LAPORAN KINERJA 2014 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA SKPD Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timnur untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis SKPD sesuai dengan hasil pengukuran kinerja SKPD. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja s.b.b : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2014; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional (jika ada) ; 5. Analisis penyebab
keberhasilan / kegagalan atau
peningkatan/ penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atau efiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang
menunjang
keberhasilan
ataupun kegagalan
pencapaian perjanjian kinerja. 3.1.1. Metode Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan atau ketidakberhasilan pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Pengukuran Kinerja didasarkan pada target dan realisasi dengan satuan pengukuran dalam bentuk prosentase.
Penghitungan
prosentase
pencapaian
rencana
tingkat
capaian
perlu
memperhatikan karakteristik komponen realisasi, dalam kondisi : 1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus : Tingkat Capaian = Realisasi x 100% Target 2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus : Tingkat Capaian = Target – (Realisasi-Target) x 100% Target
Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement). DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 15
LAPORAN KINERJA 2014 Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2013
NO
PERSENTASE CAPAIAN
KATEGORI CAPAIAN
1
Lebih dari 100 %
Sangat Baik
2
75 % sampai 100 %
Baik
3
55 % sampai 75 %
Cukup
4
Kurang dari 55 %
Kurang
3.1.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Penyusunan laporan kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran disajikan sebagai berikut : a. Tujuan meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal Tujuan meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal dijabarkan kedalam 1 sasaran strategis dengan 2 indikator. Capaian sasaran strategis dan indikatornya tersebut akan diuraikan sebagai berikut : TUJUAN 1 Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal
SASARAN 1 Meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan.
Sasaran meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan diukur melalui 2 indikator, yaitu (1) Jumlah populasi ternak dan (2) Jumlah produksi hasil peternakan. Indikator kinerja, target, dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Ternak Tahun 2014
NO (1) 1
INDIKATOR KINERJA (2) Jumlah populasi ternak
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
TARGET
REALISASI
Capaian (%)
(3)
(4)
(5) 95,23
Page III- 16
LAPORAN KINERJA 2014 4.071.391
4.125.333
101,32
238.867
245.246
102,67
Kerbau
28.174
28.507
101,18
Kuda
10.582
10.536
99,57
Kambing
2.982.050
3.090.159
103,63
Domba
1.205.625
1.221.758
101,34
46.099
41.875
90,84
Ayam buras
34.314.067
34.156.842
100,66
Ayam ras petelur
43.927.688
41.156.842
93,69
163.919.118
179.830.682
109.71
4.263.940
4.912.393
115,21
951.055
1.261.425
132,63
Sapi potong Sapi perah
Babi
Ayam ras pedaging Itik Entok 2
Jumlah produksi hasil ternak
103,62
Daging
359.378
391.418
108,92
Telur
347.717
348.414
100,20
Susu
423.914
431.237
101,73
Rata – Rata Persentase Capaian Sasaran
99,42
Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 1 pada Tabel 3.2, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja sasaran meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan tergolong Baik (rata-rata 99,42%). Secara umum capaian indikator kinerja per jenis ternak menunjukkan perkembangan yang baik. Populasi ternak merupakan modal dasar untuk mencapai produksi hasil peternakan. Peternakan Provinsi Jawa Timur cukup berpengaruh secara nasional. Pada tahun 2014, populasi sapi potong Jawa Timur mencapai 28 % dari populasi nasional. Sapi potong Jawa Timur diekspor ke beberapa Provinsi lain, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Produksi hasil peternakan Jawa Timur juga menjadi andalan di tingkat nasional. Produksi susu segar di Jawa Timur pada tahun 2014 mencapai 54% dari total produksi nasional; produksi telur 20% dari produksi telur nasional; dan produksi daging 13% dari produksi nasional. Perbandingan komoditas utama peternakan Jawa Timur dengan nasional dan Provinsi Jawa Tengah sebagai pesaing terdekat dapat dilihat pada Tabel 3.4.
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 17
LAPORAN KINERJA 2014 Tabel 3.3. Perkembangan realisasi populasi dan produksi hasil peternakan N0
Indikator Kinerja
1
Jumlah populasi ternak : Sapi potong Sapi perah
2013
4.125.333
4,46 %
237.673
245.246
3,19 %
28.118
28.507
1,38 %
10.581
10.536
(0,43) %
2.937.980
3.090.159
5,18 %
1.185.472
1.221.758
3,06 %
46.090
41.875
(9,15) %
33.806.963
34.156.842
1,03 %
43.066.361
41.156.842
(4,43) %
162.299.457
179.830.682
10,80 %
4.213.379
4.912.393
16,59 %
946.323
1.261.425
33,30 %
350.613
391.418
11,64 %
340.232
348.414
2,40 %
416.418
431.237
3,56 %
Kuda
Domba Babi Ayam buras Ayam ras petelur Ayam ras pedaging Itik Entok 2
Peningkatan/ (Penurunan)
3.949.097
Kerbau
Kambing
2014
Jumlah produksi hasil ternak : Daging Telur Susu
Penjelasan angka-angka pada Tabel 3.3. di atas adalah sebagai berikut : 1) Populasi ternak ruminansia besar tahun 2014 dibandingkan tahun 2013
rata-rata
mengalami peningkatan kecuali kuda, yaitu sapi potong naik sebesar 4,46%; sapi perah naik sebesar 3,19%; kerbau naik sebesar 1,38%, sedangkan kuda turun sebesar 0,43%. Penurunan populasi kuda disebabkan pemotongan kuda tidak diimbangi dengan jumlah kelahiran atau mutasi masuk mengingat kuda bukanlah ternak yang dibudidayakan. 2) Populasi ternak ruminasia kecil tahun 2014 dibandingkan tahun 2013, yaitu kambing dan domba mengalami peningkatan masing-masing sebesar 5,18% dan 3,06%, sedangkan populasi babi mengalami penurunan sebesar 9,15%. Penurunan populasi babi disebabkan tingginya konsumsi terhadap ternak babi tidak diimbangi kemampuan produksi usaha budidaya babi. Usaha peternakan babi dibatasi mengingat lingkungan masyarakat mayoritas Muslim.
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 18
LAPORAN KINERJA 2014 3) Populasi ternak unggas tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 rata-rata mengalami peningkatan kecuali ayam ras petelur, yaitu ayam buras naik 1,03%; ayam ras pedaging naik 10,80%; itik naik 16,59%; dan entok naik 33,30%, sedangkan ayam ras petelur turun 4,43%. Penurunan populasi ayam ras petelur disebabkan suatu kondisi dimana harga telur terus mengalami penurunan selama beberapa bulan sehingga peternak ayam ras petelur melakukan pemotongan ayam afkir tanpa memperbaharuinya. 4) Produksi hasil peternakan tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 untuk produksi daging naik sebanyak 11,64%; telur naik 2,40%, dan susu naik 3,56%.
Tabel 3.4 Perbandingan Komoditas Peternakan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nasional Tahun 2014 No. 1. 2.
Komoditas Populasi sapi potong (ekor) Populasi sapi perah (ekor)
Jawa Timur 4.125.333 245.246
3.
Populasi kerbau (ekor)
28.507
4.
Populasi kuda (ekor)
10.536
5.
Populasi kambing (ekor)
3.090.159
6.
Populasi domba (ekor)
1.221.758
7.
Populasi babi (ekor)
8.
Populasi Ayam buras (ekor)
34.156.842
9.
Populasi Ayam ras petelur (ekor)
41.156.842
10.
Populasi Ayam ras pedaging (ekor)
41.875
Nasional
Jawa Tengah 28,06%
1.534.434
10,44%
14.703.406
50,77%
106.171
21,98%
483.013
2,16%
63.453
4,80%
1.320.616
2,42%
15.567
3,58%
435.008
16,08%
4.014.570
20,89%
19.216.410
7,77%
2.515.278
16%
15.715.613
0,53%
160.402
2,04%
7.873.235
11,92%
40.563.963
14,16%
286.538.036
26,61%
22.124.901
14,31%
154.657.436
12,14% 104.436.955
7,05%
1.481.871.723
11,14%
5.854.787
13,28%
44.094.866
14,53%
35.056
0,40%
8.680.142
13,12%
267.658
8,97%
2.982.571
179.830.682
11.
Populasi itik (ekor)
4.912.393
12.
Populasi entok (ekor)
1.261.425
13.
Produksi Daging (ton)
391.418
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 19
LAPORAN KINERJA 2014 No.
Komoditas
Jawa Timur
Nasional
14.
Produksi Telur (ton)
348.414
19,22%
293.423
16,19%
1.812.780
15.
Produksi Susu (ton)
431.237
54,01%
98.990
12,40%
798.380
Jawa Tengah
Pencapaian sasaran meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan dilaksanakan dengan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dan Program Pengembangan Agribisnis. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan guna meningkatkan populasi dan produksi baik dari segi fungsi perbibitan, budidaya, pakan, agribisnis maupun kesehatan hewan, antara lain : (1) Kegiatan Pengembangan kawasan peternakan dan perbibitan; (2) Peningkatan populasi ternak (integrasi ternak dan komoditas pertanian lainya); (3) Pengembangan budidaya ternak; (4) Peningkatan populasi sapi Madura; (5) Pengumpulan dan pengolahan data peternakan; (6) Pengembangan kawasan peternakan dan perbibitan; (7) Pemberdayaan Laboratorium dan pengembangan alsin peternakan; (8) Pengembangan kawasan sentra perbibitan ternak di perdesaan; (9) Fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan; peran serta UPTD Perbibitan dan Hijauan Makanan Ternak yang menyebar di beberapa wilayah Jawa Timur. Sub kegiatan yang dilakukan dalam mendukung peningkatan populasi dan produksi antara lain penyediaan bibit ternak berkualitas, pelestarian plasma nutfah ternak Jawa Timur seperti sapi madura, sapi Jawa, domba ekor gemuk, kambing Peranakan Ettawa (PE), itik Mojosari, dan Perbaikan kualitas genetic sapi melalui
inseminasi buatan, perbaikan
managemen reproduksi, kualitas pakan dan sistem pemeliharaan; pengembangan kemitraan ayam
pedaging
serta meningkatkan pengkajian-pengkajian
bidang
peternakan
untuk
memperoleh teknologi tepat guna bagi peternak pedesaan.
b. Tujuan meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
Tujuan meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan dijabarkan kedalam 1 sasaran strategis dengan 1 indikator. Capaian Sasaran Strategis dan Indikatornya tersebut akan diuraikan sebagai berikut. TUJUAN 2 meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan
SASARAN 1 Meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi.
Sasaran meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi, diukur melalui 1 indikator, yaitu penambahan jumlah unit usaha produk hewan yang
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 20
LAPORAN KINERJA 2014 memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut : Tabel 3.5 Capaian kinerja sasaran meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi Tahun 2014 NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
Capaian (%)
(1) 1
(2)
(3)
(4)
(5)
199
242
Jumlah unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner
114,57
Berdasarkan hasil pengukuran sasaran 2.1 pada Tabel 3.5, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja kesehatan masyarakat veteriner tergolong Sangat Baik (rata-rata 114,57%). Pencapaian sasaran meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi dilaksanakan dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, melalui kegiatan : (1) Pengawasan peredaran produk pangan asal hewan dan (2) Pengawasan dan pengendalian kesejahteraan hewan; dan (3) Pengawasan peredaran produk hewan nonpangan. Tabel 3.6 Perkembangan realisasi unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner N0
1
Indikator Kinerja
Jumlah unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (unit)
2013
2014
Peningkatan/ (Penurunan)
221
242
9,50%
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 mengamanatkan bahwa unit usaha produk hewan harus bersertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) guna menjamin terpenuhinya standar produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal. Perkembangan jumlah unit usaha yang memperoleh NKV dari tahun 2013 hingga tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 9,50%. Agar jumlah unit usaha yang ber-NKV semakin meningkat Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sebagai penerbit/ auditor NKV memberikan pembinaan terhadap unit-unit usaha produk hewan dan pengawasan terhadap produk hewan yang beredar serta mendorong pembangunan dan revitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) yang memenuhi standar.
c. Tujuan meningkatkan status kesehatan hewan. Tujuan meningkatkan status kesehatan hewan dijabarkan kedalam 1 sasaran strategis dengan 2 indikator. Capaian Sasaran Strategis dan Indikatornya
tersebut akan diuraikan
sebagai berikut : DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 21
LAPORAN KINERJA 2014 TUJUAN 3 Tujuan meningkatkan status kesehatan hewan
SASARAN Meningkatnya status kesehatan hewan
Sasaran meningkatnya status kesehatan hewan diukur melalui 2 indikator, yaitu persentase penurunan kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah dan persentase penurunan kasus penyakit Avian Influenza (AI) pada unggas. Brucellosis dan AI merupakan penyakit menular strategis yang dapat menimbulkan kerugian ekonomis skala besar bagi peternak, disamping itu Jawa Timur belum bebas dari penyakit tersebut. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.7 sebagai berikut :
Tabel 3.7 Capaian kinerja sasaran meningkatnya status kesehatan hewan Tahun 2014 NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
Capaian (%)
(1) 1
(2)
(3)
(4)
(5)
0,041
0,0156
161,95
84
15
182,14
2
Rasio kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah (positif brucellosis/ sampel)
Jumlah kasus penyakit Avian Influenza pada unggas (desa) Rata-rata Persentase Capaian
172,05
Berdasarkan hasil pengukuran sasaran pada Tabel 3.7, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja sasaran kesehatan hewan dalam hal pengendalian penyakit Brucellosis pada sapi perah dan penyakit Avian Influenza pada unggas di tahun 2014 tergolong Sangat Baik (172,05%). Pencapaian sasaran indikator rasio kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah menunjukkan hasil yang sangat baik (161,95%), dan jumlah kasus penyakit Avian Influenza pada unggas menunjukkan hasil yang sangat baik (182,14%). Pencapaian sasaran meningkatnya status kesehatan hewan dilaksanakan dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, melalui kegiatan : (1) Pengamatan penyakit hewan menular; (2) Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular; serta Pemberdayaan Laboratorium Kesehatan Hewan Type B yang ada di Malang dan Tuban. Tabel 3.8 Perkembangan kasus penyakit Brucellosis pada Sapi Perah N0
Indikator Kinerja
2013
2014
Peningkatan/ (Penurunan)
1
Rasio kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah (positif brucellosis/ sampel)
0,0325
0,0156
52%
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 22
LAPORAN KINERJA 2014 Perkembangan rasio kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah dari tahun 2013 ke tahun 2014 (Tabel 3.8) menunjukkan penurunan yang melebihi target. Berbeda dengan AI, indikator kasus Brucellosis diukur dengan satuan jumlah sampel pengujian ternak sapi perah yang positif Brucellosis dibandingkan seluruh sampel yang dikumpulkan. Sapi perah biasanya dikumpulkan dalam satu kandang. Ternak yang terjangkit Brucellosis menulari ternak dalam satu koloni melalui pertukaran cairan tubuh.
Pengendalian penyakit brucellosis dilakukan
dengan pemberian vaksin terhadap semua ternak sapi perah dalam satu kandang baik yang terjangkit maupun ternak sehat. Karena umur ternak sapi perah cukup lama, mencapai tahunan, maka pemberian vaksin cukup dilakukan satu kali.
Tabel 3.9 Perkembangan kasus penyakit Avian Influenza pada Unggas N0
1
Indikator Kinerja
Jumlah kasus penyakit Avian Influenza pada unggas (desa)
2013
2014
Peningkatan/ (Penurunan)
70
15
78,57%
Berdasarkan hasil pengukuran sasaran pada Tabel 3.9, dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan cukup drastis kasus Avian Influenza (AI) di tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 78,57%. Komoditas unggas merupakan penyumbang produksi daging terbesar diantara komoditas lain, Daur hidup ternak unggas potong sangat cepat, hanya dalam hitungan bulan, Dengan adanya wabah penyakit AI kondisi ternak tersebut sangat kritis baik dari segi populasi, pemasaran maupun keamanan lingkungan. Penyebaran unggas pada umumnya berada disekitar lingkungan rumah penduduk. Jika pada suatu wilayah desa ditemukan satu kasus positif penyakit AI, maka dapat dipastikan unggas sejenis di seluruh desa itu telah terjangkit AI, karena penularan AI melalui respirasi (udara). Untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran AI dan penularan kepada manusia dilakukan dengan jalan vaksinasi terhadap ternak sehat, penataan ulang kawasan peternakan, dan tempat pemotongan unggas (TPU), pengawasan lalu lintas ternak antar provinsi, dan pencegahan pemasukan unggas dan produk turunannya dari negara suspect AI. Disamping itu juga surveillance yang dilaksanakan secara rutin untuk deteksi dini penyakit AI. d. Tujuan meningkatkan pendapatan peternak melalui penanganan pasca panen Tujuan meningkatkan pendapatan peternak melalui penanganan pasca panen dijabarkan kedalam 1 sasaran strategis dengan 1 indikator. Capaian sasaran strategis dan indikatornya tersebut akan diuraikan sebagai berikut : TUJUAN 1 meningkatkan pendapatan peternak melalui penanganan pasca panen
SASARAN 1 Meningkatnya pendapatan peternak
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 23
LAPORAN KINERJA 2014 Sasaran meningkatnya pendapatan peternak diukur melalui 1 indikator, yaitu persentase peningkatan pendapatan peternak. Indikator kinerja, target, dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.10. sebagai berikut : Tabel 3.10. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pendapatan Peternak Tahun 2014
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
Capaian (%)
(1) 1
(2) Pendapatan peternak (Rp/kapita/tahun)
(3)
(4)
(5)
18.195.252
19.190.704
105,47
Karakteristik usaha peternakan di Jawa Timur, sebagian besar didominasi oleh usaha Rumah Tangga, yang berarti usaha peternakan bukan merupakan mata pencaharian utama tapi sambilan dengan usaha lain, misalnya pertanian tanaman pangan, perkebunan dan perdagangan. Selain itu pemeliharaan ternak biasanya dilakukan secara kolektif oleh anggota rumah tangga/ keluarga, sehingga penghitungan pendapatan secara individual menghasilkan nilai rupiah yang relatif kecil. Berdasarkan hasil pengukuran sasaran pada Tabel 3.10, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja sasaran meningkatnya Pendapatan Peternak tergolong Sangat Baik (105,47%). Pencapaian sasaran meningkatnya pendapatan peternak dilaksanakan dengan Program Peningkatan kesejahteraan petani, melalui kegiatan : (1) Peningkatan prestasi kelompok tani ternak, Sumber daya Manusia dan Gemarampai; (2) Pengembangan kemitraan, peningkatan gizi masyarakat dan peningkatan kualitas hasil peternakan; serta Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, melalui kegiatan (1) Promosi pemasaran hasil gerdu taskin dan koordinasi asosiasi peternakan.
Tabel 3.11 Perkembangan Realisasi Pendapatan Peternak N0
1
Indikator Kinerja
Pendapatan peternak (Rp/kapita/th)
2013
18.046.698
2014
Peningkatan/ (Penurunan)
19.190.704
6,34%
Perkembangan realisasi pendapatan peternak dari tahun 2013-2014 menunjukkan kecenderungan semakin meningkat, yaitu sebesar 6,34%. Kegiatan yang dilakukan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan pendapatan peternak terutamanya dalam agribisnis pasca panen antara lain : 1) Dalam hal peningkatan permodalan kelompok peternak, melakukan pembinaan manajemen kelompok agar dapat memenuhi syarat penerima kredit perbankan serta memfasilitasi aksesbilitas pembiayaan oleh perbankan dengan bunga rendah kepada kelompok peternak. 2) Memfasilitasi
pemasaran
produk-produk
hasil
peternakan
olahan
dengan
mengikutsertakannya dalam pameran berskala regional dan nasional. DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 24
LAPORAN KINERJA 2014 3) Dalam usaha untuk meningkatkan pendapatan peternak sapi perah telah dilakukan langkah-langkah strategi dalam bidang persusuan, yaitu meningkatkan keinginan masyarakat Jawa Timur untuk mengkonsumsi susu segar produksi lokal melalui promosi Gerakan Minum Susu bagi anak-anak sekolah SD yang dilaksanakan setiap tahun, sehingga dapat menciptakan kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi susu segar atau pasturisasi produk lokal. Untuk meningkatkan jumlah produksi susu yang sehat dan berkualitas dilaksanakan penambahan kepemilikan ternak sapi perah per Rumah Tangga Peternak, penyediaan bantuan sapi perah impor yang berkualitas tinggi untuk revitalisasi sapi perah agar dapat meningkatkan produksi, meningkatan kepemilikan peralatan panen (milk cane, alat pemerah) dan pasca panen seperti cooling unit.
3.2. REALISASI ANGGARAN Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Nomor 914/143.P/213.2/2014 tanggal 8 September 2014, realisasi APBD dapat dirinci dengan uraian berikut. 3.2.1. Pendapatan Asli Daerah Target PAD tahun 2014 sebesar Rp. 5.180.175.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 7.143.443.889,00 sehingga capaian kinerja yang diperoleh di tahun 2014 mencapai 137,90 %. Target, realisasi dan capaian PAD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.12 . Tabel 3.12 Perolehan PAD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
NO
URAIAN
TARGET
REALISASI
1
2
3
4
BERTAMBAH / BERKURANG 5
6.460.307.560,00
1.280.132.560,00
% 6
RETRIBUSI DAERAH
5.180.175.000,00
1
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
4.319.700.000,00
5.500.001.960,00
1.180.301.960,00
2
Retribusi Tempat Penginapan/
6.237.000,00
14.465.000,00
8.228.000,00
854.238.000,00
945.840.600,00
91.602.600,00
110,72
0,00
683.136.329,00
683.136.329,00
0,00
0,00
231.805.940,00
231.805.940,00
0,00
I
124,71
127,32 231,92
Pesanggrahan/Villa 3
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
II
LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
1
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan/penyelesaian Pekerjaan
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 25
LAPORAN KINERJA 2014 2
Hasil Eksekusi Jaminan atas Pelaksanaan Pekerjaan
0,00
150.615.000,00
150.615.000,00
3
Pendapatan dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
0,00
6.513.888,00
6.513.888,00
4
Lain-Lain Pendapatan dari Pengembalian Kelebihan Belanja
0,00
291.801.501,00
291.801.501,00
0,00
5
Pendapatan Sewa Gedung dan Bangunan
0,00
2.400.000,00
2.400.000,00
0,00
5.180.175.000,00
7.143.443.889,00
7.143.443.889,00
137,9
JUMLAH
0,00
Perolehan PAD Dinas Peternakan dari tahun 2009 hingga tahun 2014 terus menunjukkan peningkatan dan melebihi target yang ditetapkan. Perkembangan capaian PAD Dinas peternakan tahun 2009-2014 dapat dilihat pada Tabel 3.13
Tabel 3.13 Perkembangan PAD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
NO.
TAHUN
TARGET (Rp)
REALISASI (Rp)
(%)
1
2
3
4
5
1
2009
1.300.000.000,00
1.470.944.901,33
113,15
2
2010
2.270.000.000,00
5.738.723.216.31
252.81
3
2011
3.795.000.000,00
6.763.953.406,16
178,23
4
2012
4.200.000.000,00
7.418.433.081,00
176,63
5
2013
4.485.000.000,00
10.278.352.940,96
229,17
6
2014
5.180.175.000,00
7.143.443.889,00
137,9
3.2.2. Belanja Daerah Belanja Daerah dianggarkan sebesar Rp. 170.192.837.500,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 155.397.204.630,00 dengan capaian kinerja sebesar 91,31%, dapat dijabarkan sebagai berikut : 1) Belanja Tidak Langsung (BTL) : dianggarkan sebesar Rp. 18.004.920.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp. 17.393.332.845,00 atau mencapai 96,60% dari yang dianggarkan. 2) Belanja
Langsung
(BL)
:
dianggarkan
sebesar
Rp.
152.187.917.500,00
dan
direalisasikan sebesar Rp. 138.003.871.785,00 atau mencapai 90,68% dari yang dianggarkan.
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Page III- 26
LAPORAN KINERJA 2014 Rekapitulasi serapan belanja APBD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2014 berdasarkan Program dan kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.14 sebagai berikut : Tabel 3.14 Realisasi Belanja APBD Dinas Petenakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Kode Program/ Uraian Anggaran setelah Realisasi (Rp) kegiatan PAPBD (Rp) 1 2 3 4 2.01.0300.01 Program Pelayanan 4.865.200.000,00 4.488.542.302,00 Administrasi Perkantoran 2.01.0300.01.099 Peningkatan 4.865.200.000,00 4.865.200.000,00 Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2.01.0300.02 Program 6.751.217.500,00 6.141.887.847,00 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.01.0300.02.099 Peningkatan Sarana 6.751.217.500,00 6.141.887.847,00 dan Prasarana Aparatur 2.01.0300.03 Program 350.000.000,00 348.596.900,00 Peningkatan Disiplin Aparatur 2.01.0300.03.099 Peningkatan Disiplin 350.000.000,00 348.596.900,00 Aparatur 2.01.0300.05 Program 250.000.000,00 178.247.500,00 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 2.01.0300.05.099 Peningkatan 250.000.000,00 178.247.500,00 Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 2.01.0300.06 Program 300.000.000,00 185.535.710,00 Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 2.01.0300.06.099 Peningkatan 300.000.000,00 185.535.710,00 Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 2.01.0300.07 Program 300.000.000,00 259.410.000,00 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 2.01.0300.07.098 Penyusunan 300.000.000,00 259.410.000,00 Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa Timur. 2.01.0300.15 Program 65.571.500.000,00 59.084.231.651,00 Peningkatan Kesejahteraan Petani DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
% 5 92,26
92,26
90,97
90,97
99,60
99,60 71,30
71,30
61,85
61,85
86,47
86,47
90,11
Page III- 27
LAPORAN KINERJA 2014 Kode Program/ Uraian kegiatan 2.01.0300.15.017 Peningkatan prestasi kelompok tani ternak, Sumber daya Manusia dan Gemarampai. 2.01.0300.15.018 Pengembangan kawasan peternakan dan perbibitan. 2.01.0300.15.019 Pengembangan kemitraan, peningkatan gizi masyarakat dan peningkatan kualitas hasil peternakan
Anggaran setelah PAPBD (Rp) 3.950.000.000,00
3.428.387.005,00 86,79
4.421.500.000,00
3.392.680.233,00 76,73
30.850.000.000,00
29.626.939.500,00 96,04
2.01.0300.15.020 Peningkatan populasi ternak (Integrasi ternak dan komoditas pertanian lainnya). 2.01.0300.15.028 Pengembangan budidaya ternak 2.01.0300.15.058 Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau 2.01.0300.15.079 Peningkatan Populasi Sapi di Madura 2.01.0300.21 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 2.01.0300.21.006 Pengumpulan, pengolahan data peternakan. 2.01.0300.21.009 Pengawasan obat hewan dan residu. 2.01.0300.21.010 Pemberdayaan Lab Keswan Type B Malang. 2.01.0300.21.011 Pemberdaya an Lab Keswan Type B Tuban 2.01.0300.21.012 Pengamatan Penyakit Hewan Menular 2.01.0300.21.013 Pengendalian dan penanggulangan penyakit Hewan Menular 2.01.0300.21.018 Pemberdayaan Rumah Sakit Hewan 2.01.0300.21.019 Pengawasan peredaran produk pangan asal hewan 2.01.0300.21.020 Pengawasan peredaran produk hewan nonpangan 2.01.0300.21.021 Pengawasan dan pengendalian kesejahteraan hewan
3.400.000.000,00
2.408.552.300,00 70,84
6.950.000.000,00
6.147.825.548,00 88,46
13.000.000.000,00
11.481.971.750,00 88,32
3.000.000.000,00
2.597.875.315,00 86,60
28.400.000.000,00
26.266.712.331,00 92,49
2.200.000.000,00
1.655.564.698,00 75,25
1.475.000.000,00
1.330.939.170,00 90,23
2.000.000.000,00
1.980.796.370,00 99,04
2.550.000.000,00
2.416.014.756,00 94,75
2.000.000.000,00
1.871.953.018,00 93,60
12.075.000.000,00
11.421.845.101,00 94,59
500.000.000,00
496.948.700,00 99,39
2.450.000.000,00
2.253.572.923,00 91,98
1.350.000.000,00
1.237.825.439,00 91,69
1.800.000.000,00
1.601.252.156,00 88,96
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Realisasi (Rp)
%
Page III- 28
LAPORAN KINERJA 2014 Kode Program/ kegiatan 2.01.0300.22
2.01.0300.22.010
2.01.0300.22.011
2.01.0300.22.012 2.01.0300.22.013 2.01.0300.22.014 2.01.0300.22.015 2.01.0300.22.016 2.01.0300.22.017 2.01.0300.22.027
2.01.0300.22.028
2.01.0300.22.029 2.01.0300.23
2.01.0300.23.014
2.01.0300.23.015
2.01.0300.25
2.01.0300.25.018
2.01.0300.25.019
Uraian Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) Pemberdayaan laboratorium dan pengembangan alsin peternakan Pemberdayaan UPT PT dan HMT Batu Pemberdayaan UPT PT dan HMT Kediri Pemberdayaan UPT PT dan HMT Jember Pemberdayaan UPT PT dan HMT Tuban Pemberdayaan UPT PT dan HMT Magetan Pemberdayaan UPT PT dan HMT Malang Pemberdayaan UPT Pembibitan dan Kesehatan Hewan Madura Sarana dan Peralatan Optimalisasi UPT-D dan Laboratorium Kesehatan Hewan Type B (DAK) Pendampingan Kegiatan (DAK) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Sinkronisasi program perencanaan dan evaluasi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Promosi pemasaran hasil gerdu taskin dan koordinasi asosiasi peternakan Program Pengembangan Agribisnis Pengembangan Kawasan Sentra Perbibitan Ternak di perdesaan Fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Anggaran setelah PAPBD (Rp) 34.700.000.000,00
Realisasi (Rp)
%
33.305.610.255,00 95,98
3.200.000.000,00
3.071.805.900,00 95,99
9.250.000.000,00
8.976.282.830,00 97,04
2.200.000.000,00
2.169.168.100,00 98,60
1.950.000.000,00
1.943.886.750,00 99,69
2.400.000.000,00
2.381.681.493,00 99,24
2.250.000.000,00
2.182.987.418,00 97,02
2.350.000.000,00
2.318.650.150,00 98,67
2.300.000.000,00
2.267.475.625,00 98,59
4.000.000.000,00
3.626.814.154,00 90,67
4.000.000.000,00
3.706.526.000,00 92,66
800.000.000,00
660.331.835,00 82,54
4.400.000.000,00
3.707.978.125,00 84,27
2.900.000.000,00
2.312.208.217,00 79,73
1.500.000.000,00
1.395.769.908,00 93,05
6.300.000.000,00
4.037.119.164,00 64,08
2.500.000.000,00
1.214.614.676,00 48,58
3.800.000.000,00
2.822.504.488,00 74,28
Page III- 29