BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pengkajian dilakukan pada Hari Selasa, tanggal 30 Desember 2008 di rumah keluarga Tn. S pukul 16.00 WIB. Hasil pengkajian menyebutkan bahwa pada keluarga Tn.S memilki 6 anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak dan menantu. Saat ini anak pertama Tn. S sudah menikah sedangkan 3 anaknya yang lain belum. Dari segi pekerjaan, anak-anak Tn. S semuanya sudah bekerja. 1. Data Identitas a. Nama KK
: Tn. S
b. Nama Klien
: Tn S
c. Umur
: 75 Tahun
d. Pendidikan
: STM
e. Pekerjaan
: Pensiunan PNS
f. Alamat
: Semarang
60
Suami Istri Anak Menantu Anak Anak Anak
L P P L L L L
Kawin Kawin Kawin Kawin Tdk kawin Tdk kawin Tdk kawin
STM SMU SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA
P. PNS IRT Tdk bkj Swasta POLRI Swasta POLRI
Umur
75 th 61 th 30 th 32 th 29 th 27 th 25 th
Keterangan Imunisasi
Tn. S Ny. P Nn. A Tn. H Tn. A Tn. D Tn. B
Pekerjaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
L/P
Pendidikan
Nama
Status Perkawinan
No
Hubungan dengan KK
g. Komposisi Keluarga
Genogram Keluarga : 3 Generasi
Tn. S (75th)
Tn.H(32th) Nn. A(30th) Tn. A(29th) Tn(27th)
Ny. P (61 th)
Tn. B(25th)
Keterangan : : Laki-laki
: Tinggal serumah
: Perempuan
: Pasien
61
2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri serta anak. 3. Suku Bangsa Tn. S dan Ny.P berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya keluarga Tn. S mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa. 4. Agama Didalam keluarga Tn. S beragama Islam. Keluarga Tn. S tetap menjalankan
Agama seluruh anggota keluarga adalah islam. Seluruh
anggota keluarga selalu menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Kegiatan sholat berjamaah sering keluarga lakukan di rumah dengan dipimpin oleh kepala keluarga yaitu Tn. S. 5. Status sosial ekonomi keluarga Tn. S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny. P seorang ibu rumah tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000 tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak, karena anaknya yang kuliah tinggal satu dan itupun sambil bekerja. Anak pertama dan kedua sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga lagi. 6. Aktifitas rekreasi keluarga Rekreasi sering dilakukan oleh keluarga, namun tidak terjadwal. kalau tidak acara keluar, keluarga menikmati hari libur dengan santai bersama di
62
rumah. Untuk kegiatan olahraga bersama jarang sekali dilakukan. Hanya Tn.S setiap pagi melakukan olah raga joging keliling komplek rumahnya.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn.S sekarang pada tahap keluarga dengan lansia akhir. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Mempersiapkan anak terakhir untuk mandiri, sekarang sudah bekerja dan mempersiapkan untuk menikah.. 3. Riwayat keluarga inti Dalam keluarga Tn. S ada yang menderita Hipertensi yaitu Tn. S. Dari keturunan Tn. S tidak ada yang menderita Hipertensi, Dm atau penyakit jantung. Untuk penyakit yang selama ini dirasakan anggota keluarga hanya pusing, batuk pilek yang jarang terjadi. Untuk Tn. S kadang merasakan pusing atau bludreg pada kepalanya. Untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada dalam keluarga, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dari Puskesmas. Selama ini mereka jarang menggunakan fasilitas kesehatan karena jarang ada keluhan sakit pada anggota keluarga. 4. Riwayat keluarga sebelumnya a. Riwayat Hubungan Keluarga Tn. S berasal dari 7 bersaudara yang semuanya sudah berkeluarga. Sedangkan Ny. P berasal dari 4 bersaudara yang semuanya juga sudah
63
berkeluarga. Hubungan antar keluarga terbina dengan baik, kalau ada waktu mereka saling menyempatkan diri untuk saling mengunjungi. b. Konflik antar keluarga pasangan Konflik antara keluarga pasangan jarang terjadi, karena komunikasi diantara mereka cukup baik. Kalau ada acara tertentu mereka saling bertemu sehingga bisa mengkomunikasikan masalah yang ada.
C. Pengkajian Lingkungan 1. Karakteristik rumah Rumah keluarga Tn.S berukuran 12 x 10 m2 terdiri dari lima buah kamar tidur, tiga kamar mandi, satu ruang makan, ruang tamu, dapur, gudang. Lantai rumah tekel, Penerangan listrik kurang. Pembuangan sampah dengan cara dikumpulkan kemudian diambil oleh petugas. Pembuangan limbah melalui saluran selokan. Tiap ruangan dalam rumah terdapat jendela sebagai ventilasi, sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah, barang-barang perabotan terlihat berantakan, terdapat halaman yang digunakan untuk santai. Sumber air menggunakan dari PAM. Denah Rumah : G
B
A B
B
F
B B
10 m C
12 m
U
E S
64
Keterangan : A. Ruang tamu B. Ruang tidur C. Ruang makan dan TV E. Ruang dapur F. Kamar mandi dan WC G. Gudang 2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Tetangga keluarga Tn. S pada umumnya bekerja sebagai pegawai dan swasta. Jarak rumah mereka agak berdekatan. Ikatan antar keluarga baik, saling tolong menolong masih menjadi kebiasaan di wilayah tersebut. 3. Mobilitas geografis keluarga Keluarga Tn. S hidup serumah dengan anggota keluarganya. Keluarga belum pernah berpindah rumah ke tempat lain. Sarana transportasi yang digunakan keluarga adalah sepeda motor. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga biasanya bertemu pada saat makan malam biasa dilakukan bersama sehingga anggota keluarga semuanya dapat berkumpul yang biasanya dilanjutkan nonton TV bersama jika tidak ada kepentingan dari masing-masing anggota keluarga. Interaksi dengan masyarakat melalui keikutsertaan anggota keluarga dalam arisan atau pengajian baik bapakbapak maupun Ibu-ibu yang dilaksanakan sebulan sekali.
65
5. Sistem pendukung keluarga Dalam keluarga terdapat sistem pendukung yang sifatnya positif maupun negatif. Yang positif diantaranya bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan bersama dan terbuka, rasa saling memaafkan yang tinggi, ada rasa saling mengasihi dalam anggota keluarga, hubungan antar anggota keluarga cukup baik, keluarga menanamkan pola hidup sederhana, keluarga melatih rasa tanggung jawab pada anak yang lebih besar untuk ikut memperhatikan adiknya. Sedangkan yang negatif, kadang – kadang suami (Tn. S) mudah marah jika ada persoalan tertentu, kadang sensitif, terlalu dominan saat pengambilan keputusan.
D. Struktur Keluarga 1. Pola komunikasi keluarga Komunikasi yang biasa digunakan adalah menggunakan bahasa Jawa dan kadang bahasa Indonesia. Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu sama lain dan dua arah. Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan dengan adanya partisipasi dari seluruh anggota keluarga. Tetapi antara Tn. S dengan Ny. P kadang ada beberapa hal yang kadang tidak dikomunikasikan dengan baik. Khususnya masalah kebutuhan seksual diantara pasangan tidak pernah dikomunikasikan secara terbuka. Tn. S lebih dominan dalam menentukan sesuatu.
66
2. Struktur kekuatan keluarga Dalam keluarga dari pihak suami/isteri keduanya saling menghargai dan mendukung. Anak-anak cukup patuh pada orang tua. Pengambilan keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. S 3. Struktur peran (formal dan informal) Tn. S berperan sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah untuk keluarga. Sedangkan Ny. P berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi keluarga dan anak-anaknya. Anaknya juga menbantu mencari nafkah. Peran Tn. S dan Ny. P sebagai suami istri kurang terpenuhi dengan baik, karena mereka kurang memperhatikan kebutuhan fisiologis hubungan suami istri. 4. Nilai dan norma keluarga Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya yaitu ibadah sholat lima waktu dan mengikuti pengajian. Dalam keluarga saling menghargai satu sama lain khususnya yang muda cukup menghormati dan menghargai yang lebih tua. Untuk Ny.P menganggap bahwa untuk persoalan seksual rasanya tidak pantas jika perempuan yang memulai pembicaraan.
E. Fungsi Keluarga 1. Fungsi afektif Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah komunikasi. 67
2. Fungsi sosial Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya.. 3. Fungsi perawatan kesehatan a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Keluarga mengatakan tidak mengetahui kalau ada anggota keluarga (Tn.S) yang menderita Hipertensi. Tn. S mengatakan tidak mengetahui kalau dirinya menderita Hipertensi. Keluarga belum mengetahui apa Hipertensi baik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan dan upaya pencegahan. Keluarga mengatakan kalau hipertensi adalah tekanan darah tinggi. b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan Keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan diambil oleh keluarga. Pertimbangan untuk mengambil keputusan didasarkan apabila penyakitnya sudah parah. Keluarga mengatakan belum bisa mengambil keputusan berkaitan dengan penyakit yang diderita Tn. S karena menganggap Tn. S hanya sakit biasa. c. Kemampuan keluarga merawat Keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Jika Tn. S merasa pusing biasanya cuma diberi obat anti nyeri seperti antalgin.Begitu pula dalam hal
pengobatan,
mereka
tidak
mengetahui
cara
lain
dalam
68
mengkonsumsi bahan tradisional, kecuali mentimun yang dimakan utuh atau mentah. Dalam pengaturan diet pun keluarga kurang begitu memahami. d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan Keluarga kurang begitu paham tentang cara memodifikasi lingkungan rumah yang sehat. Mereka menganggap sanitasi yang buruk tidak begitu berpengaruh terhadap kesehatan. Karena keluarga Tn.S sudah terbiasa tinggal di tempat seperti ini. Penempatan perabotan yang tidak rapi, rumah yang pengap dan lembab, serta lingkungan rumah yang kotor. e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat untuk mengatasi masalah Hipertensi. 4. Fungsi reproduksi Tn. S memiliki 4 orang anak 3 laki-laki dan 1 perempuan. Dimana anak yang pertama dan kedua sudah menikah. Masalah seksual antara Tn. S dan Ny. P ada sedikit masalah. Tn. S dan Ny. P mengatakan akhir-akhir ini jarang sekali melakukan hubungan seks lagi. Karena jika Tn. S agak sibuk dengan urusannya maka kebutuhan seksual agak terabaikan dan Ny.P hanya diam saja karena malu untuk membicarakannya. Ny.P mengatakan selama ini yang lebih menentukan masalah hubungan seksual adalah suaminya sedangkan dirinya merasa malu untuk mengungkapkan
69
keinginannya karena selama ini Tn. S yang lebih dominan. Selama ini mereka jarang mengkomunikasikan masalah ini. 5. Fungsi ekonomi Tn.S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny.P seorang ibu rumah tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000 tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak. Anak pertama dan kedua sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga lagi.
F. Stress dan Koping Keluarga 1. Stressor jangka pendek dan panjang Keluarga merasa masalah kesehatan yang ada yaitu akhir-akhir ini Tn. S merasa sering bludreg atau pusing tapi hanya sedikit dan hal ini membuat keluarga cukup stres. Sedangkan stresor jangka panjang yaitu masalah kemandirian anak-anaknya (tahap pernikahan). 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi Keluarga berupaya mengatasi berdasarkan kemampuan yang ada dalam keluarga. Keluarga berusaha mengatasi masalah/stres dengan membelikan penghilang rasa pusing dari apotik. Membina hubungan komunikasi yang baik dan mempergunakan uang hanya untuk keperluan yang penting saja.
70
3. Strategi koping yang digunakan Koping yang digunakan dengan memecahkan masalah bersama-sama seluruh anggota keluarga. 4. Harapan keluarga pada perawat Keluarga berpendapat bahwa perawat dapat membantu menyelesaikan masalah di keluarga khususnya tentang keluhan yang sering dialami Tn.S 5. Persepsi keluarga terhadap perawat Selama ini keluarga menerima dengan baik terhadap petugas kesehatan yang datang. 6. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang dihadapi Perawat dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul di keluarga Tn. S
G. Pemeriksaan Fisik Px. fisik TD
Bp.S 150/95 mmHg N 94x/mnt RR 18x/mnt BB 65 kg Kepala Mesocepal Rambut Beruban, bersih Konjung Tidak tiva anemis Sklera Tidak ikterik Hidung Bersih Telinga Bersih
Ibu P 120/80 mmHg 84x/mnt 16x/mnt 55kg Mesocepal Bersih
Tn H 120/80 mmHg 80x/mnt 16x/mnt 68 kg Mesocepal Bersih
Nn A 110/80 mmHg 84x/mnt 16x/mnt 54kg Mesocepal Bersih
Tn. A 110/70 mmHg 80x/mnt 16x/mnt 69kg Mesocepal Bersih
Tn.D 110/70 mmHg 80x/mnt 16x/mnt 52kg Mesocepl Bersih
Tn.B 110/70 mmHg 80x/mnt 16x/mnt 60kg Mesocepl Bersih
Tidak anemis Tidak ikterik Bersih Bersih
Tidak anemis Tidak ikterik Bersih Bersih
Tidak anemis Tidak ikterik Bersih Bersih
Tidak anemis Tidak ikterik Bersih Bersih
Tidak anemis Tidak ikterik Bersih Bersih
Tidak anemis Tidak ikterik Bersih Bersih
71
Mulut
Leher
Dada
Abdome n
Ekstrem itas
Kulit Turgor kulit Keluhan
Mukosa bibir lembab, Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid
Mukosa bibir lembab, Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid
Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular. Simetris, tdk ada nyeri tekan Tdk ada varises, tdk ada udema Sawo matang Baik Merasa pusing/blu dreg, tengkuk terasa agak berat
Mukosa bibir lembab, Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid
Mukosa bibir lembab, Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid
Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular. Simetris, tdk ada nyeri tekan Tdk ada varises, tdk ada udema Sawo matang baik
Mukosa bibir lembab Tdk ada pembesar an kelenjar thyroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada suara suara suara suara nafas nafas nafas nafas tambahan, tambahan, tambahan, tambahan detak detak detak detak jantung jantung jantung jantung regular. regular. regular. regular. Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, tdk ada tdk ada tidak ada tidak ada nyeri nyeri nyeri nyeri tekan tekan tekan tekan Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada udema udema varises, varises, ada tdk ada tdk udema udema Sawo Sawo Sawo Sawo matang matang matang matang Baik Baik Baik baik
Sawo matang Baik
-
-
-
-
Mukosa bibir lembab Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid
-
Mukosa bibir lembab Tdk ada pembesar an kelenjar thyroid Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular. Simetris, tidak ada nyeri tekan Tdk ada udema
-
H. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga 1. Riwayat Kesehatan Keluarga Dahulu Tidak ada riwayat dalam keluarga penyakit DM, hipertensi , dan jantung.
72
2. Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang Anggota keluarga saat ini sedang dalam keadaan sehat, kecuali Tn.S yang mengeluh agak pusing dan tengkuknya terasa agak berat.
I. Aktifitas Kehidupan Sehari-hari anggota Keluarga 1. Nutrisi Komposisi makanan pada keluarga Tn. S terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, sayur mayur selalu ada, lauk nabati dan lauk hewani, susu dan buah. Dalam keluarga Tn. S tidak ada yang mempunyai pantangan atau alergi pada makanan tertentu. Tn. S mengatakan tidak ada pantangan dalam makanan. Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan selalu dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak, dalam menyajikan makanan tertutup. Keluarga mengatakan bahwa makanan yang bergizi adalah terdiri dari 4 sehat lima sempurna. Tn. S : makan sehari tiga kali habis 1 porsi Ny. P : makan sehari tiga kali habis 1 porsi Tn. H : makan sehari tiga kali habis 1 porsi Nn. A : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi Tn. A : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi Tn. D : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi Tn. B : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi
73
2. Intake Cairan Tn. S : kebutuhan cairan kurang lebih 2000 cc per hari. (air putih/teh) Ny. P : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh) Tn. H : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh) Nn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh) Tn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh) Tn. D : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh) Tn. B : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh) 3. Eliminasi Anggota keluarga Tn. S terbiasa BAB 1x diwaktu pagi hari dan tidak mengalami gangguan. 4. Mobilisasi Tn. S Bekerja dirumah tidak ada pekerjaan yang menetap, sedangkan Ny. P sehari-harinya di rumah, dan anak-anaknya pergi bekerja dan kuliah. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan dalam beraktifitas. 5. Personal Hygine Kebiasaan keluarga mandi 3 x/hari dan sikat gigi rutin. Anggota keluarga Tn. S tampak bersih.
74
J. Analisa Data Data
Masalah Keperawatan
DS :
Resiko
-
Tn.
-
-
S
mengatakan
bahwa
dirinya
tidak
terjadinya
gangguan
perfusi jaringan serebral pada
mengetahui kalau mempunyai penyakit Hipertensi
Tn.S
Keluarga mengatakan juga tidak mengetahui
keluarga
kalau Tn. S menderita tekanan darah tinggi
keluarga yang sakit hipertensi.
b.d
ketidakmampuan merawat
anggota
Tn. S mengatakan kadang merasa pusing dan tengkuk terasa agak berat.
-
Tn. S mengatakan tidak mempunyai pantangan makan.
DO : -
Tekanan darah Tn. S saat kunjungan I: 160/95 mmHg; kunjungan II : 150/95 mmHg
-
Tn. S tampak sehat, semua aktivitas masih bisa dilakukan sendiri
DS -
-
-
-
Resiko injuri berhungan dengan Keluarga mengatakan belum mengerti tentang
ketidak
penyebab injuri.
merawat anggota keluarga yang
Keluarga mengatakan belum mengetahui tentang
sakit
akibat dari injuri.
keluarga
Tn. S mengatakan tangan kesemutan, pusing, dan
lingkungan
terasa ingin jatuh saat bangun tidur.
terjadinya injuri pada penderita
Keluarga
mengatakan
tidak
tahu
cara
mampuan
dan
keluarga
ketidakmampuan memodifikasi untuk
mencegah
hipertensi.
memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri. DO -
Kamar gelap dan pengap
-
Penataan perabotan
75
K. SKORING MASALAH 1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi. Kriteria 1. Sifat Masalah : tidak sehat
Skor 3/3X1
Total 1
2.
Kemungkinan Masalah dapat diubah : hanya sebagian
1/2X2
1
3. Potensial Masalah dapat dicegah : cukup.
2/3X1
2/3
4. Menonjolnya Masalah : harus segera ditangani
2/2X1
1
Jumlah
Pembenaran Tn. S saat ini menderita Hipertensi dengan tekanan darah 150/95mmHg yang diketahui pada saat diperiksa. Yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah hipertensi pada Tn. S yaitu dengan mengusahakan agar tekanan darahnya bisa kembali normal dengan melalui perawatan dirumah melalui kebiasaan yang sehat. Sementara saat ini keluarga belum mengetahui cara perawatan Hipertensi. Potensial masalah dapat dicegah cukup, karena saat ini keluarga belum melakukan perawatan di rumah secara benar. Keluarga mempunyai harapan untuk kembali sehat seperti semula Keluarga menyadari mempunyai masalah kesehatan yang harus karena keluarga beranggapan bahwa kesehatan itu sangatlah penting.
3 2/3
76
2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mencegah hipertensi pada penderita hipertensi. Kriteria 1. Sifat masalah : Ancaman kesehatan
Bobot 1
Perhitungan 2/3 x 1 = 2/3
Pembenaran Perlu adanya penatalaksanaan.
2.Kemungkinan masalah dapat di rubah : Sebagian
2
2/2 x 2 = 2
Dengan tersedianya sumber daya keluarga dapat dilakukan intervensi perawatan.
3.Potensi masalah untuk dicegah : Rendah
1
3/3 x 1 = 1
4. Menonjolnya masalah : Tidak perlu segera ditangani Skor
1
0/2 x 1 = 0
Masalah untuk dicegah kemungkinan tinggi dengan dilakukan intervensi perawatan dan perhatian keluarga. Keluarga tidak merasakan adanya masalah terhadap injuri.
3 2/3
L. MASALAH KEPERAWATAN 1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Hipertensi. 2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan ketikmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri.
77
M. Rencana Keperawatan Keluarga No. Diagnosa Dx Keperawatan Resiko terjadinya I gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi
Tujuan Umum Tujuan Khusus (TUK) Kriteria (TUM) dilakukan Setelah dilakukan 1. Setelah pertemuan selama 1x30 pendidikan kesehatan menit diharapkan selama 4 hari keluarga dapat diharapkan keluarga mengenal masalah mampu merawat kesehatan pada Tn. S anggota keluarga yaitu Hipertensi: yang menderita Respon verbal 1.1 Menyebutkan hipertensi dan pengertian komplikasi hipertensi hipertensi dapat diminimalkan.
1.2 Menyebutkan penyebab hipertensi
Respon verbal
Standar
Intervensi Keperawatan
1. Kaji 1. Hipertensi pengetahuan adalah kenaikan tentang secara pasti pengertian dan tekanan dara penyebab arteri pada hipertensi. angka 140/90 2. Beri mmHg. pendidikan 2. Penyebab kesehatan hipertensi kepada dibagi 2 yaitu keluarga Penyebab tentang 2.1 Primer: pengertian, umur, penyebab, keturunan, tanda dan jenis, gejala, dan kelamin, komplikasi stres dan hipertensi. psikologis.
78
1.3 Menyebutkan tanda Respon verbal dan gejala
3. Beri 2.2 Sekunder: kesempatan kontrasepsi pada keluarga oral, kelainan untuk ginjal, menanyakan kelainan hal-hal yang endokrin, kurang jelas. gangguan 4. Motivasi neurogenik, keluarga untuk kehamilan, menyebutkan luka bakar, kembali peningkatan pengertian, volume penyebab intravaskuler. tanda dan 3. Tanda dan gejala gejala hipertensi hipertensi. antara lain: kepala pusing, 5. Beri reinforcement kaku duduk, positif atas gelisah, susah usaha keluarga. tidur, jantung berdebar, lemas, dada sesak, pandangan kabur, pingsan, tekanan darah>140/90 mmHg.
79
2.
Setelah dilakukan pertemuan selama 1x30 menit, diharapkan keluarga dapat mengambil keputusan untuk melakukan perawatan anggota keluarga dengan hipertensi 2.1 Menyebutkan Respon verbal akibat atau komplikasi pada hipertensi
2.2 Keluarga mampu Respon afektif mengambil keputusan untuk mengatasi hipertensi pada keluarga
1. Kaji 1. Komplikasi pengetahuan pada hipertensi keluarga adalah gagal tentang akibat / jantung, gagal komplikasi ginjal, stroke, pada hipertensi dan gangguan penglihatan. 2. Adanya upaya 2. Beri pendidikan keluarga dalam kesehatan pada mengambil keluarga keputusan untuk tentang akibat mengobati atau hipertensi pada komplikasi anggota pada hipertensi keluarga 3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
80
kembali akibat / komplikasi pada hipertensi 4. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga
3. Setelah dilakukan pertemuan selama 1x30 menit, diharapkan keluarga dapat mengerti cara meminimalkan timbulnya hipertensi dan merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi 3.1 keluarga tahu cara Respon verbal pencegahan untuk menghindari penyakit hipertensi
1. cara mencegah 1. terjadinya hipertensi adalah dengan mengurangi makanan yang banyak 2. mengandung garam dan
Kaji pengetahuan keluarga tentang cara mencegah terjadinya hipertensi. Beri pendidikan
81
3.2 Keluarga dapat Respon psikomotor melakukan perawatan pada keluarga yang sakit hipertensi
3.3 Keluarga dapat Respon psikomotor merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi
3.4 Keluarga dapat Respon verbal menyebutkan makanan yang boleh dikonsumsi penderita hipertensi
lemak, hindari merokok, periksa tekanan darah teratur, minum obat secara teratur, olah raga secara teratur. 2. keluarga termotifasi untuk melaksanakan perawatan yang telah diajarkan kepada penderita. 3. keluarga melaksanakan perawatan hipertensi kepada penderita 4. Keluarga mampu menyebutkan makanan yang boleh dikonsumsi
3.
4.
5.
6.
kesehatan kepada keluarga tentang cara mencegah terjadinya hipertensi. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tenteng cara mencegah terjadinya hipertensi. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga. Anjurkan keluarga Tn.R untukmenghin dari merokok. Berikan pendidikan kesehatan tentang cara perawatan
82
penderita hipertensiMaka nan yang boleh dimakan penderita hipertensi antara lain : 1.1 Karbohidrat beras, 7. singkong. 1.2 Protein hewani: 8. daging, telur, susu, (max 400 gr) 1.3 Proten nabati: kacangkacangan. 1.4 Sayur: semua sayuran. 1.5 Lemak hewani: margarin tanpa garam.
keluarga dengan hipertensi (makanan yang boleh di konsumsi, cara pembuatan obat tradisional) Anjurkan untuk olah raga secara teratur. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.
83
1.6
Bumbu: semua bumbu segar yang tidak mengandung garam. Bahan-bahan tradisional yang dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit darah tinggi antara lain: bawah putih, kunir, mentimun, daun mentimun, belimbing, jeruk nipis, daun kumis kucing, daun murbei, mengkudu, dll Cara membuat jamu / ramuan tradisional antara lain: a Bahan-bahan: 3.5.1 Kunyit (25 gr)
84
3.5.2 Daun meniran (25 gr) 3.5.3 Mad u (2sendok makan) Kunyit dan daun meniran ditumbuk halus, diberi air panas ebanyak 2 gelas minum. Kalau sudah dingin diambil 1 gelas, diberi 1sendok madu murni. Diminum pagi dan sore sebelum tidur malam. b Bahan-bahan : 1. Bawang putih (5 gr) 2. Mentimun (2biji), 3. Madu murni (2 sendok
85
akan). Bawang putih di tumbuk halus mentimun ditumbuk atau diparut diperas airnya, disaring di beri bawang putih yang telah ditumbuk halus, disaring sekali lagi. Degan air 2 cangkir diberi madu murni 2 sendok makan diminum sekaligus. d Buatlah 2 x/hari, diminum pagi dan sore menjelang tidur. e Bahan-bahan: 1. Buah mengkudu c
86
yang sudah masak, 2. Mentimun 3. Gula aren secukupnya. Kedua bahan tersebut diparut atau ditumbuk, dihilangkan bijinya, airnya disaring, diminum 2x/hari, diberi gula aren secukupnya. f Bahan-bahan: 1. Kunyit (25 gr), 2. Madu murni (2 sendok makan) Kunyit diparut, diberi air 2 cangkir, disaring, diberi madu murni 2 sendok makan, diminum
87
3.5 Dapat menyajikan Respon afektif obat tradisional untuk penderita hipertensi
2x/hari. 5. Pada kunjungan ke-2 keluarga telah membuat obat tradisional dari kunir, daun meniran, dan madu murni serta dari bawang putih, mentimun dan madu murni. Keluarga melakukan pembuatan obat tradisional hipertensi dari bahan-bahan yang telah disebutkanya diatas.
88
II
Resiko Injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Setelah diberi pendidikan kesehatan selama 40 menit resiko injuri dapat dihindari
1. Setelah diberi pendidikan kesehatan selama 40 menit keluarga dapat mengenal dan memahami akibat serta penyebab injuri. 1.1 Keluarga mampu Respon verbal: menyebutkan pengertian injuri
1.2 Keluarga mampu Respon verbal menyebutkan faktor penyebab injuri.
1. Resiko injury adalah resiko terjadinya cidera pada pasien hipertensi akibat peningkatan tekanan darah 2. Faktor penyebab injuri pada penderita hipertensi: 2.1 Faktor intrinsik mengacu pada kondisi internal pasien misalnya vertigo,
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang injury 2. Kaji pengetahuan keluarga mengenai akibat injuri. 3. Beri penjelasan kepada keluarga tentang akibat injuri. 4. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat injuri.
89
gangguan penglihatan, penyakit sistemik seperti gangguan muskulus keletal. 2.2 Faktor ekstrinsik, yaitu lingkungan seperti lantai licin, penempatan perabotan tidan tertata rapi, penerangan kurang. 2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x40 menit, keluarga dapat mengambil keputusan merawat lansia dengan resiko injury :
90
2.1 Keluarga mampu Respon verbal: menyebutkan akibat atau komplikasi
2.2 Keluarga mampu Respon afektif mengambil keputusan untuk mengatasi injury.
3 Setelah dilakukan pedidikan kesehatan selama 1x40 menit keluarga dapat merawat dan mampu: Respon afektif: 3.1 Keluarga termotivasi untuk mencegah injury
1 Akibat dari injuri antara lain: memar patah tulang cidera kepala. 2 Adanya upaya keluarga melakukan perawatan untuk mencegah injury
1. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat agar injuri tidak kembali. 2. Beri reinforcemen t positif atas usaha keluarga.
1 Adanya upaya keluarga untuk melaksanakan saran yang dianjurkan untuk mencegah.
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang perawatan lansia dan yang menderita
91
3.2 Keluarga mampu Respon verbal menyebutkan cara perawatan lansia agar tidak terjadi injuri serta menderita hipertensi
2 Cara perawatan lansia dan yang menderita hipertensi agar tidak terjadi injuri antara lain: 2.1 Hindari langsung berdiri setelah duduk/bang un tidur. 2.2 Lakukan latihan keseimbang an. 2.3 Orientasi klien terhadap lingkungan sekitar. 2.4 Gunakan alat bantu jalan, misalnya tongkat.
hipertensi untuk mencegah terjadinya injuri. 2. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang perawatan lansia dan yang menderita hipertesi untuk mencegah terjadinya injuri. 3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara parawatan lansia dan yang
92
Respon afektif 3.3 Keluarga termotivasi untuk melakukan cara perawatan lansia dan pendrita hipertensi untuk mencegah terjainya injuri 3.4 Keluarga mampu Respon psikomotor : menetapkan caracara yang diajarkan.
3 Adanya upaya keluarga merawat lansia yang menderita hipertensi dalam keluarga sesuai dengan cara yang diajarkan. 4 Keluarga mampu mempraktekkan cara perawatan lansia untuk mencegah injuri sesuai dengan yang diajarkan.
menderita hipertensi untuk mencegah injuri. 4. Motivasi keluarga untuk mempraktekk an / Menerapkan cara perawatan lansia dan yang menderita hipertensi Untuk mencegah injuri. 5. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga. 6. Kaji pengetahuan keluarga
93
tentang cara memfiksasi lingkungan untuk mencegah injuri. 7. Berikan penjelasan kepada keluarga tentang memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri. 4 Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selam 1 x 40 menit keluarga termotivasi untuk memodifikasi lingkungan : 4.1 Keluarga mampu Respon verbal: menyebutkan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.
1 Cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri antara lain :
1. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
94
4.2 Termotivasi untuk Respon afektif memodifikasi lingkungan agar injuri tidak terjadi.
1.1 Ciptakan lingkungan yang tenang dan dan teratur. 1.2 Penataan perabotan rumah teratur/rapi. 1.3 Jauhkan bendabenda yang berbahaya. 1.4 Pencahayaa n yang cukup. 1.5 Jaga agar lantai tidak licin. 1.6 Usahakan tempat tidur yang rendah. 2 Adanya upaya keluarga memodifikasi lingkungan yang mencegah
kembali caracara memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri. 2. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
95
4.3Mampu Memodifikasi lingkungan untuk cegah injuri.
Respon psikomotor:
injuri 3 Keluarga mampu mempraktekkan / menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.
96
N. Implementasi dan Evaluasi Tgl
No. Implementasi
Hasil Evaluasi
Dx - Mengajukan kembali kontrak
12/2/05
I
jam
TUK
subyektif yang telah disepakati
18.30
I
- Melakukan pengkajian data fokus
WIB
S: - Keluarga masih ingat dengan kontrak yang dibuat - Keluarga mengutarakan
dan pemeriksaan fisik pada
mengenai struktur dan sifat
seluruh anggota keluarga
keluarga, lingkungan
- Mengkaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi - Memberi penyuluhan kepada
rumah. Serta kebiasaan hidup sehari-hari - Keluarga bersedia dan
keluarga tentang pengertian dan
merasa senang saat
penyebab hipertensi
dilakukan pemeriksaan
- Memberi kesempatan kepada keluarga untuk menanyakan halhal yang kurang jelas - Mengkaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi - Memberi penyuluhan kepada
fisik. - Keluarga mengatakan tidak tahu tentang pengertian dan penyebab hipertensi. O : - Keluarga dapat mengikuti penyuluhan dengan baik
keluarga tentang pengertian dan
dan antusias
penyebab hipertensi
memperhatikan.
- Memberi kesempatan kepada keluarga untuk menanyakan hal-
- Keluarga dapat menyebutkan kembali
97
hal yang kurang jelas - Memotifasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian dan penyebab hipertensi - Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga 13/2/05
TUK
jam
II
19.30 WIB
-
pengertian dan penyebab hipertensi A : Secara kognitif pengetahuan keluarga bertambah. P : Pertahankan kondisi keluarga dan lanjutkan intervensi.
Mengkaji pengetahuan keluarga S : Keluarga mengatakan tidak tentang tanda dan gejala hipertensi
- Memberi penyuluhan kepada
tahu tentang tanda gejala dan komplikasi hipertensi
keluaraga tenteng tanda gejala dan O : - Keluarga dapat mengikuti komplikasi hipertensi - Memberi kesempatan kepada keluarga untuk menanyakan hal – hal yang kurang jelas - Memotifasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda gejala dan komplikasi hipertensi
penyuluhan dengan baik dan antusias memperhatikan - Keluarga dapat menyebutkan kembali 3 tanda gejala dan 3 dari 4 komplikasi hipertensi A : Secara kignitif pengetahuan keluarga bertambah
- Memberi reinforcement positif P : Pertahan kan kondisi keluarga atas usaha keluaga
dan lanjutkan intervensi
98
TUK
-
III
-
-
Mengkaji pengetahuan keluarga S : Keluarga mengatakan tidak tentang diit dan cara mencegah
tahu tentang diit dan cara
timbulnya hipertensi
mencegah timbulnya hipertensi
Memberi penyuluhan kepada O :- Keluarga dapat mengikuti keluarga tentang diit dan cara
penyuluhan dengan baik dan
mencegah timbulnya hipertensi
antusias memperhatikan
Memberi kesempatan kepada
-Keluarga dapat menyebutkan
keluarga
kembali 5 dari 6 bahan
untuk
menanyakan
hal-hal yang kurang jelas -
-
Memotivasi
keluarga
makanan yang baik untuk untuk
menyebutkan kembali diit yang
- Keluarga dapat menyebutkan
benar bagi penderita hipertensi
kembali 4 dari 6 cara mencegah
Memberi reinforcement positif
timbulnya hipertens
atas usaha keluarga -
panderita hipertensi
Membuat
kontrak
pertemuan selanjutnya
- Keluarga termotivasi untuk untuk
melakssanakan hal yang diajarkan - Keluarga menyanggupi kontrak yang diajukan A : Pengetahuan kognitif dan efektif keluarga sudah mengalami peningkatan P : Pertahankan kondisi keluarga, terus beri motivasi dan
99
lanjutkan intervensi
TUK
-
IV -
-
Mengingatkan kembali kontrak yang telah dibuat
kontrak sebelumnya
Mengkaji pengetahuan keluarga
- Keluarga mengatakan tidak
bahan-bahan tradisional untuk
tahu tentang bahan-bahan dan
mengobati hipertensi dan cara
pembuatan obat tradisional
membuatnya
hipertensi dan cara
Memberi penyuluhan kepada
membuatnya
keluarga tentang bahan-bahan
-
-
-
O : - Keluarga dapat mengikuti
yang dapat digunakan untuk
penyuluhan dengan baik dan
hipertensi
antusias memperhatikan
Mengajarkan cara pembuatan
- Keluarga dapat
obat tradisional
menyebutkan kembali bahan
Memberi kesempatan kepada
tradisional dan cara
keluarga
pembuatannya
untuk
menanyakan
hal-hal yang kurang jelas -
S : -Keluarga masih ingat dengan
Memotivasi
keluarga
- Keluarga tertmotivasi untuk untuk
membuat obat tradisonal
menyebutkan kembali hal yang
- Keluarga mampu
telah dijelaskan
mendemonstrasikan
Mendampingi
keluarga
mendemonstrasikan pembuatan obat tradisional
pembuatan obat tradisional - Keluarga menyanggupi kontrak yang diajukan
100
-
Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga
-
Mengajukan
kontrak
A : Pengetahuan kognitif, efektif, dan psikomotor keluarga
untuk
pertemuan selanjutya
mengalami peningkatan P : Pertahankan kondisi keluarga, teru beri motivasi dan lanjutkan interensi
II
-
TUK I
-
Mengingatkan kembali kontrak S : - Keluarga yang telah dibuat
dengan
Mengkaji pengetahuan keluarga
sebelumnya
tentang penyebab serta akibat
-
masih
ingat kontrak
- Keluarga mengatakan tidak
injury
tahu tentang penyebab serta
Memberi penyuluhan kepada
akibat injury
keluarga tentang penyebab serta O : - Keluarga dapat mengikuti
-
akibat injury
penyuluhan dengan baik
Memberi kesempatan kepada
dan
keluarga untuk mennanyakan
memperhatikan
hal-hal yang kurang jelas -
Memotivasi
keluarga
- Keluarga untuk
menyebutkan kembali hal yang telah dijelaskan -
antusias
menyebutkan
dapat kembali
penyebab serta akibat injuri A : - Secara
kognitif
Memberi reinforcement positif
pengetahuan
atas usaha keluarga
mengalami peningkatan
keluarga
101
P:
Pertahankan kondisi keluarga dan lanjutkan intervensi
TUK
-
II
Mengkaji pengetahuan keluarga S :
Keluarga mengatakan tidak
tentang
tahu tentang cara mencegah
cara
mencegah
timbulnya injury -
-
timbulnya injury
Memberi penyuluhan kepada O : - Keluarga dapat mengikuti keluarga tentang cara mencegah
penyuluhan dengan baik
timbulnya injury
dan
Memberi kesempatan kepada
memperhatikan
keluarga
untuk
menanyakan
- Keluarga
hal-hal yang kurang jelas -
Memotivasi
keluarga
menyebutkan
-
antusias
dapat
menyebutkan kembali cara untuk
kembali
mencagah timbulnya injury
cara A : - Secara
kognitif
mencegah timbulnya injury
pengetahuan
Memberi reinforcement positif
mengalami peningkatan
atas usaha keluarga
P:
keluarga
Pertahankan kondisi keluarga dan lanjutkan intervensi
-
Mengkaji pengetahuan keluarga S :
Keluarga mengatakan tidak
tentang
tahu
cara
lingkungan
memodifikasi
untuk
timbulnya injury
mencegah
tentang
memodifikasi
cara
lingkungan
untuk mencegah timbulnya injury
102
-
Memberi penyuluhan kepada O : - Keluarga dapat mengikuti keluarga
-
untuk
mencegah
penyuluhan dengan baik
timbulnya injury
dan
Memberi kesempatan kepada
memperhatikan
keluarga
untuk
menanyakan
- Keluarga
hal-hal yang kurang jelas -
Memotivasi
keluarga
menyebutkan
untuk
kembali
-
timbulnya
dapat
menyebutkan kembali cara memodifikasi
cara
lingkungan
untuk mencegah timbulnya
memodifikasi lingkungan untuk mencegah
antusias
injury
injury
- Keluarga termotivasi untuk
serta cara mempraktekknya
mempraktekkan hal yang
Mengajukan
diajarkan
kontrak
pertemuan selanjutnya
untuk A:
Secara kognitif dan afektif pengetahuan
keluarga
mengalami peningkatan P:
Pertahankan kondisi keluarga terus
beri
motivasi
lanjutkan intervensi
103
dan