MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM
MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI PAM.MM02.005.01
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
2009
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI
1
BAB I KATA PENGANTAR
3
1.1.
Konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi
3
1.1.1
Pelatihan berbasis kompetensi
3
1.1.2
Kompeten di tempat kerja
3
1.2.
Penjelasan materi pelatihan
3
1.2.1. Desain materi pelatihan
3
1.2.2. Isi modul
4
1.2.3. Pelaksanaan materi pelatihan
5
1.3.
Pengakuan kompetensi terkini (RCC)
5
1.4.
Pengertian-pengertian
6
BAB II STANDAR KOMPETENSI
8
2.1.
Peta paket pelatihan
8
2.2.
Pengertian unit standar
8
2.2.1
Unit standar kompetensi
8
2.2.2
Daftar unit kompetensi
9
2.2.3
Durasi pelatihan
9
2.2.4
Kesempatan mencapai kompetensi
9
2.3.
Unit kompetensi yang dipelajari
10
2.3.1. Judul unit
10
2.3.2. Kode unit
10
2.3.3. Deskripsi unit
10
2.3.4. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja
10
2.3.5. Batasan variabel
12
2.3.6. Panduan penilaian
12
2.3.7. Kompetensi kunci
13
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
14
3.1.
Strategi pelatihan
14
3.2.
Metode pelatihan
14
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 1 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI
16
4.1
Perencanaan keuangan
16
4.1.1
Manajemen keuangan pengelolaan SPAM
16
4.1.2
Biaya operasional pengelolaan SPAM
18
4.1.2.1 Komponen biaya operasional dan pemeliharaan
19
4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap
19
4.1.2.3 Biaya operasional pengelolaan SPAM
19
4.1.3
Sumber pembiayaan operasional SPAM
25
4.1.4
Rencana keuangan pengelolaan SPAM
27
4.1.5
Penetapan anggaran perusahaan
31
4.2
Akuntansi keuangan
31
4.2.1
Sosialisasi prosedur dan format transaksi
32
4.2.2
Transaksi penerimaan dan pengeluaran uang
34
4.2.3
Pemantauan transaksi
37
4.3
Pengendalian biaya dan optimalisasi pendapatan
42
4.3.1
Pemantauan berkala
42
4.3.2
Pemantauan catatan rekening air
43
4.4
Pengendalian anggaran
46
4.4.1
Pengendalian berkala dan insidentil
46
4.4.2
Tindakan koreksi
47
4.4.3
Pengendalian anggaran
47
4.5
Laporan keuangan
49
4.5.1
Pengumpulan data transaksi keuangan
49
4.5.2
Verifikasi
50
4.5.3
Laporan arus kas
51
4.5.4
Laporan laba-rugi
53
4.5.5
Neraca keuangan
56
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
60
5.1
Sumber daya manusia
60
5.2
Sumber-sumber perpustakaan
61
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 2 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
BAB I KATA PENGANTAR
1.1.
Konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi
1.1.1
Pelatihan berbasis kompetensi
Pelatihan merupakan kumpulan dari unsur-unsur yang dinamis, yang saling berhubungan/berkaitan dalam proses pencapaian tujuan pelatihan. Perumusan tujuan pelatihan berbasis kompetensi merupakan penjabaran dari rangkaian kegiatan yang disyaratkan dalam standar kompetensi untuk menjawab tuntutan dari setiap kriteria unjuk kerja dalam pencapaian kompetensi kerja. Pelatihan kerja diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja, meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berkaitan dengan tugas yang dimiliki peserta. Sehingga setelah pelatihan selesai peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan dan mampu mengisi jabatan/profil pekerjaan yang dibutuhkan. 1.1.2
Kompeten di tempat kerja
Kompetensi adalah menyatunya ketiga aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja atau KSA (knowledge, skill, attitude) yang diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja yang disyaratkan di tempat kerja. Kompetensi adalah potensi seseorang yang ditampilkan setelah dilatih melalui pelatihan. Adapun ukuran standar kompetensi tersebut dapat diukur dan dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Kompeten di tempat kerja adalah seseorang yang telah dapat memenuhi persyaratan jabatan/pekerjaan yang ditetapkan oleh pasar/tempat kerja. Tuntutan kualitas tersebut didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi (kriteria unjuk kerja). 1.2.
Penjelasan materi pelatihan
1.2.1. Desain materi pelatihan Materi pelatihan merupakan bagian dari suatu program pelatihan kerja berbasis kompetensi yang menguraikan dan menjelaskan secara rinci rangkaian pencapaian kompetensi kerja.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 3 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Pada materi pelatihan, aspek-aspek kompetensi dalam indikator unjuk kerja diuraikan ke dalam bentuk modul pelatihan, agar dapat dipahami, dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada pelatihan konvensional/klasikal dan pelatihan individual/mandiri. Yang dimaksud dengan pelatihan klasikal adalah pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pelatih atau pembimbing, dengan menggunakan proses belajar mengajar sebagaimana biasanya. Sedangkan yang dimaksud dengan pelatihan mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan secara mandiri oleh peserta, dengan menambah unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan pelatih. Selanjutnya dapat dipraktekkan penyelesaian suatu tugas tertentu melalui tahapantahapan latihan yang sistematis. 1.2.2
Isi modul
Modul merupakan uraian terkecil bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis untuk membantu peserta pelatihan menguasai tujuan pelatihan. Modul akan memandu pelatih/fasilitator menyampaikan bahan belajar dalam proses pelatihan yang sesuai secara terinci. Modul ini terdiri dari 3 bagian, yaitu: a. Buku informasi Buku Informasi adalah sumber pelatihan, baik untuk pelatih maupun untuk peserta pelatihan. b. Buku kerja Buku kerja ini digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan
kegiatan
praktik
baik
dalam
pelatihan
klasikal
maupun
pelatihan
individual/mandiri. Buku kerja diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : •
Kegiatan-kegiatan yang membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
•
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian kemampuan peserta pelatihan.
•
Kegiatan
penilaian
untuk
menilai
kemampuan
peserta
pelatihan
dalam
melaksanakan praktik kerja. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 4 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
c. Buku penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada buku kerja. Buku penilaian berisi : •
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan kemampuan.
•
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian kemampuan peserta pelatihan.
•
Sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai kemampuan.
•
Semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan yang diisikan pada buku kerja.
•
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
•
Catatan pencapaian kemampuan peserta pelatihan.
1.2.3
Pelaksanaan materi pelatihan
Pada pelatihan klasikal, pelatihan akan: •
Menyediakan buku informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
•
Menyediakan salinan buku kerja kepada setiap peserta pelatihan.
•
Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
•
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja.
Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : •
Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama pelatihan.
•
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku kerja.
•
Memberikan jawaban pada buku kerja.
•
Mengisikan hasil tugas praktik pada buku kerja.
•
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatihan.
1.3.
Pengakuan kompetensi terkini (RCC)
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 5 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
terkini (RCC, recognition of current competency). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah: a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama, atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau c. Mempunyai
pengalaman
lainnya
yang
mengajarkan
pengetahuan
dan
keterampilan yang sama. 1.4.
Pengertian-pengertian
Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja, atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standarisasi Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / uji kompetensi Penilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan (kriteria unjuk kerja). Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut di tempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 6 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Standar kompetensi Standar kompetensi adalah standar kemampuan yang diperlukan pada rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh pelaku atau pemangku jabatan kerja. Standar kompetensi dinyatakan dalam format tertentu, yaitu: (i) unit kompetensi dari jabatan kerja tersebut; (ii) elemen kompetensi dari tiap unit kompetensi, dan (iii) kriteria unjuk kerja untuk tiap unit kompetensi. Sertifikasi kompetensi Sertifikasi kompetensi adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/uji kompetensi. Sertifikat kompetensi Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi kepada seseorang yang dinyatakan kompeten, yaitu tenaga kerja trampil atau ahli yang telah menguasai suatu kompetensi tertentu dan telah memenuhi persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan dan atau keahlian/ketrampilan tertentu.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 7 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1
Peta paket pelatihan
Standar kompetensi kerja sektor air minum dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) sub sektor, yaitu perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengelolaan. Pada bidang pengelolaan air minum diantaranya meliputi bidang manajemen. Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum, yang dikategorikan dalam: •
Kelompok kompetensi umum, terdiri dari 2 unit kompetensi.
•
Kelompok kompetensi inti, terdiri dari 15 unit kompetensi.
•
Kelompok kompetensi khusus, terdiri dari 2 unit kompetensi.
2.2
Pengertian unit standar
2.2.1
Unit standar kompetensi
Standar kompetensi Merupakan pernyataan apa yang harus dikerjakan di tempat kerja, disusun dengan pendekatan bidang pekerjaan. Standar kompetensi terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Unit kompetensi Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi. Setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen kompetensi. Elemen kompetensi Merupakan bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan sejumlah fungsi tugas atau kegiatan yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Kriteria unjuk kerja (KUK) Merupakan langkah kerja yang harus dilaksanakan dalam pencapaian elemen kompetensi. KUK mencerminkan kegiatan yang menggambarkan 3 aspek, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja. Selain itu KUK juga menunjukkan sejauh mana persyaratan elemen kompetensi dapat diukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 8 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
2.2.2
Kode modul PAM.MM02.005.01
Daftar unit kompetensi
Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum : A. Kelompok kompetensi umum 1. Menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. 2. Melaksanakan manajemen umum. B Kelompok kompetensi inti 1. Melaksanakan manajemen mutu 2. Melaksanakan manajemen strategik 3. Melaksanakan manajemen sumber daya manusia 4. Melaksanakan manajemen aset/barang 5. Melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi 6. Melaksanakan manajemen informasi 7. Melaksanakan manajemen operasi SPAM 8. Melaksanakan manajemen pemeliharaan SPAM 9. Melakukan komunikasi 10. Melaksanakan konseling 11. Melaksanakan negosiasi bisnis 12. Melakukan manajemen bisnis air minum 13. Melakukan manajemen investasi 14. Melakukan manajemen resiko 15. Melaksanakan kemitraan pemerintah badan usaha C Kelompok kompetensi khusus 1. Menerapkan prinsip pengadaan barang dan jasa 2. Melakukan hubungan masyarakat 2.2.3
Durasi pelatihan
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan seluruh 19 unit kompetensi adalah 111 JPL, dimana 1 JPL (jam pelajaran) adalah 45 menit. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan unit kompetensi ini adalah 7 JPL. 2.2.4
Kesempatan mencapai kompetensi
Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, pelatih anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda. Rencana ini akan memberikan
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 9 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3
Unit kompetensi yang dipelajari
2.3.1
Judul unit
Judul Unit Kompetensi: Melaksanakan manajemen keuangan/akutansi 2.3.2
Kode unit
Kode Unit: PAM.MM02.005.01. 2.3.3
Deskripsi unit
Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi dalam pengelolaan SPAM. 2.3.4 Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja Elemen kompetensi yang harus dikuasai dalam unit kompetensi berikut kriteria unjuk kerja terdapat pada tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi ELEMEN KOMPETENSI 01. Melaksanakan perencanaan keuangan
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1.
Prinsip manajemen keuangan dan akuntansi untuk pengelolaan SPAM dijelaskan sesuai dengan kebutuhan.
1.2.
Kebutuhan pembiayaan untuk operasional pengelolaan SPAM diidentifikasi berdasar pada data dan informasi yang tersedia.
1.3.
Jenis sumber pembiayaan untuk operasional pengelolaan SPAM dikenali.berdasar pada data dan informasi yang ada di perusahaan
1.4.
Draf perencanaan keuangan pengelolaan SPAM disusun berdasar pada data perusahaan dan rencana strategik perusahaan.
1.5.
Draf didiskusikan dengan dewan direksi untuk memperoleh persetujuan dan penetapan.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 10 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
ELEMEN KOMPETENSI 02. Melaksanakan akuntansi 2euangan
03. Melaksanakan pengendalian biaya dan optimalisasi pendapatan 04. Melaksanakan pengendalian anggaran
05.
Menyusun laporan keuangan
Kode modul PAM.MM02.005.01
KRITERIA UNJUK KERJA 2.1.
Format dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang yang berlaku disosialisasikan kepada pihak yang terkait dengan penerimaan dan pengeluran uang.
2.2.
Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran uang dilakukan dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan dan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
2.3.
Seluruh transaksi keuangan dipantau dan direkam dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan.
3.1.
Pemantauan secara berkala dilakukan pada rekaman data operasional
3.2.
Pemantauan catatan rekening air.
4.1.
Pengendalian secara berkala dan insidentil dilakukan berdasar pada rekaman data transaksi keuangan untuk menyetimbangkan “cash flow”
4.2.
Tindakan koreksi dan peninjauan dilakukan bila terjadi kesalahan transaksi keuangan atau pengeluaran yang berlebihan.
4.3.
Pengendalian anggaran dilakukan berdasar pada data rekaman transakasi keuangan untuk menyetimbangkan “cash flow”
5.1.
Seluruh rekaman data transaksi keuangan dihimpun dan dipilah sesuai dengan kebutuhan.
5.2.
Verifikasi data transaksi keuangan dilakukan dengan pihak yang terkait untuk memperoleh data yang valid.
5.3.
Laporan aliran kas disusun berdasar rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan
5.4.
Laporan laba/rugi disusun berdasar rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan
5.5.
Neraca keuangan disusun berdasar pada laporan aliran kas dan laba/rugi berdasar pada rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 11 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
2.3.5
Kode modul PAM.MM02.005.01
Batasan variabel
1. Konteks variabel : Unit ini berlaku untuk melaksanakan perencanaan, melaksanakan akuntansi dan keuangan, melaksanakan pengendalian anggaran, dan menyusun laporan keuangan yang digunakan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi. 2. Perlengkapan untuk melakukan manajemen keuangan dan akuntansi pada pengelolaan air minum, mencakup: 2.1
Pedoman akuntansi PDAM
3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi pada pengelolaan air minum meliputi : 3.1
Melaksanakan perencanaan.
3.2
Melaksanakan akuntansi dan keuangan.
3.3
Melaksanakan pengendalian anggaran.
3.4
Menyusun laporan keuangan.
4. Peraturan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi pada pengelolaan air minum adalah : 4.1 Keputusan direksi. 4.2 Kepmendagri tentang akuntansi laporan PDAM 2.3.6
Panduan penilaian
1. Penjelasan prosedur penilaian : Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1.1
PAM.MM01.002.01 : Melaksanakan manajemen umum.
2. Kondisi penilaian : 2.1. Kondisi
penilaian
merupakan
aspek
dalam
penilaian
yang
sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan perencanaan, anggaran,
pelaksanaan
dan
penyusunan
akuntansi laporan
dan
keuangan,
keuangan
pada
pengendalian pelaksanaan
manajemen keuangan dan akuntansi. 2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 12 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1. Ilmu manajemen. 3.2. Statistika. 3.3. Akuntansi 4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Menyusun dan mengevaluasi laporan. 5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1. Kesesuaian terhadap pedoman akuntansi. 5.2. Bentuk laporan. 5.3. Akurasi. 2.3.7
Kompetensi kunci
Kompetensi kunci dalam mencapai unjuk kerja yang disyaratkan terdapat pada tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2.2
Kompetensi
kunci
dalam
pencapaian
unjuk
kerja
melaksanakan
manajemen keuangan dan akuntansi
NO
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi
3
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok
2
5.
Menggunakan ide serta tehnik matematika
2
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
2
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 13 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1
Strategi pelatihan
Persiapan dan perencanaan pelatihan: Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
•
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda. •
Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
•
Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan anda.
•
Permulaan dari proses pembelajaran: Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas yang terdapat pada tahap
•
belajar. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
•
anda. Pengamatan terhadap tugas praktik: Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang
•
yang telah berpengalaman lainnya. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep sulit yang anda temukan.
•
Implementasi dan penilaian: Penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai
•
pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas anda dan sikap anda terhadap pekerjaan. Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan
•
belajar. Anda akan dinilai untuk menentukan apakah anda telah mencapai kompetensi
•
sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam kriteria unjuk kerja. 3.2
Metode pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 14 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Belajar secara mandiri: Belajar secara mandiri memperbolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, namun sesi kelompok tetap memberikan interaksi antara peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar terstruktur ini umumnya mencakup topik tertentu.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 15 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI 4.1
Perencanaan keuangan
4.1.1
Manajemen keuangan pengelolaan SPAM
Manajemen keuangan pada dasarnya merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan mengadakan dana dan menggunakan dana. Tujuan akhir dari manajemen keuangan bukan semata-mata untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, namun untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan. Ruang lingkup manajemen keuangan dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu (i) manajemen modal kerja (penggunaan dana), dan (ii) manajemen investasi (mendapatkan dana). Manajemen modal kerja mencakup pengelolaan keuangan yang menunjang kegiatan rutin perusahaan dan hasilnya segera diperoleh perusahaan. Dari segi investasi, manajemen modal kerja berkaitan dengan pengelolaan kas dan instrumen keuangan yang bersifat mirip, seperti kas, piutang dagang, persediaan, dan pembayaran uang muka. Dari sisi pendanaan, manajemen modal kerja berkaitan dengan pengelolaan hutang dagang, hutang modal kerja, dan kewajiban lainnya yang segera dibayar perusahaan. Manajemen investasi berkaitan dengan perolehan aktiva produksi yang memiliki masa manfaat dalam jangka waktu panjang serta upaya pendanaannya. Di perusahaan pengelola SPAM (PDAM), investasi aktiva produksi adalah pembangunan sarana pengolahan air minum, pipa transmisi, jaringan distribusi air minum. Peran perusahaan pengelola air minum (misal PDAM) dalam dunia ekonomi Indonesia adalah memberikan jasa penyediaan air minum yang berkualitas, berkesinambungan, dan dengan tarif yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Potensi usaha di bidang air minum masih sangat besar, dilihat dari masih banyaknya permintaan sambungan air minum yang belum dapat dilayani. Dengan demikian potensi bagi perusahaan penyelenggara SPAM untuk berkembang juga masih besar. Namun terdapat banyak masalah dalam memenuhi permintaan konsumen, antara lain: Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 16 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
1. Untuk
memenuhi
peningkatan
permintaan
konsumen,
Kode modul PAM.MM02.005.01
perusahaan
harus
meningkatkan produksi, sebagai akibatnya perusahaan harus meningkatkan biaya produksi. 2. Bila kapasitas produksi air minum eksisting telah optimal, perusahaan harus melakukan investasi pada pembangunan instalasi produksi yang baru. 3. Kebutuhan pendanaan untuk menjawab kedua permintaan di atas, berapa besar dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan dana tersebut. Perusahaan pengelola SPAM (PDAM) harus mendapatkan dana pembiayaan operasional agar mampu melaksanakan misinya dengan baik. Sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat, kepuasan pelanggan dan peningkatan cakupan pelayanan memerlukan sumber daya yang cukup sebagaimana diuraikan di atas. Sedangkan sesuai dengan pendiriannya (misi kedua), sebagai perusahaan daerah diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah. Melalui manajemen keuangan strategis, perusahaan harus mampu secara konsisten mengelola pembiayaan dan pendapatan yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Keseimbangan harus dipertahankan untuk menjamin solvabilitas keuangan secara berkesinambungan, baik dari (i) segi pendapatan: misal tarif, tagihan, penarikan pembayaran dll, serta dari (ii) sisi pembiayaan: biaya operasi dan pemeliharaan (O&M), penyusutan (depresiasi), pembayaran hutang, dan pembayaran atas penyertaan modal (bila ada). Perencanaan keuangan pengelolaan SPAM merupakan salah satu kunci dari proses perencanaan perusahaan secara keseluruhan, selain karena dana merupakan faktor yang membatasi, juga karena perencanaan keuangan akan memberikan kerangka untuk menentukan kemungkinan yang dihadapi perusahaan dari setiap alternatif penerapan strategi bisnis yang dipilih oleh perusahaan. Komponen utama yang harus dimasukkan dalam setiap perencanaan keuangan adalah: •
Perencanaan penjualan.
•
Anggaran investasi.
•
Anggaran kas.
•
Pro forma laporan keuangan.
•
Perencanaan pembiayaan eksternal.
•
Analisis kondisi keuangan perusahaan.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 17 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
4.1.2
Kode modul PAM.MM02.005.01
Biaya operasional pengelolaan SPAM
Secara umum biaya-biaya dan pengeluaraan PDAM dapat digolongkan ke dalam: •
Biaya operasi, pemeliharaan, dan administrasi.
•
Biaya depresiasi.
•
Biaya bunga pinjaman.
•
Angsuran pokok pinjaman.
Tabel 4.1 Komponen biaya operasi dan pemeliharaan SPAM Komponen biaya
Deskripsi/rincian
Faktor yang mempengaruhi
Tenaga kerja
Upah dan manfaat-manfaat sosial Jumlah staf, skala gaji, bagi staf biaya manfaat
Bahan-bahan / persediaan
Pipa, suku cadang, pelumas, dan Jenis program bahan-bahan lainnya yang digunakan pemeliharaan yang dalam kegiatan O&M dilaksanakan
Bahan kimia
Khlor, tawas, dan bahan kimia lain Kualitas sumber air, jumlah yang dimanfaatkan, dalam pengolahan air volume air yang diolah, biaya satuan bahan kimia
Enerji
Enerji untuk pemompaan, peralatan Efisiensi pompa, kapasitas pemompaan, tekanan operasi, dan fasilitas penerangan pompa
Transportasi
Perjalanan dan transportasi dalam pelaksanaan tugas
Jasa-jasa
Kontrak jasa-jasa untuk teknisi, Jasa-jasa yang diterima perbaikan, pengecekan meteran, atau pelayanan khusus lainnya yang berkaitan dengan O&M
Pembelian air
Biaya pembelian air dari pemasok Volume air yang dibeli dan lainnya tingkat harga
Administrasi / manajemen
Tenaga kerja, biaya jasa-jasa, biaya Jumlah sambungan, lain untuk akuntansi, meteran/tagihan, jumlah karyawan pengawasan, manajemen, badan/ dewan pengawas
staf Jumlah perjalanan yang dilakukan
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 18 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
4.1.2.1 Komponen biaya operasi dan pemeliharaan Biaya operasi dan pemeliharaan (O&M) SPAM terdiri dari beberapa jenis biaya, seperti terdapat pada tabel 4.1. Terlihat bahwa besaran biaya O&M dan perinciannya sangat tergantung pada tempat (lokasi), sumber air baku, jenis teknologi yang digunakan, biaya bahan, tingkat penggunaan jasa, dan banyak faktor lainnya. Namun demikian, di hampir semua lokasi, porsi utama biaya O&M terdiri dari komponen tenaga kerja/karyawan, enerji, bahan kimia, dan administrasi. Dalam pelayanan air minum skala kecil, biaya tenaga kerja dan administrasi cenderung dominan, namun dengan semakin bertambah besarnya skala pelayanan, maka semakin besar pula porsi biaya-biaya enerji dan bahan kimia dalam biaya O&M 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap Sebagian dari biaya O&M sangat dipengaruhi oleh volume produksi, dan sebagian lain tidak dipengaruhi. Sehingga biaya O&M dapat diklasifikasikan menjadi: •
Biaya tetap, merupakan biaya-biaya yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh perubahan volume produksi, yaitu biaya tenaga kerja dan administrasi.
•
Biaya tidak tetap (variabel) merupakan biaya-biaya yang secara langsung dan secara keseluruhan tergantung pada volume produksi air bersih, yaitu biaya enerji (khususnya untuk pemompaan), biaya bahan kimia.
4.1.2.3 Biaya operasional pengelolaan SPAM Berdasarkan pedoman akuntansi PDAM (2000), pengeluaran biaya operasional PDAM dapat dikelompokkan dalam : 1. Biaya sumber air, yaitu biaya-biaya operasional dan pemeliharaan yang berkaitan dengan kegiatan pengumpulan air dari berbagai sumber, meliputi: a. Biaya operasi sumber air. Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengoperasian instalasi sumber dan perpompaan untuk kegiatan pengumpulan air, terdiri dari: i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll) yang
berhubungan
dengan
pengoperasian
instalasi
sumber
dan
perpompaan. ii) Pemakaian bahan bakar mesin pembangkit untuk menggerakkan pompa. iii) Biaya listrik PLN beban sumber air. iv) Pemakaian bahan pembantu (misal pelumas). Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 19 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
v) Rupa-rupa biaya operasi instalasi sumber air dan perpompaan. b. Biaya pemeliharaan sumber air. Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran lainnya untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi sumber air, terdiri dari: i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah. ii) Pemeliharaan pengumpulan dan reservoir. iii) Pemeliharaan danau, sungai. iv) Pemeliharaan mata air dan saluran. v) Pemeliharaan sumur-sumur. vi) Pemeliharaan pipa induk. vii) Pemeliharaan alat pembangkit tenaga (generator set). viii)Pemeliharaan alat perpompaan. ix) Pemeliharaan instalasi sumber lainnya. c. Biaya air baku. Yaitu retribusi dan/atau biaya lainnya untuk pengadaan air baku guna diolah lebih lanjut. d. Biaya penyusutan sumber air. 2. Biaya pengolahan air, yaitu biaya-biaya operasional dan pemeliharaan yang berkaitan dengan proses pengolahan air sampai siap untuk didistribusikan (reservoir air bersih), meliputi: a. Biaya operasi pengolahan air. Termasuk di dalamnya adalah pengeluaran yang berhubungan dengan proses pengolahan air, terdiri dari: i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll) yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan. ii) Pemakaian bahan kimia dalam pengolahan air. iii) Pemakaian bahan pembantu dalam pengolahan air. iv) Biaya bahan bakar. v) Biaya listrik PLN. vi) Rupa-rupa biaya pengolahan air. b. Biaya pemeliharaan pengolahan air. Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran lainnya untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi pengolahan air, terdiri dari: Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 20 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah. ii) Pemeliharaan instalasi pengolahan air iii) Pemeliharaan instalasi pompa. iv) Pemeliharaan instalasi pengolahan lainnya. c. Biaya pengadaan air curah. Yaitu pembelian air curah dari pihak ketiga/swasta. d. Biaya penyusutan pengolahan air. 3. Biaya transmisi dan distribusi, yaitu semua biaya operasi dan pemeliharaan yang berkaitan dengan kegiatan transmisi dan distribusi air yang sudah diolah, meliputi: a. Biaya operasi transmisi dan distribusi. Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan, pemakaian pompa, dan pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan pengoperasian instalasi transmisi dan distribusi, terdiri dari: i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll) yang berhubungan dengan pengoperasian dan pengawasan umum jaringan transmisi dan distribusi. ii) Biaya pemakaian bahan / perlengkapan. iii) Biaya bahan bakar. iv) Biaya listrik PLN. v) Biaya pemakaian pipa persil (pipa yang dibeli untuk keperluan persil pelanggan). vi) Rupa-rupa biaya operasi. b. Biaya pemeliharaan transmisi dan distribusi. Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan instalasi transmisi dan distribusi, terdiri dari: i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah. ii) Pemeliharaan reservoir dan tanki/ iii) Pemeliharaan pipa transmisi (pipa induk). iv) Pemeliharaan pipa dinas. v) Pemeliharaan instalasi pompa. vi) Pemeliharaan water meter. vii) Pemeliharaan hidran. viii)Pemeliharaan transmisi dan distribusi lainnya. c. Biaya penyusutan transmisi dan distribusi. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 21 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
4. Biaya kemitraan, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi dalam rangka kerjasama dengan pihak swasta/ketiga. 5. Biaya air limbah, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi pengelolaan air limbah. 6. Biaya umum dan administrasi, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi umum meliputi kegiatan administrasi, umum, dan kegiatan pelayanan pelanggan. a. Biaya pegawai. Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya pegawai yang berada di bawah direktur administrasi dan keuangan, meliputi: i)
Gaji dan honor pegawai.
ii)
Tunjangan yang melekat pada penghasilan tetap tiap bulan.
iii)
Iuran pensiun yang menjadi beban perusahaan.
iv) Lembur. v)
Insentif / kesejahteraan karyawan, yaitu pengeluaran yang diberikan kepada karyawan sebagai perangsang kerja, yang bukan merupakan bagian dari penghasilan tetap tiap bulan.
vi) Pembinaan karyawan dan pakaian dinas, yaitu biaya-biaya untuk keperluan pembinaan fisik dan mental karyawan, seperti olahraga. vii) Bantuan dan sumbangan, yaitu biaya untuk sumbangan kemalangan, kedukaan, dsb yang diberikan kepada karyawan. viii) Pendidikan dan latihan, yaitu biaya pendidikan dan latihan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan karyawan. ix) Rupa-rupa biaya pegawai. b. Biaya kantor. Adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas kantor, meliputi: i)
Biaya alat tulis dan foto copy.
ii)
Pengadaan formulir cetakan.
iii)
Perlengkapan computer.
iv) Biaya telpon, telex, telegram. v)
Biaya rapat dan tamu.
vi) Benda pos dan materai. vii) Biaya listrik dan penerangan untuk kantor. viii) Biaya cleaning service. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 22 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
ix) Dan lain-lain biaya kantor c. Biaya hubungan pelanggan. Adalah biaya-biaya operasi yang berkaitan dengan kegiatan hubungan pelanggan, terdiri dari: i)
Biaya pengawasan meter, meliputi biaya pemakaian bahan dan alat serta pengeluaran
lain
yang
diperlukan
pengawasan,
pembuatan
buku
untuk
pedoman,
bimbingan biaya
umum
konsultasi,
dan biaya
transport, uang makan, dan biaya insidentil lainnya. ii)
Biaya pembacaan meter, meliputi biaya pemakaian bahan dan alat serta pengeluaran lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pegawai dalam tugas memperoleh hasil pembacaan meter pelanggan, yaitu: pencatatan, transport, uang makan, dan biaya lainnya.
iii)
Biaya penagihan rekening air, terdiri dari biaya-biaya komisi dan premi yang berhubungan dengan pengurusan penagihan rekening air.
iv) Biaya cetakan pelanggan, meliputi biaya-biaya pemakaian bahan dan peralatan yang berhubungan dengan pencatatan pelanggan, antara lain kegiatan
permohonan
menjadi
pelanggan,
kontrak,
order,
dan
penyelesaian pengaduan dari pelanggan. v)
Biaya pencetakan formulir rekening.
vi) Biaya pengolahan/penerbitan rekening air. vii) Biaya promosi, termasuk di dalamnya adalah kegiatan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat dan pembinaan masyarakat, misal pembuatan stiker dan brosur untuk sosialisasi penghematan pemakaian air dsb. viii) Rupa-rupa biaya urusan pelanggan. d. Biaya penelitian dan pengembangan. Adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan, termasuk jasa profesional yang berkaitan dengan aktivitas tersebut, terdiri dari: i)
Biaya survey dan penelitian.
ii)
Biaya perencanaan teknik.
iii)
Biaya perencanaan bidang usaha dan keuangan.
iv) Biaya perencanaan komputerisasi. v)
Rupa-rupa biaya penelitian dan pengembangan.
e. Biaya keuangan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 23 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan aktivitas fungsi keuangan, meliputi: i)
Bunga pinjaman, yaitu beban bunga pinjaman baik untuk kegiatan pembangunan maupun keperluan operasi. Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan suatu proyek, selama periode pembangunan dibebankan dengan menambah nilai investasi proyek. Bunga yang termasuk dalam perkiraan ini adalah beban bunga setelah selesainya pembangunan tersebut.
ii)
Biaya komitmen.
iii)
Denda keterlambatan angsuran pokok dan bunga.
iv) Rupa-rupa biaya keuangan lainnya. f. Biaya pemeliharaan. Adalah biaya pemeliharaan atas aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan fungsi administrasi dan umum, terdiri dari: i)
Pemeliharaan inventaris kantor (pemeliharaan, perbaikan, penggantian).
ii)
Pemeliharaan kendaraan.
iii)
Pemeliharaan bangunan umum, yang tidak dikategorikan sebagai bagian dari kegiatan pengolahan (pabrik) air.
iv) Pemeliharaan instalasi yang digunakan untuk kegiatan umum, misal listrik dan genset untuk penerangan kantor. v)
Pemeliharaan taman dan lapangan, misal pembersihan.
g. Biaya penyisihan dan penghapusan piutang. Adalah biaya penyisihan piutang dan resiko piutang tidak tertagih. i)
Biaya penyisihan piutang, adalah resiko piutang-piutang yang tidak tertagih di kemudian hari. Penetapan besarnya biaya penyisihan didasarkan atas kebijakan akuntansi yang dianut.
ii)
Biaya penghapusan piutang, adalah rekening air yang diterbitkan tetapi tidak mungkin dapat ditagih lagi, sehingga menjadi beban biaya bagi PDAM.
h. Rupa-rupa biaya umum. Adalah semua biaya umum yang tidak dapat dikategorikan pada kelompok di atas, terdiri dari: i)
Biaya iuran dan berlangganan, meliputi biaya untuk berlangganan media cetak, semua iuran keanggotaan atas perusahaan. Termasuk pengadaan
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 24 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
buku literatur/ referensi serta dokumentasi kegiatan operasional PDAM (foto). ii)
Biaya badan pengawas, yaitu honor dan semua biaya lainnya untuk keperluan badan pengawas.
iii)
Biaya perjalanan dinas.
iv) Biaya jasa professional. v)
Biaya sewa, yaitu biaya untuk penyewaan alat-alat untuk kegiatan administrasi umum dan hubungan pelanggan.
vi) Biaya asuransi dan keamanan, meliputi pembayaran premi asuransi, serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk pengamanan kantor dan seluruh jaringan instalasi air minum, termasuk penyalahgunaan pemakaian air. vii) Biaya pajak Pemda / perijinan, meliputi pajak Pemda, retribusi, serta biaya pengurusan perijinan. viii) Rupa-rupa biaya umum lainnya. i. Biaya penyusutan dan amortisasi instalasi non pabrik air. Adalah penyusutan dan amortisasi yang diperhitungkan terhadap aktiva tetap non pabrk air. 7. Biaya di luar usaha, yaitu biaya yang diperlukan di luar kegiatan pokok perusahaan, meliputi: a. Biaya lain-lain, meliputi: i)
Biaya bank, yaitu biaya-biaya administrasi bank dalam hubungannya dengan simpanan giro bank.
ii)
Kerugian penjualan persediaan barang usang, yaitu selisih negative dari nilai barang dengan hasil penjualannya.
iii)
Kerugian transaksi valuta asing, yaitu kerugian selisih kurs dalam transaksi valuta asing.
iv) Kerugian penghapusan aktiva tetap, yaitu kerugian sebesar nilai buku dari aktiva tetap yang dihapuskan. v)
Rupa-rupa biaya / kerugian, yaitu kerugian di luar usaha selain dari yang disebut di atas
8. Kerugian luar biasa, yaitu transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, serta diharapkan kejadian tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh adalah kebakaran yang memusnahkan asset PDAM.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 25 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
4.1.3
Kode modul PAM.MM02.005.01
Sumber pembiayaan pengelolaan SPAM
Dengan prinsip pemulihan biaya (cost recovery), pendapatan PDAM harus mencukupi untuk menutup semua biaya / pengeluaran perusahaan, bisa menggantikan barang modal pada waktu diperlukan, dan bisa memberikan suatu tingkat hasil investasi tertentu diantaranya untuk pengembangan usaha perusahaan. Selain itu perlu diperhitungkan pula biaya tingkat hasil usaha yang didukung atas dasar nilai asset perusahaan yang layak, disebut return on assets (ROA). Sumber pembiayaan/pendapatan PDAM berasal dari berbagai macam sumber. Berdasarkan
pedoman
akuntansi
PDAM
(2000),
pendapatan
PDAM
dapat
dikelompokkan menjadi pendapatan usaha, dan pendapatan di luar usaha, sebagai berikut: 1. Pendapatan usaha, terdiri dari: a. Pendapatan penjualan air. Termasuk di dalamnya adalah pendapatan penjualan air dan semua unsur yang terkandung di dalam tagihan rekening air, baik yang dihitung melalui meter air maupun alat pengukuran lainnya seperti diameter pipa, tekanan air, atau metode lain yang bukan berdasarkan pengukuran air sebenarnya. Termasuk pula dalam kategori ini adalah pendapatan penjualan air yang didasarkan atas kontrak penjualan khusus. Pendapatan penjualan air meliputi: i) Harga air. ii) Jasa administrasi termasuk abundemen. iii) Pendapatan penjualan air lainnya. b. Pendapatan non air. Termasuk di dalamnya adalah berbagai pendapatan yang diperoleh dari aktivitas operasional yang bukan merupakan pendapatan dari penjualan air, meliputi: i) Pendapatan sambungan baru, yaitu pendapatan yang diperoleh dari pemasangan sambungan baru sesuai surat perjanjian. ii) Pendapatan sewa instalasi, adalah semua sewa yang diterima dari sewa instalasi yang digunakan oleh pelanggan. iii) Pendapatan pemeriksaan air lab. iv) Pendapatan penyambungan kembali.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 26 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
v) Pendapatan denda, yaitu denda dan tambahan pungutan lainnya karena keterlambatan membayar. vi) Pendapatan pemeriksaan instalasi pelanggan. vii) Pendapatan penggantian meter rusak. viii)Pendapatan penggantian pipa persil. ix) Pendapatan non air lainnya, misal pendapatan dari kolam renang. c. Pendapatan kemitraan, meliputi: i) Pendapatan royalty. ii) Pembagian pendapatan dari kemitraan. iii) Pembagian produksi dari kemitraan. iv) Bagi hasil kerjasama. v) Deviden. d. Pendapatan air limbah, meliputi: i) Retribusi air limbah. ii) Pendapatan air limbah lainnya. 2. Pendapatan di luar usaha, merupakan pendapatan yang diperoleh di luar kegiatan pokok perusahaan, terdiri dari: a. Pendapatan lain-lain, meliputi: i)
Pendapatan bunga deposito, yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penanaman dalam deposito berjangka.
ii) Pendapatan jasa giro, yaitu pendapatan dari jasa simpanan giro di bank. iii) Penjualan barang-barang bekas, yaitu hasil penjualan atas barang-barang bekas yang tidak terpakai lagi. iv) Keuntungan penjualan aktiva tetap, yaitu selisih lebih antara hasil penjualan dan nilai buku aktiva tetap yang dijual. v) Keuntungan atas transaksi valuta asing, yaitu keuntungan selisih kurs dalam transaksi valuta asing. vi) Penerimaan piutang yang sudah disisihkan/dihapuskan, yaitu penerimaan dari tagihan-tagihan yang sudah disisihkan/dihapuskan. vii) Pendapatan lainnya, yaitu pendapatan/keuntungan di luar usaha selain dari yang telah disebut di atas. 3. Keuntungan luar biasa, yaitu transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, serta diharapkan kejadian
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 27 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh adalah laba dari pembatalan hutang kepada pemegang saham. 4.1.4
Rencana keuangan pengelolaan SPAM
Rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) merupakan penjabaran rencana kerja operasional dan program investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan pengelola SPAM (PDAM) untuk masa setahun mendatang. RKAP merupakan penjabaran rencana kerja dan program tahunan dari corporate plan (rencana jangka menengah), dimana corporate plan adalah rencana strategis yang mencakup rumusan dan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang. RKAP merupakan pencerminan dari rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam nilai uang, mencakup taksiran-taksiran pendapatan dan biaya serta penerimaan dan pengeluaran uang untuk aktivitas operasional, investasi, maupun pendanaan serta posisi keuangan. Melalui RKAP dapat diproyeksikan kondisi keuangan dari bulan ke bulan sehingga keputusan-keputusan yang mengakibatkan pengeluaran uang dapat direncanakan dengan lebih baik. Selain itu RKAP dapat digunakan oleh manajemen sebagai (i) alat untuk mengendalikan kegiatan menuju sasaran yang telah ditetapkan, serta (ii) alat pengawasan. Tujuan RKAP adalah memperoleh laba dalam memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat. Maksud penyusunan RKAP adalah sebagai: •
Acuan atau pedoman kerja operasional yang harus diikuti oleh manajemen.
•
Program investasi tahunan perusahaan.
•
Alat pengendalian manajemen perusahaan.
•
Alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
Penyusunan RKAP harus memperhatikan prinsip-prinsip antara lain realistis, logis, efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas). Untuk itu diperlukan data yang relevan, dimana data tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan agar rencana yang disusun layak untuk dilaksanakan. Data yang penting dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan, antara lain: •
Rencana jangka menengah (corporate plan) dan rencana jangka panjang perusahaan.
•
Realisasi kegiatan usaha terakhir tahun berjalan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 28 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
•
Estimasi hasil kegiatan yang dapat dicapai pada triwulan IV tahun berjalan.
•
Dana yang tersedia.
•
Kapasitas produksi.
•
Kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
•
Pertimbangan lainnya.
Selain itu RKAP juga harus mengacu pada laporan realisasi keuangan tahunan (dalam beberapa tahun terakhir sesuai kebutuhan), laporan realisasi keuangan tahun berjalan, serta perkembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Berdasarkan data yang telah terhimpun sebagaimana dijelaskan di atas, dapat disusun suatu rencana operasional perusahaan yang memberikan gambaran secara fisik tentang rencana jumlah sambungan pelanggan; rencana jumlah penjualan air; rencana jumlah produksi dan distribusi; rencana investasi jangka pendek. Sesuai dengan rencana operasional yang terperinci secara bulanan, dapat disusun anggaran perusahaan, antara lain anggaran pendapatan, anggaran operasi biaya, anggaran kebutuhan alat, anggaran penerimaan kas, anggaran pembayaran kas. Selanjutnya RKAP dituangkan dalam bentuk proyeksi laba-rugi, proyeksi investasi, proyeksi arus kas, dan proyeksi neraca. Penyusunan RKAP harus menggunakan metoda akrual, sejalan dengan dasar akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan. 1. Proyeksi laba-rugi, menggambarkan proyeksi pendapatan yang akan diperoleh dan biaya yang diperkirakan akan terjadi, serta hasil yang akan dicapai berupa laba atau rugi pada akhir periode anggaran. Penyusunan proyeksi laba-rugi harus mencakup rencana pendapatan dan rencana biaya. Penyusunan rencana pendapatan terdiri dari: a. Rencana perkembangan sambungan pelanggan b. Rencana produksi, distribusi dan penjualan air, termasuk di dalamnya kehilangan air. c. Rencana penjualan air dan unsur-unsur lainnya. d. Rencana pendapatan usaha lainnya, yaitu pendapatan non air, pendapatan kemitraan dan pendapatan air limbah. e. Rencana pendapatan di luar usaha. Penyusunan rencana biaya meliputi biaya yang diperlukan untuk memproduksi air sesuai dengan proyeksi jumlah sambungan pelanggan, serta rencana operasi dan pemeliharaan yang akan dilakukan perusahaan pada tahun anggaran yang Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 29 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
bersangkutan. Penyusunan rencana biaya bertitik tolak dari rencana kegiatan tiaptiap bagian. 2. Proyeksi investasi, menggambarkan estimasi pengeluaran untuk pembiayaan barang-barang modal. Dalam penyusunannya, rencana pengeluaran investasi (capital expenditure, capex) harus dibedakan dengan pengeluaran-pengeluaran yang langsung dibebankan sebagai biaya. Proyeksi investasi disusun menurut pengelompokkan jenis aktivanya, sebagai berikut: a.
Pengeluaran untuk aktiva tetap pabrik air: instalasi sumber air, instalasi pompa, instalasi pengolahan air, instalasi transmisi dan distribusi.
b.
Pengeluaran untuk aktiva tetap non pabrik air: tanah dan penyempurnaan tanah, bangunan/gedung, peralatan dan perlengkapan, kendaraan/alat pengangkutan, inventaris/perabot kantor.
3. Proyeksi arus kas, merupakan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas, perubahan bersih kas selama periode proyeksi, serta estimasi sisa kas yang tersedia di akhir periode, dengan penyajian sebagai berikut: a.
Proyeksi penerimaan kas dari operasi dan non operasi.: •
Penerimaan operasi, terdiri dari: penerimaan tagihan rekening air, penerimaan pendapatan non air.
•
Penerimaan non operasi, terdiri dari: penerimaan pendapatan di luar usaha pokok, penerimaan pinjaman jangka panjang dan jangka pendek, penerimaan non operasi lainnya seperti uang muka, dana khusus.
b.
Proyeksi pengeluaran kas untuk operasi dan non operasi. •
Pengeluaran operasi, terdiri dari pengeluaran untuk biaya-biaya produksi, distribusi, biaya umum dan administrasi, biaya kemitraan, serta biaya air limbah dalam bentuk: - Pembayaran gaji, upah, tunjangan, dan biaya pegawai lainnya. - Pembelian bahan dan perlengkapan. - Pengeluaran biaya operasi lainnya.
•
Pengeluaran non operasi, terdiri dari biaya-biaya di luar usaha, pengeluaran untuk investasi, serta pembayaran kembali pinjaman (utang jangka pendek dan jangka panjang), dan pengeluaran non operasi lainnya.
c.
Perubahan bersih (selisih penerimaan dan pengeluaran) kas selama periode yang bersangkutan.
d.
Estimasi saldo kas pada awal tahun anggaran.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 30 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
e.
Kode modul PAM.MM02.005.01
Estimasi saldo kas pada akhir tahun anggaran.
4. Proyeksi neraca, menggambarkan proyeksi tentang posisi keuangan perusahaan pada
akhir
tahun
anggaran
setelah
seluruh
rencana
kegiatan
selesai
dilaksanakan. Proyeksi ini disusun berdasarkan proyeksi/rencana yang disebutkan di atas dengan memperhatikan taksiran saldo pos-pos aktiva lancar dan kewajiban lancar pada akhir tahun proyeksi, yaitu a.
Taksiran saldo piutang dan persediaan akhir.
b.
Taksiran kewajiban-kewajiban yang harus dibayar, meliputi utang usaha, biaya-biaya yang harus dibayar, utang pajak dan sebagainya.
4.1.5
Penetapan anggaran perusahaan
RKAP harus disusun melalui kegiatan-kegiatan yang terintegrasi dan terkoordinasi diantara direksi dengan seluruh pejabat dan staf di lingkungan perusahaan secara efisien dan efektif. RKAP berlaku setelah disahkan oleh badan pengawas atau pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Jika RKAP yang diajukan tidak disahkan oleh badan pengawas sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan, maka PDAM menggunakan RKAP tahun yang paling akhir disahkan atau berdasarkan Perda. RKAP yang telah disetujui dapat digunakan oleh manajemen, dan didistribusikan ke semua unit kerja, sebagai pedoman untuk pelaksanaan kerja.
4.2
Akuntansi keuangan
Akuntansi adalah suatu istilah yang secara umum digunakan untuk menandai atau menamai sistem pencatatan dalam perusahaan. Secara sederhana pembukuan atau pencatatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengklasifikasian pencatatan dari berbagai transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis yang terjadi sampai pada tersusunnya laporan keuangan, dan ikhtisar-ikhtisar yang diperlukan untuk mendukung angka-angka laporan keuangan. Yang dimaksud dengan transaksi keuangan adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada harta, utang dan modal, serta pendapatan dan biaya. Sedangkan secara kronologis berarti bahwa pencatatan tersebut dilakukan secara berurutan menurut waktu/tanggal kejadian, dan secara Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 31 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
sistematis berarti bahwa pencatatan dilakukan menurut suatu cara tertentu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Akuntansi
memiliki
fungsi:
menganalisis
dan
mencatat
transaksi-transaksi
perusahaan, meringkas catatan-catatan mengenai transaksi perusahaan menjadi laporan keuangan, dan melakukan interpretasi atas hasil transaksi-transaksi perusahaan melalui analisis laporan keuangan. Asumsi dasar akuntansi sesuai standar akuntansi keuangan (SAK) yang berlaku adalah: 1. Kelangsungan usaha. Suatu entitas ekonomi diasumsikan terus melakukan usahanya secara berkesinambungan tanpa maksud untuk dibubarkan. 2. Metoda dasar akrual. Dengan metoda akrual diartikan bahwa pembukuan tidak hanya sekedar pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran uang, akan tetapi pencatatan terhadap setiap perubahan aktiva dan kewajiban, demikian juga pendapatan dan biaya, dilakukan pada saat terjadinya atau diakuinya perubahan yang dimaksud. •
Pengakuan pendapatan, baik pendapatan usaha maupun di luar usaha diakui pada saat timbulnya transaksi dan/atau pada masa prestasi dinikmati. Pendapatan penjualan air diakui, dicatat dan dilaporkan tiap-tiap bulan berdasarkan rekening tagihan air yang diterbitkan pada bulan yang bersangkutan walaupun penerimaan uangnya baru terjadi kemudian.
•
Pengakuan biaya, diakui, dicatat dan dilaporkan dalam periode terjadinya transaksi. Pembebanan biaya-biaya yang bersifat periodik seperti gaji, listrik, dsb harus dikaitkan dengan periode dimana biaya tersebut menjadi beban, walaupun pembayarannya belum dilakukan ataupun telah dibayar dimuka.
4.2.1
Sosialisasi prosedur dan format transaksi
Mengapa perlu prosedur? Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tentunya dilakukan tidak hanya sekali saja tetapi berulang-ulang. Apakah kegiatan yang berulang-ulang tersebut setiap kali dilaksanakan dengan cara yang berbeda? Tentunya tidak, karena jika kegiatan tersebut setiap kali dilaksanakan dengan cara yang berbeda maka hal ini akan menyulitkan bagi pelaksana maupun pimpinan, karena setiap saat harus memikirkan cara untuk melaksanakan suatu kegiatan. Untuk itu diperlukan suatu prosedur, yaitu pedoman kerja yang telah ditetapkan sebelumnya yang akan
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 32 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
membantu mempermudah dan mempercepat pelaksanaan kegiatan, dimana format dan prosedur harus disosialisasikan kepada semua pihak yang terkait. Manfaat yang diperoleh dengan adanya prosedur atau pedoman kerja dalam perusahaan antara lain: •
Kegiatan dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat.
•
Dapat dihindari hal-hal yang tidak perlu dilakukan.
•
Pelaksanaan kegiatan mudah diawasi.
Prosedur atau pedoman kerja yang baik adalah bila memenuhi kriteria berikut: •
Sederhana.
•
Mudah dilaksanakan.
•
Mengandung unsur pengecekan intern (internal check) yang cukup baik.
•
Ekonomis.
Prosedur akuntansi perusahaan daerah air minum adalah pedoman kerja yang telah ditetapkan pada perusahaan, yang akan membantu mempermudah dan mempercepat pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
yang
secara
langsung
atau
tidak
langsung
mempengaruhi aspek keuangan perusahaan. Secara langsung misalnya pembayaran gaji karyawan, penjualan air kepada pelanggan, pembelian alat, dsb. Secara tidak langsung misalnya penerimaan karyawan baru, penghentian karyawan baru. Hal-hal yang harus dijelaskan dalam pedoman kerja atau prosedur akuntansi adalah: •
Kegiatan yang harus dilakukan, secara berurutan.
•
Pelaksanaan kegiatan.
•
Formulir-formulir yang digunakan.
Prosedur akuntasi pada perusahaan air minum didasarkan atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan PDAM. Adapun prosedur tersebut adalah: •
Prosedur pembuatan rekening air.
•
Prosedur penagihan rekening air.
•
Prosedur permintaan dan pembelian barang.
•
Prosedur penerimaan barang.
•
Prosedur pembayaran harga barang.
•
Prosedur pengeluaran barang.
•
Prosedur penerimaan calon pelanggan.
•
Prosedur penagihan rekening non air.
•
Prosedur pemasangan sambungan baru.
•
Prosedur pembentukan dana kas kecil.
•
Prosedur penggunaan dana kas kecil. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 33 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
•
Prosedur pengisian kembali dana kas kecil.
•
Prosedur penggajian karyawan PDAM.
•
Prosedur pembayaran lembur.
•
Prosedur pelepasan karyawan.
•
Dan lain-lain.
Kode modul PAM.MM02.005.01
Pada tiap prosedur tersebut di atas, terdapat format-format yang telah ditetapkan untuk digunakan dalam pencatatan, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Sebagai contoh, dalam prosedur pembuatan rekening air, akan : 1. Melibatkan beberapa pelaksana dari beberapa bagian/kewenangan yang berbeda, antara lain: pelayanan pelanggan, pembaca meter, pembuat rekening, peneliti rekening, kepala bagian administrasi dan keuangan. 2. Menggunakan format-format baku pada tiap proses pembuatan rekening air, dimana pengguna format tersebut adalah pelaksana yang sesuai dengan kewenangan bagian/unit kerja. Format tersebut antara lain: •
Daftar stand meter langganan (DSML); pelaksana adalah bagian pelayanan pelanggan dan pembaca meter.
•
Kartu meter langganan (KML); diisi oleh pembaca meter
•
Daftar kerusakan meter air (DKMA); pelaksana adalah pembaca meter
•
Kartu perhitungan rekening (KPR); pelaksana adalah bagian pelayanan langganan
•
Rekening air (RA); pelaksana adalah bagian pembuat rekening.
•
Daftar rekening yang akan ditagih (DRD-A); pelaksana adalah bagian pembuat rekening.
4.2.2
Transaksi penerimaan dan pengeluaran uang
Dari pengertian-pengertian sebagaimana dijelaskan di atas, dapat diketahui bahwa semua kegiatan yang dilakukan perusahaan dan mengakibatkan terjadinya perubahan harta, utang, modal serta pendapatan dan biaya perusahaan, harus dicatat dalam pembukuan secara berurutan menurut tanggal kejadian dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
pelaksanaan
pembukuan
dimaksud,
tercermin
suatu
kewajiban
menyelenggarakan catatan ke dalam buku harian dan buku besar serta buku pembantu. Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran uang harus dilakukan dengan menggunakan format dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan, serta sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 34 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Transaksi yang terjadi di perusahaan sangat banyak macamnya. Agar pencatatan transaksi keuangan dapat dilakukan secara sistematis dan mudah dimengerti, maka setiap transaksi keuangan yang sejenis atau dianggap sejenis digabungkan dalam satu kelompok, yang disebut sebagai ‘perkiraan’ atau account. Dengan adanya penggolongan yang sistematis dari transaksi keuangan akan mempermudah dalam membaca laporan keuangan, terutama bagi manajemen yang berkepentingan melakukan aktivitas pengendalian terhadap kegiatan operasi perusahaan. Hasil akhir dari proses pencatatan pembukuan terhadap transaksi keuangan adalah laporan keuangan utama yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, serta ikhtisarikhtisar yang diperlukan untuk mendukung angka-angka laporan keuangan. •
Neraca adalah suatu laporan yang menggambarkan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal perusahaan pada saat atau tanggal tertentu.
Kegiatan / transaksi
Dokumen
Buku jurnal/
Buku besar
Laporan keuangan
Buku pembantu
Laporan pendukun
Gambar 4.1 Siklus pencatatan pembukuan
•
Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang mencantumkan informasi mengenai pendapatan dan biaya serta laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan selama periode tertentu.
Prosedur dalam proses pembukuan dilakukan sebagai berikut (lihat gambar 4.1): 1. Kegiatan atau transaksi yang terjadi dicatat ke dalam dokumen yang merupakan
bukti dasar pembukuan. 2. Berdasarkan dokumen yang timbul, transaksi keuangan dicatat dalam buku harian
/ jurnal. Bila diperlukan, dokumen pendukung transaksi keuangan yang timbul dicatat pula ke dalam buku pembantu. 3. Jumlah kumulatif transaksi yang ada pada buku harian / jurnal diposting ke dalam
buku besar. 4. Dari buku besar dibuat neraca lajur sebagai media perantara untuk memudahkan
penyusunan neraca dan laba-rugi. Selanjutnya rincian yang diperlukan untuk posJudul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 35 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
pos yang terdapat di dalam kedua laporan tadi dapat dibuat dalam buku pembantu. Dokumen disebut sebagai sumber informasi karena digunakan sebagai sumber pencatatan mengenai transaksi yang terjadi. Sumber-sumber dokumen, yaitu rekening air, kwitansi, faktur, order pembelian, cek bank, penarikan dari bank, slip penyetoran, daftar gaji, dll Buku-buku pencatatan transaksi yang dipergunakan terdiri dari: 1. Buku harian / jurnal. Buku harian/jurnal biasa juga disebut sebagai buku / media pencatatan transaksi pertama (book of original entry). Penyelenggaraan pencatatan dilakukan secara harian dan ditutup setiap akhir bulan.
Secara garis besar terdapat 2 jenis buku harian / jurnal, yaitu: • Buku harian / jurnal khusus, mencatat data transaksi keuangan yang sudah
dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. • Buku harian / jurnal umum, mencatat semua transaksi keuangan yang tidak
dapat dicatat dalam buku harian / jurnal khusus. Secara keseluruhan terdapat enam (6) buku harian / jurnal, yang terdiri dari lima (5) buku harian / jurnal khusus dan satu (1) buku harian / jurnal umum, yaitu: a. Daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD). Setiap transaksi biaya dan pembelian yang telah didukung oleh bukti-bukti yang cukup harus segera dibuatkan bukti / pengakuan utang yang sah (voucher), yang merupakan dasar pencatatan ke dalam DVUD. Selanjutnya berdasarkan DVUD ini dibuatkan jurnal ke masing-masing perkiraan biaya / aktiva yang bersangkutan dengan perkiraan lawan utang usaha / non usaha. b. Jurnal rekening. Dipergunakan untuk menjurnal semua rekening / penjualan air dan pendapatan non air yang diterbitkan, termasuk semua koreksi atas rekening penjualan air dan pendapatan non air. c. Jurnal penerimaan kas / bank. Dipergunakan untuk menjurnal semua transaksi penerimaan kas / bank. d. Jurnal bayar kas / bank. Dipergunakan untuk menjurnal semua transaksi pembayaran kas / bank. e. Jurnal pemakaian bahan instalasi dan kimia.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 36 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Dipergunakan untuk menjurnal semua pemakaian / pengeluaran bahan, alat, dan perlengkapan, serta menjurnal semua koreksi atas pengeluaran bahan, alat, dan perlengkapan. f. Jurnal umum Dipergunakan
untuk
mencatat
transaksi-transaksi
yang
tidak
dapat
dikelompokkan ke dalam buku-buku harian khusus tersebut di atas. Termasuk untuk mencatat penyesuaian (adjustment) yang diperlukan pada saat penyusunan laporan keuangan bulanan. 2. Buku besar. Transaksi yang telah dicatat di dalam buku-buku jurnal / harian pada tiap akhir bulan diposting (dibukukan berdasarkan perkiraannya masing-masing) ke dalam buku besar. Merupakan ringkasan atau gabungan dari perkiraan-perkiraan yang sejenis, yang diperoleh dari saldo buku-buku jurnal (saldo akhir bulan). Angkaangka saldo buku besar selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan neraca lajur. 3. Buku pembantu. Merupakan bagian dari buku besar atau perincian buku besar untuk perkiraanperkiraan tertentu, misalnya bagian terperinci dari perkiraan rekening air diselenggarakan pada buku pembantu buku besar. Dari buku pembantu yang ada dibuatkan daftar saldo pada setiap akhir bulan untuk dicocokkan dengan saldo perkiraan buku besar yang bersangkutan. 4.2.3
Pemantauan transaksi
Efisiensi adalah suatu hasil upaya yang sifatnya menguntungkan, dimana bekerja dengan menggunakan biaya yang rendah tetapi memberikan hasil maksimal. Salah satu cara dalam pencapaian efisiensi adalah dengan melakukan pemantauan terhadap penggunaan biaya usaha. Pemantauan biaya usaha ini hanya mungkin dilakukan jika perekaman transaksi keuangan atau akuntansi dilakukan secara teratur dan baik. Melalui pencatatan akuntansi biaya, diharapkan pihak manajemen dapat dengan mudah mengetahui di sektor atau unit kerja manakah yang terjadi pemborosan atau in-efisiensi. Kegiatan akuntansi sebagai bahan informasi: 1. Pencatatan data transaksi. Dilakukan tiap saat dan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada data yang terlewatkan atau terlupakan.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 37 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Misalnya pencatatan transaksi dilakukan dalam buku kas, buku penjualan air, buku pembelian, dsb. 2. Pengolahan data. Transaksi di atas diproses secara terpisah sesuai sifatnya, seperti penjualan, pembelian, pembayaran dsb. Dengan penggunaan buku besar, data diproses sedemikian rupa sehingga pada pembukuan tersebut telah diperoleh pemisahan transaksi menurut sifatnya. Manajemen akan dapat memperoleh berbagai macam informasi sesuai kebutuhannya, misal jumlah tunggakan, jumlah tagihan, hutang, dsb. 3. Analisa data. Dengan melihat saldo buku besar pada akhir periode pembukuan, pihak manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Misalnya dengan mengetahui adanya saldo buku besar perkiraan piutang yang semakin membesar, dapat dilakukan langkah-langkah menggiatkan penagihan, penetapan piutang ragu-ragu, dan sebagainya. 4. Penyusunan laporan. Sebagai langkah lanjutan dari mekanisme pencatatan data transaksi dan pengolahan data adalah pembuatan neraca lajur, yang mengarah pada usaha mengetahui posisi finansial perusahaan. Karena dengan mengetahui rugi/laba, pihak manajemen dapat mengetahui derajat likuiditas, solvabilitas, dsb, Bagi pihak ketiga, laporan keuangan merupakan informasi untuk menetapkan pajak, derajat kepercayaan pemberian kredit, dsb. Untuk memudahkan pemantauan, maka transaksi keuangan direkam dengan menggunakan format dan prosedur yang telah ditetapkan. Pada setiap akhir bulan, semua perkiraan yang terdapat pada buku besar ditutup dan jumlahkan mutasinya (debet dan kredit) sampai dengan akhir bulan tersebut. Selanjutnya dipindahkan ke neraca lajur. Pencatatan transaksi standar adalah sebagai berikut: 1. Pencatatan transaksi penjualan air dan piutang rekening air dan non air. Pelaksanaan kegiatan pembukuan yang berhubungan dengan kegiatan penjualan air meliputi tahapan sebagai berikut: a. Pembuatan rekening air. Pengakuan piutang rekening air adalah saat diterbitkan rekening air melalui daftar rekening air yang ditagihkan (DRD-A). Cara pencatatan: •
Dokumen: daftar rekening air yang ditagihkan (DRD-A).
•
Buku jurnal rekening air dan non air
b. Penerimaan piutang rekening air. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 38 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Pengakuan atas penerimaan rekening air (piutang rekening air) adalah saat pelanggan
melakukan
pembayaran,
yang
diperoleh
melalui
laporan
penerimaan penagihan air (LPP-A). Cara pencatatan: •
Dokumen: laporan penerimaan penagihan air (LPP-A).
•
Buku jurnal penerimaan kas / bank.
c. Penyisihan piutang rekening air. Pembentukan penyisihan piutang rekening air dilakukan pada saat akhir tahun, setelah perusahaan melakukan opname rekening air dan membuat daftar umum piutang berdasarkan ketentuan yang berlaku. Cara pencatatan: •
Dokumen: daftar umur piutang.
•
Buku jurnal umum.
d. Piutang ragu-ragu rekening air. Pengakuan piutang ragu-ragu rekening air diberlakukan apabila piutang telah berumur di atas 1 tahun s.d 2 tahun (75%) dan di atas 2 tahun (100%). Cara pencatatan: •
Dokumen: daftar umur piutang.
•
Buku jurnal umum.
e. Penghapusan piutang rekening air. Daftar normatif yang telah disetujui oleh badan pengawas dan telah dibuatkan surat keputusan Direksi, khusus hanya untuk piutang rekening air di atas 2 tahun (100%) yang sebelumnya telah dikelompokkkan ke dalam piutang raguragu rekening air. Cara pencatatan: •
Dokumen: surat keputusan Direksi tentang penghapusan piutang air dan persetujuan badan pengawas.
•
Buku jurnal umum.
f. Penerimaan atas piutang rekening air yang telah dihapuskan. Jika terdapat pembayaran atas piutang air yang telah dihapuskan, pembayaran tersebut diberlakukan sebagai pendapatan lain-lain tahun berjalan. Cara pencatatan: •
Dokumen: daftar piutang rekening air yang telah dihapuskan.
•
Buku jurnal penerimaan kas/bank.
2. Pemasangan sambungan baru.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 39 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Pelaksanaan
kegiatan
pembukuan
yang
berhubungan
Kode modul PAM.MM02.005.01
dengan
kegiatan
pemasangan sambungan baru meliputi: a. Penerimaan biaya pendaftaran. •
Dokumen: kuitansi pembayaran.
•
Buku jurnal penerimaan kas/bank
b. Biaya pemasangan yang harus dibayar pelanggan. •
Dokumen: daftar rekening non air yang ditagihkan (DRD-NA) dan rekening non air (RNA).
•
Buku jurnal rekening air dan non air.
c. Biaya pemasangan sambungan baru yang pembayarannya disepakati dapat diangsur. •
Dokumen: bukti jurnal umum.
•
Buku jurnal umum.
d. Pada saat dokumen tagihan angsuran diterbitkan, dilakukan pencatatan sebagai berikut: •
Dokumen: kuitansi tagihan dan bukti jurnal umum.
•
Buku jurnal umum.
e. Penerimaan pemasangan sambungan baru •
Dokumen: laporan penerimaan penagihan non air (LPP-NA) dan rekening non air (RNA).
•
Buku jurnal penerimaan kas/bank.
f. Pelaksanaan pemasangan sambungan baru. •
Dokumen: bukti permintaan dan pengeluaran barang.
•
Buku jurnal pemakaian bahan instalasi dan kimia.
3. Pengelolaan persediaan. Pelaksanaan
kegiatan
pembukuan
yang
berhubungan
dengan
kegiatan
pengelolaan persediaan meliputi: a. Cara pencatatan pembelian dengan pembayaran tunai dan tenggang waktu: i)
Penerimaan barang yang dipesan: •
Dokumen: faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dokumen pendukung, selanjutnya dibuat voucher.
•
Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).
•
Buku pembantu, mencatat dalam kartu persediaan (KPS) untuk setiap jenis barang yang diterima di kolom penerimaan.
ii)
Pembayaran harga barang:
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 40 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
•
Dokumen: voucher supplier yang telah dibayar.
•
Buku jurnal bayar kas/bank.
•
Buku pembantu, mencatat di sebelah debet pada buku pembantu utang (BPU) atas nama supplier yang dilunasi.
iii)
Pemakaian barang: •
Dokumen: bon.
•
Buku jurnal pemakaian bahan instalasi dan kimia.
b. Cara pencatatan pembelian dengan uang muka dan angsuran. i)
Pemberian uang muka dan angsuran. •
Dokumen: permintaan pembelian dan daftar permintaan pembelian barang, selanjutnya dibuat voucher.
•
ii)
Buku jurnal bayar kas/bank.
Penerimaan barang. •
Laporan penerimaan barang dan faktur pembelian.
•
Buku jurnal umum.
•
Buku pembantu, mencatat dalam kartu persediaan untuk setiap jenis barang yang diterima pada kolom penerimaan.
4. Pengelolaan dana kas kecil. Pengelolaan dana kas meliputi kegiatan-kegiatan pembentukan dana kas kecil serta pengisian kembali dana kas kecil. Kegiatan yang berhubungan dengan pembukuan adalah kegiatan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil. Pada saat penggunaan dana, pembukuan belum melakukan pencatatan apapun. Cara pencatatan adalah sebagai berikut: a. Pembukuan pembentukan dana kas kecil. i)
Pembuatan voucher. •
Dokumen: surat keputusan direksi, selanjutnya dibuat kuitansi.
•
Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).
ii) Pembayaran voucher untuk pembentukan dana kas kecil. •
Kuitansi pertanggungjawaban kas kecil
•
Buku jurnal bayar kas/bank
b. Pengisian kembali dana kas kecil. i) Pembuatan voucher. •
Dokumen: voucher kas kecil.
•
Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).
ii) Pembayaran voucher untuk pengisian kembali dana kas kecil. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 41 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
•
Dokumen: rekapitulasi kas kecil.
•
Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).
5. Pemutusan dan penyambungan kembali. Untuk pembayaran biaya atas penyambungan kembali: Dokumen: surat perintah kerja penyambungan kembali dan laporan penagihan
•
air dan non air. •
Buku jurnal rekening air dan non air.
•
Buku jurnal penerimaan kas/bank.
4.3
Pengendalian biaya dan optimalisasi pendapatan
4.3.1
Pemantauan berkala
Secara teknis dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah alat untuk memberikan informasi pada manajemen mengenai kejadian finansial dan ekonomi perusahaan selama
periode
operasional
tertentu,
dengan
sehingga
seksama,
manajemen
dapat
menguasai
dapat
mengetahui
perusahaan,
jalannya
serta
dapat
mengawasinya agar tercapai efisiensi. Selain untuk meningkatkan efisiensi, laporan/data akuntansi ini juga diperlukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan operasi, secara cepat dan tepat. Proses pemantauan ini hanya dimungkinkan jika perekaman data operasional atau pembukuan dilakukan secara tepat waktu dan terkini (up to date). Berdasarkan perekaman data operasional transaksi yang berlangsung, pemantauan manajemen tersebut dapat dilakukan secara berkala, yaitu melalui: 1.
Laporan harian. i) Laporan harian kas dan bank. Menggambarkan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas secara harian yang digolongkan menurut jenis penerimaan dan pengeluarannya. Laporan ini digunakan untuk memantau posisi kas harian dan sekaligus sebagai pedoman dalam merencanakan pembayaran. Terdiri dari:
2.
•
Daftar harian penerimaan kas dan bank.
•
Daftar harian pengeluaran kas dan bank.
Laporan bulanan. i) Neraca. Neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, meliputi posisi harta, kewajiban dan modal aktiva pada tiap akhir bulan yang Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 42 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
bersangkutan. Penyajiannya dilakukan secara komparatif dengan neraca akhir bulan lalu dalam tahun berjalan. ii) Laporan laba-rugi. Laporan laba-rugi memberikan informasi tentang hasil kegiatan usaha (pendapatan dan biaya) dalam bulan ini dan secara kumulatif sampai dengan bulan ini. Dan pencapaian bulan ini diperbandingkan dengan anggaran untuk periode yang sama. iii) Laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan informasi perputaran uang perusahaan selama 1 bulan, meliputi saldo awal bulan penerimaan dan pengeluaran kas selama 1 bulan, kenaikan atau penurunan, serta saldo kas akhir bulan, serta kumulaif sampai dengan bulan ini. 4.3.2
Pemantauan catatan rekening air
Manajemen dapat melakukan pemantauan catatan rekening air melalui laporan rekening, yang terdiri dari: 1. Laporan rekening air. Laporan ini menyajikan informasi tentang jumlah rekening air yang dirinci menurut kelompok tarif. Penting untuk diperhatikan adalah perbedaan antar jumlah pelanggan dengan jumlah lembar rekening, mengingat dalam hal tertentu memang jumlah tidak sama, misal adanya sambungan baru yang belum dibuatkan rekening. Sumber data untuk pengisian laporan ini adalah daftar rekening air yang ditagihkan (DRD-A). Sedangkan untuk pengisian pos jumlah pelanggan dapat diperoleh dari bagian pelanggan. Selanjutnya dapat dihitung harga air rata-rata, yaitu hasil bagi antara jumlah harga air dengan jumlah meter kubik air yang terjual. Jumlah rupiah rekening bulanan ini harus sama dengan jumlah perkiraan pendapatan penjualan air yang tercatat dalam laporan laba-rugi. 2. Laporan penagihan bulanan. Laporan penagihan bulanan menyajikan informasi mengenai hasil tagihan seluruh rekening air yang diterima selama periode 1 bulan. Sumber data penyusunan laporan ini adalah laporan penagihan (khusus air) bulan yang bersangkutan. Laporan penagihan bulanan merupakan ikhtisar dari laporan penagihan (khusus air) yang dirinci menurut kelompok pelanggan selama bulan yang bersangkutan.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 43 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
3. Laporan efektivitas penagihan. Laporan ini menyajikan informasi mengenai efektivitas penagihan rekening air sebelum bulan lalu, bulan lalu, dan bulan ini, yang diterima pada bulan ini. Selain itu laporan ini menyajikan juga informasi penting lainnya yaitu jumlah seluruh rekening air yang belum tertagih. Jumlah seluruh rekening yang belum tertagih yang pada laporan ini tercatat dalam kolom ‘rekening yang masih harus ditagih’ sub kolom ‘jumlah’ harus menunjukkan kesamaannya dengan jumlah fisik rekening air yang ada, dan juga harus sama dengan data yang tercatat dalam perkiraan piutang rekening air di neraca. Sumber data untuk penyusunan laporan ini adalah (i) laporan penagihan penagih – khusus air (LPP-A); (ii) daftar rekening air yang masih harus ditagih (DRD-A); serta (iii) laporan efektivitas penagihan bulan lalu. Upaya peningkatan pendapatan PDAM sangat tergantung pada peningkatan kualitas pelayanan yang dapat diberikan pada pelanggannya. Dalam hal ini dari sudut pandang keuangan, peningkatan pendapatan dapat diupayakan melalui implementasi penagihan (billing system) yang baik, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan, dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan operasional perusahaan. Agar billing system dapat dilaksanakan secara sistematis, diperlukan adanya SOP (manual) untuk semua kegiatan dalam billing system. SOP ini ditujukan agar implementasi sistem dapat dilaksanakan secara efektif dan memudahkan manajemen dalam melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja secara keseluruhan. Penerapan
billing
system
seyogyanya
dapat
mencerminkan
aspek-aspek
pengendalian internal sbb: •
Bahwa klasifikasi dan area pelanggan telah di set-up secara memadai.
•
Bahwa data pemakaian air yang dicatat petugas sudah mencerminkan jumlah konsumsi pemakaian air oleh pelanggan untuk periode tertentu.
•
Bahwa pencatatan yang dilakukan petugas telah dilaksanakan secara akurat, dan bila menggunakan peralatan tertentu maka alat tersebut telah teruji akurasinya secara teknis.
•
Bahwa proses pengolahan data telah dilakukan sesuai SOP, dan juga mekanisme dan peralatan yang digunakan untuk data processing sudah diuji keakuratannya. Bila proses pengolahan data dan pembuatan rekening tagihan dilakukan secara otomatis, maka secara berkala perlu dilakukan audit through computer.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 44 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
•
Kode modul PAM.MM02.005.01
Bahwa sistem informasi pelanggan mengenai jumlah pemakaian, keluhan pelanggan, indikasi adanya konsumsi ilegall dll telah melibatkan bidang lain yang terkait (teknis dan non teknis).
•
Adanya komitmen manajemen dalam menerapkan sanksi dan penghargaan terhadap kelalaian dan keberhasilan petugas, tunggakan pelanggan, kecurangan pelanggan.
•
Bahwa perusahaan telah menetapkan dan mengatur rotasi petugas lapangan secara sistematis untuk menghindarkan kejenuhan dan terjadinya kolusi internal maupun dengan pelanggan.
Selain itu berdasarkan hasil pemantauan terhadap pencatatan rekening air terdapat beberapa
aspek
yang
harus
dikelola
dengan
baik,
sebagai
upaya
guna
mengoptimalkan pendapatan, yaitu: 1.
Meningkatkan hasil pembacaan meter (dan akurasi), melalui langkah-langkah: i) Evaluasi kembali kembali subsidi. • Periksa rata-rata dan total pemakaian air (m³). • Periksa rata-rata dan total pendapatan. • Periksa rata-rata harga penjualan air, dan subsidi yang diberikan
ii) Mengurangi pembacaan minimum dari meter air (gunakan meter air yang lebih akurat). iii) Periksa data konsumsi pelanggan (naik/turun) atau anomali data. Yang dilanjutkan dengan pengecekan ke pelanggan. iv) Mengurangi taksasi (estimasi) pembacaan meter air. v) Gunakan alat bantu BIAS (billing inteligence advance system). 2.
Recategory pelanggan, melalui langkah-langkah: i) Survey ulang. ii) Identifikasi pelanggan (jumlah penghuni, kegiatan, status pelanggan). iii) Penyesuaian kategori pelanggan.
3.
Penertiban pelanggan (sweeping). Dilakukan untuk mengurangi sambungan liar, meter air dan sekat yang rusak atau berkabut, pemakaian tidak resmi. Dari hasil sweeping dapat dilakukan penutupan/pemutusan sementara. Selain itu dari sweeping juga dapat ditemukan penggunaan meter air yang tidak sesuai dengan peruntukan dari PDAM.
4.
Manajemen meter atau juga disebut meterisasi. Dilakukan hal-hal: i) Penggunaan meter air yang lebih akurat. ii) Mengganti meter air yang berumur di atas 4 tahun. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 45 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
iii) Segera mengganti meter air yang rusak atau tidak berfungsi sempurna. iv) Pekerjaan penggantian meter dapat dilakukan dengan pihak swasta (outsourcing). 5.
Manajemen tekanan. Pengaturan/pemerataan tekanan akan dapat meratakan distribusi air. Untuk itu perlu dilakukan: i) Pemasangan sensor tekanan. ii) Pemilihan pipa dengan gesekan rendah (HDPE). iii) Perbaiki sambungan rumah (tanpa joint). iv) Kualitas kerja yang baik. v) Pemasangan pressure reducing valve (PRV)
6.
Percepatan pemasangan sambungan baru. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan guna mempercepat pemasangan sambungan langganan, yaitu: i) Pasang sambungan baru dengan cicilan. ii) Pasang sambungan baru melalui pengembang/developer. iii) Perbaikan prosedur pemasangan sambungan baru (lebih cepat). iv) Kemudahan dalam transaksi pasang baru, misalnya melalui program-program kredit mikro, corporate social responsibility, hibah, bantuan pemkot/pemda.
7.
Pemasaran (marketing). Terdapat beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan (marketing PDAM), antara lain: i) Perhatikan segmentasi pelanggan. ii) Promosi door to door (‘jemput bola’) iii) Promosi melalui kelurahan. iv) Memberikan discount pada acara khusus (misal HUT RI, HUT PDAM / kota).
8.
Percepatan operasi, melalui: i) Percepatan penagihan rekening air. ii) Percepatan penggantian meter air. iii) Percepatan perbaikan kebocoran. iv) Percepatan penyelesaian keluhan pelanggan (complaint).
4.4
Pengendalian anggaran
4.4.1
Pengendalian berkala dan insidentil
Neraca menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tentang aset, utang dan modal. Laporan laba-rugi menggambarkan pencapaian prestasi perusahaan berupa laba untuk suatu periode. Penyusunan neraca dan laba-rugi dilakukan berdasarkan Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 46 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
prinsip akrual, dimana dalam prinsip tersebut perhitungan pendapatan dan biaya tidak identik dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Walaupun perusahaan mencatat laba pada laporan laba-ruginya, belum tentu perusahaan tersebut memiliki uang tunai yang cukup untuk membayar tagihan-tagihannya. Keputusan keuangan dibuat atas dasar ketersediaan kas, yang dapat diketahui melalui laporan arus kas. Laporan arus kas akan membantu dalam mengendalikan transaksi keuangan untuk menjaga keseimbangan arus kas. Laporan ini membantu dalam menentukan kapan diperlukan uang tunai untuk membayar tagihan-tagihan, dan membantu untuk membuat keputusan usaha misalnya pengembangan usaha. Laporan arus kas hanya berhubungan dengan aktivitas kas, yaitu kas keluar dan kas masuk. Laporan ini membantu mengenali kapan perlu dilakukan peminjaman uang. Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan secara insidentil berdasarkan rekaman data transaksi lainnya. Misalnya dari saldo buku besar atau dari neraca bulanan diketahui bahwa perkiraan piutang semakin membesar, maka dapat dilakukan langkah-langkah menggiatkan penagihan, penetapan piutang ragu-ragu, dan sebagainya. 4.4.2
Tindakan koreksi
Koreksi-koreksi yang dilakukan terhadap laporan keuangan periode yang lalu disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba tahun lalu atau cadangan dana dalam hal sudah dilakukan pembagian laba, dengan memberikan penjelasan secukupnya pada laporan keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam laporan keuangan, perbandingan angka-angka laporan keuangan tahun lalu harus disajikan kembali (restated) dengan memperhatikan pengaruh dari koreksi-koreksi dimaksud. Yang dapat dibukukan sebagai koreksi tahun-tahun lalu adalah kesalahan-kesalahan pembukuan, kesalahan dalam menerapkan kebijakan akuntansi (termasuk accounting method dan accounting estimate), kekurangan pembayaran pajak, yang dipandang memberi pengaruh material terhadap penyajian laporan keuangan. Selisih-selisih karena perbedaan antara taksiran biaya yang dicadangkan dengan realisasinya, dibukukan sebagai beban tahun berjalan. 4.4.3
Pengendalian anggaran
Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen, laporan kumulatif laba-rugi sampai dengan bulan terakhir dibandingkan terhadap proyeksi laba-rugi pada tahun Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 47 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
anggaran berjalan. Selain itu dapat disajikan dalam bentuk persentase (%) dari realisasi terhadap proyeksi pada tahun anggaran berjalan (lihat sub bab 4.1.4). Sehingga, berdasarkan realisasi pada tiap pos dalam laporan laba-rugi, dapat dilakukan pengendalian di tiap pos pembiayaan. Selain itu, pengendalian dapat dilakukan berdasarkan perbandingan arus kas bulan terakhir terhadap proyeksi/perkiraan arus kas pada bulan tersebut (lihat sub bab 4.1.4). Dari laporan ini dapat diketahui arah pengelolaan kas, sehingga dapat dilakukan pengaturan guna pengendalian aliran kas agar dapat memenuhi target yang telah ditetapkan pada tahun anggaran tersebut. 4.5
Laporan keuangan
Hasil akhir dari proses pencatatan pembukuan terhadap transaksi keuangan (hasil akuntansi) adalah laporan keuangan. Pada akhir periode tertentu, misalnya akhir bulan atau akhir tahun, semua transaksi akan dibuat laporannya. Tiga laporan keuangan utama, adalah necara, laporan laba-rugi, dan arus kas: •
Neraca menunjukkan saldo pada saat tertentu.
•
Laporan laba-rugi menjelaskan secara detail dari mana perusahaan memperoleh laba.
•
Laporan arus kas menggambarkan darimana saja kas perusahaan diperoleh dan digunakan untuk keperluan pembiayaan apa saja.
•
Dapat disertai dengan ikhtisar-ikhtisar yang diperlukan untuk mendukung angkaangka laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan media penyampaian informasi bagi manajemen dan pihak pihak lain yang berkepentingan terhadap operasi perusahaan (investor, bank, pemasok, pemda, dsb). Oleh karenanya laporan harus disajikan sedemikian rupa agar dapat membantu memenuhi kegunaannya secara efektif untuk kepentingan analisa, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu terdapat laporanlaporan periodik lainnya yang diperlukan manajemen, misal efisiensi kerja, jam kerja, jumlah produksi, efisiensi tagihan, biaya produksi, dan sebagainya. Perusahaan yang telah go public harus tunduk pada persyaratan ketat dalam membuat laporan keuangan, dimana pedoman standar akuntansi dan keuangan (PSAK) merupakan aturan dasar untuk membuat laporan keuangan. Khusus untuk PDAM, laporan keuangan mengacu pada pedoman akuntansi perusahaan daerah air minum, diterbitkan oleh kantor Menteri Negara Otonomi Daerah, tahun 2000.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 48 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Pedoman tersebut memberikan kerangka informasi apa saja yang termasuk di dalam laporan keuangan PDAM (penyelenggara SPAM). Beberapa prinsip penting di bawah ini harus diperhatikan dalam penyusunan laporan: 1. Lengkap. Laporan harus menyajikan informasi yang lengkap mengenai hasil kegiatan periode berjalan yang disajikan secara komparatif dengan periode yang lalu dan dengan angka proyeksi/anggaran. Penjelasan dan informasi tambahan yang dipandang perlu harus disertakan untuk menghindari adanya penafsiran yang menyesatkan. 2. Informatif. Laporan harus menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pemakai. 3. Relevan. Laporan harus berisi informasi-informasi penting yang dengan tepat dapat memenuhi kebutuhan manajemen. 4. Akurat.
Laporan
harus
menyajikan
informasi
yang
dapat
diandalkan
kecermatannya. 5. Tepat waktu. Laporan harus disiapkan/disajikan tepat pada waktu yang diperlukan atau segera setelah berakhirnya periode pelaporan. Agar laporan dapat bermanfaat sebagaimana yang dikehendaki maka setiap jenjang manajemen yang menerima laporan wajib mengkaji laporan dimaksud dan mendapatkan
penjelasan
lebih
lanjut
terhadap
hal-hal
menyimpang
dari
rencana/anggaran dan/atau yang meragukan. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan fungsi pengawasan oleh atasan dalam rangka mewujudkan sistem pengendalian manajemen yang sehat dapat berjalan secara efektif. 4.5.1
Pengumpulan data transaksi keuangan.
Guna penyusunan laporan keuangan, diperlukan data transaksi keuangan sebagai berikut: 1. Neraca. Disusun berdasarkan saldo buku besar pada akhir bulan bersangkutan. Sebagai pendukung adalah perincian : • Daftar utang jangka pendek, adalah posisi utang jangka pendek (voucher) atau
utang jangka panjang yang jatuh temponya pada periode berjalan. Dari daftar ini akan diketahui nama rekanan, jumlah yang harus dibayar, dan penyebab timbulnya utang. Voucher-voucher yang belum dibayar merupakan sumber data pengisian daftar ini.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 49 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
• Daftar utang jangka panjang, adalah posisi utang-utang jangka panjang yaitu
utang yang jatuh tempo pengembaliannya lebih dari 1 (satu) tahun. Informasi yang perlu disajikan adalah jumlah pokok pinjaman yang jatuh tempo, saat jatuh tempo, dan beban bunga yang harus dibayar. Sumber data untuk mengisi daftar ini adalah buku pembantu utang. 2. Laporan laba-rugi. Sumber data penyusunan laporan laba-rugi adalah saldo sesuai buku besar, dan didukung dengan daftar rincian biaya yang terjadi pada tiap kelompok pembebanan biaya PDAM, sehingga dapat memberikan informasi mengenai rincian biaya yang terjadi pada kelompok pusat pembebanan biaya sebagaimana telah dijelaskan di atas (biaya sumber, biaya pengolahan air, biaya transmisi dan distribusi, biaya kemitraan, biaya pengolahan air limbah, serta biaya umum dan administrasi). Dalam laporan per kelompok pusat pembebanan biaya ini, dirinci lebih lanjut untuk biaya operasi dan pemeliharaan. Untuk biaya penyusutan dan amortisasi, digabung seluruhnya dan dikelompokkan dalam pos tersendiri. 3. Laporan arus kas. Sumber data laporan arus kas tergantung pada metode yang digunakan, yaitu: • Metode langsung
Sumber data adalah laporan harian kas dan bank selama 1 bulan. Apabila pospos tercantum dalam laporan harian kas dan laporan arus kas adalah sama, maka pengisian pos-pos dalam laporan ini adalah dengan menjumlahkan seluruh data pada laporan harian kas dan bank selama 1 bulan dan selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas. Sumber data lainnya adalah anggaran arus kas serta laporan arus kas bulan lalu. • Metode tidak langsung
Sumber data yang digunakan pada laporan ini adalah data neraca bulan ini dan bulan lalu, untuk melihat kenaikan atau penurunan aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek, selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas. Sumber data lainnya adalah anggaran arus kas serta laporan arus kas bulan lalu. 4.5.2
Verifikasi
Laporan keuangan adalah hasil (output), sedangkan masukannya (input) berupa transaksi bisnis. Agar masuk ke dalam sistem pencatatan, seluruh input harus disertai dengan bukti transaksi.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 50 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Sebelum dicatat, bagian akuntansi harus menanyakan faktur/kuitansi/invoice/dll dari transaksi tersebut. Setelah diperiksa kebenarannya, baru transaksi dapat dicatat dan bukti transaksi disimpan. Suatu saat, apabila dibutuhkan, bukti transaksi tersebut dapat diperiksa kembali. 4.5.3
Laporan arus kas
Laporan arus kas memberikan gambaran bagaimana perusahaan: •
Memperoleh kas dari kegiatan operasinya.
•
Menggunakan kas untuk investasi.
•
Mengelola pendanaan.
Kas dalam laporan arus kas sering diperluas pengertiannya menjadi kas dan setara kas (cash and cash equivalent), yaitu: •
Kas (cash on hand).
•
Bank (cash on bank).
•
Deposito berjangka (unrestricted time deposit).
•
Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan (short term investment < three months).
Dalam laporan arus kas, aktivitas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Aktivitas operasi.
Adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba, atau aktivitas rutin perusahaan. Termasuk di dalamnya antara lain: •
Menjual barang (dalam hal ini menjual air).
•
Membeli barang (jasa) dari pemasok (supplier).
•
Membayar biaya operasi (gaji, sewa, asuransi, dll).
•
Membayar bunga utang.
•
Membayar pajak.
Secara umum arus kas operasi diharapkan positif, artinya lebih banyak kas dihasilkan dari kegiatan operasi dibandingkan yang digunakan untuk kegiatan operasi. Walaupun demikian, ada kalanya arus kas operasi perusahaan menjadi negatif karena perusahaan sedang bermasalah. 2. Aktivitas investasi.
Berhubungan dengan bagaimana perusahaan menangani kapasitas operasinya. Termasuk di dalamnya antara lain: •
Memperoleh atau menjual aktiva tetap.
•
Membeli atau menjual anak perusahaan.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 51 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
•
Kode modul PAM.MM02.005.01
Meminjaman dan atau memperoleh kembali aktiva tetap.
Inti dari aktivitas investasi adalah bagaimana perusahaan mengamankan kapasitas operasinya. Pembelian aktiva tetap dapat bertujuan untuk mengganti peralatan atau menambah peralatan. Pembelian anak perusahaan berarti perusahaan menambah kapasitas operasinya secara tidak langsung. Tabel 4.2 Format laporan arus kas metoda tidak langsung Lebih/(kurang) Nama akun
...X1
...X0 Jumlah
%
Arus kas dari aktivitas operasi: • Laba sebelum pajak dan pos luar biasa • Penyesuaian: - penyusutan - beban bunga • Kenaikan (penurunan) utang lancar • Penurunan (kenaikan) aktiva lancar Arus kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi • Penerimaan dari aktivitas investasi • Pengeluaran dari aktivitas investasi Arus kas bersih dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan • Penerimaan dari aktivitas pendanaan • Pengeluaran dari aktivitas pendanaan Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas
Saldo awal kas dan setara kas Saldo akhir kas dan setara kas
Pada umumnya arus kas investasi adalah negatif, artinya perusahaan yang normal cenderung untuk menambah kapasitas, sementara perusahaan yang bangkrut cenderung menjual kapasitas. 3. Aktivitas pendanaan.
Pendanaan
(financing)
berhubungan
dengan
pengelolaan
sumber
dana
perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah: Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 52 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
•
Memperoleh pinjaman dan membayarnya kembali.
•
Menerbitkan saham.
•
Membayar dividen.
Kode modul PAM.MM02.005.01
Pola arus pendanaan tidak pasti, bisa positif atau negatif. Beberapa aktivitas pendanaan bersifat tidak rutin, misalnya penerbitan saham, penerbitan obligasi. Aktivitas yang tidak rutin tersebut seringkali menimbulkan lonjakan cukup besar dalam jumlah. Terdapat dua format laporan arus kas, yaitu metode langsung (direct method) dan metoda tidak langsung (indirect method). Perbedaan format hanya pada format pelaporan arus kas dari aktivitas operasi saja. Pada metode langsung, sumber data adalah laporan harian kas dan bank. Pengisian pos-pos dalam laporan metode ini adalah dengan memindahkan data pada laporan harian kas dan bank selama 1 bulan ke dalam laporan arus kas. Sumber data lainnya adalah anggaran arus kas serta laporan arus kas bulan lalu. Sedangkan pada metode tidak langsung, sumber data yang digunakan pada laporan ini adalah data neraca, untuk melihat kenaikan atau penurunan aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek, selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas. Sedangkan format untuk arus kas investasi dan pendanaan tidak memiliki perbedaan. Sejak tahun 2002, bentuk laporan arus kas perusahaan publik adalah langsung (direct) 4.5.4
Laporan laba-rugi
Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang mencantumkan informasi mengenai pendapatan dan biaya, serta laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan selama suatu periode tertentu. Laporan ini merupakan upaya untuk mengukur hasil bersih dari operasi perusahaan selama selang waktu tertentu, biasanya selama tiga bulan atau satu tahun, serta untuk melihat rincian darimana laba diperoleh. Penghasilan - biaya = pendapatan Laporan laba-rugi (profit and loss statement) merupakan ringkasan dari pendapatan yang diterima perusahaan dengan biaya–biaya operasional yang terjadi karena adanya penjualan pada periode yang sama. Laporan laba-rugi atau laporan pendapatan (income statement) tidak bersifat seketika atau tunai (cash basis), melainkan bersifat akumulatif (accrual). Disajikan secara komparatif dengan perhitungan laba-rugi tahun lalu. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 53 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
Laporan laba-rugi disusun berdasarkan rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang telah ditetapkan. Sumber data penyusunan laporan laba-rugi adalah saldo sesuai buku besar, dan didukung dengan daftar rincian biaya yang terjadi pada tiap kelompok pembebanan biaya PDAM, yang dibedakan atas biaya operasi dan pemeliharaan. Untuk biaya penyusutan dan amortisasi, digabung seluruhnya dan dikelompokkan dalam pos tersendiri. Format dasar pelaporan laba-rugi yang digunakan di PDAM adalah format multiple step sesuai Pedoman Akuntansi PDAM tahun 2000. Dalam format ini laba ditampilkan secara bertahap sebagaimana terlihat pada tabel 4.3. Prinsip (pos-pos) yang umum terdapat pada laporan laba-rugi adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan, menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan air). Pendapatan dari penjualan air (pendapatan operasi) disajikan secara terpisah dengan pendapatan non air, untuk melihat sampai seberapa besar hasil yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan dan sampai seberapa jauh hasil sampingannya. Dengan demikian kita akan mengetahui kualitas laba perusahaan dengan melihat perbandingan kedua jenis pendapatan tersebut. Pendapatan operasi diharapkan mendominasi pendapatan perusahaan. 2. Biaya langsung usaha atau biaya operasional yang diperlukan dalam pengelolaan SPAM. 3. Biaya tidak langsung atau beban usaha, terdiri dari biaya umum dan administrasi, misalnya biaya personalia, bagian umum, direksi, dan lain-lain. 4. Pendapatan dan biaya lain-lain. Pendapatan yang sifatnya nonoperasional (di luar kegiatan pokok perusahaan) dikelompokkan sebagai pendapatan lain-lain sesuai yang telah dijelaskan pada sub bab 4.1.3. Demikian juga biaya lain-lain adalah biaya di luar kegiatan pokok perusahaan, sebagaimana diuraikan pada sub bab 4.1.2.3. Hal ini dilakukan untuk memisahkan pendapatan lain-lain dari kegiatan utama, sehingga laporan keuangan dapat lebih fokus. 5. Perhitungan laba-rugi dihitung secara bertahap sehingga diperoleh laba bersih sebelum pajak penghasilan. Pajak penghasilan dikenakan pada perusahaan yang memperoleh laba. Laba bersih sering juga disebut sebagai net income atau bottom line. Laba bersih inilah yang merupakan hak pemilik. Laba bersih akan menambah saldo laba apabila tidak dibagi sebagai dividen. Dividen dibagi sesuai dengan hasil rapat umum
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 54 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
pemegang saham (RUPS). Namun demikian tidak selalu perusahaan membagi dividen.
Tabel 4.3 Format standar laporan laba-rugi perusahaan
Uraian
....X1
....X0
Lebih / (kurang) Jumlah
%
PENDAPATAN USAHA • Penjualan air • Pendapatan non air • Pendapatan kemitraan • Pendapatan air limbah (1)
Jumlah pendapatan usaha BIAYA LANGSUNG USAHA • Biaya sumber air • Biaya pengolahan air • Biaya transmisi dan distribusi • Biaya kemitraan • Biaya air limbah
(2)
Jumlah biaya langsung usaha
(3)
Laba / (rugi) kotor usaha
(1) – (2)
BIAYA TIDAK LANGSUNG • Biaya umum dan administrasi (4)
Jumlah biaya tidak langsung
(5)
Laba / (rugi) usaha
(3) – (4)
PENDAPATAN (BIAYA) DI LUAR USAHA • Pendapatan lain-lain • Biaya lain-lain (6) (7)
Jumlah pendapatan/(biaya) di luar usaha Laba / (rugi) sebelum pos luar biasa
(5) + (6)
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 55 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
(8)
Kode modul PAM.MM02.005.01
KEUNTUNGAN/ (KERUGIAN) LUAR BIASA • Keuntungan luar biasa • Kerugian luar biasa
(9)
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
(10)
Pajak penghasilan
(11)
Laba / (rugi) bersih (pendapatan bersih)
4.5.5
(7) + (8)
(9) – (10)
Neraca keuangan
Posisi keuangan atau ‘kesehatan’ perusahaan ditunjukkan dalam neraca (balance sheet), yang disebut juga sebagai laporan kondisi atau laporan posisi keuangan. Merupakan laporan keuangan yang menyajikan secara sistematis tentang aktiva (assets), utang atau pasiva (liabilities) dan modal (equity) suatu perusahaan pada satu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu tutup buku atau akhir tahun fiskal. Neraca disajikan secara komparatif dengan neraca akhir tahun lalu. Neraca keuangan disusun berdasarkan pada rekaman data transaksi yang valid yang telah diolah dari laporan keuangan yang telah diuraikan di atas, yaitu: •
Laporan aliran kas, dimana saldo akhir dari laporan aliran kas akan menjadi salah satu pos di neraca, yaitu aktiva lancar (kas).
•
Laporan laba-rugi, dimana laba bersih dari laporan laba-rugi menjadi salah satu pos di neraca, yaitu modal (laba/ rugi tahun berjalan).
Format standar neraca menggambarkan aset perusahaan pada sisi kiri halaman, yang sering disebut sebagai debet, serta kewajiban (utang) serta modal dicatat pada sisi kanan (kredit), sebagaimana terdapat pada tabel 4.4. Neraca harus selalu seimbang (utang = piutang), yang dapat dinyatakan melalui persamaan: Aktiva = kewajiban + modal pemegang saham 1.
Aktiva. Aktiva (aset) adalah saldo debet (debit balance) yang berisi segala sesuatu yang dimiliki perusahaan. Aktiva terbagi dalam dua kategori, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. a. Aktiva lancar (current assets) berhubungan dengan segala sesuatu yang dapat dicairkan ke dalam uang tunai (kas) dalam kurun waktu kurang dari 1 Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 56 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
tahun. Contoh: uang kas dan bank, piutang, persediaan, piutang wesel, investasi jangka pendek, pembayaran dimuka. b. Aktiva tetap (fixed assets) sering disebut sebagai aktiva jangka panjang, umur ekonomisnya lebih dari satu tahun dan digunakan untuk operasi perusahaan itu sendiri. Contoh: gedung, pabrik, mesin, kendaraan, peralatan, mebel dan peralatan kantor, investasi jangka panjang, aktiva tidak berwujud (nilai buku setelah depresiasi). Total harta = aktiva tetap + aktiva lancar Tabel 4.4 Format standar neraca sesuai pedoman akuntansi PDAM tahun 2000 URAIAN
..X1
AKTIVA LANCAR • Kas dan bank • Investasi jangka pendek • Piutang usaha • Piutang lain-lain • Persediaan • Pembayaran dimuka Jumlah aktiva lancar
INVESTASI JK PANJANG
AKTIVA TETAP Aktiva tetap produktif: • Nilai perolehan • Akumulasi penyusutan Nilai buku Aktiva tetap leasing
AKTIVA LAIN-LAIN • Aktiva lain-lain berwujud • Aktiva tak berwujud Jumlah aktiva lain-lain
..X0
URAIAN
..X1
..X0
KEWAJIBAN JK PENDEK • Utang usaha • Utang non usaha • Biaya yang masih harus dibayar • Pendapatan diterima dimuka • Pinjaman jangka pendek • Utang jk panjang jatuh tempo • Utang bunga • Utang iuran pensiun Jumlah kewajiban jk pendek KEWAJIBAN JK PANJANG DAN LAIN-LAIN Kewajiban jangka panjang: • Pinjaman dalam negeri • Pinjaman luar negeri • Bunga masa tenggang • Utang leasing Jumlah kewajiban jk panjang Kewajiban lain-lain • Pendapatan yg ditangguhkan • Cadangan dana meter • Cadangan dana • Rupa-rupa kewajiban lain Jumlah kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban jk panjang dan lain-lain MODAL DAN CADANGAN • Kekayaan Pemda yang dipisahkan • Penyertaan pemerintah yg belum ditetapkan statusnya
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 57 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
• Modal • Modal hibah • Selisih penilaian kembali aktiva tetap • Cadangan • Laba ditahan / (akumulasi kerugian) • Laba (rugi) tahun berjalan Jumlah modal dan cadangan JUMLAH AKTIVA
2.
JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL
Utang. Kewajiban (liabilities) merupakan saldo kredit atau utang perusahaan. Adalah semua kewajiban keuangan perusahaan yang belum terpenuhi. Kewajiban dibagi dalam dua kategori yaitu utang lancar dan utang jangka panjang. a. Utang lancar (current liabilities) adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya wajib dilakukan dalam jangka pendek (kurun waktu satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Meliputi: utang dagang, utang pajak, utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, sewa, upah, penghasilan yang diterima dimuka. b. Utang jangka panjang (long term debt) adalah kewajiban perusahaan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) dalam jangka panjang (lebih dari 1 tahun). Meliputi: obligasi, utang hipotik, dan pinjaman jangka panjang. Utang = utang lancar + utang jangka panjang
3.
Modal. Selisih antara aktiva dan kewajiban merupakan net worth yang sering disebut juga sebagai modal pemegang saham (stockholders’ equity) untuk perusahaan yang telah go public. Artinya, setelah seluruh tagihan dan wesel dibayar, sisanya merupakan net worth. Definisi lain, net worth merupakan hak pemilik/pemegang saham setelah semua kewajiban dibayar. Aktiva - kewajiban = modal pemegang saham atau Aktiva = kewajiban + modal pemegang saham Modal berasal dari setoran pemilik, dan sebagai tanda bahwa pemilik menyerahkan modal, perusahaan menerbitkan saham. Laba merupakan Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 58 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
komponen modal juga, namun modal saham berasal dari pemilik sedangkan laba berasal dari operasi perusahaan. Dengan demikian laba merupakan hak pemilik. Akan tetapi tidak selalu semua laba tahun yang bersangkutan diambil seluruhnya oleh pemilik. Pemilik perusahaan dapat mengijinkan perusahaan untuk menahan sebagian dari labanya, atau Modal = modal saham + laba ditahan Keterbatasan neraca, atau kelemahan-kelemahan dari neraca yang perlu difahami, antara lain: •
Neraca tidak mencerminkan nilai yang tengah berlaku sekarang, karena para akuntan menerapkan nilai historis sebagai landasan perhitungan dan pelaporan nilai-nilai aktiva dan pasiva. Untuk aktiva lancar tidak terlalu terpengaruh oleh nilai historis mengingat perputarannya cukup tinggi.
•
Pada tingkat tertentu, perhitungan dilakukan secara kira-kira (tidak pasti). Contoh untuk nilai piutang dagang yang didasarkan pada kemungkinan penagihannya.
•
Depresiasi diperhitungkan tetapi apresiasi diabaikan.
•
Banyak hal yang memiliki nilai finansial tetapi tidak dimasukkan, seperti kualitas SDM, kualitas manajemen, dan sebagainya.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 59 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
Kode modul PAM.MM02.005.01
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1.
Sumber daya manusia
1. Pelatih Peran pelatih adalah untuk: •
Membantu anda dalam merencanakan proses belajar.
•
Membimbing anda dalam melakukan tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belaja.
•
Membantu anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan anda mengenai proses belajar anda.
•
Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang anda perlukan untuk belajar anda.
•
Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
•
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
2. Penilai Penilai bertugas melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan: •
Melaksanakan penilaian apabila anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan anda.
•
Menjelaskan kepada anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan mendiskusikan rencana pelatihan selanjutnya dengan anda.
•
Mencatat pencapaian / perolehan anda.
3. Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 60 dari 61
Materi pelatihan berbasis kompetensi SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN
5.2.
Kode modul PAM.MM02.005.01
Sumber-sumber perpustakaan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan pedoman belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Contoh form-form check list. Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam pelatihan berbasis kompetensi adalam mendorong pada fleksibilitas dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumbersumber alternatif lain yang lebih baik, atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasi dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Buku-buku referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasi: •
Peraturan Pemerintah no.16 tahun 2005 tentang pengembangan SPAM.
•
Peraturan Menteri Dalam Negeri no.23 tahun 2006 tentang pedoman teknis dan tata cara pengaturan tarif air minum pada perusahaan daerah air minum.
•
Pedoman akuntansi perusahaan daerah air minum, tahun 2000.
•
Referensi lain tentang laporan keuangan.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Buku informasi Versi 2009
Halaman : 61 dari 61