BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007–2011 (dalam jutaan)
2007
Pendapatan Bunga (Rp) 23.928.549
∆ Absolut (Rp) -
2008
27.336.237
3.407.688
14.24
2009
32.598.964
5.262.727
19.25
2010
33.931.650
1.332.686
4.09
2011
37.730.019
3.798.369
11.19
Tahun
Rata-rata Perubahan
∆ Relatif -
12.19
Sumber: PT Bank Mandiri, Tbk
Pada tabel di atas disajikan data perkembangan pendapatan bunga berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan selama periode 20072011. Pendapatan bunga pada tahun 2007 Rp 23.928.549 naik menjadi Rp 27.336.237 di tahun 2008. Pada tahun 2009 pendapatan bunga sebesar Rp 32.598.964 naik sebesar Rp 1.332.686 pada tahun 2010, yaitu menjadi Rp 33.931.650. Pada tahun 2011 pendapatan bunga mengalami peningkatan
53
sebesar Rp 3.798.369 menjadi Rp 37.730.019. Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank Mandiri dalam memberikan kredit telah berhasil untuk meningkatkan pendapatan bunganya. 4.1.2 Perkembangan Beban Bunga Tabel 4.2 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Beban Bunga Tahun 2007–2011 (dalam jutaan) Tahun
Beban Bunga (Rp)
∆ Absolut (Rp)
∆ Relatif
-
-
2007
11.142.628
2008
12.536.617
1.393.989
12.51
2009
15.821.849
3.285.232
26.20
2010
14.413.041
-1.408.808
-8.90
2011
15.954.037
1.540.996
10.69
Rata-rata Perubahan
10.12
Sumber: PT Bank Mandiri, Tbk
Pada tabel di atas disajikan data perkembangan beban bunga berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan selama periode 20072011. Beban bunga pada tahun 2007 sebesar Rp 11.142.628 naik menjadi Rp 12.536.617 di tahun 2008. Pada tahun 2009 beban bunga naik sebesar 3.285.232, yaitu menjadi sebesar 15.821.849. Pada tahun 2010 beban bunga sebesar Rp. 14.413.041. Pada tahun 2011, beban bunga naik sebesar Rp. 1.540.996, yaitu menjadi Rp. 15.954.037.
54
4.1.3 Perkembangan Laba Bersih
Tabel 4.3 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Laba Bersih Tahun 2007–2011 (dalam jutaan) Laba Bersih (Rp)
2007
4.346.224
∆ Absolut (Rp) -
2008
5.312.821
966.597
22.23
2009
7.155.464
1.842.643
34.68
2010
9.369.226
2.213.762
30.93
2011
12.695.885
3.326.659
35.50
Tahun
Rata-rata Perubahan
∆ Relatif -
30.84
Sumber: PT Bank Mandiri, Tbk
Pada tabel di atas disajikan data perkembangan laba bersih berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan selama periode 2007-2011. Laba bersih pada tahun 2007 Rp 4.346.224 naik menjadi Rp 5.312.821 di tahun 2008. Pada tahun 2009 laba bersih naik sebesar Rp 1.842.643, yaitu menjadi sebesar Rp 7.155.464. Pada tahun 2010 laba bersih sebesar Rp 9.369.226. Pada tahun 2011, laba bersih naik sebesar Rp 3.326.659, yaitu menjadi Rp 12.695.885. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa laba bersih PT Bank Mandiri Tbk selama tahun 2007-2011 mengalami peningkatan. Data dalam penelitian ini termasuk data sekunder yang diperoleh dari Perpustakaan Bank Mandiri (Persero) dan Learning Center Group di Plaza Mandiri. Data yang diperoleh diolah dan diklasifikasikan ke dalam data
55
variabel independen maupun data variabel dependen serta dilakukan pengujian data. Data yang digunakan, yaitu laporan keuangan selama lima tahun per triwulan dari tahun 2007 - 2011. Pada Tabel 4.4 akan disajikan berupa data pendapatan bunga, beban bunga dan laba bersih. Tabel 4.4 Posisi Pendapatan Bunga, Beban Bunga dan Laba Bersih (Dalam jutaan Rupiah) TAHUN TRIWULAN
2007
2008
2009
2010
2011
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
PENDAPATAN BUNGA
6.761.339 12.334.832 16.838.980 23.928.549 6.141.951 12.174.971 19.004.924 27.336.237 8.567.659 16.603.764 24.359.154 32.598.964 8.029.910 16.217.830 25.633.514 33.931.650 8.774.036 18.121.231 27.512.123 37.730.019
BEBAN BUNGA
2.961.937 5.642.956 7.812.508 11.142.628 2.757.029 5.170.577 8.337.451 12.536.617 4.173.945 7.943.343 12.034.428 15.821.849 3.395.440 6.848.449 10.898.696 14.413.041 3.812.027 7.738.342 11.796.121 15.954.037
LABA BERSIH 1.026.402 2.139.201 3.152.913 4.346.224 1.389.402 2.609.226 3.953.196 5.312.821 1.400.395 2.926.657 4.619.712 7.155.464 2.003.444 4.034.094 6.385.628 9.369.226
3.870.551 6.514.238 9.487.978 12.695.885
Sumber: PT Bank Mandiri, Tbk
Berdasarkan data yang diperoleh, penulis menggunakan analisis statistik deskriptif yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
56
gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel penelitian, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum. Berdasarkan data pada tabel 4.4, berikut ini ditampilkan tabel yang memuat hasil pengolahan data statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini. 4.1.4 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pendapatan bunga, beban bungan dan laba bersih disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Mean Laba Bersih Pendapatan Bunga Beban Bunga
Berdasarkan
4719632.85 19130081.85 8559571.05
Std. Deviation 3095775.586 9613905.140 4293311.728
N 20 20 20
tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa N merupakan
jumlah data penelitian yang digunakan yaitu sebanyak 20 sampel. Tabel di atas memperlihatkan bahwa rata – rata laba bersih pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk tahun 2007 – 2011 per triwulan sebesar 4719632.85 dengan standar deviasi sebesar 3095775.59. Tabel di atas juga memperlihatkan bahwa rata – rata pendapatan bunga pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2007 – 2011 sebesar 19130081.85 dengan standar deviasi sebesar 9613905.140.
57
Tabel di atas juga memperlihatkan bahwa rata – rata beban bunga pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2007 – 2011 sebesar 8559571.05 dengan standar deviasi sebesar 4293311.728. 4.1.5 Uji Asumsi Klasik a. Normalitas Data Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Uji
Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho : data berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal Hasil uji Kolmogorov-Smirnov tampak di bawah ini : Tabel 4.6 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z a,,b
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
20 .0000000 9.40269344E5 .141 .141 -.107 .630 .822
Berdasarkan tabel di atas, tingkat signifikan dari uji normalitas residual sebesar 0,822. Nilai tersebut selanjutnya dibandingkan dengan
58
tingkat signifikan () yang ditetapkan sebesar 0,05, nilai signifikan dari uji normalitas lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau dengan kata lain data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Pengujian multikolonieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai collinearity statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas. Hasil pengujian terlihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Coefficientsa Correlations Model 1
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics Part
Tolerance
VIF
Pendapatan Bunga
.869
.867 .526
.125
3.811
Beban Bunga
.795
-.793 -.393
.125
3.811
a. Dependent Variable: Laba Bersih
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variable). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Multikolonieritas terjadi apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih besar dari 10. Berdasarkan Tabel di atas. Terlihat nilai VIF untuk pendapatan bunga sebesar 3,811 dan beban bunga sebesar 3,811, yang berarti nilai VIF semua variabel independennya lebih kecil dari 10.
59
Sedangkan nilai tolerannya lebih besar dari 0.1. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas, sehingga model tidak mengandung multikolonieritas. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lainnya yang disusun menurut runtun waktu. Untuk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan dengan pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson, dengan membandingkan nilai tabel Durbin Watson. Tabel 4.8 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi Model Summaryb Change Statistics Model 1
R Square Change .909
F Change 84.516
df1 df2 2
17
Sig. F Change .000
Durbin-Watson 1.889
b. Dependent Variable: Laba Bersih
Pada kolom nilai Durbin-Watson didapat nilai dhitung sebesar 1,889, nilai ini dibandingkan dengan nilai d tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 20 dan jumlah variabel independen 2 maka didapatkan nilai batas atas (du) 1,537 dan nilai batas bawah (dl) 1,100, dimana nilai dhitung 1,889, lebih besar dari nilai batas atas (du) 1,537 dan kurang dari 4 – 1,537 = 2.463, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
60
autokorelasi positf atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi pada model regresi pendapatan bunga dan beban bunga terhadap laba bersih. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Masalah heteroskedastisitas dalam
penelitian ini dideteksi dengan uji
korelasi Rank Spearman, dengan syarat nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan dari hasil olah data, hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.9 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas Correlations Pendapatan Bunga Spearman's rho
Pendapatan Bunga
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Beban Bunga Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Unstandardiz Correlation Coefficient ed Residual Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Beban Bunga
1.000 .
Unstandardized Residual **
.977 .000
-.116 .627
20
20
20
.977 .000
**
1.000 .
-.131 .582
20
20
20
-.116
-.131
1.000
.627 20
.582 20
. 20
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi pendapatan bunga sebesar 0,627 dan signifikasi beban bunga sebesar
61
0,582. Karena nilai signifikasi kedua variabel independen tersebut lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam
model regresi tidak
terjadi masalah heteroskedasitas. Pada uji heteroskedastisitas dengan grafik plot. Dengan melihat grafik profile plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplot penelitian ini terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
62
Laba bersih berdasarkan masukan variabel independennya pendapatan bunga dan beban bunga. 4.1.6 Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Pertama Ho1 :
Tidak terdapat pengaruh
yang signifikan Pendapatan bunga
terhadap Laba bersih. Ha1 :
Terdapat pengaruh yang signifikan Pendapatan bunga terhadap Laba bersih.
Langkah pengujian: 1) Korelasi Sederhana Tabel 4.10 Korelasi Sederhana antara Pendaptan bunga dengan Laba Bersih Correlations Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga
Pearson Correlation
Laba Bersih 1
Sig. (2-tailed) N Laba Bersih
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.869
**
.000 20
20
.869**
1
.000 20
20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 17 dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara pendapatan bunga dengan Laba Bersih sebesar 0,869 ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan positif
63
antara pendapatan bunga dengan laba bersih pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. b. Regresi Linier Sederhana Tabel 4.11 Koefisien Regresi Linier Sederhana antara Pendapatan bunga terhadap Laba Bersih Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-815122.643
823778.581
-.989 .336
.293
.039
.869 7.434 .000
Pendapatan Bunga a. Dependent Variable: Laba Bersih
Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Ŷ = -815122.643+ 0,293X1 Konstanta a sebesar -815122.643 menyatakan bahwa jika nilai pendapatan bunga (0), maka nilai Laba Bersih sebesar -815122.643 satuan atau turun sebesar -815122.643. Koefisien b sebesar 0,293 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan pendapatan bunga akan meningkatkan Laba Bersih sebesar 0,293. c. Uji Signifikansi Regresi Linier Perumusan hipotesis Ho2 : β = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan bunga dengan Laba Bersih)
64
Ha : β ≠ 0
(terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan bunga dengan Laba Bersih)
Signifikan jika thitung > ttabel ; atau -t hitung < -ttabel : Ho ditolak dengan asumsi ttabel : tα/2 ; n-2 Tabel. 4.12 Uji Signifikansi Regresi Linier Sederhana antara Pendapatan bunga terhadap Laba Bersih Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Pendapatan Bunga
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-815122.643
823778.581
-.989 .336
.293
.039
.869 7.434 .000
a. Dependent Variable: Laba Bersih
Berdasarkan perhitungan di atas didapat nilai thitung sebesar 7,434, nilai ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai dari ttabel sebesar 2,10. Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa nilai dari t hitung sebesar 7,434 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,10, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti antara pendapatan bunga berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
65
d. Koefisien Determinasi
Tabel. 4.13. Koefisien Determinasi Pendapatan bunga terhadap Laba Bersih b
Model Summary Model
R
1
R Square
.869a
Adjusted R Square
.754
.741
Std. Error of the Estimate 1576550.287
a. Predictors: (Constant), Pendapatan Bunga b. Dependent Variable: Laba Bersih
KD = r2 x 100% KD = 0,754 x 100% KD = 75,4% Koefisien determinasi sebesar 75,4% artinya bahwa Laba Bersih dipengaruhi oleh pendapatan bunga sebesar 75,4% sedangkan sisanya sebesar 24.6% dipengaruhi oleh faktor lain. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Ho2 : Tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara Beban Bunga
terhadap Laba Bersih. Ha2 : Terdapat pengaruh
yang signifikan antara Beban Bunga terhadap
Laba Bersih.
66
Langkah pengujian: a. Korelasi Sederhana Tabel. 4.14. Korelasi Sederhana Beban Bunga dengan Laba Bersih Correlations Laba Bersih Laba Bersih
Pearson Correlation
Beban Bunga 1
-.795
Sig. (2-tailed)
.000
N Beban Bunga
**
Pearson Correlation
20
20
-.795**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
20
20
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara beban bunga dengan Laba Bersih sebesar -0,795, ini menunjukkan adanya hubungan yang negatif kuat antara beban bunga dengan Laba Bersih pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. b. Regresi Linier Sederhana
Tabel. 4.15 Koefisien Regresi Linier Sederhana Beban Bunga terhadap Laba Bersih Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
365729.258
1010363.617
-.362 .722
-.604
.109
-.795 -5.565 .000
Beban Bunga a. Dependent Variable: Laba Bersih
67
Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Ŷ = 365729.258 - 0,604X2 Konstanta a sebesar 365729.258 menyatakan bahwa jika nilai beban bunga konstan (0), maka nilai Laba Bersih sebesar 365729.258. Koefisien b sebesar 0,604 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan beban bunga akan menurunkan Laba Bersih sebesar 0,604. c. Uji Signifikansi Regresi Linier Sederhana Perumusan hipotesis Ho : β = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara beban bunga dengan Laba bersih) Ha : β ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara beban bunga dengan Laba bersih) Signifikan jika thitung > ttabel ; atau -t hitung < -ttabel : Ho ditolak dengan asumsi ttabel : tα/2 ; n-2 Tabel. 4.16 Uji Signifikansi Regresi Linier Sederhana Beban Bunga terhadap Laba Bersih Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
365729.258
1010363.617
-.604
.109
Beban Bunga a. Dependent Variable: Laba Bersih
68
Standardized Coefficients Beta
t
.795
Sig.
-.362
.722
-5.565
.000
Berdasarkan perhitungan di atas didapat nilai thitung sebesar -5,565, nilai ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai dari ttabel sebesar -2,10. Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa nilai dari thitung sebesar -5,565 lebih besar dari nilai ttabel sebesar -2,10, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti antara beban bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laba bersih. d. Koefisien Determinasi
Tabel. 4.17 Koefisien Determinasi Beban Bunga terhadap Laba Bersih Model Summaryb
Model
R
1
-.795
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.632
.612
1928253.211
a. Predictors: (Constant), Beban Bunga
KD = r2 x 100% KD = 0,632 x 100% KD = 63,2% Koefisien determinasi sebesar 63,2% artinya bahwa Laba Bersih dipengaruhi oleh Beban Bunga sebesar 63,2% sedangkan sisanya sebesar 36.8% dipengaruhi oleh faktor lain.s
69
c. Pengujian Hipotesis Ketiga Ho3 : Tidak terdapat pengaruh antara pendapatan bunga dan beban bunga terhadap laba bersih. Ha3 : Terdapat pengaruh antara pendapatan bunga dan beban bunga terhadap laba bersih. Langkah pengujian: a. Korelasi Berganda Tabel. 4.18. Korelasi Berganda antara Pendapatan bunga dan Beban Bunga terhadap Laba Bersih Model Summaryb
Model 1
R .953a
R Square .909
Adjusted R Square .898
Std. Error of the Estimate 989357.262
a. Predictors: (Constant), Beban Bunga, Pendapatan Bunga b. Dependent Variable: Laba Bersih
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara pendapatan bunga, beban bunga dengan laba bersih sebesar 0.953, ini menunjukkan adanya hubungan yang positif sangat kuat antara pendapatan bunga dan beban bunga dengan laba bersih pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
70
b. Regresi Linier Berganda Tabel. 4.19 Koefisien Regresi Linier Berganda Pendapatan bunga dan Beban Bunga terhadap Laba Bersih Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
-561507.737
519121.227
1.119
.156
3.316
-1.884
.352
Pendapatan Bunga Beban Bunga
Sig.
-1.082
.295
7.168
.000
-2.479 -5.358
.000
a. Dependent Variable: Laba Bersih
Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Ŷ = -561507.737 + 1,119X1 - 1,884X2 Konstanta a sebesar -561507.737 menyatakan bahwa jika nilai Pendapatan bunga dan beban bunga konstan (0), maka nilai Laba bersih sebesar -561507.737. Koefisien b1 sebesar 1,119 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan pendapatan bunga akan menaikkan Laba Bersih sebesar 1,119. Koefisien b 2 sebesar -1,884 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan Beban Bunga akan menurunkan Laba Bersih sebesar -1,884.
71
c. Uji Signifikansi Regresi Linier Berganda Perumusan hipotesis: Ho : β1 = β2 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan bunga dan beban bunga terhadap Laba bersih) Ha : β 1 ≠ β2 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan bunga dan beban bunga terhadap Laba bersih) Signifikan jika Fhitung > Ftabel : Ho ditolak dengan asumsi Ftabel : F α ; k ; n-k-1 Tabel. 4.20 Uji Signifikansi Regresi Linier Berganda Pendapatan bunga dan Beban Bunga terhadap Laba Bersih ANOVA b Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
1.655E14
2
8.273E13
Residual
1.664E13
17
9.788E11
Total
1.821E14
19
F 84.516
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Beban Bunga, Pendapatan Bunga b. Dependent Variable: Laba Bersih
Berdasarkan perhitungan di atas didapat nilai Fhitung sebesar 84,516 nilai ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai dari Ftabel sebesar 3,59. Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa nilai dari Fhitung sebesar 84,516 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,59, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti antara pendapatan bunga,
72
dan Beban Bunga berpengaruh signifikan terhadap Laba bersih pada PT Bank Mandiri Tbk. d. Koefisien Determinasi Tabel. 4.21 Koefisien Determinasi Pendapatan bunga dan Beban bunga terhadap Laba Bersih Model Summary
Model
R
1
R Square
.953a
.909
b
Adjusted R Square .898
Std. Error of the Estimate 989357.262
a. Predictors: (Constant), Beban Bunga, Pendapatan Bunga b. Dependent Variable: Laba Bersih
KD = r2 x 100% KD = 0,898 x 100% KD = 89,8% Pada analisis regresi berganda, untuk menentukan koefisien determinasi digunakan nilai Adjusted R Square. Hal ini disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan Pada tabel di atas, diketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0.898. Artinya 89,8% Laba bersih dipengaruhi oleh pendapatan bunga dan beban bunga, sedangkan sisanya sebesar 10.2% dipengaruhi oleh faktor lain.
73
4.2 Pembahasan Berdasarkan pengujian hipotesis pertama pada analisis di atas dapat diketahui koefisien korelasi antara pendapatan bunga dengan Laba Bersih sebesar 0,807, ini menunjukan adanya hubungan positif sangat kuat antara pendapatan bunga dengan Laba bersih. Model regresi pendapatan bunga terhadap Laba bersih memiliki persamaan regresi : Ŷ = -815122.643+ 0,293X1 Konstanta a sebesar - 815122.643 menyatakan bahwa jika nilai pendapatan bunga konstan (0), maka nilai Laba bersih sebesar - 815122.643 satuan. Koefisien b sebesar 0,293 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan pendapatan bunga akan menaikkan Laba bersih sebesar 0,293. Uji signifikansi regresi menunjukan nilai dari thitung sebesar 7,434, lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,10, maka dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti antara pendapatan bunga dan Laba bersih memiliki pengaruh signifikan. Nilai koefisien determinasi sebesar 75,4% artinya bahwa Laba bersih dipengaruhi oleh pendapatan bunga sebesar 75,4% sedangkan sisanya sebesar 24.6% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua pada analisis di atas dapat diketahui koefisien korelasi antara Beban Bunga dengan Laba bersih sebesar
74
-0,795, ini menunjukkan adanya hubungan negatif kuat antara beban bunga dengan laba bersih. Model regresi Beban Bunga terhadap Laba bersih memiliki persamaan regresi : Ŷ = 365729.258 - 0,604X2 Konstanta a sebesar 365729.258 menyatakan bahwa jika nilai beban bunga (0), maka nilai Laba bersih sebesar 365729.258. Koefisien b sebesar 0,604 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan beban bunga akan menurunkan Laba bersih sebesar 0,604. Uji signifikansi regresi menunjukkan nilai dari thitung sebesar -5,565, lebih besar dari nilai ttabel sebesar -2,10, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti antara Beban Bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap Laba bersih. Nilai koefisien determinasi sebesar 63.2% artinya bahwa Laba bersih dipengaruhi oleh Beban Bunga sebesar 63,2% sedangkan sisanya sebesar 36.8% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga pada analisis di atas dapat diketahui koefisien korelasi antara pendapatan bunga dan beban bunga dengan Laba bersih sebesar 0.953, ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara pendapatan bunga dan beban bunga dengan Laba bersih. Model regresi pendapatan bunga dan beban bunga terhadap Laba bersih memiliki persamaan regresi :
75
Ŷ = -561507.737 + 1,119X1 - 1,884X2 Konstanta a sebesar -561507.737 menyatakan bahwa jika nilai pendapatan bunga dan beban bunga konstan (0), maka nilai laba bersih sebesar 561507.737. Koefisien b1 sebesar 1,119 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan pendapatan bunga akan menaikkan Laba bersih sebesar 1,119 Koefisien b 2 sebesar -1,884 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan beban bunga akan menurunkan laba bersih sebesar -1,884 Uji signifikansi regresi menunjukkan nilai dari Fhitung sebesar 84,516 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,59, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti antara pendapatan bunga, beban bunga dan laba bersih memiliki pengaruh signifikan. Nilai koefisien determinasi sebesar 89,8% artinya bahwa Laba bersih dipengaruhi oleh pendapatan bunga, beban bunga sebesar 89,8% sedangkan sisanya sebesar 10.2 % dipengaruhi oleh faktor lain.
76