SALINAN
PENETAPAN Nomor : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan penetapan dalam perkara Dispensasi Kawin yang diajukan oleh : Pemohon, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, Pendidikan SD, tempat tinggal di Kabupaten Sumbawa, sebagai Pemohon ; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara; Setelah mendengar keterangan pemohon, anak pemohon dan calon istri anak pemohon serta saksi-saksi di muka sidang; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 06 September 2013 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sumbawa Besar pada tanggal 06 September 2013 dengan register perkara Nomor : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB telah mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai
berikut : 1. Bahwa pada tanggal 31 Desember 1985 Pemohon telah menikah dengan seorang bernama Istri Pemohon di hadapan Pejabat Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lopok Kabupaten Sumbawa; 2. Bahwa dari pernikahan tersebut telah dikaruniai seorang anak bernama Anak Pemohon. anak ke dua yang lahir pada tanggal 12 April 1995 (18 tahun, 5 bulan); 3. Bahwa anak pemohon tersebut telah sekitar 7 bulan menjalin cinta dengan seorang bernama Calon Mantu, umur 18 tahun, agama Islam, pekerjaan --, alamat Kabupaten Sumbawa; 4. Bahwa pemohon bermaksud untuk segera menikahkan anak pemohon tersebut dengan calon istrinya, Calon Mantu, dengan alasan calon istrinya dalam keadaan hamil; 5. Bahwa antara anak pemohon dengan Calon Mantu tidak terdapat hubungan nasab atau hubungan lain yang dapat menghalangi sahnya pernikahan;
Hal. 1 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
6. Bahwa anak pemohon saat ini tidak sedang dalam lamaran orang lain selain calon istrinya tersebut di atas; 7. Bahwa pemohon telah mendaftarkan rencana pernikahan anak pemohon pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa akan tetapi KUA tersebut menolak untuk melaksanakannya dengan alasan anak pemohon kurang umur, sebagaimana disebutkan dalam surat penolakan tanggal 5 September 2013, oleh karena itu pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Sumbawa Besar dapat memberikan dispensasi kawin kepada anak pemohon tersebut; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Sumbawa Besar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan permohonan pemohon ; 2. Memberikan dispensasi kepada anak pemohon untuk menikah dengan
calon
istrinya bernama : Calon Mantu; 3. Memerintahkan kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kabupaten Sumbawa untuk melaksanakan dan mencatat pernikahan tersebut; 4. Membebankan pemohon biaya perkara menurut hukum; SUBSIDAIR: Atau apabila Pengadilan Agama berpendapat lain, mohon perkara ini diputus menurut hukum dengan seadil-adilnya (ex aequo et bono); Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, pemohon dan anak pemohon serta calon istri anak pemohon hadir sendiri sendiri menghadap di muka sidang; Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha menasehati pemohon agar membatalkan maksudnya untuk menikahkan anaknya yang masih belum cukup umur menurut peraturan perundangan yang berlaku, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan yang isinya tetap dipertahankan Pemohon; Menimbang, bahwa anak pemohon (Anak Pemohon) telah memberikan keterangan dalam sidang sebagaimana terurai dalam berita acara sidang yang pada pokoknya menguatkan permohonan pemohon dan mohon segera diberi dispensasi untuk menikah; Menimbang, bahwa calon istri anak pemohon (Calon Mantu) telah memberikan keterangan di muka sidang sebagaimana terurai dalam berita acara sidang yang pada
Hal. 2 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
pokoknya menguatkan permohonan pemohon dan mohon agar anak Pemohon segera diberi dispensasi untuk menikah; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, pemohon mengajukan bukti-bukti tertulis berupa : 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon NIK : 52042608096xxxx tanggal 01-10-2012 (P.1); 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Anak Pemohon
NIK :
52042612049xxxxx tanggal 01-10-2012 (P.2); 3. Surat Penolakan Pernikahan tanggal nomor :
KU.19.04/21/PW.01/155/2013
tertanggal 05-09-2013 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lopok (P.3); Menimbang, bahwa selain bukti-bukti tertulis pemohon telah menghadirkan dua orang saksi masing-masing bernama : Saksi I : Umur 45 tahun, Agama Islam, pekerjaan Petani, tempat tinggal di Kabupaten Sumbawa, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : − Bahwa saksi kenal dengan pemohon, anak pemohon, dan calon istri anak pemohon karena saksi adalah sepupu satu pemohon; − Bahwa saksi mengetahui pemohon mengajukan dispensasi untuk menikahkan anaknya yang bernama Anak Pemohon yang belum cukup umur, anak pemohon saat ini kira kira berumur 18 tahun; − Bahwa calon istri anak pemohon bernama Calon Mantu; − Bahwa anak pemohon telah menjalin hubungan akrab dengan calon istrinya sejal 7 (tujuh) bulan yang lalu; − Bahwa orang tua dari calon istri anak pemohon telan setuju akan pernikahan anak pemohon dengan calon istrinya; − Bahwa pemohon bermaksud segera menikahkan anaknya dengan calon istri anaknya karena calon istri anak pemohon hamil satu bulan; − Bahwa antara anak pemohon dengan calon istrinya tidak ada hubungan yang menghalangi sahnya pernikahan; − Bahwa meskipun anak pemohon belum cukup umur untuk menikah namun secara fisik sudah dewasa serta serta mampu bertanggung jawab dalam rumah tangganya; − Bahwa calon istri anak pemohon adalah seorang wanita baik-baik yang akan menjadi ibu rumah tangga yang baik bila menikah dengan anak pemohon kelak;
Hal. 3 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
− Bahwa anak pemohon telah bekerja sebagai tukang bajak sawah, sehingga anak pemohon mampu untuk memberi nafkah rumah tangganya; − Bahwa saksi mengetahui anak pemohon telah berhubungan erat dengan calon istrinya sejak empat tahun yang lalu serta anak pemohon sering bepergian bersama dengan calon istrinya; − Bahwa baik anak pemohon maupun calon istri anak pemohon tidak terikat hubungan pernikahan dengan orang lain; − Bahwa anak pemohon telah melamar calon istri anak pemohon serta telah diterima oleh orang tua calon istri anak pemohon; − Bahwa tidak ada orang yang berkeberatan dengan rencana pemohon untuk menikahkan anaknya bernama Anak Pemohon dengan calon istri anak pemohon bernama Calon Mantu; Saksi II :, Umur 45 tahun, Agama Islam, pekerjaan Petani, tempat tinggal di Kabupaten Sumbawa, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : − Bahwa saksi kenal dengan pemohon, anak pemohon, dan calon istri anak pemohon karena saksi adalah Ayah kandung calon istri anak pemohon; − Bahwa saksi mengetahui pemohon mengajukan dispensasi untuk menikahkan anaknya yang bernama Anak Pemohon yang belum cukup umur; − Bahwa anak pemohon saat ini berumur 18 tahun; − Bahwa calon istri anak pemohon bernama Calon Mantu; − Bahwa saksi selaku orang tua dari calon istri anak pemohon telan setuju akan pernikahan anak pemohon dengan anak saksi sebagai calon istri anak pemohon; − Bahwa pemohon bermaksud segera menikahkan anaknya dengan calon istri anaknya karena calon istri anak pemohon hamil satu bulan; − Bahwa meskipun anak pemohon belum cukup umur untuk menikah namun secara fisik sudah dewasa serta serta mampu bertanggung jawab dalam rumah tangganya; − Bahwa anak saksi adalah seorang wanita baik-baik yang akan menjadi ibu rumah tangga yang baik bila menikah dengan anak pemohon kelak; − Bahwa anak pemohon telah bekerja sebagai tukang bajak sawah, sehingga anak pemohon mampu untuk memberi nafkah rumah tangganya; − Bahwa saksi mengetahui anak pemohon telah berhubungan erat dengan anak saksi sejak tujuh bulan yang lalu serta anak pemohon sering bepergian bersama dengan anak saksi;
Hal. 4 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
− Bahwa saksi mengetahui antara anak pemohon dan calon istrinya tidak ada hubungan nasab ataupun hubungan sesusuan yang menjadi halangan untuk menikah; − Bahwa anak pemohon berstatus jejaka dan calon istri anak pemohon berstatus gadis; − Bahwa anak pemohon telah melamar anak saksi serta telah diterima dan disetujui oleh saksi; − Bahwa tidak ada orang yang berkeberatan dengan rencana pemohon untuk menikahkan anaknya bernama Anak Pemohon dengan anak saksi bernama Calon Mantu; Menimbang, bahwa pemohon menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya; Menimbang, bahwa sampai pada akhir pemeriksaan perkara, pemohon menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun kecuali mohon segera mendapatkan penetapan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, maka ditunjuk segala hal ihwal yang terjadi dalam berita acara persidangan sebagai bagian tak terpisahkan dari penetapan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan pemohon adalah sebagaimana tersebut diatas; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 49 ayat (1) dan (2) Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 beserta penjelasannya sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undangundang Nomor 50 tahun 2009, maka perkara ini menjadi wewenang Pengadilan Agama Sumbawa Besar; Menimbang,
bahwa
Majelis
Hakim
telah
menasehati
pemohon
agar
membatalkan maksud permohonannya, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya permohonan pemohon adalah mohon Dispensasi Kawin untuk menikahkan anaknya yang bernama : Anak Pemohon dengan Calon Mantu karena ditolak oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Sumbawa dengan alasan belum cukup umur untuk menikah menurut peraturan perundangan; Menimbang, bahwa pemohon telah mengajukan bukti surat surat dan menghadirkan saksi saksi di muka sidang, selanjutnya majelis mempertimbangkan bukti bukti tersebut sebagai berikut ini;
Hal. 5 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, berupa Kartu Tanda Penduduk, majelis berpendapat sesuai ketentuan Pasal 1 angka 14 Undang undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan menjelaskan bahwa Kartu Tanda Penduduk adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia, Majelis Hakim berpendapat alat bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian, oleh karenanya dapat diterima sebagai alat bukti yang menerangkan identitas diri pemohon dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2, berupa Kartu Tanda Penduduk, majelis berpendapat sesuai ketentuan Pasal 1 angka 14 Undang undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan menjelaskan bahwa Kartu Tanda Penduduk adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia, Majelis Hakim berpendapat alat bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian, oleh karenanya dapat diterima sebagai alat bukti yang menerangkan bahwa umur anak pemohon belum mencukupi usia pernikahan menurut peraturan perundangan Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3, bahwa Pegawai Pencatat Nikah telah menolak rencana pernikahan anak pemohon disebabkan usia anak pemohon tersebut belum genap berusia 16 tahun sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan, maka permohonan Pemohon tersebut telah sesuai dengan pasal 7 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa saksi saksi pemohon yang memberikan keterangan di persidangan tidak ada larangan menurut hukum untuk menjadi saksi dan telah memberikan keterangan di muka sidang dengan di bawah sumpah, dengan demikian aspek formil bukti saksi sebagaimana diatur dalam pasal 172 sampai dengan pasal 175 R.Bg. telah terpenuhi; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di muka sidang, ditemukan fakta hukum bahwa anak pemohon meskipun belum genap berusia sebagai syarat usia menikah menurut peraturan perundangan, namun secara fisik dan psikis telah mampu berumah tangga serta anak pemohon telah bekerja dan akan mampu memberikan nafkah bagi rumah tangganya beserta anak pemohon nantinya; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi di muka sidang, anak pemohon telah berhubungan akrab dengan calon istrinya sejak empat tahun yang lalu serta sering bepergian bersama sama;
Hal. 6 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
Menimbang, bahwa para saksi di muka sidang juga memberikan keterangan, bahwa anak pemohon dengan calon istrinya tidak ada hubungan maupun hal hal yang menjadi halangan menurut ketentuan syar’i maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan pernikahan; Menimbang, bahwa tidak ada indikasi tentang perilaku buruk atau cacat kesusilaan saksi-saksi di persidangan serta keterangan yang diberikan saksi-saksi tersebut ternyata bersesuaian satu sama lain, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keterangan para saksi adalah sebagaimana yang sesungguhnya dan sebenarnya, sehingga berdasarkan pasal 309 R.Bg. secara materiil dapat diterima untuk membuktikan dalil-dalil permohonan pemohon; Menimbang, bahwa keterangan saksi saksi di muka sidang telah bersesuaian dengan dalil dalil permohonan pemohon, oleh karenanya majelis berpendapat fakta fakta dalam dalil permohonan pemohon adalah fakta yang sesungguhnya sehingga dalil dalil permohonan pemohon telah terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta di atas majelis hakim berpendapat meskipun anak pemohon (Anak Pemohon) usianya belum cukup umur sebagaimana disyaratkan peraturan perundangan atau belum genap 21 tahun, namun secara fisik dan psikis serta cara berfikirnya dinilai mampu dan pantas untuk menikah; Menimbang, bahwa demikian pula hubungan antara anak pemohon dengan calon istrinya yang sudah demikian erat berpotensi menimbulkan fitnah dan mengganggu ketertiban dan ketenangan masyarakat, sehingga untuk menghindarkan kerusakan yang akan timbul dan akan lebih maslahah atau bernilai bagi keluarganya, maka perlu dilaksanakan perkawinan dengan segera, oleh karenanya Majelis berpendapat sesuai pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 perlu memberikan dispensasi kepada anak pemohon untuk melaksanakan pernikahan; Menimbang, bahwa oleh karena tidak ada hubungan yang menjadi halangan sahnya pernikahan antara anak pemohon dengan calon istrinya serta tidak ada pihak yang keberatan apabila dilaksanakan pernikahan antara anak pemohon dengan calon istrinya, majelis berpendapat telah terbukti tidak ada halangan dan larangan apabila pernikahan tersebut dilaksanakan dan dibenarkan menurut hukum, sehingga permohonan pemohon adalah tidak bertentangan dengan hukum syar’i maupun peraturan perundangan yang berlaku;
Hal. 7 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
Menimbang, bahwa majelis memandang perlu mengemukanan dalil syar’i yang menjadi dasar pertimbangan majelis, yakni firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 32 dengan artinya : “ Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantaramu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba sahaya mu yang laki-laki dan perempuan, jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya dan Allah Maha Luas pemberianya lagi Maha Mengetahui “; Menimbang, bahwa majelis memandang perlu mengemukanan pendapat Ahli Hukum Islam, yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat majelis, yakni Kaidah fiqhiyah yang artinya : “ Menolak segala yang merusak lebih diutamakan dari pada menarik segala yang bermaslahat “, dengan diberikannya dispensasi kepada anak pemohon untuk menikah, maka kerusakan yang akan timbul dari terhalangnya pernikahan karena sebab kurang umur akan terhindar, dikarenakan apabila tidak dilaksanakan pernikahan antara anak pemohon dengan calon istrinya, sedangkan calon istri anak pemohon telah hamil dan telah diakui oleh anak pemohon karena adanya hubungan akrab antara anak pemohon dengan calon istrinya, calon istri anak pemohon dan anak yang akan dilahirkan menanggung beban psikis yang berat karena tiadanya hubungan pernikahan yang sah; Menimbang, bahwa majelis juga memandang perlu mengemukanan pendapat Ahli Hukum Islam, yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat majelis, yakni dalam Kitab Al-Asybah Wan Nadza’ir halaman 128 yang artinya : “Pemerintah mengurus rakyatnya sesuai dengan kemaslahatan “; kewajiban mengurus rakyat tersebut haruslah mencakup secara keseluruhan yang menyangkut aspek kesejahteraan lahir maupun batin; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut di atas majelis hakim berpendapat permohonan pemohon patut dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini di bidang perkawinan, berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana diubah dengan Undang-undang nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang nomor 50 tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada pemohon; Mengingat, pasal 6 dan 7 Undang undang Nomor 1 Tahun 1974 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan serta hukum Syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENETAPKAN 1. Mengabulkan permohonan pemohon;
Hal. 8 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
2. Memberi dispensasi kepada anak pemohon bernama Anak Pemohonbin M. Yasin untuk menikah dengan calon istrinya yang bernama Calon Mantu; 3. Membebankan kepada pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 221.000,- (dua ratus dua puluh satu ribu rupiah); Demikian ditetapkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Sumbawa Besar, oleh kami MASYKUR, S.H sebagai Hakim Ketua serta H. MUHLIS, S.H dan H. M. MAFTUH, S.H, M.E.I sebagai Hakim hakim Anggota, penetapan dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada pada hari Senin tanggal 28 Oktober 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 23 Dzulhijjah 1434 H dengan dihadiri oleh Majelis Hakim tersebut di atas serta dibantu oleh NAJAMUDDIN, S.Ag sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri pemohon, anak pemohon, dan calon istri anak pemohon; Hakim Anggota
Hakim Ketua
ttd. H. MUHLIS, S.H.
ttd. MASYKUR, S.H.
Hakim Anggota ttd. H. M. MAFTUH, S.H, M.E.I
Panitera Pengganti, ttd. NAJAMUDDIN, S.Ag.
Hal. 9 dari 9 : Pen. no : 270/Pdt.P/2013/PA.SUB
