PUTUSAN Nomor:310/Pdt.G/2011/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada
tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan
putusan dalam perkara antara : PEMOHON, Umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP,
pekerjaan Tani, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Pemohon; Melawan: TERMOHON, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP,
pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK ,sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengar keterangan Pemohon dan jawaban Termohon dan para saksi; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 14 November 2011
yang
didaftarkan
di
Kepaniteraan
Nomor:310/Pdt.G/2011/PA.Slk, tanggal
Pengadilan
Agama
Solok,
14 November 2011 telah mengajukan
permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal
14
Agustus 1981, Pemohon dengan Termohon
melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK, sesuai dengan
Kutipan Akta Nikah
Nomor: NOMOR KUTIPA AKTA NIKAH tanggal 07 September 1981; 2. Bahwa Pemohon dan Termohon pada saat menikah berstatus Jejaka dan Perawan; 3. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat kediaman bersama dirumah orangtua Termohon di KABUPATEN SOLOK, dan dikaruniai 5 orang anak bernama : a. ANAK I, perempuan,lahir tahun 1983; b. ANAK II ,perempuan , lahir tahun 1985; c. ANAK III, perempuan, lahir tahun 1987;
d. ANAK IV,perempuan,lahir tahun 1989; e. ANAK V, perempuan,lahir tahun 1991; 4. Bahwa sejak tahun 2005, antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan: a. Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai suami, contohnya Termohon sering berkata kata kasar kepada Termohon di hadapan anak anak ; b. Termohon sering dinasehati oleh Pemohon untuk tidak mengulangi lagi sifat buruk tersebut, dan Termohon selalu berjanji untuk tidak mengulangi lagi, tetapi Termohon tetap saja mengulanginya; 5. Bahwa pada bulan Oktober tahun 2011 terjadi perselisihan yang memuncak antara Pemohon dengan Termohon, di sebabkan Termohon memukuli anak ke 5 (lima) Pemohon dengan Termohon dikarenakan persoalan sepele; 6. Bahwa akibat dari perselisihan tersebut Pemohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama, dan kembali ke rumah orangtua Pemohon di Jorong KABUPATEN SOLOK, dikarenakan Pemohon sudah tidak sanggup lagi menghadapi sifat dan kelakuan Termohon yang sudah tidak terkendali; 7. Bahwa
pihak keluarga Pemohon dengan Termohon telah berusaha untuk
merukunkan Pemohon dengan Termohon namun tidak berhasil; 8. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas,
Pemohon mohon agar Ketua
Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu kepada Termohon; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan untuk pemeriksaan perkara ini, Pemohon dan Termohon datang menghadap sendiri ke persidangan; Bahwa, oleh Majelis Hakim telah diusahakan perdamaian antara kedua belah pihak, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa oleh karena usaha damai oleh Majelis Hakim tidak berhasil, lalu Ketua Majelis memberi kesempatan kepada Pemohon dan Termohon untuk 310/Pdt.G/2011/PA Slk
2
melakukan mediasi melalui Hakim Mediator Pengadilan Agama Solok, dan Hakim Mediator telah memberi laporan kepada Majelis Hakim yang menyatakan mediasi gagal; Bahwa kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa, atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah memberikan jawaban sebagai berikut: Dalam Konvensi: -
Bahwa Termohon pada pokoknya mengakui bahwa rumah tangganya sejak tahun 2005 benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon tetapi penyebabnya bukan seperti tersebut dalam dalil-dalil permohonan Pemohon tetapi yang benarnya penyebab perselisihan tersebut adalah masalah anak Pemohon dengan Termohon ;
-
Bahwa benar Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat kediaman bersama sejak bulan Oktober 2011;
Dalam Rekonvensi: Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensi dengan alasan: 1. Gelang Intan berat 10 emas milik Penggugat Rekonvensi diambil oleh Tergugat Rekonvensi; 2. Dua ekor sapi terdiri dari satu jantan satu betina milik Penggugat Rekonvensi diambil oleh Tergugat Rekonvensi; 3. Padi Penggugat Rekonvensi yang dibawa Tergugat Rekonvensi dari rumah Penggugat Rekonvensi kerumah orang tuanya; 4. Padi Penggugat Rekonvensi sebanyak 24 karung yang dibawa Tergugat Rekonvensi kerumah orang tuanya; 5. Hasil sawah di KABUPATEN SOLOK yang telah dibajak dan telah ada benih waktu itu diberikan kepada orang lain oleh Tergugat Rekonvensi tanpa musyawarah dengan Penggugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi waktu itu sedang merawat orang tua Tergugat Rekonvensi yang sedang sakit waktu itu; 6. Nafkah madhiyah selama ditinggalkan selama dua bulan sejumlah Rp.15.000,(Lima belas ribu rupiah) perhari atau totalnya sejumlah Rp.900.000,(sembilan ratus ribu rupiah); 7. Padi disawah KABUPATEN SOLOK merupakan hak Penggugat Rekonvensi dikuasai oleh Tergugat Rekonvensi; 8. Padi disawah Bok Ontung merupakan hak Penggugat Rekonvensi dikuasai oleh Tergugat Rekonvensi; 310/Pdt.G/2011/PA Slk
3
9. Satu ekor anak sapi merupakan hak Penggugat Rekonvensi dikuasai oleh Tergugat Rekonvensi; 10. Uang untuk pengadaan kue seharga Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) yang dibawa Penggugat Rekonvensi kerumah orang tua Tergugat Rekonvensi waktu lebaran idul fitri 1432 H lalu; 11.ANAK V Ramadani anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi sekarang tinggal bersama Tergugat Rekonvensi; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas,
Penggugats mohon agar Majelis Hakim
memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi : 2.1. Gelang Intan berat 10 emas milik Penggugat Rekonvensi; 2.2. Dua ekor sapi terdiri dari satu jantan satu betina milik Penggugat Rekonvensi; 2.3. Padi Penggugat Rekonvensi yang dibawa Tergugat Rekonvensi dari rumah Penggugat Rekonvensi kerumah orang tuanya; 2.4. Padi Penggugat Rekonvensi sebanyak 24 karung yang dibawa Tergugat Rekonvensi kerumah orang tuanya; 2.5. Hasil sawah di Kaciak yang telah dibajak dan telah ada benih waktu itu diberikan kepada orang lain oleh Tergugat Rekonvensi tanpa musyawarah dengan Penggugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi waktu itu sedang merawat orang tua Tergugat Rekonvensi yang sedang sakit waktu itu; 2.6. Nafkah madhiyah selama ditinggalkan selama dua bulan sejumlah Rp.15.000.000,-(Lima belas ribu rupiah) perhari atau totalnya sejumlah Rp.900.000,-(sembilan ratus ribu rupiah); 2.7. Padi disawah KABUPATEN SOLOK; 2.8. Padi disawah KABUPATEN SOLOK; 2.9. Satu ekor anak sapi; 2.10. Uang untuk pengadaan kue seharga Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) yang dibawa Penggugat Rekonvensi kerumah orang tua Tergugat Rekonvensi waktu lebaran idul fitri 1432H lalu; 3. Menghukum Tergugat Rekonvensi menyerahkan kepada Penggugat Rekonvensi Rafi Ramadani anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi; 310/Pdt.G/2011/PA Slk
4
4. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa, Pemohon dalam repliknya menyatakan sebagai berikut: Dalam Konvensi: Bahwa Pemohon membenarkan seluruh dalil-dalil jawaban Termohon tersebut; Dalam Rekonvensi: Bahwa
terhadap
gugatan
Penggugat
Rekonvensi,Tergugat
Rekonvensi
memberikan jawaban sebagai berikut; 1. Terhadap tuntutan Penggugat Rekonvensi
agar Tergugat Rekonvensi
dihukum untuk membayar kepada Penggugat
Rekonvensi :
1.1. Gelang Intan berat 10 emas milik Penggugat Rekonvensi, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena telah habis sewaktu Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi masih rukun dulu; 1.2. Dua ekor sapi terdiri dari satu jantan satu betina milik Penggugat Rekonvensi, Tergugat Rekonvensi bersedia membayarnya tiga perempat ekor sapi; 1.3. Padi Penggugat Rekonvensi yang dibawa Tergugat Rekonvensi dari rumah Penggugat Rekonvensi kerumah orang tuanya, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena Tergugat Rekonvensi tidak ada membawanya; 1.4. Padi Penggugat Rekonvensi sebanyak 24 karung yang dibawa Tergugat Rekonvensi kerumah orang tuanya, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena sudah habis untuk biaya panen padi tersebut; 1.5.
Hasil sawah di Kaciak yang telah dibajak dan telah ada benih waktu itu diberikan kepada orang lain oleh Tergugat Rekonvensi tanpa musyawarah
dengan
Penggugat
Rekonvensi
dan
Penggugat
Rekonvensi waktu itu sedang merawat orang tua Tergugat Rekonvensi yang sedang sakit waktu itu, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena sawah tersebut tidak berpenghasilan karena musim panas; 1.6.
Nafkah madhiyah selama ditinggalkan selama dua bulan sejumlah Rp.15.000.000,-(Lima belas ribu rupiah) perhari atau totalnya sejumlah Rp.90.000,- (sembilan ratus ribu rupiah), Tergugat Rekonvensi bersedia membayarnya sejumlah Rp.10.000.- (sepuluh
310/Pdt.G/2011/PA Slk
5
ribu rupiah) perhari atau total jumlahnya Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah); 1.7. Padi disawah KABUPATEN SOLOK, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena tidak ada hak Penggugat Rekonvensi disawah tersebut; 1.8. Padi disawah KABUPATEN SOLOK Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena karena mau ditanam baru; 1.9. Satu ekor anak sapi Tergugat Rekonvensi bersedia membayarnya tetapi untuk anak; 1.10. Uang untuk pengadaan kue seharga Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) yang dibawa Penggugat Rekonvensi kerumah orang tua Tergugat Rekonvensi waktu lebaran idul fitri 1432H lalu Tergugat Rekonvensi bersedia membayarnya Rp.50.000,-; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi menyerahkan kepada Penggugat Rekonvensi Rafi Ramadani anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi, masalah anak tersebut Tergugat Rekonvensi serahkan kepada anak tersebut; Bahwa, selanjutnya Termohon dalam dupliknya menyatakan: Dalam Konvensi: Bahwa Termohon tetap dengan jawabannya semula; Dalam Rekonvensi: - Bahwa Penggugat Rekonpensi tetap dengan gugatan Penggugat rekonvensi semula; Bahwa,
untuk
menguatkan
dalil
permohonannya,
Pemohon
telah
mengajukan bukti surat berupa fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: NOMOR KUTIPA AKTA NIKAH
tanggal 07 September 1981 yang dikeluarkan oleh
Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Solok, serta surat bukti tersebut dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P); Bahwa, Termohon terhadap bukti surat (P) tersebut menerima dan membenarkan; Bahwa, Pemohon disamping mengajukan alat bukti (P) juga menghadirkan saksi-saksi sebagai berikut : 1.SAKSI I, umur 53 tahun, Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah
sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : 310/Pdt.G/2011/PA Slk
6
− Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi
adalah
tetangga Pemohon; −
Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri yang menikah pada tanggal 14 Agustus 1981 di KABUPATEN SOLOK;
− Bahwa setelah menikah, Pemohon dengan Termohon membina rumah tangga di rumah orang tua Termohon di KABUPATEN SOLOK; − Bahwa setahu saksi Pemohon dengan Termohon sudah dikaruniai anak 5 (lima) orang ; − Bahwa setahu saksi yang saksi lihat sehari-hari
antara Pemohon dengan
Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran; − Bahwa penyebab perselisihan antara Pemohon dengan Termohon saksi tidak mengetahui secara jelas; − Bahwa Pemohon dengan Termohon sejak bulan Oktober 2011 (dua bulan) yang lalu telah berpisah tempat kediaman; − Bahwa saksi tidak mengetahui ada atau tidaknya keluarga Pemohon telah berusaha merukunkan rumah tangga Pemohon dengan Termohon; − Bahwa setahu saksi Pemohon pekerjaannya adalah bertani dan kadang-kadang mengojek dan tentang penghasilannya saksi tidak mengetahuinya; − Bahwa keterangan saksi tersebut bersumberkan dari pengetahuan yang jelas berdasarkan penglihatan dan pendengaran saksi sendiri; 2. SAKSI II, umur 43 tahun,Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : − Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi
adalah
tetangga Pemohon; −
Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri yang menikah pada tanggal 14 Agustus 1981 di KABUPATEN SOLOK;
− Bahwa setelah menikah, Pemohon dengan Termohon membina rumah tangga di rumah orang tua Termohon di KABUPATEN SOLOK; − Bahwa setahu saksi Pemohon dengan Termohon sudah dikaruniai anak 5 (lima) orang ; − Bahwa setahu saksi yang saksi lihat sehari-hari
antara Pemohon dengan
Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran; − Bahwa penyebab perselisihan antara Pemohon dengan Termohon saksi tidak mengetahui secara jelas; − Bahwa Pemohon dengan Termohon sejak bulan Oktober 2011 (dua bulan) yang lalu telah berpisah tempat kediaman;
310/Pdt.G/2011/PA Slk
7
− Bahwa saksi tidak mengetahui ada atau tidaknya keluarga Pemohon telah berusaha merukunkan rumah tangga Pemohon dengan Termohon; − Bahwa setahu saksi Pemohon pekerjaannya adalah bertani dan kadang-kadang mengojek dan tentang penghasilannya saksi tidak mengetahuinya; − Bahwa keterangan saksi tersebut bersumberkan dari pengetahuan yang jelas berdasarkan penglihatan dan pendengaran saksi sendiri; Bahwa,
selanjutnya
Pemohon
telah
mengajukan
kesimpulan
dan
menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu tanggapan apapun dan tetap dengan pendirian Pemohon untuk bercerai dengan Termohon dan terhadap gugatan Penggugat Rekonvensi, Tergugat Rekonvensi tetap dengan jawaban semula dan mohon putusan; Bahwa, Termohon dalam kesimpulannya menyatakan tetap tidak mau bercerai dengan Pemohon dan tetap dengan gugatan Rekonvensinya; Bahwa, selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini;
TENTANG HUKUMNYA Dalam Konvensi: Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan di atas; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon pada hari dan tanggal sidang yang ditetapkan telah datang datang menghadap ke persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak namun tidak berhasil, dengan demikian telah memenuhi kehendak pasal 82 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dengan Undangundang nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 jo pasal 143 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa terhadap kedua belah pihak telah dilaksanakan mediasi secara maksimal
sesuai dengan PERMA Nomor 1 tahun 2008 oleh
Dra. HASNAYETTI M,MA. sebagai Hakim Mediator, namun pada tanggal 03 November 2011 mediator tersebut menyatakan bahwa kedua belah pihak telah gagal mencapai perdamaian; Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonannya dengan alasan bahwa sejak tahun 2005, antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran serta disebabkan: Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai suami, contohnya Termohon sering berkata kata kasar kepada 310/Pdt.G/2011/PA Slk
8
Termohon dihadapan anak anak dan Termohon sering dinasehati oleh Pemohon untuk tidak mengulangi lagi sifat buruk tersebut , dan Termohon selalu berjanji untuk tidak mengulangi lagi , tetapi Termohon tetap saja mengulanginya serta pada bulan Oktober tahun 2011 terjadi perselisihan yang memuncak antara Pemohon dengan Termohon , di sebabkan Termohon memukuli anak ke 5(lima) Pemohon dengan Termohon dikarenakan persoalan sepele dan
akibat dari
perselisihan tersebut Pemohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama, dan kembali ke rumah orangtua Pemohon di Jorong KABUPATEN SOLOK, dikarenakan Pemohon sudah tidak sanggup lagi menghadapi sifat dan kelakuan Termohon yang sudah tidak terkendali atau seperti terurai diduduk perkara diatas; Menimbang, bahwa Termohon dalam jawabannya menyatakan sebagai berikut; -
Bahwa pada pokoknya Termohon mengakui
antara Termohon dengan
Pemohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan akibatnya sejak bulan Oktober 2011 Termohon dengan Pemohon telah berpisah tempat kediaman bersama sampai kini; -
Bahwa Termohon membantah tentang penyebab pertengkaran seperti yang didalilkan oleh Pemohon,sebagaimana yang telah terurai dalam duduk perkara;
-
Bahwa Termohon tidak mau diceraikan oleh Pemohon dan Termohon tetap ingin membina rumah tangga dengan Pemohon; Menimbang, bahwa Pemohon dalam repliknya membenarkan seluruh dalil-
dalil jawaban Termohon; Menimbang, bahwa Termohon dalam dupliknya menyatakan tetap dengan jawabannya semula; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti surat (P) dan dua orang saksi; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P) telah terbukti Pemohon dan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa saksi- saksi yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi syarat formil alat bukti saksi,dimana saksi telah memberikan keterangan di depan sidang pengadilan dan bukan orang yang dilarang untuk didengar sebagai saksi dan telah mengangkat sumpah menurut agama yang dipeluknya; Menimbang, bahwa saksi Pemohon tersebut telah memenuhi syarat materil alat bukti saksi, dimana keterangan saksi tersebut telah diberikan mengenai peristiwa yang dilihat dan didengar sendiri oleh saksi dan bersumber dari pengetahuan yang jelas serta telah saling bersesuaian satu dengan yang lainnya; 310/Pdt.G/2011/PA Slk
9
Menimbang, bahwa oleh karena saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi syarat formal dan materil alat bukti saksi maka Majelis menilai keterangan saksi tersebut dapat diterima sebagai alat bukti untuk membuktikan dalil-dalil permohonan Pemohon dan memenuhi akan maksud pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975; Menimbang, bahwa bila dalil-dalil permohonan Pemohon dihubungkan dengan bukti surat (P) dan keterangan para saksi Pemohon, maka ditemukan faktafakta sebagai berikut: a. Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami istri yang menikah pada tanggal 14 Agustus 1981; b. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya saksi tidak mengetahui secara pasti; c. Bahwa sejak bulan Oktober 2011 atau sekitar 2 bulan yang lalu antara Pemohon dengan Termohon telah berpisah dari tempat kediaman bersama; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat yang pada pokoknya bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan terus menerus sejak bulan Oktober 2011 (dua bulan) yang lalu dan tidak dapat dirukunkan lagi yang ditandai dengan telah terjadinya pisah rumah antara Pemohon dengan Termohon sejak bulan Oktober 2011(dua bulan) yang lalu; Menimbang, bahwa apabila kondisi seperti ini berlangsung terus menerus dan tidak segera dicarikan jalan keluarnya dikhawatirkan keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon akan bertambah parah dan akan menimbulkan penderitaan lahir maupun bathin bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang bahagia, yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan terdapat ikatan lahir bathin antara suami isteri dengan cinta dan kasih sayang sebagai unsur pokok dalam membina rumah tangga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi :
اليھا وجعل بينكم مودة١ومن اياته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنو ، ورحمة ان فى ذلك أليات لقوم يتفكرون Artinya :”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Ia telah menciptakan isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa cinta dan kasih sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir” 310/Pdt.G/2011/PA Slk
10
Menimbang, bahwa oleh karena dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon tujuan perkawinan tidak dapat diwujudkan lagi, maka perceraian adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan rumah tangga mereka; Menimbang, bahwa perkara ini relevan dengan Firman Allah SWT. dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi: وا ن عزموا الطالق فان ﷲ سميع عليم Artinya : "Jika suami telah berketetapan hati untuk menjatuhkan talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas permohonan Pemohon untuk melakukan perceraian dengan Termohon telah berdasarkan hukum yaitu pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan /atau menentukan suatu kewajiban bagi bekas isteri secara ex officio tanpa diminta oleh Termohon hal tersebut sesuai dengan maksud pasal 41 huruf (c) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 149 huruf (a dan b) Kompilasi Hukum Islam menyatakan : Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib : a. Memberikan muth’ah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut qobla al dukul. b. Memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak bain atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil; Menimbang, bahwa menurut pasal 158 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam menyatakan Muth'ah wajib diberikan oleh bekas suami dengan syarat: perceraian itu atas kehendak suami; Menimbang bahwa berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan diatas Majelis berpendapat
berdasarkan kebutuhan hidup minimum, kepatutan dan
keadilan (sesuai dengan kemampuan Pemohon sebagai seorang petani dan tukang ojek sekali-sekali) sesuai dengan peraturan tersebut diatas, Pemohon diwajibkan memberikan nafkah iddah dan muth’ah kepada Termohon yang jumlahnya akan ditetapkan dalam amar putusan ini dengan alasan walaupun pekerjaan Pemohon hanya bertani di sawah olahan sendiri yang tidak mempunyai penghasilan yang 310/Pdt.G/2011/PA Slk
11
tetap tetapi Majelis berkeyakinan dengan mendengar keterangan Pemohon yang menyatakan ia sehat
dan setelah memperhatikan pisik Pemohon datang
kepersidangan adalah termasuk orang yang sehat dan kuat untuk berusaha kedepannya yaitu bila sawah olahannya tidak mencukupi untuk membayar Pemohon bisa mencarikan biaya tersebut antara lain dengan menerima upah ke sawah orang lain sebab hal itu merupakan suatu kewajiban baginya; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, Panitera Pengadilan berkewajiban mengirimkan satu helai salinan penetapan Ikrar Talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Termohon serta tempat perkawinan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi: Dalam Rekonvensi Penggugat Rekonpensi menuntut agar Pengadilan 1. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi : 1.1. Gelang Intan berat 10 emas milik Penggugat Rekonvensi; 1.2.Dua ekor sapi terdiri dari satu jantan satu betina milik Penggugat Rekonvensi; 1.3. Padi Penggugat Rekonvensi yang dibawa Tergugat Rekonvensi dari rumah Penggugat Rekonvensi kerumah orang tuanya; 1.4. Padi Penggugat Rekonvensi sebanyak 24 karung yang dibawa Tergugat Rekonvensi kerumah orang tuanya; 1.5. Hasil sawah di KABUPATEN SOLOK yang telah dibajak dan telah ada benih waktu itu diberikan kepada orang lain oleh Tergugat Rekonvensi tanpa musyawarah dengan Penggugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi waktu itu sedang merawat orang tua Tergugat Rekonvensi yang sedang sakit waktu itu; 1.6. Nafkah madhiyah selama ditinggalkan selama dua bulan sejumlah Rp.15.000,-(Lima belas ribu rupiah) perhari atau total seluruhnya Rp.900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah); 1.7. Padi disawah KABUPATEN SOLOK; 1.8. Padi disawah KABUPATEN SOLOK; 1.9. Satu ekor anak sapi;
310/Pdt.G/2011/PA Slk
12
1.10.Uang untuk pengadaan kue seharga Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) yang dibawa Penggugat Rekonvensi kerumah orang tua Tergugat Rekonvensi waktu lebaran idul fitri 1432H lalu; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi menyerahkan kepada Penggugat Rekonvensi Rafi Ramadani anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa, Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya menyatakan: -
Gelang Intan berat 10 emas milik Penggugat Rekonvensi, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena telah habis sewaktu Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi masih rukun dulu;
-
Dua ekor sapi terdiri dari satu jantan satu betina milik Penggugat Rekonvensi, Tergugat Rekonpensi bersedia membayarnya tiga perempat ekor sapi;
-
Padi Penggugat Rekonvensi yang dibawa Tergugat Rekonvensi dari rumah Penggugat Rekonvensi kerumah orang tuanya, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia
membayarnya
karena
Tergugat
Rekonpensi
tidak
ada
membawanya; -
Padi Penggugat Rekonvensi sebanyak 24 karung yang dibawa Tergugat Rekonvensi kerumah orang tuanya, Tergugat Rekonpensi tidak bersedia membayarnya karena sudah habis untuk biaya panen padi tersebut;
-
Hasil sawah di KABUPATEN SOLOK yang telah dibajak dan telah ada benih waktu itu diberikan kepada orang lain oleh Tergugat Rekonvensi tanpa musyawarah
dengan
Penggugat
Rekonvensi
dan Penggugat
Rekonvensi waktu itu sedang merawat orang tua Tergugat Rekonvensi yang sedang sakit waktu itu, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena sawah tersebut tidak berpenghasilan karena musim panas; -
Nafkah madhiyah selama ditinggalkan selama dua bulan sejumlah Rp.15.000.000,-(Lima belas ribu rupiah) perhari, Tergugat Rekonvensi bersedia membayarnya sejumlah Rp.10.000.- (sepuluh ribu rupiah) perhari atau total seluruhnya Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah);
-
Padi disawah KABUPATEN SOLOK, Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena tidak ada hak Penggugat Rekonvensi disawah tersebut;
-
Padi disawah KABUPATEN SOLOK Tergugat Rekonvensi tidak bersedia membayarnya karena karena mau ditanam baru;
-
Satu ekor anak sapi Tergugat Rekonvensi bersedia membayarnya tetapi untuk anak;
310/Pdt.G/2011/PA Slk
13
-
Uang untuk pengadaan kue seharga Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) waktu lebaran idul fitri 1432 H lalu Tergugat Rekonvensi bersedia membayarnya sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) ;
2. Menghukum Tergugat Rekonvensi menyerahkan kepada Penggugat Rekonvensi Rafi Ramadani anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi, masalah anak tersebut Tergugat Rekonvensi serahkan kepada anak tersebut; Menimbang, bahwa, Penggugat Rekonvensi terhadap jawaban Tergugat Rekonvensi tersebut menyatakan: Bahwa Penggugat Rekonpensi tetap dengan gugatan Penggugat rekonvensi semula; Menimbang, bahwa tanggapan Tergugat Rekonvensi terhadap jawaban Penggugat Rekonvensi tersebut menyatakan tetap dengan jawabannya semula; Menimbang, bahwa merupakan suatu asas bahwa barang siapa yang mendalilkan sesuatu dia harus membuktikannya hal tersebut sesuai dengan maksud pasal 283 RBG; Menimbang, oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya sebagaimana tersebut diatas, maka Majelis untuk
mengadili
perkara tersebut mempertimbangkannya sesuai dengan peraturan tersebut; Menimbang, oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat
Rekonvensi Gelang Intan berat 10 emas milik
Penggugat Rekonvensi tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan tersebut, maka Majelis berpendapat tuntutan Penggugat Rekonvensi belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat dua ekor sapi terdiri dari satu jantan satu betina milik Penggugat Rekonvensi tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan tersebut, maka Majelis berpendapat tuntutan Penggugat Rekonvensi belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Padi Penggugat Rekonvensi yang dibawa Tergugat Rekonvensi dari rumah Penggugat Rekonvensi kerumah orang tuanya tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan tersebut, maka Majelis berpendapat tuntutan Penggugat Rekonvensi belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; 310/Pdt.G/2011/PA Slk
14
Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Padi Penggugat Rekonvensi sebanyak 24 karung yang dibawa Tergugat Rekonvensi kerumah orang tuanya tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan tersebut, maka Majelis berpendapat tuntutan Penggugat Rekonvensi belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi hasil sawah di Kaciak yang telah dibajak dan telah ada benih waktu itu diberikan kepada orang lain oleh Tergugat Rekonvensi tanpa musyawarah dengan Penggugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi waktu itu sedang merawat orang tua Tergugat Rekonvensi yang sedang sakit waktu itu tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan tersebut, maka Majelis berpendapat tuntutan Penggugat Rekonvensi belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat padi disawah KABUPATEN SOLOK tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan tersebut, maka Majelis berpendapat tuntutan Penggugat Rekonvensi belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat padi
disawah Bok
Ontung tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan tersebut, maka Majelis berpendapat tuntutan Penggugat Rekonvensi belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Satu ekor anak sapi tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan, maka Majelis berpendapat tuntutan tersebut belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum 310/Pdt.G/2011/PA Slk
15
Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat uang untuk pengadaan kue seharga Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) yang dibawa Penggugat Rekonvensi kerumah orang tua Tergugat Rekonvensi waktu lebaran idul fitri 1432H lalu tidak ada mengajukan alat bukti kepersidangan yang berkaitan dengan tuntutan tersebut, maka Majelis berpendapat tuntutan Penggugat Rekonvensi belum terbukti adanya dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk menyerahkan kepada Penggugat Rekonvensi anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi, maka Majelis berpendapat tuntutan mengenai anak tersebut sesuai dengan aturan karena anak tersebut telah mumayyiz maka diserahkan putusannya kepada anak tersebut apakah ia turut Penggugat Rekonvensi atau Tergugat Rekonvensi hal tersebut sesuai pasal 156 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, selanjutnya oleh karena Penggugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan Rekonvensinya mengenai agar Pengadilan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar nafkah berlalu selama dua bulan sejumlah Rp.900.000,-(sembilan ratus ribu rupiah) dan Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya hanya bersedia membayar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah); Menimbang, bahwa selama berlangsungnya gugatan perceraian atas permohonan Penggugat Rekonvensi Pengadilan dapat
antara lain menentukan
nafkah yang ditanggung oleh suami, hal tersebut sejalan dengan pasal 78 Undangundang Nomor: 7 tahun 1989; Menimbang bahwa berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan diatas Majelis berpendapat gugatan Penggugat Rekonpensi tentang nafkah berlalu telah beralasan hukum, oleh karena itu berdasarkan kebutuhan hidup minimum, kepatutan dan keadilan (sesuai dengan kemampuan Tergugat Rekonvensi selaku seorang petani) sesuai dengan peraturan tersebut diatas, Tergugat Rekonvensi akan dihukum membayar kepada Penggugat Rekonvensi yang jumlah akan ditetapkan dalam amar putusan ini yang pada pokoknya bukan sejumlah yang diungkapkan Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya yaitu Tergugat Rekonvensi hanya bersedia membayar sejumlah Rp.600.000,- atau rata-rata perhari Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah) dengan alasan walaupun pekerjaan Tergugat Rekonvensi hanya bertani di sawah olahan sendiri dan mengojek yang tidak mempunyai penghasilan yang tetap tetapi Majelis berkeyakinan dengan melihat pisik Tergugat Rekonvensi datang kepersidangan adalah termasuk orang yang sehat dan kuat untuk berusaha kedepannya yaitu bila sawah olahannya tidak mencukupi untuk membayar Tergugat 310/Pdt.G/2011/PA Slk
16
Rekonvensi bisa mencarikan biaya tersebut antara lain dengan menerima upah ke sawah orang lain sebab hal itu merupakan suatu kewajiban baginya; Dalam Konvensi dan Rekonvensi; Menimbang, bahwa perkara ini adalah mengenai sengketa perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang nomor 7 tahun 1989 semua biaya yang timbul dalam perkara ini akan dibebankan kepada Pemohon/Tergugat Rekonvensi yang besarnya seperti termuat dalam amar putusan ini. Mengingat, akan semua pasal-pasal dari Peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan Hukum Syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI Dalam Konvensi: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon : 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON), di depan sidang Pengadilan Agama Solok; 3. Menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon berupa: 3.1. Nafkah iddah sejumlah Rp. 1.350.000,- (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah); 3.2 Muth’ah berupa uang sejumlah Rp.7.500.000,-(tujuh juta lima ratus ribu rupiah); 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Solok untuk mengirim salinan penetapan Ikrar Talak kepada PPN/KUA Kecamatan X Koto Diatas, KABUPATEN SOLOK untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebahagian; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi : -
Nafkah madhiyah selama dua bulan sejumlah Rp.900.000,(sembilan ratus ribu rupiah);
3. Menyatakan ANAK V (anak Pemohon dengan Termohon) yang telah mumayiz sesuai pilihanya turut Penggugat Rekonvensi atau Tergugat Rekonvensi; 4. Menolak selain dan selebihnya; Dalam Konvensi dan Rekonvensi : -
Membebankan kepada Pemohon/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini yang hingga kini dihitung sejumlah Rp.391.000,-(tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
310/Pdt.G/2011/PA Slk
17
Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Solok pada hari Kamis tanggal 22 Desember 2011 Masehi, bertepatan dengan tanggal 26 Muharram 1433 Hijriyah, oleh Dra. YUHI, MA.. Ketua
Majelis,
dihadiri
oleh
BUSTANUDDIN
BAHAR,
S.Ag.
dan
SRI FORTUNA DEWI, S.Ag.,MH. Hakim-hakim Anggota yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Solok dengan penetapan 310/Pdt.G/2011/PA.Slk tanggal 06 Oktober 2011 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 29 Desember 2011 Masehi, bertepatan dengan tanggal 04 Shafar 1433 Hijriyah dengan dihadiri oleh BUSTANUDDIN BAHAR, S.Ag. dan SRI FORTUNA DEWI, S.Ag.,MH. Hakim-hakim Anggota serta AFDAL, SH. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon; Hakim Anggota I,
Ketua Majelis,
Ttd.
Ttd.
BUSTANUDDIN BAHAR, S.Ag.
Dra. YUHI, MA.
Hakim Anggota II,
Ttd. SRI FORTUNA DEWI, S.Ag.,MH.
Panitera Pengganti,
Ttd. AFDAL, SH. Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp. 30.000,2. Biaya ATK Perkara : Rp. 50.000,3. Biaya Pemanggilan : Rp. 300.000,4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,5. Biaya Materai : Rp. 6.000,-------------------------------------------------Jumlah : Rp. 391.000,(tiga ratussembilan puluh satu ribu rupiah)
310/Pdt.G/2011/PA Slk
18
Solok, 22 Desember 2011 Salinan Panitera Pengadilan Agama Solok
Ttd. Drs. ARMEN, SH.
310/Pdt.G/2011/PA Slk
19