BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Kebumen adalah perwujudan
kewajiban
Pemerintah
Kabupaten
Kebumen
untuk
mempertanggung-jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Misi dalam mencapai Sasaran yang telah ditetapkan kepada masyarakat secara luas. Kinerja Pemerintah Kabupaten Kebumen tahun 2014 tergambar dalam tingkat pencapaian Sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai Kegiatan sesuai dengan Program dan Kebijakan yang telah ditetapkan. Sistematika
penyajian
pada
bab
ini
meliputi
uraian
hasil
pengukuran kinerja, analisis dan evaluasi akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah yang diambil guna mengatasi hambatan/kendala dan permasalahan. Pencapaian kinerja sebagaimana tertuang dalam perjanjian kinerja disajikan dalam tabel 3.1, sedangkan analisa capaian kinerja dalam bab ini merupakan hasil pengerucutan indikator yang ada pada tiga dokumen perencanaan RPJMD, RKPD serta Perjanjian Kinerja, dimana indikator yang dipilih merupakan indikator yang tertera ada di ketiga dokumen RPJMD, RKPD dan Perjanjian Kinerja. Selain itu seleksi indikator ini juga mendasarkan pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 dimana indikator yang disajikan di LKjIP merupakan indikator yang berkualitas serta berorientasi out come atau hasil.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
dan
kegagalan
pelaksanaan
kegiatan
sesuai
dengan
Sasaran dan Tujuan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Salah satu syarat utama untuk dapat dilakukan pengukuran kinerja adalah telah ditetapkan indikator kinerja pada tingkat Sasaran dan Kegiatan. Indikator kinerja ini sangat bermanfaat untuk memantau kinerja organisasi, karena secara efektif dapat membedakan keberhasilan dengan kegagalan.
47
Kriteria yang dipakai dalam pengukuran kinerja adalah target kinerja
yang
telah
ditetapkan
dalam
Perencanaan
Kinerja
yang
seharusnya dibuat pada awal tahun anggaran. Target kinerja ini merupakan komitmen dari Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap Sasaran dan Kegiatan yang dilaksanakan. Langkah selanjutnya, pada akhir tahun target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya untuk mengetahui selisih perbedaan/celah kinerja yang terjadi. Selisih yang timbul kemudian dianalisis guna menetapkan perbaikan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang. Untuk
mendapatkan
data
kinerja
yang
akurat,
lengkap,
konsisten dan tepat waktu, Pemerintah Kabupaten Kebumen mulai membangun
sistem
memanfaatkan
informasi
sistem
pengumpulan
pelaporan
reguler
data
yang
kinerja sudah
dengan
ada
dan
mempertimbangkan prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, serta efisiensi dan efektifitasnya. Pengukuran kinerja ini mencakup : (1) kinerja Kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan (2) tingkat pencapaian Sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat sasaran secara langsung maupun tidak langsung didasarkan pada hasil pengukuran kinerja Kegiatan yang diukur dari hasil pencapaian indikator kinerja masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya; b. Keluaran (outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan program berdasarkan masukan yang digunakan; c. Hasil
(outcomes)
adalah
segala
sesuatu
yang
mencerminkan
berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat;
48
d. Manfaat (benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik; e. Dampak (impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian indikator dalam suatu kegiatan. Indikator yang dipakai dalam pengukuran kinerja ini meliputi indikator input, output dan outcome. Untuk indikator kinerja benefit dan impact telah diidentifikasi namun belum diukur kinerjanya secara tepat, sehingga belum dilaporkan dalam LKjIP Tahun 2014
ini sehubungan
dengan kenyataan bahwa indikator tersebut baru dapat diidentifikasi pada
beberapa
tahun
mendatang
setelah
selesainya
suatu
program/kegiatan. Media yang digunakan dalam rangka pengukuran kinerja dimaksud yaitu dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja. Di samping itu suatu Sasaran tidak lagi hanya Sasaran spesifik yang menjadi tanggungjawab satu unit kerja, tetapi suatu Sasaran dapat berupa Sasaran yang pencapaiannya harus merupakan hasil hubungan sebab akibat atau sinergi dari kinerja kegiatan-kegiatan berbagai unit kerja.
1. PENGUKURAN CAPAIAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Pencapaian kinerja sesuai dengan penetapan kinerja tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Penetapan Kinerja Tahun 2014
NO 1 1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2
3
BIDANG KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Meningkatnya kualitas 1. Cakupan penerbitan kartu pelayanan keluarga (KK) kependudukan dan pencatatan sipil
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA (%)
4
5
6
90%
100%
111,65%
90%
91%
101,11%
86%
86,94%
101,09%
2. 3.
Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran
49
2
Cakupan penerbitan kutipan akte kematian BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 4.
Meningkatnya pemahaman pentingnya memperkuat kebangsaan dan cinta tanah air
1.
a. tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu
b. penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba Optimalisasi penanggulangan bencana
Meningkatnya kemampuan dan kesiapsiagaan aparat dan masyarakat dalam antisipasi gangguan keamanan dan bahaya bencana
1.
4,82%
7,30%
Pembinaan organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan
3
66%
a. Penyiapan tenaga pengendali dan keamanan lingkungan b. Terbentuknya Desa tangguh Bencana, terlaksananya pelatihan recovery mental bagi korban bencana
72 % 1.100 peserta sosialisasi
40 orang
5 desa
c. Droping air bersih daerah 16 rawan kekeringan dan kecamatan korban bencana alam d. Pelatihan teknis penilaian 60 orang
0%
0%
1.100 peserta sosialisasi
100%
40 orang
100%
5 Desa
100%
16 kecamatan
100%
60 orang
100%
kerusakan dan kerugian pasca bencana dan sekolah aman bencana
4
2.
Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal a. Kegiatan Operasi Penegakan Perda dan perkada
36 kali
36 kali
100%
b. kegiatan operasi pengemis, gelandangan dan orang terlantar
36 kali
36 kali
100%
6 Perda
8 Perda
133,33 %
BIDANG APARATUR PEMERINTAHAN, OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Meningkatnya 1. Meningkatnya jumlah produk pengendalian hukum daerah pembangunan secara efektif dan tepat sasaran a. Peraturan Daerah
b. Peraturan Bupati
20 Perbup
64 Perbup
320 %
c. Keputusan Bupati
150 SK 30 perjanjian
669 SK 46 Perjanjian
446 % 153,33 %
d. jumlah perjanjian
2.
Peningkatan pemahaman hukum aparat dan masyarakat
50
a. sosialisasi hukum bagi aparat/ masyarakat (peraturan perundangundangan bidang cukai)
75 orang selama 3 hari
75 orang selama 3 hari
100 %
b. penyuluhan hukum desa c. soaialisasi dan pengukuhan RANHAM
800 orang (16 desa) 200 orang (4 kecamatan)
100 %
800 orang (16 desa) 200 orang (4 kecamatan)
d. pengawasan represif produk hukum desa
7 Perda
7 Perda
100 %
a. Fasilitasi pilkades/kepala
20 desa
0 desa
0%
b. Proses sertifikat tanah aset
50 bidang tanah
41 bidang tanah
- Fasilitasi dan
6 orang petugas TPHD
5 orang petugas TPHD
83,3%
- Penyelenggaraan hisab dan
1 kali
1 kali
100%
- Pembinaan kelompok
50 desa
50 desa
100%
3.
100 %
inventarisasi dan penanganan permasalahan penyelenggaraan Pemerintahan Desa desa
pemda
4.
pendampingan penyelenggaraan haji daerah
82 %
rukyat
5.
a. Rakor POP/K
3 kali
3 kali
100 %
b. pelaporan kegiatan APBD
12 kali
12 kali
100 %
c. penyusunan LAKIP SKPD
55 SKPD
55 SKPD
100 %
d. Laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati dan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah :
1 LKPJ 1 LPDD
1 LKPJ 1 LPDD
100 %
5
masyarakat pembangunan desa Monev pelaksanaan pembangunan
6.
a. administrasi pengelolaan aset daerah
50 SKPD
50 SKPD
100 %
b. tertib administrasi keuangan daerah
180 SKPD
180 SKPD
100 %
1.
Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur
Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintah daerah
a. Jumlah peserta ujian dinas
120 orang
38 orang
31,67 %
b. Jumlah Peserta Diklat Kepemimpinan
31 orang
32 orang
103 %
c. Jumlah peserta Ujian kenaikan pangkat, Penyesuaian ijasah,
120 orang
162 orang
d. pemberian ijin penggunaan gelar akademik
900 orang
738 orang
280 orang
280 orang
100%
67 orang
100 orang
149%
400 orang
386 orang
96,5%
e. Jumlah peserta Diklat Teknis
f.
g. Pembinaan karier jabatan
Jumlah PNS yang dikirim ke lembaga diklat
51
135 %
82%
fungsional, mekanisme pengangkatan dan pemberhentian jabatan fungsional
h. Seleksi dan fasilitasi Pengangkatan CPNS
196 orang
196 orang
i.
3.500 SK KP
2.674 SK KP
76%
15.000 Data PNS
15.000 Data PNS
100%
a. Jumlah PNS yang dilakukan penataan
300 PNS
563 PNS
188%
b. Jumlah penyelesaian penanganan pelanggaran disiplin PNS
30 orang
20 orang
66.67%
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian
3.500 file
3.500 file
100%
4,5 Jam Siaran Ratih TV dan 19 Jam siaran Radio 5 dokumen publik
4,5 Jam Siaran Ratih TV dan 19 Jam siaran Radio 5 dokumen publik
4.000 lb
4.000 lb
100%
36 kali
36 kali
100%
11 kali
11 kali
100%
13 kali sarasehan serta pembentuk an dan sosialisasi LKM
13 kali sarasehan serta pembentuk an dan sosialisasi LKM
100%
19%
15%
121,05%
100%
100%
100%
89,50%
89,50%
100%
100%
89,50%
89,50%
100%
79,17%
79,17%
100%
95,50%
95,50%
2.
6
Terwujudnya transparansi informasi
Pengelolaan administrasi kepegawaian (Kenaikan Pangkat)
j. Pemeliharaan program pelayanan kepegawaian dan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian(SAPK), Kartu PNS Elektronik (KPE) Meningkatnya pelayanan aparatur pemerintah yang handal dan berkualitas
1.
Meningkatnya kemudahan akses publik terhadap informasi dan dokumen publik
a. siaran TV Ratih dan Radio In FM
7
b. publikasi dokumen public
c. terbitnya direct mail
d. jumpa pers
2.
Meningkatnya komunikasi dua arah pemerintah dan stake holder
a. Pertemuan Bakohumas
b. Pertemuan LKM
Meningkatnya sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan KDH
1.
Menurunnya tingkat pelanggaran disiplin
2.
Pengawasan internal secara berkala Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah Penanganan kasus pada wilayah pemerintah dibawahnya Tindak lanjut hasil temuan pengawasan Evaluasi berkala temuan hasil
3. 4. 5. 6.
52
100%
100 %
100%
pengawasan 7.
Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
1.
Penataan arsip in aktif
2.
Pembenahan arsip desa
3.
Sosialisasi kearsipan
4.
Pelayanan perpustakaan keliling Pembinaan dan stimulasi perpustakan desa/sekolah
100%
50,35%
50,35%
3000 berkas 68 desa
2632 berkas 68 desa
87,73%
130 orang
130 orang
100%
75 SD
75 SD
100%
50 perpustaka an SD
50 perpustaka an SD
100%
BIDANG KEARSIPAN 8
Meningkatkan tata arsip dan budaya baca
5.
100%
BIDANG PENDIDIKAN 9
Peningkatan akses palayanan pendidikan bagi seluruh masyarakat
1.
Meningkatnya APK
a. PAUD
- Laki-laki
51,62%
52,61%
101,92%
- Perempuan b. SD/MI
52,86%
54,94%
103,93%
- Laki-laki
104.38%
104,04%
99,67%
- Perempuan
101.40%
103,38%
101,95%
- Laki-laki
98.89%
96,54%
97,62%
- Perempuan
97.31%
104,69%
107,59%
d. SMA/SMK
- Laki-laki
60.64%
80,37%
132,53%
- Perempuan
61.76%
85,31%
138,14%
2.
Menurunnya APS
a. SD
0.05%
0,097%
6,42%
b. SMP
3.
Meningkatnya angka melanjutkan SMP Menurunnya angka mengulang a. Angka Mengulang SD
b. Angka Mengulang SMP
5.
Meningkatnya rata-rata UN
0.42%
0,29%
129,97%
107,01%
97,16%
90,79%
3,85 %
3,69%
104,12%
1,25%
0,05%
195,87%
a. Rata rata UASBN SD
7,55%
7,26%
96,16%
b. Rata rata UN SMP
6,98%
7,18%
102,87%
c. Rata rata UN SMA
6,59%
6,82%
103,49%
d. Rata rata UN SMK
8,00%
7,49%
93,58%
e. Rata rata UN MA
6,2%
6,93%
111,77%
6.
Meningkatnya angka kelulusan a. Angka Kelulusan SD
99,5%
99,99%
100,50%
b. Angka Kelulusan SMP
95,97%
99,97%
104,16%
c. Angka Kelulusan SMA
95,20%
99,99%
105,04%
7.
Cakupan Beasiswa miskin
28%
51%
182,14%
100%
66,67%
66,67%
8. Meningkatnya kualitas pendidikan dengan terpenuhinya peningkatan sarana dan prasarana sekolah
c. SMP
4.
10
1.
Regulasi tentang pengelolaan dan biaya pendidikan Peningkatan Sarana Prasarana PAUD
53
a. baik
76,6%
77,90%
101,69%
b. rusak ringan
20,2%
19,50%
103,47%
c. rusak berat
3,2%
2,61%
118,56%
2.
Kondisi Ruangan Klas SD
a. Baik
82,7%
75,18%
98,81%
b. R. Ringan
10,10%
21,31%
(10,96%)
b. R. Berat
7,20%
3,51%
151,23%
3.
Kondisi Ruangan Klas SMP
a. Baik
92%
91,01%
98,93%
b. R. Ringan
7%
11,79%
31,59%
b. R. Berat
1%
1,31%
69,02%
4.
43%
93,48%
217,38%
Prosentase ruang kelas SMA/SMK sesuai standar Prosentase Tingkat Kerusakan ruang kelas SMK a. baik
97%
93,48%
96,37%
b. ringan
2,65%
5,74%
(16,78%)
c. berat
0,35%
0,78%
(22,90%)
6.
Pelaksanaan kurikulum
a. Ketersediaan Kurikulum Nasional dan Lokal SD b. Keterlaksanaan Kurikulum Nasional, Lokal SMP Kepemilikan perpustakaan
79%
100%
126,58%
99%
100%
101,01%
37%
61,97%
167,48%
78%
82,99%
106,48%
93,20%
77,19%
82,83%
a. Prosentase SD/MI menerapkan MBS b. Prosentase SMP/MTs menerapkan MBS c. Prosentase SMA melaksanakan MBS d. Prosentase SMK Melaksanakan MBS Penerapan standar ISO
88%
88%
100%
89%
93,26%
104,79%
90%
93,91%
104,35%
a. SMA menerapkan ISO 90012000 b. SMK Menerapkan ISO 90012000 SMA/SMK memiliki Laboratorium SMK memiliki bengkel
12%
11,11%
92,59%
22%
29,23%
132,87%
77%50
76,32%
98,47%
100%
92,31%
92,31%
87%
100%
114,94%
75%
88%
117,45%
76,5%
87,05%
113,79%
80%
100%
125%
98%
100%
102,04%
5.
7.
8.
9. 10. 11. 12. 13.
11
Terwujudnya pendidikan non formal yang berkualitas
a. Prosentase SD/MI memiliki perpustakaan b. Prosentase SMP/MTs memiliki perpustakaan c. Prosentase SMA/SMK memiliki perpustakaan Penerapan MBS
Mata pelajaran SMK memiliki buku teks layak Pelaksanaan pembinaan kesiswaan a. SD/MI melaksanakan Pembinaan kesiswaan dengan baik b. SMP melaksanakan Pembinaan kesiswaan dengan baik c. SMA/SMK Melaksanakan Pembinaan Kesiswaan
1.
Meningkatnya angka kelulusan
a. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket A
54
2. 3. 4. 5. 6. 7.
12
Meningkatnya kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan
94,44%
95,40%
91%
95,43%
104,87%
8%
14,12%
176,52%
13,40%
5,70%
42,53%
12%
5%
41,67%
15%
27,27%
181,82%
100%
75%
75%
100%
92,16%
92,16%
Pendidik pada PAUD, Dikdas, Dikmen Berkualifikasi
a. Satuan Pendidikan PAUD
12%
29,24%
243,68%
b. Satuan Pendidikan SD/SMP
56%
71,14%
127,04%
c. Satuan Pendidik SMP
84%
87,32%
103,96%
d .Satuan Pendidik SMA
73%
90,88%
124,50%
2.
Fasilitas sertifikasi guru pada Satuan Pendidikan PAUD, Dikdas, Dikmen Bersertifikat Pendidik Prosentase Guru Layak Mengajar SD/MI Prosentase Guru Layak Mengajar SMP/MTs Adanya sistem Informasi Managemen Tenaga Kependidikan Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah
100%
100%
100%
65%
71,14%
109,46%
84%
91,43%
108,85%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4. 5. 6.
Meningkatnya kualitas pendidikan kepemudaan, keolahragaan, seni dan budaya
Memiliki 1 (satu) model layanan PNF unggulan Angka Melek Huruf
99%
1.
3.
13
b. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket B c. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket C Usia 15-44 th belum sekolah terlayani pendidikan kesetaraan Angka Buta Aksara usia 15 tahun keatas selesai tahap pelestarian Desa/Kelurahan memiliki Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lembaga PNF terakreditasi
1.
Berdirinya klub olahraga pelajar/perkampungan atlit
25%
25%
100%
2.
Prosentasi event olahraga yang di ikuti Meningkatnya Penghargaan prestasi olahraga pelajar Tingkat efektifitas penanganan extra kurikuler olahraga
65%
75%
115,38%
80%
85%
106,25%
60%
70,03%
116,72%
70,45%
101,54%
98,8%
50/100.000 Kh 95%
10,12 / 1000 Kh 11,82 / 1000 Kh 58,37 / 100.000 Kh 98,15%
103,31%
79%
92,96%
117,67%
90%
99,14%
110%
3. 4.
BIDANG KESEHATAN 14
Terwujudnya Peningkatan Kinerja sesuai Standar Pelayanan Minimal
1.
Meningkatnya usia harapan hidup
69,45%
2.
Menurunnya angka kematian bayi (AKB) Menurunnya angka kematian balita (AKABA) Menurunnya angka kematian ibu (AKI) cakupan kunjungan ibu hamil K4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
10 /1.000 Kh 9/1000 Kh
3. 4. 5. 6. 7.
55
81,8% 83,2%
8. 9. 10. 11.
100%
100%
84,88%
100%
100%
1.
Cakupan institusi yang dibina
70%
87,18%
124,5%
2.
Cakupan Akses Jamban Keluarga Cakupan Akses Air Bersih
73,5%
66,6%
90,61%
75%
82,51%
110,01%
1.
Cakupan Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
>2/100.000
1,57 / 100.000
78,5%
2.
Cakupan Penemuan pneminia balita Cakupan Penderita DBD yang ditangani Cakupan Penderita diare yang tangani Cakupan penderita HIV/AIDS yang mendapatkan penanganan Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam Cakupan desa siaga aktif
100%
77,2%
77,2%
100%
100%
100%
100%
89,67%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
85%
93,69%
110,22%
Presentase Rumah Tangga Sehat (ber-PHbs) Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
70%
75,76%
101,3%
100%
74,34%
74,34%
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Persentase cakupan pelayanan Jamkesda Ketersediaan obat sesuai
100%
6,23%
6,23%
1,7%
0,54%
31,76%
80%
80%
1.
1.
2. Terwujudnya peningkatan cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin, rentan, korban bencana alam, KLB dan masalah kesehatan melalui Jamkesmas/Jamkesda
112,12%
100%
5.
19
102,63%
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan
4.
Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
91%
76,96%
3.
18
113,26%
70%
3. Terwujudnya peningkatan kualitas pengendalian penyakit dan system surveillance penyakit pada penanganan KLB, Bencana dan masalah kesehatan
95,39%
100%
2.
17
84%
100%
15.
Terwujudnya lingkungan yang sehat
108.42%
Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa SD dan Setingkat Cakupan peserta KB Aktif
14.
16
95,41%
100%
13.
Terwujudnya peningkatan status gizi masyarakat
Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi
88%
Cakupan Desa/ Kelurahan 100% Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Pelayanan anak balita 90%
12.
15
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas
1.
2. 3. 4.
56
90,92%
100% 101,02% 100% 109,94% 100% 84,88% 100%
89,67%
100%
kebutuhan 20
21
22
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme
1.
Presentase UPTD terakreditasi
8 UPTD
8 UPTD
100%
2.
Presentase yang terstandart
3 UPTD
1 UPTD
33,3%
100%
100%
100%
100%
100%
133,33%
100%
133,33%
100%
125%
100%
200%
100%
200%
100%
100%
1,2%
23,04%
73,83%
95,88%
12,04%
150.5%
75,47%
104,09%
81,51%
97,61%
BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK SERTA KELUARGA BERENCANA Meningkatnya kualitas 1. Cakupan perempuan dan anak 100% hidup perempuan korban kekerasan yang serta kemampuan mendapat penanganan oleh kelembagaan dan petugas terlatih di dalam unit jaringan pengarus pelayanan terpadu utamaan gender dan anak 2. Cakupan perempuan dan anak 100% korban kekerasan yang menda-pat layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas mampu tatalaksana 3. Cakupan layanan rehabilitasi 75% sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi soaial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu 4. Cakupan layanan bimbingan 75% rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu Cakupan penegakan hukum 80% 5. dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak Cakupan perempuan dan anak 50% 6. korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum 7. Cakupan layanan pemulangan 50% bagi perempuan dan anak korban kekerasan 8. Cakupan layanan reintegrasi 100% sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan Meningkatnya 1. Cakupan Pasangan Usia 2,5% pelayanan terhadap Subur yang isterinya dibawah penggunaan obat dan usia 20 tahun 3,5%. alat kontrasepsi 2. Cakupan sasaran Pasangan 77% Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65% 3. Cakupan pasangan usia subur 8% yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5% 4. Cakupan anggot bina keluarga 72,5% balita (BKB) ber-KB 70% 5. Cakupan PUS pserta KB 83,5% Anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga keluarga
57
6.
7.
8.
9.
sejahtera (UUPKS) yang ber KB 87% Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/Kelurahan Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan 100% setiap tahun
16 petugas
6 petugas (460 desa/72 petugas)
37,5%
100%
100%
100%
0%
0%
100%
100%
0%
100%
BIDANG SOSIAL 23
Tercapainya Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial
1.
Persentase (%) PMKS skala Kab/Kota yang memperoleh bantuan social untuk pemenuhan kebutuhan dasar
75%
52,1% (109.978 orang/211. 808 orang)
69,47%
2.
Persentase (%) PMKS skala Kab/Kota yang menerima program pemberdayaan social melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok social ekonomi sejenis lainnya Persentase (%) panti social skala Kab/Kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan social Persentase (%) korban bencana skala Kab/Kota yang menerima bantuan social selama masa tanggap darurat Persentase (%) korban bencana skala Kab/Kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan social
45%
4,08% (1.100 KK/26.915 KK)
9,06%
100%
100% (19 panti/ 19 panti)
100%
75%
100% (1625 orang/1625 orang) 29,96% (487 orang/ 1625 orang)
133,3%
100%
44,1% (150 orang /340 orang)
44,1%
449 Desa
449 Desa
100%
449 desa
449 Desa
100%
3.
4.
5.
6.
24
BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Meningkatnya 1. Peningkatan kemampuan keberdayaan kelembagaan masyarakat desa masyarakat serta kemampuan kelembagaan masyarakat desa a. jumlah perdes tentang
33%
90,79%
APBDes yang evaluasi
b. jumlah desa yang dilakukan pembinaan tentang Administrasi desa
58
c. fasilitasi pembentukan BUMDes dan pelatihan pengelolaan BUMDes
30 Desa
30 Desa
100%
d. pembinaan peningkatan SDM Pengelola Pasar Desa
10 pasar
10 pasar
100%
e. Pembinaan tupoksi dan administrasi lembaga dan organisasi kemasyarakatan desa/kelurahan
150 desa
150 desa
100%
f.
26 desa
26 desa
100%
g. Sosialisasi dan fasilitasi pembentukan kelompok pengelola AMPL/PAMSIMAS
72 desa
72 desa
100%
h. Desa yang menerima bantuan ADD untuk percepatan pembangunan Bantuan pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH) untuk warga kurang mampu Pembangunan Pasar Perdesaan
449 Desa
449 Desa
100%
1.753 unit
2.240 unit
127,78%
10 pasar
10 pasar
2. 3.
Pendidikan dan pelatihan penggunaan teknologi tepat guna (TTG)
100%
BIDANG KETRANSMIGRASIAN 25
Meningkatnya kualitas dan kuantitas transmigran yang di tempatkan di daerah tujuan transmigrasi
1.
Pengiriman/penempatan transmigran
a. Prosentase transmigran yang ditempatkan terhadap transmigran yang lulus/terdaftar b. Terfasilitasinya pengiriman dan penempatan transmigran ke daerah penempatan
23,81 %
1,35 % (4 KK/297 KK)
25 KK
4 KK
60 %
50,19 % 640 orang /1.275 orang 75,67 % 227 orang /300 orang 66,67% 20 orang /30 orang 59,83% 8.632 orang /14.428 orang
5,67 %
16 %
BIDANG KETENAGAKERJAAN 26
Meningkatnya kualitas calon tenaga kerja serta produktifitas tenaga kerja
1.
2. 3. 4.
27
Terwujudnya peningkatan perlindungan hak-hak tenaga kerja dan hubungan industrial yang harmonis
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
1.
60 % 60 % 70 %
50%
100% (12 kasus selesai)
50%
46,32% 5.051 orang/10.9 04 orang 25,83% 155 prshn/
Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) 2. Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta jamsostek 3.
Besaran pemeriksaan perusahaan
59
45%
83,65 %
126,12% 111,12% 85,47%
200%
92,64%
57,4%
600 prshn 4.
28
50%
BIDANG KOPERASI DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Meningkatnya daya 1. Tersedianya fasilitas 1 kegiatan saing produk UMKM pemerintah daerah dalam pertahun serta peran rangka kerjasama kemitraan: kelembagaan koperasi antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) tingkat kab/kota dengan pengusaha tingkat provinsi/nasional 2. Terlaksanannya promosi 10 UMKM produk UMKM 3.
29
Besaran pengujian peralatan di perusahaan
Meningkatnya kemampuan berwirausaha bagi UMKM maupun koperasi
Pembinaan dan pengawasan koperasi
1.
Pelatihan manajemen koperasi/KUD
2.
Penyelenggaraan kewirausahaan
30 koperasi 30 Koperasi
25 orang
22% 132 prshn /600 prshn
44%
1 kegiatan pertahun
100%
10 UMKM
100%
30 koperasi
100%
30 Koperasi
100%
25 orang
100%
BIDANG KETAHANAN PANGAN 30
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
1.
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat a. stabilitas harga dan pasokan pangan b. penguatan cadangan pangan c. ketersediaan kalori dan protein perkapita d. penanganan daerah rawan pangan e. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah f. Pencapaian skor pola pangan harapan g. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan h. Peningkatan pelayanan dan pemantapan koordinasi dewan ketahanan pangan
69%
100%
144,93%
74%
95,50%
129,05%
94%
94%
100%
49%
89,87%
183,41%
69%
80,56%
116,75%
89%
90,01%
101,14%
64%
76,47%
119,48%
100%
144,93%
100%
BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN 31
Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian
1.
Prosentase meningkatnya produktifitas padi
1,2 %
5,33%
444,17%
2.
Prosentase penurunan tingkat kehilangan hasil Ketersediaan jitut dan jides yang baik Jumlah produksi pertanian
12%
11%
109,09%
8.223 M2
11.776,6%
143,22%
448.269,79 % 23.414,89 ton 8.464,98 ton 2.607,18 ton
98,98%
3.
4.
a. Padi
b. Jagung
452.876 ton 23.034 ton
c. Kedelai
11.357 ton
d. Kacang tanah
6.677 ton
60
101,65% 74,54% 39,05%
32
e. Kacang hijau
8.714 ton
f. Ubi kayu
Meningkatnya produksi dan produktivitas peternakan
g. Ubi jalar
138.047 ton 358 ton
9469,00 ton 124659,71 ton 1059,21
295,27%
1.
Meningkatnya produksi daging
9.021.724
11.101.875
123,1%
2.
Meningkatnya produksi telor
2.333.007
3.834.123
164,34%
3.
Jumlah akseptor IB
12.000 ekor
4.454 ekor
37,12%
Jumlah IB ternak
16.000 dosis 5.121 dosis
4.
90,30%
32,01%
a. Sapi potong
63.997 ekor
64.292 ekor
b. Sapi perah
146 ekor
25 ekor
17,12%
c. Kerbau
625 ekor
625 ekor
100,00%
d. Kambing
e. Domba
f. Babi
419.995 ekor 135.139 ekor 397 ekor
98,30%
427.240 ekor 131.568 ekor 1.225 ekor
g. ayam buras
h. ayam ras pedaging
i. ayam ras petelor
3.886.175 ekor 2.145.900 ekor 6.500 ekor
107,56%
3.612.942 ekor 608.642 ekor 1.339 ekor
j. itik
173.297 ekor 97.815 ekor
110,20%
k. puyuh
157.256 ekor 33.671 ekor
1.
Tingkat konsumsi daging segar
13,6
9,43
69,34%
2.
Tingkat konsumsi telur
4,13
3,26
78,93%
3.
Tingkat konsumsi susu segar
3,02
0,03
0.99%
a. meningkatnya
600 kg/ha
600 Kg/ha
100%
b.
120%
81,81%
33
Jumlah populasi ternak
108,6%
Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap produk hasil peternakan
100,64%
102,71% 32,41%
352,57% 485,44%
290,50%
BIDANG KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 34
Meningkatnya pemanfaatan hasil hutan dan perkebunan serta fungsi hutan masyarakat
1.
Meningkatnya nilai tambah hasil kehutanan dan perkebunan :
produktifitas perkebunan tembakau luas tanam perkebunan
10 Ha Kelapa 30 Ha Kakao 25 Ha karet
11 Ha Aren
12 Ha kelapa 9 Ha Kakao 24 Ha Karet 9 Ha Aren
10 Ha Pala
5 Ha Pala
50%
2 Ha Nilam
2 Ha Nilam 54 Ha Cengkeh
100%
50 Ha Cengkeh
61
30% 96%
108%
2.
Meningkatnya pengelolaan hutan lestari a. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
6 Unit
6 unit
100%
225 Ha HR Pengkayaa n 250 Ha HR
225 Ha HR Pengkayaa n 250 Ha HR
100%
70%
100%
21 daerah irigasi 6 paket
100%
22 paket
100%
171 m
100%
7 lokasi
100%
70%
70%
100%
29%
29%
100%
Tersambungnya jaringan listrik pedesaan Terpasangnya jaringan listrik distribusi Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan perdesaan ketersediaan sarana air bersih pedesaan dan perkotaan
17 Lokasi
17 Lokasi
100%
16 KMS
16 KMS
100%
9 lokasi
9 lokasi
100%
7 lokasi
7 lokasi
100%
Meningkatnya jumlah wisatawan
850.000 wisatawan
957.007 wisatawan
Prosentase peningkatan kunjungan wisatawan Jumlah pembangunan/rehab sarana dan prasarana pariwisata Meningkatnya PAD sektor wisata
2,5 %
12,58
9 obyek wisata
9 obyek wisata
Rp.5.202.2 63.000
Rp. 5.067.553. 875
b. Cakupan penetapan
kawasan hutan dalam tata ruang
35
36
BIDANG ENERGI SUMBERDAYA AIR DAN ENERGI SUMBERDAYA MINERAL Meningkatnya nilai 1. Rehabilitasi jaringan air irigasi 70% fungsi bangunan air dan saluran pembawa air guna pelayanan irigasi bagi masyarakat 2. Pemeliharaan jaringan Irigasi 21 daerah irigasi 3. Operasi dan Pemeliharaan 6 Paket Sungai 4. Rehabilitasi dan Pemeliharaan 100% Bantaran dan Tanggul Sungai 22 paket 5. Normalisasi drainase 171 m
6.
7.
Meningkatnya kualitas prasarana infrastruktur pedesaan
1. 2. 3. 4. 5.
Rehabilitasi/Pembangunan Pantai dan Muara Tingkat jaringan irigasi dalam kondisi baik Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok
7 lokasi
100%
BIDANG PARIWISATA 37
Tercapainya citra kebumen sebagai salah satu daerah tujuan wisata unggulan jawa tengah selatan
1.
2. 3. 4.
112,58%
503,2% 100% 97,40%
BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN 38
Meningkatnya produksi dan konsumsi masyarakat terhadap hasil perikanan
1.
Meningkatnya produksi benih
55 %
72,22%
131,30%
2.
Meningkatkan produksi ikan
15 %
66,18%
441,20%
3.
Tingkat konsumsi ikan segar masyarakat
9,20kg/ka/ thn
12,28 Kg/ka/thn
133,48%
62
BIDANG PERDAGANGAN DAN INDUSTRI 39
Meningkatnya daya saing Industri Kecil dan Menengah
1.
5 IKM
5 IKM
100%
30 IKM
30 IKM
100%
7 pasar
7 pasar
100%
100%
100%
100%
Pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa Pengawasan tera ulang alat UTTP
26 kecamatan 26 kecamatan
26 kecamatan 26 kecamatan
100%
1.
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Retribusi Pelayanan Pasar
3.
Retribusi Tempat Khusus Parkir
Rp. 200.802.20 0,Rp. 2.733.838. 300,Rp. 783.222.00 0,-
100,40 %
2.
Rp. 200.000.00 0,Rp. 3.450.000. 000,Rp. 750.000.00 0,-
2. 3. 40
Meningkatnya perlindungan terhadap hak konsumen
1.
2. 3.
41
Tercapainya target Pendapatan Asli Daerah
Meningkatnya kualitas dan mutu produk serta merek yang dikenal masyarakat luas Meningkatnya kualitas dan mutu produk serta sesuai standar yang berlaku Rehabilitasi/pemeliharaan pasar-pasar daerah Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan konsumen
100%
79,24 % 104,43 %
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 42
Meningkatkan pengendalian dan pengawasanpemulihan kerusakan dan daya dukung lingkungan
1.
Presentase perusahaan yang memiliki dokumen UKL-UPL dan Amdal
90%
100%
111%
2.
Penurunan kasus pencemaran lingkungan hidup
95%
95%
100%
1.
Peningkatan jalan Kabupaten (rehabilitasi/pemeliharaan jalan)
18 paket (100%)
18 paket (100%)
100 %
2.
Ketersediaan jaringan jalan dan jembatan Peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan jalan dan jembatan kabupaten dan jalan dan jembatan poros desa Ketersediaan jalan dan jembatan perdesaan Prasarana jalan dengan kondisi baik Tersedianya fasilitas pengurangan sampah diperkotaan
100%
100%
100 %
9 paket
9 paket
100 %
25 lokasi
25 lokasi
100 %
100%
107,58%
107,58%
20%
20%
100 %
Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan Tersedianya sistem jaringan drainase kawasan dan skala kota Pemeliharaan LPJU dan pasang baru Terpeliharanya RTH (ruang
10%
10%
100 %
50%
50%
100 %
150 titik
150 titik
100 %
6 paket
6 paket
100 %
BIDANG PEKERJAAN UMUM 43
Meningkatnya aksesibilitas kawasan dengan meningkatkan sarana dan prasarana transportasi jalan dan jembatan
3.
4. 5. 44
Meningkatnya kualitas fasilitas umum dan sarpras dasar permukiman dan penataan ruang
1.
2. 3. 3. 4
63
terbuka hijau) 5.
Tercukupinya Sarpras Perumahan dan Permukiman Pengembang di Wilayah Kecamatan
BIDANG PERHUBUNGAN 45
46 47
48
9 desa
9 desa
100 %
Meningkatnya Aspek 1. pelayanan angkutan umum guna keterbukaan daerah terisolasi Peningkatan 1. Pelayanan pengkujian kendaraan bermotor Tercapainya target 1. Pendapatan Asli Daerah BIDANG PENANAMAN MODAL
Optimalisasi angkutan umum di masing-masing trayek
59 jalur trayek
59 jalur trayek
100%
Kendaraan bermotor yang melakukan pengujian kendaraan bermotor Retribusi dari pengujian kendaraan bermotor
4000 Kendaraan bermotor Rp. 400.000.00 0
4000 Kendaraan bermotor Rp. 407.333.01 0
100%
Tercapainya citra kebumen sebagai salah satu daerah tujuan investasi
1.
Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan
1 kegiatan pertahun
1 kegiatan pertahun
2.
Jumlah izin yang diterbitkan
4.394
5.887
127,15%
3.
Meningkatnya PAD (HO dan PKD)
HO: Rp. 150.000.000 ,-
HO : Rp. 179.587.50 0,-
119,72%
101,83%
100%
Sumber data : SKPD
Dari 306 indikator yang telah ditetapkan di atas terdapat 82 indikator yang belum mencapai target (26,79%). Sedangkan yang melampaui target 113 indikator (36,93%), sedangkan sisanya 111 indikator sesuai dengan target (36,27%).
2. ANALISA PENCAPAIAN KINERJA Dari
hasil
pengukuran
kinerja,
selanjutnya
dilakukan
analisa
terhadap raihan indikator kinerja sasaran untuk mengetahui realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai pada saat pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Apabila dalam realisasi kinerja ternyata terjadi perbedaan/celah kinerja dari yang ditargetkan, maka terhadap celah kinerja tersebut juga dilakukan evaluasi kinerja untuk mendapatkan umpan balik guna perbaikan dalam pelaksanaan program/kegiatan di tahun-tahun berikutnya. Analisis akuntabilitas kinerja yang dilakukan mencakup uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program, kebijakan dan sasaran dalam rangka mewujudkan tujuan, misi dan visi yang telah ditetapkan. Maksud dari dilakukannya analisis akuntabilitas kinerja
antara
lain
agar
Laporan 64
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Kabupaten Kebumen tahun 2014 dapat menyajikan informasi yang relevan bagi pengambilan keputusan dalam menginterpretasikan kegagalan dan keberhasilan secara lebih luas dan mendalam. Kinerja Pemerintah Kabupaten Kebumen pada tahun 2014 tercermin dari capaian kinerja beberapa sasaran strategis sebagai berikut : 2.1. Pencapaian Misi Pertama “mewujudkan tata pemerintahan yang berpihak kepada rakyat” dengan tujuan meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dari aspek sumber daya manusia kelembagaan dan keuangan daerah dalam rangka pelayanan publik yang prima, dengan sasaran : 2.1.1. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia aparatur, dengan pencapaian indikator : 2.1.1.1. Persentase tingkat pendidikan aparat Jika
dilihat
dari
komposisi
pendidikannya,
pegawai di Kabupaten Kebumen pada Tahun 2014 sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
komposisi
sebagian
pendidikan
besar
lulusan
pegawai,
perguruan
yang tinggi
(Diploma, S1, S2 dan S3) sebanyak 9.215 orang atau sebesar 63,58% Sedangkan pegawai dengan kualifikasi
pendidikan
dasar
dan
menengah
sebesar 5.278 orang atau 36,42%. Untuk pegawai tingkat pendidikan SD – SMA dengan
target
sebesar
5%
sampai
telah
dengan
terlampaui
tahun atau
2015
sebesar
27,13%. Untuk pegawai tingkat pendidikan D3 dengan target sampai dengan 2015 sebesar 5 % telah terlampaui sebesar 8,20 %. Pegawai tingkat pendidikan D4/S1 dengan target sampai dengan 2015 sebesar 80 % pada tahun 2014 baru tercapai
47,05%.
Untuk
pegawai
tingkat
pendidikan S2 dengan target sampai dengan 2015 sebesar 10% pada tahun 2014 baru tercapai
3,38
%.
Selanjutnya
indikator
persentase tingkat pendidikan aparat diuraikan sebagai berikut : 65
a. Persentase Tingkat Pendidikan Aparat, untuk tingkat SD s.d. SMA masih tinggi mencapai 27,13%
yang
diperoleh
dari
jumlah
PNS
berpendidikan SD-SMA sebanyak 3.863 orang dari total jumlah PNS di akhir Tahun 2014 sebanyak 14.238 orang. Target RPJMD yang ditetapkan
adalah
sebesar
5%
saja
atau
sekitar 712 orang, sehingga masih perlu upaya keras untuk menurunkannya. Masih tingginya pegawai yang berpendidikan SD-SMA diantaranya disebabkan oleh : 1) Rekruitmen pendidikan
CPNSD yang
di
yang
lama,
persyaratkan
kualifikasi sebagian
besar lulusan SMA; 2) Pengangkatan tenaga honorer periode 20052012 sebagian besar pendidikan SD-SMA ; 3) Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi PNS sebanyak 274 orang dipersyaratkan dengan ijazah SMA;
4) Keinginan
mereka
(meningkatkan dikarenakan
untuk
bersekolah
pendidikannya)
faktor
usia
dan
lagi
sedikit
keadaan
ekonomi. b. Persentase Tingkat Pendidikan Aparat, untuk tingkat S1 masih rendah yaitu baru mencapai 47,05% (6.699 orang)
dari target RPJMD
sebesar 80%, sehingga masih perlu upaya keras untuk menaikkannya. Yang menjadi penyebabnya masih rendahnya pegawai yang berpendidikan Sarjana (S1) antara lain adalah: 1) Animo/minat PNS yang akan melanjutkan ke jenjang S-1 kurang, terkait dengan usia, berdasarkan data pegawai sebanyak 1.617 orang atau sebesar 47% dari total pegawai yang berpendidikan SMA berusia diatas 46 tahun. 66
2) Lembaga pendidikan/ Perguruan Tinggi di Kebumen hanya 2 Perguruan Tinggi yang terakreditasi B. c. Persentase Tingkat Pendidikan Aparat, untuk tingkat S2 masih rendah yaitu baru mencapai 3.38% atau sebanyak 481 orang dari target RPJMD sebesar 10%, sehingga masih perlu upaya
keras
untuk
menaikkannya.
Yang
menjadi penyebabnya antara lain adalah : 1) Kurangnya
minat
PNS
untuk
meningkatkan pendidikannya; 2) Kurangnya Instansi
peluang
terkait
beasiswa
yang
S2
sesuai
dari
dengan
kualifikasi pekerjaan; Upaya tindak lanjut yang telah ditempuh oleh Pemerintah
Kabupaten
Kebumen
untuk
mendukung
percepatan
pencapaian
target
RPJMD 2010-2015 yaitu dengan menerbitkan Peraturan Bupati Kebumen Nomor 85 Tahun 2013
tentang
Tugas
Belajar,
Ijin
Belajar,
Keterangan Belajar dan Ijin Penggunaan Gelar Serta Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijasah bagi PNS. Dengan adanya Peraturan Bupati Kebumen ini, maka terdapat kemudahan bagi PNS untuk melanjutkan pendidikannya. Jika sebelumnya untuk melanjutkan ke jenjang Sarjana (S1) PNS harus telah 2 tahun dalam pangkat Pengatur Muda Tingkat I (II/b), sedangkan saat ini jika mereka telah berstatus PNS dengan masa kerja 2 tahun sudah dapat melanjutkan ke jenjang S1, Sementara
itu,
untuk
Tugas
Belajar
umur
dibatasi pada limit tertinggi yaitu untuk jenjang Diploma dan S1 maksimal 37 tahun, jenjang Strata 2 (S2) maksimal 42 tahun dan Strata 3 (S3) maksimal 47 tahun. Sedangkan upaya yang akan dilakukan oleh Kabupaten Kebumen pada 2 tahun mendatang 67
untuk mendukung pencapaian target RPJMD 2010-2015 antara lain : 1) Memberikan
bantuan
stimulan
biaya
pendidikan dan atau beasiswa pendidikan dari alokasi APBD, dimulai pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 115.000.000,00. 2) Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi PNS yang akan mengikuti program Tugas Belajar yang diselenggarakan oleh Bappenas; Kementerian Kesehatan (Dokter Spesialis, D IV
Kebidanan,
dan
D
IV
Keperawatan);
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian
PU
yang
selama
ini
selalu
memberikan tawaran kepada PNS di jajaran Pemerintah Kabupaten Kebumen. 3) Membuat Pimpinan
Surat
Edaran
SKPD
kepada
mengenai
seluruh
pentingnya
peningkatan pendidikan. Berikut adalah tingkat pendidikan aparat antara tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan Aparat
NO.
TINGKAT N PENDIDIK AN
TARGET
TAHUN 2011 JML
%
TAHUN 2012 JML
%
TAHUN 2013 JML
%
TAHUN 2014 JML
%
1
SD
426
2,74
392
2,61
353
2,44
209
1,47
2
SMP
941
6,06
876
5,84
789
5,44
553
3,88
3
SMA
5.054
32,55
4.529
30,18
4.136
28,54
3.101
21,78
6.421
41,35
5.797
38,63
5.278
36,4
3.863
27,13
Jumlah 1
5%
2
6
D3
5%
4.044
26,04
3.562
23,74
3.429
23,66
3.193
8,20
7
D4/S 1
80%
4.871
31,37
5.406
36,03
5.529
38,15
6.699
47,05
8
S2
10%
190
1,22
240
1,60
256
1,77
481
3,38
9
S3
0
1
0,01
1
0,01
1
0,01
2
0,01
Jumlah 2
95 %
9.106
58,65
9.209
61,37
9.215
63,59 10.375
72,87
Jumlah 1+2
100%
15.52 7
100
15.006
100
14.49 3
100 14.238
100
68
Sumber : BKD dan Bappeda
2.1.1.2. Persentase jumlah aparat yang mengikuti diklat Prosentase jumlah aparat yang mengikuti diklat sebesar
98,59%
diperoleh
dari
perhitungan
jumlah PNS yang telah mengikuti diklat dalam kurun waktu tahun 2010 s/d 2014 sebanyak 14.038 orang dibagi jumlah PNS Kabupaten Kebumen tahun 2014 sebanyak 14.238 orang. Target jumlah aparat yang mengikuti diklat sampai
dengan
akhir
RPJMD
2015
telah
tercapai. Hal tersebut diperoleh terutama berasal dari Diklat-diklat yang diselenggarakan dengan Anggaran APBD Kabupaten Kebumen. Sedikitnya ada 6 kegiatan yang memberi kontribusi bagi pencapaian target ini yaitu : a. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi CPNS Daerah; b. Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah; c. Pendidikan dan Pelatihan Teknis; d. Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme (PKP) e. Pendidikan dan Pelatihan Formal bagi Tenaga administrasi Sekolah dan UPT Dikpora Unit Kecamatan se Kabupaten Kebumen; dan f. Pendidikan dan Pelatihan Formal bagi Kepala SMP, SMA/SMK Negeri, Kepala UPT Dikpora Unit Kecamatan se Kabupaten Kebumen dan Pejabat
Struktural
Dinas
Dikpora
Kab.
Kebumen Sedangkan Diklat yang diselenggarakan dengan anggaran APBN yaitu Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). PLPG ini diadakan bagi guru
yang
sudah
memenuhi
syarat
untuk
menerima tunjangan profesi (sertifikasi) agar
69
dapat
meningkatkan
kompetensi
dan
profesionalisme guru sebagai pengganti dari portofolio yang dinilai kurang maksimal dalam menjaring guru agar lulus sertifikasi. Jumlah guru pada Pemerintah Kabupaten Kebumen yang telah mengikuti Diklat PLPG dari tahun 2010 hingga
tahun
Namun
2014
demikian
sebanyak
5.864
Pemerintah
orang.
Kabupaten
Kebumen dari tahun ke tahun terus berusaha menambah alokasi anggaran untuk pendidikan dan
pelatihan
aparatur
apalagi
dengan
berlakunya UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pasal 70 dimana diamanatkan
untuk
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya Aparatur salah satunya melalui Diklat. Disamping itu Pemerintah Kabupaten Kebumen terus mengadakan koordinasi dan sinkronikasi program diklat dengan lembagalembaga diklat baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi dengan harapan agar mereka lebih banyak mengikutsertakan PNS Kabupaten Kebumen
jika
ada
diklat-diklat
baru
dan
diharapkan anggaran dapat berasal dari mereka. Tabel 3.3 Persentasi jumlah aparat yang mengikuti diklat INDIKATOR KINERJA
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015
REALISASI KINERJA 2011
REALISASI KINERJA 2012
REALISASI KINERJA 2013
80%
44.82%
50.50%
51.38%
Persentase Jumlah Aparat yang mengikuti Diklat
REALISASI KINERJA 2014
98,59%
Sumber : BKD dan Bappeda
2.1.1.3. Persentase
Penurunan
disiplin pegawai
70
Tingkat
Pelanggaran
Realisasi jumlah kasus pelanggaran disiplin PNS tahun 2014 sebanyak 19 orang dari total jumlah 14.238 orang (0,133%). Upaya yang dilakukan mendatang adalah lebih banyak memberikan pembinaan ke SKPD secara berkala terutama melalui sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan lebih banyak untuk
melakukan
monitoring
dan
evaluasi
kedisiplinan di SKPD dengan tim monev dari SKPD seperti Inspektorat. Tabel 3.4 Persentase Penurunan Tingkat Pelanggaran disiplin pegawai INDIKATOR KINERJA
Persentase Penurunan Tingkat Pelanggaran disiplin pegawai
TARGET CAPAIN KINERJA RPJMD 2010-2015 2% (316 orang)
REALISASIREALISASI REALISASI REALISASI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA 2011 2012 2013 2014
0,142% 0,119% (22 orang) (18 orang)
0,172% (25 orang)
0,133% (19 orang)
Sumber : BKD dan Bappeda
2.1.2. Meningkatnya kemudahan publik untuk mengakses data dan
informasi
kebijakan
publik,
dengan
pencapaian
indikator : 2.1.2.1. Tersusunnya revisi regulasi daerah tentang KIP (Keterbukaan Informasi Publik) Tersusunnya revisi regulasi daerah tentang KIP ditargetkan 100% dapat terealisasi sesuai target, hal ini karena telah terbentuknya Peraturan Daerah
Nomor
53
Tahun
2004
tentang
Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Publik, Peraturan Bupai Nomor 29 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Partisipasi Publik, 71
Keputusan
Bupati
Kebumen
Nomor
489/1825/kep/2013 tentang Penunjukan PPID dan PPID Pembantu di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen. Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2013 tentang Tata Kerja Pejabat Pengelola
Informasi
Tentang
Tata
Cara
dan
Dokumentasi.
Pelayanan
SOP
Informasi
di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen. Berikut
realisasi
tersusnnya
revisi
regulasi
daerah tentang KIP tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.5 Tersusunnya revisi regulasi daerah tentang KIP INDIKATOR KINERJA Tersusunnya revisi regulasi daerah tentang KIP
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 2010-2015
REALISASI KINERJA 2011
REALISASI KINERJA 2012
REALISASI KINERJA 2013
REALISASI KINERJA 2014
100%
50%
100%
90%
100%
Sumber : Bagian Humas dan Protokol Setda dan Bappeda
2.1.2.2. Ketersediaan data dan Informasi pemerintahan dan pembangunan yang akurat Indikator kinerja ini diukur dengan prosentase /jumlah
ketersediaan
data
dan
informasi
pemerintah dan pembangunan dari para Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pembantu (PPID Pembantu yang ada di 55 SKPD). Data tahun 2014, PPID (Kepala Bagian Humas dan Protokol) mengajukan permintaan/permohonan data kepada 55 PPID Pembantu terkait dengan jenis layanan informasi yang tersedia. Dari ke-55 PPID baru menyampaikan 33 PPID Pembantu. Target kinerja tahun 2014 sebesar 60% (33 PPID) dengan demikian target kinerja tahun 2014 telah terpenuhi 100%. 72
2.1.3. Meningkatnya
kemampuan
pengelolaan
keuangan
dan
kekayaan daerah, dengan pencapaian indikator : 2.1.3.1. Persentase tertib administrasi keuangan daerah Persentase tertib administrasi keuangan daerah pada tahun 2014 ditargetkan 78% terealisasi sebesar
77,22%,
angka
realisasi
dibandingkan tahun
tahun
2014
penurunan sebesar 12,22%,
2013
mengalami
sedangkan jika
dihitung rata-rata capaian kinerja dalam waktu empat tahun baru sebesar 81,91%. Hal ini disebabkan karena SKPD banyak yang terlambat
dalam
meliputi
pelaporan
LKD/laporan
keuangan,
semesteran,
yang
RKA/DPA
dan SPJ fungsional. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja ke depan agar target yang direncanakan dapat tercapai antara lain menyampaikan
data
pelaporan
keuangan
kepada SKPD dalam forum Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Pembangunan sebagai bahan
evaluasi
terhadap
tertib
keuangan
daerah.
sosialisasi
kepada
SKPD
Edaran Sekretaris
Daerah
administrasi
Selanjutnya
dilakukan
mendasari Nomor
Surat
900/0521
tanggal 6 Februari 2015, bahwa terhadap suatu proses keuangan dipersyaratkan telah selesai proses daerah,
keuangan hal
ini
yang
lain
dimaksudkan
termasuk agar
aset
laporan
keuangan tersebut dapat tersaji secara runtut dan akuntabel selain itu untuk memacu SKPD dalam tertib pengelolaan keuangan diberikan hadiah sepeda motor bagi SKPD terbaik dalam hal tertib administrasi keuangan daerah dengan kategori
Dinas/Badan/Setda/Setwan,
SMP/SMA/UPTD, Kantor/Kelurahan. 73
Kecamatan/
Berikut
adalah
administrasi
realisasi
keuangan
persentasi
daerah
tertib
tahun
2011
sampai dengan 2014. Tabel 3.6 Persentase Tertib Administrasi Keuangan Daerah INDIKATOR KINERJA
Persentase Tertib Administrasi Keuangan Daerah
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 2010-2015
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN 2011 2012 2013 2014
85%
72%
89%
89,44%
77,22%
Sumber : DPPKAD dan Bappeda
2.1.4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat, dengan pencapaian indikator : 2.1.4.1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada langsung Indikator Tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada langsung ditargetkan 0%, terealisasi 0%, hal ini karena Pilkada langsung pada tahun 2011,
2012
Sementara
dan
2014
Pilkada
tidak
langsung
dilaksanakan. tahun
2013
dilaksanakan dengan realisasi 57,39%, tahun 2015 diharapkan realisasi bisa mencapai 72%. Adapun
strategi
yang
dilaksanakan
melalui
peningkatan intensitas sosialisasi di semua lini dan media pelaksanaan Pilkada serta validasi yang lebih akurat tentang data pemilih baik itu Daftar Pemilih Sementara, Daftar Pemilih Tetap maupun akurasi data angka partisipasi. Berikut realisasi tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah langsung tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
74
Tabel 3.7 Tingkat partisipasi masyarakat dalam PILKADA Langsung TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI INDIKATOR KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN 20102011 2012 2013 2014 2015 Tingkat partisipasi masyarakat dalam PILKADA Langsung
72%
0%
0%
57,39%
0%
Sumber : Kantor Kesbangpol dan Bappeda
2.1.4.2. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkades Pada
tahun
2014
indikator
partisipasi
masyarakat dalam pilkades ditergetkan 0% hal ini karena pada tahun 2014 memang tidak diselenggarakan
pemilihan
kepala
desa
di
Kabupaten Kebumen, sehingga realisasinya 0%. Adapun pelaksanaan Pilkades pada tahun 2013 tingkat partisipasi masyarakat ditargetkan 78%, terealisasi sebesar 89%, realisasi indikator ini dapat terlampaui, hal-hal yang mempengaruhi terlampauinya target tersebut antara lain karena adanya
sosialisasi
yang
intensif
dari
tim
pengarah dan pengawas ke tingkat kecamatan dan desa tentang pelaksanaan pilkades kepada pemilih dan pendataan pemilih oleh panitia di tingkat
desa
yang
akurat,
sehingga
Daftar
Pemilih Tetapnya benar-benar valid, pemilih yang
terdaftar
memungkinkan
adalah untuk
yang datang
benar-benar ke
Tempat
Pemungutan Suara. Berikut realisasi tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
75
Tabel 3.8 Tingkat partisipasi masyarakat dalam PILKADES INDIKATOR TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2011 2012 2013 2014 20102015 80% 80% 80% 89% 0% Tingkat partisipasi masyarakat dalam PILKADES Sumber : Bagian Tapem Setda dan Bappeda
2.1.5. Meningkatnya
kesiapan
pemerintah
kabupaten
dan
masyarakat dalam menghadapi bencana alam dengan segala dampaknya, dengan pencapaian indikator : 2.1.5.1. Persentase
peningkatan
pelayanan
penanggulangan bencana alam Pencapaian indikator kinerja ini ditinjau dari target yang ditetapkan, telah sesuai target yang direncanakan sebesar 100%, hal ini karena pelayanan penanganan penanggulangan bencana sudah
sesuai
syarat
tatalaksana
penanggulangan bencana dengan memberikan respon secepat-cepatnya terhadap laporan yang disampaikan baik itu melalui surat maupun melalui pesan Radio TRC (Tim Reaksi Cepat) yang tersebar diseluruh wilayah kecamatan seKabupaten Kebumen. Beberapa
kejadian
bencana
yang
dilakukan
operasi penanggulangan pada tahun 2014 yaitu: a. Penanggulangan Bencana Kebakaran Kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Kebumen bisa dilihat dari tabel berikut : Tabel 3.9 Jumlah kejadian bencana NO
TAHUN
JUMLAH KEJADIAN 76
1
2011
36 Kejadian
2
2012
37 Kejadian
3
2013
34 Kejadian
4
2014
51 Kejadian
Sumber : BPBD dan Bappeda
Dari
bencana
kebakaran
yang
terjadi
Pemerintah Kabupaten Kebumen berupaya semaksimal mungkin untuk menangani pada saat
pemadaman
maupun
terhadap
kebakaran yang sudah terjadi terlebih dahulu dan
baru
dilaporkan
kebakaran
yang
Pemerintah
kemudian.
menimpa
perumahan,
Kabupaten
memberikan
bantuan
Untuk
Kebumen
berupa
bahan
bangunan (seng dan kayu kaso) terhadap korban kebakaran. b. Pelayanan Penanggulangan Bencana Alam
Pelayanan terhadap penangulangan Bencana alam Longsor dan banjir yang menimpa perumahan penduduk, infra struktur baik jalan maupun saluran irigasi dilakukan : c. Penanganan
pasca
bencana
dilakukan
dengan cara kerja bakti; d. pemberian bantuan berupa logistik bahan makanan untuk penduduk yang tertimpa musibah; e. pemberian
bantuan
mendukung
perbaikan
bronjong
untuk
infrastruktur
jalan
maupun tanggul sungai. f. Kegiatan
Droping
menyediakan
1.750
Air
Bersih, tanki
dengan
air
yang
dipergunakan untuk membantu penyediaan air bersih bagi masyarakat, utamanya di daerah kawasan pegunungan yang mengalami kekeringan di 47 desa di 16 Kecamatan.
77
g. Pembuatan
jaringan
Pandansari
air
bersih
kecamatan
menggunakan
bantuan
di
desa
Sruweng Dana
yang
Siap
Pakai
(DSP) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Output kegiatan ini adalah terbangunnya jaringan pipanisasi air bersih berupa 1 unit reservoar dan 7 titik kran utama (KU) di lingkungan desa Pandansari yang dimanfaatkan oleh sekitar 105 KK. h. Kegiatan Pengadaan logistik bahan makanan, bangunan
dan
bahan
banjaran,
melalui
pendistribusian bantuan bahan bangunan untuk
korban
bencana
meliputi:
kayu
usuk/kaso sebanyak 1.222 batang, Bronjong manual sebanyak 6 unit, Bronjong pabrikasi 85 unit, Seng sebanyak 750 lembar, Karung plastik sebanyak 775 lembar. Upaya
untuk
mengurangi
maupun
untuk
menanggulangi bencana yang terjadi, Pemerintah Kabupaten
Kebumen
berupaya
melakukan
penambahan
POS
dengan
BPDB
secara
bertahap. Pada tahun 2014 telah dibangun sebuah Pos BPBD di Kecamatan Gombong dan untuk tahun 2015 akan dibangun dua buah Pos BPBD di wilayah Kecamatan Prembun dan Petanahan. peningkatan
Hal
ini
sebagai
pelayanan
wujud
dari
penanggulangan
bencana, yaitu dengan semakin mendekatkan titik layanan kepada masyarakat. Berikut adalah realisasi Persentase Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bencana Alam dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.10 Persentase Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bencana Alam INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI CAPAIAN KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA 2011 2012 2013 2014 RPJMD 2010-2015 78
Persentase Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bencana Alam
100%
100%
100%
100%
100%
Sumber : BPBD dan Bappeda
2.2. Pencapaian Misi Kedua “membina dan melestarikan kehidupan sosial kemasyarakatan yang agamis dan berbudaya dengan tujuan : 2.2.1. Meningkatkan kualitas SDM sebagai sumber daya utama pembangunan dengan sasaran 2.2.1.1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan pencapaian indikator : 2.2.1.1.1. Usia Harapan Hidup Meningkatnya usia harapan hidup tahun 2014 ditargetkan 69,45 tahun, terealisir
70,45
tahun
atau
pencapaian target sebesar
101,54
%. Meskipun secara umum usia harapan
hidup
namun
indikator
dipengaruhi indikator
sangat ini
oleh lainnya
berhasil sangat
pencapaian yaitu
Angka
Kecukupan Gizi, Angka Kematian Ibu,
Angka
Kematian
Bayi
yang
kinerjanya perlu terus ditingkatkan. Berikut
adalah
realisasi
usia
harapan hidup tahun 2010 sampai dengan 2014. Tabel 3.11 Usia Harapan Hidup INDIKATOR SASARAN
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015
Usia Harapan Hidup
70,8
REALISA REALISA REALISA REALISA REALIS SI SI SI SI ASI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 70,3
79
70,45
70,45
70,45
70,45
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.2. Mengurangi Tingkat Kematian Bayi Tingkat kematian bayi ditargetkan 10/1.000
KH
terealisir
sebesar
10,12/1.000 KH
atau pencapaian
target
sebesar
kinerja
98,8%.
Meskipun realisasi tidak terlampaui namun capaian indikator ini masih cukup tinggi, beberapa kendala yang mempengaruhi angka capaian ini tidak
dapat
terlampaui
karena
beberapa faktor yaitu masih banyak bayi yang lahir dengan berat badan lahir
sangat
rendah
yang
belum
mampu hidup. Dimana Kematian bayi sebagian besar disebabkan oleh BBLR dimana bayi yang dilahirkan dalam kondisi BBLSR (Berat Badan Lahir Sangat Rendah) dibawah 1.000 gram. Kondisi tersebut disebabkan oleh status gizi ibu hamil kurang gizi, adapun kasus ibu hamil kurang gizi di Kabupaten Kebumen pada tahun 2014 tercatat ada 308 kasus. Karena
kematian
berhubungan
bayi/neo-natal
dengan
kehamilan
maka upaya-upaya untuk menekan/ mengurangi angka kematian bayi atau
angka
kematian
neo-natal
adalah dengan pelayanan kesehatan Ibu hamil. Bentuk kegiatan yang dilakukan indikator
untuk ini
antara
mendukung lain
adalah
pelatihan stimulasi intervensi dini tumbuh kembang serta pelatihan 80
Asuhan Persalinan Normal. Kegiatan tersebut
memberikan
peningkatan
kontribusi
pengetahuan
bidan
dalam menangani kesehatan ibu dan anak
khususnya
penanganan
persalinan dan perawatan bayi baru lahir. Berikut realisasi tingkat kematian bayi tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.12 Mengurangi Tingkat Angka Kematian Bayi INDIKATOR KINERJA Mengurangi Tingkat Angka Kematian Bayi
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015 5/1000 KH
REALISA REALISAS REALISAS REALISAS SI I I KINERJA I KINERJA KINERJA KINERJA TH 2013 TH 2014 TH 2011 TH 2012 8,84/1000 10,51/1000 9,53/1000 10,12/1000 KH KH KH KH
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten menekan
Kebumen Angka
untuk
Kematian
Bayi
diantaranya dengan : a. Pencegahan anemi pada ibu hamil dengan pemberian tablet tambah darah 90 tab; b. Pemberian PMT bagi ibu hamil; c. Peningkatan
kapasitas
penanganan BBLR dan Asfeksia; d. Penanganan kasus rujukan yang optimal; e. Sarana prasarana PICU (Pediatne Intensive Care Unit) dan NICU (Neonetal Intensive Care Unit) diI Rumah Sakit yang memadai;
81
f. Perlu
Sarana
Puskesmas Obstetri
prasarana
PONED
(Pelayanan
Neonatus
Essensial
Dasar) yang memadai; g. Pembiayaan
kasus
di
tingkat
rujukan. 2.2.1.1.3. Mengurangi Angka Kematian Balita Menurunnya Angka Kematian Balita (AKABA)
tahun
10/1.000
KH
2014
ditargetkan
terealisir
sebesar
11,82/1.000 KH atau pencapaian target sebesar 81,8%. Tampak bahwa pencapaian target angka kematian balita masih rendah, artinya angka kematian
balita
di
Kabupaten
Kebumen masih relatif tinggi, hal ini karena
tingkat
angka
kematian
balita juga dipengaruhi oleh angka kematian bayi. Masih cukup banyak bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah yang belum mampu hidup disebabkan antara lain karena status gizi ibu kurang gizi yang jumlahnya ada 308 kasus ibu hamil kurang gizi. Berikut
adalah
realisasi
angka
kematian balita tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.13 Mengurangi Angka Kematian Balita INDIKATOR SASARAN Mengurangi Angka Kematian Balita
REALISA REALISA REALISAS REALISAS REALISAS SI SI I I KINERJA I KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH 2013 TH 2014 TH 2010 TH 2011 TH 2012 9,4 10,5 11,08 11,06 11,82 1.000 KH 1.000 KH 1.000 KH 1.000 KH 1.000 KH
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
82
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten menekan
Kebumen Angka
untuk
Kematian
Balita
diantaranya dengan : a. Orientasi pembentukan Kelas Ibu Balita; b. Peningkatan
Kunjungan
Neonatus
pendekatan
dengan
MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda); c. Pemberian
PMT
(Pemberian
Makanan Tambahan) Pemulihan; d. Peningkatan
kapasitas
ASI
ekslusif; e. Peningkatan
kapasitas
MTBS
(Manajemen Terpadu Bayi Sakit); f.
Peningkatan
Kualitas
pemantauan Timbang Balita. 2.2.1.1.4. Meningkatkan
Kesehatan
Ibu/
Angka Kematian Ibu Melahirkan Angka
Kematian
Ibu
(AKI)
ditargetkan 50/100.000 KH terealisir sebesar 58,37/100.000 KH kelahiran hidup atau pencapaian target kinerja sebesar 83,2%. Dari realisasi tampak masih belum bisa melampaui target sehingga Angka Kematian Ibu (AKI) berada pada tingkat sedang. Hal ini karena penanganan atau pengelolaan pada saat hamil atau penanganan dalam kurun waktu 42 hari
sejak
terminasi
kehamilan
sehingga mengakibatkan kematian. Beberapa faktor penyebab terjadinya angka kematian ibu belum sesuai 83
harapan sarpras
karena medis
keterbatasan dalam
keterbatasan
dan
jumlah
pelayanan
partisipasi
jaringannya, SDM
medis
dasar
serta
masyarakat
dalam
kesehatan masih kurang. Upaya-upaya Pemerintah
yang
dilakukan
Kabupaten
Kebumen
untuk menurunkan AKI melalui : a. AMP (Audit Maternal Perinatal); b. Pembentukan kelas Ibu hamil; c. Jejaring Obstetri
PONED Neonatus
(Pelayanan Essensial
Dasar) dan PONEK (Pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komprehensif); d. Pemenuhan Sarpras PONED; e. ANC (antenatal care) berkwalitas, ANC terpadu. Berikut
adalah
realisasi
Angka
Kematian Ibu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Tabel 3.14 Meningkatkan Kesehatan Ibu/Angka Kematian Ibu Melahirkan INDIKATOR KINERJA Meningkatkan Kesehatan Ibu/Angka Kematian Ibu Melahirkan
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015
REALISAS I KINERJA TAHUN 2011
REALISA SI KINERJA TAHUN 2012
REALISA REALISASI SI KINERJA KINERJA TAHUN TAHUN 2014 2013
49 42,5 51,86 71,84 58,37 100.000 KH 100.000 KH 100.000 KH 100.000 KH 100.000 KH
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.5. Penanganan HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya
84
Penanganan HIV/AIDS di Kabupaten Kebumen
ditargetkan
terealisasi
sebesar
100%
100%,
dari
sejumlah kasus yang ditemukan dan dilayani
melalui
klinik
Voluntary
Counseling and Testing (VCT) dan tindaklanjutnya pengobatan di klinik CST (Care Support and Treatment). Apabila
dilihat
dari
data
kasus
pertahun terjadi peningkatan secara signifikan dan pada tahun 2014 ditangani (100%),
sejumlah hal
ini
107
kasus
sebagai
bukti
ditemukan dan meningkatnya peran lintas sektor terkait dan LSM peduli AIDS
dan
meningkatnya
layanan
VCT di kabupaten dari semula 3 (tiga) unit menjadi 15 unit di tahun 2014. Tabel 3.15 Penanganan HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya INDIKATO R SASARAN
Penanganan HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015
REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Cakupan
kunjungan
ibu
ditargetkan 95% terealisir 98,15% kinerja
atau
sebesar
pencapaian
sebesar
hamil target
103,32%.
Keberhasilan ini karena pemantauan
85
dan pendataan ibu hamil di wilayah setempat
oleh
dilaksanakan
petugas
sudah
secara
optimal
sehingga pelayanan antenatal sesuai dengan standar yaitu paling sedikit empat kali meliputi satu kali pada triwulan
pertama,
ditriwulan
kedua
satu
dan
kali
dua
kali
ditriwulan ketiga umur kehamilan. Berikut
adalah
realisasi
cakupan
kunjungan ibu hamil tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Tabel 3.16 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil INDIKATO R SASARAN Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 90%
95%
96,8 %
97,59 %
97,77 %
98,15 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.7. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani ditargetkan 79% terealisasi sebesar 92,96%, realisasi indikator ini berhasil melampaui target dengan capaian sebesar 117,67% hal ini karena semua kejadian komplikasi pada maternal yang tidak sesuai dengan
estimasi/perkiraan
pada
awal tahun dapat ditangani pada faskes rujukan.
86
dasar
maupun
faskes
Berikut
adalah
realisasi
cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2010 sampai dengan 2014. Tabel 3.17 Cakupan kompllikasi kebidanan yang ditangani INDIKATOR SASARAN
Cakupan kompllikasi kebidanan yang ditangani
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015
80%
58,5%
90,70 %
90,87 %
90,88 %
92,96 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.8. Cakupan
pertolongan
persalinan
oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan
pertolongan
persalinan
oleh bidan dan tenaga kesehatan yang
memiliki
kompetensi
ditargetkan 90% terealisir sebesar 99,14%.
Realisasi
indikator
ini
tampak telah berhasil melampaui target, hal ini karena pemantauan oleh bidan atau tenaga kesehatan di wilayah
masing-masing
sudah
optimal, sehingga setiap pertolongan persalinan
diarahkan
untuk
dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan setempat. Selain
itu
dilakukan
upaya-upaya Pemerintah
yang
Kabupaten
Kebumen untuk memenuhi cakupan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dilakukan kesadaran
dengan
meningkatkan
masyarakat
melalui
penyuluhan pada pertemuan rutin 87
PKK serta pening katanpembinaan manajemen sistem rujukan secara vertikal dan horizontal. Berikut
adalah
realisasi
cakupan
pertolongan persalinan oleh bidan dan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi,
tahun
2011
sampai
dengan 2014. Tabel 3.18 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi Kebidanan
INDIKATOR SASARAN
Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi Kebidanan
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015
100%
99 %
90%
100 %
100 %
99,14 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.9. Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan
pelayanan
nifas
ditargetkan 88% terealisir 95,41%.
Realisasi
sebesar
indikator
ini
tampak telah berhasil melampaui target,
hal
ini
karena
pelayanan
kepada ibu masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan, sudah dilaksanakan dengan optimal sesuai standar yang dipersyaratkan. Berdasarkan
catatan
tahun
2014
jumlah ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar adalah 88
sejumlah
19.367
orang,
sementara jumlah seluruh ibu nifas adalah 20.831 orang. Berikut
adalah
realisasi
cakupan
pelayanan nifas tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 13.19 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN REALISAS SI SI SI SI KINERJA I KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010- TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 84%
90%
95,4 %
92,32 %
92,32 %
95,41 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.10. Cakupan
Neonatal
dengan
komplikasi yang ditangani Cakupan
neonatal
komplikasi
yang
dengan ditangani
ditargetkan 84%, terealisasi sebesar 95,39%.
Realisasi
indikator
ini
tampak berhasil melampaui target dengan capaian sebesar 113,26%, hal ini karena kejadian komplikasi neonatal yang tidak sesuai dengan perkiraan pada awal tahun, semua sudah ditangani dengan baik pada faskes
dasar
maupun
faskes
rujukan. Berikut
adalah
realisasi
cakupan
neonatal dengan komplikasi yang ditangai tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.20 Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani 89
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2010-2015 60%
85%
75,5 %
77,5 %
80,52 %
95,39 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.11. Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan
kunjungan
bayi
ditargetkan 91% terealisasi 102,03%, atau
pencapaian
target
kinerja
sebesar 111,78 %. Realisasi
indikator
ini
tampak
berhasil melampaui target, karena kesadaran masyarakat yang memiliki bayi usia dua puluh sembilan hari sampai
sebelas
bulan
mengunjungi
sarana
kesehatan
(poliklinik
untuk
pelayanan desa,
puskesmas, pustu, rumah bersalin dan rumah sakit dll). Upaya-upaya Pemerintah untuk
yang
dilakukan
Kabupaten
Kebumen
memenuhi
cakupan
kunjungan bayi adalah menerapkan sesuai standar pelayanan minimal yaitu
setiap
bayi
memperoleh
pelayanan kesehatan minimal empat kali yaitu pada : - umur dua puluh sembilan hari sampai tiga bulan, - umur tiga bulan sampai enam bulan, - umur
enam
bulan
sampai
sembilan bulan, dan - umur bulan. 90
sembilan
sampai
sebelas
Berikut
adalah
realisasi
cakupan
kunjungan bayi tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Tabel 3.21 Cakupan Kunjungan Bayi TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN INDIKATOR SI SI SI SI SI KINERJA SASARAN KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 Cakupan Kunjungan Bayi
92%
84%
99,78 %
99,70 %
100,57 % 102,03 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.12. Cakupan Desa/Kelurahan UCI Cakupan
desa/kelurahan
UCI
(universal
child
immunization)
ditargetkan
100%,
indikator
dapat
terealisasi
sesuai
ini
dengan
target yang direncanakan, artinya bahwa pemberian immunisasi dasar lengkap pada : - bayi (0-11 bulan) Imunisasi dasar lengkap
meliputi
BCG,
DPT,
hepatitis, campak, pertusis, polio, DT, tetanus; - Ibu hamil (bumil) dan wanita usia subur (WUS) diberikan berupa TT; serta - Anak
sekolah
diberikan
tingkat
berupa
DT,
dasar tetanus,
campak dan TT; sudah
dilaksanakan
desa/kelurahan standar
460
sesuai
dengan
tatalaksana
yang
dipersyaratkan.
91
di
Berikut adalah realisasi Cakupan desa/kelurahan
UCI
tahun
2010
sampai dengan tahun 2014. Tabel 3.22 Cakupan Desa/Kelurahan UCI
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Desa/ Kelurahan UCI
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 100%
100%
100 %
100%
100 %
100 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.13. Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan
pelayanan
anak
balita
ditargetkan 90% terealisasi sebesar 90,92%, realisasi indikator ini dapat melampaui target yang direncanakan hal
ini
karena
pelayanan petugas
kesehatan kesehatan
pelaksanaan anak anak
oleh telah
dilaksanakan secara optimal sesuai dengan
standar
pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan. Sesuai
cakupan
balita,
jumlah
pelayanan anak
balita
anak yang
tercatat pada tahun 2014 ada 97.894 anak balita, dari jumlah itu terdapat 88.780 anak balita yang memperoleh pelayanan
pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali. Berikut
adalah
realisasi
cakupan
pelayanan anak balita tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.23 92
Cakupan Pelayanan Anak Balita TARGET INDIKATOR REALISAS CAPAIAN REALISASI REALISASI REALISAS REALISAS SASARAN I KINERJA KINERJA KINERJA I KINERJA I KINERJA KINERJA RPJMD TH 2010 TH 2011 TH 2013 TH 2014 TH 2012 2010-2015 Cakupan Pelayanan Anak Balita
87%
78%
78,2 %
82,4 %
90,43 %
90,92 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.14. Cakupan
Pemberian
Makanan
Pendamping ASI Usia -6-24 bulan bagi Keluarga Miskin Cakupan
pemberian
makanan
pendamping ASI (MP-ASI) usia 6-24 bulan
bagi
keluarga
miskin
ditargetkan 100%, terealisasi sebesar 84,88%. Cakupan pemberian MP-ASI adalah pemberian MP-ASI kepada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin
selama
indikator
ini
90
hari.
tampak
Dari
realisasinya
tidak berhasil melampaui target, hal ini
karena
MP-ASI
dipersyaratkan
dalam
yang standar
pelayanan minimal adalah MP-ASI produk
pabrikan
instan, sehingga
berupa
bubuk
pencapaian angka
cakupan MP-ASI sangat dipengaruhi ketersediaan anggaran baik itu dari APBD maupun bantuan APBN. Berdasarkan
catatan
tahun
2013
realisasi pemberian MP-ASI sebesar 12,76%,
realisasi
tersebut
sangat
rendah dibandingkan dengan target Standar Pelayanan Minimal nasional yaitu 100%. Sehingga tahun 2014 93
pemberian MP-ASI menjadi program prioritas
Pemerintah
Kabupaten
Kebumen yang harus dituntaskan menjelang pencapaan tahun terakhir RPJMD, agar bisa tercapai target 100%. Hal ini dapat dilihat dari prosentase kenaikan pemberian MPASI
yang
mengalami
prosentase
peningkatan sangat tinggi ditahun 2014 dibanding tahun 2013 yaitu sebesar 565,2%. Berikut
adalah
realisasi
cakupan
MP-ASI bagi keluarga miskin tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.24 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Usia-6-24 bulan bagi Keluarga Miskin TARGET REALISA REALISA REALISA CAPAIAN REALISAS SI SI SI KINERJA I KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010- TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Usia-6-24 bulan bagi Keluarga Miskin
100%
3,81 %
6,23 %
12,76 %
84,88 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.15. Cakupan
Balita
Gizi
Buruk
mendapat Perawatan Pencapaian
indikator
kinerja
ini
ditinjau dari target yang ditetapkan telah
sesuai
target
yang
direncanakan sebesar 100%, hal ini karena penanganan balita gizi buruk oleh petugas kesehatan di sarana pelayanan
94
kesehatan
di
wilayah
setempat sudah dilakukan sesuai dengan
persyaratan
perawatan
tatalaksana gizi buruk. Berikut balita
adalah gizi
realisasi
buruk
perawatan
tahun
cakupan
mendapatkan 2010
sampai
dengan 2014. Tabel 3.25 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN REALISAS SI SI SI SI KINERJA I KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010- TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 100%
100%
100 %
100 %
100 %
100%
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.16. Cakupan
Penjaringan
Kesehatan
siswa SD Pencapaian
indikator
kinerja
ini
ditinjau dari target yang ditetapkan, telah
sesuai
target
yang
direncanakan sebesar 100%, hal ini karena serta
pendataan,
pemantauan
pelaksanaan
penjaringan
kesehatan siswa SD dan setingkat untuk
mengetahui
manajemen Kesehatan
pelaksanaan
Program Anak
Sekolah
Usaha di
SD
maupun sekolah setingkat, berupa pemeriksaan
kesehatan
kesehatan gigi dan mulut dilakukan
baik
oleh
umum, yang tenaga
kesehatan, guru UKS/UKGS (usaha
95
kesehatan sekolah/usaha kesehatan gigi sekolah) maupun oleh dokter kecil. Berikut
adalah
penjaringan
realisasi
kesehatan
cakupan siswa
SD
tahun 2011 sampai tahun 2014. Tabel 3.26 Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa SD TARGET REALISA REALISA REALISASI REALISAS CAPAIAN SI SI INDIKATOR KINERJA I KINERJA SASARAN KINERJA RPJMD TH 2011 KINERJA KINERJA TH 2014 2010-2015 TH 2012 TH 2013 Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa SD
100%
100%
100 %
100 %
100 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.17. Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan
peserta
KB
aktif
ditargetkan 70% terealisasi sebesar 76,96%,
Realisasi
indikator
ini
berhasil melampaui target dengan capaian
sebesar
109,9%.
hal
ini
karena pendataan, konseling serta pelayanan
kontrasepsi
terhadap
pasangan usia subur (PUS) oleh petugas
kesehatan
di
wilayah
setempat sudah sesuai standar dan dilaksanakan
secara
optimal.
Tercatat tahun 2014 jumlah PUS yang
menggunakan
kontrasepsi
sebanyak 159.530 PUS, sementara seluruh PUS sebanyak 207.283 PUS, dengan rumus perhitungan cakupan peserta KB aktif adalah jumlah PUS
96
yang menggunakan alat kontrasepsi dibagi seluruh PUS. Upaya-upaya Pemerintah
yang
dilakukan
Kabupaten
Kebumen
agar realisasi capaian indikator ini terus
ditingkatkan
adalah
antara
dengan
lain
menyediakan
kebutuhan alat, obat, serta cara kontrasepsi
sesuai
aturan,
menyediakan pelayanan KB berupa Komunikasi, Informasi dan Edukasi dan
Komunikasi
Inter
Person/konseling KB. Berikut
adalah
realisasi
cakupan
peserta KB aktif tahun 2010 sampai dengan 2014. Tabel 3.27 Cakupan Peserta KB Aktif
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Peserta KB Aktif
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 61%
66%
76,9%
78,08 %
75,83 %
76,96 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.18. Cakupan Penanganan
Penemuan Penderita
dan Penyakit,
didukung oleh tiga sub indikator selengkapnya
diuraikan
sebagai
berikut : a. Acude Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk berusia < 15 tahun 97
Indikator
ini
2/100.000,
ditargetkan
terealisasi
>
sebesar
1,57/100.000, artinya indikator kasus AFP masih dibawah target yang
direncanakan
dengan
capaian sebesar 78,5%, hal ini karena
pemantauan
dan
pencarian kasus AFP oleh petugas kesehatan telah dilakukan namun kurang optimal, langkah-langkah yang dilakukan yaitu sosialisasi kepada
masyarakat
ditingkatkan
serta
perlu
pemantauan
lebih inten. Berdasarkan catatan kasus AFP tahun
2014
ditemukan
tujuh
kasus, yaitu anak berusia kurang dari
15
tahun
menderita
kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh)
terjadi
secara
akut
(mendadak). Berikut adalah realisasi indikator AFP rate per 100.000 penduduk usia
<15
tahun
tahun
2010
sampai dengan tahun 2014.
Tabel 3.28 Acude Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk berusia < 15 Tahun INDIKATOR SASARAN
Acude Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk berusia
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015
>2 100.000 98
REALISA REALISA REALISA REALISAS SI SI SI I KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH 2014 TH 2011 TH 2012 TH 2013 2,3 100.000
2,0 100.000
2,57 100.000
1,57 100.000
< 15 tahun Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
b. Penemuan penderita Pneumonia Balita Indikator ini ditargetkan 100% terealisasi
sebesar
77,21%,
indikator ini realisasinya masih jauh dibawah target hal ini karena belum semua puskesmas secara maksimal
melaksanakan
manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
atau
memberikan
tatalaksana sesuai standar ketika menangani
balita
penderita
infeksi akut. Berdasarkan catatan pada tahun 2014 jumlah balita penderita
pneumonia
adalah
11.767 balita sementara penderiat yang tertangani berjumlah 9.085 balita. Berikut
adalah
realisasi
penemuan penderita pneumonia balita tahun 2010 sampai dengan 2014.
Tabel 3.29 Penemuan penderita Pneumonia Balita TARGET INDIKATOR REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SASARAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2010-2015 Penemuan penderita Pneumonia
100%
100%
99
80,7 %
67 %
87,31 %
77,21 %
Balita Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
Untuk
meningkatkan
penemuan pada
cakupan
pneumonia
tahun
balita,
2015
akan
dilaksanakan refresing MTBS bagi bidan
untuk
kepatuhan
meningkatkan
tatalaksana
sesuai
standart, pemenuhan Form MTBS di Puskesmas dan pemenuhan ARI Timer. c. Penderita DBD yang ditangani Indikator ini ditargetkan 100% dengan realisasi capaian sesuai target
sebesar
karena
100%,
hal
pemantauan
ini dan
penanganan kasus DBD (demam berdarah dangue) oleh petugas kesehatan sudah sesuai dengan standar
di
Berdasarkan
wilayah catatan
kerja. penderita
DBD tahun 2014 di Kabupaten Kebumen berjumlah 29 penderita. Langkah upaya pencegahan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk menekan angka kasus
DBD
dilakukan
dengan
penanggulangan kasus meliputi aktifitas penyelidikan epidemologi (pencarian
penderita
pemeriksaan
jentik
di
DBD), rumah
tersangka dalam radius 100 meter (3 M) plus, pemberantasan vector, promosi kesehatan (penyuluhan) serta monev.
100
Berikut
realisasi
penderita
DBD
penemuan
yang
ditangani
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Tabel 3.30 Penderita DBD yang ditangani
INDIKATOR SASARAN
Penderita DBD yang ditangani
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN REALISAS SI SI SI SI KINERJA I KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010- TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 100%
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.19. Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Dasar Masyarakat Miskin Indikator
ini
ditargetkan
100%
terealisasi sebesar 74,34%, tampak indikator ini realisasinya masih jauh dibawah target hal ini disebabkan karena pada era transisi JKN data pelayanan kesehatan dasar belum mencakup
seluruh
FKTP
(dokter
keluarga, klinik, dll). Langkah atau upaya ke depan agar target cakupan pelayanan kesehatan dasar maskin dapat tercapai melalui a. pelayanan
data
pelayanan
dasar
cakupan baik
di
Puskesmas, BPJS, Klinik maupun Dokter Keluarga. b. pelatihan
akreditasi
Puskesmas
dan
di
seluruh
persiapan
puskesmas menjadi BLUD, dalam rangka 101
peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan
di
Puskesmas dan jaringannya berdasarkan catatan, pasien rawat jalan dan rawat inap masyarakat miskin
tahun
2014
yang
mendapat perawatan di sarana kesehatan
berjumlah
482.707
pasien, sementara jumlah seluruh masyarakat Kebumen
miskin
Kabupaten
berjumlah
649.291
realisasi
cakupan
orang. Berikut pelayanan maskin
kesehatan tahun
2011
dasar sampai
dengan tahun 2014. Tabel 3.31 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN REALISAS SI SI SI SI KINERJA I KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010- TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 100%
100%
100 %
100 %
72,5 %
74,34 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.20. Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Rujukan pasien Masyarakat Miskin Indikator
ini
ditargetkan
100%
terealisasi sebesar 6,23%, tampak indikator ini realisasinya masih jauh dibawah target hal ini disebabkan karena pelayanan dasar dan rujukan maskin
sebagai
penghitungan 102
denominator
capaian
adalah
seluruh jumlah maskin Kabupaten, sehingga
tidak
tercapainya
target
yang ditetapkan dikarenakan tidak semua
masyarakat
miskin
mengalami sakit dan tidak semua masyarakat
miskin
yang
sakit
membutuhkan rujukan ke rumah sakit. Dari sisi pelayanan maskin baik itu pelayanan dasar maupun rujukan
semua
membutuhkan
maskin
pelayanan
yang dilayani
semuanya 100 %. Tercatat pasien rujukan maskin disarana kesehatan tahun
2014
berjumlah
30.076
pasien, sementara angka rujukan maskin
Kabupaten
Kebumen
berjumlah 482.707 orang. Berikut realisasi cakupan pelayanan rujukan maskin tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 3.32 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin INDIKATOR SASARAN
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan pasien
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 100%
100%
103
100 %
100 %
7,10 %
6,23 %
Masyarakat Miskin Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
Target
pada
indikator
ini
belum
dapat terpenuhi. Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahun yang akan datang
sebagai
upaya
mencapai
target sebagai berikut: a. Membuat
surat
Dinas
edaran
Kesehatan
Puskesmas
dan data
pelayanan
dasar
Puskesmas,
kepada
BPJS
pelayanan
surat untuk
cakupan baik
Klinik
di
maupun
Dokter Keluarga b. Pelatihan akreditasi di seluruh Puskesmas
dan
Puskesmas
menjadi
dalam
persiapan
rangka
BLUD,
peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
2.2.1.1.21. Cakupan Pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan Indikator dengan
ini
ditargetkan
realisasi
capaian
100% sesuai
target sebesar 100%, hal ini karena semua
sarana
sakit)
yang
kesehatan ada
di
(rumah
Kabupaten
Kebumen berjumlah 12 buah telah menerapkan
pelayanan
gawat
darurat yang memiliki dokter umum on side 24 jam dengan kualifikasi yang dipersyaratkan dalam standar pelayanan minimal,
memiliki
transportasi dan komunikasi. 104
alat
Berikut
realisasi
penemuan
penderita DBD yang ditangani dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Tabel 3.33 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang Harus Diberikan
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015 100%
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.22. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi <24 jam Indikator dengan
ini
ditargetkan
realisasi
capaian
100% sesuai
target sebesar 100%, hal ini karena tahun 2014 terdapat satu kasus KLB.
Adapun penanganannya baik
berupa
penyelidikan
dan/
penanggulangan desa/kelurahan
atau
terhadap yang
mengalami
KLB sudah ditangani kurang dari 24 jam sejak laporan diterima telah dilaksanakan secara optimal. Berikut
realisasi
desa/kelurahan yang
cakupan
mengalami
dilakukan
KLB
penyelidikan
epidemologi <24 jam dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 105
Tabel 3.34 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB Yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
INDIKATOR SASARAN Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2010-2015 100%
100%
100%
100%
100%
100%
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.1.23. Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan desa siaga aktif ditargetkan 90% terealisir
93,69%, realisasi
indikator ini dapat melampaui target yang direncanakan, hal ini karena adanya komitmen dari semua pihak melalui
Usaha
Bersumberdaya kegiatan serta
Kesehatan
Masyarakat
kader
dan
dukungan
kesehatan
dari
puskesmas
serta
masyarakat, sarana-sarana
rumah
dan
pembantu
yang
pengembangan
desa/
sakit,
puskesmas terkait kelurahan
siaga. Tercatat dari jumlah 460 buah desa/ kelurahan siaga, terdapat 431 buah desa/kelurahan siaga aktif. Berikut adalah realisasi Cakupan desa/kelurahan
siaga
aktif
dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
106
Tabel 3.35 Cakupan Desa Siaga Aktif
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Desa Siaga Aktif
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2010-2015 85%
85%
27,6 %
83,47 %
91,74 %
93,69 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.2. Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat miskin secara bertahap, dengan pencapaian indikator : 2.2.1.2.1. Persentase
Cakupan
Pelayanan
Jamkesda Indikator
ini
terealisasi
ditargetkan
0,54%.
1,7%
Penghitungan
realisasi dari Jumlah pasien yang terklem jamkesda 580 jiwa dari total sasaran 106.364 jiwa. jadi cakupan pelayanan jamkesda mencapai 0,54% indikator ini realisasinya masih jauh dibawah target, hal ini karena Sejak tahun
2014
kesehatan sebagian
diberlakukan nasional
besar
jaminan
(JKN)
pasien
yang maskin
langsung mendaftar ke BPJS (bayar premi)
apabila
sakit
dan
berobat.
Upaya yang dilakukan untuk dapat memenuhi
target
yaitu
Program
Jamkesda Kabupaten Kebumen akan diintegrasikan ke program JKN BPJS Kesehatan, artinya masyarakat miskin dan
jamkesmas
kemampuan 107
dana
(PBI) yang
sesuai ada
atau
tersedia. Disamping itu tahun 2015 Kabupaten
Kebumen
mendapatkan Jamkesda
alokasi
Propinsi
juga
kuota
Jawa
PBI
Tengah
sebanyak 3.636 jiwa yang preminya akan
dibayarkan
oleh
Jamkesda
Provinsi Jawa Tengah. Berikut adalah data jumlah penduduk miskin yang terdaftar sebagai peserta Jamkesmas dalam kurun waktu 4 tahun terakhir Tabel 3.36 Persentase Cakupan Pelayanan Jamkesda
INDIKAT OR SASARAN
Persentase Cakupan Pelayanan Jamkesda
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD
REALIS REALISA REALISA REALISA REALISA SI SI SI SI ASI KINERJ KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN A 2010-2015 2011 2012 2013 2014 TAHUN 2010 0,42% 0,19% 0,54 % 1,80 % 2,3 % 0,54 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Bappeda
2.2.1.3. Terlaksananya pendidikan untuk semua, dengan pencapaian indikator : 3.1.1.3.4. Angka Partisipasi Kasar (APK) LakiLaki Indikator
Meningkatnya
Angka
Partisipasi Kasar (APK) laki-laki. APK mempunyai arti proporsi anak yang bersekolah pendidikan
pada
suatu
tertentu
jenjang terhadap
penduduk pada kelompok umur yang bersesuaian dengan pendidikannya. Untuk penghitungan APK tahun 2014
108
ini,
disajikan
indikator
menjadi
sesuai
empat
dengan
sub
jenjang
pendidikan untuk jenis kelamin lakilaki, selengkapnya sebagai berikut : a. Capaian APK PAUD laki-laki Target yang dicanangkan tahun 2014 berkait dengan APK PAUD laki-laki
sebesar
terealisasi
51,62
46,90
%.
%
Target
tersebut tidak tercapai, namun menunjukkan capaian yang cukup bagus, yaitu diatas 88%. Permasalahan
tidak
tercapainya
APK PAUD karena faktor layanan PAUD yaitu akses layanan PAUD yang masih jauh, dimana jumlah lembaga
penyelenggara
PAUD
masih belum memadai selain itu bertambahnya
angka
penduduk
usia 3-6 tahun. Peningkatan capaian untuk akses terhadap layanan PAUD ini masih sangat
memungkinkan
dengan
dengan
seluruh
orang
yakni
mendorong tua
agar
memberikan kesempatan belajar sejak
usia
maupun
dini
baik
perempuan.
laki-laki Demikian
juga dengan melihat potensi yang mendukung akses program PAUD antara lain: meningkatnya jumlah relawan pendidik di jenjang PAUD, bantuan
PNPM
untuk
pembangunan gedung PAUD dan dukungan organisasi mitra dalam pengembangan PAUD.
109
Rencana
tindaklanjut
untuk
terhadap
akses
mendukung
layanan PAUD antara lain: - Sosialisasi Program PAUD yang lebih
luas
melalui
berbagai
kesempatan
yang
memungkinkan; - Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan; - Penyelenggaraan
Kegiatan
Gebyar PAUD; - Menambah
jumlah
layanan
PAUD di pelosok perdesaan; - Merintis
PAUD
percontohan/terpadu. b. Capaian APK SD laki-laki APK
SD/MI
ditargetkan
untuk 104,38
terealisir
laki-laki, %
sebesar
dapat
104,04%
meskipun tidak melampaui target, tapi
capaiannya
sangat
bagus,
yakni diatas 99%. sehingga dapat disimpulkan
bahwa
akses
terhadap pendidikan dasar cukup berhasil.
Hal ini karena program
Bantuan (BOS),
Operasional Beasiswa
miskin/kurang sosialisasi
Sekolah
bagi mampu
Program
siswa dan
Pengarus
Utamaan Gender (PUG) berjalan dengan cukup baik dan akan lebih ditingkatkan. c. Capaian APK SMP laki-laki APK
SMP
ditargetkan 110
untuk 98,99%
laki-laki, dapat
terealisir
sebesar
96,54%
meskipun tidak melampaui target, tapi
capaiannya
sangat
bagus,
yakni diatas 97%. sehingga dapat disimpulkan
bahwa
akses
terhadap pendidikan dasar cukup berhasil.
Hal ini karena program
Bantuan (BOS),
Operasional Beasiswa
bagi
miskin/kurang sosialisasi
Sekolah siswa
mampu
Program
dan
Pengarus
Utamaan Gender (PUG) berjalan dengan cukup baik dan akan lebih ditingkatkan. d. Capaian
APK
pendidikan
menengah laki-laki APK pendidikan menengah untuk laki-laki,
ditargetkan
dapat
terlampauai
realisasi
sebesar
60,64% dengan
80,37%,
yang
berarti capaiannya diatas 132% sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa akses terhadap pendidikan menengah cukup berhasil. Hal ini karena
program
Operasional Beasiswa kurang Gender
Sekolah
(BOS),
siswa
miskin/
bagi mampu
Program
Bantuan
dan
sosialisasi
Pengarus (PUG)
berjalan
Utamaan dengan
baik. Tabel 3.37 Angka Partisipasi Kasar Laki-Laki
INDIKATO R KINERJA
TARGET CAPAIAN KINERJA
REALISAS I KINERJA TAHUN
111
REALISAS I KINERJA
REALISAS I KINERJA TAHUN
REALISAS I KINERJA TAHUN
RPJMD 2010-2015
2011
TAHUN 2012
2013
2014
APK PAUD
51,68%
50,09%
45,52%
46,69%
46,90%
APK SD
104,4%
107,19%
104,35%
103,76%
104,04%
APK SMP
98,92%
105,47%
100,50%
92,04%
96,54%
APK SMA/ MA/SMK
60,67%
59,64%
60,24%
75,88%
80,37%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
2.2.1.4. Meningkatnya
kualitas
pendidikan,
dengan
pencapaian indikator : 2.2.1.4.1. Ketersediaan Kurikulum Nasional dan Lokal Indikator
kinerja
ketersediaan
kurikulum nasional dan lokal telah tercapai
100%,
disimpulkan
sehingga
bahwa
dapat
ketersediaan
kurikulum nasional dan lokal untuk semua
jenjang
berhasil. sekolah
Hal
pendidikan ini
sudah
karena
cukup semua
melaksanakan
kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2006 dan kurikulum tahun 2013. Berikut
adalah
ketersediaan
kurikulum nasional dan lokal tahun 2010 sampai dengan 2014.
Tabel 3.38 Ketersediaan Kurikulum Nasional dan Lokal
INDIKATOR SASARAN Ketersediaan Kurikulum
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 2010-2015
REALISAS I KINERJA TAHUN 2011
REALISAS I KINERJA TAHUN 2012
REALISAS I KINERJA TAHUN 2013
REALISAS I KINERJA TAHUN 2014
80%
97 %
98 %
100 %
100 %
112
Nasional dan Lokal Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
2.2.1.4.2. Keterlakasanaan Kurikulum Nasional dan Lokal Indikator
kinerja
keterlaksanaan
kurikulum nasional dan lokal telah tercapai
100%,
disimpulkan
sehingga
bahwa
dapat
keterlaksanaan
kurikulum nasional dan lokal untuk semua
jenjang
pendidikan
berhasil.
Hal
sekolah
dan
madrasah
sudah
melaksanakan
kurikulum
tingkat
satuan
ini
cukup
karena
pendidikan
semua
tahun
2006
maupun kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2013. Berikut
adalah
keterlaksanaan
kurikulum nasional dan lokal tahun 2010 sampai dengan 2014. Tabel 3.39 Keterlaksanaan Kurikulum Nasional dan Lokal TARGET CAPAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2010-2015
INDIKATOR KINERJA Keterlaksanaan Kurikulum Nasional dan Lokal
80%
80%
80%
100%
100%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
2.2.1.4.3. Persentase Kelulusan Untuk
penghitungan
persentase
kelulusan tahun 2014 ini, disajikan menjadi tiga sub indikator sesuai
113
dengan
jenjang
pendidikan,
selengkapnya sebagai berikut: a. Indikator kinerja persentase Angka Kelulusan dengan
tingkat
capaian
keberhasilan
ini
SD
berhasil
diatas
100%.
karena
adanya
program kelulusan untuk Ujian Sekolah
(sebelumnya
bernama
UASBN) untuk jenjang SD diambil dari
penggabungan
nilai
Ujian
Sekolah dan Nilai Sekolah dari hasil
pembelajaran
selama
di
sekolah. b. Indikator kinerja persentase Angka Kelulusan tingkat SMP ditargetkan di
RPJMD
sebesar
95,97%
terealisir 99,97% berhasil dengan capaian diatas 104%, keberhasilan ini karena mulai tahun 2013 hasil kelulusan jenjang SMP/MTs tidak lagi
murni
dari
hasil
Ujian
Nasional, akan tetapi dihitung dari nilai
Ujian
Nasional
dan
Nilai
Sekolah hasil pembelajaran selama di sekolah. c. Indikator kinerja persentase Angka Kelulusan tingkat SMA/SMK dari target
yang
telah
ditetapkan
sebesar 96,60%, terealisir 99,99%, sehingga berhasil dengan capaian diatas
105%.
keberhasilan
ini
karena mulai dari tahun 2013 hasil kelulusan jenjang SMA/MA/SMK tidak lagi murni dari hasil Ujian Nasional, akan tetapi dihitung dari nilai
114
Ujian
Nasional
dan
Nilai
Sekolah hasil pembelajaran selama di sekolah. Berikut adalah realisasi persentasi angka
kelulusan
tingkat
sesuai
pendidikan
dengan
tahun
2011
sampai dengan tahun 2014. Tabel 3.40 Persentase Angka Kelulusan
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA CAPAIAN SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2015
Prosentase angka kelulusan : SD/MI
100%
100%,
99,90 %,
99,99%,
100%,
100%,
SMP/MTs
94%
92,77%,
97,90%,
98,87%,
99,70%,
99,97%,
SMA/MA/SM K
95%
89,59%
99,76%
99,87%
99,76%
99,99%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
2.2.1.4.4. Lulusan yang Melanjutkan Untuk
indikator
lulusan
yang
melanjutkan diuraikan kedalam dua sub indikator sesuai dengan jenjang pendidikan,
selengkapnya
sebagai
kinerja
Angka
ke
Angka
berikut: a. Indikator Melanjutkan
SMP.
melanjutkan ke SMP ditargetkan 106,79%
terealisasi
meskipun
realisasi
terlampaui
97,16%, tidak
namun
bisa tingkat
pencapaian
angka
tingkat SMP
cukup tinggi sebesar
91,49
%.
melanjutkan
Penyebab
angka
melanjutkan ke SMP realisasinya 115
tidak tercapai sesuai target ada kemungkinan bahwa anak tersebut sebenarnya melanjutkan sekolah, tetapi tidak di Kabupaten Kebumen, misalnya di pondok pesantren di luar
kota.
memang
Selain anak
melanjutkan diperlukan
bisa
tersebut
ke
SMP,
dorongan
bersangkutan sekolah,
itu
tidak
sehingga
agar
yang
melanjutkan
untuk
jadi
ke
mensukseskan
wajar pendidikan dasar 9 tahun. Salah
satu
program
yang
dijalankan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Kebumen
adalah
dengan memberikan Beasiswa bagi siswa keluarga kurang mampu dari dana
APBD
Kabupaten
khusus
untuk siswa kelas 6 dan 9 yang akan lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan untuk penyaluran beasiswa dilaksanakan sebelum siswa lulus Ujian Sekolah atau Ujian Nasional. b. Indikator Melanjutkan
kinerja
Angka
ke
Angka
SMA.
melanjutkan ke SMA ditargetkan 96,90% terealisasi 84,20%, dengan tingkat pencapaian sebesar sebesar 88,26%.
Penyebab
angka
melanjutkan ke SMA tidak tercapai sesuai
target,
ada kemungkinan
bahwa anak tersebut sebenarnya melanjutkan sekolah, tetapi tidak di Kabupaten Kebumen, misalnya di pondok pesantren di luar kota. Selain itu bisa juga karena memang 116
anak tersebut tidak melanjutkan ke SMA, sehingga diperlukan dorongan (dalam
bentuk
sosialisasi)
agar
yang bersangkutan melanjutkan ke sekolah. adanya
Diharapkan program
dengan
Beasiswa
bagi
siswa keluarga kurang mampu dari dana
APBD
Kabupaten
khusus
untuk siswa kelas 6 dan 9 yang akan lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tabel 3.41 Lulusan yang Melanjutkan
TARGET REALIS REALISA REALISA REALISA CAPAIAN REALISA ASI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD 2010- KINERJA TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2010 2015
INDIKATOR KINERJA
Lulusan yang Melanjutkan
SM P
107,79%
100,79%,
99,03%,
110,24%,
97,69 %,
97,16 %,
SM A
96,90%
91,78%
83,2%
79,71%
84,09%
84,20 %
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
2.2.1.4.5. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk perpustakaan Dalam indikator peningkatan sarpras pendidikan ini, dibagi menjadi empat sub indikator sesuai dengan jenjang pendidikannya
yaitu
peningkatan
sarpras PAUD, SD, SMP dan SMA selengkapnya sebagai berikut: a. Sub Indikator kinerja peningkatan sarana prasarana PAUD. Persentasi kondisi 117
secara
sarpras
keseluruhan PAUD
dalam
kondisi baik masih cukup tinggi yaitu sebesar 77,90% sedangkan rusak ringan 19,5% dan rusak berat 2,61%. Dalam tabel tampak bahwa
tingkat
capaian
semua
sarpras di atas 100%, demikian juga kondisi sarpras yang rusak ringan dan rusak berat relatif dapat ditekan sehingga persentasi kerusakan sarpras melebihi target yang ditetapkan, hal ini karena kuota
yang
anggaran
didapatkan
APBD
dari
provinsi
dan
APBD Kabupaten lebih dari kuota target
yang
sudah
untuk
rehabilitasi
rusak
berat-sedang
ditetapkan
ruang
kelas
yang
ada
sejumlah 64 ruang dan ruang kelas baru sebanyak 23 ruang. Tabel 3.42 Target Dan Realisasi Kondisi Ruangan PAUD Tahun 2014
INDIKATOR SASARAN Kondisi Ruangan PAUD a. Baik b. R. Ringan b. R. Berat
TARGET TAHUN 2014
REALISASI % PENCAPAIAN TAHUN TARGET 2014
76,60% 20,20% 3,20%
77,90% 19,50% 2,61%
101,69 103,47 118,56
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
Tabel 3.43 Realisasi Kondisi Ruangan PAUD Empat Tahun Terakhir TARGET CAPAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI INDIKATOR KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2010-2015 Sarana Prasarana 118
PAUD Kondisi Ruang Kelas : a. Baik b. Rusak Ringan c. Rusak Berat
78,70% 18,60%
77% 20%
53,81% 35,82%
2,70%
3%
10,37%
69,50%
77,90%
25,68%
19,50%
4,83%
2,61%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
b. Sub Indikator kinerja peningkatan sarana prasarana SD. - sarpras SD dalam kondisi baik masih
cukup
sebesar
tinggi
75,18%,
yaitu
meskipun
target tidak terlampaui namun tingkat capaian diatas angka 90%. Hal ini disebabkan adanya penurunan kualitas bangunan karena faktor usia sehingga ada beberapa
ruang
kelas
sekolah-sekolah
di yang
sebelumnya baik menjadi rusak ringan kondisinya. - Sarpras SD dalam kondisi rusak ringan
ditargetkan
sebesar
10,10%, namun target tersebut tidak
bisa
realisasinya artinya
diwujudkan masih
sarpras
dan
21,31%,
yang
rusak
ringan
cukup
tinggi.
Untuk
kondisi
rusak
ringan
target
tahun 2015 di akhir Renstra Dikpora adalah
Kabupaten 7,20%
Kebumen
dan
capaian
Tahun 2014 masih terhitung rendah yaitu
21,31%. Sebagai
catatan bahwa data indikator kondisi
rusak
ringan
didalamnya
termasuk
tingkat
rusak ringan dan rusak sedang, sedangkan 119
yang
menjadi
prioritas pusat
program
sampai
2015
pemerintah
dengan
tuntasnya
tahun
program
rehabilitasi untuk ruang kelas rusak berat jenjang pendidikan dasar,
sesuai
Juknis
DAK
Bidang Pendidikan Dasar dari Tahun
2012
penggunaan
prioritas
adalah
untuk
rehabilitasi rusak sedang dan berat. - sarpras SD dalam kondisi rusak berat ditargetkan sebesar 7,20% terealisasi sebesar 3,51%, upaya menekan angka sarpras kondisi rusak
berat
sangat
berhasil
sehingga memperoleh capaian sebesar 151,23%. Hal ini karena prioritas pusat
program
sampai
pemerintah
dengan
tahun
2015 adalah tuntasnya program rehabilitasi untuk ruang kelas rusak berat jenjang pendidikan dasar,
sesuai
Juknis
DAK
Bidang Pendidikan Dasar dari Tahun
2012
penggunaan
prioritas
adalah
untuk
rehabilitasi rusak sedang dan berat. - kepemilikan SD/MI,
perpustakaan
ditargetkan
sebesar
37%, realisasi sebesar 61,97%, hal ini tampak bahwa upaya Pemkab
Kebumen
meningkatkan perpustakaan
dalam
kepemilian SD/MI
berhasil
dengan capaian di atas 167%. Hal
ini
karena
dipengaruhi
adanya alokasi bantuan dari APBN 120
maupun
APBD
untuk
pembangunan
sebanyak
58
perpustakaan SD. Berikut
adalah
target
dan
realisasi sarpras SD/MI tahun 2014
serta
sarpras
realisasi
SD/MI
kondisi
tahun
2011
sampai dengan 2014 Tabel 3.44 Target Dan Realisasi Kondisi Sarpras Dan Persentase Kepemilikan Perpustakaan Jenjang SD INDIKATOR SASARAN
NO. 1.
2.
% REALISAS PENCAPAIAN I TAHUN TARGET 2014 TAHUN 2014
TARGET TAHUN 2014
Kondisi sarpras a. Baik b. R. Ringan b. R. Berat % SD/MI memiliki perpustakaan
82,70% 10,10% 7,20%
75,18% 21,31% 3,51%
90,91% (10,98) % 151,23%
37%
61,97%
167.48%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
Tabel 3.45 Realisasi Kondisi Sarpras Dan Persentase Kepemilikan Perpustakaan Jenjang SD Empat Tahun Terakhir INDIKATOR NO. KINERJA
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 2010-2015
1. Kondisi Sarpras a. Baik b. Rusak Ringan c. Rusak Berat 2. Persentase SD/MI memiliki Perpustakaan
REALIS REALIS REALIS REALIS ASI ASI ASI ASI KINERJ KINERJA KINERJ KINERJ A TH TH 2012 A TH A TH 2011 2013 2014
89,50%
64,49%
78,23%
72,06%
75,18%
7,20%
23,29%
19,59%
24,02%
21,31%
3,30%
16,30%
2,18%
4%
3,51%
38%
50,77%
53,75%
58,65%
61,97%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
c. Sub Indikator kinerja peningkatan sarana prasarana SMP. - sarpras SMP dalam kondisi baik ditargetkan 121
92%
terealisasi
sebesar
86,90%,
meskipun
target tidak terlampaui namun tingkat capaian diatas angka 94%. Hal ini karena adanya penurunan kualitas bangunan yang
disebabkan
faktor
usia
sehingga ada beberapa ruang kelas
di
sekolah
SMP/MTs baik
yang
menjadi
jenjang
sebelumnya rusak
ringan
dalam
kondidi
kondisinya. - Sarpras
SMP
rusak
ringan
ditargetkan
sebesar 7%, terealisasi sebesar 11,79% atau dengan capaian 31,59%, artinya sarpras SMP dalam
kondisi
rusak
ringan
dalam jumlah sedang. Hal ini karena anggaran untuk rehab gedung seluruhnya bersumber dari Dana Alokasi Khusus dan Bantuan Jawa
Keuangan
Tengah,
prioritas pusat 2015
yang
program
sampai
Provinsi menjadi
pemerintah
dengan
tuntasnya
tahun
program
rehabilitasi untuk ruang kelas rusak berat jenjang pendidikan dasar
sesuai
Juknis
DAK
Bidang Pendidikan Dasar dari Tahun
2012
penggunaan
prioritas
adalah
untuk
rehabilitasi rusak sedang dan berat. - sarpras rusak
SMP berat
dalam
kondisi
ditargetkan
1%
terealisasi sebesar 1,31%, angka realisasi tidak
tersebut
dapat
meskipun
tercapai
tetapi
relatif kecil jumlahnya. Hal ini 122
karena
prioritas
anggaran
program rehabilitasi diarahkan pada sarpras dengan kondisi rusak berat dan sedang. - kepemilikan perpustakaan SMP, ditargetkan
sebesar
78%,
terealisasi sebesar 83,42%, hal ini berarti Pemkab Kebumen telah
berhasil
meningkatkan
kepemilikan perpustakaan SMP, sehingga
realisasi
dapat
target
yang
melampaui
direncanakan, hal ini karena dipengaruhi bantuan APBD
adanya
alokasi
APBN
maupun
dari untuk
pembangunan
perpustakaan SMP. Pada tahun 2014
realisasi
sebanyak
14
pembangunan perpustakaan
SMP. Berikut adalah target dan realisasi tahun 2014 serta realisasi antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 indikator kondisi sarana dan prasarana
serta
perpustakaan
kepemilikan
untuk
jenjang
pendidikan SMP. Tabel 3.46 Target Dan Realisasi Tahun 2014 Kondisi Sarpras Dan Kepemilikan Perpustakaan Untuk Jenjang SMP
NO. 1.
2.
INDIKATOR SASARAN
TARGET
Kondisi sarpras a. Baik b. R. Ringan b. R. Berat SMP/MTs memiliki perpustakaan%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
123
% REALISAS PENCAPAIAN I TARGET
92,00% 7,00% 1,00%
86,90% 11,79% 1,31%
94,46 31,59 69,02
78%
83,42%
106,95%
Tabel 3.47 Realisasi Kondisi Sarpras Dan Kepemilikan Perpustakaan Jenjang SMP/MTs Empat Tahun Terakhir TARGET INDIKATOR CAPAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI NO. KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2010-2015 1. Kondisi sarpras SMP/MTs: a. Baik 94% 80,98% 80,14% 83,65% 86,90%
2.
b. Rusak Ringan c. Rusak Berat Persentase SMP/MTs memiliki Perpustakaan
6%
14,21%
18,24%
13,87%
11,79%
0%
4,80%
1,62%
2,48%
1,31%
78%
72,63%
72,50%
76,24%
83,42%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
d. Sub Indikator kinerja peningkatan sarana prasarana SMA. - sarpras SMA dalam kondisi baik ditargetkan sebesar
97%
terealisasi
93,48%,
meskipun
target tidak terlampaui namun tingkat capaian diatas angka 96%. Hal ini karena adanya penurunan kualitas bangunan disebabkan faktor usia sehingga ada beberapa ruang kelas di sekolah jenjang SMA/SMK yang sebelumnya baik menjadi rusak ringan kondisinya. - Sarpras rusak
SMA ringan
dalam
kondisi
ditargetkan
sebesar 2,65% namun target tersebut tidak bisa diwujudkan dan realisasinya masih sebesar 5,74%, namun meskipun tidak berhasil
124
diwujudkan
namun
sarpras dalam kondisi rusak ringan relatif masih rendah. Hal ini karena Program/ kegiatan yang
mendukung
pencapaian
indikator sarana dan prasarana jenjang pendidikan menengah yang
bersumber
dari
Dana
Alokasi Khusus dan Bantuan Keuangan
Provinsi
Jawa
Tengah, di tahun 2014 lebih banyak
diperuntukkan
pembangunan
bagi
perpustakaan,
laboratorium
dan
pengadaan
alat bengkel, sehingga kondisi ruang kelas yang rusak belum dapat diperbaiki. Untuk tahun 2015,
sangat
mungkin
ada
perbaikan dari capaian target untuk indikator ini, karena DAK Tahun 2015 diharapkan dapat difokuskan
pada
rehabilitasi
ruang kelas rusak sedang dan berat. Hal ini mengakibatkan capaian kinerja untuk indikator kondisi ruang kelas yang rusak belum mencapai target bahkan negatif. - sarpras
SMA
dalam
kondisi
rusak sedang/berat ditargetkan 0,35%, realisasi sebesar 0,78%. Tampak bahwa realisasi masih jauh dibawah target, bahkan angka capaian negatif, hal ini karena program/ kegiatan yang mendukung
pencapaian
indikator sarana dan prasarana jenjang pendidikan menengah yang
bersumber
dari
Dana
Alokasi Khusus dan Bantuan Keuangan 125
Provinsi
Jawa
Tengah, di tahun 2014 lebih banyak
diperuntukkan
pembangunan
bagi
perpustakaan,
laboratorium
dan
pengadaan
alat bengkel, sehingga kondisi ruang kelas yang rusak belum dapat
diperbaiki,
hal
ini
mengakibatkan capaian kinerja untuk indikator kondisi ruang kelas
yang
rusak
belum
mencapai target bahkan negatif. Meskipun
realisasi
tidak
tercapai bahkan angka capaian negatif, namun sarpras dalam kondisi
rusak
sedang/berat
untuk jenjang SMA jumlahnya relatif
sangat
sedikit.
Untuk
program dana DAK dan APBD Provinsi
jenjang
menengah
pendidikan
tahun
2015
diharapkan lebih fokus untuk penanganan Ruang Kelas rusak sedang/berat
maupun
rusak
ringan. - kepemilikan perpustakaan SMA, ditargetkan terealisasi
sebesar sebesar
93,20%, 77,19%,
tampak bahwa realisasi masih cukup jauh dibawah target, hal ini
karena
adanya
beberapa
sekolah tidak aktif pendirianpendirian baru sekolah jenjang SMA, dengan rincian 1 SMA swata, 5 SMK swasta dan 1 MA swasta. Diharapkan pada tahun 2015 proyeksi bantuan pada pembangunan dapat
mencapai
telah
ditetapkan
Perpustakaan target
yang
baik
dari
sumber anggaran APBN DAK, 126
APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. Berikut adalah target dan realisasi tahun 2014 serta perbandingan realisasi
tahun
2011
sampai
dengan
tahun
2014
indikator
kondisi
sarana
dan
prasarana
serta
kepemilikan
perpustakaan
untuk jenjang pendidikan SMA. Tabel 3.48 Target Dan Realisasi Tahun 2014 Kondisi Sarpras Dan Kepemilikan Perpustakaan Untuk Jenjang SMA
NO. 1.
2.
INDIKATOR SASARAN Kondisi sarpras SMA a. Kondisi baik b. Kondisi Rusak Ringan c. Kondisi Rusak sedang/Berat SMA/SMK memiliki perpustakaan
TARGET TH 2014 97,00% 2,65% 0,35% 93.20%
REALISAS PENCAPAIAN I TARGET TH 2014 TH 2014 93,48% 96,37 5,74% (16,78) 0,78% (22,90) 77,19%
85,77
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
Tabel 3.49 Realisasi Kondisi Sarpras Dan Kepemilikan Perpustakaan Untuk Jenjang SMA Empat Tahun Terakhir NO .
1.
2.
INDIKATOR KINERJA
Kondisi sarpras SMA a. Baik b. Rusak Ringan c. Rusak Berat Persentase SMA/SMK memiliki Perpustakaan
TARGET CAPAIA REALIS REALIS REALIS REALISA N ASI ASI ASI SI KINERJA KINERJ KINERJ KINERJ KINERJA RPJMD A TH A TH A TH TH 2012 20102011 2013 2014 2015 98% 1,80% 0,20%
74,92% 20,48% 4,60%
86,88% 10,51% 2,61%
97%
62,50%
61,11%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
127
84,71% 12,53% 2,91%
93,48% 5,74% 0,78%
58,18%
77,19%
2.2.1.4.6. Sekolah menerapkan MPMBS Dalam
indikator
menerapkan
sekolah
managemen
yang
berbasis
sekolah pada jenjang pendidikan SD, SMP
dan
SMA
secara
umum
menunjukkan capaian di atas 100%. Hal
ini
karena
semua
pendidikan
sekolah
melaksanakan
dan
jenjang sudah
menerapkan
manajemen berbasis sekolah, berikut adalah target dan realisasi tahun 2014
dan
perbandingan
realisasi
antara tahun 2010 sampai dengan 2014. Berikut adalah target dan realisasi tahun
2014
serta
perbandingan
realisasi antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 indikator sekolah menerapkan MPMBS. Tabel 3.50 Target dan realisasi sekolah menerapkan MPMBS tahun 2014
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2014 TARGET
Sekolah menerapkan MPMBS
REALISASI
% CAPAIAN
SD/MI 88,00%
100%
113,6
SMP/MTs
89,00%
100%
112,4
SMA/MA/SMK
90,00%
100%
111,11
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
Tabel 3.51 Realisasi sekolah menerapkan MPMBS empat tahun terakhir INDIKATOR KINERJA
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 2010-
128
REALISASI KINERJA TAHUN
2015 2010
2011
2012
2013
2014
Sekolah menerapkan MPMBS SD/MI
93%
50%
75%
65%
100 %
100%
SMP/MTs
94%
70%
75%
75%
100%
100%
SMA/MA/SMK
95%
75%
81%
75%
100%
100 %
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
2.2.1.4.7. Cakupan beasiswa bagi siswa miskin Indikator untuk Cakupan Layanan Beasiswa
Bagi
ditargetkan
28%
KK
Miskin
terealisasi
51%,
nampak bahwa realisasi indikator ini cukup tinggi. Hal ini karena sumber dana beasiswa tidak hanya dari APBD Kabupaten, tetapi juga dari Provinsi dan APBN. Berikut adalah target, realisasi dan capaian
tahun
2014
serta
perbandingan realisasi antara tahun 2011 sampai dengan 2014.
Tabel 3.52 Target dan realisasi tahun 2014 cakupan beasiswa miskin
INDIKATOR SASARAN
TARGET TH 2014
REALISAS I TH 2014
% PENCAPAIAN TARGET
28,00%
51,00%
182,14
Cakupan Beasiswa miskin
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
Tabel 3.53 Realisasi cakupan beasiswa miskin empat tahun terakhir INDIKATOR KINERJA
TARGET CAPAIAN
REALISASI KINERJA
129
REALISASI KINERJA
REALISASI KINERJA
REALISASI KINERJA
KINERJA RPJMD 2010-2015 Cakupan Beasiswa Miskin
30%
TAHUN 2011
47,21%
TAHUN 2012
TAHUN 2013
46%
TAHUN 2014
49,74%
51,00%
Sumber : Dinas Dikpora dan Bappeda
2.2.1.4.8. Tersusunnya Regulasi tentang biaya pendidikan Regulasi
pembiayaan
pendidikan
ditargetkan 100% terealisasi 80%, hal ini karenakan masih ada dua peraturan bupati yang sedang dalam proses
yaitu
tentang
standar
nasional pendidikan dan pendirian dan penutupan sekolah. Sedangkan Perda Penyelenggaraan Pendidikan sudah ditetapkan dengan Nomor 22 Tahun 2013 serta peraturan bupati sebagai turunannya yaitu Peraturan Bupati
Nomor
84
tentang
Anggaran
Sekolah
dan
Tahun dan
2014 Belanja
peraturan
bupati
lainnya.
2.2.2. Tujuan Meningkatkan keberdayaan, perlindungan dan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan sasaran : 2.2.2.1. meningkatnya aksesibilitas dan kualitas hidup penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial,
dengan pencapaian indikator : 3,1.2.1.1. Persentase Proporsi PMKS (Penyandang Masalah
Kesejahteraan
Sosial)
terhadap jumlah penduduk Indikator
ini
membandingkan Penyandang 130
dihitung
dengan
antara
Jumlah
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (211.808 orang) dibandingkan dengan jumlah penduduk (1.344.158 orang). Indikator Persentase Proporsi PMKS
terhadap
ditargetkan
jumlah
29%
realisasi
terealisir
indikator
melampaui adanya
target,
Program
hal
berhasil ini
karena
program
Sosial
Raskin
15,76%,
ini
luncuran
Kementerian
penduduk
RI
bagi
dari
antara
lain
107.486
KK,
Program Simpanan Keluarga Sejahtera (BLSM)
bagi
Keluarga
Harapan
Keluarga Usaha
107.486
Sangat
Bersama
KK,
Program
bagi
30.534
Miskin, (KUBE
Kelompok FM)
Fakir
Miskin bagi 500 KK, Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 75 rumah. Dari
APBD
Prov.
meluncurkan
Jawa
Program
Tengah
Peningkatan
Kesejahteraan Keluarga Rawan Sosial Ekonomi
(PKKRSE)
Adapun
dari
bagi
400
APBD
KK.
Kabupaten
Kebumen meliputi KUBE FM bagi 200 KK, Bantuan Usaha Ekonomi Produktif bagi 100 orang Lanjut Usia Potensial, Bantuan
Usaha
Ekonomi
Produktif
bagi 50 anak terlantar, 50 anak jalanan dan
Bantuan
Penyandang
sosial
Cacat
bagi
Berat,
150
Bantuan
peralatan sekolah bagi 250 anak Panti Asuhan. Indikator kinerja ini adalah indikator negatif
sehingga
prosentase
semakin
semakin baik.
kecil
Realisasi
Kinerja menunjukkan angka 15,76 % diperoleh
dari
Jumlah
Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial dibagi 131
dengan Jumlah Penduduk Kabupaten Kebumen. Tabel 3.54 Realisasi Persentase Proporsi PMKS Terhadap Jumlah Penduduk INDIKATOR SASARAN
Persentase Proporsi PMKS terhadap jumlah penduduk
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015 30%
REALISA REALISA REALISA REALISA REALISA SI SI SI SI SI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 25%
24 %
18,27 %
17,87 %
15,76 %
Sumber : Dinas Dinas Nakertransos dan Bappeda
2.2.3. Mendukung
kesetaraan
gender
dan
pemberdayaan
perempuan dan anak dengan sasaran : 2.2.3.1. meningkatnya rasio siswa, angkatan kerja, dan rasio melek huruf perempuan/ laki-laki, dengan pencapaian indikator : 2.2.3.1.1. Kenaikan Gender Development Index (GDI) Ukuran
pencapaian
kualitas
hidup
peningkatan
dalam
perspektif
gender dapat di lihat dalam nilai Indeks Pembangunan Gender (GDI). Adapun komponen pembentuk GDI dihitung dari Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), rata-rata
lama
sumbangan
sekolah
pendapatan
(RIS),
perkapita
(PPP). Nilai GDI Kabupaten Kebumen Tahun
2014
target
tersebut
dengan
ditargetkan
realisasi
dapat
59,75%,
terlampaui
sebesar
60,56%,
namun angka Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Kebumen, masih cukup
132
jauh
dibandingkan
dengan
angka Provinsi dan Nasional. Hal ini menunjukkan kesenjangan
bahwa gender
di
tingkat Kabupaten
Kebumen dalam upaya peningkatan kualitas hidup manusia masih cukup tinggi. Namun demikian data menunjukkan bahwa
angka
GDI
Kabupaten
Kebumen dari Tahun 2009-2014 terus meningkat yang menunjukkan bahwa tingkat
kesenjangan
gender
Kabupaten Kebumen semakin rendah. Dari
komponen
pembentuk
GDI
kesenjangan antara pencapaian lakilaki
dan
perempuan
mencolok
hanya
sumbangan
pada
pendapatan.
menunjukkan banyak
bahwa
perempuan
Kebumen
tidak
ini
yang
di
terlalu
komponen Hal
ini
sebenarnya Kabupaten
bekerja
untuk
membantu ekonomi keluarga namun kesenjangan
masih
perbedaan
upah
kepada
pekerja
terjadi yang
akibat
diberikan perempuan
dibandingkan pekerja laki-laki. Kesenjangan juga terjadi pada ratarata lama sekolah dan angka melek huruf. Sedangkan pada komponen angka
harapan
hidup,
perempuan
lebih tinggi dari laki-laki. Kondisi serupa juga dialami oleh Provinsi Jawa Tengah. Indeks
Pembangunan
merupakan survey
Gender
data berdasarkan dari
Sosial
Ekonomi
Nasional
(Susenas) yang dilakukan oleh BPS 133
setiap
triwulan
dengan
sampel
1
tahun sebesar 840 KK. Target RPJM IPG tidak tercapai antara lain karena: -
Angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, sulit dirubah dalam waktu
singkat,
pembandingnya
karena
adalah
seluruh penduduk.
jumlah
Pada anak
usia sekolah dan usia produktif yang
masih
muda,
relative tinggi.
angkanya
Tetapi pada usia
yang sudah lanjut lebih sulit untuk dinaikan, karena minatnya untuk belajar yang rendah dan proses pembelajaran lebih sulit pada usia lanjut. -
Sumbangan
Pendapatan
Perempuan yang rendah, hal ini antara lain karena adanya selisih pengupahan pada perempuan yang didasarkan
pada
jumlah
atau
satuan yang dihasilkan perempuan lebih rendah dari yang dihasilkan laki-laki.
Pendapatan perempuan
yang bekerja pada sector informal atau
kerja
dimungkinkan
sampingan tidak
tercatat
karena dianggap kurang dari jam kerja standar orang bekerja. Atau juga dampak dari sikap tertutup dan merendah pada masyarakat, sehingga ketika dilakukan survey, cenderung tidak mengungkapkan penghasilan tetapi 134
yang
“sekedar
sesungguhnya
untuk
menutup
kebutuhan dapur”.
Atau ketika
dihitung
pengeluaran
jumlah
konsumsi, dijawab
maka
biasa
bisa
hanya
“makan
dengan
kluban/sambel”. survey
hanya
Kemungkinan mencatat
saja
dengan tidak berusaha menggali informasi yang sebenarnya. Sedangkan terhadap angka harapan hidup pada perempuan lebih tinggi dari angka harapan hidup laki-laki. Berbagai strategi akan ditempuh oleh Pemkab
Kebumen
untuk
Index
Pengarus
meningkatkan
utamaan Gender (IPG) diantaranya adalah
Pemetaan/Analisa
Situasi,
mencari data-data Angka Partisipasi Kasar/Angka Partisipasi Murni/Angka Putus Sekolah yang masih rendah, melakukan kejar paket A/B dan C, melakukan program padat karya serta program-program
pemberdayaan
untuk meningkatkan kewirausahaan dan pendapatan perempuan. Selengkapnya perbandingan data GDI Kabupaten Kebumen dengan Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sampai dengan 2014. Tabel 3.55 Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Kebumen dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2014 TARGET CAPAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI INDIKATOR TINGKAT KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 2010-2015 Indeks Kabupaten 66,5% 56,59% 56,97% 57,71% 58,36% 60,56% Pembangunan Kebumen Gender
135
Provinsi Jawa Tengah
64,9%
66,45%
66,45%
66,45%
66,45%
Sumber: BPPKB dan Bappeda
2.3. Misi ketiga “mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi daerah untuk kemakmuran rakyat” dengan tujuan : 2.3.1. Mewujudkan struktur perekonomian daerah yang tangguh berdasarkan keunggulan kompetitif local dengan sasaran : 2.3.1.1. Meningkatnya kualitas dan Kuantitas produksi pertanian, dengan pencapaian indikator : 2.3.1.1.1. Meningkatnya
ketahanan
pangan
masyarakat. Ketahanan
pangan
masyarakat
menggambarkan ketersediaan pangan yang
berfungsi
menjamin
pasokan
pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dari segi kualitas, kuantitas, keragaman dan keamanan. Indikator
ketahanan
masyarakat
merupakan
pangan indikator
yang berasal dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65 Tahun 2010
tentang
Standar
Pelayanan
Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Target indikator
ketahanan
pangan
masyarakat tahun 2014 dicantumkan sebesar 72,57%, target tersebut dapat terlampaui sebesar 84,64% sehingga diperoleh capaian sebesar 116,6%. Keberhasilan pangan
Indikator
ketahanan
masyarakat
Kabupaten
Kebumen ini di sumbangkan dari jumlah
rerata
pendukung
tujuh
yang
selengkapnya
diuraikan sebagai berikut: 136
indikator
a. Tingkat ketersediaan energi dan protein Perkapita - Dari aspek penyediaan bahan pangan pokok terutama beras, kabupaten
kebumen
setiap
tahun mampu mempertahankan produksi dan surplus di atas 100.000
ton,
Kabupaten
sehingga
Kebumen
sebagai
sentra produksi dan penyangga beras regional maupun nasional dapat dipertahankan. - Tingkat ketersediaan energi dan protein
perkapita
dihitung
dengan menggunakan analisis Neraca Bahan Makanan (NBM), dimana target nasional adalah 90%.
Capaian
indikator
ketersediaan energi penduduk Kabupaten
Kebumen
dalam
jumlah kalori mencapai 3.170 kkal/kapita/hari,
sedangkan
standar
kecukupan
nasional
energi
adalah
kkal/kapita/hari. protein
Ketersediaan
penduduk
Kebumen
protein
Kabupaten
mencapai
gr/kapita/hari, standar
2.200
66,67
sedangkan
nasional kecukupan adalah
57
gr/kapita/hari. b. Penguatan cadangan pangan - Cadangan pangan pemerintah dan
masyarakat,
Kebumen
pada
Kabupaten tahun
2014
berupa gabah sebanyak 40 ton
137
GKG untuk antisipasi rawan pangan. - Capaian
kinerja
penguatan
indikator
cadangan
pangan
pemerintah tahun 2014 sebesar 87,5%,
dari
target
100
ton,
berasal dari sisa stok tahun 2013 sejumlah 47,5 ton dan pengadaan 2014 sebesar 40 ton. c. Ketersediaan informasi pasokan, harga
dan
akses
pangan
di
daerah. - Dalam
rangka
penyediaan
informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah, telah dilaksanakan lokasi
pemantauan
pasar,
pedagang
konsumen
di
Kabupaten
ke dan
wilayah
Kebumen
secara
periodik/ mingguan (target 1 tahun 52 minggu) sepanjang tahun 2014 - Capaian
untuk
indikator
ketersediaan informasi pasokan, harga
dan
daerah
akses
pangan
mencapai
116,7%
(diperoleh
dari
ketersediaan
informasi
100%, 74,36%
informasi dan
di
capaian harga
pasokan
informasi
akses
67,31% sehingga rata – rata capaian sebesar 80,56%) d. Stabillitas
harga
dan
pasokan
pangan. - Akses dan distribusi pangan, berdasarkan hasil pemantauan dan pendataan yang dilakukan 138
setiap minggu sepanjang tahun 2014,
harga
bahan
pangan
pokok rata – rata relatif stabil, fluktuasi
hanya
terjadi
pada
hari–hari
besar
keagamaan/nasional,
hal
ini
disebabkan adanya permintaan yang relatif meningkat. - Untuk
mengurangi
dampak
penurunan harga gabah pada saat panen raya yang berakibat pada menurunnya pendapatan petani, dilaksanakan program dana
talangan
pangan
pengadaan
dengan
anggaran
alokasi
sebesar
Rp.
1.500.000.000,- (belanja tidak langsung)
yang
dialokasikan
kepada kelompok tunda
jual
gabah di Kab. Kebumen. e. Capaian
kinerja
stabilitas
harga
pangan
mencapai
indikator
dan
pasokan 144,9%.
Penghitungan dilakukan dengan mengukur tingkat deviasi rata-rata harga selama
9
bahan tahun
pangan
pokok
2014.
Sesuai
dengan pedoman pernghitungan dalam
SPM
Bidang
Ketahanan
Pangan Kab/Kota, bahwa harga dinyatakan
stabil/wajar
apabila
penurunan pasokan antara 5 – 20%.
Hasil
menunjukan bahan 25%
pengukuran
fluktuasi
pangan
harga
masih
sehingga
dibawah
dinyatakan
stabil/wajar (capaian 100%). 139
9
f.
Pencapaian
skor
Pola
Pangan
Harapan. - Dari aspek konsumsi pangan, pemenuhan
kebutuhan
masyarakat Kebumen
energi
Kabupaten tahun
berdasarkan
2014
analisis
Pola
Pangan Harapan (PPH) sudah di atas standar Angka Kecukupan Gizi (AKG), dengan keragaman konsumsi pangan yang semakin baik
melalui
pelaksanaan
program percepatan penganeka ragaman konsumsi pangan dan pengembangan potensi pangan lokal,
pengembangan
diversifikasi
pangan,
optimalisasi
pemanfaatan
pekarangan,
sosialisasi,
pameran dan promosi pangan lokal. - Capaian
kinerja
Skor
Pola
Pangan Harapan tahun 2014 mencapai 101,2% g. Pengawasan
dan
pembinaan
keamanan pangan. - Guna
menjamin
keamanan periodik
pangan, telah
pengawasan keamanan yang terkait
140
dilakukan mutu
pangan
dengan
dan
oleh
Tim SKPD
sasaran
pasar,
produsen.
pemantauan
dan secara
beranggotakan
lokasi-lokasi dan
mutu
pedagang
Dari
masih
ke hasil
dijumpai
adanya penggunaan tambahan bahan
berbahaya
makanan
pada
seperti
Borak,
Formalin dan Pewarna tekstil. Untuk itu secara terus menerus dilakukan
pembinaan
dan
sosialisasi tentang pentingnya mutu dan keamanaan pangan kepada
konsumen,
produsen
dan pedagang makanan. - Capaian dan
kinerja
pengawasan
pembinaan
keamanan
pangan
dengan
membandingkan jumlah sampel pangan yang memiliki potensi dibandingkan
jumlah
pangan
yang aman mencapai 119,5% h. Penanganan
daerah
rawan
pangan. - Berdasarkan dan
peta
ketahanan
kerentanan
pangan
Kabupaten Kebumen terdapat daerah rawan pangan kronis dan
daerah
rawan
pangan
trasien. - Untuk
rawan
pangan
kronis
telah dilaksanakan koordinasi tim
Sistem
Kewaspadaan
Pangan
dan
Gizi
meliputi
indikator
(SKPG) pertanian,
kemiskinan, dan gizi kurang. - Sedangkan
untuk
rawan
pangan trasien yang disebabkan oleh
bencana
bencana longsor
banjir yang
menurunnya 141
alam, dan
meliputi tanah
menyebabkan akses
pangan
masyarakat
khususnya
yang
terkena bencana. - Penanganan kronis
rawan
pangan
dilakukan
mengalokasikan
dengan kegiatan-
kegiatan maupun bantuan pada desa rawan pangan. Sedangkan untuk rawan pangan trasien dilakukan penanganan berupa pemberian bantuan pangan. - Capaian
untuk
indikator
ini
baik penanganan rawan pangan kronis maupun rawan pangan trasien
yaitu
173,4%
merupakan prosentase realisasi penanganan desa rawan pangan dibanding desa rawan pangan. Berikut adalah realisasi indikator ketahanan
pangan
masyarakat
tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.56 Realisasi Ketahanan Pangan Tahun 2011-2014 REALIS REALIS REALIS REALIS
NO
1 2 3
4 5 6
7
TARGET ASI ASI ASI ASI SPM KINERJ KINERJ KINERJ KINERJ
INDIKATOR
Ketersediaan energi dan protein perkapita Penguatan cadangan pangan Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas harga dan pasokan pangan Pencapaian skor pola pangan harapan Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan Penanganan daerah
142
A TH 2011
A TH 2012
A TH 2013
A TH 2014
90%
91%
92%
92,88%
100%
60%
71%
72%
73,20%
60,36%
90%
66%
67%
80,56%
80,56%
90%
66%
67%
100%
100%
90%
83,1%
85,5%
87,20%
90,1%
80%
61%
62%
70%
76,47%
60%
46%
47%
89,36%
85%
rawan pangan RATA-RATA
80%
69,16%
70,36%
84,74%
84,64%
Sumber : Kantor Ketahanan Pangan
2.3.1.2. Mengembangkan dan daya jual potensi wisata, dengan pencapaian indikator : 2.3.1.2.1. Kontribusi pariwisata terhadap PAD Kabupaten
Kebumen
pada
tahun
2014 mengelola sejumlah sembilan obyek wisata, namun dilihat dari sisi pengelolaan dapat dikatakan belum optimal
kususnya
mendatangkan kesejahteraan
guna
pendapatan masyarakat.
dan
Padahal
kalau potensi ini bisa dioptimalkan akan
mendatangkan
kemanfaatan
yang lebih besar bagi masyarakat di sekitar lokasi obyek wisata. Sampai
dengan
Tahun
2014
dari
sebelas obyek wisata dengan rincian sembilan
obyek
wisata
dikelola
Pemerintah Daerah dan dua obyek wisata dikelola oleh swasta. Berikut target dan realisasi indikator meningkatnya PAD sektor pariwisata tahun 2014. Tabel 3.57 Target Dan Realisasi Pendapatan Sektor Pariwisata Tahun 2014
NO
1.
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya PAD sektor pariwisata
TARGET TAHUN 2014
REALISASI TAHUN 2014
% CAPAIAN TAHUN 2014
Rp. 5.202.632.000
Rp. 5.067.553.875
97,4%
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Bappeda
143
Seperti tampak dalam tabel di atas jumlah
PAD
kunjungan Kebumen
yang
diterima
wisatawan tahun
dari
Kabupaten
2014
tercatat
sebanyak Rp. 5.067.553.875 Jumlah tersebut mengalami kenaikan 1,59% dibandingkan jumlah yang diterima pada
tahun
2013.
sumbangan
Sedangkan
sektor
pariwisata
terhadap PAD ditarget 4,4% terealisasi 3,58%, berarti target belum tercapai. Adapun
tidak
kunjungan persentase sektor
tercapainya
jumlah
wisatawan kontribusi
pariwisata
serta
penerimaan
terhadap
PAD
Kabupaten Kebumen karena banyak muncul pesaing obyek wisata baru yang berada di sekitar Kabupaten Kebumen dan menawarkan berbagai fasilitas yang lebih menarik. Untuk itu upaya
yang
dilakukan
Pemerintah
Kabupaten Kebumen mengantisipasi hal
tersebut
dengan
peningkatan
pembangunan sarana dan prasarana obyek
wisata,
memaksimalkan
pemasaran pariwisata sebagai bentuk sarana
dan
informasi
meliputi
pembangunan obyek wisata, travel dialog, fam tour, penyebaran brosur serta mengikuti pameran. Berikut realisasi jumlah penerimaan PAD
sektor
pariwisata
4
(empat)
tahun terakhir. Tabel 3.58 Realisasi Pendapatan Sektor Pariwisata Tahun 2011-2014
144
NO
TAHUN
JUMLAH (RUPIAH) YANG DI TERIMA SEKTOR PARIWISATA
1.
2011
Rp. 3.037.465.210,00
2.
2012
Rp.
3.
2013
Rp. 4.372.954.050,00
4.
2014
Rp. 5.067.553.875,00
4.197.138.125,00
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Bappeda
Tabel 3.59 Realisasi Persentase Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PAD Tahun 2011-2014
INDIKATOR SASARAN
Persentase kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015
REALISAS I KINERJA TH
REALISAS I KINERJA TH
REALISAS I KINERJA TH
REALISAS I KINERJA TH
2011
2012
2013
2014
3%
4,22%
4,59%
5,2%
3,58%
infrastruktur
yang
Sumber : Dinas Pariwisata dan kebudayaan dan Bappeda
2.3.2. Mewujudkan
jaringan
baik
dan
terintegrasi untuk mendukung perekonomian 2.3.2.1. Meningkatnya bertahap
dan
kualitas
infrastruktur
berkesinambungan,
secara dengan
pencapaian indikator : 2.3.2.1.1. Ketersediaan
jaringan
jalan
dan
jembatan Ketersediaan Kabupaten 645,2 145
jaringan Kebumen
kilometer
dapat
jalan
di
ditargetkan terlampaui
dengan
realisasi
958,07
kilometer,
atau capaian sebesar 148,49%. Sedangkan
untuk
ketersediaan
jembatan ditargetkan 373 unit dapat terealisir 351 unit, meskipun tidak dapat terealisasi sesuai target, tetapi capaiannya cukup bagus, yakni diatas 94%
sehingga
bahwa
dapat
disimpulkan
pencapaian
jembatan
cukup
ketersediaan
berhasil.
Adapun
prasarana jembatan dengan kondisi baik pada tahun 2014 mengalami peningkatan 6 unit menjadi 276 unit dibandingkan tahun 2013. Infrastruktur
jalan
aksesibilitas
sebagai
wilayah
Kebumen
Kabupaten
berupa
ketersediaan
jaringan jalan sampai Tahun 2014 cukup memadai didukung panjang jalan nasional sepanjang 49,974 Km dari semula 60,582 Km, karena ada perubahan
status
sepanjang
jalan
ruas
nasional
Kedungbener-
Simpang lima Pejagoan yang sampai saat ini masih non status. Kemudian adanya penambahan ruas Jalan
Kabupaten
menjadi adanya
958,07
dari
615,20
km
peningkatan
km
disebabkan status
Jalan
Desa menjadi Jalan Kabupaten pada tahun 2013 sepanjang 343,67 km, sehingga panjang Jalan Desa menjadi 1.254,01
km
dari
sebelumnya
1.592,08 km. Sementara kondisi
baik
peningkatan 146
panjang
jalan
tahun sepanjang
dalam
2014
ada
21,41
Km
dibandingkan
tahun
Selanjutnya
kondisi
Kabupaten
Kebumen
2013. jalan
dapat
di
dilihat
pada tabel berikut : Tabel 3.60 Ketersediaan Jalan Sesuai Kondisi Di Kabupaten Kebumen Tahun 2011-2014 (dalam kilometer) TARGET KINERJA RPJMD 2010-2015
INDIKATOR KINERJA KONDISI JALAN a. BAIK b. SEDANG c. RUSAK RINGAN d. RUSAK BERAT
REALISASI REALISAS REALISAS REALISAS KINERJA I KINERJA I KINERJA I KINERJA TH TH TH TH 2011 2012 2013 2014
458,64 -
418,594 96,110 83,471
454,685 91,944 58,641
473,03 132,92 182,63
494,44 140,22 156,96
-
17,025
9,930
169,50
166,95
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Bappeda
Tabel 3.61 Ketersediaan Jalan Sesuai Status Di Kabupaten Kebumen Tahun 2011-2014 (Dalam Kilometer) INDIKATOR KINERJA STATUS JALAN a. Jalan Nasional b. Jalan Provinsi c. Jalan Kabupaten d. Jalan Desa
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI KINERJA KINERJA TH KINERJA TH KINERJA TH TH 2012 2013 2014 2011 60,581 30,090 615,200 Na
60,582 30,090 615,200 1.592,080
60,582 30,090 615,200 1.592,080
49,974 30,090 958,07 1.254,01
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Bappeda
2.3.2.1.2. Cakupan jaringan listrik perdesaan Sumber
energi
yang
utama
di
Kabupaten Kebumen adalah listrik. Pada indikator ini meliputi distribusi, penyambungan
dan
penambahan
jumlah dukuh yang berlistrik serta pembangunan
pembangkit
tenaga surya (PLTS). Kabupaten
Kebumen
listrik
Pemerintah Tahun
2014
berhasil melaksanakan pembangunan 147
jaringan listrik pedesaan sepanjang 23,65 kms pada 23 lokasi pedukuhan yang tersebar di 19 desa di wilayah Kabupaten
Kebumen.
Dalam
mengukur indikator ini yang dijadikan tolok
ukur
adalah
elektrifikasi
tingkat
yaitu
jumlah
rasio kepala
keluarga (KK) yang sudah berlistrik dibanding kepala
dengan
seluruh
keluarga
di
jumlah
Kabupaten
Kebumen. Tingkat rasio elektrifitas pada tahun 2014 mencapai angka 83%,
dibandingkan
dengan
tahun
2013 tingkat elektrifitas mengalami peningkatan 2%. Berikut target dan realisasi capaian tingkat rasio elektrifitas tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.62 Realisasi Tingkat Rasio Elektrifitas Tahun 2011-2014 TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI INDIKATOR CAPAIAN KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH TH TH TH RPJMD 2011 2012 2013 2014 2010-2015 Tingkat rasio elektrifitas
75%
71%
79%
81%
83%
Sumber : Dinas SDA dan ESDM dan Bappeda
Realisasi kinerja tahun 2014 untuk tingkat
rasio
melampaui RPJMD, kontribusi
eletrifikasi
target
hal
ini
sudah
capaian
kinerja
karena
adanya
penambahan
jaringan
listrik pedesaan dari Satker Listrik Pedesaan bersumber 148
PLN dari
DIY dana
Jateng APBN
yang dan
bantuan listrik
fisik
jaringan
pedesaan
dari
distribusi Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah. Meskipun
angka
rasio
elektrifikasi
sudah mencapai > 80% akan tetapi masih banyak usulan penambahan jaringan
baru
yang
masyarakat
berasal
dalam
dari
rangka
peningkatan kualitas tegangan dan keamanan
jaringan.
Hal
ini
disebabkan masih banyak dijumpai kepala keluarga yang sudah berlistrik akan tetapi KWH meternya dititipkan di dukuh sebelah karena dukuh yang bersangkutan
belum
ada
jaringan
listriknya sehingga digunakan cara menyambung dengan kabel tunggal dari pal atau togor terakhir untuk selanjutnya ratusan
di
sambung
sampai
menuju
rumah
irigasi
dengan
meter
penduduk.
2.3.2.1.3. Proporsi
jaringan
kondisi baik Ketersediaan
sumberdaya
air
di
Kabupaten Kebumen disuplai oleh 2 (dua)
buah
mengairi wilayah
waduk
persawahan sepanjang
yang
mampu
di
seluruh
tahun
melalui
jaringan irigasinya. Sumber daya air lain yaitu berasal dari sungai dimana pada saat ini terdapat 4 (empat) Daerah Aliran Sungai yaitu Daerah Aliran Sungai
149
Sungai
Ijo,
Telomoyo,
Daerah
Aliran
Daerah
Aliran
Sungai Luk Ulo dan Daerah Aliran Sungai Wawar. Pemerintah telah
Kabupaten
melakukan
Kebumen
upaya
untuk
meningkatkan kondisi jaringan irigasi agar
eksploitasi
air
irigasi
dapat
terjamin untuk kebutuhan bercocok tanam serta menjamin agar kinerja jaringan irigasi menjadi lebih baik. .............................................. (ditanyakan ke SDA upaya 2015) Tahun
2014
rehabilitasi/
telah
dilakukan
pemeliharaan
jaringan
irigasi sepanjang 7.092 m1, bangunan 50 buah, jembatan 2 buah, bronjong 1.401,5 m3, pintu air 24 buah dan katrol 18 buah. Jaringan
irigasi
kewenangan
yang
Kabupaten
menjadi Kebumen
seluas 8.621 Ha, dari luas tersebut ditargetkan
dalam
kondisi
baik
sebesar 65% dapat terealisir 70 % atau
seluas
dibandingkan
6.034 dengan
Ha. tahun
Jika 2013
maka terjadi kenaikan sebesar 15%. Berikut
target
dan
realisasi
serta
capaian irigasi kondisi baik dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Tabel 3.63 Realisasi Jaringan Irigasi Dengan Kondisi Baik Wewenang Kabupaten Seluas 8.621 Ha Tahun 2011-2014 INDIKATOR KINERJA
Jaringan irigasi dengan kondisi baik
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 2010-2015 80%
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH TH TH TH 2011 2012 2013 2014 45,58% 150
50%
60%
70%
Wewenang kabupaten seluas 8.621 ha Sumber : SDA dan ESDM dan Bappeda
2.3.3. Mengendalikan pengelolaan dan pendayagunaan SDA untuk mendukung kualitas sosial ekonomi secara serasi, seimbang dan lestari, dengan sasaran : 2.3.3.1. Meningkatkan
kuaitas
dan
kelestarian
lingkungan hidup, dengan pencapaian indikator : 2.3.3.1.1. Persentase rasio sampah terangkut dengan produksi sampah Perkiraan
produksi
Kabupaten
Kebumen
sampah tahun
2014
adalah sebesar 441,5 m3/hari, dari produksi sampah tersebut yang dapat terangkut sebesar sehingga
203,5 m3/hari,
persentase
rasio
sampah
terangkut dengan produksi sampah sebesar 46,09%. Adapun target tahun 2014 persentase sampah terangkut terhadap
produksi
sampah
adalah
sebesar 47,3%, meskipun target tidak terlampaui namun capaiannya cukup tinggi yaitu 97,44%. Melihat kondisi sampah yang terangkut dibandingkan dengan
produksi
sampah
terlihat
masih rendah, untuk itu Pemerintah Kabupaten meningkatkan
Kebumen
berusaha
kinerjanya
melalui
peningkatan sarana dan prasarana penanganan
sampah.
Upaya
yang
sudah dilakukan pada tahun 2014 dalam rangka mendukung pelayanan persampahan 151
telah
dipelihara
16
landasan conteiner dibeberapa lokasi, dua unit kendaraan dump truk dan tiga arm roll.
Tabel 3.64 Realisasi Persentase Rasio Sampah Terangkut Terhadap Produksi Sampah Tahun 2011-2014 (Dalam Kilometer)
INDIKATOR KINERJA Persentase Rasio Sampah terangkut dengan produksi sampah
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 2010-2015 50%
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014
42,30%
42,35%
44,49%
46,09%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Bappeda
2.3.3.1.2. Prosentase perusahaan yang memiliki dokumen UKL, UPL dan Amdal Dalam indikator ini perusahaan atau kegiatan usaha yang telah melakukan dan memiliki izin lingkungan (UKLUPL) sebanyak 306 dokumen dari target
275,
mendasari
Peraturan
Pemerintah Nomor : 27 Tahun 2013 tentang Ijin Lingkungan. Pembinaan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen terus dilakukan terhadap perusahaan dan kegiatan usaha masyarakat yang pada Tahun 2014 belum menyusun dan memiliki dokumen UKL-UPL, agar ditambah membuat Dokumen SPPL,
152
UKL-UPL
dan
persyaratan
AMDAL
ijin
usaha
sebagai dan
atau
kegiatan misalnya SIUP, HO, TDP dan PIRT. Tabel 3.65 Target Dan Realisasi Presentase Perusahaan Memiliki Dokomen UKL-UPL Dan Amdal Tahun 2014
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA TH 2014
REALISASI KINERJA TH 2014
% CAPAIAN KINERJA TH 2014
90%
100%
111%
Presentase Perusahaan memiliki dokomen UKL-UPL dan Amdal Sumber : Kantor LH dan Bappeda
Tabel 3.66 Realisasi Presentase Perusahaan Memiliki Dokomen Ukl-Upl Dan Amdal Tahun 2011-2014 TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI INDIKATOR CAPAIAN KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 RPJMD 2010-2015 Presentase Perusahaan 73% 76,90% 87,89% 97% 100% memiliki dokomen UKL-UPL dan Amdal Sumber : Kantor LH dan Bappeda
2.3.3.1.3. Penurunan
kasus
pencemaran
lingkungan hidup Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Lingkungan Hidup Nomor : 9 Tahun 2010
tentang
kasus/Pengaduan pencemaran/kerusakan
Penyelesaian terjadinya lingkungan,
mengharuskan setiap ada pengaduan masyarakat 153
langsung
dilakukan
verifikasi ke lapangan dan dilakukan tindak
lanjut
terhadap
pengaduan
tersebut. Pada Tahun 2014 terdapat 9 pengaduan lingkungan
kasus dan
pencemaran
seluruhnya
dapat
terhadap
kasus
tertangani. Hasil
monev
pencemaran lingkungan mendasarkan pada
Standar
Pelayanan
Minimal
bidang Lingkungan Hidup meliputi : a. Pencegahan Pencemaran Air, dari 10 Perusahaan yang ada sudah 10 yang telah dipantau dan diberi pangarahan
pembinaan
pemenuhan
persyaratan
administratif dan teknis. Adapun yang
mentaati
persyatan
administrasi dan teknis baru ada 8 perusahaan. Hal ini berarti ada penambahan 1 (satu) perusahaan yang
mentaati
persyaratan
administrasi, dimana tahun 2013 ada 7 perusahaan. b. Pencegahan
Pencemaran
Udara
dari Sumber Tidak Bergerak, 5 Perusahaan yang ada sudah 5 yang telah dipantau dan diberi pengarahan
permbinaan
pemenuhan
persyaratan
administratif dan teknis. Dari 5 perusahaan
baru
memenuhi
4
yang
persyaratan
administratif dan teknis, sehingga belum ada peningkatan ketaatan dari tahun sebelumnya. c. Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau 154
tanah
untuk
memproduksi
Biomassa,
pemetaan status kerusakan lahan sudah
selesai,
tinggal
proses
penetapan dengan SK Bupati. d. Pelayanan Pengaduan adanya
Tindak
Lanjut
Masyarakat
akibat
dugaan
dapat
pencemaran,
tercapai
Setiap
100%,
pengaduan
karena
masyarakat
langsung ditindak lanjuti . Upaya mengatasi masalah, dilakukan dengan
pembinaan
dan
sosialisasi
bidang Lingkungan Hidup, kepada pemrakarsa
agar
selalu
mentaati
peraturan dalam mengelola usahanya sebagai sarana Pemerintah Daerah dalam penegakan hukum lingkungan, terutama
dalam
upaya
penataan
terhadap bakumutu lingkungan bagi kegiatan/usaha Kebumen,
di
Kabupaten
serta
melibatkan
masyarakat dalam ijin dan usaha pelestarian
lingkungan
hidup,
memberikan pendampingan teknologi dan
pemberian
komposter,
alat
bantuan
alat
biopori,
IPL
komunaldan sarana dan prasarana pengolah sampah serta bantuan bibit tanaman sebagai
yang
berfungsi
penghijauan,
ganda
konservasi
sekaligus berfungsi ekonomi. Adapun
pengaduan
sebanyak
9
pencemaran
semuanya
ditindaklanjuti
155
kasus
dan/atau
lingkungan, penerimaan,
masyarakat
melalui
penelaahan,
dugaan perusakan sudah tindakan verifikasi,
rekomendasi tindak lanjut verifikasi dan penyampaian perkembangan dan hasil
tindak
lanjut
verifikasi
pengaduan kepada pengadu. Tabel 3.67 Target Dan Realisasi Penurunan Kasus Pencemaran Lingkungan Hidup Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA Penurunan kasus pencemaran lingkungan hidup
TARGET TAHUN 2014 95%
REALISASI TAHUN 2014 95%
% CAPAIAN TAHUN 2014 100
Sumber : Kantor LH dan Bappeda
Tabel 3.68 Realisasi Penurunan Kasus Pencemaran Lingkungan Hidup Tahun 2011-2014 TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI INDIKATOR CAPAIAN KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA KINERJA TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 RPJMD 2010-2015 Penurunan kasus 90% 78% 82% 90% 95% pencemaran lingkungan hidup Sumber : Kantor LH dan Bappeda
2.3.3.2. Meningkanya
kualitas
perumahan
dan
pemukiman, dengan pencapaian indikator : 2.3.3.3. Persentase rumah layak huni Indikator
ini
dihitung
dengan
membandingkan jumlah rumah layak huni s/d tahun 2014 (290.515 unit) dengan
jumlah
(293.020 Persentase
unit).
rumah
tahun
Dalam
rumah
2014
indikator
layak
huni
ditargetkan 81,31% terealisasi 99,15%, 156
realisasi
ini
capaiannya
dapat
melampaui target yang direncanakan, hal
ini
karena
ada
kerjasama
Kementerian Perumahan Rakyat dengan Bupati
Kebumen
pada
untuk
bersama-sama
tahun
2011
melaksanakan
pemugaran rumah tidak layak huni menjadi
rumah
layak
huni
dengan
diberikan bantuan stimulan perumahan swadaya/BSPS (sumber dana APBN), pemugaran
perumahan
masyarakat
kurang mampu/P2MKM (sumber dana APBN). Tabel 3.69 Realisasi Persentase Rumah Layak Huni Tahun 2011-2014
INDIKATO R KINERJA Persentase rumah layak huni
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 20102015 27%
REALISA SI KINERJA TH 2011 95,14%
REALISA SI KINERJA TH 2012 97,28%
REALISAS REALISA I KINERJA SI TH KINERJA 2013 TH 2014 98,37%
99,15 %
Sumber : Bapermades dan Bappeda
Bahwa dalam target RPJM adalah 27% dengan penghitungan jumlah rumah yang mendesak ditangani pada akhir tahun 2009 sebanyak 15.578 unit RTLH (27%X15.578 unit RTLH = 4.206 unit RTLH, disesuaikan dengan kemampuan APBD karena pada waktu itu belum ada anggaran dari APBN)
2.4. Misi ke empat Memperluas Jaringan Sosial-Ekonomi Secara Nasional Maupun Internasional Demi Kesejahteraan Rakyat, dengan tujuan : 157
2.4.1. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, dengan sasaran : 2.4.1.1. Meningkatnya fungsi Balai Latihan Kerja, dengan pencapaian indikator : 2.4.1.1.1. persentase kenaikan jumlah peserta pelatihan
kerja/kewirausahaan
di
Balai Latihan Kerja. Indikator
ini
dihitung
dengan
jumlah
peserta
membandingkan
pelatihan kerja s/d 2014 (2250 orang) dikurangi jumlah peserta pelatihan kerja 2010 (72 orang) dengan jumlah peserta
pelatihan
kerja
2010
(72
orang). Indikator persentase kenaikan jumlah peserta
pelatihan
kerja/
kewirausahaan di Balai Latihan Kerja ditargetkan 27 % terealisasi 3025 %, realisasi
kinerja
indikator
ini
melampaui target dan sangat tinggi hal ini karena adanya luncuran 40 (empat
puluh)
paket
pelatihan
berbasis kompetensi yang bersumber dari
dana
Dekonsentrasi
APBN
dengan keseluruhan peserta pelatihan 640 (enam ratus empat puluh) orang. Prosentase kenaikan jumlah peserta pelatihan kerja di BLK menunjukan besarnya minat masyarakat pencari kerja di Kabupaten Kebumen untuk mengikuti pelatihan di BLK. Capaian Kinerja tahun 2014 mencapai angka 3.025 peserta
%
diperoleh pelatihan
dari
Jumlah
kerja
sampai
dengan tahun 2014 dikurangi Jumlah peserta pelatihan kerja tahun 2010
158
dibagi Jumlah peserta pelatihan kerja tahun 2010. Tabel 3.70 Realisasi Persentase Kenaikan Jumlah Peserta Pelatihan Kerja Di Balai Latihan Kerja Tahun 2011-2014
INDIKATOR KINERJA
TARGET CAPAIAN KINERJA RPJMD 2010-2015
REALISASI KINERJA TH 2011
REALISASI KINERJA TH 2012
REALISASI KINERJA TH 2013
REALISASI KINERJA TH 2014
27%
51%
170%
2.136,11%
3.025%
Persentase kenaikan jumlah peserta pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja
Sumber : Dinas Nakertransos dan Bappeda
B. REALISASI ANGGARAN Aspek
keuangan
terselenggaranya Pemerintah
sebagai
fungsi
Kabupaten
salah
satu
sumber
daya
bagi
pemerintahan
dan
pembangunan
bagi
Kebumen
dituangkan
dalam
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 serta Perubahan APBD tahun anggaran 2014. Pengembangan
secara
berkelanjutan
baik
kualitas
maupun
kuantitas indikator kinerja dari indikator kinerja masukan (input), keluaran (out put), hasil (out come) sangat diperlukan untuk dapat mengukur keberhasilan maupun kegagalan secara lebih akuntabel. Dan yang tidak kalah penting adalah perlu dibangun dan dikembangkan suatu sistem informasi pengumpulan dan pengolahan data kinerja yang 159
memadai yang mencakup aspek keuangan maupun aspek non keuangan. Perlu juga disadari bahwa tidak seluruh kegiatan yang direncanakan dapat
terakomodasi
dalam
penyusunan
RAPBD
maupun
dalam
penetapan APBD, karena pertimbangan aspek strategis dan pemenuhan aspirasi masyarakat, serta adanya kebutuhan yang mendesak. Pertanggungjawaban aspek keuangan Pemerintah Kabupaten Kebumen berdasarkan Perubahan APBD tahun anggaran 2014 secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Daerah Realisasi Pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.967.047.779.137,00 yang terdiri dari: Tabel 3.71 Realisasi Pendapatan APBD Tahun 2014 2014
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Realisasi
%
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
163.586.346.000,00
242.079.502.075,00
147,98
2013 (Rp)
131.481.736.502,00
Pendapatan Transfer
1.711.964.781.000,00 1.723.930.277.062,00
100,69 1.495.048.917.519,00
Lain-lain Pendapatan
0,00
1.038.000.000,00
0,00
0,00
yang Sah Jumlah
1.875.551.127.000,00 1.967.047.779.137,00
104,88 1.626.530.654.021,00
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
Pendapatan Pemerintah Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2014 melebihi target sebesar 104,88% dari anggarannya dan naik 20,94% dari realisasi Tahun 2013. Dari tabel dapat terlihat bahwa Pendapatan Transfer merupakan komponen pendapatan yang utama dalam Pendapatan Pemerintah Kabupaten Kebumen sebesar 87,64% dari total realisasi pendapatan. Sedangkan Pendapatan Asli daerah menyokong
Pendapatan
Daerah
sebesar
12,3%
dan
Lain-lain
Pendapatan yang Sah memberikan kontribusi sebesar 0,06 %. Pendapatan Asli Daerah secara nominal mengalami kenaikan dibandingkan
tahun
sebelumnya 160
dimana
pada
Tahun
2013
realisasinya sebesar Rp.131.481.736.502,00 sedangkan Tahun 2014 sebesar
Rp.242.079.502.075,00
atau
naik
sebesar
84,11%,
Pendapatan Transfer realisasinya sebesar Rp1.723.930.277.062,00 atau naik sebesar 15,30%, sedangkan Lain-lain Pendapatan yang Sah Tahun 2014 mengalami kenaikan dibanding Tahun 2013 sebesar Rp.1.038.000.000,00. Hal ini karena adanya realisasi penerimaan hibah air minum yang diterima Pemerintah Kabupaten Kebumen dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. a. Pendapatan Asli Daerah Tabel 3.72 Pendapatan Asli Daerah Tahun 2014 Pendapatan
2014
Asli Daerah Anggaran (Rp) Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Jumlah
%
Realisasi 2013 (Rp)
Realisasi (Rp)
40.347.610.000,00
46.312.651.913,00
114,78
42.012.443.873,00
35.486.648.000,00
43.343.968.696,00
122,14
24.542.086.173,00
7.918.783.000,00
8.008.929.340,00
79.833.305.000,00
144.413.952.126,00
180,89
59.421.015.426,00
163.586.346.000,00
242.079.502.075,00
147,98
131.481.736.502,00
101,14
5.506.191.030,00
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
Dari 4 (empat) objek Pendapatan Asli Daerah semuanya mencapai target yaitu Pendapatan Pajak Daerah sebesar 114,78%, Pendapatan retribusi daerah sebesar 122,14, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar 101,14% dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar 180,89%. 1) Pajak Daerah Pendapatan dari Pajak Daerah Tahun 2014 terealisasi sebesar 114,78% naik sebesar 10,23% dibandingkan pendapatan Pajak Daerah Tahun 2013 yang sebesar Rp42.012.443.873,00. Dari 11 rincian objek pendapatan Pajak Daerah 10 rincian objek pendapatan Pajak Daerah melampaui target, dan 1 rincian objek
161
tidak mencapai target yaitu Pajak Air Tanah dengan pencapaian 98,55 % Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2013 semua rincian objek pendapatan mengalami peningkatan meskipun satu diantaranya tidak mencapai target yaitu Pajak Air Tanah.
Tabel 3.73 Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014
Pajak Daerah
2014 Anggaran (Rp)
Realisasi 2013(Rp)
%
Realisasi (Rp)
308.990.000,00
342.982.886,00
111,00
295.737.232,00
Pajak Restoran
1.600.000.000,00
1.912.266.708,00
119,52
1.665.029.292,00
`Pajak Hiburan
68.000.000,00
79.109.000,00
116,34
68.609.000,00
Pajak Reklame
505.620.000,00
511.190.676,00
101,10
479.570.846,00
16.000.000.000,00
18.578.924.917,00
75.000.000,00
90.833.000,00
121,11
76.597.000,00
78.840.400,00
98,55
83.615.000,00
10.058.800,00
100,58
10.560.500,00
1.673.241.707,00
139,44
1.287.764.801,00
Pajak Hotel
Pajak Penerangan Jalan Pajak Parkir Pajak Air Tanah
80.000.000,00
Pajak Sarang 10.000.000,00 Burung Walet Pajak Mineral Bukan Logam dan 1.200.000.000,00 Batuan Pajak Bumi dan Bangunan 17.500.000.000,00 Perdesaan dan Perkotaan BPHTB
19.459.722.588,00
3.000.000.000,00
3.575.481.231,00
Jumlah 40.347.610.000,00 46.312.651.913,00 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
116,12 16.266.650.732,00
111,20 18.722.237.178,00 119,18
3.056.072.292,00
114,78 42.012.443.873,00
2) Retribusi Daerah Pendapatan dari Retribusi Daerah Tahun 2014 terealisasi 122,14%, naik jika dibandingkan pendapatan Retribusi Daerah Tahun 2013 yang sebesar Rp24.542.086.173,00. Dari 3 (tiga) objek pendapatan Retribusi Daerah hanya satu yang tidak dapat mencapai target yaitu retribusi jasa usaha dengan pencapaian 96,69%, untuk retribusi
Jasa umum dan retribusi perizinan
tertentu terealisasi sebesar 131,83 % dan 109,88% . Dari 18 rincian objek pendapatan Retribusi Daerah tersebut, sebanyak
8
rincian
objek 162
pendapatan
Retribusi
Daerah
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan realisasi Tahun 2013, yaitu Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil turun sebesar 99,74%, Parkir di Tepi Jalan Umum turun sebesar 10,32%, Penggantian Biaya Cetak KK turun sebesar 80,47%, Pemakaian Kekayaan Daerah turun sebesar 24,63%, Retribusi Tempat Pelelangan turun sebesar 0,83%, Retribusi Retribusi Terminal turun sebesar 4,01%, Ratribusi Rumah Potong Hewan turun sebesar 3,21% dan Retribusi Ijin Trayek turun sebesar 12,72%. Objek Retribusi Jasa Umum terealisasi sebesar 131,89% dari target
pendapatan
sebesar
Rp.25.174.873.000,00,
jika
dibandingkan dengan Tahun 2013, realisasi Retribusi Jasa Umum naik sebesar 53,85% dimana realisasi pada Tahun 2013 sebesar Rp.15.315.321.798,00. Rincian objek pada Retribusi Jasa Umum terdapat 8 item, dari target anggaran yang ditetapkan Retribusi
yang
mengalami
Pengendalian
pencapaian
Menara
tertinggi
Telekomunikasi
adalah sebesar
182,54%, sedangkan yang terendah yaitu Retribusi Pelayanan Pasar sebesar 79,18%. Dari 8 Rincian Objek pada Retribusi Jasa Umum yang tidak melampaui target pendapatan yaitu Retribusi Pelayanan
Persampahan/kebersihan
sebesar
95,56%
dan
Retribusi Pelayanan Pasar sebesar 79,18%. Objek
Retribusi
Jasa
Usaha
terealisasi
sebesar
Rp8.607.509.349,00 atau 96,69% dari target pendapatan, jika dibandingkan dengan Tahun 2013 realisasi Retribusi Jasa Usaha meningkat sebesar 7,75% dimana realisasi pada Tahun 2013 sebesar Rp7.988.367.925,00 Rincian objek pada Retribusi Jasa Usaha terdapat 8 item, dari target anggaran yang ditetapkan yang mengalami pencapaian tertinggi adalah Retribusi Tempat Khusus Parkir yaitu sebesar 112,35%, sedangkan yang terendah yaitu Retribusi Tempat rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 90,13%. Dari 8 Rincian objek pada Retribusi Jasa Usaha, tiga diantaranya mencapai target yaitu Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Tempat Khusus Parkir dan Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/Villa. 163
Objek Retribusi Perijinan Tertentu terealisasi sebesar 109,83% dari target pendapatan sebesar Rp1.410.000.000.00. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2013 realisasi Retribusi Perijinan Tertentu naik sebesar 25,05% dimana realisasi pada Tahun 2013 sebesar Rp1.238.396.450,00 Rincian objek pada Retribusi Perijinan Tertentu terdapat 3 item, dari
target
anggaran
yang
ditetapkan
yang
mengalami
pencapaian tertinggi adalah Retribusi Izin Gangguan 119,72% dan pencapaian terendah pada Retribusi Izin Trayek sebesar 64,28%.
Tabel 3.74 Retribusi daerah Tahun anggaran 2014 Retribusi Daerah Anggaran (Rp) Retribusi Jasa Umum Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kebersihan Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil Parkir di Tepi Jalan Umum Pelayanan Pasar Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Penggantian Biaya Cetak KK Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah Tempat Pelelangan Retribusi Terminal Tempat Khusus Parkir
(%)
2014
Realisasi 2013(Rp)
Realisasi (Rp)
25.174.873.000,00 33.187.731.147,00
131,83 15.315.321.798,00
19.663.478.000,00 27.792.465.237,00
141,34 10.880.835.508,00
547.500.000,00
523.210.000,00
95,56
420.201.200,00
2.200.000,00
2.200.000,00
100,00
860.767.500,00
254.000.000,00
294.941.000,00
116,12
328.879.500,00
3.450.000.000,00
2.732.040.900,00
79,19
1.617.235.700,00
400.000.000,00
407.333.010,00
101,83
400.034.890,00
700.000.000,00
1.277.846.000,00
182,55
0
157.695.000,00
157.695.000,00
100,00
807.367.500,00
8.901.775.000,00
8.607.509.349,00
96,69
7.988.367.925,00
1.194.250.000,00
1.265.208.650,00
105,94
1.678.568.900,00
1.000.000.000,00
992.383.099,00
99,23
1.000.644.350,00
450.000.000,00
425.141.200,00
94,47
442.910.100,00
1.200.000.000,00
1.348.212.500,00
112,35
805.291.900,00
164
Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa Rumah Potong Hewan Tempat Rekreasi & Olah Raga Penjualan Produksi Usaha Daerah Retribusi Perizinan Tertentu Ijin Mendirikan Bangunan Ijin gangguan
2.700.000,00
3.040.000,00
112,59
2.780.000,00
120.000.000,00
108.435.000,00
90,36
112.035.000,00
4.610.500.000,00
4.155.851.400,00
90,13
3.648.600.175,00
324.325.000,00
309.237.500,00
95,35
297.537.500,00
1.410.000.000,00
1.548.728.200,00
109,84
1.238.396.450,00
1.200.000.000,00
1.330.571.600,00
110,88
1.026.151.600,00
150.000.000,00
179.587.500,00
119,72
168.056.250,00
60.000.000,00
38.569.100,00
64,28
44.188.600,00
Ijin Trayek
35.486.648.000,00 43.343.968.696,00
Jumlah
122,14 24.542.086.173,00
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pendapatan
dari
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
yang
Dipisahkan Tahun 2014 terealisasi 101,13%, naik sebesar 45,45%
dibandingkan
Daerah
yang
pendapatan
Dipisahkan
Pengelolaan
Tahun
2013
Kekayaan
yang
sebesar
Rp5.506.191.030,00. Dari lima Bagian Laba yang direncanakan dapat menyumbang pendapatan untuk Tahun 2014 empat bagian laba dapat mencapai target yang ditetapkan dan satu bagian laba yaitu bagian laba dari PD Apotik Luk Ulo tidak dapat mencapai target yang ditetapkan.
Tabel 3.75 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
(%)
2014 Anggaran (Rp)
(Rp)
Realisasi (Rp)
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusda/BUMD a. Apotik Luk Ulo 72.600.000,00 71.209.998,00 b. Perusda Air Minum (PDAM) c. PD BPR Bank Pasar d. PD BPR BKK
Realisasi 2013
98,08
57.458.600,00
903.656.459,00
100
908.900.975,00
1.372.738.000,00 1.372.738.884,00
100,00
1.318.652.089,00
2.169.789.000,00 2.169.790.074,00
100,00
1.588.942.363,00
903.656.000,00
165
e. PT Bank Jateng
3.400.000.000,00 3.491.533.925,00
102,69
1.632.147.003,00
Jumlah 7.918.783.000,00 8.008.929.340,00 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
101,13
5.506.191.030,00
4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun 2014 terealisasi 180,89%, naik sebesar 143% dibandingkan Pendapatan Tahun 2013 yang sebesar Rp59.421.015.426,00. Rincian objek pada Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dari 11 rincian obyek yang melampaui target anggaran yang ditetapkan sebanyak 10 rincian objek. Pencapaian target tertinggi pada Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan sebesar 24.349,13% sedangkan yang tidak ada pencapaiannya adalah Penerimaan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah.
Tabel 3.76 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Tahun Anggaran 2014 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Anggaran (Rp) Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan Penerimaan Jasa Giro Bunga Deposito Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Pendapatan denda retribusi Fasilitas Sosial dan Fasilitas
Realisasi 2013
(%)
2014
(Rp)
Realisasi (Rp)
313.500.000,00
1.008.937.000,00
321,82 3.301.200.050,00
2.000.000.000,00
4.389.630.792,00
219,48 2.179.306.881,00
11.000.000.000,00 21.639.644.303,00
196,72 12.545.914.127,00
10.000.000,00
7.900.000,00
0
0
0,00
1.923.581.552,00 24.349,13
234.834.765,00
300.000.000,00
621.960.000,00
207,32
425.450.000,00
760.400.000,00
835.992.896,00
109,94
760.491.150,00
166
Umum Hasil Pengelolaan dana Bergulir Penerimaan Lainnya Pendapatan BLUD Dana Kapitasi JKN pada FKTP Jumlah
45.000.000,00
52.645.000,00
116,98
0,00
2.929.422.000,00 24.924.022.766,00
850,81 5.648.983.358,00
45.482.196.000,00 66.843.649.817,00
146,96 34.324.835.095,00
16.984.887.000,00 22.173.888.000,00
130,55
79.833.305.000,00 144.413.952.126,00
180,89 59.421.015.426,00
0,00
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
b. Pendapatan Transfer Pendapatan Transfer sebesar Rp1.723.930.277.062,00 terdiri dari transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan yaitu Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus, Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Dana Penyesuaian serta Transfer Pemerintah Provinsi yaitu Bagi Hasil Pajak dan Transfer Propinsi Lainnya. Pendapatan Transfer direalisasikan sebesar 100,70% dari target anggaran sebesar Rp1.711.964.781.000,00 dan meningkat 15,3% dari
penerimaan
Tahun
2013.
Untuk
Dana
Perimbangan,
semuanya mencapai target yaitu Dana Bagi Hasil Pajak yang realisasinya 100,96%, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 291,16%, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus masingmasing 100%. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat dari Dana Penyesuaian realisasinya sebesar 100% dan Transfer Pemerintah Provinsi dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak realisasinya sebesar 118,42% dan Pendapatan Transfer Provinsi Lainnya sebesar 99,98%. Tabel 3.77 Rincian Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014 Uraian PENDAPATAN TRANSFER a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Dana Alokasi Umum
167
2014 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) 1.711.964.781.000,00 1.723.930.277.062,00 1 25.898.459.000,00 464.395.000,00
26.146.485.497,00 1 1.352.142.453,00 2
1.125.568.884.000,00 1.125.568.884.000,00 1
Dana Alokasi Khusus 80.709.170.000,00 80.709.170.000,00 1 Jumlah Transfer Pemerintah Pusat -Dana Perimbangan 1.232.640.908.000,00 1.233.776.681.950,00 1 b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Dana Penyesuaian 291.252.654.000,00 291.252.654.000,00 c. Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak 58.926.366.000,00 69.778.066.149,00 1 Pendapatan Transfer Provinsi lainnya 129.144.853.000,00 129.122.874.963,00 Jumlah Pendapatan Transfer 1.711.964.781.000,00 1.723.930.277.062,00 1 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
1) Transfer Pemerintah Pusat – dana perimbangan Realisasi pendapatan dari Dana Perimbangan sebesar 100,09% dari target anggaran sebesar Rp1.232.640.908.000,00 atau meningkat sebesar 8,65% dibandingkan realisasi Tahun 2013 yang
terealisasi
sebesar
Rp1.135.499.305.803,00.
Dana
Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Seluruh objek Dana Perimbangan memenuhi target anggaran yang ditetapkan. a) Bagi Hasil Pajak Bagi
Hasil
Pajak
mencapai
realisasi
sebesar
Rp26.146.485.497,00 atau 100,96% dari target anggaran sebesar
Rp25.898.459.000,00,
dibandingkan
realisasi
tahun 2013 sebesar Rp33.627.116.833,00, realisasi tahun 2014 turun sebesar 22,24%, penurunan ini dikarenakan penurunan realisasi Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang telah menjadi pajak daerah. Dari 2 (dua) rincian objek Bagi Hasil Pajak yang mencapai target adalah pajak Bumi dan Bangunan dengan capaian 119,64 %, untuk pajak Bagi Hasil PPh hanya tercapai 83,5 %. Tabel 3.78 Rincian Dana Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014
Bagi Hasil Pajak Pajak Bumi dan Bangunan
2014 Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
12.496.403.000,00
14.951.731.417,00
168
%
Realisasi 2013 (Rp)
119,64
23.044.063.938,00
Bagi Hasil 13.402.056.000,00 11.194.754.080,00 83,53 PPh Jumlah 25.898.459.000,00 26.146.485.497,00 100.95 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
10.583.052.895,00 33.627.116.833,00
b) Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam realisasi sebesar Rp1.352.142.453,00 dari target anggaran sebesar Rp464.395.000,00, naik sebesar 44,28% dari Tahun 2013 yang realisasinya sebesar Rp937.148.970,00. Dari 4 (empat) item rincian objek Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam, untuk Bagi Hasil Iuran Hak Pengusahaan Hutan mencapai
target
yaitu
sebesar
158,41%
hal
ini
menunjukkan pendapatan Iuran Hak Pengusahaan Hutan pemerintah pusat meningkat sehingga bagi hasil untuk pemerintah daerah juga meningkat. Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi
dan
Eksploitasi
(royalty)
memenuhi
target
sebesar 1.558,27%, Pungutan Hasil Perikanan memenuhi target anggaran pendapatan Tahun 2014 yaitu terealisasi sebesar 397,01%. Sedangkan Penerimaan dari Sektor pertambangan Minyak Bumi terealisasi sebesar 1997,2%. Adapun kontribusi masing-masing rincian objek pada Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam yaitu untuk sub rincian objek Iuran Hak Pengusahaan Hutan sebesar 40,52%, Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi (royalty) sebesar 4,93%, Pungutan Hasil Perikanan kontribusinya sebesar 28,33%, dan Penerimaan dari Sektor pertambangan Minyak Bumi kontribusinya sebesar 26,20% dari total pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak Tahun 2014.
Tabel 3.79 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2014 Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam Iuran Hak Pengusahaan Hutan (IHPH) Iuran Eksploitasi
Realisasi 2013 2014
%
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
345.855.000,00
547.901.951,00
4.280.000,00
169
(Rp)
158,41 403.130.224,00
66.694.385,00 1.558,27
47.178.752,00
(Royalty) Pungutan Hasil 96.517.000,00 383.182.410,00 Perikanan Penerimaa Dari Sektor pertambangan Minyak 17.743.000,00 354.363.707,00 Bumi Jumlah 464.395.000,00 1.352.142.453,00 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
397,01 347.408.873,00
1997,2 139.431.121,00 291,16 937.148.970,00
c) Dana Alokasi Umum (DAU) Realisasi pendapatan dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar
100%
dari
target
Rp1.125.568.884.000,00. Umum
dapat
anggaran
sebesar
Artinya realisasi Dana Alokasi
dikatakan
sama
dengan
alokasi
yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat. Tahun 2014 penerimaan Dana
Alokasi
Umum
meningkat
sebesar
10,14%
dibandingkan realisasi Tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp1.021.871.180.000,00.
Tabel 3.80 Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2014 DAU
%
2014 Anggaran (Rp)
Realisasi 2013 (Rp)
Realisasi (Rp)
Dana 1.125.568.884.000,00 1.125.568.884.000,00 100,00 1.021.871.180.000,00 Alokasi Umum Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
d) Dana Alokasi Khusus Realisasi pendapatan dari Dana Alokasi Khusus sebesar 100% dari target anggaran sebesar Rp80.709.170.000,00 atau naik sebesar 2,08%
dibandingkan realisasi Tahun
2013 yang terealisasi sebesar Rp79.063.860.000,00.
Tabel 3.81 Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2014 Dana Alokasi Khusus
2014 Anggaran (Rp)
DAK Bidang Pendidikan DAK Bidang Kesehatan DAK Bidang
%
Realisasi 2013 (Rp)
Realisasi (Rp)
34.046.530.000,00
34.046.530.000,00
100
40.612.760.000,00
8.144.890.000,00
8.144.890.000,00
100
8.096.540.000,00
6.881.340.000,00
6.881.340.000,00
100
5.920.430.000,00
170
Infrastruktur Jalan DAK Bidang Infrastruktur irigasi DAK Bidang Air Bersih
3.001.240.000,00
3.001.240.000,00
100
2.094.330.000,00
1.995.940.000,00
1.995.940.000,00
100
1.315.430.000,00
DAK Bidang 2.547.260.000,00 2.547.260.000,00 kelautan dan perikanan DAK Bidang 7.637.960.000,00 7.637.960.000,00 Pertanian DAK Bidang 979.280.000,00 979.280.000,00 Lingkungan Hidup DAK Bidang 1.450.570.000,00 1.450.570.000,00 Kependudukan DAK Bidang 2.459.710.000,00 2.459.710.000,00 Perdagangan DAK Bidang 1.516.180.000,00 1.516.180.000,00 Sanitasi DAK Bidang 1.116.880.000,00 1.116.880.000,00 Kehutanan DAK Bidang 475.000.000,00 475.000.000,00 Keselamatan Transportasi Darat DAK Bidang 2.966.510.000,00 2.966.510.000,00 Transportasi Perdesaan DAK Bidang 5.489.880.000,00 5.489.880.000,00 Perumahan dan Permukiman Jumlah 80.709.170.000,00 80.709.170.000,00 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
100
4.759.310.000,00
100
6.112.700.000,00
100
1.009.290.000,00
100
1.282.190.000,00
100
826.440.000,00
100
1.797.340.000,00
100
1.290.040.000,00
100
461.080.000,00
100
3.485.980.000,00
100
0
100
79.063.860.000,00
Berdasarkan tabel di bawah menunjukkan bahwa prosentase kontribusi terbesar yaitu Dana Alokasi Khusus bidang Pendidikan sebesar 42,18%. Dana Alokasi Khusus bidang Kesehatan sebesar 10,09% dan Dana Alokasi Khusus bidang Infrastruktur Jalan sebesar 8,53%. Dominan ketiga bidang karena
sejalan
dengan
komitmen
pemerintah
yang
memprioritaskan peningkatan tingkat pelayanan pada bidang pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur jalan untuk mendukung mobilitas dan aksesibilitas. Dominasi ketiga bidang tersebut ditunjukkan dengan sebagian besar Dana Alokasi Khusus teralokasi pada ketiga bidang tersebut yang mencapai prosentase 60,8%. Tabel 3.82 Kontribusi Masing-Masing Bidang Tahun Anggaran 2014 DAK
Anggaran (Rp)
171
Realisasi (Rp)
Sharing/
Kontribusi (%) DAK Bidang Pendidikan DAK Bidang Kesehatan DAK Bidang Infrastruktur Jalan DAK Bidang Infrastruktur irigasi DAK Bidang Infrastruktur Air Bersih
34.046.530.000,00
42,18
8.144.890.000,00
34.046.530.000,0 0 8.144.890.000,00
6.881.340.000,00
6.881.340.000,00
8,53
3.001.240.000,00
3.001.240.000,00
3,71
1.995.940.000,00
1.995.940.000,00
2,47
DAK Bidang kelautan 2.547.260.000,00 2.547.260.000,00 dan perikanan DAK Bidang 7.637.960.000,00 7.637.960.000,00 Pertanian DAK Bidang 979.280.000,00 979.280.000,00 Lingkungan Hidup DAK Bidang 1.450.570.000,00 1.450.570.000,00 Kependudukan DAK Bidang 2.459.710.000,00 2.459.710.000,00 Perdagangan DAK Bidang Sanitasi 1.516.180.000,00 1.516.180.000,00 DAK Bidang 1.116.880.000,00 1.116.880.000,00 Kehutanan DAK Bidang 475.000.000,00 475.000.000,00 Keselamatan Transportasi Darat DAK Bidang 2.966.510.000,00 2.966.510.000,00 Transportasi Perdesaan DAK Bidang 5.489.880.000,00 5.489.880.000,00 Perumahan dan Permukiman Jumlah 80.709.170.000,00 80.709.170.000,00 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
3,15
10,09
9,46 1,23 1,79 3,04 1,87 1,38 0,60
3,67
6,80
100,00
2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya-Dana Penyesuaian Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus realisasinya sebesar Rp291.252.654.000,00 atau 100%, dana ini merupakan dana penyesuaian untuk Tunjangan Fungsional Guru Non Sertifikasi dan Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah yang diterima Kas Umum Daerah pada Tahun 2014. 3) Transfer Pemerintah Provinsi Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun 2014 sebesar Rp69.778.066.149,00
dan
Pendapatan
Lainnya sebesar Rp129.112.874.963,00. a) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 172
Transfer
Provinsi
Realisasi pendapatan dari objek pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi sebesar 118,41% dari target anggaran sebesar Rp58.926.366.000,00. Jika dibandingkan dengan pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun 2013 sebesar Rp66.179.825.253,00, pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,43%.
Tabel 3.83 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun Anggaran 2014 Bagi Hasil Pajak Provinsi
2014 Anggaran (Rp)
(%)
Realisasi 2013 (Rp)
Realisasi (Rp)
Bagi Hasil PKB 16.500.000.000,00 18.602.452.218,00 Bagi Hasil BBNKB 19.756.856.000,00 22.588.272.485,00 Bagi Hasil PBBKB 17.000.000.000,00 22.552.745.000,00 Bagi Hasil P3AP 270.000.000,00 199.136.634,00 Bagi Hasil 5.399.510.000,00 5.835.459.812,00 Penerimaan Cukai Hasil Tembakau Jumlah 58.926.366.000,00 69.778.066.149,00 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
112,74 17.451.458.451,00 187,07 23.471.283.482,00 135,99 18.081.421.415,00 117,08 238.989.670,00 122,72 6.963.672.235,00
153,69 66.179.825.253,00
Tabel 3.84 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun Anggaran 2014 Kontribusi Bagi Hasil Pajak Provinsi Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor Bagi Hasil BBNKB Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Bagi Hasil Pajak Air Permukaan Bagi Hasil Penerimaan Cukai Hasil Tembakau Jumlah
Realisasi (Rp)
(%)
18.602.452.218,00
26,65
22.588.272.485,00 22.552.745.000,00
32,36 32,32
199.136.634,00
0,28
5.835.459.812,00
8,36
69.778.066.149,00
100,00
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
b) Pendapatan Transfer Provinsi Lainnya Pendapatan Transfer Provinsi Lainnya merupakan realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi yang untuk Tahun 2014 173
diterima sebesar Rp129.122.874.963,00 atau 99,98% dari anggarannya yang sebesar Rp129.144.853.000,00, dan naik sebesar 74,97% bila dibandingkan dengan penerimaan Tahun 2013 yang sebesar Rp73.793.245.463,00 Rincian penerimaan Bantuan Keuangan dari Provinsi Tahun 2014 sebagai berikut: (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan
Keuangan untuk Tentara Manunggal Masuk Desa Keuangan untuk Profil Daerah Keuangan untuk Primatani Keuangan untuk Sarana dan Prasarana Keuangan untuk FEDEP Keuangan untuk Pendidikan Keuangan bersifat Umum dari Retribusi Tera dan Tera Ulang Keuangan bersifat Umum dari Sumbangan Pihak Ketiga Kay Jumlah Bantuan Keuangan dari Provinsi
c. Penerimaan dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Realisasi pendapatan dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp.1.038.000.000,00% merupakan pendapatan hibah air minum yang diterima Pemerintah Kabupaten Kebumen dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang diterima di Tahun 2014. Tabel 3.85 Penerimaan dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
2014
Anggaran (Rp) Pendapatan Hibah Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi Jumlah
%
Realisasi 2014 (Rp)
Realisasi (Rp)
0,00
1.038.000.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.038.000.000,00
0,00
0,00
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, Tahun 2014
2. Belanja Daerah
174
Untuk Belanja Tahun Anggaran 2014 yang dianggarkan sebesar Rp2.050.427.145.000,00
terealiasi
92,99%
atau
sebesar
Rp1.906.761.909.291,00 apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2013
yang
sebesar
Rp1.548.176.706.140,00
maka
mengalami
kenaikan sebesar 23,16%.
Tabel 3.86 Realisasi Anggaran Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 2014
Uraian Belanja Anggaran (Rp) Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tak Terduga Belanja Transfer JUMLAH
Realisasi 2013 (Rp)
% Realisasi (Rp)
1.468.192.741.000,00 1.360.646.216.926,00 500.532.215.000,00 465.783.056.988,00 945.478.000,00 30.000.000,00
92,67 93,06 3,17
1.191.647.569.927,00 286.958.914.202,00 42.901.700,00
80.756.711.000,00 80.302.635.377,00 2.050.427.145.000,00 1.906.761.909.291,00
99,44 69.527.320.311,00 92,99 1.548.176.706.140,00
Sumber data DPPKAD tahun 2014
3. Kinerja Keuangan Alokasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja pada tahun 2014 antara lain : a. Urusan wajib 1) Pendidikan Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kebumen, telah dialokasikan anggaran dari Tahun 2010-2014 yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen, APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBN sebagaimana Tabel berikut : Tabel 3.87 Anggaran Dan Realisasi Urusan Pendidikan Yang Bersumber Dari APBD Kabupaten Kebumen Dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
77.596.625.540
59.228.235.752
2011
169.294.707.000
116.961.974.547
2012
138.200.066.000
118.476.816.157
2013
372.646.025.000
305.772.415.115
2014
109.624.657.000
88.265.785.576
175
Sumber data: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kebumen, 2014
Tabel 3.88 Anggaran Dan Realisasi Urusan Pendidikan Yang Bersumber Dari APBD Provinsi Dan APBN Dari Tahun 2012-2014 Tahun
APBD Provinsi Anggaran
APBN
Realisasi
Anggaran
Realisasi
2012
3.205.000.000
3.205.000.000
81.737.516.000
81.737.516.000
2013
810.000.000
805.500.000
144.962.498.000
131.477.273.000
2014
27.672.511.000
26.086.871.945
54,082,777,000
35.307.091.253
Sumber data: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kebumen, 2014
2) Kesehatan Penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah dan Bagian Kesra Setda Kabupaten Kebumen. Program di bidang kesehatan ini mengacu pada terlaksananya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, serta pelayanan kesehatan rujukan yang dilaksanakan oleh RSUD. Selain itu juga, ditujukan untuk terlaksananya
penyelidikan
epidemiologi,
penanggulangan
kejadian luar biasa, dan program promosi kesehatan. Tabel 3.89 Alokasi Anggaran Urusan Kesehatan Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
38.165.619.875
35.189.068.886
2011
42.355.255.000
37.943.931.283
2012
57.927.008.000
47.219.844.881
2013
128.589.721.000
111.727.501.314
2014
195.628.494.000
188.927.909.855
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Pemerintah Kabupaten Kebumen juga mendapatkan alokasi berupa dana tugas pembantuan dari Pemerintah Pusat yang diterima Pemerintah Kabupaten Kebumen dan dilaksanakan 176
oleh
Dinas
Kesehatan
Rp16,927,067,500,00.
selama
Tahun
Pelaksanaan
2010-2014
dana
tersebut
sebesar sebagai
berikut: Tabel 3.90 Pagu anggaran Dana Tugas Pembantuan Pada Dinas Kesehatan Tahun 2010-2014 No. 1.
Dasar Hukum DIPA No. 0274/02403.3/XIII/2010 Tgl. 1312-2009
2.
DIPA No. 0020/02403.1/-/2010 Tgl. 1312-2009
3.
Keppres No. 26/2010 ttg Rincian ABPP dan SPRKAKL No. STAP024.03.060/AG/2011 dan DNA No. 03/024.03/2011 DIPA No. 2503/02403.4.01/13/2012 Tgl. 9 Des 2012 DIPA 024.03.4.039597/201 3 DIPA 024.04.4.032355/201 3 DIPA 024.05.032352/2013
4. 5. 6. 7.
8.
DIPA 024.03.4.039597/201 4
Program/Kegiatan Program Upaya Kesehatan
Anggaran 319.967.500
Program Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar termasuk Biaya Operasional (BOK) Program bantuan operasionalkesehatan (BOK), dan pelaksana bidang pelayanan kesehatan.
777.000.000
2.550.000.000
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak Program Pembinaan Upaya Kesehatan
6.042.750.000
Program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan Program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak
504.850.000
3.011.250.000 500.000.000
3.221.250.000
Sumber : Bappeda Kab. Kebumen, 2014
3) Pekerjaan Umum Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2014 Urusan Pekerjaan Umum pada mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp299.769.877.000,00. Dari
anggaran
Rp290.703.888.659,00
tersebut atau
177
terealisasi sebesar
96,98%.
sebesar Dalam
pelaksanaannya, Urusan Pekerjaan Umum ini dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Alokasi anggaran pada urusan pekerjaan umum yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.91 Anggaran dan Realisasi Urusan Pekerjaan Umum Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
76.151.001.764
62.224.022.887
2011
132.758.957.000
124.920.969.018
2012
121.092.572.000
100.375.826.367
2013
146.560.057.000
138.114.428.272
2014
299.769.877.000
290.703.888.659
Sumber data: Dinas PPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Disamping anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen, untuk urusan pekerjaan umum, pada tahun 20102014 juga mendapatkan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBN. Tabel 3.92 Anggaran dan Realisasi Urusan Pekerjaan Umum Yang Bersumber dari APBD Provinsi dan APBN dari Tahun 2010-2014 Tahun
APBD Provinsi Anggaran
2010
APBN
Realisasi
Realisasi
52.510.000.000
51.836.452.700
450.000.000
52.795.000.000
51.887.580.000
2012
23.519.633.000 23.448.886.000
22.107.500.000
21.764.500.000
2013
48.182.800.000 46.682.800.000
50.270.160.000
49.980.280.000
2014
87.461.126.000 85.823.031.600
6,837.077.900
6,837.077.900
2011
15.900.220.000 15.870.867.560
Anggaran
450.000.000
Sumber data: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kebumen, 2014
4) Perumahan Rakyat 178
Pada Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Kebumen telah melaksanakan kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu (P2MKM) sebanyak 1.205 unit rumah yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Kebumen dan 987 rumah dari anggaran APBN/ BSPS dengan realisasi sebesar Rp311.963.888,00 dari total anggaran yang direncanakan sebesar Rp366.844.000,00 atau sebesar 85,04%. Target
terkait
urusan
perumahan
rakyat
di
Kabupaten
Kebumen adalah untuk menyelesaikan sejumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Kebumen. Dari
jumlah RTLH
sebanyak 14.248 di tahun 2011, maka pada akhir tahun 2015 diharapkan sudah dapat teratasi 100%. Hingga akhir tahun 2014, sudah dilakukan rehabilitasi terhadap 2.269 rumah, yang sumber pendanaannya diperoleh dari berbagai sumber. Capaian kinerja urusan perumahan Kabupaten Kebumen selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.93 Capaian Kinerja Urusan Perumahan Kabupaten KebumenTahun 2010-2014 NO.
KONDISI RUMAH
1.
Jumlah Rumah
2.
Jumlah RTLH
3. 4.
2010
2011
2012
2013
2014
293.020
293.020
293.020
293.020
293.020
15.168
14.248
8.012
4.774
2.505
Penanganan RTLH
0
912
6.236
3.238
2.269
Rasio RLH (100–rasio RTLH)
0
95,14%
97,28%
98,38%
99,15%
Sumber data: Bapermades Kabupaten Kebumen, 2014
Adapun
besarnya
anggaran
kegiatan
untuk
kegiatan
pembangunan perumahan bagi Masyarakat Kurang Mampu Tahun 2010-2014 dapat dilihat pada tabel 24 berikut: a) Sumber dana APBD Kabupaten Kebumen
Anggaran Kegiatan Untuk Pembangunan Perumahan bagi Masyarakat Kur Tabel 3.94 Anggaran Kegiatan Untuk Pembangunan Perumahan bagi Masyarakat Kurang Mampu bersumber dari APBD Tahun 2010-2014: 179
No
Tahun
1
2010
Anggaran (Rp) 2.000.000.000,00
2
2011
3
Jumlah Rumah
Jumlah Desa
Jumlah S
400
80
1.827
2.000.000.000,00
400
80
2.127
2012
2.400.000.000,00
400
80
3.151
4
2013
6.348.000.000,00
1.058
251
10.058
5
2014
9.022.500.000,00
1.203
180
14.255
21.7705000.000,00
3.461
Jumlah
31.420
Sumber data: Bapermades Kabupaten Kebumen, 2014
b) Sumber dana APBD Provinsi Jawa Tengah Tabel 3.95 Anggaran Kegiatan Untuk Pembangunan Perumahan bagi Masyarakat Kurang Mampu bersumber dari APBD Provinsi Jawa tengah Tahun 2010-2014 Anggaran (Rp)
No
Tahun
1
2010
90.000.000,00
18
3
36
2
2011
185.000.000,00
37
6
74
3
2012
115.000.000,00
23
4
46
4
2013
290.000.000,00
58
7
116
5
2014
380.000.000,00
50
5
140
622.000.000,00
186
Jumlah
Jumlah Rumah
Jumlah Desa
Jumlah S
412
Sumber data: Bapermades Kabupaten Kebumen, 2014
c) Sumber dana APBN (Kementrian Perumahan Rakyat) Tabel 3.96 Anggaran Kegiatan Untuk Pembangunan Perumahan bagi Masyarakat Kurang Mampu bersumber dari APBN Tahun 2010-2014 No Tahun
Anggaran (Rp)
Jumlah Rumah Jumlah Desa
Jumlah Swadaya (R
1
2011
2.850.000.000,00
475
19
950.000.000
2
2012
31.146.000.000,00
5.191
129
12.540.000.000
3
2013
14.970.000.000,00
1.996
54
3.183.000.000
4
2014
7.402.500.000,00
987
18
2.961.000.000
56.368.500.000,00
8.649
Jumlah
Sumber data: Bapermades Kabupaten Kebumen, 2014
180
19.634.000.000
d) Sumber Dana Lainnya (Dana Sosial UPK PNPM MPd, BAZDA dan CSR BNI Tabel 3.97 Anggaran Kegiatan Untuk Pembangunan Perumahan bagi Masyarakat Kurang Mampu bersumber dari dana lainnya Tahun 2010-2014 Anggaran (Rp)
No Tahun
Jumlah Rumah Jumlah Desa
Jumlah Swadaya (Rp
1
2012
2.382.000.000,00
397
397
952.800.000,0
2
2013
1.064.100.000,00
153
33
108.000.000,0
3
2014
150.000.000,00
29
29
15.000.000,0
3.596.100.000,00
579
Jumlah
1.075.800.000,0
Sumber data: Bapermades Kabupaten Kebumen, 2014
Selain dana
itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan berupa
kegiatan
penataan
lingkungan
permukiman
sebesar Rp300.000.000,00 yang langsung diberikan kepada masyarakat.
5) Penataan Ruang Pada Tanggal 17 Desember 2010 telah diterbitkan Rekomendasi Gubernur Jawa Tengah tentang Persetujuan Penataan Ruang untuk Kabupaten Kebumen. Target pada tahun 2011 adalah memperoleh rekomendasi Menteri Pekerjaan Umum. Sedangkan target di tahun 2012 adalah berupaya untuk penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten
Kebumen
Tahun
2011-2031
menjadi
Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen. Program yang dilaksanakan pada tahun 2012 adalah Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Program Perencanaan Tata Ruang. Adapun alokasi anggaran dan realisasinya dari tahun 2010 sampai dengan 2014, adalah sebagai berikut:
181
Tabel 3.98 Anggaran dan Realisasi Urusan Penataan Ruang Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
50.000.000
25.590.000
2011
1.675.000.000
1.611.058.158
2012
115.000.000
89.888.850
2013
100.000.000
76.756.480
2014
500.000.000
408.703.529
Sumber data: Bapeda Kabupaten Kebumen, 2014
Sebagai tambahan target RPJM untuk Urusan Tata Ruang hanya sampai pada penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen dan ini telah ditetapkan pada tahun 2012.
6) Perencanaan Pembangunan Alokasi anggaran pada urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2010-2014 sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.99 Anggaran Dan Realisasi Urusan Perencanaan Pembangunan Yang Bersumber Dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
3.546.709.450
2.939.296.131
2011
2.590.264.000
2.303.191.843
2012
3.252.702.000
2.884.983.247
2013
4.994.656.000
4.509.378.331
2014
5.588.207.000
4.857.787.519
Sumber data: Bapeda Kabupaten Kebumen, 2014
182
7) Perhubungan Alokasi anggaran yang bersumber dari APBD pada urusan Perhubungan sebagai berikut : Tabel 3.100 Anggaran dan Realisasi Urusan Perhubungan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
1.024.781.000
953.757.604
2011
1.580.237.000
1.469.047.944
2012
2.190.358.000
1.883.648.482
2013
3.869.785.000
3.345.298.183
2014
4.397.548.000
4.092.791.467
Sumber data: Bapeda Kabupaten Kebumen, 2014
8) Lingkungan Hidup Alokasi anggaran Urusan Lingkungan Hidup dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014, dapat dilihat pada tabel 21.
Tabel 3.101 Anggaran dan Realisasi Urusan Lingkungan Hidup Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
2.019.007.000
1.933.909.639
2011
4.523.557.000
4.379.150.738
2012
3.759.470.000
3.566.711.660
2013
10.768.355.000
10.168.457.363
2014
16.176.511.000
14.928.355.600
Sumber data: Bapeda Kabupaten Kebumen, 2014
183
9) Pertanahan Alokasi anggaran pada urusan pertanahan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.102 Anggaran dan Realisasi Urusan Pertanahan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
72.205.500
36.812.440
2011
236.000.000
150.900.752
2012
148.000.000
118.501.650
2013
275.000.000
63.726.300
2014
275.000.000
223.338.267
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Pada Tahun 2013, kegiatan urusan pertanahan penyerapan yang rendah, dikarenakan atas hak untuk pengurusan tanah masih banyak yang belum jelas sehingga memerlukan penelitian bukti-bukti lebih lanjut dan belum bisa diproses oleh Kantor Pertanahan. Adapun perkembangan kegiatan pensertifikatan tanah aset Pemerintah Kabupaten Kebumen sejak 2010 sampai dengan 2014 dapat dilihat dalam tabel 24. Tabel 3.103 Data Pensertifikatan Tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2014 NO
Tahun
1. 2010 2. 2011 3. 2012 4. 2013 5. 2014 Jumlah Total
Banyaknya Sertifikat Tanah yang telah terbit 4 142 22 19 41 217
Masih Dalam Proses 39 36 24 4 35 131
Sumber data : Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab. Kebumen, 2014
184
10) Kependudukan dan Catatan Sipil Alokasi anggaran untuk Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dari tahun 2010 sampai dengan 2014, sebagai berikut: Tabel 3.104 Anggaran dan Realisasi Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
4.025.397.000
3.381.667.168
2011
1.716.652.000
1.647.787.963
2012
6.701.899.000
5.387.840.017
2013
4.849.821.000
4.651.643.196
2014
4.638.673.000
3.892.881.145
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Alokasi anggaran pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen, adalah sebagai berikut: Tabel 3.105 Anggaran dan Realisasi Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
135.000.000
117.754.953
2011
121.000.000
120.413.900
2012
585.470.000
580.847.123
2013
1.016.986.000
992.131.130
2014
610.427.000
532.366.535
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
185
12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Alokasi Anggaran Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dari Tahun 2010-2014 yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut: Tabel 3.106 Anggaran dan Realisasi Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
2.468.816.000
2.395.032.408
2011
2.565.266.000
2.327.368.002
2012
2.842.416.000
2.640.705.629
2013
3.387.236.000
3.337.280.758
2014
4.467.794.000
4.303.980.986
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
13) Sosial Dalam melaksanakan urusan sosial, Pemerintah Kabupaten Kebumen mengalokasikan anggaran urusan sosial pada APBD sebagai berikut. Tabel 3.107 Anggaran dan Realisasi Urusan Sosial Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
303.000.000
292.158.969
2011
647.500.000
621.228.970
2012
1.408.800.000
1.295.804.826
2013
1.929.472.000
1.844.741.820
2014
2.681.500.000
2.448.055.223
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Pada Tahun 2014, program yang dilaksanakan yaitu Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial
(PMKS)
Lainnya, Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan 186
Sosial, Program Pembinaan para penyandang cacat dan trauma, Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo, dan Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. Khusus Sosial
penanganan (PMKS)
di
Penyandang Kabupaten
Masalah Kebumen
Kesejahteraan Tahun
2014
dilaksanakan melalui beberapa program yaitu : a) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan PMKS lainnya/ Kegiatan Fasilitasi
Manajemen bagi Keluarga Miskin. Output program ini sebanyak 240 orang dan 200 orang dengan anggaran sebesar Rp678.500.000,00 dan berlokasi di 7 kecamatan yaitu Sadang, Ambal Mirit, Rowokele, Buayan, Sruweng, dan Puring b) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan PMKS lainnya/ Kegiatan Pelatihan
Keterampilan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Output program ini sebanyak 75 orang lanjut usia dengan anggaran sebesar Rp335.000.000,00 dan berlokasi di 13 kecamatan yaitu Sadang, Kutowinangun, Puring, Sruweng, Buayan,
Klirong,
Karanganyar,
Kebumen,
Pejagoan,
Adimulyo, Alian, Ambal, dan Buluspesantren. c) Program
Pelayanan
dan
Rehabilitasi
Sosial/
Kegiatan
Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Anak Jalanan termasuk Penyandang Cacat Berat Output program ini sebanyak 50 orang anak terlantar, 50 anak jalanan dan 150 anak berkebutuhan khusus yang tersebar di kecamatan Alian, Karangsambung, Buayan dan Poncowarno dengan anggaran sebesar Rp280.000.000,00. d) Program Pembinan Penyandang cacat dan eks Trauma/ Kegiatan Para Penyandang Cacat & Eks Trauma Output program ini 26 orang penyandang cacat yang tersebar di 12 kecamatan yaitu Kuwarasan, Buayan, Rowokele, Puring, Ambal, Gombong, Sempor, Rowokele, Sruweng, Kebumen, Adimulyo dan Puring dengan anggaran sebesar Rp70.000.000,00.
187
e) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi Penghuni
Panti Asuhan
(Bantuan peralatan sekolah) Outputnya sebanyak 300 orang dan 650 orang anak/ penghuni
panti
dengan
anggaran
sebesar
Rp275.000.000,00 f) Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan
Sosial/ Kegiatan Peningkatan Jenjang Kerjasama PelakuPelaku Usaha Kesejahteraan Sosial Output kegiatan ini yaitu sebanyak 35 orang peserta dengan anggaran sebesar Rp20.000.000,00. g) Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan
Sosial/ kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat bagi Pengurus Karang Taruna Output kegiatan ini yaitu 26 kelompok Karang Taruna dari 26 kecamatan dengan anggaran sebesar Rp115.000.000,00.
14) Ketenagakerjaan Alokasi anggaran Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2010-Tahun 2014 yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut: Tabel 3.108 Anggaran dan Realisasi Urusan Ketenagakerjaan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
546.840.000
512.805.248
2011
774.912.000
750.922.092
2012
1.175.108.000
1.093.572.271
2013
1.652.648.000
1.560.728.765
2014
3.352.203.000
3.026.807.580
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Program yang dilaksanakan dari dana APBD Kabupaten antara lain Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; Program Peningkatan Kesempatan Kerja; dan
188
Program
Perlindungan
dan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan.
15) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Alokasi anggaran untuk Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sumber dana APBD Kabupaten Kebumen dari tahun 2010-2014, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.109 Anggaran dan Realisasi Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
1.727.624.000
1.473.058.000
2011
1.669.446.989
1.436.147.034
2012
1.422.657.000
1.356.444.217
2013
3.326.642.000
2.911.864.980
2014
3.448.189.000
3.322.214.849
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Pada tahun 2014 ada 7 (tujuh) program yang dilaksanakan antara lain: program pelayanan administrasi perkantoran, program
peningkatan
sarana
dan
prasarana,
program
pengembangan data/ informasi, program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif, program pengembangan kewirausahaan
dan
keunggulan
kompetitif
Usaha
Kecil
Menengah, program pengembangan system pendukung usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, serta program peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi. Adapun kegiatan yang dilaksanakan merupakan wujud nyata kebijakan pengembangan koperasi dan UMKM. Dalam rangka peningkatan koordinasi, sinkroniasi dan kemitraan dengan semua pihak dalam pemberdayaan KUMKM, dilaksanakan kegiatan
sosialisasi
kebijakan
tentang
UMKM,
kegiatan
perencanaan koordinasi dan pengembangan Usaha Kecil Menengah, kegiatan fasilitasi pengembangan UMKM, Fasilitasi 189
pengembangan penyelenggaraan sarana
sarana
promosi
hasil
kewirausahaan,
pemasaran
produk
produksi,
kegiatan
Usaha
Kecil
kegiatan
pengembangan Menengah,
dan
kegiatan penyelenggaraan IRT, IK dan IM. Kegiatan ini ditujukan kepada pelaku Koperasi dan UMKM di Kabupaten Kebumen agar stakeholder saling terhubung dan bersinergi dalam pengembangan UMKM. Selain itu, kegiatan-kegiatan ini bertujuan meningkatkan penyerapan informasi dan programprogram pemerintah dalam rangka pemberdayaan KUMKM. Dalam rangka meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi agar
tumbuh
dan
berkembang
dengan
sehat,
juga
dilaksanakan kegiatan penyelenggaraan kegiatan pelatihan manajemen pengelolaan Koperasi/ KUD, kegiatan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan koperasi, kegiatan pembinaan pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi, kegiatan peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi serta Monev terhadap koperasi. Kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas Koperasi dan pelaku
UMKM
sehingga
nantinya
mampu
menciptakan
keuntungan dan efisiensi kolektif. Sedangkan hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: pelatihan kewirausahaan/ Achievement Motivation Training (AMT) dan bintek UMKM; pelatihan manajemen pengelolaan Koperasi/ KUD; sosialisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual kepada UMKM; monitoring dan pembinaan terhadap UMKM yang menerima fasilitasi dari pemerintah; bantuan alat untuk produk lokal bagi UMKM, serta pembinaan pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi. Dinas Koperasi dan UMKM
tahun 2014 juga melaksanakan
kegiatan yang dananya bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah dengan alokasi sebesar Rp30.000.000,00 berupa kegiatan : a) Kegiatan fasilitasi pengendalian dan pengawasan koperasi, dengan peserta 30 koperasi dan pengawasan bagi 80 koperasi dengan anggaran Rp18.000.0000,-.
190
b) Kegiatan Fasilitasi penilaian koperasi, dengan peserta sebanyak 30 orang dan koperasi yang dinilai sebanyak 45 koperasi dengan anggaran Rp12.000.000,-. Sedangkan kegiatan yang bersumber dana dari APBN dengan anggaran sebesar Rp1.927.000.000,00 yaitu : a) Kegiatan pelatihan vocational berbasis gender, peserta sebanyak
30
Rp20.000.000,-.
orang Dan
dengan
anggaran
sebesar
kegiatan
reorientasi
peserta
pascapelatihan dengan peserta. b) Bantuan pembangunan TPKU (Tempat Praktek Ketrampilan Usaha) di Kopontren Kecamatan Petanahan dan Koperasi Lohjinawi
Gombong
dengan
senilai
masing-masing
Rp100.000.000,-. c) Bantuan
perbengkelan
perahu
di
KUD
Minopawurnis
senilai Rp100.000.000,-. d) Pendampingan KUR oleh BMT Al Barokah Rowokele, KSU Mandiri Sejahtera Buayan, KJKS Nagin, BMT Ash Shidiq Kebumen, BMT Artha Maulana dengan nilai masing-masing Rp22.000.000,-. e) Bantuan pembangunan UKM Mart kepada KUD baru Karangsambung senilai Rp65.000.000,-. f) Bantuan
pengembangan
karbon
aktif
kelapa
terpadu
minyak goreng di KUD Sri Utami Petanahan senilai Rp900.000.000,-. g) Bantuan social permodalan bagi BMT KSU Nuku Kebumen, BMT Ad Dhuha Gombong dan Kopwan Sri Kandi Sruweng masing-masing Rp50.000.000,-. h) Bantuan penataan PKL oleh KUD Subur Rowokele senilai Rp432.000.000,-. i) Kegiatan
pengembangan
potensi
lokal
untuk
sangkar
burung dan bantuan alat kepada 30 orang dengan nilai Rp50.000.000,. j) Kegiatan penumbuhan wirausaha baru bagi 25 orang. k) Kegiatan peningkatan ketrampilan usaha produktif bagi 25 orang. l) Kegiatan test produk bagi kerajinan sangkar burung dengan peserta sebanyak 30 orang. 191
m) Kegiatan fasilitasi sertifikasi halal bagi 5 UMKM. n) Kegiatan fasilitasi P-IRT bagi 22 orang.
16) Penanaman Modal Alokasi anggaran untuk urusan penanaman modal yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari tahun 20102014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.110 Anggaran dan Realisasi Urusan Penanaman Modal Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
472.817.000
447.394.242
2011
445.544.000
409.939.560
2012
399.600.000
346.364.417
2013
860.954.000
829.305.078
2014
1.870.355.000
1.811.825.282
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Pada
Tahun
Peningkatan kegiatan
2014
Program
Promosi
dan
Peningkatan
yang
dilaksanakan
Kerjasama
fasilitas
Investasi
terwujudnya
yaitu dengan
kerjasama
strategis antar usaha besar dan usaha kecil menengah; Koordinasi
perencanaan
dan
pengembangan
penanaman
modal; Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah dan dunia usaha; Penyelenggaraan pameran; dan Monitoring evaluasi. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam negeri dengan
kegiatan
fasilitasi
kemudahan
perizinan
pengembangan usaha; dan kegiatan peningkatan pelayanan perizinan; 17) Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kebumen secara rutin pada tahun 2010-2014 mengalokasikan anggaran pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah guna memfasilitasi grup kesenian dan kebudayaan untuk dapat tampil dalam event-event kesenian 192
dan kebudayaan baik tingkat kabupaten maupun tingkat nasional. Selengkapnya sebagai berikut: Tabel 3.111 Anggaran dan Realisasi Urusan Kebudayaan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
293.000.000
282.049.300
2011
186.500.000
184.594.940
2012
349.000.000
331.093.078
2013
524.942.000
516.936.250
2014
838.500.000
810.207.888
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Kebumen telah melaksanakan kegiatan dalam rangka pelestarian budaya, mengembangkan budaya dan menfasilitasi grup kesenian dan kebudayaan
untuk
dapat
tampil
dalam
event-event
kebudayaan yang diselenggarakan baik tingkat kabupaten maupun tingkat nasional. Program yang dilaksanakan antara lain Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya
dan
Program
Pengelolaan
Keragaman
Budaya. Program pengelolaan Kekayaan Budaya dijabarkan ke dalam kegiatan Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah
air.
Adapun
output
untuk
kegiatan
ini
adalah
terpeliharanya benda cagar budaya daerah di Kabupaten Kebumen. Sedangkan untuk program Pengelolaan Keragaman Budaya dijabarkan dalam kegiatan Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah yang outputnya berupa pembinaan seniman dan seniwati serta terpenuhinya kebutuhan alat seni tradisional. kebudayaan
dan
kegiatan
daerah
(Kuota
Pengembangan Kecamatan)
kesenian yang
dan
outputnya
berupa pembinaan kesenian/ kebudayaan daerah. Data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Kebumen
pada
Tahun
2014
di
Kabupaten
Kebumen terdapat 316 group seni dan budaya yang terdiri 193
dari : wayang kulit 129 group, kuda lumping 78 group, campursari 4 group, angguk 1 group, rebana 27 group, karawitan 4 group, jamjaneng 16 group, calung 4 group, lengger 5 group, kethoprak 38 group, seni peran 1 group, sanggar seni 6 group, cepetan 1 group, angklung 1 group dan teater
1
group.
Sedangkan
untuk
banyaknya
even/
penyelenggaraan kegiatan seni budaya pada tahun 2014 dilaksanakan 11 jenis kegiatan yang terdiri dari festival seni dan
budaya
2014
sebanyak
9
kali
dan
sarana
penyelenggaraan seni dan budaya sebanyak 2 kali. 18) Kepemudaan dan Olah Raga Alokasikan anggaran untuk Urusan Pemuda dan Olah Raga dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.112 Anggaran dan Realisasi Urusan Kepemudaan dan Olahraga Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
1.087.100.000
333.025.000
2011
826.342.049
322.692.225
2012
742.875.000
713.789.900
2013
771.220.000
749.396.330
2014
4.151.132.000
3.983.472.293
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Pada Tahun 2014 alokasi anggaran untuk urusan pemuda dan olah raga sebesar Rp4.151.132.000,00 dengan penyerapan sebesar
Rp3.983.472.293,00
(95,96%).
Program
yang
dilaksanakan antara lain Program peningkatan peran serta kepemudaan; Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga; Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Pembinaan organisasi kepramukaan;
kepemudaan;
Penyelenggaraan
penyelenggaraan
kompetisi
kegiatan olahraga;
peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan. 194
Output dari pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan antara lain pembinaan kepada partisan kelompok usaha pemuda produktif, pengiriman peserta upacara Hari Sumpah Pemuda tingkat Provinsi Jawa Tengah, pelaksanaan lomba TUB/ BB dan seleksi / lomba peserta paskibra, penyelenggaraan 10 kegiatan kepramukaan, pembinaan organisasi kepemudaan tingkat kecamatan, penyelenggaraan keikutsertaan POPDA SD, SMP, SMA tingkat Kabupaten, eks Karesidenan Kedu dan tingkat
Provinsi
Jawa
Tengah
dan
penyelenggaraan
kepelatihan wasit bagi guru pendidikan jasmani, diklat cabang volley untuk 40 orang guru.
19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Alokasi anggaran untuk urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen, adalah sebagai berikut: Tabel 3.113 Anggaran dan Realisasi Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
2.644.012.700
2.377.737.026
2011
1.620.691.000
1.472.358.918
2012
4.016.779.000
3.741.640.897
2013
7.278.604.000
5.215.822.303
2014
7.411.574.000
6.274.202.026
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik,
Satuan
Polisi
Pamong
Praja,
Bagian
Tata
Pemerintahan Setda Kabupaten Kebumen, Bagian Kesra Setda Kabupaten
Kebumen
dan
14
Kecamatan
di
Kabupaten
Kebumen. Pada tahun 2014 program yang dilaksanakan antara lain Program peningkatan disiplin aparatur; Program peningkatan 195
keamanan
dan
kenyamanan
lingkungan;
Program
pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal; Program
pencegahan
dini
dan
penanggulangan
korban
bencana alam; Program pengembangan wawasan kebangsaan; dan Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan. Kegiatan yang dilakukan yaitu : Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu; Penyiapan tenaga pengendali kemanan dan kenyamanan lingkungan; Pelatihan pengendalian keamanan dan
kenyamanan
lingkungan;
Pengendalian
keamanan
lingkungan; Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja; Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan; Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di
daerah;
Penyiapan
tenaga
pengendali
kemanan
dan
kenyamanan lingkungan; Pelatihan pengendalian keamanan dan
kenyamanan
lingkungan;
Pemantauan
dan
penyebarluasan informasi potensi bencana alam; Pengadaan sarana
dan
prasarana
evakuasi
penduduk
dari
ancaman/korban bencana alam; Pelatihan bagi aparat/SAR dalam
penanganan
bencana
alam;
Droping
Air
Bersih;
Pelatihan penanggulangan bencana; Penyusunan peta resiko rawan bencana; Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama; Fasilitasi penyelenggaraan haji daerah; Fasilitasi Pengembangan Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al Qur'an; Fasilitasi penyelenggaraan MTQ, STQ dan MHQ; Fasilitasi
penyelenggaraan
hisab
dan
rukyat;
Fasilitasi
pencapaian Halaqoh dan berbagai forum keagamaan lainnya dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan; Penyiapan tenaga pengendali kemanan dan kenyamanan lingkungan
20) Otonomi Keuangan
Daerah, Daerah,
Pemerintahan Perangkat
Umum,
Daerah,
Administrasi
Kepegawaian
dan
Persandian Alokasi anggaran urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian sebagaimana tabel berikut.
196
Tabel 3.114 Anggaran dan Realisasi Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
27.109.354.080
23.309.744.354
2011
29.614.862.000
27.399.703.248
2012
38.266.419.000
35.039.090.269
2013
47.879.081.000
44.314.534.525
2014
50.259.406.000
38.582.249.058
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Pada tahun 2014 program yang dilaksanakan antara lain Program
peningkatan
keuangan
daerah;
pengelolaan
dan
pengembangan
Program
keuangan
pembinaan
desa;
Program
pengelolaan
dan
fasilitasi
pembinaan
dan
pengembangan aparatur; Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya
Aparatur;
Perundang-Undangan;
Program
Program
Penataan
Peningkatan
Peraturan
Sarana
dan
Prasarana Aparatur; Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan; Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah; Program
Program
pengembangan
peningkatan
sistem
wawasan
pengawasan
kebangsaan; internal
dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH; Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan; Program peningkatan dan pengembangan peningkatan
pengelolaan
disiplin
pengembangan
keuangan
aparatur;
aparatur;
Program
Program
daerah;
Program
pembinaan
peningkatan
dan
kapasitas
lembaga perwakilan rakyat daerah; dan Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Prestasi Kabupaten Kebumen di bidang hukum ditunjukkan dengan mendapatkan Penghargaan Kabupaten peduli Hak Asasi Manusia pada Tahun 2013 dari Menteri Hukum dan
197
Hak Asasi Manusia yang diberikan pada tanggal 10 Desember 2014. Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, Tahun 2014 diterbitkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa. Oleh karenanya pada Tahun 2014 telah
dilaksanakan
kegiatan
sosialisasi
terkait
dengan
undang-undang dan peraturan pemerintah tentang desa. 21) Ketahanan Pangan Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah sentra produksi dan penyangga beras regional maupun nasional. Selama
periode
tahun
2010
sampai
dengan
2014
ini,
Kabupaten Kebumen selalu mampu mempertahankan surplus produksi padi. Pada tahun 2014,
produksi padi sebesar
448.270,24 ton dengan kebutuhan sebesar 234.213,01 ton sehingga terdapat surplus produksi sebesar 210.022,56 ton. Surplus tersebut mampu menopang kebutuhan padi tingkat provinsi Jawa Tengah sebesar 4,6%. Produksi dan kebutuhan padi di Kabupaten Kebumen tahun 2010 sampai dengan 2014 secara lengkap dapat dilihat pada tabel 37 berikut. Tabel 3.115 Produksi dan Kebutuhan Padi di Kabupaten Kebumen Tahun 2010 – 2014 NO
TAHUN
1 2 3 4 5
2010 2011 2012 2013 2014
JUMLAH PENDUDUK 1.258.947 1.163.591 1.165.560 1.342.336 1.343.218
PRODUKSI KEBUTUHAN SURPLUS (Ton GKG) (Ton GKG) (Ton GKG) 436.063,50 239.040,57 193.098,36 440.012,38 241.917,49 194.134,78 480.338,28 201.199,98 274.815,26 422.834,61 256.148,29 162.880,80 448.270,24 234.213,01 210.022,56
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Kebumen, 2014
Alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
198
Tabel 3.116 Anggaran dan Realisasi Urusan Ketahanan Pangan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
1.067.895.000
905.960.597
2011
1.287.911.000
1.262.921.745
2012
1.413.755.000
1.386.430.649
2013
2.372.672.000
2.352.812.397
2014
2.188.264.000
2.084.936.914
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Dalam
upaya
untuk
mendukung
pelaksanaan
Urusan
Ketahanan Pangan ini, Tahun 2014 pemerintah Kabupaten Kebumen
mengalokasikan
Rp2.188.264.000,00
anggaran
dengan
urusan
ini
sebesar
realisasi
sebesar
Rp2.084.936.914,00 (95,28%). Program yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/ perkebunan) dengan kegiatan-kegiatan Penanganan daerah rawan pangan; Penyusunan data base potensi produksi pangan; Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan; Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan daerah; Pengembangan lumbung
cadangan
pangan
desa;
pangan
daerah;
Pengembangan
Pengembangan
model
distribusi
pangan yang efisien; Pengembangan Sistem Informasi Pasar; Peningkatan kebijakan diversifikasi
mutu
dan
perberasan; pangan;
keamanan Peningkatan
Pemanfaatan
pangan; dan
Koordinasi
pengembangan
Pekarangan
untuk
pengembangan pangan; Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian; dan Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat. Output yang dicapai adalah Tersusunnya peta rawan pangan (26 kecamatan) dan pengadaan susu formula untuk balita gizi buruk/kurang (1080 dus); Tersusunnya database potensi produk
pangan
neraca
bahan
makanan
(1
dokumen);
Terfasilitasinya survey dan tersusunnya laporan analisa pola konsumsi pangan masyarakat (9 kecamatan); Terfasilitasinya rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kab. Kebumen (2 199
kali);
Pengadaan
cadangan
pangan
(40
ton
GKG);
Pembangunan dan rehab lumbung pangan desa (10 unit); Terlaksananya pembinaan pengembangan distribusi pangan masyarakat
(139
gapoktan);
Terlaksananya
pemantauan
pasokan, harga dan akses pangan, pameran dan promosi (8 kali); Terlaksananya pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan
pangan
(2
kali);
Terlaksananya
pembinaan
pengamanan harga gabah di tingkat petani (26 kecamatan); Terlaksananya pembinaan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (26 kecamatan); Terlaksananya pemanfaatan pekarangan dalam rangka penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga (1 kelompok); Terpantaunya harga dan ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Kebumen 11 (sebelas) kali; dan Lancarnya pendistribusian Raskin sampai penerima manfaat 12 (dua belas) bulan. Selain dana dari APBD Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kebumen juga mendapatkan alokasi dana yang bersumber dari APBN melalui Tugas Pembantuan dari Kementrian Pertanian dengan dana sebesar Rp708.500.000,00 melalui Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat dengan kegiatan Pengembangan ketersediaan dan penanganan
rawan
pangan
dan
Pengembangan
penganekaragaman konsumsi pangan berupa : Pendampingan pengembangan desa mandiri pangan di desa lama sebanyak 2 desa yaitu Desa Selogiri Kecamatan Karanggayam dan Desa Redisari Kecamatan Rowokele. Kegiatan penanganan daerah rawan pangan dilakukan melalui Sistim
Kewaspadaan
Pangan
dan
Gizi
(SKPG)
di
Kab.
Kebumen. Di samping itu juga dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan
pangan
segar,
berupa
:
Pendampingan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dan pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di 6 desa
baru
yaitu
Desa
Sempor,
Kec.
Sempor,
Desa
Jlegiwinangun Kec. Kutowinangun, Desa Jatimulyo Kec. Alian, Desa Jatimalang Kec. Klirong, Desa Bendogarap Kec. Klirong dan Desa Pohkumbang Kec. Karanganyar dan 22 desa lama yaitu Desa Wetonwetan Kec. Puring, Desa Grogolbeningsari 200
Kec. Petanahan, Desa Karanggayam Kec. Karanggayam, Desa Grenggeng
Kec.
Karanganyar,
Karanganyar,
Desa
Desa
Sawangan
Kec.
Plarangan
Kec.
Kuwarasan,
Desa
Harjodowo Kec. Kuwarasan, Desa Mengkowo Kec. Kebumen, Desa
Kedunggong
Kec.
Sadang,
Desa
Ungaran
Kec.
Kutowinangun, Desa Nogoraji Kec. Buayan, Desa Jogomulyo Kec. Buayan, Desa Redisari Kec. Rowokele, Desa Kejawang Kec.
Sruweng,
Kebagoran
Desa
Kec.
Buluspesantren,
Karangpule
Pejagoan, Desa
Kec.
Desa
Sarwogadung
Sruweng,
Desa
Ambalkumolo
Kec.
Kec.
Mirit,
Desa
Blengorwetan Kec. Ambal, Desa Pekuncen Kec. Sempor, Desa Tunjungseto Kec. Sempor dan Desa Prembun Kec. Prembun. Selain itu dilaksanakan juga kegiatan dukungan manajemen dan
administrasi
pengelolaan
kegiatan,
monitoring
dan
evaluasi. Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Kantor Ketahanan Pangan pada tahun 2014 juga mendapatkan alokasi dana sebesar Rp299,350.000,00 dari APBD Provinsi Jawa Tengah melalui Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan
masyarakat
pengembangan
dan
mutu
Program
keamanan
peningkatan
pangan.
Kegiatan
dan yang
dilaksanakan yaitu : a) Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan melalui
optimalisasi
pemanfaatan
pekarangan
berupa
bantuan benih/bibit tanaman dan benih ikan di 3 desa yaitu Desa Wonoyoso Kec. Kuwarasan, Desa Karangrejo Kec. Petanahan dan Desa Trikarso Kec. Sruweng, dengan anggaran sebesar 30.000.000,00. b) Kegiatan pengembangan Model Pangan Pokok Lokal berupa bantuan alat penepung dan alat pengemas di 2 kelompok masing-masing di Desa Nogoraji Kec. Buayan dan Desa Balingasal Kec. Padureso, serta pelatihan/sosialisasi/uji produk
di
1
Karangsambung,
kelompok
di
dengan
Desa
Plumbon
anggaran
Kec.
sebesar
Rp21.000.000,00. c) Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)
berupa
sosialisasi 201
dan
pemberian
makanan
tambahan kepada siswa di SDN Karangsari Kec. Buayan, dengan anggaran sebesar Rp20.000.000,00. d) Kegiatan
pengembangan
lumbung
pangan
masyarakat
berupa bantuan penguatan modal kepada 5 lumbung pangan desa yaitu Desa Ori Kec. Kuwarasan, Desa Krandegan Kec. Puring, Desa Pecarikan kec. Prembun, Desa Sumberjati Kec. Ambal dan Desa Miritpetikusan Kec. Mirit, dengan anggaran Rp100.000.000,00. e) Kegiatan pengembangan distribusi
dan akses pangan
masyarakat berupa pendampingan pembinaan dan bantuan penguatan modal kepada gapoktan lembaga usaha ekonomi pedesaan
di
desa
Tambakagung
Kec.
Klirong,
Desa
Sekarteja Kec. Adimulyo dan Desa Bumirejo Kec. Puring, dengan anggaran sebesar Rp101.350.000,00 f) Kegiatan padat karya pangan yang dilaksanakan di desa Kenteng Kec. Sempor dengan bantuan berupa beras sejumlah 1 ton, semen 40 zak, pasir pasang 10 m3 dan sirtu 10 m3, dengan anggaran sebesar Rp15.000.000,00. g) Kegiatan peningkatan mutu dan keamanan pangan berupa pemberian bantuan sarana prasarana warung sekolah (kulkas dan etalase) kepada SDN Tegalsari Kec. Adimulyo, serta
alat pengemas dan etalase kepada kelompok
pengembang pangan lokal (Mutiara Baru) Desa Plumbon Kecamatan
Karangsambung,
dengan
anggaran
Rp12.000.000,00 22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Alokasi Anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen untuk urusan pemberdayaan masyarakat dan desa ini sebagai berikut.
202
Tabel 3.117 Anggaran dan Realisasi Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
2.041.827.000
1.993.361.327
2011
1.405.765.000
1.381.096.844
2012
1.806.909.000
1.740.250.225
2013
7.682.275.000
6.256.036.666
2014
4.785.003.000
4.600.667.234
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Program yang dilaksanakan pada Tahun 2014, yaitu : Program Pengembangan
Data/Informasi;
Program
Pengembangan
Perumahan; Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;
Program
Pengembangan
Lembaga
Ekonomi
Pedesaan; Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa; Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah
Desa;
Program
Pembinaan
dan
Fasilitasi
Pengeloaan Keuangan Desa; Program Peningkatan Peran Perempuan
di
Perdesaan;
dan
Program
Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan. Kegiatan
yang
Database
dan
dilaksanakan Profil
antara
Desa/
lain
Kelurahan
:
Penyusunan
dengan
output
Tersusunnya data potensi desa/ kelurahan dan tersusunnya buku profil desa/ kelurahan sebanyak 460 buku; Kegiatan Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang
Mampu
Pembangunan (P2MKM)
(P2MKM)
Perumahan
sebanyak
1.203
dengan
output
Masyarakat unit;
terlaksananya
Kurang
Kegiatan
Mampu
Pemberdayaan
Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan dengan output pembinaan/ sosialisasi terhadap lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan (pengurus RT, RW, PKK, Karang Taruna dan LKMD) sebanyak 100 orang di 50 desa; Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat dengan output pelatihan pemetaan Teknologi Tepat Guna (TTG) bagi 460 orang perangkat desa/kelurahan; Kegiatan
Penunjang
Program 203
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Program
Pengembangan
Kecamatan
(PNPM);
Kegiatan Pembinaan Perangkat Desa dan Linmas dengan output pembinaan perangkat desa dan Linmas, sehingga dapat melaksanakan Tupoksi sesuai ketentuan yang berlaku pada 78 desa di 26 Kecamatan; Kegiatan Pembinaan Pasar Desa dengan output
pembinaan bagi pengelola pasar desa di 10
unit pasar desa; Kegiatan Sosialisasi Perda Pembentukan BUMDES dan Pelatihan bagi Pengelola BUMDES dengan output
terlaksananya
sosialisasi
pembentukan
dan
pengelolaan BUMDES bagi pemerintah dan 150 orang aparat di 30 desa; Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat dengan output
Terbinanya
BP-SPAMS
desa
penerima
program
PAMSIMAS sebanyak 90 desa; Kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa (TMMD) dengan output terdukungnya kegiatan TMMD Sengkuyung I didesa Ampelsari Kecamatan Petanahan dan Sengkuyung II didesa Pesuningan Kecamatan Prembun; Kegiatan Penyelenggaraan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dengan output Terlaksananya kegiatan pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)
selama 1 bulan didesa Sidomukti Kecamatan
Adimulyo; Kegiatan Fasilitasi Alokasi Dana Desa (ADD) dengan output
Tersosialisasikannya
program
ADD
kepada
masyarakat/ desa, bantuan keuangan untuk percepatan pembangunan dan bantuan keuangan kepada pemerintah desa lainnya; Kegiatan Fasilitasi Penguatan Perencanaan Pembangunan penguatan Kegiatan
dengan
perencanaan Pelaksanaan
output
Terlaksananya
pembangunan Lomba
Desa
di
fasilitasi
tingkat
dengan
desa; output
Terselenggaranya Perlombaan Desa dan terpilihnya 3 desa berprestasi dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan; Kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam bidang Manajemen Pemerintahan Desa dengan output Terselenggaranya pelatihan bagi aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa, sebanyak 1.347 orang (3 orang x 449 desa); Kegiatan Inventarisasi Tanah Kas Desa dengan output tertatanya kembali data tanah kas desa serta penggunaannya pada 18 desa di Kecamatan 204
Ayah; Penunjang Bantuan Keuangan untuk Kepala Desa dan Perangkat
Desa
dengan
output
terfasilitasinya
bantuan
keuangan untuk kepala desa dan perangkat desa serta kompensasi Sekdes non PNS pada 449 desa di Kabupaten Kebumen; Kegiatan Evaluasi Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa dengan output Terlaksananya Fasilitasi dan evaluasi APB Desa di 449 Desa; Kegiatan Pembinaan Berbasis Gender dengan output Terlaksananya kegiatan P2MBG bagi masyarakat/ masyarakat mitra di desa Sawangan Kecamatan Alian; dan Kegiatan Pembangunan Pasar Perdesaan dengan ouput pembangunan pasar perdesaan sebanyak 10 unit. a) Alokasi kegiatan bersumber dari APBD Provinsi Disamping
melaksanakan
Program
dan
Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang didanai APBD, Kabupaten
Kebumen
juga
melaksanakan
Urusan
Pemberdayaan Masayarakat dan Desa yang didanai APBD Provinsi antara lain: (1) Hibah APBD Provinsi untuk Lembaga Ekonomi Mikro yaitu:
Pembangunan
Pasar
Desa
Klapasawit
Rp40.000.000,00, Cadangan Pangan Pemerintah Desa sebesar
Rp30.000.000,00
Pagedangan Kecamatan
Kecamatan Bonorowo,
untuk
3
Ambal, Desa
desa Desa
Meles
(
Desa
Tlogorejo Kecamatan
Adimulyo), masing-masing desa Rp10.000.000,00; (2) Hibah UP2P-PKK sebesar Rp50.000.000,00 untuk 5 desa
Muktisari
Kecamatan
Kebumen,
Desa
Karanggedang Kecamatan Sruweng, Desa Balingasal Kecamatan Padureso, Desa Joho Kecamatan Adimulyo, Desa Kaliwungu Kecamatan Klirong, masing-masing desa Rp10.000.000,00. (3) Sertifikasi Proda Jateng sebanyak 100 sertifikat untuk desa Kajoran Kecamatan Karanggayam; (4) Kegiatan
Management
Pertanahan
Berbasis
Masyarakat (MPBM) sebesar Rp75.000.000,00 untuk 5 Desa ( Desa Penusupan Kecamatan Sruweng, Desa Adiwarno Kecamatan Buayan, Desa Desa Kedungwaru kecamatan
Karangsambung, 205
Desa
Gadungrejo
Kecamatan
Klirong,
Desa
Grujugan
Kecamatan
Petanahan), masing-masing desa Rp15.000.000,00; (5) Bantuan Keuangan Infrastruktur Perdesaan sebesar Rp1.000.000.000,00 untuk 10 desa @ 100 jutaan (Desa Pagebangan Kecamatan Karanggayam, Desa Kedungjati Kec
Sempor,
Desa
Pohkumbang
Kecamatan
Karanganyar, Desa Kedungpuji Kecamatan Gombong, Desa
Pringtutul
Kecamatan
Rowokele,
Desa
Ori
Kecamatan Kuwarasan, Desa Purwodeso Kecamatan Sruweng, Desa Adikarto kecamatan Adimulyo, Desa Mergosono
Kecamatan
Buayan,
Desa
Kedungweru
kecamatan Ayah). b) Alokasi kegiatan bersumber dari APBN Disamping itu juga melaksanakan Program dan kegiatan yang didanai APBN antara lain: (1) Sertifikasi Tanah milik masyarakat berpenghasilan rendah yang rumahnya dipugar dengan dana BSPS sebanyak 385 sertifikat pada 10 Desa (Desa Penusupan Kecamatan
Sruweng,
Desa
Mangli
Kecamatan
Kuwarasan, Desa Pandanlor Kecamatan Klirong, Desa Kalibangkang
Kecamatan
Ayah,
Desa
Karangrejo
Kecamatan Karanggayam, Desa Indrosari Kecamatan Buluspesantren, Desa Pagedangan Kecamatan Ambal, Desa Sidoto Kecamatan Padureso, Desa Wonokromo Kecamatan Alian dan Kelurahan Panjatan Kecamatan Karanganyar); (2) Pembangunan Prasarana dan Sarana Utility (Umum) di lokasi Bantuan stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari kementerian Perumahan Rakyat yaitu: (3) Pembangunan Jalan Lingkungan pada Desa Kuwaru, Desa
Gunungmujil
Pejengkolan
Kecamatan
Kecamatan
kecamatan Sadang.
206
Kuwarasan,
Padureso,
Desa
Desa Seboro
(4) Pembangunan Kecamatan
MCK
pada
Padureso
:
Desa
sebanyak
:
Pejengkolan
9
Unit,
Desa
Kalibangkang Kecamatan Ayah 11 Unit, Desa Lumbu Kecamatan Kutowinangun 2 Unit. -
Pembangunan MCK
pada 10 Pondok Pesantren
sebagai berikut: Pondok Pesantren Al Munir Putri desa
Mangunweni
Pesantren
Taj
Tamanwinangun Pesantren
Kecamatan Mainul
Kuluf
Kecamatan
Riyadatul
Ayah;
Kelurahan
Kebumen;
Ngukul
Pondok
desa
Pondok
Nampudadi
Kecamatan Petanahan; Pondok Pesantren Riyadatul Anwar desa Kuwarasan Kecamatan Kuwarasan; Pondok
Pesantren
Al
Islah
desa
Dorowati
KecamatanKlirong; Pondok Pesantren Al Istikomah desa Tanjungsari Kecamatan Petanahan; Pesantren Miftahul
Huda
desa
Kuwayuhan
Kecamatan
Pejagoan; Pondok Pesantren Nurul Fadah desa Jabres Kecamatan Sruweng; -
Pondok
Pesantren
Mambaul
desa
Sitibentar
Kecamatan Mirit; Pondok Pesantren Al Hidayah desa Tersobo Kecamatan Prembun. (5) Kegiatan
Pilot
Proyek
dari
Dirjen
Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri berupa kegiatan Pengelolaan limbah ternak menjadi Bio Gas di desa Ambalkumolo Kecamatan Bulus Pesantren. 23) Statistik Alokasi anggaran Urusan Statistik yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2014, sebagai berikut:
207
Tabel 3.118 Anggaran dan Realisasi Urusan Statistik Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
520.783.000
500.548.525
2011
410.980.000
400.132.275
2012
450.311.000
445.989.395
2013
459.661.000
445.062.760
2014
845.776.000
828.475.970
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Program yang dilaksanakan adalah Program pengembangan data/ informasi statistik daerah dengan kegiatan Penyusunan dan
pengumpulan
data
statistik
daerah
dengan
output
kegiatan tersebut adalah Tersusunnya dokumen Kebumen Dalam Angka Tahun 2013 sebanyak 70 buku dan Buku Data Kemiskinan Kabupaten Kebumen Tahun 2014; dan Kegiatan Penyusunan
PDRB
Kabupaten
Kebumen
dengan
output
kegiatan tersedianya data PDRB dan Inflasi sebagai acuan perencanaan pembangunan daerah sebanyak 75 buku. Data statistik lain yang bersifat periodik disusun sesuai dengan
kebutuhan.
diharapkan
Dengan
perencanaan
dan
tersedianya pelaksanaan
data
statistik
pembangunan
menjadi lebih akurat serta tepat sasaran. 24) Kearsipan Alokasi anggaran urusan Kearsipan yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen tahun 2010-2014, adalah sebagai berikut:
208
Tabel 3.119 Anggaran dan Realisasi Urusan Kearsipan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
25.000.000
24.869.000
2011
22.500.000
22.139.700
2012
47.676.000
47.525.895
2013
79.950.000
78.587.017
2014
190.000.000
178.865.215
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Dengan
program
yang
dilaksanakan
adalah
Program
penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah; dan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Kegiatan Pendataan dan Penataan Dokumen Arsip daerah dengan output terlaksananya Penataan arsip sebanyak 3000 berkas dan pembenahan arsip desa pada 68 desa; Kegiatan Penyusunan dan Penerbitan Naskah Sumber Arsip dengan output terwujudnya Khasanah Arsip sebanyak 20 khasanah dan terlaksananya Pameran Arsip
dan
Perpustakaan;
dan
Kegiatan
Sosialisasi/
Penyuluhan Kearsipan di Lingkungan Instansi Pemerintah/ swasta dengan output terlaksananya sosialisasi kearsipan bagi 40 sekretaris desa/ petugas arsip desa, 38 petugas arsip SKPD, Sosialisasi SIM Kearsipan bagi petugas arsip SKPD dan terlaksanankannya lomba tertib arsip desa.
25) Komunikasi dan Informatika Penyelenggaraan urusan ini dilakukan melalui penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan optimalisasi
pemanfaatan
TIK.
Alokasi
anggaran
Urusan Komunikasi dan Informatika tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
209
Tabel 3.120 Anggaran dan Realisasi Urusan Komunikasi dan Informatika Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
2.671.977.500
2.332.977.500
2011
2.208.477.000
2.086.903.040
2012
2.132.513.000
2.056.156.853
2013
3.247.972.000
3.132.802.933
2014
3.545.340.000
3.342.277.153
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Adapun
program
yang
dilaksanakan
yaitu
Program
Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi; Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi; dan Program Kerjasama Informasi Dengan Media Massa. Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya adalah fasilitasi pengadaan
barang/jasa
secara
elektronik
di
lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Pembinaan dan pengembangan
sumber daya komunikasi dan informasi melalui pengawasan dan pembinaan bidang usaha jasa komunikasi seperti Warung Internet (Warnet), Warung Seluler (Warsel), paket pos dan penyiaran. Selain itu Bidang Kominfo juga melaksanakan pengendalian
dan
pengawasan
menara
yang
memiliki
transceiver station di Kabupaten Kebumen sesuai Perda No. 27 tahun
2012
Kabupaten
Kebumen
tentang
Pengendalian
Menara Telekomunikasi. Kegiatan lainnya berupa fasilitasi tersedianya infrastruktur sistem jaringan online yang menjamin pemanfaatan internet dan dapat beroperasinya Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen antara lain : SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan), SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas), SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah), SIMGaji (Sistem Informasi
210
Manajemen Penggajian), SIMPer (Sistem Informasi Manajemen Perencanaan), dan SIMBaDa (Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah) dengan jumlah total sebanyak 18 buah sistem informasi. Dengan demikian target tahun 2015 pada RPJMD sebanyak 10 buah sistem informasi sudah terlampaui. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, juga dilaksanakan kegiatan pelatihan SDM Teknologi Informasi dan operator website bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kecamatan
serta
organisasi
pendukung
lain.
Juga
dilaksanakan sosialisasi Internet sehat bagi pelajar dan masyarakat Kabupaten Kebumen pada umumnya. Pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dishubkominfo mendapat bantuan mobil M-Pustika (Mobil Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi) dari Kementrian Komunikasi dan Informasi yang ditujukan untuk penyebaran informasi publik dan melaksanakan komunikasi dengan masyarakat. Pemanfaatan M-PUSTIKA dimaksimalkan untuk mensupport kegiatan
sosialisasi
program
seluruh
dinas
instansi dan kebijakan Pemerintah Daerah kepada masyarakat secara langsung. 26) Perpustakaan Alokasi anggaran Urusan Perpustakaan yang bersumber dari APBD
Kabupaten
Kebumen
Tahun
2010-2014,
sebagai
berikut: Tabel 3.121 Anggaran dan Realisasi Urusan Perpustakaan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
125.858.000
114.561.530
2011
112.920.000
106.123.835
2012
342.000.000
329.046.122
2013
1.762.276.000
1.658.465.762
2014
582.238.000
571.164.961
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
211
Program yang dilaksanakan yaitu Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. Kegiatan yang dilaksanakan
yaitu
Kegiatan
Pengembangan
Minat
dan
Budaya Baca dengan output Terlaksananya Kegiatan Layanan Perpustakaan keliling ke Sekolah Dasar sebanyak 160 kali kunjungan,
Layanan Motor
kunjungan
dan
Supervisi,
lomba
Pembinaan
Pintar
bercerita
dan
sebanyak 192 kali tingkat
stimulasi
SD;
pada
Kegiatan
Perpustakaan
Umum, Perpustakaan khusus, Perpustakaan Sekolah dan masyarakat
dengan
perpustakaan Kegiatan
output
supervisi
dan
pembinaan
Sekolah Dasar sebanyak 50 Perpustakaan;
Penyediaan
Bahan
Pustaka
dengan
output
Pengadaan Bahan Pustaka sebanyak 2.025 eksemplar , bantuan
perpustakaan
desa
dan
TBM
sebanyak
930
Eksemplar dan Pengadaan VCD/DVD sebanyak 230 keping; dan
kegiatan
dengan
output
Bimbingan
Teknis
pelaksanaan
Pengelola
kegiatan
Perpustakaan
pelatihan
petugas
perpustakaan sebanyak 130 orang pengelola perpustakaan Sekolah Dasar.
b. Urusan pilihan 1) Pertanian Alokasi anggaran Urusan Pertanian yag bersumber dari APBD Kabupaten Kebume Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.122 Anggaran dan Realisasi Urusan Pertanian Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
7.306.917.000
6.698.378.705
2011
8.942.189.000
8.106.096.296
2012
10.382.624.000
9.415.216.674
2013
6.270.339.000
5.998.971.786
2014
9.863.261.000
9.394.864.591
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
212
Urusan ini dilaksanakan melalui beberapa program yaitu : Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani;
Program
Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan; Program
Peningkatan
perkebunan;
Program
perkebunan;
Program
penyakit
ternak;
penerapan
teknologi
Peningkatan
produksi
Pencegahan
Program
dan
pertanian/ pertanian/
penanggulangan
Peningkatan
produksi
hasil
peternakan; Program Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; dan Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya. Ada dua produk unggulan pada pertanian di kabupaten kebumen yaitu berupa produk tanaman pangan dan tanaman hortikultura. berupa
Produk
tanaman
unggulan
pangan
Kabupaten
adalah
padi.
Kebumen
Produksi
yang
padi
di
Kabupaten Kebumen di Tahun 2014 sejumlah 448.270,24 ton yang apabila dibandingkan tahun 2013 mengalami kenaikan sejumlah 25.435,63 ton. Untuk data produksi hasil pertanian di Kabupaten
Kebumen
selengkapnya
sebagaimana
tabel
37
berikut : Tabel 3.123 Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Kebumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 Sumber
KOMODITAS 2010 417.423,58 21.718,12 13.824,00 1.031,00 5.387,00
2011 408.070,27 31.936,83 21.913,00 11.562,00 2.559,00
Produksi (ton) 2012 2013 459.145,57 397.437,61 21.192,71 25.397,00 29.280,91 29.189,14 9.028,47 4.539,33 2.738,99 2.964,26
Padi Sawah Padi Gogo Jagung Kedele Kacang Tanah Kacang 46,00 7.334,00 9.230,00 7.093,71 Hijau Ubi Kayu 156.230,00 126.828,00 144.400,36 139.674,50 Ubi Jalar 459,00 361,00 1.157,59 932,72 Data : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Kebumen, 2014
2014 407.940,24 40.330,00 23.414,89 8.464,98 2.607,18 9.469,00 124.659,71 1.059,21
Sementara itu di sub sektor peternakan, Kabupaten Kebumen pada Tahun 2014 mempunyai populasi sapi potong sejumlah 64.292 ekor, terdiri dari sekitar 95% sapi Lokal PO/Brahman (Sapinya
Besar,
Putih
Berpunuk
besar)
dan
5%
Sapi
Persilangan. Wilayah Kabupaten Kebumen dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Wilayah bagian selatan merupakan daerah pantai atau dikenal dengan Daerah Urut Sewu meliputi kecamatan Bonorowo, Mirit, Ambal, Buluspesantren, Klirong,
213
Petanahan, Puring, Buayan dan Ayah, merupakan daerah sentra sapi potong dengan tujuan perkembangbiakan penghasil anak dengan potensi Hijauan Pakan Ternak utama Limbah tanaman leguminosa (kacang tanah, kedelai, kacang hijau), ubikayu, Gliricidae, rumput unggul, Wilayah bagian tengah merupakan dataran
dengan
potensi
HPT
jerami
padi,limbah
industri
diproyeksikan sebagai pengembangan sentra sapi penggemukan dan Wilayah bagian utara merupakan perbukitan/ pegunungan dengan potensi pakan rumput unggul sebagai pengembangan sentra baru budidaya sapi potong . Program Swasembada Daging Sapi – Kerbau Tahun 2014 (PSDSK 2014) di Kabupaten Kebumen merupakan salah satu program utama Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen untuk mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak berbasis sumberdaya domestik/ lokal khususnya ternak sapi potong dan kerbau agar tidak tergantung terhadap impor baik sapi bakalan maupun daging dengan mengembangkan potensi lokal Kebumen. Memperhatikan potensi keunggulan Sapi Peranakan Ongol (PO) Kebumen
dan
populasi
ternak
sapi
potong
di
Kebumen
didukung SDM Peternak, SDA lahan, air, pakan, kelembagaan, potensi pasar dan adanya kemauan peternakan serta dukungan dari mitra kerja maka dibuat prioritas Program Perbibitan Sapi PO Kebumen. Dimulai kordinasi
dan
tahun 2009 dilaksanakan
kerjasama
dengan
Dinas
konsultasi,
Peternakan
dan
Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, BPTP Jawa Tengah, Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan Jawa Timur. Pada tanggal 26 Mei 2012 telah ditanda tangani MOU sebagai dokumen kerjasama mendukung Perbibitan sapi PO Kebumen, kerjasama diperbaharui
tersebut pada tanggal 18 September
2014 dengan melibatkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, BPTP Provinsi Jawa Tengah, Lolit Grati, Balai Besar Veteriner Wates, BPTU-HPT Batturaden, Asosiasi Peternakan sapi PO Kebumen (ASPOKEB) dan Pertanian dan Peternakan Kab. Kebumen. Kegiatan yang sudah dilaksanakan bersama adalah :
214
Dinas
a) Koordinasi dan konsultasi melalui media rapat,pertemuan, SMS dan telepon secara rutin maupun insidentil b) Pembuatan dan Penandatanganan Dokumen MOU Kerjasama oleh Kepala Dinas/Balai pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 di hadapan Bupati Kebumen dan diperbaharui lagi pada hari Kamis, 18 September 2014. c) Penerbitan Surat Keterangan Layak Bibit oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen d) Pembentukan Asosiasi Kelompok Pembibit Sapi PO Kebumen e) Bantuan Dana penunjang dan Sarana Prasarana penunjang
Perbibitan
dari
Disnakkeswan
Prov
sumber
dana
APBN/APBD Prov /APBD Kab yaitu Kegiatan Bantuan Pejantan
PO
INKA,
Uji
Performance,
Penguatan,
Penyelamatan, Chopper, Timbangan Ternak, Stik Ukur, Pita Ukur, Sapi VBC, PKB/ATR,Uji Lab, alat pengolah data perbibitan
Hasil dan Manfaat yang sudah didapat
dari dilaksanakannya
kerjasama tersebut antara lain : a) Adanya
Mitra
Kerja
dan
Dokomen
Kerjasama
MOU
Perbibitan, SK Lokasi dan pedoman Harga bibit sapi hasil seleksi b) Peningkatan SDM Peternak, Kelompok,Petugas c) Terbentuknya AsosiasiKelompok Perbibitan ,Tenaga Recorder kelompok dan tenaga perbibitan (Wasbitnak) d) Tersedianya Sarana, Prasarana penunjang perbibibitan e) Peningkatan Harga bibit sapi hasil seleksi khususnya dan umumnya bibit sapi asal Kebumen f)
Adanya Peningkatan Pendapatan dari para peternak
Pembangunan sub sektor Peternakan di Kabupaten Kebumen pada tujuannya yaitu meningkatkan pendapatan peternak, membuka lapangan pekerjaan melalui peningkatan populasi dan produksi guna memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun luar daerah, juga untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui penyediaan sumber protein hewani. Upaya untuk meningkatkan populasi dan produksi peternakan pelaksanaan kegiatan di sub sektor peternakan tidak hanya melalui pembiayaan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten 215
tetapi juga dari anggaran yang bersumber dari dana APBD Propinsi
dan
dilaksanakan Pembinaan
APBN dari
(pusat). sumber
Kelompok
Adapun dana
dalam
kegiatan
yang
telah
Kabupaten
yaitu
meningkatkan
SDM
APBD
upaya
peternak, meningkatkan mutu genetik ternak melalui kegiatan Inseminasi Buatan (kawin suntik), pengendalian penyakit hewan melalui pengobatan masal, peningkatan populasi dan produksi ternak
peningkatan
ketersediaan
pakan
ternak
melalui
pengolahan hijauan pakan ternak melalui amoniasi, fermentasi dan teknologi lainnya, pengolahan limbah ternak sebagai upaya pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai pupuk organik dan pengolahan limbah untuk biogas. Pada Tahun Anggaran 2014
kegiatan dengan sumber dana
APBD Provinsi adalah Bansos Gubernur dengan anggaran sebesar Rp689.250.000,00 untuk budidaya ternak sapi dan kambing, itik dan alat pengolah pupuk organik sebanyak 31 kelompok. Untuk kegiatan melalui sumber dana pusat (APBN) dengan nilai bantuan sebesar Rp1.775.222.000,00 antara lain berupa pemberian alat cultivator, pompa air, rice transplanter, traktor roda dua, UPPO dan Chopper. Beberapa
prestasi/
penghargaan
yang
diraih
Kabupaten
Kebumen pada Tahun 2014 di bidang peternakan ini di antaranya adalah Pada kontes ternak sapi potong Tingkat Jateng dan DIY yang diadakan di Klaten, Kebumen ikut berpartisipasi dengan membawa peserta kontes sebanyak 9 ekor sapi. Dari 9 peserta
yang
ikut
berpartisipasi
7
peserta
mendapatkan
kejuaraan dari berbagai kategori.
2) Kehutanan Alokasi anggaran dan penyerapan anggaran urusan Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2010-2014, sebagaimana tercantum dalam table :
216
Tabel 3.124 Anggaran dan Realisasi Urusan Kehutanan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
36.230.000
33.764.100
2011
1.134.181.000
1.011.717.920
2012
2.168.643.000
1.976.497.060
2013
1.992.932.000
1.828.074.665
2014
2.439.464.000
2.162.881.530
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Program yang dilaksanakan antara lain Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan dan Program rehabilitasi hutan dan lahan. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Pengembangan hutan
tanaman;
Pengembangan
Hasil
Hutan
Non
Kayu;
Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan; Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan; Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan;
dan
Peningkatan
peran
serta
masyarakat
dalam
rehabilitasi hutan dan lahan. Pembinaan/ sosialisasi Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu di 8 desa meliputi desa Pengempon dan Pandansari Kecamatan Sruweng, desa Sadang Wetan, Pucangan, Wonosari, Seboro, Cangkring dan Kedunggong Kecamatan Sadang. sosialisasi
bertujuan
untuk
pengetahuan,
Pembinaan/
memotivasi
dan
mempercepat pengembangan hasil hutan non kayu berupa lebah madu lokal.
Pembinaan/ sosialisasi telah dilaksanakan sesuai
rencana. Bantuan stup/ koloni lebah madu sebanyak 30 unit di 2 desa meliputi desa Pengempon 10 stup dan Desa Kedunggong 20 stup untuk 2 Kelompok Tani. Bantuan sebagai tindak lanjut dari pembinaan/sosialisasi tahun lalu. Tujuan bantuan sebagai perangsang untuk pengembangan lebah madu lokal secara mandiri oleh kelompok. Pelaksanaan pemberian bantuan sudah dilaksanakan
dengan
baik
dan
untuk
dimonitor dan didampingi sampai berhasil. 217
selanjutnya
akan
Upaya perlindungan hutan dan lahan dan pengurangan lahan kritis
yang
dilaksanakan
Kabupaten
Kebumen
Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang merupakan
berupa
bagian dari
sistem pengelolaan hutan dan lahan pada daerah aliran sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS) mempunyai fungsi sangat strategis dari segi ekologi, hidrologi, dan sosial ekonomi. Oleh karenanya pemerintah wajib melindunginya dari kerusakannya agar DAS dapat tetap berfungsi sebagai penyangga kehidupan melalui konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahannya. Bentuk rehabilitasi lahan dan konservasi tanah yang dilakukan antara lain dengan pembuatan hutan rakyat, pengkayaan hutan rakyat, penghijauan lingkungan dan pembangunan bangunan sipil teknis (dam penahan dan gully plug). Kegiatan – kegiatan tersebut seperti tercantum dalam tabel berikut. Tabel 3.125 Kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah di Kabupaten Kebumen No.
I 1 2 3 II. 1 2
Kegiatan
2010
2011
2012
2013
2014
Vegetatif Hutan Rakyat Pengkayaan Hutan Rakyat Kebun Bibit Rakyat Bangunan Sipil Teknis Gully Plug Dam Penahan
(Ha) N/A N/A
(Ha) 325 275
(Ha) 625 350
(Ha) 950 625
(Ha) 1.150 850
71,74 67,65
1.150
5.600
9.800
14.300
15.825
64,61
unit
unit
Unit
unit
unit
N/A N/A
7 7
7 20
11 29
%Pertumbuhan
38
36,36
Sumber Data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kebumen, 2014
Dari data tersebut terungkap bahwa selama kurun waktu 2010 – 2014 telah dilakukan upaya penanganan lahan kritis dengan pertumbuhan kegiatan sebesar 36,36%-71,74% per tahun atau seluas 17.825 ha selama empat tahun, atau rata rata 4.456,25 ha per tahun. Selain pelaksanaan program tersebut di atas, Pemerintah
Kabupaten
Kebumen
juga
merealisasikan Program Nasional Penanaman Pohon. Selama
berkewajiban Satu Milyar
Tahun 2014 telah ditanam pohon sebanyak
1.558.358 batang tanaman, yaitu terdiri dari sektor kehutanan 1.494.454 batang dan sektor non kehutanan 63.904 batang.
218
Produksi tanaman perkebunan
Kabupaten Kebumen Tahun
2014
sebesar
mengalami
peningkatan
976,69
ton
atau
pertumbuhan sekitar 1,5% yaitu Tahun 2013 produksi 61.475 ton menjadi 62.451,69 ton di tahun 2014. Dalam kurun waktu 2010-2014 produksi tumbuh 2,319% per tahun. Dari 17 komoditas tanaman perkebunan, dalam kurun waktu 20102014,
hanya
dua
komoditas
yang
mengalami
penurunan
produksi per tahun yaitu Panili (-9,096%) dan Kopi Robusta (2,438%).
3) Energi dan Sumber Daya Mineral Untuk urusan energi dan sumber daya mineral dialokasikan anggaran yang bersumber dari APBD Alokasi anggaran urusan Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2010-2014, adalah sebagai berikut: Tabel 3.126 Anggaran dan Realisasi Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
6.686.300.000
6.082.520.535
2011
9.187.968.000
9.071.240.210
2012
8.577.976.000
8.056.601.356
2013
5.160.383.000
5.020.697.755
2014
11.852.684.000
11.440.251.631
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Program yang dilaksanakan antara lain Program pembinaan dan pengembangan
bidang
ketenagalistrikan;
dan
Program
pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan. Kegiatan
yang
dilaksanakan
antara
lain
Pengembangan/
Perluasan Jaringan Listrik Pedesaan; Perencanaan Jaringan Listrik Pedesaan; Monitoring, evaluasi dan pelaporan dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan rakyat; dan Pengawasan Penertiban Kegiatan Pertambangan Rakyat. Output dari kegiatan-kegiatan ini adalah Terpasangnya jaringan 219
listrik sepanjang 16 kms (kilometer sirkuit) tersebar di 17 lokasi; Tersusunnya 2 (dua) paket dokumen perencanaan di 30 (tiga puluh) lokasi yang tersebar di Kabupaten Kebumen; dan Terselenggaranya 2 (dua) kali pembinaan/ sosialisasi dan Monev selama 11 bulan. Pada akhir tahun 2014 ini Kebumen telah terdapat 4 unit PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yaitu 2 unit di Wadaslintang dan di Pejengkolan dan Sempor masing-masing 1 unit dengan total kapasitas 19,356 MVA dan 2 unit PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Merden dengan kapasitas masing-masing 200 kVA serta dalam bentuk PLTS(Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di tahun 2014 telah terpasang 90 unit PLTS Solar Home System (SHS) di 2 Desa. Di bidang pertambangan umum, Kabupaten Kebumen memiliki potensi sumber daya mineral yang besar. Dari hasil identifikasi sumber daya mineral diketahui ada 28 (dua puluh delapan) jenis komoditas bahan galian, yang terdiri dari 3 (tiga) jenis mineral logam, 12 (dua belas) jenis mineral non logam, 12 (dua belas) jenis batuan dan 1 (satu) bitumen padat. Beberapa jenis bahan galian bahkan dapat dikategorikan sebagai unggulan, karena potensinya yang besar, memiliki karakteristik yang khas, nilai tambah yang tinggi, serta permintaan pasar yang besar, diantaranya pasir besi dan batu gamping.
4) Pariwisata Alokasi anggaran pada tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.127 Anggaran dan Realisasi Urusan Pariwisata Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
715.479.000
684.788.913
2011
1.248.384.000
9.071.240.210
2012
4.076.656.000
3.806.657.058
2013
4.718.143.000
4.517.007.711
2014
12.178.215.000
10.919.424.955
220
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Program yang dilaksanakan antara lain Program pengembangan pemasaran pariwisata; Program Pengembangan Destinasi Wisata; dan Program pengembangan Kemitraan. Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan antara lain Kegiatan Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata; Kegiatan Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri; Kegiatan Pengembangan statistik wisata terpadu; Kegiatan Pemeliharaan Hewan di Obyek Wisata; Kegiatan Peningkatan pembangunan sarana
dan
koordinasi
prasarana
pariwisata;
pembangunan
lembaga/dunia
usaha;
Kegiatan
objek
Kegiatan
Pelaksanaan
pariwisata
Pemeliharaan
dengan
sarana
dan
prasarana / fasilitas obyek wisata; Kegiatan Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya; Kegiatan Pengembangan sumber daya manusia dan
profesionalisme
bidang
pariwisata;
dan
Kegiatan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata. Output
dari
kegiatan
yang
dilaksanakan
antara
lain:
Terlaksananya penanganan wisatawan bersama dinas/ instansi/ lembaga terkait dalam rangka pelayanan dan peningkatan pendapatan 9 (Sembilan) obyek wisata pada 3 event Liburan (Tahun
Baru,
Idul
Fitri,
Musim
Liburan
Sekolah);
Terselenggaranya kegiatan Java Promo, Pemasangan Billboard uk. 3x4 m, Cetak Brosur 7602 lembar, Travel Dialog ke Banyumas, Pekalongan, Kendal dan Pawai Budaya; Tersusunnya buku statistik wisata Kabupaten Kebumen sebanyak 50 buku; Terpenuhinya
kebutuhan
makanan
hewan,
Obat-obatan
kesehatan dan kebersihan kandang hewan selama satu tahun; Terbangunnya dan tersedianya bangunan kios/ warung (90) buah, mushola, toilet/MCK, Jalan Paving, Pagar, Gardu Pandang di Obwis pantai Suwuk, DED Pengembangan Pantai Logending, DED Peningkatan sarpras obwis Goa Jatijajar dan Konsultan Pengawas Pelaksanaan Pembangunan; Terdatanya usaha jasa di Obyek wisata se Kabupaten Kebumen dan tersusunnya data usaha Jasa Pariwisata se Kabupaten Kebumen; pengecatan 221
sarana dan prasarana obyek wisata serta terlaksananya rehab Pagar Obwis Goa Jatijajar, Rehab Gerbang Goa Petruk, Rehab Jalan Lingkungan Obwis Pantai Petanahan, Rehab Toilet Waduk Sempor dan Rehab Kamar Mandi Toilet, taman dan teras Mushola Obwis PAP Krakal; pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata
Kabupaten
Kebumen;
dan
pembinaan
kepada
10
(sepuluh) Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). 5) Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen memiliki Potensi Kelautan dan Perikanan yang cukup besar sehingga perlu mendapat perhatian dalam upaya pemanfaatan dan pengembangannya. Dalam rangka mengembangkan sektor kelautan dan perikanan dialokasikan dana Alokasi anggaran untuk urusan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014, sebagai berikut: Tabel 3.128 Anggaran dan Realisasi Urusan Kelautan dan Perikanan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
2.401.257.000
2.115.660.355
2011
5.190.972.000
5.080.974.560
2012
5.564.338.000
5.496.012.319
2013
6.604.673.000
6.336.273.331
2014
5.026.778.000
4.882.783.025
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Program yang dilaksanakan antara lain Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir; Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan; Program Pengembangan Budidaya Perikanan; Program Pengembangan Perikanan Tangkap; dan Program Optimalsasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Ekonomi Pesisir; Kegiatan Pembentukan Kelompok Masyarakat Swakarsa Pengaman Sumberdaya Kelautan; Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul; Kegiatan Pendampingan pada Kelompok Tani 222
Pembudidaya Ikan; Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan; Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul (kuota Kecamatan); Kegiatan Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan; Kegiatan Pengembangan Sarana Alat Tangkap; Kegiatan Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan; Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi dan Pemasaran Benih Ikan Unggul. Output
dari
kegiatan
pengetahuan
tersebut
teknis
dan
antara
lain
managemen
Meningkatnya
kelompok
serta
terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat
pesisir
(30
kelompok);
Tersedianya
motor
pengawasan (9 unit); Tersedianya Sarana Operasional BBI dan Tambak Dinas Ayah berupa belanja bibit ternak (bibit ikan nila uk 5-7 cm), belanja bahan kimia (ovaprim, probiotik, oksigen), belanja pakan ikan (pellet dan cacing sutra); Meningkatnya sarpras BBI Pringtutul berupa pembangunan gudang dan pagar keliling
dan
pembuatan
penyempurnaan talud
dan
Tambak
dinding
Dinas
tambak;
Ayah
berupa
Terselenggaranya
pembinaan, penyuluhan, bimtek dan monev perikanan budidaya di Pokdakan dan UPR serta bantuan sarpras perikanan budidaya berupa pakan, benih dan calon induk ikan; Tersedianya sarana dan prasarana perikanan budidaya berupa sarpras bangunan kolam budidaya untuk pokdakan Desa Sidomulyo, pengadaan pakan dan benih ikan gurami dan lele untuk pokdakan Desa Sidomulyo dan Desa Pengaringan serta terlaksananya pelatihan dan pembinaan kelompok pembudidaya ikan; Terbangunnya 1 unit TPI di areal PPI Logending berupa gedung TPI dan meningkatnya
sarana
dan
prasarana
PPI
Logending;
Meningkatnya Sarana Alat Penangkapn Ikan di Perairan Umum Daratan, Pinggir Pantai dan Laut berupa gillnet untuk nelayan PUD (50 tinting), tremmelnet untuk nelayan pinggir pantai (20 tinting), serta gillnet 5 inchi (500 tinting), 2 inchi (347 tinting) dan tremmellnt untuk nelayan laut (350 tinting); Terpenuhinya Operasional TPI Kabupaten Kebumen berupa belanja bahan/alat rumah tangga TPI (sepatu boot, keranjang ikan, tempat sampah dll), cetak Buku Lelang (SPB, SPU, rekap Bakul dan rekap nelayan) dan pembayaran upah harian petugas TPI (29 orang); 223
dan Terlaksananya kegiatan operasional pasar ikan, sosialisasi forikan, gemarikan, pameran dan penyediaan sarpras lahsar; meningkatnya pengetahuan dan manajemen serta terlaksananya monitoring kelompok pengolah dan pemasar (poklahsar) di Kabupaten Kebumen. Pada
Tahun
2014,
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Tengah
memberikan bantuan langsung kepada masyarakat sebesar Rp636.246.000,00 berupa kegiatan Pengembangan Perikanan Tangkap/ Pengadaan Jaring Gillnet, Pengadaan Reservat PUD, peningkatan kualitas hasil tangkapan/ pengadaan coolbox, revitalisasi perikanan tangkap dan statistik perikanan tangkap (pengadaan fish finder dan GPS), pengadaan mesin tempel, pemberdayaan masyarakat nelayan/ pengadaan toolkit dan alat las, serta pembinaan dan pengembangan perikanan. Selain itu, juga mendapatkan paket bantuan banjir berupa benih dan pakan ikan lele, nila, dan gurami, kartu BBM Nelayan, rehabilitasi dan konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan. Bantuan langsung ke masyarakat yang bersumber dari dana APBN pada tahun 2014 sebesar Rp3.464.267.400,00 berupa kegiatan
PUMP
Perikanan
Tangkap,
revitalisasi
perikanan
budidaya air payau/ pengembangan budidaya udang Vanammae di tambak, revitalisasi perikanan tangkap dan statistik perikanan tangkap/ pengadaan fish finder dan GPS, pengadaan sistem rantai dingin (SRD) dan pengolahan, BLM PUMP P2HP KKP, dan PUMP Perikanan Budidaya. Selain itu, bantuan diberikan berupa pemberian sertifikat tanah nelayan (SeHAT Nelayan), Kartu Nelayan dan Iptekmas CBF dalam bentuk benih ikan bandeng.
6) Perdagangan Urusan perdagangan berperan yang sangat penting dalam meningkatkan
perekonomian
masyarakat
karena
bersifat
langsung menunjang proses transaksi pasar. Guna mengoptimalkan Urusan Perdagangan dalam mendukung perekonomian masyarakat yang bersifat langsung menunjang proses
transaksi
pasar,
224
maka
pada
Tahun
2010-2014
dialokasikan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen. Adapun alokasi anggaran sebagai berikut: Tabel 3.129 Anggaran dan Realisasi Urusan Perdagangan Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
334.536.000
333.209.475
2011
2.408.995.000
5.080.974.560
2012
60.989.444.000
60.384.542.339
2013
20.004.778.000
19.594.156.254
2014
12.429.061.000
12.269.191.814
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
7) Industri Alokasi anggaran untuk urusan ini sebagaimana berikut.
Tabel 3.130 Anggaran dan Realisasi Urusan Industri Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
571.307.000
549.453.430
2011
461.685.000
452.517.300
2012
604.000.000
576.904.370
2013
590.000.000
584.904.295
2014
621.585.000
619.589.067
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Adapun program yang dilaksanakan tahun 2010-2014 antara lain: Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; kegiatannya meliputi: fasilitas bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya, serta pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri. Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi, 225
Program penataan struktur industri, Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri, Pemetaan industri. 8) Ketransmigrasian Alokasi anggaran urusan ketransmigrasian yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.131 Anggaran dan Realisasi Urusan Ketransmigrasian Yang Bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen dari Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2010
45.360.000
35.213.050
2011
30.000.000
26.130.000
2012
180.000.000
161.000.000
2013
280.000.000
144.958.100
2014
175.000.000
107.342.760
Sumber data: DPPKAD Kabupaten Kebumen, 2014
Program yang dilaksanakan adalah Program pengembangan wilayah transmigrasi dengan kegiatan Pengarahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan Transmigrasi. Pada Tahun Anggaran 2013 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kebumen mendapat Kuota dari Provinsi 20 KK, terealisasi 10 KK terdiri dari 5 KK ke Kabupaten Sigi dan 5 KK ke Kabupaten Ogan Ilir, Kuota tersebut tidak tercapai karena Lokasi penempatan belum siap. Dan untuk penetapan kuota ini merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Adapun
jumlah
penempatan
Transmigran
2010–2014 sebagaimana tabel berikut:
226
dari
Tahun
Tabel 3.132 Penempatan Transmigran dari Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2014 TAHUN 2010
JUMLAH KK 5
2011
26
2012
25
2013
10
2014
4
LOKASI Oku Timur, Sumatera Selatan 16 KK ke Kab Seruyan Kalteng, 10 KK ke Kab. Kayong Utara Kalbar 10 KK ke Kab. Kayong Utara Kalbar, 10 KK ke Kab. Buol Sulteng. 5 KK Kab. Seruyan Kalteng. 5 KK ke Kab. Sigi Sulawesi Tengah, dan 5 KK ke Kab, Ogan Ilir Sumatra Selatan Kab. Sigi Sulawesi Tenggah.
Sumber Data; Dinas Tenaga Kerja Trasmigrasi dan Sosial Kabupaten Kebumen Tahun 2014.
227