BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh data melalui laporan keuangan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan, masing-masing. variabel yang dibahas pada penelitian ini adalah Biaya Overhead Pabrik dan Harga Pokok Penjualan.
1. Data Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik merupakan total biaya-biaya berikut : biaya upah dan gaji, biaya angkut, biaya asuransi, biaya listrik, biaya telepon dan alat-alat komunikasi lainnya, biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya lain-lain. Data biaya overhead pabrik diperoleh dari laporan keuangan 30 perusahaan manufaktur di Indonesia untuk tahun 2008 dan 2009. Data yang diambil adalah biaya pabrikasi atau biaya overhead pabrik. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel seperti pada tabel 4.1
37
38
Tabel 4.1 Data Biaya Overhead Pabrik
39
2. Data Harga Pokok Penjualan Data harga pokok penjualan juga diperoleh dari laporan keuangan tigapuluh perusahaan yang dipublikasikan oleh perusahaan masing-masing pada tahun 2008 dan 2009. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel 4.2.
40
Tabel 4.2 Data Harga Pokok Penjualan
Data diatas merupakan data mentah yang akan diolah penulis, untuk memperoleh jawaban atas penelitian yang dilakukan.
41
B. Pengujian Persyaratan Analisa 1. Persamaan Regresi Sederhana Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi sederhana. Persamaan regresi ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai variabel bebas berdasarkan nilai dari variabel.bebas. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + bX Demi memudahkan pengujian dan agar data yang diolah tidak terlalu besar, maka penulis melakukan loan pada data Biaya Overhead Pabrik dan pada Harga Pokok Penjualan. Penulis menggunakan program SPSS untuk mempermudah melakukan pengujian. Hasil dari pengujian menggunakan program SPSS, terlihat pada tabel berikut :
42
Tabel 4.3 Hasil Uji Regresi menggunakan Program SPSS
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1(Constant)
4.283
2.020
.904
.081
BOP
Std. Error
Beta
a
Collinearity Statistics t
.826
Sig.
2.121
.038
11.147
.000
Tolerance
1.000
VIF
1.000
a. Dependent Variable: HPP
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai a dan b untuk membuat persamaan regresi sederhana yaitu nilai a = 4.283 dan nilai b = 0.904, maka persamaannya adalah : Y = 4.283 + 0.904X Persamaan tersebut menunjukkan bahwa apabila nilai Biaya overhead pabrik (X) = 0, maka nilai Harga Pokok Penjualan (Y) sama dengan 4.283 dan apabila terjadi peningkatan nilai Biaya Overhead Pabrik sebanyak satu poin akan meningkatkan nilai Harga Pokok Penjualan sebesar 0.904. Tanda positif pada koefisien regresi menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Biaya Overhead Pabrik dengan variabel Harga Pokok Penjualan.
43
Nilai signifikansi pada persamaan regresi di atas sebesar 0.000 yang berarti kurang dari 0.05, hal ini berarti Ho ditolak atau koefisien regresi adalah signifikan. Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa Biaya Overhead Pabrik memberikan pengaruh perubahan yang signifikan terhadap Harga Pokok Penjualan. Sehingga apabila terjadi perubahan pada Biaya Overhead Pabrik maka perubahan tersebut akan mempengaruhi Harga Pokok Penjualan.
2. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model memiliki distribusi normal atau tidak. Sebab model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dengan menggunakan grafik normalitas akan terlihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal maka data dikatakan berditribusi normal, dan apabila menyebar jauh dari garis diagonal maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
44
Grafik 4.1 Grafik Normalitas Data Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal yang berarti data tersebut berdistribusi normal.
C. Uji Hipotesis 1. Uji Keberartian dan Kelinieritas Regresi Uji Keberartian digunakan untuk mengetahui berarti atau tidaknya hubungan variabel dependen dan variabel independen yang telah dibentuk melalui persamaan regresi. Pengujian ini menggunakan uji t.
45
Hasil pengujian menggunakan program SPSS untuk uji t dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi (uji t)
Coefficients
Model 1(Constant) BOP
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
4.283
2.020
.904
.081
Beta
a
Collinearity Statistics t
.826
Sig.
2.121
.038
11.147
.000
Tolerance
VIF
1.000
a. Dependent Variable: HPP
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai uji t sebesar
11.147 untuk
variabel Biaya Overhead Pabrik dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Berdasarkan kriteria pengujian pada nilai alpha sebesar 0.05, maka diperoleh hasil bahwa model regresi berarti karena nilai sig yang lebih kecil dari 0.05 dan model regresi juga merupakan model regresi linier. Berdasarkan Kriteria Pengujian : Jika Probabilitas > 0.05 maka Ho diterima. Jika Probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil yang di dapat maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
1.000
46
yang positif dan signifikan antara Biaya Overhead Pabrik terhadap Perhitungan Harga Pokok Penjualan.
2. Uji Koefisien Korelasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah diantara dua variabel atau lebih terdapat hubungan. Uji korelasi ini juga dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi
b
Model Summary
Model 1
R .826
R Square a
.682
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .676
.99277
Durbin-Watson 2.192
P
a. Predictors: (Constant), BOP
ab. Dependent Variable: HPP da tabel 4.5 di atas terlihat nilai r atau koefisien korelasi adalah sebesar 0.826. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Biaya Overhead Pabrik dengan Harga Pokok Penjualan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.826 yang berarti lebih dari 0.
47
3. Uji Koefisien Determinasi Uji Koefisien Determinasi atau sering dinyatakan dalam bentuk r2 merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independent yaitu Biaya Overhead Pabrik terhadap variabel dependen yaitu Harga Pokok Penjualan. Uji ini menggunakan rumus : KD = R2 X 100% Pada tabel terlihat nilai R2 sebesar 0.682 maka untuk memperoleh nilai koefisien determinasi maka nilai tersebut dikalikan dengan 100%. Maka hasilnya adalah sebesar 68.2.%. Hal ini berarti variabel independen yaitu Biaya Overhead Pabrik memberikan kontribusi sebesar 68.2% terhadap perubahan variabel dependen yaitu Harga Pokok Penjualan.
4. Interpretasi A. Seperti telah dikemukakan di atas, model persamaan regresi pada penelitian ini adalah persamaan regresi linier dan memiliki hubungan yang searah. Hal ini ditunjukkan dengan tanda positif pada koefisien regresi, sehingga apabila terjadi kenaikan satu poin pada variabel X akan menaikkan nilai variabel Y sebesar nilai koefisien regresinya. Persamaan regresinya adalah Y = 4.283 + 0.904X.
48
B. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki data dengan distribusi normal. Hal ini juga telah ditunjukkan pada gambar grafik normalitas, dimana sebaran datanya berada tidak jauh dari garis diagonal. C. Uji keberartian juga menunjukkan bahwa persamaan regresi ini merupakan persamaan regresi yang berarti dan bersifat linier. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sig yang besarnya kurang dari 0.05. D. Uji korelasi juga menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat dan searah antara Biaya Overhead Pabrik terhadap Harga Pokok Penjualan. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.826. menunjukkan hubungan atau adanya korelasi antara kedua variabel. Sedangkan nilai koefisien determinasinya sebesar
68.2% menunjukkan besarnya kontribusi
variabel bebas terhadap variabel terikat. E. Hubungan antar variabel juga nampak pada analisis deskriptif. Adanya peningkatan nilai BOP secara langsung juga mempengaruhi nilai HPP. Peningkatan nilai BOP akan diimbangi peningkatan nilai HPP agar perusahaan dapat menutupi biaya operasionalnya.