BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kasus Bicara soal Online Learning saat ini hanya ada 2 institusi pendidikan di Indonesia yang menyelenggarakan perkuliahan secara Online Learning untuk jenjang strata 1 (sarjana) yaitu Universitas Terbuka dan Binus University melalui Binus Online Learning yang berdiri sejak Agustus 2008. Salah satu orang yang memainkan peranan penting dalam membentuk dan mengembangkan Binus Online Learning adalah Agus Putranto yang sekarang menjabat sebagai Ketua Program Binus Online Learning. Binus Online Learning dibentuk sesuai dengan strategi Binus University untuk mengembangkan pangsa pasar. Setelah Binus Online Learning dibentuk, Agus Putranto berpikir untuk menjadikan Binus Online Learning menjadi institusi pilihan dan dikenal oleh masyarakat luas. Agus Putranto melakukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Agus Putranto adalah melakukan kerjasama dengan institusi lain yaitu POLTEK Telkom melalui program studi Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi. Selain itu strategi yang dilakukan oleh Agus Putranto adalah strategi pemasaran dengan istilahnya “Below The Line”.
31
32
4.1.1 Skenario Kasus Pada saat itu Agus Putranto yang juga sebagai salah satu Top Management pada divisi Excellent Center In E-Learning (Excel) mengalami kondisi dilematis ketika petinggi Binus University menerapkan strategi untuk mengembangkan pangsa pasar melalui divisi Excel. Agus Putranto berpikir untuk mengembangkan pangsa pasar dengan cara mengembangkan produk baru tetapi masih dalam lingkup E-Learning dimana pasarnya berbeda dengan kelas reguler, akhirnya pada tahun 2006 dibentuklah e-Management yaitu kursus Online, dimana peserta diberikan modul-modul sesuai jenis kursus yang dipilihnya, ketika diluncurkan pertama kali, peminat e-Management ada 3-4 Orang. Agus Putranto berpikir bahwa kursus online saja memiliki peminat padahal yang ditawarkan adalah hanya sertifikat, apalagi kalau yang ditawarkan adalah degree, pasti peminatnya jauh lebih banyak. Dengan bermodalkan hasil analisa yang sederhana tersebut, akhirnya dilakukan survei untuk mengetahui seberapa banyak peminat jika dibuka program studi yang berbasis Online Learning. Ternyata peminat Online Learning cukup banyak terutama untuk program studi Ilmu Komputer dan Management. Berdasarkan hasil survei tersebut dibuatlah konsep untuk Online Learning, setelah konsep sudah jelas, kemudian Binus Online Learning diluncurkan yaitu pada bulan Agustus 2008 yang beralamatkan di www.online.binus.edu dan www.online.binus.ac.id dengan jurusan yang ditawarkan adalah Sistem Informasi dan Manajemen.
33
4.1.2 Profil Perusahaan Binus University pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course. Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA. Dalam usia mudanya, sebuah prestasi emas ditoreh AMIK BINA NUSANTARA dengan terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik oleh Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret 1986.
Berkat makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-tenaga andal dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi Manajemen
34
Informatika dan Komputer (STMIK) BINA NUSANTARA didirikan dengan Program Strata-1 (S1) jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Bersamaan dengan itu juga dibuka jurusan Teknik Komputer (S1). Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dilebur ke dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK BINA NUSANTARA berhasil memperoleh status "Disamakan" untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut. Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK BINA NUSANTARA kemudian melebur ke dalam BINUS UNIVERSITY pada tanggal 20 Desember 1998, sehingga BINUS UNIVERSITY memiliki : Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. Binus University terus mencoba membangun inovasi-inovasi baru guna meningkatkan perkembangan dan kemajuan menuju arah yang lebih baik. Pada tahun 1997, Binus University membuat sebuah langkah maju dengan membangun hubungan kerja sama dengan Curtin University Australia. Hubungan tersebut semakin berkembang dan menjadi
35
pelopor dasar dalam mengembangkan kerja sama strategis dengan universitas-universitas terbaik luar negeri lainnya. Binus University sebagai suatu universitas swasta terdepan dalam bidang teknologi informasi menyediakan fasilitas modern dan terbaru yang diperuntukkan bagi para mahasiswa. Internet merupakan suatu keterampilan dasar di mana setiap mahasiswa harus menguasainya untuk masuk ke dalam dunia maya. Binus University menyediakan akses internet gratis, wi-fi, laboratorium modern dan terlengkap, dan lain sebagainya. Binus University terus berkembang melalui berbagai periode perubahan. Misi Binus University untuk menghasilkan lulusan siap terap dan berkualitas telah membawa Binus University meraih Sertifikasi ISO 9001 pada tahun 1997. Komitmen Binus University pada mutu telah mendorong Binus University untuk menerapkan suatu sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk menjaga keseluruhan program pendidikan yang telah dibangun. BINA NUSANTARA terus mengembangkan dan menjaga jalinan kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri teknologi komunikasi dan informasi, seperti CISCO, Microsoft, SAP, ORACLE, IBM, Lotus Development Indonesia, Computer Associates, ASUS, ACER, DELL dan lain sebagainya. Mereka membantu Binus University dalam menciptakan dan mengembangkan suasana perkuliahan yang bernuansa teknologi dan ilmiah dengan didukung riset dan penelitian terapan.
36
Binus University memiliki misi untuk mempersiapkan para lulusannya dalam memasuki dunia kerja global atau pun menjadi seorang wiraswasta. Binus University menunjukkan kepedulian terhadap masa depan para lulusannya dengan membentuk BINUS CAREER pada tahun 2002. BINUS CAREER membantu para lulusan dengan menghubungkan mereka ke perusahaan-perusahaan yang sedang mencari calon-calon yang sesuai untuk posisi tertentu dalam skala nasional maupun internasional. BINUS CAREER menyediakan berbagai layanan dalam mencari pekerjaan guna menjembatani para lulusan dengan dunia industri. The Joseph Wibowo Center for Advanced Learning (JWC) merupakan salah satu kampus terbaru dan paling modern Binus University yang didirikan pada tahun 2001. JWC terletak di area yang strategis dan mudah dijangkau dari berbagai wilayah. Program yang disediakan oleh JWC terbagi sebagai berikut berikut. 1. BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS) 2. BINUS INTERNATIONAL (BI) 3. EXECUTIVE DEVELOPMENT PROGRAM (EDP) Berbeda dari tiga kampus Binus University yang lain (Kampus Syahdan, Kampus Anggrek dan Kampus Kijang), yang menekankan pada pendidikan berbasis teknologi informasi, JWC lebih menfokuskan pada bidang Manajemen dan Bisnis. JWC telah menerapkan beberapa terobosan inovatif sejak Oktober 2001 dengan mengembangkan
37
EXECUTIVE DEVELOPMENT PROGRAM yang fokus kepada program pelatihan dan pengembangan Eksekutif, dan juga layanan konsultatif di bidang Manajemen dan Bisnis. BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS) adalah perkembangan lebih lanjut dari Program Pascasarjana Binus University yang dimulai sejak tahun 1993. BBS menawarkan program di bidang Business Management, Applied Finance, dan Strategic Marketing. BBS memiliki fokus dalam menyiapkan para lulusan memasuki dunia bisnis yang sesungguhnya dengan dibekali keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan. BBS memberikan pengetahuan dan keahlian bisnis yang sesungguhnya melalui pendekatan praktek dan simulasi hingga pembelajaran, kurikulum Bisnis terapan yang diseimbangkan antara teori dan metode best practice dalam bisnis, studi kasus, dan proses Collaborative Learning and Field Base Study. BINUS INTERNATIONAL, inovasi lain dari BINA NUSANTARA dan merupakan salah satu program Dual Degree pertama di Indonesia yang dirancang untuk membantu para lulusan dalam membangun karir global yang cemerlang diluncurkan pada tahun 2001. Program yang berupa Single and Double Degree ini terbentuk melalui jalinan kerja sama strategis dengan universitas-universitas terkenal di benua Asia, Australia dan Eropa. Pada saat ini, BINUS INTERNATIONAL menjalin kerja sama dengan Curtin University of Technology, Australia; Murdoch University, Australia; Macquarie University, Australia; The Royal Melbourne of Technology (RMIT), Australia; Limkokwing University of Creative Technology, Malaysia dan Cologne Business School, Jerman; Northumbria
38
University, United Kingdom; menawarkan program Computer Science, Information System, Marketing, Accounting, Art & Design serta Hospitality & Tourism Management. BINUS INTERNATIONAL menerapkan pola kurikulum student-centered praktis selama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum berstandar internasional dirancang di bawah pengawasan akademis dan para praktisi industri yang ahli di bidangnya. Hubungan kerja sama yang baik antara BINUS UNIVERSITY dan universitas luar negeri terkenal membuka kesempatan lebar untuk memperkenalkan para mahasiswa pada pengalaman serta peluang global yang luas. Sebagai inovasi terbaru, BINUS UNIVERSITY membuka 2 fakultas baru pada tahun 2007: Fakultas Psikologi dan Fakultas Komunikasi & Multimedia. Pengembangan yang lebih jauh ini memberikan variasi dari studi program utama IT yang terus berkembang dalam sistem pendidikan yang berbasiskan teknologi informasi. Perkembangan pesat Binus University telah mendorong pembentukan suatu pusat pelatihan secara berkesinambungan, yakni BINUS CENTER pada tahun 2002. BINUS CENTER menawarkan berbagai topik pelatihan di bidang Teknologi dan Komunikasi Informasi, Animasi dan Desain, dan pelatihan Bahasa Asing. Selama perkembangan terakhirnya, BINUS CENTER telah memiliki lebih dari 15 cabang di seluruh Indonesia dan terus berkembang pesat.. Memahami bahwa pendidikan manusia seutuhnya dimulai jauh sebelum memasuki pendidikan tinggi/universitas, pada tahun 1997 BINA NUSANTARA memulai program
39
sekolah menengah yang berorientasi internasional. Secara khas, sekolah tersebut memadukan kurikulum nasional dengan kurikulum internasional Australia yang memberikan kesempatan bagi para siswa untuk menggali potensial dan minat mereka dalam rangka mengembangkan mereka secara intelektual, fisik, emosional, sosial dan spiritual. Pada tahun 2003, sekolah menengah tersebut dikembangkan menjadi BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug yang menyediakan seluruh program jenjang pendidikan mulai dari pre-school hingga high-school dengan fasilitas – fasilitas internasional. Saat ini BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug telah menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan sepenuhnya terakreditasi sebagai IB School. Dibuka pada bulan Juli 2007 dan dibangun di atas lahan seluas 4 hektar, BINUS INTERNATIONAL
SCHOOL
Serpong
merupakan
inovasi
terbaru
dari
BINA
NUSANTARA Group yang terus berkembang. Mengacu pada keberhasilan program BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug, BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Serpong menggabungkan kecanggihan teknologi informasi dan keberanian sumber daya organisasi BINA NUSANTARA dengan filosofi dan strategi pendidikan terbaik yang terbentuk dari pengalaman selama lebih dari 25 tahun. Kami memberikan pendidikan serta nilai-nilai terbaik dari sebuah sekolah national-plus dari pre-school hingga high-school yang menyediakan berbagai gaya pembelajaran pelbagai kecerdasan, fokus pada penggunaan dua bahasa, bahkan hingga tiga bahasa asing, pendidikan karakter dan budaya inovatif. Setiap orang didorong untuk “think out of the box” dalam meningkatkan semua aspek kehidupan kampus, sehingga dengan demikian dapat menghasilkan inovator-inovator
40
yang peduli dan berguna untuk menjadi para pemimpin di masa depan serta dapat memberikan kontribusi dan berpikir ke depan dalam menghadapi tantangan global, regional maupun internasional. Dengan pengalaman dan bekal yang dimilikinya, pada bulan Agustus tahun 2008 Binus University menyiapkan dan menyelenggarakan Binus Online Learning, pembelajaran melalui website www.online.binus.edu dan www.online.binus.ac.id sebagai media belajar online bagi individu yang ingin belajar dan mengembangkan diri tanpa harus terikat dengan jadwal dan tempat tertentu. Metode ini sangat cocok untuk mahasiswa yang saat ini juga berstatus sebagai perkerja professional dan wiraswasta bahkan ibu rumah tangga yang ingin melanjutkan studi S1 tanpa terhambat dengan waktu dan tempat. Aktifitas belajar dirancang untuk fokus pada karakteristik mahasiswa dan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas dengan bimbingan dosen akademisi maupun praktisi yang berpengalaman, menjadikan Binus Online Learning dapat mempercepat karir mahasiswa. (sumber : http://www.binus.edu/About.BINUS/Sejarah.BINUS/Indonesia)
4.1.3 Deskripsi Strategi Binus University Menurut Alberto D. Hanani (2009), secara umum strategi pertumbuhan (growth strategy) perusahaan terbagi menjadi 3 (tiga) kategori. Pertama adalah strategi M&A (Mergers & Acquisitions). Kedua adalah strategi pertumbuhan organik melalui
41
pengembangan pangsa pasar (Market Share). Ketiga adalah strategi pertumbuhan organik melalui pengembangan portfolio (baik portfolio pasar mau pun portfolio produk). Berdasarkan hasil analisa profil perusahaan dalam hal ini Binus University, strategi pertumbuhan Binus University yaitu strategi pertumbuhan organik melalui pengembangan pangsa pasar (Market Share), ini bisa dilihat dari sejarah Binus yang selalu mengembangkan produk inline pengembangan pangsa pasar, mulai dari kursus pada tahun 1974 yang mempunyai pasar yang berbeda dengan produk – produk lainnya, termasuk Binus Online Learning, dimana target pasar utamanya adalah Karyawan yang ingin melanjutkan kuliah tetapi terbentur dengan waktu dan lokasi.
4.1.2.1 GAMBARAN UMUM Binus Online Learning
4.1.2.1.1 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)
42
4.1.2.1.2 Visi dan Misi Dalam menjalankan fungsinya Binus Online Learning (BOL) tetap mengacu pada Visi dan Misi BINUS UNIVERSITY, yaitu :
BINUS VISION 20/20 A World-class Knowledge Institution ...in continuous pursuit of innovation and enterprise Tabel 4.1 Penjelasan Visi Binus University (Sumber: http://www.binus.ac.id/About.Us/Vision.and.Mission/English)
Key Words
What do we mean by…?
World Class University
Graduates of UBINUS will be accepted in the global market and environment through the highest level of education excellence encompassing teaching, learning and applied research
Innovation
The economically successful introduction and application of new and existing scientific knowledge and teaching-learning process for practical purposes in order to create superior stakeholder value
Enterprise
Innovative business practices relating to an individual or organization’s capability to drive positive changes in the
43
global market and environment
MISSION: BINA NUSANTARA commits to deliver excellence in education and research for the global community by : 1. Providing a learning experience that encourages and rewards innovation 2. Creating high impact applied knowledge 3. Pursuing a positive contribution to the quality of life 4. Contributing to outstanding leadership 5. Leading corporate entrepreneurship (Sumber : http://www.binus.ac.id/About.Us/Vision.and.Mission/English) 4.1.2.1.3 Nilai – Nilai Perusahaan 1. Tenacious Focus Acting with a passionate, committed, and determined focus towards shared purposes. 2. Freedom to Innovate Combining integrity with a creative and result-oriented spirit 3. Farsighted Sharing the foresight to recognize and take action on future opportunities
44
4. Embrace Diversity Celebrating diversity in the pursuit of excellence (Sumber : http://www.binus.ac.id/About.Us/Vision.and.Mission/English) 4.1.2.1.4 Quality Objectives 1. One out of every three graduates becomes an entrepreneur or is working at a global organization within six months upon graduation. 2. 25 innovative legally registered intellectual property per year 3. An average of one International paper per Faculty Member per year 4. 20% of active students gain international experience during their period of study 5. Academic Satisfaction index of 75% 6. Excellent stakeholder satisfaction (Sumber : http://www.binus.ac.id/About.Us/Vision.and.Mission/English)
4.1.2.1.4 Quality Policy BINUS University berkomitmen untuk menyediakan pendidikan kelas dunia dengan pengalaman belajar internasional yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat global. (Sumber : http://www.binus.ac.id/About.Us/Vision.and.Mission/English)
45
4.2 Analisa dan Pembahasan Kasus 4.2.1 Alur Analisa Alur penelitian yang dilakukan untuk menganalisa permasalahan studi kasus Binus Online Learning yaitu:
Gambar 4.2 Alur Analisa
46
4.2.2 Analisa Product Development 1. Idea Generation Ide Binus Online Learning berasal dari salah satu divisi di Binus University yaitu Excellent Center In E-Learning (Excel) pada tahun 2006 dimana Binus University menerapkan strategi pertumbuhan organik melalui pengembangan pangsa pasar melalui divisi Excel dengan mengembangkan sebuah produk baru yang berhubungan dengan e-Learning, pada saat itu namanya belum Binus Online Learning, tetapi e-Management. Konsep pengembangan e-Management adalah sebagai berikut: •
Menjadi program studi untuk dual degree dengan Perguruan Tinggi lain (misal : S.Kom dari PT lain dan SE dari e-Management UBINUS)
•
Menjadi fasilitas dalam penyelesaian masa belajar mahasiswa UBINUS yang bermasalah :
•
•
Mata kuliah yang mengulang
•
Kekurangan sks pada saat layak wisuda
Menjadi fasilitas dalam peningkatan kompetensi mahasiswa UBINUS → mahasiswa boleh mengambil mata kuliah yang di luar jurusannya → bagaimana dengan pengakuan di transkrip nilai?
•
Menjadi penyedia sertifikasi bagi karyawan di semua industri → per modul (modular).
Dan e-Management Program adalah sebagai berikut :
47
–
Modular Program Certification (MPC)
–
Profesional Program Certification (PPC) –
Development Level : Profesional Staff (6 terms, 18 Modules)
–
Business Level : Profesional Supervisor (4 terms, 12 Modules)
–
Strategic Level : Junior Manager (3 terms, 8 Modules)
–
Degree Program Certification (DPC) –
Harus menyelesaikan semua 3 level pada PPC atau masuk dari awal sebagai e-Management
–
Harus lulus ujian sarjana S1
–
Total : 12 terms, 38 Modules
2. Idea Screening e-Management pada saat itu memiliki 3-4 peserta, sehingga divisi Excel merasa peminat e-Learning itu ada, setelah dilakukan survei ternyata customer
lebih memilih degree
dibentuklah online learning.
daripada sertifikasi, sehingga mulai
48
3. Concept Development and Testing Binus Online Learning mulai dibentuk, dengan membuka usulan program studi berdasarkan survei divisi pemasaran pada tahun 2007 dan 2008, hasil surveinya adalah :
Gambar 4.3 Hasil Survei Peminat Program Studi (Sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)
Setelah itu dibuat konsep proses pembelajarannya, adapun konsep pembelajarannya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Model Perkuliahan (Sumber: Laporan Manajaemen Binus Online Learning)
49
Gambar 4.5 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)
Gambar 4.6 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)
50
Gambar 4.7 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)
Gambar 4.8 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)
Gambar 4.9 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)
51
Pemasaran:
Lingkup pasar : •
2008 : Jabodetabek
•
2009 : Jabodetabek + perwakilan daerah BINUS
•
2011 : Nasional
Target Pasar: Æ Industry – Employee -
Demography : Minimum experience 1 year, Service / Manufacture Industry, Entry Level (salary 1.5 M)
-
Geography : Jabodetabek
-
Behavior : Marketing oriented & Internet friendly
Æ Small and Medium Enterprise (SME) - Entrepreneur
Æ
-
Demography : SME
-
Geography : Jabodetabek
-
Behavior : Marketing oriented & Internet friendly
Others
Keagamaan)
(Government,
Housewives,
Homeschooling,
Organisasi
52
4. Commercialization Binus Online Learning di-launching pada Agustus 2008 oleh Rektor Binus University pada saat itu adalah Prof. Dr. Drs. Gerardus Pola, M. App. Sc., dan penerimaan mahasiswa baru untuk Binus Online Learning pada tanggal 14 Februari 2009 dengan jumlah mahasiswa baru Binus Online Learning sebanyak 43 mahasiswa yang tergabung pada dua jurusan yaitu Sistem Informasi dan Manajemen.
Berdasarkan hasil analisa Product Development dapat disimpulkan bahwa : Strategi yang dilakukan Binus University melalui divisi Excellent In E-Learning untuk mengembangkan pangsa pasar adalah dengan membentuk sebuah produk baru yaitu Binus Online Learning. Sebelum meluncurkan Binus Online Learning, divisi Excellent Center In E-Learning meluncurkan produk berbasis e-learning yaitu e-Management dan mendapat tanggapan positif dari customer sehingga akhirnya dikembangkan menjadi Binus Online Learning. Binus Online Learning memperoleh growth dalam hal student intake yang cukup signifikan, ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa baru Binus Online Learning yang meningkat 50% - 300 % setiap periodenya (periode yang dimaksud adalah periode penerimaan mahasiswa baru Binus Online
53
Learning sebanyak dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus). Berikut data jumlah mahasiswa baru Binus Online Learning periode Februari 2009 – Januari 2011:
Gambar 4.10 Jumlah Mahasiswa Baru Binus Online Learning 2009 – 2011 (Sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)
54
J umlah Mahas is wa B aru B INUS ONL INE L E AR NING per F ebruari
J umlah Mahas is wa B aru
70
59
60 50
39
40 30 20
30
29
27
20
14
16
11
7
10 0
S is tem Informas i ‐ P oltek
S is tem Informas i
F ebruary 2010
Manajemen ‐ D 3
Manajemen
A k untans i
Manajemen
S is tem Informas i
A k untans i
Manajemen
S is tem Informas i
F ebruary 2009
F ebruary 2011
Gambar 4.11 Jumlah Mahasiswa Baru Binus Online Learning per Februari (2009 2011) (sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)
J u mlah Mah as is wa B aru B INUS O NL INE L E AR NING p er Ag u s tu s A gus t‐09 60
A gus t‐10
56
50 38
40
32 30 20
13
24
20
16
20 8
k. .. pu te r A om K
3)
S
en (D
en
M an aj em
M an aj em
i is te m I n fo rm as
S
A
ku nt an si
0
is te m I n fo rm . ..
10
Gambar 4.12 Jumlah Mahasiswa Baru Binus Online Learning per Agustus (2009 2010) (sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning
55
4.2.3 Analisa Bauran Pemasaran (4 P’s) Bauran pemasaran mencakup segala hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Banyak kemungkinan yang dapat dikumpulkan dikelompokkan ke dalam empat kelompok variabel yang dikenal sebagai ”four Ps” : product, price, place, dan promotion. Pada Gambar 2.3 terdapat ilustrasi yang menggambarkan secara garis besar 4P. PROMOTION
PRODUCT
Sales promotion Advertising Sales Force Public Relations Drect Marketing
Product variety Quality Design Features Brand Name Packaging Sizes Services Warranties Returns
TARGET MARKET PRICE
PLACE
Low Price Discount Allowances Payment Period Credit terms
Channels Coverage Assortments Locations Inventory Transport
Gambar 4.13 Bauran 4P dalam Pemasaran menurut Philip Kotler dan Gerry Armstrong (2004)
1. Product Produk dapat berbentuk fisik (tangible) ataupun jasa (intangible) yang ditawarkan kepada target pasar. Produk yang ditawarkan oleh Binus University adalah Pendidikan / Edukasi yang bersifat Online Learning bergelar sarjana dan memiliki brand yaitu Binus Online Learning.
56
2. Price Biaya yang harus dibayar mahasiswa : 60% - 70% dari harga reguler (± Rp. 39.000.000,-) Komposisi biaya : a. Uang formulir 1 kali (Rp. 100.000,-) b. Uang sumbangan 2 kali dalam 1 tahun (Rp. 5.000.000,-) c. Uang peralatan 2 kali dalam 2 tahun (Rp. 10.000.000,-) d. Uang kuliah 8 kali dalam 4 tahun (Rp. 6.000.000,-) Dengan biaya yang lebih murah dari kelas reguler, maka diharapkan banyak peminat (mahasiswa baru) untuk mendaftar ke Binus Online Learning.
3. Place Binus Online Learning dapat diakses melalui : www.online.binus.ac.id atau www.online.binus.edu
4. Promotion Promosi adalah salah satu cara untuk mengkomunikasikan dan menjual suatu produk kepada konsumen potensial. Promosi yang dilakukan oleh Tim Marketing Binus Online Learning adalah sebagai berikut:
57
Gambar 4.14 Marketing Activities (Laporan Manajemen Binus Online Learning)
4.2.4 Analisa Daya Tarik Industri (Porter’s Five Forces) Analisa Porter’s Five Forces digunakan untuk mengetahui dinamika dan perkembangan serta posisi kompetitif industri online learning. Analisa tersebut dibuat berdasarkan 5 kompetitif yaitu: Ancaman pendatang baru (Potential Entrants), Kekuatan tawar-menawar pembeli (Buyers), Ancaman produk pengganti (Substitutes), Kekuatan pemasok (Suppliers), Ancaman persaingan dari pesaing pada industry yang sama (Industry Rivalry)
58
Gambar 4.15 Five Forces Model menurut Michael E. Porter (1985)
1. Ancaman pendatang baru (Potential Entrants) – Low Ancaman pendatang baru pada industri online learning tergolong rendah, karena membutuhkan modal yang besar untuk membangun infrastruktur terutama pada bidang teknologi yang mendukung bisnis ini. Selain itu belum jelasnya peraturan yang mengatur keberadaan online learning, membuat pendatang baru ragu untuk membangun bisnis ini. Selama ini hanya ada peraturan yang mengatur keberadaan kelas jarak jauh /
59
kelas jauh / kelas eksekutif (sabtu - minggu) yang tertuang dalam surat dari Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti, nomor 140/D5.1/T/2007.
2. Kekuatan tawar-menawar pembeli (Buyers) - High Konsumen memiliki pengaruh yang cukup signifikan di industri ini, karena konsumen memiliki banyak alternatif untuk memilih jenis perkuliahan yang akan ditempuhnya. Selain itu tingkat pendapatan juga mempengaruhi kekuatan tawar-menawar pembeli, pembeli cenderung menginginkan fasilitas dan layanan yang lebih, sehingga industri yang bergerak di bidang pendidikan
berlomba-lomba
untuk
meningkatkan
fasilitas
maupun
layananya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
3. Ancaman produk pengganti (Substitutes) - High Ancaman produk substitusi dari industri lain tergolong tinggi karena banyaknya produk pengganti seperti kelas reguler dan kelas internasional. Ancaman ini disebabkan oleh gencarnya promosi – promosi yang ditawarkan oleh setiap universitas, mulai dari fasilitas, biaya, akses ke dunia kerja, dan sebagainya.
60
4. Kekuatan pemasok (Suppliers) – High Kekukaton pemasok dalam hal ini adalah dosen tergolong tinggi, karena dosen salah satu pemegang kunci sukses di dalam online learning. Bagi Binus Online Learning untuk mencari dosen yang mampu mengajar dengan sistem pengajaran di Binus Online Learning sangat sulit, ini disebabkan karena sistem yang ada di Binus Online Learning sangat berbeda dengan sistem e-learning.
5. Ancaman persaingan dari pesaing pada industri yang sama (Industry Rivalry) – Low Ancaman persaingan dari industri pendidikan dalam bidang online learning termasuk rendah, karena hingga saat ini hanya ada 2 (dua) universitas yang menyelenggarakan online learning jenjang pendidikan strata 1 di Indonesia, yaitu Binus University dengan program Binus Online Learning dan Universitas Terbuka (Laporan Manajemen, 2010).
Dari hasil analisa Porter’s Five Forces dapat disimpulkan bahwa industri pendidikan dalam hal ini online learning ini memiliki posisi kompetitif yang sebagai berikut:
61
Tabel 4.2 Posisi Kompetitif Five Forces
Forces
Posisi Kompetitif
Ancaman pendatang baru (Potential Entrants)
Favourable
Kekuatan tawar-menawar pembeli (Buyers)
less favourable
Ancaman produk pengganti (Substitutes)
less favourable
Kekuatan pemasok (Suppliers)
less favourable
Ancaman persaingan dari pesaing industry yang sama (Industry Rivalry)
pada Favourable
4.2.5 Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Tujuan dari penggunaan analisa SWOT adalah untuk mengetahui faktor-faktor kunci dari segi internal maupun eksternal yang penting dan memiliki pengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan.
62
Gambar 4.16 Mengembangkan Strategi Pemasaran dari Analysis SWOT menurut Kotler & Keller (2009)
Dari hasil observasi wawancara dan dari data yang
dikumpulkan, dan
didapatkan suatu kesimpulan untuk perumusaan SWOT dari perusahaan ini, yaitu:
1. Analisis Lingkungan Internal • Kekuatan (Strengths) Tabel 4.3 Analisa Kekuatan Binus Online Learning
NO KEKUATAN 1.
Brand
KETERANGAN Binus Online Learning merupakan salah satu program dibawah Binus University, dimana Brand Binus sudah melekat di masyarakat, ini ter bukti dari survei Metro TV tahun 2010, dimana menurut survei
63
2.
ISO 9001:2000
3.
Fleksibel
4.
Berkualitas
tersebut Binus University meraih peringkat pertama sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang paling dipilih di lingkungan masyarakat. Sertifikasi ISO 9001 adalah pengakuan dasar dari mutu internasional. BINUS merupakan unversitas pertama di Indonesia, yang meraih Sertifikasi ISO 9001. Hal ini membuktikan bahwa BINUS UNIVERSITY telah siap untuk menghadapi era globalisasi. Penghargaan tersebut telah menyadarkan BINUS bahwa kualitas adalah hal yang paling penting, meliputi: penerapan, pemeliharaan dan peningkatan yang berkesinambungan. Dalam kegiatan belajar, mahasiswa dapat melakukan interaksi dengan dosen tanpa ada batasan waktu dan tempat. Kehadiran dalam tatap muka di ruang kelas tetap akan dilakukan, tetapi terbatas pada kegiatan yang bersifat pembahasan kasus, diskusi pemantapan pemahaman materi kuliah, dan pada saat mengikuti ujian. Interaksi dengan dosen dan praktisi sangat diutamakan untuk mendapatkan dan meningkatkan kemampuan dan wawasan mahasiswa dalam kegiatan praktis dan pengambilan keputusan yang real. Metode ini sangat cocok untuk pekerja professional dan entrepreneur bahkan ibu rumah tangga yang ingin melanjutkan studi S1 tanpa terkendala dengan waktu dan tempat. Beban kegiatan belajar untuk mahasiswa sudah disiapkan dan diperhitungkan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Mahasiswa dapat fokus belajar dengan
64
jumlah mata kuliah yang terbatas di tiap periode / semester, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal. Online Learning menggunakan LMS (learning management system) yang terintegrasi untuk membangun jaringan interakasi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen dan mahasiswa dengan pembimbing akademis. Dengan demikian mahasiswa online learning dipastikan mempunyai kualitas yang sama dengan mahasiswa yang melakukan sistem perkuliahan pada umumnya.
5.
Pembelajaran Global
6.
Jumlah Mahasiswa
7.
Jurusan
8.
Infrastruktur
Dengan metode pembelajaran online maka pembelajaran dapat dilakukan tanpa ada batasan waktu dan tempat, sehingga mahasiswa online akan berasal dari berbagai daerah dan negara yang akan dipandu oleh dosen-dosen BINUS yang tidak hanya berada di Jakarta tetapi juga yang sedang berada di luar negeri. Jumlah mahasiswa Binus Online Learning selalu meningkat setiap periodenya, peningkatan mencapai 50% - 300% Bervariasinya jurusan di Binus Online Learning memberikan banyak pilihan kepada calon mahasiswa untuk menentukan jurusan yang diinginkan, jurusan yang ada di Binus Online Learning merupakan jurusan pilihan yang paling diminati berdasarkan survei pihak manajemen Binus Online Learning Binus Online Learning didukung oleh infrastruktur teknologi yang sangat
65
memadai dari Binus University.
• Kelemahan (Weakness) Tabel 4.4 Analisa Kelemahan Binus Online Learning
NO KELEMAHAN 1.
Dukungan Top Management
2.
Kegiatan Ekstrakurikuler
3.
Prestasi akademik
4.
Sistem Penilaian
5.
Fasilitas Pendukung
KETERANGAN Dukungan Top Management dalam hal ini jurusan sangat kurang, dukungan berupa suply dosen. Ini disebabkan sistem pembelajaran di Reguler berbeda dengan Online Learning Dengan sistem Online Learning yang sekarang, kegiatan kemahasiswaan seperti organisasi, sangat tidak memungkinkan untuk dilakukan. Tidak adanya prestasi akademik disebabkan sistem online learning saat ini, dimana 80% tidak tatap muka di dalam kelas Sistem penilaian yang dimaksud adalah penilaian tugas, pada sistem Binus Online Learning, penilaian dilakukan secara online (soft copy), dimana dosen harus memeriksa satu tugas beberapa kali karena sistem akan kirim ulang tugas jika tugas tersebut masih banyak kesalahan setelah diperiksa dosen, dan ini sangat memakan waktu Kurangnya fasilitas pendukung seperti perpustakan tidak dibuka di hari minggu, sedangkan perkuliahan onsite dilakukan pada hari sabtu atau minggu.
66
2. Analisis Lingkungan Eksternal • Peluang (Opportunities) Tabel 4.5 Analisa Peluang Binus Online Learning
NO
PELUANG
1.
Kemacetan lalu lintas di Jakarta
2.
Jumlah Potensial Masyarakat
3.
Wireless-Fidelity (WiFi)
4. Karyawan
KETERANGAN Kemacetan lalu lintas di Jakarta merupakan peluang, mahasiswa tidak perlu terkena kemacetan karena perkuliahan dilakukan secara online. Tahun 2011, Jumlah Potensial Masyarakat untuk melanjutkan ke jenjang sarjana sekitar 83,360 juta jiwa Wifi sekarang ini bisa ditemukan di banyak teman, sehingga untuk mengakses internet dan melakukan perkuliahan online learning bisa dimana saja yang terhubung dengan Wifi Karyawan merupakan salah satu peluang bagi Binus Online Learning, banyak karyawan yang belum S1 ingin melanjutkan kuliah tetapi sulit karena harus bekerja, Online Learning merupakan salah satu pilihan karyawan untuk melanjutkan studi.
• Ancaman (Threats) Tabel 4.6 Analisa Ancaman Binus Online Learning
NO
ANCAMAN
KETERANGAN
67
1.
2.
3.
4. 5.
Kompetitor
Kompetitor merupakan salah satu ancaman bagi Binus Online Learning, kompetitor yang menjadi market leader saat ini adalah Universitas Terbuka Regulasi Saat ini regulasi untuk Online Learning belum jelas, sehingga kedepannya Online Learning dapat dikatakan ilegal atau tidak sah jika tidak adanya undang – undang yang jelas. Learning Management System yang LMS yang mudah diduplikasi bisa mudah diduplikasi dimanfaatkan oleh kompetitor maupun pendatang baru untuk membuat LMS yang serupa Pendatang Baru Pendatang baru merupakan salah satu ancaman bagi Binus Online Learning. Saat ini image e-learning di kalangan Image e-learning masyarakat sebagai sarana pembelajaran yang kurang berkualitas, sehingga ketika online learning dibentuk, banyak yang meragukan akan kualitas online learning itu sendiri.
Dari hasil analisa SWOT dapat disimpulkan bahwa : 1) Binus Online Learning memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, jika dilihat dari jumlah mahasiswa baru setiap periode naik sekitar 50% - 300%. 2) Binus Online Learning terus meningkatkan pelayanan dan sistem yang sedang berjalan agar menarik minat calon mahasiswa dan memperoleh growth yang lebih baik lagi.
68
4.2.6 Ansoff’s Matrix
Gambar 4.17 Ansoff’s Product – Market Expansion Grid
Berdasarkan Ansoff’s Matrix, strategi yang dilakukan Binus University
untuk
meningkatkan
penjualan
Online
Learning
yaitu
menggunakan strategi Market Penetration, dimana Market Penetration merupakan strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan dari produk yang sekarang ada, untuk segmen pasar yang sekarang ada tanpa mengubah produknya. Strategi yang dilakukan Binus University untuk meningkatkan penjualan Online Learning melalui Binus Online Learning dengan 4 (Empat) Action Plan berikut ini :
69
1. Opening new programs and developing selected programs
Gambar 4.18 Action Plan 1 (sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)
2. Developing cooperation with other institutions
Gambar 4.19 Action Plan 2 (sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)
70
3. Strengthening Internationalization
Gambar 4.20 Action Plan 3 (sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)
4. Improving Service Quality and Technology Support
Gambar 4.21 Action Plan 4 (sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)
71
Dari hasil analisa Ansoff’s Matrix, dapat disimpulkan bahwa strategi Binus University dalam membangun Binus Online Learning dengan meningkatkan penjualan Online Learning melalui Binus Online Learning, yaitu dengan cara berikut :
1. Strengthening academic capacity in online learning 2. Kerjasama dengan institusi lain. 3. Specialized market segment and product development 4. Building an excellent infrastructure to enhance competitive advantage.
4.3 Summary
Binus Online Learning di-launching pada bulan Agustus 2008, dan memulai perkuliahan pada Februari 2009, Sejarah Binus Online Learning dimulai pada tahun 2006 dimana Binus University membuka kursus online yaitu eManagement.
Dalam membentuk Binus Online Learning, Binus University dalam hal ini divisi Excellent Center In E-Learning (Excel) melakukan strategi-strategi untuk menciptakan sebuah produk baru (Binus Online Learning), strategi yang dilakukan adalah Product Development dan Bauran Pemasaran (4P), dalam
72
Product Development divisi Excel melakukan tahapan Idea Generation (Tahapan terbentuknya E-Management yang merupakan cikal bakal Binus Online Learning terbentuk), Idea Screening (Tahapan pengalihan dari E-Management ke Binus Online Learning, karena setelah dilakukan survei, masyarakat lebih memilih degree dari pada sertifikasi kursus dan pada tahapan ini juga mulai ditentukan lingkup pasar dan target pasar), selanjutnya Commercialization (Tahapan ini merupakan tahapan akhir yaitu peluncuran Binus Online Learning). Dalam Tahapan pengembangan produk baru ini (Binus Online Learning) menerapkan strategi bauran 4P (Product, Price, Place, Promotion), dimana produk yang dihasilkan adalah Pendidikan / Edukasi, dengan harga 60% - 70% dari harga reguler Binus University, yaitu sekitar Rp. 39.000.000,- yang harapannya adalah untuk mendapatkan peminat (mahasiswa baru) yang cukup signifikan. Binus Online
learning
dapat
diakses
melalui
www.online.binus.ac.id
dan
www.online.binus.edu. Promosi yang dilakukan dengan sistem “Below The Line” yaitu dengan cara: Direct Marketing, Open House, dan sebagainya.
Setelah
Binus
Online
Learning
di-launching,
Binus
University
menerapkan strategi – strategi untuk membangun Binus Online Learning menjadi lebih besar lagi, Strategi yang diterapkan adalah Competitive Forces dalam pemasaran (Potential Entrants, Buyers, Substitutes, Suppliers, Industry Rivalry) mengetahui dinamika dan perkembangan serta posisi kompetitif industri online
73
learning, strategi yang lain adalah analisa SWOT (Strengths, weaknesses, oppurtunities, threats) yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kunci dari segi internal maupun eksternal yang penting dan memiliki pengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan. Serta strategi Market Penetration yaitu pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan dari produk yang sekarang ada, untuk segmen pasar yang sekarang ada tanpa mengubah produknya, Penerapan strategi Market Penetration oleh Binus University dengan membuat konsep Action Plan, yaitu : Opening new programs and developing selected programs, Developing cooperation with other institutions, Strengthening Internationalization , Improving Service Quality and Technology Support.
Kedepannya harapan Binus terhadap Binus Online Learning tetap dipertahankan dengan pasar yang berbeda dengan kelas reguler, yaitu karyawan / masyarakat yang ingin melanjutkan perkuliahan ke jenjang perguruan tinggi (dalam hal ini sarjana) yang terbentur dengan waktu dan lokasi.