BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
1.1 Departemen Research and Development (R&D) Research and Development yaitu suatu langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan menguji efektifitasnya, serta bersifat longitudinal atau bertahap dapat multy years. Sebelum masuk tahapan produksi terlebih dahulu dilakukan trial untuk menentukan spesifikasi produk dan proses pembuatan. Apabila spesifikasi produk dan proses pembuatan sudah sesuai, maka dilakukan stabilitas test untuk mengetahui kestabilan dari produk, setelah itu produk tersebut dapat dilanjutkan pada tahap trial produksi. Trial produksi dilakukan untuk penyesuaian antara skala lab dengan skala produksi, apakah formula masih relevan dengan spesifikasi produk yang telah ditentukan atau harus ada perombakan formula untuk kedepannya. Pada laporan ini, saya hanya akan membahas lebih lanjut salah satu produk yaitu creambath. Pengamatan dilakukan pada saat proses produksi dimulai sampai selesai, apakah proses yang dilakukan sudah sesuai dengan proses yang ditentukan atau belum. Diambil sebagian sampel untuk dikirim ke bagian laboratorium untuk dilakukan pengujian. Jika sampel yang diperiksa sudah standar atau sudah memenuhi persyaratan parameter yang sudah ditetapkan, maka produk tersebut langsung dispense untuk di filling di bagian filling dan kemudian di kemas di bagian
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
packing. Ada dua kondisi yang menyebabkan produk tidak bisa di filling, yaitu karena produk tidak memenuhi standar setelah dilakukan pengujian oleh QC dan karena kemasan tidak tersedia. 1.2 Distribusi dan Pemasaran Produk yang dihasilkan oleh PT AWI didistribusikan ke dalam dan luar negeri. Untuk produksi dalam negeri perusahaan ini sudah memiliki depo yang tersebar di sebagian kota besar di Indonesia untuk mempermudah pendistribusian. Untuk saat ini produk PT AWI khusunya produk kosmetik hanya di jual di toko yang memiliki brand ternama seperti : Watson, Century, salon-salon dll (tidak dijual bebas). Mengingat produk PT AWI ini ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Selain untuk tujuan dalam negeri, produk PT AWI juga di produksi untuk tujuan ekspor, antara lain : Australia, Malaysia, Singapura, Arab, Cina dll. 1.3 Pengumpulan data Data yang diambil untuk bahan analisa penulis adalah data retained sample periode Januari 2012 – Maret 2012, dimana data tersebut diambil berdasarkan penurunan viskositas pada produk Mint Sorbet Creambath. Berikut adalah data Retained Sample periode Januari 2012 – Maret 2012:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Tabel 4.3 Data Retained Sample Nama Produk
No Batch
pH
Viscositas
WIP
1 Bulan
6 Bulan
1 Tahun
WIP
1 Bulan
6 Bulan
1 Tahun
MSCR
211081102
5.04
5.03
4.97
4.77
12500
8740
8540
9280
MSCR
211012125
5.05
5.06
4.99
4.81
12500
8800
8140
8820
MSCR
211052147
5.04
5.1
4.94
4.81
12400
10840
11480
12860
MSCR
211042136
5.05
5.05
5.01
4.83
11860
9620
9400
10360
MSCR
211072175
5.04
5.07
5.04
4.77
12000
8560
8040
8580
MSCR
212080060
5
4.92
4.86
11280
12050
11600
MSCR
212031085
5.01
4.95
4.91
11600
9000
12040
MSCR
212041097
5.05
4.96
4.95
11120
11700
10340
MSCR
212051114
5
4.94
4.89
10700
11700
10040
MSCR
212002169
4.97
4.95
4.87
12100
8000
8500
MSCR
212042212
5.02
4.99
4.9
12000
9000
8960
MSCR
213061106
4.97
4.94
4.8
9260
7000
6360
Pada data di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan viskositas pada setiap pembuatan produk Mint Sorbet Creambath, pada bulan maret terjadi penurunan viskositas yang sangat drastis. Penurunan viskositas ini dapat berpengaruh pada saat aplikasi produk, yang mengakibatkan produk tidak menempel pada rambut saat aplikasi. 1.4 Faktor Penentu Dengan Menggunakan Diagram Pareto Pada data diatas dapat diketahui terjadinya penurunan viskositas pada produk setiap bulannya sehingga menjadi acuan bagi penulis untuk menganalisa data tersebut. Untuk lebih jelas lagi dalam menganalisa penulis juga membuat data dengan menggunakan salah satu alat yaitu dengan menggunakan grafik atau diagram pareto. Berikut adalah data Retained Sample penurunan viskositas periode Januari 2012 – Maret 2012 dalam diagram pareto.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Data Penurunan visco Jan'12-Mar'12 14000 12000 10000
MSCR 211081102
8000
MSCR 212002169
6000
MSCR 213061106
4000 2000 0 WIP
1 Bulan
6 Bulan
1 Tahun
Gambar 4.4 Diagram Pareto
1.5 Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang akan diterapkan pada persoalan ini adalah dengan menggunakan salah satu alat yang sangat popular diseluruh dunia dan merupakan salah satu dari 7 alat bantu pada Quality, yaitu diagram sebab akibat atau yang biasa disebut fishbone diagram yang dikarenakan bentuknya seperti tulang ikan, dengan menggunakan fishbone diagram dapat mempermudah kita untuk dapat menemukan akar penyebab terjadinya masalah. 1.6 Pemecahan Masalah dengan Fishbone Diagram Dengan menggunakan fishbone diagram dapat menentukan faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan viskositas. Pengamatan yang dilakukan adalah menelaah secara teliti kondisi yang terjadi di lapangan dan kemudian di analisis kesesuaiannya dengan kondisi yang seharusnya terjadi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Berikut adalah analisa kondisi yang ada pada proses produksi: Tabel 4.6 Analisis kondisi yang ada
No.
1
2
Faktor
Manusia
Mesin
Kondisi yang Seharusnya
Kondisi yang Terjadi
Operator harus mengerti
Ada beberapa operator yang
tentang bahan dan kondisi
belum mengerti tentang bahan
mesin
dan kondisi mesin
Mesin terkualifikasi dengan
Mesin terkualifikasi dengan
baik.
baik.
Bahan dimasukkan ke 3
Material
wadah seharusnya tidak
Bahan menempel di dinding
menempel di dinding wadah
wadah terlalu banyak
terlalu banyak 4
Metode
5
Lingkungan
Pengerjaan sesuai dengan
Pengerjaan sesuai dengan
proses
proses
Suhu sesuai dengan standar
Tidak sesuai dengan standar
ruang produksi
ruang produksi
Dilihat dari tabel analisis kondisi yang ada tersebut kita dapat mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan viskositas pada proses produksi creambath mint sorbet. Dan berikut analisa yang diterapkan dalam diagram sebab – akibat (Fishbone Diagram), sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Environment Man Dapat menyebabkan penurunan visko
Dapat terjadi kesalahan pada produksi
Suhu tidak standar ruang produksi
Faktor penurunan viskositas
Kurang adanya training untuk operator
Bahan menempel pada wadah terlalu banyak
Material
Operator kurang teliti pada saat memasukkan bahan ke dalam mesin
Gambar 4.6 Analisa sebab – akibat (Fishbone Diagram) Dari diagram sebab – akibat (Fishbone Diagram) diatas dapat ditarik kesimpulan dari masing – masing elemen yang berpotensi menyebabkan terjadinya penurunan viskositas diantaranya, sebagai berikut: Manusia (Man) Penyebab yang berpotensi terjadinya kegagalan pada elemen manusia dalam proses adalah operator kurang mendapatkan training dari perusahaan terutama training tentang bahan baku dan mesin. Material Pada elemen material ini sangat berpengaruh dalam proses karena material merupakan elemen utama dalam pembuatan, bila pencampuran bahan tidak sesuai dengan suhu yang sudah ditentukan dapat mempengaruhi viskositas pada proses akhir.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Environment (Lingkungan) Pada elemen lingkungan ini berpengaruh pada penurunan viskositas suatu produk bila suhu ruangan tidak sesuai standar maka akan berpengaruh terhadap produk yang sudah jadi dan produk tersebut harus dilakukan perbaikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/