Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Schedule Proyek Proses pembuatan schedule proyek adalah untuk mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling berkaitan antara satu sama yang lainnya. Pembuatan schedule pada proyek south quarter telah direncanakan pada saat tender berlangsung. Perencanaannya pun telah disesuaikan dengan persyaratan waktu yang disediakan oleh pemilik proyek. Berikut master schedule awal untuk pekerjaan struktur pada proyek south quarter :
Gambar 4-1 Master schedule pekerjaan struktur proyek south quarter
Analisa dan Pembahasan
IV.1
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Disaat pekerjaan struktur belum dimulai, pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan pada pekerjaan pondasi dan galian yang dilaksanakan oleh NSC (Nominated Sub Contractor). Disaat yang bersamaan pula proses penjualan unit oleh pihak marketing mengalami kemajuan yang sangat baik, sehingga pihak manajemen pimilik proyek meminta proses percepatan pekerjaan pada proyek south quarter tersebut. Tahapan percepatan tersebut diawali pada pekerjaan struktur. Dilakukanlah serangkaian perubahan metode pekerjaan dan schedule perubahan yang mengikutinya. Berikut master schedule percepatan pada pekerjaan struktur (speed up) rencana :
Gambar 4-2 Master schedule percepatan pada pekerjaan struktur (speed up) Analisa dan Pembahasan
IV.2
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
4.2 Metode Speed Up Dari proses percepatan schedule yang diinginkan terdapat beberapa perubahan metode pelaksanaan, diantaranya : 1. Perubahan system joint tulangan core wall dengan element horisontal & vertical; 2. Chemical Anchor; 3. Struktur Tangga; 4. Penambahan Material Bekisting; 5. Penambahan Tower Crane (TC).
Pembahasan 1. Perubahan system joint tulangan core wall dengan element horisontal & vertical Perubahan metode system joint yang awalnya menggunakan ikatan bendrat untuk setiap sambungan pembesian diubah menggunakan coupler. Sistem kerja coupler ini menngunakan material sambungan seperti socket yang dipress, sehingga proses pelaksanaan pekerjaan tersebut menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Berikut keuntungan terhadap pemakaian metode joint coupler : a. Coupler sangat efisien Mudah dipasang sehingga lebih hemat waktu, Tidak diperlukan tenaga kerja yang terampil, Mengurangi sampah pembuangan sisa tulangan baja, Menyelesaikan kesulitan proses konstruksi dalam penyisipan antar tulangan baja yang rapat, Menyelesaikan kesulitan proses konstruksi dalam pengisian beton dalam celah yang sempit, Tidak merusak bekisting core. b. Coupler sangat kuat Telah dilakukan uji tarik sambungan coupler. Hasilnya tulangan baja itulah yang putus. Analisa dan Pembahasan
IV.3
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
2. Chemical Anchor Perubahan metode sambungan pembesian plat area core yang awalnya menggunakan block out ataupun stek lipat diubah dengan chemical anchor. Hal ini sangat beralasan mengingat proses pelaksaanaan pembesian plat lantai menjadi lebih cepat, efisien, dan aman. Berikut keuntungan terhadap pemakaian metode chemical anchor : a. Sangat efisien Mudah dipasang sehingga lebih hemat waktu, Tidak diperlukan tenaga kerja yang terampil, Menyelesaikan kesulitan proses konstruksi dalam penyisipan antar tulangan baja yang rapat, Menyelesaikan kesulitan proses konstruksi dalam pengisian beton dalam celah yang sempit. b. Lebih aman 3. Struktur Tangga Metode pelaksanaan yang diubah dari struktur tangga ini adalah dengan memakai system precast. Selain tinggi bangunan untuk setiap lantainya yang memiliki ukuran yang sama/ typical, bentuk dan juga ukuran tangga tersebut typical. Dengan menggunakan metode precast ini dapat meminimalkan waktu pelaksanaan pada struktur tangga tersebut. Berikut keuntungan terhadap pemakaian metode chemical anchor : a. Volume produksi; b. Pengendalian mutu maksimum; c. Waktu konstruksi lebih cepat; d. Pemasangan relatif tidak tergantung pada cuaca; e. Sedikit tenaga terampil yang diperlukan di lapangan. 4. Penambahan Material Bekisting Penambahan bekisting ini lebih difokuskan terhadap pembagian zona kerja yang mengharuskan persediaan bekisting cukup tanpa harus menunggu waktu bongkar/ umur beton yang cukup. Dengan adanya
Analisa dan Pembahasan
IV.4
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
penambahan tersebut, maka pola/ siklus bekisting dapat diatur menjadi lebih mudah. Berikut keuntungan terhadap pemakaian metode chemical anchor : a. Volume produksi; b. Waktu konstruksi lebih cepat; c. Kekuatan beton yang baik. 5. Penambahan Tower Crane (TC) Metode pelaksanaan yang dipakai untuk sistem kerja TC sama saja dengan yang sebelumnya, hanya saja dititikberatkan terhadap pembagian area dan jam kerja untuk setiap TC nya. Dengan adanya penambahan 1 unit TC, maka akan menambah jangkauan area dan menghemat waktu pelaksanaan yang saat berjalannya konstruksi tanpa harus menunggu/ berbagi pekerjaan dengan item kerjaan lainnya. 4.3 Analisa Pelaksanaan
Analisa dan Pembahasan
IV.5
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Gambar 4-3 Master schedule pekerjaan struktur proyek South Quarter (Detail)
1. Schedule Awal Pada gambar diatas, tertera master schedule awal pelaksanaan pekerjaan struktur pada proyek south quarter dilaksanakan dalam jangka waktu 358 hari. Pekerjaan tersebut meliputi pekerjaan pembesian, bekisting, dan pengecoran. Untuk master schedule awal ini dapat dilihat titik vital pelaksanaan berada pada area tower (typical). Dengan metode awal ini, pelaksanaan perlantainya untuk area tower ditargetkan selama 18 hari dan overlaping untuk lantai berikutnya dengan jarak 10 hari. Pekerjaan tersebut telah diperhitungkan mengenai kendala yang kemungkinan besar akan terjadi dengan perhitungan durasi 10 hari per lantai per zone, diantaranya : 1. Cuaca, 2. Tower Crane Lose Time a. Kerusakan
Analisa dan Pembahasan
IV.6
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
b. Jacking TC c. Sabuk TC 3. Man Power A. Bekisting SIKLUS BEKISTING NORMAL slab lapis ke - 2A
4 slab lapis ke - 1A
3 slab lapis ke – 3
2
30,5 hr
28,5 hr
26,5 hr
20,5 hr
18,5 hr
16,5 hr
10,5 hr
8,5 hr
6,5 hr
+
10 hr
+
10 hr
15,5 hr
slab lapis ke – 1
Base
10 hr
25,5 hr
slab lapis ke – 2
1
+
5,5 hr
Dari siklus bekisting lantai diatas diperhitungkan pelaksanaan bekisting balok + plat lantai selama 5,5 hari perzone nya. Berlanjut ke zone berikutnya dengan jarak 1-2 hari. Untuk lantai selanjutnya dikerjakan setelah pekerjaan kolom selesai. Pekerjaan kolom ini memakan waktu 2,3 hari ≈ 2,5 hari. Sesuai dengan perhitungan pekerjaan perzone nya, maka siklus perlantainya adalah 10 hari. Perhitungannya sbb: Pembesian balok + plat lantai
= +3,5 hr
Pengecoran balok + plat lantai
= +0,5 hr
Pembesian kolom
= +1,3 hr
Bekisting kolom
= +0,6 hr
Pengecoran kolom
= +0,4 hr
Bekisting balok + plat lantai berikutnya
= +5,5 hr
Analisa dan Pembahasan
IV.7
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Overlap pekerjaan bekisting balok + plat terhadap pekerjaan kolom
= -1,8 hr = +10 hr
B. Pembesian Metode pembesian yang dipakai masih bersifat umum. Titik vital pada pekerjaan pembesian berupa sambungan dan penjangkaran. Untuk sambungan antar pembesian menggunakan metode ikatan kawat/ bendrat. Begitu juga halnya pada penjangkaran untuk balok area yang berada pada area core wall yang dilakukan secara manual. Sedangkan untuk plat lantai area core dilaksanakan dengan metode stek lipat. Hal ini menyebabkan penggunaan waktu pelaksanaan menjadi lebih lama. Mutu yang dihasilkanpun tidak maksimal. Pada proyek south quarter ini, pekerjaan pembesian terdiri dari : Pembesian vertikal Pekerjaan kolom, membutuhkan waktu pelaksanaan selama 1,3 hari. Pekerjaan core wall, membutuhkan waktu pelaksanaan selama 2,5 hari. Pembesian horizontal Balok dan plat lantai yang membutuhkan waktu pelaksanaan selama 3,5 hari. C. Struktur Tangga Pada pekerjaan tangga menggunakan metode pemasangan langsung dilapangan, baik berupa bekisting, pembesian, maupun pengecoran. Tahapan – tahapan pelaksanaannya mengikuti posisi lantai dengan selisih pelaksanaan 3 lantai. Pekerjaan inipun membutuhkan waktu pelaksanaan selama 8 hari. 2. Schedule Percepatan Untuk sistem perubahan metode percepatan akan dilakukan pada lantai Analisa dan Pembahasan
IV.8
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
typical, dimulai dari lantai 2 s/d atap.
Gambar 4-4 Master schedule percepatan pada pekerjaan struktur (Detail)
Pada gambar diatas, tertera master schedule percepatan pelaksanaan pekerjaan struktur pada proyek south quarter yang dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 240 hari. Pekerjaan yang difokuskan untuk percepatan adalah pembesian dan bekisting. Untuk master schedule percepatan ini dapat dilihat titik vital pelaksanaan berada pada area tower (typical). Dengan metode awal ini, pelaksanaan perlantainya untuk area tower ditargetkan selama 14 hari dan overlaping untuk lantai berikutnya dengan jarak 7 hari. A. Bekisting SIKLUS BEKISTING PERCEPATAN slab lapis ke - 2A
Analisa dan Pembahasan
IV.9
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
5 slab lapis ke - 1A
4
30,5 hr 7 hr
slab lapis ke - 4
3
28,5 hr
26,5 hr
24,5 hr
+ 23,5 hr
slab lapis ke - 3
2
21,5 hr
19,5 hr
17,5 hr
+ 7 hr 16,5 hr
slab lapis ke - 2
1
14,5 hr
12,5 hr
10,5 hr
+ 7 hr 9,5 hr
slab lapis ke - 1
Base
7,5 hr
5,5 hr
3,5 hr
+ 7 hr 2,5 hr
Dari siklus bekisting lantai diatas diperhitungkan pelaksanaan bekisting balok + plat lantai selama 2,5 hari perzone nya. Berlanjut ke zone berikutnya dengan jarak 1-2 hari. Untuk lantai selanjutnya dikerjakan setelah pekerjaan kolom selesai. Pekerjaan kolom ini memakan waktu 2 hari. Sesuai dengan perhitungan pekerjaan perzone nya, maka siklus perlantainya adalah 7 hari. Perhitungannya sbb: Pembesian balok + plat lantai
= +3,0 hr
Pengecoran balok + plat lantai
= +0,5 hr
Pembesian kolom
= +1,0 hr
Bekisting kolom
= +0,6 hr
Pengecoran kolom
= +0,4 hr
Bekisting balok + plat lantai berikutnya
= +2,5 hr
Overlap pekerjaan bekisting balok + plat terhadap pekerjaan kolom
= -1,0 hr = +7,0 hr
Analisa dan Pembahasan
IV.10
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
B. Pembesian Metode pembesian yang dipakai telah menggunakan teknologi terkini. Titik vital pada pekerjaan pembesian berupa sambungan dan penjangkaran. Metode sambungan antar pembesian menggunakan coupler. Begitu juga halnya pada penjangkaran untuk balok area yang berada pada area core wall yang dilakukan menggunakan coupler. Sedangkan untuk plat lantai area core dilaksanakan dengan metode chemical anchor. Hal inilah yang menyebabkan penggunaan waktu pelaksanaan menjadi lebih cepat. Mutu yang dihasilkanpun lebih maksimal (telah diuji dan bersertifikat oleh balai pengujian nasional). Pada proyek south quarter ini, pekerjaan pembesian terdiri dari : Pembesian vertikal Pekerjaan kolom, membutuhkan waktu pelaksanaan selama 1 hari. Pekerjaan core wall, membutuhkan waktu pelaksanaan selama 2,2 hari. Pembesian horizontal Balok dan plat lantai yang membutuhkan waktu pelaksanaan selama 3 hari. C. Struktur Tangga Pada pekerjaan tangga menggunakan metode precast untuk area typical. Tahapan – tahapan pelaksanaannya mengikuti posisi lantai dengan selisih pelaksanaan 3 lantai. Pekerjaan tangga precast ini membutuhkan waktu pelaksanaan selama 4 hari.
3. Analisa Perhitungan Waktu A. Joint Pembesian (Coupler) Pada pekerjaan joint pembesian, coupler ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat pekerjaan pembesian. Analisa perbandingan : Pembesian balok : Analisa dan Pembahasan
IV.11
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Metode Coupler
Metode Biasa
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 3 hr
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 3,5 hr
b. Metode Kerja :
b. Metode Kerja :
1. Buat penjangkaran balok area core wall,
1. Lakukan block out pada pembesian core,
2. Pasang coupler diujung
2. Persiapkan pembesian balok,
pembesian tersebut,
3. Setelah selesai cor & bongkar
3. Pasang pada pembesian core,
bekisting core, pasang besi balok
4. Tutup ujung coupler
tersebut,
menggunakan plastik dan gabus, 5. Setelah selesai cor & bongkar bekisting core, pasang besi balok
4. Posisikan penjangkaran masuk seutuhnya sesuai dengan spek pembesian.
pada coupler yang tertanam di core tersebut. Kesimpulan : Untuk pekerjaan pembesian pada balok, pekerjaan menggunakan coupler diperhitungkan lebih cepat 0,5 hr dibandingkan pekerjaan secara biasa/ manual. Pekerjaan menggunakan metode coupler lebih cepat 0,5 hr dikarenakan metode pekerjaan yang lebih singkat dengan menyambung potongan besi balok antara penjangkaran dengan besi utama, berbeda dengan metode biasa yang tanpa sambungan memposisikan pembesian balok yang lebih rumit pengerjaannya pada area core wall.
Pembesian Kolom : Analisa dan Pembahasan
IV.12
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Metode Coupler
Metode Biasa
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 1 hr
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 1,3 hr
b. Metode Kerja :
b. Metode Kerja :
1. Persiapkan pembesian kolom lanjutan, 2. Pasang coupler pada ujung stek pembesian kolom dan press, 3. Sambungkan pembesian kolom tersebut dan press.
1. Lakukan pembengkokan/ knie pada ujung besi area overlap/ sambungan pembesian, 2. Persiapkan pembesian kolom lanjutan, 3. Sambungkan pembesian tersebut dan ikat.
Kesimpulan : Untuk pekerjaan pembesian pada kolom, pekerjaan menggunakan coupler diperhitungkan lebih cepat 0,3 hr dibandingkan pekerjaan secara biasa/ manual. Pekerjaan menggunakan metode coupler lebih cepat 0,3 hr dikarenakan metode pekerjaan yang lebih singkat dengan menyambung potongan besi
Analisa dan Pembahasan
IV.13
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
kolom, berbeda dengan pembesian kolom secara manual yang diharuskan membengkokkan/ knie besi area overlapping.
Pembesian Core Wall :
Metode Biasa
Metode Coupler a. Lama Pekerjaan (per zone) : 1 hr
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 1,3 hr
b. Metode Kerja :
b. Metode Kerja :
1. Persiapkan pembesian core lanjutan, 2. Pasang coupler pada ujung stek pembesian core dan press, 3. Sambungkan pembesian core tersebut dan press.
1. Lakukan pembengkokan/ knie pada ujung besi area overlap/ sambungan pembesian, 2. Persiapkan pembesian core lanjutan, 3. Sambungkan pembesian tersebut dan ikat.
Kesimpulan : Untuk pekerjaan pembesian pada core, pekerjaan menggunakan coupler diperhitungkan lebih cepat 0,3 hr dibandingkan pekerjaan secara biasa/ manual. Pekerjaan menggunakan metode coupler lebih cepat 0,3 hr dikarenakan metode pekerjaan yang lebih singkat dengan menyambung potongan besi core, berbeda dengan pembesian core secara manual yang diharuskan membengkokkan/ knie besi area overlapping.
B. Chemical Anchor
Analisa dan Pembahasan
IV.14
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Pada pekerjaan pembesian plat lantai area core, metode chemical anchor sangat dibutuhkan untuk menjamin posisi pembesian tetap dalam keadaan normal tanpa mengurangi kekuatannya. Untuk perbandingan waktu tidak ada pengaruh yang signifikan baik menggunakan metode chemical ancor maupun penggunaan metode stek lipat. Analisa perbandingan :
Metode Chemical Anchor
Metode Stek Lipat
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 1,5 hr
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 1,5 hr
b. Metode Kerja :
b. Metode Kerja :
1. Setelah core wall dicor, marking pembesian plat lantai pada area dinding core yang akan dipasang, 2. Bor titik tersebut dengan kedalaman yang telah ditentukan lalu bersihkan, 3. Isi lubang tersebut menggunakan lem, 4. Pasang besi plat lantai,
1. Sebelum core wall di cor, pasang stek lipat pada area plat lantai, 2. Tutup penuh stek tersebut menggunakan kertas semen atau gabus, 3. Setelah core wall di cor, luruskan stek yang dilipat tadi, 4. Sambungkan stek tersebut dengan besi plat lantai, ikat.
Kesimpulan : Untuk pekerjaan pembesian pada plat lantai, pekerjaan menggunakan chemical anchor diperhitungkan sama dengan metode stek lipat dari segi waktu pelaksanaan, hanya saja penggunaan chemical anchor ini lebih efektif Analisa dan Pembahasan
IV.15
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
dikarenakan mutu besi tidak berkurang, berbeda dengan stek lipat yang kemungkinan besar mengalami perlemahan pada area bengkokan besi stek.
C. Struktur Tangga Pada pekerjaan struktur tangga, metode precast menjadi pilihan dikarenakan dapat memangkas waktu pelaksanaan. Pengerjaannya pun cukup mudah dan efektif. Analisa perbandingan :
Metode Precast
Metode Manual
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 4 hr
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 8 hr
b. Metode Kerja :
b. Metode Kerja :
1. Buat cetakan precast tangga sesuai dengan gambar kerja, 2. Pasang besi dan cor, 3. Setelah cukup umur pengeringan, angkat dan pasangkan pada area yang telah ditentukan. 4. Grouting area sambungan.
1. Marking area yang akan dibuat tangga, 2. Pasang bekisting pada area tersebut, 3. Pasang besi, lalu sambungkan dengan pembesian yang sebelumnya (overlapping) dan cor, 4. Setelah beton cukup umur, bongkar bekisting tersebut.
Kesimpulan :
Analisa dan Pembahasan
IV.16
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Perbedaan yang cukup signifikan antara metode precast dan manual disebabkan waktu pemasangan dan pembongkaran bekisting yang cukup memakan waktu pelaksanaan. Termasuk juga langsir material menuju lokasi yang tidak efektif. Selisih waktu 4 hari dikarenakan proses pekerjaan precast yang tidak menunggu pekerjaan lainnya dan proses angkut material yang lebih efektif.
D. Penambahan Bekisting Percepatan schedule yang paling utama berada pada pekerjaan bekisting. Oleh karena itu, memaksimalkan pekerjaan bekisting menjadi hal yang utama. Penambahan material bekisting 1 lantai menjadi solusi. Hal ini berkaitan dengan waktu bongkar bekisting disaat beton telah cukup umur. Analisa perbandingan :
Metode Penambahan dan Perubahan
Metode Bekisitng Normal
Bekisting a. Lama Pekerjaan (per zone) : 2,5 hr
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 5,5 hr
b. Metode Kerja :
b. Metode Kerja :
1. Pasang bekisting balok dan plat
1. Pasang bekisting balok dan plat
lantai :
lantai :
Pasang jack base,
Pasang jack base,
Pasang satndart dan ledger,
Pasang main frame,
Pasang trigger brace,
Pasang crossbrace,
Pasang forkhead,
Pasang u-head,
Pasang Lvl,
Pasang balok,
Pasang multiplek (bodeman dan
Pasang multiplek (bodeman dan
tembereng), Analisa dan Pembahasan
tembereng), IV.17
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Pasang pengaku tembereng (siku).
Pasang pengaku tembereng. 2. Setelah pengecoran, bongkar
2. Setelah pengecoran, bongkar bekisting :
bekisting : Turunkan/ lepaskan bekisting
Turunkan/ lepaskan bekisting dengan cara mengendurkan jack base/ forkhead,
dengan cara mengendurkan jack base/ u-head, Bongkar crossbrace,
Lepaskan trigger brace dan ledger pada area tertentu, Klem area sambungan antara ledger dan standart,
Bongkar triplek, Bongkarbalok, Bongkar, u-head, bongkar main frame dan jack base,
Lakukan pemasangan rangka hollow pada bekisting tersebut, Angkat bekisting tersebut menggunakan TC dan posisikan pada area/ lantai berikutnya.
Angkut bongkaran material bekisting tersebut manuju ke area lantai selanjutnya, Lakukan pemasangan bekisting kembali.
Kesimpulan : Perbedaan yang cukup signifikan antara metode penambahan dan perubahan bekisting dengan metode normal bekisting disebabkan waktu pemasangan dan pembongkaran bekisting yang cukup memakan waktu pelaksanaan. Termasuk juga langsir material menuju lokasi yang tidak efektif. Selisih waktu 3 hari dikarenakan proses pekerjaan bongkar bekisting tidak harus menunggu umur beton yang cukup lama. Melalui proses pasang dan bongkar, penambahan dan perubahan metode bekisting disesuaikan dengan siklus material bekisting.
E. Penambahan Tower Crane Untuk penambahan Tower Crane (TC) ini dimaksudkan untuk memperlancar
pekerjaan
dilapangan
dalam
proses
percepatan.
Pembagian jam kerja TC menjadi perhatian utama dalam hal ini. Analisa perbandingan : Analisa dan Pembahasan
IV.18
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Metode 5 Tower Crane
Metode 4 Tower Crane
a. Lama Pekerjaan (per zone) : - hr
a. Lama Pekerjaan (per zone) : - hr
b. Metode Kerja :
b. Metode Kerja :
1. Pelayanan TC 1 untuk area tower A dan podium, 2. Pelayanan TC 2 untuk area tower A, B, dan podium, 3. Pelayanan TC 3 untuk area tower B dan podium, 4. Pelayanan TC 4 untuk area tower C dan podium,
1. Pelayanan TC 1 untuk area tower A dan podium, 2. Pelayanan TC 2 untuk area tower A, B, dan podium, 3. Pelayanan TC 3 untuk area tower B dan podium, 4. Pelayanan TC 4 untuk area tower C dan podium,
5. Pelayanan TC 5 untuk area tower C dan podium. Kesimpulan : Penambahan TC sebagai pendukung pelaksanaan percepatan jelas terlihat dari gambar yang memposisikan letak TC dan jangkauan area yang sanggup dilayani oleh TC itu sendiri. Dengan total 5 TC yang bekerja setiap waktunya, maka pembagian areal pekerjaan menjadi merata.
4. Pembahasan Dengan metode – metode yang tertera diatas, maka proses percepatan
Analisa dan Pembahasan
IV.19
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
schedule
sangat
memungkinkan
untuk
dilaksanakan.
Berikut
perbandingan:
Schedule Percepatan
Schedule Normal
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 6 hr
a. Lama Pekerjaan (per zone) : 9,5 hr
b. Lama Pekerjaan (per lantai) : 14 hr
b. Lama Pekerjaan (per lantai) : 18 hr
Kesimpulan : Perbedaan signifikan terdapat pada pekerjaan bekisting balok dan plat lantai. Hal ini yang mempengaruhi percepatan schedule. Penunjang percepatan lainnya adalah coupler, chemical anchor, tangga precast, dan alat kerja berupa tower crane. Item pekerjaan yang diharuskan untuk dimulai setelah pekerjaan lainnya selesai juga turut mempengaruhi.
Dari perbedaan diatas hasil akhir yang didapat menjadikan pemakaian metode percepatan mengalami perubahan waktu/ schedule yang signifikan. Analisa dan Pembahasan
IV.20
Evaluasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Untuk Mempercepat Pelaksanaan Proyek South Quarter
Schedule Percepatan Lama Pekerjaan (per tower) : 240 hr
Schedule Normal Lama Pekerjaan (per tower) : 358 hr
Kesimpulan : Perbedaan signifikan terdapat pada pekerjaan bekisting balok dan plat lantai. Hal ini yang mempengaruhi percepatan schedule. Penunjang percepatan lainnya adalah coupler, chemical anchor, tangga precast, dan alat kerja berupa tower crane. Item pekerjaan yang diharuskan untuk dimulai setelah pekerjaan lainnya selesai juga turut mempengaruhi.
Analisa dan Pembahasan
IV.21