BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A.
TEORI LOGO Landasan Teori Logo menurut Terence A. Shrimp dalam buku Advertising Promotion (The Dryden Press, 1986), desain logo sangatlah beragam tergantung dari karakter masing–masing perusahaan. Mulai dari desain yang melukiskan pemandangan alam yang sederhana, sampai yang detail dan kompleks. Logo mungkin adalah suatu elemen yang paling banyak digunakan dalam keseluruhan desain. Namun demikian, meskipun logo adalah bagian yang esensial dalam sistem desain, tetap saja logo bukanlah segalanya. Logo hanyalah suatu permulaan. Logo yang baik menurut Lori Siebert dan Lisa Ballard harus mencakup kriteria :
Memiliki arti dan daya tarik.
Cocok untuk produk atau perusahaan yang diwakilinya.
Dapat direproduksi dengan baik dalam berbagai ukuran.
Dapat berfungsi dalam berbagai aplikasi yang diperlukan.
Sesuai dengan anggaran klien dalam hubungannya dengan jumlah warna yang dipakai.
Logotype harus mudah terbaca dalam setiap ukuran.
Logogram harus mudah diartikan oleh setiap orang.
Cocok dalam keadaan hitam putih maupun berwarna.
1. Pengertian Logo Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan kompetitor atau pesaing. Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam bentuk simbol.
Gambar 3.1 Contoh simbol Karena fungsi dasarnya sebagai identitas, logo haruslah unik dan mudah diingat. Selain itu, logo juga harus di visualisasikan seimbang dan enak di pandang, serta relevan sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai apa yang ditawarkan perusahaan pemilik logo. Menurut John Murphy dan Michael Rowe (1988: 8) sebuah logo berfungsi untuk :
Identifikasi sebuah produk atau organisasi.
Pembeda dari produk atau organisasi yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mengkomunikasikan informasi tentang nilai dan kualitas.
Menambah nilai.
Mempresentasikan asset yang berharga.
Property legal suatu produk atau organisasi.
Menurut Manfred Mainsberg, desainer grafis Jerman dalam seminarnya di Bandung tahun 2004, logo perusahaan seharusnya memenuhi berbagai fungsi :
Logo harus mudah diingat.
Logo harus sesuai dengan positioning perusahaan.
Logo harus memberi kesan positif.
Logo harus baik ditampilkan dalam ukuran kecil atau besar.
Logo harus mengambil keuntungan dari persaingan.
Logo yang berwarna - warni seharusya dapat ditampilkan dalam satu warna dan dapat dengan jelas dikenali (Stempel, Fax, Photocopy, Cap dsb)
Jika akan dilakukan surat–menyurat melalui fax, maka warna logo tidak boleh melampaui batas terang tertentu, jika melampaui batas terang, logo tidak akan Nampak.
Sedangkan hal–hal yang harus dihindari adalah :
Garis yang tipis, karena akan menyulitkan pada proses reproduksi atau pencetakan.
Terlalu tergantung pada warna, atau terlalu banyak memakai warna.
Huruf pertama berbentuk inisial yang bentuknya hamper abstrak.
Tampilan visual yang tidak sesuai dengan jenis usaha.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Proporsi yang salah (terlalu vertical atau horizontal).
Terlalu rumit.
Huruf yang terlalu digemari pada suatu saat karena akan cepat ketinggalan jaman.
Klise visual (hindari solusi yang terlalu mudah dan sering dilakukan).
Kurang imajinasi.
2. Jenis – Jenis Logo Jenis logo pada umumnya dibagi menjadi 3, yaitu :
Ikon Logo (LogoGram)
Gambar 3.2 Contoh Icon Logo
Ikon Logo adalah logo yang berdiri pada sebuah Ikon khusus. Sebagai contoh, logo Apple, Nike, Mickey Mouse dan masih banyak lagi yang lainnya. Ikon logo sangat efektif jika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
logo lebih ditujukan untuk menanamkan brand karena sifatnya yang memorable (mudah diingat) dan simple.
Teks Logo (LogoType)
Gambar 3..3 Contoh Teks Logo (LogoType)
Logo dalam jenis ini adalah logo yang berupa teks atau typo, yaitu kumpulan huruf yang biasanya berupa nama atau inisial perusahaan terkait. Contoh dari logo jenis ini dapat ditemukan pada logo Walt Disney, Dell, Fefex dan lain – lain.
Kombinasi Teks dan Ikon
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.4 Contoh Kombinasi Teks dan Logo
Logo jenis ini adalah kombinasi dari kedua jenis logo diatas, yaitu berupa perpaduan antara teks dan ikon. Jenis logo seperti ini adalah yang paling mungkin untuk membuat informasi lebih banyak, namun sangat riskan, mengingat ada lebih banyak item yang harus diletakkan sehingga ditakutkan akan tidak mudah diingat.
B.
TIPOGRAFI Menurut Frank Jefkins tipografi merupakan “Seni memilih huruf dari ratusan jumlah racangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik berpengaruh pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.” Dalam Jurnal Desain Pusat penelitan (Puslit) Universitas Kristen Petra oleh Priscilia Yunita Wijaya, tipografi dalam desain komunikasi visual dijelaskan bahwa tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’ yang berarti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bahasa yang dapat dilihat. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Pujirianto
menjelaskan
(dalam
Sandiningrat,
2011),
tipografi
dikelompokkan berdasarkan struktur anatominya menjadi 4 kelompok bagian besar yaitu serif, sans serif, script dan dekoratif. Berikut penjelasannya : 1.
Serif (Huruf berkaki) Serif adalah huruf yang memiliki kait pada ujungnya. Huruf ini populer sebelum abad 19. Serif memiliki kesan klasik, anggun, dan elegan. Huruf serif sering digunakan pada media media cetak seperti koran, jurnal, brosur dan lain lain karena memiliki kemudahan baca (readability) cukup tinggi. Contoh huruf Serif : Times New Roman ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 !@#$%^&*()
2.
San Serif (Huruf tidak berkaki) San serif adalah kebalikan dari serif yang tidak memiliki kait. San serif hanya memiliki batang dan tangkainya saja. Huruf ini populer setelah abad 19. Huruf ini bersifat tidak formal dan sederhana. namun sangat mudah untuk dibaca. San serif adalah huruf yang cenderung digunakan pada media media elektronik seperti Headline website, CD interaktif, opening/into flim dan lain lain. Contoh huruf Sans Serif :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Arial ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 !@#$%^&*() 3.
Script (Huruf tulis) Script adalah huruf yang terlihat seperti tulisan tangan yang menyambung. Huruf ini berkesan tradisional, informal, pribadi dan lain-lain. Namun huruf ini tidak terlalu mudah untuk dibaca sehingga jarang digunakan sebagai bodyteks dalam sebuah media. Script cenderung digunakan untuk media cetak seperti undangan pernikahan, ulang tahun, upacara tradisional dan lain-lain. Contoh huruf script : Lucida Handwriting ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 !@#$%^&*()
4.
Dekoratif/Fantasy Dekoratif/Famtasy merupakan huruf yang didesain sangat detail, kompleks dan rumit, dan cenderung menampilkan ornamen untuk memberikan kesan yang mewah, bebas, tradisional dan lain lain. Namun, sama hal nya seperti huruf script jenis huruf ini juga terlihat sulit untuk dibaca. Karena itu jenis huruf dekoratif umumnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
hanya diletakkan pada judul/headline atau slogan yang menampilkan beberapa kata saja. Contoh huruf dekoratif:
Frosty A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 ! @ # $ % ^ & * ( )
Berdasarkan ini, maka dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah sekumpulan tanda-tanda yang mempunyai arti. Menurut J.Ben Lierman pada buku Types of Typeface (1967), dua hal yang menentukan kesuksesan desain terkait penggunaan tipografi , yaitu : 1)
Legibility : Tingkat keterbacaan yang ditentukan oleh segala atribut visual yang dapat membuat huruf menjadi lebih terbaca atau kenyamanan membaca.
2)
Readability : Ditentukan oleh besar-kecilnya huruf dan jarak antar huruf. Ketidaktepatan penggunaan spasi akan dapat mengurangi kemudahan untuk membaca. Sebagai seuatu elemen desain, desain tipografi dapat juga membawa
emosi atau berekspressi, menunjukan pergerakan elemen dalam suatu desain, dan memperkuat arah daripada suatu karya desain seperti juga desain-desain elemen yang lain. Maka dari itu, banyak kita temui desain komunikasi visual yang hanya menggunakan tipografi sebagai elemen utamanya, tanpa objek gambar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C.
TEORI WARNA Dalam situs The Design Encyclopedia, teori warna merupakan visual yang dihasilkan dari refleksi cahaya yang masuk dan dibaca untuk diinterpretasikan oleh manusia. Warna juga dapat menciptakan suasana hati dan mempengaruhi pemikiran kita melalui emosi yang disampaikan oleh warna yang dilihat. Karena itu, memilih warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain identitas visual. Faktor sosiologis, historis, politis, geografis, psikologis dan budaya juga mempunyai peranan penting dalam pemilihan warna. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380 780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran 3 (tiga) warna primer cahaya yaitu merah, hijau dan biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam diangap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa di hadirkan dalam bentuk pigmen. Teori warna yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori warna ini menyederhanakan warna – warna yang ada di alam menjadi 4 (empat) kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna Brewster. Lingkaran warna Brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad dan tetrad. Berikut adalah pembagian warnanya : a.
Warna Primer Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warnawarna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah,biru dan kuning.
b.
Warna Sekunder Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jinga merupakan hasil campuran warna merah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru. c.
Warna Tersier Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna merah,kuning dan biru.
d.
Warna Netral Merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
e.
Warna Panas dan Dingin Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.
Hubungan antar warna
Kontras Komplementer
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.
Gambar 3.5 contoh warna kontras komplementer
Kontras Split Komplemen Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati
180°).
Misalnya
Jingga
memiliki
hubungan
split
komplemen dengan hijau kebiruan.
Gambar 3.6 contoh warna kontras split komplemen
Kontras Triad Komplementer Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.7 contoh warna kontras triad komplementer
Kontras Tetrad Komplementer Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).
Gambar 3.8 contoh warna kontras tetrad komplementer
D.
PSIKOLOGI WARNA Berikut ini adalah daftar warna dan maknanya yang tertera pada buku Surianto Rustan, 2009 (diambil dari berbagai sumber): Abu-abu Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban, emosi yang kuat, seimbang, netral, perkabungan, formal, bulan Maret.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Putih Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, netral, cahaya, penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simpel, aman, dingin, penyerahan, takut, tanpa imajinasi, udara, kematian (tradisi Jawa Timur), kehidupan, perkawinan, (tradisi Barat), harapan, lemah lembut, kosong, bulan Januari. Hitam Klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian (tradisi Barat), kecerdasan, pemberontakan, misteri, kekuatan, hal-hal duniawi, formal, elegan, kaya, gaya, kejahatan, serius, mengikuti kecenderungan sosial, anarki, kesatuan, dukacita, profesional. Merah Perayaan, kekayaan, nasib baik (Cina), suci, tulus, perkawinan (india), perkabungan (Afrika Selatan), setan (tradisi modern Barat), gairah, kuat, energi, api, cinta, roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi, pemimpin, maskulin, tenaga, bahaya, menonjol, darah, perang, marah, revolusi, radikal, sosialisme, komunisme, agresi, penghormatan, martir, roh kudus. Biru Laut, manusia, produktif, isi dalam, langit, damai, kesatuan, harmoni, damai, tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, depresi, dingin, idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan, bumi, zodiak Virgo, Pisces, Aquarius, kuat, tabah, cahaya, ramah, perkabungan (Iran), kebenaran, cinta, keagamaan, mencegah roh jahat, kebodohan dan kesialan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hijau Kecerdasan tinggi, alam, musim semi, kesuburan, masa muda, lingkungan hidup, kekayaan, uang (Amerika), nasib baik, giat, murah hati, pergi, rumput, agresi, dingin, cemburu, malu (Cina), sakit, rakus, narkoba, korupsi (Afrika Utara), abadi, udara, tanah, tulus, zodiak Cancer, pembaruan, pertumbuhan, kesehatan, bulan Agustus, keseimbangan, harmoni, stabil, tenang, kreatif, islam. Kuning Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas, idealisme, kaya (emas), musim panas, harapan, udara, liberalisme, pengecut, sakit (karantina), takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminim, bergaul, persahabatan, zodiak Gemini, Taurus, Leo, April, bulan September, kematian (abad pertengahan), perkabungan (Mesir), berani (Jepang), Tuhan (kuning emas). Purple Bangsawan, iri, sensual, spiritual, kreativitas, kaya, kerajaan, upacara, misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyan, menonjol, perkabungan, berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan, harga diri, zodiak Scorpio, bulan Mei, November, kaya, romantis, kehalusan, penebusan dosa. Jingga Hinduisme, Buddhisme, kebahagiaan, energi, keseimbangan, panas, api, antusiasme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi berlebih, peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat, zodiak Sagitarius, bulan September, kerajaan (Belanda), testanisme (Irlandia).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Cokelat Tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam, kesuburan, desa, stabil, tradisi, ketidaktepatan, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat, miskin, kasar, tanah, bulan Oktober, zodiak Capricorn, Scorpio, membumi, selera makan, menyehatkan, tabah, simpel, persahabatan, ketergantungan. Pink Musim semi, rasa syukur/terimakasih, penghargaan, kagum, simpati, feminim, kesehatan, cinta, roman, bulan Juni, perkawinan, sukacita, innocence, kekanakan.
E.
LAYOUT 1.
Pengertian Layout Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain tata letak elemen - elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya.Me-layout adalah salah satu proses/tahapan kerja dalam desain.Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout adalah pekerjaanya. Namun definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa melayout itu sama dengan mendesain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
A.
PRINSIP DASAR LAYOUT Prinsip-prinsip layout dapat dianalogikan sebagai suatu formula untuk membuat suatu layout yang baik. Formula ini akan bekerja dan memberikan hasil yang maksimal bila diterapkan dengan seksama ditambah dengan latihan dan eksplorasi terus menurus. Prinisip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara lain urutan (sequence),penekanan (emphasis), keseimbangan (balance), kesatuan (unity).
1.
Urutan (Sequence) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mario R. Garcia dan Pegie Stark tahun 2007, di wilayah-wilayah pengguna bahasa dan tulisan latin, orang membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
2.
Penekanan (Emphasis) Salah satu pembentuk emphasis adalah kontras.Kontras tersebut bertujuan untuk membangun sequence. Ada bermacam- macam cara menciptakan kontras, bisa lewat ukuran, posisi, warna, bentuk, konsep yang berlawanan, dan masih selain kontras, emphasis bisa juga diciptakan lewat elemen layout yang mengandung pesan - pesan yang unik, emosional atau kontroversial, efeknya akan lebih kuat dalam menarik orang untuk membacanya.
3.
Keseimbangan (Balance) Dalam desain grafis ada dua macam balance, yaitu balance simetris dan balance asimetris, keseimbangan(balance) yang dicapai secara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
simetris adalah dengan pencerminan, keseimbangan yang simetris dapat dibuktikan dengan tepat secara matematis, sedangkan yang simetris keseimbangannya lebih bersifat optis atau kelihannya seimbang, Keseimbangan yang dicapai lewat simetris sebagai contoh dapat dijumpai pada mahkluk hidup dan benda-benda, contohnya kupu - kupu dan jam pasir.
4.
Kesatuan (Unity) Unity tidak berarti kesatuan dari elemen- elemen yang secara fisik kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan yang non- fisik yaitu pesan/komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut.
B.
ELEMEN LAYOUT Layout memiliki banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang berbeda-beda dalam membangun keseluruhan layout.Untuk membuat layoutyang optimal, desainer perlu mengetahui peran masing-masing elemen tersebut. Dalam suatu surat kabar atau majalah ada judul, isi, foto, nomor halaman, dan obyek-obyek lain dan memiliki tujuan yaitu yang pertama adalah menyampaikan informasi dengan lengkap dan tepat, dan yang kedua kenyamanan dalam membaca termasuk di dalamnya kemudahan mencari informasi yang dibutuhkan, navigasi dan estetika. Elemen layout dibagi menjadi tiga yaitu elemen teks, elemen visual, invisible elemen pada umumnya, semua karya desain grafis yang berfungsi sebagai media identitas misalnya kartu nama, kertas surat, maupun media promosi/publikasi seperti brosur, buku, majalah, surat kabar, mengandung sebagian atau seluruh elemen layout.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C.
PROFIL PERUSAHAAN
1.
Sejarah Singkat Sinar Semarang Ban Sinar Semarang Ban adalah sebuah nama toko ban di Jakarta tepatnya di daerah cengkareng. Pendiri atau pencetusnya bernama bapak Wiyono. Bapak Wiyono adlah seorang perantau yang berasla dari daerah semarang tepatnya slatiga. Ia berani memulai usaha toko ban ini karena sebelumnya ia pernah ikut pamannya untuk belajar tentang segala macam yang berhubungan dengan ban. Dengan modal keberanian ia memulai usahanya sendiri sekitar tahun 1985, dengan nama “SINAR SEMARANG BAN”. Menurutnya kata “sinar” berarti cahaya, “semarang” adalah kota asal bapak wiyono sendiri dan “ban” adalah produk yang ia jual dengan kata lain Sinar Semarang Ban berarti toko ban yang berasal dari semarang yang memiliki cahaya yang bersinar. Terbukti hingga saat ini Sinar Semarang Ban sudah memiliki beberapa cabang, seperti di daerah Condet, TMII Jaktim, Ciganjur Jaksel, Cimanggis Depok. Sinar Semarang Ban juga sudah memiliki beberapa cabang di luar Jakarta yaitu di salatiga dan Solo Jateng.
2.
Visi dan Misi Sinar Semarang Ban Visi
: Menjadi pusat penjualan produk ban terlengkap dengan perlengkapan alat kerja yang modern dan mengutamakan hasil akhir yang berkualitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Misi
:
Melayani kebutuhan masyarakat pengguna mobil dengan pelayanan yang baik, jujur dan bertanggung jawab. Menjadikan karyawan sebagai asset yang sangat berharga dalam mengembangkan misi perusahaan. Sangat terbuka untuk bekerja sama, saling menguntungkan dengan supplier, agen, dealer dan pihak regulator.
http://digilib.mercubuana.ac.id/