BAB III DATA & ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan
1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara denganinforman atau perusahaan yang menjadi entitas perancangan. Zulfahmi Yasir Yunan adalah seorang pemilik dari usaha bubble drink d’Smoothin, ia tinggal didaerah Ciputat Tangerang selatan Ia memulai usaha menjual minuman bubble sejak tahun 2014. Dan awalnya ia mengetahui tentang usaha minuman bubble dari Jakarta Bubble Drink Supplies adalah perusahaan yang memproduksi bahan baku minuman bubble drink, sekaligus distributor untuk keperluan pembuatan usaha produk minuman bubble drink. dari sini lah ia mendapatkan ide untuk memulai usahanya dengan menjual produk minuman bubble. Bubble Drink adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang kuliner, khususnya minuman. Produk yang ditawarkan oleh pemilik usaha minuman bubble adalah jenis minuman powder perasa yang disertai dengan bubble jelly didalam penyajiannya. Dan produk yang dimiliki dari usaha bubble drink ini sudah mempunyai dua puluh tiga rasa yang ditawarkan ke pada konsumen dengan berbagai macam rasa olahan yang disediakan oleh pemilik usaha bubble drink ini. Produk yang dibeli konsumen pun akan diracik langsung oleh petugas yang menjualkan produk bubble drink tersebut, setelah konsumen memilih dan membayar pesanannya. seiring penjualan produk minuman bubble ini masi terbilang kurang adanya identitas visual sebagai pengenalan brand terhadap audience, karena itu yang diharapkan dari pemilik usaha bubble drink ini ingin mempunyai wajah baru dari produk yang dijual kepada audience.
18
a. Visi dan Misi pemilik usaha bubble drink.
Visi : Menjadi Usaha Mikro Kecil Menengah Multinasional yang berkembang berinovasi di bidang kuliner Indonesia.
Misi : Menghasilkan jenis produk minuman, melalui proses yang higienis dengan standar kinerja yang terbaik, hingga menghasilkan produk minuman yang berkualitas, dan bisa bersaing dengan kompetitor dengan mengunggulkan kualitas produk.
b. Gambaran Lokasi Usaha Dengan melakukan survey ketempat lokasi, rumah produksi usaha bubble drink ini berada didaerah Ciputat Tangerang selatan. namun dari usaha penjualan produk d’Smoothin bubble drink ini dibuka pada acara-acara tertentu yang berbentuk event, bazar, dan festival. daerah acara-acara yang dituju dalam penjualan bubble drink ini hanya sebatas lokasi dari daerah Jakarta samapai Tangerang selatan.
c. Latar Belakang Usaha Bubble Drink dengan identitas Brand Saat ini berbagai macam acara yang setiap tahun nya selalu ada penyelenggaraan acara dengan berbentuk event, bazar, maupun festival, terutama di kota Jakarta dan Tangerang Selatan. hampir semua
masyarakat
khususnya
Tangerang
Selatan
pernah
mengunjungi acara-acara tersebut untuk bertujuan yang berbeda beda, seperti ingin membeli pakaian, makanan, dan minuman bersama teman-teman, kerabat dan keluarga untuk sekedar
19
mengunjungi tempat acara, berkumpul-kumpul bersama, dan mencari kebutuhan lainnya. Dengan adanya acara-acara yang di selanggarakan setiap tahun nya banyak nya pembisnis usaha berlomba-lomba untuk menjualkan produknya kepada konsumen untuk mendapatkan kepercayaan dari produk yang ditawarkan. Maka pembisnis usaha minuman ikut berkecimpung kedalamnya untuk mempromosikan produk-produknya dan menjualnya kepada konsumen, salah satunya produk minuman tea, coffe dan bubble, kini bisa dijumpai di dalam acara-acara tersebut. Secara tidak langsung beragam nya identitas brand yang digunakan perusahaan-perusahaan minuman yang baru berdiri maupun sudah lama ada, dengan menjualkan produknya kedalam acara tersebut untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk minuman kepada konsumen agar dapat membedakan dari produk produk lainya.
d. Tujuan dari Perancangaan identitas Branding d’Smoothin Perancangan branding ini memiliki tujuan agar desain yang dibuat nantinya sesuai dengan tujuan utama dari perancangan desain branding perusahaan bubble drink d’Smoothin, sehingga nanti nya dapat diperoleh pencapaian hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Identitas brand yang ingin ditonjolkan Setiap perusahaan memiliki identitas yang berbeda dengan perusahaan lainya. Identitas perusahaan merupakan perwujudan media visual dan fisik yang menampilkan suatu jati diri perusahaan yang menjadi ciri khas sebagai pembeda perusahaan dengan perusahaan lainya.
20
2. Data Skunder Pada era persaingan sekarang ini, arti sebuah brand menjadi sangat penting. Selain sebagai pembeda dan identitas sebuah produk ditengahtengah lautan produk sejenis, sebuah brand mempunyai makna psikologi dan simbolis yang istimewa di mata konsumen. Brand yang kuat lahir dari presepsi konsumen atas produk yang mempunyai keunggulan fungsi (functional brand) menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (image brand).
Pada hakikatnya, branding berlaku untuk segala jenis produk ( barang, jasa, pengecer, bisnis online, organisasi, tempat, dan gagasan ), yaitu dengan cara memberikan nama produk dan menyertakan makna atau arti khususnya apa yang membedakannya dari produk-produk pesaing.
a. Prinsip dasar branding Pada dasarnya branding adalah penciptaan nilai tambah atas suatu produk. Nilai tambah baik berupa keunggulan fungsional maupun citra dan makna simbolis pada prinsipnya diciptakan dengan mencocokan suatu produk dengan hal-hal yang dianggap paling menarik dan relevan bagi konsumen sasaran. (ike Janita Dewi, Ph.D, 2009) Konsep bersedia membayar harga premium untuk suatu brand jika konsumen mempunyai presepsi yang cukup konsisten bahwa brand itu mempunyai nilai tambah dalam hal kualitas produk yang dikandungnya (Perceived Values) dan makna simbolis (brand association) dan citra produk yang dikomunikasikannya kepada publik. Asosiasi dan makna simbolis yang dikandung suatu brand sangat berarti bagi konsumen. Jadi suatu brand dinilai bukan karena
21
fungsi utilatariannya tetapi karena makna simbolik yang dikandungnya.
b. Konsep Dasar Branding Sebuah brand dapat dibangun menggunakan konsep functional, experiential, atua image brands. Pemilihan sebuah branding conceps di pengaruhi oleh asumsi produsen atas tiga faktor, yaitu jenis produk itu sendiri, intensitas persaingan dan tentang bagaimana konsumen memilih dan mengkonsumsi suatu produk. Produsen menganggap bahwa persaingan tidak terlalu ketat untuk produk yang dihasilkannya akan cenderung memilih functional brand dan memposisikan produknya sebagai produk yang akan memberikan kegunaan fungsional tertinggi atau menawarkan harga termurah. Sebaliknya jika intesitas persaingan suatu industri dianggap sangat intesif maka produsen cenderung melakukan experiential branding ataupun image branding. a) Functional brand Produsen memilih konsep branding ini dengan latar belakang
asumsi
bahwa
konsumen
membeli
dan
mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan fungsional dan memilih produk yang memberikan utilitas maksimum. b) Experiental brand Experiental brand dibangun dengan dasar asumsi bahwa diatas kebutuhan pokok konsumen mempunyai keinginan dan hasrat. Jadi selain peduli dengan bagaimana suatu brand dapat melaksanakan fungsinya, konsumen menikamti saat-saat atau pengalaman berinteraksi dengan brand tersebut.
22
Sebuah experiental brand bisa terdiri dari produk fisik tetapi justru digabung dengan unsur-unsur yang menyertai konsumsi produk ( atau pada aspek lingkungan dan servisnya. Konsumen menikmati produk, lingkungan, dan pelayanan yang digabung untuk menghasilkan pengalaman multisensori. c) Image brand Suatu image brand dibangun dengan menciptakan citra dari suatu produk. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena brand ini ( dipersepsikan ) memancarkan asosiasi dan citra tertentu. Para perancang image brand berusaha memenuhi hasrat konsumen untuk menjadi bagian dari kelompok social yang lebih besar, dipandang terhormat oleh orang lain, atau untuk mendifinisikan diri menurut citra yang diinginkan.
c. Desain Brand Identity Desain brand identitas harus sanggup memperhatikan aspekaspek visual dari sebuah perusahaan atau brand sebagai organisasi atau identitas. Sebuah desain identitas brand adalah elemen visual yang mewakili bagaimana sebuah perusahaan ingin dilihat. Hal ini merupakan identitas visual perusahaan, dan bagaimana perusahaan menggambarkan identitas brand perusahaan dapat diwakili dari sisi desain melalui keunikan ‘gambar.’ logo, atau signage, dan kemudian diintegrasikan ke seluruh elemen perusahaan seperti kartu nama, alat tulis, kemasan, media iklan, promosi, dan banyak lagi. Brand Identity, desain identitas juga akan membantu konsumen mengingat perusahaan, dan akan membawa mereka kembali. Desain identitas brand yang tepat dapat menjadi salah satu alat marketing terkuat sebuah perusahaan yang dapat menerjemahkan nilai-nilai,
23
dan visi strategis perusahaan ke dalam gambar yang konsisten sehingga konsumen akan menjadi akrab dengannya. Sebuah desain identitas merek, seperti logo, adalah sebuah konsep nyata yang memberikan perusahaan sebuah identitas visual. Desain brand adalah pendekatan kreatif dan pragmatis yang berfokus pada kebutuhan klien di berbagai bidang seperti identitas, komunikasi pemasaran, lingkungan, merek produk, kemasan, dan desain website. tugas yang sedang berlangsung dari desainer brand adalah untuk memastikan brand tetap segar dan efektif.
d. Desain Logo Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan kompetitor/pesaing. Logo bisa diibaratkan dengan wajah, Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam bentuk simbol.Karena fungsi dasarnya sebagai identitas, logo haruslah unik dan mudah diingat. Selain itu, logo juga harus divisualisasikan seimbang dan enak dipandang, serta relefan sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai apa yang ditawarkan perusahaan pemilik logo. (beecreative ,2012) Seorang desainer terkemuka, John Williams, mengatakan, “Jika Anda melihat logo selama kurang dari 10 detik kemudian Anda tidak mampu mengingatnya dan menggambarkan logo tersebut maka kemungkinan besar logo tersebut terlalu rumit untuk diingat”.
24
Desainer grafis Australia, Jacob Cass, memberikan tips atau prinsipprinsip desain logo sebagai berikut :
a) Logo harus mampu mendeskripsikan perusahaan atau produk (describable). b) Jika dicetak hitam-putih (tanpa warna), logo tetap efektif dan menarik (effective without color). c) Logo harus simple dan mudah diingat (memorable). d) Dalam ukuran kecil, logo masih bisa dibaca dan dikenali (scalable). Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan: Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana perusahaan tersebut . Bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di masa yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan tepat mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya (Cenadi, 1999:76).
B. Kelompok Data Berkaitan dengan Estetika Fungsi Produk Rancangan 1. Elemen-elemen Desain Desain Komunikas Visual merupakan subdisiplin dari desain yang menitikberatkan pada penyampaian informasi kepada publik melalui media. Dengan demikian, hal ini tidak semata-mata mengedepankan aspek seni. Desainer komunikasi visual tidak bisa semaunya menentukan ukuran, media, warna, material, dll. Maka diperlukanlah pengengenalan elemen-elemen desain sehingga dapat menciptakan komposisi desain yang harmonis, menarik, dan komunikatif.
25
a. Garis (line) Wujud garis sangat bervariasi, desainer dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan dan citra yang diinginkan. Garis lurus memiliki kesan kaku dan formal. Garis lengkung memberikan kesan lembut dan luwes. Garis zigzag terkesan keras dan dinamis. Garis tak beraturan mempunyai kesan fleksibel dan tidak formal. Penggunaan garis dalam desain komunikasi visual berbeda dengan fungsi garis pada teknik gambar atau gambar kerja. Desain komunikasi visual tidak terikat pada aturan dan ketentuan dalam pemakaian garis. Meski tidak ada ketentuan yang mengikat, namun pemakain garis dalam desain sebaiknya memiliki konsep dan tujuan. Penggunaan garis yang kurang tepat hanya akan membuat desain tampak gaduh.
b. Bidang (shape) Segala bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar disebut bidang. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris (lingkaran, segitiga, segiempat, elips, setengah lingkaran, dsb.) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan formal. Sebaliknya, bidang non-geometris atau bidang yang tidak beraturan memiliki kesan tidak formal, santai, dan dinamis. Pengertian bidang dalam desain grafis tidak sebatas itu saja. Area kosong di antara elemen-elemen visual dan space yang mengelilingi foto bisa pula disebut sebagai bidang. Bidang kosong (blank space) bahkan bisa dianggap elemen desain seperti halnya garis, warna, bentuk, dan sebagainya.
c. Warna (color) Salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian audiens adalah warna. Apabila pemakaian warna kurang
26
tepat maka dapat merusak citra, mengurangi tingkat keterbacaan, dan bahkan menghilangkan gairah baca. Warna pun dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Seperti penggunaan warna-warna soft dapat menyampaikan kesan lembut, tenang, dan romantik. Sedangkan warna-warna kuat dan kontras dapat memberi kesan dinamis dan cenderung meriah. Secara visual warna dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu warna dingin dan warna panas. Warna-warna dingin seperti hijau, biru, hijau-biru, biru-ungu, dan ungu dapat memberi kesan pasif, statis, kalem, damai. Sebaliknya, warna-warna panas seperti merah, merah-jingga, jingga, kuning-jingga, kuning, kuning-hijau, merah-ungu memiliki kesan hangat, dinamis, aktif.
a) PSIKOLOGI WARNA Berikut ini adalah daftar warna dan maknanya yang tertera pada buku Surianto Rustan, 2009 (diambil dari berbagai sumber):
Abu-abu Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban, emosi yang kuat, seimbang, netral, perkabungan, formal, bulan Maret. Putih Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, netral,
cahaya,
penghormatan,
kebenaran,
salju,
damai,
innocence, simpel, aman, dingin, penyerahan, takut, tanpa imajinasi, udara, kematian (tradisi Jawa Timur), kehidupan, perkawinan, (tradisi Barat), harapan, lemah lembut, kosong, bulan Januari. Hitam
27
Klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian (tradisi Barat), kecerdasan, pemberontakan, misteri, kekuatan, hal-hal duniawi, formal, elegan, kaya, gaya, kejahatan, serius, mengikuti kecenderungan sosial, anarki, kesatuan, dukacita, profesional. Merah Perayaan, kekayaan, nasib baik (Cina), suci, tulus, perkawinan (india), perkabungan (Afrika Selatan), setan (tradisi modern Barat), gairah, kuat, energi, api, cinta, roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi, pemimpin, maskulin, tenaga, bahaya, menonjol, darah, perang, marah, revolusi, radikal, sosialisme, komunisme, agresi, penghormatan, martir, roh kudus. Biru Laut, manusia, produktif, isi dalam, langit, damai, kesatuan, harmoni, damai, tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, depresi, dingin, idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan, bumi, zodiak Virgo, Pisces, Aquarius, kuat, tabah, cahaya, ramah, perkabungan (Iran), kebenaran, cinta, keagamaan, mencegah roh jahat, kebodohan dan kesialan. Hijau Kecerdasan tinggi, alam, musim semi, kesuburan, masa muda, lingkungan hidup, kekayaan, uang (Amerika), nasib baik, giat, murah hati, pergi, rumput, agresi, dingin, cemburu, malu (Cina), sakit, rakus, narkoba, korupsi (Afrika Utara), abadi, udara, tanah,
tulus,
zodiak
Cancer,
pembaruan,
pertumbuhan,
kesehatan, bulan Agustus, keseimbangan, harmoni, stabil, tenang, kreatif, islam. Kuning
28
Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas, idealisme, kaya (emas), musim panas, harapan, udara, liberalisme, pengecut, sakit (karantina), takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminim, bergaul, persahabatan, zodiak Gemini, Taurus, Leo, April, bulan September, kematian (abad pertengahan), perkabungan (Mesir), berani (Jepang), Tuhan (kuning emas). Ungu Bangsawan, iri, sensual, spiritual, kreativitas, kaya, kerajaan, upacara, misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyan, menonjol, perkabungan, berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan, harga diri, zodiak Scorpio, bulan Mei, November, kaya, romantis, kehalusan, penebusan dosa. Jingga Hinduisme,
Buddhisme,
kebahagiaan,
energi,
kese-
imbangan, panas, api, antusiasme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi berlebih, peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat, zodiak Sagitarius, bulan September, kerajaan (Belanda), testanisme (Irlandia). Cokelat Tenang,
berani,
kedalaman,
makhluk
hidup,
alam,
kesuburan, desa, stabil, tradisi, ketidaktepatan, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat, miskin, kasar, tanah, bulan Oktober, zodiak
Capricorn,
Scorpio,
membumi,
selera
makan,
menyehatkan, tabah, simpel, persahabatan, ketergantungan.
d. Gelap-terang (value) Perbedaan nilai gelap-terang dalam desain grafis disebut value. Salah satu cara menciptakan kemudahan baca adalah dengan menyusun unsur-unsur visual secara kontas gelap-terang. Kontras
29
value bersifat relatif, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen-elemen lain di sekitarnya. Kontras value dalam desain komunikas visual dapat digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus menciptakan citra. Berdasarkan nilai gelap-terangnya, warna dibagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari warna paling terang (putih), sangat terang (kuning), ternag (kuning-jingga, kuning-hijau), sedang (merahjingga, merah, hijau, biru-hijau), sampai ke warna gelap (ungu), dan yang paling gelap yaitu hitam. Warna-warna terang akan lebih terbaca jika ditempatkan pada background gelap, dan sebaliknya warna gelap akan lebih mudah terbaca apabila ditempatkan pada background terang.
e. Tekstur (texture) Tekstur adalah nilai raba atau halus-kasarnya suatu permukaan bentda. Tekstur dalam konteks desain komunikasi visual lebih cenderung pada tekstur semu, yaitu kesan visual pada suatu bidang. Tekstur sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras.
f. Ukuran (size) Besar-kecilnya elemen visual perlu diperhitungkan secara cermat sehingga karya desain komunikasi visual memiliki nilai keterbacaan yang tinggi. Perbedaan ukuran yang diperhitungkan secara proporsional akan membantu audiens dalam memilih informasi yang perlu didahulukan. Hal ini dapat diperhatikan melalui hierarki visual, yaitu mulai dari yang sangat penting, penting, dan kurang penting.
30
2. Penggunaan Tipografi dalam Logo Tipografi merupakan salah satu elemen penting dalam membangun
sebuah
brand.
Huruf
dan
tipografi
dalam
perkembangannya menjadi ujung tombak guna menyampaikan pesan verbal
dan pesan visual
kepada
masyarakat
luas. Melalui
perencanaan dan pemilihan tipografi yang tepat baik untuk ukuran, warna, dan bentuk, diyakini mampu menguatkan isi pesan verbal dan pesan visual Logo. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb :
a. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
b. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
c. Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer sama.
d. Script
31
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
e. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.
C. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Teknis Produk Rancangan 1. Tahap Perancangan Branding Dalam perancangan branding, desainer biasanya mempunyai cara kerja nya sendiri dengan melakukan kegiatan jam terbang yang berbeda, tergantung kebiasaan seorang desainer dalam memperhitungkan waktu untuk melakukan kegiatannya. Di tahapan ini Berikut adalah proses pengerjaan desain identitas brand dilakukan melalui beberapa tahapan yang dengan mengikuti penjelasan Rakhmat Supriyono pada bukunya yang berjudul “Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi” dan akan digabungkan dengan penjalasan analisa dari data yang di dapat.
a. Mempelajari design brief, yaitu deskripsi singkat tentang klien, perusahaan, produk atau jasa, deadline, ketentuan-ketentuan, kemauan klien, dan sebagainya. Jika belum ada design brief,
32
desainer dapat menyusunnya sendiri dengan mewawancarai klien. Hasil wawancara selanjutnya ditulis sebagai pedoman kerja.
b. Mengadakan riset dan brainstorming. Sebelum mendesain logo, desainer perlu memahami dengan baik jenis produk atau profil perusahaan, bisa dengan mewawancarai klien tentang jenis usaha, dan menganalisa keunggulan yang dimiliki produk bubble drink dengan kompetitor lainnya, dan seterusnya. a) Analisis SWOT Analisa SWOT merupakan salah satu bentuk dari analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif gunanya untuk memberikan sebuah gambaran yang nanti nya untuk penjabaran analisa SWOT. Analisa juga menempatkan situasi sebagai
factor masukan, yang nantinya di
kelompokkan untuk di tentukan sebagai kontribusi. Di bawah ini adalah analisis SWOT mengenai penelitian terhadap pemilik usaha Bubble Drink:
a) Strenght (Kekuatan) Kekuatan dan kelebihan yang dimiliki dari pemilik usaha bubble drink ini adalah : 1. Harga lebih terjangkau. 2. Bahan baku dari distributor. 3. Higienis. 4. Berbagai macam rasa. 5. Lokasi Strategis. 6. Untuk kalangan manapun. 7. Belum banyak pesaing. b) Weakness (Kelemahan)
33
Kelemahan usaha Bubble Drink ini adalah : 1. Kurang nya media promosi 2. Belum adanya brand yang mencatum dari usaha Bubble Drink ini. 3. Timbul nya pesaing baru. 4. kemungkinan terjadinya keterbatasan stok dalam menjual produk tsb. c) Opportunities (Peluang) 1. Memperkenalkan produk bubble drink ini ke masyarakat agar dapat ikut bersaing secara sehat dan berkembang di pangsa pasar. 2. Dengan adanya kreatifitas dan inovatif pemilik usaha ini memiliki kesempatan untuk bersaing dengan pasar dalam membangun identitas visual yang baru. d) Threat (Ancaman) Muncul nya pesaing – pesaing yang memiliki penjualan produk yang sama dan mempunyai konsep berbeda. Besarnya nilai kurs yang tidak menentu seperti hal nya kemungkinan harga produk yang di jual akan naik.
c. Setelah proses pencarian data-data dan analisa yang didapat lalu menuju ke brainstorming dan moodboar sebagai penggambaran untuk membuat beberapa alternatif desain. Dari sketsa-sketsa kasar, dipilih beberapa alternatif untuk dikembangkan dan disempurnakan. Pada tahap ini bisa dilakukan di atas kertas atau langsung menggunakan komputer.
d. Presentasi, dengan menunjukkan alternatif desain kepada klien. Sebaiknya jangan terlalu banyak memberikan alternatif
34
agar tidak membingungkan klien, cukup 3 atau 4 alternatif desain yang terbaik. Sebagai contoh, yang pertama hanya menggunakan logotype, yang kedua berupa logogram, dan yang ketiga menggunakan gabungan keduanya.
e. Revisi dan penyemurnaan desain (finishing touches), sesuai permintaan klien. Pekerjaan ini bisa lebih dari satu kali, sampai klien menyetujui dengan menandatangani approval statement.
f. Setelah disetujui, desainer wajib mengirimkan desain akhir (final artwork) dalam bentuk hard copy dan soft copy ke klien dan menerima fee.
D. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Ekonomi Produk Rancangan Brand yang melabeli sebuah produk dan sebagai wakil dari sesuatu yang dipasarkan menjadi penanda bagi sebuah produk sekaligus pembeda dengan produk-produk lainnya. Brand sendiri berfungsi sebagai value indikator yaitu menggambarkan seberapa kokoh value atau nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Jadi, Brand menggambarkan nilai yang ditawarkan dan mempunyai peranan penting bagi konsumen dalam menetapkan pilihannya, persaingan brand saat ini begitu dominan. Brand dianggap sebagai aset perusahaan yang paling berharga. Brand mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi jalannya sebuah industri, apapun bentuknya. Brand mempunyai berbagai peran, diantaranya adalah: 1. Brand yang sukses dapat menjadi penghambat munculnya merek-merek baru yang mewakili produk-produk dari pesaing 2. Menjadi pembeda dengan produk lainnya. 3. Sebagai alat bagi perusahaan untuk mencapai nilai ekonomis.
35
Didalam masyarakat yang berorientasi sensorik. Artinya, mendasarkan penilaian pada hal-hal yang dapat diterima panca indera sesorang, seperti stimulasi visual, rasa, bau, sentuhan dan suara, dan melakukan hal ini bahkan di alam bawah sadar sesorang. Jadi, sangat terbiasa mengait-kaitkan nama, kata ataupun simbol tertentu dengan harapan kualitas, konsistensi, layanan pelanggan dan lainnya. Seperti halnya mendengar nama starbucks, hal apa yang lantas terbayang dalam benak audience? Kopi, hijau, ramah lingkungan, modern, casual, mahal, berkelas? Itulah identitas yang disematkan pada Starbucks, sebagai salah satu identitas brand.
36