BAB III TINJAUAN KASUS
A.
PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 mei 2008 di ruang anak C1 Lantai 2 RSUP Dr. Kariadi Semarang 1. Biodata a. Identitas Pasien. 1). Nama
: An. I
2). Umur
: 3 tahun 2 bulan.
3). Jenis kelamin
: Laki - laki
4). Suku bangsa
: Jawa / Indonesia
5). Agama
: Islam
6). Pendidikan
:-
7). Pekerjaan
:-
8). Alamat
: Kendal
9). Tanggal masuk
: 26 April 2008
10). No. register
: 5747311
11). Diagnosa medis
: Sindroma nefrotik.
b. Penanggung Jawab. 1). Nama
: Tn. J
2). Umur
: 43 tahun
3). Jenis kelamin
: Laki – laki
4). Pendidikan
: SD
5). Pekerjaan
: Swasta
6). Hub. dengan pasien
: Ayah
2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan utama. Ibu klien mengatakan bengkak pada palpebra dan perut anaknya berkurang, sedangkan pada skrotum masih bengkak. b. Riwayat penyakit sekarang. Ibu klien mengatakan pada tanggal 21 April 2008 saat klien atau an.I bangun tidur kelopak matanya bengkak, semakin lama semakin bengkak. Pada tanggal 23 April 2008 anaknya semakin bengkak terutama pada kelopak mata saat pagi hari dan berkurang saat aktivitas pada siang hari, perut membesar, BAK berkurang dengan warna keruh dan tidak ada nyeri dalam BAK. Pada tanggal 26 April 2008 diperiksakan di poli RSUP Dr.Kariadi dan diminta untuk opname karena edema yang bertambah, BAK berkurang dan nyeri, perut membesar, serta nafsu makan menurun. Saat dilakukan pengkajian tanggal 15 Mei 2008, ibu klien mengatakan sudah 19 hari ini anaknya dirawat di R.S Dr. Karyadi Semarang karena mengalami edema seluruh tubuh, tapi sekarang edema sudah mulai berkurang, tetapi pada scrotum masih edema, anak kurang aktif, masih
takut bila didekati perawat / dokter, kondisi lemas, nafsu makan menurun. c. Riwayat penyakit dahulu. Ibu klien mengatakan pada usia 17 bulan badan anaknya bertambah gemuk terutama pada bagian perut dan wajah, setiap bangun pagi mata anaknya bengkak, kemudian dibawa ke rumah sakit Kendal dan dirawat inap ± 5 hari kemudian pulang dengan perbaikan. Pada bulan mei 2007 badan anaknya terutama pada daerah mata bengkak kembali, kemudian dibawa ke rumah sakit umum Kendal dan dirujuk ke RSUP Dr. Karyadi, ± 25 hari dirawat inap, kemudian pulang dengan perbaikan. Pada bulan februari 2008 klien masuk rumah sakit lagi dan dirawat inap di RSUP Dr. Kariadi Semarang, dengan diagnosa yang sama (sindroma nefrotik). Klien sudah 4 kali masuk rumah sakit dengan diagnosa yang sama. d. Riwayat penyakit keluarga. Ibu klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita sakit seperti yang dialami klien sekarang dan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit ginjal, jantung, hipertensi, dan DM.
e. Riwayat obstetri.
1). Prenatal Ibu klien mengatkan selama kehamilan sehat, tidak mengalami sakit seperti preeklamsi, jantung, diabetes mellitus atau yang lain. Selam kehamilan ibu memeriksakan kandungannya sebanyak tujuh kali di posyandu, dan diimunisasi TT sebanyak dua kali. 2). Intranatal Klien atau an.I lahir di rumah, ditolong oleh dukun bayi, klien lahir spontan, langsung menangis, berat badan waktu lahir 3,6 kg. 3). Postnatal Ibu klien mengatakan klien di beri ASI sampai usia 17 bulan, mulai diberi susu formula pada usia 18 bulan, dan mulai diberi MPASI pada usia 2 bulan (pisang dan nasi yang dihaluskan). f. Riwayat imunisasi. Ibu klien mengatakan, imunisasi klien sudah lengkap, tetapi ibu klien lupa usia klien saat diimunisasi. 1) Polio
: 3x
2) BCG
: 1x
3) DPT
: 2x
4) Campak
: 1x
5) Hepatitis : 1x 3. Pola Fungsional Gordon. a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan.
ibu klien mengatakan, tidak tahu tentang penyakit yang diderita anaknya , ibu klien tahu dari dokter kalau anaknya sakit ginjal, tapi tidak tahu tentang penyakit ginjal itu apa?. Ibu klien juga mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, bila tidak parah cukup dibelikan obat di warung. b. Pola nutrisi Ibu klien mengatakan sebelum sakit, klien makan sehari 3 kali dengan porsi sedang dengan komposisi: nasi, sayur, lauk, ditambah makanan ringan dan minum 5 – 6 gelas sehari. Ibu klien mengatakan saat sakit dan dirawat dirumah sakit, klien makan habis ½ porsi (200 kalori), snack medisco habis ½ potong (6,66 gram), klien mengatakan malas makan, tidak tertaik dengan penyajian makanan, nafsu makan menurun, untuk minum klien mendapat terapi sirup 3 kali 200 cc per hari dan habis. Diit klien 3 kali nasi rendah garam (1200 kalori), ditambah putihan telur (40 gram protein). Dalam sehari makanan / kalori klien yang masuk 600 kalori dan protein 20 gram.
c. Pola eliminasi Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien BAB 1 kali sehari dan BAK 4 kali sehari tanpa dibantu orang lain atau keluarga. Saat sakit klien
mengalami kesulitan dalam BAB dan BAK karena klien merasa lemas, sehingga BAB dan BAK klien dibantu oleh keluarga, dengan frekuensi BAB biasa atau normal yaitu 1 kali sehari dengan konsistensi lembek dan BAK 4 kali sehari dengan jumlah ± 1000 cc per hari. d. Pola aktivitas Orang tua klien mengatakan, saat sebelum sakit klien beraktivitas seperti biasa yaitu bermain bersama teman, kakak dan orang tua, serta belajar menggambar, membuat garis, mewarnai dan lain-lain, sesuai dengan usianya sekarang (± 3 tahun 2 bulan). Ibu klien mengatakan saat sakit dan dirawat dirumah sakit, klien lebih banyak diatas tempat tidur, klien tampak lemas, sering minta digendong ibunya, minta jalan-jalan keluar, dan kurang kegiatan bermain. e. Pola persepsi dan kognitif Klien tampak cemas terhadap efek hospitalisasi, dan orang tua klien tidak tahu tentang penyakit yang diderita anaknya. f. Pola istirahat tidur Orang tua klien mengatakan, sebelum sakit klien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 8 – 9 jam / hari. Ketika sakit dan dirawat dirumah sakit, orang tua klien mengatakan istirahat dan tidur klien tidak mengalami perubahan atau seperti biasa, klien tidur siang ± 2 jam. g. Pola persepsi diri dan konsep diri Klien terlihat banyak diam dan takut pada perawat, ibu klien mengatakan klien selalu rewel dan minta pulang. Pihak keluarga dapat menerima
penyakit yang diderita anaknya dan berharap tidak lama lagi akan segera sembuh. h. Pola hubungan sosial Hubungan klien dengan orang tua dan saudara – saudaranya baik, setiap kali bercakap – cakap klien menggunakan bahasa jawa. Orang terdekat dengan klien adalah keluarganya. i. Pola seksualitas dan reproduksi Klien merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara, berjenis kelamin laki – laki berusia 3 tahun 2 bulan. j. Pola mekanisme koping Ibu klien mengatakan saat klien merasakan sakit, klien berespon dengan menangis. Klien takut saat didekati perawat atau dokter, klien tampak gelisah dan cemas, serta klien kurang kooperatif. k. Pola nilai dan kepercayaan Pada usianya yang masih balita (3 tahun 2 bulan) klien meminta kepada orang tuanya untuk selalu mendo’akan klien untuk kesembuhan penyakitnya dan klien juga berdo’a kepada Allah SWT meminta kesembuhan. Sebelum sakit terkadang klien ikut ayahnya sholat ke masjid.
4. Pemeriksaan Fisik. a. Keadaan umum
: lemah, rewel.
b. Tingkat kesadaran
: komposmentis.
c. Tanda – tanda vital
: TD : 110 / 70 mmHg
S
: 37° C
RR : 28 x /menit N d. Pengukuran antropometri TB
: 87,2 cm
BB
: 12,8 kg
Lila
: 14,5 cm
: 94 x / menit
:
lingkar perut : 53 cm e. Kepala
: bentuk mesocepal, bersih, dan tidak ada luka.
Rambut
: hitam, bergelombang, tebal, dan bersih.
Mata
: penglihatan tidak mengalami gangguan, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, edema pada palpebra sudah berkurang.
Hidung
: simetris, tidak ada polip hidung, tidak ada sekret, tidak ada napas cuping hidung.
Telinga
: pendengaran tidak mengalami gangguan, tidak ada nyeri, telinga simetris, bersih, tidak ada serumen.
Mulut
: bibir tidak cyanosis, mukosa bibir kering, gigi dan gusi tidak mengalami gangguan.
f. Leher dan tenggorok
: tidak ada benjolan pada leher, tidak ada nyeri untuk menelan, tidak ada perbesaran kelenjar tiroid.
g. Dada
: bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pernapasan.
h. Paru –paru : I
: bentuk simetris
Pa
: tidak ada nyeri tekan.
Pe
: resonasi terdengar di seluruh permukaan paru.
A
: vesikuler diseluruh lapisan paru.
I
: SIC di intercosta 4 & 5.
Pa
: ictus cordis teraba di IC IV dan V sinistra.
Pe
: denyut apek tidak teraba.
A
: terdengar bunyi jantung I dan II, fremitus
i. Jantung :
kanan dan kiri.
j. Abdomen : I
: bentuk tidak simetris / cembung, terdapat asites besar.
A
: bising usus 26 kali per menit, peristaltik usus sulit dikaji.
k. Genital
Pe
: hipertimpani.
Pa
: tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen. : bersih, scrotum berwarna merah dan terjadi pembesaran atau edema dengan garis lingkar 20 cm.
l. Ekstremitas : Ekstremitas atas : tidak terdapat edema, turgor kulit cukup dan bersih, klien mampu menggerakan tangan. Ekstremitas bawah : bersih, turgor cukup, tidak terdapat edema, terpasang infus pada kaki kanan, daerah tusukan bersih. m. Kulit
: warna sawo matang, turgor kulit cukup, kelembaban kurang, terdapat edema pada mata (palpebra) dan perut.
5. Riwayat tumbuh kembang. Tumbuh kembang klien pada bulan pertama kelahiran sampai usia 17 bulan tidak mengalami gangguan, seperti anak normal pada umumnya, mulai usia 2 bulan klien sudah bisa tersenyum, klien bisa miring pada usia 3 bulan, tengkurap pada usia 5 bulan, bisa duduk dan tumbuh gigi pertama pada usia 6 bulan, merangkak pada usia 7 bulan, berdiri pada usia 10 bulan, berjalan pada usia 13 bulan. Saat ini klien berusia 38 bulan atau 3 tahun 2 bulan, komunikasi klien lancar tapi klien lebih banyak diam, klien juga kurang aktif.
6. Pengukuran Z-score.
Tinggi badan anak : 87,2 cm. Berat badan anak : 12,8 kg. Usia anak
: 3 tahun 2 bulan atau 38 bulan
a. Berat badan menurut umur (WAZ). WAZ =
nilai riel – nilai median SD lower
WAZ =
12,8 − 15,0 1,70
WAZ =
-1,294.
Berdasarkan penghitungan Z-score diatas, maka klien mempunyai berat badan normal (nilai gizi normal).
b. Tinggi badan menurut umur (HAZ). HAZ = nilai riel – nilai median SD lower HAZ =
87,2 − 96,3 3,90
HAZ = -2,33. Berdasarkan penghitungan diatas, maka klien mempunyai tinggi badan normal (status gizi normal). c. Berat badan menurut tinggi badan (WHZ). WHZ = nilai riel – nilai median SD lower
WHZ =
12,8 − 12,6 1,1
WHZ = 0,18 Berdasarkan penghitungan diatas, maka klien mempunyai berat badan per tinggi badan adalah normal (status gizi normal).
7. Penghitungan balance cairan. Penghitungan balance cairan klien pada tanggal 15 mei 2008 (dari jam 18.00 – 06.00 WIB) yaitu : IWL =
BBx15 x12 jam 24 jam
IWL =
12,8 x15 x12 24
IWL = 96 Input Infus
output
360
urine 1200
Minum 500
Iwl
96
Makan 250 + 1110
+ 1296
Balance cairan = Input – Output = 1110 – 1296 = - 186
8. Pemeriksaan Penunjang. a. Hasil pemeriksaan lab. Urine tanggal 12 mei 2008. Urine lengkap. Lekosit
3 – 5 LPB
-
Eritrosit
0 – 1 LPB
-
Ca oxalat
Neg.
Neg.
Triple fosfat
Neg.
Neg.
Amorf
Neg
Neg.
Bakteri
Neg
Neg.
b. Hasil pemeriksaan lab. Darah tanggal 12 mei 2008. Analizer Hema
Jumlah
Satuan
Harga Normal
Hemoglobin
11,7
gr/dl
12.00 - 15.00
Hematokrit
33,7
%
35,0 - 47,0
Eritrosit
5,07
juta/mmk
3,90 - 5,60
Leukosit
25,00
ribu/mmk
4,00 - 11,00
Trombosit
292,00
ribu/mmk
150,0 - 400,0
RDW
22,3
fL
11,6 – 14,8
Kimia klinik Ureum
21
mg / dl
15 - 39
Creatinin
0,25
mg / dl
1,60 - 1,30
Albumin
0,5
g / dl
3,40 - 5,0
137
mmol/l
136 - 145
Elektrolit Natrium
Kalium
4,0
mmol/l
3,5 - 5,1
Chlorida
104
mmol/l
98 - 107
Calcium
1,78
mmol/l
2,12 - 2,52
c. Hasil pemeriksaan lab. Urine lengkap tanggal 12 mei 2008. Warna
kuning jernih
BJ
1.015
PH
5,00
Protein
150
mg/dl
neg.
Reduksi
100
mg/dl
neg.
Eritrosit
25
mg/dl
neg.
d. Hasil pemeriksaan lab. Urine tanggal 15 mei 2008. Warna
kuning jernih
BJ
1,010
PH
8,00
Protein
Neg.
mg/dl
neg.
e. Terapi tanggal 15 mei 2008. D 10% 720/30/8tpm
Inj
+ Nacl 5%
20 cc
+ Kcl ots
17 cc
dalam 500 cc D 10%.
: Ca Gluconas 2 x 8 cc + aquabides Furosemid 2 x 10 mg IV.
P.o
: prednison 4 – 0 – 0 AD Antasida tablet 3 x 100mg. INH 75 mg B6 10 mg
4 x 1 plot.
Captopril 1 x 6,25 mg Cotrimoxazole syrp. 2 x 5 ml. Topical Diet
: gentamicin salep
: 3x nasi RG + 3 butir telur. 3 x 200cc syrup.
1200 kalori / hari
3 x snack medisco + putih telur.
40 gr protein / hari.
f. Terapi tanggal 16 mei 2008. Prednison
4 – 0 – 0 AD
Antasida tablet 3 x 100 mg. INH
75mg
BC
10mg
Cotrimoxazole syrp 2 x 5 ml Furosemid
2 x 10mg
Captopril
2 x 6,25mg
Lasarton
1 x 10mg
Ca. Lactat
1 x 500mg
Topical
: gentamicin salep
Diit
: 3 x nasi R.G + 3 butir telur 3 x 200cc syrup.
1200 kalori / hari
3 x snack modisco
B. No. 1.
40 gr protein / hari.
PENGELOMPOKAN DATA Tgl / jam 15 mei 2008
Data DS & DO
TT
Data Subjektif: a.
Ibu klien mengatakan bengkak pada palpebra, dan perut anaknya berkurang, sedangkan pada skrotum masih bengkak.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit dan dirawat dirumah sakit, klien makan habis ½ porsi, snack medisco habis ½ potong, klien mengatakan malas makan, tidak tertaik dengan penyajian makanan, nafsu
makan
menurun,
untuk
minum
klien
mendapat terapi sirup 3 kali 200 cc per hari dan habis. c. Ibu klien mengatakan saat sakit dan dirawat dirumah sakit, klien lebih banyak diatas tempat tidur, klien tampak lemas, sering minta digendong ibunya, minta jalan-jalan keluar,
dan kurang
kegiatan bermain. d. Ibu klien mengatakan saat klien merasakan sakit, klien berespon dengan menangis. Klien takut saat didekati perawat atau dokter, Klien terlihat banyak diam, klien selalu rewel dan minta pulang. e. Ibu klien mengatakan, tidak tahu tentang penyakit yang diderita anaknya , ibu klien tahu dari dokter kalau anaknya sakit ginjal, tapi tidak tahu tentang penyakit ginjal itu apa. 2.
15 mei 2008
Data objektif : a. Klien takut saat didekati perawat atau dokter,
klien tampak gelisah dan cemas terhadap efek hospitalisasi, serta klien kurang kooperatif. b. klien makan habis ½ porsi (200 kalori), snack medisco habis ½ potong (6,66 gram), untuk minum klien mendapat terapi sirup 3 kali 200 cc per hari dan habis. Diit klien 3 kali nasi rendah garam (1200 kalori), ditambah putihan telur (40 gram protein). Dalam sehari makanan / kalori klien yang masuk 600 kalori dan protein 20 gram. c. Saat sakit klien mengalami kesulitan dalam BAB dan BAK karena klien merasa lemas, sehingga BAB dan BAK klien dibantu oleh keluarga, klien tidak kooperatif. d. Orang tua klien tidak tahu tentang penyakit yang diderita anaknya, pendidikan orang tua klien lulusan SD. e. TD: 110/70 mmHg, N: 120 x/menit, RR: 28 x/menit, S: 37°C, TB : 87,2 cm, BB : 12,8 kg, lila : 14,5 cm, lingkar perut : 53 cm. f. Oedema palpebra dan perut berkurang, Scrotum masih edema, dengan garis lingkar 20 cm, Balance cairan : - 186 g. Hemoglobin
11,7 gr/%
Ureum
21 mg / 100 ml,
Creatinin
0,25 mg / 100 ml,
Albumin
0,5 g / 100 ml,
Natrium
137 mmol/l
Kalium
4,0 mmol/l
h. Diet : 3x nasi RG + 3 butir telur (1200 kalori/hari), 3 x 200cc syrup, 3 x snack medisco + putih telur (40 gr protein / hari).
i. Z-score klien menunjukan klien mempunyai berat badan, tinggi badan dan berat badan per tinggi badan normal / status gizi normal. WAZ =
-1,294.
WHZ = 0,18 HAZ = -2,33.
C. No 1.
Tanggal 15 2008
ANALISA DATA Data fokus
Etiologi
Mei DS: Ibu klien mengatakan bengkak Penumpukan pada palpebra, dan perut anaknya cairan berkurang, sedangkan pada skrotum jaringan. masih bengkak. DO: Oedema palpebra dan perut berkurang, Scrotum masih edema, dengan garis lingkar 20 cm. BB : 12,8 kg, lila : 14,5 cm, lingkar perut : 53 cm, Balance cairan : - 186, Ureum : 21mg / 100 ml, Creatinin : 0,25 mg / 100 ml, Albumin : 0,5 g / 100 ml, Natrium : 137 mmol/l, Kalium : 4,0 mmol/l
Masalah Kelebihan volume di cairan tubuh)
(seluruh
Ttd.
2.
15 2008
Mei DS: Ibu klien mengatakan saat sakit Penurunan
Resiko kebutuhan
dan dirawat dirumah sakit, klien nafsu makan
nutrisi kurang dari
makan habis ½ porsi, snack medisco
kebutuhan tubuh.
habis ½ potong, klien mengatakan malas makan, tidak tertaik dengan penyajian makanan, nafsu makan menurun,
untuk
minum
klien
mendapat terapi sirup 3 kali 200 cc per hari dan habis. DO: klien makan habis ½ porsi (200 kalori), snack medisco habis ½ potong (6,66 gram), untuk minum klien mendapat terapi sirup 3 kali 200 cc per hari dan habis. Diit klien 3 kali nasi rendah garam (1200 kalori), ditambah putihan telur (40 gram
protein).
Dalam
sehari
makanan / kalori klien yang masuk 600 kalori dan protein 20 gram. Hemoglobin 11,7 gr/%, Albumin 0,5 g
/
100
ml,
Z-score
klien
menunjukan klien mempunyai berat badan, tinggi badan dan berat badan per tinggi badan normal / status gizi normal. WAZ =
-1,294 ; WHZ = 0,18 ;
HAZ = -2,33 TB : 87,2 cm, BB : 12,8 kg, lila : 14,5 cm, lingkar perut : 53 cm. 3.
15 2008
Mei DS: Ibu klien mengatakan saat sakit Kelemahan dan dirawat dirumah sakit, klien lebih fisik
Intoleransi dan aktivitas.
banyak diatas tempat tidur, klien edema. tampak
lemas,
sering
minta
digendong ibunya, minta jalan-jalan keluar, dan kurang kegiatan bermain. DO: Saat sakit klien mengalami kesulitan dalam BAB dan BAK karena klien merasa lemas, sehingga BAB dan BAK klien dibantu oleh keluarga, klien tidak kooperatif. klien lebih banyak diatas tempat tidur, klien tampak lemas, sering minta
digendong
ibunya,
jalan-jalan keluar,
minta
dan kurang
kegiatan bermain. 4.
15 2008
Mei DS: Ibu klien mengatakan saat klien Dampak merasakan
sakit,
klien
Cemas.
berespon hospitalisasi
dengan menangis. Klien takut saat didekati perawat atau dokter, Klien terlihat banyak diam, klien selalu rewel dan minta pulang. DO:
Klien
takut
saat
didekati
perawat atau dokter, klien tampak gelisah dan cemas terhadap efek hospitalisasi,serta
klien
kurang
kooperatif. 5.
15 2008
Mei DS:Ibu klien mengatakan, tidak tahu Kurangnya tentang
penyakit
yang
diderita informasi
Kurang pengetahuan
anaknya , ibu klien tahu dari dokter
keluarga terhadap
kalau anaknya sakit ginjal, tapi tidak
penyakit
tahu tentang penyakit ginjal itu apa?
diderita anak.
DO: Orang tua klien tidak tahu
yang
tentang
penyakit
yang
diderita
anaknya, pendidikan orang tua klien lulusan SD.
PATHWAYS KEPERAWATAN KASUS
D. 1.
DIAGNOSA KEPERAWATAN. Kelebihan volume cairan (seluruh tubuh) berhubungan dengan penumpukan cairan di jaringan, perubahan fungsi ginjal.
2. Resiko kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan. 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan edema. 4. Cemas berhubungan dengan dampak hospitalisasi. 5. Kurang pengetahuan keluarga terhadap penyakit yang diderita anak berhubungan dengan kurangnya informasi.
E.
INTERVENSI.
Tanggal
Diagnosa
Tujuan &
keperawatan
kriteria hasil
15 2008
Mei Kelebihan
volume Setelah
dilakukan 1. kaji masukan yang relatif
cairan seluruh tubuh tindakan berhubungan dengan selama
Intervensi
3
keperawatan
terhadap
x
akurat / menghitung balance
24
jam
penumpukan cairan di diharapkan pasien tidak jaringan,
perubahan mengalami
fungsi ginjal.
volume
cairan,
keluaran
secra
cairan.
kelebihan 2. timbang berat badan setiap dengan
hari.
kriteria hasil:
3. kaji perubahan edema: ukur
a. Edema berkurang.
lingkar
b. Balance
umbilicus
cairan
seimbang
abdomen serta
pada pantau
edema sekitar mata. 4. atur masukan cairan infus D 10% 720/30/8 tpm. 5. pemberian
obat
IV
furosemid 500 mg dan Ca Gluconas 8 cc + aquabides pada jam 10.00 WIB. Cotrimoxazole syrp. 5 ml prednison, INH 75 mg, dan B6 10 mg jam 07.00 WIB, Captopril 6,25mg jam 00.00 WIB Topical : gentamicin salep. 15 2008
Mei Resiko kebutuhan
Setelah
dilakukan 1. beri diit
nutrisi kurang dari
tindakan
keperawatan 3x nasi RG + 3 butir telur (
kebutuhan tubuh
selama
berhubungan dengan
diharapkan
penurunan nafsu
mendapatkan nutrisi yang 3 x snack medisco + putih telur
makan.
adekuat dengan kriteria ( 40 gr protein sehari).
3
x
24
jam 1200 kkal sehari) pasien 3 x 200cc syrup.
hasil: a. pasien
2. batasi natrium selama makan
habis
satu porsi.
edema dan terapi kortikosteroid.
b. Pasien tidak mual. dan 3. memberiakan obat Antasida muntah. c. Nafsu meningkat
tablet 100mg sebelum makan
makan. 4. beri makan dengan porsi sedikit pada awalnya. 5. beri makanan dengan cara
yang menarik. 6. Memberikan 3 x snack medisco + putih telur ( 40 gr protein sehari). 15 2008
Mei Intoleransi
aktivitas Setelah
dilakukan 1. pertahankan tirah baring
berhubungan dengan tindakan kelemahan fisik.
selama
3
diharapkan
keperawatan
awal bila terjadi edema
x
hebat.
24
jam
klien
dapat 2. seimbangkan istirahat dan
melakukan aktivitas sesuai dengan
aktivitas bila ambulasi.
kemampuan, 3. rencanakan
dengan kriteria hasil: a. klien
dapat
dan
berikan
aktivitas tenang.
berjalan 4. instruksikan istirahat bila
sendiri tanpa bantuan
anak merasa lelah.
(digendong). b. Anak tidak lemas. 15 2008
Mei Cemas berhubungan Setelah dengan hospitalisasi.
dilakukan
dampak tindakan selama
keperawatan 3
x
24
diharapkan berkurang
jam cemas
atau
hilang,
1. kaji
tingkat
kecemasan
anak. 2. rencanakan dan berikan waktu yang tenang. 3. rencanakan terapi bermain
dengan kriteria hasil:
sesuai dengan usia anak
a. Rewel berkurang.
(membuat
b. Anak
melempar dan menangkap
mau
diajak
bicara dengan dokter
lingkaran,
bola).
atau perawat. c. Anak merasa nyaman dan tenang.
15 2008
Mei Kurang pengetahuan Setelah keluarga penyakit
dilakukan 1. kaji tingkat pengetahuan
terhadap tindakan yang selama
3
keperawatan
keluarga tentang penyakit
x
yang diderita klien.
24
jam
diderita
anak diharapkan
pengetahuan 2. berikan
pendidikan
berhubungan dengan ibu / orang tua klien
kesehatan pada keluarga
kurangnya informasi.
bertambah dengan tahu
tentang
tentang
penyebab, tanda dan gejala
penyakit
yang
pengertian,
diderita anaknya, dengan
sindroma
nefrotik,
kriteria hasil:
perawatan
a. Keluarga tahu tentang
pengobatannya.
serta dan
pengertian, penyebab, 3. ulangi informasi sesering tanda
dan
gejala
sindroma nefrotik.
mungkin. 4. bantu
b. Keluarga tahu tentang dan
perilaku
pengobatan
pada
anaknya.
nefrotik.
sindrome
untuk
mengintepretasikan
perawatan
penderita
keluarga
serta
respon
F. No.
IMPLEMENTASI.
Tgl / jam
Tindakan
Respon klien
15 Mei 2008
Menghitung balance cairan S: -
06.00
per 12 jam.
Ttd
DX
1
O: Input Infus
output
360
urine 1200
Minum 500
Iwl
96
Makan 250 1110
1296
Balance cairan = 1110-1296 = - 186
1
15 Mei 2008
Memberikan obat peroral : S : -
07.00
Cotrimoxazole syrp. 5 ml O : klien meminum obat dan tidak prednison, INH 75 mg, B6 10 dimuntahkan. mg, dan antasida tablet 100 mg jam 07.00 WIB
15 Mei 2008 1
08.00
a. Mengobservasi
kondisi S: ibu klien mengatakan bengkak pada
umum pasien.
kedua
mata
anaknya
berkurang,
b. Menimbang berat badan besarnya perut berkurang, alat kelamin pasien.
masih bengkak.
c. Mengukur lingkar perut O: dan
lingkar
scrotum BB : 12,8 kg.
pasien.
Lingkar perut: 53 cm. Lingkar lengan: 14,5 cm. Lingkar scrotum : 20 cm
2
15 Mei 2008
Menganjurkan keluarga untuk S: ya mba’, nanti saya lakukan saran
08.30
memberikan klien
dengan
makan
pada mba’…
memberikan
porsi sedikit tapi sering untuk O: merangsang nafsu makan.
1
ibu
klien
paham
dan
mau
melakukannya.
15 Mei 2008
Mengganjal daerah scrotum S: ya mba’, nanti akan saya lakukan,
09.25
dan
3
mengajarkan
keluarga
pada biar
untuk
bengkak
anak
saya
cepat
sering berkurang…
mengganjal pada daerah yang O: ibu klien paham dan mau melakukan, masih
edema
terutama dibawah scrotum dari pantat sampai
scrotum dengan bantal yang paha terganjal bantal. diletakkan dibawahnya.
1
15 Mei 2008
Memberikan
injeksi
ca. S: menangis.
09.50
Glucosas 8 cc + aquabides & O: obat injeksi masuk IV lewat infus, furosemid 10 mg IV lewat tidak ada alergi. infus.
15 Mei 2008 1
Memantau tetesan infuse.
10.00
S: O: infuse menetes 8 tpm. Infuse D 10%
1
15 Mei 2008
Memantau jumlah urine yang S: -
13.00
keluar dari jam 06.00 s/d jam O: urine yang keluar 600 cc (1 botol
15 Mei 2008 1
13.00 WIB.
aqua sedang), warna kuning jernih.
Menghitung balance cairan.
S: -
18.00
O: Input Infus
output
390
Minum 500 Makan
urine Iwl
1200 96
500 1390
1296
Balance cairan = 1390 – 1296 = + 94 16 Mei 2008 Memberikan obat per oral, S : 1
00.00
Captropil 6,25 mg
O : klien minum obat dan tidak
dimuntahkan. 16 Mei 2008 1
Menghitung balance cairan
06.00
S:O: Input Infus
output
360
urine
900
Iwl
96
Minum 500 Makan
250 1110
996
Balance cairan = 1110 – 996 = + 114 16 Mei 2008 1
08.00
2
a. Mengobservasi kondisi umum pasien.
S: ibu klien mengatakan kedua mata anaknya sudah tidak bengkak, perut
d. Menimbang berat badan masih bengkak dan bengkak pada alat pasien.
kelamin atau scrotum sudah berkurang.
e. Mengukur lingkar perut O: dan lingkar scrotum pasien
BB : 12,5 kg. Lingkar perut: 54 cm. Lingkar lengan: 14,5 cm. Lingkar scrotum : 19 cm
1
16 Mei 2008
Menganjurkan keluarga untuk S:
08.20
tetap mengganjal daerah yang melakukannya
3
mba’,
saya sampai
akan
tetap
kembali
ke
edema terutama pada daerah bentuk normal..
16 Mei 2008
scrotum.
O: ibu klien kooperatif dan mengerti.
Melepas infuse.
S: klien menangis.
08.50 16 Mei 2008 2
ya
10.00
O: infuse terlepas. Mengkaji nutrisi klien.
S: ibu klien mengatakan anaknya sudah mau makan, makan habis ¾ porsi, makan snack medisco habis ½ potong, dan satu putih telur. O: klien makan habis ¾ porsi, makan snack medisco habis ½ potong, klien
tampak makan satu putih telur, nafsu makan klien bertambah.
4
16 Mei 2008
Melakukan
kontrak
awal S: mau mba’ tapi nanti di temeni mas
10.35
dengan klien atau mengajak latif ya mba’.. . klien untuk bermain besok O: klien mulai aktif dan kooperatif. pada tanggal 17 Mei 2008.
5
16 Mei 2008
Melakukan
kontrak
10.45
dengan keluarga / ibu klien mba’… untuk
awal S: ya mba’ saya mau, saya senang
memberikan O: keluarga mau dan memberi respon
pendidikan kesehatan pada baik. tanggal 17 Mei 2008 tentang sindroma nefrotik.
2
16 Mei 2008
Memberitahu pada keluarga
S: ya mba’ sekarang saya sudah tahu
11.00
tentang pemberian nutrisi
dan saya akan terapkan.
yang baik untuk klien.
O: keluarga atau ibu klien kooperatif dan paham.
17 Mei 2008 1
07.30
2
a. Mengobservasi
kondisi S: ibu klien mengatakan bengkak pada
umum pasien.
alat kelamin berkurang, besarnya perut
b. Menimbang berat badan berkurang, pasien.
O:
c. Mengukur lingkar perut BB : 12,1 kg. dan scrotum pasien
Lingkar perut : 52 cm. Edema
scrotum
berkurang,
lingkar
scrotum : 17 cm
3
17 Mei 2008
Mengobservasi
08.00
klien.
aktivitas S: ibu klien mengatakan anaknya sudah bisa bangun dari tempat tidur dan sudah bisa jalan tanpa digendong, bermain dengan kakaknya. O: klien terlihat jalan – jalan, sudah mau diajak bicara dengan perawat, klien
tidak lemas, terlihat senang.
4
17 Mei 2008
Kontrak
10.15
keluarga atau ibu klien dan juga mba’....
5
4
ulang
dengan S: ya mba’ ibu sudah siap dan anak saya
kontrak dengan klien.
O: keluarga atau ibu klien sudah siap.
17 Mei 2008
Melakukan
terapi
bermain S: -
10.30
membuat
lingkaran
dan O: klien terlihat senang dan asyik
meniru garis vertikal dan dengan permainan yang dilakukan serta horisontal
serta
melempar koperatif.
bola.
5
17 Mei 2008
Melakukan
pendidikan S: ya mba’ sekarang saya sudah tahu
10.50
kesehatan pada keluarga atau
tentang penyakit yang diderita anak
ibu klien tentang penyakit
saya, pengertian, penyebab, tan dan
sindroma nefrotik.
gejala,
cara
perawatan
dan
pengobatan yang harus dilakukan, insya allah akan saya terapkan... trima kasih ya mba’. O: keluarga atau ibu klien kooperatif dan
paham
perawat,
serta
dengan
penjelasan
tahu
pengertian,
penyebab dan tanda gejala síndrome nefrotik. 2
17Mei 2008 11.15
Mengkaji status nutrisi klien.
S: ibu klien mengatakan, klien sudah mau makan, makan habis satu prosi, makanan kecil (snack medisco) habis satu porsi, dan mau makan putih telur. O: klien makan habis satu porsi, putihan telur habis 2. nafsu makan klein meningkat.
G. No.
EVALUASI. Tgl / jam
Evaluasi
dx. 1.
17Mei 2008 14.00
S: ibu klien mengatakan bengkak pada alat kelamin anaknya berkurang, besar perut berkurang. O: edema pada scrotum berkurang, lingkar perut : 52 cm, berat badan: 12,1 kg, lingkar scrotum 17 cm. A: masalah kelebihan volume cairan dapat teratasi
Ttd.
sebagian,
karena
balance
cairan
belum
seimbang. P: lanjutkan intervensi. Timbang berat badan setiap hari dan ukut lingkar perut. Topang area yang edema dengan menggunakan bantal. Memberikan cairan sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan dokter. 2.
17 Mei 2008 14.00
S: ibu klien mengatakan kien sudah mau makan, makan habis 1 porsi, makanan kecil (snack medisco) habis 1 porsi, dan mau makan putih telur. O: klien makan habis 1 porsi, snack medisco habis 1 porsi, putih telur habis 2. Nafsu makan klien meningkat. Berat badan: 12,1 kg. A: masalah resiko kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhab tubuh dapat teratasi. P: pertahankan intervensi. Memberi makan pada klien sesuai dengan diit yang dianjurkan. Beri makan makanan yang bergizi dan sajikan
dengan menarik.
3.
17Mei 2008
S: ibu klien mengatakan anaknya sudah bisa bangun
14.00
dari tempat tidur dan sudah bisa jalan – jalan tanpa harus digendong. O: klien terlihat jalan – jalan, bermain dengan kakak klien, mau diajak bicara dengan perawat, klien tidak lemas dan terlihat senang. A: masalah intoleransi aktivitas dapat teratasi. P: pertahankan intervensi.
4.
17Mei 2008
S: -
14.00
O: klien terlihat senang dan asyik dengan permainan yang dilakukan dan juga mulai kooperatif, mau diajak bicara dengan perawat, tersenyum. A: masalah cemas pada klien dapat teratasi. P: pertahankan intervensi.
5.
17Mei 2008 14.00
S: ya mba’ sekarang saya sudah tahu tentang penyakit yang diderita anak saya, pengertian, penyebab, tan dan gejala, cara perawatan dan pengobatan yang harus dilakukan, insya allah akan saya terapkan... trima kasih ya mba’. O: keluarga atau ibu klien kooperatif dan paham dengan
penjelasan
perawat,
serta
tahu
pengertian, penyebab dan tanda gejala síndrome nefrotik. A: masalah kurang pengetahuan dapat teratasi. P: pertahankan intervensi. Memberi informasi yang tepat.