LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
dibuat
sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga
memperhatikan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Tahun 2012 merupakan Laporan Kinerja Tahun Kedua dari RPJMD 20112015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas
keberhasilan dan atau kegagalan
pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan Pengukuran Kinerja 2012. Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian Versus Standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan. Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :
Wadja sampai kaputing
26
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Urutan
Rentang Capaian
Kategori Capaian
I
Lebih dari 100 %
Sangat Berhasil
II
Diatas 90 % sampai dengan 100 %
Berhasil
III
Diatas 80 % sampai dengan 90 %
Cukup Berhasil
IV
Sampai dengan 80 %
Kurang Berhasil
Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15
(Lima belas)
sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran Berhasil yaitu 92,58%, sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Sangat Berhasil yaitu 106,10%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas. A. Capaian Atas Kinerja Makro Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2012 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada tabel 1. Tabel 1 Capaian Kinerja Makro 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Indikator Pertumbuhan ekonomi PDRB Per Kapita (Adhk) Laju Inflasi Indeks GINI Tingkat pengangguran terbuka Tingkat Kemiskinan Indeks Pembangunan Manusia Tingkat pertumbuhan penduduk
Target 2012
Realisasi 2012
% Capaian
5,68
5,73
100,88
9,4
9.081.408
96,61
5,2
5,96
87,24
0,21
0,35*
166,66
6,60
4,32
152,77
4,15
5,01
82,87
70,5
70,44*
99,91
1,59
2,57
Rata-rata capaian
61,86 106,10
*) data sementara
Wadja sampai kaputing
27
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Kinerja
utama
yang
diukur
melalui
8
indikator
bersifat
makro
telah
merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolute secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun 2012 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator sebagaimana tertuang dalam tabel 2. Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2012 No
Indikator
1 2 3 4 5
Pertumbuhan ekonomi PDRB Per Kapita (Adhk) Laju Inflasi Indeks GINI Tingkat pengangguran terbuka Tingkat Kemiskinan Indeks Pembangunan Manusia Tingkat pertumbuhan penduduk
6 7 8
Perekonomian
Provinsi
Target RPJMD 2012 2015 6,04 6,0-6,9 9,4 9,2-10,6 5,2 5,0-7,0 0,21 0,22-0,18
Realisasi 2010 5,9 8.400.000 9,06 0,24
Realisasi 2011 6,12 8.801.291 3,98 0,35
Realisasi 2012 5,73 9.081.408 5,96 0,35*
6,75
5,62
4,32
6,60
6,62-6,50
5,21
5,35
5,01
4,15
4,25-3,99
69,2
70,44
70,44*
70,5
70-74
1,98
1,89
2,57
1,59
1,60-1,40
Kalimantan
Selatan
pada
tahun
2012
mengalami
pertumbuhan sebesar 5,73% yang diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sebagaimana terlihat pada indikator PDRB Per Kapita yang meningkat, dan tingkat kemiskinan yang menurun. Dibandingkan tahun 2011 Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 34,42 triliun sedangkan tahun 2011 sebesar Rp 32,55 triliun, bila dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun 2012 naik sekitar 7,7 triliun rupiah lebih yaitu Rp 68,19 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 75,92 triliun tahun 2012. Dengan pertumbuhan tertinggi di sektor bangunan sebesar 9,85% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,64%, ditahun 2012 sektor tersier tumbuh sangat baik disbanding sektor primer dan sekunder.
Wadja sampai kaputing
28
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 68,23 Triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp 32,55 triliun. PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 8.801.291 sementara PDRB perkapita (adhk) tahun 2011 sebesar Rp 8.801.291,Tingkat Inflasi tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011, yaitu : dari 3,98 di tahun 2011 menjadi 5,96 di tahun 2012, namun hal tersebut masih dalam koridor target di RPJMD. Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 yaitu 5,01% jauh mengalami peningkatan yang sangat baik jika dibanding tahun 2011 yaitu 5,35%, yang secara bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan, hal ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instan melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan. Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 2 (dua) terendah dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta, dari jumlah penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin. Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data capaian
sementera
dikarenakan
BPS
Provinsi
Kalimantan
Selatan
belum
mengeluarkan data resmi. Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.
Wadja sampai kaputing
29
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
B. Capaian Sasaran Organisasi
MISI PEMBANGUNAN DAERAH A. MISI I :
Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan
Budaya Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”; sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”. 1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat. Keberhasilan capaian kinerja tahun 2012 atas sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 3 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
%
100
100
100,00
Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah
1
1
100,00
Buah
1
1
100,00
%
60
60
100,00
%
7,3
NA
NA
Kali
1
1
100,00
2
3 4 5 6
Wadja sampai kaputing
Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan Frekuensi pertemuan antar umat beragama
30
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
7
Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
%
60
60
100,00 85,71
Rata-rata capaian
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah sebesar 85,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan utama : a. Peningkatan pembinaan sosialisasi monitoring dan kerjasama dengan forum pembauran kebangsaan (FPK) Kabupaten/Kota. b. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan antar etnis dan suku bangsa se Kalimantan Selatan. c.
Forum komunikasi wawasan kebangsaan dan pembauran bangsa se Kalimantan Selatan
Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan tindak kriminal dengan kegiatan utama : a. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan. b. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 4 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No.
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
1
Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
%
100
100
Tetap
Wadja sampai kaputing
31
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
2
3 4 5 6 7
Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan peningkatan lembaga pendidikan keagamaan Frekuensi pertemuan antar umat beragama Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
Buah
1
1
Tetap
Buah
1
1
Tetap
%
60
60
Tetap
%
4,7
NA
NA
kali
1
1
Tetap
%
60
60
Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 5 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No. 1
2
3
4 5 6
7
Indikator Kinerja Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan Frekuensi pertemuan antar umat beragama Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
Satuan
2010
2011
2012
2012
2015
%
100
100
100
100
100
Buah
1
1
1
NA
NA
Buah
1
1
1
1
1
%
60
60
60
80
100
%
5
4,7
NA
7,3
85
Kali
1
1
1
2
8
%
60
60
60
95
100
2. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat” diukur melalui 12 indikator
Wadja sampai kaputing
32
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
%
1,5
1,5
100,00
2
Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Bertambahnya Fasilitas Olahraga Persentase tertanganinya korban bencana Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti Rata-rata capaian
%
30
30
100,00
Nilai Buah %
95 3 100
95 3 100
100,00 100,00 100,00
%
28
28
100,00
%
NA
NA
NA
%
NA
NA
NA
%
0.56
0.56
100,00
%
2.78
2.78
100,00
Unit
5
5
100,00
%
97,93
97,93
100,00
3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
83,33
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran
”Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kehidupan
sosial
masyarakat” adalah sebesar 83,33% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan utama : a. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal. b. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab kesejahteraan sosial bagi PMKS.
Wadja sampai kaputing
33
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
c.
Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa.
d. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia. Program Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan kegiatan utama : a. Kegiatan invitasi olahraga Basket b. Kegiatan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga. c.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan BAPOPSI.
Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama : a. Penanganan Bencana selama tahun 2012 b. Pengarahan tim reaksi cepat pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana. c.
Pelaksanaan penyerahan bantuan kepada korban bencana selama tahun 2012 sebesar Rp. 2.236.947.000,-
Indikator
Persentase
menurunnya
remaja
keluarga
fakir
miskin
penyandang masalah sosial pada tahun 2012 terealisasi sebanyak 1.375 keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu 91.688 keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi 2012 melebihi target RPJMD 2011-2015 yang sebanyak 125 Keluarga atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin. Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator baru. Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun 2012 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar yang ditampung panti dari total 30.291 lansia terlantar, dikatakan tercapai target tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 0,56 %. Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani telah mencapai target tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 2,78 %, terealisasi sebesar 2,78 % atau 545 orang dari total fakir miskin penyandang cacat sebanyak 19.621 orang.
Wadja sampai kaputing
34
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian, pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24 jam, yang diwujudkan dengan : a. Penanganan bencana selama 2012 yang terdiri dari :
Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir/ROB 13 kali, tanah longsor 2 kali, angin ribut 49 kali dan kekeringan 10 kali. Jumlah korban 8.403 KK (25.554 jiwa) dengan 10 orang meninggal dan 12 orang luka. Kerusakan rumah: 41 rusak total, 157 rusak berat, 86 rusak sedang dan 388 rusak ringan.
Bencana sosial 442 kejadian, terdiri atas kebakaran 442 kali. Jumlah korban 856 KK (2.951 jiwa) dengan 7 orang meninggal dan 23 orang luka. Kerusakan rumah: 206 rusak total, 257 rusak berat, 68 rusak sedang, 87 rusak ringan.
b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 7 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No.
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
1
Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
%
1,5
1,5
Tetap
2
%
30
30
Tetap
3
Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik Indeks Kepuasan Masyarakat Panti
Nilai
95
95
Tetap
4
Bertambahnya Fasilitas Olahraga
Buah
3
3
Tetap
5 6
Persentase tertanganinya korban bencana Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah
%
100
100
Tetap
%
28
28
Tetap
%
NA
NA
NA
%
NA
NA
NA
7 8
Wadja sampai kaputing
Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
35
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
9 10 11 12
Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
%
0,56
0,56
Tetap
%
3,15
2,78
Tetap
Unit
5
5
Tetap
%
97,93
97,93
Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 8 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No. 1
2
3 4 5 6
7 8
9 10
11 12
Indikator Kinerja Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Bertambahnya Fasilitas Olahraga Persentase tertanganinya korban bencana Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
Satuan
2010
2011
2012
Target RPJMD 2012
2015
%
0
1,5
1,5
0,26
0,65
%
NA
30
30
30
NA
Nilai
NA
95
95
95
95
Buah
NA
3
3
3
3
%
100
100
100
100
100
%
20
28
28
30
60
%
NA
NA
NA
NA
NA
%
NA
NA
NA
NA
NA
%
0
0,56
0,56
0,8
2
%
0
3,15
2,78
0,2
0,5
Unit
0
5
5
5
5
%
0
97,93
97,93
97,93
98
Dapat dijelaskan untuk indikator persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2010 dicanangkan sebanyak 91.688 keluarga, direncanakan sampai tahun 2015 turun sebanyak 625, dan Indikator Kinerja ini akan terus berkelanjutan.
Wadja sampai kaputing
36
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Jumlah lansia di Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sebanyak 30.291 orang, setiap tahun ditargetkan sebanyak 125 lansia terlantar atau 0,4% yang dapat ditampung di panti. Di tahun 2012 realisasi sebanyak 170 lansia terlantar yang dapat ditampung panti, sehingga selama kurun waktu 2 tahun dari 2011 sampai dengan 2012 sebanyak 340 lansia terlantar yang ditampung panti, melebihi apa yang ditargetkan di RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai, pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi oleh tiga pilar yakni, (1) pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para pemangku seni budaya (adat) dan yang (3) Pilar Peran dan fasilitasi pemerintah daerah. Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat (4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton sebagaimana kokohnya kesenian
dan
kebudayaan
di
Jawa
dan
Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi kehidupan
yang
didukung
oleh
institusi
keraton
sebagai
mitra
pemerintah, Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka
Wadja sampai kaputing
37
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan kebudayaan Banjar. Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 9 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No. 1 2 3 4 5 6
Indikator Kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah Persentase peningkatan kunjungan WISMAN Persentase peningkatan kunjungan WISNUS Lama Kunjungan WISMAN Lama Kunjungan WISNUS Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun Rata-rata Capaian
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
%
10
10
100,00
%
3
3
100,00
%
10
10
100,00
Hari
1,9
1,9
100,00
Hari
3
3
100,00
%
12
12
100,00 100,00
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ” Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” adalah sebesar 100% yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan utama: a. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya). b. Festival kesenian daerah (wayang gong, musik kintung dan japin carita). Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan daerah pada tahun 2012 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup baik. Hal ini terlihat dari seluruh indikator yang terpenuhi 100 %, meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara. yang secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian daerah.
Wadja sampai kaputing
Peningkatan
tersebut
merupakan
dampak
positif
atas 38
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya. Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata, peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan dukungan
pembangunan
pariwisata.
Kalimantan
Selatan
patut
bersyukur kawasan wisata Pasar Terapung, wisata Pendulangan Intan Martapura, dan Wisata Alam Loksado Kandangan masuk dalam event wisata nasional, dan di tahun 2012 telah selesai dilaksanakan revitalisasi Museum Waja Sampai Kaputing, pembelian serta rehabilitasi Penginapan Graha Wisata Amandit yang terletak di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang akan dikelola Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan secara profesional sebagai percontohan yang dikelola dengan standar Sapta Pesona. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 10 Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012 No. 1 2 3 4 5 6
Wadja sampai kaputing
Indikator Kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah Persentase peningkatan kunjungan WISMAN Persentase peningkatan kunjungan WISNUS Lama Kunjungan WISMAN Lama Kunjungan WISNUS Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
%
10
10
Tetap
%
3
3
Tetap
%
10
10
Tetap
Hari
1,9
1,9
Tetap
Hari
3
3
Tetap
%
18
12
Turun
39
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2011 sampai dengan 2012, peningkatan peran wisata dan budaya dalam pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 11 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No. 1 2 3 4 5 6
Indikator Kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah Persentase peningkatan kunjungan WISMAN Persentase peningkatan kunjungan WISNUS Lama Kunjungan WISMAN Lama Kunjungan WISNUS Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
Satuan
2010
2011
2012
2012
2015
%
10
10
10
10
10
%
2,3
3
3
2,3
2,3
%
3
10
10
3
3,5
Hari Hari
1,9 3
1,9 3
1,9 3
1,9 3
1,9 3
%
12
18
12
12
12
B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing Untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan; Sasaran kedua adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan; dan Sasaran ketiga Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing 1. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatkan
pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang
Wadja sampai kaputing
40
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
pendidikan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 12 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
%
96,35
96,84
100,50
1
Angka melek huruf
2
Angka rata-rata lama sekolah
Tahun
7,5
7,8
104,00
3
Angka Partisipasi Murni SD/MI
%
99,2
99,38
100,18
4
APK SLTP/MTs
%
97,6
98,17
100,58
5
APK SLTA/MA/SMK
%
78
78,72
100,92
Rata-rata Capaian
101,24
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ” Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan” adalah sebesar 101,24% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Pendidikan Dasar 9 Tahun. a. Pengembangan
materi
belajar
mengajar
dan
metode
pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. b. Peningkatan mutu dan sarana prasarana SD/MI, SMP/MTs Program Pendidikan Menengah.
Pengembangan
materi
belajar
mengajar
dan
metode
pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah.
Program Non Formal Pemberdayaan tenaga pendidik non formal.
Wadja sampai kaputing
41
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 13 Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012 No.
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
1
Angka melek huruf
%
96,73
96,84
Naik
2
Angka rata-rata lama sekolah
Tahun
7,72
7,80
Naik
3
Angka Partisipasi Murni SD/MI
%
99,28
99,38
Naik
4
APK SLTP/MTs
%
97,54
98,17
Naik
5
APK SLTA/MA/SMK
%
78,25
78,72
Naik
Dari
5
indikator
kinerja
diatas
tercermin
adanya
peningkatan
pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan. Indikator Angka Melek Huruf pada tahun 2012 sebesar 96,84% tercapai dari target 96,35%, dengan demikian angka buta aksara mampu ditekan hingga menjadi 3,16% lebih baik dibandingkan dengan standar nasional sebesar 5%. Angka rata-rata lama sekolah yang ditargetkan sebesar 7,5 Tahun tercapai 7,8 Tahun dikatakan tercapai target, dan jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
0,08
Tahun, dan lebih tinggi 0,08 Tahun jika dibandingkan dengan standar nasional 7,72 Tahun. Capaian tertinggi pada indikator Angka Partisipasi Kasar SLTP/MTs sebesar 98,17 melebihi target 2012 yang sebesar 97,6% atau lebih tinggi 3.17% dari standar nasional sebesar 95%. Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan menaruh kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap penuntasan buta aksara di Kalimantan Selatan yang telah mendapat perhatian dari pemerintah pusat sehingga membuahkan penghargaan yang diraih berupa penghargaan Pelopor Penyelenggaraan
Pendidikan
Inklusif
Nasional
dari
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2012, Inclusive Award dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2012,
Wadja sampai kaputing
42
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Anugerah Ki Hajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 9 November 2012, Anugerah Pendidikan Pasiad 2012 (Pasiad Education Awards) Kategori Birokrat dari Pasiad Indonesia pada tanggal 28 November 2012, dan Penghargaan Implementasi Perda Pendidikan Alquran No 3 Tahun 2009 dari Kementerian Agama Republik Indonesia tanggal 03 Januari 2013. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 14 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No.
Indikator Kinerja
1
Angka melek huruf
2
Satuan
2010
2011
2012
2012
2015
%
95,70
96,73
96,84
96,35
97,8
Angka rata-rata lama sekolah
Tahun
7,23
7,72
7,80
7,5
10,0
3
Angka Partisipasi Murni SD/MI
%
99,21
99,28
99,38
99,2
100,0
4
APK SLTP/MTs
%
97,21
97,54
98,17
97,6
99,02
5
APK SLTA/MA/SMK
%
76,27
78,25
78,72
78
90,0
Seluruh indikator yang mencerminkan peningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang terlihat meningkat jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2011, menunjukan keseriusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang pendidikan. Pencapaian hasil yang sangat baik ini merupakan hasil kerja optimal dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana dituangkan dalam tabel realisasi di atas. Di sisi lain, komitmen pimpinan daerah (Gubernur Kalimantan Selatan) dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan yang diwujudkan dalam Nota Kesepakatan dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Selatan yang substansinya adalah penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun, peningkatan
mutu
pendidikan,
pemberantasan
buta
huruf
dan
rehabilitasi gedung pendidikan telah memenuhi sasaran atau telah
Wadja sampai kaputing
43
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
tercapai target sebanyak 44.424 orang khusus untuk pemberantasan buta huruf. Keberhasilan pembangunan pendidikan salah satu indikatornya adalah jumlah penduduk yang melek huruf, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan gencar melaksanakan program pemberantasan buta huruf, dalam hal ini persentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua, sedangkan penduduk usia muda sangat jarang ditemukan penduduk yang buta huruf, dapat kita lihat dari tabel diatas terjadi peningkatan Angka Melek Huruf 0.11%, di tahun 2011 96,73% sedangkan ditahun 2012 mencapai 96,84%. Dalam rangka pencapaian kinerja sebagaimana diuraikan sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012 didukung dengan
kekuatan
dana
APBN
(Dekonsentrasi)
sebesar
Rp. 134.684.603.000 dan APBD sebesar Rp. 338.575.485.895,-, Total Anggaran
Tahun
2012
(APBN
dan
APBD)
sebesar
Rp.
473.260.008.895,- Realisasi sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp. 458.158.536.355 (96,81%). Anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. Rp. 15.101.552.540,- terdiri dari APBN sebesar Rp. 3.926.321.107,- (2,92%) dan APBD sebesar 11.175.231.433,- (3,3%)
2. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatan
Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 15 Capaian Kinerja Terhadap Target Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Angka Harapan Hidup
Tahun
66,62
64,56*
96,91
2
Angka Kematian Bayi
Kasus per 1000 Kh
33
34
97,06
3
Angka kematian ibu
Kasus
91
90
101
Wadja sampai kaputing
44
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
4
Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
%
70
65
92,86
5
Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
%
100
100
100
Rata-rata Capaian
97,57
*angka sementara
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” adalah sebesar 97,57 yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan utama : a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat. b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat. c.
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan.
d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. e. Pembiayaan terpadu Posyandu. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan utama : a. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu. b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Untuk Indikator Angka Harapan Hidup di tahun 2012 adalah sebesar 64,56, hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja indikator ini sebesar 96,9% dari target sebesar 66,62, yang berarti target kinerja tahun 2012 tidak tercapai, penyebabnya antara lain : 1. Meski mengalami penurunan, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Kalimantan Selatan masih cukup tinggi. 2. Status gizi masyarakat masih rendah terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita.
Wadja sampai kaputing
45
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
3. Adanya pengaruh Sosial dan Budaya dalam peristiwa persalinan yang menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan tentang penanganan persalinan dengan penyulit.
Angka Kematian Bayi di tahun 2012 adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, mencapai 97% dari target sebesar 33 per 1000 kelahiran hidup, angka diatas menggambarkan tidak tercapainya indikator ini disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut : 1. Provinsi Kalimantan Selatan masih terdapat 265 desa yang belum memiliki tenaga bidan,
meskipun setiap tahun Kementerian
Kesehatan mengangkat tenaga Bidan di desa sebagai tenaga PTT. 2. Dari 224 Puskesmas yang ada, hanya ada 51 Puskesmas yang merupakan Puskesmas Perawatan yang memungkinkan untuk melakukan pertolongan persalinandan penanganan neonatus dan 35 Puskesmas yang memiliki kemampuan Penanganan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
Angka Kematian Ibu, berdasarkan laporan yang dihimpun sepanjang tahun 2012 terjadi sebanyak 90 kasus kematian ibu bersalin di seluruh Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, capaian kinerja indikator ini telah mencapai 101,10% dari target setinggi-tingginya sebesar 91 Kasus hal ini didukung oleh : 1. Kebijakan penempatan bidan PTT Pusat dan daerah untuk mengisi desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman
berdampak
pada
semakin
meningkatnya
pelayanan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan). 3. Semakin meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan (bidan) 4. Peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi, dapat diinformasikan pada tahun 2012 telah dilakukan pembinaan kemitraan antara bidan dan dukun bayi dengan anggaran APBD Provinsi Kalimantan Selatan.
Wadja sampai kaputing
46
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Berdasarkan data kinerja tahun 2012 capaian Indikator Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan adalah 65% atau 92,86% dari target sebesar 70% menunjukan sasaran pada tahun 2012 tidak tercapai, disebabkan kurang tepatnya perhitungan kebutuhan pembiayaan untuk Jaminan Kesehatan Provinsi pada tahun 2012 sehingga terdapat defisit mencapai Rp 8.500.000.000,- (delapan milyar lima ratus juta rupiah) yang mengakibatkan sempat terhentinya Jamkesprov dari bulan September s.d awal Desember 2012 khususnya yang menjamin penduduk yang tidak memiliki jaminan kesehatan dalam pelayanan kesehatan sampai ada perhitungan ulang dan adanya penambahan dana melalui APBD Provinsi. Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat tercapai 100% didukung oleh adanya kebijakan Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Provinsi yang dalam pelaksanaanya ada 2 (dua) mekanisme : 1. Bagi masyarakat miskin dijamin oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Kabupaten/Kota) yang dirujuk ke rumah sakit provinsi maka pembiayaan sesuai MoU antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota akan dibiayai melalui sharing dengan pola 60% dijamin oleh Jamkesprov dan 40% oleh Jamkesda. 2. Bagi Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit provinsi tapi tidak memiliki jaminan sama sekali, maka sepenuhnya akan dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Provinsi, dengan demikian seluruh masyarakat miskin di Kalimantan Selatan yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat terlayani melalui Jaminan Kesehatan Daerah dan Jaminan Kesehatan Provinsi. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 16 Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012 No. 1 2
Wadja sampai kaputing
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
Angka Harapan Hidup
Tahun
64,17
64,56*
Naik
Angka Kematian Bayi
Kasus per 1000 Kh
34
34
Tetap
Indikator Kinerja
47
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
3 4 5
Angka kematian ibu Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
Kasus
91
90
Naik
%
60
65
Naik
%
100
100
Tetap
*angka sementara
Untuk Indikator Angka Harapan Hidup dapat dilihat belum mencapai target, akan tetapi berdasarkan hasil analisis Badan Pusat Statistik, Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Provinsi NTB, Maluku Utara, Gorontalo dan Papua Barat termasuk dalam 5 (lima) Provinsi di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan Hidup yang tinggi, yaitu sebesar 0,61% pada tahun 2012, yang masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan Hidup Nasional yang sebesar 0,45%. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 17 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No.
Indikator Kinerja
Satuan
2010
2011
2012
2012
2015
1
Angka Harapan Hidup
Tahun
63,81
64,17
64,56*
65
71
2
Angka Kematian Bayi
Kasus per 1000 Kh
50
34
34
35,9
31
3
Angka kematian ibu
Kasus
110
91
90
200
118
%
49
60
65
100
100
%
100
100
100
100
100
4
5
Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
Bila dibandingkan dengan target sasaran sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis dimana diharapkan Angka Harapan Hidup di Kalimantan Selatan sebesar 71 Tahun, sampai dengan tahun 2012 sudah mencapai 90,92%, perlu upaya yang lebih keras dan terarah bukan hanya dari jajaran kesehatan tapi juga dari Lintas Sektor dan Lintas Program terkait.
Wadja sampai kaputing
48
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
3. Sasaran : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing” diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 18 Capaian Kinerja Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase kelulusan BLK yang bekerja
%
23
29.8
129,56
2
Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja
%
40
49,29
123,22
%
4
4,32
108,00
%
71
71,24
100,33
Persentase pengurangan pengangguran terbuka Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja
3 4
115,27
Rata-rata capaian
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ” Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing” adalah sebesar 115,27% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja dengan kegiatan utama : a. Padat karya produktif b. Pengembangan bursa kerja. c.
Pengembangan kewirausahaan pola grameen Bank.
Pemerintah
Provinsi
Kalimantan
Selatan
sangat
mendukung
pengembangan BLK Banjarbaru menuju bertaraf Internasional, dimana lulusan BLK berstandar internasional memiliki sertifikat uji kompetensi oleh BNSP. Data diatas menunjukan bahwa seluruh Indikator diatas telah
Wadja sampai kaputing
tercapai,
menunjukan
bahwa
kinerja
Pemerintah
49
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Provinsi Kalimantan Selatan untuk mencapai terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing sangat baik hal ini di landaskan oleh : a. Meningkatnya
kesempatan
kerja
yang
dipengaruhi
oleh
pertumbuhan ekonomi yang semakin stabil khususnya pada sektor pertanian, industri pengolahan dan pertambangan. b. Meningkatnya angkatan kerja disebabkan banyaknya penduduk usia kerja yang memasuki pasar kerja dimana setelah tamat SMU langsung mencari pekerjaan atau hanya sebagian kecil saja yang melanjutkan ke jenjang Pendidikan Tinggi, demikian juga ibu-ibu rumah tangga yang dulunya merawat dan mengurus rumah tangga tetapi setelah anak-anak sudah beranjak besar kembali memasuki pasar kerja untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. c. Menurunya angka pengangguran didorong adanya dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap pengangguran melalui kebijakan pengalokasian dana untuk kegiatan padat karya, Bursa Kerja (Job Fair), Informasi Pasar Kerja (IPK), demikian juga ditingkat Kabupaten/Kota serta lembaga sektoral seperti perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam penyelanggaraan Bursa Kerja di kampus-kampus. Adanya perkembangan investasi di daerah ini tentu merupakan faktor utama dalam penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap menurunya angka pengangguran. d. Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja karena semakin banyaknya angkatan kerja yang memasuki pasar kerja dari pada melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 19 Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012 No. 1 2
Wadja sampai kaputing
Indikator Kinerja Persentase kelulusan BLK yang bekerja Persentase Jumlah Penduduk yang
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
%
26,8
29.8
Naik
%
49,39
49,29
Turun
50
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
bekerja 3 4
Persentase pengurangan pengangguran terbuka Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja
%
5,62
4,32
Turun
%
70,68
71,24
Naik
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 20 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No.
Indikator Kinerja
Satuan
2010
2011
2012
2012 1 2 3 4
C. MISI III :
Persentase kelulusan BLK yang bekerja Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja Persentase pengurangan pengangguran terbuka Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja
2015
%
NA
26,8
29.8
23
%
NA
49,39
49,29
40
%
NA
5,62
4,32
4
6,62
%
NA
70,68
71,24
71
73,03
Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis
lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis
Untuk mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas; sasaran kedua adalah Berkembangnya sektor industri berbasis
Wadja sampai kaputing
51
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
agroindustri; dan sasaran ketiga adalah Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. 1.
Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas” diukur melalui 7 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 21 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi
Ton
2.025.298
2.056.532
101,54
Produksi Jagung
Ton
110.006
111.476
101,34
Produksi Jeruk
Ton
56.045
47.833
85,35
Produksi Sayuran
Ton
108.808
115.764
106,40
Produksi Karet
Ton
157.609
158.193
100,37
Produksi Sawit
Ton
757.808
803.171
105,98
Ton/Th
59.037
63.417
107,42
Indikator Kinerja Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian
1
2
3
Perkebunan
Peternakan Produksi daging
4
Pertambangan
%
NA
2,64
NA
5
Industri pengolahan
%
2
4,02
201,00
6
Perdagangan
%
5
Jumlah pungutan PSDH dan DR
Rp US $
4.000.000.000 600.000
9,78 3.519.049.177, 49 773.455,92
195,60
7
Rata-rata capaian
87,98 128,90 110,16
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas” adalah sebesar 110,16% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri dengan kegiatan utama :
Wadja sampai kaputing
52
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
a. Fasilitasi dan koordinasi penyediaan dan distribusi bahan pokok b. Fasilitasi
dan
koordinasi
sinkronisasi
dalam
rangka
pengendalian inflasi daerah Program
peningkatan
pengelolaan
lahan
dan
perluasan
areal
pertanian dengan kegiatan utama : a. Fasilitasi pembinaan dan pengembangan pengelolaan lahan.
Produksi Padi di tahun 2012 mencapai 2.056.532 Ton terealisasi sebesar 10,89%, peningkatan ini dikarenakan adanya Peningkatan Luas Panen pada tahun 2012, dari 489.134 Ha menjadi 494.623 Ha naik sebesar 1,12% terjadi di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan sepanjang tahun 2012. Produksi Jagung juga mengalami peningkatan sebesar 1,34% dari Target 2012 sebesar 110.006 Ton mencapai 111.476 Ton hal ini karena adanya luas tanam mengalami peningkatan sebesar 11,85% dari 19.487 ha di tahun 2011 menjadi 21.578 ha di tahun 2012 dan peningkatan luas panen 10,73% dibanding tahun 2011 dan peningkatan produktivitas jagung di banding 2011 sebesar 11,72%
51,20 ku/ha di tahun 2011 menjadi 51,66 ku/ha di
tahun 2012. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 22 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi
Ton
2.025.298
2.056.532
Naik
Produksi Jagung
Ton
110.006
111.476
Naik
Produksi Jeruk
Ton
47.126
47.833
Naik
Produksi Sayuran
Ton
114.600
115.764
Naik
Produksi Karet
Ton
141.797
158.193
Naik
Produksi Sawit
Ton
757.808
803.171
Naik
Ton/Th
55.877
63.417
Naik
Indikator Kinerja Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian
1
2
3
Perkebunan
Peternakan Produksi daging
Wadja sampai kaputing
53
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Pertambangan
%
6,53
2,64
Turun
Industri pengolahan
%
3,91
4,02
Naik
% Rp US $
8,21 3.000.000.000 600.000
9,78 3.519.049.177,49 773.455,92
Naik
Perdagangan Jumlah pungutan PSDH dan DR
Naik
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 23 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No
Indikator Kinerja
Satuan
2010
2011
2012 2012
2015
Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian 1
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi
1.842.089
2.025.298
2.056.532
2.025.298
2.191.042
NA
110.006
111.476
108.808
122.421
Ton
NA
47.126
47.833
-
-
Produksi Sayuran Perkebunan
Ton
NA
114.600
115.764
-
-
Produksi Karet
Ton
135.951
141.797
158.193
-
-
Produksi Sawit
Ton
516.266
757.808
803.171
-
-
Ton/Th
NA
55.877
63.417
59.037
73.342
%
7,57
6,53
2,64
-
-
%
2,87
3,91
4,02
3
3
%
6,89
8,21
9,78
3
3
Milyar IDR
NA
3
3,519
4
15
Ratusa n Ribu USD
NA
6
7,73
6
30
Produksi Jagung Produksi Jeruk
2
3
Ton Ton
Peternakan Produksi daging Pertambangan Industri pengolahan Perdagangan Jumlah pungutan PSDH dan DR
Pertumbuhan di sektor pertambangan melambat jika di bandingkan dengan tahun 2010, hal ini merupakan imbas dari krisis global yang dialami Benua Eropa yang mengakibatkan penurunan permintaan ekspor batubara, sektor pertambangan juga memberikan dampak negatif terhadap perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan (ekspor), terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif dikarenakan harga batubara
Wadja sampai kaputing
54
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
di pasaran global mengalami penurunan selama 4 triwulan terakhir di tahun 2012, penyebab utamanya melambatnya pertumbuhan adalah pengaruh berkurangnya permintaan produk tambang di pasar dunia akibat dampak Krisis Eropa yang sudah terasa di wilayah Asia. Kondisi perkembangan ekonomi global, terutama pertumbuhan ekonomi Cina dan India yang makin melambat membuat permintaan bahan tambang menurun.
2. Sasaran: Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri” diukur melalui 1 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 24 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
%
NA
NA
NA
Persentase industri yang berbasis agroindustri
Rata-rata capaian
0,00
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri” adalah sebesar 0% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program pengembangan industri kecil dan menengah dengan kegiatan utama : a. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan cluster industri b. Grand Design daerah berbasis agroindustri Program peningkatan kemampuan teknologi industri dengan kegiatan utama : a. Pembinaan kemampuan teknologi industri.
Wadja sampai kaputing
55
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
b. Pengembangan dan pelayanan teknologi industri. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 25 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
NA
NA
NA
NA
Persentase industri yang berbasis agroindustri
Indikator Persentase industri yang berbasis agroindustri di Tahun 2012 tidak tercapai dikarenakan indikator tersebut adalah indikator baru. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 26 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No
Indikator Kinerja Persentase industri yang berbasis agroindustri
Satuan %
2010
2011
NA
2012
NA
NA
2012
2015
NA
NA
. 3. Sasaran: Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatnya
pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup” diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 27 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No 1
2 3
4 5
Wadja sampai kaputing
Indikator Kinerja Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan Persentase kasus gangguan keamnan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di kalsel yang terbentuk telah direalisasikan Persentase kasus IUU yang diselesaikan
Satuan
Target
Realisasi
%Capaian
ha
690
564,88
81,86
Ha
465
238
60,86
%
100
100
100,00
Jumlah
11
11
100,00
NA
NA
NA
NA
56
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
6 7
Rasio pertanian pangan berkelanjutan persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
8
%
15,84
15,84
100,00
%
40
40
100,00
%
20
20
100,00
Rata-rata capaian
80,34
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup” adalah sebesar 80,34% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan dengan kegiatan utama : a. Pembinaan pengamanan hutan partisipatif b. Pemeliharaan
dan
pengadaan
konservasi
kelengkapan
persenjataan Polisi Hutan Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan kegiatan utama : a. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura. b. Pengelolaan B3 dan limbah B3. c.
Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat penambangan rakyat
Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan Sumber Daya Alam dengan kegiatan utama : a. Perencanaan
dan
penyusunan
program
pembangunan
pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup b. Rehabilitasi lahan kritis c.
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Program peningkatan pengendalian polusi dengan kegiatan utama : a. Pengujian emisi/polusi udara akibat aktifitas industri b. Pengujian kadar polusi limbah padat dan cair Program pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan : Wadja sampai kaputing
57
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
a. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA, perikanan dan kelautan. b. Pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Realisasi penanaman pada kegiatan Rehabilitasi hutan dan lahan tidak dapat terealisasi secara maksimal, dari target seluas 690 Ha hanya terealisasi seluas 564,88 Hektar, hal ini disebabkan karena adanya lokasi rencana penanaman yang terendam banjir. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 28 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No
Indikator Kinerja
1
5
Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan Persentase kasus gangguan keamnan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di kalsel yang terbentuk telah direalisasikan Persentase kasus IUU yang diselesaikan
6
Rasio pertanian pangan berkelanjutan
7
persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
2 3 4
8
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
ha
370
564,88
Naik
Ha
310
238
Turun
%
100
100
Naik
Jumlah
11
11
Tetap
%
NA
NA
NA
%
15,63
15,84
Naik
%
40
40
Turun
%
20
20
Naik
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 29 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No 1
2
3
Wadja sampai kaputing
Indikator Kinerja Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan Persentase kasus
Satuan
2010
2011
2012 2012
2015
ha
NA
370
564,88
690
NA
Ha
NA
310
238
465
NA
%
NA
100
100
100
NA
58
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
4
5 6 7
8
D. MISI IV :
gangguan keamnan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di kalsel yang terbentuk telah direalisasikan Persentase kasus IUU yang diselesaikan Rasio pertanian pangan berkelanjutan persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
Jumlah
NA
11
11
11
NA
%
NA
NA
NA
NA
NA
%
NA
15,63
15,84
15,84
16,50
%
50
40
40
40
25
%
50
20
20
20
5
Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta
Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah Untuk meningkatkan ketersediaan kuantitas dan kualitas serta aksesibilitas infrastruktur wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan empat sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; sasaran kedua adalah Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air; sasaran ketiga adalah Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi; dan sasaran keempat adalah Meningkatnnya infrastruktur publik dan aparatur. 1. Sasaran : Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang lebih baik dan memadai,
peruntukan
lahan
untuk
kawasan
permukiman
yang
terencana (RTRWK) serta upaya peningkatan keterlibatan dunia usaha, swasta dan masyarakat dalam penyediaan perumahan dan fasilitas pendukungnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga berpacu untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yakni menurunkan separuh proporsi penduduk yang belum terlayani fasilitas air minum. Dalam hal infrastruktur Pemerintah Provinsi Wadja sampai kaputing
59
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Kalimantan
Selatan
membuka
Pemerintah
Kabupaten
untuk
kemungkinan
pihak
terlibat
dalam
juga
swasta
dan
penyediaan
ketenagalistrikan. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan pertumbuhan pelayanan yang harus didukung oleh infrastruktur yang memadai seperti infrastruktur jalan, bandara, terminal dan pelabuhan laut. Disisi lain kondisi
infrastruktur
dimaksud
sangat
terbatas,
sehingga
akan
mengganggu pergerakan manusia dan barang, yang pada gilirannya akan
mengganggu
perekonomian
daerah,
untuk
itu
diperlukan
percepatan pembangunan infrastruktur agar segera dilaksanakan agar tidak terjadi stagnan. Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 30 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 N o 1
2 3
4
Indikator Kinerja Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap Persentase jembatan dalam kondisi baik Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas Waktu tempuh rata-rata
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
%
75
81
108,00
%
80
87
108,00
%
Turunya Pelanggaran 27% atau dari 89 = (330-241)
Naiknya pelanggaran > 100% atau dari 352 = (89-441)
0
40
114,28
KM/JAM 35 Rata-rata Capaian
82,57
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa” adalah sebesar 82,57% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil.
Wadja sampai kaputing
60
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program pembangunan jalan dan jembatan dengan kegiatan utama: a. DED Jalan bypass lingkar selatan, utara-bandara Syamsudin Noor, DED jalan akses bandara Syamsudin Noor. b. Pengawasan jalan dan jembatan. Program rehabilitasi atau pemeliharaan jalan dan jembatan dengan kegiatan utama : a. Rehabilitasi atau pemeliharaan jalan HSS, jalan Kabupaten Balangan, Kabupaten HST, Kabupaten Tapin, Kabupaten HSU. Program pembangunan system informasi/data base jalan dan jembatan dengan kegiatan utama : a. Penyusunan dan optimalisasi program b. Evaluasi program proyek APBD Provinsi
Indikator Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas melalui kegiatan pengawasan dan pengendalian lalu lintas angkutan tambang dan perkebunan, diharapkan terjadi penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan perkebunan, namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan pelanggaran sebesar 395,51% atau terjadi peningkatan 441 pelanggaran, hal ini disebabkan masih kurang sadarnya supir dan pengusaha pertambangan dan perkebunan terhadap Perda Nomor 3 Tahun 2008, walaupun pengawasan dan pengendalian dilakukan
setiap
hari
dan
dilakukan
gabungan
antara
Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan, Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, serta gabungan instansi terkait di Kabupaten/Kota Sejak
awal
tahun
2012
telah
dilakukan
kegiatan
pembangunan/peningkatan dan rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan hampir seluruh panjang jalan Provinsi sudah dalam Kondisi Baik dan sebagian dalam Kondisi sedang, namun kemudian, karena jalan
Wadja sampai kaputing
61
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
dimanfaatkan pengguna jalan dan pengaruh alam (banjir, longsor dsb) serta adanya kendaraan dengan muatan melebihi kemampuan jalan juga turut mempercepat aus dan menurunkan mutu/kondisi jalan hingga terjadi kerusakan, akan tetapi kondisi jalan Provinsi Kalimantan Selatan masih dalam kategori mantap (sepanjang 805, 43 km) masih dapat dilalui penggunaan jalan rata-rata 40 km/jam.
KONDISI JALAN
NAMA JALAN
Baik
Sedang
(Status) Jalan
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
JUMLAH
631.92 km
45.25 km
105,17 km
50.24 km
832,58 Km
701.06 km
141.48 km
17.84 km
5.70 km
866,086 Km
Provinsi Jalan Nasional
Di akhir tahun 2012, pasca berakhirnya seluruh kegiatan pembangunan di lingkup ke-PU-an, kecuali yang bersifat multiyears, ruas-ruas jalan tersebut pada umumnya dalam kondisi baik, seperti tabel berikut: KONDISI JALAN
NAMA JALAN
Baik
Sedang
(Status) Jalan
JUMLAH
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
625,92 km
65,49 km
102,89 km
57,54 km
851,91 km
864,00 km
2,086 km
-
-
866,086 km
Provinsi Jalan Nasional
Sedangkan kondisi jembatan, hingga tahun 2012, di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 1.405 buah jembatan besar dan kecil, yang terdiri atas 661 buah jembatan Nasional, 748 buah jembatan Provinsi. Jembatan tersebut dapat terpelihara dengan baik dan masih dimanfaatkan, dengan kondisi seperti:
Wadja sampai kaputing
62
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
KONDISI JEMBATAN
NAMA / STATUS JEMBATAN
Jumlah
Baik
Rusak Ringan
Jembatan Provinsi
748 buah
586 buah
162 buah
Jembatan Nasional
661 buah
651 buah
10 buah
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 31 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No
Indikator Kinerja
1
Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap Persentase jembatan dalam kondisi baik
2 3
Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas Waktu tempuh rata-rata
4
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
%
81
81
Tetap
%
88,46
87
Turun
%
Naiknya pelanggaran 9,55% atau 21 pelanggaran (220-241)
Naiknya pelanggaran > 100% atau dari -352 = (89-441)
Turun
KM/JAM
35
40
Naik
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 32 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No 1
2 3
4
Indikator Kinerja Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap Persentase jembatan dalam kondisi baik Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas Waktu tempuh ratarata
Wadja sampai kaputing
Satuan
2010
2011
2012
Target RPJMD 2012
2015
%
82
81
81
75
75
%
NA
88,46
87
80
80
%
NA
Naiknya pelanggaran 9,55% atau 21 pelanggaran (220-241)
Naiknya pelanggaran > 100% atau dari -352 = (89-441)
89
25
KM/JAM
NA
35
40
40
40
63
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
2. Sasaran: Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air
untuk
mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
”Meningkatnya
sasaran
infrastruktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 33 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No
Indikator Kinerja
1
Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa
2
Persentase panjang pantai yang bebas abrasi Persentase panjang tebing yang tertangani Persentase tersedianya air bersih Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut Jumlah air yang bebas intrusi air laut
3 4 5 6
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
%
100
150
150,00
%
100
69
69,00
%
100
101
101,00
%
100
100
100,00
Ha
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
Rata-Rata Capaian
70,00
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya infrastruktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air” adalah sebesar 70% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainya dengan kegiatan utama : a. Operasi dan pemeliharaan daerah irigasi dan rawa Provinsi Kalimantan Selatan b. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi
Wadja sampai kaputing
64
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 34 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No
Indikator Kinerja
1
Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa
2
Persentase panjang pantai yang bebas abrasi Persentase panjang tebing yang tertangani Persentase tersedianya air bersih Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut Jumlah air yang bebas intrusi air laut
3 4 5 6
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
%
100
150
Naik
%
100
69
Turun
%
100
101
Naik
%
100
100
Tetap
Ha
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 35 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No
Indikator Kinerja
1
Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa Persentase panjang pantai yang bebas abrasi Persentase panjang tebing yang tertangani Persentase tersedianya air bersih Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut Jumlah air yang bebas intrusi air laut
2 3 4 5 6
Satuan
2010
2011
2012 2012
2015
%
2,86
100
150
20
100
%
0,84
100
69
20
100
%
0,34
100
101
20
100
%
NA
100
100
45
100
Ha
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
3. Sasaran: Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat
terhadap
infrastruktur
dasar
permukiman
yang
mencakup air bersih dan sanitasi” diukur melalui 3 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Wadja sampai kaputing
65
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Tabel 36 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No 1 2 3
Indikator Kinerja Satuan Cakupan pelayanan persampahan % Persentasi Luas areal pemukiman % yang bebas genangan Persentase rumah tangga yang % terlayani jaringan air bersih Rata-rata rapaian
Target 30
Realisasi 48.38
Capaian 161,27
31
48.38
156,06
45
49.86
110,80 142,71
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah sebesar 142,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah dengan kegiatan utama : a. Dukungan kinerja pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan (sanitasi Provinsi Kalimantan Selatan).
Dalam
mewujudkan
peningkatan
akses
masyarakat
terhadap
infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan cakupan pelayanan penyehatan lingkungan permukiman, hal ini dapat kita lihat Capaian
kinerja di tahun 2012 atas indikator diatas telah
melampaui target. Indikator Cakupan pelayanan persampahan teralisasi 48,38% dari target tahun 2012 sebesar 30% atau tercapai sebesar 161,27%. Indikator Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan terealisasi sebesar 48,38% dari target tahun 2012 sebesar 31% atau tercapai sebesar 156,06%. Indikator Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih terealisasi 49,86 % dari total 13 kab/kota, dengan target tahun 2012 sebesar 45%, tercapai 110,80 %. Wadja sampai kaputing
66
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 37 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
1
Cakupan pelayanan persampahan
%
29,9
48.38
Naik
2
Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih
%
21,14
48.38
Naik
%
44,55
49.86
Naik
3
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 38 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 N o 1 2
3
Target RPJMD Indikator Kinerja
Satuan
Cakupan pelayanan persampahan Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih
2010
2011
2012 2012
2015
%
29,89
29,9
48.38
30
35
%
0
21,14
48.38
31
35
%
0
44,55
49.86
45
50
4. Sasaran: Meningkatnya Infrastruktur Publik dan Aparatur Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatnya
Infrastruktur Publik dan Aparatur” diukur melalui 3 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 39 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No
Indikator Kinerja
1
Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA
2
3
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Unit
12
9
75,00
%
NA
NA
NA
Unit / %
5 / 19,23%
9 / 34,6%
180,00
Rata-rata capaian
Wadja sampai kaputing
85,00
67
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah sebesar 85,00 % yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program peningkatan sarana dan prasarana publik dengan kegiatan utama : a. Pembangunan RS Gigi dan Mulut Banjarmasin. b. Pembangunan/Rehabilitasi bangunan-bangunan pada anjungan Kalimantan Selatan di TMII Jakarta. c.
Pemeliharaan Bangunan Mesjid Sabilal Muhtadin.
Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ. dengan kegiatan utama : a. Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana jembatan timbang. Program pengendalian pemanfaatan ruang dengan kegiatan utama : a. Pengendalian pemanfaatan pengawasan.
Indikator Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN terealisasi sebanyak 9 bangunan publik atau 75 % dari 12 bangunan publik yang ditargetkan di tahun 2012. Indikator Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW belum dapat terpenuhi disebabkan
tidak
adanya
data-data
yang
dikeluarkan
Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah dan Badan Lingkungan Hidup Daerah, hanya berupa buku. Indikator Persentase pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA terealisasi 9 bangunan atau 180 % dari 5 bangunan yang ditargetkan di tahun 2012
Wadja sampai kaputing
68
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 40 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No 1 2
3
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
%
9
9
Tetap
%
NA
NA
NA
%
3 / 11,53%
9 / 34,6%
Naik
Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 41 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No 1
2
3
Indikator Kinerja Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA
Satuan
2010
2011
2012 2012
2015
%
0
9
9
12
60
%
NA
NA
NA
NA
NA
%
1
3 / 11,53%
9 / 34,6%
5
26
E. MISI V : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih Untuk Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan dua sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan ; dan sasaran kedua adalah Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.
Wadja sampai kaputing
69
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
1. Sasaran: Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka meningkatan akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemerintah daerah melaksanakan
kebijakan
melalui
peningkatan
pengelolaan
dan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah, mengembangkan sistem informasi dan komunikasi pembangunan, meningkatkan kualitas pelaksanaan perencanaan, perumusan, implementasi dan evaluasi pembangunan, serta meningkatkan akuntabilitas, transparansi kebijakan dan kinerja pemerintah daerah. Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus melakukan peningkatan kualitas aparatur di daerah, melalui penataan dan peningkatan kapasitas aparatur, agar lebih profesional, sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik
bagi
masyarakat
dan
untuk
meningkatkan
kapasitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan aparatur di daerah, Peningkatan kesejahteraan aparatur dan keluarga melalui perbaikan tunjangan dan diharapkan berdampak positif terhadap kinerja aparatur. Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 42 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No
Indikator Kinerja
1
2
Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP Opini atas Laporan Keuangan
3
Hasil Evaluasi penerapan SAKIP
4
Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK Persentase peningkatan pengunjung Website
5
Wadja sampai kaputing
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
%
35
47
134,00
Nilai
WDP
WDP
100,00
Nilai
B
B
100,00
%
70
72,34
103,34
%
100
103,20
103,20
70
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
6
Persentase Responden pengguna Website yang tingkat % kepuasan cukup Rata-rata capaian
50
95
190,00 121,75
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan” adalah sebesar 121,75% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program
penataan
kelembagaan
dan
ketatalaksanaan
dengan
kegiatan utama : a. Monitoring penyusunan formasi jabatan fungsional pemerintah kabupaten/kota se Kalimantan Selatan. b. Pembinaan dan fasilitasi analisis jabatan Kabupaten/Kota. c.
Revitalisasi tupoksi staf ahli Gubernur.
Program Pembinaan dan Pengembangan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan dengan kegiatan utama : a. Penetapan SOP pelayanan publik
pada SKPD Provinsi
Kalimantan Selatan. b. Bimtek Optimalisasi SAKIP. c.
Monitoring Penerapan Standar Pelayanan Publik.
d. Penyusunan LAKIP 2012. Dari
indikator
persentase
pelayanan
publik
yang
dilaksanakan
pelayanan sesuai SOP telah disusun secara sederhana 100%, namun yang telah distandarkan sesuai aturan, dari target 35% dari seluruh Unit Pelayanan
Publik
di
Provinsi
Kalimantan
Selatan
yang
telah
direalisasikan sebanyak 47% dan diharapkan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari Indikator Hasil Evaluasi penerapan SAKIP yang ditargetkan di tahun 2012 mendapatkan kategori B telah direalisasi dengan kategori B, dapat
dilihat
dari
hasil
penilaian
terhadap
penerapan
sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mendapatkan poin 65,15.
Wadja sampai kaputing
71
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Untuk Indikator Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK yang ditargetkan sebesar 70% terealisasi sebesar 72,34%, dengan kata lain SKPD dengan hasil evaluasi minimal baik telah melebihi setengah dari keseluruhan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Indikator Persentase peningkatan pengunjung website dan persentase responden pengguna website yang tingkat kepuasan cukup di tahun 2012 belum dapat direalisasikan disebabkan selama ini website Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan belum terorganisir secara regular dan maintaince jaringan internet mengalami sedikit kendala karena adanya perpindahan lokasi perkantoran Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, namun diharapkan di tahun berikutnya sudah dapat terpenuhi. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 43 Realisasi Kinerja 2010 dan 2011 No
Indikator Kinerja
1
Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP Opini atas Laporan Keuangan Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK Persentase peningkatan pengunjung Website Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup
2 3 4 5 6
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
%
35
47
Naik
Nilai Nilai
WDP CC
WDP B
Tetap Naik
%
14
72,34
Naik
%
96,79
103,20
Naik
%
95
95
Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 44 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No
Indikator Kinerja
1
Persentase instansi pelayanan publiK yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP
Wadja sampai kaputing
Satuan
%
2010
10
2011
35
2012
47
2012
2015
35
72
72
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
2 3 4
5 6
Opini atas Laporan Keuangan Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK Persentase peningkatan pengunjung Website Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup
Nilai
WDP
WDP
WDP
WDP
WTP
Nilai
CC
CC
B
B
B
%
10
14,9
72,34
50
60
%
NA
96,79
103,20
100
100
%
NA
95
95
50
80
Indikator persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP.
Hasil
evaluasi penerapan SAKIP
dan
persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini membuktikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berusaha mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan.
2. Sasaran: Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat” diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 45 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No
Indikator Kinerja
1
IKM pada instansi Pelayanan Publik
2
Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO
3
Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas
4
Satuan
Target
Realisasi
Nilai
78
80
%
50
60
120,00
%
20
26
130,00
%
100
100
100,00
Rata-rata capaian
Capaian 102,56
113,14
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat
Wadja sampai kaputing
73
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
oleh seluruh lapisan masyarakat” adalah sebesar 113,14% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program peningkatan kualitas pelayanan publik dengan kegiatan utama : a. Pembinaan dan pemilihan unit pelayanan publik dan daerah yang memiliki kinerja terbaik se Kalimantan Selatan. b. Percepatan penerapan pencapaian SPM Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Untuk Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat realisasi pada tahun 2012 sebesar 80, telah mencapai target, Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan secara menyeluruh termasuk kategori Baik yang mana dilakukan survei terhadap beberpa Unit Pelayanan Publik Daerah diantaranya 3 Rumah Sakit Daerah yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Ulin, Rumah Sakit H. Ansari Saleh dan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum dan 13 UPPD Samsat. Persentase Pelayan Publik yang mendapat ISO mencapai 60% dari target 50%, 18 Unit Pelayanan Publik yang telah mendapat ISO dari 30 Unit Pelayanan Publik yang dibiayai oleh APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Persentase Pelayan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA mencapai 26% dari target 20%, di tahun 2011 sebanyak 16 Unit Pelayanan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan Prima, ditahun 2012 terjadi penambahan Unit Pelayanan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan Prima yaitu 3 Unit Pelayanan Publik yang telah mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA di tahun 2012 dari 30 Unit Pelayanan Publik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga Total Unit Pelayanan Publik yang telah mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA sebanyak 19 Unit Pelayanan Publik .
Wadja sampai kaputing
74
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Untuk merespon pengaduan dari masyarakat terhadap pelayan publik telah diakomodir 1x24 Jam terselesaikan oleh seluruh Unit Pelayanan Publik, hal ini dapat di persentasekan dengan semakin sedikitnya pengaduan masyarakat yang diterima oleh setiap unit pelayanan publik terhadap tugas dan fungsinya karena adanya Peningkatan Pelayanan Publik di seluruh Unit Pelayanan Publik Provinsi Kalimantan Selatan.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 46 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
Kinerja Naik/Turun
1
IKM pada instansi Pelayanan Publik
Nilai
78
80
Naik
2
Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO
%
57
60
Naik
3
Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima
%
53
26
Turun
4
Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas
%
100
100
Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 47 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 Target RPJMD No 1 2 3
4
Indikator Kinerja IKM pada instansi Pelayanan Publik Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas
Satuan
2010
2011
2012 2012
2015
Nilai
75,5
78
80
78
85
%
13
57
60
50
80
%
10
53
26
20
80
%
100
100
100
100
100
Dari tahun ke tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus memberikan perhatian khusus dalam mewujudkan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan
Wadja sampai kaputing
75
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan capaian yang terus meningkat secara signifikan dari tahun 2011 hingga tahun 2012, dengan bertambahnya Unit Pelayanan Publik yang mendapat ISO serta yang mendapat penghargaan Pelayanan Prima baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi.
AKUNTABILITAS KEUANGAN
1. Anggaran dan Realisasi APBD 2011 Perhitungan APBD tahun 2011 sebelum Audit BPK menunjukan bahwa pendapatan
daerah
tercapai
124,76%,
sedangkan
belanja
daerah
terealisasikan sebesar 90,30%, dan terdapat surplus anggaran sebesar Rp 198.821.585.337,- serta SILPA senilai Rp 924.071.328.821,36,-. Pencapaian target pendapatan daerah diatas 100% menunjukan Kinerja yang bagus dari seluruh SKPD yang memiliki sumber-sumber bagi penerimaan daerah. Di lain pihak realisasi belanja sebesar 90,30%.
Selengkapnya anggaran dan realisasi APBD 2011 disajikan pada tabel berikut :
No.
Uraian
Anggaran Setelah Perubahan (Rp)
Realisasi (Rp)
Lebih/Kurang (Rp)
%
1. 1.1 1.2 1.3
Pendapatan Daerah Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain-Lain Pendapatan yang Sah
3.823.475.381.351,2.270.670.729.591,1.533.225.082.000,19.579.569.760,-
4.381,599.482.144,05 2.517.507.568.826,35 1.845.462.593.392,18.629.319.925,80
558.124.100.793,05 246.836.839.235,25 312.237.511.392 (950.249.834,20)
114,60 110,87 120,36 95,15
2 2.1 2.2 2.3
Belanja Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga
4.599.545.608.723,3.478.824.897.749,1.110.720.710.974,10.000.000.000,-
4.004.279.144.274,03 3.195.838.693.005,09 805.698.030.623,34 2.742.420.645,-
595.266.464.448,97 282.986.204.743,91 305.022.680.350,66 7.257.579.354
87,06 91,87 72,54 27,42
Surplus/Defisit
(776.070.227.372,-)
377.320.337.870,02
(37.142.363.655,92)
-48,62
776.070.227.372 949.570.227.372 173.500.000.000,-
782.887.457.365,36 933.966.457.365,36 151.079.000.000
(38.024.770.006,64) (15.603.770.006,64) 22.421.000.000
100,88 98,36 87,08
-
1.160.207.795.235,38
(75.167.133.662,56)
100
3 3.1 3.2 4
Pembiayaan Penerimaan Daerah Pengeluaran Daerah SILPA
Wadja sampai kaputing
76
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Besaran anggaran pembangunan selama 2 Tahun terakhir terus mengalami peningkatan, sebagaimana di sajikan pada table di bawah ini : Tahun
Belanja Daerah (Rp . 000 )
Prosentasi
2010
Anggaran 2.219.219.502,-
Realisasi 2.320.774.353,-
104,5%
2011
2.730.424.334,-
2.465.633.789,-
90,30%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi belanja daerah terus mengalami peningkatan, yaitu di tahun 2010 senilai Rp 2.320.744.000.000,- dan pada tahun 2011 menjadi senilai Rp 2.465.633.798.615,17,-
2. Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program Misi 1: Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya PROGRAM PRIORITAS No. 1
2
3
Sasaran Strategis Meningkatkan toleransi antar umat beragama
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat.
Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah
Wadja sampai kaputing
ANGGARAN
REALISASI
PERSENTASE
Rp
Rp
%
Program Peningkatan dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan
750.000.000,00
727.311.800,00
96,97 %
Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama
482.000.000,00
462.629.950,00
95,98 %
973.905.000,00
922.086.000,00
94,68 %
6.958.060.000,00
4.804.327.950,00
69,04 %
181.000.000,00
130.785.800,00
72,25 %
832.000.000,00
625.002.300,00
75,12 %
URAIAN
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program Pasca Bencana Program Pengembangan NilaiNilai Budaya
77
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing PROGRAM PRIORITAS No.
Sasaran Strategis
1
Meningkatkan Pembangunan Manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan Meningkatkan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
2
3
Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing
ANGGARAN Rp
REALISASI Rp
PERSENTASE
Program Pendidikan Dasar 9 Tahun
108.757.569.375,00
106.069.932.800,00
97,53 %
Program Pendidikan Menengah
109.659.317.520,00
105.743.179.808,00
96,43 %
13.713.957.500,00
12.194.598.375,00
88,92 %
8.849.820.000,00
8.714.560.073,00
98,47 %
1.163.155.000,00
917.114.800,00
78,84 %
URAIAN
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
%
Misi 3 : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis PROGRAM PRIORITAS No 1
2
3
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri
Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
ANGGARAN
REALISASI
PERSENTASE
Rp
Rp
%
730.000.000,00
549.102.100,00
75,21 %
100.000.000,00
99.070.000,00
99,07 %
1.000.000.000,00
944.480.400,00
94,44 %
1.107.358.000,00
1.077.652.200,00
97,31 %
378.150.000,00
335.997.400,00
88,85 %
4.235.254.000,00
2.362.423.200,00
55,78 %
3.255.991.800,00
1.796.094.115,00
55,16 %
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
75.000.000,00
73.602.700,00
98,13 %
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
327.740.000,00
307.410.900,00
93,80 %
URAIAN Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal Pertanian Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam
Wadja sampai kaputing
78
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Misi 4 : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah PROGRAM PRIORITAS No
Sasaran Strategis URAIAN
1
2
3
4
Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa.
Meningkatkan infrastruktur Sumber Daya Air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi. Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
PERSENTAS E %
ANGGARAN
REALISASI
Rp
Rp
271.125.140.215,00
262.139.888.120,00
96,69 %
2.750.000.000,00
2.555.705.383,00
92,93 %
130.000.000,00
84.881.800,00
65,30 %
24.468.763.000,00
22.541.772.450,00
92,12 %
200.000.000,00
152.864.000,00
76,43 %
83.163.317.623,00
66.884.119.473,00
80,42 %
100.000.000,00
96.366.000,00
96,36 %
250.000.000,00
55.246.400,00
22,10 %
Misi 5 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih PROGRAM PRIORITAS No 1
2
Sasaran Strategis Tata Kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan Transparan
Peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
Wadja sampai kaputing
URAIAN Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
ANGGARAN Rp
REALISASI Rp
PERSENTASE %
256.125.000,00
221.452.600,00
86,46 %
1.069.045.000,00
945.528.600,00
88,45 %
269.780.000,00
203.707.100,00
75,51 %
79
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
3.
Anggaran dan Realisasi menurut Organisasi (SKPD) TOTAL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
ANGGARAN
REALISASI
%
Biro Pemerintahan Biro Hukum Biro Organisasi Biro Perekonomian Biro KESRA Biro HUMAS Biro Umum Biro Perlengkapan Biro Keuangan Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan DISHUBKOMINFO Dinas PU DISNAKERTRANS DISPERINDAG DINKOP UKM DISPORBUDPAR Dinas Kehutanan Dinas Perkebunan Dinas Peternakan
3.179.884.000 2.800.200.000 2.404.650.000 2.471.255.000 4.365.260.000 4.577.116.000 2.266.500.000 288.470.849.085 10.808.156.000 356.571.455.895 60.046.680.000 27.814.736.000 613.310.422.990 22.460.059.000 17.499.627.000 12.179.952.000 31.637.775.000 22.520.547.200 32.542.355.000 44.872.286.000
2.203.511.950 2.571.511.950 2.036.772.000 2.084.022.126 2.483.208.100 3.632.959.629 2.092.197.249 60.343.208.994 9.146.204.835 344.474.564.798 55.711.466.467 25.285.925.591 554.316.414.108 20.129.536.130 16.069.065.458 11.277.467.638 25.757.440.533 19.002.576.136 30.873.422.585 38.389.348.334
69,30 % 91,83 % 84,70 % 84,33 % 56,88 % 79,37 % 92,30 % 20,92 % 96,60 % 96,61 % 92,78 % 90,90 % 90, 38 % 89,62 % 91,82 % 92,59 % 81,41 % 84,38 % 94,87 % 85,55 %
DISTAN TPH DISKANLUT DISTAMBEN DISPENDA DINAS SOSIAL BAPPEDA BKD INSPEKTORAT BANDIKLATDA BAKESBANGPOLLINMAS BPMPD BPPPA BALITBANGDA BLHD BKPMD
49.072.075.500 34.815.143.480 17.715.974.000 110.224.951.000 22.222.750.200 18.185.626.000 12.964.320.500 14.637.962.000 16.757.506.000 7.415.572.000 8.459.465.000 4.791.416.000 8.625.521.000 9.986.318.000 10.307.588.000
45.621.958.608 27.716.394.860 15.973.988.478 85.298.165.502 20.592.634.854 15.214.617.579 9.250.245.198 12.148.388.906 13.664.036.954 6.699.673.826 7.163.706.503 4.103.685.283 8.207.049.149 7.344.521.604 9.295.405.872
92,97 % 79,61 % 90,16 % 77,38 % 92,66 % 83,66 % 71,35 % 83 % 81,53 % 90,34 % 84,68 % 85,65 % 95,15 % 73,55 % 90,18 %
BAPUSTARDA
14.904.331.000
14.153.642.612
94,96 %
BKP RSUD ULIN B.MASIN RS. ANSARI SALEH RSKhD SAMBANG LIHUM BAKORLUH SATPOL PP SEKRETARIAT KOPRI BPBD SEKRETARIAT DPRD KANTOR PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI KALSEL
11.361.958.000 128.467.944.463 94.446.126.000 30.170.220.000 10.547.345.000 9.538.418.000 4.210.972.000 10.426.200.000 100.975.942.000
9.136.164.913 113.017.484.101 82.443.571.680 29.047.145.750 9.871.497.838 7.753.576.511 2.956.593.179 5.742.071.926 47.073.896.361
80,41 % 87,97 % 87,29 % 96,27 % 93,59 % 81,28 % 70,21 % 55,07 % 46,62 %
5.012.466.000
4.723.103.818
94,22 %
UNIT KERJA
Wadja sampai kaputing
80
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
TOTAL NO 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
UNIT KERJA Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Balai Pelatihan Kesehatan Laboratorium Kesehatan Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan BLUD RSUD Ulin BLUD RSJ Sambang Lihum BLUD RS Ansari Saleh Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor Panti Sosial Bina Netra Fajar Harapan Panti Sosial Asuhan Anak Budi Mulia Panti Sosial Bina Remaja Budi Satria Panti Sosial Bina Wanita Melati Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Balai Latihan Kerja Balai Produktivitas Ketenagakerjaan Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Taman Budaya Museum Lambung Mangkurat Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Balai BenihTanaman Pangan dan Hortikultura Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap Balai Inseminasi Buatan Taman Hutan Raya Sultan Adam Balai Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
Wadja sampai kaputing
ANGGARAN
REALISASI
%
2.734.425.000
2.444.458.273
89,4 %
5.105.000.000
4.772.375.209
93,48 %
7.770.000.000 6.471.662.000
7.361.699.571 5.966.765.012
94,75 % 92,20 %
2.079.965.000
2.012.690.118
96,76 %
2.445.185.000
2.226.550.914
91,06 %
591.640.000
400.063.750
67,62 %
143.472.000.000 8.591.670.000 28.501.149.287
137.180.397.817 9.763.804.472 26.012.389.914
95,61 % 113,64 % 91,27 %
327.000.000
231.722.750
70,86 %
404.500.000
371.974.000
91,96 %
3.304.906.000
3.118.930.454
94,37 %
4.138.797.200
4.097.088.701
99 %
4.629.074.500
4.569.623.207
98,71 %
4.671.404.000
4.042.404.361
86,53 %
3.479.513.000
3.424.935.303
98,43 %
2.145.045.000
2.090.281.291
97,44 %
10.073.800.000 1.384.420.000
6.915.229.876 1.319.116.000
68,64 % 95,28 %
2.262.342.300
2.030.318.676
89,74 %
3.635.200.000 4.516.840.000
2.923.972.735 4.077.983.558
80,43 % 90,28 %
1.603.569.000
1.586.565.950
98,93 %
3.802.600.000
3.759.628.122
98,87 %
1.950.000.000
1.837.982.661
94,25 %
3.535.248.750
3.201.526.469
90,56 %
1.654.460.000
1.595.410.931
96,43 %
2.048.922.000
1.857.536.060
90,66 %
2.562.536.000 3.496.295.000
2.400.175.089 3.237.007.595
93,66 % 92,58 %
682.500.000
656.036.811
96,12 %
2.153.354.000
1.923.949.610
89,34 %
2.166.710.000
2.104.466.380.
97,12 %
81
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
TOTAL NO 81 82 83 84 85 86 87
UNIT KERJA Balai Benih dan Induk IAT Karang Intan Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Pelabuhan Perikanan Muara Kintap Balai Benih Ikan Pantai Kotabaru Balai Pelayanan Kemetrologian Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam Jumlah
Wadja sampai kaputing
ANGGARAN
REALISASI
%
1.183.782.500
1.154.291.135
97,5 %
1.566.460.000 1.856.032.000 1.833.000.000 2.437.500.000
1.487.842.189 1,715.897.247 1.754.354.530 1.820.721.363
95 % 92,45 % 95,71 % 74,70 %
1.532.447.000
1.482.062.028
96,71 %
3.912.023.700
3.804.325.835
97,24 %
2.621.756.855.550
2.113.008.238.816
80,60 %
82