih perlu peningkatan. Strategi pemecahan masalah, dibuat untuk secara langsung dapat meningkatkan kinerja di tahun berjalan dan tahun yang akan datang. Solusi dan strategi pemecahan masalah tersebut diantaranya:
1. Meningkatkan koordinasi dengan BPKP Pusat sehingga dapat mengatasi masalahmasalah teknis dalam perencanaan.
2. Melakukan komunikasi yang intensif dan efektif dengan pihak eksternal terutama dengan Instansi Vertikal, BUMD serta pihak-pihak lainnya.
67
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab IV – Penutup
BAB IV PENUTUP
S
ebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi, Perwakilan
BPKP Provinsi Bali telah mampu
menyusun dan menuangkannya dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011. Laporan ini sekaligus merupakan implementasi dari Inpres
Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Simpulan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2011 sebagai berikut: 1. Pada tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah melaksanakan kegiatan dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : •
Dari 26 hasil kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sesuai dengan hasil revisi PKPT semester I
sebanyak 517 PP.
Dari
517 PP
terdapat 37 PP atau 7,16% yang dibatalkan, sehingga target PKPT tahun 2011 adalah sebanyak 480 PP. Terdapat 7 PP Bidang Investigasi yang tidak dilaksanakan. Disamping itu, telah dilaksanakan 302 PP Non PKPT, sehingga jumlah PP yang telah dilaksanakan seluruhnya 775 PP atau 161,45% dari target PKPT. Adapun PP yang tidak dilaksanakan sebagai berikut: 1) Bidang PIPP : a) Audit atas Keberhasilan PNPM di wilayah Bali dan NTB tidak dilaksanakan sebanyak 2 PP sesuai surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali Nomor: S3944/PW22/2/2011 tanggal 01 Desember 2011; b) Audit Operasional Dana Dekonsentrasi pada BKKBN Provinsi Bali dan NTB tidak terlaksana sebanyak 2 PP karena tidak ada dana dekonsentrasi pada obyek bersangkutan;
68
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab IV – Penutup
c) Audit kinerja BOK Kemenkes RI pada Provinsi NTB tidak terlaksana sebanyak 2 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Kesehatan; d) Audit Operasional atas Dana Dekonsentrasi Kementerian Budpar Provinsi Bali tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Budaya dan Pariwisata; e) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu SD (DAK) tidak terlaksana sebanyak 5 PP karena tidak ada realisasi penyerapan DAK bidang Pendidikan; f) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada Kementerian Agama pada Provinsi Bali tidak dilaksanakan sebanyak 1 PP karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Agama RI; g) Terdapat 18 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011. 2) Bidang APD a) Evaluasi terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemda A tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena sesuai Surat Deputi Nomor: S-514/D4/02/2011 tanggal 26 Oktober 2011 ditunda pelaksanaannya sampai tahun berikutnya; b) Evaluasi AKIP di wilayah Bali dan NTB
tidak
terlaksana sebanyak 4 PP
karena sesuai sesuai Surat Deputi Bidang Pengawasan PKD Nomor: S307/D4/01/2011 tanggal 12 Juli 2011 hanya dilaksanakan pada 5 Pemda. 3) Bidang AKN Terdapat 1 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011. 4) Bidang Investigasi Sebanyak 7 PP yang tidak dilaksanakan dengan alasan sebagai berikut: a)
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara sebanyak 2 PP karena tidak ada permintaan;
b)
Audit HKP sebanyak 3 PP karena tidak ditemukan permasalahan hambatan kelancaran pembangunan yang memerlukan mediasi dari pihak BPKP Perwakilan Provinsi Bali;
69
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab IV – Penutup
c)
Audit Investigasi Eskalasi dan Klaim sebanyak 2 PP karena tidak ada permintaan audit eskalasi.
•
Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dengan target 44 input telah dilaksanakan seluruhnya sebanyak 174 input atau 168,18%.
•
Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP dengan target 48 unit telah dilaksanakan dilaksanakan seluruhnya sebanyak 106 unit atau 220,83%.
•
Dari sisi efisiensi pelaksanaan Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dari target 26 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan kegiatan secara efisien sebanyak 23 kegiatan atau (88,46%), dan 3 kegiatan atau (11,54%) kegiatan dilaksanakan tidak efisien. Kegiatan yang tidak efisien secara garis besar disebabkan adanya penambahan tenaga auditor yang berakibat penambahan anggaran.
•
Dari sisi efisiensi pelaksanaan Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya-BPKP, dari target 1 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan secara efisien sebanyak 1 kegiatan atau (100%). •
Dari sisi efisiensi pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP, dari target 1 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan secara efisien sebanyak 1 kegiatan atau (100%).
2. Secara
keseluruhan
anggaran
tahun
2011
yang
tersedia
sebesar
Rp. 23.941.687.460,- dan terealisasi sebesar Rp. 23.445.457.909,- atau sebesar 97,93% dengan sumber pendanaan dari
DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Bali.
Sehubungan dengan pengelolaan keuangan/dana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa secara garis besar pelaksanaan aspek keuangan ini telah sesuai dengan prinsipprinsip pelaporan yang lazim, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, hemat, efisien dan efektif dengan menghindarkan
70
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab IV – Penutup
seminimal mungkin penyalahgunaan. 3. Meskipun secara garis besar capaian program/kegiatan tercapai 100%, namun masih dijumpai permasalahan sehingga beberapa kegiatan tidak terlaksana sesuai rencana. Terhadap permasalahan ini telah diupayakan langkah-langkah perbaikan sehingga di masa yang akan datang dapat meningkatkan kembali kinerja. Laporan ini diharapkan dapat memberikan motivasi sekaligus instropeksi diri bagi seluruh jajaran pegawai guna memperbaiki kinerja dan menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Tetap semangat, terima kasih.
71
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) PERWAKILAN PROVINSI BALI FORMULIR PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2011 (REVISI TAPKIN) NO 1 1
PROGRAM
No URAIAN KEGIATAN 2 3 4 1. Pengawasan Intern 1 Laporan hasil pengawasan lintas Akuntabilitas sektor Bidang Perekonomian Keuangan Negara 2 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ dan Pembinaan asistensi penyusunan LKKL bidang Penyelenggaraan Perekonomian Sistem Pengendalian 3 Laporan hasil pengawasan atas Intern Pemerintah penerimaan negara bidang Perekonomian 4 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Perekonomian 5 Laporan hasil pengawasan atas proyek PHLN 6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam 7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam 8 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam 9 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam
Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output
10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam 11 Laporan hasil pengawasan BUN
Input
12 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah
Input
Output Input Output
13 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah 14 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD 15 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah 16 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Keuangan Daerah 17 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah 18 Laporan evaluasi penerapan tata kelola APIP daerah 19 Laporan hasil Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor Korporat 20 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 21 Laporan hasil Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD 22 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 23 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 24 Laporan hasil kajian pengawasan
Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output Input Output
KEGIATAN INDIKATOR 5 SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana Jumlah Laporan SDM Dana Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan
SATUAN 6 OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan
SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan
OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan
240 35.000 5 162 69.000 14
197 49.664 9 465 148.844 122
SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan SDM Dana (dlm Ribu Rp) Jumlah Laporan
OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan
170 47.217 5 965 783.032 78 684 241.561 16 83 58.400 2 1.500 240.252 25 1.091 240.563 40 50 11.214 2 1.522 149.315 12 1.020 401.988 22 1.092 70.241 19 56 44.677 5 164 29.028 3 39 8.972 1
174 52.195 8 1.378 587.475 95 711 238.100 20 379 28.364 23 851 279.903 48 2.525 434.044 92 48 23.219 2 868 142.216 24 1.068 300.802 24 890 124.340 25 334 111.006 11 248 101.360 5 37 17.868 1
TARGET REALISASI % 7 8 9=(8/7)*100 384 404 105,21 238.260 162.767 68,31 12 37 308,33 73 247 338,36 46.823 38.783 82,83 3 17 566,67 28 30 107,14 26.031 8.367 32,14 1 2 200,00 307 459 149,51 71.569 92.901 129,81 8 19 237,50 1.459 1.577 108,09 828.174 551.485 66,59 57 81 142,11 1.460 1.533 105,00 361.048 509.312 141,06 50 89 178,00 209 354 169,38 25.930 3.600 13,88 12 29 241,67 975 1.015 104,10 289.538 245.790 84,89 40 72 180,00 99 64 64,65 40.400 30.738 76,08 3 3 100,00 82,08 141,90 180,00 287,04 215,72 871,43 102,35 110,54 160,00 142,80 75,03 121,79 103,95 98,57 125,00 456,63 48,57 1.150,00 56,73 116,50 192,00 231,44 180,43 230,00 96,00 207,05 100,00 57,03 95,25 200,00 104,71 74,83 109,09 81,50 177,02 131,58 596,43 248,46 220,00 151,22 349,18 166,67 94,87 199,15 100,00
Halaman : 1 / 2
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) PERWAKILAN PROVINSI BALI FORMULIR PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2011 (REVISI TAPKIN) NO
PROGRAM
1
2
No URAIAN KEGIATAN 3 4 25 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 26 Laporan hasil audit investigasi, PKN dan Pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Input Output Input Output Input
KEGIATAN INDIKATOR 5 SDM Dana Jumlah Laporan SDM Dana (dlm ribu Rp) Jumlah Laporan
SATUAN 6 OH Rupiah Laporan OH Rupiah Laporan
TARGET REALISASI % 7 8 9=(8/7)*100 532 181 34,02 219.921 157.692 71,70 7 7 100,00 965 971 100,62 723.705 490.257 67,74 38 46 121,05 132,56
OH Rupiah Laporan
13.438 6.958 11.082.193 11.221.006 44 74
263,31
Output 2
3
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP
1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Input
SDM Dana
Output
1 Indeks efektifitas pengelolaan aset
Input Output Input
Penyediaan dan pengelolaan sarana Output
SDM Dana Jumlah Sarana
OH Rupiah Unit
1.326 655.585 48
644 535.577 106
Input Output
51,78 101,25 168,18
76,52 168,18 48,57 81,69 220,83 65,13 220,83 91,40 217,44
Rata-rata Capaian Input Rata-rata Capaian Output
Halaman : 2 / 2
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) PERWAKILAN PROVINSI BALI FORMULIR EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KEGIATAN TAHUN 2011 (REVISI TAPKIN) NO
PROGRAM
1
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
2 3
Program Dukungan Manajemen dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP
KEGIATAN CAPAIAN KINERJA RATA-RATA (%) No URAIAN INPUT OUTPUT OUTCOME 86,76 308,33 0,00 1 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian 2 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ 210,59 566,67 0,00 asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian 3 Laporan hasil pengawasan atas 69,64 200,00 0,00 penerimaan negara bidang Perekonomian 4 Laporan hasil pengawasan atas 139,66 237,50 0,00 permintaan stakeholders bidang Perekonomian 5 Laporan hasil pengawasan atas 87,34 142,11 0,00 proyek PHLN 6 Laporan hasil pengawasan lintas 123,03 178,00 0,00 sektor bidang Polsoskam 7 Laporan hasil pengawasan atas 91,63 241,67 0,00 permintaan presiden Bidang Polsoskam 8 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ 94,50 180,00 0,00 asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam 9 Laporan hasil pengawasan atas 70,37 100,00 0,00 penerimaan negara bidang Polsoskam
ACE
SED
EFISIENSI
EFEKTIVITAS
3,55
1
Efisien
n/a
2,69
1
Efisien
n/a
2,87
1
Efisien
n/a
1,70
1
Efisien
n/a
1,63
1
Efisien
n/a
1,45
1
Efisien
n/a
2,64
1
Efisien
n/a
1,90
1
Efisien
n/a
1,42
1
Efisien
n/a
10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam 11 Laporan hasil pengawasan BUN 12 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah 13 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah 14 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD 15 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah 16 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Keuangan Daerah 17 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah 18 Laporan evaluasi penerapan tata kelola APIP daerah 19 Laporan hasil Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor Korporat 20 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 21 Laporan hasil Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD 22 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 23 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 24 Laporan hasil kajian pengawasan 25 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 26 Laporan hasil audit investigasi, PKN dan Pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik 1 1
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Penyediaan dan pengelolaan sarana
111,99
180,00
0,00
1,61
1
Efisien
n/a
251,38 106,45
871,43 160,00
0,00 0,00
3,47 1,50
1 1
Efisien Efisien
n/a n/a
108,91
121,79
0,00
1,12
1
Efisien
n/a
101,26
125,00
0,00
1,23
1
Efisien
n/a
252,60
1150,00
0,00
4,55
1
Efisien
n/a
86,62
192,00
0,00
2,22
1
Efisien
n/a
205,93
230,00
0,00
1,12
1
Efisien
n/a
151,53
100,00
0,00
0,66
1
Tidak Efisien
n/a
76,14
200,00
0,00
2,63
1
Efisien
n/a
89,77
109,09
0,00
1,22
1
Efisien
n/a
129,26
131,58
0,00
1,02
1
Efisien
n/a
422,45
220,00
0,00
0,52
1
Tidak Efisien
n/a
250,20
166,67
0,00
0,67
1
Tidak Efisien
n/a
147,01 52,86
100,00 100,00
0,00 0,00
0,68 1,89
1 1
Tidak Efisien Efisien
n/a n/a
84,18
121,05
0,00
1,44
1
Efisien
n/a
76,52
168,18
0,00
2,20
1
Efisien
n/a
65,13
220,83
0,00
3,39
1
Efisien
n/a