BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Tujuan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpecaya. Pemerintah masyarakat
Kabupaten
Kabupaten
pertanggungjawabannya
Aceh
Aceh melalui
Jaya
Jaya
selaku
telah
Laporan
pengemban
melaksanakan
Ankuntabilitas
amanah kewajiban
Kinerja
Instansi
Pemerintah yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan ketentuan-ketentuan pendukung lainnya. Laporan tersebut memberikan gambaran capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 berdasarkan pada hasil pengukuran, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja yang mencakup perjanjian kinerja tahun 2015. Pengukuran pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapain target dari masing-masing
indikator
kinerja
sebagaimana
tercantum
dalam
Qanun
Kabupaten Aceh Jaya Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012-2017. Adapun rincian teknis perhitungan pencapaian pada masing-masing indikator kinerja sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Jaya tentang
Penetapan
Indikator
Kinerja
Utama
di
lingkungan
Pemerintah
Kabupaten Aceh Jaya.
A.
Kerangka Pengukuran Kinerja Kerangka Pengukuran kinerja pada Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya
dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumusan sebagai berikut : 1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus : 34
Realisasi
Capaian indikator kinerja =
x 100%
Rencana
2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja, digunakan rumus : Rencana - (Realisasi-Rencana)
Capaian indikator kinerja =
Rencana
x 100%
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu : Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Skala Ordinal
Predikat/Kategori
> 85
Untuk
Kinerja
Sangat Baik
70 > x < 85
Berhasil
55 > x < 70
Cukup Berhasil
< 55
Tidak Berhasil
capaian
masing-masing
indikator
kinerja
sasaran
disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-rata Data Kelompok” Penyimpulan capaian sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nialai mean (ratarata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut :
Capaian Sasaran =
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori
x 100%
Jumlah indikator kinerja sasaran
Nilai Mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : Sangat Berhasil
: 92,5
Berhasil
: 77,5
Cukup Berhasil
: 62,5
Tidak Berhasil
: 27,5
35
B.
Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2015
1.
Perbandingan antara target dan kinerja Tahun 2015 Secara umum Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya telah melaksanakan
tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012-2017 dan sebagaimana juga telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kabupaten
Aceh
Jaya
tahun
2015.
Capaian
Perjanjian
Kinerja
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Sasaran Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana
Tahun 2015 Target
Realisasi
% Capaian
Ton
30.000
27,526
91,75
Desa
9
10
111,11
- Padi
Ton/ha
5.5
5.0
90,91
- Jagung
Ton/ha
3,5
3,6
102,86
- Kedele
Ton/ha
1.35
1,2
88,89
NTN
94
96
102,12
950
587
61,78
Persen
60
84
140
Partisipasi angkatan kerja perempuan
Jiwa
14.604
14.010
95,93
Kepemilikan E- KTP
Jiwa
55.000
53.881
97,97
Ha
4,012.0
3,987.0
99,38
Km
133,74
120,42
90,04
unit/stasi on
100
55
55
Persen
3,90
39,0
100
Persen
35
33,73
96,40
Persen
15
3
20
Persen
30
8
26,67
Indikator Kinerja Ketersediaan pangan utama
Desa Mandiri Pangan
Satuan
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar :
Nilai Tukar Nelayan Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Tingkat partisipasi angkatan kerja
Luas Jaringan Irigasi Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi Rasio Ketersediaan Daya Listrik Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan : - Pencemaran Status Mutu Air Ruang Terbuka Hijau
Jumlah
36
Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat
Jumlah konflik daerah yang terjadi
Kasus
Tidak Ada
Tidak Ada
100
Partai Politik
5
5
100
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan
1
1
100 `
Kegiatan pembinaan politik daerah
Kegiatan
1
1
100
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali
2
3
150
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup
Dok
1
1
100
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Jiwa
2.323
1.747
75,20
Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas
Persen
99,3
100
100,70
APM SD/SDLB/MI/Paket A
Persen
91,57
89,96
94,97
Persen
70,01
66,65
95,20
Persen
51,68
54,15
104,78
APK SD/SDLB/MI/Paket A
Persen
113,63
98,55
86,72
APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B
Persen
99,05
88,97
89,82
APK SMA/SMK/MA/Paket C
Persen
84,45
78,23
92,64
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Persen
84,55
87,24
103,18
Persen
100
100
100
Persen
99,25
100
100,65
- Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Persen
84,75
99,05
112,87
Angka Usia harapan hidup
Tahun
69,01
66,48
96,33
Angka kematian bayi
Angka
15
19
93,80
Angka Kematian Ibu
Angka
245
0
245
Kelompok
10
10
100
Kegiatan
50
48
96
Jumlah Partai Politik yang ada
APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B APM SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Kelulusan - Angka Kelulusan (AL) SD/MI - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak
Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama
Jumlah Majelis Taklim Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf
37
Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Pertumbuhan Ekonomi ADHK
Unit
1.073
1.066
99,35
Persen
5,60
4,18
74,64
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja Tahun 2015 dengan Tahun 2014 Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dan 2014 Tahun 2014 Sasaran Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangn ya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan,
Indikator KInerja
Satuan
Tahun 2015
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Naik/ turun/ sama
Ketersediaan pangan utama
Ton
26.650
96,90
30.000
27.526
91,75
Naik
Desa Mandiri Pangan
Desa
9
100
9
10
111,11
Naik
- Padi
Ton/ha
4,6
86,76
5.5
5,0
90,91
Naik
- Jagung
Ton/ha
3,5
106,06
3.5
3,6
102,86
Naik
- Kedele
Ton/ha
1,1
84,61
1.35
1,2
88,89
Naik
NTN
80
88
94
96
102,13
Naik
Jumlah
534
77
950
587
61,78
Naik
Persen
58,9
98,16
60
84
140
Naik
Jiwa
13.904
95
14.604
14.010
95,93
Jiwa
51.446
85,74
55.000
53.881
97,97
Ha
1.635
21,18
4.012, 0
3.987,0
99,38
KM
107,70
110,28
133,74
120,42
90,04
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar :
Nilai Tukar Nelayan Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Tingkat partisipasi angkatan kerja Partisipasi angkatan kerja perempuan
Kepemilikan E- KTP
Luas Jaringan Irigasi Panjang jalan kbupaten dalam kondisi baik ( > 40
Naik
Naik
Naik Naik
38
dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana
KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi
unit/stasi on
54
60
100
55
55
Naik
Rasio ketersediaan daya listrik
-
-
-
3,90
3,90
100
Naik
Persen
23
76,67
35
33,73
96,40
Persen
3
30
15
3
20
Turun
7
23,33
30
8
26,67
Naik
Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan : - Pencemaran Status Mutu Air Ruang Terbuka Hijau
Terlaksananya realisasi butirbutir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksananny a pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama
Persen
Turun
Jumlah konflik daerah yang terjadi
Kasus
Tidak Ada
100
Tidak Ada
Tidak Ada
100
Sama
Jumlah partai politik yang ada
Partai politik
5
100
5
5
100
Sama
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan
1
1
1
1
100 `
Kegiatan pembinaan politik daerah
Kegiatan
1
1
1
1
100
Penyelenggara an festival seni dan budaya
Kali
2
100
2
3
150
Sama
Sama
Naik
39
Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat
Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak Terlaksananya kehidupan masyarakat
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup
Dok
1
100
1
1
100
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Jiwa
1.747
75,20
2.323
1.747
75,20
Sama
Persen
99
100
99,30
100
100,70
Naik
Persen
91,26
100,92
91,57
89,96
94,97
Turun
Persen
65,88
95,67
70,01
66,65
95,20
Naik
Persen
51,96
57,46
51,68
54,15
104,78
Naik
Persen
101,79
90,05
113,63
98,55
86,72
Turun
Persen
92,20
93,98
99,05
88,97
89,82
Turun
Persen
75,67
90,84
84,45
87,24
103,18
Naik
Persen
87,24
103,18
84,55
87,24
103,18
Sama
Persen
100
100
100
100
100
Sama
Persen
98,95
99,69
99,25
100
100,65
Naik
Persen
98,21
98,95
84,75
99,05
112,87
Naik
Tahun
68,13
99,82
69,01
66,48
96,33
Naik
Jiwa
18
88,89
15
19
78,95
Turun
Jiwa
490
51,02
245
0
245
Naik
Kelompok
10
100
10
10
100
Sama
Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas APM SD/SDLB/MI /Paket A APM SMP/SMPLB/ MTs/Paket B APM SMA/SMK/M A/Paket C APK SD/SDLB/MI /Paket A APK SMP/SMPLB/ MTs/Paket B APK SMA/SMK/M A/Paket C - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan - Angka Kelulusan (AL) SD/MI - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/M A Angka Usia harapan hidup Angka kematian bayi Angka Kematian Ibu Jumlah Majelis Taklim
Sama
40
yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor
Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Pertumbuhan Ekonomi ADHK
Kegiatan
48
96
50
48
96
Unit
945
99
950
945
99
Sama
Persen
4,43
85,19
5,60
4,18
74,64
Turun
Sama
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target RPJM yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
Target
Realisasi
Capaian
Target RPJM Tahun 2015
Tahun 2015 Sasaran Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangn ya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan tata kelola
Indikator KInerja
Satuan
Tercapai/Tidak Tercapai
Ketersediaan pangan utama
Ton
30.000
27.526
91,75
30.000
Tidak Tercapai
Desa Mandiri Pangan
Desa
9
10
111,11
9
Tercapai
- Padi
Ton/ha
5.5
5,0
90,91
5.5
Tidak Tercapai
- Jagung
Ton/ha
3.5
3,6
102,86
3.5
Tercapai
- Kedele
Ton/ha
1.35
1,2
88,89
1.35
Tidak Tercapai
NTN
94
96
102,13
94
Tercapai
Jumlah
950
587
61,78
950
Tidak Tercapai
Persen
60
84
140
60
Tercapai
Jiwa
14.604
14.010
95,93
14.604
Jiwa
55.000
53.881
97,97
55.000
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar :
Nilai Tukar Nelayan Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Tingkat partisipasi angkatan kerja Partisipasi angkatan kerja perempuan Kepemilikan E- KTP
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
41
pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana
Luas Jaringan Irigasi Panjang jalan kbupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi
Rasio ketersediaan daya listrik
Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan : - Pencemaran Status Mutu Air Ruang Terbuka Hijau
Terlaksananya realisasi butirbutir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksananny a pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan
Ha
4.012,0
3.987,0
99,38
4.012,0
KM
133,74
120,42
90,04
133,74
unit/stasi on
100
55
55
100
Tidak Tercapai
-
3,90
3,90
100
3,90
Tercapai
Persen
35
33,73
96,40
35
Tidak Tercapai
Persen
15
3
20
15
Tidak Tercapai
30
8
26,67
30
Tidak Tercapai
Persen
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
Jumlah konflik daerah yang terjadi
Kasus
Tidak Ada
Tidak Ada
100
Tidak Ada
Tercapai
Jumlah partai politik yang ada
Partai politik
5
5
100
5
Tercapai
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan
1
1
100 `
1
Tercapai
Kegiatan pembinaan politik daerah
Kegiatan
1
1
100
1
Tercapai
Penyelenggara an festival seni dan budaya
Kali
2
3
150
2
Tercapai
42
baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat
Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak Terlaksananya kehidupan masyarakat
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup
Dok
1
1
100
1
Tercapai
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Jiwa
2.323
1.747
75,20
2.323
Tidak Tercapai
Persen
99,30
100
100,70
99,30
Tercapai
Persen
91,57
89,96
94,97
91,57
Tidak Tercapai
Persen
70,01
66,65
95,20
70,01
Tidak Tercapai
Persen
51,68
54,15
104,78
51,68
Tercapai
Persen
113,63
98,55
86,72
113,63
Tidak Tercapai
Persen
99,05
88,97
89,82
99,05
Tidak Tercapai
Persen
84,45
87,24
103,18
84,45
Tercapai
Persen
84,55
87,24
103,18
84,55
Tercapai
Persen
100
100
100
100
Tercapai
Persen
99,25
100
100,65
99,25
Tercapai
Persen
84,75
99,05
112,87
84,75
Tercapai
Tahun
69,01
66,48
96,33
69,01
Tidak Tercapai
Jiwa
15
19
78,95
15
Tidak Tercapai
Jiwa
245
0
245
245
Tercapai
Kelompok
10
10
100
10
Tercapai
Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas APM SD/SDLB/MI /Paket A APM SMP/SMPLB/ MTs/Paket B APM SMA/SMK/M A/Paket C APK SD/SDLB/MI /Paket A APK SMP/SMPLB/ MTs/Paket B APK SMA/SMK/M A/Paket C - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan - Angka Kelulusan (AL) SD/MI - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/M A Angka Usia harapan hidup Angka kematian bayi Angka Kematian Ibu Jumlah Majelis Taklim
43
yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor
Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Pertumbuhan Ekonomi ADHK
Kegiatan
50
48
96
50
Tidak Tercapai
Unit
950
945
99
950
Tidak Tercapai
Persen
5,60
4,18
74,64
5,60
Tidak Tercapai
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 16 sasaran strategis
dan 42
indikator kinerja sasaran, dapat disimpulkan bahwa ada 30 indikator kinerja sasaran atau sebanyak 71,43% dikategorikan sangat baik, tujuh indikator kinerja sasaran atau 16,67% dikategorikan berhasil, satu indikator kinerja sasaran atau 2,38% dikategorikan cukup berhasil, dan empat indikator kinerja sasaran atau 9,52% dikategorikan tidak berhasil. Dengan demikian masih terdapat indikator kinerja sasaran yang capaiannya belum seperti yang diharapkan berkategori tidak berhasil sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya. Dengan telah dilaksanakan pengukuran kinerja sasaran beserta simpulan rata-rata sesuai dengan “Metode rata-rata data kelompok” maka hasil penyimpulan untuk capaian masing-masing sasaran disajikan sebagai berikut : Rekapitulasi Capaian Sasaran Tahun 2015 Skala Pengukuran Ordinal
No 1 2 3
4 5
6
Sasaran Strategis Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi , keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola pikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara
Capaian Kinerja (%)
Sangat berhasil > 85
91,75
X
111,11
X
94,22
X
Berhasil 70 – 85
Cukup Berhasil 55 – 70
Tidak Berhasil < 55
X
81,96
111,30
X
86,11
X
44
7
8
9
10
11
12
13 14 15
16
optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor
X
47,69
100
X
100
X
150
X
100
X
X
75,20
98,26
X X
84
98
X
86,99
X
Untuk data selengkapnya tentang pencapaian kinerja terhadap indikator pada setiap sasaran strategis adalah sebagai berikut:
.Sasaran Strategis 1
Meningkatnya Ketersediaan Kebutuhan Pangan Masyarakat
Sasaran satu terdiri dari satu indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja
nilai
capaian
sebesar
91,75%
dengan
kategori
sangat
berhasil.
Ketersediaan pangan utama pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 30.000 ton dan terealisasi 27.526 ton.
45
Tabel 3.4 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Satuan
1.
Ketersediaan pangan utama
Ton
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
23.168
26.560
30.000
27.526
91,75
Perbandingan
Ketersediaan Pangan Utama
sebesar
27,526
ketersediaan
23.168
ton
dan
pada
tahun 2014 sebesar 26.560 ton, mengalami
23,168
3.392
peningkatan
ton.
Pada
produktifitas 2014
39,300
pangan utama pada tahun 2013
26,560
2013
Target akhir RPJMD 2017
sebesar
tahun
tanaman
2015 padi
meningkat sebesar 966 ton dari
2015
tahun
2014,
namun
realisasi
tersebut masih belum mencapai
Grafik 3.1 : Ketersediaan Pangan Utama
target karena dari target sebesar 30.000 ton, hanya terealisasi sebesar 27.526 ton atau dengan capaian sebesar 91,75%. Pencapaian yang masih kurang tersebut dikarenakan luas lahan produksi
yang
masih
belum
bertambah
sesuai
dengan
target
sehingga
pencapaiannya belum sesuai walaupun masyarakat sudah melakukan proses penanaman dengan sistem satu tahun dua kali tanam.
Sasaran Strategis 2 Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan pangan
Tabel 3.5 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2 Realisasi No. 1.
Indikator Kinerja
Satuan
Desa Mandiri Pangan
Desa
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
-
9
9
10
111,1
Target akhir RPJMD 2017 9
Sasaran dua terdiri dari satu indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja nilai capaian sebesar 111,1% dengan kategori sangat berhasil. Desa 46
mandiri
pangan
kemampuan
adalah
untuk
desa/gampong
mewujudkan
yang
ketahanan
masyarakatnya pangan
dan
mempunyai gizi
melalui
pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi
pangan
dengan
memanfaatkan
sumberdaya
setempat
secara
berkelanjutan. Hal ini mengingat desa yang tersebut diatas sudah memiliki sarana dan prasarana pertanian yang sudah memadai, serta jumlah produksi pertanian khususnya padi dapat dikategorikan dalam desa yang mampu menyediakan cadangan pangan, selain itu pemerintah Kabupaten Aceh Jaya setiap tahunnya untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung. Pada tahun 2015 peningkatan capaian kinerja menuju desa mandiri pangan meningkat yaitu pada tahun 2014 mencapai sembilan desa, sedangkan pada tahun 2015 dari yang ditargetkan sebanyak sembilan desa terealisasi sebanyak 10 desa atau dengan capaian 111,1% dan diharapkan setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan sarana dan prasara
pendukung
lainnya.
Dalam
mewujudkan
desa
mandiri
pangan
Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berupaya menggerakkan setiap kecamatan minimal ada satu desa mandiri pangan melalui berbagai macam program. Desa mandiri pangan di maksud adalah sebagai berikut : 1.
Desa Lhuet Kecamatan Jaya
2.
Desa Ranto Sabon Kecamatan Sampoiniet
3.
Desa Lhok Timon Kecamatan Setia Bakti
4.
Desa Curek Kecamatan Krueng Sabee
5.
Desa Panton Krueng Kecamatan Panga
6.
Desa Meunasah Teugoh Kecamatan Indra Jaya
7.
Desa Cot Punti Kecamatan Pasie Raya
8.
Desa Arongan Kecamatan Darul Hikmah
9.
Desa Timpleung Kecamatan Pasie Raya
10. Desa Cot Trap Kecamatan Teunom.
47
Sasaran Strategis 3
Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis.
Tabel 3.6 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Realisasi No. 1.
Indikator Kinerja Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar - Padi - Jagung - Kedele
Satuan
Ton Ton Ton
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
4,6 2,9 81,1
4,6 3,5 1,1
5,5 3,5 1,35
5,0 3,6 1,2
90,91 102,86 88,89
Target akhir RPJM 2017
6 3,9 1,5
Sasaran tiga terdiri dari tiga indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 93,27 dengan kategori Sangat Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran tiga sesuai hasil pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1.
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya perhektar a. Produktifitas Padi Pencapaian produktifitas padi untuk Tahun 2015 adalah 90,91%, di mana untuk target sebesar 5,50 Ton/ha dapat direalisasikan sebesar 5,00 Ton/ha.
Gambar 3.1 : Panen Perdana Kegiatan PMI (Peningkatan Mutu Intensifikasi) padi Sawah Tahun 2015 di Desa Datar Luas Kecamatan Krueng Sabee
48
Produktifitas padi (Ton/ha) didapat dengan cara pengambilan sampel ubinan dalam areal luas panen. Pada tahun 2015 luas panen padi di Kabupaten Aceh Jaya mencapai 17.828 ha dengan produksi padi yang di peroleh sebanyak 89.367 Ton, maka untuk angka produktifitas padi yang didapat adalah 5,0 Ton/ha. Jika dibandingkan dengan perolehan tahun 2014 maka produktifitas padi mengalami peningkatan sebesar 8% di mana produktifitas padi tahun 2014 hanya mencapai 4,6 Ton/Ha dengan luas panen 9.837 ha dan produksi padi yang dihasilkan sebanyak 48.176 Ton. Peningkatan/penurunan produktifitas padi di Kabupaten Aceh Jaya dari Tahun 2012 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Produktifitas Padi ( Ton/ha )
4.60
4.60
5.00
4.60
Produktifi tas Padi ( Ton/ha ) 2012
2013
2014
2015
Gambar 3.2 : Grafik Produktifitas Padi Tahun 2012 s.d Tahun 2015 Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produksi dan produktifitas padi adalah : -
sebagian besar sawah di Kabupaten Aceh Jaya adalah sawah tadah hujan, yaitu ± 95% dari luas baku sawah.
-
irigasi teknis belum memadai (hanya di kecamatan panga seluas 415 ha)
-
ketersediaan benih bersertifikat di tingkat kabupaten masih sangat terbatas.
-
sarana dan prasarana pendukung (ALSINTAN, Irigasi, Pompanisasi dan Pipanisasi) masih terbatas
-
kemampuan modal yang dimiliki kelompok tani masih sangat rendah
Usulan pemecahan masalah : -
pembangunan sarana pertanian dan pengadaan alat-alat prasarana pertanian perlu ditingkatkan. 49
-
diperlukan pembinan terhadap kelompok tani yang menghasilkan benih unggul bersertifikat.
-
penambahan modal terhadap kelompok tani.
b. Produktifitas Jagung Indikator Produktifitas tanaman jagung mencapai target, di mana untuk
target
produktifitas
jagung
tahun 2015 sebesar 3,50 ton/ha dapat
direalisasikan
sebesar
3,60
ton/ha atau 102,86%. Gambar 3.3 : Pengembangan Jagung Hibrida Tahun 2015 Desa Pasie Pawang Kecamatan Teunom
Jika dibandingkan dengan perolehan pada
tahun
peningkatan
2014
maka
produktifitas
terjadi sebesar
2,77 % dimana pada tahun 2014 produktifitas jagung adalah 3,5 ton/ha. Peningkatan/penurunan produktifitas jagung di Kabupaten Aceh Jaya dari Tahun 2012 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada Grafik di bawah ini : Produktifitas Jagung ( Ton/ha3.50 ) 2.90
2012
3.60
2.90
2013
2014
2015
Produktifitas Jagung ( Ton/ha )
Gambar 3.4 : Grafik Produktifitas Jagung Tahun 2012 s.d 2015
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman jagung adalah : -
kurangnya minat dari kelompok tani untuk membudidayakan tanaman jagung.
-
benih unggul di tingkat kabupaten masih sulit di dapat.
-
kemampuan modal yang dimiliki kelompok tani masih sangat rendah.
-
minimnya sarana pendukung.
Usulan pemecahan Masalah : 50
-
pembinaan terhadap kelompok tani secara berkesinambungan.
-
penyediaan benih unggul yang bersertifikat.
-
pemberian modal usaha terhadap kelompok tani.
-
penyediaan alat sarana petani untuk budidaya tanaman jagung.
c. Produktifitas Kedelai Produktifitas
Kedelai,
capaian kinerjanya 88,89%, di mana
dengan
sebesar dapat
1,35
target
kinerja
ton/ha
hanya
direalisasikan
sebesar
1,20 ton/ha. Dengan Gambar 3.5 : Kegiatan GP-PTT Kedelai Tahun 2015 Desa Seumantok Kecamatan Sampoiniet
demikian
produktifitas
kedelai
untuk tidak
mencapai target sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Tidak tercapainya target produktifitas kedelai ini dikarenakan karena adanya banjir yang mengakibatkan puso. Selain puso juga tanaman kedelai banyak yang mengalami kerusakan pasca banjir di 2 kecamatan
yaitu
Kecamatan
Teunom
dan
Kecamatan
Jaya.
Jika
dibandingkan dengan produktifitas kedelai pada tahun 2014 maka terjadi peningkatan sebesar 0,1 ton/ha (Tahun 2015 produktifitas 1,2 ton/ha dan Tahun 2014 produktifitas 1,1 ton/ha ). Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman jagung adalah : -
kurangnya minat dari kelompok tani untuk membudidayakan tanaman Kedelai.
-
belum adanya benih di tingkat kabupaten yang memenuhi persyaratan (benih unggul ).
-
harga jual belum pasti (naik turun).
-
pemasaran masih sulit.
-
curah hujan yang terlalu tinggi di Kabupaten Aceh Jaya.
Usulan pemecahan masalah : -
perlu adanya agen penampung hasil kedelai yang dapat memotivasi kelompok tani untuk membudidayakan kedelai. 51
-
pembinaan terhadap kelompok tani kedelai secara berkesinambungan.
-
dibutuhkan varietas kedelai yang sesuai untuk daerah curah hujan tinggi.
Peningkatan/penurunan produktifitas kedelai di Kabupaten Aceh Jaya dari Tahun 2012 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada Grafik di bawah ini : 1.20 Produktifitas Kedelai ( Ton/ha )
2012
1.10
1.10
1.10
2013
2014
Produktifi tas Kedelai…
2015
Gambar 3.6: Grafik Produktivitas Kedelai tahun 2012 s.d 2015 Solusi pemecahan masalah: Perlu dilakukan penyuluhan terhadap petani secara kontinu oleh Dinas Pertanian dan Peternakan dan Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K).
Sasaran Strategis 4
Melakukan Kebijakan dalam bidang ekonomi, keuangan pembangunan
Tabel 3.6 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4. No. 1. 2.
Indikator Kinerja Nilai tukar Nelayan Jumlah Pertumbuhan Industri Kecil secara keseluruhan
Realisasi Satuan
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
NTN
80
80
94
96
102,13
Unit
493
534
950
587
61,79
Target RPJMD 2017 99
52
Sasaran
empat
terdiri
dari
dua
indikator
sasaran.
Berdasarkan
hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 81,96% dengan kategori Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran empat sesuai hasil pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Nilai Tukar Nelayan Nilai Tukar Nelayan (NTN) merupakan perbandingan antara indeks yang diterima dengan indeks yang dibayar oleh nelayan yang dinyatakan dalam indeks atau persentase. NTN menyatakan tingkat kemampuan tukar atas barang-barang (produk) yang dihasilkan nelayan terhadap barang/jasa yang dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam proses produksi perikanan tangkap.
100
Perbandingan Nilai Tukar Nelayan (NTN)
90 96
92
80 80 70 NTN 2013
NTN 2014
NTN 2015
Gambar 3.7: Grafik Perbandingan Nilai Tukar Nelayan
Pada tahun 2015, NTN di Kabupaten Aceh Jaya mengalami peningkatan yaitu 96 dibanding tahun 2013 dan tahun 2014, yang mana nilai NTN tahun 2013 sebesar 80 dan tahun 2014 yaitu 92. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan
sarana
dan
prasarana
produksi
yang
berakibat
pada
peningkatan pendapatan nelayan. Jika kita mengacu pada grafik di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa Nilai Tukar Nelayan di Kabupaten Aceh Jaya terus mengalami peningkatan, sehingga dapat dikatakan
bahwa nelayan
di Kabupaten
Aceh Jaya
mendekati sejahtera, walaupun nilai NTN masih di bawah 100 tetapi nilai produksi terus meningkat.
53
2.
Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Pertumbuhan industri pada tahun 2015 capaian kinerjanya sebesar 100% atau dengan target sebesar 10% dan realisasi sebesar 10%. Pertumbuhan industri mengalami peningkatan sebesar 2,3% bila dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 7,7% atau sebanyak 534 industri kecil dan menengah. Tahun 2013 sebesar 41,37% dengan jumlah 493 industri kecil dan menengah, tahun 2012 sebesar 9,75 % Pertumbuhan Industri Kecil secara Keseluruhan
atau sebanyak 289 industri kecil
Pertumbuhan Industri Kecil secara Keseluruhan
dan
Peningkatan industri
587 2015
534 2014
493 2013
menengah
289 2012
pertumbuhan
terjadi
karena
bertambahnya usaha-usaha baru pada sektor industri pada tahun
Gambar 3.8 : Grafik Pertumbuhan industri Kecil secara Keseluruhan
.
2015 dengan
jumlah keseluruhan industri sebanyak 587 unit usaha
industri, secara terperinci seperti yang terlihat pada grafik.
Gambar 3.9 : Industri Pengolahan Rotan untuk Meubel Rotan
54
Gambar 3.10 : Industri Kerajinan Kayu
Sasaran Strategis 5
Berkembangnya pola pikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan sistem pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (good goverment)
Tabel 3.7 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5.
No. 1.
2.
3.
Indikator Kinerja Tingkat partisipasi angkatan kerja Jumlah Partisipasi angkatan kerja perempuan Kepemilikan E-KTP
Realisasi Satuan
Tahun 2015
Target RPJMD 2017
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
Persen
61,5
58,9
60
84
140
70
Jiwa
1.694
13.904
14.604
14.010
95,93
16.101
Jiwa
43.761
51.446
55.000
53.881
97,97
68.000
Sasaran lima terdiri dari tiga indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 111,30% dengan kategori Sangat Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran lima sesuai hasil pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Aceh Jaya menurut tabel di atas menunjukkan perbandingan tingkat partisipasi angkatan kerja. Tahun 2013 jumlah angka partisipasi angkatan kerja mencapai 61,5% atau sebesar 55
50.535 jiwa dari jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya sebesar 82.172 jiwa. Pada tahun 2014 jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 2,6% atau sebesar 58,9% dari jumlah penduduk sebanyak 84.908 jiwa. Sedangkan untuk tahun 2015 tingkat partisipasi angkatan kerja mulai mengalami peningkatan sebesar 25,1% atau mencapai 84% dari target sebanyak 60% dari jumlah penduduk sebanyak 85.908 (BPS 2014). Penyebab turunnya tingkat partisipasi angkatan kerja pada Tahun 2014 adalah dikarenakan masih kurangnya investasi di bidang pertanian/perkebunan. Perusahaanperusahan masih belum membuka lowongan kerja serta tidak adanya penerimaan CPNS umum. Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuka peluang investasi sebesar-besarnya agar banyak perusahaan membuka
investasinya
di Kabupaten Aceh
Jaya
sehingga membuka banyak peluang lowongan kerja. Pada Tahun 2015 tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat 25,1% dari tahun 2014 atau sebesar 84%, peningkatan ini dipicu oleh adanya ivestasi perusahaan perkebunan dan dibukanya lowongan pekerjaan sebagai pendamping desa di seluruh Provinsi Aceh Khususnya di Kabupaten Aceh Jaya.
Grafik Partisipasi Angkatan Kerja 140 120 100 80 60 40 20 0
Tahun 2013 60
Tahun 2014 60
Tahun 2015 60
Realisasi
61.5
58.9
84
%
102.5
98.17
140
Target
Gambar 3.11 : Grafik Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
2.
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2013 memiliki target sebesar 13.900 jiwa dan terealisasi sebanyak 1.694 jiwa atau 12,18% dari target. Pada Tahun 2014 angka partisipasi angkatan kerja perempuan dengan target 14.599 dan dengan realisasi 13.904 atau 95,24%. Pada tahun 2015 target partisipasi angkatan kerja perempuan ditargetkan 14.604 jiwa dan terealisasi sebesar 14.010 jiwa atau meningkat mencapai 95,93%. 56
Peyebab menurunnya angka partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2013 disebabkan oleh kurang atau tidak adanya lowongan pekerjaan formal dan informal. Namun pada tahun 2014 mulai menunjukkan peningkatan dari target awal yang mencapai 95,24% yang disebabkan oleh mulainya dibuka peluang kerja maupun kontrak daerah bagi tenaga administrasi dan teknis di Kabupaten Aceh Jaya serta lowongan pekerjaan di perusahan-perusahaan yang berada di Kabupaten Aceh Jaya. Pada Tahun
2015
peningkatan
juga
mencapai
95,93%
dari
target
yang
direncanakan hal ini disebakan oleh banyaknya dibuka lowongan pekerjaan seperti pendamping Desa dan Tenaga Guru Kontrak Daerah khususnya di Kabupaten Aceh Jaya serta peningkatan melalui pemberian modal usaha bagi
wanita,
pelatihan
ketrampilan
yang
dilaksanakan
oleh
Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Bidang Ketenagakerjaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Mobilitas Penduduk Kabupaten Aceh Jaya.
Grafik Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan 15,000 10,000 5,000 0
Tahun 2013 13,900
Tahun 2014 14,599
Tahun 2015 14,200
Realisasi
1,694
13,904
14,010
%
12.19
95
98.66
Target
Gambar .3.12 : Grafik Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
3.
Kepemilikan E-KTP 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0
Pada
Tahun
2015
jumlah
masyarakat yang memiliki KTPelektronik di Kabupaten Aceh Jaya dari
2014
2015
yang
55.000
jiwa,
Wajib KTP
53.881
jiwa
Memiliki KTP
sebesar
Gambar 3.13 : Grafik Kepemilikan E-KTP 2014-2015
dikategorikan
ditargetkan
sebesar
terealisasi
sebesar
atau 97.97% Sangat
capaiannya dapat Berhasil. 57
Kekurangan pencapaian ini disebabkan karena masih adanya wajib KTP pemula yang belum melakukan peekaman baik pasfoto, sidik jari, dan iris mata di Kantor Kecamatan masing-masing maupun di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Jaya. Bila dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2014, maka terjadi peningkatan sebesar 4,43%.
Sasaran Strategis 6 Tersedianya kebutuhan sandang, pangan, papan, pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatknya kondisi sosial kultur masyarakat. Tabel 3.8 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 6
No. 1. 2.
3.
4.
Realisasi
Indikator Kinerja
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
Ha
700
1.635
4.012
3.987
99,38
Km
96,64
107,70
133,74
120,42
90,04
Unit/ Stasion
52
54
100
55
55
-
-
-
3,90
3,90
100
Luas Jaringan Irigasi Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi
Rasio ketersedian daya listrik
Sasaran
enam
Tahun 2015
Satuan
terdiri
dari
empat
indikator
sasaran.
Berdasarkan
hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 86% dengan kategori Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran empat sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Luas Irigasi Kabupaten Aceh Jaya dalam kondisi baik
REALISASI INDIKATOR KINERJA Luas Jaringan Irigasi kabupaten dalam kondisi baik
2013
2014
2015
Target (Ha)
Realisasi (Ha)
Target (Ha)
Realisasi (Ha)
Target (Ha)
Realisasi (Ha)
1.230
700
2.489
1.635
4.012
3.987
58
Luas Daerah Irigasi di Kabupaten Aceh Jaya sesuai dengan Keputusan Menteri PU dan Penataan Ruang Nomor 14 Tahun 2015 adalah 10.549 Ha (wewenang kabupaten) dan 13.859 Ha (wewenang provinsi). Sementara luas area baku (luas area tanam) adalah 6.002 Ha (wewenang kabupaten) dan 1.350 Ha (wewenang provinsi). Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik diperoleh dari luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik dibagi dengan luas irigasi kabupaten dikali dengan seratus persen.
Berdasarkan
hasil
pengukuran realisasi indikator ini adalah sebesar 3.987 Ha dengan target
sebesar
4.012
Ha,
atau
capaiannya adalah sebesar 99,38% dan masuk dalam kategori Sangat berhasil. Jika dibandingkan dengan tahun 2012, 2013 dan 2014, maka dapat dilihat bahwa capaian indikato Gambar 3.14 : Irigasi di Kabupaten Aceh Jaya
ini terus mengalami peningkatan. Peningkatan terhadap indikator ini
sangat dipengaruhi oleh dukungan anggaran yang memadai pada tahun 2015. Walau pun capaian indikator ini sudah mencapai kategori sangat berhasil tetapi pembangunan saluran irigasi di Kabupaten Aceh Jaya masih terus ditingkatkan mengingat masih sangat luasnya areal persawahan yang perlu diperbaiki. Untuk meningkatkan keberhasilan terhadap indikator ini di masa yang akan datang, maka akan diupayakan sumber dana tambahan baik dari APBA maupun APBN.
80,000 60,000 40,000 20,000 0
63,450.0
65,051.0
66,206.0
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
78,606.0
Tahun 2015
Panjang saluran irigasi (meter) Gambar 3.15: Grafik Peningkatan Saluran Irigasi
sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Jaya 2015
59
2.
Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi Baik (>40 Km /Jam) REALISASI INDIKATOR KINERJA Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam)
2013
2014
2015
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Target
Realisasi
132,74
96,64
127,96
107,70
133,74
120,42
Indikator kinerja Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (>40 Km/Jam) untuk tahun 2015 dengan target 133,74 Km hanya dapat direalisasikan sebesar 120,42 Km atau capaiannya 90,05%, termasuk dalam kategori Sangat Berhasil. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat bahwa panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 Km/Jam) dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 terus mengalami peningkatan sehingga hanya menyisakan 35 Km dari target keseluruhan sampai dengan tahun 2017 sebesar 155,42 Km. Adapun ruas jalan yang termasuk dalam kategori ini adalah semua ruas jalan kabupaten yang berkonstruksi asphalt/hotmix.
132.74
140 120 100 80 60 40 20 0
117.42 96.64
127.96
133.73 120.42
107.7
71.42
Target (Km) Realisasi (Km)
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Gambar 3.16 : Grafik Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik
60
Sasaran Strategis 7 Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama di daerah rawan bencana.
Tabel 3.9 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 7 Realisasi No. 1. 2.
3.
Indikator Kinerja Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan : - Pencemara Udara - Pencemaran Status Mutu Air Ruang Terbuka Hijau
Sasaran
tujuh
terdiri
Satuan
Tahun 2015
Target akhir RPJMD 2017
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
Persen
25
23
35
33,74
96,40
65
Persen
-
-
-
-
-
0
Persen
4
3
15
3
20
25
Persen
-
7
30
8
26,67
dari
empat
indikator
sasaran.
Berdasarkan
30
hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 19,08% dengan kategori Tidak Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran tujuh sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Persentase penanganan Sampah Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri dari 9 kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 90.094 jiwa, setiap harinya menghasilkan volume sampah sebesar 225,235 m3 atau 82.211 m3 sampah pertahun. Dari jumlah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya tersebut penanganan sampah yang mampu di tangani untuk tahun 2015 ini mencapai target yaitu 225,235 m3/hari atau 82.211 m3/tahun. Persentase yang dihasilkan untuk penanganan sampah di Kabupaten Aceh Jaya adalah 33,74% dari total sampah yang dihasilkan dalam Kabupaten Aceh Jaya dan hasil ini lebih dari nilai yang ditargetkan dengan persentase penanganan sampah yang dihasilkan untuk tahun 2014. Untuk Indikator Kinerja Persentase Penanganan Sampah Tahun 2015, realisasi capaian indikator kinerja terhadap pelayanan persampahan mencapai 33,74% dihitung dari jumlah volume sampah yang ditangani terhadap jumlah volume sampah yang dihasilkan dalam Kabupaten Aceh Jaya. Dari target yang ditetapkan sebesar 35%, realisasi indikator ini mendekati target. Hal ini 61
disebabkan karena sarana dan prasarana serta tenaga kebersihan dalam mendukung operasional pengelolaan persampahan. Dengan capaian kinerja 96,40%, indikator ini dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Dari
indikator
tersebut
yang
menjadi
keberhasilan
pencapaian
realisasi
indikantor kinerja disebabkan sudah tersedianya Tempat pembuangan Akhir (TPA) di tiga tempat yaitu Babah ie dan Gunong Tanggoh serta adanya partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, dukungan dan kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan dalam hal
persampahan,
peningkatan
pelayanan
dan
tanggung
jawab
petugas
kebersihan, dukungan dari semua pihak terhadap kebersihan semakin tinggi, dan dukungan dari semua pihak untuk membayar retribusi persampahan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Aceh Jaya. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai target indikator kinerja yaitu perlu peningkatan perluasan pelayanan persampahan, sosialisasi tentang kebersihan secara kontinu kepada masyarakat dan semua pihak dan perlu adanya dukungan dana terhadap penambahan sarana dan prasarana di bidang kebersihan, perlu dilakukan upaya pemberdayaan terhadap program 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle), composting, biogas dan pemanfaatan sampah daur ulang yang dihasilkan masyarakat. 2.
Penegakan Hukum Lingkungan
a.
Persentase pencemaran status Mutu air
Kabupaten Aceh Jaya terletak pada koordinat 04°22’ - 05°16’ lintang Utara dan 95°02’-96°03’ Bujur Timur dengan luas daerah 3.814 Km². Secara geografis kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berbatasan langsung dengan samudera Indonesia, jalur sepanjang pantai juga merupakan tempat pemukiman pendududuk terpadat di bandingkan dengan pemukiman yang jauh dari pantai. Kabupaten Aceh Jaya berada dalam iklim tropis yang hangat dan lembab, sehingga kondisi Kabupaten Aceh Jaya yang berada di alam (hijau) mendukung
untuk
tidak
terjadinya
pencemaran
udara.
Ada
penambahan/peningkatan jumlah kenderaan bermotor dari tahun ke tahun akan tetapi letak geogafis Kabupaten Aceh Jaya yang berada di area Hijau mampu mengantisipasi akibat polusi yang di timbulkan oleh kenderaan bermotor,
di
samping
itu
juga
keberadaan
pabrik-pabrik/industri
yang
mencemari belum ada di wilayah Kabupaten Aceh Jaya sehingga penanganan terhadap isu pencemaran udara masih dapat ditangani dengan kondisi/keadaan alam. 62
Solusinya : 1. Perlu adanya adanya pembenahan SDM yang berkenaan dengan isu pencemaran Udara untuk masa yang akan datang. 2. Sarana dan prasarana yang mendukung. b.
Pencemaran Status Mutu Air Berdasarkan tabel indikator kinerja, capaian kinerja untuk indikator ini
hanya
mencapai
20%,
yaitu
dari
target
sebesar
15%
hanya
mampu
direalisasikan sebesar 3%. Hal ini disebabkan kegiatan pemantauan kualitas air sungai telah dilaksanakan pada tahun 2015 pada tiga kecamatan pada sungai dengan sembilan titik pengambilan sampel, masing-masing tiap sungai terdiri dari tiga titik pengambilan sampel. Hal ini berhubungan dengan keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan sehingga pengambilan sampel mutu air hanya terbatas pada mutu air sungai saja. Pada tahun 2015 ada peningkatan sedikit terhadap status mutu air dibandingkan dengan tahun 2014, hal ini dikarenakan adanya penurunan aktivitas masyarkat terhadap usaha gelondongan emas yang menghasilkan limbah merkuri. Fakta ini juga didukung
oleh
kegiatan
rutin
pemantauan
kualitas
lingkungan
dengan
pengambilan sampel air sungai. Di tahun 2014 sendiri terjadi penurunan kualitas air, di mana berdasarkan survei terhadap mutu air sumur, di dapat adanya pencemaran air. Hal ini diakibatkan karena adanya penggunaan merkuri oleh penambang emas, penurunan debit air yang mengakibatkan kekeruhan maupun limbah penggilingan maupun limbah rumah tangga. 3.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Penetapan area yang yang di tetapkan untuk kawasan perkotaan ada di
tiga kecamatan yaitu kota Lamno, Calang dan Teunom. Berkenaan dengan rencana pengembangan ruang terbuka hijau terdapat luas area perkotaan adalah 2.235,13 Ha, peruntukan pengembangan ruang terbuka hijau adalah 670,53 Ha. Sedangkan luas peruntukan area untuk kawasan pengembangan RTH
adalah 21%
yaitu sebesar 466,95 Ha di kawasan perkotaan. Untuk
mencari jumlah percentase RTH adalah jumlah luas peruntukan RTH di bagi jumlah luas total kawasan perkotaan di kali 100%. untuk mencapai 30% di targetkan tercapai pada tahun 2035. Sedangkan pengembangan/penataan RTH dari target 30% hanya terealisasi % sehingga capaiannya hanya 20% yang terdiri dari Public dan Privat RTH.
63
Sasaran Strategis 8
Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MOu Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh
Tabel 3.10 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 8. Realisasi No.
1. 2.
Indikator Kinerja
Satuan
Jumlah konflik daerah yang terjadi Jumlah partai politik yang ada
Sasaran
delapan
Tahun 2015
Target akhir RPJMD 2017
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
Kasus
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
100
Tidak Ada
Partai Politik
5
5
5
5
100
-
terdiri
dari
dua
indikator
sasaran.
Berdasarkan
hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran delapan sesuai hasil pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Jumlah konflik daerah yang terjadi Bersadarkan terlaksananya
indikator realisasi
yang
diatas
butir-butir
maka
untuk
kesepakatan
memenuhi
damai
antar
sasaran
Pemerintah
Republik Indonesia dan GAM sesuai MoU Helsinki dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, Kabupaten Aceh Jaya selama MoU berlangsung sampai sekarang ini tidak pernah terjadi konflik, baik konflik antar Aparatur (TNI, Polri) dengan warga sipil (masyarakat), maupun antar warga masyarakat sendiri. Indikator ini menunjukkan capaian 100%, sangat berhasil. Hal ini juga dapat dilihat pada saat pemilihan legislatif baik tingkat Kabupaten, provinsi, dan pusat berjalan dengan baik, lancar serta kondusif. 2.
Jumlah partai politik yang ada
Bersadarkan terlaksananya
indikator realisasi
yang
diatas
butir-butir
maka
untuk
kesepakatan
memenuhi
damai
antar
sasaran
Pemerintah
Republik Indonesia dan GAM sesuai MoU Helsinki dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, jumlah partai politik pemenang pemilu di Kabupaten Aceh Jaya berjumlah lima partai politik yang terdiri dari tiga partai 64
nasional yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golkar dan Partai Demokrat. Sementara partai lokal yang terdiri dari Partai Aceh dan Partai Daulat Aceh.
Sasaran Strategis 9 Terlaksananya pola hubungan, pola komunikasi gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat.
Tabel 3.11 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 9.
No.
1. 2.
Indikator Kinerja Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah
Realisasi Satuan
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
Kegiatan
1
1
1
1
100
Kegiatan
1
1
1
1
100
Target akhir RPJMD 2017
Sasaran sembilan terdiri dari dua indikator sasaran. berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran sembilan sesuai hasil pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP pada tahun 2015 berjalan sesuai rencana dimana register dan verifikasi data administrasi masing-masing organisasi tersebut dengan fokus pembinaan pada registrasi dan verifikasi data administrasi
masing-masing
organisasi
tersebut
dengan
fokus
utamanya
keberadaan tempat yang menjadi basis operasional lembaga. Adapun jumlah lembaga yang telah dikeluarkan Surat Keterangan Terdaftar sebanyak enam LSM, tiga Yayasan dan satu Serikat. 2. Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Pada tahun 2015 berhasil dilakukan kegiatan pembinaan politik daerah terhadap beberapa partai politik yang ada di Kabupaten Aceh Jaya melalui 65
pemberian berupa bantuan keuangan kepada partai, yaitu: Partai Aceh, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golkar dan Partai Daulat Aceh.
Sasaran Strategis 10 Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama
Tabel 3.12 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 10 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Satuan
1.
Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
Kali Kegiatan
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
2
2
2
3
100
Target akhir RPJMD 2017
Sasaran 10 terdiri dari satu indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai capaian sebesar 150% dengan kategori Sangat Berhasil. Penyelenggaraan
festival
seni
budaya pada tahun 2015 ditargetkan dua kali kegiatan, dengan realisasi tiga kali
kegiatan
sebesar
150%
atau
dengan
dikategorikan
capaian sangat
berhasil. Hal ini dikarenakan adanya even pemilihan Agam Inong Aceh Jaya (Duta Wisata), kontes sanggar seni seGambar 3.17 : Festival Duta Wisata 2015.
Kabupaten
Aceh
Jaya
dan
kontes
sanggar seni budaya yang dilaksanakan di Sabang Provinsi Aceh. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya meningkat 30% atau satu kali penyelenggaraan.
66
Gambar 3.19 : Festival Seni Budaya Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015
Sasaran Strategis 11
Ketertiban masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan
Aceh Jaya
Tabel 3.13 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 11. Realisasi
No.
Indikator Kinerja
Satuan
1.
Tersedianya Dokumen Perencanaan: RKPK yang telah ditetapkan dengan Perbup
Dok
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
1
1
1
1
100
Target akhir RPJMD 2017
Sasaran 11 terdiri dari satu indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja nilai capaiannya sebesar 100% dengan kategori Sangat berhasil. Dokumen
RKPK
merupakan
dokumen
perencanaan
Kabupaten
yang
dilaksanakan setiap tahunnya yang telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Aceh Jaya Nomor 18 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014.
67
Sasaran Strategis 12 Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara botton up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal
Tabel 3.14 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 12 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja Persentase partisipasi perempuan di Lembaga Pemerintah
Satuan
Jiwa
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
1.694
1.747
2.323
1.747
75,20
Target akhir RPJMD 2017
Sasaran 12 terdiri dari satu indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 75,20% dengan kategori Cukup Berhasil. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
belum
keterlibatan
adanya
peningkatan
perempuan
dalam
lembaga pemerintah. Pada tahun 2012 jumlah pekerja perempuan dilembaga pemerintah
sebesar
1.689
Jiwa,
meningkat pada tahun 2013 menjadi 1.694 Jiwa dan terus meningkat pada tahun 2014 menjadi 1.747 jiwa. Grafik 3.11 : Partisipasi Perempuan dilembaga Pemerintah
Sementara pada tahun 2015 jumlah angka tersebut masih tetap, tetapi
secara capaian mengalami penurunan karena targetnya meningkat. Hal ini disebabkan antara lain : 1. Kebijakan Pemerintah daerah dalam hal moratorium pegawai. 2. Masih rendahnya tingkat pendidikan kaum perempuan di Kabupaten Aceh Jaya sehingga sulit bersaing/berkompetisi dalam kesempatan kerja di lembaga pemerintah. Untuk meningkatnya keterlibatan perempuan dalam lembaga pemerintah kami pandang perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 68
1. Memberikan pelatihan terhadap perempuan tentang pemahaman arti pentingnya pendidikan bagi perempuan.
2. Pemerintah dapat memberikan peluang dan kontribusi yang lebih terhadap keterlibatan perempuan di lembaga pemerintah minimal 30% dari jumlah penerimaan Pegawai Negeri Sipil.
Sasaran Strategis 13 Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat
Tabel 3.15 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 13 2015 Indikator Kinerja Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas APM SD/SDLB/MI/ Paket A APM SMP/SMPLB/ MTs/Paket B APM SMA/SMK/M A/Paket C APK SD/SDLB/MI/ Paket A APK SMP/SMPLB/ MTs/Paket B APK SMA/SMK/M A/Paket C - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan - Angka Kelulusan (AL) SD/MI - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/M A
Kategori
Target akhir RPJM (2017)
100.71
Sangat Berhasil
99.9
86.96
94.97
Sangat Berhasil
93,87
70.01
66.65
95.20
Sangat Berhasil
72,31
51,96
51.68
54.15
104.78
Sangat Berhasil
53,98
111,83
101,79
113.63
98.55
86.73
Sangat Berhasil
98
Persen
96,20
92,20
99.05
88.97
89.82
Sangat Berhasil
95
Persen
76,34
75,67
84.45
78.23
92.64
Sangat Berhasil
85
Persen
93,02
87,24
84.55
87,24
80.17
Berhasil
93,55
Persen
100
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
Persen
99,15
98,95
99.35
100
100.65
Sangat Berhasil
98
Persen
96,24
98,21
87.75
99.05
112.88
Sangat Berhasil
99
Satuan
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target
Realisasi
% capaia n
Persen
8,73
99
99.3
100
persen
88,12
91,26
91.57
Persen
66,56
65,88
Persen
48,23
Persen
Sasaran 13 terdiri dari 11 indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 96,23 dengan kategori Sangat
69
Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 13 sesuai hasil pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1.
Angka Melek Huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Penduduk yang berusia 15 tahun ketasa melek huruf (tidak buta aksara) 101 TAHUN 2012
100 99
TAHUN 2013
98 TAHUN 2014
97 96
TARGET
RALISASI
NILAI CAPAIAN
TAHUN 2012
98.4
98.55
100.152
TAHUN 2013
98.7
97.66
98.946
TAHUN 2014
99
99
100
TAHUN 2015
99.3
100
100.705
TAHUN 2015
Gambar 3.20 : Grafik Tidak Buta Aksara
Terhadap sasaran Angka Melek Huruf dari 94,07 % menjadi 99,58 % (2017), dengan indikator capaian angka melek huruf per tahun. Pada tahun 2013 penuntasan angka melek huruf baru mencapai 97,66%. Angka ini lebih tinggi dari angka rata-rata provinsi yaitu 96,99%. Dan pada tahun 2015 angka tersebut mengalami peningkatan dimana sudah mencapai 100% sesuai target yang direncanakan. Dengan jumlah penduduk berusia 15 tahun keatas sebanyak 60.704 jiwa, yang sudah melek huruf mencapai 60.103 jiwa. Ini menunjukan bahwa komponen kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Aceh Jaya khususnya dilihat dari angka melek huruf sudah baik dan sudah diatas rata-rata provinsi. 2.
APM SD/SDLB/MI/Paket A, APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B, APM SMA/SMK/MA/Paket C
Gambar 3.21 : Grafik APM SD/SDLB/MI/Paket A 2014-2015
70
APM atau angka partisipasi murni merupakan perhitungan jumlah penduduk usia sekolah yang menempuh pendidikan pada jenjang sekolah; untuk SD/MI usia 7-12 tahun yaitu dengan jumlah penduduk 10.852 jiwa dibagi jumlah siswa 10.695 jiwamenjadi jumlah APM 86,96%; untuk SMP/MTs usia 13-15 tahun yaitu jumlah penduduk 4.414 jiwa dibagi jumlah siswa usia sekolah 1315 tahun 3.927 siswa menjadi APM 66,65%; SMA/SMK/MA penduduk usia 1618 tahun 4.286 jiwa dibagi siswa usia sekolah 3.353 siswa menjdi APM 54.15%. Sebagaimana tabel sebagai berikut:
APM 2014 APM SEKOLAH SD/MI 2014 JUMLAH PENDUDUK USIA 7 - 12 TAHUN
APM SEKOLAH SMP/MTs 2014 10.086
APM SEKOLAH SMA/SMK/MA 2014
JUMLAH PENDUDUK USIA 13 - 15 TAHUN
4.476
JUMLAH PENDUDUK USIA 16 - 18 TAHUN
4.328
JUMLAH SISWA SD
8.048
JUMLAH SISWA SMP
2.989
JUMLAH SISWA SMA
1.913
JUMLAH SISWA MI
2.219
JUMLAH SISWA MTs
1.138
JUMLAH SISWA SMK
676
JUMLAH SISWA MA
686
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SEKOLAH
10.267
USIA ≤ 7 TAHUN SISWA
USIA 7 - 12 TAHUN
426
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
4.127
USIA ≤ 13 TAHUN SISWA
9.204
USIA ≥ 12 TAHUN JUMLAH
JUMLAH SISWA SEKOLAH
637
718
USIA 13 - 15 TAHUN
91,26
65,88
2.249
USIA ≥ 18 TAHUN
4.127
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
499
USIA 16 - 18 TAHUN
460
JUMLAH
3.275
USIA ≤ 16 TAHUN SISWA
2.949
USIA ≥ 15 TAHUN
10.267
JUMLAH SISWA SEKOLAH
527
JUMLAH
3.275
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
51,96
APM 2015 APM SEKOLAH SD/MI 2015 Jumlah Penduduk Usia 7-12 Tahun
APM SEKOLAH SMP/MTs 2015 10,852
APM SEKOLAH SMA/SMK/MA 2015
Jumlah Penduduk Usia 13-15 Tahun
4,414
Jumlah Penduduk Usia 16-18 Tahun
4,286
JUMLAH SISWA SD
8,431
JUMLAH SISWA SMP
2,918
JUMLAH SISWA SMA
2,074
JUMLAH SISWA MI
2,264
JUMLAH SISWA MTs
1,009
JUMLAH SISWA SMK
668
JUMLAH SISWA MA
611
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SEKOLAH
USIA ≤ 7 TAHUN siswa
10,695
9,437
USIA ≥ 12 TAHUN
ANGKA PARTISIPASI MURNI ( APM )
3,927
USIA ≤ 13 TAHUN
1,029
USIA 7-12 TAHUN
3.
JUMLAH SISWA SEKOLAH
siswa
JUMLAH SISWA SEKOLAH
802
USIA 13-15 TAHUN
2,942
229
USIA ≥ 15 TAHUN
183
86,96
ANGKA PARTISIPASI MURNI ( APM )
66,65
siswa
3,353
USIA ≤ 16 TAHUN
777
USIA 16-18 TAHUN
2,321
USIA ≥ 18 TAHUN
255
ANGKA PARTISIPASI MURNI ( APM )
54,15
APK SD/SDLB/MI/Paket A, APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B, INDIKATOR KINERJA
2014
2015
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
113,03
101,79
0,90
113.63
98.55
86.729
APK SMP/SMPLB/MTs/ Paket B
98,1
92,20
0,94
99.05
88.97
89.823
APK SMA/SMK/MA/Paket C
83,3
75,67
0,91
84.45
78.23
92.635
APK SD/SDLB/MI/Paket A
71
4.
APK SMA/SMK/MA/Paket C.
APK atau angka partisipasi kasar sekolah merupakan perhitungan jumlah siswa dibagi jumlah penduduk usia sekolah. Pada tahun 2014 angka APK untuk SD/MI 113.03%; untuk SMP/MTs 98.1%; dan untuk SMA/SMK/MA 83.3%. Pada tahun 2015 untuk SD/MI dengan jumlah siswa 10.695 dibagi jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun 10.852 jiwa menjadi APK 98.55%; untuk SMP/MTs 3.927 siswa dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun 4.414 menjadi APK 88.97%; dan untuk SMA/SMK/MA 3.353 siswa dibagi jumlah penduduk usia 16-18 tahun 4.286 jiwa menjadi APK 78.23%.
APK 2015 APK SEKOLAH SD/MI 2015 Jumlah Penduduk Usia 7-12 Tahun
APK SEKOLAH SMP/MTs 2015 10,852
APK SEKOLAH SMA/SMK/MA 2015
Jumlah Penduduk Usia 13-15 Tahun
4,414
Jumlah Penduduk Usia 16-18 Tahun
4,286
JUMLAH SISWA SD
8,431
JUMLAH SISWA SMP
2,918
JUMLAH SISWA SMA
2,074
JUMLAH SISWA MI
2,264
JUMLAH SISWA MTs
1,009
JUMLAH SISWA SMK
668
JUMLAH SISWA MA
611
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SEKOLAH
10,695
USIA ≤ 7 TAHUN
1,029
USIA 7-12 TAHUN
9,437
USIA ≥ 12 TAHUN
ANGKA PARTISIPASI KASAR ( APK )
siswa
JUMLAH SISWA SEKOLAH
3,927
USIA ≤ 13 TAHUN
802
USIA 13-15 TAHUN
2,942
229
USIA ≥ 15 TAHUN
183
98,55
ANGKA PARTISIPASI KASAR ( APK )
88,97
siswa
JUMLAH SISWA SEKOLAH
USIA ≤ 16 TAHUN siswa
USIA 16-18 TAHUN USIA ≥ 18 TAHUN
ANGKA PARTISIPASI KASAR ( APK )
3,353
777 2,321 255
78,23
72
Dari grafik di atas semua uraian jumlah mengalami peningkatan pada tahun 2015 dari tahun sebelumnya, di mana jumlah penduduk dan jumlah siswa mengalami peningkatan. Namun dalam perhitungan angka APK baru jenjang SD/MI yang menggambarkan persentase yang baik karena jumlah siswa yang bersekolah sudah mendekati jumlah penduduk usia sekolah. Sedangkan pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA persentase jumlah penduduk usia sekolah SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang bersekolah di Kabupaten Aceh Jaya masih belum baik untuk peningkatan angka APK, hal ini karena masih banyaknya penduduk usia sekolah tersebut hanya berstatus penduduk namun tidak bersekolah di Kabupaten Aceh Jaya. 5.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) INDIKATOR KINERJA
TAHUN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2014
84,55
87,24
103,18
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2015
87.55
70.19
80,17
Indikator pendidikan anak usia dini (PAUD) pada tahun 2015 menghasilkan capaian sebesar 80,17%, dengan target 87.55 dan terealisasi 70.19. Capaian diperoleh dari jumlah penduduk usia PAUD 4-6 tahun sebanyak 8.562 anak dibagi jumlah siswa PAUD 6.010 dalam Kabupaten Aceh Jaya. Pada tahun 2014 jumlah PAUD dalam Kabupaten Aceh Jaya sebanyak 160 PAUD dan meningkat secara signifikan menjadi 248 PAUD dalam tahun 2015, yang tersebar pada 172 Gampong sebagaimana sasaran rencana strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yaitu satu Gampong harus tersedia satu PAUD Gampong.
JUMLAH PAUD 60 50 40 30 20 10 0
50 38 21
27
29 21
20
21
21
Gambar 3.22 : Grafik Jumlah Paud Per kecamatan
73
6.
Angka Kelulusan 2014
Indikator kinerja
REALISASI
CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100
100
1,00
100
100
1,00
99,25
98,95
1,00
99.35
100
1.01
84,75
99,41
1,17
87.75
99.05
1.13
98,9
94,22
0,95
99.65
100
1.004
93,95
105,57
1,12
95.95
100
1.042
75,12
88,99
1,18
80.12
88.99
1.111
Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru
yang
memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
Angka
kelulusan
2015
TARGET
dan
melanjutkan
pada
jenjang
SD/MI,
SMP/MTs,
SMA/SMK/MA. Angka lulusan SD/MI terealisasi 100 persen dari jumlah peserta ujian sejumlah 1.369 siswa memperoleh hasil yang memadai seluruhnya yaitu 1.369 siswa lulus. Angka lulusan SMP/MTs terealisasi 100 persen dari jumlah peserta ujian sejumlah 1.277 memperoleh hasil yaitu 1.277 siswa lulus. Kemudian Angka lulusan SMA/SMK/MA terealisasi 99.05 persen dari jumlah peserta ujian sejumlah 945 memperoleh hasil yaitu 936 siswa lulus dan ada 9 siswa yang harus mengulang kembali melalui paket C. Kemudian Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs, dari jumlah lulusan 1.369 siswa yang melanjutkan pada SMP/MTs dalam Kabupaten Aceh Jaya sejumlah 1.369 siswa atau 100 persen. Untuk Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA, dari jumlah lulusan 1.277 siswa yang melanjutkan pada SMA/SMK/MA dalam Kabupaten Aceh Jaya sejumlah 1.277 siswa atau 100 persen. Selanjutnya, Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Pada tahun 2014 jumlah guru PNS yang telah S1/D-IVadalah sejumlah 1.078 guru atau 51,62 dari jumlah guru PNS keseluruhan adalah 1.477 guru. Namun pada tahun 2015 jumlah tersebut mengalami
peningkatan,
dari
jumlah
guru
PNS
SD/MI,
SMP/MTs,
SMA/SMK/MA sebesar 1.572 yang telah memenuhi kualifikasi S1/D-IV adalah 1.399 atau 88,99 persen, bertambah 8.87 persen dari target 80.12.
74
Sasaran Strategis 14
Meningkatnya kesehatan Ibu dan menurunkan angka kematian anak
Tabel 3.16 : Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis 14 Realisasi N o.
Indikator Kinerja
1.
Angka Usia Harapan Hidup Angka Kematian Bayi Angka Kematian Ibu
2. 3.
Satuan
Tahun 2015
Target akhir RPJM 2017
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
Tahun
68,13
68,13
69,01
66,48
96,33
Angka
18
16
15
19
93,80
12
Angka
179
490
245
0
245
100
Sasaran 14 terdiri dari tiga indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 145,04% dengan kategori Sangat Berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 14 sesuai hasil pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : Angka Harapan Hidup 2,500
Angka Harapan Hidup di Tahun 2015
2,000
yaitu 66,48 tahun sedangkan target 69,01
1,500 target 1,000
realisasi
500 0
tahun. Dari data tersebut dapat dievaluasi bahwa realisasi capaian hampir mendekati target. Komponen Angka Harapan Hidup
target
2013 1,778
2014 1,890
2015 2,281
realisasi
1,570
1,437
1,783
Gambar 3.23 : Grafik Angka Harapan
diharapkan
mampu
menggambarkan
keadaan lama hidup sekaligus hidup sehat dari masyarakat. Angka Harapan Hidup yang tinggi dianggap mencerminkan kesejahteraan
penduduk yang tinggi pula. Hal ini disebabkan karena Harapan Hidup Hidup merupakan resultan dari berbagai faktor lain dari derajat sosial ekonomi penduduk. Angka Harapan Hidup dihitung dengan metode tidak langsung menggunakan metode Brass Varian Trussel, dengan Life Tabel Coale Demeney West Model. Data Dasar yang digunakan adalah Rata-rata Anak Lahir Hidup (RALH) dan Rata-rata Anak Masih Hidup (RAMH) menurut kelompok umur ibu 75
(15-19,20-24,……,45-59).
Ada
tiga
faktor
yang
berpengaruh
terhadap
meningkatnya Angka Harapan Hidup yaitu: Angka Kelahiran Kecil, Angka Kematian Bayi Kecil, dan Jumlah Lanjut Usia (>65 tahun) tinggi Dalam pencapaian
indikator
ini
Dinas
Kesehatan
telah
mengupayakan
adanya
peningkatan Pelayanan Kesehatan seperti Program Perbaikan Gizi, dengan kegiatannya Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Penanganan Kasus Gizi balita sesuai prosedur pada masyarakat yang membutuhkan, yaitu balita gizi buruk satu balita dan balita gizi kurang 486 balita (hasil pemantauan Status Gizi (PSG) dengan indikator BB/U (Berat Badan/Umur) dan TB/U (Tinggi Badan/Umur) yang tidak sesuai).
Dokumentasi dari kegiatan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Angka kematian bayi
Target Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2015 sebesar 15/1.000 KH terealisir sebesar 19/1.000 KH (jumlah kematian bayi 37 jiwa dari kelahiran hidup 1.901 jiwa) maka nilai capaian indikator ini sebesar 93,8% atau dikategorikan sangat berhasil. Hal ini lebih baik bila dibandingkan dengan target AKB Nasional MDG’S tahun 2015 23/1.000 KH. Perkembangan (trend)
76
Angka kematian Bayi selama 2013 s/d 2015 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
40 35 30 25 Jumlah kematian bayi
20 15 10 5 0 2013
2014
2015
Gambar 3.23 : Grafik Jumlah Kematian Bayi Tahun 2013-2015
AKB Tahun 2013 yaitu 18/1.000 KH (jumlah kematian bayi sebanyak 30 jiwa dari kelahiran hidup 1.680 jiwa) dan pada tahun 2014 AKB sebesar 16/1.000 KH (kematian bayi berjumlah 26 jiwa dari 1.632 jiwa kelahiran hidup). Dapat dievaluasi bahwa kinerja capaian menurun dari tahun sebelumnya karena terjadi peningkatan jumlah kematian bayi di tahun 2015. Pada Akhir RPJMD tahun 2017 realisasi Angka kematian bayi diharapkan dapat ditekan sehingga mencapai 15/1.000 KH. Masalah AKB di ditinjau dari penyebabnya kematian dibagi menjadi kematian bayi yang terjadi pada masa neonatal dan kematian pada masa post natal. Kegiatan yang dilakukan untuk menurunkan AKB yaitu: 1.
Peningkatan kualitas petugas pelayanan Obsetri Neonatal Dasar pada Puskesmas
2.
Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani.
3. Angka kematian Ibu melahirkan Target Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2015 sebesar 245/100.000 KH (3 Kasus kematian ibu dari 2.281 kelahiran hidup) terealisir sebesar 0/100.000 KH (tidak ada kasus kematian ibu dari 1.901 kelahiran hidup), maka nilai capaian indikator ini sebesar 245 di kategori sangat berhasil. Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas yang meninggal tahun 2015 sebanyak 0 jiwa dengan jumlah kelahiran hidup 1.901 jiwa, sedangkan target AKI Nasional MDG’S tahun 2015 102/100.000 KH. Perkembangan (trend) Angka kematian ibu selama 2013 s/d 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : 77
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Jumlah kematian Ibu
2013
2014
2015
Gambar 3.25 : Grafik Angka Kematian Ibu Tahun 2013-2015 Pada tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) 490/100.000 KH (jumlah kematian Ibu 8 Jiwa dari jumlah Kelahiran Hidup 1.632 jiwa). Penyebab kematian, diantaranya 1 orang pendarahan, 2 Orang Hypertensi Dalam Kehamilan (HDK), 1 orang Partus Lama, 1 orang Emboli Air Ketuban ,dan 3 orang lagi karena factor penyebab lain (TBC, Kanker Tulang, Jantung), dari 8 kematian tersebut tempat kematiannya 1 orang meninggal dalam perjalanan dan 7 orang lagi meninggal ditempat rujukan. Pada tahun 2013 AKI 179/100. KH (Jumlah kematian Ibu 3 kasus dari jumlah Kelahiran Hidup 1.680 jiwa). Penurunan Jumlah kematian ibu ini di upayakan dengan kegiatan yaitu: 1. Ada Peraturan Bupati Aceh Jaya Boh Hatee Ma; 2. Evaluasi penerapan Perbup boh hatee ma di tingkat kecamatan dan puskesmas; 3. Pengadaan Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil; 4. Kerjasama lintas sektor untuk memperkuat keberadaan kelas ibu hamil di desa; 5. Peningkatan kualitas petugas pelayanan Obsetri Neonatal Dasar pada Puskesmas; 6. Pemantauan /pendataan ibu hamil resiko tinggi (resti).
78
Sasaran Strategis 15
Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas tarikat tauhid dan tasawuf yang didukung oleh peran ulama. Tabel 3.17 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 15
No. 1.
2.
Realisasi
Indikator Kinerja
Satuan
Jumlah Majelis Taklim Jumlah Pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
Kelompok
10
10
10
10
100
Kegiatan
48
48
50
48
96
Target akhir RPJM 2017
Sasaran 15 terdiri dari dua indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 98% dengan kategori Sangat Berhasil Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 15 sesuai hasil pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Majelis Taklim Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengajian AlQuran, Majelis Taklim, Tarikat, Tauhid dan Tasawuf, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menetapkan salah satu program yaitu Program Penguatan Aqidah sebagai
upaya
mengantisipasi
pendangkalan
aqidah
dan
meningkatkan
pengamalan Syariat Islam bagi seluruh masyarakat Aceh Jaya. Salah satu 79
diantaranya kegiatan penyuluhan antisipasi terhadap pendangkalan aqidah bagi masyarakat dalam Kabupaten Aceh Jaya. Jumlah majelis taklim yang telah dibina oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya terus mengalami peningkatan
dari segi jumlah jamaah. Seiring dengan
penguatan pembinaan yang rutin dilakukan setiap bulannya secara bergilir pada tiap kecamatan yang berbeda. Kabupaten Aceh Jaya memiliki satu kelompok Majelis Taklim tingkat Kabupeten dan sembilan kelompok yang tersebar di masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya. Majelis Taklim kabupaten berfungsi sebagai wadah pertemuan bagi kelompok majelis taklim tingkat kecamatan selain sebagai pengikat silaturrahim antar jamaah pengajian juga sebagai sarana menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa terpecahkan dalam kelompok di tingkat kecamatan. Berikut tabel jumlah kelompok Majelis Taklim : Tabel 3.18 : Jumlah Kelompok Majelis Taklim di Kabupaten Aceh Jaya
1.
Nama Majelis Taklim Mubahasah
2. 3. 4. 5.
Teunom Pasie Raya Panga Krueng Sabee
Kabupaten Aceh Jaya Teunom Pasie Raya Panga Krueng sabee
6. 7.
Setia Bakti Sampoiniet
Setia Bakti Sampoinet
8. 9. 10.
Darul Hikmah Indra Jaya Jaya
Darul Hikmah Indra Jaya Jaya
No.
Kecamatan
Nama Pimpinan
Keterangan
Tgk. Maulidi
-
Tgk. Husaini Tgk. H. M. Nur Tgk. Mahdi Tgk. Meurah Iman Tgk. M.Yusuf Tgk. Abdullah Abu Tgk. Musfidar Tgk. Rizwan Tgk. Nasruddin
-
2. Jumlah Pelaksanaan kegiatan tarikat, Tauhid dan Tasawuf. Pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf di Aceh Jaya rutin dilakukan setiap seminggu sekali. Saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya hanya membina 7 kelompok Tarikat, tasawuf dan tawajuh.
80
Gambar 3.26 : Kegiatan Tauhid Tasawuf Tabel 3.19 : .Nama-Nama Tarikat Sulok/Tawadjuh No.
Nama Tarikat Sulok/Tawadjuh
Gampoeng (Desa)
Kecamatan
1. 2. 3. 4.
Darun Nidham Darul Mukhlishin Darut Thalibin Darul Mukhsinin
Tanoh Anou Kubu Alue Ambang Paya Seumantok
Teunom Teunom Teunom Krueng Sabee
5.
Hukbul Masakin
Sampoiniet
6. 7.
Darul Arifin Abati Darul Arifin
Kuala Bakong Lhuet Meudheun
Jaya Jaya
Nama Pimpinan Tgk. H. Muslim. HK Tgk. H Abu Syamah Tgk. Aidarus HM. Tgk. H. Mahlem Adami
Ket -
Tgk. M. Yusuf Tgk. H Syarwani Tgk. M. Zubir
Sasaran Strategis 16 Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas Sektor.
Tabel 3.21 : pengukuran Capaian Sasaran Strategis 16
No. 1. 2.
Indikator Kinerja Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Pertumbuhan Ekonomi ADHK
Realisasi Satuan
Tahun 2015
2013
2014
Target
Realisasi
% Capaian
Unit
827
945
1.073
1.066
99
Persen
4,29
4,43
5,60
4,18
74,64
Target akhir RPJM 2017 1.400
Sasaran 16 terdiri dari dua indikator sasaran. berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 99% dengan kategori Sangat 81
berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 16
sesuai hasil
pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1.
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Pada tahun 2015 jumlah usaha
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Jumlah Usaha Mikro dan Kecil 1066
945
827
750
mikro dan kecil terealisasi sebanyak 1066
UMK
dari
target
kinerja
sebanyak 1073 UMK dengan nilai capaian
kinerja
99
%.
Bila
dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 750 UMK, tahun 2013
2015
2014
2013
2012
Gambar 3.27 : Grafik jumlah Usaha Mikro dan Kecil
sebanyak 827 UMK dan tahun 2014 sebanyak 950 UMK, UMK
pada
tahun
dari jumlah sebelumnya
mengalami peningkatan dari Tahun 2012 s.d. 2015sebanyak 116 UMK pada tahun 2015. Peningkatan ini terjadi karena munculnya atau bertambahnya usaha-usaha baru pada usaha mikro dan kecil pada tahun 2015 yang tersebar seluruh kecamatan yang ada dalam lingkup Kabupaten Aceh Jaya. Usaha Mikro dan Kecil (Usaha Perdagangan)
82
2.
Pertumbuhan Ekonomi ADHK Perekonomian
Kabupaten
Aceh
Jaya
pada
Tahun
2014
mengalami
perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Aceh Jaya Tahun 2014 mencapai 4,18 persen, sedangkan
Tahun
2013
sebesar
4,48
persen.
Pada
Tahun
2014,
pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai boleh kategori Jasa Perusahaan sebesar 8,71 persen. Sedangkan yang terendah dicapai oleh kategori Jasa Keuangan dan Asuransi yakni sebesar 1,48 persen. Seluruh kategori ekonomi PDRB yang lain pada Tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang positif. Adapun kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan positif, diantaranya kategori Industri Pengolahan mencatat sebesar 3,07 persen, kategori Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 7,95 persen, kategori Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang sebesar 6,32 persen, kategori Konstruksi sebesar 5,31 persen, kategori Real Estate sebesar 3,86 persen, kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 8,25 persen, dan kategori Jasa Lainnya sebesar 5,83 persen. Struktur ekonomi suatu daerah dapat terlihat dari distribusi persentase masing masing sektor ekonomi terhadap total PDRB suatu daerah. Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase, menunjukkan besarnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuannya menciptakan nilai tambah. Persentase yang besar pada suatu sektor menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari sektor tersebut. Struktur perekonomian masyarakat Aceh Jaya masih bertumpu pada kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terlihat dari besarnya peranan kategori ini terhadap pembentukan PDRB Aceh Jaya. Sumbangan terbesar pada Tahun 2014 dihasilkan oleh kategori Pertanian, Kehutanan,
dan
Perikanan,
kemudian
katregori
Konstruksi,
kategori 83
Perdagangan Besar dan Eceran; reparasi Mobil dan Sepeda Motor, kategori Transportasi
dan
Pertanahan,
dan
Pergudangan, Jaminan
kategori
Sosial,
dan
Administrasi kategori
pemerintahan,
Pertambangan
dan
Penggalian. Sedangkan peranan kategori lainnya di bawah 5 persen. Data Pertumbuhan Ekonomi ADHK untuk tahun 2015, hingga triwulan I tahun 2016 belum dipublikasikan oleh BPS. Data tersebut baru dipublikasikan pada bulan Oktober tahun 2016.
C. Realisasi Anggaran Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandalkan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Perkembangan dan realisasi APBK serta persentase daya serap anggaran setiap tahun tidak sama, namun rata-rata realisasi anggaran selama tiga tahun mencapai 89,17% secara rincian sebagaimana tertera dalam tabel berikut :
Tabel 3.21 : Jumlah dan realisasi APBK dalam kurun waktu 2013-2015
No. 1. 2. 3.
Tahun 2013 2014 2015 Jumlah
APBK Jumlah Realisasi 537.897.117.936,00 472.129.590.075,00 747.724.571.217,00 667.187.890.702,00 981.136.748.533,00 881.928.899.944,00 2.266.758.437.686 2.021.246.380.721
Persentase 87,77 89,23 89,89 89,17
Berdasarkan tabel tersebut di atas, tahun 2015 kemampuan daya serap APBK
sebesar
Rp.
981.136.748.533,00
dan
terealisasi
Rp.
881.928.899.944,00 atau mencapai 89,17%. Total Anggaran dan Realisasi Tabel 3.22 : Total dan Realisasi Anggaran Per- SKPK Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 No
SKPK
1
2
1.
Dinas Pendidikan
2.
Dinas Kesehatan
3. 4.
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Perhubungan, Komunikasi, informatika, Kebudayaan dan parawisata
5.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
3 202.488.149.678,00
%
4
5
185.875.744.993,00
91,80
84.680.911.167.00
77.783.213.350.00
91,85
225.166.420.047.00
183.908.676.411.00
81,68
7.464.670.219.00
7.226.202.510.00
96,81
3.787.850.568.00
3.300.470.408.00
87,13
84
6.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk
19.129.090.058.00
18.263.642.669.00
95,48
7.
Dinas Syariat Islam
18.685.894.116.00
17.961.142.677.00
96,12
12.407.826.958.00
11.804.000.390.00
95,13
8. 9.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten
14.668.903.578.00
13.589.718.977.00
92,64
10.
Dinas Pertanian dan Peternakan
52.139.335.790.00
50.335.181.302.00
96,54
11.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
21.307.805.723.00
20.449.891.679.00
95,97
12.
Dinas Kelautan dan Perikanan
17.663.469.372.00
17.324.145.941.00
98,08
13.
Bappeda
9.172.344.618.00
8.725.035.215.00
95,12
14.
8.407.939.419.00
7.653.109.871.00
91,02
15.
Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
14.345.338.583.00
12.359.389.713.00
86,16
16.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarag Sejahtera
11.411.147.255.00
10.658.775.280.00
93,41
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan
1.631.389.083.00
1.459.085.129.00
89,44
2.046.918.113.00
1.992.241.146.00
97,33
9.070.777.404.00
8.858.199.127.00
97,66
1.186.309.940.00
978.927.373.00
82,52
21.
Kantor Arsip, Perpustakaan dan Riset Satuan Polisi Pamong Praja dan wilayatul Hisbah
4.039.090.081.00
3.718.829.981.00
92,07
22.
Dewan Perwakilan Kabupaten
4,060,880,700.00
3,795,358,339.00
93,46
23.
Inspektorat
4.404.564.889.00
4.083.203.538.00
92,70
24.
Sekretariat Majelis Ulama
25.
Sekretariat Daerah Kabupaten
26.
17. 18. 19. 20.
1.644.685.258.00
1.495.118.323.00
90,91
28.651.355.557.00
25.351.443.732.00
88,48
Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah
1.444.378.172.00
1.205.400.000,00
83,45
27.
Sekretariat DPRK
8.732.953.277.00
7.892.343.712.00
90,37
28.
Sekretariat Majelis Adat Aceh
1.870.930.311.00
1.762.359.516.00
94,20
29.
Sekretariat Baitul Mal
1.381.788.450.00
1.215.014.020.00
87,93
30.
Sekretariat Korps Pegawai Negeri
3.555.965.190.00
3.106.427.737.00
87,36
31.
Kecamatan Jaya
5.192.471.902.00
4.908.857.836.00
94,54
32.
Kecamatan Sampoi Niet
2.752.137.629.00
2.371.094.127.00
86,15
33.
Kecamatan Setia Bakti
2.314.538.243.00
2.172.640.952.00
93,87
34.
Kecamatan Krueng Sabee
2.309.235.748.00
2.063.007.401.00
89,34
35.
Kecamatan Panga
2.293.499.835.00
2.060.582.412.00
89,84
36.
Kecamatan Teunom
3.499.951.316.00
3.253.396.993.00
92,96
37.
Kecamatan Indra Jaya
3.034.127.570.00
2.809.957.686.00
92,61
38.
Kecamatan Darul Hikmah
2.567.644.875.00
2.249.572.951.00
87,61
39.
Kecamatan Pasie Raya
2.396.620.880.00
2.187.693.648.00
91,28
40.
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
465,605,492.00
455,933,794.00
97,92
85