BAB III TINJAUAN KASUS
A. Identitas Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV (Dewaruci) Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Aminogondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis Skizophrenia Katatonik. Klien bernama Tn. N, dengan nomor registrasi 041402, umur 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan terakhir sekolah dasar, suku jawa-Indonesia, agama islam, menikah, pekerjaan wiraswasta. Klien tinggal di welahan jepara, dibawa ke rumah sakit jiwa oleh keluarga. Penanggungjawab Tn. H, usia 40 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan pegawai negeri sipil dengan pendidikan terakhir diploma tiga, yang beralamat di kedung jepara. Hubungan dengan klien adalah kakak ipar. Klien masuk ke rumah sakit tanggal 1 januari 2008 pukul 18.45 WIB.
B. Alasan Masuk Berbicara tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas, dan sulit tidur.
C. Faktor Predisposisi Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu yakni tahun 2006 di Samarinda. Sedangkan 8 bulan yang lalu pernah dirawat di Rumah Sakit
2
Jiwa Daerah Dr. Aminogondohutomo Semarang selama 15 hari dengan keluhan yang sama dan pulang atas ijin dokter. Namun setelah pulang tidak pernah kontrol untuk memeriksakan kesehatan dan berobat lagi. Menurut klien, tidak ada keluarga yang menderita sakit jiwa seperti klien. Dalam aktifitas dan kegiatan sehari-hari klien mengatakan jarang bergaul dengan warga. Klien lebih banyak berdiam diri di rumah. Lima hari yang lalu pasien kalau ditanya tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas, dan sulit tidur.
D. Faktor Presipitasi Klien adalah seorang bapak dari tiga orang anak Klien adalah seorang pekerja keras yang bekerja sebagai pedagang, namun karena dagangannya kadang sepi dan tidak laku, dan modal yang dikeluarkan hasil pinjaman tidak kembali. Lima hari yang lalu pasien kalau ditanya tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas, dan sulit tidur. Sehingga klien dibawa ke rumah sakit jiwa.
E. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda vital TD : 120/80 mmHg N : 88 x/mnt RR : 24 x/mnt
3
2. Antropometri BB : 65 kg TB : 165 cm 3. Pemeriksaan fisik Kepala
: Rambut hitam mulai memutih, cukup bersih, tidak ada bekas trauma
Mata
: Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Hidung
: Bersih, tidak ada septum deviasi, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung
Telinga
: Bersih,
pendengaran
baik,
tidak
nyeri,
menggunakan alat bantu pendengaran Mulut
: Mukosa lembab, gigi bersih, bibir tidak cianosis
Leher
: Trakea simetris, tidak ada penonjolan vena jugularis
Paru-paru
: I : tidak ada lesi pada dada, pergerakan regular Pa : SF kanan = kiri Pe : resonan A : vesikuler
Jantung
: I : Ictus cordis tidak tampak Pa : Ictus Cordis teraba pada SC VI media LMCS Pe : pekak A : bunyi jantung I dan II
Abdomen
: I : tidak ada lesi A : peristaltik usus 17 x/mnt
tidak
4
Pe : tympani Pa : tidak ada nyeri tekan Genetalia
: Tidak terpasang kateter
Ekstremitas
: tidak ada oedema, CRT < 2 detik, klien dapat berjalan dengan baik
Dari hasil pemeriksaan fisik, tidak menunjukkan adanya kelainan / gangguan fisik pada klien.
F. Psikososial Genogram
5
Keterangan: : Laki-laki : Perempuan : Meninggal
: Orang yang terdekat : Klien
: Orang yang tinggal serumah
Klien sudah menikah, mempunyai seorang istri dan tiga orang anak. Yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah klien, namun dilakukan dengan musyawarah terlebih dahulu. Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti klien. 1. Konsep diri a. Gambaran diri Klien menyukai semua bagian tubuhnya karena tidak ada masalah / kekurangan pada tubuhnya. b. Identitas diri Klien mengatakan bangga dan puas sebagai seorang laki-laki apalagi sudah dikaruniai tiga orang anak. c. Peran diri Klien merupakan seorang kepala rumah tangga yang bekerja sebagai pedagang. Namun kadang bisnisnya itu sepi. Klien juga belum mempunyai rumah sendiri, karena masih dalam tahap pembangunan dan belum jadi. Selama dirawat klien tidak melakukan aktivitasnya sebagai pedagang dan secara otomatis kebutuhan keluarganya terjadi
6
masalah. Klien mengatakan ingin segera pulang dan mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Masalah Keperawatan : Peran diri tidak efektif d. Ideal diri Klien mengatakan harapan yang belum tercapai adalah membangun rumah yang belum terlaksana sampai klien memiliki tiga anak, dan mempunyai pekerjaan yang mapan. Klien juga berharap agar keluarga lebih memperhatikan keadaannya, serta lingkungannya agar mau menerima klien kembali. Klien juga ingin segera sembuh dari penyakitnya dan tidak mau kembali lagi ke rumah sakit dan ingin berkumpul kembali dengan keluarga. e. Harga diri Klien merasa minder dengan saudara-saudara yang lain, yang sudah mapan dalam pekerjaannya dan mempunyai rumah sendiri. Klien dalam kesehariannya jarang bergaul dengan tetangganya. Kegiatan kelompok jarang klien ikuti. Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah 2. Hubungan sosial a. Orang yang berarti Menurut klien orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah istri dan anak-anaknya. b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat Klien mengatakan jarang ikut dalam kegiatan kelompok seperti arisan.
7
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan bahwa klien adalah orang yang lebih banyak diam dan mengatakan malas bertemu atau berbicara dengan orang lain. Klien jarang bergaul. Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah 3. Spiritual a. Nilai dan keyakinan Klien beragama Islam dan percaya bahwa Tuhan, surga dan neraka ada. b. Kegiatan beribadah Selama sakit, klien tetap menjalankan sholat 5 waktu dan berzikir.
G. Status Mental a. Penampilan Penampilan cukup rapi, rambut disisir rapi, pakaian yang dikenakan sesuai, tidak terlalu besar dan kecil, klien juga memakai alas kaki. b. Pembicaraan Pembicaraan klien pelan, nada suara rendah, kadang kontak mata kurang dan sering menunduk. c. Aktivitas motorik Klien lebih banyak tidur selama di rumah sakit, aktivitas motorik tidak mengalami gangguan seperti mandi, makan, ganti baju atas inisiatif sendiri dan dilakukan secara mandiri.
8
d. Afek Afek sesuai, yaitu klien dapat merespons dengan benar stimulus yang diberikan. Contoh ketika klien bercerita tentang hal yang menyenangkan, klien tersenyum. e. Interaksi selama wawancara Klien kooperatif, mau menceritakan masalahnya kepada perawat, walaupun kontak mata sulit dipertahankan selama berinteraksi. f. Persepsi Saat dikaji klien mengatakan tidak ada halusinasi. g. Proses pikir Pembicaraan klien bisa dimengerti perawat, selama komunikasi dengan perawat dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien terarah, jawaban koheren dengan pertanyaan yang diajukan. h. Isi pikir Saat interaksi dengan perawat klien tidak waham. i. Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu dan orang baik, klien mengetahui sekarang berada di rumah sakit jiwa Semarang, klien mengetahui hari, tanggal dan jam, klien dapat membedakan pagi, siang dan malam.
9
j. Memori Daya ingat jangka panjang klien masih baik yaitu dengan mengingat tanggal lahir klien, klien menjawab tahun lahir yaitu tahun 1972, dan klien mampu mengingat kejadian masa lalu, sedangkan daya ingat jangka pendek klien, klien masih ingat nama perawat, ruang perawatan dan kejadian sekarang, klien dapat menceritakan riwayat kehidupannya secara berurutan dan konsisten. k. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien mudah berkonsentrasi, daya ingat jangka panjang klien baik, dimana klien masih mengingat tahun lahirnya dan tahun lahir anaknya, klien masih mampu mengingat hal-hal yang baru saja terjadi. Klien masih dapat berhitung sederhana, ketika diberi pertanyaan 12 + 9 + 11 = klien menjawab 32. l. Kemampuan penilaian Klien masih mampu mengambil keputusan sederhana, dibantu orang lain. Contoh ketika diberi opsi sholat dulu sebelum ngobrol atau ngobrol dulu sebelum sholat, klien mengatakan sholat dulu sebelum ngobrol karena nanti agar sholatnya tidak ketinggalan. m. Daya tilik diri Klien mengakui dan sadar bahwa dirinya sedang sakit dan ingin segera sembuh.
10
H. Kebutuhan Persiapan Pulang Selama di rumah sakit klien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk dan buah, kadang ada susu. Pola buang air besar klien teratur sekali sehari. Buang air kecil tidak mengalami masalah. Dalam buang air besar dan buang air kecil klien di kamar mandi / WC atas inisiatif sendiri, begitu juga membersihkan diri setelah buang air besar / buang air kecil. Klien mandi 2 kali sehari atas inisiatif sendiri. Selama di rumah sakit klien berpakaian seragam dan terlihat sesuai tubuhnya. Klien berpakaian sendiri dan ganti setiap hari. Klien tidak mengalami gangguan tidur. Selama di rumah sakit penggunaan obat klien diatur oleh perawat, pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap hari oleh perawat pula. Klien memiliki sistem pendukung yaitu keluarga dan perawat selama di rumah sakit.
I. Mekanisme Koping Klien mengatakan jika ada masalah dipendam sendiri namun kadang cerita dengan istrinya.
J. Masalah Psikososial dan Lingkungan Klien mengatakan jarang bergaul dengan tetangganya, klien tidak mempermasalahkan dengan pendidikan terakhirnya. Mengenai pekerjaan kadang ia mengeluh kadang sepi. Mengenai masalah perumahan, ia mengatakan belum mempunyai rumah sendiri.
11
K. Pengetahuan Klien mengetahui dan sadar akan sakit yang dideritanya, namun klien kurang tahu mengenai obat-obatan karena kurang ada bimbingan dari perawat ruangan.
L. Aspek Medik 1. Diagnosa medik : skizophrenia kataton 2. Therapi medik -
ECT konvensional 4 kali yaitu tanggal 5, 7, 10 dan 12 Januari 2008
-
Therapi oral :
Promactil 2x100 mg Persidol 2x1 mg Tryhexylphenidyl 2x2 mg
3. Hasil laboratorium Nama
Hasil
Nilai Normal
Interpretasi
Glukosa sewaktu
127 mg/100 ml
< 140 mg/100 ml
Normal
Ureum
18 mg/100 ml
10-50 mg/100 ml
Normal
Creatinin
1,8 mg/100 ml
L: 0,6-1,1 P: 0,5-09
Tinggi
Cholesterol total
204 mg/100 ml
150-220
Tinggi
Trigliserid
1,53 mg/100 ml
s/d 150
Tinggi
Protein total
7,7 mg/100 ml
6,3 – 8,0
Normal
Albumin
4,5 mg/100 ml
3,8 – 5,1
Normal
SGOT
28 mg/100 ml
L : s/d 37 P : s/d 31
Normal
SGPT
35 mg/100 ml
L : s/d 42 P : s/d 32
Normal
Uric acid
6,4 mg/100 ml
L : 3,5-7 P : 2,5-5,7
Normal
12
M. Analisa Data No
Tgl
1.
08/01/2008 07.30
Data Fokus
Masalah Keperawatan
DS :
Peran diri tidak efektif
-
Klien mengatakan pekerjaannya tidak menetap
-
Klien mengatakan belum mempumyai rumah dan merasa malu sebagai seorang suami dan ayah yang tidak bisa menafkahi anak-anaknya.
-
Klien mengatakan dagangannya kadang sepi
-
Klien selalu memendam perasaannya ketika ada masalah
DO : -
Klien kooperatif
-
Nada bicara rendah ketika sedang berinteraksi dengan perawat
2
08/01/2008 07.35
Klien terlihat bingung dan gelisah
DS : -
Gangguan konsep diri : Klien
mengatakan
jarang
bergaul
dengan
harga diri rendah
tetangganya -
Klien mengatakan ingin pulang dan ingin bekerja selayaknya tetangga tidak mengunjunginya
-
Klien mengatakan bahwa ia merasa tidak berharga
DO :
3.
08/01/2008 07.40
-
Kontak mata ada namun sulit dipertahankan
-
Klien terlihat bingung dan gelisah
DS : -
Isolasi sosial menarik Klien mengatakan jarang ikut kegiatan masyarakat seperti arisan
-
Klien mengatakan bergaul dengan orang tertentu saja
DO : -
Klien
berbicara
lambat,
nada
rendah
menunduk. -
Klien menyilangkan tangan saat dikaji.
sering
diri
13
N. Daftar Masalah Keperawatan 1. Isolasi sosial : menarik diri 2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah 3. Peran diri tidak efektif
O. Pohon Masalah
Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Peran diri tidak efektif
P. Diagnosa Keperawatan -
Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
-
Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif
14
Q. Rencana Keperawatan
No 1
Nama Klien
: Tn. N
Ruang
: IV (Dewa Ruci)
No. RM
: 041402
No
Diagnosa
Dx.
Keperawatan
1
Perencanaan Tujuan
Intervensi
Kriteria Evaluasi
Gangguan
Tujuan Umum:
1.1 Ekspresi wajah
1.1.1 Bina hubungan
konsep diri :
Klien dapat
bersahabat,
saling percaya dengan
harga diri
berhubungan sosial
menunjukkan rasa
mengungkapkan prinsip
rendah
dengan orang lain
senang, ada kontak
komunikasi terapeutik
berhubungan
secara optimal
mata, mau berjabat
a. Sapa klien dengan
dengan peran
Tujuan Khusus 1:
tangan, mau
ramah baik verbal
diri tidak
Klien dapat
menyebutkan
maupun non verbal
efektif
membina hubungan
nama, mau
saling percaya
menjawab salam,
dengan sopan
klien mau duduk
c. Tanyakan nama
b. Perkenalkan diri
berdampingan
lengkap klien dan nama
dengan perawat,
panggilan yang disukai
mau mengutarakan
klien
masalah yang dihadapi
d. Jelaskan tujuan pertemuan e. Jujur dan menepati janji f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien Rasionalisasi : hubungan saling percaya merupakan dasar untuk hubungan interaksi selanjutnya
TTD
15
Tujuan Khusus 2
2.1 Daftar
2.1.1
Diskusikan
Klien dapat
kemampuan
kemampuan dan
mengklasifikasi
yang dimiliki
aspek positif yang
kemampuan dan
klien di rumah
dimiliki dan buat
aspek positif yang
sakit, rumah
daftar
dimiliki
dan sekolah
2.2.1
tempat kerja
klien dihindarkan
2.2 Daftar positif
dari memberi
keluarga 2.3 Daftar positif
Setiap bertemu
penilaian negatif 2.3.1
Utamakan pada
lingkungan
kemampuan aspek
klien
positif klien Rasionalisasi : identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki memudahkan perawat dalam melakukan intervensi dan meningkatkan kepercayaan diri klien
Tujuan Khusus 3
3.1 Klien menilai
3.1.1
Diskusikan dengan
Klien dapat menilai
kemampuan
klien kemampuan
kemampuan yang
yang dapat
yang masih dapat
digunakan
digunakan di
digunakan selama
rumah sakit
sakit
3.2 Klien menilai
3.1.2
Diskusikan
kemampuan
kemampuan yang
yang dapat
dapat dilanjutkan
digunakan di
di rumah sakit
rumah sakit
3.1.3
Berikan pujian
Rasionalisasi : upaya mengurangi efek hospitalisasi
16
Tujuan Khusus 4
4.1 Klien
4.1.1
Meminta klien
Klien dapat
memiliki
untuk memilih satu
menetapkan dan
kemampuan
kegiatan yang mau
merencanakan
yang akan
dilakukan di rumah
kegiatan sesuai
dilatih
sakit
dengan kemampuan yang dimiliki
4.2 Klien
4.1.2
Bantu klien
mencoba
melakukannya jika
4.3 Susun jadwal
perlu diberi contoh
harian
4.1.3
Beri pujian atas keberhasilan klien
4.1.4
Diskusikan jadwal kegiatan harian atas kegiatan yang telah dilatih
Rasionalisasi : meningkatkan penerimaan terhadap kemampuan yang dimiliki Tujuan Khusus 5
5.1 Klien
5.1.1
Beri kesempatan
Klien dapat
melakukan
pada klien untuk
melakukan kegiatan
yang telah
mencoba kegiatan
sesuai kondisi sakit
dilatih
yang telah
dan kemampuannya
(mandiri,
direncanakan
dengan
5.1.2
keberhasilan klien
bantuan atau tergantung) 5.2 Klien mampu
Beri pujian atas
5.1.3
Diskusikan kemungkinan
melakukan
pelaksanaan di
kegiatan
rumah
secara mandiri
Rasionalisasi : memberikan kesempatan pada klien untuk merasakan keberhasilan menggunakan kemampuan yang dimiliki
17
Tujuan Khusus 6
6.1 Keluarga
6.1.1
Beri pendidikan
Klien dapat
memberi
kesehatan pada
memanfaatkan
dukungan dan
keluarga tentang
sistem pendukung
pujian
cara merawat klien
yang ada
HDR
6.2 Keluarga memahami
6.1.2
Bantu keluarga
jadwal
memberikan
kegiatan
dukungan selama
harian klien
klien dirawat 6.1.3
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
6.1.4
Jelaskan cara melaksanakan jadwal kegiatan klien di rumah
6.1.5
Anjurkan memberi pujian pada klien setiap berhasil
Rasionalisasi : dukungan keluarga meningkatkan derajat kesembuhan klien
18
R. Implementasi Keperawatan Nama Klien
: Tn. N
Ruang
: IV (Dewa Ruci)
No. RM
: 041402
Tgl/ jam 08 Januari 2008 08.15
No Dx 1
Implementasi Keperawatan TUK 1
Evaluasi S : “Wa’alaikum salam…”
Membina hubungan saling percaya
“nama saya Tn.N, biasa
a. Menyapa dan memberi salam
dipanggil Tn.N, saya berasal
b. Memperkenalkan diri dengan
dari Welahan Jepara”
menyebut nama lengkap, nama
Klien menjawab pertanyaan
panggilan, alamat dan berjabat
perawat “Hobi saya membaca
tangan
Alqur’an, suka membantu
c. Menanyakan nama lengkap klien, nama panggilan serta asal
pekerjaan rumah tangga seperti mencuci pakaian, mencuci piring, gelas atau sendok, juga
d. Menjelaskan tujuan pertemuan yaitu ingin membantu menyelesaikan
menyapu lantai. Tetapi kegiatan saya berdagang
masalah klien TUK 2
O : Klien mau berjabat tangan
a. Memvalidasi TUK 2
dengan perawat
b. Tanyakan pada klien tentang
Klien tersenyum, kontak mata
kemampuan dan aspek positif yang
cukup, duduk berdampingan
dimiliki klien
dengan perawat, nada bicara
c. Memberikan reinforcement positif
rendah/ pelan, klien mau
atas keberhasilan klien
menceritakan kemampuan dan
mengungkapkan segala kemampuan
aspek positif yang dimiliki
klien
Klien kooperatif saat bicara
d. Menyampaikan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
dengan perawat
TTD
19
A : TUK 1 tercapai Klien mau menyebut nama lengkap, nama yang disukai serta alamat TUK 2 tercapai Klien mau mengungkapkan kemampuan dan aspek positif P : P : optimalkan TUK 2 Lanjutkan TUK 3 dan 4 K : katakan pada klien bahwa perawat ingin membantu klien dan ingin menjadi teman klien Katakan bahwa perawat siap kapan saja klien mau bercerita tentang masalah yang dihadapi Motivasi klien untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki Anjurkan untuk mengingat nama perawat 09 Januari 2008
TUK 3
08.45
Klien dapat menilai kemampuan yang
salam
digunakan
“Mas Fajar”
- Mengucapkan salam
Klien mengatakan tadi malam
- Mengajak klien untuk berbincang-
tidurnya nyenyak, makannya
bincang sesuai kontrak sebelumnya - Mengingatkan kembali (identitas / nama perawat) - Bertanya pada klien tentang kontrak hari ini - Mendiskusikan kemampuan klien yang dapat dilakukan selama di rumah sakit atau di rumah
S : Klien mengatakan wa’alaikum
habis, obatnya sudah diminum Klien mengatakan perasaannya lebih baik dari kemarin Klien memilih menyapu
20
TUK 4
O : Klien mau menjawab salam
Klien dapat menetapkan dan
Klien mau berjabat tangan
merencakan kegiatan sesuai
dengan perawat
kemampuan yang dimiliki
Klien tersenyum, kontak mata
- Meminta klien untuk memilih
cukup, duduk berdampingan
kegiatan yang akan dilakukan di
dengan perawat, nada bicara
rumah sakit
rendah
- Memberi pujian atas keberhasilan klien - Merencanakan kontrak yang akan datang - Mencoba kegiatan yang dipilih
Klien mau mencoba pilihannya Klien melakukan kegiatan dengan baik Klien kooperatif saat bicara dengan perawat A : TUK 3 tercapai Klien mau menilai kemampuan yang digunakan TUK 4 tercapai Klien dapat mencoba kegiatan yang dipilih P : P : optimalkan TUK 4 Lanjutkan TUK 5 dan 6 K : katakan bahwa perawat siap kapanpun klien mau bercerita tentang masalah yang dihadapi Anjurkan klien untuk mengingat nama perawat Anjurkan klien membuat jadwal kegiatan sehari-hari
10 Januari 2008
TUK 4
09.30
Klien dapat menetapkan dan
Klien mengatakan mas Fajar
merencanakan kegiatan sesuai dengan
Klien mengatakan akan mencuci
kemampuan yang dimiliki
gelas dan sendok setelah makan
- Mengucapkan salam
siang
- Mengajak klien untuk berbincang-
Klien mengatakan mau
S : “Wa’alaikum salam”
bincang sesuai kontrak sebelumnya
membuat jadwal kegiatan
dengan klien
sehari-hari
21
- Mengingatkan kembali identitas perawat - Bertanya kepada klien tentang kontrak hari ini - Mendiskusikan dengan klien
O : Klien duduk, disamping perawat Klien mau berjabat tangan Klien ingat nama perawat Klien kooperatif Klien membuat jadwal kegiatan
kemampuan klien yang dapat
Klien tersenyum
dilakukan selama sakit atau di
A : TUK 4 klien mampu
rumah - Memberikan kertas jadwal kepada klien beserta bolpoinya - Merencanakan bersama klien
merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sesuai kemampuannya Klien menulis beberapa jadwal
aktivitas yang dapat dilakukan
bersama perawat
setiap hari sesuai kemampuan
TUK 4 terpenuhi
- Mendiskusikan kemampuan yang
P : P : optimalkan TUK 4
dapat dilanjutkan penggunaannya
Lanjutkan TUK 5 K : motivasi klien untuk merencanakan dalam daftar / jadwal yang telah dibuat
10 Januari 2008
TUK 5
12.45
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai
“mas Fajar”
dengan kondisi sakit dan
Klien mengatakan sudah
kemampuannya
menulis daftar / jadwal
- Mengucapkan salam
Klien mau berjabat tangan
- Mengajak klien berbincang sesuai kontrak sebelumnya - Mengingatkan kembali identitas perawat - Mengingatkan kembali topik yang akan dibahas - Memberikan kesempatan kepada
S : “Wa’alaikum salam”
O : Klien Memperagakan apa yang ada pada daftar Klien mencuci gelas dan sendok A : TUK 5 klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya Klien mencuci gelas dan sendok
klien untuk mencoba kegiatan yang
di depan perawat
ada pada jadwal
TUK 5 terpenuhi
- Memberi pujian atas
P : P : optimalkan TUK 5,
keberhasilannya
lanjutkan TUK 6
- Mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
K : motivasi untuk melakukannya baik di rumah sakit ataupun di rumah
22
Katakan pada klien bahwa perawat merasa senang karena mau mempraktekan
23
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP ) Masalah keperawatan: Harga diri rendah Pertemuan
: Ke Satu
1. Proses Keperawatan a. Kondisi
: Klien mengatakan malu dan tidak berguna.
b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif c. TUK
: 1. Membina hubungan saling percaya 2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP ) a. Orientasi 1) Salam Terapeutik Assalamu'alaikum Bapak N, nama saya Fajar Aris, biasa dipanggil fajar. Saya pagi ini akan merawat Bapak N dari pukul 07.00-14.00 nanti. 2) Evaluasi /Validasi Apa yang terjadi di rumah sehingga Bapak N harus dibawa ke sini? 3) Kontrak Topik
: Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan atau hobby atau hal-hal yang biasa Bapak N lakukan?
Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini saja? Waktu
: Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10 menit saja?
b. Kerja Apa yang biasa Bapak N lakukan dirumah? Sekarang yang biasa dilakukan di tempat kerja? Apa yang Bapak N senangi dari keluarga? Bagaimana dengan istri dan anak-anak?
24
Bagaimana pula dengan tempat tinggalnya? Apa ada yang disenangi disana?
c. Terminasi 1) Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita bercakap-cakap? 2) Evaluasi Obyektif
: Apa saja tadi kemampuan Bapak N? Bagus sekali! Apa saja tadi yang disenangi dirumah? Bagus sekali!
3) Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti coba Bapak N ingat lagi kemampuan yang belum disampaikan. d. Kontrak Topik
: Besok kita akan melihat kemampuan Bapak N yang masih dapat dilakukan di rumah sakit.
Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat ini saja? Waktu
: Kira-kira besok jam 08.30 ya! Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit? Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan.
25
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP ) Masalah keperawatan: Harga diri rendah Pertemuan
: Ke Dua
1. Proses Keperawatan a. Kondisi
: Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif c. TUK
: 1. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan 2. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP ) a. Orientasi 1) Salam Terapeutik Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya? Bagus 2) Evaluasi /Validasi Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Kemarin kita sudah berbincangbincang mengenai kemampuan atau hobby bapak. Masih ada kemampuan bapak yang beklum diceritakan? 3) Kontrak Topik
: Masih ingat apa yang akan kita bicarakan hari ini? Betul! Hari ini kita akan melihat daftar kemampuan bapak yang dapat dikerjakan dirumah sakit.
Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini saja? Waktu
: Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 20 menit saja?
26
b. Kerja Ini daftar kemampuan
yang bapak miliki, yang telah kita bicarakan
kemaren, apa masih ada tambahannya? Nah, sekarang coba kita lihat satu persatu, sekiranya mana saja yang dapat dilakukan selama bapak di rumah sakit. Bapak, sesuai dengan pilihan bapak, yaitu menyapu, bagaimana kalau sekarang kita coba kemampuan yang tadi sudah bapak pilih? Sekarang mari kita coba. Bagus! Nah, sekarang sudah selesai, mari kita duduk lagi. c. Terminasi b. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita melakukan kegiatan tadi? c. Evaluasi Obyektif : Coba sekarang sebutkan tadi bapak melakukan kegiatan apa! Terus tadi bagaiman cara mengerjakannya? Bagus! d. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, Nanti kegiatan ini bisa dilakukan apabila lantai kotor, bapak juga bisa melakukannya di rumah setelah nanti bapak pulang dari rumah sakit. d. Kontrak Topik
: Nah, besok kita akan latihan kemampuan yang lain, dan membuat jadwal kegiatan yang bisa bapak lakukan selama di rumah sakit, bagaimana?
Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat ini saja? Waktu
: Kira-kira besok jam 09.30 ya! Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan
27
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP ) Masalah keperawatan: Harga diri rendah Pertemuan
: Ke Tiga
1. Proses Keperawatan a. Kondisi : Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki yang dapat dilakukan di rumah sakit, dan telah melatih satu kemampuannya. b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif c. TUK
: 4. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki, menyusun jadwal kegiatan. 2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP ) a. Orientasi G.
Salam Terapeutik Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya? Bagus
H.
Evaluasi /Validasi Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Kemarin kita sudah latihan salah satu kemampuan yang dimiliki Bapak N.
I.
Kontrak Topik
: Masih ingat apa yang akan kita bicarakan hari ini? Betul! Hari ini kita akan membuat jadwal kegiatan sehari-hari sesuai dengan kemampuan bapak yang dapat dikerjakan selama di rumah sakit.
Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini saja? Waktu
: Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 20 menit saja?
28
b. Kerja Ini daftar kemampuan yang bapak miliki, kemaren bapak telah mencoba salah satu kemampuan bapak yang bapak miliki. Nah, sekarang kita akan membuat jadwal kegiatan bapak sehari-hari yang sekiranya dapat dilakukan selama bapak di rumah sakit, tentunya sesuai dengan daftar kemampuan yang dimiliki bapak yang telah kita bicarakan beberapa waktu yang lalu. Nah, sekarang kita buat ya pak! Bagus! Jadwal kegiatan sudah dibuat, mulai nanti siang sudah bisa dilakukan ya pak! . c. Terminasi 1. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita berbincang-bincang? 2. Evaluasi Obyektif : Coba sekarang sebutkan tadi bapak melakukan kegiatan apa! Bagus! 3. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, jadwal kegiatan ini bisa dilakukan mulai nanti siang ya pak! d. Kontrak Topik
: Nah, nanti kita akan latihan kemampuan yang lain, sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah kita buat tadi. Bagaimana?
Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat ini saja? Waktu
: Kira-kira besok jam 12.30 ya! Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan
29
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP ) Masalah keperawatan: Harga diri rendah Pertemuan
: Ke Empat
1. Proses Keperawatan a. Kondisi : Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki yang dapat dilakukan di rumah sakit, dan telah melatih satu kemampuannya serta telah membuat jadwal kegiatan sehari-hari. b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif c. TUK
: 5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisis sakit
dan kemampuannya. 2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP ) a. Orientasi 1) Salam Terapeutik Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya? Bagus! 2) Evaluasi /Validasi Bagaimana perasaan bapak siang ini? Tadi kita sudah membuat jadwal kegiatan sehari-hari selama bapak dirawat di rumah sakit. 3) Kontrak Topik
: Masih ingat apa yang akan kita bicarakan siang ini? Betul! Siang ini kita akan melihat jadwal kegiatan siang ini sesuai dengan kemampuan bapak yang dapat dikerjakan selama di rumah sakit.
Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini saja? Waktu
: Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 15 menit saja?
30
b. Kerja Ini jadwal yang telah kita buat tadi. Sesuai dengan jadwal yang telah kita buat tadi, kemampuan Bapak N yang akan kita lakukan apa? Betul! Sesuai dengan jadwal, siang ini bapak akan mencuci gelas dan sendok. Nah, sekarang mari kita coba. Bagus! Nah, sekarang sudah selesai, mari kita duduk kembali. . c. Terminasi 1. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah melakukan sendiri? Bagus sekali! 2. Evaluasi Obyektif : Jadi sudah berapa kegiatan yang sudah bapak lakukan? Bagus sekali! Sekarang sebutkan kegiatan apa saja yang bapak sudah lakukan! Bagus! 3. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, Nanti coba terus selama di rumah sakit ya pak, dan ini merupakan pekerjaan harian. d. Kontrak Topik
: Nah, sudah dua kegiatan yang dilakukan. Bagaimana kalau kita latih lagi kegiatan yang ketiga!
Tempat
: Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat ini saja?
Waktu
: Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan