PUTUSAN Nomor:0076/Pdt.G/2010/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara : PEMOHON umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Pemohon; Melawan: TERMOHON umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di KOTA SOLOK, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengar keterangan pihak yang berperkara dan para saksi; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Pemohon dalam surat Permohonannya tertanggal 12 April 2010 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Solok, Nomor:0076/Pdt.G/2010/PA.Slk, tanggal 12 April 2010 telah mengajukan permohonan untuk melakukan cerai talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 20 Januari 2010, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama KOTA SOLOK, sesuai dengan KUTIPAN AKTA NIKAH tanggal 22 Februari 2010; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat kediaman bersama di rumah orang tua Termohon di KOTA SOLOK; 3. Bahwa selama pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan ; 4. Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon yang berjalan aman dan harmonis sampai 20 Februari 2010, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran serta tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga disebabkan antara lain: a. Termohon kurang menjalani kewajiban selaku isteri Pemohon ;
b. Termohon lebih suka mendengarkan kata-kata orang lain dari pada Pemohon 5. Bahwa pada 20 Maret 2010, terjadi pertengkaran yang memuncak antara Pemohon dengan Termohon yang disebabkan hal tersebut dan mengakibatkan Termohon mengeluarkan kata-kata kasar serta mengusir Pemohon dari tempat kediaman bersama; 6. Bahwa sejak peristiwa tersebut, Pemohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama kerumah orang tua Pemohon di KABUPATEN SOLOK; 7. Bahwa Pemohon tidak sanggup lagi membina rumah tangga dengan Termohon lagi dan ingin diselesaikan dengan perceraian; 8. Bahwa permasalahan ini tidak pernah diselesaikan secara kekeluargaan antara keluarga Pemohon dengan Termohon; 9. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu kepada Termohon; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon telah hadir sendiri, dan oleh Ketua Majelis telah diusahakan perdamaian dan telah diberi kesempatan untuk melakukan mediasi melalui Hakim Mediator Pengadilan Agama Solok, namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat Permohonan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa, atas Permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut: DALAM KONVENSI -
Bahwa benar Pemohon dengan Termohon menikah pada bulan Januari 2010 dan belum mempunyai anak tapi sekarang sudah terlambat datang bulan;
2
-
Bahwa Pemohon benar membina hidup berumah tangga di rumah orang tua Termohon di KABUPATEN SOLOK;
-
Bahwa benar antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, tetapi penyebabnya bukan seperti yang didalilkan oleh Pemohon dalam surat permohonannya karena Termohon tidak pernah berkata kasar terhadap Pemohon malahan Pemohonlah yang berkata kasar terhadap Termohon;
-
Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran yang terjadi pada tanggal 20 Maret 2010 tersebut adalah karena pada waktu itu Pemohon dengan Termohon pergi melihat adik dari ayah Pemohon yang sakit di rumah sakit Solok yang mana Pemohon menyebutkan harus membawa bingkisan yang memadai sedangkan Pemohon waktu itu tidak mempunyai uang yang cukup maka Termohon mengatakan jangan kita tak dapat makan pula demi untuk melihat orang yang sakit;
-
Bahwa sewaktu terjadi pertengkaran Pemohon melakukan pemukulan dan mencekik Termohon yang dilakukan dalam kamar Pemohon dengan Termohon;
-
Bahwa terhadap permohonan Pemohon untuk menceraikan Termohon, Termohon tidak keberatan;
DALAM REKONVENSI -
Bahwa karena Pemohon sejak bulan Maret 2010 tidak lagi pulang ke tempat kediaman bersama serta tidak lagi memberi nafkah terhadap Termohon/Pengugat Rekonpensi sedangkan antara Pemohon dengan Termohon belum terjadi perceraian tentunya kewajiban menafkahi Termohon masih tetap berada pada Pemohon;
-
Bahwa karena Termohon akan diceraikan oleh Pemohon tentu Termohon akan menjalani masa iddah dan dalam masa iddah tersebut tentu Termohon masih dalam tanggung jawab Pemohon untuk menafkahi Termohon apalagi kalau Termohon hamil;
-
Bahwa Pemohon sewaktu perkawinan dulu telah memberikan mahar berupa seperangkat alat shalat dan itu merupakan hak bagi Termohon, dan sekarang mahar tersebut telah diambil kembali oleh Pemohon;
-
Bahwa Pemohon pernah meminjam uang kontan milik
Termohon sebesar Rp.
300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan uang tersebut belum dibayar sampai sekarang oleh Pemohon;
3
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut Termohon mohon agar dijatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi /Termohon; 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi /Pemohon untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi/Termohon berupa: - Nafkah yang dilalaikan selama tiga bulan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) - Nafkah iddah sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). - Mengembalikan mahar berupa seperangkat alat shalat kepada Termohon. - Mengembalikan uang pinjaman Termohon kepada Pemohon sebesar Rp. 300.000,(tiga ratus ribu rupiah); Bahwa, terhadap jawaban Termohon tersebut Pemohon memberikan replik secara lisan sebagai berikut: DALAM KONVENSI - Bahwa Pemohon keberatan atas jawaban Termohon tentang Termohon menyebutkan bahwa Pemohon melakukan kekerasan terhadap Termohon karena Pemohon sama sekali tidak pernah melakukannya; DALAM REKONVENSI Bahwa, tentang gugatan Penggugat Rekonvensi Pemohon menyampaikan jawaban sebagai berikut: - Bahwa Pemohon keberatan untuk membayar kepada Termohon tentang nafkah yang dilalaikan sejak bulan Maret 2010 karena kepergian Pemohon dari tempat kediaman bersama diusir oleh Termohon; - Bahwa Pemohon keberatan untuk memenuhi tuntutan Termohon tentang nafkah iddah sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) karena Pemohon tidak mempunyai penghasilan saat ini kecuali hanya kesanggupan Pemohon sebesar Rp. 100.000,(seratus ribu rupiah); - Bahwa tentang tuntutan pengembalian mahar berupa seperangkat alat shalat Pemohon keberatan karena mahar tersebut tidak pernah Pemohon ambil dari Termohon; - Bahwa tentang pengembalian uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupah) Pemohon tidak dapat mengembalikannya lagi karena uang tersebut dipergunakan untuk keperluan bersama Pemohon dengan Termohon sewaktu pergi ke Pekanbaru;
4
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: - Menolak gugatan Penggugat; - Mengabulkan permohonan Pemohon; - Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu terhadap Termohon; - Membebankan biaya perkara menurut hukum; Bahwa, atas replik Pemohon /Tergugat Rekonvensi, Termohon /Penggugat Rekonvensi mengajukan dupliknya yang pada pokoknya menyatakan bahwa Termohon /Penggugat Rekonvensi tidak dapat menerima replik Pemohon dan tetap dengan jawaban dan gugatan rekonpensi terdahulu; Bahwa, untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti surat BERUPA FOTOCOPY BUKU NIKAH tanggal 22 Februari 2010 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama KOTA SOLOK dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Solok, serta surat bukti tersebut dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P); Bahwa, disamping itu, Pemohon juga mengajukan saksi sebagai berikut : 1.SAKSI PEMOHON I bin Nurlin, umur 47 tahun; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Saksi adalah ayah kandung Pemohon; - Bahwa hubungan Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada bulan Januari 2010 di Solok; - Bahwa Pemohon dengan Termohon membina hidup berumah tangga di rumah orang tua Termohon di Solok dan belum dikaruniai keturunan; - Bahwa Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan masalah Pemohon dengan Termohon pergi melihat adik saksi yang sedang sakit di rumah sakit umum Solok; - Bahwa akibat pertengkaran tersebut sejak tanggal 20 Maret 2010 Pemohon pergi dari tempat kediaman bersama disebabkan diusir oleh Termohon dan Pemohon menetap di rumah tempat saksi di KABUPATEN SOLOK;
5
- Bahwa sejak kepergian Pemohon tersebut, Pemohon tidak lagi memberi nafkah terhadap Termohon; - Bahwa saksi selaku pihak keluarga telah berusaha untuk merukunkan Pemohon dengan Termohon namun tidak berhasil; 2.SAKSI PEMOHON II, umur 25 tahun. Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi saudara sepupu dengan Pemohon; - Bahwa hubungan Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 20 Januari 2010 di SOLOK; - Bahwa Pemohon dengan Termohon membina hidup berumah tangga di rumah orang tua Termohon di KOTA SOLOK dan belum dikaruniai keturunan; - Bahwa Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon adalah masalah Pemohon dengan Termohon pergi melihat adik ayah Pemohon yang sedang sakit di rumah sakit umum Solok; - Bahwa akibat pertengkaran tersebut sejak tanggal 20 Maret 2010 Pemohon pergi dari tempat kediaman bersama disebabkan diusir oleh Termohon dan Pemohon sekarang menetap di rumah orang tua Pemohon di KABUPATEN SOLOK; - Bahwa sejak kepergian Pemohon tersebut, Pemohon tidak lagu memberi nafkah terhadap Termohon; - Bahwa pihak keluarga tidak ada mendamaikan Pemohon dengan Termohon; Bahwa, atas keterangan kedua saksi tersebut Pemohon membenarkannya dan Termohon keberatan tentang pernyataan saksi yang mengatakan Termohon mengusir Pemohon dari tempat kediaman bersama yang benar Pemohon telah memasukkan saja seluruh barang-barangnya kedalam karung dan tengah malam itu berangkat saja dari rumah; Bahwa, Termohon juga telah menghadirkan saksi kepersidangan sebagai berikut : 1.SAKSI TERMOHON I, umur 57 tahun;
6
Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Saksi adalah ayah kandung Termohon; - Bahwa hubungan Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 20 Januari 2010 di SOLOK; - Bahwa Pemohon dengan Termohon membina hidup berumah tangga di rumah orang tua Termohon di KOTA SOLOK dan belum dikaruniai keturunan ; - Bahwa pada tanggal 20 Maret 2010 Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon adalah masalah Pemohon dengan Termohon pergi melihat adik ayah Pemohon yang sedang sakit di rumah sakit umum Solok; - Bahwa sewaktu pertengkaran tersebut Pemohon melakukan pemukulan terhadap Termohon; - Bahwa akibat pertengkaran tersebut Pemohon mengumpulkan seluruh pakaiannya dan langsung malam itu juga pergi dari tempat kediaman bersama ke rumah orang tua Pemohon di KABUPATEN SOLOK dan menetap di sana sampai sekarang; - Bahwa sejak kepergian Pemohon tersebut, Pemohon tidak lagi memberi nafkah terhadap Termohon; - Bahwa keluarga saksi sendiri telah mendamaikan antara Pemohon dengan Termohon tapi tidak berhasil; 2.SAKSI TERMOHON II, umur 45 tahun; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Termohon adalah keponakan Saksi;
-
Bahwa hubungan Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 20 Januari 2010 di Solok;
-
Bahwa Pemohon dengan Termohon membina hidup berumah tangga di rumah orang tua Termohon di KOTA SOLOK dan belum dikaruniai keturunan;
7
-
Bahwa pada tanggal 20 Maret 2010 Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Pemohon kurang bertangung jawab terhadap Termohon;
-
Bahwa penyebab pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon adalah masalah Pemohon dengan Termohon pergi melihat adik ayah Pemohon yang sedang sakit di rumah sakit umum Solok;
-
Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut Pemohon pergi dari tempat kediaman bersama ke rumah orang tua Pemohon di KABUPATEN SOLOK dan menetap di sana sampai sekarang;
-
Bahwa sejak kepergian Pemohon tersebut, Pemohon tidak lagi memberi nafkah terhadap Termohon;
-
Bahwa pihak keluarga telah merukunkan Pemohon dengan Termohon tapi tidak berhasil; Bahwa, atas keterangan kedua saksi tersebut Termohon membenarkanya serta
Pemohon keberatan atas keterangannya yang menyatakan Pemohon melakukan pemukulan terhadap Termohon; Bahwa, selanjutnya Pemohon menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu tanggapan apapun dan tetap dengan permohonnya serta replik semula dan Termohon menyatakan tetap dengan jawaban serta duplik terdahulu dan mohon putusan; Bahwa, selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak dan telah memberi kesempatan untuk melakukan mediasi melalui Hakim Mediator yaitu SRI FORTUNA DEWI. S.Ag. MH. Pengadilan Agama Solok, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa permohonan yang diajukan oleh Pemohon telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yaitu pasal 66 ayat (2) Undang-
8
undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, dengan demikian secara formil permohonan Pemohon dapat diterima; Menimbang, bahwa atas permohonan pemohon tersebut di atas, Termohon telah memberikan jawaban yang pada pokoknya terurai sebagaimana tersebut dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan alat bukti di persidangan; Menimbang, bahwa bukti surat yang diajukan oleh Pemohon telah dibenarkan oleh kedua belah pihak; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon dan Termohon dipersidangan telah memberikan keterangan dipersidangan yang semuanya telah dicatat dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa terhadap alat bukti berupa dua orang saksi yang diajukan Pemohon dan 2 orang saksi yang diajukan Termohon di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa kedua orang saksi Pemohon dan kedua saksi Termohon tersebut telah memenuhi persyaratan formil karena masing-masing telah hadir secara pribadi (inperson) di depan persidangan, telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya, tidak terhalang secara hukum untuk didengar kesaksiannya, dan diperiksa satu per satu. Kemudian secara materil, keterangan 4 orang saksi tersebut saling bersesuaian satu sama lainnya, maka oleh karena itu sesuai dengan ketentuan Pasal 171 R.Bg. jo. Pasal 308 309 R.Bg., jo pasal 76 Undang-Undang Nomor : 7 tahun 1989 secara formil dan materiil alat bukti saksi yang diajukan Pemohon dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan penilaian atas alat-alat bukti yang diajukan Pemohon dan Termohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta yang telah dikonstatir sebagai berikut: a. Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 20 Januari 2010; b. Bahwa Pemohon dengan Termohon belum dikaruaniai anak;
9
c. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi pertengkaran yang berakibat antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sejak tanggal 20 Maret 2010; d. Bahwa keluarga kedua belah pihak telah berusaha untuk merukunkan Pemohon dengan Termohon, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut di atas, Majelis Hakim telah menemukan fakta dalam persidangan ini yang pada pokoknya bahwa antara pemohon dengan termohon telah terjadi perselisihan yang tajam sejak bulan Maret 2010 yang sulit untuk dirukunkan yang ditandai dengan tergugat telah pergi meninggalkan penggugat dari tempat kediaman bersama sejak bulan Maret 2010 tersebut; Menimbang, bahwa dalam suatu rumah tangga, jika suami isteri telah pisah sejak tanggal 20 Maret 2010, karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada kecocokan lagi, walaupun telah diusahakan perdamaian akan tetapi tidak berhasil, maka keadaan tersebut menurut Majelis Hakim merupakan bukti bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah berantakan, tidak harmonis lagi, dan tidak akan tercapai tujuan perkawinan, sebagaimana petunjuk al-Qur'an surat Ar-Ruum ayat 21 dan pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahun 1974, Menimbang, bahwa dengan adanya fakta tersebut telah membuktikan bahwa rumah tangga/hubungan suami isteri antara Pemohon dengan Termohon telah pecah, dan sendi-sendi kehidupan rumah tangga telah rapuh dan sulit untuk ditegakkan kembali. Oleh karena itu, perceraian merupakan solusi terbaik bagi kedua belah pihak agar terlepas dari beban penderitaan lahir bathin yang berkepanjangan, sebagaimana dimaksud Pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa hal di atas sejalan dengan Kaedah Ushul Fikih yang menyatakan:
، درأ ا م ا Artinya: “Menolak kemudharatan lebih diutamakan daripada meraih kemaslahatan”. Menimbang bahwa Majelis perlu mengetengahkan firman Alla dalam surat Al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi:
10
،
وا ن ! ا ق ن ا
Artinya: ‘’Dan jika suami telah berketetapan hati untuk mebnceraikan isterinya, maka sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui “. Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas, Pemohon telah dapat membuktikan kebenaran dalil Permohonannya, sedangkan Permohonan Pemohon tidak melawan hukum, oleh sebab itu Permohonan Pemohon dapat diterima dan dikabulkan; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa gugat balik yang diajukan Penggugat Rekonvensi/Termohon Konvensi dalam tahap jawaban telah memenuhi ketentuan pada pasal 158 ayat (1) R.Bg. dengan demikian secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Termohon Konvensi bersama jawabannya telah mengajukan gugatan balik, yaitu -Nafkah yang dilalaikan selama tiga bulan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) -Nafkah iddah sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). -Mengembalikan mahar berupa seperangkat alat shlat kepada Termohon. -Mengembalikan uang pinjaman Termohon kepada Pemohon sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah); Menimbang, bahwa terhadap gugatan balik Penggugat Rekonvensi/Termohon Konvensi, Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi telah mengajukan jawabanya pada pokoknya tidak memenuhi tuntutan Termohon kecuali untuk biaya nafkah iddal sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah); Menimbang, bahwa antara tuntutan Termohon dengan kesanggupan Pemohon dalam gugatan rekonpensi tidak terdapat kesepakatan/persesuaian maka Majelis akan mempertimbangkannya; 1. Bahwa
tuntutan Termohon
tentang nafkah yang dilalaikan (Nafkah Madiyah)
selama 2 bulan sebesar Rp.2.500.000,- ( dua juta lima ratus rupiah) Pemohon mengatakan tidak sanggup membayarnya, maka Majelis Hakim mempertimbangkan, bahwa
nafkah
yang
dituntut
tersebut
disesuaikan
Pemohon(waktu berbaik) maka Majelis Hakim
dengan
kemampuan
sepakat membebankan sebesar
Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) hal tersebut telah memenuhi kehendak pasal 149 huruf b Kompilasi Hukum Islam ;
11
2. Bahwa tuntutan uang Iddah Termohon sebesar Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) sedangkan Pemohon hanya sanggup membayar Rp. 100.000,-(seratus ribu rupiah) keduanya tidaklah
sesuai dengan asas kepatutan, maka Majelis Hakim
mempertimbangkan bahwa uang Iddah adalah kewajiban suami yang merupakan akibat dari putusnya perkawinan karena cerai talak, yang jumlahnya juga disesuaikan dengan nafkah harian Termohon dan sesuai kepatutan berjumlah Rp.1.500.000;(satu juta lima ratus ribu rupiah) hal tersebut telah memenuhi kehendak pasal 152 Kompilasi Hukum Islam; 3. Mengenai mahar yang dituntut kembalikan oleh Termohon, yaitu seperangkat alat Shalat yang dibawa kembali oleh Pemohon, sekalipun dibantah oleh Pemohon, Majelis menilai, bahwa tidak mungkin bisa disembunyikan oleh Termohon dan dituduh kembali dibawa oleh Pemohon, untuk itu Majelis memerintahkan kepada Pemohon untuk mengembalikannya karena antara Pemohon dan Termohon telah terjadi hubungan suami isteri dan keduanya telah menikmatinya; 4. Mengenai
tuntutan pengembalian pinjaman uang Rp.300.000,-(tiga ratus ribu
rupiah) oleh Pemohon untuk mencari pekerjaan ke Pekan Baru, Majelis tidak akan mempertimbangkannya karena menyangkut utang piutang suami dan isteri dan memerintahkan agar Termohon
menyelesaikannya dengan Pemohon secara
kekeluargaan; Menimbang, bahwa karena perceraian adalah karena keinginan suami ,walaupun Termohon tidak memintanya , maka Majelis Hakim secara Exoficio patut membebankan uang Mut’ah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sesuai dengan pasal 158 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini tidak terbukti bahwa Termohon Konvensi nusyuz; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan –pertimbangan tersebut di atas maka gugatan Penggugat Rekonvensi /Termohon Konvensi dapat dikabulkan yang jumlahnya seperti termuat dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa Majelis perlu menguatkan dengan mengetengahkan pendapat ulama dalam kitab Al Bajuri II halaman 189 ;
¹äSÛ¯
ænÌ
ErlpFpÛ¯ E¸äSÛ¯ Ejhßä
12
EC¸¯ä
°ãThß
sÝ
Artinya “Wajib bagi suami membei nafkah kepada isteri yang telah menyerahkan dirinya” Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini tidak terbukti bahwa Termohon Konvensi nusyuz; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka gugatan Penggugat Rekonvensi/Termohon Konvensi dapat dikabulkan yang jumlahnya seperti termuat dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa Permohonan Pemohon termasuk bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, pasal 49 Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006, serta segala ketentuan perundangundangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini;
MENGADILI Dalam Konpensi: 1.Mengabulkan permohonan Pemohon; 2.Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu Raj’i terhadap Termohon dimuka sidangan Pengadilan Agama Solok; Dalam Rekonpensi; 1.Mengabulkan gugatan Pengugat Rekonpensi untuk sebagian; 2.Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Pengugat Rekonpensi berupa: a. Nafkah yang dilalaikan sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) b. Nafkah iddah sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) c. uang Mut’ah sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah); d. Mengembalikan mahar berbentuk seperangkat alat shalat kepada Penggugat Rekonpensi; Menolak selain dan selebihnya; Dalam Konpensi dan Rekonpensi - Menghukum Pemohon untuk membayar semua biaya yang timbul akibat perkara ini sebesar Rp196.000,-(seratus sembilan puluh enam ribu rupiah).
13
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Pengadilan Agama Solok pada hari Rabu tanggal 26 Mai 2010 Masehi, bertepatan dengan tanggal 12 Jumadil Akhir 1431 Hijriyah, oleh Dra.Hj.RATNAWATY Z, SH.,MA. Ketua Majelis, dihadiri oleh ARIFDI NAHRAWI, SH. dan Drs. BASRI S. Hakim-Hakim Anggota, yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Solok dengan Penetapan Nomor: 0076/Pdt.G/2010/PA.Slk tanggal 14 April 2010 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua tersebut pada hari Rabu tanggal 9 Juni 2010
diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh ARIFDI NAHRAWI, SH. dan Drs. BASRI S Hakim-hakim Anggota, serta Dra. RUSMAWITA sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon ;
Hakim Anggota I,
Ketua Majelis,
Ttd, ARIFDI NAHRAWI, SH.
Ttd, Dra.Hj.RATNAWATY Z, SH.,MA.
Hakim Anggota II, Ttd, Drs. BASRI S.
Panitera Pengganti, Ttd, Dra. RUSMAWITA
Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp. 30.000,2. Biaya Pemberkasan : Rp. 0,3. Biaya Pemanggilan : Rp.155.000,4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,5. Biaya Materai : Rp. 6.000,------------------------------Jumlah : Rp. 196.000,(seratus sembilan puluh enam ribu rupiah) Untuk Salinan; PANITERA Ttd, DRS. ARMEN, SH
14