Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
BAB IV: PENGAMATAN PROYEK
4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek
Tampak Utara
Tampak Timur
Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan pekerjaan di proyek yaitu pekerjaan struktur utama apartemen sudah selesai, ada beberapa titik lokasi pekerjaan struktur yang masih dalam tahap pekerjaan selama praktikan melakukan pengamatan, yaitu pekerjaan struktur tangga darurat sisi barat dan selatan, serta pekerjaan area roof top yaitu struktur baja (mahkota) atap apartemen.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 40
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Dalam melakukan pengamatan, pratikan bertugas mengamati tahap-tahap proses pekerjaan di saat mempersiapkan dan disaat terlaksananya pekerjaan tersebut.
4.1.2 Uraian Pengamatan Pekerjaan Pengamatan pekerjaan pada pembangunan Metro Garden Apartment ini menyangkup beberapa jenis tahapan pekerjaan yang disesuaikan menurut klasifikasi jenis pekerjaan yang dilakukan selama masa praktik, yaitu menyangkup : Pekerjaan Balok Beton (Additional) Pekerjaan Tangga Darurat Pekerjaan Atap (Roof Top)
4.2. Perincian Tinjauan Khusus Pekerjaan Proyek 1.2.1 Pekerjaan Balok Beton Bertulang (Additional) Adanya penebalan balok struktur pada area ini dikarenakan wall structure yang menerus dari lantai bassment sampai atap, yaitu terdapat sisi wall structure yang terpotong pada area lantai satu, yang difungsikan untuk sirkulasi menuju lobby apartemen. Tebal balok sebelumya dinilai tidak cukup kuat sehingga dilakukan penebalan balok agar kekuatan dan penyaluran beban tersebut menjadi lebih baik. Dengan adanya pekerjaan penebalan balok tersebut, setelah gambar kerja (dapat dilihat pada gambar 4.2) diperoleh dari drafter, segera dipelajari oleh manager proyek lalu segera mengatur jadwal dan mengkoordinir mandor proyek untuk menyiapkan pekerjaan tersebut, setelah semua yang diperlukan telah siap, pekerjaan dilaksanakan secepatnya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 41
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.2 : Detail Penebalan Balok Tambahan. (Sumber : PT. Multi Sarana Jaya Abadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 42
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
1.2.1.1
Pekerjaan Pembesian Pada pembesian balok, menggunakan besi ulir Ø 16mm dan cincin Ø 12mm yang dipasang sepanjang penebalan balok yang akan dibuat, besi diikat satu sama lain menggunakan kawat bendrat agar besi-besi menyatu. Di setiap pertemuan antara besi dengan plat dan kolom beton yang sudah ada dilakukan pengeboran sampai tulangan besi pada plat dan kolom beton terlihat, lalu mulai mengikat antara besi plat dan kolom beton tersebut dengan besi balok tambahan tersebut, seperti pada gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.3 : Pembesian Penebalan Balok Tambahan. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 43
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Kendala
pada
pekerjaan
pembesian
balok
tambahan tersebut adalah pekerjaan yang cukup rumit dan akan memerlukan waktu berhari-hari, perlunya melakukan pekerjaan pengeboran pada plat dan kolom beton yang sudah ada sampai tulangan besinya terlihat, lalu mulai menyambungkan besi-besi pada balok tambahan tersebut dengan tulangan besi eksisting pada plat dan kolom beton agar saling mengikat satu sama lain. Solusi yang dilakukan pada situasi ini adalah mengkerahkan beberapa pekerja untuk membagi tugas masing-masing, yaitu pada pekerjaan pengeboran kolom dan balok beton struktur eksisting, pekerjaan perakitan besi,
pekerjaan
mendirikan
scaffolding,
pekerjaan
menyiapkan bekisting, pekerjaan tersebut dibagi-bagi agar proses dalam pekerjaannya menjadi lebih cepat dan tidak memakan waktu yang lama.
1.2.1.2
Pekerjaan Bekisting Setelah
pekerjaan
pembesian
telah
selesai,
pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan bekisting dengan sistem
konvensional
serta
alat-alat
penopangnya
merupakan sebuah konstruksi yang bersifat sementara dengan tiga fungsi utama, yaitu untuk memberikan bentuk kepada sebuah konstuksi beton, memperoleh struktur permukaan yang diharapkan, dan untuk memikul beton, hingga konstruksi tersebut cukup keras untuk dapat memikul diri sendiri, peralatan dan tenaga kerja. Pengerjaan bekisting pada proyek ini menggunakan kayu kaso 5/7 dan 6/12, papan kayu ecofilm, besi hollow, baja pengikat, mur dan baut. Kayu kaso dan papan kayu Ecofilm diukur dan dipotong sesuai kebutuhan di lapangan. Ecofilm
dipasang
menempel
pada
pembesian
dinding/lantai, dengan diperkuat dengan baja pengikat yang dipasang dengan mur dan baut. Kayu kaso yang Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 44
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
sudah di set dengan paku dipasang sebagai penopang Ecofilm, ditambah dengan penggunaan stegger/scaffolding sebagai perkuatan, seperti pada gambar 4.4 dibawah ini.
Gambar 4.4 : Bekisting Penebalan Balok Tambahan. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Kendala pada pekerjaan bekisting ini adalah terdapat
beberapa
tersebut,
sehingga
celah-celah
kecil
memungkinkan
pada akan
bekisting terjadinya
kebocoran pada saat melakukan pengecoran. Permasalahan diatas dapat diantisipasi dengan melakukan
penambalan
pada
celah-celah
tersebut
menggunakan sobekan kertas semen dan menggunakan potongan triplek.
1.2.1.3
Pekerjaan Pengecoran Setelah pembesian dan bekisting selesai dipasang, proses
pengerjaan
dilanjutkan
dengan
pengecoran.
Pengecoran yang dilakukan adalah dengan sistem manual, karena
tidak
memungkinkan
bila
menggunakan
pengecoran beton adymix, karena menyangkut volume, bahan material dan teknis pekerjaan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 45
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Tahapan
pekerjaan
pengecoran
pertama-tama
menyiapkan segala kebutuhan material serta alat kerja. Bahan beton menggunakan Sikagrout 215, penyediaan air, material abu batu yang telah dibersihkan lebih dahulu, dapat dilihat seperti pada gambar 4.5 dibawah ini.
Gambar 4.5 : Persiapan Pekerjaan Pengecoran. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Setelah persiapan material dan alat kerja sudah tersedia, selanjutnya pelaksanaan pengecoran segera dilakukan. Penggunaan bahan Sikagrout 215 karena material ini memenuhi standart dalam penggunaan seperti pekerjaan penambahan penebalan balok struktur tersebut, dengan keunggulan bahan cepat kering dan mampu menempel dengan beton yang sudah ada. Dengan mencampur air secukupnya, lalu semen Sikagrout
215
dengan
pasir
abu
batu
dengan
perbandingan 10% dari volume adukan. Setelah adukan sudah cukup merata, lalu mulai menuangkan adukan tersebut kedalam lubang coring yang telah disiapkan sebelumnya melalui corong agar bahan mudah masuk ke dalam cetakan bekisting balok. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 46
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.6 : Pelaksanaan Pengecoran. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Setelah
pekerjaan
pengecoran
selesai,
butuh
beberapa hari dalam proses pengeringan beton tersebut sebelum pembongkaran bekisting, setelah dirasa cukup pembongkaran pun dapat dilakukan. Hasil pengecoran dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini.
Gambar 4.7 : Hasil Pengecoran. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 47
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Permasalahan yang terjadi pada proses pekerjaan penebalan balok tambahan tersebut adalah menunggu ketersediaan bahan material pasir abu batu, karena menyangkut kebutuhan volume pasir abu batu yang sedikit membuat supplier menjadi lambat dalam pengirimannya, sehingga menghambat pelaksanaan pengecorannya. Dengan pekerjaan yang terhambat waktu karena menunggu ketersedian material abu batu, manager proyek terus menghubungi pihak supplier untuk mengirim material abu batu dan mecari alternatif lain dari beberapa supplier yang dapat mengirim material abu batu dengan cepat.
1.2.2
Pekerjaan Tangga Darurat Pengamatan pekerjaan tangga darurat dimulai pada lantai 3 sampai pekerjaan mencapai lantai 10 saat pratikan memulai pengamatannya. Pengamatan tangga darurat dilakukan di area sisi barat apartemen. Lingkup pengamatan seperti pada gambar 4.8 dibawah ini. Pekerjaan tangga dilaksanakan sesuai arahan gambar kerja yang telah disiapkan, dapat dilihat pada gambar 4.9 dan 4.10 di halaman berikutnya.
Gambar 4.8 : Progress pekerjaan tangga darurat. (Sumber : Dokumen Pribadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 48
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.9 : Denah Tangga Darurat Sisi Barat. (Sumber : PT. Multi Sarana Jaya Abadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 49
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.10 : Potongan Tangga Darurat Sisi Barat. (Sumber : PT. Multi Sarana Jaya Abadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 50
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
1.2.2.1
Pekerjaan Bekisting Bekisting serta alat-alat penopangnya merupakan sebuah konstruksi yang bersifat sementara dengan tiga fungsi utama, yaitu untuk memberikan bentuk kepada sebuah konstuksi beton, memperoleh struktur permukaan yang diharapkan dan untuk memikul beton, hingga konstruksi tersebut cukup keras untuk dapat memikul diri sendiri, peralatan dan tenaga kerja. Pengerjaan bekisting secara sistem konvensional pada proyek ini menggunakan kayu balok 6/12, kayu kaso 5/7, multiplek 12 mm Ecofilm, scaffolding. Kayu balok, kaso dan
multiplek
kebutuhan
di
Ecofilm
diukur
lapangan.
dan
Multiplek
dipotong Ecofilm
sesuai
dipasang
menempel pada pembesian dinding/lantai, kayu balok dan kaso yang sudah diset dengan paku dipasang sebagai penopang penggunaan
multiplek scaffolding
Ecofilm, sebagai
ditambah perkuatan
dengan serta
penompang. Pekerjaan bekisting konvensional pada kolom dilakukan setelah rangkaian penyambungan pembesian selesai dikerjakan. Bekisting kolom direkatkan dengan hollow besi disetiap sisi menggunakan drat dan baut agar kekuatan bekisting terjaga dan tidak ada kebocoran saat pengecoran. Pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom dapat dilihat seperti gambar 4.11 di halaman berikutnya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 51
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.11 : Pekerjaan bekisting kolom & balok. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Pekerjaan bekisting anak tangga dapat dikerjakan apabila pekerjaan marking telah dilakukan oleh surveyor dan pembesian telah selesai dikerjakan (lihat gambar 4.12). Setelah itu tahap pekerjaan pengecoran dapat dilakukan. Pengerjaan tangga darurat dilakukan secara bertahap,
pengerjaan
dilakukan
lantai
per
lantai.
Pengerjaan lantai berikutnya dikerjakan setelah beberapa hari pengecoran, setelah itu pengerjaan bekisting lantai berikutnya dapat dikerjakan.
Gambar 4.12 : Pekerjaan bekisting anak tangga. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 52
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Kendala pada pekerjaan bekisting pada tangga darurat tidak begitu signifikan, karena bekisting dapat digunakan
berulang
untuk
lantai
berikutnya
sampai
material bekisting masih dinilai layak digunakan. Solusi agar bekisting dapat digunakan berulangulang adalah dengan membongkar bekisting setelah pengecoran dengan hati-hati, karena bila pembongkaran dilakukan dengan keras akan mengakibatkan kerusakan pada triplek bekisting tersebut.
1.2.2.2
Pekerjaan Pembesian Pada pembesian kolom, digunakan besi ulir Ø 16mm dan cincin Ø 12mm yang dipasang vetikal dan besi diikat satu sama lain. Dengan jarah masing-masing cincin berkisar 15-20 cm yang menerus sampai atas lantai berikutnya. Untuk menguatkan rangakain besi ulir tersebut digunakan kawat bendrat agar saling mengikat satu sama lain. Pemasangan rangkaian besi kolom disambungkan dengan rangkaian besi kolom pada lantai sebelumnya. Pekerjaan pembesian kolom dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini.
Gambar 4.13 : Pekerjaan pembesian kolom. (Sumber : Dokumen Pribadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 53
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Pada pembesian plat lantai, digunakan besi ulir Ø 16mm dan cincin Ø 12mm yang dipasang sepanjang plat lantai yang akan dibuat, di setiap jarak tertentu bentangan besi diikat satu sama lain menggunakan kawat bendrat untuk saling mengikat antara besi-besi ulir tersebut. Pekerjaan pembesian plat lantai dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah ini.
Gambar 4.14 : Pekerjaan pembesian plat lantai. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada pengerjaan pembesian plat lantai ini tidak terdapat kendala yang berarti, hanya saja posisi pekerjaan berada pada lantai yang cukup tinggi dapat membuat pekerjaan kurang maksimal. Pengangkutan material besi yang menggunakan Tower Crane agar para pekerja lebih berhati-hati dalam bekerja. Oleh karena itu, penggunaan pengaman diri bagi para pekerja sangatlah dibutuhkan, demi keselamatan kerja dan menghindari resiko yang kecelakaan kerja yang tidak diharapkan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 54
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
1.2.2.3
Pekerjaan Pengecoran Pengecoran beton yang telah siap segera mengisi bucked yang dioperasikan dengan Tower Crane. Ketika semua bahan sudah siap, pengecoran dilakukan dengan pembagian tugas para pekerja sebagai berikut: 1. Pekerja yang menaiki bucked untuk mengarahkan area yang akan dicor. 2. Pekerja yang memegang selang bucked agar posisi penuangan beton tidak berantakan. 3. Pekerja yang meratakan sebaran beton yang sudah dituang dengan alat vibrator. 4. Pekerja yang meratakan permukaan coran dengan kayu perata kecil dan besar atau dengan jidar alumunium. Beton yang digunakan adalah beton K-500 untuk kolom dan balok, K-300 untuk plat lantai dengan slump ±15. Pekerjaan pengecoran dapat dilihat pada gambar 4.15 dibawah ini.
Gambar 4.15 : Pekerjaan pengecoran. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 55
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Pada
saat
pelaksaan
pekerjaan
pengecoran
terkendala dengan menunggu antrian penggunaan Tower Crane,
dikarenakan padatnya aktifitas pengangkutan
material menggunakan Tower Crane pada saat itu. Di proyek terdapat dua unit Tower Crane, namun hanya satu yang
berfungsi,
yang
satunya
sedang
mengalami
kerusakan yang mengakibatkan tidak dapat beroperasi. Dengan kondisi permasalahan tersebut, keadaan Crain yang rusak tidak dapat secepatnya dilakukan perbaikan, dikarenakan adanya masalah internal antara pihak pemilik Crane dengan pihak PT. Multi Sarana Jaya Abadi yang belum dapat diselesaikan.
1.2.3 Pekerjaan Atap (Area Roof Top) Pekerjaan area atap dilakukan secara bertahap, yaitu dengan pekerjaan kolom parapet dan kolom pedestal, pekerjaan tersebut tidak dilakukan secara keseluruhan, namun dikerjakan secara bertahap. Pekerjaan awal adalah menyiapkan material baja dan mulai mengerjakan potongan-potongan baja sesuai ukuran pada gambar kerja. Pekerjaan dilakukan di lahan kosong yang cukup dalam melakukan pekerjaan pemotongan baja, setelah itu baja akan diangkut ke roof top menggunakan Tower Crane, lalu melakukan pemasangan struktur baja untuk mahkota pada atap apartemen. Gambar pekerjaan atap dapat dilihat pada gambar 4.16 dan 4.17 di halaman berikutnya
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 56
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.16 : Denah Detail Atap. (Sumber : Multi Sarana Jaya Abadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 57
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.17 : Detail Atap Baja. (Sumber : PT. Multi Sarana Jaya Abadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 58
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
1.2.3.1
Pekerjaan Bekisting Setelah
pekerjaan
pembesian
telah
selesai,
pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan bekisting kolom parapet dan kolomp pedestal area roof top dengan sistem konvensional. Bekisting merupakan sebuah konstruksi yang bersifat sementara dengan tiga fungsi utama, yaitu untuk memberikan bentuk kepada sebuah konstuksi beton, memperoleh struktur permukaan yang diharapkan, dan untuk memikul beton, hingga konstruksi tersebut cukup keras untuk dapat memikul diri sendiri, peralatan dan tenaga kerja. Pengerjaan bekisting pada proyek ini menggunakan kayu kaso 5/7 dan 6/12, papan kayu Ecofilm. Kayu kaso dan papan kayu ecofilm diukur dan dipotong sesuai kebutuhan di lapangan. Bekisting yang berbetuk cetakan ini diperkuat dengan membuat stek kaso atau seperti kakikaki bekisting agar bekisting tersebut tetap berada di posisi yang diinginkan atau tidak bergerak saat dilakukannya pengecoran. Pekerjaan bekisting dapat dilihat pada gambar 4.18 dibawah ini.
Gambar 4.18 : Pekerjaan bekisting kolom parapet & pedestal. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 59
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Kendala yang dihadapi dalam pekerjaan bekisting ini tidak begitu signifikan, karena kesedian material sudah tersedia menggunakan material bekas pakai yang masih layak pakai. Lokasi pekerjaan di lantai atap memungkinkan hembusan
angin
yang
cukup
besar
yang
dapat
membahayakan para pekerja. Dengan kondisi bekerja seperti itu, menggunakan pengaman yang memadai bagi para pekerja sebagai keselamatan dalam bekerja. Para pekerja dituntut harus selalu hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan dan mengutamakan keselamatan.
1.2.3.2
Pekerjaan Pengecoran Setelah pekerjaan pembesian dan bekisting pada kolom parapet dan pedestal beberapa telah selesai, selanjutnya
adalah
pekerjaan
pengecoran.
Dimana
pengecoran pada kolom parapet dan pedestal dilakukan secara bersamaan. Pengangkutan material beton K-500 menggunakan bantuan Tower Crane, dengan adanya pekerja yang berada diatas bucked untuk berkoordinasi menggunakan HT
dengan
operator
Tower
Crane
yang
bertugas
mengarahkan dan membuka penutup bucked agar material beton keluar dari dalam bucked. Lalu dua orang pekerja mengarahkan selang bucked yang bertugas mengarahkan agar keluarnya material beton sesuai yang diinginkan. Pekerjaan pengecoran dapat dilihat pada gambar 4.19 di halaman berikutnya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 60
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.19 : Pekerjaan pengecoran kolom parapet & pedestal. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Dalam melakukan pengamatan selama berjalannya pengecoran, kendala yang dihadapi adalah ketersediaan Tower Crane yang hanya dapat beroperasi satu unit saja, yaitu Tower Crane No.1, selainnya pada Tower Crane No.2 tidak dapat beroperasi dikarenakan terdapat kerusakan. Ini menjadi hambatan, karena jangkauan pada Tower Crane No.1 terbatas, sedangkan terdapat titik pengecoran yang hanya dapat dijangkau dengan Tower Crane 2. Ini mengakibatkan
tertundanya
pelaksanaan
pengecoran
pada titik tersebut, karena harus menunggu Tower Crane No.2 sudah diperbaiki dan dapat segera beroperasi. Berikut adalah simulasi gambar jangkauan pada Tower Crane tersebut pada gambar 4.20 di halaman berikutnya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 61
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
Gambar 4.20 : Sketsa Jangkauan Tower Crain. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Dari permasalahan tersebut, untuk kolom parapet dan kolom pedestal yang tidak terjangkau oleh Tower Crane No.1 sementara tidak dapat dikerjakan dan menunggu Tower Crane No.2 dapat diperbaiki. Manager Project mengalihkan para pekerja untuk mengerjakan pekerjaan lain agar progress pekerjaan apartemen tetap berjalan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 62
Laporan Praktik Profesi Pengamatan Pekerjaan Struktur Proyek Metro Garden Apartment Tangerang
1.2.3.3
Pekerjaan Struktur Baja Setelah
pekerjaan
pembesian,
bekisting
dan
pengecoran pada kolom pedestal telah selesai, selanjutnya adalah pemasangan struktur baja WF. Pekerjaan pemasangan kolom struktur baja atap mahkota menggunakan besi baja WF-300 dan untuk atap mahkota menggunakan baja WF-150. Pemasangan antara kolom struktur baja WF diletakkan di kolom pedestal yang telah disiapkan sebelumnya, menggunakan plat baja tebal 12mm yang direkatkan menggunakan baut baja. Pekerjaan dapat dilihat pada gambar 4.21 dibawah ini.
Gambar 4.21 : Pemasangan Struktur Baja Atap Mahkota. (Sumber : Dokumen Pribadi)
Perakitan struktur baja yang berlokasi di lantai atap apartemen membuat pemotongan baja dilakukan di area lantai dasar yang telah disiapkan. Mobilisasi menggunakan Tower Crane, dengan beban baja yang berat ditambah dengan hembusan angin pada lantai atap membuat pergerakan baja tidak stabil. Memperhatikan cuaca pada saat pekerjaan saat perakitan, bila hujan atau hembusan angin kencang sementara pekerjaan dihentikan, demi keselamatan para pekerja dan menghindari resiko yang tidak diinginkan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 63