LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1
Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja
3.1.1 Pengukuran Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan / kegagalan kepada pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP). Penyusunan LAKIP Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2013 didasarkan kepada pengukuran dan evaluasi pelaksanaan atas rencana strategis. Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan (Permenpan 09/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan IKU di lingkungan Instansi Pemerintah). Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dalam kurun waktu Januari – Desember 2013. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek masukan, keluaran, dan hasil. Hasil pengukuran kinerja tahun 2013 terhadap pencapaian komponen kinerja dituangkan ke dalam formulir pengukuran kinerja berikut ini : 14
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 3.1 Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2013 No.
Sasaran Strategi
(1) 1
(2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan
2
Penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal
3
Pengembangan jenis pelayanan laboratorium yang baru
4
Meningkatnya profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi
5
6
Terlaksananya fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel
Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium yang memadai
Indikator Kinerja (3) Jumlah capaian pemeriksaan laboratorium
Hasil score survey kepuasan pelanggan Hasil penilaian dalam surveilans tahunan ISO 17025, 9001, 15189 dan self assessment KALK Persentase laboratorium peserta PME Regional yang mengirimkan hasil pemeriksaan uji Pencapaian jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru Pelatihan bagi tenaga laboratorium teknis dan non teknis Jumlah laboratorium kesehatan dan BLK binaan yang menerima bimbingan teknis dari BBLK Surabaya
Jumlah pencapaian pendapatan BLU
Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan Jumlah capaian pengadaan sarana prasarana
Target
Realisasi
%
(4) 341.250 Pemeriksaan
(5) 239.925 pemeriksaan
(6) 70%
Baik (> 8)
Sangat Baik (87,21) Lulus
100%
80% (901 peserta)
1.026 peserta
114%
370 pemeriksaan
261 pemeriksaan
71%
40 orang
112 orang
280%
30 laboratorium kesehatan di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur Rp 7.443.190.000
30 laboratorium kesehatan di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur Rp 5.948.470.526
100%
100%
100%
100%
Lulus
# Sumber Dana Rupiah Murni :
# Sumber Dana Rupiah Murni :
- Alat laboratorium / medik : 10 unit
- Alat laboratorium / medik : 10 unit
100%
80%
100%
15
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
No.
Sasaran Strategi
Indikator Kinerja
(1)
(2)
(3)
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2013 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2013
Target
Realisasi
%
(4) # Sumber Dana BLU :
(5) # Sumber Dana BLU :
(6)
- Alat laboratorium / medik : 8 unit - Peralatan kantor / non medik : 4 paket
- Alat laboratorium / medik : 12 unit - Peralatan kantor / non medik : 3 paket
: Rp 24.796.399.000 : Rp 21.487.796.399
150%
75%
(86,66%)
3.1.2 Analisis Pencapaian Kinerja Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Pencapaian kinerja pada masing-masing indikator sasaran dapat diuraikan sebagai berikut : 1. a. Sasaran
: Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan b. Indikator Kinerja : 1) Jumlah capaian pemeriksaan laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan R.I. yang berada di Jawa Timur, memberikan pelayanan untuk pemeriksaan sampel klinik dan sampel non klinik. Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator tersebut adalah: Kegiatan pemeriksaan laboratorium, meliputi pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat. Sedangkan kegiatan yang bersifat pendukung indikator tersebut adalah : a) Perjanjian kerjasama (MoU) dengan instansi lain (misal : ASKES) 16
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
b) Terlaksananya program dukungan sarana dan perkantoran.
pembinaan upaya prasarana kantor,
kesehatan, operasional
Kondisi yang dicapai : Pada indikator ini ditargetkan jumlah pemeriksaan laboratorium tahun 2013 sebanyak 341.250 pemeriksaan. Secara keseluruhan, jumlah pemeriksaan laboratorium dan penunjang medik di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2013 adalah 239.925 pemeriksaan, atau tercapai 70% dari target. Berikut ini capaian pemeriksaan laboratorium dan penunjang medik dibandingkan dengan target pada tahun 2013: Tabel 3.2 Capaian Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Medik Dibandingkan dengan Target Tahun 2013 No.
Pemeriksaan
Jumlah Target Capaian 2013 2013
% Capaian dari target
A.
Laboratorium
1. 2. 3.
Hematologi Kimia Klinik Mikrobiologi
4.
Virologi
5.
Bakteriologi Sanitasi
18.035
12.283
68%
6.
Imunologi
23.388
16.642
71%
7.
Kimia Kesehatan
52.778
39.513
75%
8.
Patologi Anatomi
129
49
38%
Jumlah Pemeriks. Lab. Penunjang Medik
338.745
238.127
70%
B. 1.
Radiologi Diagnostik
1.354
986
73%
2.
ECG
781
551
71%
3.
USG
280
144
51%
4.
Treadmill
66
48
73%
5.
Audiometri
24
69
288%
2.505
1.798
72%
341.250
239.925
70%
34.350 87.248 122.817
Jumlah Pemeriks. Penunj. Medik TOTAL
28.975 68.773 70.468 1.424
84% 79% 59%
Sumber : Data Pelayanan dan Penunjang Program BBLK Surabaya, 2013
17
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp13.790.309.000 dan terealisasi sebesar Rp11.869.797.750 atau 86% dari anggarannya. Berikut target dan realisasi pelayanan pemeriksaan laboratorium tahun 2010-2013 : Gambar 3.1
Target dan Realisasi Pelayanan Laboratorium dan Penunjang Medik di BBLK Surabaya Tahun 2010-2013
Permasalahan/kendala : Tidak tercapainya target pelayanan yang disebabkan antara lain karena : - Target terlalu tinggi. - Persaingan yang ketat antar laboratorium, baik pemerintah maupun swasta karena semakin bertambah dan berkembangnya laboratorium pesaing. - Marketing berjalan kurang optimal. Usulan Pemecahan Masalah : - Melaksanakan evaluasi penetapan mempertimbangkan hasil analisis SWOT.
target
dengan
18
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
- Mengikutsertakan tenaga untuk diklat sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill, penyegaran dan kaderisasi dalam rangka marketing untuk pencapaian target pelayanan. - Memaksimalkan kinerja tim marketing dengan sistem manajemen yang lebih komprehensif dan didukung sarana prasarananya serta payung hukum / regulasi dari Kementerian Kesehatan.
2) Hasil score survey kepuasan pelanggan Pada tahun 2013 BBLK Surabaya telah melakukan penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Hasil evaluasi IKM yang dilaksanakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya memperoleh kategori A (sangat baik) dengan score 87,07 pada bulan Juni 2013 dan 87,21 pada bulan Desember 2013 (dari score tertinggi 100). Dengan demikian indikator ini telah tercapai 100% sesuai target Berikut hasil evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 20122013 : Gambar 3.2 Hasil Evaluasi Indeks Kepuasan di BBLK Surabaya Tahun 2012-2013
Masyarakat
19
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan, dilaksanakan kegiatan marketing/pemasaran melalui : pembuatan leaflet, brosur, kalender, mug, payung, penawaran general check up ke pelanggan lama dan promo menjelang tahun baru 2014. Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp356.950.000 dan terealisasi sebesar Rp350.258.750 atau 98% dari anggarannya.
Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada
3) Hasil penilaian dalam surveilans tahunan ISO 17025, 9001, 15189 dan self assessment KALK Tiap tahun dilaksanakan asesmen ulang terhadap akreditasi ISO yang telah diperoleh, meliputi : ISO 17025:2005, ISO 9001:2008 dan ISO 15189:2007. Sedangkan untuk Akreditasi KALK dilakukan self assessment oleh Tim KALK. Pada indikator sasaran ini telah tercapai 100%. Kegiatan yang mendukung indikator ini antara lain : a. Akreditasi ISO 17025 : 2005 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Laboratorium Penguji telah terakreditasi ISO/IEC 17025 : 2005 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 25 September 2008 dengan Nomor Akreditasi LP-399-IDN (untuk Laboratorium Kimia Kesehatan, Mikrobiologi, Virologi, Kimia Klinik, Hematologi dan Imunologi) dan telah berhasil mempertahankan status akreditasi ISO 17025:2005 pada surveilans tahun 2009-2011. Tahun 2012 BBLK Surabaya lulus asesmen ISO/IEC 17025:2005 pada tanggal 18 April 2013 dengan nomor akreditasi LP-299-IDN.
20
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
b. Akreditasi ISO 9001 : 2008 Tahun 2010 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi ISO 9001:2008 oleh TUV Rheinland dengan nomor akreditasi Cert No. 01100106413 tanggal 17 Desember 2010 dan dapat mempertahankan status akreditasi pada surveilans tahun 2011 dan 2012. Tahun 2013 BBLK Surabaya telah diasesmen/dilakukan Audit Pembaharuan pada tanggal 28-29 Nopember 2013 dan dinyatakan lulus. c. Akreditasi ISO 15189:2007 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi ISO 15189:2007 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LM-029-IDN tanggal 18 April 2013. d. Akreditasi Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Tahun 2011 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi oleh KALK dengan nomor akreditasi 01/S/KALK-P/IX/2011 tanggal 5 September 2011. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tahun dengan melaksanakan “self assessment ” oleh tim KALK BBLK Surabaya. Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 200.000.000 dan terealisasi sebesar Rp27.500.000 atau 14% dari anggarannya. Proses asesmen ulang ISO 17025:2005 dan proses akreditasi ISO 15189:2007 telah berlangsung dengan anggaran tahun 2012 kemudian sertifikat keluar 18 April 2013. Berdasarkan ketentuan dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), penilaian selanjutnya dilakukan satu tahun kemudian, oleh karena itu anggaran tidak dapat terealisasi sepenuhnya. Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 21
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
2. a. Sasaran
: Penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal b. Indikator Kinerja : 1) Persentase laboratorium peserta mengirimkan hasil pemeriksaan uji
PME
Regional
yang
PME-Regional Hemoglobin (bahan hemolysat) Pelaksanaan 2 siklus masing-masing 2 spesimen (spesimen A dan B ) dengan 167 peserta. Dari 167 peserta, jumlah peserta yang mengirim hasil pada Siklus I sebanyak 152 peserta (91%) dan pada Siklus II sebanyak 148 peserta (87%). Gambar 3.3 Jumlah Laboratorium Peserta PME Regional Hemoglobin Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013
22
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 166 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya pada Siklus I sebanyak 155 peserta (93%) dan pada Siklus II sebanyak 154 peserta (93%).
PME-Regional Kimia Klinik Parameter : Albumin, Total Protein, Kolesterol, Trigliserida, Uric Acid, SGOT, SGPT, Glukosa, Kreatinin & Blood Urea Nitrogen. Pelaksanaan 2 siklus dengan 80 peserta. Dari 80 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 78 peserta (98%) pada Siklus I dan 77 peserta (96%) pada Siklus II.
Gambar 3.4 Jumlah Laboratorium Peserta PME Regional Kimia Klinik Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013
Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 75 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 74 peserta (98%) pada Siklus I dan Siklus II. 23
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
PME-Regional Urinalisis Parameter : Berat Jenis, pH, Keton, Protein/Albumin, Glukosa, Bilirubin dan Tes Kehamilan. Pelaksanaan 2 siklus dengan 63 peserta. Dari 63 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 59 peserta (94%) pada Siklus I dan 58 peserta (92%) pada Siklus II, seperti terlihat pada grafik berikut :
Gambar 3.5 Jumlah Laboratorium Peserta PME Regional Urinalisis Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 20112013
Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 60 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 57 peserta (95%) pada Siklus I dan Siklus II.
PNPME-Mikrobiologi Klinik untuk pemeriksaan BTA Pelaksanaan 2 siklus dengan 103 peserta. Dari 103 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 95 peserta (92%) pada 24
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
siklus I dan 93 peserta (90%) pada siklus II, seperti terlihat pada grafik berikut : Gambar 3.6 Jumlah Laboratorium Peserta PME Pemeriksaan BTA Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 20112013
Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 103 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 102 peserta (99%) pada siklus I dan siklus II.
PME Telur Cacing Pelaksanaan 2 siklus dengan 100 peserta (42 RSU, 10 Labkesda dan 48 Puskesmas). Dari 100 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 89 peserta (89%) pada Siklus I dan Siklus II, seperti terlihat pada grafik berikut:
25
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 3.7 Jumlah Laboratorium Peserta PME Telur Cacing Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 20112013
Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 80 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 78 peserta (98%).
PME-Regional HIV Pelaksanaan 2 siklus dengan 50 peserta. Dari 50 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 44 peserta (88%) pada Siklus I. Sedangkan Siklus II masih dalam proses pelaksanaan. Dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta sebanyak 50 dan yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebayak 46 peserta (92%)
26
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 3.8 Jumlah Laboratorium Peserta Regional HIV Berdasarkan Pengiriman Hasil Pemeriksaan Tahun 2011-2013
Pada indikator ini ditargetkan persentase laboratorium peserta PME Regional yang mengirimkan hasil pemeriksaan uji yaitu sebesar 80% (901 peserta dari total 1.126 peserta) dan secara keseluruhan terealisasi 1.026 peserta atau 114% dari target. Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 800.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 650.164.921 atau 81% dari anggarannya.
Permasalahan/kendala : - Selama ini BBLK Surabaya masih menggunakan pedoman penyelenggaraan PME dari Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik (PDS-PATKLIN) karena belum ada pedoman pelaksanaan PME yang terbaru dari Kementerian Kesehatan R.I untuk Patologi Klinik dan Mikrobiologi. - Banyak laboratorium baru yang ingin mengikuti Program PME namun karena keterbatasan dana, BBLK Surabaya tidak dapat 27
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
-
melaksanakan PME untuk semua laboratorium di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara program nasional PME, BBLK Surabaya belum terstandarisasi ISO 17043.
Usulan Pemecahan Masalah : - Mengusulkan kepada Ditjen Bina Upaya Kesehatan untuk membuat pedoman pelaksanaaan PME Mikrobiologi dan Patologi Klinik yang terbaru sesuai standar dari Kementerian Kesehatan RI. - Peningkatan dana untuk pelaksanaan PME. - Perlu perencanaan dan dukungan sumber daya untuk mengikuti akreditasi ISO 17043.
3. a. Sasaran b. Indikator Kinerja
: Pengembangan jenis pelayanan laboratorium yang baru : Pencapaian jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru
Dalam upaya peningkatan pelayanan, BBLK Surabaya terus melakukan pengembangan jenis pelayanan laboratorium yang baru, antara lain : pemeriksaan Ultrasonography (USG), Treadmill dan Audiometri. Pada indikator ini ditargetkan pencapaian jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru tahun 2013 sebanyak 370 pemeriksaan dan terealisasi sebesar 261 pemeriksaan atau sebesar 71% dari targetnya. Sedangkan pada tahun 2012 target jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru sebanyak 480 pemeriksaan dan terealisasi sebesar 52 pemeriksaan atau 11% dari targetnya. Dibandingkan tahun 2012, jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru mengalami peningkatan sebesar 402%.
28
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 3.3 Perbandingan Jumlah Pemeriksaan Baru di BBLK Surabaya Tahun 2013 dan 2012 Jumlah No.
Jenis Pemeriksaan
1.
USG
2.
Treadmill
3.
Audiometri TOTAL
Tahun 2012
Tahun 2013
% Kenaikan / Penurunan
31
144
365%
3
48
1500%
18
69
283%
52
261
402%
Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 130.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 123.462.650 atau 95% dari anggarannya.
Permasalahan/kendala : Masyarakat belum banyak yang mengetahui tentang adanya pemeriksaan USG, Treadmill dan Audiometri di BBLK Surabaya. Usulan Pemecahan Masalah : Mensosialisasikan dan memasarkan kepada masyarakat agar lebih mengetahui adanya pemeriksaan USG, Treadmill dan Audiometri di BBLK Surabaya untuk meningkatkan pelayanan.
4. Sasaran
: Meningkatnya profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi Indikator Kinerja : 1) Pelatihan bagi tenaga laboratorium teknis dan non teknis Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan internal BBLK Surabaya, karyawan telah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang teknis maupun non teknis sesuai kebutuhan guna lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Yang dimaksud pelatihan disini adalah semua kegiatan yang meliputi peningkatan pengetahuan, ketrampilan, maupun kerjasama tim dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai maupun organisasi. 29
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Pada indikator ini ditargetkan pelatihan bagi tenaga laboratorium dan non teknis tahun 2013 sejumlah 40 orang. Pada tahun 2013, jumlah karyawan teknis dan non teknis yang mengikuti Pelatihan, Seminar, Lokakarya, Simposium dan Workshop teknis maupun non teknis sebanyak 112 orang atau tercapai sebesar 280% dari target. Adapun kegiatan yang mendukung indikator tersebut yaitu kegiatan peningkatan mutu SDM dan perjalanan dinas sebagai berikut : Sebanyak 63 tenaga teknis mengikuti Pelatihan, Seminar, Lokakarya, Workshop dan Capacity Building di dalam negeri Sebanyak 49 tenaga non teknis mengikuti Pelatihan, Bimbingan Teknik, Seminar, Lokakarya, Workshop dan Capacity Building di Dalam Negeri Dibandingkan tahun 2012, target pelatihan bagi karyawan teknis dan non teknis tahun 2012 sebesar 30 persen dari jumlah karyawan atau sejumlah 34 orang dan terealisasi sebanyak 33 orang atau tercapai sebesar 97% dari target. Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 388.600.000 dan terealisasi sebesar Rp 120.427.875 atau 31% dari anggarannya. Realisasi anggaran tersebut menyesuaikan dengan pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Pelaksanaan Diklat PIM Tk. IV telah terealisasi namun dibiayai oleh pemerintah pusat. Sedangkan peran BBLK Surabaya dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan eksternal BBLK Surabaya antara lain sebagai tempat praktek kerja lapangan, magang, orientasi dan penelitian untuk mahasiswa kesehatan dan non kesehatan, instansi pemerintah/swasta maupun perorangan, dengan rincian : a. Praktek Kerja Lapangan/PKL : 505 orang b. Magang : 42 orang c. Orientasi : 16 orang d. Kunjungan : 94 orang e. Penelitian : 43 jenis penelitian
30
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
2) Jumlah laboratorium kesehatan dan BLK binaan yang menerima bimbingan teknis dari BBLK Surabaya Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator tersebut yaitu : a. Bimbingan Teknis Dalam Provinsi b. Bimbingan Teknis Luar Provinsi c. Pengambilan sampel di lapangan Bimbingan teknis merupakan kegiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya terhadap laboratorium pemerintah atau swasta se-Jawa Timur dan Balai Laboratorium Kesehatan di 6 provinsi binaan. Dengan adanya Bimbingan Teknis, terjalin kerjasama lintas sektoral, peningkatan mutu sumber daya manusia dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi. Pada indikator ini ditargetkan bimbingan teknis terhadap 30 laboratorium kesehatan di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium Kesehatan di luar Provinsi Jawa Timur yang menjadi binaan BBLK Surabaya. Dari target tersebut terealisasi 30 laboratorium Puskesmas di Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur yang menjadi binaan BBLK Surabaya atau sebesar 100% dari target yang ditetapkan. Bersamaan dengan program bimbingan teknis, tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya juga melaksanakan pengambilan sampel untuk memeriksa kadar cholinesterase dalam darah pada petugas fogging di 30 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan pada tahun 2012 terlaksana bimbingan teknis kepada 30 laboratorium RSU/RSUD dan Labkesda Kab./Kota di Provinsi Jawa Timur serta 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur yang menjadi binaan BBLK Surabaya.
31
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 162.500.000 dan terealisasi sebesar Rp 86.787.263 atau 53% dari anggarannya. Hal ini dikarenakan Kejadian Luar Biasa (KLB) menurun sehingga kegiatan pengambilan sampel KLB di lapangan juga berkurang.
Permasalahan/kendala : 1) Terbatasnya sarana (ruangan) untuk tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) karena menjadi satu dengan ruang kerja laboratorium. Usulan Pemecahan Masalah : 1) Pengaturan jadwal dan sarana prasarana yang ada secara efektif dan efisien.
5. a. Sasaran
: Terlaksananya fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel b. Indikator Kinerja : 1) Jumlah pencapaian pendapatan BLU Target pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2013 sebesar Rp7.443.190.000 dan terealisasi sebesar Rp5.948.470.526 atau 80% dari targetnya. Sedangkan tahun 2012 target pendapatan BLU sebesar Rp6.766.535.000 dan terealisasi sebesar Rp5.642.309.440 atau 83% dari targetnya. Dibandingkan tahun 2012, realisasi pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya mengalami peningkatan sebesar 5,43%. Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator ini sebesar Rp2.983.040.000 dan terealisasi sebesar Rp 2.546.089.900 atau 85% dari anggarannya.
32
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 3.4 Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012
TAHUN
TARGET (Rp)
REALISASI (Rp)
% CAPAIAN
2013
7.443.190.000
5.948.470.526
80%
2012
6.766.535.000
5.642.309.440
83%
2) Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Keuangan Triwulanan, Semesteran dan Tahunan. Penyampaian Laporan Keuangan tersebut 100% telah terlaksana secara tepat waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan. Berdasarkan laporan keuangan tahunan TA 2013, Realisasi Belanja tahun 2013 sebesar Rp21.487.796.399 atau 87% dari anggaran dalam DIPA TA 2013. Realisasi belanja menurut jenis belanja terdiri dari : Belanja Pegawai sebesar Rp 5.683.385.681, Belanja Barang sebesar Rp10.065.102.898, dan Belanja Modal sebesar Rp5.739.307.820. Tabel 3.5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
URAIAN Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Total Belanja Kotor
ANGGARAN 5.939.679.000 12.946.720.000 5.910.000.000
24.796.399.000
Pengembalian Belanja Belanja Netto
24.796.399.000
REALISASI
%
95,74 77,74 5.739.307.820 97,11 21.491.308.170 86,67 (3.511.771) 0 21.487.796.399 86,66 5.686.897.452
10.065.102.898
33
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini : Gambar 3.9 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2013
14.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 0 Belanja Pegawai
Belanja Barang
Anggaran
Belanja Modal
Realisasi
Dibandingkan tahun 2012, realisasi belanja BBLK Surabaya tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 52.37% (Rp14.102.825.611 tahun 2012 menjadi Rp21.487.797.399 tahun 2013). Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI T.A. 2013
REALISASI T.A. 2012
NAIK (TURUN) %
Belanja Pegawai
5.683.385.681
5.411.307.638
Belanja Barang
10.065.102.898
7.369.392.073
Belanja Modal
5.739.308.820
1.322.125.900
21.487.797.399
14.102.825.611
5,03 36,58 334,10 52,37
Jumlah Belanja
Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp 75.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 38.000.000 atau 51% dari anggarannya. Sedangkan berdasarkan indikator sasaran telah tercapai 100%. Hal ini dikarenakan Kantor Akuntan Publik (KAP) mengajukan penawaran di bawah pagu anggaran BBLK Surabaya.
34
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator ini adalah melakukan audit laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Sebagai satuan kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU, setiap tahun laporan keuangan wajib diaudit oleh auditor independen. Laporan keuangan BBLK Surabaya Tahun 2013 telah diaudit oleh auditor eksternal Drs. Henry dan Sugeng. Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada
6. Sasaran Indikator Kinerja
: Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium yang memadai : Jumlah capaian pengadaan sarana prasarana
Pada indikator ini ditargetkan jumlah capaian pengadaan sarana prasarana sebagai berikut : a. Sumber Dana Rupiah Murni Dari 10 alat yang direncanakan, telah terealisasi sebesar 100% meliputi : 1) CR Radiology = 1 unit 2) AAS = 1 unit 3) Biosafety Cabinet = 2 unit 4) Refrigerated Centrifuge = 1 unit 5) UPS 5000 VA = 4 unit 6) UPS 10000 VA = 1 unit Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp4.500.000.000 dan terealisasi sebesar Rp4.439.382.150 atau 99% dari anggarannya. b. Sumber Dana BLU Dari 8 unit alat laboratorium / medik yang direncanakan, telah terealisasi 12 unit atau sebesar 150%, yaitu : 35
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
Electrolyte Analyzer Turbidimeter / Nephelometer Centrifuge kapasitas 24 tube Centrifugekapasitas 48 tube COD Reaktor Densitometer General Vortex Mixer Incubator Shaker Incubator Analitical Balance
= 1 unit = 1 unit = 1 unit = 1 unit = 1 unit = 1 unit = 2 unit = 1 unit = 2 unit = 1 unit
Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp950.000.000 dan terealisasi sebesar Rp949.944.970 atau 100% dari anggarannya. Sedangkan dari 4 paket peralatan kantor / non medik yang direncanakan, telah terealisasi sebesar 75% yang terdiri dari : 1) PC Unit = 6 unit 2) Printer = 7 unit 3) Laptop = 1 unit 4) Stavolt = 4 unit 5) AC Split = 11 unit 6) Lemari besi = 3 unit 7) Lemari kayu = 1 unit 8) Kursi besi/metal = 64 unit 9) Kursi untuk ambil darah = 2 unit 10) Meja resepsionis = 1 unit 11) Meja kerja kayu = 5 unit Sedangkan untuk pengadaan 1 paket pengembangan CCTV belum dapat terealisasi karena menyesuaikan dengan pencapaian pendapatan BLU BBLK Surabaya. Anggaran yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp460.000.000 dan terealisasi sebesar Rp285.980.170 atau 62% dari anggarannya. Realisasi indikator ini menyesuaikan dengan pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya.
36
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Permasalahan/kendala : Untuk pengadaan sarana prasarana dengan sumber dana BLU, realisasinya menyesuaikan dengan realisasi pendapatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dimana terdapat skala prioritas sarana prasarana yang akan dibeli. Usulan Pemecahan Masalah : Pengadaan sarana prasarana menyesuaikan dengan pendapatan BLU serta skala prioritas yang telah dibuat.
3.2 Sumber Daya 3.2.1 Sumber Daya Manusia Jumlah dan status Pegawai pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya per 31 Desember 2013 sejumlah 96 orang tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 16 orang tenaga kontrak. Berikut ini jumlah pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013 menurut Jabatan, Golongan dan Tingkat Pendidikan : Tabel 3.7 Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013 NO A
URAIAN
JAN 2013
TAMBAH
KURANG
DES. 2013
Eselon II
1
0
0
1
Eselon III
3
0
0
3
Eselon IV
6
0
1
5
2
FUNGSIONAL
51
0
3
48
3
STAFF
40
0
1
39
JUMLAH
101
0
5
96
Golongan IV
16
1
1
16
Golongan III
53
1
3
51
Golongan II
32
0
3
29
Golongan I
0
0
0
0
101
2
7
96
MENURUT JABATAN 1
STRUKTURAL Eselon I
B
MENURUT GOLONGAN
JUMLAH
37
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
NO C
URAIAN
JAN 2013
TAMBAH
KURANG
DES. 2013
S2 S1 D.IV D.III Akademi
7 31 7 13 18
0 0 0 0 0
0 3 0 0 0
7 28 7 13 18
SMA
17
0
1
16
SMP
5
0
0
5
3 101
0 0
1 5
2 96
MENURUT PENDIDIKAN
SD JUMLAH
Sumber Data : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
3.2.2 Sumber Daya Anggaran Dalam mencapai kinerjanya, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya didukung oleh sumber daya anggaran sebesar Rp24.796.399.000 yang berasal dari Dana Rupiah Murni sebesar Rp17.353.209.000 dan Dana BLU sebesar Rp7.443.190.000. Tabel 3.8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2013 per Jenis Belanja Kode Jenis Bel.
Uraian Jenis Belanja
Anggaran (Rupiah)
Realisasi Belanja (Rupiah)
Persentase
1
2
3
4
5=(4/3)x100%
51
Belanja Pegawai
52
Belanja Barang
53
Belanja Modal Jumlah
Rp
5.939.679.000
5.683.385.681
95,69%
Rp 12.946.720.000
Rp 10.065.102.898
77,74%
Rp
Rp
5.739.308.820
97,11%
Rp 21.487.797.399
86,66%
5.910.000.000
Rp 24.796.399.000
Rp
Sumber : Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan BBLK Surabaya, 2013
38
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
3.2.3 Sumber Daya Sarana dan Prasarana Laporan pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana a. BMN INTRAKOMPTABEL Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) Penambahan Pengurangan Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 )
: : : :
Rp. 21.639.942.644 Rp. 6.273.697.020 Rp. 4.308.000 Rp. 27.909.331.664
b. BMN EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) Penambahan Pengurangan Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 )
: : : :
Rp. Rp. Rp. Rp.
10.989.500 0 0 10.989.500
c. BMN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL dan EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) : Rp. 21.650.932.144 Penambahan : Rp. 6.273.697.020 Pengurangan : Rp 4.308.000 Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 ) : Rp. 27.920.321.164 d. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) Penambahan Aset Definitif Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 )
: : : :
Rp. Rp. RP. Rp.
187.000.000 782.438.800 0 969.438.800
e. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN Posisi Awal ( 1 Januari 2013 ) Penambahan Pengurangan Posisi Akhir ( 31 Desember 2013 )
: : : :
Rp. Rp. Rp. Rp.
0 0 0 0
39
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Pada tahun 2013 terdapat penambahan alat laboratorium / medik yang berasal dari pengadaan / pembelian dengan sumber dana APBN sebagai berikut : Tabel 3.9 Penambahan Alat Laboratorium / Medik Tahun 2013
No.
Nama
Merk/Tipe
Jumlah Barang (Unit)
Keterangan
Fuji Film
1
Pembelian
Shimadzu AA7000
1
Pembelian
3.
Computed Radiology Image Reader Atomic Absorption Spectrophotometer Biosafety Cabinet
Nuaire NU425-400
2
Pembelian
4.
Refrigerated Centrifuge
Eppendorf EC017
1
Pembelian
5.
Electrolyte Analyzer
Jokoh EX-D
1
Pembelian
6.
Turbidimeter / Nephelometer
The Binding Site
1
Pembelian
7.
Centrifuge
Hettich / Rotofix 32A
1
Pembelian
8.
Centrifuge
Hettich / Rotina 380
1
Pembelian
9.
COD Reaktor
WTW CR 3200
1
Pembelian
10.
Densitometer General
Biomerieux
1
Pembelian
11.
Vortex Mixer
Labinco L46
2
Pembelian
12.
Shaking Incubator
Biomerieux
1
Pembelian
13.
Incubator
Binder BD115
2
Pembelian
14.
Analitical Balance
Mettler Toledo MS1602S
1
Pembelian
1. 2.
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
40
LAKIP Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Sedangkan penambahan peralatan kantor / non medik tahun 2013 dengan sumber dana APBN sebagai berikut : Tabel 3.10 Penambahan Peralatan Kantor / Non Medik Tahun 2013
No.
Nama
Merk/Tipe
Jumlah Barang (Unit)
Keterangan
1.
UPS 5000 VA
ICA/SIN3100C
4
Pembelian
2.
UPS 10000 VA
ICA/SIN7501C1
1
Pembelian
3.
PC Unit
1
Pembelian
4.
PC Unit
1
Pembelian
5.
PC Unit
Dell/PC Intel Core i32120 Dell/PC Dual Core G-630 Lenovo C440-5774
4
Pembelian
6.
Laptop
Toshiba C800
1
Pembelian
7.
Printer
Epson/L110
2
Pembelian
8.
Printer
Brother/MFCJ625DW
2
Pembelian
9.
Printer
HP 1000
1
Pembelian
10.
Printer
Epson/L350
1
Pembelian
11.
Printer
Epson LX121X
2
Pembelian
12.
Unit Power Supply
ICA Power Max 500VA
4
Pembelian
13.
Lemari besi/Metal
Lokal
1
Pembelian
14.
Lemari Besi/Metal
Lion 33
2
Pembelian
15.
AC Split
Panasonic 2 PK
6
Pembelian
16.
AC Split
Panasonic 1 PK
2
Pembelian
17.
AC Split
Panasonic 1,5 PK
3
Pembelian
18.
Lemari kayu
Lokal
1
Pembelian
19.
Kursi Besi/Metal
Chitose Caesar N
25
Pembelian
20.
Kursi Besi/Metal
Indachi Cafista
15
Pembelian
21.
Kursi Besi/Metal
Chitose Vista N
12
Pembelian
22.
Kursi Besi/Metal
Tiger T601
4
Pembelian
23.
Meja Resepsionis
Lokal
1
Pembelian
24.
Meja Kerja Kayu
Minnoti
3
Pembelian
25.
Meja Kerja Kayu
Lokal
1
Pembelian
26.
Meja Kerja Kayu
Lokal
1
Pembelian
27.
Kursi Besi/Metal
Lokal
8
Pembelian
28.
Kursi Besi/Metal
Blood Donor Chair 31306
2
Pembelian
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
41