BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan Buku sumber bahan ajar adalah sarana untuk mendukung penyampaian materi pembelajaran. Buku sumber bahan ajar dapat berbagai macam, seperti buku teks pelajaran, modul, diktat, atau karya terjemahan. Penulisan buku ajar merupakan komponen pengembangan profesionalisme guru sehingga guru diharapkan dapat menghasilkan buku, modul, atau diktat. 1. Buku Teks pelajaran Buku teks pelajaran adalah sumber utama rujukan bahan ajar yang digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Bila merujuk pada KTSP, maka buku teks pelajaran harus mengacu pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang telah ditetapkan sehingga membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan. 2. Diktat Diktat adalah bahan ajar tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang
dipersiapkan
oleh
guru/dosen
untuk
mempermudah
dalam
menyampaikan materi mata pelajaran atau bidang studi dan mempermudah siswa memahaminya dalam proses pembelajaran. Diktat diartikan pula sebagai buku pelajaran yang disusun guru/dosen berupa stensilan atau foto copy (bukan cetakan). Diktat dapat dikembangkan menjadi buku teks atau buku ajar yang diterbitkan oleh suatu Penerbit dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penulisan suatu karya ilmiah. 3. Buku Referensi Buku refrensi adalah buku yang dijadikan sumber rujukan dalam penulisan suatu karya ilmiah seperti makalah, skripsi, Thesis atau Desertasi. Buku referensi disusun oleh pakar yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu seperti ilmu pendidikan, ekonomi, politik. Penyusunan materi tulisannya 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berdasarkan tema dan substansi keilmuan yang terkandung dalam teman tersebut yang dikembangkan dalam tulisan merujuk pada buku-buku referensi yang relevan dengan tema yang menjadi bahan kajian tulisan. 4. Modul Modul adalah materi pembelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis dan sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. Modul juga berarti bahwa kegiatan proses pembelajaran yang dapat dipelajari oleh siswa dengan bantuan yang minimal dari guru pembimbing (biasa juga disebut tutor), meliputi perencanaan tujuan pembelajaran yang akan dicapai secara jelas, penyediaan materi pembelajaran, bahan yang dibutuhkan, dan alat untuk penilai dalam mengukur keberhasilan siswa dalam penyelesaian mata pelajaran. Salah satu usaha untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah menulis bahan ajar dan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru mesti selektif dalam memilih buku yang layak dan berkualitas. Untuk memacu kreativitas guru, dimungkinkan pula untuk menulis buku teks pelajaran. Penulisan buku teks pelajaran harus mengacu pada rambu penilaian yang telah ditetapkan oleh Pusat Perbukuan (Pusbuk) dan Badan Standar Nasional Pendidikan. B. Data Berkaitan Estetika Produk Rancangan Untuk meningkatkan kemampuan desain, Anda sebagai seorang desainer harus dapat melihat beberapa hal kecil yang terkadang sering Anda salah artikan. Selain itu, Anda juga harus memiliki trik-trik agar desain Anda menjadi terlihat lebih menarik dan professional. Setelah artikel mengenai perbedaan bentuk dan warna dalam desain, kali ini Sribu akan memberikan ilmu mengenai desain layout dan sebuah trik keren di dalam artikel ini. Anda pasti sering melihat dalam buku atau majalah bukan? Desain layout adalah susunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan ke dalam sebuah bidang, 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sehingga membentuk susunan yang artistik. Desain layout bertujuan untuk menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi lebih komunikatif, sehingga pembaca tidak kebingungan dengan maksud desain Anda. Desain layout yang sukses adalah desain layout yang mengikat satu sama lain. Banyak sekali orang yang menganggap bahwa desain layout bukanlah masalah besar. Padahal, desain layout sangatlah penting. Pada dasarnya, letak tantangannya adalah membuat pembaca melihat unsur secara benar dan dalam urutan yang benar. Untuk membuat sebuat desain layout, pertama kali Anda harus mengerti apa aturan dalam pembuatan desain layout. Tentunya Anda tidak harus melakukannya seperti aturan. Anda dapat meningkatkannya level per level.
1. ATURAN Aturan yang dimaksud adalah pemahaman dasar tata letak, jenis, unsur warna, ilustrasi dan fotografi, serta bagaimana pembaca memandang desain tersebut. Banyak pakar desain mencoba menanamkan sebuah layout yang sering disebut dengan pola Z. Pola ini membaca budaya barat sebagai penempatan strategis informasi penting. Dimulai dari kiri atas mengarah ke kanan dan turun ke kiri lagi. Sangat standard dan sederhana. Hal itu pun sudah dilakukan oleh masyarakat dalam pembacaan buku ataupun majalah.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2. Contoh Grid Magazine
Ada pula beberapa aturan yang sederhana lainnya. Aturan ini berbicara mengenai dasar-dasar desain seperti: a. Gunakan garis perbatasan jika Anda ingin membingkai suatu informasi untuk menarik perhatian. Contohnya sepeti kalender, daftar isi, atau catatan khusus. b. Biarkan tepi kolom teks atau artworks untuk menciptakan ilusi perbatasan.
c. Buatlah perhatian mengarah ke kotak atau gambar menggunakan garis batas dengan efek bayangan. d. Buatlah perhatian pembaca mengarah ke elemen penting dengan menggunakan kontras skala, warna dan posisi halaman seperti artikel Sribu mengenai perbedaan kontras. Pastikan elemen tersebut memiliki fungsi yang mendukung konten.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Gunakan huruf besar, tebal, miring atau grafis apapun yang menciptakan sebuah fokus. Gunakanlah elemen dengan bobot visual, intensitas, dan warna yang baik untuk menciptakan fokus yang baik. f. Gunakanlah layout grid untuk membantu Anda mengatur elemen pada halaman. Pastikan bahwa layout grid tersebut fleksibel yaitu tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Anda dapat membagi halaman tersebut menjadi empat bagian atau lima bagian untuk mencapai fleksibelitas yang baik. g. Gunakanlah beberapa kolom untuk mengatur teks dan visual ke dalam blok informasi yang lebih kecil agar lebih mudah dibaca. h. Bagilah teks menjadi dua atau tiga kolom agar mencapai hasil yang baik. i. Gunakan satu kolom yang lebih besar untuk penarikan kutipan atau sejenisnya. Tetapi, hal tersebut hanyalah aturan sederhana dalam desain layout. Seiring berjalannya waktu, banyak sekali aturan-aturan diatas yang berevolusi. Salah satu evolusi dalam desain layout adalah sistem grid. Menurut Wikipedia: “Setelah perang dunia II, sejumlah desainer grafis, termasuk Max Bill, Emil Ruder, dan Josef Müller Brockmann, terpengaruh oleh ide-ide modernis Jan Tschichold
Die
neue
Typograpnie
(Tipografi
yang
baru),
mulai
mempertanyakan relevansi dari halaman konvensional tata letak waktu. Mereka mulai merancang sistem yang fleksibel yang dapat membantu desainer mencapai koherensi dalam mengatur halaman. Hal tersebut menghasilkan grid tipografi modern yang menjadi gaya tipografi Internasional. Sistem Grid dalam desain grafis didesain oleh Müller Brockmann dan disebarkan pertama kali di Eropa dan dilanjutkan di Amerika Utara. Pada pertengahan 1970, sistem tipografi grid menjadi bagian dari desain kurikulum grafis yang telah menjadi standar di Eropa, Amerika Utara dan 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sebagian besar Amerika Latin. Pada awal 1980, banyak desainer menolak penggunaan sistem grid ini. Ditambah dengan munculnya komputer Apple Macintosh dan hasil transisi dari jenis yang ditetapkan oleh typographers untuk pengaturan sendiri menghasilkan gelombang eksperimen. Sehingga, banyak sekali yang bertentangan dengan ajaran Tschichold dan MüllerBrockmann.”
2. Trik Paling Keren Bagi Sribuddies yang kebingungan mengenai desain layout tetapi mau terlihat keren, coba deh trik yang satu ini. Pertama, coba Anda gambarkan garis diagonal dari sudut kiri atas ke pojok kanan bawah. Halaman dapat vertical atau horizontal, itu terserah Anda karena hal ini dapat bekerja dalam orientasi apapun. Selanjutnya, tarik garis dari setiap sudut lain untuk bergabung dengan garis horizontal sebelumnya disudut kanan. Titik garis yang bergabung adalah area perhatian maksimal loh. Tidak percaya? Cobalah lakukan sebuah percobaan. Ambillah lukisan-lukisan terkenal. Lalu dimana hal pertama yang Anda lihat? Setelah itu cobalah untuk menarik garis seperti yang diajarkan diatas. Bagaimana? Anda akan melihat bagaimana seni besar dilakukan dengan menggunakan desain layout ini.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3. Focal Layout
Sekarang mari coba pada halaman majalah atau web dan lakukan hal yang sama seperti yang Anda lakukan. Pertama, coba Anda pikirkan bagaimana halaman tersebut dirancang. Apakah Anda dapat membacanya dengan baik? Dimana mata Anda ditarik perhatiannya saat pertama kali melihat halaman? Apa perasaan Anda saat melihat halaman tersebut? Nah, kemudian mari gambar garis seperti tadi dan lihatlah dimana unsur tersebut jatuh.
Kemungkinannya adalah jika elemen jatuh di daerah dimana garis bertemu (wialayah umum), Anda akan merasa cemas karena mata Anda sedang berjuang untuk melihat halaman tersebut dan otak Anda bingung 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
karena desain layout tersebut melawan arus. Tetapi, jika elemen yang tertata dengan baik, Anda akan merasa semangat, karena mata Anda sudah nyaman dengan desain layout tersebut. C. Data Berkaitan Teknis Produk Rancangan Sebagai desainer, ketika berkerja mempunyai misi hasil karyanya bagus, baik dari yang terbaik dan dapat diterima dan dinikmati oleh masyarakat luas. Ketika hasil karya kita maksimal, maka kita akan mendapatkan kepuasan baik material maupun batin. Ada beberapa hal yang mendasar ketika menciptakan sebuah buku yang mana berangkat dari ukuran buku. Pertanyaannya, apakah ukuran buku itu bebas dibuat, bebas menentukan sendiri, atau ada hal lain yang bisa menjadikan sebuah acuan bagi para desainer untuk menentukan ukuran buku. Ukuran buku yang baik adalah ukuran buku yang disesuaikan dengan kebiasaan pengguna, percetakan, dan efesien (tidak banyak membuang kertas ketika mencetak). Ukuran buku ada standarnya yang akan membantu kenyamanan pengguna dan bisa menguntungkan percetakan karena tidak membuang banyak kertas. Juga ukuran kertas ini bisa digunakan oleh desainer untuk membuat sebuah ruang desain cover buku yang baik. Beberapa contoh ukuran buku yang biasa digunakan untuk membuat desain sebuah buku sebagai berikut: 1. Ukuran Buku A4 Buku dengan ukuran A4 (210 mm x 297 mm) ukurannya cukup besar, tapi ukuran A4 ini tidak banyak membuang kertas ketika dicetak di mesin offset. Ukuran buku A4, banyak digunakan sebagai buku pelajaran dari TK sampai SMA. 2. Ukuran Buku B5 Buku dengan ukuran B5 (176 mm x 250 mm) ukurannya sedang dan ukuran jenis B5 ini efesien dan tidak membuang banyak kertas ketika dicetak. Ukuran buku B5 banyak dibuat untuk buku TK-SMA, perguruan tinggi, dan umum.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Ukuran Buku A5 Buku dengan ukuran A5 (145 mm x 210 mm) ukurannya kecil tapi sangat efesien untuk dicetak karena tidak membuang banyak kertas. Kemudian buku dengan ukuran ini, banyak digunakan untuk buku-buku umum dan sejenisnya. Ketiga ukuran buku di atas, merupakan ukuran buku yang ideal dan baik untuk digunakan. Tidak hanya itu, ukuran buku tersebut merupakan ukuran buku yang sudah standar ISO. Artinya tidak perlu diragukan lagi untuk menggunakan ukuran-ukuran buku yang dijelaskan di atas. Setiap ada kurikulum baru, biasanya pemerintah mengadakan penilaian buku-buku pelajaran yang diadakan oleh kemdikbud dan BSNP. Kemudian untuk penilaian buku tersebut, dibuatkan sebuah rambu-rambu/instrumen kegrafikaan yang biasanya dibuat oleh badan penilai buku yaiutu Puskurbuk. Dalam beberapa kali pelatihan kegrafikaan, Puskurbuk menyarankan ukuran buku sebagai berikut: A4 (210 mm x 210 mm) dan B5 (176 mm x 25 mm). Bukan tanpa alasan mereka merekomendasikan ukuran buku tersebut, pasti sudah diadakan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh badan tersebut. D. Data Berkaitan Ekonomi Produk Rancangan Dengan melihat peluang pasar yang begitu terbuka lebar karena belum ada buku sejenis, maka kedepannya penulis akan menyusun dan membuat sebuah buku lagi dengan secara detail tiap jenis huruf timbul menjadi satu buku saja. Jadi akan ada lebih banyak lagi seri atau judul buku yang masih berhubungan dengan huruf timbul dan diharapkan akan lebih membantu para pembaca untuk memahami lebih jauh lagi tentang huruf timbul dan tentu saja membantu penulis untuk lebih banyak menjual bukunya dalam berbagai seri.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/