Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Bima selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Bima melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima yang dibuat untuk memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun 2011-2015 dan Peraturan Bupati Bima Nomor 18 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2015. Tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis mendorong terwujudnya visi Kabupaten Bima yaitu : “Terwujudnya Masyarakat dan Daerah Kabupaten Bima Yang Maju, Mandiri dan Bermartabat Berdasarkan Nilai Maja Labo Dahu Yang Religius Tahap Kedua”
3.1. Upaya Perbaikan Dalam Mendukung Peningkatan Kinerja Dalam rangka pelaksanaaan penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan pemerintah Kabupaten Bima telah dilaksanakan beberapa agenda diantaranya : 1) Pelaksanaan bimbingan teknis tentang kebijakan / tindaklanjut pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dengan mengundang pembicara dari Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi). 2) Sebagai tindaklanjut dari evaluasi atas implementasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada Kabupaten Bima tahun 2014, pemerintah Kabupaten Bima telah melaksanakan Reviu atas Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), hasil kerjasama Bappeda Kabupaten Bima dengan AIPD (LPPM Universitas Brawijaya Malang). Hasil reviu berdampak pada perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bima, maka pada tanggal 7 Pebruari 2015 ditetapkan Peraturan Bupati Bima Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bima Nomor 24 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bima. 3) Monitoring dan Evaluasi Percepatan Pemberantasan Korupsi lingkup Pemerintah Kabupaten Bima, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Bima Nomor 188.45/054/03.8/2015 tentang pembentukan tim penyusunan laporan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 lingkup pemerintah Kabupaten Bima. 4) Pelaksanaan survey Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilakukan oleh unit pelayanan pada RSU Sondosia Bolo, UPT Puskesmas Sape, UPT Puskesmas Lambu, BAB III : Akuntabilitas Kinerja
35
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
5)
6)
7)
8)
UPT Puskesmas Monta, UPT Puskesmas Belo, UPT Puskesmas Woha, UPT Puskesmas Palibelo. Menindaklanjuti Peraturan Bupati Bima Nomor 21 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Bima, maka pemerintah Kabupaten Bima pada Bulan Mei 2015 mencanangkan Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN) yang ditandai dengan penyerahan sebagian kewenangan Bupati Bima kepada Camat di wilayah Kabupaten Bima. Berdasarkan Laporan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Provinsi NTB Nomor LEV-745/PW23/3/2015 tanggal 28 Desember 2015, tingkat maturitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Kabupaten Bima Tahun 2015 menunjukan tingkat maturitas berada pada level “berkembang” atau tingkat 3 (tiga) dari 6 tingkat maturitas SPIP. Pengukuran terhadap 25 fokus penilaian maturitas menghasilkan nilai maturitas SPIP sebesar “2,12” . Dengan tingkat maturitas “berkembang” maka karakteristik penyelenggaraan SPIP secara umum menunjukan bahwa pemerintah Kabupaten Bima : a. Telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua kegiatan pokok unit organisasi di Pemerintah daerah sesuai PP nomor 60 tahun 2008; b. Telah mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur atas semua kegiatan pokok unit organisasi di pemerintah daerah. c. Belum melaksanakan kebijakan dan prosedur atas semua kegiatan pokok unit organisasi dalam pemerintah daerah dan mendokumentasikannya secara konsisten. d. Belum melakukan evaluasi atas efektifitas penerapan kebijakan dan prosedur pengendalian atas semua kegiatan pokok unit organisasi dalam pemerintah daerah secara berkala. e. Belum melakukan pemantauan yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer. Pengintegrasian sistem informasi manajemen berupa : Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) keuangan dan asset daerah, Sistem Informasi Evaluasi Pembangunan Daerah (S-Teppa). Bimbingan Teknis Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah dan pendampingan implementasi aplikasi Simda berbasis akrual yang difasilitasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi NTB.
3.2. Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja Dan tata cara reviu atas laporan kinerja Instansi pemerintah.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
36
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bima Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bima Nomor 24 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bima. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : 85 s/d 100 : Sangat Berhasil 70 s/d <85 : Berhasil 55 s/d < 70 : Cukup Berhasil 0 s/d< 55 : Kurang Berhasil Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Perhitungan pencapaian indikator sasaran menggunakan asumsi : Jika semakin tinggi realisasi, menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik, atau sebaliknya realisasi makin rendah pencapaian kinerja semakin rendah/ jelek adalah:
Sedangkan apabila semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian sasaran kinerja semakin rendah/jelek, atau sebaliknya realisasi semakin rendah pencapaian kinerja semakin baik menggunakan perumusan:
3.3.
Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bima Dalam rangka mengukur peningkatan kinerja dan lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Pemerintah Kabupaten Bima telah menetapkan Peraturan Bupati Bima Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bima Nomor 24 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bima. Setelah dilakukan penetapan indikator utama maka untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, dilakukan pengukuran kinerja yaitu dengan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja utama yang telah ditetapkan.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
37
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Hasil pengukuran atas indikator Perjanjian kinerja Pemerintah Kabupaten Bima tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kinerja Kabupaten Bima Tahun 2015 No. 1 2 3
Sasaran Strategis Menurunnya jumlah penduduk miskin Meningkatnya paritas daya beli masyarakat Peningkatan PDRB Per Kapita :
Indikator Kinerja 1 2 3 4
4
5
6
Menurunnya jumlah pengangguran melalui peningkatan ketersediaan lapangan kerja alternatif bagi masyarakat Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana penunjang perekonomian
5
Meningkatnya stok pangan
9
ketersediaan
6 7 8
10
11 7
8
9
Terwujudnya peternakan integrasi Dalam mendukung program Bumi Sejuta Sapi (BSS)
12
Berkembangnya usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan
13
Meningkatnya angka melek huruf (terutama pada usia 15-24 tahun), rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni
14
15 16 17
18
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Prosentase penurunan jumlah penduduk miskin Paritas daya beli Pendapatan perkapita ADHB Pendapatan perkapita ADHK Prosentase penurunan jumlah pengangguran
Rehabilitasi Terminal Pembuatan Halte Rehabilitasi Jembatan Timbang Jumlah Stok Pangan Rumah Tangga Jumlah konsumsi pangan bergizi masyarakat Bima (Skor pola pangan harapan) Meningkatnya jumlah produksi Beras Jumlah ternak : - sapi - Kerbau - Kuda - Kambing - Unggas Jumlah usaha perikanan tangkap dan budidaya Jumlah Produksi perikanan tangkap dan budidaya Meningkatnya angka melek huruf Meningkatnya rata-rata lama sekolah Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) : - APK SD - APK SMP - APK SMA Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) : - APM SD - APM SMP - APM SMA
Target
Realisasi
Capaian (%)
16.86 %
15.42*%
109,34
Rp. 794.102
Rp. 632,083
79,60
Rp. 9.707.751,89
10.835.320,28*
111,62
Rp. 3.977.365,75
4.445.102,51*
111,76
1.38 %
4,34 %
94,47
18 Unit 18 Unit
2 unit 0
66,67 % 0
1 Unit
0
0
69.559 Ton
289.65 Ton
416,4 %
70.28 %
67.90 5
96,61 %
282.130 Ton
289.65 Ton
102,67 %
171,432 ekor 23,072 ekor 8,740 ekor 359,811 ekor 1,401,367 ekor
166.537 ekor 14.849 ekor 4.419 ekor 182.368 ekor 1,642.712 ekor
97,14 % 64,36 % 50,56 % 50,68 % 117,22 %
28.901 Orang/Keg
18,358 orang/keg
63,52 %
36.472 Ton
38,695 Ton
106,10 %
100 %
91.70 %
91,70
12 Thn
12 Thn
100
105.63 % 100 % 100 %
101,97 % 98,01 % 89,58 %
96,54 98,01 89,58
100 % 100 % 100 %
99,7 % 94,22 % 79,47 %
99,70 94,22 79,47
38
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
No. 10
11
12
13 14
15
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Tercapainya rasio ideal antara lokal/kelas dengan jumlah murid serta meratanya sebaran dan jangkauan pelayanannya
19
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan usia dini secara bertahap Meningkatnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik baik ditingkat SD, SMP, maupun ditingkat SMA
20
21
22
23
Usia harapan hidup
24
Menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan kasus gizi buruk
25
Meningkatnya angka kunjungan masyarakat ke sarana dan prasarana pelayanan kesehatan (rawat jalan di PKM dan jaringannnya) Menekan angka kematian bayi Menekan angka kematian balita Menekan angka prevalensi malnutrisi anak Menekan angka kasus gizi buruk terutama pada anak-anak Menekan setengah angka kematian ibu melahirkan Meningkatnya cakupan kelahiran yang ditolong tenaga terlatih Menekan prevalensi malaria Menekan prevalensi TBC
26
28
29
30
17
Menekan penyebaran penyakit menular dan endemis lainnya di Kabupaten Bima Meningkatnya angka cakupan air bersih, sanitasi dan penyehatan lingkungan.
31 32 33
34
18
19
Jumlah guru yang mengikuti diklat peningkatan mutu Jumlah guru yang melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi
Meningkatnya usia harapan hidup Meningkatnya aksesibilitas masyarakat ke pusat-pusat pelayanan kesehatan
27
16
Meningkatnya rasio lokal/kelas dengan jumlah murid : - SD/MI - SMP/MTs - SMA Jumlah sarana dan prasarana PAUD
Tercapainya rasio yang Ideal antara tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk Tercapainya rasio yang Ideal antara sarana pelayanan kesehatan dengan jumlah
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
35
36
Target
Realisasi
Capaian (%)
31 % 32 % 32 %
30 % 29 % 30 %
96,77 % 90,63 % 93,75 %
384 unit
527 unit
137,24 %
49.43 %
57.56 %
116,45 %
1.32 %
3.54 %
268,18 %
72.54 Thn
64,71 Thn
89,21 %
300.987 org
127,299 org
42,29 %
18 kasus
10 kasus
180 %
10 kasus
4 kasus
250 %
14.51 %
7,23 %
200,69 %
30 kasus
3 kasus
1.000 %
5 kasus
8 kasus
62,50 %
100 %
73,66 %
73,66 %
5.5 %
3,67 %
149,86 %
181 kasus
45 kasus
400,27 %
100 %
78,59 %
78,59 %
Meningkatkan akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Meningkatkan akses terhadap sumber air bersih Jumlah tenaga kesehatan
100 %
76,31 %
76,31 %
626 org
764 org
122,94 %
Jumlah sarana pelayanan kesehatan
727 unit
837 unit
115,13 %
39
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
No.
20
Sasaran Strategis penduduk Meningkatnya partisipasi masyarakat pada program Keluarga Berencana (KB)
37
38
21
22
23
24
Terciptanya tertib administrasi kependudukan
Meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan Meningkatnya kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat Meningkatnya akses untuk melaksanakan kegiatan keagamaan yang didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang memadai
39
40
41
42
43
44 25
26
27
28
29
Menurunnya kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya Meningkatnya even-even kesenian dan budaya lokal
45
Meningkatnya promosi kepariwisataan Kab. Bima
47
Meningkatnya jumlah kunjungan wisata dan lama hari menginapnya di Kab. Bima Menurunnya luas lahan kritis, perladangan liar dan ilegal logging
48
46
49
50 51 30
31
Meningkatnya jumlah dan debit sumber-sumber mata air
52
Optimalnya pemanfaatan
53
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian (%)
Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk
1.00 %
1.2 %
83.33 %
Meningkatnya Akseptor KB Aktif
7.699 PUS
7.557 PUS
98.16 %
96.92 %
61.69 %
63.65 %
38 org
24 org
63.16 %
524 org
450 org
85.88 %
1.393 unit
855 unit
61.38 %
1.03 unit
411 unit
39.90 %
191 lokasi
252 lokasi
131.94 %
0 kasus
72 kasus
-
5 keg.
18 keg.
120 %
5 keg.
11 keg.
73 %
6.308 org
17.300 org
274,25 %
61.098.84 Ha
53.336,11 Ha
87.29
0 kasus
2 kasus
-
0 kasus
2 kasus
-
41 titik M³
41 M³
100 %
11 Dok
11 Dok
100 %
Meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki dokumen kependudukan (Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran) Meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan SIAK dan NIK. Meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Bima yang menunaikan ibadah haji Meningkatnya jumlah sarana dan sarana peribadatan Meningkatnya jumlah Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) Meningkatnya jumlah majelis taklim Menurunnya jumlah kasus Pemerkosaan, Perjinahan, dan Perjudian Jumlah kegiatan kesenian dan budaya lokal Jumlah kegiatan Promosi pariwisata jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara Menurunnya Luas lahan kiritis Menurunnya kasus perladangan liar Menurunnya kasus Ilegal Logging Minimal dipertahankannya Jumlah Titik Mata Air dan Debit Mata Air Jumlah Dokumen
40
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
No.
32
33 34
35
36
37 38
Sasaran Strategis sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan Tersedianya Ruang Terbuka Hijau sebanyak 30% atau lebih dari luas kawasan Dipertahankannya kawasan peruntukan sawah abadi Tersedianya aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan Tersedianya Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan Terdapatnya batas yang jelas antara kawasan lindung dan budidaya Dipertahankannya kawasan peruntukan hutan bakau Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Indikator Kinerja
40
Tersedianya regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima Meningkatnya kualitas kinerja aparatur pemerintah Daerah
54
42
43
44
Luas Sawah Abadi
56
Tersedianya aparatur
57
58
Capaian (%)
140,79 Ha
140,79 Ha
100 %
1.262 Ha
2.780 Ha
26 org
26 org
100 %
1 Dok
0 Dok
0 %
83,189,91 Ha
83,189,91 Ha
100 %
621.22 Ha
621,72 Ha
100 %
1 unit
1 unit
100 %
6 unit
6 unit
100 %
1 Dok
0 Dok
0 %
645 org
443 org
91.76 %
15 unit
15 unit
100 %
12 unit
12 unit
100 %
1 kasus
1 kasus
100 %
WTP
Belum keluar penilaian
-
45 %
40,22 %
89.38 %
Luas kawasan hutan
Luas hutan bakau
60
Jumlah TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
62
63
65
Menurunnya kasus - kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang
66
Terlaksananya pengelolaan kuangan daerah yang efisen, efektif, transparan dan akuntabel
67
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi pembangunan daerah
68
220,29 %
Peraturan Daerah
59
Terselenggaranya pemerintahan yang akuntabel dan transparan.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Dipertahankannya Luas Ruang Terbuka Hijau
55
64
41
Realisasi
Lingkungan : Amdal, UKL-UPL dan SPPL
51
39
Target
Jumlah TPS (Tempat Pembuangan Sementara) Tersusunnya Peraturan Daerah tentang sistim penanganan bencana Terselenggarannya Diklat baik gelar maupun non gelar dalam rangka Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Tersusunnya dan terimplementasinya Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD Terbentuknya unit pengelola pengaduan masyarakat di seluruh SKPD Berkurangnya jumlah kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang Meningkatnya kapasitas birokrasi dan profesionalisme aparat dalam pengelolaan keuangan daerah Meningkatnya jumlah usulan masyarakat yang terakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
41
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
No.
Sasaran Strategis
45
Tersedianya unit pelayanan terpadu Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap per-UU
46
Indikator Kinerja 69 70
71
47
Meningkatnya ketersediaan produk hukum daerah
72 73
48
Terlaksananya percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten Bima di wilayah Woha
74
75
76
77
78
49
Meningkatnya aksesibilitas ke kawasan-kawasan strategis melalui pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur transportasi
79
80 81
50
Meningkatnya jumlah dan volume infrastruktur irigasi dalam rangka peningkatan produksi pertanian
82
83
84
85
51
Meningkatnya peran lembaga pengelolaan irigasi dalam peningkatan produksi
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
86
Pelayanan perizinan terpadu Meningkatnya frekuensi sosialisasi produk perundang-undangan Meningkatnya cakupan wilayah sosialisasi produk perundangundangan Meningkatnya jumlah Perda yang dihasilkan Menurunnya angka kriminlitas, tindak kekerasan/kejahatan Terlaksananya pemindahan Ibukota Kabupaten Bima Terlaksananya pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Terbangunnya infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Terbangunnya infrastruktur jembatan pada ibukota Kabupaten Terbangunnya infrastruktur utilitas drainase pada ibukota Kabupaten Terbangunnya pelabuhan perintis/Cargo, Pelabuhan Nusantara Terbangunnya pelabuhan tradisonal Terbangunnya jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten Terbangunannya Bendung, Bendungan, Dam, beririgasi teknis Terpelihara bangunan dan bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen Terbangunnya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Terpeliharaanya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Terbentuknya Kelembagaan petani (P3A, GP3A, dan LEPLI)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1 unit
1 unit
100 %
10 kali
8 kali
80 %
18 Kec.
8 Kec.
44.44 %
18 Buah
8 Buah
44.44 %
490 Kasus
640 kasus
1 paket
0 paket
0%
20 Ha
0 Ha
0%
11 Km
12 Km
1 Buah
0 Buah
1 Km
2 Km
1 Buah
0 Buah
0%
6 Buah
6 Buah
100 %
84 Buah
105 Buah
125 %
61 Buah
40 Buah
65.57 %
60 Unit
41 Unit
68.33 %
326.39 Km
310,08 Km
95 %
326.89 Km
260,89 Km
79.81 %
338 Buah
297 Buah
87.87 %
130,61 %
109,09 %
0%
200 %
42
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
79.139 KK
66.50 %
4 unit
100 %
Target
pertanian Meningkatnya ketersediaan 87 Terpenuhinya infrastruktur energi dan kebutuhan listrik bagi telekomunikasi dalam rangka masyarakat 119,004 KK menciptakan iklim yang sehat untuk investasi 53 Meningkatnya ketersediaan 88 Terbangunnya pasar infrastruktur pada Desa Pusat kecamatan / desa. Pertumbuhan melalui 10 unit pembangunan pasar kecamatan dan desa Sumber : Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Setda Kab. Bima, 2015 52
Tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat dilihat lebih terinci lagi pada matriks pengukuran kinerja dalam lampiran II. 3.4.
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Pada tahun 2015, jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Kabupaten Bima adalah 53 sasaran strategis dengan 88 indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari tabel 3.1 di atas, terlihat bahwa tingkat pencapaian indikator kinerja pencapaian sasaran strategis bermakna baik dan dapat dicapai sesuai target. Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja masing - masing sasaran strategis dapat diuraikan sebagai berikut : Sasaran Strategis ke-1
Menurunnya jumlah penduduk miskin
Sasaran strategis ke - 1 ini merupakan salahsatu upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian” dan juga untuk mencapai tujuan pertama yaitu : ” Peningkatan Pendapatan Masyarakat ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran menurunnya jumlah penduduk miskin dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 109,34 % dengan predikat “Sangat berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran menurunnya jumlah penduduk miskin dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke-1 Indikator Kinerja Persentase penurunan jumlah penduduk miskin * angka sementara
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
%
Tahun 2015 % Capaian Target
Realisasi
16,86
15.42*
109,34
43
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Penurunan jumlah penduduk miskin merupakan target utama setiap tahun yang ditetapkan oleh jajaran pemerintah Kabupaten Bima. Angka kemiskinan di Kabupaten Bima yang semakin menurun dari waktu ke waktu yaitu dari 19,41% pada tahun 2010 menjadi 17,66% pada tahun 2011 dan menjadi 15,42% pada tahun 2015, artinya pemerintah Kabupaten Bima dalam 5 tahun terakhir mampu menurunkan angka kemiskinan lebih dari 3 %. Hal ini sebagai gambaran semakin meningkatnya kesejahteraan penduduk di Kabupaten Bima. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Capaian indikator sasaran strategis ke - 1 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 - 2015 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Persentase penurunan jumlah penduduk miskin
%
17,66
16,22
16,08
15.13
15.42
16,86
Bila dibandingkan dengan rencana atau target RPJMD 2011 – 2015, Realisasi penurunan angka kemiskinan telah dapat tercapai pada tahun 2012 dengan capaian sebesar 16,22 % ini menunjukkan bahwa program yang selama ini digulirkan oleh pemerintah dalam rangka mencapai sasaran menurunnya penduduk miskin telah tercapai. Tren penurunan angka kemiskinan dalam kurun waktu tahun 2005 s.d 2015 terlihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.1 Tren tingkat kemiskinan di Kabupaten Bima Tahun 2005 s.d 2015 30 25
24.93
27.4
25.12 21.79 20.42
20 15
19.41
17.66 16.22 16.08 15.13 15.42
10 5 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sasaran strategis menurunnya jumlah penduduk miskin dicapai melalui program : 1) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. 2) Program Pengembangan Data dan Informasi. 3) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya. 4) Program Perkuatan dan Fasilitasi Sumber Permodalan bagi Koperasi dan UMKM. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
44
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
5) Program Pengembangan UKM. 6) Program Peningkatan Mutu SDM Pengusaha/Pengrajin UKM. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Pembentukan Tim TKPKD (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah) dengan melibatkan Dinas/Instansi lintas sektoral yang melaksanakan rapat koordinasi untuk menginvetarisir serta mengkoordinasikan permasalahan kemiskinan di kabupaten Bima 2) Prosentase jumlah buku Bima dalam angka dan IPM Kabupaten Bima diupayakan maksimal dalam target pencapaian sehingga akses data secara mudah didapatkan disamping tingkat akurasi profil Desa yang dapat dijadikan sebagai data base untuk mengetahui potensi/perkembangan desa swadaya, swakarya dan swasembada. 3) Terciptanya kelompok usaha mikro dalam rangka mewujudkan peningkatan penataan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau - pulau kecil secara berkelanjutan. 4) Terlaksananya sejumlah kegiatan pemberdayaan, bimbingan dan pelatihan kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial, eks penyandang dan penyakit sosial. 5) Adanya koordinasi terhadap penanganan upaya penanggulangan kemiskinan di setiap SKPD (banyaknya program pengentasan kemiskinan seperti PKH, PNPM MANDIRI, CSR dan KUR). Hambatan/permasalahan : 1) Tingkat pendapatan dan mata pencaharian penduduk di sektor pertanian belum mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk secara signifikan. 2) Faktor kelembagaan belum terkoordinasi dengan baik dalam menanggulangi masalah kemiskinan secara terpadu, fokus dan menyeluruh. 3) Penetapan target sasaran dan lokasi daerah penanggulangan kemiskinan yang kurang akurat. Strategi pemecahan : 1) Pemberdayaan dan pengembangan aspek sumberdaya manusia dengan penyediaan usaha ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan penyediaan infrastruktur yang memadai dan mendukung usaha ekonomi. 2) Integrasi, kemitraan dan koordinasi antar pelaku pembangunan daerah untuk menjamin sinergisitas dan keberlangsungan program penanggulangan kemiskinan. 3) Peningkatan akses terhadap pelayanan dasar.
Sasaran Strategis ke-2
Meningkatnya paritas daya beli masyarakat
Sasaran strategis ke - 2 merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian” dan juga untuk mencapai tujuan pertama: ” Peningkatan Pendapatan Masyarakat ”. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
45
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya paritas daya beli masyarakat dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 79,60 % dengan predikat “berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya paritas daya beli masyarakat dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis ke - 2 Indikator Kinerja
Parietas daya beli
Satuan
Rp
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
794,102
632,083
79,60
Tahun 2015
Data pengeluaran perkapita dapat mengungkapkan tentang pola konsumsi rumah tangga secara umum menggunakan indikator proporsi pengeluaran untuk makanan dan non makanan. Komposisi pengeluaran rumahtangga dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk, semakin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran menunjukan semakin membaik kesejahteraan masyarakat tersebut. Pengeluaran perkapita perbulan untuk Kabupaten Bima mengalami peningkatan setiap tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bima semakin baik. pada tahun 2015 pengeluaran perkapita perbulan Kabupaten Bima sebesar Rp. 632.083. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.5 Capaian indikator sasaran strategis ke - 2 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 - 2015 Indikator Kinerja
Paritas Daya Beli
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Rp
350.397
406.563
453.087
546.778
632,083
719,151
Berdasarkan tabel di atas, bahwa realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2015 tidak mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 walaupun setiap tahun realisasi yang dicapai menunjukkan angka yang positif perkembangannya, ini ditunjukan dengan proporsi pengeluaran perkapita perbulan untuk konsumsi makanan sebesar 56,35 % sedangkan untuk non makanan sebesar 43,65 %, angka ini menunjukan tahun demi tahun proporsi pengeluaran untuk makanan dan non makanan semakintipis perbedaannya. Sasaran strategis meningkatnya paritas daya beli masyarakat dicapai melalui program : 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. 2) Program Pengembangan Kemetrologian. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
46
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Peranan APBD dalam bentuk pemberian bantuan modal bergulir, bantuan ternak maupun peralatan akan mendukung peningkatan pendapatan masyarakat. 2) Upaya pengendalian harga dengan meningkatkan produksi dan penataan sarana transportasi untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat di masa-masa mendatang. Hambatan/permasalahan : 1) Masih rendahnya multiplier efect dari pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh belum tersebarnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. 2) Masih belum optimalnya pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang ada. 3) Masih terbatasnya akses UMKM untuk mendapatkan modal produktif pada lembaga perbangkan maupun lembaga keuangan lainnya. Strategi pemecahan : 1) Membuka pusat – pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tersebar di beberapa kecamatan misalnya untuk wilayah barat dipusatkan di Kecamatan Bolo, wilayah tengah di kecamatan woha (pusat ibukota kabupaten Bima ), wilayah timur di Kecamatan Sape, wilayah utara di kecamatan Wera. 2) Pemerintah daerah diharapkan lebih berperan sebagai stabilisator untuk menjaga agar perekonomian berjalan normal. 3) Pemerintah Kabupaten Bima harus membuat rencana kerja atau kebijakan-kebijakan agar alokasi sumber daya ekonomi dilaksanakan secara efisien agar sumber daya alam dapat terdistribusi secara baik dalam masyarakat. Sasaran Strategis ke-3
Peningkatan PDRB Per Kapita
Sasaran strategis ke - 3 merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian” dan juga untuk mencapai tujuan pertama: ” Peningkatan Pendapatan Masyarakat ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran peningkatan PDRB Per Kapita dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 111,69 % dengan predikat “Sangat berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran peningkatan PDRB Per Kapita dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 3 Indikator Kinerja PDRB perkapita ADHB
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Rp
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
9.707.751,89
10.835.320,28
111,62
Tahun 2015
47
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
3.977.365,75
4.445.102,51
111,76
Tahun 2015
Satuan
PDRB perkapita ADHK
Rp
Rata - rata
111,69
Pada periode 2010 – 2014 Kabupaten Bima telah mampu mengembangkan dan meningkatkan perekonomiannya. Hal ini tercermin dari peningkatan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada tahun 2011 sebesar Rp. 5,5 triliyun, tahun 2012 sebesar Rp. 6,01 triliyun, tahun 2013 sebesar Rp. 6,5 triliyun, tahun 2014 sebesar Rp. 7,3 triliyun. Berbanding lurus dengan PDRB ADHB, terjadi peningkatan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) yaitu tahun 2011 sebesar Rp. 5,4 triliyun, tahun 2012 sebesar Rp. 5,7 triliyun, tahun 2013 sebesar Rp. 6,04 triliyun, tahun 2014 sebesar Rp. 6,4 triliyun. Peningkatan yang terjadi pada PDRB ADHK membuktikan terjadi peningkatan volume produksi dan jasa di Kabupaten Bima. PDRB per kapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk Kabupaten Bima dari nilai tambah yang tercipta selama satu tahun. PDRB per kapita biasa digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat secara makro. Angka PDRB perkapita diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama. PDRB Per Kapita Kabupaten Bima terus mengalami pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2015, PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku mencapai Rp. 10.835.320,28 atau mengalami peningkatan sebesar 5,2 % dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp. 10.190.946,00 sedangkan Atas Dasar Harga Konstan PDRB perkapita Kabupaten Bima sebesar Rp. 4.445.102,51 atau terjadi pertumbuhan positif sebesar 1,96 % hal ini berarti penduduk Kabupaten Bima pada tahun 2015 rata - rata mengalami peningkatan kesejahteraan. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.7 Capaian indikator sasaran strategis ke - 3 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
PDRB perkapita ADHB PDRB perkapita ADHK
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Rp
7.780.772,34
8.712.565,00
9.889.990,00
10.190.946,00
10.835.320,28
9.707.751,89
Rp
3.686.083,99
3.897.624,00
4.100.468,00
4.307.603,00
4.445.102,51
3.977.365,75
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
48
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas, realisasi sampai dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif, pencapaian indikator PDRB perkapita ADHB dan PDRB perkapita ADHK telah melampaui target RPJMD Kabupaten Bima dan ini merupakan capaian pada tahun ke - 3 RPJMD Kabupaten Bima tahun 2011 - 2015. Namun PDRB perkapita Kabupaten Bima termasuk yang paling rendah bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Pulau Sumbawa, dengan Kabupaten Sumbawa Barat yang paling besar yaitu 72,86 juta disusul Kabupaten Sumbawa 20.91 juta, Kabupaten Dompu 19.07 juta, dan kota Bima sebesar 16,97 juta. Sasaran strategis peningkatan PDRB Per Kapita dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. 2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. 3) Program Pengembangan Usaha Perdagangan Kecil dan Menengah. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Besarnya kontribusi sektor pertanian yang mencapai rata-rata 50 %. 2) Peningkatan potensi sektor perdagangan, hotel, restauran dan jasa yang rata – rata di atas 18 % yang dimiliki oleh Kabupaten Bima. Hambatan/permasalahan : 1) Masih rendahnya investasi masyarakat, baik investasi lokal maupun nasional dan Luar Negeri (PMDN dan PMA).
1) 2) 3)
4)
Strategi pemecahan : Perbaikan dan peningkatan kualitas di bidang perizinan usaha. Peningkatan koordinasi antara kepala daerah dengan instansi pemda dalam penanganan masalah di dunia usaha. Peningkatan dukungan pemda melalui penyediaan fasilitas di dunia usaha, efektifitas forum komunikasi untuk membicarakan masalah yang terkait dunia usaha. Peningkatan kualitas infratruktur dan mempercepat perbaikan infrastruktur, terutama infratruktur jalan.
Sasaran Strategis ke-4
Sasaran strategis ke - 4 : Menurunnya jumlah pengangguran melalui peningkatan ketersediaan lapangan kerja alternatif bagi masyarakat
Sasaran strategis ke - 4 merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
49
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
penunjang perekonomian” dan juga untuk mencapai tujuan pertama: ” Peningkatan Pendapatan Masyarakat ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran menurunnya jumlah pengangguran melalui peningkatan ketersediaan lapangan kerja alternatif bagi masyarakat dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 31,80 % dengan predikat “Sangat berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran menurunnya jumlah pengangguran melalui peningkatan ketersediaan lapangan kerja alternatif bagi masyarakat dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.8 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 4 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
4,10
4,34
94,47
Tahun 2015
Satuan
Prosentase penurunan jumlah pengangguran terbuka
%
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima, dengan jumlah penduduk Kabupaten Bima pada tahun 2015 adalah sebanyak 463,419 jiwa terdapat 62,81 % merupakan penduduk Angkatan Kerja (AK) baik itu yang terlibat aktif dalam bekerja maupun sedang mencari pekerjaan, sisanya sebanyak 34,50 % adalah penduduk bukan angkatan kerja (AK) yaitu penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Proporsi tenaga kerja terbesar masih berada pada sektor pertanian yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 60.70 %, hal ini sangat mungkin terjadi karena perekonomian Kabupaten Bima sangat bertumpu pada sektor pertanian. Sektor lain yang mampu menyerap tenaga kerja adalah sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 13.34 %, sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 12,94 %. Sementara sektor yang sangat sedikit menampung tenaga kerja adalah sektor industri dan gabungan dari beberapa sektor yaitu pertambangan, penggalian, konstruksi, listrik, gas, air bersih, transportasi dan keuangan yang masing – masing hanya sebesar 4.63 % dan 7.14 %. Tabel 3.9 Capaian indikator sasaran strategis 4 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja Prosentase penurunan jumlah pengangguran terbuka
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
%
5,13
4,90
4,76
4,10
4,34
1.38
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
50
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD Tahun 2011-2015 menunjukkan angka penurunan tingkat pengangguran yang belum mencapai target. Namun tingkat pengangguran Kabupaten Bima adalah termasuk yang paling rendah bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Provinsi NTB. Statistik menunjukan bahwa tingkat penangguran di Kota Bima adalah yang paling tinggi yaitu 8,69 % Dompu 6,51 %, Lombok Timur 7,16 %, Lombok Tengah 6,37 %, dan Provinsi NTB sebesar 5,75 % Tren penurunan angka pengangguran di Kabupaten Bima ditunjukan oleh grafik berikut ini : Grafik 3.2 Penurunan angka pengangguran di Kabupaten Bima 6
Porsentase
5 4 3 2 1 0 TPT
2010
2011
2012
2013
2014
2015
3.14
5.13
4.9
4.76
4.72
4.34
Sasaran strategis menurunnya jumlah pengangguran melalui peningkatan ketersediaan lapangan kerja alternatif bagi masyarakat dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. 2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja. 3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Adanya unit pelaksana teknis (UPT) Loka Latihan Kerja Kabupaten Bima. 2) Adanya pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima. 3) Sektor pertanian yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 60,70 % dari seluruh angkatan kerja. Hambatan/permasalahan : 1) Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja. 2) Struktur lapangan kerja tidak seimbang. Strategi pemecahan : 1) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang ada (Kelautan dan perikanan, pertambangan dan pariwisata). 2) Penyediaan sarana dan prasarana perindustrian dan perdagangan. 3) Upaya peningkatan investasi masyarakat dalam pembangunan.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
51
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana penunjang perekonomian
Sasaran Strategis ke-5
Sasaran strategis ke - 5 merupakan upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian” dan juga untuk mencapai tujuan pertama: ” Peningkatan Pendapatan Masyarakat ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya jumlah sarana dan prasarana penunjang perekonomian dengan 3 (tiga) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 66,67 % dengan predikat “Cukup berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya jumlah sarana dan prasarana penunjang perekonomian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.10 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 5 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Tahun 2015
Satuan
Rehabilitasi Terminal
Unit
3
2
66,67 %
Pembuatan Halte
Unit
4
0
0
Rehabilitasi Jembatan Timbang
Unit
1
0
0
Pada tahun 2013, rehabilitasi terminal dilakukan pada 3 (tiga) lokasi Kecamatan yaitu Kecamatan Tente, Bolo dan Wera. Rehabilitasi jembatan timbang telah dilakukan untuk 1 (satu) wilayah yaitu Kecamatan Madapangga sedangkan rehabilitasi halte dilakukan pada 6 (enam) titik di 3 (tiga) wilayah Kecamatan. Pada tahun 2014, rehabilitasi terminal dilaksanakan pada 2 (dua) Kecamatan yaitu Tente dan Sape, namun kegiatan ini diselesaikan pada tahun 2015 termasuk melengkapi fasilitas terminal diantaranya MCK dan Mushola. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.11 Capaian indikator sasaran strategis ke-5 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Rehabilitasi Terminal Pembuatan Halte Rehabilitasi Jembatan Timbang
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Unit
2
2
3
1
2
18
Unit
1
0
4
4
0
18
Unit
0
0
1
0
0
1
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
52
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD belum menunjukkan angka yang mencapai target. Indikator kinerja rehabilitasi terminal dan halte secara akumulasi sudah dilakukan rehabilitasi terminal dan halter sebanyak 10 unit dan 9 Halte dari target sebanyak masing – masing 18 unit. Akan tetapi untuk indikator rehabilitas jembatan timbang sudah mencapai 100 % pada tahun 2013 lalu. Sasaran strategis meningkatnya jumlah sarana dan prasarana penunjang perekonomian dicapai melalui program : 1) Program Pengembangan Infrastruktur Perhubungan, Energi dan Komunikasi. 2) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan. 3) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalulintas. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Terbangunnya sarana dan prasarana perhubungan darat yang merupakan prioritas pembangunan Kabupaten Bima. 2) Upaya peningkatan pendapatan riil masyarakat sehingga target pembangunan dan rehabilitasi jembatan timbang menjadi prioritas utama yang harus dicapai. Hambatan/permasalahan : 1) Kurangnya anggaran yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan pembangunan terminal dan halte baru. 2) Penetapan target yang terlalu tinggi untuk indikator kinerja. Strategi pemecahan : 1) Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Bima menyusun rencana kerja yang berorientasi kinerja dan disesuaikan dengan target yang sesuai dengan anggaran. 2) Dinas Perhubungan dan kominfo harus melakukan reviu penetapan tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang hendak dicapai.
Tujuan pertama : Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Katagori Capaian Kinerja Sasaran
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 20112015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi pertama Kabupaten Bima pada RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 adalah 5 (lima) sasaran strategis dengan 8 (delapan) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 5 (lima) sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 8 (delapan), pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Jumlah Sasaran Strategis 3 1 1 0 5 53
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran strategis ke - 6 : Tersedianya stok pangan masyarakat dan daerah setiap dibutuhkan
Sasaran Strategis ke-6
Sasaran strategis ke - 6 merupakan upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan ” dan juga untuk mencapai tujuan kedua : ” Peningkatan Ketahanan Pangan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran tersedianya stok pangan masyarakat dan daerah setiap dibutuhkan, dengan 3 (tiga) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 205,23 % dengan predikat “Sangat berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran kinerja sasaran tersedianya stok pangan masyarakat dan daerah setiap dibutuhkan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.12 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 6 Indikator Kinerja
Jumlah stok pangan rumah tangga Jumlah konsumsi pangan masyarakat Bima (Skor pola harapan )
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Ton
69.559
289.65
416,4 %
%
70.28
67.90
96,61 %
Ton
282.130
289.65
102,67 %
Satuan
bergizi pangan
Meningkatnya jumlah produksi Beras Rata - rata
Tahun 2015
205,23 %
1. Jumlah stok pangan rumah tangga Target SPM untuk penguatan cadangan pangan adalah adanya cadangan pangan pemerintah sebanyaik 100 ton setara beras. Selama tahun 2011 – hingga akhir 2015 stock pangan masyarakat tetap ada dan bisa dikonsumsi hingga 13 bulan pada tahun berikutnya. Kondisi per-Desember 2015 selain cadangan pangan pemerintah yang ada di Dolog, terdapat cadangan pangan dilumbung pangan masyarakat setara beras sebesar 289,65 ton,sehingga capaian untuk indikator ini sudah melewati target. 2. Jumlah konsumsi pangan bergizi masyarakat Bima (Skor pola pangan harapan ) Data untuk indikator Pola Pangan Harapan diperoleh dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilaksanakan oleh BPS. Target untuk skor PPH adalah 90 persen. Sejak tahun 2011 capaian Skor Pola Pangan Harapan Kabupaten Bima selalu naik walaupun belum dapat memenuhi target. Tahun ini baru mencapai 67,90 % dengan ratarata konsumsi energi sebesar 1900,31 kkal/kap/hr dan rata-rata konsumsi protein sebesar 54,22 gram/kap/hari, ini masih sangat jauh dari standar nasional konsumsi energi sebesar 2000 kkal/kap/hr dan tingkat konsumsi protein sebesar 52 gram/kap/hari. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
54
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
3. Meningkatnya jumlah produksi Beras Hasil evaluasi untuk capaian indikator kinerja jumlah produksi beras didapatkan bahwa luas panen Padi tahun 2014 sebesar 70.347 ha dengan produksi padi mencapai 289.65 ton GKG (Gabah Kering Giling) menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 383.649 ton. Adanya penurunan jumlah produksi padi karena tidak bertambahnya luas tanam seperti pada tahun 2013 sebesar 74.568 ha. Hal ini disebabkan oleh Lahan BBU Naru Sape telah digunakan sebagai lokasi Rumah Sakit Sape, dan Pemerintah Kabupaten Bima telah memberikan lahan pengganti dengan luas yang sama (3 Ha) dan berlokasi di Desa Naru Kecamatan Sape , tetapi lahan dimaksud tidak dapat dikelola secara maksimal disebabkan adanya pihak yang mengklaim sebagai pemilik lahan yang menjadi penghambat petugas. Solusinya adalah penyelesaiaan melalui jalur hukum. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.13 Capaian indikator sasaran strategis ke - 6 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah stok pangan rumah tangga Jumlah konsumsi pangan bergizi masyarakat Bima (Skor pola pangan harapan ) Meningkatnya jumlah produksi Beras
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Ton
72,153
72,150
505.264
553.148
289.650
70,282
%
57,88
63,4
68,07
67
67,90
83,36
Unit
Ton
102,81
118,51
383,649
289.650
282,13
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima menunjukkan pencapaian indikator jumlah stok pangan rumah tangga terbesar dicapai pada tahun 2014 yaitu 553.148 ton dan menurun menjadi 289.650 Ton pada tahun 2015, walaupun angkanya masih melebihi target. Sedangkan untuk indikator meningkatnya jumlah produksi Beras paling besar dicapai pada tahun 2014 yaitu sebesar 383.649 Ton dan turun lagi pada tahun 2015 menjadi 289.650 ton. Untuk indikator jumlah konsumsi pangan bergizi masyarakat Bima (Skor pola pangan harapan ) dicapai angka 67,90 %, belum mencapai target yaitu sebesar 83,36 %. Hasil analisis yang dilakukan terlihat bahwa gap konsumsi pangan hewani, buah dan sayur serta kelompok kacang-kacangan masih tinggi, sehingga perlu dipacu agar konsumsi sumber pangan tersebut meningkat. Sasaran strategis tersedianya stok pangan masyarakat dan daerah setiap dibutuhkan dicapai melalui program : 1) Program peningkatan ketahanan pangan. 2) Program Peningkatan kesejahteraan petani. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
55
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
3) 4) 5) 6) 7)
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Lapangan.
Program peningkatan sarana prasarana penyuluhan. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian. Program Peningkatan Produksi Pertanian.
Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Dukungan terhadap penguatan cadangan pangan diperoleh dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan fisik lumbung pangan masyarakat, serta anggaran ABPD I untuk pengisian lumbung pangan masyarakat.
2) 3) 4)
Pelaksanaan kegiatan peningkatan ketahanan pangan mampu menjamin stok pangan yang mencukupi kebutuhan pasar dan masyarakat Kabupaten Bima. Adanya kegiatan promosi atas hasil produksi pertanian unggulan daerah (PEDA, PENAS dan HPS). Potensi lahan untuk tanaman pangan dan hortikultura mencapai 120.848 Ha terdiri atas lahan sawah dengan luas mencapai 34.445 ha dan lahan bukan sawah dengan luas mencapai 86.403 ha, dengan komoditas potensial yang dapat dikembangkan antara lain jagung, kacang tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya (garoso), mangga, pisang, pepaya, sawo, dan nangka. Hambatan/permasalahan :
1) Salah satu tradisi masyarakat petani di Bima adalah menyimpan padi untuk
cadangan musim paceklik di lumbung-lumbung tradisional (jompa dan Lengge). Namun tradisi ini mulai ditinggalkan seiring tidak adanya peremajaan lumbung tradisional. 2) Rendahnya capaian Pola Pangan Harapan juga menunjukkan bahwa pola keberagaman konsumsi pangan masyarakat Bima masih sangat rendah sehingga belum mencapai nilai Pola Pangan Harapan ideal yaitu 100. PPH erat kaitannya dengan status gizi masyarakat, hal ini mengingat bahwa status gizi masyarakat Kabupaten Bima paling dipengaruhi oleh pola asuh dan pola konsumsi. Oleh karena itu tantangan kedepan adalah bagaimana mengadvokasi masyarakat terutama ibu rumah tangga untuk dapat memperbaiki pola konsumsi rumah tangga. 1) 2) 3) 4) 5)
Strategi pemecahan : Melalui anggaran DAK dibangun lumbung pangan masyarakat secara modern dan dikelola secara kelompok. Perlu adanya peningkatan mutu pangan baik segar maupun olahan yang beredar di masyarakat. Pengembangan jejaring keamanan pangan. Meningkatkan pengetahuan petani, kelompok tani dan pedagang dalam penanganan mutu pangan di masyarakat. Adanya hasil pertanian yang bersertifikat dan berlabel.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
56
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran Strategis ke-7
Terwujudnya peternakan integrasi dalam mendukung program Bumi Sejuta Sapi (BSS)
Sasaran strategis ke - 7 merupakan upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan ” dan juga untuk mencapai tujuan kedua : ” Peningkatan Ketahanan Pangan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran terwujudnya peternakan integrasi dalam mendukung program Bumi Sejuta Sapi (BSS) dengan 5 (lima) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 75,99 % dengan predikat “Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran kinerja sasaran terwujudnya peternakan integrasi dalam mendukung program Bumi Sejuta Sapi (BSS) dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.14 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 7 Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Tahun 2015
Jumlah ternak :
Sapi
Ekor
171.432
166.537
97,14 %
Kerbau
Ekor
23.072
14.849
64,36 %
Kuda
Ekor
8.740
4.419
50,56 %
Kambing
Ekor
359.811
182.368
50,68 %
Unggas
Ekor
1.401.367
1,642.712
117,22 %
Rata - rata
75,99 %
Pada tahun 2015, Dinas Peternakan Kabupaten Bima telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya adalah pemberian bantuan ternak sebanyak 443 ekor sapi kepada 31 kelompok, 28 ekor kuda untuk 2 kelompok, 344 ekor kambing kepada 17 kelompok, 4.500 ekor broiler kepada 3 kelompok dan 1.500 ekor ayam pejantan super kepada 1 kelompok. Dengan demikian sampai dengan tahun 2015 jumlah ternak pemerintah yang telah diberikan kepada kelompok ternak sebanyak 3.283 ekor sapi, 7.715 ekor kambing dan 1.750 ekor ayam buras dan 6.099 ekor entok, 4.500 ekor broiler serta 1.500 ekor ayam pejantan super. Pemberian bantuan ternak kepada masyarakat ini dilakukan dengan pola bergulir (revolving) dimana setiap anggota kelompok wajib mengembalikan pokok induk yang diterima sampai dengan 3 tahun, hal ini dimaksudkan agar anggota kelompok dapat mempertanggungjawabkan kelangsungan dan keberhasilan pemeliharaan ternaknya sehingga dengan sendirinya mereka dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
57
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.15 Capaian indikator sasaran strategis ke - 7 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah ternak : Sapi Kerbau Kuda Kambing Unggas
Satuan
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
117.842 22.004 6.234 255.967 517.896
148,089 23,072 8,483 270,332 810,976
150.927 17.296 5.841 158.883 150.927
166.094 14.849 4.391 182.024 1,636.712
166.537 14.849 4.419 182.368 1,642.712
99.496 23.072 8.740 359.811 1.401.367
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa capaian sasaran pada tahun 2015 secara akumulatif masih berkembang positif mencapai sasaran yang ditargetkan yang berarti bahwa capaian tersebut dapat dikatagorikan memuaskan, kecuali terhadap indikator ternak kerbau, kuda dan kambing tidak mencapai target di tahun ke-lima RPJMD Kabupaten Bima. Keberhasilan pencapaian indikator jumlah ternak sapi karena komoditi sapi merupakan salah satu komoditi ternak unggulan Kabupaten Bima. Dengan dukungan lahan yang potensial untuk pengembangan ternak mencapai 198.523 Ha atau sekitar 45,23% dari luas wilayah Kabupaten Bima, dengan daya tampung sebanyak 452.497 animal unit. Akan tetapi jumlah ternak yang ada pada saat ini baru mencapai 204.073 animal unit atau sebesar 54% dari daya tampung lahan. Dengan daya tampung yang masih besar maka prospek untuk pengembangan ternak khusus untuk sapi di Kabupaten Bima cukup menjanjikan. Saat ini permintaan pasar untuk sapi, baik pasar nasional maupun internasional belum mampu dipenuhi oleh peternak dari Kabupaten Bima maupun Provinsi Nusa Tenggara Barat. Disamping itu, belum adanya industri pengolahan juga membuka peluang bagi investor untuk mendirikan pabrik pengolahan hasil peternakan. Sasaran strategis terwujudnya peternakan integrasi dalam mendukung program Bumi Sejuta Sapi (BSS)dicapai melalui program : 1) Program pengembangan agribisnis peternakan. 2) Peningkatan kualitas sumber daya manusia peternakan. 3) Program peningkatan sarana dan prasarana peternakan. 4) Peningkatan kesehatan hewan dan masyarakat veteriner. 5) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan. 6) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Pelaksaan Redistribusi Ternak Pemerintah berjalan sesuai target yang diharapkan Satuan Kerja (Satker) Dinas Peternakan Kabupaten Bima dalam pemerataan kepemilikan ternak dan kesempatan berusaha sehingga pendapatan dan kesejahteraan masyarakat meningkat. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
58
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
2)
3)
1)
2) 3) 4)
5)
1)
2) 3) 4)
Pelaksanaan Intensifikasi Ternak melalui Inseminasi Buatan (IB)/GSB berjalan dengan baik meski realisasi anggaran lebih kecil dari target yang diharapkan. Akan tetapi, pelaksanaan kegiatannya berjalan sesuai dengan target yang diharapkan Satker Dinas Peternakan Kabupaten Bima. Pelaksanaan Pengawasan dan Penertiban Lalu Lintas Ternak dari dan ke Kabupaten Bima berjalan dengan baik dalam rangka mengendalikan pengeluaran ternak sesuai ijin dan prosedur yang diterapkan Pemerintah. Hambatan/permasalahan : Belum maksimalnya teknik penanganan penyakit ternak dan budidaya pakan ternak untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna menciptakan iklim peternakan yang baik. Rendahnya produksi dan produkstivitas ternak sehingga belum mampu memenuhi permintaan pasar. Rendahnya produksi dan kualitas pakan ternak sehingga belum mampu menjamin ketersediaan pakan sepanjang tahun. Sistem dan usaha agribisnis berbasis peternakan masih sangat terbatas, terutama sub sistem hulu, yaitu penyediaan pakan ternak, vaksin dan obat-obatan serta bibit ternak unggas yang berkualitas, sangat tergantung dari luar daerah. Pada sub sistem hilir pengelolaan hasil ternak terbatas dan bentuk produk yang diantarpulaukan masih terbatas pada ternak hidup. Beberapa jenis penyakit hewan menular yang berpengaruh pada produksi, produktivitas, dan reproduksi belum dapat diatasi secara optimal. Strategi pemecahan : Peningkatan Populasi dan Produktivitas ternak melalui perbaikan mutu bibit, pakan, konservasi lahan, pelayanan kesehatan hewan, penyebaran dan pengembangan ternak potong, bibit, dll. Pengembangan Komoditas peternakan berdasarkan karakteristik Wilayah dan keunggulan komparatif. Peningkatan kualitas sumber daya birokrasi peternakan dan sumber daya pelaku agribisnis. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang pada setiap wilayah peternakan di Kabupaten Bima sehingga mampu mendukung kinerja aparat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sasaran Strategis ke-8
Berkembangnya usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan
Sasaran strategis ke - 8 merupakan upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan ” dan juga untuk mencapai tujuan kedua : ” Peningkatan Ketahanan Pangan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis berkembangnya usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan dengan 2 (dua) indikator kinerja
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
59
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 84,80 % dengan predikat “Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran kinerja sasaran strategis berkembangnya usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.16 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 8 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Orang Keg (OK)
28.901
18,358
63,52 %
Ton
36,472
38,695
106,10 %
Satuan
Jumlah usaha perikanan tangkap dan budidaya Jumlah Produksi perikanan tangkap dan budidaya
Tahun 2015
Rata - rata
84,80 %
1. Jumlah usaha Perikan Tangkap dan Budidaya Tahun ini jumlah usaha perikanan tangkap dan budidaya adalah sebesar 18.358 orang per kegiatan atau 63,52 % dari target sebesar 28.901 orang per kegiatan. Jumlah ini masih kurang mengingat potensi produksi perikanan laut adalah sebesar 216.741 ton, tambak sebesar 40.236 ton dan ikan air tawar 1.413 ton yang tersebar di 18 Kecamatan. Seharusnya dengan potensi perikanan tangkap dan budidaya yang besar ini dapat diberdayakan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan petani tambak. Namun sumberdaya masyarakat pesisir/pembudidaya yang kurang terutama dalam pemahaman untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat. 2. Jumlah produksi perikanan tangkap dan budidaya Data produksi perikanan menurut sub sektor budidaya tambak adalah sebesar 8.764 ton dan budidaya kolam sebesar 366 ton dengan jumlah total produksi untuk perikanan budidaya adalah 9.131 ton/tahun, sedangkan jumlah produksi perikanan tangkap yaitu 29.564 ton sehingga tercatat jumlah keseluruhan produksi perikanan tangkap dan budidaya adalah mencapai 38,695 ton/tahun atau 106 % dari target tahun 2015 yaitu sebesar 36.472 ton/tahun. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.17 Capaian indikator sasaran strategis ke - 8 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah usaha perikanan tangkap dan budidaya Jumlah Produksi perikanan tangkap dan budidaya
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Orang Keg (OK)
24.718
18,805
18.805
18,805
18,358
28.901
Ton
29,564
29,564
29.460
29,564
38,695
36,472
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
60
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima menunjukkan bahwa pencapaian indikator kinerja jumlah usaha perikanan tangkap dan budidaya mengalami penurunan dibanding tahun – tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah produksi perikanan tangkap dan budidaya mengalami kenaikan yang signifikan dan melebih target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 - 2015. Sasaran strategis berkembangnya usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan dicapai melalui program : 1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. 2) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan. 3) Program pengembangan perikanan tangkap. 4) Program peningkatan dan pengembangan produksi pengolahan dan mutu hasil perikanan. 5) Program pengembangan infrasruktur dan sumber daya perikanan. 6) Program peningkatan pelayanan data statistik perikanan. 7) Program pembinaan teknis masyarakat perikanan. 8) Program konservasi sumberdaya perikanan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Meningkatnya animo masyarakat untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan kelompok yang dimaksudkan untuk memacu nelayan, pembudidaya dan pengolah dapat menumbuhkan inovasi - inovasi baru dalam bidang usahanya sehingga dapat meningkatkan produksi. 2) Meningkatnya animo masyarakat untuk melakukan kegiatan dari sektor perikanan baik budidaya, tangkap serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. 3) Keberadaan penyuluh sebagai tenaga tekhnis di lapangan dalam mendukung kebutuhan informasi terkait data - data propil wilayah kecamatan maupun desa binaan. Hambatan/permasalahan : 1) Luas wilayah perairan yang besar akan tetapi tidak di imbangi dengan sarana yang memadai. 2) Masih minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga eksosistem perairan 3) Masih minimnya sarana dan prasarana dalam mendukung operasional penyuluh di tiap - tiap kecamatan se - Kabupaten Bima 4) Masih kurangnya tenaga survey dan pendataan bidang statistik perikanan tangkap, budidaya, kawasan pesisir dan pulau – pulau kecil serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang tidak sebanding dengan luas wilayah geografis Kab. Bima. Strategi pemecahan : 1) Sosilisasi hukum dan ekologi tentang dampak dan bahaya penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan atau ekosistem perairan. 2) Peningkatan sarana dan prasarana perikanan dan penambahan jumlah tenaga pendamping/penyuluh. 3) Peningkatan pembinaan dan pelatihan pada pelaku usaha perikanan. 4) Peningkatan kegiatan pelatihan kepada masyarakat nelayan/pembudidaya. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
61
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
5) adanya peningkatan jumlah personil yang terlibat dalam pendataan dan survey potensi perikanan yang dibarengi peningkatan honor dan biaya operasional serta tersedianya format yang lebih simpel agar masyarakat lebih mudah untuk memahami daftar pertanyaan dan informasi.
Katagori Capaian Kinerja Sasaran
Tujuan kedua : Peningkatan Ketahanan Pangan
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 20112015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi kedua adalah 3 (tiga) sasaran strategis dengan 9 (sembilan) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 3 (tiga) sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 9 (sembilan), pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
Sasaran Strategis ke-9
Jumlah Sasaran Strategis 1 2 O 0 3
Meningkatnya angka melek huruf (terutama pada usia 15-24 tahun), rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni
Sasaran strategis ke - 9 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya angka melek huruf (terutama pada usia 15-24 tahun), rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni dengan 9 (sembilan) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 93,65 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran kinerja meningkatnya angka melek huruf (terutama pada usia 15-24 tahun), rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni dilihat dalam tabel dibawah ini :
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
62
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.18 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 9
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
%
100
91.70
91,70
Tahun
12
12
100
- APK SD
%
105,63
101,97
96,54
- APK SMP
%
100
98,01
98,01
- APK SMA
%
100
89,58
89,58
- APK SD
%
100
99,7
99,70
- APK SMP
%
100
94,22
94,22
- APK SMA
%
100
79,47
79,47
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Satuan
Meningkatnya angka melek huruf Meningkatnya rata-rata lama sekolah Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) :
Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) :
Rata - rata
93,65 %
1. Meningkatnya angka melek huruf Indikator yang digunakan untuk melihat kualitas sumber daya manusia terkait pendidikan adalah Angka Melek Huruf (AMH). Di Kabupaten Bima AMH terus meningkat dari waktu ke waktu dari 86,23 % pada tahun 2010 menjadi 86,88% pada tahun 2013. Dengan dukungan program wajib belajar 12 tahun serta keaksaraan fungsional, angka melek huruf di Kabupaten Bima menjadi 91,40 % pada tahun 2015. Grafik perkembangan AMH yang dicapai oleh pemerintah Kabupaten Bima dapat dilihat sebagai berikut : Grafik 3.3 Perkembangan Angka Melek Huruf (%) Tahun 2011 s.d 2015 94
Porsentase
92 90 88 86 84 82 AMH
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
2015
85.86
86.23
87.02
86.88
87.44
91.7
63
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
2. Meningkatnya rata – rata lama sekolah Untuk indikator kinerja ke 2 yaitu meningkatnya rata-rata lama sekolah, capaian kinerjanya hanya sebesar 69,56 % walaupun angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bima meningkat dari tahun ke tahun. Dari sebesar 7,26 tahun pada tahun 2010 menjadi 7,60 tahun pada tahun 2013. Dengan dukungan program wajib belajar 12 tahun serta keaksaraan fungsional, diperkirakan meningkat angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bima menjadi 12 tahun pada tahun 2015. Grafik perkembangan angka rata- rata lama sekolah yang dicapai oleh pemerintah Kabupaten Bima tahun 2015 ada di bawah tabel berikut : Grafik 3.4 Perkembangan angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 14 12
Tahun
10 8 6 4 2 0 Rata - rata lama sekolah
2011
2012
2013
2014
2015
7.38
7.59
7.6
7.7
12
3. Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Untuk indikator kinerja ke 3 yaitu Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK), capaian kinerjanya pada masing-masing jenjang pendidikan adalah sebagai berikut : Capaian APK SD/MI pada tahun 2015 sebesar 101,97 % dari 61.673 siswa sekolah SD/MI, APK SMP/MTs sebesar 98,01 % dari jumlah siswa SMP/MTs sebanyak 26.083 siswa, APK SMA sebesar 89,58 % dari jumlah SMA sebanyak 21.158 siswa. 4. Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) Terhadap indikator kinerja ke 4 yaitu Angka Partisipasi Murni (APM), Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) diperoleh dari perbandingan jumlah siswa usia sekolah dibagi dengan jumlah penduduk anak usia sekolah. APM SD/MI pada tahun 2015 sebesar 99,7 %, APM SMP/MTs sebesar 94,22 % dan APM SMA sebesar 79,47 % . APM tertinggi terdapat di tingkat SD dan terendah di tingkat SM. Tingginya APM SD di Kabupaten Bima ini di sebabkan ada orang tua siswa yang lebih awal memasukkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan dari pada usia seharusnya. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini :
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
64
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.19 Capaian indikator sasaran strategis ke - 9 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya angka melek huruf Meningkatnya rata-rata lama sekolah Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) : - APK SD - APK SMP - APK SMA Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) : - APM SD - APM SMP - APM SMA
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
%
87.70
88.66
87.17
87,44
91.70
100
Tahun
7.26
7.27
7.3
7,7
12
12
% % %
99.44 88.89
99.80 90.15 84.36
106.92 98.13 86.5
109,1 97,42 85,18
101,97 98,01 89,58
100 100 100
% % %
98.84 91.32
99.32 92.34 76,67
99.53 95.04 76.67
96,67 94,13 78,65
99,7 94,22 79,47
100 100 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima menunjukkan bahwa pencapaian indikator kinerja Meningkatnya angka melek huruf, Meningkatnya rata-rata lama sekolah dan Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah (baik APK atau APM) mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibanding tahun – tahun sebelumnya. Sasaran strategis meningkatnya angka melek huruf (terutama pada usia 15-24 tahun), rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni dicapai melalui program : 1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Negeri/Swasta. 2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 3) Program Pendidikan Menengah. 4) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Adanya program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun negeri/swasta 2) Gerakan nasional percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan pemberantasan buta aksara yang ditindaklanjuti dengan berbagai program dan kegiatan di Dinas Pendidikan, pemuda dan olahraga Kabupaten Bima. Hambatan/permasalahan : 1) Layanan pendidikan yang jauh juga menjadi faktor seseorang menjadi buta aksara, contohnya saja di daerah pedalaman atau daerah terpencil sangat jauh ke sekolah BAB III : Akuntabilitas Kinerja
65
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
2) 3)
1)
2) 3)
dasar sekalipun, apalagi ke sekolah lanjutan. Mereka yang di daerah terpencil harus berangkat pagi-pagi sekali atau jam lima pagi karena jarak rumahnya dengan sekolah sangat jauh. Keterbatasan kemampuan peserta didik berbahasa Indonesia sehingga proses pembelajaran terhambat. Kurangnya sosialisasi program pendidikan keaksaraan kepada masyarakat luas, terutama pada masyarakat pedesaan agar jumlah penduduk buta aksara menurun melalui berbagai media. Strategi pemecahan : Pemerintah Daerah Kabupaten Bima harus mempunyai niat yang baik, sungguhsungguh dan serius untuk memberantas buta aksara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Perlunya keterlibatan berbagai pihak dalam upaya percepatan pemberantasan buta aksara. Sosialisasi program pendidikan keaksaraan kepada masyarakat luas, terutama pada masyarakat pedesaan agar jumlah penduduk buta aksara menurun melalui berbagai media.
Sasaran Strategis ke-10
Tercapainya rasio ideal antara lokal/kelas dengan jumlah murid serta meratanya sebaran dan jangkauan pelayanannya
Sasaran strategis ke - 10 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis tercapainya rasio ideal antara lokal/kelas dengan jumlah murid serta meratanya sebaran dan jangkauan pelayanannya dengan 3 (tiga) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 93,71 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis tercapainya rasio ideal antara lokal/kelas dengan jumlah murid serta meratanya sebaran dan jangkauan pelayanannya dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.20 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 10 Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
31
30
96,77
Tahun 2015
Meningkatnya rasio lokal/kelas dengan jumlah murid : - SD
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
%
66
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Tahun 2015
- SMP
%
32
29
90,63
- SMA
%
32
30
93,75
Rata - rata
93,71 %
Pada tahun 2012 untuk jenjang pendidikan SD/ MI, jumlah sekolah sebanyak 411 unit dengan jumlah ruang kelas sebanyak 2.466 lokal dengan rasio ketersediaan sekolah dengan penduduk usia sekolah 1 lokal ruang kelas untuk 26 siswa. Seiring dengan adanya penambahan Unit Sekolah Baru (UBS) dan penambahan lokal/kelas pada setiap tahun, pada tahun 2015 jumlah sekolah sebanyak 408 unit dan jumlah ruang kelas sebanyak 2.472 lokal dengan rasio 1 lokal ruang kelas untuk 30 siswa atau 96,77 %. Pada jenjang pendidikan SMP/ MTs, tahun 2012 jumlah sekolah sebanyak 115 unit dengan jumlah ruang kelas sebanyak 880 lokal dapat menampung rata- rata 39 siswa/lokal, sedangkan pada tahun 2015, dengan adanya penambahan unit sekolah sehingga jumlah sekolah menjadi 117 unit dengan jumlah ruang kelas sebanyak 902 lokal ruang kelas dan rasio 29 siswa/lokal. namun bila dibandingkan dengan jumlah penduduk usia sekolah, maka pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan sederajat sudah dapat mengakomodir sekitar 90,631%. Hal ini memperlihatkan bahwa rasio antara ketersediaan sekolah dengan penduduk usia sekolah di kabupaten Bima sudah memenuhi baik untuk SD/ MI maupun untuk jenjang SMP/ MTs. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.21 Capaian indikator sasaran strategis ke - 10 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya rasio lokal/kelas dengan jumlah murid : - SD - SMP - SMA
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
% % %
27 30 25
26 39 40
39 28 29
40 31 30
30 29 30
65 31 32
Dari di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima menunjukkan rata – rata pencapaian indikator dengan hasil yang cukup memuaskan. Tahun 2014 adalah capaian yang sangat baik walau belum mencapai target yang diharapkan.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
67
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran strategis tercapainya rasio ideal antara lokal/kelas dengan jumlah murid serta meratanya sebaran dan jangkauan pelayanannya dicapai melalui program : 1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Negeri/Swasta 2) Program Pendidikan Menengah Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Penyusunan kurikulum yang berbasis dan disesuaikan dengan tingkat dan jenis sekolah. 2) Kompetensi guru yang berpengaruh terhadap aktifitas kelas. Hambatan/permasalahan : 1) Jumlah peserta didik di dalam kelas yang sangat banyak. 2) Besar atau kecilnya suatu ruangan kelas yang tidak sebanding dengan jumlah siswa. 3) Keterbatasan alat penunjang mata. Strategi pemecahan : 1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga harus menghitung rasio ruang kelas dan rombongan belajar dan diterapkan sesuai dengan karakteristik wilayah. 2) Penyusunan rencana pembangunan dan atau rehabilitasi fisik sarana dan prasarana sekolah yang ideal.
Tersedianya sarana dan prasarana Pendidikan usia dini secara bertahap
Sasaran Strategis ke-11
Sasaran strategis ke - 11 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis tersedianya sarana dan prasarana pendidikan usia dini secara bertahap dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 137,24 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis tersedianya sarana dan prasarana pendidikan usia dini secara bertahap dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.22 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 11 Indikator Kinerja
Jumlah sarana dan prasarana PAUD
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Unit
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
384
527
137,24 %
Tahun 2015
68
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Komitmen pemerintah Kabupaten Bima untuk menjadikan Kabupaten Bima sebagai daerah percontohan pengelolaan PAUD terbaik nasional terus dilakukan. Berbagai langkah telah dan akan ditempuh diantaranya penerbitan dan penguatan legalitas dan kapasitas lembaga penyelenggara PAUD serta peningkatan sarana dan prasarana PAUD. Kondisi sarana dan prasarana pendidikan usia dini Kabupaten Bima seperti terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.23 Rekap Jumlah Lembaga berdasarkan Kondisi Bangunan Di Kabupaten Bima No
Kecamatan
Kondisi Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Belum terisi
TOTAL
1
MONTA
9
8
14
9
0
40
2
PARADO
7
2
0
1
2
12
3
BOLO
40
7
10
2
3
62
4
MADA PANGGA
8
12
5
1
0
26
5
WOHA
23
14
7
1
6
51
6
BELO
17
6
2
2
0
27
7
PALIBELO
7
5
5
2
2
21
8
WAWO
4
15
8
5
0
32
9
LANGGUDU
4
11
3
11
1
30
10
LAMBITU
3
0
1
2
2
8
11
SAPE
17
6
7
2
3
35
12
LAMBU
16
9
7
9
1
42
13 14
WERA AMBALAWI
10 6
10 5
5 3
7 5
3 2
35 21
15
DONGGO
10
6
2
2
0
20
16 17 18
SOROMANDI SANGGAR TAMBORA
10 3 6
3 8 2
6 4 0
8 0 6
0 0 0
27 15 14
TOTAL
200
129
89
75
25
518
Sumber : Dinas Dikpora Kabupaten Bima
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.24 Capaian indikator sasaran strategis ke - 11 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah sarana dan prasarana PAUD
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Unit
239
239
551
518
527
384
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
69
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Berdasarkan tabel di atas, bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka yang sangat berhasil, artinya sasaran indikator Jumlah sarana dan prasarana PAUD telah tercapai sampai saat ini. Dengan katagori sangat memuaskan tercapai pada tahun ke - 3 (tiga) RPJMD Kabupaten Bima tahun 2011 - 2015. Sasaran strategis tersedianya sarana dan bertahap dicapai melalui program : 1) Program Pendidikan Non Formal.
prasarana pendidikan usia dini secara
Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Mulai terbangunya pola kemitraan antara pemerintah daerah, orang tua dan swasta dalam penyiapan sarana dan prasarana PAUD. 2) Adanya kegiatan pemberdayaan tenaga pendidik non formal, Jambore/Apresiasi PTK PAUD, Gebyar PAUD dan dukungan kegiatan pada SKB Kab. Bima. Hambatan/permasalahan : 1) Sarana dan prasarana PAUD yang belum memenuhi unsur atau standar ideal. 2) Pembiayaan dalam pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran PAUD yang masih tergantung pada pemerintah daerah. Strategi pemecahan : 1) Perlu adanya kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan PAUD. 2) Pengadaan sarana dan prasarana perlu disesuaikan dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan PAUD.
Sasaran Strategis ke-12
Meningkatnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik baik ditingkat SD, SMP, maupun ditingkat SMA
Sasaran strategis ke - 12 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik baik ditingkat SD, SMP, maupun ditingkat SMA dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 192,31 % dengan predikat “Sangat Berhasil”.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
70
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik baik ditingkat SD, SMP, maupun ditingkat SMA dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.25 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 12 Indikator Kinerja
Jumlah guru yang mengikuti diklat peningkatan mutu Jumlah guru yang melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi
Satuan
% dari jumlah guru % dari jumlah guru Rata - rata
Tahun 2015
% Capaian Kinerja
Target
Realisasi
49,43
57.56
116,45 %
1,32
3.54
268,18 % 192,31 %
1. Jumlah guru yang mengikuti diklat peningkatan mutu Ada dua kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka mendukung program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga pendidik yang berkualitas, yaitu : terlaksananya kegiatan pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan ( Diklat manajemen, akreditasi, insentif guru terpencil, AKJK, Uji Sertifikasi ) dan terlaksananya sistim penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik. Dalam pelaksanaan diklat peningkatan mutu tenaga pendidik yang terampil dan profesional sesuai dengan profesi tenaga pendidik juga diberikan penghargaan terhadap tenaga pendidik yang memiliki tingkat prestasi pada pelatihan. Indikator kinerja dari sasaran dapat dicapai karena dalam rangka pembinaan tenaga teknis dan non teknis TK, SD, SMP, SMA/SMK pada tahun 2015 telah dilakukan upaya antara lain : Diklat Angka Kredit, Penetapan Angka Kredit, Diklat Pemenuhan Standar Kompetensi Guru, Insentif Guru, Cakep, Bina Aparatur dan Diklat Pengawas. 2. Jumlah guru yang melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi Tingginya mutu pendidikan tidak bisa dilepaskan dari peranan guru sebagai pelaku utama proses pendidikan disamping faktor lainnya, antara lain kualitas dan karakteristik input, lingkungan serta sarana dan prasarana. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa faktor guru merupakan faktor yang dominan dalam menghasilkan mutu lulusan. Salahsatu faktor guru yang menyebabkan rendahnya mutu lulusan adalah rendahnya kompetensi guru. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini :
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
71
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.26 Capaian indikator sasaran strategis ke – 12 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah guru yang mengikuti diklat peningkatan mutu Jumlah guru yang melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi
Satuan
% dari jumlah guru % dari jumlah guru
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
20.30
26.50
40
51.8
57.56
49,43
0.41
0.52
1
1.1
3.54
1,32
Berdasarkan tabel di atas, bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan persentase yang sangat berhasil, artinya sasaran meningkatnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik baik ditingkat SD, SMP, maupun ditingkat SMA telah tercapai sampai saat ini. Sasaran strategis meningkatnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik baik ditingkat SD, SMP, maupun ditingkat SMA dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 2) Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 3) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Adanya kegiatan pemberian penghargaan kepada guru, kepsek, pengawas berprestasi, dan guru daerah terpencil. 2) Terlaksananya pengukuran / penilaian kinerja kepala sekolah. 3) Terlaksananya dukungan pelaksanaan seleksi guru, kasek, dan pengawas berprestasi 4) Terlaksananya diklat pengawas. 5) Terlaksananya dukungan terhadap tim penilai akreditasi sekolah serta evaluasi dan monitoring kegiatan sertifikasi. 6) Bantuan insentif guru honor terpencil, bantuan insentif guru sukarela MI/SLB, insentif guru sukarela TK/RA/SD, bantuan insentif guru sukarela SMP/SMA/SMK. Hambatan/permasalahan : 1) Guru telah diberikan kesempatan untuk mengikuti diklat dan pembinaan secara intensif, tetapi tidak menunjukan adanya perbaikan yang signifikan. 2) Adanya guru yang tidak menunjukan adanya perubahan kompetensi dan juga tidak ada indikasi posisitf untuk meningkatkan kompetensinya. Strategi pemecahan : 1) Pemerintah Kabupaten Bima khusunya Dikpora Kabupaten Bima harus melakukan upaya – upaya pada aspek pemenuhan Gaji dan standar kesejateraan yang layak. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
72
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
2) Penyiapan calon pendidik dan tenaga kependidikan yang selaras dengan kompetensinya.
Sasaran Strategis ke-13
Meningkatnya usia harapan hidup
Sasaran strategis ke - 13 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya usia harapan hidup dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 89,21 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya usia harapan hidup dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.27 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 13 Indikator Kinerja
Usia harapan hidup
Satuan
Tahun
Tahun 2015 Target
Realisasi
72,54
64,71
% Capaian Kinerja
89,21 %
Usia harapan hidup di Kabupaten Bima semakin meningkat dari waktu ke waktu dari 62,93 tahun pada tahun 2010 menjadi 63,55 tahun pada tahun 2012. Dengan adanya program peningkatan infrastruktur kesehatan, peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan serta penekanan jumlah kematian ibu dan anak, maka akan memberikan dampak meningkatkan harapan hidup, sehingga pada tahun 2013 angka harapan hidup penduduk Kabupaten Bima meningkat menjadi 64,42 tahun dan meningkat lagi pada tahun 2014 sebesar 64,56 tahun. Namun demikian angka harapan penduduk Kabupaten Bima masih tergolong rendah dibandingkan dengan angka nasional yang telah mencapai hampir 70 tahun. Pencapaian usia harapan hidup di Kabupaten Bima tahun 2015 sebesar 64,71 tahun atau 89.21 % walaupun belum mencapai target yang diharapkan, namun dari pencapaian sasaran program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat Kabupaten Bima telah dapat dicapai, mengingat cakupan wilayah Kabupaten Bima yang luas dan intensitas kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta ketersediaan sarana promosi kesehatan yang minim. Perkembangan usia harapan hidup dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : BAB III : Akuntabilitas Kinerja
73
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Grafik 3.5 Trend Perkembangan Usia Harapan Hidup Kabupaten Bima Tahun 2011 - 2015 65
Porsentase
64.5 64 63.5 63 62.5 UHH
2011
2012
2013
2014
2015
63.24
63.5
64.42
64.56
64.71
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.28 Capaian indikator sasaran strategis ke – 13 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Usia harapan hidup
Satuan
Tahun
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
62,93
63,68
64,42
64,56
64,71
72,54
Berdasarkan tabel di atas, bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka pencapaian yang sama dengan tahun 2014, memang pencapaian ini belum mencapai target sesuai dengan yang diharapkan namun trend usia harapan hidup masyarakat Kabupaten Bima semakin tinggi dan kedepan diharapkan sasaran kinerja meningkatnya usia harapan hidup dapat mencapai target pada tahun – tahun yang akan datang. Sasaran strategis meningkatnya usia harapan hidup dicapai melalui program : 1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. 2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 6) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
74
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Perbaikan Gizi Masyarakat antara lain melalui pemberian makanan tambahan, vitamin, dan mineral, Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi, dan penanggulangan KEP, Bumil KEK, Anemia Gizi Besi, Gangguan akibat keurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan kurang zat gizi mikro lainnya. 2) Penyuluhan pola hidup bersih dan sehat secara berkala dan terintegrasi, serta Pembangunan MCK, SPAL dan perluasan program jamban berbasis masyarakat. Hambatan/permasalahan : 1) Kesadaran masyarakat/tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan kesehatan masih relative rendah. 2) Masih adanya sebagian masyarakat yang mengabaikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Strategi pemecahan : 1) Meningkatkan kesadaran/partisipasi masyarakat dengan melibatkan lintas sector terkait. 2) Sosialisasi atau kampanye pola hidup sehat dan bersih harus terus digalakkan. 3)
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
Sasaran Strategis ke-14
Meningkatnya aksesibilitas masyarakat ke pusat-pusat pelayanan kesehatan
Sasaran strategis ke - 14 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya aksesibilitas masyarakat ke pusat-pusat pelayanan kesehatan dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 42,29 % dengan predikat “Kurang Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya aksesibilitas masyarakat ke pusat-pusat pelayanan kesehatan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.29 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 14 Tahun 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya angka kunjungan masyarakat ke sarana dan prasarana pelayanan kesehatan (rawat jalan di PKM dan jaringannnya)
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Orang
Target
Realisasi
300,987
127,299
% Capaian Kinerja
42,29 %
75
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Indikator Meningkatnya angka kunjungan masyarakat ke sarana dan prasarana pelayanan kesehatan (rawat jalan di PKM dan jaringannnya) mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu 127.299 orang atau 42,29 % dari target sebesar 300.987 orang. Hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya sarana dan prasarana kesehatan yang ada di wilayah Kota Bima dengan program Puskesmas Plus-nya sehingga kunjungan pasien mempunyai alternatif lain dalam pelayanan kesehatan. Disamping karena pada saat yang bersamaan, RSUD Bima dan Pemkab Bima mulai mengoperasionalkan unit rawat jalan Rumah Sakit Persiapan di Sondosia Bolo. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.30 Capaian indikator sasaran strategis ke – 14 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya angka kunjungan masyarakat ke sarana dan prasarana pelayanan kesehatan (rawat jalan di PKM dan jaringannnya)
Satuan
Orang
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
107,41
72,228
289,243
370.220
127,299
300.987
Berdasarkan tabel di atas, bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015, menunjukkan indikator sasaran meningkatnya angka kunjungan masyarakat ke sarana dan prasarana pelayanan kesehatan (rawat jalan di PKM dan jaringannnya) mencapai target sesuai dengan yang diharapkan terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 124,23 % atau 370.220 orang. Namun pada tahun 2015 kembali menunjukan angka yang rendah dan jauh dari target capaian RPJMD Kabupaten Bima. Sasaran strategis meningkatnya aksesibilitas masyarakat ke pusat-pusat pelayanan kesehatan dicapai melalui program : 1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. 2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 6) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Meningkatnya pelayanan kesehatan baik untuk masyarakat umum dan keluarga miskin. 2) Terlaksananya pembinaan Puskesmas terhadap pelayanan kepada masyarakat. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
76
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
3) 4) 1) 2) 3) 1) 2) 3) 4) 5)
Mulai maksimalnya upaya pelayanan di Rumah Sakit Umum Sondosia Kecamatan Bolo yang merupakan rumah sakit persiapan Kabupaten Bima. Pelaksanaan manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD ) RSUD Bima. Hambatan/permasalahan : Sarana dan prasarana serta fasilitas kesehatan di Puskesmas wilayah Kecamatan yang masih kurang. Jumlah tenaga medis dan paramedis di puskesmas yang kurang ideal. Sistem rujukan pelayanan kesehatan dan penunjangnya yang masih kurang. Strategi pemecahan : Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan di wilayah Kecamatan. Peningkatan jumlah tenaga medis dan paramedis yang akan tersebar di wilayah Kecamatan. Pengembangan jaminan kesehatan masyarakat. Penyediaan perlengkapan Puskemas dan RSUD. Mengembangkan sistem rujukan pelayanan kesehatan dan penunjangnya (Laboratorium Kesehatan).
Sasaran Strategis ke-15
Menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan kasus gizi buruk
Sasaran strategis ke - 15 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan kasus gizi buruk dengan 6 (enam) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 294,48 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan kasus gizi buruk dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.31 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 15 Indikator Kinerja Menekan angka kematian bayi Menekan angka kematian balita Menekan angka prevalensi malnutrisi anak Menekan angka kasus gizi
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Kasus
18
10
180 %
Kasus
10
4
250 %
%
14,51
7,23
200,69 %
Kasus
30
3
1.000 %
Satuan
Tahun 2015
77
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Kasus
5
8
62,50 %
%
100
73,66
73,66 %
Tahun 2015
Satuan
buruk terutama pada anak-anak Menekan angka kematian ibu melahirkan Meningkatnya cakupan kelahiran yang ditolong tenaga terlatih
Rata - rata
294,48 %
1. Meneka angka kematian bayi Pencapaian indikator kinerja menurunnya kasus angka kematian bayi di Kabupaten Bima dari target 21 kasus per Kecamatan di tahun 2014 bisa ditekan sampai angka 15 kasus atau sebesar 128,57%. Sedangkan pada tahun 2015 dari target 18 kasus bisa ditekan sampai 10 kasus. Hal ini didukung oleh capaian pelayanan neonatal (Neonatal merupakan suatu keadaan yang ada dalam kehidupan pertama pada bayi. Kehidupan pertama yang dialami oleh bayi tersebut biasanya pada usia 28 hari dengan komplikasi yang ditangani 37,51% dari target 85%. Ini disebabkan karena cakupan yang sudah tercapai tersebut diatas adalah kasus-kasus yang berat baik di tangani di puskesmas maupun di rujuk sedangkan penemuan dan penanganan kasus yang ringan tidak terlaporkan. Upaya yang dilakukan antara lain pemanfaatan kantong neonatal, penyamaan persepsi tentang kasus neonatal yang dilaporkan/ditangani di puskesmas, peningkatan kuantitas dan kualitas kunjungan neonatal, OJT/pelatihan bagi bidan tentang penanganan kasus/teknis medis kebidanan.
2. Menekan angka kematian balita Capaian cakupan pelayanan anak balita tahun 2015 hanya sebesar 4 kasus saja dari target 10 kasus (250 %). Hal ini disebabkan antara lain kunjungan balita ke posyandu yang mencapai 100% dan dikarenakan kebiasaan masyarakat yang aktif berkunjung ke posyandu sampai pada usia anaknya 3 tahun. Upaya yang dilakukan antara lain peningkatan kunjungan posyandu, melaksanakan kegiatan SDIDTK, sweeping sasaran posyandu yang tidak datang, meningkatkan pelaksanaan kegiatan PMT. 3. Menekan angka prevalensi malnutrisi anak dan kasus gizi buruk anak - anak Menekan angka prevalensi malnutrisi anak bisa dicapai sampai 7,23 % dan Menekan angka kasus gizi buruk terutama pada anak-anak dicapai 3 kasus dari 30 kasus yang ditargetkan. Pencapaian indikator kinerja menurunnya kasus angka kematian balita dan menurunnya kasus gizi buruk didukung oleh adanya kelanjutan program kegiatan tahun 2013 yang merupakan kebijakan Bupati Bima dalam rangka mengurangi jumlah bayi/balita gizi buruk dan gizi kurang yaitu pengadaan kelas gizi yang didukung dengan dana APBD Kab. Bima melalui kegiatan “pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi” dan juga didukung dari dana TP BOK untuk pelayanan promotif dan preventif (luar gedung).
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
78
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
4. Menekan angka angka kematian ibu melahirkan Untuk indikator menurunnya kasus angka kematian ibu melahirkan dari target 5 kasus dicapai 8 kasus atau 62,50 %, namun pencapaian ini masih lebih baik dari realisasi di tahun 2013 yang hanya 42,86 %. Faktor pendukung peningkatan indikator kinerja ini masih sama dengan tahun 2013 yaitu meningkatnya kinerja petugas kesehatan dan tersedianya petugas kesehatan di daerah-daerah terpencil, hal ini diwujudkan dengan keharusan bidan desa untuk tinggal di desa (misalnya bagi desa yang sudah memiliki poskesdes maka bidan desanya wajib tinggal di poskesdes tersebut). Pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil K4 Tahun 2015 (88,31%) belum mencapai target (95%), ini disebabkan karena mobilitas penduduk yang cukup tinggi dan pindah domisili. Upaya yang sudah dilakukan antara lain melakukan sweeping bumil K4 dan kunjungan rumah, penyuluhan tentang perawatan selama kehamilan, pelaksanaan kelas ibu hamil, pemberian PMT Bumil KEK/Anemia dan peningkatan kualitas pelayanan ANC. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.32 Capaian indikator sasaran strategis ke – 15 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Menekan angka kematian bayi Menekan angka kematian balita Menekan angka prevalensi malnutrisi anak Menekan angka kasus gizi buruk terutama pada anak-anak Menekan setengah angka kematian ibu melahirkan Meningkatnya cakupan kelahiran yang ditolong tenaga terlatih
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Kasus
10
14
17
15
10
18
Kasus
14
10
4
10
4
10
%
19.60
28.4
24
44
7,23
14,51
Kasus
4
4
3
2
3
30
Kasus
10
10
11
8
8
5
%
88.14
89.69
85,68
86.37
73,66
100
Sasaran strategis menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan kasus gizi buruk dicapai melalui program : 1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. 2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
79
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
6) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin (maskin). Semakin sedikitnya cakupan bisa menunjukkan bahwa derajat kesehatan semakin meningkat (jumlah maskin yang sakit semakin sedikit) dan rendahnya cakupan pelayanan kesehatan rujukan ini bisa berarti bahwa pelayanan difasilitas kesehatan tingkat pertama sudah cukup memadai, derajat kesehatan masyarakat meningkat sehingga tidak perlu dirujuk ke palayanan kesehatan rujukan. 2) Dukungan kebijakan anggaran yang berpihak pada besaran masalah Kesehatan Prioritas, Kerjasama lintas program di dalam kegiatan serta keterlibatan lintas sektor dalam menyelesaikan masalah kesehatan. 3) Meningkatnya cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. 4) Tersedianya pedoman fasilitasi kesehatan masyarakat di bidang pembinaan UKS, PPTI, P2 Diare, ISPA, UKM, dan DBD. Hambatan/permasalahan : 1) Peran serta masyarakat yang rendah. 2) Mutu manajemen pelayanan yang kurang optimal.
1) 2)
3)
4)
Strategi pemecahan : Meningkatkan mutu pelayanan dasar kesehatan dengan penyebaran bidan desa, perawat, fasilitas balai kesehatan, pos kesehatam desa dan puskesmas keliling. Meningkatkan status gizi masyarakat diantaranya dengan upaya perbaiakan gizi keluarga atau UPKG khususnya pada masyarakat yang rawan atau beresiko tinggi kematian atau kesakitan. Kelompok resiko tinggi terdiri anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan lansia yang golongan ekonominya rendah. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam membantu status kesehatan, sebab upaya pemerintah dalam rangka menurunkan kematian bayi dan anak tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah, melainkan peran serta masyarakat dengan keterlibatan atau partisipasi secara langsung. eningkatkan manajemen kesehatan. Upaya meningkatan program pelayanan kesehatan anak dapat berjalan dan berhasil dengan baik bila didukung dengan perbaikan dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini adalah meningkatan manajemen pelayanan melalui pendayagunaan tenaga kesehatan profesional yang mampu secara langsung mengatasi masalah kesehatan anak.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
80
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Menekan penyebaran penyakit menular dan endemis lainnya di Kabupaten Bima
Sasaran Strategis ke-16
Sasaran strategis ke - 16 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran menekan penyebaran penyakit menular dan endemis lainnya di Kabupaten Bima dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 275,06 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran menekan penyebaran penyakit menular dan endemis lainnya di Kabupaten Bima dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.33 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 16 Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Tahun 2015
Menekan prevalensi malaria
%
5,5
3,67
149,86 %
Menekan prevalensi TBC
Kasus
181
45
400,27 %
Rata - rata
275,06 %
1.
Menekan prevalensi malaria Target menekan prevalensi malaria pada tahun 2015 adalah sebsar 5.5 % dan dapai ditekan menjadi 3.67 % atau sebesar 149,86 %. Hal ini menjadi prestasi tersendiri karena masyarakat semakin menyadari pola hidup bersih. 2. Menekan prevalensi TBC Capaian cakupan Pasien Baru TB BTA Positif 2015 (45,22%) dari target (100%). Disebabkan oleh aktifasi penjaringan suspek (kontak serumah dilakukan oleh petugas puskesmas masih rendah), sebagian besar masyarakat yang sudah menjadi suspek TB mencari pengobatan diluar sarana kesehatan sehingga berpeluang mengkonsumsi jenis obat-obat antibiotika dan dianggap mudah untuk mengakses obat – obat tersebut. Disamping itu pasien memanfaatkan jasa penyuntik liar sehingga obat tersebut dapat melemahkan kuman TB yang ada. Indikator Cakupan Pasien Baru TB BTA Positif dari tahun 2011 - 2015 menurun secara signifikan hal ini bukan berarti tidak mampu menemukan pasien baru sesuai data sasaran tetapi ini bisa berarti bahwa pasien baru TB BTA Positif di Kabupaten Bima jumlahnya semakin menurun karena berhasilnya program pengobatan terhadap pasien TB.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
81
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.34 Capaian indikator sasaran strategis ke – 16 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015
Indikator Kinerja
Menekan prevalensi malaria Menekan prevalensi TBC
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Kasus
2.5
2.4
2.9
3.67
3,67
5,50
Kasus
140
942
532
704
45
181
Sasaran strategis menekan penyebaran penyakit menular dan endemis lainnya di Kabupaten Bima dicapai melalui program : 1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. 2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 6) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Terlaksananya kegiatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah 2) Terlaksananya kegiatan pemberantasan penyakit TB Paru 3) Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pemberantasan malaria Hambatan/permasalahan : 1) Terdapat perbedaan / disparitas pencapaian target program pengendalian TB, dibeberapa Kecamatan belum mencapai hasil kuantitatif dan kualitatif yang ditargetkan. Strategi pemecahan : 1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan angka koreksi/ penyesuaian tentang estimasi prevalensi kasus TB menurut faktor risiko TB di tingkat populasi (misalnya, pendapatan penduduk, kepadatan penduduk) agar tidak terjadi overestimasi atau underestimasi ketika diterapkan pada semua level. 2) Pemberdayaan masyarakat untuk penemuan kasus.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
82
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Meningkatnya angka cakupan air bersih, Sanitasi dan penyehatan lingkungan
Sasaran Strategis ke-17
Sasaran strategis ke - 17 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya angka cakupan air bersih, sanitasi dan penyehatan lingkungan dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 77,45 % dengan predikat “Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya angka cakupan air bersih, sanitasi dan penyehatan lingkungan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.35 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 17 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
%
100
78,59
78,59
%
100
76,31
76,31
Satuan
Meningkatnya akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Meningkatnya akses terhadap sumber air bersih Rata rata
Tahun 2015
77,45
1.
Meningkatnya akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Untuk indikator kinerja ke – 1 yaitu meningkatkan akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga), capaian kinerja tahun 2014 adalah sebesar 75,03 % dan pada tahun 2015 sebesar 78,59 % atau naik 3,56 %. Meningkatnya cakupan pelayanan jamban keluarga karena bertambah luasnya pengetahuan masyarakat yang diperoleh dari berbagai media, serta telah dilakukan kegiatan Community Lead Total Sanitation (CLTS) yang merupakan salah satu metode yang digunakan pada kegiatan WSLIC II untuk memicu masyarakat agar mau membangun jamban sendiri tanpa mengharapkan bantuan atau biaya dari pemerintah. 2.
Meningkatnya akses terhadap sumber air bersih Untuk indikator kinerja ke – 2 yaitu meningkatkan akses terhadap sumber air bersih, capaian kinerja tahun 2014 adalah sebesar 90,06 % hal ini berarti sangat berhasil. Keberhasilan ini didukung oleh kelanjutan program pemerintah Kabupaten Bima dalam penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)yang difasilitasi oleh Proyek WASPOLA, WSLIC-2, Pro-Air, CWSH, SANIMAS. Disamping, dukungan program Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) II yang BAB III : Akuntabilitas Kinerja
83
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
ditujukan untuk meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target tujuan pembangunan milenium ( MDGs) melalui sektor air minum dan sanitasi. Sedangkan pada tahun 2015 indikator ini mengalami penurunan yaitu 76,31 % atau kategori berhasil. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.36 Capaian indikator sasaran strategis ke – 17 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatkan akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Meningkatkan akses terhadap sumber air bersih
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
%
102,22
100,24
71.76
75,03
78,59
100
%
88,50
88,84
73.52
90,06
76,31
100
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan bahwa indikator meningkatnya akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) rata – rata pencapaian indikatornya adalah 71,21 % atau kategori berhasil. Sedangkan indikator Meningkatkan akses terhadap sumber air bersih rata – rata pencapaian indikatornya adalah 68,781 % atau kategori cukup berhasil. Pencapaian ke-2 indikator sasaran strategis meningkatnya angka cakupan air bersih, sanitasi dan penyehatan lingkungan belum mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015, hal ini harus menjadi perhatian dari pemangku kepentingan agar bersinergis dengan baik dan menjamin sasaran strategis ini dapat tercapai pada tahun – tahun yang akan datang. Sasaran strategis meningkatnya angka cakupan air bersih, sanitasi dan penyehatan lingkungan dicapai melalui program : 1) Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Persampahan. 2) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. 3) Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam. 4) Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Dukungan Bupati Bima untuk instansi terkait dalam pelaksanaan program dan kegiatan terkait. 2) Adanya program Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat. 3) Tersedianya sumber daya alam yang mendukung pelaksanaan program dan kegiatan terkait BAB III : Akuntabilitas Kinerja
84
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
1) 2) 3) 4) 5)
Hambatan/permasalahan : Kurangnya sosialisasi dan perhatian dari instansi terkait kepada masyarakat setempat akan pentingnya sanitasi dan air bersih. Belum adanya masterplan di sebagian sektor sanitasi dan air bersih. Belum adanya Perda yang mengatur dan membahas tentang sanitasi secara keseluruhan. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi dan air bersih. Sumber Daya Manusia yang tidak memadai dalam pengelolaan sanitasi dan air bersih.
Strategi pemecahan : 1) Pelaksanaan sosialisasi pola hidup bersih (PHBS) 2) Merancang Peraturan dan master plan terkait sanitasi dan air bersih. 3) Menyiapkan dan menyediakan kader pemberdayaan masyarakat bidang air minum dan penyehatan lingkungan (kader AMPL). Sasaran Strategis ke-18
Tercapainya rasio yang ideal antara tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk
Sasaran strategis ke - 18 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran tercapainya rasio yang Ideal antara tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 122,4 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tercapainya rasio yang Ideal antara tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.37 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 18 Tahun 2015 Indikator Kinerja
Jumlah tenaga kesehatan
Satuan
Orang
Target
Realisasi
626
764
% Capaian Kinerja
122,94 %
Capaian indikator rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Bima baik tenaga medis dan paramedis berada pada kisaran 600 - 700 jiwa per satu tenaga kesehatan, artinya setiap tenaga kesehatan akan melayani 600 - 700 jiwa penduduk. Tahun 2015, jumlah tenaga kesehatan yang tersebar adalah 764 orang, penambahan jumlah tenaga kesehatan setiap tahun akan tetap dibutuhkan karena saat BAB III : Akuntabilitas Kinerja
85
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
ini tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk menunjukkan rasio yang belum ideal, sehingga Kabupaten Bima dapat dikategorikan masih kekurangan tenaga kesehatan. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.38 Capaian indikator sasaran strategis ke – 18 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah tenaga kesehatan
Satuan
Orang
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
594
752
881
701
764
626
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi sampai dengan rencana akhir menunjukkan bahwa jumlah tenaga kesehatan bertambah setiap tahunnya dan pencapaian ini sudah melebihi target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bima tahun 2011 – 2015 dengan kategori sangat berhasil. Sasaran strategis tercapainya rasio yang Ideal antara tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk dicapai melalui program : 1) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah. 2) Program peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Tersebanya pendidikan kejuruan bidang kesehatan di wilayah Kabupaten dan Kota Bima. 2) Adanya dukungan pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran dibidang kesehatan. Hambatan/permasalahan : 1) Status tenaga kesehatan terutama di desa-desa masih banyak yang pegawai sukarela tanpa ikatan. 2) Tidak tersedianya dokter spesialis Anestesi, Patologi dan Radiologi 3) Perlunya analisa beban kerja (ABK) dan analisa kebutuhan jumlah tenaga kesehatan yang ideal untuk melayani masyarakat. Strategi pemecahan : 1) Meningkatkan pemerataan distribusi penempatan tenaga kesehatan, yang diperkuat dengan SK/peraturan kepala daerah. 2) Peningkatan alokasi dana untuk program kegiatan strategis lainnya, serta peningkatan status tenaga kesehatan dalam rangka peningkatan kinerja petugas melalui pengangkatan pegawai honor/sukarela menjadi pegawai tidak tetap (PTT) daerah. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
86
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran Strategis ke-19
Tercapainya rasio yang ideal antara sarana pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk
Sasaran strategis ke - 19 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran tercapainya rasio yang ideal antara sarana pelayanan dengan jumlah penduduk dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 115,13 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tercapainya rasio yang ideal antara sarana pelayanan dengan jumlah penduduk dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.39 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 19 Indikator Kinerja
Jumlah sarana pelayanan kesehatan
Satuan
Unit
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
727
837
115,13 %
Tahun 2015
Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan, bahwa capaian indikator ini mendapatkan perhatian dan dukungan yang besar dari pemerintah Kabupaten Bima. Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar ada pemenuhan terhadap jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dan mencakup semua lapisan masyarakat secara merata dan murah. Indikatornya didukung oleh jumlah Rumah Sakit 2 unit, Puskesmas 20 unit, Pondok Bersalin 128 unit, Posyandu 596 unit dan Pustu 92 unit. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.40 Capaian indikator sasaran strategis ke – 19 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah sarana pelayanan kesehatan
Satuan
Unit
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
234
432
837
837
837
727
87
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi sampai dengan rencana akhir menunjukkan bahwa jumlah sarana pelayanan kesehatan tidak bertambah walaupun masih ada desa yang belum memiliki poskesdes sejumlah 59 desa. Namun pencapaian ini sudah melebihi target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bima tahun 2011 – 2015 dengan kategori sangat berhasil. Sasaran strategis tercapainya rasio yang ideal antara sarana pelayanan dengan jumlah penduduk dicapai melalui program : 1) Program pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Pemerintah daerah memberikan subsidi melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dipergunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan dan manajemen di dalam maupun di luar gedung. Hambatan/permasalahan : 1)
37 unit puskesmas keliling dengan kondisi 19 unit baik, 14 unit rusak ringan dan 4 unit rusak berat yang sangat membutuhkan biaya perbaikan. Dari segi jumlah puskesmas keliling belum mencukupi karena idealnya setiap puskesmas membutuhkan 2 unit puskesmas keliling terutama untuk puskesmas di daerah dengan geografis sulit.
2) Peralatan medis dan non medis masih sangat kurang terutama untuk poskesdes, pustu dan puskesmas yang baru dibangun serta untuk mengganti peralatan medis dan non medis yang telah rusak. 3) 4)
Mobil di Dinas kesehatan jumlah mencukupi namun kondisi fisik kurang memadai sehingga diperlukan anggaran untuk perbaikan. Komputer: jumlahnya kurang mencukupi dibandingkan dengan beban pekerjaan, begitu pula hal nya dengan printer.
Strategi pemecahan : 1) Perlu adanya masterplan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan yang mencakup seluruh wilayah Kecamatan atau zonasi wilayah. 2) Dukungan anggaran yang bersumber dari pemerintah daerah, provinsi dan pusat sangat diperlukan.
Sasaran Strategis ke - 20
Meningkatnya partisipasi masyarakat pada program Keluarga Berencana (KB)
Sasaran strategis ke - 20 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
88
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya partisipasi masyarakat pada program Keluarga Berencana (KB) dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 90,74 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya partisipasi masyarakat pada program Keluarga Berencana (KB) dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.41 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 20 Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Tahun 2015
Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk
%
1,00
1,2
83,33 %
Meningkatnya Akseptor KB Aktif
PUS
76,99
75,57
98,16 %
Rata - rata
90,74 %
1.
Menurunya laju pertumbuhan penduduk Meskipun terjadi stagnansi angka kelahiran total (TFR) di tingkat provinsi NTB, namun di Kabupaten Bima tidak terjadi stagnansi TFR, tetapi yang terjadi adanya penurunan angka kelahiran dari tahun ke tahun. Dari hasil Susenas BPS dalam 3 tahun terakhir, ada kecenderungan dari tahun 2010 hingga 2012 ternyata rata-rata anak yang lahir hidup pada wanita usia subur 15 - 49 tahun mengalami penurunan, dimana pada tahun 2010 sebesar 2,89 menjadi 2,79 pada tahun 2012. Hal ini menandakan bahwa angka kelahiran di Kabupaten Bima semakin berkurang. Selain itu bila diamati lebih rinci per kelompok umur dari tahun 2010 hingga 2012, rata-rata anak lahir hidup pada wanita usia 15 - 39 tahun, lebih khusus nya pada wanita usia muda yaitu 15 - 29 tahun, ternyata mengalami penurunan yang cukup berarti. Hal ini menandakan bahwa adanya peningkatan kesadaran wanita usia muda untuk menunda usia kawin pertamanya sehingga menyebabkan penurunan dari jumlah kelahiran. Sementara itu, jika dilihat dari struktur umur penduduk, Kabupaten Bima Tahun 2010 mengalami “double burden”, dimana persentase kelompok umur muda (0-14 th) sangat tinggi yaitu mencapai 34,07%, sedangkan persentase usia 65 tahun keatas mencapai 5,41%. Keadaan ini masih berlanjut hingga sekarang dengan persentase kelompok umur muda (0-14 th) masih diatas 30%, sedangkan persentase usia 65 tahun keatas sudah mencapai 5,52%. 2.
Meningkatnya akseptor KB Aktif Untuk itu pengendalian angka kelahiran dapat dilakukan melalui program Keluarga Berencana (KB). Pencapaian Peserta KB Baru (PB) di Kabupaten Bima dari tahun ke tahun terus meningkat, tercatat pada tahun 2013 sebanyak 11.407 PB, dan bertambah pada tahun 2014 menjadi 12.323 Peserta KB Baru. Begitu juga halnya dengan peserta KB aktif dari tahun ke tahun jumlahnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah peserta KB aktif (PA) mencapai 67.766 PA, meningkat menjadi 77.968 PA pada tahun 2012, dan BAB III : Akuntabilitas Kinerja
89
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
terus meningkat jumlahnya pada tahun 2014 mencapai 112.082 PA. Dari jenis alat kontrasepsi yang digunakan meliputi IUD, MOP/MOW, Implant, Suntikan, Pil, dan Kondom/OVG, alat kontrasepsi suntikan paling banyak diminati oleh peserta KB yang mencapai lebih dari 50% dari total peserta KB setiap tahunnya. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.42 Capaian indikator sasaran strategis ke – 20 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk Meningkatnya Akseptor KB Aktif
Satuan
% PUS
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
1.04
1.04
1,00
0.82
1,2
1,00
63.33
89.89
71,04
77.690
75,57
76.990
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi sampai dengan rencana akhir menunjukkan bahwa menurunnya laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan sampai angka 1,2 %. Jumlah ini setiap tahunya dapat ditekan sampai angka 1 % kecuali pada tahun 2014 lalu. Sedangkan indkator Meningkatnya Akseptor KB Aktif pada tahun 2012 dan tahun 2014 sudah mencapai target namun pada tahun 2015 ini kembali turun namun pencapaian ini dapat dikategorikan sangat berhasil. Sasaran strategis meningkatnya partisipasi masyarakat pada program Keluarga Berencana (KB) dicapai melalui program : 1) Program Keluarga Berencana. 2) Program pelayanan kontrasepsi. 3) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Pengembangan program KB Nasional diarahkan untuk meningkatkan kinerja program untuk mempercepat terwujudnya keluarga berkualitas. 2) Kualitas koordinasi pengelolaan program meningkat. 3) Meningkatkan jangkauan dan kualitas Pelayanan KB. Hambatan/permasalahan : Kurang partisipasi dan kemandirian masyarakat dan lembaga – lembaga yang berbasis masyarakat dalam bidang KB dan KS seperti adanya institusi Bina Lingkungan Keluarga yang masih harus disosialisasikan pembentukan kepada masyarakat.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
90
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Strategi pemecahan : Pengurus kelompok bina lingkungan keluarga harus berperan besar dalam memajukan kelompoknya, sehingga dengan masyarakat dengan suka rela bergabung dengan kelompok bina lingkungan keluarga yang sudah dibentuk. Karena masalah kependudukan saat ini baik yang menyangkut jumlah, kualitas, maupun persebarannya merupakan tantangan yang berat bagi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang harus diatasi bagi tercapainya keberhasilan pembangunan. Situasi dan kondisi kependudukan yang ada pada saat ini merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian penanganan secara seksama, lebih sungguh-sungguh dan berkelanjutan.
Terciptanya tertib administrasi kependudukan
Sasaran Strategis ke - 21
Sasaran strategis ke - 21 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran terciptanya tertib administrasi kependudukan dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 63,65 % dengan predikat “Cukup Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran terciptanya tertib administrasi kependudukan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.43 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 21 Tahun 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki dokumen kependudukan (Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran)
Satuan
%
Target
Realisasi
96,92
61,69
% Capaian Kinerja
63,65
Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada jenis pelayanan dasar pelayanan dokumen kependudukan, diuraikan sebagai berikut : 1. Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga Kondisi cakupan penerbitan kartu keluarga pada awal tahun perencanaan adalah sebesar 21,35% dan kondisi sampai dengan akhir tahun perencanaan (Tahun 2015) adalah sebesar 113,29% dari Target Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga dalam dokumen perencanaan dinas kependudukan dan pencatatan sipil Tahun 2011-2015 adalah 100%. Sebuah hasil yang memuaskan dan melebihi target, hal ini dapat saja terjadi karena pelayanan penerbitan kartu keluarga adalah pelayanan terhadap BAB III : Akuntabilitas Kinerja
91
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
penduduk yang mengajukan permohonan baru atau pergantian karena pindah datang, lahir mati, rusak atau hilang. 2. Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Kondisi cakupan penerbitan kartu tanda penduduk pada awal tahun perencanaan adalah sebesar 1,08% dan kondisi sampai dengan akhir tahun perencanaan (Tahun 2015) adalah sebesar 80,08 % dari Target Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk dalam dokumen perencanaan dinas kependudukan dan pencatatan sipil Tahun 2011-2015 adalah 100%. Masih ada sebesar 19,92% wajib KTP lagi yang harus diselesaikan Penerbitan KTP Elektronik. 3. Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Kondisi cakupan penerbitan akta kelahiran pada awal tahun perencanaan adalah sebesar 19,83% dan kondisi sampai dengan akhir tahun perencanaan (Tahun 2015) adalah sebesar 40,93% dari Target Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran dalam dokumen perencanaan dinas kependudukan dan pencatatan sipil Tahun 2011-2015 adalah 50%, masih ada gap sebesar 9,07% yang belum tercapai. 4. Cakupan Penerbitan Akta Kematian Kondisi cakupan penerbitan akta kematian pada awal tahun perencanaan adalah sebesar 0% hampir tidak ada penduduk yang melakukan pengurusan akta kematian sehingga kondisi sampai dengan akhir tahun perencanaan (Tahun 2015) adalah sebesar 12,44% dari target cakupan penerbitan Akta Kelahiran dalam dokumen perencanaan dinas kependudukan dan pencatatan sipil Tahun 2011-2015 adalah 42%. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.44 Capaian indikator sasaran strategis ke – 21 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki dokumen kependudukan (Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran)
Satuan
%
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
70.5
75.36
61.37
82.66
61,69
100
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi sampai dengan rencana akhir menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki dokumen kependudukan (Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran) mengalami penurunan capaian , hal ini disebabkan karena indikator masing – masing yang tidak sama pencapaiannya. Keinginan masyarakat untuk mengurus kartu keluarga mengalami kenaikan yang besar yaitu sebesar 113,29 % dan penerbitan kartu tanda penduduk BAB III : Akuntabilitas Kinerja
92
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
sebesar 80,08 %, pencapaian ke – 2 indikator ini dikategorikan sangat berhasil. Sedangkan indikator penerbitan kutipan akta kelahiran dan akta kematian sangat rendah pencapaian yaitu masing – masing sebesar 40,93 % dan 12,44 % atau dapat dikategorikan kurang berhasil. Sasaran strategis terciptanya tertib administrasi kependudukan dicapai melalui program : 1) Program Penataan Administrasi Kependudukan. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Meningkatnya jumlah prevalensi peserta KB aktif terhadap PUS dan tingginya jumlah peserta KB pria dibandingkan dengan target. 2) Adanya kerjasama lembaga dan instansi dalam membangun database kependudukan Kabupaten Bima yang valid. 3) Pelayanan Keliling Pembuatan Akta Kelahiran. Hambatan/permasalahan : 1) Animo masyarakat untuk mengurus akta kematian cukup rendah karena terbatas pada masyarakat yang membutuhkan untuk kepentingan seperti lampiran persyaratan lamaran pekerjaan tertentu, pengurusan hak warisan. 2) Proyeksi jumlah penduduk yang akan mengurus KTP, KK dan Akta Kelahiran yang terlalu besar dan ternyata tidak sesuai target pencapaian. 3) Anggaran yang ada tidak tersedia untuk pelayanan akta kematian mengingat rendahnya pencapaian untuk penerbitan akta kematian. Strategi pemecahan : Sejak awal tahun 2015 dimotori oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Republik Indonesia mengadakan Sosialisasi dalam rangka Peningkatan kepemilikan Akta Kelahiran dan Kematian di Kabupaten Bima dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bima sebagai instansi pelaksana cakupan penerbitan akta kematian sudah mulai nampak ada sedikit peningkatan.
Sasaran Strategis ke - 22
Meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan
Sasaran strategis ke - 22 merupakan upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ”Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar” dan juga untuk mencapai tujuan ketiga : ”Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 63,61 % dengan predikat “Cukup Berhasil ”.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
93
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.45 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 22 Indikator Kinerja
Satuan
Meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan SIAK dan NIK
Orang
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
38
24
63,16 %
Tahun 2015
Pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil saat ini dirasakan belum optimal, hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain terbatasnya sumberdaya manusia aparatur pelaksana adminduk capil, serta terbatasnya infrastruktur pendukung/fasilitas IT sehingga data kependudukan dan pencatatan sipil yang tersedia belum terintegrasi dalam suatu sistem data base yang mudah diakses untuk berbagai kepentingan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bima terus berupaya dan komitmen meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil. Sampai dengan tahun 2015, pemerintah Kabupaten Bima telah melaksanakan pelatihan dan fasilitasi dalam rangka penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) secara terpadu terhadap aparatur pengelola SIAK dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan sosialisasi tentang penerapan elektornik KTP (E-KTP), dan diharapkan pada tahun 2015 semua penduduk wajib KTP di Kabupaten Bima dapat menggunakan E-KTP.Upaya tersebut dilakukan sesuai dengan UndangUndang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.46 Capaian indikator sasaran strategis ke – 21 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan SIAK dan NIK
Satuan
Orang
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
17
27
36
36
24
65
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan pencapaian indikator dengan hasil yang cukup berhasil tapi belum mencapai target. Namun indikator keseluruhan meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan SIAK dan NIK selama kurun waktu 2011 sampai dengan 2015 adalah 130 orang yang telah mendapatkan bimbingan teknis dan BAB III : Akuntabilitas Kinerja
94
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
diklat peningkatan kualitas SDM aparatur pengelola SIAK dan NIK sehingga indikator ini dapat dikategorikan telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bima tahun 2011 – 2015. Sasaran strategis sasaran meningkatnya jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan dicapai melalui program : 1) Program Penataan Administrasi Kependudukan. 2) Program Informasi Administrasi Kependudukan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan kegiatan yang menjamin peningkatan kualitas dan kuantitas pengelola administrasi kependudukan seperti keikutsertaan dalam pelatihan – pelatihan : Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan, Pengolahan Data Akta Capil, Pemutahiran Data Penduduk. Hambatan/permasalahan : 1) Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur. 2) Penempatan aparatur tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh aparat. 3) Pemahaman tugas pokok dan fungsi aparatur yang masih rendah. Strategi pemecahan : 1) Penambahan jumlah peserta yang mengikuti diklat peningkatan kualitas sumberdaya aparatur. 2) 3)
Peningkatan Kualitas SDM melalui Pelatihan dan Diklat. Dukungan ketersediaan sarana dan prasarana melalui pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana.
4) Bimbingan pelaksanaan tugas dan fungsi secara optimal.
Tujuan ke – 3 : Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kependudukan
Kategori Capaian Kinerja Sasaran
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 20112015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi ketiga Kabupaten Bima pada RPJMD Tahun 2011 - 2015 adalah 14 (empat belas) sasaran strategis dengan 25 (dua puluh lima) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 14 (empat belas) sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 25 (dua puluh lima), pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Jumlah Sasaran Strategis 9 2 2 1 14
95
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Prestasi yang dicapai selama kurun waktu 2011 – 2015 untuk tujuan Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan adalah : Bidang Pendidikan : 1) Dalam lomba Sains 5 orang siswa mewakili provinsi NTB di tingkat Nasional. 2) Lomba Sains tingkat nasional, 1 orang siswa berhasil masuk final. 3) Dalam lomba kreativitas siswa tingkat SD/MI, mampu meraih juara 1 tingkat provinsi dan juara 3 tingkat nasional. 4) Lomba olimpiade MIPA 3 orang siswa mewakili propinsi ditingkat nasional dan 1 orang siswa mampu menjadi finalis di tingkat nasional SMA 1 Madapangga berhasil meraih juara 1 dalam lomba cerdas cermat tingkat nasional. 5) 20 orang siswa berhasil mewakili kabupaten bima dalam lomba olimpiade Sains tingkat nasional. 6) Prestasi yang diukir oleh anak didik TK Dharma wanita Wawo pada gebyar PAUD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 yaitu meraih juara I lomba kategori perorangan “menyanyi solo” merupakan salahsatu prestasi pembinaan dan penguatan kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bidang Kesehatan : 1) Juara I Penghargaan SPM Award Bidang Kesehatan se Provinsi NTB. 2) Juara 1 MDG's Award Bidang Nutrisi Program Kelas Gizi. 3) Pencapaian Terbaik Kinerja Program Sanitasi Total berbasis Lingkungan (STBM) dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 4) Juara II Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat dan Lomba PHBS Tingkat Provinsi (Desa Bala Kec. Wera). 5) Juara II Bidan AKINO Tk Provinsi NTB a.n. Siti Junari (Bides Keli). 6) Juara II Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat dan Lomba PHBS Tingkat Provinsi NTB (desa Bala Kec. Wera). 7) Piagam penghargaan terbaik ke-III pencapaian target MDGs bidang kesehatan. Bidang Sosial : 1) Piagam penghargaan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai pemenang PKH award kategori perhatian daerah terhadap pendamping dan operator terbaik dari Kementerian Sosial.
Sasaran Strategis ke - 23
Meningkatnya kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat
Sasaran strategis ke - 23 merupakan upaya mencapai misi keempat sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat ” dan juga untuk mencapai tujuan keempat : ” Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat dengan 1
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
96
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
(satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 85,88 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.47 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 23 Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Bima yang menunaikan ibadah haji
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
524
450
85,88 %
Tahun 2015
Satuan
Orang
Bila dibandingkan dengan musim haji 2014 Kabupaten Bima hanya memberangkatkan jamaah haji sebanyak 215 orang maka pada musim haji tahun 2015 masyarakat Kabupaten Bima terutama yang sudah mendaftar sekaligus sudah mengantri bertahun – tahun untuk mendapatkan giliran menunaikan ibadah haji di tanah Makkah dan Madinah patut bersyukur dan berbangga hati karena jatah kuota haji yang diberikan pada Kabupaten Bima mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 450 orang plus jatah JCH yang sudah lanjut usia sebanyak 12 orang. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.48 Capaian indikator sasaran strategis ke – 23 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Bima yang menunaikan ibadah haji
Satuan
Orang
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
124
714
216
220
450
524
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi indikator meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Bima yang menunaikan ibadah haji belum mencapai target. Pencapaian ini tidak sebanding dengan keadaan masyarakat Kabupaten Bima yang mayoritas beragama islam, dengan kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama islam dalam segala aktivitas kehidupan dan keimanan dan ketaqwaan masyarakatnya. Minat dan semangat warga Kabupaten Bima, untuk menunaikan ibadah haji tergolong sangat tinggi. Setiap tahun dari hasil analisis data pada Buku Data Haji Kabupaten Bima menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Bima yang ingin menunaikan ibadah haji cukup tinggi yaitu sebanyak 8.000 orang sampai dengan BAB III : Akuntabilitas Kinerja
97
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
pertengahan Juli 2015. namun terkendala pada pemenuhan kuota haji Kabupaten Bima yang terbatas. Sasaran strategis meningkatnya kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat dicapai melalui program : 1) Program peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama. 2) Program penguatan kapasitas lembaga keagamaan. 3) Program peningkatan sarana dan prasarana keagamaan. 4) Program pemantapan kerukunan hidup inter dan antar umat beragama. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Kesejahteraan masyarakat Bima yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hambatan/permasalahan : Kuota haji untuk Kabupaten Bima yang kecil sedangkan jumlah jamaah haji yang mengantri dalam daftar tunggu sudah mencapai 8.000 orang. Strategi pemecahan : Pemerintah daerah Kabupaten Bima mengusulkan penambahan jumlah kuota jamaah haji setiap tahun.
Sasaran Strategis ke - 24
Meningkatnya akses untuk melaksanakan kegiatan keagamaan yang didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang memadai
Sasaran strategis ke - 24 merupakan upaya mencapai misi keempat sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat ” dan juga untuk mencapai tujuan keempat : ” Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya akses untuk melaksanakan kegiatan keagamaan yang didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang memadai dengan 3 (tiga) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 78 % dengan predikat “Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya akses untuk melaksanakan kegiatan keagamaan yang didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang memadai dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.49 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 24 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah sarana dan
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Unit
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
1.393
855
61,38 %
Tahun 2015
98
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Tahun 2015
prasarana peribadatan Meningkatnya jumlah Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)
Buah
1.030
411
39,90 %
Meningkatnya jumlah majelis taklim
lokasi
191
252
131,94 %
Rata - rata
78 %
1.
Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana peribadatan Untuk indikator meningkatnya jumlah Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) tingkat capaiannya mengalami peningkatan hal ini didukung oleh tingginya kepedulian pemerintah Kabupaten Bima terhadap upaya untuk mendekatkan program membumikan Al Qur’an sebagai kitab suci yang harus dipedomani, baik dalam bentuk pembinaan metode baca tulis Al qur’an serta insentif guru ngaji. Penerapan program membumikan Al Qur’an merupakan perwujudan dari visi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2011-2015, yaitu: Terwujudnya masyarakat dan Daerah Kabupaten Bima yang maju, mandiri,dan bermartabat berdasarkan nilai Maja Labo Dahu yang religius. Kebijakan lain yang dilaksanakan adalah penetapan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Jum’at Khus’yu di wilayah Kabupaten Bima. Capaian indikator sarana dan prasarana peribadatan sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 855 unit sarana peribadatan yang terdiri dari Masjid 411 unit, mushollah 397 unit, langgar 42 unit, gereja 4 unit, dan pura 1 unit. 2. Meningkatnya jumlah Taman Pendidikan Al Qur’an Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an yang dilakukan Kabupaten Bima, merupakan program pengembangan potensi dibidang agama agar nanti output dari masyarakat terutama generasi muda bisa memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan baik. Maka dari itu, Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Bima Bima mengupayakan agar siswa mampu membaca dengan benar kitab suci agama (al-Qur’an). Jumlah Taman Pendidikan Al Qur’an sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 411 buat TPQ. 3.
Meningkatnya Jumlah majelis taklim Majelis taklim dapat dipahami sebagai suatu institusi dakwah yang menyelenggarakan pendidikan agama yang bercirikan non-formal, tidak teratur waktu belajarnya, para pesertanya disebut jamaah, dan bertujuan khusus untuk usaha memasyarakatkan Islam. Tujuan majelis taklim adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran beragama di kalangan masyarakat Islam guna meningkatkan amal ibadah masyarakat, mempererat tali silaturrahmi di kalangan jamaah, membina kader di kalangan umat Islam, membantu pemerintah dalam upaya membina masyarakat menuju ketakwaan dan mensukseskan program pemerintah di bidang pembangunan keagamaan. Di Kabupaten Bima keberadaan Majelis Taklim cukup menggembirakan yaitu sampai dengan tahun 2015 telah berdiri sebanyak 252 Majelis Taklim. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
99
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.50 Capaian indikator sasaran strategis ke – 24 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah sarana dan sarana peribadatan Meningkatnya jumlah Taman Pendidikan AlQur'an (TPA) Meningkatnya jumlah majelis taklim
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Unit
124
598
431
855
855
1.393
Unit
1.00
263
411
411
411
1.030
lokasi
100
209
252
252
252
191
Sasaran strategis meningkatnya akses untuk melaksanakan kegiatan keagamaan yang didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang memadai dicapai melalui program : 1) Program peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama. 2) Program penguatan kapasitas lembaga keagamaan. 3) Program peningkatan sarana dan prasarana keagamaan. 4) Program pemantapan kerukunan hidup inter dan antar umat beragama. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Pembuatan buku Juklak/Juknis Desa Membumikan Al-Qur’an. 2) Diberikan bantuan peralatan dan kebutuhan penunjang lainnya bagi TPA-TPA di seluruh wilayah Kecamatan se-Kabupaten Bima. 3) Terselenggaranya kegiatan Khataman massal Al-Qur’an bagi santri dan santriwati seKabupaten Bima. 4) Pembinaan dan penyuluhan NARKOBA pada Pelajar di Wilayah Kecamatan seKabupaten Bima. 5) Terpilihnya Qori’ dan Qori’ah terbaik untuk mewakili Propinsi pada ajang tingkat Nasional. Hambatan/permasalahan : 1) Kondisi sarana dan prasarana masjid dan mushollah yang harus ditingkatkan. 2) Tidak semua TPA memiliki metode dan materi pendidikan keagamaan yang baku untuk membentuk akhlak anak didik.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
100
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Strategi pemecahan : 1) Peningkatan kuantitas dan kualitas tempat ibadah pada masjid dan musholah untuk 18 Kecamatan se- Kabupaten Bima. 2) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Guru Ngaji dengan Kegiatan Pembuatan Media Audio Visual Pembelajaran.
Sasaran Strategis ke - 25
Menurunnya kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya
Sasaran strategis ke - 25 merupakan upaya mencapai misi keempat sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat ” dan juga untuk mencapai tujuan keempat : ” Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran menurunnya kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar (72%) dengan predikat “Kurang Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran menurunnya kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.51 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 25 Indikator Kinerja Menurunnya jumlah kasus Pemerkosaan, Perjinahan, dan Perjudian
Satuan
Kasus
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Tidak ada
72
(72) %
Tahun 2015
Indikator Menurunnya jumlah kasus Pemerkosaan, Perjinahan, dan Perjudian pencapaiannya masih jauh dari target. Penyebabnya adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pemahaman dan pengamalan agama sehingga masih terjadi pelanggaran baik pelanggaran norma agama, norma susila dan norma hukum yang menimbulkan kondisi kenyamanan lingkungan kurang kondisif. Salahsatu langkah penanganannya adalah peningkatan ketahanan sosial budaya yaitu program yang diupayakan untuk menciptakan lingkungan sosial yang nyaman dan tertib. Dengan terwujudnya kondisi sosial budaya seperti itu maka masyarakat dapat merasakan kehidupan yang aman, nyaman dan sejahtera serta damai. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : BAB III : Akuntabilitas Kinerja
101
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.52 Capaian indikator sasaran strategis ke – 25 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Menurunnya jumlah kasus Pemerkosaan, Perjinahan, dan Perjudian
Satuan
Kasus
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
16
20
1.067
514
72
Tidak ada kasus
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan pencapaian indikator dengan hasil yang kuramg memuaskan.
Sasaran strategis menurunnya kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Profesionalisme Pelayanan Sosial. 2) Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil dan PMKS lainnya. 3) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 4) Program Pembinaan Anak Terlantar. 5) Program Pendidikan dan Pelatihan Penyandang Cacat dan Ekstrauma. 6) Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo. 7) Program Pembinaan dan Pemberdayaan Eks Penyandang Penyakit Sosial. 8) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. 9) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial bagi PMKS. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Dukungan pemberian bantuan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan disetiap tahun anggaran. Hambatan/permasalahan : Faktor penghambat pencapaian target indikator ini adalah adanya disorientasi dan melemahnya identitas sosial budaya masyarakat Kabupaten Bima akibat dampak globalisasi sehingga masih terjadi pelanggaran baik pelanggaran norma agama, norma susila dan norma hukum yang menimbulkan kondisi kenyamanan lingkungan kurang kondisif. Strategi pemecahan : Salahsatu langkah penanganannya adalah peningkatan ketahanan sosial budaya yaitu program yang diupayakan untuk menciptakan lingkungan sosial yang nyaman dan tertib. Dengan terwujudnya kondisi sosial budaya seperti itu maka masyarakat dapat merasakan kehidupan yang aman, nyaman dan sejahtera serta damai. Langkah penanganan lainya adalah pemberdayaan keluarga fakir miskin, komunitas adat terpencil, keluarga muda mandiri, wanita rawan sosial ekonomi, lanjut usia, dan berbagai jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya dengan cara peningkatan keterampilan dan kemampuan mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan sosialnya. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
102
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Meningkatnya even-even kesenian dan budaya lokal
Sasaran Strategis ke - 26
Sasaran strategis ke - 26 merupakan upaya mencapai misi keempat sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat ” dan juga untuk mencapai tujuan keempat : ” Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya even – even kesenian dan budaya lokal dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 120 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya even – even kesenian dan budaya lokal dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.53 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 26 Indikator Kinerja
Jumlah kegiatan kesenian dan budaya lokal
Satuan
Kali
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
15
18
120 %
Tahun 2015
Kabupaten Bima memiliki sejumlah obyek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan, terutama wisata alam dan wisata budayanya. Potensi tersebut didukung oleh berbagai usaha jasa dan produk wisata yang cukup baik seperti usaha perhotelan, biro perjalanan wisata, serta aneka souvenir berupa tenun ikat, songket, sarung dan lainlain. Lembaga Adat (Majelis Saratua) yang ada di Kabupaten Bima yaitu Lembaga Adat Desa Mpili Kec. Donggo, Lembaga Adat Desa Tambe Kec. Bolo, Lembaga Adat Desa Talabiu Kec. Woha, Lembaga Adat Desa Roi Desa Belo dan Lembaga Adat Desa Rai Oi Kec. Sape. Jenis-jenis tradisi dan adat Istiadat yang berkembang di masyarakat Kabupaten Bima yaitu : a. Jenis Tradisi Kesenian Budaya Bima, adalah sebagai berikut : Mpa’a Manca Hadrah dan Kasidah Gantaong Taji Tuta/Tumbu Rawa Mbojo dengan Biola atau Gambus Buja Kadanda Mpis/Kalero Patu MbojoSoka Kanca b. Jenis Adat Budaya Bima, adalah sebagai berikut : BAB III : Akuntabilitas Kinerja
103
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Kapanca (malam hari sebelum akad nikah) Kalondo Wei Wa’a Coi Suna Sa Raso (Compo Baju/Compo Sampari) Kiri Loko Cafi Sari Panati Rimpu Teka Ra Ne’e Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.54 Capaian indikator sasaran strategis ke – 25 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah kegiatan kesenian dan budaya lokal
Satuan
Kali
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
4
4
13
17
18
10
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan pencapaian indikator dengan hasil yang sangat memuaskan. Sasaran strategis meningkatnya even – even kesenian dan budaya lokal dicapai melalui program : 1) Program pengembangan nilai budaya. 2) Program pemeliharaan aset-aset kepariwisataan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Pelestarian benda-benda cagar budaya. 2) Festival kesenian rakyat di tingkat Kabupaten Bima. 3) Penyelenggaraan Pekan Seni Pelajar di tingkat SD, SLTP dan SLTA maupun penanaman nilai-nilai budaya daerah di tingkat pelajar. 4) Konservasi dan penataan terhadap benda-benda cagar budaya dan bangunan bersejarah.
Hambatan/permasalahan : 1) Benda cagar budaya banyak dirusak oleh masyarakat. 2) Cenderung semakin menurunnya kecintaan terhadap kesenian dan kebudayaan lokal.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
104
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Strategi pemecahan : 1) Optimalisasi kesenian dan budaya tradisional daerah untuk pengembangan pariwisata daerah. 2) Menggali kembali nilai-nilai dou labo dana mbojo yang pernah berakar dalam masa – masa jaya Kesultanan Bima.
Sasaran Strategis ke - 27
Meningkatnya promosi kepariwisataan Kabupaten Bima
Sasaran strategis ke - 27 merupakan upaya mencapai misi keempat sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat ” dan juga untuk mencapai tujuan keempat : ” Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya promosi kepariwisataan Kabupaten Bima dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 73 % dengan predikat “Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya promosi kepariwisataan Kabupaten Bima dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.55 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 27 Indikator Kinerja
Jumlah kegiatan pariwisata
Promosi
Tahun 2015 Satuan
Kali
Target
Realisasi
15
11
% Capaian Kinerja 73 %
Misi kesenian adalah kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih atau sekelompok seniman/seniwati yang dipersiapkan untuk melaksanakan penyajian seni bagi keperluan suatu duta seni, baik di dalam negeri maupun keluar negeri untuk kepentingan penyebarluasan suatu atau beberapa bentuk seni dan pengenalan suatu jatidiri. Beberapa kegiatan promosi yang dilaksanakan adalah : Kegiatan Touris Information Center; Pembuatan CD obyek wisata; Pembuatan Guide Book (buku panduan pariwisata); Sewa Ruangan di Bandara untuk Kegiatan Tourist Information Center. Kegiatan promosi juga dilakukan dengan mengikuti 5 (lima) kegiatan gelar seni berupa pergelaran dan festival yang setiap tahun diadakan, yaitu : - Festival dalam rangka Peringatan Meletusnya Gunung Tambora; - Pagelaran/Pentas Seni Budaya Bima di TMII Jakarta; - Bulan Citra Budaya di Mataram; - Festival Lasqidi Mataram; BAB III : Akuntabilitas Kinerja
105
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
-
Lomba Cerita Rakyat; Festival Keraton Nusantara; Pentas Seni Dalam Rangka Bulan Citra Budaya di Mataram; Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.56 Capaian indikator sasaran strategis ke – 25 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015
Indikator Kinerja
Jumlah kegiatan Promosi pariwisata
Satuan
Kali
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
4
5
4
8
11
10
Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada program kepariwisataan yang bertujuan untuk menjual keunikan budaya dan keaslian sumber daya alam yang ada di Kabupaten Bima. Pengembangan pariwisata diupayakan menyatu dengan konsep alam dan segala aktivitas baik wisata, transportasi maupun limbah dikelola secara bijaksana, untuk mendukung pencapain program pembangunan kepariwisataan. Sasaran strategis meningkatnya even – even kesenian dan budaya lokal dicapai melalui program : 1) Program pengembangan promosi pariwisata. 2) Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Pemerintah Daerah melaksanakan misi kesenian antar daerah satu kali dalam setahun dalam rangka pertukaran budaya, diplomasi dan promosi kesenian keluar daerah seperti mengirimkan duta seni pelajar dan parade seni budaya ditingkat nasional di anjungan NTB TMII Jakarta. Hambatan/permasalahan : 1) Belum adanya partisipasi masyarakat dalam paket usaha promosi pariwisata daerah. 2) Kurangnya penggunaan media online untuk mempromosikan pariwisata daerah Kabupaten Bima. 3) Hanya sedikit segmen masyarakat kabupaten Bima yang bangga akan pariwisata daerahnya. Strategi pemecahan : 1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima harus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan promosi wisata seperti pemilihan duta pariwisata. 2) Bekerja sama dengan komunitas media online seperti “Kampung Media” untuk mempromosikan potensi pariwisata daerah. 3) Penanaman nilai – nilai kebanggaan terhadap keanekaragaman seni dan budaya lokal. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
106
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran Strategis ke - 28
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara
Sasaran strategis ke - 28 merupakan upaya mencapai misi keempat sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat ” dan juga untuk mencapai tujuan keempat : ” Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 274 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.57 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 28 Indikator Kinerja
Jumlah kunjungan wisatawan
Satuan
orang
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
6.308
17.300
274,25 %
Tahun 2015
Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, pemerintah Kabupaten Bima berupaya memperbaiki cakupan fasilitas seni yaitu dukungan bagi kesenian di daerah agar dapat hidup lebih layak. Fasilitasi dalam perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan bidang kesenian terdiri dari 7 (tujuh) jenis yaitu penyuluhan substansial maupun teknikal, pemberian bantuan, bimbingan organisasi, kaderisasi, promosi, penerbitan dan pendokumentasian dan kritik seni. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.58 Capaian indikator sasaran strategis ke – 28 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah kunjungan wisatawan
Satuan
orang
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
11.589
10.353
10.590
10.883
17.300
6.308
107
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan pencapaian indikator dengan hasil yang sangat memuaskan. Sasaran strategis meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dicapai melalui program : 1) Program pengembangan nilai budaya. 2) Program pengembangan promosi pariwisata. 3) Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata. 4) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. 5) Program pemeliharaan aset-aset kepariwisataan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Untuk menunjang kelancaran kunjungan wisatawan terdapat 7 (tujuh) buah terminal angkutan darat termasuk terminal tipe C. Terminal Dara sebagai terminal utama yang ada di Kota Bima merupakan terminal Tipe B tapi berfungsi layaknya terminal AKAP type A karena melayani rute antar Kota Bima dengan hampir seluruh Kecamatan di Kabupaten Bima, antar Kabupaten dalam propinsi (AKDP) dan antar Kabupaten antar propinsi (AKAP). 2) Disamping transportasi darat, Kabupaten Bima dapat dilalui dengan transportasi laut yaitu melalui Pelabuhan Bima dan Sape. Pelabuhan Bima saat ini masih memegang peranan yang penting sebagai pintu gerbang perekonomian, tidak hanya bagi Kabupaten Bima tapi juga wilayah sekitar. Sebagai pelabuhan penumpang, pelabuhan ini menjadi penghubung bagi kawasan timur Indonesia dengan rute yang dilayani antara lain Kalimantan, Sulawesi dan Papua. 3) Transportasi Udara yaitu melalui Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Maskapai penerbangan yang melayani dari dan menuju Bima adalah Garuda Indonesia Airline, Lion Air dan Wings Air dengan frekuensi penerbangan setiap hari. Hambatan/permasalahan : 1) Usaha – usaha penyambutan wisatawan mancanegara yang singgah untuk transit dengan atraksi yang memikat belum optimal dilakukan. 2) Pengembangan potensi kunjungan wisatawan lokal masih kurang. Strategi pemecahan : 1) Penataan, pengemasan paket acara secara professional. 2) Penataan dan pengemasan paket acara secara professional. 3) Pengembangan Hotel, Restoran, dan akomodasi lainnya di daerah wisata.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
108
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tujuan ke – 4 : Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya
Kategori Capaian Kinerja Sasaran
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 20112015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi keempat dan tujuan ke – 4 RPJMD Tahun 2011-2015 adalah 6 (enam) sasaran strategis dengan 8 (delapan) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 6 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 8, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4
Jumlah Sasaran Strategis 3 2 0 1 6
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
Menurunnya luas lahan kritis, perladangan liar dan ilegal logging
Sasaran Strategis ke - 29
Sasaran strategis ke - 29 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran menurunnya luas lahan kritis, perladangan liar dan ilegal logging dengan 3 (tiga) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 87,29 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran menurunnya luas lahan kritis, perladangan liar dan ilegal logging dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.59 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 29 Indikator Kinerja
Menurunnya Luas lahan kiritis
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Ha
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
61.098,84
53.336,11
87,29 %
Tahun 2015
109
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Kasus
Tidak ada
2
-
Kasus
Tidak ada
2
-
Satuan
Menurunnya Perladangan Liar Menurunnya Ilegal Logging
Tahun 2015
Rata - rata
87,29
1. Menurunnya luas lahan kritis Lahan kritis adalah tanah yang mempunyai potensi kerusakan yang tinggi. Ciri umum lahan kritis adalah lapisan permukaan yang tipis dan kering. Lahan kritis dapat terjadi pada lahan yang subur kemudian mengalami degradasi struktur dan kualitas. Tingkat kekritisan suatu lahan di tentukan oleh beberapa faktor yaitu kepekaan terhadap erosi dan tingkat kemiringan lahan. Lahan kritis di wilayah Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Lahan kritis terdapat di seluruh kecamatan. Lahan kritis yang paling luas terdapat di Kecamatan Sanggar 8.763,19 Ha, Kecamatan Donggo 1.953.24 Ha, Kecamatan Tambora 8.301,28 Ha dan Kecamatan Langgudu yaitu seluas 22.573,82 Ha atau 44,2 % dari total lahan kritis, sedangkan luas paling kecil terdapat di Kecamatan Ambalawi, yaitu seluas 1.366,06 Ha atau 2,6% dari total lahan kritis. Jumlah luas lahan kritis yang dapat ditangani mampu dicapai 87,29 % atau 53.336,11 Ha. 2. Menurunya perladangan liar dan illegal logging Dari aspek perlindungan/pengawasan kawasan hutan capaian indikator hanya 66.50% atau cukup berhasil. menunjukan adanya jumlah titik rawan kerusakan hutan akibat perladangan liar bisa ditanggulangi 2 kasus dan kasus ilegal loging 2 kasus. Dalam pelaksanaan operasi pengamanan hutan berhasil disita/diamankan adalah sebanyak 14,817 M3 yang terdiri dari kayu log (bulat) sebanyak 1.845 M3, kayu olahan sebanyak 12.972 M3 dan hasil hutan sitaan berupa kayu kuning (Cira) sebanyak 520 Kg. kayu tersebut telah dimasukan sebagai barang sitaan yang akan dilelang oleh negara. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.60 Capaian indikator sasaran strategis ke – 29 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Menurunnya Luas lahan kiritis Menurunnya Perladangan Liar Menurunnya Ilegal Logging
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Ha
67,062.71
67,062.71
5.808
1,581
53.336,11
45.624
Kasus
6
6
10
7
2
Tidak ada kasus
Kasus
6
6
2
6
2
Tidak ada kasus
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
110
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran strategis menurunnya luas lahan kritis, perladangan liar dan ilegal logging dicapai melalui program : 1) Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam. 2) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. 3) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam. 4) Program pembinaan dan penertiban pengelolaan hasil hutan. 5) Program Pengendalian Kebakaran Hutan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Operasi penertiban perladangan liar dan ilegal logging secara terintegrasi baik dengan petugas polisi kehutanan maupun petugas kawasan perlindungan hutan di wilayah Kabupaten Bima Hambatan/permasalahan : 1) Kendala koordinasi antar instansi terhadap tata guna wilayah, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan hutan dan banyaknya kepentingan pembangunan di luar sektor kehutanan yang dijumpai di lapangan sehingga penanganan lahan kritis tidak maksimal pencapaiannya. 2) Rasio ketersediaan aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan dengan luas wilayah hutan yang tidak cukup yaitu 90 orang polisi hutan yang harus menjaga Kawasan hutan di Kabupaten Bima seluas 250,396.42Ha. 3) Peraturan Daerah tentang Sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan belum optimal dilaksanakan.
1) 2) 3) 4)
5)
6)
Strategi pemecahan : Pemulihan/rehabilitasi lahan kritis dan kawasan lindung (sempadan sungai). Program rehabilitasi hutan dan lahan kritis diupayakan sebagai suatu gerakan moral bagi seluruh komponen masyarakat di wilayah Kabupaten Bima. Mengadakan penyuluhan baik kepada masyarakat, instansi-instansi ataupun kepada lingkungan sekolah. Mengurangi penebangan pohon secara terang-terangan maupun secara sembunyisembunyi. Jika ada orang yang menebang pohon secara illegal sebaiknya ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Harus ada kemauan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menangani permasalahan laju perladangan berpindah terlebih dahulu, agar dapat disusun perencanaan yang tepat dan terarah dalam rangka penanggulangannya. Diperlukan regulasi berupa peraturan daerah yang dapat mengatur tentang pelaksanaan dan pengendalian laju peningkatan praktek perladangan. Hal ini sangat penting agar para peladang dapat memahami secara jelas tentang batasan-batasan dan prosedur praktek perladangan yang menjamin kelestarian ekosistem.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
111
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran Strategis ke - 30
Meningkatnya jumlah dan debit sumber - sumber mata air
Sasaran strategis ke - 30 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya jumlah dan debit sumber-sumber mata air dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya jumlah dan debit sumbersumber mata air dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.61 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 30 Indikator Kinerja Minimal dipertahankannya Jumlah Titik Mata Air dan Debit Mata Air
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
41
41
100 %
Tahun 2015
Satuan
Titik/M ³
Untuk indikator dipertahankannya atau meningkatnya jumlah sumber-sumber mata air capaiannya 100 % atau sangat berhasil. Di wilayah Kabupaten Bima banyak mengalir sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil dengan panjang aliran antara 5 sampai 95 km. Dari sungai-sungai yang ada tersebut sebagian besar yaitu 20 sungai sudah dimanfaatkan untuk irigasi. Di wilayah Kabupaten Bima banyak mengalir sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil dengan panjang aliran antara 5 sampai 95 km. Sebaran sumber mata air dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.62 Sebaran Lokasi Sumber Mata Air, Debit Air dan Penggunannya di Kabupaten Bima No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Sumber Mata Air Mada Oi Soli Oi Tede Oi Beringin Oi Madapangga Oi Ntana Oi O’o Mada Oi Rora Oi Mudu
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Desa Tonda Campa Monggo Ndano Bajo O’o Padende Mbawa
Lokasi Kecamatan Madapangga Madapangga Madapangga Madapangga Donggo Donggo Donggo Donggo
Debit (L/dtk)
Keterangan
150 57 15 175 5 1 15 17
Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian & Air Minum Pertanian Air Minum Pertanian Pertanian 112
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Lokasi Desa Kecamatan 9 Oi Tampuro Piong Sanggar 10 Oi Po’on Piong Sanggar 11 Oi Nanga Na’E L.Kananga Tambora 12 Sori Panihi Kawinda Nae Tambora 13 Oi Wo’bo Maria Wawo 14 Oi Fanda Talapiti Ambalawi 15 Oi Ntoke Ntoke Wera 16 Oi Pai Pai Dalam Wera 17 Diwu Moro Rato Lambu 18 Oi Pela Pelaparado Monta 19 Oi So Wuwu Tolo Uwi Monta 20 Oi Rade Rade Madapangga 21 Oi Kala Tembaju Woha 22 Oi Toloribo Woha 23 Oi Roko Tangga Monta 24 Oi Ngawu Sie Monta 25 Oi Sori Kadi Diha Monta 26 Oi Panas Parado Monta 27 Oi Kambu’u Monta 28 Oi Karano Belo 29 Oi Mada Karumbu Langgudu 30 Oi Kalo Rupe Langgudu 31 Oi Labolo Donggo 32 Oi Rora Kecil Padende Donggo 33 Oi Nanga Kai Bolo 34 Oi Ncoha Woro Madapangga 35 Oi Monca Donggo 36 Oi Mada Masa Kawinda Sape 37 Oi Witi Sangia Sape 38 Oi Ro’o Bala Wera 39 Oi Wadukinda Wawo 40 Oi Fo’o Wawo 41 Oi Ncinggi Boke Sape Sumber : Dinas PU Kab. Bima, 2015 No
Nama Sumber Mata Air
Debit (L/dtk)
Keterangan
200 25 2000 350 10 37 55 65 1 1 7
Kelautan Pertanian Kelautan Air Minum & Kelautan Permandian/ Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian
30 20 2 1 4 4 30 3 20 20 75 50 15 5 5 15 25 15 20 20 10
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.63 Capaian indikator sasaran strategis ke – 30 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Minimal dipertahankannya Jumlah Titik Mata Air dan Debit Mata Air
Satuan
Titik/M³
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
41
41
41
41
41
41
113
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan pencapaian indikator dengan hasil yang sangat memuaskan. Sasaran strategis meningkatnya jumlah dan debit sumber-sumber mata air dicapai melalui program : 1) Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam. 2) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 3) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Adanya konservasi dan rehabilitasi ekosistim kawasan lingkungan dan terlaksananya penanganan pada titik rawan/gangguan kerusakan dalam rangka menekan aktivitas perambahan hutan dan illegal loging oleh masyarakat sehingga merusak sumber daya hutan yang merupakan sumber - sumber air di Kabupaten Bima. Hambatan/permasalahan : Adanya kerusakan hutan di sekitar sumber – sumber mata air sehingga jumlah sumber mata air dan kemampuan pasokan airnya dikhawatirkan akan merosot tajam.
1) 2) 3)
Strategi pemecahan : Rehabilitasi dan penghijauan daerah tangkapan air di kawasan hutan dengan tumbuhan yang kurang bernilai ekonomis agar kelestariannya tetap terjaga. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas sumber – sumber mata air. Dinas Kehutanan Kabupaten Bima harus terus berupaya melakukan sosialisasi akan kesadaran melakukan penanaman dan penghijauan kembali hutan penyangga sumber mata air tersebut.
Sasaran Strategis ke - 31
Optimalnya pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan
Sasaran strategis ke - 31 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran optimalnya pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan 1 (satu) indikator
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
114
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran optimalnya pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.64 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 31 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
11
11
100 %
Tahun 2015
Satuan
Jumlah Dokumen Lingkungan : Amdal, UKL-UPL dan SPPL
Dok
Jumlah dokumen lingkungan baik berupa Amdal, UKL-UPL dan SPPL terealisasi sebanyak 11 dokumen atau 100 % dari target. Namun tantangan utama penataan ruang di Kabupaten Bima adalah menertibkan pemanfataan ruang terutama Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang harus memperhatikan dokumen lingkungan hidup. Hingga tahun 2014, jumlah unit bangunan yang telah menyelesaikan administrasi perijinan (IMB) baru mencapai 2,20 % dari total unit bangunan rumah yang ada di Kabupaten Bima, padahal berbagai kegiatan sosialisasi telah banyak dilakukan, namun masih minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurus ijin baik yang sudah mendirikan bangunan maupun yang akan mendirikan bangunan. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.65 Capaian indikator sasaran strategis ke – 31 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah Dokumen Lingkungan : Amdal, UKL-UPL dan SPPL
Satuan
Dok
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
2
21
Realisasi tahun 2013
31
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
43
11
11
Sasaran strategis optimalnya pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dicapai melalui program : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. 2) Program Peningkatan Pengendalian Polusi. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Capaian indikator ini didukung oleh program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga menurunkan kasus-kasus kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi sumber daya alam yang kurang memperhatikan BAB III : Akuntabilitas Kinerja
115
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
kelestarian lingkungan. Salahsatu bentuk kegiatanya adalah koordinasi penyusunan analisa masalah dampak lingkungan (AMDAL). Hambatan/permasalahan : Penerapan kajian AMDAL bagi jenis usaha/kegiatan yang wajib AMDAL, berdasarkan PP RI 27/2012 dan PerMen LH Nomor 05 Tahun 2012 belum mendapat respon memadai dari para pelaku usaha/industri di Kabupaten Bima. Demikian halnya dengan usaha/kegiatan yang seharusnya menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) belum merespon ketentuan tersebut secara sadar dan bertanggungjawab. Kondisi ini seharunya tidak perlu ditolerir untuk jangka waktu panjang dan berlarut-larut karena akan dapat mengakibatkan kemungkinan kerusakan dan pencemaran lingkungan yang semakin cepat akibat tidak adanya pengelolaan lingkungan yang memadai dari kegiatan usaha (industri) yang dikembangkan. Strategi pemecahan : 1) Melakukan pengawasan secara rutin dan terjadwal. 2) Penilaian dokumen AMDAL secara transparan dan melibatkan stakholder. 3) Menyelesaikan pengaduan masyarakat tentang dampak lingkungan secara cepat dan tepat.
Sasaran Strategis ke - 32
Tersedianya Ruang Terbuka Hijau sebanyak 30% atau lebih dari luas kawasan
Sasaran strategis ke - 32 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran tersedianya Ruang Terbuka Hijau sebanyak 30 % atau lebih dari luas kawasan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tersedianya Ruang Terbuka Hijau sebanyak 30 % atau lebih dari luas kawasan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.66 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 32 Indikator Kinerja Dipertahankannya Luas Ruang Terbuka Hijau
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Ha
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
140,79
140,79
100 %
Tahun 2015
116
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Penataan ruang di Kabupaten Bima telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima 2011-2031. Salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian dalam penataan ruang adalah adanya kewajiban setiap wilayah untuk menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 mengamanatkan bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebuah wilayah minimal seluas 30% dari total luas wilayah terdiri atas 20% Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik dan 10% Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Bima, dengan dukungan wilayah yang luas hingga tahun 2015 Ruang Terbuka Hijau (RTH) telah mencapai lebih dari 30 %. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.67 Capaian indikator sasaran strategis ke – 32 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Satuan
Dipertahankannya Luas Ruang Terbuka Hijau
Ha
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
140.790
32.196
140,721
1.817
140,79
140.790
Sasaran strategis tersedianya Ruang Terbuka Hijau sebanyak 30 % atau lebih dari luas kawasan dicapai melalui program : 1) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Adanya beberapa kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan hidup Kabupaten Bima yaitu : 1) Sosialisasi kebijakan, norma, standar, prosedur dan manual pengelolaan RTH. 2) Penataan RTH. 3) Pengembangan taman rekreasi. Hambatan/permasalahan : 1) Tidak adanya kegiatan pengawasan dan pengendalian yang berkesinambungan terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sudah dibangun. 2) Kurangnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH. Strategi pemecahan : 1) Pengawasan dan pengendalian RTH. 2) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
117
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Dipertahankannya kawasan peruntukan sawah abadi
Sasaran Strategis ke - 33
Sasaran strategis ke - 33 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran dipertahankannya kawasan peruntukan sawah abadi 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 220,29 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran dipertahankannya kawasan peruntukan sawah abadi dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.68 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 33 Indikator Kinerja
Satuan
Luas Lahan Sawah Abadi
Ha
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
1.262
2.780
220,29 %
Tahun 2015
Kabupaten Bima dengan luas wilayah sebesar 438.940 ha berdasarkan penggunaan lahan terbagi atas lahan sawah dan bukan sawah. Penggunaan lahan sebagai lahan sawah sebesar 18.214,15 Ha atau 6,27 % sedangkan sebesar 93,73 % merupakan lahan bukan sawah, namun demikian lahan bukan sawah juga potensial untuk dikembangkan menjadi lahan sawah. Pada tahun 2015 konversi lahan pertanian bertambah sekitar (2.780 Ha) atau 8 %. Kondisi ini memberikan peningkatan produksi pangan karena lahan untuk pertanian bertambah. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.69 Capaian indikator sasaran strategis ke – 33 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Satuan
Luas Lahan Sawah Abadi
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Ha
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
1,262
1,262
1,262
1,262
2.780
1,262
118
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran strategis dipertahankannya kawasan peruntukan sawah abadi dicapai melalui program : 1) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Upaya mempertahankan ruang terbuka hijau dengan meningkatkan luas lahan sawah abadi didukung luas lahan pertanian di wilayah Kabupaten Bima tahun 2015 adalah seluas 125.129 hektare (Ha) yang terdiri dari lahan sawah 34.779 Ha, sawah irigasi 24.070 Ha, dan sawah tadah hujan 10.709 Ha. Hambatan/permasalahan : 1) Laju pertumbuhah penduduk yang meningkat pesat memberikan 2 (dua) dampak yang berbeda bagi daerah. Di satu sisi jumlah penduduk yang besar merupakan potensi daerah sebagai tenaga kerja dalam kegiatan pembangunan. Namun di sisi lain peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan permukiman juga menjadi meningkat sehingga berpotensi merubah penggunaan fungsi lahan. 2) Lahan-lahan untuk komplek permukiman penduduk terus bertambah setiap tahunnya. Sawah-sawah pertanian yang tergolong tanah kelas I banyak dikonversi menjadi komplek permukiman. Strategi pemecahan : Pengalihan RTH dari pencetakan sawah abadi menjadi hutan kota, taman kota, atau kebun raya karena idealnya untuk kawasan perkotaan bukan berupa ekosistem sawah, namun lebih baik jika dikembangkan ekosistem hutan kota. Sasaran Strategis ke - 34
Tersedianya aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan
Sasaran strategis ke - 34 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran Tersedianya aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tersedianya aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan dilihat dalam tabel dibawah ini :
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
119
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.70 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 34 Indikator Kinerja
Satuan
Meningkatnya Jumlah aparatur
Org
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
26
26
100 %
Tahun 2015
Program Perlindungan dan Konservasi sumber daya alam merupakan salah satu upaya kongkrit dalam mengamankan dan mempertahankan sumber daya hutan mengingat akhir – akhir ini tekanan masyarakat dan pengguna kawasan hutan cukup tinggi. Kegiatan ini harus didukung oleh ketersediaan jumlah aparatur yang melakukan pengendalian dan pengawasan hutan dengan cakupan luas hutan di wilayah Kabupaten Bima. Jumlah aparatur yang melakukan pengendalian dan pengawasan kawasan hutan sampai dengan kurun waktu 2015 adalah sebanyak 26 orang. Jumlah ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan namun tidak sebanding dengan luas kawasan hutan di wilayah Kabupaten Bima yaitu 250,396.42 Ha. Untuk itu penambahan jumlah aparatur yang akan melakukan pengendalian dan pengawasan hutan perlu ditingkat untuk tahun – tahun yang akan datang.
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.71 Capaian indikator sasaran strategis ke – 34 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya Jumlah aparatur
Satuan
Org
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
18
18
22
18
26
26
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan pencapaian indikator dengan hasil yang sangat memuaskan. Sasaran strategis tersedianya aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan dicapai melalui program : 1) Program peningkatan kapasitas SDM bagi aparat untuk pengembangan profesionalisme dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup. 2) Program Penyuluhan dan pelatihan pada masyarakat petani tentang metode bercocok tanam yang ramah lingkungan.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
120
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Keberhasilan dalam mewujudkan keamanan hutan dapat dilaksanakan dengan optimal didukung sarana dan prasarana untuk operasional Polisi hutan dan penyuluh sehingga kegiatan operasional pengamanan hutan lebih meningkat. Hambatan/permasalahan : 1) Masih kurangnya sumberdaya manusia ( SDM ) Baik dari segi kualitas maupun kuantitas dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan oleh Dinas kehutanan Kabupaten Bima. 2) Struktur Organisasi di tingkat unit pelaksana teknis ( UPTD ) sebagaian besar belum terisi semua terutama pejabat sekretaris UPT Dinas Kehutanan Kabupaten Bima.
1)
2)
Strategi pemecahan : Penambahan personil sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas Sumber daya manusia ( SDM) yang sudah ada di lakukan melalui Diklat struktural maupun diklat Fungsional serta pengiriman tugas belajar keperguruan tinggi. Stuktur Organisasi yang kosong di tingkat UPTD segera di tempatkan pejabat.
Tersedianya Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan
Sasaran Strategis ke - 35
Sasaran strategis ke - 35 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran tersedianya Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 0 % dengan predikat “Kurang Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tersedianya Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.72 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 35 Indikator Kinerja Penetapan Peraturan Daeran
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
1
0
0 %
Tahun 2015
Satuan
Dok
121
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Pencapaian target untuk indikator penetapan Perda tentang Pengelolaan Kawasan hutan tidak mencapai target atau 0 %, karena usulan terhadap Perda tersebut tidak pernah ada dalam Prolegda Kabupaten Bima dengan alasan bahwa pengelolaan kawasan hutan telah termuat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima Tahun 2011 - 2031, yang didalamnya memuat pasal tentang pengelolaan kawasan hutan. Padahal dalam rangka memperbaiki sistem pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup agar tercipta keseimbangan antara aspek pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi dengan aspek perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai penopang sistem kehidupan secara berkelanjutan, dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan tersendiri. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.73 Capaian indikator sasaran strategis ke – 35 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Penetapan Peraturan Daeran
Satuan
Dok
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
1
0
0
0
0
2
Sasaran strategis tersedianya Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan dicapai melalui program : 1)
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
2) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan. Hambatan/permasalahan : Lemahnya regulasi dan aparat yang mengawalnya, dengan kata lain hutan menjadi objek yang dapat dijual-belikan dengan mudah, tanpa menghiraukan prosedur perlindungan hutan. Strategi pemecahan : 1) Sosialisasi pelaksanaan Kebijakan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah. 2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan pengawasan kehutanan, masyarakat dan atau perorangan berperan serta dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan kehutanan baik langsung maupun tidak langsung sehingga masyarakat dapat mengetahui rencana peruntukan hutan, pemanfaatan hasil hutan dan informasi kehutanan.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
122
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran Strategis ke - 36
Terdapatnya batas yang jelas antara kawasan lindung dan budidaya
Sasaran strategis ke - 36 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran terdapatnya batas yang jelas antara kawasan lindung dan budidaya dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Terdapatnya batas yang jelas antara kawasan lindung dan budidaya dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.74 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 36 Indikator Kinerja Luas kawasan hutan lindung
Satuan
Ha
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
83,189,91
83,189,91
100 %
Tahun 2015
Kawasan hutan di Kabupaten Bima seluas 250,396.42Ha, terdiri dari hutan lindung seluas 83.189,91 Ha atau 18.38% dari luas hutan lindung di provinsi NTB yaitu 452.435.46 Ha, hutan konservasi seluas 55.599,69 Ha atau 33.16% dari luas kawasan konservasi NTB yaitu 167.656.07 Ha, hutan produksi terbatas seluas 66.866,79 Ha atau 25.04 dari luas hutan produktif terbatas di wilayah NTB yaitu 288.935.5 Ha, hutan produksi tetap seluas 44.740,03 ha atau 27.95% luas hutan produktif tetap wilayah NTB yaitu 160.085.7 Ha.Luas kawasan hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi Kabupaten Bima adalah 23.34 % dari jumlah keseluruhan kawasan hutan di wilayah NTB. Data luas kawasan hutan Kabupaten Bima terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.75 Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Bima Berdasarkan Kelompok Hutan dan Fungsinya No
1 2 3 4 5 6 7 8
Kel. Hutan Tolowata Tololai Maria Pamali Tambora Soromandi Tofo-Rompu Nipa-Pusu
RTK 23 24 25 52 53 55 65 66
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Luas Definitif (Ha)
Kawasan Konservasi (Ha)
497,30 3.067,10 15.431,30 1.275,00 76.363,44 16.200,00 62.915,12 14.219,90
44.541,14 232,00 -
Hutan Lindung (Ha) 9.949,40 1.275,00 6.611,20 14.351,36 24.884,67 3.171,88
Hutan Produksi (Ha) Terbatas 497,30 947,10 4.322,50 12.401.12 1.848,64 23.459,19 6.292,30
Jumlahluas (Ha)
Tetap 2.120,00 1.159,40 12.799,98 14.339,26 4.755,72
497,30 3.067,10 15.431,30 1.275 76.363,44 16.200,00 62.915,12 14.219,90
123
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 9 10 11 12
Kota Donggomasa NanganaE-Kapanta P. Sangiang GilibantaDsk JumlahBima Jumlah NTB % Bimadari NTB
67 68 86 87
41.779,67 2.746,20 12.621,25 3.290,14 250.396,14 1.072.871,54 23,34
3.333,80 7.492,75 55.599,69 167.656,07 33,16
22.946,48 83.189,91 452.435,46 18,38
7.630,00 1.050,00 5.126,50 3.290,14 66.866,78 288.935,5 25,04
7.869,47 1.696,20 44.740,03 160.085,7 27,95
41.779,67 2.746,20 12.621,25 3.290,14 3.290,14 1.072.871,54 23,34
Sumber : Dinas KehutananKab.Bima, 2015
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.76 Capaian indikator sasaran strategis ke – 36 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Luas kawasan hutan lindung
Satuan
Ha
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
83,189
83,189
83.189
83189.91
83,189
83.189
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi akumulasi sampai dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan pencapaian indikator dengan hasil yang sangat memuaskan. Luas kawasan hutan lindung tetap dipertahankan mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Sasaran strategis terdapatnya batas yang jelas antara kawasan lindung dan budidaya dicapai melalui program : 1) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 2) Program Pemantapan dan Prakondisi Pengelolaan Hutan. 3) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan . 4) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan. 5) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Tersedianya data dan informasi pengelolaan hutan. 2) Terinventarisirnya kegiatan melalui evaluasi dan pelaporan masing-masing bidang kehutanan.
1) 2) 3) 4)
Hambatan/permasalahan : Kebutuhan lahan ( kawasan hutan ) untuk berbagai kepentingan pembangunan cukup tinggi. Penduduk yang tinggal disekitar kawasan hutan masih tertinggal ( miskin ). Batas kawasan hutan di Kabupaten Bima sebagian besar rusak dan hilang. Pemahaman peraturan perundang – undangan bidang kehutanan sangat terbatas.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
124
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Strategi pemecahan : 1) Perubahan pola Pikir (mind set) masyarakat dan pihak swasta untuk peningkatan produktifitas lahan/hutan melalui program Hutan Kemasyarakatan (HKM) Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Tanaman Industri (HTI). 2) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang kehutanan dalam rangka peningkatan pemahaman. 3) Inventarisasi dan rekonstruksi kembali batas kawasan hutan di Kabupaten Bima.
Dipertahankannya kawasan peruntukan hutan bakau
Sasaran Strategis ke - 37
Sasaran strategis ke - 37 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011-2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran dipertahankannya kawasan peruntukan hutan bakau 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “ Sangat Berhasil ”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran dipertahankannya kawasan peruntukan hutan bakau dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.77 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 37 Indikator Kinerja
Luas hutan bakau
Satuan
Ha
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
621,22
621,72
100 %
Tahun 2015
Untuk indikator dipertahankannya kawasan peruntukan hutan bakau tercapai 100%, hal ini didukung oleh kegiatan penanaman mangrove pada tahun 2013 di 8 (enam) Desa yaitu Desa Buncu, Desa Palibelo, Desa Rupe, Desa Karumbu, Desa Rompo, Desa Doro O’o , Desa Lewi Ntana dan Desa Bajo. Penetapan lokasi ini sebelumnya di awali oleh kegiatan sosialisasi dan penyiapan areal tanam oleh CV. Bina Konsultasi Pengkajian Perikanan dan Kelautan Cabang Bima. Penanaman mangrove dilakukan oleh pihak ketiga dalam hal ini CV. BIOTANI MANDIRI selaku pemenang tender melalui LPSE Kabupaten Bima dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor : 07.48/07/PLS-ULP/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013. Pelaksanaan penanaman oleh pihak ketiga pemenang tender tentunya dengan melibatkan masyarakat setempat (disekitar lokasi / lahan ekosistem rusak yang direhabilitasi. Penanaman mangrove dilaksanakan pada dua lokasi yaitu di Kecamatan Langgudu seluas 30 Ha (Desa Rupe : 7,5 ha, Desa Karumbu : 7,5 ha, Desa Rompo : 5 ha dan Desa Doro O’o : 10 ha) Kecamatan Soromandi seluas 10 Ha (Desa Lewintana : 5 ha dan Desa Bajo : 5 ha BAB III : Akuntabilitas Kinerja
125
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.78 Capaian indikator sasaran strategis ke – 37 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Luas hutan bakau
Satuan
Ha
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
621.22
621.22
661,22
629.72
621,72
621.22
Sasaran strategis dipertahankannya kawasan peruntukan hutan bakau dicapai melalui program : Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan pokok Kegiatan pokok yang tercakup, antara lain : pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut; pengembangan sistem manajemen pengelolaan pesisir laut. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Setiap tahun anggaran pemerintah daerah Kabupaten Bima adanya komitmen pemerintah daerah yang kuat terhadap pembangunan lingkungan hidup yang berwawasan lingkungan. Hambatan/permasalahan : Abrasi pantai terjadi hampir di sepanjang pesisir jalan menuju Kota-Bima, dan bagian utara Kecamatan Ambalawi dan Wera, Sape dan Langgudu, sebagian kecil Kecamatan Parado bagian selatan. Penyebab abrasi pantai adalah penebangan pohonpohon mangrove untuk diambil kayunya dan konversi untuk tambak garam dan lahan budidaya laut (misalnya tambak bandeng, udang dan lain-lain). Abrasi pantai pada beberapa lokasi disepanjang jalan yang ada di Kabupaten Bima sudah mendekati pemukiman penduduk, kawasan wisata pesisir dan fasilitas umum (jalan raya). Kondisi tersebut akan menyebabkan relokasi yang membutuhkan biaya yang besar.
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Strategi pemecahan : Pemantauan/monitoring secara berkala keadaan ekosistem terumbu karang, hutan mangrove, dan padang lamun di wilayah pesisir dan laut Kabupaten Bima. Pemantauan kualitas air laut. Pemberdayaan masyarakat pesisir dan laut dengan keterampilan dan modal. Program transplantasi karang di kawasan yang tingkat kerusakannya parah, seperti di kawasan pesisir pantai kalaki dengan melibatkan investor/pihak swasta. Peninjauan kembali kelestarian lingkungan pesisir dan laut. Rehabilitasi hutan mangrove terutama di beberapa kawasan yang terkena abrasi pantai. Meningkatkan anggaran dan jumlah personil untuk pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
126
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Sasaran Strategis ke - 38
Sasaran strategis ke - 38 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 %. dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.79 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 38 Tahun 2015 Indikator Kinerja
Satuan
TPA (tempat pembuangan akhir) TPS (tempat pembuangan sementara)
% Capaian Kinerja
Target
Realisasi
Unit
1
1
100 %
Unit
6
6
100 %
Seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi, saat ini pengelolaan sampah sebagian besar penduduk di tiap-tiap Kecamatan masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Timbulan sampah yang tidak terkendali terjadi sebagai konsekuensi logis dari aktifitas manusia dan industrialisasi, di mana kemudian berdampak pada permasalahan lingkungan sekitarnya seperti tempat pemukiman warga, kesehatan masyarakat dan lebih jauh lagi terjadinya bencana (ledakan gas metan, tanah longsor, pencemaran udara akibat pembakaran terbuka dan lain-lain). Dengan adanya pengadaan bak sampah ditiap kecamatan maka masyarakat dapat memanfaatkan bak sampah tersebut. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.80 Capaian indikator sasaran strategis ke – 38 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
TPA (tempat pembuangan akhir)
Satuan
Unit
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
1
1
1
1
1
1
127
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Indikator Kinerja
TPS (tempat pembuangan sementara)
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
5
5
5
6
6
7
Unit
Sasaran strategis tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah dicapai melalui program : 1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Terbentuknya UPT Persampahan dengan dengan Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan, Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan tata Kerja Unit Pelaksana teknis Persampahan Persampahan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima. Hambatan/permasalahan : Belum ada keterpaduan penyediaan tempat penampungan sampah, alat angkut sampah, tempat penampungan sementara, tempat pengolahan terpadu dan/atau tempat pemprosesan akhir sampah. Strategi pemecahan : Pemerintah daerah Kabupaten Bima memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat dan dunia usaha untuk berperan secara aktif dalam pengelolaan sampah. pemerintah daerah mendorong setiap orang agar memiliki sikap, kepedulian, dan kesadaran untuk mengurangi dan menangani sampah yang dihasilkan, pengelolaan sampah diselenggarakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dalam kegiatan pengelolaan sampah ini harus menjamin dan melindungi masyarakat darin berbagai dampak negatif Sasaran Strategis ke - 39
Tersedianya regulasi tentang sistim Penanganan bencana di Kabupaten Bima
Sasaran strategis ke - 39 merupakan upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan” dan juga untuk mencapai tujuan kelima : ” Peningkatan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis tersedianya regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 0 % dengan predikat “Kurang Berhasil”.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
128
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis tersedianya regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.81 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 39 Tahun 2015 Indikator Kinerja
Satuan
Tersusunnya Peraturan Daerah tentang sistim penanganan bencana
Dok
Target
Realisasi
1
0
% Capaian Kinerja
0 %
Target pencapaian indikator Tersusunnya Peraturan Daerah tentang sistim penanganan bencana telah dicapai pada tahun 2014 lalu yaitu dengan ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Bencana Daerah, sehingga pada tahun 2015 pencapaian indikatornya 0 % karena pemerintah Kabupaten Bima telah memiliki payung hukum pelaksanaan program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana dan program pencegahan dini yang merupakan salah satu usaha pemerintah mulai dari pemerintah pusat sampai ke daerah bahkan tingkat desa dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai masalah yang muncul di masyarakat baik akibat bencana alam maupun muncul kerawanan sosial lainnya. Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Bima juga diatur berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat 2009-2029 dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima 2011-2031. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.82 Capaian indikator sasaran strategis ke – 39 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Tersusunnya Peraturan Daerah tentang sistim penanganan bencana
Satuan
Dok
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
0
0
0
1
0
1
Sasaran strategis tersedianya regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima dicapai melalui program : 1) Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana. 2) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam. 3) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. 4) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan SDA dan LH.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
129
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Dengan tingginya potensi kerawanan bencana alam tersebut maka dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Bencana Daerah, sebagai payung hukum dalam rangka penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Bima. 1) 2) 3)
4) 5) 6)
Hambatan/permasalahan : Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan SDA dan LH. Masih terjadinya perusakan terhadap ekosistim pesisir dan laut sebagai akibat pemanfaatan yang tidak bertanggungjawab. Masih terjadinya pengelolaan pertambangan liar yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. Strategi pemecahan : Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan SDA dan LH melalui himbauan, sosialisasi, dan pembinaan. Penataan kembali ekosistim pesisir dan laut yang rusak sebagai akibat pemanfaatan yang tidak bertanggungjawab. Penegakan peraturan daerah terkait dalam pengelolaan pertambangan. Tujuan ke – 5 : Peningkatan Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan
Kategori Capaian Kinerja Sasaran
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 20112015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi kelima Kabupaten Bima pada RPJMD Tahun 2011-2015 adalah 11 (sebelas) sasaran strategis dengan 14 (empat belas) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 11 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 14 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
Jumlah Sasaran Strategis 9 0 0 2 11
Prestasi yang dicapai selama kurun waktu 2011 – 2015 untuk tujuan Peningkatan Kualitas sumber daya manusia dan kependudukan adalah : 1) Piagam Raksaniyata atas kinerja “Pengelolaan Tutupan Vegetasi di Kawasan Berfungsi Lindung” program menuju Indonesia Hijau. 2) Juara ke III lomba penanaman satu milyar tingkat kabupaten/kota. 3) Pertamina award kategori pertamanan hijau. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
130
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran Strategis ke - 40
Meningkatnya kualitas kinerja aparatur pemerintah Daerah
Sasaran strategis ke - 40 merupakan upaya mencapai misi keenam sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel ” dan juga untuk mencapai tujuan keenam : ” Mewujudkan kepemerintahan yang baik ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran meningkatnya kualitas kinerja aparatur pemerintah Daerah dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 95,88 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya kualitas kinerja aparatur pemerintah Daerah dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.83 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 40 Indikator Kinerja Terselenggarannya Diklat baik gelar maupun non gelar dalam rangka Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Tersusunnya dan terimplementasinya Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD Rata - rata
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
orang
645
443
91,76 %
Unit
15
15
100 %
Satuan
Tahun 2015
95,88 %
1.
Terselenggarannya Diklat baik gelar maupun non gelar dalam rangka Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan peningkatan kompetensi aparatur tetap dilakukan melalui diklat teknis maupun fungsional dan bimbingan teknis (bintek), maupun pendidikan formal melalui program tugas belajar dan ijin belajar. Upaya peningkatan tersebut secara nyata diwujudkan dengan penyediaan anggaran peningkatan SDM aparatur baik pada instansi pengelola kepegawaian maupun yang tersebar pada masing-masing SKPD. Pemerintah Kabupaten Bima telah menyelenggarakan berbagai macam diklat struktural, teknis maupun fungsional antara lain: Diklat prajabatan untuk golongan I/II/III bagi 56 orang CPNS, dan Diklat Kepimpinan II dan III sebanyak 41 orang, Diklat Teknis Fungsional 346 orang. Disamping itu juga diberikan tunjangan pendidikan/bea siswa bagi PNS tugas belajar baik S-1, S-2, Dokter Spesialis, dan S-3 sebanyak 37 orang. 2. Tersusunnya dan terimplementasinya Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD Pencapaian indikator tercapainya Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di atas 100 %, karena Pemerintah Kabupaten Bima pada tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Bima Nomor 188.45/732/03.8/2015 tentang Pembentukan Tim Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penerapan SPM Kabupaten Bima telah melakukan supervisi dan pendampingan pada 15 (limabelas) SKPD pengampu bidang SPM dan telah BAB III : Akuntabilitas Kinerja
131
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
menyampaikan laporan penyusunan SPM di masing – masing SKPD tersebut. Ke – 15 (lima belas) bidang pengampu SPM ini telah pula dilakukan pembinaan dan pengawasan atas penerapan SPM oleh Tim Provinsi NTB. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.84 Capaian indikator sasaran strategis ke – 40 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Terselenggarannya Diklat baik gelar maupun non gelar dalam rangka Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Tersusunnya dan terimplementasinya Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
orang
703
703
443
339
Unit
4
4
15
15
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
645
15
15
Sasaran strategis meningkatnya kualitas kinerja aparatur pemerintah Daerah dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan Sumber Daya Manusia. 2) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur. 4) Program Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Kerjasama Pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional dan Diklat Kader bagi PNS Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima Dengan Badan Kepegawaian Daerah dan Kediklatan Provinsi NTB. Hambatan/permasalahan : Masih ada beberapa pejabat yang menduduki eselon IV,III dan II yang masih belum mengikuti diklat kepemimpinan. Strategi pemecahan : Pada tahun 2016 direncanakan pelaksanaan diklatpim secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Kegiatan ini diperuntukkan bagi pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Bima yang masih belum mengikuti Diklatpim.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
132
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran Strategis ke - 41
Terselenggaranya pemerintahan yang akuntabel dan transparan
Sasaran strategis ke - 41 merupakan upaya mencapai misi keenam sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel ” dan juga untuk mencapai tujuan keenam : ” Mewujudkan kepemrintahan yang baik ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran terselenggaranya pemerintahan yang akuntabel dan transparan dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis terselenggaranya pemerintahan yang akuntabel dan transparan dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.85 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 41 Indikator Kinerja Terbentuknya unit pengelola pengaduan masyarakat di seluruh SKPD
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
12
12
100 %
Tahun 2015
Satuan
Unit
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah upaya perbaikan pelayanan publik secara berkesinambungan demi terwujudnya pelayanan publik yang prima. Salah satu upaya perbaikan kualitas pelayanan publik adalah dengan penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 21 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Bima yang memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk dapat menyampaikan pengaduan atas pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara. Upaya lain yang dilakukan adalah ditetapkannya pejabat pengelola informasi dan dokumentasi sebagai tindak lanjut pelaksanaan undang-undang keterbukaan informasi publik diperkuat oleh penetapan Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bima tanggal 18 Januari 2013. Sebagai tindaklanJut dari Peraturan Bupati ini telah ditetapkan PPID Kabupaten Bima sebanyak 5 orang, PPID Dinas Kesehatan 3 orang, PPID Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 3 orang, Dinas Pekerjaan Umum sebanyak 3 orang, Bappeda 3 orang dan Sekretariat Daerah sebanyak 3 orang. Pengelolaan penyelenggaraan pelayanan informasi dilakukan melalui pembuatan laporan harian pelaksanaan tugas pelayanan informasi. Petugas pelayanan informasi membuat laporan hasil pelaksanaan tugas pelayanan informasi sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sekali
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
133
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
dan disampaikan kepada koordinator Bidang Pelayanan Informasi bagi PPID Kabupaten atau Bidang Pelayanan Informasi bagi PPID SKPD. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.86 Capaian indikator sasaran strategis ke – 41 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Terbentuknya unit pengelola pengaduan masyarakat di seluruh SKPD
Satuan
Unit
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
4
4
10
12
12
12
Sasaran strategis terselenggaranya pemerintahan yang akuntabel dan transparan dicapai melalui program : 1) Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Dasar hukum yang mengatur pengelolaan informasi dan dokumentasi pelaksanaan pembangunan lingkup pemerintah Kabupaten Bima, yaitu : 1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 3) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Hambatan/permasalahan : 1) Sarana dan prasarana pengelolaan layanan pengaduan masyarakat belum lengkap. 2) Belum adanya mekanisme pemberian klarifikasi atas pelayanan pengaduan atau pemberian informasi dan dokumentasi pelaksanaan pembangunan. Strategi pemecahan : 1) Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan layanan pengaduan masyarakat 2) Pengaturan mekanisme atas proses klarisifikasi pengaduan yaitu tindakan pemerintah setelah mendapat pengaduan masyarakat untuk segera menindak lanjuti pengaduan permasalahan pengaduan masyrakat.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
134
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Menurunnya kasus - kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang
Sasaran Strategis ke - 42
Sasaran strategis ke - 42 merupakan upaya mencapai misi keenam sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel ” dan juga untuk mencapai tujuan keenam : ” Mewujudkan kepemrintahan yang baik ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran menurunnya kasus – kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis menurunnya kasus – kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.87 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 42 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
1
1
100 %
Tahun 2015
Satuan
Jumlah kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang
Kasus
Tahapan Evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sangat penting dan harus dilaksanakan oleh evaluator secara profesional dan penuh tanggungjawab. Evaluasi tersebut diharapkan dapat memberikan stimulasi bagi para pejabat instansi pemerintah untuk terus berusaha menyempurnakan praktik - praktik penyelenggaraan pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip good governance dan fungsi-fungsi manajemen yang berbasis kinerja secara taat azas dan berkelanjutan. Inspektorat Kabupaten Bima telah melaksanakan analisis kritis, penilaian yang sistimatis, pemberian atribut, pengenalan permasalah serta pemberian solusi untuk tujuan peningkatan kinerja dan akutabilitas pemerintah pada 25 SKPD lingkup Kabupaten Bima dari target 37 SKPD. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.88 Capaian indikator sasaran strategis ke – 42 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Jumlah kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang
Satuan
Unit
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
-
-
6
3
1
1
135
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran strategis menurunnya kasus – kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 2) Program Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi telah dilakukan beberapa upaya strategis yaitu Pencanangan Zona Integrasi telah dilakukan oleh Bupati dan seluruh jajarannya yang di awali dengan penandatanganan Dokumen Pakta Integritas oleh pimpinan dan seluruh pegawainya, dan ditandai dengan penandatanganan deklarasi/pernyataan komitmen oleh Bupati Bima pada tanggal 16 April 2013. Kegiatan ini selanjutnya dipublikasikan secara luas, dengan maksud agar semua pihak dapat memantau, mengawal, dan mengawasi, serta berperan serta dalam pelaksanaan program kegiatan pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan publik yang telah ditetapkan, dengan harapan terwujudnya Pemerintah Kabupaten Bima yang sungguhsungguh berintegritas dan bebas dari korupsi. Hambatan/permasalahan : 1) Belum semua pejabat lingkup SKPD menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Strategi pemecahan : 1) Pelaksanaan sosialisasi dan asistensi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Sasaran Strategis ke - 43
Terlaksananya pengelolaan keuangan daerah yang efisen, efektif, transparan dan akuntabel
Sasaran strategis ke - 43 merupakan upaya mencapai misi keenam sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel ” dan juga untuk mencapai tujuan keenam : ” Mewujudkan kepemrintahan yang baik ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran terlaksananya pengelolaan keuangan daerah yang efisen, efektif, transparan dan akuntabel dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 0 %. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis terlaksananya pengelolaan keuangan daerah yang efisen, efektif, transparan dan akuntabel dilihat dalam tabel dibawah ini :
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
136
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.89 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 43 Indikator Kinerja
Satuan
Penilaian pengelolaan keuangan daerah
-
Tahun 2015 Target
Realisasi
WTP
Belum keluar penilaian
% Capaian Kinerja -
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pencapaian untuk sasaran strategis terlaksananya pengelolaan keuangan daerah yang efisen, efektif, transparan dan akuntabel sebesar 0 %, hal tersebut disebabkan oleh belum keluarnya opini penilaian dari Tim BPK sampai dengan penyampaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ini. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.90 Capaian indikator sasaran strategis ke – 43 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Satuan
Penilaian pengelolaan keuangan daerah
-
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
WDP
WDP
WDP
WDP
Belum keluar penilaian
WTP
Sasaran strategis terlaksananya pengelolaan keuangan daerah yang efisen, efektif, transparan dan akuntabel dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, kegiatan tindak lanjut hasil temuan pengawasan. 2) Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Pengintegrasian sistem informasi manajemen berupa : Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) keuangan dan asset daerah, Sistem Informasi Evaluasi Pembangunan Daerah (S-Teppa); 2) Bimbingan Teknis Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah dan pendampingan implementasi aplikasi Simda berbasis akrual yang difasilitasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi NTB; Hambatan/permasalahan : 1) Implementasi aplikasi SIMDA BMD belum maksimal. 2) Keberadaan aset tetap dalam daftar aet tetap Tidak jelas. 3) Pengurus barang di tingkat SKPD kurang mendapat dukungan data aset. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
137
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Strategi pemecahan : 1) Bupati Bima Menginstruksikan agar mengimplementasikan SIMDA BMD di seluruh SKPD 2) Bagian Umum dan Perlengkapan menyusun SOP tentang pengelolaan dan pencatatan aset tetap 3) Bersama – sama seluruh pengguna barang/kepala SKPD untuk melakukan rekonsiliasi data aset dan memastikan kebenaran aset tetapnya.
Sasaran Strategis ke - 44
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi pembangunan daerah
Sasaran strategis ke - 44 merupakan upaya mencapai misi keenam sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel ” dan juga untuk mencapai tujuan keenam : ” Mewujudkan kepemrintahan yang baik ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi pembangunan daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 89,38 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi pembangunan daerah dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.91 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 44 Tahun 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah usulan masyarakat yang terakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Satuan
%
Target
Realisasi
45
40,22
% Capaian Kinerja
89,38
RKPD Kabupaten Bima Tahun 2015 merupakan pelaksanaan tahun terakhir atau kelima dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2015 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2010. Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), RKPD merupakan Pedoman bagi SKPD untuk menyempurnakan Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD) dan untuk menyusun RKA SKPD Tahun 2014. Penyusunan RKPD tahun 2015 dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan akhir RKPD dan penetapan RKPD dengan menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif, bottom-up dan top-down. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
138
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan antara lain melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Proses bottom-up dilakukan secara berjenjang mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.92 Capaian indikator sasaran strategis ke – 44 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah usulan masyarakat yang terakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
%
32
32
39
45
40,22
42
Sasaran strategis meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi pembangunan daerah dicapai melalui program : 1) Program Pengembangan Data dan Statistik 2) Program Kerjasama Pembangunan 3) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 4) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar 5) Program Perencanaan Pembangunan Daerah 6) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 7) Program Perencanaan Sosial Budaya 8) Program Perencanaan Prasarana Wilayan dan Sumber Daya Alam 9) Program Perencanaan Tata Ruang Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Forum SKPD tepat waktu pada Bulan Pebruari 2014 dengan menghasilkan tersusunnya Renja Bappeda Kabupaten Bima sebagai dokumen rencana kerja tahun 2014 (10 buku) sehingga target capaian kinerja 100%. 2) Ketersediaan data makro Kabupaten Bima yang menjadi acuan dalam setiap pelaksanaan pembangunan Capaian indikator kinerjanya adalah Buku Dalam Angka/Bima Dalam Angka 3) Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/musrenbang, dan rapat-rapat koordinasi perencanaan pembangunan oleh Bappeda Kabupaten Bima Hambatan/permasalahan : 1) Terbitnya Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, sebagai aturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah 8 Tahun 2008 yang didalamnya memuat secara rinci proses BAB III : Akuntabilitas Kinerja
139
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
dan substansi penyusunan dokumen RKPD, belum diiringi dengan adanya sosialisasi dan bimbingan teknis dari Pusat. Hal ini menimbulkan multi penafsiran terhadap isi dan substansi RKPD. 2) Masih adanya lembaga/instansi yang keberatan untuk memberikan informasi data, tidak tepat waktu dalam pengumpulan data, serta pergantian personil pengelola data dari lembaga/instansi.
Strategi pemecahan : 1) Perlu bimbingan teknis Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan PP 8 Tahun 2008, yang dilakukan langsung oleh pihak BAPPENAS dan DEPERTEMEN DALAM NEGERI, agar penyusunan RKPD dan dokumendokumen perencanaan lainnya, pada masa mendatang bisa menjadi lebih baik. 2) meningkatkan koordinasi dengan semua lembaga/instansi terkait dalam hal sinkronisasi data, sehingga data yang diperoleh akan lebih akurat dan membentuk Tim Pokja yang berasal dari instansi dinas dan instansi pemilik data sehingga tidak lagi ditemui kesulitan dalam pengisian data.
Sasaran Strategis ke - 45
Tersedianya unit pelayanan terpadu
Sasaran strategis ke - 45 merupakan upaya mencapai misi keenam sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel ” dan juga untuk mencapai tujuan keenam : ” Mewujudkan kepemrintahan yang baik ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis tersedianya unit pelayanan terpadu dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis tersedianya unit pelayanan terpadu dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.93 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 45 Tahun 2015 Indikator Kinerja
Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu
Satuan
Unit
Target
Realisasi
1
1
% Capaian Kinerja
100 %
Pembentukan susunan organisasi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima dan BAB III : Akuntabilitas Kinerja
140
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
diimplementasikan dengan Keputusan Bupati Bima Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Lingkup Kabupaten Bima. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.94 Capaian indikator sasaran strategis ke – 45 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu
1) 2) 3) 4)
Satuan
Unit
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
1
1
1
1
1
1
Sasaran strategis tersedianya unit pelayanan terpadu dicapai melalui program : Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Program Pengembangan Data/ Informasi Program Penguatan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Program Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah.
Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 24.A Tahun 2014 tentang Pendelegasian Sebagian wewenang Bupati kepada Camat merupakan upaya peningkatan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepda masyarakat yang bersimpul kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bima. 2) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu setiap tahun berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat. Hambatan/permasalahan : 1) Kantor Pelayanan Terpadu belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. 2) Belum berperannya Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dalam peningkatan PAD Kabupaten Bima. Strategi pemecahan : 1) Pengalokasian anggaran untuk peningkatan sarana dan prasarana Kantor. 2) Meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih aktif dalam pengurusan perizinan sehingga berkontribusi pada peningkatan PAD Kabupaten Bima.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
141
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tujuan ke – 6 : Mewujudkan kepemrintahan yang baik
Kategori Capaian Kinerja Sasaran
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 20112015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi keenam Kabupaten Bima pada RPJMD Tahun 2011-2015 adalah 6 (enam) sasaran strategis dengan 7 (tujuh) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 6 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 7, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4
Jumlah Sasaran Strategis 5 0 1 0 6
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
Sasaran Strategis ke - 46
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap per-UU
Sasaran strategis ke - 46 merupakan upaya mencapai misi ketujuh sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Memantapkan dan meningkatkan ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjamin tegaknya supremasi hukum ” dan juga untuk mencapai tujuan ketujuh : ” Peningkatan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan Penegakan Supremasi Hukum ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap per-UU dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 62,22 % dengan predikat “Cukup Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap per-UU dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.95 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 46 Tahun 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya frekuensi sosialisasi produk perundang-undangan
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
kali
Target
Realisasi
10
8
% Capaian Kinerja
80 %
142
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Tahun 2015 Indikator Kinerja
% Capaian Kinerja
Satuan
Meningkatnya cakupan wilayah sosialisasi produk perundang-undangan
Kec.
Target
Realisasi
18
8
44,44 %
Rata - rata
62,22 %
1. Meningkatnya frekuensi sosialisasi produk perundang-undangan Untuk lebih memasyarakatkan hukum dan meningkatkan kesadaran keluarga terhadap hukum, maka Pemerintah Kabupaten Bima atas inisiasi Bagian Hukum Pemkab Bima membentuk kelompok Keluarga Sadar Hukum (KADARKUM) Kabupaten Bima yang akan berfungsi dan berperan aktif untuk menularkan pengetahuan hukum kepada kelaurga, tetangga dan masyarakat sekitarnya, sehingga kesadaran masyarakat terhadap hukum akan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Bagian Hukum Setda Kabupaten Bima bekerja sama dengan instansi terkait mengadakan sosialisasi dan fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan, yang pada tahun ini frekwensi sosialisasi produk hukum sehingga tercapainya masyarakat sadar hukum melalui kegiatan pembinaan, dan penyuluhan hukum dilaksankan pada 3 desa yaitu desa Maria, desa Raba Kec. Wawo, dan Desa Leu Kec. Bolo. 2. Meningkatnya cakupan wilayah sosialisasi produk perundang-undangan Pencapaian indikator kinerja meningkatnya cakupan wilayah sosialisasi produk perundang-undangan untuk tahun ini dicapai 57,14 % atau 8 Kecamatan yaitu Kec. Ambalawi, Woha, Parado, Monta, Sanggar, Bolo, Madapangga, Bolo dari target 18 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bima. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.96 Capaian indikator sasaran strategis ke – 46 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya frekuensi sosialisasi produk perundangundangan Meningkatnya cakupan wilayah sosialisasi produk perundangundangan
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
kali
8
8
8
8
8
10
Kec.
8
8
8
8
8
18
Sasaran strategis meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap per-UU dicapai melalui program : Program Penataan Peraturan Perundang-undangan yang meliputi kegiatan : BAB III : Akuntabilitas Kinerja
143
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
- Pembinaan Kadarkum. - Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan. - Publikasi Peraturan Perundang-undangan (Penataan Dokumentasi Hukum sesuai Jaringan Dokumentasi Dan Informasi Hukum). Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Adanya dukungan dan koordinasi yang baik dari unsur Muspida dan DPRD Kabupaten Bima dalam pelaksanaan program dan kegiatan; 2) Solidaritas dan teamwork Staf Bagian Hukum dalam mendukung kelancaran seluruh program Bagian Hukum. Hambatan/permasalahan : Banyaknya permasalahan Hukum yang timbul dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah sehingga memerlukan penanganan dan penyelesaian dengan segera dan seksama sehingga ada kepastian hukum. Strategi pemecahan : Memberikan pemahaman dan pelayanan kepada seluruh masyarakat akan pentingnya memahami Peraturan Perundang-undangan maupun Produk Hukum Daerah serta HAM guna diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Meningkatnya ketersediaan produk hukum daerah
Sasaran Strategis ke - 47
Sasaran strategis ke - 47 merupakan upaya mencapai misi ketujuh sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Memantapkan dan meningkatkan ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjamin tegaknya supremasi hukum ” dan juga untuk mencapai tujuan ketujuh : ” Peningkatan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan Penegakan Supremasi Hukum ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya ketersediaan produk hukum daerah dengan 2 (dua) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 87,53 dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya ketersediaan produk hukum daerah dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.97 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 47 Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah Perda yang dihasilkan Menurunnya angka kriminalitas, tindak kekerasan/kejahatan
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
buah
18
8
44,44 %
kasus
490
640
130,61 %
Satuan
Rata - rata
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2015
87,53 % 144
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
1. Meningkatnya jumlah Perda yang dihasilkan Capaian Untuk indikator meningkatnya jumlah Peraturan daerah yang dihasilkan sebesar 29,41 %, jauh dari target yang ditetapkan. Akan tetapi melalui program penataan Peraturan Perundang-undangan yang merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung supermasi hukum telah dilakukan berbagai kegiatan yang mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang hukum diantaranya penyusunan produk-produk hukum, penyuluhan Hukum, sosialisasi peraturan perundang-undangan serta koordinasi permasalahan-permasalahan dalam bidang hukum. Produk hukum yang dihasilkan selama kurun wajtu 2011 – 2015 adalah sebagai berikut : a. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Tahun 2011 : Perda Nomor 1 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak daerah. Perda Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu. Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pengelolaan AMPL Berbasis Masyarakat Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2012 : Perda Nomor 2 Tahun 2011 Pembentukan 23 Desa Perda Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Sarang Burung Walet Tahun 2013 : Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda Nomor 4 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha; Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2013 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2012; Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2013 tentang Perubahan APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2013; Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2013 tentang Jumat Khu’syu; Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2013 tentang Larangan Produksi, Pengedaran, Penjualan dan Konsumsi Minuman Beralkohol; Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2013; Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 tentang Perubahan atas Perda Nomor 6 tahun 2013 tentang APBD 2014; Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014. Tahun 2014 : Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Bencana Daerah; BAB III : Akuntabilitas Kinerja
145
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Zonasi dan pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2015; Tahun 2015 : Peraturan Daerah Nomor 01 tahun 2015 tentang Perangkat Desa. Peraturan Daerah Nomor 02 tahun 2015 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan , Pengangkatan Pelatikan, Dan Pemberhentian Kepala Desa. Peraturan Daerah Nomor 03 tahun 2015 tentang bangunan Gedung. Peraturan Daerah Nomor 04 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Bima. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2015 Tentang Pertanggung jawaban Pelaksanaan APDD Tahun Anggaran 2014. Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bima Tahun Anggararan 2015. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016. 2. Menurunnya angka kriminalitas, tindak kekerasan/kejahatan Untuk indikator menurunnya angka kriminalitas, tindak kekerasan/kejahatan capaian kinerjanya sebesar 130,61 % atau Sangat berhasil. Indikator kinerja dari sasaran ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan yaitu dengan melakukan pencegahan dari penanganan dan konflik serta memberikan bimbingan dan pembinaan kepada tokoh agama, masyarakat dan pemuda serta aktifis agar dapat menjaga kondisi daerah tetap terkendali dan aman dari segala tindakan yang membuat stabilitas keamanan daerah terganggu sehingga roda pemerintahan dan pembangunan bisa berjalan untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.98 Capaian indikator sasaran strategis ke – 47 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah Perda yang dihasilkan Menurunnya angka kriminalitas, tindak kekerasan/kejahatan
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
buah
12
12
7
5
8
18
kasus
806
806
1.067
1,021
640
490
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
146
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran strategis meningkatnya ketersediaan produk hukum daerah dicapai melalui program : 1) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. 2) Program pemantapan kerukunan hidup inter dan antar umat beragam. 3) Program peningkatan pengembangan wawasan Kebangsaan. 4) Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : 1) Sistem kerja sama koordinasi yang baik komunitas intelijen daerah dalam meningkatkan stabilitas ketentreman masyarakat terhadap setiap gejala maupun peristiwa yang berpotensi menggangung stabilitas daerah. 2) Penanganan dan pencengahan terhadap potensi konflik yang terjadi baik di antara desa maupun antara kampung. 3) Semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam menciptakan keamanan dan ketentraman daerah. Hambatan/permasalahan : 1) Adanya gugatan-gugatan masyarakat terhadap Pemerintah Daerah baik secara Pidana, Perdata maupun Tata Usaha Negara, di Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung (Kasasi dan Peninjauan Kembali). 2) masih belum intensifnya sistim identifikasi pengkajian masalah – masalah yang terjadi dalam mendeteksi hambatan dan gangguan yang mengarah pada stabilitas ketentraman daerah dengan adanya berbagai aksi – aksi demokratis. Strategi pemecahan: 1) Upaya – upaya yang terintegrasi telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bima melalui sosialisasi RANHAM dan pelaksanaan KADARKUM, kegiatan peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama suku dan etnis, kegiatan bela negara bagi generasi muda, kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilainilai luhur budaya bangsa dan kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). 2) Meningkatkan pengembangan masyarakat dan komunitas inteligen daerah dalam mengatasi masalah – masalah yang menggangu ketertiban dan ketentraman keamanan baik yang terjadi dimasyarakat maupun dalam kerawanan sosial keamanan daerah pada umumnya.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
147
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tujuan ke – 7 : Peningkatan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan Penegakan Supremasi Hukum
Kategori Capaian Kinerja Sasaran
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 20112015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi ketujuh Kabupaten Bima pada RPJMD Tahun 2011-2015 adalah 2 (dua) sasaran strategis dengan 4 (empat) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 2 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 4, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4
Jumlah Sasaran Strategis 1 0 1 0 2
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
Sasaran Strategis ke - 48
Terlaksananya percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten Bima di wilayah Woha
Sasaran strategis ke - 48 merupakan upaya mencapai misi kedelapan sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ” dan juga untuk mencapai tujuan kedelapan : ” Percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis terlaksananya percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten Bima di wilayah Woha dengan 5 (lima) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 61,82 % dengan predikat “Cukup Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis terlaksananya percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten Bima di wilayah Woha dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.99 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 48 Indikator Kinerja Terlaksananya pemindahan Ibukota Kabupaten Bima
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
1
0
0%
Tahun 2015
Satuan
paket
148
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Ha
20
0
0%
Km
11
12
Buah
1
0
Km
1
2
Tahun 2015
Satuan
Terlaksananya pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Terbangunnya infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Terbangunnya infrastruktur jembatan pada ibukota Kabupaten Terbangunnya infrastruktur utilitas drainase pada ibukota Kabupaten Rata - rata
109,09 % 0% 200 % 61,82 %
1. Terlaksananya pemindahan Ibukota Kabupaten Bima Capaian indikator terlaksananya pemindahan ibukota Kabupaten Bima sampai akhir tahun pelaksanaan RPJMD 2011 – 2015 masih 0 %. Akan tetapi proses pembangunan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan kemampuan daerah tetap dilakukan. Semangat pemindahan Ibukota Kabupaten Bima di Kecamatan Woha, telah diwujudkan pemerintah Kabupaten Bima dengan melakukan pembangunan 4 (empat) kantor yaitu Kantor Bupati Bima, Dinas Pendapatan Daerah, Badan Ketahanan Pangan dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Desa Dadibou. 2. Terlaksananya pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Indikator pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan sesuai rencana induk (master plan), lahan yang dibutuhkan seluas 60 Ha. Untuk kebutuhan ini, telah dibebaskan tanah seluas 33 Ha. Tahun 2015, indikator terlaksananya pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan adalah 0 %, hal ini disebabkan karena anggaran pembangunan dialokasi pada pembangunan 4 (empat) kantor yaitu Kantor Bupati Bima, Dinas Pendapatan Daerah, Badan Ketahanan Pangan dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. 3. Terbangunnya infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Capaian indikator kinerja terbangun infrastruktur jalan pada ibukota kabupaten secara akumulasi sampai dengan tahun 2014 telah terbangun infrastruktur jalan sepanjang 19,34 km. Sedangkan tahun 2015 terbangun infrastruktur jalan sepanjang 12 km. 4. Terbangunnya infrastruktur jembatan pada ibukota Kabupaten Capaian indikator kinerja terbangun infrastruktur jembatan pada ibukota kabupaten secara akumulasi telah tercapai 3 buah jembatan, sedangkan pada tahun 2015 tidak dilakukan pembangunan infrastruktur jembatan sehingga capaiannya hanya 0 %. 5. Terbangunnya infrastruktur utilitas drainase pada ibukota Kabupaten Capaian indikator kinerja terbangun infrastruktur jalan pada ibukota kabupaten secara akumulasi telah tercapai 3,6 km sedangkan pada tahun 2015 terbangun infrastruktur utilitas drainase sepanjang 2 km. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : BAB III : Akuntabilitas Kinerja
149
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.100 Capaian indikator sasaran strategis ke – 48 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Terlaksananya pemindahan Ibukota Kabupaten Bima Terlaksananya pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Terbangunnya infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Terbangunnya infrastruktur jembatan pada ibukota Kabupaten Terbangunnya infrastruktur utilitas drainase pada ibukota Kabupaten
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
paket
-
-
-
-
0
1
Ha
12
24
50
12
0
20
Km
-
15
15
19.34
12
11
Buah
-
-
-
3
0
1
Km
-
-
-
3.6
2
1
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja sasaran strategis terlaksananya percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten Bima di wilayah Woha belum bisa tercapai sampai dengan tahun 2015 ini, karena harus disadari bahwa pembangunan gedung kantor, pembebasan lahan, pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan utilities drainase pada ibukota Kabupaten tidak serta merta dapat dilaksanakan dalam waktu singkat dan juga pembangunan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah Kabupaten Bima. Sasaran strategis terlaksananya percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten Bima di wilayah Woha dicapai melalui program : 1) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 2) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 3) Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan,. 4) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, 5) Program penyediaan dan pengolahan air baku, 6) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan; Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Komitmen yang kuat dari seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Bima terutama Kepala daerah dan wakil kepala daerah di Kabupaten Bima untuk segera membangun ibukota Kabupaten di wilayah desa dadibou kecamatan Woha. Hambatan/permasalahan : Keterbatasan anggaran daerah melalui pengalokasian APBD adalah faktor utama yang menghambat akselerasi pembangunan ibukota Kabupaten Bima. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
150
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Strategi pemecahan : Pelaksanaan pembangunan ibukota Kabupaten akan tetap dianggarkan dalam APBD Kabupaten Bima secara bertahap hingga tuntas dengan mennggunakan sistem multy years atau perhitungan tahun jamak.
Sasaran Strategis ke - 49
Meningkatnya aksesibilitas ke kawasan strategis melalui pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur transportasi
Sasaran strategis ke - 49 merupakan upaya mencapai misi kedelapan sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ” dan juga untuk mencapai tujuan kedelapan : ” Percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya aksesibilitas ke kawasan-kawasan strategis melalui pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur transportasi dengan 3 (tiga) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 75 % dengan predikat “Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya aksesibilitas ke kawasan-kawasan strategis melalui pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur transportasi dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.101 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 49 Indikator Kinerja Terbangunnya pelabuhan perintis/Cargo, Pelabuhan Nusantara Terbangunnya pelabuhan tradisonal Terbangunnya jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Unit
1
0
0%
Unit
6
6
100 %
Unit
84
105
125 %
Tahun 2015
Satuan
Rata - rata
75 %
1. Terbangunnya pelabuhan perintis/Cargo, Pelabuhan Nusantara Hasil evaluasi yang dilaksanakan pada indikator terbangunnya pelabuhan perintis/Cargo dan pelabuhan nusantara telah dicapai 100 % pada tahun 2013 lalu yaitu terbangunya pelabuhan perintis di Rompo Kecamatan Langgudu. Pada tahun 2014 dan 2015 capaian indikator ini tidak ada karena sudah mencapai target sesuai dengan target indikator RPJMD 2011- 2015 Kabupaten Bima. 2. Terbangunnya pelabuhan tradisional Sedangkan indikator terbangunnya pelabuhan tradisional telah dilaksanakan pembangunan 6 unit pelabuhan tradisional yaitu di desa Bajo, Sangiang, Labuan BAB III : Akuntabilitas Kinerja
151
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Kananga, Rompo dan Lamere. Secara akumulasi pembangunan pelabuhan tradisional sudah melebihi target yang ingin dicapai dalam RPJMD 2011 – 2015 yaitu terbangunnya pelabuhan tradisional sebanyak 6 unit. 3. Terbangunnya jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten Capaian indikator terbangunnya jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten sebesar 125 %. Secara keseluruhan jumlah jembatan yang telah terbangun sampai dengan saat ini adalah sebanyak 105 unit, sehingga capai kinerja pada indikator ini masih positif bila dibanding dengan target RPJMD Kabupaten Bima yaitu sebanyak 86 unit. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.102 Capaian indikator sasaran strategis ke – 49 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Terbangunnya pelabuhan perintis/Cargo, Pelabuhan Nusantara Terbangunnya pelabuhan tradisional Terbangunnya jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Unit
-
1
1
-
0
1
Unit
-
1
1
6
6
6
Unit
79
79
91
99
105
84
Sasaran strategis meningkatnya aksesibilitas ke kawasan-kawasan strategis melalui pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur transportasi dicapai melalui program : 1) Program Pengembangan Infrastruktur Perhubungan, Energi dan Komunikasi; 2) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 3) Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan,. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Terjalinnya kerjasama antar instansi baik dengan pemerintah Provinsi NTB maupun pemerintah Pusat di Jakarta sehingga anggaran pembangunan tetap tersedia. Hambatan/permasalahan : Rendahnya aksesibilitas pelayanan sarana dan prasarana ekonomi dan sosial terutama masyarakat di pedesaan, wilayah terpencil serta minimnya akses pada informasi dan teknologi pendukung. Strategi pemecahan : Meningkatkan mobilitas dan distribusi potensi ekonomi daerah dan pembukaan terisolasian wilayah.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
152
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Meningkatnya jumlah dan volume infrastruktur irigasi dalam rangka peningkatan produksi pertanian
Sasaran Strategis ke - 50
Sasaran strategis ke - 50 merupakan upaya mencapai misi kedelapan sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ” dan juga untuk mencapai tujuan kedelapan : ” Percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya jumlah dan volume infrastruktur irigasi dalam rangka peningkatan produksi pertanian dengan 4 (empat) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 77,18 % dengan predikat “Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya jumlah dan volume infrastruktur irigasi dalam rangka peningkatan produksi pertanian dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.103 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 50 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Buah
61
40
65,57 %
Buah
60
41
68,33 %
Km
326,39
310,08
95 %
Km
326,89
260,89
79,81 %
Satuan
Terbangunannya Bendung, Bendungan, Dam, beririgasi teknis Terpelihara bangunan dan bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen Terbangunnya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Terpeliharaanya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier
Rata - rata
Tahun 2015
77,18 %
1. Terbangunannya Bendung, Bendungan , Dam beririgasi teknis Capaian indikator terbangunnya bendung, bendungan dan Dam beririgasi teknis adalah sebesar 65,57 % atau 40 unit. Secara keseluruhan pencapaian ini masih jauh dari target RPJMD Kabupaten Bima tahun 2011 – 2015 yaitu sebanyak 61 unit. Padahal Daerah Irigasi di Kabupaten Bima berjumlah 127 Daerah Irigasi Pedesaan dan Irigasi Setengah Teknis/ Teknis sebanyak 41 Daerah Irigasi dengan luas: Luas Areal Baku : 36.339,00 Ha Luas Areal Potensial : 29,669,00 Ha Luas Areal Fungsional : 29,669,00 Ha BAB III : Akuntabilitas Kinerja
153
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
2. Terpelihara bangunan dan bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen Sampai dengan saat ini capaian indikator terpelihara bangunan dan bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen yang ada pada saluran irigasi sepanjang 269.089 meter adalah sebanyak 41 unit bangunan untuk mengairi 24.321 Ha (Luas Baku), Sawah Irigasi 18.079 Ha Daerah Irigasi yang ada di Kabupaten Bima. 3. Terbangunnya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Capaian indikator terbangunnya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier adalah sepanjang 310,08 km atau 95 % dari target RPJMD 2011 – 2015 yaitu sepanjang 326,89 km. namun kondisi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tersier (JITUT) di Kabupaten Bima pada umumnya masih merupakan saluran irigasi tanah yang pengelolaanya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat tani, sehingga tingkat kehilangan air pada saluran masih cukup tinggi, dan belum mampu melayani air irigasi secara optimal, baik pada daerah hulu maupun pada daerah hilir. 4. Terpeliharaanya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Capaian indikator terbangunnya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier adalah sepanjang 260.89 km atau 79,81 % dari target RPJMD 2011 – 2015 yaitu sepanjang 326,89 km. Dengan kondisi jaringan irigasi di Kabupaten Bima sebagian besar berada pada kondisi baik yaitu 130.346 m atau 48,44%, dalam kondisi rusak dan sedang yaitu 138.443 m atau sebesar 51,56%. Dari kondisi tersebut Kecamatan Lambitu mempunyai jaringan irigasi yang rusak mencapai lebih dari 50%. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.104 Capaian indikator sasaran strategis ke – 50 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Terbangunannya Bendung, Bendungan, Dam, beririgasi teknis Terpelihara bangunan dan bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen Terbangunnya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Terpeliharaanya jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Buah
-
-
29
29
40
61
Buah
-
-
18
41
41
60
Km
32.75
320.75
269.089
269.08
310,08
326,39
Km
323.75
323.75
75.74
260.89
260,89
326,89
Sasaran strategis meningkatnya jumlah dan volume infrastruktur irigasi dalam rangka peningkatan produksi pertanian dicapai melalui program : 1) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. 2) Program penyediaan dan pengolahan air baku. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
154
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : walaupun belum mencapai target seperti yang diharapkan namun keberhasilan capaian indikator selama ini karena didukung beberapa kegiatan utama yaitu Peningkatan/Rehabilitasi Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya, Kegiatan Penyediaan Prasrana dan Sarana Air Limbah, Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Water Irigation Sistim Managemen Project II (WISMP II). Hambatan/permasalahan : Tantangan utama meningkatnya jumlah dan volume infrastruktur irigasi dalam rangka peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Bima adalah tingkat kesadaran petani pemakai air irigasi untuk berperan serta dalam merawat bangunan dan bangunan pelengkap pada daerah irigasi ataupun turut memelihara jaringan irigasi baik primer, sekunder maupun tersier.
Strategi pemecahan : 1) Melakukan upaya pengawasan jaringan irigasi. 2) Melakukan upaya pemeliharaan dan pengembangan sumber air irigasi dan jaringannya.
Sasaran Strategis ke - 51
Meningkatnya peran lembaga pengelolaan irigasi dalam peningkatan produksi pertanian
Sasaran strategis ke - 51 merupakan upaya mencapai misi kedelapan sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ” dan juga untuk mencapai tujuan kedelapan : ” Percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya peran lembaga pengelolaan irigasi dalam peningkatan produksi pertanian dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 87,87 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya peran lembaga pengelolaan irigasi dalam peningkatan produksi pertanian dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.105 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 51 Indikator Kinerja
Terbentuknya Kelembagaan petani (P3A, GP3A, dan LEPLI)
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Buah
Tahun 2015 Target
Realisasi
338
297
% Capaian Kinerja
87,87 %
155
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Capaian indikator Terbentuknya Kelembagaan petani (P3A, GP3A, dan LEPLI) adalah sebanyak 297 buah atau 87,87 % dari target RPJMD Tahun 2011 – 2015 Kabupaten Bima yaitu sebanyak 338 buah. Angka ini menunjukan pencapaian yang tidak sesuai target. Padahal Kabupaten Bima sebagai salah satu daerah yang cukup potensial dalam pengembangan irigasi. Baik Irigasi Desa (JIDES) maupun Irigasi Teknis (JITUT). Dengan jumlah kelembagaan yang tersebar di beberapa kecamatan, diharapkan punya peran yang sangat penting dalam mendukung program pemerintah pusat dalam pengelolaan irigasi sehingga tercipta suatu sistem pendistribusian air di petak-petak sawah terkelola dengan baik dan merata sesuai dengan kebutuhan tanpa ada pihak yang merasa dirugikan di dalam usaha budidaya. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini : Tabel 3.106 Capaian indikator sasaran strategis ke – 51 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Terbentuknya Kelembagaan petani (P3A, GP3A, dan LEPLI)
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Buah
-
289
289
297
297
338
Sasaran strategis meningkatnya peran lembaga pengelolaan irigasi dalam peningkatan produksi pertanian dicapai melalui program : 1) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Keberhasilan pencapaian indikator selama ini lebih disebabkan karena dukungan penyelenggaraan proses penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat petani walaupun hasil ini tidak sesuai dengan target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bima tahun 2011 - 2015. Hambatan/permasalahan : Tidak adanya pemberdayaan berkelanjutan untuk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) maupun Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Strategi pemecahan : Pelaksanaan pemberdayaan kelompok P3A/GP3A diharapkan mampu meningkatkan kemampuan P3A/GP3A dalam pengelolaan air irigasi, meningkatnya produktifitas usaha tani, meningkatnya kehidupan masyarakat, membaiknya budidaya pertanian dan terwujudnya kelembagaan P3A/GP3A yang profesional dan mandiri.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
156
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Sasaran Strategis ke - 52
Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan telekomunikasi dalam rangka menciptakan iklim yang sehat untuk investasi
Sasaran strategis ke - 52 merupakan upaya mencapai misi kedelapan sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ” dan juga untuk mencapai tujuan kedelapan : ” Percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan telekomunikasi dalam rangka menciptakan iklim yang sehat untuk investasi dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 66,50 % dengan predikat “Cukup Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan telekomunikasi dalam rangka menciptakan iklim yang sehat untuk investasi dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.107 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 52 Indikator Kinerja
Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat
Satuan
kk
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
119.004
79.139
66,50 %
Tahun 2015
Capaian indikator Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat adalah sebanyak 79.139 KK atau 66,50 % dari target. Selama kurun waktu 2011 – 2014 jumlah Kepala Keluarga (KK) yang telah terlayani oleh kebutuhan listrik yaitu sebesar 117.019 KK dari target RPJMD Tahun 2011 – 2015 Kabupaten Bima yaitu sebanyak 119.004 KK. Angka ini menunjukan pencapaian yang tidak sesuai target karena Sumber penerangan rumah tangga di Kabupaten Bima bersumber pada listrik PLN dan non PLN seperti PLTS dan PLTHM. Masyarakat yang belum terlayani listrik masih cukup banyak namun saat ini PLN cabang Bima terus menambah kapasitas dengan menyewa beberapa mesin baru dan pembangunan SUTT (saluran udara tegangan tinggi) sebanyak 139 tower yang tersebar di beberapa kecamatan yang akan menghubungkan dari PLTU Bonto sampai ke Kabupaten Dompu. Dalam beberapa tahun ke depan masalah listrik akan segera teratasi dengan baik Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini :
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
157
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.108 Capaian indikator sasaran strategis ke – 52 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
kk
105.734
105.734
1.883
9.402
79.139
119.004
Sasaran strategis meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan telekomunikasi dalam rangka menciptakan iklim yang sehat untuk investasi dicapai melalui program : 1) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan; 2) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Peningkatan kinerja PLN Cabang Bima yang terus berupaya memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Bima. Hambatan/permasalahan : Jumlah kebutuhan listrik kedepannya akan semakin bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan pembangunan di daerah Kabupaten Bima. Strategi pemecahan : Saat ini PLTU Bonto di Kolo Kota Bima masih dalam proses pembangunan infrastruktur yang akan mampu memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Sumbawa, khususnya Bima- Dompu.
Sasaran Strategis ke - 53
Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pada Desa Pusat Pertumbuhan melalui pembangunan pasar kecamatan dan desa
Sasaran strategis ke - 53 merupakan upaya mencapai misi kedelapan sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2011 - 2015 yaitu : ” Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ” dan juga untuk mencapai tujuan kedelapan : ” Percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh ”. Hasil evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya ketersediaan infrastruktur pada Desa Pusat Pertumbuhan melalui pembangunan pasar kecamatan dan desa dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat “Sangat Berhasil”. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya ketersediaan infrastruktur pada Desa Pusat Pertumbuhan melalui pembangunan pasar kecamatan dan desa dilihat dalam tabel dibawah ini : BAB III : Akuntabilitas Kinerja
158
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.109 Pengukuran Capaian Sasaran strategis ke - 53 Indikator Kinerja
Terbangunnya pasar kecamatan / desa
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
4
4
100 %
Tahun 2015
Satuan
buah
Jumlah dan lokasi pasar dan pasar rakyat di Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : Pasar : 1. Pasar Sila, Lokasi di Kecamatan Bolo. 2. Pasar Tente, Lokasi di Kecamatan Woha. 3. Pasar Sape Lama, Lokasi di Kecamatan Sape. 4. Pasar Sape Baru, Lokasi di Kecamatan Sape. 5. Pasar Rato, Lokasi di Kecamatan Lambu. 6. Pasar Wera, Lokasi di Kecamatan Wera. 7. Pasar Kore, Lokasi di Kecamatan Sanggar. 8. Pasar Karumbu, Lokasi di Kecamatan Langgudu. Pasar Rakyat 1. Pasar Ntori, Lokasi di Kecamatan Wawo. 2. Pasar Maria, Lokasi di Kecamatan Wawo. 3. Pasar Soro, Lokasi di Kecamatan Sape. 4. Pasar Palibelo, Lokasi di Kecamatan Palibelo. 5. Pasar Renda, Lokasi di Kecamatan belo. 6. Pasar Ngali, Lokasi di Kecamatan Belo. 7. Pasar Rompo, Lokasi di Kecamatan Langgudu. 8. Pasar NaE, Lokasi di Kecamatan Sape. 9. Pasar Bajo Pulo, Lokasi di Kecamatan Sape. 10. Pasar Lanta, Lokasi di Kecamatan Lambu. 11. Pasar Sumi, Lokasi di Kecamatan Lambu. 12. Pasar Kalampa, Lokasi di Kecamatan Woha. 13. Pasar Parado Rato, Lokasi di Kecamatan Parado. Pada tahun 2014, pembangunan pasar tradisional berlokasi di 3 (tiga) Kecamatan dengan target jumlah pedagang yang memanfaatkan sebanyak 150 orang. Ketiga pembangunan pasar tradisional tersebut terdiri dari : pembangunan pasar tradisional Kecamatan Woha, pembangunan lapak PKL di Desa Kananga Kecamatan Bolo dan pembangunan lapak PKL di Desa Bajo Kecamatan Soromandi. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana usaha perdagangan ini berjalan cukup baik. Pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011 – 2015 ditunjukan melalui tabel di bawah ini :
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
159
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Tabel 3.110 Capaian indikator sasaran strategis ke – 53 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2011 – 2015 Indikator Kinerja
Terbangunnya pasar kecamatan / desa
Satuan
Realisasi tahun 2011
Realisasi tahun 2012
Realisasi tahun 2013
Realisasi tahun 2014
Realisasi tahun 2015
Target RPJMD
Unit
3
2
4
3
4
10
Selama kurun waktu tahun 2011 – 2015, capaian indikator Terbangunnya pasar kecamatan / desa yang akan melayani kebutuhan bagi masyarakat pada lokasi dan Hinterlandnya, telah terbangun 16 unit pasar. Capaian ini telah mampu melampaui target RPJMD Kabupaten Bima yaitu sebesar 10 unit. Sasaran strategis meningkatnya ketersediaan infrastruktur pada Desa Pusat Pertumbuhan melalui pembangunan pasar kecamatan dan desa dicapai melalui program : 1) Program Pengembangan Industri,Kecil dan Menengah. 2) Program Pembangunan dan Penataan Sarana Prasarana Daerah. Faktor - faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan adalah sebagai berikut : Keinginan yang kuat dari Kepala Daerah Kabupaten Bima dalam pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Bima . Hambatan/permasalahan : 1) Kondisi Pasar di bebarapa wilayah Kecamatan yang rusak dan rusak ringan. 2) Sedikitnya peran serta masyarakat dalam memelihara sarana dan prasarana pasar. Strategi pemecahan : 1) UPT Pasar yang terbentuk harus berperan aktif dalam mengawasi kondisi pasar agar ada bahan evaluasi pengambilan kebijakan dalam proses pembangunan dan rehabilitasi pasar. 2) Menumbuhkembangkan peran serta masyarakat dengan berbagai kegiatan seperti gotong royong membersihkan pasar atau kegiatan yang menunjang peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar.
Kategori Capaian Kinerja Sasaran
Tujuan ke – 8 : Percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 20112015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi kedelapan Kabupaten Bima pada RPJMD Tahun 2011-2015 adalah 6 (enam) sasaran strategis dengan 15 (lima belas) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2015.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
160
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
Dari 6 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 15 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4
Jumlah Sasaran Strategis 2 2 2 0 6
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
3.5. Akuntabilitas Keuangan 3.5.1. Kondisi Umum Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bima tahun 2015 terdiri dari : Pendapatan
:
Rp. 1.373.484.528.675,73 dan terdiri dari :
Pendapatan Asli Daerah : Rp. 102.742.013.074,40 Dana Perimbangan : Rp. 969.240.473.301,00 Lain- lain Pendapatan Daerah yang sah : Rp. 301.501.621.692,50 Daerah yang sah Belanja tidak langsung
:
Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja bantuan sosial
: Rp. 800.334.580.138,24 : Rp. 41.724.532.000,00 : Rp. 1.154.626.000,00
Belanja langsung
:
Rp. 988.361.528.675,73 dan terdiri dari :
Rp. 481.641.995.954,00 dan terdiri dari :
Belanja Pegawai : Rp. 71.485.053.600,00 Belanja Barang dan Jasa : Rp. 160.174.236.114,15 Belanja Modal : Rp. 250.002.706.239,85 Total Belanja Tidak Langsung dan Langsung : Rp. 1.470.003.524.629,73 Laporan Realisasi Anggaran APBD Kabupaten Bima Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3 Perbandingan anggaran dan realisasi APBD Kabupaten Bima dari tahun 2011 – 2015, ditunjukan melalui tabel dibawah ini : Tabel 3.111 Komposisi Anggaran dan Realisasi APBD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2011 – 2015 No.
Uraian
Tahun Anggaran Anggaran
Realisasi
%
2012 Pendapatan Daerah 1.
Pendapatan Asli Daerah
2. 3.
68,514,035,328.00
43,435,392,434.00
63.40
Dana Perimbangan
719,298,884,503.00
718,916,059,541.00
99.95
Lain-Lain Pendapatan Yang
134,163,076,060.00
110,894,024,717.00
82.66
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
161
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 SAH Jumlah
921,975,995,891.00
873,245,476,692.00
94.71
Belanja Daerah 1.
Belanja tidak langsung
607,521,516,271.00
593,111,583,236.00
97.63
2.
Belanja langsung
343,335,449,650.00
244,026,703,516.00
71.08
950,856,965,921.00
837,138,286,752.00
88.04
78,564,172,485.00
50,667,887,485.16
64.49
719,298,884,503.00
718,916,059,541.00
99.95
125,865,648,566.19
128,337,017,089.02
1,032,546,100,331.19
1,001,006,794,159.18
96.95
Jumlah 2013 Pendapatan Daerah 1.
Pendapatan Asli Daerah
2.
Dana Perimbangan
3.
Lain-Lain Pendapatan Yang SAH Jumlah
101.96
Belanja Daerah 1.
Belanja tidak langsung
670,047,071,201.68
649,290,555,416.00
96.90
2.
Belanja langsung
403,675,204,264.00
337,223,010,145.00
83.54
1,073,722,275,465.68
986,513,565,561.00
91.88
Jumlah 2014 Pendapatan Daerah 1.
Pendapatan Asli Daerah
97,318,465,983.00
100,898,700,701.35
103.68
2.
Dana Perimbangan
895,428,900,668.00
893,904,403,383.00
99.83
3.
Lain-Lain Pendapatan Yang SAH Jumlah
184,230,330,853.39
173,447,794,527.40
94.15
1,176,977,697,504.39
1,168,245,612,635.75
99.26%
Belanja Daerah 1.
Belanja tidak langsung
749,350,477,070.30
707,852,222,648.00
94.46
2.
Belanja langsung
478,426,492,426.76
407,202,298,465.59
85.11
1,227,776,969,497.06
1,115,054,521,113.59
90.82
Jumlah 2015 Pendapatan Daerah 1.
Pendapatan Asli Daerah
102.742.013.074,40
97.575.591.423,78
94.97
2.
Dana Perimbangan
969.240.473.301,00
961.993.410.451,00
99.25
3.
Lain-Lain Pendapatan Yang SAH Jumlah
301.501.621.692,50
302.041.168.999,02
100.18
1.373.484.528.675,73
1.361.610.098.873,80
99.14
Belanja Daerah 1.
Belanja tidak langsung
481.641.995.954,00
903.011.486.669,00
91.37
2.
Belanja langsung
481.641.995.954,00
429.025.115.004,00
89.20
1.332.636.600.673,00
90,66
Jumlah
1.470.003.524.629,73
Berdasarkan pada tabel di atas maka pada pos realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus menerus mengalami peningkatan dengan persentase peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 103.68 %, sedangkan pos pendapatan lain-lain mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2013 yaitu sebesar 101.96 %. BAB III : Akuntabilitas Kinerja
162
Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
3.5.2. Permasalahan dan Solusi Pencapaian target pendapatan tidak terlepas dari berbagai hambatan dan tantangan yang harus terus diupayakan untuk dapat diatasi sesuai dengan kemampuan. Adapun permasalahan utama berdasarkan kelompok sumber pendapatan secara deskriptif dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) a) Tingkat akurasi data dasar pajak dan retribusi yang berpengaruh terhadap data wajib pajak dan wajib retribusi, perlu diupayakan ketersediaannya guna mendukung peningkatan PAD yang bersumber dari pajak dan retribusi; b) Efektivitas penerapan prosedur dan mekanisme administrasi pengelolaan PAD perlu lebih dioptimalkan guna mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan PAD; c) Perlu ditingkatkan efektivitas pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan sumber-sumber PAD; d) Perlu dioptimalkan lebih lanjut kualitas petugas pengelola administrasi PAD; 2. Dana Perimbangan Perhitungan Dana Perimbangan, baik dalam Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, belum sesuai dengan harapan daerah. Oleh karena itu perlu ditingkatkan efektivitas pelaksanaannya; 3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan pendapatan dari sisi Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah daerah Lainnya dalam pendistribusian, memerlukan alokasi waktu yang lebih banyak untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja
163