Inspiring - Share - Journey - Life Changing
betterlife Edisi November 2014
Kesaksian FLC Boti, Nusa Tenggara Timur:
magazine
Jangan Tanya Cita Cita Heka
WELCOME
NOTE Dear Partners, Tanpa terasa kita telah berada di penghujung tahun 2014. Kami bersyukur kepada Tuhan yang menyertai pelayanan Tangan Pengharapan di sepanjang tahun ini dan bahkan menjangkau lebih banyak anak-anak bangsa di berbagai pelosok Nusantara untuk bantuan gizi & pendidikan gratis. Pada bulan Oktober, berkat dukungan para partners, 7 Sekolah PAUD dan Feeding & Learning Centers baru telah dibuka di 1 di Agats - Papua, 2 di Merauke - Papua, 1 di Desa Kai - Halmahera Utara, 1 di Wioi Timur - Ratahan, Sulawesi Utara, 1 di Dusun Nasi - Amanatun Utara, TTS, NTT dan 1 di Maumere - Flores, NTT. Sampai dengan Nopember 2014, anak-anak yang disupport oleh Tangan Pengharapan berjumlah 4000 anak di 36 centers di berbagai pelosok Indonesia. Terima kasih atas dukungan partners baik untuk penyediaan 2000 sepatu dan 2000 tas sekolah gratis untuk anak-anak dan pendistribusian semua sepatu dan tas sampai ke tiap-tiap centers Tangan Pengharapan di seluruh Indonesia.
Pada tanggal 26-30 Oktober kami melakukan pengobatan gratis bagi masyarakat di 6 desa di Amanuban Timur, Timor Tengah Selatan, NTT, dilayani oleh sukarelawan Tangan Pengharapan. Selain melakukan pengobatan, kami juga membagikan beras dan bibit gratis kepada masyarakat setempat. Sejak 29 September - 28 Oktober, Tangan Pengharapan mengadakan kompetisi sepak bola untuk pemain usia 16 tahun di Amanuban Timur NTT, yang diikuti oleh 20 tim sepak bola dari berbagai desa, untuk memperebutkan piala bergilir dan juara I - III, yang juga bertujuan untuk menemukan bakat-bakat pemain sepak bola yang handal yang akan mengharumkan nama Bangsa Indonesia. Pada bulan-bulan ini, tanah Timor sedang mengalami masa-masa kekeringan dan kami melatih masyarakat untuk membuat Filtered Water Tank (bak penampungan air) dengan kapasitas 6000 ltr / bak untuk menolong masyarakat NTT di musim kekeringan, sebelum datang musim penghujan. Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh para partners dalam menolong masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Tuhan memberkati kehidupan anda dalam anugerah-Nya! Together we can do greater! Yoanes & Henny Kristianus www.tanganpengharapan.org
How to Donate? Dukung kami melalui doa, menjadi volunteer atau berdonasi : A.n Yayasan Tangan Pengharapan BCA - 0653090096 Hubungi kami di : +6221 71 336 337 atau kunjungi website kami di www.tanganpengharapan.org
Daftar Isi:
2. Partner’s Update 4. Jangan Tanya Cita-Cita Heka 6. Seminar & KKR Kingdom Authority 8. Pelatihan Bati, Water Seminar 12. Pembagian Kaos & Pemberdayaan Masyarakat 14. Motor 3 Roda Untuk Halmahera Utara
“Jangan Tanya Cita-cita Heka…”
yang kita lakukan ketika kita diha- khusus dan dalam pengasuhan ibu kandA padapkan dalam situasi yang sulit, yang ungnya tetapi yang terjadi justru sebalikny. tidak kita mengerti bahkan dirasa tidak adil? Bagaimana harusnya kita bersyukur? Sepertinya kita perlu belajar dari seorang remaja bernama Heka Meobesi. Tumbuh tanpa sosok keluarga yang utuh tidak membuatnya berputus asa. Sedari usia 2 bulan Heka telah kehilangan sosok ayahnya, Lasi Meobesi dikarenakan penyakit TBC yang tidak dapat diobati. Lalu sang ibu, Taroci Neolaka menikah lagi dan menyerahkan hak pengasuhan atas anak bungsunya kepada kakek dan neneknya sementara kedua kakak laki-lakinya, Lasi dan Marten berada dalam pengasuhan sang ibu dan ayah tiri. Sebagai anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya seharusnya Heka-lah yang mendapatkan perhatian
Terlepas dari masalah tersebut Heka tumbuh dalam pengasuhan kakek dan nenek yang sangat menyayanginya yang membuat gadis kelahiran Boti, NTT, 5 Juli 1998 itu tetap berbahagia. Tetapi tak lama berselang ketika Heka berusia lima tahun sekali lagi ia harus menerima kenyataan pahit ketika neneknya pun dipanggil Yang Maha Kuasa. Tentu saja kehilangan orang yang dikasihinya yang selama ini telah merawat dan membesarkannya bukanlah hal yang mudah diterima maupun dicerna pada usia dininya. Begitu juga dengan sang kakek yang hancur hati tapi juga harus bertahan karena ada si kecil Heka yang membutuhkannya.
Tahun-tahun pun berlalu hingga akhirnya sekarang Heka menginjak bangku kelas dua SMP. Heka yang bertambah besar tumbuh menjadi anak yang manis dan berbakti pada kakek yang selama ini telah bersusah payah membesarkannya. Ia pun pintar dalam membagi waktu antara sekolah dan mengurus kakek. Di mulai dari jam 4 subuh, Heka bangun dan masak untuk dirinya dan kakek, lalu setelah selesai ia pun bergegas ke sekolah. Siangnya Heka mengikuti les Bahasa Inggris selama dua jam dari pukul 14.00 hingga 16.00. Heka sangat menikmati waktu bersekolah dan ia mengikuti dan menerima setiap pelajaran dengan serius. Ia termasuk anak terpintar di sekolahnya. Ketika seseorang berbincang dan bertanya pada Heka tentang cita-citanya, sang kakek langsung berkata: “Aduh, jangan tanya cita-cita karena saya tidak mampu untuk menyekolahkan Heka di SMA. Saya sudah sangat tua dan tidak sanggup mencari uang untuk Heka sekolah. Kalau Heka tamat SMP, itu sudah cukup, yang penting Heka sudah bisa membaca dan menghitung. Saya ingin Heka bisa melanjutkan pendidikan dan meraih cita-citanya tetapi saya tidak sanggup lagi”. Mendengar hal itu air mata Heka jatuh tak terbendung.
Latar belakang kehidupan yang di alaminya membuat Heka tumbuh menjadi sosok pendiam sehingga ia pun tak pernah menceritakan keinginan hatinya pada kakek. Di samping itu ia juga mengerti akan keadaan kakek yang sudah tua yang tidak bisa lagi bekerja untuk membayar biaya sekolahnya. Tetapi dalam diam dan tangisnya ia tetap berdoa dan percaya bahwa suatu hari cita-citanya sebagai seorang guru akan tercapai sehingga ia pun bisa membalas kebaikan kakek. Dengan sisa waktu yang tinggal satu tahun lagi untuk menuju jenjang SMA, dengan giatnya setiap hari-hari kosong tak sekalipun di siasiakan dan ia selalu mengisi hari-hari itu dengan kegiatan menenun. Menenun, hanya itulah bekal ilmu yang di tinggalkan oleh sang nenek. Hasil tenunan tersebut pun lalu dijual. Diam bukan berarti menyerah dan pasrah tapi tetap menjaga agar impian itu terus menyala dalam dirinya. Terlalu banyak yang telah hilang dalam hidupnya sehingga ia tak rela untuk kehilangan cita-citanya—demi masa depannya dan satu-satunya orang yang ia miliki, yaitu sang kakek.
Better Life I
5I
November l 2014
Seminar dan KKR
Kingdom Authority di Abepura, Jayapura, seB ertempat buah gerakan besar diambil oleh
hamba-hamba Tuhan GPDI se-Papua yang sepakat mengadakan pertemuan Seluruh Gembala Sidang GPDI se-Papua dalam merespon keadaan, situasi dan kondisi tanah Papua yang begitu kaya sumber daya alam namun sangat terbelakang dalam sumberdaya manusia. Sekitar 3000 hamba-hamba Tuhan GPDI se-Papua rendah hati datang untuk belajar, mengasah dan menghidupkan kembali Api Pantekosta yang sudah mulai redup bahkan hampir padam di tanah Papua ini.
Better Life I
6I
November l 2014
Berkenaan dengan itu mereka mengadakan Seminar dan KKR dari tanggal 22-25 September 2014 yang bertemakan “Kingdom Authority” dan mengundang beberapa pembicara, di antaranya Ps. Cornelius Wing, Ps. Yoanes Kristianus, Ps. Andreas Wijaya, Ps. Yudi Maloring dan Ps. Wigand dari Sidney Australia
Dalam kegiatan Seminar dan KKR seluruh peserta sangat diberkati. Mereka bahkan rendah hati untuk datang berlutut dan bertobat dengan pelayanan yang mereka kerjakan selama ini mislist oleh doktrin dan cara agamawi. Mereka ingin gereja menjadi fungsi dan terlibat dalam Kerajaan Allah untuk mengubah tanah Papua yang kaya akan sumber daya alam namun juga seharusnya harus kaya dengan sumber daya manusianya. Diakhir seminar dan KKR yang berlangsung ada pembagian 3000 kemeja dan dasi untuk para peserta oleh Ps. Yoanes Kristianus dari Yayasan Tangan Pengharapan yang menjadi partner dari panitia pelaksana kegiatan seminar dan KKR Kingdom Authority. Akhir kata, Jika Anda melakukan apa yang Anda selalu lakukan, Anda akan mendapatkan apa yang Anda selalu dapatkan. Ubah yang Anda dapatkan dengan mengubah apa yang Anda lakukan!!! Tuhan Yesus Memberkati. Salam Kerajaan.
Better Life I
7I
November l 2014
Penanda Tanganan Kerjasama Dengan Indonesia Cerdas jumlah tenaga pengajar yang berkualitas dan bersedia ditempatkan di peM inimnya losok-pelosok Indonesia membuat Tangan Pengharapan mengupayakan pengadaan
tenaga-tenaga pengajar dengan menanda tangani kerjasama dengan Pergerakan Indonesia Cerdas. Penanda tanganan kerjasama ini dilakukan pada 29 September 2014 silam. Dicapai kesepakatan bahwa Pergerakan Indonesia cerdas akan mengirim 18 tenaga pengajar dengan latar belakang pendidikan Strata 1 dari berbagai perguruan tinggi yang telah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan selama 6 minggu oleh Indonesia Cerdas. Para pendidik tranfromasi (Petra) ini akan mengajar di TK dan PAUD Tangan Pengharapan di daerah-daerah di Timor dan Sumba serta melakukan pemberdayaan masyarakat selama 1 tahun sesuai dengan kontrak kerja yang telah ditanda tangani. Diharapkan dengan kerja sama ini akan tercipta SDM yang berkualitas sehingga terjadi transformasi di desa-desa di mana para pendidik transformasi ini diutus.
Better Life I
5
I November l 2014
Happy B’day
Opelina itu tepat pukul 00.00 lilin dan kue M alam telah dinyalakan, lalu Ance salah satu
penghuni CRH Jakarta masuk ke kamar dan membangunkan Ope dan membawanya keluar. Tanggal 02 Oktober 2014, Opelina Bagau memasuki usia 11 tahun. Pimpinan Yayasan Tangan Pengharapan Bapak Yoanes Kristianus dan Ibu Henny bersama anakanak CRH Jakarta memberikan kejutan kepada Opelina. Masih dengan rasa kantuk yang luar biasa Ope bangun dan terheran-heran kenapa dia tiba-tiba disuruh keluar. Muka Ope pucat karena takut dan ia pun terus menolak tarikan tangan Ance. Sesampainya di luar Ope makin bingung karena melihat Papa Jojo dan Mama Henny. Tapi ketika lagu “Happy Birthday” dilantunkan beserta kue dengan lilin yang telah menyala dibawa mulailah Ope tersenyum dan menyadari kalau ternyata ini bukanlah hal menakutkan yang membuatnya harus keluar kamar.
Doa dan hadiah pun diberikan untuk Ope. Sesampainya di kamar Ope langsung kembali tidur. Esok paginya, Ope bangun dan langsung bergegas mencari kado yang ia dapat semalam. Setelah Ope menemukan kadonya, ia pun tersenyum bahagia karena ternyata semuanya nyata. Kejutan semalam ternyata bukanlah mimpi. “Bangun pagi dan setelah melihat hadiah itu ada, ternyata itu bukan mimpi,” ujar Ope. Tidak sampai di situ, di hari yang sama, menjelang makan malam dan doa bersama, para penghuni CRH Jakarta bergembira, bernyanyi dan menari merayakan hari bahagia Opelina.
Better Life I
6 I November
l 2014
Pelatihan Bati Water Seminar
sebuah hal yang rill bahwa A dalah manusia sangat membutuhkan air
dalam kehidupannya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa apabila manusia kekurangan cairan dalam tubuhnya akan mengalami gangguan fisik, bahkan dalam level tertentu akan menimbulkan kematian.
Better Life I
8I
November l 2014
Jika kita perhatikan kembali dalam tubuh manusia, salah satu cairan yang terpenting yang ada dalam tubuh manusia adalah darah yang sebenarnya adalah benda cair pula. Apabila seseorang kehabisan darah dalam tubuhnya, maka ia akan mengalami hal yang fatal.
Bagi sahabat dan teman-teman yang tinggal di daerah perkotaan, adalah sebuah hal yang mudah untuk mendapatkan air bersih tersebut. Tetapi cerita akan menjadi lain ketika kita menanyakan kepada sahabat-sahabat di beberapa daerah pedalaman. Jangankan untuk berbicara air bersih, untuk kegiatan sehari-hari merupakan hal yang terbilang langka. Banyak warga yang harus berjalan jauh hanya untuk mendapatkan air untuk sekedar bisa minum saja. Oleh sebab itu di Bali pada tanggal 8-12 September 2014 diadakan pelatihan tentang teknologi tepat guna bagi masyarakat, khususnya dalam bidang penanganan air. Banyak instansi yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan dan pengembangan sumber daya manusia mengutus orang-orangnya untuk dilatih supaya mereka memiliki skill dalam penanganan air. .
Dalam kesempatan kali ini juga Yayasan Tangan Pengharapan juga mengirimkan dua orang staffnya. Bapak Rus Alit dan Mr. Greeg Scott memberikan pelatihan dibantu oleh beberapa rekan yang lain dari BATI INSTITUTE di Bali. Banyak materi yang dipelajari di sana mulai dari pembuatan underground water tank (tangki tadah hujan), pembuatan pompa rust, pembuatan filter air bersih, pembuatan pompa hydram dan lain-lain yang untuk menjawab masalah-masalah di masyarakat yang berhubungan dengan sulitnya pengadaan air bersih. Dalam kesempatan kali ini juga, kita dibekali dengan materi-materi di luar air, seperti pembuatan solar dryer, penanganan hama, dll. Melalui pelatihan ini, Yayasan Tangan Pengharapan diharapkan semakin bisa menjadi “Tangan Harapan” bagi masyarakat, khususnya di daerah pedalaman. Better Life I
8 I November
l 2014
Pembagian Kaos Calibre & Pemberdayan Masyarakat September ini, Yayasan Tangan B ulan Pengharapan di Halmahera membagi-
bagikan berkat kepada masyarakat di Halmahera, khususnya di kecamatan Kao Barat dengan memberikan kaos Calibre kepada masyarakat. Kaos Calibre di bagikan dalam sebuah event pelatihan yang dilakukan oleh Yayasan Tangan Pengharapan di Halmahera dalam rangka mengembangkan SDM di Halmahera. Para peserta yang dibekali dengan berbagai ilmu dalam pelatihan tersebut semakin antusias saat diberikan kaos Calibre sebagai tambahan “berkat” selain ilmu yang mereka dapatkan.
Better Life I
12 I
November l 2014
Selama tiga hari pelatihan yang dilakukan oleh kami, para peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut serta sangat bangga menggunakan kaos Celibre sebagai seragam mereka selama pelatihan berlangsung. Selain dibagikan di tempat pelatihan yang kami laksanakan. Kami juga membagikan kepada para hamba-hamba Tuhan diberbagai denominasi yang bermitra dalam pelayanan kami sebagai wujud persaudaraan antar denominasi serta penghargaan kepada mereka karena sudah mengabdi sebagai para pelayan Tuhan di daerah pedalaman.
Bagi mereka, saat menerima berkat kaos Calibre adalah sebuah kebahagian tersendiri . Secara kasat mata mungkin hanya terlihat sederhana, dengan memberikan sebuah kaos kepada mereka. namun mereka bukan melihat dari sudut pandang tersebut. Meraka sangat bersukacita saat menerima kaos ini. Mereka menjadi semakin antusias untuk melayani umat dan masyarakat saat ini, karena semakin memahami bahwa peayanan mereka mendapatkan penghargaan. Sementara itu, kelompok tani di dusun Oenasi dan Ofu. Kolbano tidak ketinggalan mendapatkan pembagian kaos dari calibre.
Bahkan di desa Oenasi, pembagian itu dilakukan di depan lahan sawi hijau yang siap untuk dipanen. Sebagai tanda suka cita, para tani di dusun Oenasi, desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur mengacungkan jempol saat menerima kaos Calibre bersama Camat Amanuban Timur. Kegiatan di desa Ofu dilakukan tepat siang hari. Sekalipun demikian, Panas menyengat tidak menyurutkan keceriaan kelompok tani yang dikunjungi di desa Ofu Kec. Kolbano.
Better Life I
13 I
November l 2014
Motor 3 Roda untuk
Halmahera Utara anda pikirkan, apa jadinya jika C oba anda harus pergi kesuatu tempat
yang jauh namun anda tidak memiliki kendaraan untuk mencapainya. Tentu saja anda akan sulit mencapai tempat yang anda inginkan dalam tempo singkat bukan?
Better Life I
14 I
November l 2014
Dari pemaparan diatas, maka saya dan anda akan memahami bahwa sebuah kendaraan yang dipakai oleh seseorang , sangat menunjang sekali untuk mencapai tujuan orang tersebut dari satu tempat ke tempat lain dalam tempo yang diinginkan.
Hampir setiap orang terutama di kota-kota besar pasti menggunakan kendaraan. Baik kendaraan umum atau milik pribadi. Entah untuk mencapai kantor, sekolah ataupun sekedar berjalan-jalan saja, semua pasti dilakukan dengan mengendarai kendaraan. Berbicara kepentingan kendaraan, tidak bisa dilepaskan juga tentang pentingnya sebuah kendaraan yang tepat guna dalam sebuah pemakainnya. Karena sebuah hal yang sia-sia jika kita asal menggunakan kendaraan untuk mencapai tujuan. Misalnya, apabila seseorang ingin mencapai Bandung dari Tangerang, dalam tempo beberapa jam tidaklah mungkin hanya menggunakan sepeda. Pasti dia akan menggunakan mobil atau kendaraan yang lebih efektif dan cepat dari itu. Karena jika orang tersebut tetap menggunakan sepeda dari Tangerang menuju Bandung, akan menguras banyak tenaga serta membuang lebih banyak waktu yang ada. Itulah sebabnya tidak hanya dibutuhkan sebuah kendaraan yang asal sebagai alat transportasi yang tepat guna dan efektif.
Dan dalam rangka itupulalah Yayasan Tangan Pengharapan, berkat dukungan doa serta tangan tangan donatur kini memiliki satu unit kendaraan motor roda tiga yang dioperasikan di cabang Halmahera sebagai alat bantu transportasi pelayanan di sana. Berkat adanya motor roda tiga yang memiliki mesin dual garden. Daerah-daerah yang tadinya sulit terjangkau, kini bisa di jangkau. Baik daerah yang curam atau sulit dilewati dengan kendaraan bermotor atau mobil biasa, kini bisa dilewati dengan motor ini. Anak-anak yang ada di FLC, juga senang sekali karena mereka yang rumahnya jauh bisa kita antarkan dengan motor roda tiga ini. Better Life I
15 I
Novemberl 2014
Faith 004/ Rp. 550,000
Faith 006/ Rp. 550,000
Faith 007/ Rp. 550,000
CZE 001/ Rp. 550,000
͞ĞŶŐĂŶŵĞŵďĞůŝƐĞƉĂƚƵƚĞŶƵŶŬŚĂƐEddŝŶŝ͕ĂŶĚĂƚĞůĂŚ ŵĞŵďĞƌŝϭƉĂƐĂŶŐƐĞƉĂƚƵƵŶƚƵŬĂŶĂŬͲĂŶĂŬEdd͟ Untuk Pemesanan : 021 71336 337, 0813 1433 3373
SAVE EARTH SAVE COST Kirimkan alamat email anda untuk mendapatkan buletin dengan format pdf ke :
[email protected] SMS : 0813 143 33341. Dengan buletin format Pdf, membantu kami mengurangi biaya operasional sebesar Rp. 100,000,- dan menyelamatkan bumi Indonesia. Info Pelayanan Tangan Pengharapan:
www.tanganpengharapan.org