PUTUSAN Nomor:143/Pdt.G/2012/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara : PEMOHON, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD,pekerjaan Tani, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Pemohon; Melawan : TERMOHON, umur 51 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD,pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengar keterangan kedua belah pihak yang berperkara dan para saksi; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Pemohon dalam surat Permohonannya tertanggal 14 Mei 2012 yang didaftarkan
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Solok,
Nomor:
143/Pdt.G/2012/PA.Slk, tanggal 14 Mei 2012 telah mengajukan permohonan untuk melakukan cerai talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 16 Juli 1982, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK, sesuai dengan Nomor: sesuai dengan Duplikat Buku Nikah Nomor : DUPLIKAT BUKU NIKAH tanggal 09 Mei 2012; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat kediaman bersama di rumah orang tua Termohon di KABUPATEN SOLOK, dan dikaruniai 5 orang anak bernama : a. ANAK I, laki-laki, lahir tahun 1983 b. ANAK II, laki-laki, lahir tahun 1985 c. ANAK III, perempuan, lahir tahun 1988 d. ANAK IV, perempuan, lahir tahun 1988 e. ANAK V, perempuan, lahir tahun 1996 3. Bahwa sejak akhir tahun 2007, antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan disebabkan:
a. Termohon tidak jujur dalam masalah keuangan terutama dalam pengelolaan uang dari penjualan hasil perkebunan; b. Termohon tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang istri kepada Pemohon; c. Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai seorang suami, terutama dalam pengambilan keputusan didalam rumah tangga Pemohon selalu mengambil keputusan sendiri tanpa bermufakan terlebih dulu kepada Pemohon; 4. Bahwa pada akhir tahun 2009 terjadi perselisihan dan pertengkaran yang memuncak antara Pemohon dengan Termohon dikarenakan, Pemohon meminta tolong kepada Termohon untuk melihat air disawah, sesampainya Termohon di rumah tanpa sebab yang jelas Termohon mendiamkan Pemohon dan tidak memperdulikan Pemohon lagi, ketika Pemohon meminta penjelasan kepada Termohon, Termohon marah-marah dan memaki-maki Pemohon; 5. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut Pemohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama dan hingga sekarang Pemohon bertempat tinggal di rumah orang tua Pemohon di KABUPATEN SOLOK; 6. Bahwa pihak keluarga Pemohon dan Termohon telah berusaha mendamaikan rumah tangga Pemohon dan Termohon, tapi tidak berhasil; 7. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i kepada Termohon; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon datang menghadap sendiri ke persidangan; Bahwa, dalam sidang perdamaian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Pemohon dan Termohon agar rukun kembali membina rumah tangga akan tetapi tidak berhasil, lalu Ketua Majelis menjelaskan tentang PERMA Nomor 1 tahun 2008 tentang mediasi dan memberi kesempatan 2 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
kepada Pemohon dan Termohon untuk melakukan mediasi melalui Hakim Mediator Pengadilan Agama Solok; Bahwa, mediasi yang dilakukan oleh para pihak tidak menghasilkan kesepakatan/perdamaian sesuai laporan Hakim MediatorArifdi Nahrawi, SH dengan surat Nomor: 143/Pdt.G/2012/PA.Slk, tanggal 31 Mei 2012 dan 107 Juni 2012; Bahwa, selanjutnya dibacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa, atas permohonan Pemohon tersebut di persidangan Termohon telah menyampaikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : Dalam Konpensi : -
Bahwa benar Termohon dengan Pemohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 30 Maret 2007 dan telah dikaruniai 5 (lima) orang anak;
- Bahwa tentang poin 3 semuanya adalah dusta serta bohong belaka; - Bahwa tentang poin 4 memang betul namun itu terjadi disebabkan tingkah laku Pemohon sendiri yang kurang bertanggung Jawab; Bahwa Termohon tidak keberatan atas permohonan cerai Pemohon tersebut; Dalam Rekonpensi : Bahwa, di persidangan Termohon telah mengajukan gugatan rekonpensi secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa oleh karena 1 (satu) orang anak Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi yang bernama : ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHON, perempuan, lahir tahun 1996 masih sekolah dan anak tersebut berada dalam pengasuhan Penggugat Rekonpensi, maka Penggugat Rekonpensi menuntut agar Tergugat Rekonpensi memberikan biaya/nafkah hadhanah terhadap 1 (satu) orang anak Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi tersebut setiap bulannya sampai anak tersebut dewasa dan mandiri (berumur 21 tahun) yaitu sejumlah Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ; Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut Penggugat Rekonpensi bermohon
kepada Majelis Hakim agar dapat menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi; 2.
Menetapkan nafkah terhadap 1 (satu) orang anak Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi yang bernama : ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHON, perempuan, lahir tahun 1996 setiap bulannya
sampai anak
tersebut dewasa/mandiri (berumur 21 tahun) sejumlah Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);
3 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
3.
Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi nafkah/biaya hadhanah terhadap 1 (satu) orang anak Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi yang bernama : ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHON, perempuan, lahir tahun 1996 sampai anak tersebut dewasa/mandiri (berumur 21 tahun) sebagaimana tercantum dalam diktum poin 2 kepada Penggugat Rekonvensi;
Dalam Konpensi : Bahwa, Pemohon tidak menyampaikan repliknya lagi; Dalam Rekonpensi : Bahwa, atas gugatan rekonpensi Penggugat Rekonpensi, Tergugat Rekonpensi menyampaikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Tergugat Rekonpensi selaku ayah dari 1(satu) orang anak Tergugat Rekonpensi dengan Penggugat Rekonpensi akan bertanggung jawab atas nafkah/biaya hadhanah anak tersebut dan Tergugat Rekonpensi menyanggupi untuk memenuhi sebanyak yang diminta Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah setiap bulannya;
Dalam Rekonpensi : Bahwa, atas jawaban Tergugat Rekonpensi, Penggugat Rekonpensi menyampaikan replik yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat Rekonpensi tidak keberatan dengan biaya hidup anak tersebut sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); Bahwa,
untuk
menguatkan
dalil
permohonannya,
Pemohon
telah
mengajukan bukti surat berupa fotokopi Duplikat Buku Nikah Nomor: DUPLIKAT BUKU NIKAH tanggal 09 Mei 2012 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Solok, serta surat bukti tersebut dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P) ; Bahwa, disamping itu Pemohon juga mengajukan 2 (dua) orang saksi sebagai berikut : 1. SAKSI I PERSIDANGAN, umur 53 tahun, agama Islam ; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : − Bahwa hubungan saksi dengan Pemohon sebagai tetangga Pemohon, sedangkan Termohon bernama NAMA TERMOHON adalah istri Pemohon;
4 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
− Bahwa Pemohon dengan Termohon menikah sekitar 25 (dua puluh lima) tahun yang lalu di KABUPATEN SOLOK; − Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon di KABUPATEN SOLOK; − Bahhwa antara Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai 5 (lima) orang anak; − Bahwa setahu saksi keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak rukun lagi karena sering terjadi pertengkaran yang penyebabnya Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai seorang suami; − Bahwa setahu saksi antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak tinggal serumah lagi sejak 3 (tiga) tahun yang lalu; − Bahwa pihak keluarga pernah mendamaikan Pemohon dengan Termohon namun tidak berhasil; − Bahwa keterangan saksi berdasarkan pengamatan saksi sendiri; 2. SAKSI II PERSIDANGAN, umur 53 tahun agama Islam Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : − Bahwa hubungan saksi dengan Pemohon sebagai sepupu Pemohon, sedangkan Termohon bernama NAMA TERMOHON adalah istri Pemohon; − Bahwa
Pemohon
dengan
Termohon
menikah
pada
tahun
1982
di
KABUPATEN SOLOK; − Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon di KABUPATEN SOLOK − Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai 5 (lima) orang anak; − Bahwa setahu saksi keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak rukun lagi karena sering terjadi pertengkaran tapi penyebab perselisihan tersebut saksi tidak mengetahui; − Bahwa setahu saksi antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak tinggal serumah lagi sejak 3 (tiga) tahun yang lalu; − Bahwa pihak keluarga berusaha mendamaikan Pemohon dengan Termohon karena kedua belah pihak tidak mau berdamai; − Bahwa keterangan saksi berdasarkan pengamatan saksi sendiri; Bahwa, selanjutnya Pemohon menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu tanggapan apapun dan menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap dengan permohonannya serta mohon putusan; Bahwa, selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; 5 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan di atas; Dalam Konpensi : Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak dan telah memberi kesempatan untuk melakukan mediasi melalui Hakim Mediator Pengadilan Agama Solok, yang bernama Drs. Basri S namun tidak berhasil, dengan demikian ketentuan pasal 82 ayat 1 dan 4 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 serta perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 tahun 2008 dipandang telah terpenuhi ; Menimbang, bahwa setelah meneliti surat permohonan Pemohon maka yang menjadi masalah pokok adalah Pemohon bermohon agar diberi izin untuk menjatuhkan ikrar talak (cerai) atas diri Termohon dengan alasan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak ada kerukunan dan keharmonisan karena sering terjadi pertengkaran dan sejak tahun 2009 antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon dalam jawabannya telah membenarkan tentang keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon yang sudah tidak rukun lagi, namun Termohon membantah tentang dalil/alas an permohonan Pemohon dan menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Pemohon; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti tertulis (P), bukti mana telah dinazegelen dan dilegalisir, dengan demikian dapat diterima menyangkut tentang pernikahan Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa terhadap saksi-saksi yang dihadirkan Pemohon di persidangan Majelis Hakim menilai telah memenuhi ketentuan formil kesaksian oleh karena saksi-saksi mana telah disumpah dan tidak ada suatu halangan untuk didengar keterangannya dalam perkara ini, dengan demikian secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan Pemohon di persidangan adalah orang-orang yang dekat dengan Pemohon yaitu
sepupu dan teman
Pemohon, hal ini telah sesuai dengan maksud pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 yang menyatakan untuk dapat menjatuhkan putusan perceraian atas
6 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
dasar alasan cekcok terus menerus harus didengar terlebih dahulu keterangan saksisaksi dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan suami/isteri; Menimbang, bahwa mengenai materi keterangan dua orang saksi tersebut,Majelis Hakim menilai saksi-saksi mana menerangkan bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dengan Termohon yang sudah tidak rukun dan sulit untuk dipertahankan lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran meskipun keduanya tidak mengetahui penyebab dari pertengkaran tersebut namun akibat dari pertengkaran yang selalu terjadi tersebut, pada tahun 2009 antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah dan tidak bersatu lagi hingga saat ini, dengan demikian saksi tersebut telah memenuhi syarat materil bukti saksi; Menimbang, bahwa setelah memperhatikan keadaan serta kedudukan saksi sebagai sepupu dan tetangga Pemohon, maka patut diyakini kebenaran penglihatan dan pengetahuan saksi-saksi terhadap keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon yang sebenarnya menyangkut tentang tidak rukunnya rumah tangga Pemohon dan Termohon, dengan demikian keterangan saksi-saksi mana dapat diterima sebagai bukti dalam mendukung dalil-dalil permohonan Pemohon berdasarkan pasal 308 ayat (1) dan pasal 309 RBg ; Menimbang, bahwa berdasarkan penilaian terhadap alat-alat bukti yang telah diajukan Pemohon dihubungkan dengan jawaban Termohon, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta sebagai berikut : a.
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah dan telah dikaruniai 5 (lima) orang anak;
b.
Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak rukun lagi karena sering terjadiperselisihan
dan
pertengkaran
serta akibat
dari
pertengkaran yang sering terjadi tersebut, antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sejak 3 (tiga) tahun yang lalu; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut Majelis Hakim berpendapat antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sulit untuk dirukunkan lagi yang ditandai dengan telah pisahnya Pemohon dengan Termohondan hal ini membuktikan bahwa rumah tangga/hubungan suami isteri antara Pemohon dengan Termohon telah pecah dan sendi-sendi rumah tangga telah rapuh dan sulit untuk ditegakkan kembali, dengan demikian Pemohon dengan Termohon tidak mungkin disatukan lagi karena ikatan batin antara keduanya telah hilang. Apabila ikatan batin telah hilang, maka hancurlah salah satu pilar utama rumah tangga, karena hakikat perkawinan sesungguhnya adalah ikatan lahir dan batin antara suami dan isteri.
7 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, dinyatakan tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang bahagia, yang kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa dan terdapat ikatan lahir dan bathin antara suami isteri dengan cinta dan kasih sayang sebagai unsur pokok dalam membina rumah tangga . Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi :
ا و١ و ا ان ا ازوا ون, م+ ذ& )ت$% دة ور"! ان Artinya: ” Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Ia telah menciptakan isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa cinta dan kasih sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi orang-orang yang berfikir” Menimbang, bahwa bila mana rasa cinta dan kasih antara kedua belah pihak sudah tidak ada lagi dan telah bertukar menjadi perselisihan dan pertengkaran yang berkepanjangan, maka perceraian adalah jalan terbaik untuk mengatasinya, lagipula Pemohon telah berkeinginan keras untuk menjatuhkan talak, hal ini sejalan dengan firman Allah Swt dalam surat Al baqarah ayat 227 yang berbunyi :
وا ن ا اق ن ا Artinya :"Jika suami telah berketetapan hati untuk menjatuhkan talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Menimbang,
bahwa berdasarkan
pertimbangan tersebut di atas,
permohonan Pemohon dipandang telah mempunyai cukup alasan dan memenuhi maksud pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka permohonan Pemohon yang tercantum dalam petitumnya dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan maksud pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, Panitera Pengadilan berkewajiban mengirimkan satu helai salinan penetapan ikrar talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Termohon serta tempat perkawinan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonpensi : 8 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
Menimbang, bahwa pengajuan gugatan rekonpensi oleh Penggugat Rekonpensi dalam tahap jawaban tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan telah memenuhi ketentuan pasal 158 ayat (1) R.Bg, dengan demikian secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonpensi adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang,
bahwa
Penggugat
Rekonpensi
menuntut
nafkah/biaya
hadhanah terhadap terhadap 1 (satu) orang anak Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi bernama ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHON, perempuan lahir tahun 1996, yang masih sekolah tersebut setiap bulannya sampai anak tersebut dewasa dan mandiri (berumur 21 tahun) sejumlah Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa atas tuntutan tersebut Tergugat Rekonpensi menyatakan selaku ayah dari anak tersebut akan bertanggung jawab atas nafkah satu orang anak tersebut dan menyatakan sanggup memberikan nafkah tersebut
sebesar
Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 105 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam apabila terjadi perceraian biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya dan pasal 156 huruf (d) dan (f) Kompilasi Hukum Islam bahwa semua biaya
hadhanah
dan
nafkah
anak
menjadi
tanggungan
ayah
menurut
kemampuannya sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri (21 tahun) dan Pengadilan dapat pula dengan mengingat kemampuan ayahnya menetapkan jumlah biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak-anak yang tidak turut padanya; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan tersebut dan dihubungkan dengan jawabanTergugat Rekonpensi dan replik Penggugat Rekonpensi, maka Majelis hakim menetapkan biaya pemeliharaan untuk 1 (satu) orang anak tersebut minimal sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa/mandiri (berumur 21 tahun) dan menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayarnya kepada Penggugat Rekonpensi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berkesimpulan terhadap gugatan Penggugat Rekonpensi dapat diputus dengan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi; Dalam Konpensi dan Rekonpensi; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon termasuk bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 serta perubahan kedua dengan 9 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi; Mengingat, pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 serta perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, serta segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini; MENGADILI Dalam Konpensi : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Solok; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Solok untuk mengirim salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah KABUPATEN SOLOK untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonpensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi; 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi nafkah/biaya hadhanah terhadap terhadap 1 (satu) orang anak Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi yang bernama : ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHON, perempuan, lahir tahun 1996 minimal sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya sampai anak tersebut dewasa dan mandiri (berumur 21 tahun);
Dalam Konpensi dan Rekonpensi : Membebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
perkara ini sebesar Rp. 391.000,- (tiga ratus
Sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 05 Juli
2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 16
Sya’ban 1433 Hijriyah, oleh Hakim Pengadilan Agama Solok yang terdiri dari BUSTANUDDIN
BAHAR,
S.Ag
sebagai
Ketua
Majelis
dan
SRI FORTUNA ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHON, S.Ag., MH. serta ASRI HANDAYANI, S.HI. sebagai Hakim-hakim Anggota yang ditunjuk oleh
Ketua
Pengadilan
Agama
Solok
dengan
Penetapan
Nomor:
143/Pdt.G/2012/PA.Slk tanggal 15 Mei 2012 untuk memeriksa perkara ini, yang 10 143/Pdt.G/2012/PA.Slk
dibacakan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2012 bertepatan dengan tanggal 22 Sya’ban 1433 Hijriyah dengan dihadiri oleh SRI FORTUNA ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHON, S.Ag., MH. dan ASRI HANDAYANI, S.HI. sebagai Hakimhakim Anggota, serta dibantu oleh SYAHMINAR, S.HI. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon diluar hadirnya Termohon;
Hakim Anggota I,
Ketua Majelis,
SRI FORTUNA ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHON, S.Ag.,MH
BUSTANUDDIN BAHAR, S.Ag
Hakim Anggota II,
ASRI HANDAYANI, SHI
Panitera Pengganti,
SYAHMINAR, SHI
Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp. 30.000,2. Biaya Atk Perkara : Rp. 50.000,3. Biaya Pemanggilan : Rp. 300.000,4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,5. Biaya Materai : Rp. 6.000,-------------------------------------------------Jumlah : Rp. 391.000,(tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
11 143/Pdt.G/2012/PA.Slk