Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Pada Tahun Anggaran 2013, Dinas Perindustrian
dan
Perdagangan
akhir
Tahun
2013
menunjukan
bahwa
Provinsi
sebanyak 12 indikator telah dicapai dengan
Jambi telah menetapkan sebanyak 4 Sasaran
hasil yang “sangat baik” sedangkan 1
Strategis yang akan dicapai. Ke 4 sasaran
indikator dicapai dengan hasil yang “cukup
strategis tersebut selanjutnya diukur dengan
baik”
13 Indikator Kinerja. Realisasi sampai dengan 3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 Pengukuran kinerja diperlukan dalam rangka menilai keberhasilan atau kegagalan organisasi
dalam
pelaksanaan
kegiatan/
program/kebijakan mencapai yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan. Pengukuran capaian
kinerja
dilakukan
dengan
tentang tingkat pencapaian target dari kegiatan yang telah ditentukan. 2. Formulir PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran)
yang
memberikan
informasi
tentang tingkat pencapaian target dari sasaran yang telah ditentukan.
menggunakan metode perbandingan capaian kinerja
sasaran
dengan
rencana
Untuk melaksanakan evaluasi pencapaian
kinerja
(performance) yang dicapai organisasi.
kinerja
sasaran,
digunakan
kerangka
pengukuran kinerja dengan skala ordinal Hasil
Pengukuran
kinerja
mengenai
pencapaian indikator pada tingkat sasaran tahunan dan kegiatan tertuang pada : 1. Formulir PPK (Pengukuran Pencapaian Kegiatan)
yang
sebagai kegagalan
parameter dari
keberhasilan
kegiatan
yang
dilaksanakan sebagaimana tabel 4
atau telah
dibawah
ini :
memberikan informasi
Hal _ 27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013 Tabel 4. Kerangka Pengukuran Kinerja Persentase Pencapaian Sasaran
Kriteria
≥ 100 %
Sangat Baik
90-100 %
Baik
70 % - 89,99 %
Cukup Baik
50 % - 69,99 %
Kurang Baik
≤ 49,99 %
Tidak Baik
Sebagai pelaksanaan dari Peraturan
Jambi telah
menetapkan Indikator
Kinerja
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Indikator
Negara
cukup baik terhadap target hampir di seluruh
Tentang
Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007
Pedoman
Umum
Penetapan
Kinerja Utama di pengukuran yang
Indikator Kinerja Utama yang menjadi indikator
Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Dinas
sasaran
Perindustrian
perdagangan tahun 2013.
dan
Perdagangan
Provinsi
Jambi telah menetapkan Indikator Kinerja Utama Tahun 2013 yang disusun dengan mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Perindustrian
dan
Perdagangan
Provinsi
Jambi Tahun 2010- 2015.
dalam Indikator
satu
tahun
Kinerja
instansi Perindustrian
menunjukan hasil
Utama di Lingkungan
Pemerintah, dan
maka
Dinas
Perdagangan Provinsi
perindustrian
dan
Pengukuran Tingkat capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi Tahun
2013
dilakukan
dengan
cara
membandingkan antara target indikator kinerja sasaran
Kinerja perindustrian dan perdagangan
pembangunan
yang
telah
ditetapkan
dalam
Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi
Jambi
dengan
realisasinya. Rincian tingat capaian masingmasing
indikator
sasaran
tersebut
adalah
sebagai berikut :
Tabel 5. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013
Sasaran Strategis 1 Tumbuh dan Berkembangnya Usaha Industri Kecil, Menengah dan Besar Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Persentase
Kriteria
Jumlah usaha industri kecil, menengah dan besar (unit)
26.468
26.833
101,38
Sangat Baik
Jumlah tenaga kerja industri kecil, menengah dan besar (orang)
92.846
101.923
109,78
Sangat Baik
14,86
15,21
102,36
Sangat Baik
Jumlah nilai investasi yang tertanam di industri kecil, menengah dan besar (Rp. Triliun)
Hal _ 28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013 Jumlah nilai produksi Industri kecil, menengah dan besar (Rp. Triliun)
3.654
3.871
105,94
Sangat Baik
Sasaran Strategis 2 Tumbuh dan Berkembangnya Usaha Perdagangan Dalam Negeri Indikator
Target
Realisasi
Persentase
Jumlah usaha perdagangan (unit)
38.607
57.012
147,67
Jumlah aktivitas perdagangan melalui kegiatan pasar lelang agro ( Rp.Juta)
14.995
21.448
143,03
Jumlah aktivitas perdagangan melalui kegiatan pasar lelang karet ( Rp.Juta)
109.783
321.761
293,09
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Ekspor Non Migas dalam Perkuatan Perdagangan Daerah Jambi Indikator
Target
Realisasi
Persentase
Jumlah nilai ekspor non migas (US $ Juta)
1.600
1.437
89,81
Cukup Baik
Jumlah neraca perdagangan daerah (Rp. Milyard)
1.144
1.162
101,57
Sangat Baik
Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari jasa pelayanan UPTD Metrologi dan UPTD BPSMB serta terciptanya kelancaran distribusi dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat
Indikator
Target
Realisasi
Persentase
Jumlah jasa pelayanan pengujian mutu komoditi ekspor (sampel)
4.050
7.034
173,68
Sangat Baik
Jumlah penerimaan PAD Retribusi pengujian mutu sampel produk (Rp. Juta)
190
211,24
111,18
Sangat Baik
Jumlah jasa pelayanan tera alat UTTP Kemetrologian Provinsi Jambi (unit)
12.500
15.225
121,80
Sangat Baik
Jumlah penerimaan PAD Retribusi jasa Kemetrologian Legal (Rp. Juta)
200
261,90
130,95
Sangat Baik
3.2. Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jambi Tahun 2013 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hal _ 29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Sasaran 1. Tumbuh dan Berkembangnya Usaha Industri Kecil, Menengah dan Besar Menengah dan Besar Capaian kinerja sasaran tersebut diatas,
sangat baik ini terlihat dari angka realisasi
diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja.
rata-rata 104,87
persen. Secara spesifik
Secara umum, kinerja Dinas Perindustrian dan
capaian indikator kinerja sasaran 1 dapat
Perdagangan Provinsi Jambi pada sasaran I
dilihat pada tabel berikut :
(satu) ini telah memberikan capaian yang Tabel 6. Analisis Capaian Sasaran 1
Indikator
Target
Realisasi
Persentase
Jumlah usaha industri kecil, menengah dan besar (unit)
26.468
26.833
101,38
Jumlah tenaga kerja industri kecil, menengah dan besar (orang)
92.846
101.923
109,78
Jumlah nilai investasi yang tertanam di industri kecil, menengah dan besar (Rp. Triliun)
14,86
15,21
102,36
Jumlah nilai produksi Industri kecil, menengah dan besar (Rp. Triliun)
3.654
3.871
105,94
Rata-rata Capaian Sasaran 1
104,87
Jumlah usaha industri kecil, menengah dan besar
Jumlah usaha industri kecil, menengah
Jumlah usaha industri kecil, menengah
dan besar mempunyai pengaruh yang sangat
dan besar merupakan Indikator Kinerja Utama
signifikan terhadap pertumbuhan tenaga kerja.
(IKU) pertama dari sasaran 1 tersebut diatas.
Peningkatan usaha sama artinya dengan
Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
menambah kesempatan kerja akan terbuka.
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain.
Kondisi tersebut akan menyerap tenaga kerja
Adapun capaian jumlah usaha industri kecil,
yang tersedia pada jumlah unit usaha baru
menengah
yang membutuhkan sumber daya manusia
dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya
untuk pengelolaannya.
adalah sebagai berikut :
dan
besar
tahun
2013
jika
Hal _ 30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013 Tabel 7. Perkembangan Jumlah Usaha Industri Kecil Menengah dan Besar di Provinsi Jambi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah Usaha Industri Kecil, Menengah dan Besar (Unit) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 24.500 24.685 25.200 25.296 26.160 26.110 26.468 26.833 26.840 27.282 156.450 102.924
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Jumlah usaha industri kecil, menengah dan besar sampai dengan tahun 2013 sudah mencapai sekitar 65,79 persen (102.924 unit) dari
target yang telah
ditetapkan dalam
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jambi
tahun
2010-2015
dan
Penetapan Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebanyak 156.450 unit. Pertumbuhan
usaha
industri
kecil,
Produksi,
2).
Pertumbuhan
Penjualan, 3). Pertumbuhan Pendapatan, 4) Pertumbuhan Laba. Adapun
faktor
100,76 100,38 99,81 101,38 65,79
6. Lamanya usaha Sedangkan
faktor
eksternal
yang
mempengaruhi pertumbuhan usaha industri kecil, menengah dan besar yaitu : 1. Dukungan berupa bantuan teknis dan keuangan dari pihak pemerintah/swasta. 2. Kondisi perekonomian yang dicerminkan dari permintaan pasar domestik maupun dari luar negeri.
menengah dan besar ditandai dengan 1). Pertumbuhan
% Capaian
3. Kemampuan
teknologi
dalam
mem-
produksi. Langkah yang perlu diperhatikan dalam peningkatan usaha industri kecil, menengah dan besar yaitu :
yang
mempengaruhi
1. Penumbuhan iklim usaha yang kondusif.
Pertumbuhan usaha industri kecil, menengah
Bertujuan
dan besar yaitu terdiri atas 2 faktor yaitu faktor
terselenggaranya
internal dan faktor eksternal. Adapun faktor
usaha yang efisien secara ekonomi, sehat
internal yang mempengaruhinya yaitu :
dan
1. Kemampuan manajerial
diskriminasi.
2. Pengalaman pemilik atau pengelola 3. Kemampuan untuk mengakses pasar input
untuk
bersaing
memfasilitasi
kondisi
dan
lingkungan
tidak
adanya
2. Pengembangan sistem pendukung usaha. Bertujuan
untuk
mempermudah,
atau output, teknologi produksi dan sumber
memperlancar dan memperluas akses
permodalan.
industri
kecil
menengah daya
dan
besar
4. Besar kecilnya modal yang dimiliki
terhadap sumber
produktif agar
5. Besarnya unit usaha
mampu memanfaatkan kesempatan yang Hal _ 31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
terbuka
dan
memaksimalkan
potensi
sehingga
sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
serta
peningkatan
skala
dapat
4. Pemberdayaan usaha skala mikro Bertujuan
wirausaha
dan
ke-
dalamnya menyerap lebih
banyak
kerja yang ada
lagi
tenaga
untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang terlihat di
unggulan kompetitif. Bertujuan agar dapat
angka
pengangguran.
usahanya. 3. Pengembangan
mengurangi
sehingga
jumlah
penduduk
miskin akan menurun.
Jumlah tenaga kerja industri kecil, menengah dan besar
Perluasan
kesempatan
tenaga
kerja
Jumlah
tenaga
kerja
industri
kecil,
merupakan usaha untuk mengembangkan
menengah dan besar merupakan Indikator
sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga
Kinerja Utama (IKU) ke 2 (dua) dari sasaran 1
kerja. Usaha penyerapan tenaga kerja tidak
tersebut diatas. Capaian kinerja ini merupakan
lepas dari faktor yang mempengaruhinya
hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja
seperti
penduduk,
yang lain. Adapun capaian jumlah tenaga kerja
pertumbuhan ekonomi, tingkat produktifitas
industri kecil, menengah dan besar tahun 2013
tenaga kerja dan kebijakan pemerintah dalam
jika
hal penyerapan tenaga kerja itu sendiri.
sebelumnya adalah sebagai berikut :
pengembangan
jumlah
dibandingan
dengan
tahun-tahun
Tabel 8. Perkembangan Tenaga Kerja Industri Kecil Menengah dan Besar di Provinsi Jambi
No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah
Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil, Menengah dan Besar (orang) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 80.155 74.684 83.708 83.766 87.949 95.977 92.846 101.923 97.488 102.360 544.506 356.350
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
tenaga
industri
93,17 100,07 109,31 109,78 65,44
kecil,
dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun 2010-
menengah dan besar sampai dengan tahun
2015 dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan
2013 sudah mencapai sekitar 65,44 persen
mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun
(356.350 orang)
2015 sebanyak 544.506 unit.
dari
kerja
% Capaian
target
yang
telah
ditetapkan dalam Renstra Dinas Perindustrian Hal _ 32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Faktor yang mempengaruhi penyerapan
berikan keuntungan.
tenaga kerja pada industri kecil menengah
3. Penambahan Modal
dan besar yaitu :
Dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja dapat juga dilaksanakan dengan
1. Upah
cara penambahan modal terhadap setiap
Perubahan tingkat upah/gaji akan mem pengaruhi
penyerapan
tenaga
industri akan dapat meningkatkan bahan
kerja.
baku atau dapat mengembangkan usaha.
Jumlah permintaan tenaga kerja ini suatu bentuk pengelolaan faktor produksi secara
Salah satu cara
efisien yang memberikan keuntungan bagi
penyerapan
perusahaan tersebut.
melalui pengembangan industri yang bersifat
2. Produktivitas Dengan
semakin
tenaga
untuk memperluas kerja
adalah
padat karya. Perkembangan dapat terwujud tinggi
produktivitas
tenaga kerja maka produksi akan mem-
melalui investasi swasta maupun pemerintah yang menghasilkan nilai produksi.
Jumlah nilai investasi yang tertanam di industri kecil, menengah dan besar
Investasi merupakan salah satu faktor
ekonomi.
yang menentukan laju pertumbuhan ekonomi. Dari tabel trsebut diatas terlihat bahwa nilai investasi juga mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan
penyerapan
tenaga
kerja.
Investasi yang ditanam pada sektor industri kecil, menengah dan besar dapat mendorong kenaian output dan permintaan input sehingga berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan dan perluasan kesempatan tenaga kerja yang
Jumlah
nilai
investasi
industri
kecil,
menengah dan besar merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) ke 3 (tiga) dari sasaran 1 tersebut diatas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jumlah tenaga kerja industri kecil, menengah dan besar tahun 2013 jika
dibandingan
dengan
tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan
Hal _ 33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013 Tabel 9. Perkembangan Nilai Investasi Industri Kecil Menengah dan Besar di Provinsi Jambi
No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
nilai
Jumlah Nilai Investasi Industri Kecil, Menengah dan Besar (Rp. Triliun) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 6,43 6,33 7,19 7,38 7,50 14,43 14,86 15,21 15,25 15,71 66,94 43,35
investasi
industri
kecil,
menengah dan besar sampai dengan tahun 2013 sudah mencapai sekitar 64,76 persen (Rp. 43,35 Trliun)
dari
target
yang
telah
ditetapkan dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun 20102015 dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp. 66,94 Triliun.
98,44 102,64 192,40 102,36 64,76
adalah sebagai berikut : 1. Tingkat
keuntungan
investasi
yang
diramalkan akan diperoleh. 2. Tingkat bunga bank 3. Ramalan
mengenai
keadaan
ekonomi
dimasa yang akan dating. 4. Tingkat
pendapatan
nasional
dan
perubahannya. 5. Keuntungan
Faktor yang menentukan tingkat investasi
% Capaian
yang
akan
diperoleh
perusahaan.
Jumlah nilai produksi Industri kecil, menengah dan besar
Nilai menengah
produksi dan
sektor
besar
industri
juga
kecil,
Jumlah nilai produksi industri kecil,
mempunyai
menengah dan besar merupakan Indikator
pengaruh terhadap pertumbuhan tenaga kerja.
Kinerja Utama (IKU) ke 4 (empat)
Keadaan ini dikarenakan banyaknya hasil
sasaran 1 tersebut diatas. Capaian kinerja ini
produksi yang terjual, maka produsen terus
merupakan hasil dari berbagai dukungan
meningkatkan jumlah produksinya sehingga
indikator kinerja yang lain. Adapun capaian
dengan tingginya jumlah produksi barang
jumlah tenaga kerja industri kecil, menengah
tersebut
dan besar tahun 2013 jika dibandingan
akan
mengakibatkan
naiknya
penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan
dengan
tahun-tahun
oleh perusahaan industri kecil, menengah dan
sebagai berikut :
sebelumnya
dari
adalah
besar.
Hal _ 34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013 Tabel 10. Perkembangan Nilai Produksi Industri Kecil Menengah dan Besar di Provinsi Jambi
No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
nilai
Jumlah Nilai Produksi Industri Kecil, Menengah dan Besar (Rp. Triliun) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 3,020 3,021 3,020 3,310 3,480 3,680 3,654 3.871 3,840 4,033 21,047 13,882
produksi
industri
% Capaian 100,03 109,62 105,75 105,94 65,96
kecil,
pada peningkatan nilai jumlah unit usaha
menengah dan besar sampai dengan tahun
industri, jumlah nilai produksi dan penyerapan
2013 sudah mencapai sekitar 65,96 persen
tenaga
(Rp. 13,882 Trliun) dari
menengah dan besar.
target yang telah
ditetapkan dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun 20102015 dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp. 21,047 Triliun. Salah
satu
faktor
yang
di
bidang
industri
kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 guna mendukung pencapaian indikator kinerja sasaran tidak dapat diabaikan begitu karena
dimaksud
program
memberikan
dan
andil
terutama pada
permintaan pasar
kecil. Sepanjang
tahun
Perindustrian
dan
Perdagangan
Jambi
melaksanakan
perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan
realisasi
diperlihatkan oleh kinerja, maka
yang
telah
masing-masing indikator
dapat
dievaluasi
bahwa
peningkatan ke 4 (empat) Indikator Kinerja
bidang perindustrian dan perdagangan serta terciptanya suasana kondusif yang terciptakan di Kabupaten/Kota guna menarik investor untuk
menanamkan
modalnya
besar
peningkatan dibidang industri 2013
Dinas Provinsi
program
dan
kegiatan antara lain: A. Program Pengembangan Industri Kecil Menengah dan Besar
sebagaimana tersebut diatas disebabkan oleh bergairahnya sektor ekonomi khususnya di
telah
kegiatan
yang
permintaan hasil industri yaitu naik turunnya akan hasil produksi dari
kecil,
Selain faktor tersebut diatas, program dan
saja menentukan
kerja
Program
ini
bertujuan
untuk
pengembangan Industri Kecil dan Menengah dengan kinerja yang efisien dan kompetitif serta
memiliki
ketergantungan
rendah
terhadap bahan baku impor.
sehingga
sepanjang 2013 ini telah terjadi peningkatan dalam jumlah nilai investasi yang berdampak
Melalui
Program
ini
dilaksanakan
beberapa kegiatan antara lain :
Hal _ 35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
1. Kegiatan Pameran dan Promosi IK Regional dan
Lokal
Provinsi
Jambi
bertujuan
membantu perajin agar dapat memasarkan hasil Industri Kecil yang dibuat atau di produksi serta memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang produk
unggulan
Belitung. k. Pameran HUT DEKRANAS tanggal 1823 September 2013 di Jakarta. l. Pameran Pasar Seni tanggal
2-4
November 2013 di Jakarta
hasil produk-
yang
ada
di
Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi. Capaian pelaksanaan kegiatan yaitu : Sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka melalui kegiatan ini Pemerintah Provinsi Jambi yang diwakili
oleh
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jambi telah mengikuti sebanyak 12 event pameran dalam dan luar Provinsi Jambi antara lain : a. Pameran
HUT
Jambi
tanggal
7-
11 Januari 2013 di Kota Jambi. b. Pameran HUT HUT TMII tanggal 6-15 April 2013 di TMII Jakarta. c. Pameran
INACRAFT
tanggal
23-
28 April 2013 di Jakarta. d. Pameran Jambi Emas tanggal 24 – 28 2. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha
April 2013 di Kota Jambi e. Pameran BBGRM Provinsi tanggal 15-
ketrampilan dalam rangka mengembakan
19 Mei 2013 di Kab. Bungo f. Pameran BBGRM Nasional dan HKG ke 14
tanggal
28-30
Mei
2013
di
sumber
daya
manusia
para
calon
wirausaha baru dibidang kerajinan dan pemberian bantuan peralatan kepada IKM.
Banjarmasin g. Pameran MTQ Provinsi tanggal 8-13 Juni 2013 di Kab. Muaro Jambi. h. Pameran PRJ tanggal 29 Juni – 3 Juli
Capaian pelaksanaan kegiatan yaitu telah dilaksanakannya antara lain : a. Pelatihan Bordir dan Sulaman tanggal 21-27 Juni 2013 di Provinsi Jambi
2013 di Jakarta. i. Pameran JFW 2013 & Indonesia Craft And Tourisme Expo (ICT) tanggal 3-7 Juli 2013 di Jogyakarta. j. Pameran STQ Nasional tanggal 21-25 Agustus 2013
Industri Kecil bertujuan untuk memberikan
dengan jumlah peserta 30 orang dari Kota Jambi. Instruktur Bordir berasal dari
Tasik
Malaya
sedangkan
Instruktur Sulaman dari Bukittinggi.
di Kepulauan Bangka Hal _ 36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
b. Sosialisasi
OVOP
tanggal
6-7
November 2013 di Provinsi Jambi dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang dari 11 Kab/Kota. Narasumber dari UII Jokyakarta dan Ditjen IKM. c. Bintek
Desain
Kemasan
Produk
Makanan tanggal 25-28 Noember 2013 di
Provinsi
Jambi
dengan
jumlah
peserta sebanyak 25 orang dari 11 Kab.Kota. Narasumber dari Ditjen IKM peralatan
Pengawasan
ngembangan
dan Praktisi Desain Kemasan. d. Bantuan
4. Kegiatan
kepada
bertujuan
AMDK
untuk
Teknis dan
peningkatan
Pe
Kompon terhadap
masyarakat/IKM berupa bantuan mesin
penerapan SNI dan teknis produksi AMDK
jahit
pralatan
dan Kompon sehingga produksi yang
pengolah minyak nilam ke Merangin,
dihasilkan sesuai dengan standar mutu
peralatan alat tenun perajin rumah
yang
tenun, peralatan batik IKM Kab/Kota,
pelaksanaan kegiatan yaitu :
peralatan pemecah kedele ke Kota
Telah
ke
Desa
Tangkit,
telah
ditetapkan.Capaian
dilaksanakan
pengawasan
Jambi, peralatan sulaman benang ke
AMDK
Kota Jambi.
Kabupaten/Kota antara lain :
3. Kegiatan
Fasilitasi
dan
Dukungan
Pengembangan kegiatan Rumah Tenun di Jambi
bertujuan
pengetahuan
meningkatkan
dan mencetak perajin baru.
Capaian pelaksanaan kegiatan yaitu : telah dilatih sebanyak 11 orang perajin selama 12 bulan untuk pelatihan tenun songket dan batik motif Jambi.
di
11
perusahaan
di
5
- Lingga harapan (Citra) di Kota Jambi - Lingga Harapan (Arthes) di Kota Jambi - CV. Cinta Saudara (ARCS) di Kota Jambi - PT. Aguen di Kab. Bungo - PT. Arbes Guntung di Kab. Bungo - PT. Seria di Kota Sungai Penuh - PDAM Tirta Sakti (Segar) di Kab. Kerinci - PT. Afresh Indonesia (Wigo) di Kab. Muaro Jambi - PT. Afresh Indonesia (Vir) di Kab. Muaro Jambi
Hal _ 37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
- PD. Sumber Tirta Lestari (AQ 8) di Kab. Muaro Jambi -
PD.
2. Kegiatan Pelatihan dan Bantuan Mesin
Sumber Tirta Lestari (168) di
Kab. Muaro Jambi 5. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Jambi
Pembuatan bertujuan
dan
Perajin/IKM
bertujuan
2013 dengan jumlah peserta 15 orang
untuk
Dukungan se
Provinsi
membina
Barang
Jadi
meningkatkan
pengrajin
industri
barang
dari
Latek
pengetahuan dari
lateks.
Capaian pelaksanaan kegiatan yaitu :
insan
c. Telah diberikan bantuan mesin dan
perajin dalam pengembangan aneka ragam
pembuatan lateks cair sebanyak 2
Kriya
unit antara lain berupa peralatan
khas Jambi. Melalui kegiatan ini
Dinas
Perindag
bekerjasama
Provinsi
dengan
Jambi
Dekranasda
Provinsi Jambi telah berhasil menerima
pembuatan lateks cair dan alat cetak souvenir. d. Telah dilaksanakan Pelatihan Barang
penghargaan antara lain :
Jadi Dari lateks di desa Muhajirin
Juara Tingkat I “Lomba Tata Saji”
Kab. Muaro Jambi pada tanggal 22-
dalam rangka HUT ke 33 DEKRANAS
24 Nop 2013 dengan jumlah peserta
tanggal
15 orang.
19-22
September
2013
di
Jakarta Convention Center, Jakarta. B. Program Penataan Struktur Industri Program
ini
bertujuan
mendorong
terciptanya struktur industri yang kuat antara industri hilir dan hulu. Melalui Program ini dilaksanakan 2 (dua) kegiatan dengan rincian
1. Kegiatan Pelatihan dan Bantuan Mesin Pembuatan Barang Jadi dari Latek bertujuan
industri
Alat
Angkut
(magang
pembuatan
sparepart kendaraan roda dua) bertujuan untuk
meningkatkan
pengetahuan
pengrajin industri sparepack kendaraan roda 2. Capaian pelaksanaan kegiatan yaitu telah dilaksanakan magang di
sebagai berikut :
meningkatkan
1. Kegiatan Pengembangan Otomatif dan
pengetahuan
barang
dari
lateks.
pengrajin Capaian
Jawa
Barat
23-27
September 2013 dengan jumlah peserta sebanyak 5 orang. C. Program Peningkatan Kemampuan
a. Telah diberikan bantuan mesin dan
Program
pembuatan lateks cair sebanyak 2 unit
meningkatkan
antara
penerapan
berupa
tanggal
Teknologi Industri
pelaksanaan kegiatan yaitu :
lain
pada
peralatan
ini
bertujuan
kemampuan teknologi
IKM
industri.
untuk dalam Capaian
pembuatan lateks cair dan alat cetak
pelaksanaan kegiatan yaitu :
souvenir.
Kajian Pengembangan Barang Jadi dari
b. Telah dilaksanakan Pelatihan Barang Jadi Dari lateks di desa Muhajirin Kab. Muaro Jambi pada tanggal 22-24 Nop.
karet
bejerjasama
dengan
Fakultas
Pertanian Univ. Jambi. Bantuan tambahan
peralatan
pabrik Hal _ 38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
compon/mixer
mill di Kab. Sarolangun
dibina merupakan salah satu permasalahan
pada KUD Sekawan tani Desa Sungai
yang dihadapi dalam melaksanakan program
Merah Singkut IV.
ini, disamping belum optimalnya dukungan
Operasional pabrik compon selama 2
BUMN baik berupa penyediaan bahan baku,
bulan di Kab. Sarolangun. Pelatihan pembuatan diselenggarakan
pada
Desember
di
2013
keterkaitan mitra antara usaha besar dan
compon
telah
modal dan pasar serta terbatasnya akses
tanggal
16-19
pemanfaatan
Kab.
Sarolangun
dengan jumlah peserta sebanyak 7 orang.
rangka
teknologi
akses
pasar,
informasi
dalam
produktifitas,
alih
teknologi dan desain.
Selain faktor pendorong berkembangnya
Adapun solusi bagi permasalahan ini
Industri Kecil, Menengah dan Besar (IKMB)
antara lain meningkatkan mitra usaha dengan
sebagaimana tersebut diatas, maka juga ada
usaha besar dan BUMN, memasyarakatkan
beberapa faktor penghambat berkembangnya
system teknologi informasi dan melakukan
IKMB yaitu belum optimalnya pembinaan IKBM
koordinasi
yang
Kabupaten/Kota
disebabkan
luasnya
wilayah
dan
banyaknya pelaku usaha industri yang harus
dan
sinkronisasi dalam
upaya
dengan pembinaan
IKM.
Sasaran 2. Tumbuh dan Berkembangnya Usaha Perdagangan Dalam Negeri Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur
sangat baik ini terlihat dari angka realisasi
dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Secara
rata-rata 194,60
umum,
capaian indikator kinerja sasaran 2 dapat
kinerja
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jambi pada sasaran 2
persen. Secara spesifik
dilihat pada tabel berikut :
(dua) ini telah memberikan capaian yang Tabel 11. Analisis Capaian Sasaran 2
Indikator
Target
Realisasi
Persentase
Jumlah usaha perdagangan (unit)
38.607
57.012
147,67
Jumlah aktivitas perdagangan melalui kegiatan pasar lelang agro ( Rp.Juta)
14.995
21.448
143,03
Jumlah aktivitas perdagangan melalui kegiatan pasar lelang karet ( Rp.Juta)
109.783
321.761
293,09
Rata-rata Capaian Sasaran 2
194,60
Hal _ 39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013 Jumlah usaha perdagangan
Usaha perdagangan merupakan suatu kegiatan
yang
suatu
ini merupakan hasil dari berbagai dukungan
transaksi
indikator kinerja yang lain. Adapun capaian
pembeliaan barang dagang kemudian dijual
Jumlah usaha perdagangan tahun 2013 jika
kembali tanpa mengubah bentuk.
dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya
perusahaan
dilakukan
dalam
oleh
dari sasaran 2 tersebut diatas. Capaian kinerja
melakukan
Jumlah usaha perdagangan merupakan
adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Utama (IKU) ke 1 (pertama) Tabel 12. Perkembangan Usaha Perdagangan di Provinsi Jambi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
usaha
Jumlah Usaha Perdagangan (Unit) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 25.550 45.515 30.550 51.474 35.098 53.873 38.607 57.012 42.467 46.713 218.985 207.874
perdagangan
sampai
dengan tahun 2013 sudah mencapai sekitar 94,92 persen (207.874 unit) yang telah
target
ditetapkan dalam Renstra Dinas
Perindustrian
dan
Jambi
2010-2015
tahun
dari
Perdagangan dan
Provinsi
Penetapan
Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebanyak 218.985 unit. persentase
realisasi
178,14 168,49 153,49 147,67 94,92
akan melampaui target yaitu lebih dari 100%. Faktor
yang
mempengaruhi
1. Faktor Produksi Alam 2. Faktor Produksi Manusia/Tenaga Kerja 3. Faktor Produksi Modal 4. Faktor Produksi Managemen Sedangan hal-hal yang perlu diperhatikan meningkatkan
usaha
perdagangan
antara lain :
jumlah usaha perdagangan dimana pada
1. Penciptaan Iklim usaha yang kondusif.
tahun 2013 ini hampir mendekati target 100
2. Bantuan Permodalan
persen sebagaimana yang telah ditetapkan
3. Perlindungan Usaha
dalam Renstra dan Penetapan Kinerja , maka
4. Pengembangan Kemitraan
diperkirakan
5. Mengembangkan Promosi
sampai
dengan
tahun
2015
jumlah usaha perdagangan di Provinsi Jambi
me-
ngembangan usaha perdagangan antara lain :
untuk Memperhatikan
% Capaian
6. Pengembangan Sarana dan Prasarana Hal _ 40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013 Jumlah aktivitas perdagangan melalui kegiatan pasar lelang agro
Kegiatan pelaksanaan pasar lelang di daerah
dimaksudkan
untuk
yang mereka tanam seperti : bawang merah,
menciptakan
karet, kentang, kopi bubuk, coklat biji, gula
sistem perdagangan yang lebih baik melalui
merah, kulit manis, bibit nilam, pinang, pisang
transparansi mekanisme pembentukan harga
sale dll. Adapun peserta lelang berasal dari
dan peningkatan efisiensi pemasaran (tata
Provinsi Jambi dan Luar Provinsi Jambi.
niaga) dalam bentuk pasar yang terorganisir
Adapun
yang
antara penjual dan
sepanjang 6 kali/Edisi pelaksanaan pasar
melakukan transaksi meng-
lelang agro pada tahun 2013 dengan total
mempertemukan
pembeli untuk
gunakan sistem lelang.
transaksi
Komoditi yang dilelang petani diantaranya
nilai
transaksi
sebesar
Rp.
yang
dihasilkan
21.447.628.000,-
dengan rincian sebagai berkut ;
kerajinan maupun hasil perkebunan/pertanian Tabel 13. Jumlah Nilai Transaksi Pasar Lelang Agro di Provinsi Jambi Tahun 2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aktivitas
Waktu Pelaksanaan 4 April 2013 29 Mei 2013 11 September 2013 24 Oktober 2013 21 Nopember 2013 5 Desember 2013 Total
Nilai Transaksi (Rp) 5.308.808.000 2.047.000.000 3.182.120.000 3.063.700.000 3.216.800.000 4.629.200.000 21.447.628.000
perdagangan melalui kegiatan
aktivitas perdagangan melalui kegiatan pasar
pasar lelang agro sebagaimana tersebut diatas
lelang agro tahun 2013 jika dibandingan
merupakan Indikator
dengan
Kinerja Utama (IKU) ke
2 (kedua) dari sasaran 2. Adapun capaian
tahun-tahun
sebelumnya
adalah
sebagai berikut :
Tabel 14. Perkembangan Aktifitas Perdagangan Melalui Kegiatan Pasar Lelang Agro di Provinsi Jambi
No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Aktifitas Perdagangan Melalui Kegiatan Pasar Lelang Agro (Rp. Juta) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 13.500 14.399 14.000 23.817 14.450 15.963 14.995 21.448 15.494 16.043 88.482 65.627
% Capaian 106,66 170,12 110,47 143,03 74,17 Hal _ 41
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Memperhatikan tabel diatas terlihat bahwa jumlah aktifitas perdagangan melalui kegiatan pasar lelang agro sampai dengan tahun 2013
kualitas serta jenis komoditi yang dilelang dengan kebutuhan dari pihak pembeli 3. Pelaksanaan
pasar
dirasakan
dengan
kehadiran
sudah mencapai sekitar 74,17 persen (Rp.
sangat
65.627.000.000)
pembeli dari luar daerah.
dari
target
yang
telah
tergantung
lelang
ditetapkan dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun 20102015 dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010 sampai 2015 sebesar
Dalam
rangka
kinerja
pelaksanaan pasar lelang agro pada tahun berikutnya,
Dinas
Perdagangan
Rp. 88.482.000.000,-
meningkatan
Perindustrian
Provinsi
dan
Jambi
akan
mensosialisasikan dan merevitalisasi pasar Walaupun nilai transaksi pada tahun ketahun naik turun, ini menunjukan bahwa kinerja
pasar
lelang
ditinjau
dari
produktivitasnya belum stabil meskipun terjadi peningkatan Beberapa
dalam
penyelenggaraannya.
permasalahan
yang
ditenggarai
sebagai penyebab diantaranya : 1. Keanggotaan pasar lelang
yang masih
masih rendah.
Sistem On line,
dengan
demikian diharapkan mampu menciptakan dan menumbuhkan
mekanisme
pertumbuhan
pasar yang transparan, memperpendek jalur pemasaran dan meningkatkan akses para petani
terhadap
informasi
pasar
seperti
pasar. ini
akan
mendorong terjadinya peningkatan mutu dan produksi
2. Penjamin terhadap transaksi perdagangan
a
melalui
Pengembangan
sedikit.
3
lelang
timbul
pertanian persaingan
karena yang
akan
sehat
secara
berkelanjutan.
Belum ada kesesuaian antara harga dan
Jumlah aktivitas perdagangan melalui kegiatan pasar lelang karet
Sebagai suatu program pembangunan,
1. PLL Panerokan di Kab. Batanghari
pengembangan Pasar Lelang Lokal (PLL)
2. PLL Singkut V di Kab. Sarolangun
telah mampu memberikan kondisi yang lebih
3. PLL Bathin III Ulu di Kab. Bungo
baik
4. PLL Muara Sabak di Kab. Tanjab Timur
dalam sistem ekonomi pedesaan yang
memungkinkan
petani
untuk
lebih
mengembangkan usahanya dan meningkatkan pendapatannya. Pasar lelang karet memberikan kontribusi besar terhadap perdagangan karet terutama di
5. PLL Pamenang di Kab. Merangin 6. PPL Merlung di Kab. Tanjab Barat Manfaat dari keberadaan pasar lelang karet yang dirasakan oleh petani antara lain : 1. Terciptanya
transparansi
Provinsi Jambi yang sampai saat ini telah
perdagangan karet
memiliki 6 PLL antara lain :
produsen.
harga
dalam
hingga ke tingkat
Hal _ 42
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
2. Meningkatkan efisiensi tataniaga
pasar lelang karet sebagaimana tersebut
3. Meningkatkan posisi tawar petani dalam
diatas merupakan Indikator
Kinerja Utama
perdagangan karet sehingga keterkaitan
(IKU) ke 3 (ketiga) dari sasaran 2. Adapun
dapat mendorong perolehan harga yang
capaian
tinggi akhirnya meningkatkan pendapatan.
kegiatan pasar lelang karet tahun 2013 jika
4. Peningkatan
mutu
dan produk karet
petani.
aktivitas
perdagangan
melalui
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
Aktivitas
perdagangan melalui kegiatan Tabel 15. Perkembangan Aktifitas Perdagangan Melalui Kegiatan Pasar Lelang Karet di Provinsi Jambi
No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aktifitas Perdagangan Melalui Kegiatan Pasar Lelang Karet (Rp. Juta) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 (Rp. Juta) (Rp. Juta) 78.895 109.586 89.678 96.657 99.803 378.172 109.783 321.761 120.760 132.840 631.759 904.176
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Aktifitas perdagangan melalui kegiatan
% Capaian 103,90 107,78 378,92 293,09 143,12
dalam usaha mengoptimalkan manfaat pasar
pasar lelang karet sampai dengan tahun 2013
lelang bagi petani yaitu :
sudah
persen
1. Jumlah peserta dan volume barang yang
target
yang
dilelang dinilai belum memadai untuk
Renstra
Dinas
menjadikan pasar lelang sebagai penentu
Provinsi
harga jual tetapi masih menjadi indikator
mencapai
sekitar
(Rp.904.176.000.000) telah
ditetapkan
dari
dalam
Perindustrian
dan
Jambi
2010-2015
tahun
143,12
Perdagangan dan
Penetapan
harga lokal.
Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010
2. Keterkaitan tradisional antara petani dan
sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp.
pedagang yang masih sangat berperan
631.759.000.000,-
dalam penentuan harga dan pemilihan
Memperhatikan
persentase
realisasi
jalur pemasaran.
perdagangan melalui kegiatan pasar lelang
Dalam konteks yang lebih luas, pasar
karet dimana pada tahun 2013 ini telah
lelang perlu dikembangkan secara berjenjang,
melampaui target sebagaimana yang telah
karena pasar lelang di tingkat lokal saja tidak
ditetapkan dalam Renstra dan Penetapan
akan berkembang jika struktur pasar diatasnya
Kinerja , namun walaupun target tersebut telah
(supra struktur) tidak kondusif mendukung
terlampaui masalah
pasar lelang tersebut.
yang masih dihadapi
Hal _ 43
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Berdasarkan
realisasi
yang
telah
.
diperlihatkan oleh masing-masing indikator kinerja. maka
dapat
dievaluasi
bahwa
peningkatan ke 3 (tiga) IKU sebagaimana tersebut diatas disebabkan oleh bergairahnya aktivitas perdagangan melalui kegiatan pasar
.
lelang karet dan agro di Kabupaten sepanjang tahun 2013 ini. Dalam rangka mendukung pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut diatas, pada tahun 2013 program dan kegiatan yang
Pembinaan terhadap pelaksanaan lelang karet di Desa Panerokan Kab. Batanghari
2. Penguatan kelembagaan Usaha Dagang Kecil Informal
dilaksanakan yakni : Program Peningkatan Efisiensi
Perdagangan
Dalam
Negeri
Kegiatan Penguatan kelembagaan Usaha Dagang
dengan kegiatan berupa :
Kecil
Informal
bertujuan
untuk
meningkatkan usaha dagang kecil. Capaian 1. Dukungan
dan
Pengembangan
Pasar
pelaksanaan kegiatan yaitu telah diberikannya
Lelang Karet
Sosialisasi
Kegiatan Dukungan dan Pengembangan
sebanyak 4 kali.
Pasar
Lelang
Karet
bertujuan
untuk
mewujudkan stabilitas harga karet. Pemasaran
Kiat
Pengembangan
Usaha
3. Promosi Penggunaan Produksi Dalam Negeri/JBD/JBE
karet petani dilakukan melalui pasar lelang
Kegiatan Promosi Penggunaan Produk
karet/pasar lelang spot. Dari kegiatan ini telah
Dalam Negeri bertujuan untuk meningkatkan
terlaksana
peng-
kecintaan masyarakat terhadap produk dalam
gunaan larutan pembeku karet (Deorub) pada
negeri. Capaian pelaksanaan kegiatan yaitu
petani di 6 Kab ( Muaro Jambi, Sarolangun,
telah diikutinya event promosi sebanyak 3 kali
Batanghari,
antara lain :
dilaksanakan
Bungo,
Sosialisasi
Tanjab
Barat
dan
Merangin) dan diberikan bantuan Deorab kepada kelompok tani yang aktif di Pasar
Pameran Dalam rangka Harganas Kendari pada tanggal 27-29 Juli 2013.
Lelang Karet di 6 Kab tersebut masing-masing
Pameran Sumbar Expo di Padang
69 liter dan pemberian timbangan sertimal
tanggal 14-17 Nopember 2013.
dengan ukuran 500 kg sebanyak 4 unit.
di
pada
Pameran Batam Expo di Batam pada tanggal 28 Nop-1 Desember 2013 4. .Inventarisasi Pendataan Sarana Perdagangan Kegiatan Sarana
Inventarisasi
Perdagangan
Pendataan
bertujuan
untuk Hal _ 44
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
menginventarisasi
dan
mendata
sarana
unit usaha yang tersebar di 17 Kecamatan. 10)
perdagangan di Provinsi Jambi. Capaian dari
Kota Jambi 17 unit usaha yang tersebar di 10
kegiatan ini yaitu : Jumlah pasar tradisional di
Kecamatan. Selain itu dibeberapa Kabupaten
Provinsi Jambi tercatat sampai dengan akhir
dan Ibu Kota Provinsi Jambi bermunculan
tahun 2013 sebanyak 219 unit usaha dengan
toko/mini
rincian 1) Kab. Kerinci 13 unit usaha yang
swalayan, sementara untuk pasar moderen
tersebar di 13 Kecamatan, 2) Kab. Merangin
(gerai diatas 2.000 m2) di Ibu kota Provinsi
37 unit usaha yang tersebar di 12 Kecamatan.
Jambi diantaranya yaitu Pasar Handil dan
3) Kab. Sarolangun 26 unit usaha yang
Pasar
tersebar di 12 Kecamatan. 4) Kab. Batanghari
perdagangan di Provinsi Jambi pada tahun
38 unit usaha yang tersebar di 7 Kecamatan..
2013 berjumlah sebanyak 57.615 unit usaha
5) Kab. Tanjab Timur 28 unit usaha yang
dengan jlasifikasi : Pedagang Kecil (PK) non
tersebar di 11 Kecamatan. 6) Kab. Tanjab
formal sebanyak 47.641 unit usaha, Pedagang
Barat 6 unit usaha yang tersebar di 4
menengah (PM) sebanyak 7.781 unit usaha
Kecamatan. 7) Kab. Tebo 37 unit usaha yang
dan Pedagang besar sebanyak 2.093 unit
tersebar di 12 Kecamatan.. 8) Kab. Bungo 47
usaha.
market
Mama.
yang
Adapun
dikelola
secara
jumlah
usaha
Sasaran 3 . Meningkatnya Ekspor Non Migas dalam Perkuatan Perdagangan Daerah Jambi
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur
baik ini terlihat dari angka realisasi rata-rata
dengan 2 (dua) indikator kinerja. Secara
95,69
umum,
indikator kinerja sasaran 3 dapat dilihat pada
kinerja
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jambi pada sasaran 3 (tiga) ini
persen.
Secara spesifik
capaian
tabel berikut :
telah memberikan capaian yang Tabel 16. Analisis Capaian Sasaran 3
Indikator
Target
Realisasi
Persentase
Jumlah nilai ekspor non migas (US $ Juta)
1.600
1.437
89,81
Jumlah neraca perdagangan daerah (Rp. Milyard)
1.144
1.162
101,57
Rata-rata Capaian Sasaran 3
95,69
Hal _ 45
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013 Jumlah nilai ekspor non migas
Realisasi nilai ekspor non migas tahun 2013 mengalami penurunan sebesar
28,39
terlepas dari perkembangan per-masalahan ekonomi yang terjadi di AS dan kawasan
persen yaitu dari US $ 1.845 juta menjadi
eropa
serta
1.437 juta. Penurunan nilai tersebut terutama
pertumbuhan ekonomi Negara mitra dagang
disebabkan karena penurunan nilai ekspor
utama
yang cukup signifikan dari
kelompok
terhadap kinerja ekspor dan impor Provinsi
pertanian terutama komoditi pinang sebesar
Jambi. Perkembangan Nilai Ekspor Provinsi
1,57 persen dan kelompok industri terutama
Jambi menurut Kelompok Komoditi tahun
komoditi kayu lapis dan olahan lainnya
2013 dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
Indonesia
menurunnya
sehingga
prospek
berimplikasi
sebesar 1,20 persen. Kinerja tersebut tidak Tabel 17. Perkembangan Nilai Ekspor Provinsi Jambi Menurut Kelompok Komoditi Nilai Ekspor Kelompok Komoditi
Pertanian 1. Pinang 2. Kopi, Teh, Rempah-rempah 3. Lainnya Industri 1. Minyak Nabati 2. Karet Olahan 3. Kayu Lapis dan Olahan Lainnya 4. Kertas/Pulp 5. Arang 6. Lainnya Pertambangan 1. Migas 2. Pertambangan Lainnya 3. Batubara 4. Lainnya Total Ekspor Total Ekspor Non Migas Total Ekspor Non Migas & Batubara
Kumulatif Jan-Des 2012
Kumulatif Jan-Des 2013
28.207.924 28.032.588 173.701 1.635 936.288.563 160.394.002 617.936.563 16.510.836 139.291.501 674.302 1.481.359 880.739.209 731.475.316 149.263.893 149.263.893 0 1.845.235.696 1.113.760.380 964.496.487
23.003.558 22.734.600 243.106 25.852 837.267.744 104.612.640 505.073.200 17.590.696 209.386.122 245.785 359.299 576.872.787 486.731.524 90.141.263 90.141.263 0 1.437.144.089 950.412.565 860.271.302
% Perubahan JanDes 2013 terhadap Jan-Des Tahun 2012 (18,45) (18,90) 39,96 1.481,16 (10,58) (34,78) (18,26) 6,54 50,32 (63,55) (75,75) (34,50) (33,46) (39,61) (39,61) 0 (22,12) (14,67) (10,81)
Hal _ 46
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Gambar 11. Struktur Nilai Ekspor Provinsi Jambi Jan-Des 2012 dan Jan-Des 2013
Jan - Des Tahun 2012
Jan-Des Tahun 2013 1,60
1,53 40,14
47,73
58,26
50,74
Pertanian
Industri
Pertambangan
Pertanian
Industri
Pertambangan
Memperhatikan gambar tersebut diatas
Provinsi Jambi selama kurun waktu tersebut
terlihat bahwa komoditi ekspor Provinsi Jambi
mencapai 13 Negara, dengan 6 negara tujuan
masih didominasi oleh komoditi Karet, Minyak
utama
Nabati (CPO dll), Pulp dan produk Tissue.
Malaysia,
Adapun negara tujuan ekspor komoditas dari
sebagaimana tabel dibawah ini :
ekspor
Thailand,
India
dan
Jepang, Amerika
China, Serikat
Tabel 18. Perkembangan Nilai Ekspor Provinsi Jambi Menurut Negara Tujuan Utama Negara Tujuan Utama Asean 1. Singapura 2. Malaysia 3. Thailand Asean lainnya Uni Eropa 4. Jerman 5. Perancis 6. Inggris Uni Eropa lainnya Negara Utama Lain 7. Cina 8. Jepang 9. Amerika Serikat 10. India 11. Australia 12. Korea Selatan 13. Taiwan Total 13 Negara Lainnya Total Ekspor
Nilai Ekspor Kumulatif Jan-Des 2012
Kumulatif Jan-Des 013
% Perubahan Jan-Des 2013 terhadap Jan-Des Tahun 2012
211.194.566 167.641.041 539.831.248 16.036.151
48.194.840 109.385.782 450.745.284 13.709.454
(77,18) (34,75) (16,50) (14,51)
14.065.812 15.353.876 2.589.469 61.802.603
15.171.871 13.097.853 11.235.927 49.140.963
7,86 (14,69) 333,91 (20,49)
173.498.131 274.717.409 56.863.644 135.010.738 6.109.271 39.534.552 25.426.471 1.661.836.228 105.560.714 1.845.235.696
151.963.429 213.333.221 35.734.488 84.792.858 29.704.529 49.805.756 19.290.178 1.232.456.016 141.837.656 1.437.144.089
(12,41) (22,34) (37,16) (37,20) 386,22 25,98 (24,13) (25,84) 34,37 (22,12)
Hal _ 47
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Secara umum nilai ekspor Provinsi Jambi
Serikat dan Australia. Dan terjadi penurunan
pada bulan Desember 2013 ke berbagai
ekspor ke Cina, Jepang, India, Korea Selatan
Negara mengalami kenaikan sebesar 3,89
dan Taiwan.
persen.
Untuk
Negara-negara
di
Asean,
ekspor ke Malaysia dan Thailand naik lebih dari 100 persen dan ekspor ke Singapura naik sebesar 1,73 persen. Untuk Negara-negara uni eropa, nilai ekspor
Provinsi Jambi ke
Perhitungan
jumlah
nilai
ekspor
non
migas tersebut diatas merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) ke 1 sasaran 3
(pertama) dari
(tiga). Adapun capaian Jumlah
Perancis mengalami kenaikan 20,70 persen
usaha
perdagangan
tahun
2013
jika
dan ekspor ke Jerman. mengalami penurunan
dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya
12,19 persen. Untuk Negara utama lainnya,
adalah sebagai berikut :
kenaikan ekspor terjadi pada negara Amerika Tabel 19. Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Provinsi Jambi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Nilai Ekspor Non Migas (US $ juta) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 1.000 1.209 2.259 1.200 1.741 1.400 1.600 1.437 1.800 2.000 9.000 6.646
Perkembangan nilai ekspor non migas di
1. Menurunnya
Provinsi Jambi sampai dengan tahun 2013
Negara
sudah mencapai sekitar 73,84 persen (US $
diakibatkan
6,646 juta )
telah
beberapa
ditetapkan dalam Renstra Dinas Perindustrian
Indonesa.
dari
target
yang
dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun 20102015 dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebesar US $ 9.000 juta. Memperhatikan
tabel
tersebut
120,90 188,25 124,36 89,81 73,84
permintaan
mitra
di
dagang
oleh
beberapa Indonesia
menurunya
komoditas
utama
harga ekspor
2. Kebijakan bea keluarnya produk ekspor yang kadang mengalami perubahan. 3. Kondisi
perlambatan
perekonomian
di
wilayah eropa yang menjadi pasar ekspor diatas
terlihat bahwa nilai ekspor non migas Provinsi Jambi
% Capaian
dari tahun ketahun mengalami naik
turun. Adapun faktor penyepabnya antara lain :
utama Indonesia. 4. Daya saing produk Indonesia menurun dan ditambah pula masalah retribusi fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).
Hal _ 48
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Untuk meningkatkan pertumbuhan nilai ekspor
Provinsi
Jambi
khususnya
melakukan pengembangan dan adaptasi
dan
produk guna meningkatkan kualitas dari
Indonesia umumnya, maka upaya yang perlu
produk
dilakukan
potensial.
dalam
pengembangan
ekspor
antara lain :
ekspor
utama
daan
produk
5. Meningkatkan industri hilirisasi dengan membangun
1. Meningkatkan rangkaian kebijakan dan program
yang
difokuskan
pengola
sehingga
Indonesia dapat mulai melakukan ekspor
pada
untuk produk olahan bahan mineral. Upaya
peningkatan kualitas SDM eksportir serta
hilirisasi ini dapat melahirkan antara lain :
kualitas produk ekspor Indonesia.
a. Menghasilkan lapangan pekerjaan.
2. Perlunya diversifikasi Negara mitra dagang
b. Keuntungan
serta produk ekspor / komoditas.
inovasi
pada
produk
bernilai tambah tinggi bagi Negara kita.
3. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing
c. Melakukan multiplayer effect beberapa
nasional agar Indonesia dapat menjaga
kemandirian
nilai ekspor dan menghasilkan produk
dalam
sektor
ekspor
nasional.
berkualitas ditingkat internasional. 4. Memfasilitasi
pabrik
d. Peningkatan penerimaan Negara.
eksportir dan UKM dalam
Jumlah neraca perdagangan daerah
Kinerja
perdagangan
Jambi
Ekspor migas yang melalui pelabuhan pada
sepanjang 2013 mencetak kumulatif surplus
Desember 2013. Surplus neraca perdagangan
neraca perdagangan US $ 162,80 juta.
terjadi hampir disemua Negara tujuan sepertoi
Surplus ini terjadi karena nilai ekspor Provinsi
Jepang, Malaysia, Thailand, Singapiura dll.
Jambi Desember 2013 sebesar US $ 83,01
Surplus neraca perdagangan yang terbesar
juta sedangkan impor sebesar US $ 50,81
adalah Jepang yang mencapai US $ 14,08 juta
juta,
artinya
perdagangan
Provinsi
Desember Jambi
2013
neraca
Neraca perdagangan Provinsi Jambi periode
mencetak
surplus
Januari-Desember
2012
dan
Januari-
sebesar US S 32,20 juta. Penyebab utama
Desember 2013 dapat dilihat pada tabel
naiknya ekspor Provinsi Jambi adalah adanya
dibawah ini :
Tabel 20 Neraca Perdagangan Provinsi Jambi Januari-Desember 2012 dan Januari-Desember 2013 Ekspor Tahun 2012 2013
Volume (Kg) 5.652.244.955 4.176.137.526
Nilai (US $) 1.845.235.696 1.437.144.089
Impor Volume (Kg) 138.873.683 213.394.994
Nilai (US $) 120.137.023 275.063.697
Neraca
Perkembangan
1.725.098.673 1.162.080.392
(32,64)
Hal _ 49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Kinerja neraca perdagangan tersebut diatas merupakan Indikator
Kinerja Utama
(IKU) ke 2 (dua) dari sasaran 3 (tiga). Adapun
capaian Jumlah usaha perdagangan tahun 2013 jika dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
Tabel 21. Perkembangan Neraca Perdagangan Provinsi Jambi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nilai Neraca Perdagangan (Rp. Milyar) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 700 979 810 2.004 965 1.725 1.144 1.162 1.349 1.595 6.563 5.870
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Perkembangan neraca perdagangan di Provinsi Jambi sampai dengan tahun 2013 sudah mencapai sekitar 89,44 persen (Rp. 5.879.000.000)
dari
target
yang
telah
ditetapkan dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun 20102015 dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015
sebesar
Rp.
6.563.000.000,-.
Diprediksikan sampai dengan akhir 2015 neraca perdagangan provinsi Jambi akan over dari target yang telah ditetapkan.
realisasi neraca perdagangan dari
tahun ketahun sering mengalami
naik turun
hal ini disebabkan antara lain :
migas yang terus meninggi.
sasaran
Akibat terjadinya defisit neraca perdagangan ini, maka langkah yang perlu diambil untuk peningkatannya yaitu : 1. Menekan neraca migas dan meningkatkan neraca non migas. 2. Meningkatkan sector riil terutama pada pertambangan dan pengembangan industri manufaktur yang berbasis teknologi. 3. Meningkatkan sehingga
daya
saing
menghasilkan
industri
produk
yang
disisi lain Indonesia harus lebih selektif menghadapi dalam
liberalirisasi
rangka
melindungi
perdagangan kepentingan
4. Meningkatkan kinerja ekspor dengan cara : a. Membenahi jalur logistic yang selama
2. Belum adanya Negara alternative yang dijadikan
secara tidak langsung.
nasional.
1. Minimnya diversifikasi ekspor dan deficit
dapat
139,41 247,41 178,76 101,57 89,44
mampu bersaing di pasar global. Namun
Bila diperhatikan tabel diatas terlihat bahwa
% Capaian
ekspor
dan
ebutuhan.
melemahkan daya saing produk ekspor nasional.
3. Turunnya harga komoditas utama ekspor. 4. Meningkatnya harga hasil minyak dunia dan stabilitas perekonomian
ini dikeluhkan dunia usaha sehingga
b. Pemerintah harus cepat membangun infrastruktur penunjang ekspor.
Indonesia Hal _ 50
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Dalam rangka mendukung pencapaian
dan
aneka
makanan
2)
indikator kinerja sasaran tersebut diatas,
Terselenggaranya
pada tahun 2013 program yang dilaksanakan
peningkatan kinerja ekspor daerah sebanyak 3
yakni
kali dengan beserta masing-masing sebanyak
:
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan Ekspor. Melalui Program ini dilaksanakan 3 Kegiatan
kegiatan antara lain :
Pameran
Luar
Negeri
1)
dengan
sasaran yang ditujukan kepada para perajin dan produk khas Koordinasi
Jambi.
peningkatan
Forum
olahan.
50 orang/pelaksanaan pelatihan
untuk
Koordinasi
3). Terlaksanannya peningkatan
SDM
Perdagangan Luar Negeri sebanyak 1 kali dengan peserta 30 orang.
2) Forum
kinerja
ekspor
daerah. 3) Peningkatan SDM Luar Negeri. Adapun output dari beberapa kegiatan di atas yaitu 1) Terselenggaranya Pameran Luar Negeri guna untuk mempromosikan produk/komoditi Jambi dan mencari peluang pasar baru dan terciptanya interaksi bisnis antara
pedagang
Luar
Negeri
dengan
Pedagang Daerah sehingga dapat terjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Pada Tahun 2013
ini. Dinas
Perindustian dan
Pedagangan
Provinsi
Jambi,
Provinsi Jambi, Dinas Kebudayaan Pariwisata
Provinsi
Jambi
BKPMD dan
bekerjasama
dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Provinsi
Jambi
ikut
berpartisipasi pada Acara Promosi Terpadu Fiesta Indonesia pada tanggal 13 – 20 November 2013 di QV Square Shilling Lane Melbourne
Australia.
Produk
yang
ditampilkan pada acara ini bersumber pada kearifan local seperti aneka kerajinan dan resam,
perhiasan batu akik, tenun, batik
Hal _ 51
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Sasaran 4. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari jasa pelayanan UPTD Metrologi dan UPTD BPSMB serta terciptanya kelancaran distribusi dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat
Secara umum, capaian kinerja Dinas Perindustrian
dan
Perdagangan
terlihat dari angka realisasi rata-rata 124,40
Provinsi
persen. Secara spesifik capaian indikator
Jambi pada sasaran 4 (empat) ini telah
kinerja sasaran 4 dapat dilihat pada tabel
memberikan capaian yang sangat baik ini
berikut :
Tabel 22. Analisis Capaian Sasaran 4
Indikator
Target
Realisasi
Persentase
Jumlah jasa pelayanan pengujian mutu komoditi ekspor (sampel)
4.050
7.034
173,68
Jumlah penerimaan PAD Retribusi pengujian mutu sampel produk (Rp. Juta)
190
211,24
111,18
Jumlah jasa pelayanan tera alat UTTP Kemetrologian Provinsi Jambi (unit)
12.500
15.225
121,80
Jumlah penerimaan PAD Retribusi jasa Kemetrologian Legal (Rp. Juta)
200
261,90
130,95
Rata-rata Capaian Sasaran 4
124.40
Jumlah jasa pelayanan pengujian mutu komoditi ekspor
Kegiatan pelayanan pengujian mutu
Komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak tahun
komoditi espor tersebut diatas dilaksanakan
1998
oleh Kelembagaan UPTD Balai Pengujian
diperpanjang setia 4 (empat) tahun dengan
dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) dalam
ruang lingkup Standar Indonesian Rubber
rangka menjamin kesesuaian mutu produk
(SIR), Cassia Indonesia, Biji kopi, Pupuk,
ekspor sesuai dengan permintaan negara
Crude Palm Oil (CPO), Garam Konsumsi
tujuan
Beryodium
ekspor.
Perindustrian Jambi,
Sebagai
dan
UPTD
UPTD
Perdagangan
BPSMB
Dinas Provinsi
mempunyai
dengan
dan
No.LP-032-IDN
Biji
Pinang.
dan
Sedangkan
Laboratorium Kalibrasi diakreditasi oleh KAN
2
pada tahun 2010 ini dengan No. LK-117-IDN
laboratorium yaitu Laboratorium Penguji dan
dengan ruang lingkup besaran suhu, massa,
Laboratorium
tekanan, panjang dan instrument analitik,
Kalibrasi.
Sebagai
Laboratorium Penguji telah diakreditasi oleh
gaya, volumetrik dll. Hal _ 52
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Jasa pelayanan pengujian mutu komoditi
Adapun
capaian
Jasa
pelayanan
ekspor tersebut diatas merupakan Indikator
pengujian mutu komoditi ekspor tahun 2013
Kinerja Utama (IKU)
jika
ke
1 (pertama) dari
sasaran 4 (empat).
dibandingan
dengan
tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut : Tabel 23. Perkembangan Jasa Pelayanan Pengujian Komoditi Ekspor
No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Jumlah Jasa pelayanan pemgujian mutu komoditi ekspor (sampel) Target Renstra/Penetapan Kinerja Realisasi 2010-2015 2.865 6.865 3.450 3.465 3.750 6.971 4.050 7.034 4.350 4.500 22.965 24.335
Perkembangan pengujian sampel
mutu
Jambi
tahun
% Capaian 239,62 100,43 185,89 173,68 105,97
2010-2015
dan
Penetapan
ekspor atas pelayanan dari UPTD BPSMB
Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2013 sudah mencapai
sampai dengan tahun 2015 sebesar 22.965
sekitar 105,97 persen (24.335 sampel)
dari
sampel.. Realisasi ini telah over target hingga
telah ditetapkan dalam Renstra
tahun 2015 yang merupakan tahun JAMBI
target
yang
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
EMAS.
Jumlah penerimaan PAD Retribusi pengujian mutu sampel produk
Untuk menjamin mutu barang yang akan di
ekspor
maupun
impor
maka
harus
Pelaksanaan pelayanan jasa pengujian dan
sertifikasi
mutu
sumber
(SNI). Untuk itu perlu dilaksanakan pelatanan
Provinsi
jasa pengujian serta memberikan sertifikasi
nyelenggaraan otonomi daerah yang luas dan
mutu barang guna memberikan perlindungan
bertanggung jawab
kepada
memberikan
tenaga
kerja
dan
Jambi
Asli
merupakan
berpedoman pada Standar Nasional Indonesia
konsumen,
Pendapatan
barang
dalam
dan
kontribusi
Daerah
(PAD)
rangka
pe-
ini
akan
penting
dalam
masyarakat serta meningkatkan daya guna,
53ector
pembangunan
hasil guna dan produktifitas dalam mencapai
perdagangan sebagaimana yang telah diatur
mutu produk atau jasa yang memenuhi
dalam
standar.
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Peraturan
Daerah
industri
Provinsi
dan
Jambi
Umum. Hal _ 53
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Jumlah
penerimaan
PAD
Retribusi
pengujian mutu komoditi ekspor tersebut
pengujian mutu sampel produk pada tahun
diatas merupakan Indikator
2013 mengalami peningkatan sebesar 11,18
(IKU)
persen (Rp. 211,24 juta) bila dibandingkan
(empat).
target Tahun 2013 dan target Renstra (Rp. 190 juta) serta juga mengalami peningkatan sebesar
14,23
persen
bila
dibandingkan
dengan realisasi pada tahun 2012 (Rp. 181,18 juta).
ke
2 (dua)
Kinerja Utama
dari
sasaran 4
Perkembangan penerimaan PAD dari Jasa Pelayanan Pengujian Mutu Barang pada UPTD
BPSMB
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jambi tahun 2013 jika dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya
Penerimaan PAD dari jasa pelayanan
adalah sebagai berikut :
Tabel 24. Perkembangan PAD dari Jasa Pelayanan Pengujian Mutu Barang UPTD BPSMB
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Penerimaan PAD dari Jasa Pelayanan Pengujian Mutu Barang UPTD BPSMB Target Realisasi % Renstra/Penetapan (Rp) Capaian Konerja(Rp) 160.000.000 192.685.850 120,58 170.000.000 172.692.500 101,58 180.000.000 181.280.000 100,71 190.000.000 211.236.750 111.18 200.000.000 210.000.000 1.110.000.000 757.895.100 68,28
Perkembangan PAD dari jasa pelayanan
2015
dan
Penetapan
Kinerja
yang
pengujian mutu barang yang dilakukan oleh
ditetapkan mulai dari tahun 2010 sampai
UPTD BPSMB sampai dengan tahun 2013
dengan
sudah mencapai sekitar 68,28 persen (Rp.
1.110.000.000,-. Diprediksikan sampai dengan
757.895.100)
akhir 2015 neraca perdagangan provinsi Jambi
dari
target
yang
telah
ditetapkan dalam Renstra Dinas Perindustrian
tahun
2015
sebesar
Rp.
akan over dari target yang telah ditetapkan.
dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun 2010-
Jumlah jasa pelayanan tera alat UTTP Kemetrologian Provinsi Jambi
Untuk melindungi kepentingan umum di
pemakaian satuan ukur, standar satuan,
sektor industri dan perdagangan perlu adanya
metode
pengukuran
alat
Ukur,
Takar,
jaminan dalam kebenaran pengukuran serta
Timbang dan Kelengkapannya (UTTP).
adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam Hal _ 54
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang
mengikuti
Diklat
Teknis
Penera
yang
adalah UTTP yang secara langsung atau tidak
diselenggarakan oleh Balai Diklat Metrologi
langsung
Kementerian Perdagangan RI di Bandung.
digunakan
untuk
keperluan
menentukan hasil pengukuran dan penakaran guna kepentingan umum dan usaha.
tahun 2013 ini sebanyak 15.175 unit terhadap
Peran UPTD Metrologi sangat penting melalui pengendalian, pelayanan tera tera
ulang
kebenaran
sehingga
adanya
pengukuran
dan
jaminan
kepastian
hukum
dalam pemakaian satuan ukur alat UTTP. Kendala
yang
masih
dihadapi
yaitu
salah satu faktor penyebab pelaksanaan tera/tera ulang di Provinsi Jambi. Jumlah penera yang ada di UPTD Metrologi saat ini yaitu 14 orang diantaranya yang merangkap sebagai penyidik PNS berjumlah 5 orang. SDM
penera
ini
3.967 Wajib Tera Ulang (WTU). Dibandingkan pada tahun 2012 maka jumlah UTTP yang diawasi mengalami penurunan sebesar %
dari
0,33
15.225 unit. Untuk meningkatkan
kinerja terhadap pelayanan Tera ulang UTTP
ketebatasan tenaga penera yang menjadi
Jumlah
Jumlah UTTP yang diawasi sepanjang
sangat tidak
kepada masyarakat maka telah dilaksanakan Survey indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas pelayanan tera ulang UTTP dengan skor 73,66
(baik)
katagori
B
dengan
jumlah
responden sebanyak 238 orang dari target semula sebanyak 150 orang. Jasa pelayanan atas peneraan alat UTTP tersebut diatas merupakan Indikator
memadai bila dibandingkan dengan jumlah
Utama (IKU)
UTTP yang akan di tera atau diawasi. Untuk
(empat). Perkembangan jumlah UTTP yang
meningkatkatan kemampuan dan professional
dilaksanakan oleh UPTD Metrologi sepanjang
lisme
tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel
SDM, selama
mengirim sebanyak
tahun 3
2013
telah
orang SDM untuk
ke
3 (tiga dari
Kinerja sasaran 4
dibawah ini :
Tabel 25. Perkembangan Jumlah UTTP UPTD Metrologi
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
JumlahJasa PelayananTera Alat UTTP Target Renstra / Realisasi % Penetapan Kinerja (unit) Capaian (unit) 10.000 15.284 152,84 10.000 15.229 152,29 10.000 15.225 152,25 12.500 15.175 121,40 12.500 15.000 70.000 60.917 87,02
Keterangan : UTTP (Ukuran, Takaran, Timbangan dan Perlengkapannya) WTU (Wajib Tera Ulang)
Hal _ 55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Perkembangan jumlah tera alat UTTP
Jambi
tahun
2010-2015
dan
Penetapan
yang dilakukan oleh UPTD Metrologi sampai
Kinerja yang ditetapkan mulai dari tahun 2010
dengan tahun 2013 sudah mencapai sekitar
sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp.
87,02 persen (60.917 unit)
target
1.110.000.000,-. Diprediksikan sampai dengan
telah ditetapkan dalam Renstra Dinas
akhir 2015 neraca perdagangan provinsi Jambi
yang
Perindustrian
dan
dari
Perdagangan
Provinsi
akan over dari target yang telah ditetapkan.
Tera ulang pompa ukur BBM
Tera ulang jembatan timbang
Tera ulang timbangan pengisi LPG
Tera ulang UTTP milik masyarakat
Jumlah penerimaan PAD Retribusi jasa Kemetrologian Legal
Implementasi dari egiatan tera/tera ulang
Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.
disamping sebagai upaya untuk menciptakan
Dari jasa Tera alat Ukur Takar Timbangan
tertib ukur/tertib niaga di masyarakat, juga
dan
sebagai upaya menggali potensi Pendapatan
memberikan
Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi melalui
Daerah (PAD) Provinsi tahun 2013 sebesar
kegiatan jasa umum yang salah satunga
Rp. 261.902.800,- melebihi target yang telah
adalah melalui pelayanan tera/tera ulang
ditetapkan sebesar Rp. 200.000.000,- atau
sebagaimana
130,95
yang
telah
diatur
dalam
Peratauran Daerah Provinsi Jambi Nomor 2
Perlengkapanya
%.
kontribusi
bila
(UTTP), Pendapatan
dibandingkan
penerimaan tahun 2012,
telah Asli
dengan
penerimaan
ini
Hal _ 56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
mengalami peningkatan sebesar 24,51 persen dari Rp. 210.341.000,
ulang alat UTTP tersebut diatas merupakan Kinerja Utama (IKU)
(empat dari
penerimaan
PAD dari
pelayanan Tera/Tera Ulang yang dilaksanakan
Penerimaan PAD dari pelayanan tera/tera
Indikator
Perkembangan
ke
4
oleh UPTD Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
sasaran 4 (empat). Tabel 26 . Perkembangan PAD dari Pelayanan Tera/Tera Ulang UPTD Metrologi
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penerimaan PAD dari Jasa Pelayanan Tera/Tera ulang alat UTTP pada UPTD Metrologi Target Realisasi % (Rp) (Rp) Capaian 102.500.000 121.662.685 118,70 121.500.000 135.418.950 111,46 133.100.000 210.341.000 158,03 200.000.000 261.902.800 130,95 210.000.000 220.000.000 986.600.000 729.325.435 73,92
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Perkembangan penerimaan PAD dari jasa
Melalui
Program
ini
dilaksanakan
pelayanan tera alat UTTP yang dilakukan oleh
beberapa kegiatan antara lain :
UPTD Metrologi sampai dengan tahun 2013
1. Dukungan dan Fasilitasi Pasar Murah
sudah mencapai sekitar 73,92 persen (Rp.
bertujuan
untuk
menyediakan
729.325.435)
kebutuhan
pokok
dengan
dari
target
yang
telah
barang
harga
yang
ditetapkan dalam Renstra Dinas Perindustrian
terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan
dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun 2010-
rendah pada saat menjelang Hari Besar
2015 dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan
Keagamaan Nasional dan mengantisipasi
mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun
terjadinya gejolak harga dan kelangkaan
2015
bahan kebutuhan pokok masyarakat
sebesar
Rp.
986.600.000,-.
Diprediksikan sampai dengan akhir 2015
2. Penguatan
Sistem
dan
Peningkatan
neraca perdagangan provinsi Jambi akan over
Pengawasan Barang Beredar dan Jasa.
dari target yang telah ditetapkan.
Ruang
Dalam rangka mendukung pencapaian
lingkup kegiatan
mencakup
pengawasan mutu
yang
diawasi
pemenuhan
indikator kinerja sasaran tersebut diatas, pada
standar
produk-produk
barang
tahun 2013 program yang dilaksanakan yakni :
beredar yang sudah diberlakukan SNI wajib terutama asal impor. Pada tahun 2013
A. Program Perlindungan Konsumen
produk-produk yang wajib SNI yang diawasi
dan Pengamanan Perdagangan
yaitu sebanyak 4 produk barang antara Hal _ 57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
lain selang karet kompor gas, lampu
Sosialisasi
swabalast, seng gelombang dan helm ber
sudah
SNI.
SNI
Pengadaan Peralatan dan Bahan Uji serta
pengwasan dilakukan terhadap peredaran
Perawatan laboratorium Kalibrasi yang sudah
barang
terakreditasi.
Selain
produk
yang
yang
tidak
peruntukannya
ber
sesuai
seperti
:
dengan
penggunaan
Laboratorium Kalibrasi yang terakreditasi.
Melalui
program
5)Penambahan
dan
kegiatan telah
formalin dan borax serta penggunaan zat
dilaksanakan kalibrasinya dan peliharaan alat-
warna tekstil (Rodamin B dan Methanil
alat standar laboratorium sebanyak 26 unit,
Yellow) pada industri pangan.
pengujian sampel produk di 8 Kab/Kota
3. Tera Ulang UTTP (Ukur, Takar, Timbangan
kecuali Kota Sungai Penuh,Kota Jambi dan
dan Kelengkapannya) Kemetrologian.
Batanghari.Adapun sampel yang diuji yaitu
Pengawasan UTTP dan BDKT bertujuan
kabel listri, lampu swaballas, pupuk, gula
untuk
dan
Kristal dan baterai kering, dilakukan surveilen
pengertian kepada pemilik/pemakai alat
dan Re-Akreditasi alat laboratorium oleh
UTTP serta pelaku usaha BDKT akan
Komite Akreditasi Nasional (KAN), Telah
tanggung jawab dan kewajibannya dan
dilaksanakan Sosialisasi
Memberikan sodk terapi melalui tindakan
10 Kab/Kota kecuali Kota Sungai Penuh dan
preventif maupun represif terhadap pelaku
telah dilakukan survey Indeks Kepuasan
tindak pinada pelanggaran UUML.
Masyarakat (IKM) kepada pelanggan lab
Memberikan
pemahaman
UPTD
B. Program Standarisasi Nasional Melalui
Program
ini
dilaksanakan
5
kegiatan yang meliputi : 1) Pengembangan Infrastruktur Kelembagaan Standarisasi. 2) Pengawasan Barang
SNI
Peningkatan Penguji
dan
Pengendalian
Wajib
di
Pasaran.
Kapasitas
Mutu Ekspor
Mutu 3)
Laboratorium
dan
Impor. 4)
BPSMB
Lab. Kalibrasi di
sebanyak
60
responden
Terhadap kualitas 14 unsur pelayanan yang diukur diperoleh hasil skor IKM : 70,33 dengan angka indeks sebesar 70,33, maka kinerja unit pelayanan ini berada dalam mutu pelayanan B dengan Katagori BAIK,karena berada dalam nilai interval konversi IKM 62,51 – 81,25.
3.3. Akuntabilitas Keuangan Realisasi anggaran dan kinerja Dinas Perindustrian
dan
Perdagangan
Provinsi
Belanja Pegawai Rp. 1.080.283.000,-
Belanja
Jambi adalah sebagai berikut : 1. Pagu anggaran belanja langsung pada tahun 2013 sebesar Rp.11.265.157.941,(sebelas milyar dua ratus enam puluh lima
Barang
dan
Jasa
Rp.
8.663.536.850,
Belanja Modal Rp. 2.503.770.200,-
2. Realisasi
anggaran
belanja langsung
sebesar Rp. 10.079.933.068,- (sepuluh Hal _ 58
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
dengan rincian sebagai berikut :
milyar tujuh puluh Sembilan juta sembilan
Sembilan ratus tiga puluh tiga ribu enam
milyar empat ratus tujuh puluh dua juta
puluh delapan rupiah) atau 89,95 % dari
Sembilan ratus enam puluh enam ribu lima
pagu anggaran, sedangkan belanja tidak
ratus delapan puluh
langsung per 31 Desember 2013 adalah
atau 85,51 % dari pagu anggaran, dengan
juta seratus lima puluh tujuh ribu sembilan
rincian :
ratus empat puluh satu rupiah), sedangkan
belanja
tidak
langsung
sebesar
Rp.
12.247.590.050,- (dua belas milyar dua
sebesar
ribu
rupiah)
Belanja Pegawai Rp. 1.019.851.150,(94,41%)
ratus empat puluh tujuh juta lima ratus Sembilan puluh ribu lima puluh rupiah),
dua
Belanja
Barang
dan
Jasa
Rp.
7.174.680.132,- (82,81%)
Rp. 10.472.986.582,- (sepuluh
Belanja Modal Rp.
2.278.455.300,-
(91,00%)
Tabel 27. Realisasi Anggaran Per Program Tahun Anggaran 2013 No. 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10 11. 12.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Pengembangan Industri Kecil, Menengah dan Besar Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Penataan Struktur Industri Pengembangan Standarisasi Nasional TOTAL
Pagu Anggaran
Realisasi
% Capaian
1.380.376.370,00 2.251.456.100,00
1.214.714.465,00 1.991.465.300,00
88,00 88,45
151.300.000,00 126.842.000,00
150.555.200,00 109.325.000,00
99,51 86,19
210.567.325,00
205.953.910,00
97,81
1.227.439.750,00
1.110.720.225,00
90,49
2.463.037.460,00
2.394.013.655,00
97,20
495.100.100,00
444.508.432,00
89,78
1.775.456.720,00
732.656.720,00
41,27
710.595.400,00
688.106.200,00
96,84
460.519.625,00 994.899.200,00 12.247.590.050,00
449.118.625,00 981.848.850,00 10.472.986.582,00
97,52 98,69 85,51
Tabel 28 . Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2013 No.
Uraian
1.
Pendapatan Asli Daerah - Pendapatan Retribusi Daerah
2.
Belanja Belanja Tidak Langsung - Belanja Pegawai Belanja Langsung - Belanja Pegawai - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Modal
Anggaran
Realisasi
% Capaian
390.000.000,00 390.000.000,00
473.139.550,00 473.139.550,00
121,32 121,32
23.512.747.991,00 11.265.157.941,00 11.265.157.941,00 12.247.590.050,00 1.080.283.000,00 8.663.536.850,00 2.503.770.200,00
20.552.919.650,00 10.079.933.068,00 10.079.933.068,00 10.472.986.582,00 1.019.851.150,00 7.174.680.132,00 2.278.455.300,00
87,41 89,95 89,95 85,51 94,41 82,81 91,00
Hal _ 59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Adapun
penjelasan
per
pos
dari
anggaran adalah sebagai berikut :
sebesar 89,91% dari pagu anggaran belanja pegawai. Belanja Barang dan Jasa
1. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Retribusi Daerah
Pagu Belanja Barang dan Jasa Dinas
Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah
Perindustrian
yang
dari
Provinsi Jambi tahun anggaran 2013
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
adalah sebesar Rp. 8.663.536.850,-
Provinsi Jambi per 31 Desember 2013
dengan nilai realisasi sebesar Rp.
adalah sebesar Rp. 473.139.550,- atau
7.174.680.132,- atau sebesar 82,81%
sebesar 121,32 % dari target PAD
dari pagu anggaran belanja barang dan
yang telah ditetapkan. Pendapatan
jasa.
penerimaannya
berasal
Retribusi ini berasal dari Pelayanan Pengujian Mutu Komoditi Ekspor UPTD
oleh
BPSMB dan Pelayanan Tera
Ulang Alat UTTP oleh UPTD Metrologi. 2. Realisasi Belanja
dan
Perdagangan
Belanja Modal Pagu
Belanja
Perindustrian
Modal dan
Dinas
Perdagangan
Provinsi Jambi tahun anggaran 2013 adalah sebesar Rp. 2.503.770.200,-
Realisasi Belanja Dinas Perindustrian
dengan nilai
realisasi sebesar Rp.
dan Perdagangan Provinsi Jambi per
2.278.455.300,- atau sebesar 91,00%
31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.
dari pagu anggaran belanja barang dan
20.552.919.650,-.Realisasi Belanja ini
jasa.
mengalami penurunan sebesar 6,74 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pagu yang dianggarkan tahun 2013 lebih besar dari pagu tahun anggaran tahun 2012, tetapi
penyerapannya
lebih
rendah
dibandingkan pada tahun anggaran yang lalu jika dilihat dari perbandingan pagu anggaran dengan realisasinya. Belanja Pegawai
Beberapa
faktor
penyebab
rendahnya
penyerapan anggaran di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi adalah sebagai berikut : 1. Adanya efisiensi dana dalam pelaksanaan kegiatan. 2. Adanya sisa lelang/kontrak pengadaan barang dan jasa. 3. Pekerjaan pengadaan
barang
untuk
diserahkan kepada masyarakat (mesin
Pagu Belanja Pegawai (langsung dan
mixer mill) sampai dengan Triwulan IV
tidak langsung) Dinas Perindustrian
belum
dan Perdagangan Provinsi Jambi tahun
pemesanan ke luar negeri oleh pemenang
anggaran 2013 adalah sebesar Rp.
tender.
12.345.440.941,- dengan nilai realisasi sebesar
Rp. 11.099.784.218,- atau
terlaksana
karena
baru
tahap
4. Pekerjaan pembangunan sarana kuliner yang rencananya berlokasi di Seberang Hal _ 60
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Perindag Provinsi Jambi 2013
Kota Jambi sampai dengan Triwulan ke IV
dilaksanakan dikarenakan tidak mendapat
belum juga terlaksana dikarenakan pada
undangan dari Kementerian Perdagangan
lokasi pembangunan tersebut masih dalam
ataupun dari Kementerian Perindustrian.
tahap penimbunan tanah oleh Dinas PU
6. Kegiatan yang melibatkan pihak ketiga
Provinsi Jambi. 5. Kegiatan perjalanan dinas luar negeri sampai dengan Triwulan IV tidak dapat
(rekanan) yang mendapat alokasi pagu kegiatan yang cukup besar tidak didorong sebagai prioritas utama.
Hal _ 61