BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Aspek Fungsi dan Manfaat Permainan Kartu a. Pengertian Permainan Kartu Pengertian kartu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:510) adalah “kertas tebal, berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis)”. Permainan kartu merupakan permainan yang melibatkan banyak orang dan biasanya dalam permainan kartu dimainkan berdasarkan giliran main (turn-based game). Untuk jenis permainan ini digunakan sekumpulan kartu yang umumnya berjumlahkan 52 kartu, tetapi ada juga yang menggunakan jumlah kartu yang berbeda. b. Manfaat Permainan Kartu Permainan kartu memiliki manfaat untuk pembelajaran anak-anak, diantaranya sebagai berikut: 1) Mengenal konsep warna Melalui permainan kartu, anak-anak akan lebih mudah mengenal tentang konsep warna 2) Mengenal konsep angka Terdapat angka 1 hingga 10 yang terdapat pada kartu. Sambil bermain, anak dapat mengenal bentuk angka 1 sampai 10 dan mengetahui tentang konsep angkanya. Umumnya sambil bermain anak akan lebih mudah memahami. 3) Mengenal konsep bentuk Dalam beberapa permainan kartu juga terdapat berbagai macam bentuk, seperti kotak, segitiga, lingkaran, dan sebagainya. Secara
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
tidak langsung anak-anak juga akan lebih mudah mengenal konsep bentuk. Secara umum, permainan kartu mengajarkan tentang: 1) Aturan Dalam permainan kartu ada aturan yang harus dipatuhi bersama. 2) Kedisiplinan Paham aturan harus dibarengi dengan disiplin, tanpa dibarengi disiplin dapat merusak jalannya permainan. 3) Sportivitas Dalam permainan pasti akan ada yang kalah dan menang. Lewat permainan, pemain diajarkan untuk menerima jika dirinya kalah dan bersedia untuk mengocok kartu atau bahkan dikenai sanksi lainnya seperti, diberi hukuman. Sebaliknya, bila menang tak boleh sombong. 4) Sosialisasi Sambil bermain kartu, hubungan pertemanan dapat terjalin lebih erat dengan teman sebaya. Keuntungan lain dari bermain kartu adalah: 1) Menjalin kedekatan Melalui permainan kartu, pemain dapat menjalin pertemanan menjadi lebih akrab 2) Belajar mengikuti aturan permainan Dengan mematuhi dan memahami aturan yang berlaku pada permainan itu, maka pemain akan sekaligus belajar disiplin dengan aturan main yang ada.
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Belajar sportif Pemain juga belajar untuk bersikap sportif. Setiap permainan pasti ada istilah menang atau kalah, dengan sikap sportif, pemain akan belajar untuk menerima kenyataan bahwa dirinya kalah. 4) Mengasah kemampuan kognitif Permainan kartu bersifat kompetitif sehingga membutuhkan strategi untuk mengalahkan lawan. Ini berarti menstimulasi aspek kognitif. Ya, sedikit banyak, permainan itu dapat memperkaya kemampuan berpikir.
B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Estetika Visual Pada Karakter Karakter pada Permainan Kartu Tantangan “What To Do In TMII?” ini menggunakan desain yang simple, flat dan menggunakan warna warna yang cerah dan kontras. Pada karakter permainan ini masing-masing memiliki penampilan sebagai seorang anak remaja dengan pakaian santai seperti sedang berwisata namun tetap disisipkan elemen aksesoris tradisional seperti blankon, kain ikat kepala, kalung khas suatu daerah dan ikatan rambut/jepitan rambut dengan tampilan tradisional. Hal ini dikarenakan untuk memadukan unsur modern dan tradisional ke dalam sebuah karakter permainan. 2. Estetika Ilustrasi pada kartu bagian belakang Ilustrasi bagian belakang kartu pada Permainan Kartu Tantangan “What To Do In TMII?” dibuat seperti batik modern, dengan pola yang memadukan antara bangunan khas yang terkenal di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dengan beberapa motif batik seperti mega mendung, batik motif bunga beserta isen-isennya.
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Estetika Ilustrasi pada peta wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Gambar 3. 1 Peta Wisata yang disediakan TMII Sumber : https://www.tamanmini.com/, 2016
Peta wisata yang disediakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah memiliki desain dan ilustrasi yang cukup bagus, dengan ikonnya yang lengkap dan menarik serta keterangan mengenai petunjuk suatu tempat tertera sangat detail dan tidak membingungkan, namun dalam penggunaan warna dirasa kurang menarik jika untuk digunakan pada pengguna produk dengan usia 15-25 tahun. Ilustrasi yang digunakan peta wisata TMII pada Permainan Kartu Tantangan “What To Do In TMII?” dibuat lebih menyasar pada target calon pengguna produk yaitu dengan ilustrasi yang dibuat lebih simple, flat, serta penggunaan warna yang cerah agar terkesan lebih fun.
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN 1. Aspek Material a. Kertas Art Carton + Laminating Doff Art carton memiliki sifat yang mirip dengan art paper, namun bahan dasarnya adalah karton. Selain itu, art carton memiliki gramasi yang lebih berat sehingga lebih tebal dari art paper. Gramasi yang populer digunakan 190 gr, 210 gr, 230 gr, 260 gr, 310 gr, 350 gr, dan 400 gr. Umumnya digunakan untuk Majalah, Undangan, Brosur, Katalog, Kartu Nama, Dus Kemasan produk, bahan keterampilan, dll.
Gambar 3. 2 Kertas Art Carton
Sumber : Google Images, 2016
Laminating doff memiliki tekstur yang lembut seperti menyentuh kain sutra. Hasil akhirnya tidak terlalu mengkilap dan relatif terlihat natural. Laminating doff umumnya digunakan untuk membuat kartu nama, pin atau finishing untuk kemasan berbahan kertas. Laminating Doff dalam kartu Permainan Kartu Tantangan “What To Do In TMII?” ini lebih diutamakan agar kartu tidak cepat rusak jika terkena basah dari air maupun keringat.
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Kertas Art Paper Bahan art paper tidak cocok untuk dijadikan media menulis karena permukaannya licin. Karena itu, art paper kerap digunakan untuk cetakan yang sifatnya promosional dan berukuran kecil, seperti kartu undangan atau kartu nama. Gramasi yang populer digunakan 85 gr, 100 gr, 115 gr, 120 gr, dan 150 gr. Selain beratnya, gramasi juga mempengaruhi ketebalan art paper. Art paper merupakan jenis kertas yang sangat terkenal dan umunya digunakan dalam pembuatan kalender dinding, brosur, flyer atau poster untuk keperluan promosi.
Gambar 3. 3 Kertas Art paper
Sumber : Google Images, 2016
c. Sticker Vinyl Stiker vinyl ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya yaitu dari bahannya yang terbuat dari bahan plastik sehingga tidak mudah sobek, tidak seperti stiker kromo atau hvs yang hanya dari kertas biasa. Sticker ini mempunyai warna dasar putih susu dan bisa ditempel di berbagai media datar. Kegunaannya sebagai branding iklan, dekorasi, mobil, mainan, label, dll.
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3. 4 Sticker Vinyl
Sumber : Google Images, 2016
d. Kardus Kardus terbuat dari bahan kertas, biasanya terbuat dari kertas kraft, yang dibuat menjadi bahan bergelombang dengan ketinggian gelombang / flute tertentu dengan satu atau dua sisi linerboard. Kardus pada umumnya dipakai untuk kotak sebelah luar. Dipakai untuk melindungi produk selama penyimpanan di gudang, pengiriman, transportasi, dan distribusi. Kemasan ini terdiri dari 3 (tiga) lapisan, yaitu liner dalam, karton gelombang (flute), dan liner luar. Namun dapat juga dijumpai dalam 2 (dua) lapisan, yaitu liner dan karton gelombang saja. Kardus sifatnya lebih kuat dan lebih tebal daripada kertas biasa. Namun kelemahannya adalah rentan terhadap kelembapan dan tidak tahan air.
Gambar 3. 5 Kardus Sumber : Google Images, 2016
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Card Sleeve Berbahan Plastik bening Card Sleeve adalah perangkat yang digunakan untuk melindungi kartu dari kerusakan, terutama untuk kartu permainan kartu yang sering digunakan, dipindah tangankan dan dimainkan di luar ruangan.
Gambar 3. 6 Card Sleeve
Sumber : Google Images, 2016
f. Kain Kanvas Kain kanvas adalah sejenis kain buatan pabrik yang berserat tebal dan sangat kuat. Bahan ini awalnya digunakan untuk membuat lukisan. Pada perkembangannya kain kanvas mulai digunakan untuk membuat tas, sepatu, jaket, tenda, terpal, penutup truk, payung taman, dan berbagai macam aksesoris. Kain kanvas memiliki ketebalan yang sempurna untuk dijadikan jahitan yang menarik.
Gambar 3. 7 Kain Kanvas
Sumber : www.fitinline.com, 2016
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
g. Akrilik Akrilik adalah semacam plastik yang menyerupai kaca, namun memiliki sifat yang membuatnya lebih unggul daripada kaca, akrilik itu lembaran plastik yang super keras. Warnanya yang tak cepat pudar dan bobotnya yang ringan menjadi keunggulan akrilik hingga menjadi bahan baku barang kerajinan. Akrilik digunakan untuk membuat berbagai produk. Akrilik lebih kuat dari kaca, sehingga lebih tahan dan tidak pecah sehingga lebih lebih aman.
Gambar 3. 8 Akrilik Sumber : Google Images, 2016
h. Triplek Kayu lapis atau sering disebut tripleks adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama.
Gambar 3. 9 Triplek Sumber : Google Images, 2016
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
i.
Kayu Dowel Dowel adalah kayu yang diserut menjadi bundar, ukuran dowel biasa bermacam-macam tergantung kebutuhan. Dowel banyak digunakan pada furniture dengan sistem knock down atau bongkar pasang.
Gambar 3. 10 Kayu Dowel
Sumber : Google Images, 2017
j.
Bahan Karet Alas Kaki Furniture
Gambar 3. 11 Bahan Karet Alas Kaki Furniture
Sumber : Google Images, 2017
k. Kain Sthenolid Sthenolid adalah bahan khusus yang digunakan untuk produk tas full print ini. Sthenolid Memiliki tekstur lembut, padat, ringan, mengkilap, daya serap tinta yang tinggi, cepat kering, serta tebal. Sthenolid cocok untuk digunakan sebagai bahan baku tas full print karena teksturnya yang lembut serta tebal, cocok untuk aktifitas
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
outdoor dan kuat menahan beban bawaan yg cukup banyak. Sthenolid terbuat dari 62% katun (5 persen dari bahan organik), 34% poliester dan 4% spandex.
Gambar 3. 12 Kain Sthenolid
Sumber : Google Images, 2016
2. Aspek Pembuatan Produk/ Proses Produksi a. Perancangan Desain Perancangan desain Permainan Kartu Tantangan “What To Do In TMII?” adalah menggunakan komputer atau laptop dengan spesifikasi tinggi agar lebih cepat dan tidak laggy, kemudian software yang digunakan adalah Adobe Illustrator. b. Proses produksi kartu dan rulebook Untuk proses produksi kartu adalah dicetak dengan mesin digital printing, lalu dilakukan proses cutting mengikuti bentuk dan ukuran kartu. c. Proses Produksi Peta Wisata TMII Untuk proses produksi peta wisata TMII adalah dicetak dengan mesin khusus kain, setelah hasil cetak sudah jadi lalu dipotong sesuai ukuran dan diberi selongsong di kanan-kirinya, lalu dimasukkan kayu dowel dan diberi penahan dengan menggunakan bahan yang terbuat dari karet, dan terakhir dijahit pada bagian selongsongnya agar kayu dowelnya tidak lepas.
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Proses Produksi Spinner Untuk produksi Spinner menggunakan dua material yang disatukan, yaitu triplek dan akrilik. Kedua material tersebut dipotong menggunakan laser cutting mengikuti pola yang sudah dibuat, lalu diberi sticker yang memiliki desain seperti kompas yang dilengkapi angka penunjuk jalan, sticker tersebut diletakkan diantara dua buah akrilik agar stickernya tidak mudah lepas dan sobek. Di bagian tengah spinner diberi lubang kecil untuk memasukkan mur dan baut yang digunakan untuk mengunci jarum pemutar. e. Proses Tas Serut Untuk proses produksi tas serut dilakukan di percetakan kain yang juga menyediakan jasa pembuatan tas.
D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Permainan Kartu Tantangan “What To Do In TMII?” yang nantinya akan dibuat dan dijual di TMII menjadi semakin diminati karena konsep permainan dan tampilan desain yang menarik. Tak bisa di pungkiri jika penjulan nantinya akan meningkat seiring dengan pengenalan permainan ke khalayak luas. Permainan ini juga akan menjadi wahana baru dan sarana pencitraan serta promosi sebagai media pendukung peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/