BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A.
Kerangka Pengukuran Kinerja 1.
Indikator kinerja merupakan dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Cara pengukuran/ penghitungan realisasi kinerja adalah sebagai berikut : Tabel 8 Cara Pengukuran Kinerja Bappeda Tahun 2015 NO
1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
perencanaan 1 yang implementatif dan inklusif
Persentase kesesuaian komponen RPJMD dengan komponen RPJPD
2
Persentase kesesuaian komponen Renstra dengan RPJMD
3
Persentase perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD
CARA PENGUKURAN
Kesesuaian dihitung dari konten dan proses RPJMD yang mengacu pada RPJPD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renstra SKPD yang mengacu pada RPJMD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renstra SKPD yang mengacu pada RPJMD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 1
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
4
5
6
7
8
CARA PENGUKURAN
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Persentase perumusan Kesesuaian dihitung kebijakan Renja SKPD dari konten dan proses yang sesuai dengan RKPD Renja SKPD yang mengacu pada RKPD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Persentase program pada Jumlah program PPAS yang sesuai dengan pembangunan dalam usulan program pada KUA-PPA yang mengacu Renja SKPD pada program pembangunan dalam Renja SKPD dibagi seluruh program pembangunan yang ada dalam Renja SKPD dikali 100 Persentase program Jumlah program pada RKA SKPD yang pembangunan dalam sesuai dengan usulan RKA SKPD yang program PPAS mengacu pada program pembangunan dalam KUA-PPA dibagi seluruh program yang ada dalam KUA-PPA dikali 100 Persentase kegiatan jumlah kegiatan dalam dalam RKA SKPD yang RKA SKPD yang sesuai sesuai dengan usulan dengan kegiatan dalam kegiatan pada Renja Renja SKPD dibagi SKPD jumlah kegiatan kegiatan dalam Renja SKPD kali 100 Persentase rencana Jumlah kegiatan dalam kegiatan dalam Renja DPA SKPD yang sesuai
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 2
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD
9
Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR.
10
Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analaog dan peta digital Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/Musrenbang
11
12
13
14
persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui
CARA PENGUKURAN
dengan kegiatan dalam Renja SKPD dibagi seluruh jumlah kegiatan dalam Renja SKPD dikali 100 Jumlah RDTR Kecamatan yang telah ada dibagi jumlah seluruh kecamatan dikali 100%. Jumlah RTRW dan RDTR Kecamatan yang sudah ada dibagi Jumlah RTRW dan RDTR yang seharusnya ada dikali 100 % 8 Komponen : - keterwakilan pengusaha - keterwakilan akademisi - keterwakilan LSM - keterwakilan Ormas - keterwakilan kaum difabel - keterwakilan organisasi keagamaan - keterwakilan forum anak - keterwakilan organisasi profesi jumlah perwakilan peserta dibagi jumlah undangan yang didistribusikan kali 100 skoring keterlibatan Tinggi : ≥ 30% dari peserta Sedang : 20-29% dari peserta Rendah : < 20% Jumlah forum konsultasi publik atau forum sejenis yang
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 3
NO
2
SASARAN STRATEGIS
Pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang efektif
INDIKATOR KINERJA
15
forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang Persentase realisasi indikator sasan daerah dalam RPJMD
CARA PENGUKURAN
dilakukan dalam rangka penyusunan RTR
Rata-rata realisasi indicator sasaran RPJMD dibagi target kali 100% Akumulasi waktu yang diperlukan untuk menemukan data dan informasi yang disediakan dengan cara menyampel responden. Dokumen tersedia sesuai waktu yang ditentukan
16
Persentase realisasi indicator sasaran bappeda dalam Renstra
data statistik tersaji tepat waktu: - Sleman Dalam Angka - Kecamatan dalam angka - SIPD - PDRB Kabupaten - PDRB Kecamatan - Inflasi (per triwulan) - ICOR - IPM - IHB - Inkesra - Statistik Industri - IPG - Gini Rasio Implementasi SOP jumlah SOP yang sudah Bappeda diimplementasikan dibagi jumlah seluruh SOP Bappeda kali 100%. Tingkat kepuasan dihitung melalui survey terhadap pelayanan menggunakan Bappeda kuesioner yang disebar ke pengguna layanan.
3
Data dan informasi pembangunan yang aktual
17
4
Manajemen kerja yang baik
18
19
Karakteristik indikator kinerja Bappeda bersifat positif, yaitu semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian yang semakin baik.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 4
2.
Untuk skala pengukuran kinerja dan predikatnya adalah sebagai berikut : a. Capaian kinerja >85% sampai dengan 100% = Sangat Berhasil; b. Capaian kinerja >70% sampai dengan 85% = Berhasil; c. Capaian kinerja >55% sampai dengan 70% = Cukup Berhasil; d. Capaian kinerja <55 = Kurang Berhasil.
B.
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumuan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja strategis. Secara rinci capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 9 Capaian Sasaran Strategis Tahun 2015
No
Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
Persentase kesesuaian
100%
100%
1
perencanaan
1
yang implemen
Komponen RPJMD
tatif dan inklusif
Dengan komponen
Tingkat Capaian
Predikat
100%
Sangat Berhasil
RPJPD
2
90%
Persentase kesesuaian
100%
111,11% Berhasil
komponen Renstra SKPD dengan komponen RPJMD
3
100%
Persentase perumusan
100%
100%
Sangat Berhasil
kebijakan RKPD yang Sesuai dengan RPJMD 4
100%
Persentase perumusan
100%
100%
Sangat Berhasil
kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD 5
Persentase program pada
100%
100%
100%
Berhasil
PPAS yang sesuai dengan
LAKIP BAPPEDA 2015
Sangat
III - 5
No
Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
100%
100%
Tingkat Capaian
Predikat
100%
Sangat
Usulan program pada Renja SKPD 6
Persentase program pada
Berhasil
RKA SKPD yang sesuai dengan usulan program PPAS 7
Persentase kegiatan dalam
95%
97,71%
102,85%
Sangat Berhasil
RKA SKPD yang sesuai Dengan usulan kegiatan pada Renja SKPD 8
95%
Persentase rencana
97,71%
102,85%
Berhasil
kegiatan dalam Renja SKPD Yang terlaksana melalui DPA SKPD 9
100%
Persentase kecamatan
100%
100%
Sangat Berhasil
yang sudah tercakup dalam RDTR 10
Sangat
100%
Tersedianya informasi
100%
100%
Sangat Berhasil
mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 11
12
Keterwakilan masyarakat
8
8
dalam forum perencanaan
komponen
komponen
partisipatif/Musrenbang
(100%)
(100%)
persentase keterlibatan
95%
76,94%
keterlibatan
tinggi
Sedang
perempuan dalam proses
(≥30%)
25,64%
100%
Sangat Berhasil
80,14%
Berhasil
masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan 13
LAKIP BAPPEDA 2015
Sangat 85,46%
III - 6
Berhasil
No
Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
Tingkat Capaian
Predikat
perencanaan pembangunan
2
3
14
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang
100%
100%
100%
Sangat berhasil
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang efektif
15
Persentase realisasi Indikator sasaran daerah Dalam RPJMD
100%
111,08%
111,08%
Sangat Berhasil
16
Persentase realisasi Indikator sasaran Bappeda dalam renstra
95%
87,95%
92,58%
Sangat Berhasil
data dan
17
data statistik tersaji tepat
90 %
90%
Sangat
waktu
Bulan :
pembangunan
- SIPD
Des
Desember
yang aktual
- PDRB Kabupaten
Des
Desember
Des Apr/Juli/Okt/ Des
Desember Apr/Juli/Okt/ Des
- IPM
Nov
Desember
- Inkesra
Nov
Nov
- Statistik Industri
Des
Des
- IPG
Des
Des
- Gini Rasio
Nov
Nov Desember
90%
100%
- PDRB Kecamatan - Inflasi (per triwulan)
- Icor 4
Berhasil
informasi
Penerapan
18
manajemen kerja
Implementasi SOP
111, 11%
Sangat Berhasil
Bappeda
sesuai standar 19
Tingkat kepuasan
83%
81,63%
98,35%
Sangat Berhasil
terhadap pelayanan Bappeda
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 7
Berdasarkan uraian pada Tabel 9 diatas, maka rangkuman hasil pengukuran
terhadap
seluruh
indikator
kinerja
sasaran,
dapat
dilihat
sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 10 Rangkuman Hasil Pengukuran Kinerja No 1
Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Kinerja
Rata-rata Capaian Kinerja
Predikat
14
97,90 %
Sangat berhasil
1
91,66%
Sangat Berhasil
2
157,38%
Sangat berhasil
2
104,73%
Sangat berhasil
Perencanaan yang implementatif dan inklusif
2
Data dan informasi Pembangunan yang aktual
3
Pelaksanaan rencana Pembangunan daerah yang efektif
4
Penerapan manajemen kerja sesuai standar
C.
Capaian Kinerja atas IKU
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 11 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA %
1
2
3
4
5
100%
100%
100%
90%
100%
111,118%
100%
100%
100%
1
Persentase kesesuaian komponen RPJMD Dengan komponen RPJPD
2
3
Persentase kesesuaian komponen Renstra SKPD Dengan komponen RPJMD Persentase perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 8
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA %
1
2
3
4
5
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
95%
97,71%
102,85%%
95%
97,71%
102,85%%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
8 komponen 100%
8 komponen 100%
100%
95%
76,94%
80,14%
30%
25,64%
85,46%
100%
100%
100%
4
5
6
7
8
9 10
11
12
13
14
Persentase perumusan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD Persentase program PPAS yang sesuai dengan usulan program pada Renja SKPD Persentase program pada RKA SKPD yang sesuai dengan usulan program PPAS Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang Sesuai dengan usulan Kegiatan pada Renja SKPD Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/Musrenbang persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan Keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 9
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA %
1
2
3
4
5
forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang
D.
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Sasaran 1 : “Perencanaan yang implementatif dan inklusif” Hasil evaluasi capaian kinerja perencanaan yang implementatif dan inklusif dengan 14 (empat belas) indikator kinerja, mendapatkan angka rata-rata capaian kinerja sebesar 98,74% dengan predikat sangat berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 12 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2012
Realiasasi Tahun 2013
1
2
3
4
100%
100%
73,33%
73,33%
1
1
Persentase kesesuaian
Realiasasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015
Keterangan
5
6
100%
100%
Indikator ini bersifat 5 (lima) tahunan, sehingga pengukuran dilakukan 1 (satu) kali kecuali Perda tentang perubahan RPJMD telah ditetapkan.
100%
100%
sda
Komponen dengan komponen RPJPD RPJMD
2
Persentase kesesuaian komponen Renstra SKPD dengan komponen RPJMD
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 10
Realiasasi Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2012
Realiasasi Tahun 2013
1
2
3
4
100%
100%
100%
100%
99,42%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
93,98%
97,71%
97,71%
90%
93,98%
97,71%
97,71%
88,23%
88,23%
94,11%
100%
94,44%
100%
3
Persentase
Realisasi Tahun 2015
Keterangan
5
6
perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD 4
Persentase perumusan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD
5
Persentase program pada PPAS yang s esuai dengan usulan program pada Renja SKPD
6
Persentase program pada RKA SKPD yang sesuai dengan usulan program pada PPAS
7
Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan usulan kegiatan pada Renja SKPD
8
Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD
9
Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR
10
Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR)
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 11
Realiasasi Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2012
Realiasasi Tahun 2013
Realisasi Tahun 2015
Keterangan
1
2
3
4
5
6
8
8
8
8
masyarakat
komponen
komponen
komponen
dalam forum
(100%)
komponen (100%)
(100%)
(100%)
131,25%
131,25%
82,35%
76,94%
wilayah kabupaten besertarencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 11
Keterwakilan
perencanaan partisipatif/Musrenbang 12
persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan
13
Sedang
keterlibatan
Sedang
perempuan dalam
(28,14%)
93,80%
28,57%
25,64%
100%
100%
100%
100%
proses perencanaan pembangunan 14
1.
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang
Persentase kesesuaian komponen RPJMD dengan komponen RPJPD. Berdasarkan evaluasi terhadap Persentase kesesuaian komponen RPJMD dengan komponen RPJPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Tingkat capaian ini
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 12
didasarkan pada hasil pengendalian dan evaluasi sesuai formulir Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : a.Telah dilakukan penelaahan RPJPD sebelum penyusunan RPJMD b.Telah dilakukan penyelarasan rumusan visi misi jangka panjang dan jangka menengah c.Rumusan tujuan dan sasaran jangka menengah berpedoman pada tujuan dan sasaran jangka panjang Potensi Hambatan -
Kemungkinan adanya perbedaan arah kebijakan pada RPJMD periode berikutnya dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan pada RPJPD. Hal ini mengingat periodisasi yang berbeda, dimana RPJPD merupakan pedoman perencanaan selama 20 (dua puluh) tahun dan RPJMD merupakan pedoman 1 (satu) tahun, sehingga bisa saja muncul kebijakan-kebijakan baru untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini.
Strategi Pemecahan 1) Merumuskan arah kebijakan pada RPJPD secara lebih visioner agar dapat mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi. 2) Melakukan revisi materi arah kebijakan RPJPD untuk menyesuaikan dengan perkembangan terkini. 2.
Persentase kesesuaian komponen Renstra SKPD dengan komponen RPJMD Berdasarkan evaluasi terhadap Persentase kesesuaian komponen Renstra SKPD dengan komponen RPJMD, realisasi sebesar 100% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Renstra SKPD yang berpedoman pada formulir VII. G.7 Lampiran VII Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tingkat kesesuaian rata-rata SKPD mencapai 73,33% dimana sebanyak 25 SKPD sebesar 75% dan 19 SKPD sebesar 70%. Tidak adanya SKPD yang tingkat kesesuaiannya mencapai 100% dikarenakan 3 hal. Faktor penghambat pencapaian sasaran adalah : 1) Belum adanya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 13
2) Belum adanya Surat Edaran Bupati perihal penyusunan rancangan Renstra SKPD; 3) Belum adanya pentahapan pelaksanaan program. Upaya perbaikan yang dilakukan adalah : 1) Pada penyusunan Renstra periode 2016-2020 yang dilaksanakan pada tahun 2015, SKPD telah diarahkan untuk menyusun KLHS 2) Pada penyusunan Renstra periode 2016-2020 yang dilaksanakan pada tahun 2015, akan diawali dengan Surat Edaran Bupati 3) Pada penyusunan Renstra periode 2016-2020 yang dilaksanakan pada tahun
2015,
pentahapan
pelaksanaan
program
akan
disusun
berdasarkan prioritas pembangunan tahunan dalam RPJMD 3. Persentase perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD. Berdasarkan evaluasi terhadap Persentase perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD, realisasi sebesar 100% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan RKPD yang berpedoman pada formulir VII. D.15 Lampiran VII Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
telah dilakukan verifikasi terhadap rancangan RKPD sehingga dapat segera menindaklanjuti hasil catatan verifikasi dan Peraturan Bupati tentang RKPD yang ditetapkan sudah selaras dengan RPJMD.
Potensi Hambatan -
Kemungkinan adanya perbedaan kebijakan pada RKPD tahun berikutnya dengan kebijakan yang telah ditetapkan pada RPJMD. Hal ini mengingat periodisasi yang berbeda, dimana RPJMD merupakan pedoman perencanaan untuk lima tahunan. Sedangkan RKPD merupakan pedoman tahunan, sehingga bisa saja muncul kebijakan-kebijakan baru untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini.
Strategi Pemecahan -
Merumuskan kebijakan pada RPJMD secara lebih visioner agar mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 14
4. Persentase perumusan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase perumusan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Renja Tahun 2015 yang berpedoman pada formulir VII. G.9 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tingkat kesesuaian rata-rata SKPD mencapai 100% dimana 48 SKPD mencapai 100%. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
telah dilakukan verifikasi terhadap seluruh rancangan Renja SKPD agar SKPD dapat segera menindaklanjuti hasil catatan verifikasi sehingga Renja yang ditetapkan sudah selaras dengan RKPD
Potensi Hambatan -
Ketidak sesuaian substansi Renja dengan RKPD sebagaimana checklist yang ada pada form G.9.
Strategi Pemecahan -
Melakukan verifikasi terhadap rancangan Renja SKPD dengan lebih intens, agar segera diketahui substansi yang berbeda dengan RKPD.
5. Persentase program pada PPAS yang sesuai dengan usulan program pada Renja SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase program pada PPAS yang sesuai dengan usulan program pada Renja SKPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini dilihat dari program yang tercantum pada dokumen Renja SKPD Tahun 2015 seluruhnya sesuai dengan program yang tercantum pada dokumen KUA PPAS Tahun 2015. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Program-program yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen PPAS.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 15
Potensi Hambatan -
Adanya kesalahan sistem dalam membaca data/error yang mengakibatkan ketidaksinkronan program dan kegiatan di dokumen Musrenbang, dokumen RKPD maupun di PPAS.
Strategi Pemecahan -
Melakukan updating sistem untuk memperkuat sistem sehingga memperkecil terjadinya “System Error”.
6.
Persentase program pada RKA SKPD sesuai dengan usulan program pada PPAS. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase program pada RKA SKPD sesuai dengan usulan program pada PPAS, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini dilihat dari program yang tercantum pada dokumen RKA SKPD Tahun 2015 seluruhnya sesuai dengan program yang tercantum pada dokumen KUA PPAS Tahun 2015. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Program-program yang tidak diinput pada menu PPAS, maka tidak dapat muncul pada dokumen RKA SKPD
Potensi Hambatan -
Adanya program yang tidak direncanakan namun harus dilaksanakan karena amanat Pemerintah Pusat atau Provinsi.
Strategi Pemecahan -
Sulit melakukan upaya antisipasi karena bersifat eksternal dan diluar kewenangan SKPD Kabupaten.
7.
Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan usulan kegiatan pada Renja SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan usulan kegiatan pada Renja SKPD, realisasi sebesar 97,71% dari
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 16
target 95%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Tahun 2015 yang berpedoman pada formulir VII. H.4 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tingkat rata-rata pelaksanaan kegiatan Renja SKPD tahun 2015 di dalam RKA SKPD Tahun 2015 mencapai 97,71% dimana sebanyak 2.518 kegiatan SKPD telah terakomodir dari total 2.577 kegiatan yang ada pada Renja SKPD. Kegiatan yang tidak dilaksanakan karena tidak menjadi prioritas pada tahun 2015. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Kegiatan-kegiatan yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen RKA SKPD.
Potensi Hambatan -
Adanya kegiatan yang tidak direncanakan namun muncul pada RKA SKPD yang mengakibatkan inkonsistensi perencanaan dan tidak berjalannya mekanisme pengendalian dan evaluasi.
Strategi Pemecahan -
Mensosialisasikan
pentingnya
konsistensi
dalam
perencanaan
dan
penganggaran dan perlunya proses pengendalian dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan rencana kegiatan SKPD. 8. Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap p Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD, realisasi sebesar 97,71% dari target 95%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Tahun 2015 yang berpedoman pada formulir VII. H.4 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tingkat rata-rata pelaksanaan kegiatan Renja SKPD tahun 2015 di dalam DPA SKPD Tahun 2015 mencapai 97,71% dimana sebanyak 2.518 kegiatan SKPD telah terakomodir dari total 2.577 kegiatan yang ada pada Renja SKPD.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 17
Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Kegiatan-kegiatan yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen DPA SKPD
Potensi Hambatan -
Adanya kegiatan yang tidak direncanakan namun dilaksanakan melalui DPA SKPD.
Strategi Pemecahan -
Mensosialisasikan pentingnya konsistensi dalam perencanaan dan penganggaran dan perlunya proses pengendalian dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan rencana kegiatan SKPD.
9.
Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Sampai dengan tahun 2015 telah disusun Studi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) bagi 17 Kecamatan dari total 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman, yakni : a.
Kecamatan Prambanan,
b. Kecamatan Kalasan, c.
Kecamatan Ngemplak,
d. Kecamatan Depok, e.
Kecamatan Mlati,
f.
Kecamatan Ngaglik,
g. Kecamatan Pakem, h. Kecamatan Tempel, i.
Kecamatan Sleman,
j.
Kecamatan Godean,
k.
Kecamatan Seyegan,
l.
Kecamatan Minggir,
m. Kecamatan Moyudan,
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 18
n. Kecamatan Sleman’ o. Kecamatan Berbah dan p. Kecamatan Gamping. q. Kecamatan Turi yang disusun pada tahun 2015. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Penyusunan studi RDTR sudah direncanakan secara bertahap setiap tahunnya sehingga sudah dapat diketahui bahwa sampai dengan akhir periode Renstra telah disusun studi RDTR pada seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman.
Hambatan -
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan peraturan zonasi, maka studi RDTR yang telah ada perlu disesuaikan dengan peraturan tersebut. Penyesuaian ini memerlukan tahapan yang cukup memakan waktu karena adanya zonasi dan perubahan legenda peta.
Strategi Pemecahan -
Melakukan revisi tahapan dokumen studi RDTR.
10. Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital. Berdasarkan evaluasi terhadap Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital, realisasi sebesar 100% dari target sebesar 100%. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : Penyusunan rencana rinci sudah direncanakan dan direalisasikan secara
-
bertahap, sehingga sampai dengan akhir periode renstra telah disusun seluruh rencana rinci. Hambatan -
Rencana rinci yang telah disusun belum ditetapkan menjadi peraturan daerah.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 19
Strategi Pemecahan Rencana rinci akan dimasukkan dalam Program Legislasi
-
Daerah
(Prolegda). 11. Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/ musrenbang. Berdasarkan
evaluasi
terhadap
keterwakilan
masyarakat
dalam
forum
perencanaan partisipatif/musrenbang, realisasi sebanyak 8 komponen dari target 8 komponen. 8 komponen tersebut meliputi : - pengusaha - akademisi -
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
-
Organisasi Masyarakat (Ormas)
-
Kaum difabel
-
Organisasi keagamaan
-
Forum Anak
-
Organisasi profesi
Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga usulan masyarakat dalam Musrenbang dapat dikawal sampai dengan APBD (memenuhi syarat administratif dan syarat teknis).
-
Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif.
Potensi Hambatan -
Dengan diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah, maka ada kemungkinan perubahan mekanisme musrenbang.
Strategi Pemecahan -
Melakukan revisi pedoman musrenbang agar selaras dengan peraturan pemerintah dimaksud.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 20
12.
Persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, realisasi sebesar 76,94% dari target 95%. Jumlah keseluruhan peserta Musrenbang yang hadir sebanyak 138 orang. Jumlah peserta non PNS Sleman yang hadir sebanyak 60 orang dari total jumlah undangan yang distribusikan sebanyak 78 undangan. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga usulan masyarakat dalam Musrenbang dapat dikawal sampai ke APBD (memenuhi syarat administratif dan teknis).
-
Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif
Potensi Hambatan -
Dengan diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah, maka ada kemungkinan perubahan mekanisme musrenbang.
Strategi Pemecahan -
Melakukan revisi pedoman musrenbang agar selaras dengan peraturan pemerintah dimaksud.
13. Keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan. Berdasarkan evaluasi terhadap keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan, realisasi keterlibatan masuk kategori sedang (25,64%) dari target (>30%). Realisasi ini dihitung dari jumlah kehadiran perempuan non PNS Sleman sebanyak 20 orang dari total jumlah peserta non PNS Sleman sebanyak 60 orang. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga partisipasi perempuan dalam proses Musrenbang meningkat.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 21
Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang
-
Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif Potensi Hambatan Masih adanya persepsi bahwa perempuan harus lebih banyak berperan
-
di belakang layar dan tidak perlu berpartisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan pembangunan. Strategi Pemecahan Melakukan advokasi kesetaraan gender melalui lembaga-lembaga
-
pengarusutamaan gender (PUG). 14. Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Forum konsultasi publik dilakukan melalui FGD (Focussed Group Discussion) dan sudah terjadwal dengan baik dalam kerangka acuan kerja.
Potensi Hambatan -
Indikator pelaksanaan forum konsultasi publik merupakan indikator SPM bidang
tata
ruang
dari
Kementerian
Pekerjaan
Umum
yang
dimungkinkan bisa berubah baik target maupun cara penghitungannya. Strategi Pemecahan Menyesuaikan baseline indikator sesuai perubahan aturan. Capaian indikator kinerja output rata-rata 97,90% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp 4,088,762,325.00 Sasaran 2 : “Data dan informasi pembangunan yang aktual”
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 22
Hasil evaluasi capaian kinerja data dan informasi pembangunan yang aktual dengan 1 (satu) indikator kinerja, mendapatkan angka rata-rata capaian kinerja sebesar 90% dengan predikat sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 13 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015
4 75%
91,66%
5 90%
No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
1
2
3
1
1
data statistik tersaji tepat waktu
Bulan :
- SIPD
Maret
Maret
Desember
Desember
Nov
Juli
Agustus
Desember
Des Apr/Jun/Okt /Des
Des
Desember
Desember
- PDRB Kabupaten - PDRB Kecamatan - Inflasi (per triwulan)
Apr/Juli/Okt/ Apr/Juli/Okt/ Des Des November Des
Keterangan
Apr/Juli/Okt/ Des Desember
- IPM
Des
- Inkesra
Nov
Nov
November
November
- Statistik Industri
Des
Des
Desember
Desember
- IPG
Nov
Des
Desember
Desember
- Gini Rasio
Des
Nov
November
November Desember
- ICOR
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : 1. Data tersaji tepat waktu Berdasarkan evaluasi terhadap indikator data tersaji tepat waktu, realisasi sebesar 90% % dimana sebanyak 11 (sebelas) dokumen dapat tersaji sesuai target waktu dan 1 (satu) dokumen tidak jadi dilaksanakan karena duplikasi dengan kegiatan BPS. Satu dokumen tersebut adalah Kabupaten dan Kecamatan Dalam Angka. Faktor penghambat pencapaian sasaran -
keterlambatan pengolahan data
Upaya perbaikan yang dilakukan -
lebih mengintensifkan koordinasi dengan BPS dan pengecekan kemajuan pengolahan data secara rutin.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 23
6
Capaian indikator kinerja output rata-rata 90% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp756.788.475. Sasaran 3 : “ Pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang efektif” Hasil evaluasi capaian kinerja perencanaan yang implementatif dan inklusif dengan 2 (dua) indikator kinerja, mendapatkan angka realisasi sebesar 157,38%. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 14 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015
tercapai
Tercapai
5 111,08%
≥80%
196,91%
128,31%
80%
99,45%
96,57%
No
Indikator Kinerja
Realisai Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
1
2
3
4
Terca pai
1
1
Persentase realisasi indikator sasaran daerah
Ket 6
Dalam RPJMD
2
Persentase realisasi
87,95%
indikator sasaran Bappeda dalam renstra
1.
Tingkat capaian target indikator penetapan kinerja Pemkab. Indikator kinerja Pemkab adalah indikator kinerja yang telah ditetapkan pada dokumen RPJMD. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator tingkat capaian target indikator penetapan kinerja Pemkab, realisasi tercapai 111,08%. 99 indikator kinerja tercapai dari total 132 indikator kinerja yang telah dihitung. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : 1) SKPD pengampu indikator kinerja didalam RPJMD mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai target yang telah ditetapkan 2) Telah dilakukan pengendalian dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan perencanaan daerah maupun perencanaan di tingkat SKPD
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 24
Disamping keberhasilan pencapaian indikator kinerja, masih ada indikator kinerja yang belum tercapai. Hambatan : 1) Penetapan target terlalu tinggi 2) Definisi operasional dan cara penghitungan kurang sinkron dengan pernyataan indikatornya Strategi pemecahan 1) Penyesuaian target indikator kinerja dengan kondisi terkini dan kemampuan SKPD untuk mencapainya 2) Memperbaiki definisi operasional dan cara penghitungannya Kedua upaya tersebut dilakukan melalui perubahan RPJMD 2.
Persentase realisasi indikator sasaran Bappeda dalam renstra. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator Persentase realisasi indikator sasaran Bappeda dalam renja, realisasi tercapai 92,58% dari target 95%. Realisasi tersebut disumbang dari program dan kegiatan dalam mendukung 10 prioritas di tahun 2015 yaitu sebanyak 22 program dan 78 kegiatan. Faktor pendorong keberhasilan pencapaian kinerja adalah : -
Komitmen yang tinggi dari masing-masing koordinator kegiatan untuk segera melaksanakan kegiatan tepat waktu dan mencapai target yang telah ditetapkan
Potensi Hambatan -
Penyelesaian dan penyerapan anggaran kegiatan menumpuk pada akhir tahun anggaran
Strategi pemecahan -
Mendorong koordinator agar mentaati jadwal yang telah dicantumkan dalam kerangka acuan kerja maupun rencana penarikan dananya.
Capaian indikator kinerja output rata-rata 157,38% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp 366,099,000.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 25
Sasaran 4: “ Penerapan manajemen kerja sesuai standar” Hasil evaluasi sasaran penerapan manajemen kerja sesuai standar dengan 2 (dua) indikator kinerja, mendapatkan angka realisasi sebesar 104,73%. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 15 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015)
Realisasi Tahun 2014
Realiasasi Tahun 2015
88%
91,52%
5 100%
81,77%
75,83%
81,63%
No
Indikator Kinerja
Realisai Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
1
2
3
4
80%
80%
1
1
Implementasi SOP
Ket 6
Bappeda 2
Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda
1. Implementasi SOP Bappeda. Bappeda telah menyusun 80 pedoman prosedur kerja, yang terdiri dari 59 SOP dan 21 instruksi kerja. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator implementasi SOP Bappeda, realisasi sebesar 100% dari target 90%. SOP yang telah diimplementasikan sebanyak 59 dari total 59 SOP. Implementasi SOP dievaluasi dengan melihat hasil akhir/produk kegiatan yang berSOP, belum mengevaluasi secara detil setiap tahapan dalam SOP, apakah sudah sesuai atau belum. Faktor pendorong keberhasilan kinerja adalah : -
Telah dibentuknya Satgas SPIP di lingkungan Bappeda
-
Komitmen untuk menginternalisasi SPIP dalam pelaksanaan tupoksi Bappeda.
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 26
Potensi Hambatan -
Belum dibuat instrumen evaluasi untuk setiap tahapan dalam SOP sehingga tidak diketahui apakah tahapan tersebut sudah dilaksanakan atau belum. Apabila tahapan telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan prosedur atau tidak.
Strategi Pemecahan -
Membuat instrumen atau kertas kerja evaluasi SOP
2. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda, realisasi sebesar 81,63%. Realisasi ini dihitung melalui survey menggunakan kuesioner yang disebar ke pemohon layanan ijin penelitian, KKN dan PKL. Faktor pendorong keberhasilan kinerja adalah : -
Komitmen untuk menyelesaikan ijin tepat waktu
Potensi Hambatan -
Penyelesaian ijin yang relatif cepat dengan volume pemohon yang banyak menjadikan permohonan ijin tidak sempat dibaca dengan seksama oleh petugas sehingga proses verifikasi data pemohon maupun judul/materi yang akan diteliti tidak optimal.
-
Penurunan nilai kepuasan dari tahun lalu dikarenakan belum memadainya ruangan pelayanan ijin sehingga pengguna layanan merasa tidak nyaman.
Strategi Pemecahan -
Menyiapkan panduan yang mudah dipahami petugas agar dapat memilah permohonan ijin penelitian mana saja yang dapat segera diproses dan mana saja yang perlu dipelajari terlebih dahulu karena materinya menyangkut kepentingan umum atau rawan untuk ditolak oleh masyarakat.
-
Mengusulkan penambahan fasilitas ruang tunggu.
Rekapitulasi capaian rata-rata 19 indikator kinerja dari 4 sasaran strategis adalah sebagai berikut : -
Capaian 15 indikator kinerja masuk pada interval 95%-100% (kategori sangat berhasil)
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 27
-
Capaian 4 indikator kinerja masuk pada interval 80%-95% (kategori berhasil)
-
Capaian 0 indikator kinerja masuk pada interval 50%-80% (kategori cukup berhasil)
E.
Akuntabilitas Keuangan Sesuai PAPBD Tahun anggaran 2015 Bappeda Kabupaten Sleman mengelola
anggaran sebesar Rp 12.625.069.150 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 4.093.805.000 dan Belanja Langsung sebesar Rp 8.531.264.150. Belanja Tidak Langsung digunakan untuk belanja pegawai, yaitu belanja gaji dan tunjangan. Sedangkan
Belanja
Langsung
digunakan
membiayai
kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Sleman. Realiasasi keuangan sebesar 95,60 % dengan penyerapan dana sebesar Rp 12.069.425.179. Dari sisi akuntabilitas kinerja Program dan Kegiatan, Bappeda melaksanakan 22 program dan 63 kegiatan. Perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan sampai akhir bulan Desember tahun 2015 adalah realisasi fisik sebesar 100 %. Tabel dan realisasi anggaran pencapaian sasaran strategis tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 16 Realisasi Anggaran
1
Sasaran Strategis 2
1
Perencanaan
Program
yang implemen tatif dan Inklusif
pengendalian dan pengelolaan jaringan Irigasi dan jaringan Lainnya
No
2
Penerapan
5
Capaian Keuangan (%) 6
233,809,750
204,649,450
87.53
Program perencanaan tata ruang
150,372,200
147,450,250
98.06
Program Pelayanan
960,552,325
918,962,351
95.67
760,601,000
693,561,177
91.19
Program 3
Anggaran (Rp) 4
Realisasi (Rp)
manajemen kerja admnistrasi sesuai standar perkantoran Program
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 28
No 1
Sasaran Strategis 2
Program 3
Anggaran (Rp) 4
5
Capaian Keuangan (%) 6
29,315,000
74.60
Realisasi (Rp)
peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
3
Pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang efektif
39,295,000
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
267,936,400
259,509,400
96.85
Program pengembangan data/informasi
252,440,000
248,231,625
98.33
Program kerjasama pembangunan
357,095,000
347,911,250
97.43
Program perencanaan pembangunan daerah
2,267,347,450
2,133,885,203
94.11
Program perencanaan pembangunan ekonomi
959,029,000
895,604,825
93.39
Program perencanaan sosial budaya
329,750,000
319,076,120
96.76
Program pengembangan kinerja Pengelolaan persampahan
45,430,000
43,690,300
96.17
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 29
No 1
Sasaran Strategis 2
Program 3
Anggaran (Rp) 4
5
Capaian Keuangan (%) 6
Realisasi (Rp)
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
124,799,500
123,960,767
99.33
Program Perlindungan dan Konservasi sumber
71,475,000
48,940,750
68.47
Daya alam Program Penyelamatan dan Pelestarian dokumen
99,211,700
95,813,600
96.57
/ arsip daerah
4
Data dan informasi pembangunan yang Aktual
Program Penanggulangan Kemiskin an
69,736,000
65,275,500
93.60
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
217,224,950
215,574,950
99.24
Program peningkatan kualitas pelayanan publik
69,066,000
65,513,975
94.86
Program pengkajian dan penelitian bidang Iptek
409,208,000
393,618,350
96.19
Program pengembangan data/ informasi/ statistik daerah
695,559,475
680,675,750
97.86
Program
151,325,400
149,488,400
98.79
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 30
No 1
Sasaran Strategis 2
Program 3
Anggaran (Rp) 4
Realisasi (Rp) 5
Capaian Keuangan (%) 6
pengembangan komunikasi informasi dan media massa
LAKIP BAPPEDA 2015
III - 31