BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1. Aspek Fungsi dan Manfaat Pertunjukkan Teater Boneka Kertas a. Fungsi Menurut Harymawan dalam sentosa, 2008:1, “tidak ada teater tanpa aktor, baik berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap di layar maunpun pertunjukkan langsung yang dihadiri penonton, serta lakon di dalamnya merupakan realitas diktif”. Dengan demikian teater adalah pertunjukkan lakon yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton. Perancangan teater boneka kertas digunakan untuk media edukasi dalam mempelajari cerita dengan alat peraga lakonnya boneka kertas dan panggung teater sebagai tempat digelarnya pertunjukkan. Alat peraga adalah saluran komunikasi atau perantara yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Alar peraga merupakan alat bantu atau penunjang yang digunakan oleh guru untuk menjunjang proses belajar mengajar. Boneka adalah tiruan bentuk manusia dan bahkan termasuk tiruan dari bentuk binatang. Boneka kertas papercraft menurut Julius Perdana (2008) Webmaster dan Designer di Paper-replika.com, Papercraft adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas yang dicetak dengan desain tertentu dan menggunakan beberapa teknik seperti menggunting, melipat, mengelem, dan membentuk kertas (tiga dimensi). Sehingga dapat menjadi media edukasi yang menarik bagi anak. Tata panggung pertunjukkan sebagai latar belakang cerita merupakan bagian dari teks pementasan teater secara utuh, tata panggung menjadi faktor pendukung yang membentuk terciptanya kesan waktu dan suasana, ia menjadi bagian yang dapat mengantarkan imajinasi penonton pada suasana pertunukkan keseluruhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Manfaat Pertunjukkan teater boneka kertas memliki manfaat untuk media edukasi anak-anak, diantaranya sebagai berikut : 1) Sebagai salah satu metode yang variatif yang dapat merasngsang minat anak sehingga tetap dapat berkonsentrasi pada pelajaran. 2) Yasmin (2011:1) mengemukakan bahwa manfaat alat peraga di antaranya menyampaikan suatu konsep dengan bentuk yang baru, mempertahankan konsentrasi, mengajar dengan lebih cepat, mengatasi masalah keterbatasan waktu, mengatasi masalah keterbatasan tempat, mengatasi masalah keterbatasan bahasa, membangkitkan emosi manusia. 3) Mendorong anak-anak untuk meningkatkan pemahaman konsep baru dalam bercerita. Sehingga pembelajaran yang berlangsung pun menjadi aktif, kreatif dan efisien.
B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Estetika Visual Panggung Teater
Gambar 15 Moodboard Panggung Teater Sumber : Penulis, 2017
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan layout panggung Teater adalah mengumpulkan moodboard gambar rumah gadang yang ada di daerah Padang, Sumatera Barat. Kemudian setelah ditemukan inspirasi maka layout panggung teater tersebut di desain.
Gambar 16 Layout Panggung Teater Sumber : Penulis, 2017
Layout panggung teater menggunakan motif khas dari rumah gadang. Di setiap sudut – sudut bingkai rumah gadang membawa pesan moral akan kedekatan masyarakat Minangkabau dengan Alam. Motif – motif sulur khas budaya melayu yang tinggi dengan pengaruh kultur Islami yang kental. Rumah gadang menjadi cerminan utuh kemegahan budaya dan interaksi masyarakat dengan lingkungannya.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Estetika Visual Pada Karakter
Gambar 17 Moodboard Karakter Sumber : Penulis, 2017
Gambar 18 Moodboard Karakter Chibi Sumber : Penulis, 2017
Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan karakter adalah mengumpulkan data moodboard karakter-karakter Malin Kundang yang digunakan. Kemudian setelah ditemukan inspirasi maka karakter tersebut di desain.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 19 Layout Karakter Sumber : Penulis, 2017
Karakter pada alat peraga Paper Doll Theatre Jasmelin “Jangan Sekali-kali Melupakan Malin” menggunakan desain kartun, chibi dan simple mengunakan warna-warna yang kontras. Kartun merupakan salah satu jenis media grafis yang digunakan dalam dunia pendidikan, berfungsi sebagai alat memperjelas materi, menciptakan nilai rasa lebih dalam memahami materi, sebagai media kritisi, dan sebagainya (Sulton, 2005). Sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, kartun merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas, atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Chibi adalah istilah yang berasal dari Jepang untuk “orang atau benda yang memiliki ukuran fisik yang kecil”. Sekarang ini, chibi dikenal sebagai gambar manga yang lebih kecil dan lucu dibanding gambar aslinya. Chibi juga dikenal dengan istilah Super Deformed (sangat berubah bentuk) atau SD dan cukup menjelaskan ciri khas chibi. Karakter chibi menjadi banyak digemari oleh anak-anak karena karakternya yang menarik dan sebuah karakter dengan inovasi yang baru. Anak-anak akan lebih menyukai gambar versi chibi dibanding gambar aslinya.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Karakter Malin Kundang
Gambar 20 Karakter Malin Kundang Sumber : Penulis, 2017
Ilutrasi pada karakter Malin di gambarkan dengan ujung alis ke bawah, pangkal alis ke atas dan mata yang tajam Untuk menggambarkan karakter malin yang kasar, pemarah dan pemberani.
b. Karakter Bundo Malin
Gambar 21 Bundo Malin Sumber : Penulis, 2017
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ilustrasi pada karakter Bundo digambarkan dengan tatapan mata yang lembut, antara unjung dan pangkal alis sejajar dan bibir yang tersenyum. Untuk menggambarkan karakter bundo yang lemah lembut, penuh kasih sayang dan miskin.
c. Karakter Azra (istri Malin)
Gambar 22 Karakter Azra Sumber : Penulis, 2017
Ilustrasi pada karakter Azra digambarkan dengan ujung alis ke bawah, pangkal alis ke atas, tatapan mata yang sinis, bibir yang tersenyum jutek. Untuk menggambarkan karakter azra yang jutek, berkuasa, dan pemarah.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Karakter Abdul Muis (Ayah Azra)
Gambar 23 Karkter Abdul Muis Sumber : Penulis, 2017
Ilustrasi pada karakter abdul muis digambarkan dengan ujung alis seditik ke bawah, pangkal alis sedikit ke atas, tatapan mata yang tajam, bibir yang tersenyum bahadia dan berkumis tebal. Untuk menggambarkan karakter abdul muis yang kaya raya, pemberani, gagah dan tegas.
e. Karakter Emily (Arkeolog)
Gambar 24 Karakter Arkeolog Sumber : Penulis, 2017
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ilustrasi pada karakter Emily digambarkan dengan ujung dan pangkal alis yang tipis sejajar, tatapan mata yang penuh dengan haus akan pengetahuan, bibir yang tersenyum senang dan pakian khas arkeolog. Untuk menggambarkan karakter Emily yang cantik, berpengetahuan tinggi, pemberani, tegas dan sopan santun.
f. Karakter Angku Mahzar
Gambar 25 Karakter Angku Mahzar Sumber : Penulis, 2017
Ilustrasi pada karakter Angku digambarkan dengan ujung alis ke atas , pangkal alis ke bawah, tatapan mata yang sayu, bibir yang tersenyum sedih, berjenggot dan berkumsi lebat serta pakian khas padang. Untuk menggambarkan karakter angku yang sudah tua, rendah hati dan setia menjadi penjagga patung malin.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN 1. Aspek Material a. Triplek Super 4 mm + Pelapis HPL Triplek yang dilapisi HPL sebagai bahan dasar pembuatan layout depan, background, tempat lampu, penyangga dan pelapis lantai untuk panggung Paper Doll Theatre Jasmelin serta pelapis penggerak Paper Doll. Triplek ini digunakan agar mudah dalam proses merakit bongkar pasang karena berat materialnya ringan dan Pelapis HPL yang membantu permukaan menjadi tidak mudah tergores dan rapih. b. Triplek Melamin Triplek melamin sebagai bahan dasar pembuatan lantai panggung Paper Doll Theatre Jasmelin dan penggerak Paper Doll. Triplek ini digunakan agar mudah dalam proses merakit bongkar pasang karena berat materialnya ringan. c. Kertas Jasmine Jasmine sebagai bahan dasar pembuatan Paper Doll. Kertas jasmine dengan berat 175 gram. Pemilihan kertas jasmine berdasarkan rekomendasi dari sebuah komunitas Peri Kertas dengan permukaan mengkilap dan pada saat dilipat tidak terlihat bekas lipatan. d. Kertas Sticker Vinyl RIT (Laminasi Doft) Sticker vinyl sebagai bahan dasar dalam menempelkan layout depan dan background. Sticker vinyl merupakan sebuah sticker yang terbuat dari bahan Vinyl atau sebuah plastik lentur, dengan menggunakan sticker Vinyl ini maka daya tahan jenis sticker memang sangat baik karena lebih tahan dengan air dan cuaca. Kelemahan jenis sticker ini tidak dapat diprint dengan menggunakan printer Inkjet biasa, hanya bisa digunakan dengan menggunakan Lasertjet print. Penambahan Laminasi Doft membuat permukaan sticker tidak terlihat glossy sesuai dengan konsep perancangan
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
agar terhindar dari pantulan cahaya dan tahan lama untuk digunakan di outdoor.
2. Aspek Teknis a. Panggung Teater dan Penggerak menggunakan Teknik Bongkar Pasang (Knockdown) B. Suparto (1979) telah mengklasifikasikan jenis-jenis kontrusksi berdasarkan jenis sistem atau sifat kontruksinya. 1) Kontruksi antara materi dengan materi secara permanen, tak berubah atau yang sering disebut fixed contruction. 2) Kontruksi antara materi dengan materi atau antara elemen dengan elemen yang dapat dilepas atau dibongkar pasang dan sering, disebut koncked-down system. 3) Kontruksi antara materi dengan materi yang dapat bergerak labil bisa dipasang menurut kebutuhan, dapat berubah dan selalu berubah sesuai dengan beban. Knockdown furniture adalah sebuah kontruksi pada produk mebel yang dalam pembuatannya menggunakan sistem lepasan atau bongkar pasang. Atau cara gampangnya, furniture apat diartikan sebagai furniture yang bisa dibongkar pasang (dibongkar lalu dirakit kembali). Jadi kekuatan pada furniture knockdown sebagian besar berasal dari baut atau sekrup yang digunakan untuk merekatkan komponen-komponen antar bagian, sebab dalam kontruksi ini tidak menggunakan lem sama sekali pada sambungan antar komponennya. Funsinya agar mempermudah dalam proses bongkar pasang, panggung teater menjadi tetap kokoh, dan nyaman pada saat digunakan. b. Paper Doll menggunakan teknik Papercraft Julius Perdana (2008) Webmaster dan Designer di Paper-replika.com, Papercraft adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas yang dicetak dengan desain tertentu dan menggunakan beberapa teknik seperti
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunting, melipat, mengelem, dan membentuk kertas. Papercraft adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas yang di cetak dengan desain tertentu dan menggunakan beberapa teknik dibuat menjadi lebih kompleks dan realistis (mendekati bentuk aslinya). Papercraft adalah kerajinan kertas yang berbentuk 3 dimensi yang berarti bisa diliat dari berbagai sisi. Sehingga membuat bentuk paper doll menjadi 3 dimensi atau realitis dengan
menyesuaiakan
bentuk asli dari karakternya dan
tetap
mempertimbangkan tingkat merakit kertas yang tidak sulit, dengan begitu mempermudah dalam proses perakitannya, menggerakkannya, dan karakter tetap menarik serta melekat karakteristiknya. c. Menggerakkan Paper Doll menggunakan Teknik Angkrek Bentuknya sekilas mirip wayang kulit, bedanya angkrek terbuat dari kertas. Di berbagai belahan dunia, jenis boneka ini bisa ditemukan. Di Jawa Tengah dikenal dengan sebutan angkrek, di dunia barat disebut stick puppet. Ndaru. R (44) adalah seorang instrukstur angkrek sejak tahun 2010. Menurutnya, angkrek menarik, karena objeknya bisa apa saja, bisa digerakkan mulai dari kepala, kaki, tangan, pinggul, dan sebagainya. Pembuat angkrek bisa bereksplorasi dengan tokoh yang ada, seperti superhero, binatang dan lain-lain. “Belajar membuat angkrek cukup 1-2 jam. Selanjutnya kita bisa mengembangkan sendiri,“ ujar pria yang juga berprofesi sebagai dosen DKV ini. Anggi Winarni dalam buku “Asiknya Mainan dari Desa” menjelaskan angkrek adalah salah satu mainan tradisional yang berkembang di Jawa Tengah. Angkrek merupakan sejenis wayang kertas yang dilengkapi tali. Jika ujung tali ditarik, kedua kaki dan tangan angkrek bergerak seperti sedang berjoget. Kini, Bentuk visual angkrek lebih fleksibel dan menarik. Pada pembuatan paper doll hanya menggunakan teknik dengan menggerakkan kedua tangan karena bagian kedua kaki menjadi fungsi untuk koneksi dengan panggeraknya. Boneka tiga dimensi yang dapat
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
digerakkan ini tidak hanya menarik untuk dibuat, dikoleksi, ataupun dimainkan, namun bisa juga berfungsi sebagai media edukatif yang kreatif.
3. Aspek Pembuatan Produk / Proses Produksi a. Perancangan Desain Perancangan Paper Doll Theatre Jasmelin menggunakan komputer dengan spesifikasi tinggi dan tidak mudah laggy. Software yang digunakan adalah Corel Draw, 3D Max dan Pepakura Designer. b. Proses Produksi Produksi panggung dan penggerak menggunakan jasa tukang dalam proses pembuatannya, sedangkan paper doll yang sudah di printout digital printing maka dibuat dengan teknik merakit kertas (papercraft). c. Finnishing Printout layout dari digital printing maka digunting dan ditempelkan pada bagian layout depan dan background.
D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Untuk aspek ekonomi ini penulis sebagai desainer Media Edukasi Paper Doll Theatre Jasmelin ini telah survei kepada beberapa ahli dari pembuatan furniture dan percetakan, bahwa minimal untuk mencetak produk tersebut adalah 50 buah. Dilihat dari prototype produk Rp. 2.220.000, maka jika diproduksi dalam jumlah minimal 50 buah dapat menjadi lebih murah dan harga produk bisa berkisar Rp. 1.000.000 – 1.500.000. Pemasaran Media Edukasi Paper Doll Theatre Jasmelin mempunyai target ke tempat pendidikan sekolah dasar dan penitipan anak. Sehingga Produk ini dapat berguna bagi guru-guru baik yang mengajar disekolah maupun di tempat penitipan anak dan orang tua akan lebih mudah mempelajari cara bercerita dengan baik dalam menceritakan cerita rakyat kepada anaknya serta anak-anak pun akan lebih mudah memahami dan mendalami isi dari cerita rakyat tersebut 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
karena produk ini dapat dijadikan media praktek dalam bercerita. Jika hasil penjualan meningkat di tempat pendidikan sekolah dasar dan penitipan anak sebagai pengenalan media pembalajaran ini maka pemasaran akan diperluas ke tempat toko-toko buku dan pembelajaran untuk anak-anak lainnya, dengan begitu media pembajaran ini dapat menjadi alternatif lain dalam bercerita tentang cerita rakyat.
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/