BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Sepatu wedges dan sejarahnya
Gambar 6 Sepatu wedges (Sumber: Heppy Sugiarti,2015)
Sepatu wedges adalah sepatu yang memiliki bentuk hak berbentuk triangular yang memanjang dari bagian jari kaki depan hingga ke bagian belakang kaki, ketimbang hanya ada di bagian tumit. Kita selalu melihat sepatu wedges dengan ketinggian hak yang bervariasi dari mata kaki, kadang memposisikan tumit kaki lebih tinggi dan ada juga model datar yang membuat tumit tetap sejajar dengan telapak kaki. Wedges sudah ada semenjak tahun 1930-an. Sewaktu wedges pertama kali muncul pada waktu itu, sepatu jenis ini tidak memiliki hak yang terlalu tinggi ataupun tali sepatu seperti sepatu wedges kebanyakan sekarang ini. Hak sepatu wedges biasannya tebal dan menyatu dengan sol sepatu, sementara sepatu dengan hak tinggi biasa memiliki hak yang terpisah. Trend sepatu ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ratusan wedges dengan disain terbaru selalu keluar setiap tahunnya, tergantung pada trend masa kini. Keuntungan memakai sepatu wedges adalah sepatu wedges memiliki hak yang lebih nyaman daripada tipikal sepatu high heels pada
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
umumnya. Sepatu ini dapat menciptakan ilusi optik pada kaki yang terlihat lebih tinggi dan betis yang lebih kecil, selain itu mereka dapat menopang posisi kaki dengan lebih tepat. Cara memvariasikan dan mendisain sepatu wedges ini pun tidak terbatas. Sepatu Wedges diciptakan oleh Mr Salvatore Ferragamo pada tahun 1936. Orang yang merupakan keturunan Italia ini adalah seorang disainer yang menemukan sepatu berhak wedges dan mempopulerkan penggunaan hak wedges pada berbagai macam gaya sepatu, dari sendal hingga sepatu boots tinggi. Dia dikenal sebagai “Pembuat sepatu selebritis” setelah ia pindah ke Hollywood di Amerika Serikat pada umur 16 tahun, ia berspesialis di bidang sepatu dengan disain sesuai request. Dia juga dikenal sebagai masternya berimprovisasi yang menggunakan segala objek material sebagai bahan untuk menciptakan sepatu yang telah dia disain. Dari ornamen cina hingga kain - kain bekas dari sofa. Selain itu dia juga menggunakan berbagai bulu dari burung, material dari pohon, serta bahan - bahan lainnya yang diambil dari alam. Menelaah lebih ke belakang lagi, sepatu wedges sebenarnya sudah ada dari zaman Yunani Kuno. Sepatu ini umum dikenakan pada pria dan wanita. Bahan sol yang biasa digunakan pada hak sepatu wedges adalah karet dan kayu. Untuk pria, sepatu boots wedges biasanya dipanggil dengan “wedgies” yang tentu saja memiliki hak yang lebih rendah dari sepatu wedges wanita. Sepatu wedges dengan disain boots menjadi populer pada tahun 1970-an dan sempat tenggelam. Sepatu ini kembali populer pada tahun 2010.
2. Perbandingan Ukuran Sepatu Eropa Inggris Dan Indonesia Pada dasarnya ukuran sepatu memiliki standar yang berbedabeda, ukuran yang sering dijumpai pada sepatu lokal atau buatan Indonesia biasanya menggunakan ukuran standar eropa, meskipun
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Indonesia juga memiliki ukuran standar, namun jarang digunakan. Pada ukuran sepatu import biasanya menyertakan ketiga ukuran tersebut yaitu Eropa, Inggris, Amerika dan Australia.
Gambar 7 Ukuran Sepatu Wanita (Sumber: https://itsmachmudi.wordpress.com/2014/02/03/koneversi-ukuran-sepatu-eropainggris-dan-indonesia/)
3. Ergonomi a. Definisi ergonomi Kata ergonomi tidak terlepas dari makna dasar yaitu ergon yang berarti kerja (work) dan nomos yang berarti hukum-hukum alam (natural laws). Pengertian kerja secara sempit adalah kegiatan mendapatkan upah sedangkan pengertian kerja secara luas adalah semua gerakan manusia merupakan kerja, meski tidak mendapatkan upah. Ergo memiliki arti gerak/kerja sedangkan nomos berarti alamiah sehingga dapat dijelaskan ergonomi adalah gerakan yang efektif, efisien, nyaman, aman, tidak menimbulkan kelelahan dan kecelakaan sesuai kemampuan tubuh tetapi mendapatkan hasil kerja yang lebih optimal. Oleh karena itu dalam pendekatan ergonomi memerlukan keseimbangan antara kemampuan tubuh dan tugas kerja. Dalam meningkatkan kemampuan tubuh manusia terdapat beberapa hal disekitar lingkungan alam manusia misal peralatan, lingkungan fisik, posisi gerak (kerja), perlu direvisi atau dimodifikasi atau didesain ulang disesuaikan dengan kemampuan tubuh manusia. Dengan kemampuan tubuh meningkat secara optimal, maka tugas kerja yang dikerjakan juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika dilingkungan alam sekitar manusia tidak sesuai dengan kemampuan almaiah tubuh manusia, maka akan menimbulkan hasil kerja yang tidak optimal.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Tujuan Ergonomi Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis, ekonimis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi 4. Antropometri Istilah antropomentri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara defenitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas akan digunakan pertimbangan-pertimbangan
ergonomis
dalam
memperoleh
akan
diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal: 1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil,dll) 2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, tools,dll) 3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian 4. Perancangan lingkungan kerja fisik Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan
produk
yang
dirancang
dan
mengoperasikan/menggunakan produk tersebut.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
manusia
yang
akan
Menurut Wignojosoebroto (2008) secara umum, anthropometri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1. Antropometri statis/Structural Merupakan pengukuran manusia pada posisi diam dan linear pada permukaan tubuh. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut pada saat berdiri atau duduk, panjang lengan, dan sebagainya.Antropometri struktural ini diantaranya: a. Antropometri struktural berdiri dan duduk Antropometri ini diantaranya, tinggi selangkang (A), tinggi siku (B), tinggi mata (C), rentang bahu (D), tinggi pertengahan pundak pada posisi duduk (G)Dimensi kepala, wajah, tangan, dan kaki. Penerapan data ini untuk merancang terali untuk keamanan, jeruji panel visual, dan penerapan panel, peralatan tempat penyimpanan sesuatu di rumah, dan sebagainya. Data ini meliputi : lebar telapak tangan (K), panjang telapak tangan (I), lebar telapak kaki (P), panjang telapak kaki (N), lebar dahi (F), lebar kepala (E), lebar dagu (H), dll. b. Antropometri kepala
Gambar 8 Antropometri Kepala (Sumber: Dewa,2000)
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Beberapa bagian yang perlu diukur untuk Antropometri kepala menurut Dewa (2000), antara lain : (1) Jarak antara vertela dengan dagu (A) (2) Jarak antara mata dengan dagu (B) (3) Jarak antara hidung dengan dagu (C) (4) Jarak antara mulut dengan dagu (D) (5) Jarak antara ujung hidung dengan lekukan lubang hidung(E) (6) Jarak antara ujung hidung dengan kepala belakang (F) (7) Jarak antara dahi dengan belakang kepala (G) (8) Jarak antara vertex dengan lekukan diantara kedua alis (H) (9) Jarak antara vertex dengan daun telinga atas (I) (10) Jarak antara vertex dengan daun telinga bawah (J) (11) Jarak antara vertex dengan lubang telinga (K) (12) Lingkar kepala membujur (L) (13) Lingkar kepala melingkar (M) (14) Lebar kepala (N) (15) Jarak antara kedua mata (O) (16) Jarak anatara kedua pipi (P) (17) Jarak antara kedua lubang hidung (Q) (18) Jarak antara kedua persediaan rahang bawah (R) (19) Jarak antara kedua daun telinga (S) (20) Jarak antara cuping hidung (T)
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Antropometri Tangan
Gambar 9 Antropometri Tangan (Sumber: Dewa,2000)
Pada antropometri tangan, beberapa bagian yang perlu diukur antara lain: (1) Panjang tangan (A) (2) Panjang telapak tangan (B) (3) Lebar tangan sampai ibu jari (C) (4) Lebar tangan sampai mata karpal (D) (5) Ketebalan tangan sampai mata karpal (E) (6) Lingkar tangan sampai telunjuk (F) (7) Lingkar tangan sampai ibu jari (G) d. Antropometri Kaki Kaki menyediakan permukaan utama interaksi dengan lingkungan selama penggerak. Dengan demikian, penting untuk mendiagnosis masalah kaki pada tahap awal untuk pencegahan cedera, manajemen risiko dan kesejahteraan umum. 7
7
Abdul Razak, A. H., Zayegh, A., Begg, R. K., & Wahab, Y. (2012, Juli 23). Foot Plantar Pressure Measurement System: A Review. Dipetik Februari 1, 2016, dari http://www.mdpi.com/1424-8220/12/7/9884
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 10 Antropometri Kaki (Sumber: Dewa,2000)
Pada antropometri kaki, beberapa bagian yang perlu diukur: (1) Panjang kaki (A) (2) Lebar kaki (B) (3) Jarak antara tumit dengat telapak kaki yang lebar (C) (4) Lebar tumit (D) (5) Lingkar telapak kaki (E) (6) Lingkar kaki membujur (F) 2. Antropometri Dinamis/Fungsional Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakangerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Disini berkaitan dengan gerakan-gerakan yang nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.Posisi kerja berfungsi untuk merancang ruang mekanis dan utilitas ruang latihan fisik, ruang berapi fisik dan sejenis lainnya.
B. Data Berkaitan Estetika Produk Rancangan 1. Tren sepatu dari waktu ke waktu Evolusi fashion "adalah ungkapan yang sering digunakan, tetapi sebenarnya memiliki makna yang sangat besar. Orang sering mengatakan
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
belajar dari "evolusi", tetapi dalam kenyataannya itu merupakan hal yang kontras. Wanita tumbuh dengan sesuatu yang melelahkan, namun itu menjadi hal yang indah dan sengaja secara ekstrim menuju kearah yang berlawanan demi berbagai hal yang didambakan.8 a. Prasejarah
Gambar 11 Sandal palem (Sumber diambil dari buku: Mode dalam sejarah Sepatu,2010)
Diwilayah bersuhu dingin, sepatu pertama berupa kulit binatang yang dililitkan dikaki atau dijahit menjadi kantung sepatu b. Peradaban Kuno Penduduk mesir kuno sudah membuat sandal papirus pada 3700 SM. Pada abad pertama masehi bangsa Romawi membuat sepatu dengan lapis atas, sol dalam, dan sol luar berpaku pendek yang kuat. Sepatu mereka jauh lebih rumit dari alas kaki manapun yang dipakai saat itu, namun setelah kekaisaran bangsa romawi runtuh pada abad ke-5 Masehi, keterampilan Romawi dalam membuat sepatu terlupakan c. Zaman Pertengahan
8
The Lotus Magazine. (1916). That Whim of Women: Fashion, 253. Dipetik February 6, 2016, dari http://www.jstor.org/stable/20543731
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 12 Sepatu datar (Sumber diambil dari buku: Mode dalam sejarah Sepatu,2010)
Pada abad-abad selanjutnya di Eropa orang-orang memakai sepatu datar sederhana yang dikenal dengan nama sepatu balik, sesuai cara pembuatannya. Pada abad ke 14 sepatu balik ukurannya panjang dan sempit dengan ujung lancip. Pada abad selanjutnya gaya tersebut membuka jalan untuk kelahiran sepatu berujung lebar, duckbill. Pada akhir zaman pertengahan metode sepatu balik digeser cara penyusunan yang baru, sepatu dengan welt. d. Abad ke-16 Di Venesia para wanita mengadopsi suatu model ekstrim bernama chopine yang bersol sangat tinggi. Di tempat lain, hak dipasang di sol sepatu berkuda agar kaki tidak lolos dari sanggurdi. Bangsawan-bangsawan istana mengenakan sepatu berhak tinggi untuk menambah tinggi badan dan status sosial mereka. Para pengrajin sepatu mendapati bahwa hak lebih sulit dibuat. Untuk mengatasi hal itu, mereka membuat sepatu bersisi lurus sehingga tidak ada perbedaan antara sepatu untuk kaki kanan dan kiri e. Abad ke-17 Di lingkungan istana Prancis, sepatu dengan hak sangat tinggi dikenakan kaum pria dan wanita. Hak yang terbuat dari kayu dibentuk dan diselubungi kain halus yang juga membungkus sepatu. Sepatu boot cavalier adalah sepatu modis yang dipakai pendukung Raja
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Charles I dari inggris (1600-1649). Bot berbentuk seperti cerobong, setinggi lutut, dan bagian atasnya lebar. Selama pemerintahan Raja Charles II (1630-1685) sepatu hak kembali menjadi tren bagi kaum pria, kali ini dihiasi ikatan simpul yang lentur dan lebar. f. Abad ke-18 Pria-pria modis mengenakan sepatu dengan kait besar atau bot berkuda yang panjang dan lurus. Hampir sepanjang abad ini wanita mengenakan sepatu berhak, namun ketika gaun berpinggang tinggi muncul pada akhir abad, sepatu hak digeser sepatu pendek bersol datar g. Abad ke-19 Sepatu wanita tetap bersol datar hingga paruh kedua abad ini. Bot mulai dicadangkan untuk berkuda atau kegiatan luar ruangan lainnya. Pada 1830-an bot bersisi lentur diperkenalkan dan segera populer sebagai sepatu sehari-hari. Sepatu olahraga kanvas bersol karet yang disebut plimsoll dibuat pertama kali pada 1870-an. Dari pertengahan abad hingga seterusnya terjadi terobosan besar dalam pembuatan sepatu akibat penemuan suatu mesin khusus. Pada akhir sepatu kembali dibuat untuk kaki kanan dan kiri. h. Abad ke-20 hingga seterusnya
Gambar 13 Sepatu Olahraga (Sumber diambil dari buku: Mode dalam sejarah Sepatu,2010)
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada awal 1900-an beragam model sepatu untuk pria tersedia, dan pada 1920-an brogue menjadi populer. Model sepatu wanita menjadi bervariasi, seiring klimrok ynag semakin naik hingga sepatu menjadi lebih terlihat. Gaun flapper sepanjang lutut dari tahun 1920an dipakai bersama sepatu dengan hiasan kain yang melintang di depan mata kaki serta hak yang di hias. Hak stiletto diciptakan pada pertengahan 1950-an dan menjadi model yang abadi. Pada 1960-an pria muda yang trendi menggunakan sepatu berujung lancip seperti winkle-pickers. Pada dekade ini inggris meluncurkan bot Dr. Martens. Pada 1970-an sepatu tinggi bersol datar kembali muncul dalam pentas mode, dan pada 1980-an kemajuan dalam penemuan bahanbahan sintetis dan manufaktur mendorong lahirnya sepatu olahraga berteknologi tinggi. Pada awal abad ke-21 mode sepatu berubah sesuai musim, dengan desainer yang meminjam gaya sepatu dari masa lampau serta meneropong ke masa depan. 2. Ragam hias hewan Dalam masyarakat tradisional cara utama untuk mewariskan budaya yang terdiri dari informasi dan keterampilan adalah dari generasi tua (orang tua dan kakek-nenek) kepada yang lebih muda, dengan katadari mulut ke mulut dan dengan demonstrasi praktis. Dari perubahan waktu ke waktu dan perbaikan yang telah dibuat, sementara beberapa aspek yang lebih tua dapat hilang jika tidak digunakan dan dilupakan. Bentuk penyaluran informasi adalah cara yang tepat dan lugas dalam sosial masyarakat. Ini memungkinkan masyarakat pra-modern untuk mengembangkan seni dan keterampilan yang komplek, termasuk bahasa, penggunaan alat dan tradisi kesenian, dan untuk menyempurnakan dan menjelaskan kepada mereka selama beberapa generasi, terlepas dari tidak adanya catatan tertulis.9 9
Buckley, C. D. (2012, Desember 18). Investigating Cultural Evolution Using Phylogenetic Analysis: The Origins and Descent of the Southeast Asian Tradition of Warp Ikat Weaving. Dipetik Februari 3, 2016, dari http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0052064
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Manusia pada zaman prasejarah menggambarkan dirinya dan alam kehidupannya pada dinding-dinding gua tempat tinggal. Kehidupan itu dilukiskan dengan adegan perburuan binatang yang menampilkan manusia sebagai pemburu beserta rentetan kisah alam kehidupan lainnya. Keduanya merupakan kelompok dari makhluk hidup yang banyak memberikan sumber penciptaan ragam hias. Seperti halnya hewan yang memiliki beberapa jenis yang dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: a. Hewan yang hidup di darat (termasuk hewan melata) b. Hewan yang hidup di air c. Hewan yang hidup di udara atau bersayap
Dari ketiga jenis diatas dapat diperoleh ribuan penggambaran sehingga dapat memberikan corak yang berlainan. Perbedaan ini berlatar belakang pada kemampuan mencipta serta faktor lain yang berkaitan dengan tingkat peradaban. Tidak jarang unsur adat dari kepercayaan turut menentukan, misalnya dalam penggambaran benda-benda magis atau sejenisnya. Hal seperti ini banyak dijumpai di beberapa tempat di Indonesia, dengan bentuk yang memberikan ciri tersendiri. Disumatera dijumpai ragam hias sebagai penangkal berupa Reret (cecak) dengan bentuk geometris singa-singa, kuda. Di
Toraja
berupa
kerbau
(kabong’ngo), kerbau di Poso, Naga di Kalimantan serta burung enggang dan harimau. Di Jawa: garuda, ular, ikan serta udang dan banyak jenis lainnya yang bersumber dari binatang yang dekat dengan lingkungan kehidupan masyarakat. Manusia Prasejarah sudah memberikan bukti bahwa dalam kehidupannya banyak mewariskan peninggalan ynag tak terhingga. Seperti yang telah diungkapkan oleh para ahli sejarah, tentang bagaimana kehidupan mereka. Mereka merasakan ada sesuatu yang menarik perhatiannya dalam menggambarkan hewan sebagai cetusan emosinya. Apa yang digambar adalah jenis-jenis hewan yang erat hubungannya dengan alam kehidupan saat itu. Keadaan demikian terjadi karena alam
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kehidupan mereka bersifat perburuan. Peninggalan masa lampau atau zaman prasejarah ini, dapat dijumpai di dinding-dinding gua tempat tinggal.
Gambar 14 Binatang-binatang yang digambar manusia primitive (Sumber diambil dari buku: Mengenal Ragam Hias Indonesia,2000)
Semua gambar gambar diatas merupakan lukisan dinding yang dibuat dengan peralatan yang sangat sederhana. Gambar serupa itu tidaklah digunakan sebagai bentuk-bentuk ragam hias untuk suatu benda. Kita tahu, bahwa pada masa itu belum dikenal benda-benda pakai yang hanya dibuat sesuai kebutuhan. Sesuai dengan bentuk dari cara mereka bermasyarakat, menandakan bagaimana manusia saat itu masih terbatas cara berfikirnya, terbatas pengetahuan serta terbatas dalam pencetusan bentuk kebudayaannya. Karya-karya tradisi berkaitan juga dengan ciri serta sifat ketradisian itu sendiri, dan ini melekat dalam bentuk karya jadi. Latar belakang kehidupan mereka sering kali tercermin pada bentuk kesenian, termasuk benda-benda yang diciptakan dalam lingkungan mereka. Ada semacam mata rantai yang terjalin dalam kehidupan, yaitu lingkungan hidup dan tumbuh kemasyarakatan itu sendiri. Pembahasan lebih jauh tentang keadaan ini banyak diutarakan oleh para ahli sosiologi
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan sejarawan. Tidak sedikit jenis-jenis hewan diangkat secara simbolis untuk mewakili suatu makna tertentu diantaranya bisa mewakili satu kekuatan, keperkasaan, dinamis, kokoh, angkuh, cerdik, sakti, pemurah, dan sebagainya. Beberapa dari misi itu ditemukan seperti cecak di batak, burung enggang di Kalimantan, ular hitan di Sulawesi Utara, kerbau di Toraja, ayam di Maluku, merpati serta naga di Nusa Tenggara Barat, ular serta garuda di Jawa dan banyak lagi jenis lain. Jenisnya tentu saja berjumlah besar dan kesemuanya ini banyak diterapkan dalam berbagai benda dan menjadi suatu kebanggan daerah yang bersifat identitas.
C. Data Berkaitan Teknis Produk Rancangan 1. Teknologi Pembuatan Sepatu
Gambar 15 Mesin klebut modern (semi otomatis) (Sumber diambil dari internet: mesinshoelast.blogspot.com,2016)
Salah satu alat utama dalam pembuatan sepatu adalah kelebut (berbentuk L terbalik), tempat lapis atas dibentuk dan ditempel ke sol. Mesin kelebut diciptakan tahun 1880-an ini meningkatkan jumlah produksi, dari beberapa sepatu per hari menjadi ratusan
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 16 Mesin Howe (Sumber diambil dari internet: www.penemuanterbaru.com,2016)
Hingga pertengahan abad ke19 seluruh sepatu dibuat secara manual. Pengrajin sepatu masih menggunakan peralatan yang telah digunakan sejak zaman mesir kuno. Pada tahun 1846 mesin jahit praktis pertama dipatenkan oleh seorang penemu Amerika, Elias Howe (18191867) dan mekanisasi pembuatan sepatu bukan lagi hal yang mustahil. Dua orang Amerika mengadaptasi penemuan Howe untuk membuat sepatu. Tahun 1858 Lyman R. Blake mematenkan mesin untuk menjahit sol ke lapis atas. Alatnya kemudian dikembangkan oleh Gordon Mckay (1821-1903). Temuan penting selanjutnya adalah mesin kelebut sepatu yang dipatenkan tahun 1883 oleh seorang Amerika bernama Jan Ernst Matzeliger (1852-1889). Mesin yang terakhir ini berbentuk kaki, tempat lapis atas dibentuk dan ditempel ke sol. Pada akhir abad mesinmesin tersebut serta mesin-mesin baru mendorong produksi sepatu secara massal di pabrik-pabrik sekaligus menurunkan biaya produksi.
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 17 Program Computer Aided Design (CAD) (Sumber diambil dari buku: Mode dalam sejarah Sepatu,2010)
Dewasa ini telah adanya aplikasi program Computer-aided design (CAD) seperti Shoemaster yang memungkinkan perancang sepatu modern bekerja dengan gambar 3D, tidak dengan gambar 2D seperti yang dilakukan dimasa lampau. Desain CAD dapat diputar untuk dilihat dari berbagai sudut, dan warna serta detail lain dapat diubah dalam hitungan detik. Saat ini produksi sepatu melalui banyak tahapan, dimulai dari perancangan. Setelah perancangan disetujui, pola dibuat untuk tiap bagian dan tiap ukuran sepatu. Bagian bagian lapis atas dipotong dan dijahit atau ditempel menjadi satu. Selanjutnya lapis atas ditaruh dimesin kelebut dan dijahit atau dilem ke sol dalam, welt, dan sol luar. Terakhir, bila perlu, hak ditempelkan dan sisipan yang bisa dipindah-pindah dipasang. Berikut adalah contoh dari susunan sepatu olahraga Lapis atas, materi sepatu paling ringan, menahan sol tetap dibawah telapak kaki. Sisipan atau insert, yang dibentuk sesuai lengkungan kaki melindungi dan menjaga kaki tetap dingin dan kering. Sol tengah (insole) sangat penting karena menjadi pelindung kaki yang utama dan terus menerus dijadikan bahan inovasi desain sepatu. Sol luar memiliki daya cengkeram dan juga berfungsi melindungi sol tengah.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dewasa ini komputer dipakai dalam banyak tahapan diatas. Sebagai contoh, sepatu dapat didesain dikomputer dan mesin produksi seringnya dikontrol melalui computer. Beberapa sepatu pada bagian dalamnya dipasangi computer. Misalnya sepatu Raven yang dipatenkan pada tahun 1999 memiliki mikrochip bertenaga baterai yang merespon kebutuhan pemakai akan bantalan kaki dengan memompa atau mengempiskan kantung udara dalam sol. 2. Jenis-Jenis Kulit Sepatu a. Kulit Asli Kulit / leather bisa berasal dari kulit binatang seperti buaya, ular, atau
sapi
dan
wanita maupun sepatu
digunakan pria.
sebagai
bahan
material sepatu
Kulit Asli memiliki keunggulan dalam
kenyamanan dan ketahanan. Kulit Asli memiliki poros yang tinggi sehingga tepat digunakan dimusim hujan maupun musim panas maupun musim salju. 1. Suede
Gambar 18 Suede http://www.nengfashion.com/jenis-jenis-bahan-kulit-leather/
Jenis kulit Suede adalah jenis bahan kulit yang diproses secara terbalik, yaitu disamak dari bagian dalam kulit. Kulit Suede memiliki tekstur yang lebih lembut. Sepatu kulit yang menggunakan bahan kulit suede terkesan lebih santai dan tidak formal / casual.
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. BUK/ NUBUCK
Gambar 19 Buk http://www.nengfashion.com/jenis-jenis-bahan-kulit-leather/
Jenis bahan kulit Buk / Nubuck terlihat sama dengan jenis kulit Suede. Perbedaanya adalah pada proses pembuatanya. Tidak seperti kulit Suede, jenis kulit Nubuck tidak dibuat dari bagian dalam kulit binatang. Melainkan dibuat dari bagian luar kulit binatang. Namun permukaannya dihaluskan menggunakan permukaan yang kasar, sehingga menghasilkan permukaan kulit yang halus seperti pada jenis kulit Suede. 3. BRUSH-OFF
Gambar 20 BrushOff http://www.nengfashion.com/jenis-jenis-bahan-kulit-leather/
Bahan sepatu kulit ini memilki kualitas permukaan halus dan mengkilat. Kelebihan lain dari bahan sepatu ini mudah dibersihkan. Jenis kulit Patent Leather adalah jenis kulit yang diproses dengan dilapisi bahan protektif seperti acrylic. Sehingga menghasilkan jenis kulit yang sangat mengkilap, berwarnana terang, dan licin. Biasanya jenis kulit ini digunakan untuk sepatu formal. 4. FULL GRAIN
Gambar 21 Full Grain http://www.nengfashion.com/jenis-jenis-bahan-kulit-leather/
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jenis bahan kulit yang di proses secara utuh tanpa mengubah atau memodifikasi struktur permukaan kulit bawaanya. Sehingga motif permukaan pori-pori kulit (grain) masih terlihat alami atau natural, sehingga tekstur kulit binatang masih terlihat cukup jelas. Bahan kulit ini sering di buat untuk mebel, tas, jaket dan juga sepatu. 5. PULL UP
Gambar 22 Pull Up http://www.nengfashion.com/jenis-jenis-bahan-kulit-leather/
Jenis kulit Pull-Up adalah proses pengolahan lanjutan dari jenis kulit Finish Leather. Pada jenis kulit pull-up, kulit yang telah selesai di proses menjadi finish leather kemudian ditarik melar sehingga didapatkan kulit yang lebih tipis. b. Kulit Sintetis Tidak semua sepatu yang menggunakan kulit sebagai bahan pembuatnya memiliki harga yang sangat mahal. Tergantung kembali jenis kulit yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sepatu tersebut. Jika sepatu dibuat menggunakan jenis kulit asli yang memiliki tekstur dan tingkat elastisitas tinggi, sudah dapat dipastikan bahwa harga dari sepatu kulit tersebut sangatlah mahal. Namun masih bisa menggunakan sepatu yang memiliki harga tidak terlalu mahal. Untuk sepatu yang menggunakan bahan dasar kulit dalam pembuatannya juga dapat dimiliki dengan harga yang cukup terjangkau. Menggunakan sepatu kulit sintetis sebagai solusi harga yang cukup mahal untuk sepasang sepatu yang menggunakan kulit asli sebagai bahan pembuatnya. Untuk kulit sintetis sendiri juga terdiri dari bermacam macam jenis. Kulit sintetis adalah kulit buatan yang digunakan sebagai bahan pembuat sepatu. Perbedaan yang signifikan
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
antara kulit sintetis dan kulit asli adalah tekstur dan juga kelenturan dari bahan kulit itu sendiri. Sepatu kulit sintetis juga perlu melakukan perawatan seperti penyemiran dan pembersihan noda noda yang menempel pada permukaan sepatu tersebut. Selain itu menjaga sepatu tetap kering adalah hal mutlak yang wajib dilakukan dalam perawatan sepatu. Kulit sintetis memiliki lima macam jenis yang sering sekali digunakan sebagai bahan dasar membuat sepatu. beberapa jenis kulit sintetis tersebut adalah poly vinyl urethen atau sering disebut PU, poly vinyl chloride atau yang sering disebut PVC, thermo plastic rubber atau juga sering disebut TPR, rubber, dan juga Eva atau spons. Dari lima macam kulit sintetis tersebut, masing masing memiliki kelebihan jika akan digunakan sebagai bahan utama membuat sepatu. Untuk kulit sintetis jenis PU akan lebih ringan dibandingkan dengan jenis kulit sintetis lainnya. Namun jenis kulit sintetis PU adalah yang paling mahal dibanding jenis kulit sintetis lainnya. PVC sangatlah berat jika dibandingkan dengan PU, jenis ini sangat jarang digunakan untuk bahan membuat sepatu saat ini. TPR memiliki berat yang sama dengan PU namun memiliki tingkat kelenturan yang baik jika digunakan sebagai bahan membuat sepatu. Rubber adalah karet murni yang juga sangat baik jika digunakan untuk membuat sepatu. Eva adalah bahan yang paling ringan diantara yang lain dan juga kaku.
D. Data Berkaitan Ekonomi Produk Rancangan 1. Rata-rata harga sepatu wedges Permintaan terhadap fashion terbaru tidak dapat dikurangi hanya untuk
perlengkapan
atau
kebutuhan
fisik.
Meskipun
sesekali
membutuhkan sebuah jeans sebagai pengganti jeans lama yang telah berlubang, atau mantel hangat ketika cuaca semakin dingin untuk sebagian besar orang di berbagai lingkungan sosial ekonomi, pembelian
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pakaian jauh dari batas situasi semacam ini. Hampir semua dari kita berpartisipasi dalam fashion, bahkan ketika kita tidak mencoba untuk mengikutinya. Perubahan fashion adalah sebuah fenomena yang sulit dipahami, membutuhkan penjelasan budaya. Pemikir di berbagai bidang telah tercermin pada fashion apa yang dibuat, dan khususnya pada apa yang dikembangkan dalam fashion, Pergerakan tersebut mulai dari pengenalan, penerapan hingga paduan dari gaya tertentu.10 Penampilan merupakan komponen penting dari kebanyakan barang konsumsi tahan lama. Sejumlah besar sumber daya yang ditujukan untuk pengembangan desain pada pakaian, mobil, furniture, dan peralatan elektronik. Sumber daya ini tidak bermaksud digunakan untuk membuat barang-barang yang lebih fungsional; melainkan tujuan mereka adalah agar produk tampil modis. Dengan "fashion," umumnya berarti proses mengaburkan bahwa identifikasi desain tertentu, produk, atau perilaku sosial sebagai suatu "keberadaan" untuk jangka waktu yang terbatas dan menggantikannya dengan keteraturan yang sempurna oleh desain baru, produk baru, dan bentuk-bentuk baru dari perilaku sosial.11 Beragam brand yang telah ada menghadirkan desain yang beragam. Desain yang beragam juga disesuaikan dengan harga yang berbeda-beda. Perbedaan harga antara sepatu wedges yang ada dipasaran jika dibandingkan antara brand dalam negeri dan brand luar negeri dapat dilihat melalui tabel berikut:
10
Pesendorfer, W. (1995). Design Innovation and Fashion Cycles, 771.
11
Hemphill, C. S., & Suk, J. (2009, Maret). The Law, Culture, and Economics of Fashion, 1155.
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
No 1
Gambar
BRAND LOKAL Brand Nicholas Edison
Harga Rp.349.000
Gambar
BRAND LUAR NEGERI Brand Harga Marie Rp.450.000 Claire
2
Up Shoes
Rp.355.000
Karen &Chloe
Rp.454.000
3
Amante
Rp.369.000
Walter Steiger
Rp.2.150.000
4
Yongki Komaladi
Rp. 399.000
Hush Puppies
Rp.1.200.000
5
Kloom
Rp. 425.000
Charles and Keith
Rp.455.000
Tabel 3 Sepatu wedges dalam negeri dan luar negeri
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/