PUTUSAN Nomor: 0171/Pdt.G/2010/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan guru honorer TK, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Penggugat; melawan : TERGUGAT, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengar keterangan pihak yang berperkara dan para saksi; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 10 Agustus 2010 yang didaftarkan
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Solok,
Nomor:
0171/Pdt.G/2010/PA.Slk, tanggal 10 Agustus 2010 telah mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1. Bahwa
pada
tanggal
10
April
2009,
Penggugat
dengan
Tergugat
melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama, KABUPATEN SOLOK,
sesuai dengan KUTIPAN AKTA
NIKAH tanggal 16 April 2009; 2. Bahwa status Penggugat dan Tergugat pada saat pernikahan tersebut adalah janda dalam usia 37 tahun dan duda dalam usia 45 tahun; 3. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat kediaman bersama di rumah orangtua Penggugat di KABUPATEN SOLOK; 4. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan; 5. Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang berjalan aman dan harmonis sampai Juni 2009, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga disebabkan antara lain:
a. Tergugat tidak mampu melaksanakan hubungan suami istri dengan sempurna hal
tersebut membuat Penggugat merasa tidak nyaman lagi
dengan Tergugat; b. Seringnya Tergugat berkata-kata kasar kepada Penggugat; 6.
Bahwa pada tanggal 4 Januari 2010 terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat yang disebabkan oleh Tergugat tidak mampu melaksanakan hubungan suami istri dengan sempurna dengan Penggugat dan akibat dari perselisihan tersebut Tergugat pergi dari tempat kediaman bersama hingga sekarang telah berjalan delapan bulan lamanya;
7.
Bahwa semenjak kepergian Tergugat dari tempat kediaman bersama Tergugat tidak pernah mengirimkan nafkah untuk keperluan Penggugat;
8.
Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak pernah didamaikan oleh pihak keluarga;
9.
Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua
Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan Penggugat dengan Tergugat; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat telah hadir di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula mengirim orang lain sebagai wakil/kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan sebagaimana relaas panggilan, Nomor: 0171/Pdt.G/2010/PA.Slk. tanggal 12 Agustus 2010, tanggal 26 Agustus 2010 dan tanggal 2 September 2010, sedangkan ketidakhadiran Tergugat tidak pula disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa, selanjutnya Ketua Majelis berusaha menasehati Penggugat agar kembali rukun dalam membina rumah tangga dengan Tergugat serta mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan Tergugat, tetapi tidak berhasil; Bahwa, mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan;
Hlm. 2 dari 8 (0171/Pdt.G/2010/PA-Slk.)
Bahwa, kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa, untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa FOTOCOPY KUTIPAN AKTA NIKAH tanggal 16 April 2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Solok, serta surat bukti tersebut dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P); Bahwa, disamping itu Penggugat juga mengajukan 2 (dua) orang saksi sebagai berikut: 1. SAKSI I, umur 77 tahun; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : − Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena Penggugat adalah cucu saksi, sedangkan Tergugat bernama TERGUGAT adalah suami Penggugat; − Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang menikah pada tahun 2009 di KABUPATEN SOLOK; − Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga di rumah orangtua Penggugat di KABUPATEN SOLOK; − Bahwa Penggugat dengan Tergugat belum dikaruniai keturunan; − Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi serta sering terjadi pertengkaran dan perselisihan yang penyebabnya adalah karena Tergugat tidak dapat memenuhi kebutuhan bathin Penggugat selaku istri Tergugat, selain itu Tergugat juga ada menjalin hubungan dengan wanita lain bahkan Tergugat ada mengirimkan surat pernyataan cerai kepada Penggugat pada bulan Januari 2010; − Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama lebih kurang 8 bulan, Tergugat yang pergi meninggalkan Penggugat; − Bahwa pihak keluarga Penggugat dan Tergugat tidak pernah mendamaikan Penggugat dengan Tergugat;
2.
SAKSI II, umur 58 tahun; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut :
Hlm. 3 dari 8 (0171/Pdt.G/2010/PA-Slk.)
− Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena Penggugat adalah keponakan saksi, sedangkan Tergugat bernama TERGUGAT adalah suami Penggugat; − Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang menikah pada tahun 2009 di KABUPATEN SOLOK; − Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga di rumah orangtua Penggugat di KABUPATEN SOLOK; − Bahwa Penggugat dengan Tergugat belum dikaruniai keturunan; − Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi serta sering terjadi pertengkaran dan perselisihan disebabkan Tergugat tidak dapat memenuhi kebutuhan bathin Penggugat selaku istri Tergugat, selain itu Tergugat juga sering berkata-kata kasar kepada Penggugat; − Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama lebih kurang 8 bulan, Tergugat yang pergi meninggalkan Penggugat; − Bahwa pihak keluarga Penggugat dan Tergugat tidak pernah mendamaikan Penggugat dengan Tergugat; Bahwa, atas keterangan kedua saksi tersebut, Penggugat menerima dan membenarkannya; Bahwa, selanjutnya Penggugat dalam kesimpulannya menyatakan tetap dengan gugatannya dan tidak lagi mengajukan sesuatu tanggapan apapun serta mohon putusan; Bahwa, tentang jalannya pemeriksaan lebih jauh di persidangan, selengkapnya telah dicatat dalam berita acara persidangan perkara ini, maka untuk mempersingkat uraian putusan ini, Pengadilan menunjuk akan segala hal sebagaimana termaktub dalam berita acara persidangan perkara ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yaitu pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dengan demikian secara formil gugatan Penggugat dapat diterima; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat telah hadir sendiri, sedang Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain
Hlm. 4 dari 8 (0171/Pdt.G/2010/PA-Slk.)
untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara patut untuk menghadap di persidangan, sedangkan ketidakhadiran Tergugat tidak pula disebabkan oleh suatu halangan yang sah oleh karena itu Tergugat harus dinyatakan tidak hadir; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar kembali rukun membina rumahtangga dengan Tergugat serta mengurungkan niat Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat karena telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat tidak mampu melaksanakan hubungan suami istri dengan sempurna dan hal tersebut membuat Penggugat merasa tidak nyaman lagi dengan Tergugat, selain itu Tergugat juga sering berkata-kata kasar kepada Penggugat dan akibat dari pertengkaran yang sering terjadi tersebut, pada tanggal 4 Januari 2010 Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan sejak saat itu antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti tertulis (P), bukti mana telah dinazegelen dan dilegalisir, dengan demikian dapat diterima menyangkut tentang pernikahan Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa dua orang saksi yang dihadirkan Penggugat di persidangan telah memberikan keterangan di bawah sumpah, dengan demikian secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa para saksi telah memberikan keterangan sebagaimana tersebut dalam duduk perkara di atas dan dibenarkan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa dari bukti-bukti tersebut, ditemukan fakta-fakta sebagai berikut; -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri, menikah pada tanggal 10 April 2009 dan belum dikaruniai keturunan;
-
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat tidak dapat memenuhi kebutuhan bathin Penggugat dan sering berkata-kata kasar kepada Penggugat, puncak pertengkaran terjadi pada tanggal 4 Januari 2010, dan sejak saat itu antara Penggugat dan Tergugat pisah rumah;
-
Bahwa pihak keluarga tidak pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, telah ternyata
bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah sampai pada kondisi pecah yang diliputi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan sudah
Hlm. 5 dari 8 (0171/Pdt.G/2010/PA-Slk.)
tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangganya, sikap Penggugat yang selama persidangan berlangsung berulang kali menyatakan sikap tidak mau kembali dengan Tergugat, maka hal tersebut semakin menyulitkan untuk dapat menyatukan Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa apabila kondisi seperti ini berlangsung terus menerus dan tidak segera dicarikan jalan keluarnya dikhawatirkan keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akan bertambah parah dan akan menimbulkan penderitaan lahir dan bathin bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang bahagia, yang kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa dan terdapat ikatan lahir dan bathin antara suami isteri dengan cinta dan kasih sayang sebagai unsur pokok dalam membina rumah tangga tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat ArRum ayat 21 yang berbunyi :
!" ا و دة ور١ و ا ان ا ازوا ،
ون, م+ ذ& )ت$% ان
Artinya : ”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Ia telah menciptakan isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa cinta dan kasih sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir”. Menimbang, bahwa bila mana rasa cinta dan kasih antara kedua belah pihak sudah tidak ada lagi dan telah bertukar menjadi perselisihan dan pertengkaran yang berkepanjangan, maka perceraian adalah jalan terbaik untuk mengatasinya, dengan harapan agar kedua belah pihak memperoleh ketenteraman dan kedamaian, sebagai mana yang dimaksud dalam firman Allah SWT dalam surat an-Nisa' ayat 130, sebagai berikut:
!"4 وا1 وآن ا4 2 آ1ـ ا0 ., وان Artinya :
“Dan jika keduanya bercerai maka Allah SWT. akan memberikan kecukupan kepada masing-masing dari karunia-Nya. Dan Allah SWT. Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana”.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, gugatan Penggugat dipandang telah mempunyai alasan dan pembuktian yang cukup serta
Hlm. 6 dari 8 (0171/Pdt.G/2010/PA-Slk.)
memenuhi maksud pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka gugatan Penggugat yang tercantum dalam petitumnya dapat dikabulkan dengan verstek, sesuai dengan pasal 149 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, Panitera Pengadilan berkewajiban mengirimkan satu helai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap/BHT kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat serta tempat perkawinan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, pasal 49 Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006, serta segala ketentuan perundangundangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Solok untuk mengirim salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap/BHT kepada PPN/KUA Kecamatan X Koto Diatas KABUPATEN SOLOK, untuk dicatat dalam daftar yang sudah disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 331.000,- (tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Solok pada hari Rabu tanggal 22 September 2010 Masehi, bertepatan dengan tanggal 13 Syawwal 1431 Hijriyah, oleh Dra. Hj. RATNAWATY Z., SH., MA., Ketua Majelis dan Drs. BASRI S. serta ASRI HANDAYANI, S.HI., Hakimhakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Solok dengan Penetapan Nomor: 0171/Pdt.G/2010/PA.Slk tanggal 11 Agustus 2010 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua tersebut dalam sidang terbuka
Hlm. 7 dari 8 (0171/Pdt.G/2010/PA-Slk.)
untuk umum, pada hari Rabu tanggal 29 September 2010 M bertepatan dengan tanggal 20 Syawwal 1431 H, dengan dihadiri oleh Drs. BASRI S. dan ASRI HANDAYANI, S.HI., Hakim-hakim Anggota, serta Dra. RUSMAWITA, Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota I,
Ketua Majelis,
ttd
Drs. B A S R I S.
ttd
Dra. Hj. RATNAWATY Z., SH., MA.
Hakim Anggota II, ttd
ASRI HANDAYANI, S.HI.
Panitera Pengganti, ttd
Dra. RUSMAWITA.
Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp. 30.000,2. Biaya Pemberkasan : Rp. 50.000,3. Biaya Pemanggilan : Rp. 240.000,4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,5. Biaya Materai : Rp. 6.000,------------------------------Jumlah : Rp. 331.000,(tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah)
Untuk Salinan; PANITERA Ttd, DRS. ARMEN, SH
Hlm. 8 dari 8 (0171/Pdt.G/2010/PA-Slk.)