LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga
memperhatikan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Tahun 2013 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD 20112015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2013 dan Pengukuran Kinerja 2013. Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan. Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :
Wadja Sampai Kaputing
26
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Urutan
Rentang Capaian
Kategori Capaian
I
Lebih dari 100 %
Sangat Berhasil
II
Diatas 90 % sampai dengan 100 %
Berhasil
III
Diatas 80 % sampai dengan 90 %
Cukup Berhasil
IV
Sampai dengan 80 %
Kurang Berhasil
Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran Sangat Berhasil yaitu 104,72%, sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Berhasil yaitu 99,97%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas. A. Capaian Atas Kinerja Makro Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2013 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada tabel 1. Tabel 1 Capaian Kinerja Makro 2013 No
Indikator
Satuan
Target 2013
Realisasi 2013
% Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8
Pertumbuhan ekonomi PDRB Per Kapita (Adhk) Laju Inflasi Indeks GINI Tingkat pengangguran terbuka Tingkat Kemiskinan Indeks Pembangunan Manusia Tingkat pertumbuhan penduduk
%
6,00
5,18
86,33
Rupiah
9.400.000
9.409.137
100,09
%
6,50
5,98
92,00
Indeks
0,20
0,36*
55,55
%
6,60
3,79
174,14
%
4,71
4,76
98,94
%
72,12
71,08*
98,72
1,73
1,84
94,02
% Rata-rata capaian
99,97
*) data sementara
Wadja Sampai Kaputing
27
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Kinerja
utama
yang
diukur
melalui
8
indikator
bersifat
makro
telah
merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolut secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun 2013 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator sebagaimana tertuang dalam tabel 2. Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2013 No
Indikator
1 2
Pertumbuhan ekonomi PDRB Per Kapita (Adhk)
3 4 5
Laju Inflasi Indeks GINI Tingkat pengangguran terbuka Tingkat Kemiskinan Indeks Pembangunan Manusia Tingkat pertumbuhan penduduk
6 7 8
Target RPJMD 2013 2015 6,0 6,0-6,9 9,4 9,2-10,6 6,5 5,0-7,0 0,20 0,22-0,18
Realisasi 2011 6,12 8.801.291 3,98 0,35
Realisasi 2012 5,73 9.081.408 5,96 0,35*
Realisasi 2013 5,18 9.409.137 5,98 0,36*
5,62
4,32
3,79
6,60
6,62-6,50
5,35
5,01
4,76
4,71
4,25-3,99
70,44
70,44*
71,08*
72,12
70-74
1,89
2,5 7
1,84
1,73
1,60-1,40
*data sementara
Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2013 tumbuh sebesar 5,18% dengan pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,24% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,11%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2013 mencapai 5,22%. Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013, BPS Provinsi Kalimantan Selatan belum mengeluarkan data resmi, penggunaan data disini merupakan angka sementara yang di dapat pada posisi tahun 2012. Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2013 kecuali komponen ekspor. Nilai ekspor Kalimantan Selatan terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif karena harga batubara di pasaran global mengalami penurunan sekitar 16,20%. Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 83,36 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp. 36,20 triliun.
Wadja Sampai Kaputing
28
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 yaitu 4,76% jauh mengalami penurunan yang sangat baik jika dibanding tahun 2012 yaitu 5,01% serta masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional tahun 2013 yaitu 11,47%, yang secara bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan. Hal ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instans melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan. Adapun strategi penurunan jumlah penduduk miskin melalui program pengentasan kemiskinan daerah yang telah disusun dan dijalankan oleh sebagian pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimatan Selatan. Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 3 (tiga) terendah Persentase Penduduk Miskin dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Bali. Dari jumlah penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin. Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data capaian sementera dikarenakan BPS belum mengeluarkan data resmi, dengan penggunaan data sementara untuk Indeks GINI sebesar 0,36 dan untuk Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan adalah 71,08 berada di bawah Kalimantan Timur yang mencapai 76,71, sedangkan jika dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Manusia secara keseluruhan di Indonesia yang mencapai 73,29 dapat dikatakan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan Selatan masih harus terus mengalami perbaikan. Indikator Indeks Gini ratio Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan dalam RPJM 0,20 dengan meningkatkan akses UMKM dapat direalisasikan 0,36 dengan upaya mendorong pertumbuhan sektor produksi yaitu pertanian dan industri yang menyerap lebih banyak tenaga kerja disektor formal dapat direalisasikan 0,36 untuk mengatasi ketidak merataan pendapatan daerah. Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini. Wadja Sampai Kaputing
29
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
B. Capaian Sasaran Organisasi MISI PEMBANGUNAN DAERAH A. MISI I :
Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan
Budaya Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”; sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”. 1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat. Keberhasilan capaian kinerja tahun 2013 atas sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 3 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
%
100
100
100,00
Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah
3
4
133,33
Buah
1
1
100,00
%
60
75
125,00
%
70
80
114,28
Kali
2
6
300,00
2
3 4 5 6
Wadja Sampai Kaputing
Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan Frekuensi pertemuan antar umat beragama
30
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
7
Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
%
100
100
Rata-rata capaian
100,00 138,94
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah sebesar 138,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan utama : 1. Pembinaan pengawasan/Pengendalian dan monitoring tenaga orang asing di Kalsel. 2. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan antar etnis dan suku bangsa se-Kalimantan Selatan. 3. Fasilitasi
dan
koordinasi
ketahanan
bangsa
antar
etnis
golongan, suku dan umat beragama se-Kalsel. b. Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan tindak kriminal dengan kegiatan utama : 1. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan. 2. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 4 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No.
Indikator Kinerja
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
1
Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
%
100
100
Tetap
Wadja Sampai Kaputing
31
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
2
3 4 5 6 7
Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan Frekuensi pertemuan antar umat beragama Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
Buah
1
4
Naik
Buah
1
1
Tetap
%
60
75
Naik
%
NA
80
Naik
kali
1
6
Naik
%
60
100
Naik
Indikator Persentase Pengaduan gangguan melaksanakan kegiatan keagamaan yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dari target 100%. Pengaduan kegiatan keagamaan di Kalimantan Selatan pada tahun 2013 ada 3 (tiga) pengaduan terkait pendirian rumah ibadah di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, semua pengaduan telah ditindaklanjuti dan diselesaikan 100% melalui Forum Kerukunan Umat Beragama, baik ditingkat Kabupaten/Kota maupun ditingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Indikator Jumlah Forum pembauran antar etnis, golongan, suku dan umat beragama yang aktif di Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan 3 (tiga) buah, terealisasi sebanyak 4 (empat) forum masing-masing : Ikatan Kerukunan Antar Suku Bangsa (IKASBA), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) yang dibentuk atas fasilitasi Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel. Indikator
Sekretariat
Bersama
antar
umat
beragama
terealisasi
sebanyak 1 buah dari target 1 buah. Sekretariat Bersama yang berdiri sendiri adalah Sekretariat FKUB Provinsi Kalsel di Jl. Petai Banjarbaru, sedangkan Sekretariat IKASBA, FPK dan FPLA belum berdiri sendiri tetapi masih difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel. Indikator persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan terealisasi sebanyak 75% dari target tahun 2013 60%. Lembaga Sosial di Kalimantan
Selatan
bermunculannya Perkumpulan
Wadja Sampai Kaputing
Tahun
Majelis-Majelis
Maulid.
2013
cukup
Ta’lim
Perkembangan
dan tersebut
meningkat
dengan
Kelompok-Kelompok dibarengi
dengan
32
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
pembinaan untuk meningkatkan kualitas lembaga-lembaga sosial keagamaan. Indikator Persentase Peningkatan Lembaga Pendidikan Keagamaan di Kalimantan Selatan Tahun 2013 terealisasi sebanyak 80% dengan target
75%.
Lembaga
Pendidikan
Keagamaan
mengalami
perkembangan yang cukup signifikan terutama bidang pendidikan menghafal Al Qur’an sebagai implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pendidikan Al Qur’an di kalimantan Selatan. Perkembangan yang cukup menonjol adalah telah diberikannya beasiswa kepada 200 santri Tahfizdul Qur’an di 19 Pondok Pesantren/Rumah Tahfizd. Indikator Frekuensi pertemuan antar umat beragama di Kalimantan Selatan tahun 2013 terealisasi sebanyak 6 kali dengan target sebanyak 2 kali. Pertemuan antar umat beragama secara konsisten terus dilaksanakan dengan rutin, baik yang dilaksanakan sendiri oleh Biro Kesra maupun memfasilitasi kegiatan bersama FKUB dan FPLA. Pertemuan FKUB dilaksanakan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan melibatkan semua Majelis Agama seperti; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghocho serta para pembina Kerukunan dari unsur Pemerintah seperti Badan Kesbangpol Provinsi, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, dan Biro Kesra Setda Prov. Kalsel. Indikator
Persentase
kesepatakan
hasil
pertemuan
antar
umat
beragama yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dengan target 100% pada tahun 2013. Kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama
selalu
ditindaklanjuti
oleh
semua
Majelis
agama
di
Kalimantan Selatan, kondisi ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi terciptanya toleransi, kedamaian dan harmonisasi kehidupan umat beragama di Kalimantan Selatan.
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Wadja Sampai Kaputing
33
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Tabel 5 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 Target RPJMD No. 1
2
3
4 5 6
7
Indikator Kinerja Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan Frekuensi pertemuan antar umat beragama Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
Satuan
2011
2012
2013
2013
2015
%
100
100
100
100
100
Buah
1
1
4
1
NA
Buah
1
1
1
1
1
%
60
60
75
60
100
%
4,7
NA
80
70,3
85
Kali
1
1
6
2
8
%
60
60
100
100
100
2. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat” diukur melalui 12 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
%
1,96
2,62
133,67
2
Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Bertambahnya Fasilitas Olahraga Persentase tertanganinya korban bencana Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah
%
6,90
11,49
166,52
Nilai Buah %
95,00 3 100
75,00 3 100
78,95 100,00 100,00
%
40
41,33
103,32
%
NA
NA
NA
3 4 5 6
7
Wadja Sampai Kaputing
34
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
8 9 10 11 12
Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti Rata-rata capaian
%
NA
NA
NA
%
0,56
0,56
100,00
%
0,47
0,71
151,06
Unit
5
5
100,00
%
95,00
75,00
78,95 92,71
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran
”Meningkatnya
kualitas
pelayanan kehidupan
sosial
masyarakat” adalah sebesar 92,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Untuk indikator Persentase menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial, Penurunan remaja keluarga miskin pada tahun 2013 sebanyak 2,62 %, terdapat peningkatan dari target yang ditetapkan sebanyak 1,96 %. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam panti sebagai berikut : a. Luar Panti : Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja (PBK) bagi anak terlantar sebanyak 30 orang b. Dalam Panti : 1. Pelayanan sosial bagi anak terlantar dalam panti sebanyak 100 orang 2. Pelayanan sosial bagi remaja terlantar putus sekolah sebanyak 250 orang.
Indikator
Persentase
menurunnya
remaja
keluarga
fakir
miskin
penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebesar 2,62% dibandingkan dengan target 1,96% Indikator
Persentase
menurunnya
remaja
keluarga
fakir
miskin
penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebanyak ± 2.400 keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu 91.688 keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi
Wadja Sampai Kaputing
35
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
2013 melebihi target RPJMD 2011-2015 yang sebanyak 125 Keluarga atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin. Untuk Indikator Presentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam kondisi baik pada tahun 2013 sebanyak 11,49 % , terdapat peningkatan dari target yang ditetapkan sebanyak 6,9 %, adapun
kegiatan yang
dilaksanakan adalah pemberian bantuan bagi organisasi sosial melalui kegiatan pemberdayaan sosial bagi organisasi sosial sebanyak 10 orsos. Untuk Indikator Indeks kepuasan Masyarakat pada tahun 2013 75,00% belum mencapai target yang ditetapkan sebanyak 95,00%, hal ini disebabkan karena dari 5 (lima) panti sosial hanya 1 (satu) panti sosial yang sudah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (PSBW Melati). Pelaksanaan survei juga tidak dapat dilaksanakan setiap tahun karena jumlah penerima pelayanan pada PSBW Melati sebanyak 100 orang/tahun, sedangkan sasaran survei IKM minimal 150 orang. Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian, pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24 jam, yang diwujudkan dengan : a. Penanganan bencana selama 2013 yang terdiri dari : 1. Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir 21 kali, ROB 1 kali, tanah longsor 7 kali, angin ribut 34 kali orang tenggelam 10 kali dan jembatan putus 1 kali. Jumlah korban 14.714 KK (39.926 jiwa) dengan 15 orang meninggal dan 9 orang luka. Kerusakan rumah: 35 rusak total, 433 rusak berat, 227 rusak sedang dan 1965 rusak ringan. 2. Bencana sosial 274 kejadian, terdiri atas kebakaran 274 kali. Jumlah korban 465 KK (1.508 jiwa) dengan 9 orang meninggal. Kerusakan rumah: 412 rusak total, 39 rusak berat, 18 rusak sedang, 79 rusak ringan. b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana. Wadja Sampai Kaputing
36
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator baru. Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun 2013 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar yang ditampung panti, dikatakan tercapai target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 0,56 % atau 170 orang dari total 30.291 lansia terlantar. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial dalam panti kepada 170 orang. Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani terealisasi sebesar 0,71 % atau 140 orang, dikatakan telah tercapai target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 0,47 % atau 93 orang dari total fakir miskin penyandang cacat sebanyak 19.621 orang, dan terdapat peningkatan dari capaian tahun 2012 sebanyak 0,24 %. Kegiatan utama di tahun 2013 yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut berupa pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam panti sebagai berikut : a. Luar Panti : 1. Pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat di sebanyak 28 orang. 2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang cacat berat sebanyak 50 orang. b. Dalam Panti : Pelayanan sosial bagi penyandang cacat netra sebanyak 70 orang.
Indikator Persentase jumlah panti dengan sarana dan prasarana memenuhi standar tahun 2013 dari 5 panti yang dimiliki Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 5 panti, sesuai dengan target yang ditetapkan sebanyak 5 panti yaitu PSAA Budi Mulia, PSBR Budi Satria, PSBN Fajar Harapan, PSBW Melati dan PSTW Budi Sejahtera. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : Wadja Sampai Kaputing
37
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan utama : 1. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal. 2. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab kesejahteraan sosial bagi PMKS. 3. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa. 4. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia. b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
dengan
kegiatan utama : 1. Kegiatan invitasi olahraga Basket 2. Pembibitan dan Pembinaan Olahraga Berbakat 3. Pemusatan Pelatihan POPNAS 4. Pengiriman
Atlet
Pelajar
dan
Pelatih
pada
Kejuaraan
Terbuka/Kejurnas c. Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama : 1. Pelatihan dan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan, kerugian dan sumber daya. 2. Pengarahan
SDM dan
logistik untuk pemulihan
darurat
penangggulangan bencana. 3. Koordinasi dan standardisasi pemenuhan kebutuhan dasar PB.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 7 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No.
Indikator Kinerja
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
1
Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
%
1,50
2,62
Naik
2
Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Bertambahnya Fasilitas Olahraga Persentase tertanganinya korban bencana Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana
%
8,89
11,49
Naik
Nilai Buah %
95,00 3 100,00
75,00 3 100,00
Turun Tetap Tetap
%
28,00
41,33
Naik
3 4 5 6
Wadja Sampai Kaputing
38
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
7 8 9 10 11 12
Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
%
NA
NA
NA
%
NA
NA
NA
%
0,56
0,56
Tetap
%
2,78
0,71
Turun
Unit
5
5
Tetap
%
97,93
75,00
Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 8 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No. 1
2
3 4 5 6
7
8
9
10
11
12
Wadja Sampai Kaputing
Indikator Kinerja Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Bertambahnya Fasilitas Olahraga Persentase tertanganinya korban bencana Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
Satuan
2011
2012
2013
Target RPJMD 2013
2015
%
1,5
1,5
2,62
0,39
0,65
%
30,00
8,89
11,49
NA
NA
Nilai
95,00
95,00
75,00
95,00
95,00
Buah
3
3
3
1
3
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
%
28
28
41,33
40,00
60,00
%
NA
NA
NA
NA
NA
%
NA
NA
NA
NA
NA
%
0,56
0,56
0,56
1,20
2,00
%
3,15
2,78
0,71
0,30
0,50
Unit
5
5
5
NA
NA
%
97,93
97,93
75,00
NA
NA
39
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Salah satu keberhasilan dari Dinas Sosial yang dapat dilihat dari tabel di atas yaitu bahwa target SKPD pada poin 1 dan poin 10 lebih tinggi daripada target di RPJMD, dimana target di RPJMD pada poin 1 hanya sebesar 0,39% dan poin 10 sebesar 0,3%. Sedangkan Dinas Sosial sudah menargetkan poin 1 sebesar 1,96% dan poin 10 sebesar 0,47%. Dapat dijelaskan untuk indikator persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2010 dicanangkan sebanyak 91.688 keluarga, direncanakan sampai tahun 2015 turun
sebanyak 625, dan Indikator Kinerja ini akan terus
berkelanjutan. Jumlah lansia di Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sebanyak 30.291 orang, setiap tahun ditargetkan sebanyak 125 lansia terlantar atau 0,4% yang dapat ditampung di panti. Di tahun 2013 realisasi sebanyak 170 lansia terlantar yang dapat ditampung panti, sehingga selama kurun waktu 3 tahun dari 2011 sampai dengan 2013 sebanyak 510 lansia terlantar yang ditampung panti, melebihi apa yang ditargetkan di RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai, pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi oleh tiga pilar yakni, (1) Pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para pemangku seni budaya (adat) dan (3) Pilar Peran dan fasilitasi pemerintah daerah. Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat
Wadja Sampai Kaputing
40
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
(4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton sebagaimana kokohnya kesenian dan kebudayaan di Jawa dan Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi kehidupan
yang
didukung
oleh institusi
keraton
sebagai
mitra
pemerintah. Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan kebudayaan Banjar. Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 9 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No. 1 2 3 4 5 6
Indikator Kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah Persentase peningkatan kunjungan WISMAN Persentase peningkatan kunjungan WISNUS Lama Kunjungan WISMAN Lama Kunjungan WISNUS Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun Rata-rata Capaian
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
%
10
28,89
288,90
%
2,3
2,47
107,40
%
3
21,70
723,33
Hari
3
3
100,00
Hari
3
3
100,00
%
12
-17,22
0 219,94
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ” Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” adalah sebesar 219,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan utama:
Wadja Sampai Kaputing
41
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
1. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya). 2. Festival kesenian daerah (mamanda, wayang kulit banjar, bepandung).
Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan daerah pada tahun 2013 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup baik. Hal ini terlihat dari seluruh indikator yang terpenuhi 100 %, meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara yang secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian daerah.
Peningkatan
tersebut
merupakan
dampak
positif
atas
diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk indikator kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah di targetkan sebesar 10% dengan jumlah event budaya daerah sebanyak 18 event, telah terealisasi 52 event budaya sepanjang tahun 2013 dengan persentase sebesar 28,89 %. Indikator Prosentase kunjungan wisatawan mancanegara terealisasi sebesar 2,47% atau 25.632 orang dari target sebesar 2,3% atau 25.027 orang. Sedangkan untuk indikator Prosentase Kunjungan wisatawan nusantara terealisasi sebesar 21,70% atau 552.350 orang dari target sebesar 3% atau 456.106 orang. Untuk indikator Persentase peningkatan pengunjung ke museum mengalami penurunan sehingga realisasinya bernilai minus. Persentase pengunjung museum pada tahun 2013 terealisasi sebanyak 67.392 orang atau sebesar -17,22% dari target 79.948 orang atau sebesar 12,00%. Terjadi penurunan sebanyak 4.212 orang di tahun 2013 dibanding dengan kunjungan museum di tahun 2012. Untuk Indikator Persentase peningkatan kunjungan wisman, wisnus, dan kunjungan ke museum mengalami penurunan dari tahun 2012, yang disebabkan oleh antara lain : a. Kurangnya promosi pariwisata. b. Obyek wisata atau destinasi belum memiliki daya saing. c. Pengembangan obyek wisata masih kurang. Wadja Sampai Kaputing
42
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
d. Obyek
wisata/destinasi
belum
dikemas
dengan
baik
oleh
kabupaten/kota. e. Perbaikan ruang induk, atap, dan teras museum yang menyebabkan tempat yang dikunjungi terbatas, sehingga kunjungan menjadi berkurang. f.
Kurangnya promosi kunjungan ke museum bagi sekolah dan masyarakat.
g. Kurangnya event-event yang digelar di kawasan museum dalam rangka
meningkatkan
minat
pelajar
atau
masyarakat
untuk
berkunjung.
Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya. Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata, peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan dukungan pembangunan pariwisata.
Pada tahun 2013 telah selesai dilaksanakan pembangunan Toilet Wisata di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Takisung Kabupaten Tanah Laut, selesainya pembangunan Screen House Anggrek di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, selesainya penyusunan Grand Design Wisata Berbasis Sungai di Kawasan Jalan Jafri Zam-Zam Banjarmasin, penyusunan Grand Design Kampung Budaya Banjar di Kawasan Banua Anyar Banjarmasin, Rehab Ruang Kantor, Toilet dan Taman pada Museum Waja Sampai Kaputing, serta pembenahan dan rehab Penginapan Graha Wisata Amandit di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, penginapan ini akan menjadi percontohan dalam pengelolaannya yang berdasarkan standar Sapta Pesona. Wadja Sampai Kaputing
43
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 10 Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013 No. 1 2 3 4 5 6
Indikator Kinerja
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
%
10
28,89
Naik
%
5,73
2,47
Turun
%
18,22
21,70
Naik
Hari
1,9
3
Naik
Hari
3
3
Tetap
%
-1,96
-17,22
Turun
Persentase peningkatan Event Budaya Daerah Persentase peningkatan kunjungan WISMAN Persentase peningkatan kunjungan WISNUS Lama Kunjungan WISMAN Lama Kunjungan WISNUS Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2012 sampai dengan 2013, peningkatan peran wisata dan budaya dalam pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 11 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 Target RPJMD No. 1 2 3 4 5 6
Wadja Sampai Kaputing
Indikator Kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah Persentase peningkatan kunjungan WISMAN Persentase peningkatan kunjungan WISNUS Lama Kunjungan WISMAN Lama Kunjungan WISNUS Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
Satuan
2011
2012
2013
2013
2015
%
10,00
10,00
28,89
10,00
50,00
%
3,00
3,00
2,47
2,30
11,5
%
10,00
10,00
21,70
3,00
16,00
Hari Hari
1,9 3
1,9 3
3 3
NA NA
NA NA
%
18,00
12,00
4,83
12,00
60,00
44
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing Untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan; Sasaran kedua adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan; dan Sasaran ketiga Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing 1. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatkan
pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 12 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
%
96,50
96,95
100,46
1
Angka melek huruf
2
Angka rata-rata lama sekolah
Tahun
8,00
7,90
98,75
3
Angka Partisipasi Murni SD/MI
%
99,00
99,48
100,48
4
APK SLTP/MTs
%
99,00
98,80
99,80
5
APK SLTA/MA/SMK
%
79,00
79,19
100,24
Rata-rata Capaian
99,94
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ” Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan” adalah sebesar 99,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Pendidikan Dasar 9 Tahun.
Wadja Sampai Kaputing
45
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
1. Peningkatan
dan
Pengembangan
sarana
dan
prasarana
pembelajaran SMP Model. 2. Peningkatan sarana belajar buku perpustakaan siswa Non UASBN SD, SDLB dan MI Negeri dan Swasta se-Kalsel. b. Program Pendidikan Menengah. a. Pembinaan siswa berprestasi. b. Lomba Anak Berkebutuhan Khusus tingkat menengah. c.
Pembinaan dan Pengembangan Mutu Lulusan SMA sederajat.
c. Program Non Formal 1. Pengembangan Pendidikan Keaksaraan. 2. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender bidang pendidikan.
Indikator kinerja utama Angka Melek Huruf (%) dari target 96,50 % terealisir menjadi 96,95 % dengan capaian 100,46 %. Dikarenakan Peningkatan Akses Tiap Tahun selalu dianggarkan, mengingat jumlah siswa yang bersekolah SD/SMP/SMA meningkat. Hal ini sejalan dengan Program Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Program Penuntasan Wajar Dikmen 12 Tahun, Angka Melek Huruf meningkat dikarenakan Program Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun dan Program Wajar Dikmen 12 Tahun berhasil serta menurunnya angka buta aksara telah mencapai 3,05% lebih baik dibandingkan target atau Standar Nasional 5%. Indikator Angka rata-rata lama sekolah dari target 8 Tahun terealisir 7,90 Tahun atau dengan capaian 98,75 %, namun hasil capaian indikator ini lebih tinggi 0,18 Tahun dari Target/Standar Nasional 7,72 Tahun. Indikator APM SD/MI tahun 2013 ditargetkan sebesar 99,00% terealisasi 99,48%, dengan hasil capaian kinerja 100,48%, APM SD/MI pada tahun 2013 lebih tinggi 4,48% dari standar nasional 95%. Indikator APK SMP/MTs pada tahun 2013 telah mencapai 98,80% dari yang ditargetkan sebesar 99,00%, dengan persentase hasil capaian 100,24%, pencapaian ini lebih tinggi 3,80% dari standar nasional yang ditargetkan sebesar 95%. Untuk indikator APK SMA/SMK/MA pada tahun 2013 telah mencapai 79,19 % dari yang ditargetkan sebesar 79,00% dengan capaian hasil Wadja Sampai Kaputing
46
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
kinerja 98,99, jika dibandingkan dengan atau lebih tinggi 9,85% dari target nasional 69,34 %. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 13 Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013 No.
Indikator Kinerja
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
1
Angka melek huruf
%
96,84
96,95
Naik
2
Angka rata-rata lama sekolah
Tahun
7,80
7,90
Naik
3
Angka Partisipasi Murni SD/MI
%
99,38
99,48
Naik
4
APK SLTP/MTs
%
98,17
98,80
Naik
5
APK SLTA/MA/SMK
%
78,72
79,19
Naik
Dari
5
indikator
kinerja
diatas
tercermin
adanya
peningkatan
pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan.
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 14 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 Target RPJMD No.
Indikator Kinerja
1
Angka melek huruf
2
Satuan
2011
2012
2013
2013
2015
%
96,73
96,84
96,95
96,50
97,8
Angka rata-rata lama sekolah
Tahun
7,72
7,80
7,90
8,00
10,0
3
Angka Partisipasi Murni SD/MI
%
99,28
99,38
99,48
99,00
100,0
4
APK SLTP/MTs
%
97,54
98,17
98,80
99,00
99,02
5
APK SLTA/MA/SMK
%
78,25
78,72
79,19
79,00
90,0
Seluruh indikator yang mencerminkan peningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang terlihat meningkat jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2013, menunjukan keseriusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang pendidikan.
Wadja Sampai Kaputing
47
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Pencapaian hasil yang sangat baik ini merupakan hasil kerja optimal dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana dituangkan dalam tabel realisasi di atas. Di sisi lain, komitmen pimpinan daerah (Gubernur Kalimantan Selatan) dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan yang diwujudkan dalam Nota Kesepakatan dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Selatan yang substansinya adalah penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun, peningkatan
mutu
pendidikan,
pemberantasan
buta
huruf
dan
rehabilitasi gedung pendidikan telah memenuhi sasaran. Keberhasilan pembangunan pendidikan salah satu indikatornya adalah jumlah penduduk yang melek huruf, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan gencar melaksanakan program pemberantasan buta huruf, dalam hal ini persentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua, sedangkan penduduk usia muda sangat jarang ditemukan penduduk yang buta huruf, dapat kita lihat dari tabel diatas terjadi peningkatan Angka Melek Huruf 0,11%, di tahun 2012 96,84% sedangkan ditahun 2013 mencapai 96,95%. Apresiasi atas pencapaian pembangunan di Provinsi Kalsel khususnya bidang pendidikan kembali berikan pada awal 2013. Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin menerima penghargaan Apresiasi Pendidikan Islam (API) Tahun 2012. Penghargaan API tahun 2012 Kategori Pemerintah Daerah tersebut diserahkan langsung Menteri Agama RI H. Suryadhama Ali kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin pada acara Peringatan Hari Amal Bhakti ke-67 Kementerian Agama RI di Auditorium KH M Rasyidi Kementerian Agama RI di Jakarta. Penghargaan tersebut merupakan yang pertama kalinya diterima oleh Kalsel. Hal ini tak lepas dari keberhasilan Kalsel memacu pendidikan berbasis Agama Islam dengan adanya Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pendidikan Al-Qur'an. Menyertai Perda tersebut Pemprov Kalsel memberikan perlakuan yang sama bagi semua sekolah termasuk sekolah yang dibawah binaan Kementerian Agama, baik pembinaan kompetensi guru Al-Qur'an, Wadja Sampai Kaputing
48
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
sarana prasarana dan media belajar penunjang tingkat SD dan MI, SMP dan MTs, serta SMA/SMK dan MA. Penghargaan tingkat nasional kembali diraih pada 18 November 2013 lalu. Penghargaan yang baru saja diterima adalah Inclusive Education Award yang diserahkan dalam acara Gebyar Multi Talenta PKLK Diknas di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, 18 November 2013 kemarin. Penghargaan diserahkan langsung oleh Hamid Muhammad, PhD yang merupakan Direktur Jenderal Dikdas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai penerima adalah Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin yang mewakili masyarakat Kalsel. Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin menerima Penghargaan bergengsi ini melalui penilaian kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan pendidikan iklusif. Setelah Tahun 2012 Kalsel
ditetapkan
oleh
Pemerintah
Pusat
sebagai
Pelopor
penyelenggaraan pendidikan Inklusif, seluruh jajaran terus bekerja keras sehingga
Gubernur
Kalsel
menjadi
yang
pertama
menerima
penghargaan ini. Apresiasi
terhadap
sejumlah
prestasi
bidang
pendidikan
Kalsel
sebenarnya sudah mulai diberikan pada 2012 lalu. Diawali dengan penghargaan Pasiad Education Award untuk Kategori Birokrat yang diberikan kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin, penghargaan diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Azwar Abubakar pada akhir November 2012 di Sasono Mulyo, Hotel Le Meridien, Sudirman Jakarta. Pasiad Education Award 2012 adalah penghargaan yang diberikan kepada tokoh masyarakat, birokrat dan akademisi yang telah menginspirasi dan memiliki sumbangsih dalam usaha peningkatan dunia pendidikan Indonesia. Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin adalah sosok penting dibalik berdirinya SMA Banua Kalsel Bilingual Boarding School. SMA milik Pemprov Kalsel yang bekerjasama dengan Yayasan Pasiad Turki tersebut kini telah banyak mengukir prestasi baik di leveI Nasional maupun Internasional. Pada tahun yang sama, Kalsel juga kembali meraih prestasi Inclusive Award dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diberikan kepada Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin. Gubernur menerima Wadja Sampai Kaputing
49
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
penghargaan karena memiliki perhatian dan kepeduliannya terhadap anak, berkebutuhan khusus. Penghargaan Inclusive Award kepada Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin diserahkan Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Suyanto, PhD, di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin pada akhir Desember 2012. Penyerahan penghargaan sebagai rangkaian Rapat Koordinasi (Rakor) pengembangan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Klitistis (PLK) Wilayah Tengah dan sekaligus pencanangan Provinsi Kalsel sebagai Pelopor Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Adapun dukungan dana dalam rangka menunjang capaian kinerja 2013 bersumber dari dana APBD Provinsi Kalimantan dan dana APBN. Anggaran Belanja Daerah untuk Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2013 tersedia Rp. 536.764.736.040 dengan realisasi sebesar Rp 515.155.585.525 atau 95,97%. Sedangkan dukungan dana/anggaran dari APBN 2013 senilai Rp. 13.960.166.000 dan terealisasi sebesar Rp 10.874.892.866 atau 77,90%.
2. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatan
Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 15 Capaian Kinerja Terhadap Target Tahun 2013 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
Tahun Kasus per 1000 Kh
67
65,10
97,16
33,50
44
76,14
Kasus
165
88
187,50
1
Angka Harapan Hidup
2
Angka Kematian Bayi
3
Angka kematian ibu
4
Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
%
100
66
66,00
5
Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
%
100
100
100,00
Rata-rata Capaian
105,36
*angka sementara
Wadja Sampai Kaputing
50
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” adalah sebesar 105,36% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan utama : 1. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya. 2. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial. 3. Peningkatan
pelayanan
dan
penanggulangan
masalah
kesehatan. 4. Penilaian kinerja Puskesmas Kab/Kota se-Kalsel. 5. Pemetaan Upaya Pelayanan Kesehatan Pengembangan dan Rujukan. b. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan utama : 1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu. 2. Peningkatan Pembinaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Provinsi.
Untuk Indikator Angka Harapan Hidup di tahun 2013 adalah sebesar 65,10%, hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja indikator ini sebesar 97,16% dari target sebesar 67%, yang berarti target kinerja tahun 2013 tidak tercapai, penyebabnya antara lain : 1. Meski mengalami penurunan, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Kalimantan Selatan masih cukup tinggi. 2. Status gizi masyarakat masih rendah terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita. 3. Adanya pengaruh Sosial dan Budaya dalam peristiwa persalinan yang menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan tentang penanganan persalinan dengan penyulit. Wadja Sampai Kaputing
51
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Untuk Indikator Angka Harapan Hidup dapat dilihat belum mencapai target, akan tetapi berdasarkan hasil analisis Badan Pusat Statistik, Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Provinsi NTB, Maluku Utara, Gorontalo dan Papua Barat termasuk dalam 5 (lima) Provinsi di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan Hidup yang tinggi, yaitu sebesar 0,56% pada tahun 2013, yang masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan Hidup Nasional yang sebesar 0,31%. Angka Kematian Bayi di tahun 2013 terealisasi sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup dari target sebesar 33,5 per 1000 kelahiran hidup, dengan capaian kinerja 76,14% angka diatas menggambarkan tidak tercapainya indikator ini disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut: 1. Provinsi Kalimantan Selatan masih terdapat 231 desa yang belum memiliki tenaga bidan, meskipun setiap tahun Kementerian Kesehatan mengangkat tenaga Bidan di desa sebagai tenaga PTT. 2. Dari 228 Puskesmas yang ada, hanya ada 51 Puskesmas yang merupakan Puskesmas Perawatan yang memungkinkan untuk melakukan pertolongan persalinandan penanganan neonatus dan 35 Puskesmas yang memiliki kemampuan Penanganan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
Angka Kematian Ibu, berdasarkan laporan yang dihimpun sepanjang tahun 2013 berhasil ditekan sebanyak 88 kasus kematian ibu bersalin di seluruh Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, capaian kinerja indikator ini telah mencapai 187,50% dari target setinggi-tingginya sebesar 165 Kasus hal ini didukung oleh : 1. Kebijakan penempatan bidan PTT pusat dan daerah untuk mengisi desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman
berdampak
pada
semakin
meningkatnya
pelayanan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan). 3. Semakin meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan (bidan).
Wadja Sampai Kaputing
52
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
4. Peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi, dapat diinformasikan pada tahun 2013 telah dilakukan pembinaan kemitraan antara bidan dan dukun bayi dengan anggaran APBD Provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan data kinerja tahun 2013 capaian Indikator Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan adalah 66,00% atau 66,00% dari target sebesar 100% menunjukan sasaran pada tahun 2013 tidak tercapai, disebabkan masih belum semua masyarakat mengikuti jaminan kesehatan. Sebagian masyarakat di antaranya masyarakat miskin, PNS, TNI, POLRI dan sebagian tenaga kerja sudah mendapatkan Jaminan Kesehatan melalui Askes, Asabri maupun Jamsostek. Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat tercapai 100% didukung oleh adanya kebijakan Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Provinsi yang dalam pelaksanaanya ada 2 (dua) mekanisme : 1. Bagi masyarakat miskin dijamin oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Kabupaten/Kota) yang dirujuk ke rumah sakit provinsi maka pembiayaan sesuai MoU antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota akan dibiayai melalui sharing dengan pola 60% dijamin oleh Jamkesprov dan 40% oleh Jamkesda. 2. Bagi Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit provinsi tapi tidak memiliki jaminan sama sekali, maka sepenuhnya akan dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Provinsi, dengan demikian seluruh masyarakat miskin di Kalimantan Selatan yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat terlayani melalui Jaminan Kesehatan Daerah dan Jaminan Kesehatan Provinsi.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Wadja Sampai Kaputing
53
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Tabel 16 Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013 No.
Indikator Kinerja
1
Angka Harapan Hidup
2
Angka Kematian Bayi
3
Angka kematian ibu Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
4 5
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
Tahun
64,52
65,10
Naik
34
44
Turun
90
88
Naik
%
65
66
Naik
%
100
100
Tetap
Kasus per 1000 Kh Kasus
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 17 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 Target RPJMD No.
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
2013
2013
2015
1
Angka Harapan Hidup
Tahun
64,17
64,56
65,1
67
71
2
Angka Kematian Bayi
Kasus per 1000 Kh
34
34
44
33,5
31
3
Angka kematian ibu
Kasus
91
90
88
165
118
%
60
65
66
100
100
%
100
100
100
100
100
4
5
Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
Bila dibandingkan dengan target sasaran sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis dimana diharapkan Angka Harapan Hidup di Kalimantan Selatan sebesar 71 Tahun, sampai dengan tahun 2013 sudah mencapai 91,69%, terjadi perkembangan kenaikan sekitar 0.54% dari tahun 2012 sampai dengan 2013, dan 0,39% dari tahun 2011 ke tahun 2012, perlu upaya yang lebih keras dan terarah bukan hanya dari jajaran kesehatan tapi juga dari Lintas Sektor dan Lintas Program terkait.
Wadja Sampai Kaputing
54
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
3. Sasaran : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing” diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 18 Capaian Kinerja Tahun 2013 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase kelulusan BLK yang bekerja
%
30,00
10,00
33,33
%
93,30
96,10
103,00
%
6,67
3,90
171,02
%
71,76
71,90
100,20
2 3 4
Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja Persentase pengurangan pengangguran terbuka Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja Rata-rata capaian
101,89
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing” adalah sebesar 101,89% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program penempatan dan perluasan kesempatan kerja dengan kegiatan utama : 1. Penempatan tenaga kerja dalam negeri 2. Peningkatan pengembangan pasar kerja untuk provinsi 3. Padat Karya Produktif
Persentase kelulusan BLK yang bekerja pada tahun 2013 yang ditargetkan sebesar 30,00% terealisasi hanya sebesar 10%. Dari jumlah lulusan BLK sebanyak 240 orang hanya 24 orang yang bekerja. Capaian sebesar 33,33% tersebut belum mencapai target, hal ini disebabkan karena :
Wadja Sampai Kaputing
55
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
1. Jumlah
pemagangan
belum
selesai
sampai
dengan
bulan
Desember tahun 2013. 2. Pelatihan dilaksanakan di luar dan di dalam BLK, untuk pelatihan yang di laksanakan di dalam BLK masih terpantau, sedangkan pelatihan yang di luar BLK tidak dapat dimonitor.
Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja hasil capaian sebesar 103,00%, indikator ini terealisasi sebesar 96,10% dari yang ditargetkan sebesar 93,30%. Realisasi ini dihitung dari jumlah penduduk angkatan kerja sebanyak 1.937.493 orang, penduduk yang bekerja sebanyak 1.861.648 orang, sehingga realisasi indikator ini mencapai 96,10%. Persentase
pengurangan
pengangguran
terbuka
ditahun
2013
capaiannya sebesar 171,02%, dari yang ditargetkan sebesar 6,67% dan telah terealisasi sebesar 3,90%. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk angkatan kerja sebanyak 1.937.493 orang, sedangkan penduduk yang menganggur sebanyak 75.845 orang, sehingga realisasi indikator ini mencapai 3,90%. Untuk indikator Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja hasil capaiannya sebesar 100,20%, dari yang ditargetkan sebesar 71,76% telah berhasil terealisasi sebesar 71,90%. Data ini didapatkan dari jumlah penduduk angkatan kerja ditambah penduduk bukan angkatan kerja sebanyak 2.695.365 orang, sedangkan jumlah angkatan kerja mencapai 1.937.493 dan didapatkan hasil jumlah partisipasi angkatan kerja mencapai 71,90%, lebih tinggi 0,14% dari target sebesar 71,76%.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 19 Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013 No. 1 2 3
Wadja Sampai Kaputing
Indikator Kinerja Persentase kelulusan BLK yang bekerja Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja Persentase pengurangan pengangguran terbuka
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
%
29.8
10,00
Turun
%
49,29
96,10
Naik
%
4,32
3,90
Naik
56
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
4
Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja
%
71,24
Naik
71,90
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 20 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 Target RPJMD No. 1 2 3 4
Indikator Kinerja
Satuan
Persentase kelulusan BLK yang bekerja Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja Persentase pengurangan pengangguran terbuka Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja
2011
2012
2013
2013
2015
%
26,8
29.8
10,00
30
35,00
%
49,39
49,29
96,10
93,30
93,38
%
5,62
4,32
3,90
6,67
6,62
%
70,68
71,24
71,90
71,76
73,03
C. MISI III : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis. Untuk mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas; sasaran kedua adalah Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri; dan sasaran ketiga adalah Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. 1.
Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas” diukur melalui 7 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 21 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian
Wadja Sampai Kaputing
57
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
1
2
3
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi
Ton
2.079.103
1.990.787
95,75
Produksi Jagung
Ton
115.507
104.401
90,38
Produksi Jeruk
Ton
113.292
102.106
90,13
Produksi Sayuran
Ton
57.222
47.883
83,68
Produksi Karet
Ton
157.609
169.128
107,30
Produksi Sawit
Ton
757.808
894.482
118,04
Perkebunan
Peternakan Produksi daging
Ton/Th
63.465
65.651
103,44
4
Pertambangan
%
5
1,67
33,40
5
Industri pengolahan
%
2
4,11
205,50
6
Perdagangan
7
Jumlah pungutan PSDH dan DR
% Rp US $
5 3.000.000.000 600.000
11,50 3.013.323.182,63 505,695.39
230,00 100,44 84,28
Rata-rata capaian
111,86
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas” adalah sebesar 111,86% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri dengan kegiatan utama : 1. Fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha 2. Pengembangan pasar dan distribusi barang produsen 3. Fasilitasi pemasaran produk dalam negeri b. Program peningkatan pengelolaan lahan dan perluasan areal pertanian dengan kegiatan utama : 1. Pengembangan
pengelolaan
lahan
dan
perluasan
areal
pertanian. 2. Pengembangan sarana produksi dan kelembagaan pertanian. 3. Penetapan
dan
perlindungan
lahan
pertanian
pangan
berkelanjutan dan cadangan lahan pertanian berkelanjutan.
Wadja Sampai Kaputing
58
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Produksi Padi di tahun 2013 mencapai 1.990.787 ton terealisasi sebesar 95,75% dari target sebesar 2.079.103 ton. Capaian tersebut masih kurang 4,25% dibanding target tahun 2013 dan menurun sebesar 4,57% dibanding pencapaian pada tahun 2012. Penurunan ini dikarenakan adanya anomali iklim yaitu adanya musim kemarau basah sehingga hujan
masih
turun
sampai
dengan
bulan
September
yang
mengakibatkan lahan lebak terutama di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Tapin
dan
Hulu
Sungai
Selatan
mengalami
genangan
yang
mengakibatkan petani tidak bisa menanam. Berkurangnya luas tanam terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 14.023 ha, Tapin sebesar 5.689 ha dan HSS sebesar 3.782 ha. Produksi Jagung juga mengalami penurunan sebesar 9,62% dari target 2013 sebesar 115.507 ton yang hanya terealisasi 104.401 Ton dengan capaian kinerja sebesar 90,38%. Hal ini karena adanya luas tanam yang mengalami penurunan sebesar 22.881 ha di tahun 2012 menjadi 20.742 ha di tahun 2013 dan penurunan luas panen 1.603 ha dibanding tahun 2012. Adanya alih fungsi lahan dari tanaman padi ladang beralih ke perkebunan terutama Karet dan Kelapa Sawit, di kabupaten Kotabaru, Banjar, Hulu Sungai Selatan dan Hulu sungai Tengah. Selain itu banyaknya
jagung
yang
dipanen
muda
karena
harga
lebih
menguntungkan yang menyebabkan penurunan luas panen. Indikator Produksi Jeruk mengalami penurunan dari yang ditargetkan ditahun 2013 sebesar 113.292 Ton terealisasi hanya sebesar 102.106 terjadi karena penurunan luas panen diakibatkan musim hujan terus menerus yang menyebabkan pembuahan jeruk kurang optimal. Indikator Produksi Sayuran dari yang ditargetkan sebanyak 57.222 Ton berhasil dicapai sebesar 47.883 dengan capaian kinerja sebesar 83,68% yang disebabkan adanya penurunan luas tanam karena musim penghujan yang masih turun sampai dengan September 2013. Indikator Produksi Karet tahun 2013 ditargetkan sebesar 157.609 Ton terealisasi sebesar 169.128 Ton dengan capaian hasil kinerja sebesar 107,30 %.
Wadja Sampai Kaputing
59
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Indikator Produksi Sawit tahun 2013 ditargetkan sebesar 757.808 Ton terealisasi sebesar 894.482 Ton dengan capaian hasil kinerja sebesar 118,03 %. Indikator Produksi Daging tahun 2013 ditargetkan sebesar 63.465 Ton terealisasi sebesar 65.651 Ton dengan persentase capaian kinerja sebesar 103,44 %. Untuk indikator dari sektor pertambangan ditahun 2013 direalisasikan sebesar 1,67% dari yang ditargetkan sebesar 5,00%, persentase capaian kinerja sebesar 33,40 %.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 22 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi
Ton
2.056.532
1.990.787
Turun
Produksi Jagung
Ton
111.476
104.401
Turun
Produksi Jeruk
Ton
115.764
102.106
Turun
Produksi Sayuran
Ton
47.878
47.883
Naik
Produksi Karet
Ton
158.193
169.128
Naik
Produksi Sawit
Ton
803.171
894.482
Naik
No
Indikator Kinerja Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian
1
2
3
Perkebunan
Peternakan Produksi daging
Ton/Th
63.417
65.651
Naik
Pertambangan
%
2,64
1,67
Turun
Industri pengolahan
%
4,02
4,11
Naik
Perdagangan
%
11,17
Naik
Rp US $
3.519.049.177,49 773.455,92
11,50 3.013.323.182, 63 505,695.39
Jumlah pungutan PSDH dan DR
Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Wadja Sampai Kaputing
60
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Tabel 23 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
2013
Ton
2.025.298
2.056.532
110.006
Ton
Produksi Sayuran Perkebunan
Target RPJMD 2013
2015
1.990.787
NA
2.191.042
111.476
104.401
NA
122.421
114.600
115.764
102.106
NA
NA
Ton
47.126
47.878
47.883
NA
NA
Produksi Karet
Ton
141.797
158.193
169.128
NA
NA
Produksi Sawit
Ton
757.808
803.171
894.482
NA
NA
Ton/Th
55.877
63.417
65.651
63.465
73.342
%
6,53
2,64
1,67
NA
5,10
%
3,91
4,02
4,11
NA
9,50
%
8,21
11,17
11,50
5
7,48
Milyar IDR
3
3,519
3,013
4
20
Ratusan Ribu USD
6
7,73
5,05
6
30
Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian 1
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi Produksi Jagung Produksi Jeruk
2
3
Ton
Peternakan Produksi daging Pertambangan Industri pengolahan Perdagangan Jumlah pungutan PSDH dan DR
Pertumbuhan di sektor pertambangan melambat akibat terjadinya pasokan batubara yang berlebihan ke pasar internasional sejak awal September 2012. Hal ini merupakan imbas dari krisis global yang dialami Benua Eropa, sehingga mengakibatkan negara Cina dan India sebagai pengguna batubara dari Indonesia mengurangi konsumsi batubara. Pengurangan konsumsi batubara tersebut menyebabkan terjadinya kelebihan stok batubara di Cina, selain itu Cina juga mulai menambang sendiri batubara miliknya dengan kapasitas 750 juta ton per tahun. Selain Cina, Amerika yang telah menemukan gas serpih (shell gas) yang lebih murah dari batubara menyebabkan Amerika bisa menghemat batubaranya 180 juta ton per tahun dan mengakibatkan stok batubara yang sudah tereksploitasi menjadi tidak terpakai. Stok tak terpakai ini membuat Amerika menjual murah batubaranya dan merebut
Wadja Sampai Kaputing
61
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
sebagian pasaran di Cina dan Jepang. Dengan harga batubara yang pernah mencapai 130 dolar per ton membuat banyak penambang batubara
menggenjot
produksinya
habis-habisan
sampai
suplai
melimpah ruah, sehingga ketika permintaan turun harga batubara pun anjlok.
2. Sasaran: Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri” diukur melalui 1 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 24 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No 1 2
Indikator Kinerja Persentase industri yang berbasis agroindustri Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
%
2
3,96
198,00
%
12
-11,75
0
Rata-rata capaian
99,00
*Data sampai bulan November 2013
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri” adalah sebesar 99,00 % yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Indikator Persentase industri yang berbasis agroindustri di Tahun 2013 terealisasi sebesar 3,96% dari target 2%. Pada Tahun 2013 terjadi peningkatan unit usaha industri dari 63.554 unit menjadi 66.912 unit (penambahan sebanyak 3.358 unit), terdiri atas pertumbuhan industri berbasis non agro sebesar 1,32 % dan industri berbasis agro sebesar 3,96 % (± 2515 unit). Pertumbuhan industri ini banyak dipengaruhi oleh iklim usaha yang semakin kondusif dan pergerakan investasi di sektor usaha mikro dan kecil yang mulai membaik, di sisi lain eksploitasi sumber daya alam dan sember daya terbarukan (buatan) semakin terkendali
dan
terarah
untuk
menghasilkan
nilai
tambah
bagi
masyarakat.
Wadja Sampai Kaputing
62
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Indikator Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas terealisasi sebesar US$ 9.501.524.515,31 mengalami penurunan sebesar US$ 1.379.700.474,20 (-12,68%) jika dibandingkan dengan periode
yang
sama
di
tahun
2012
yang
mencapai
sebesar
US$ 10.881.224.989,50, dimana penurunan yang sangat signifikan terjadi pada produk tambang dan produk lainnya. Penurunan ini disebabkan
menurunnya
ekspor
batubara
sebesar
16,20% dari
US$ 9.140.220.635,51 pada tahun 2012 menjadi US$ 7.659.848.635,51 di tahun 2013. Penurunan ekspor batubara ini sangat mempengaruhi total ekspor karena peran ekspor batubara terhadap total ekspor sangat dominan yaitu sebesar 80%. Meskipun ekspor kelompok diluar tambang hampir semaunya mengalami peningkatan yang signifikan, namun peningkatannya
belum
dapat
menutupi
penurunan
batubara.
Penyebabnya tidak lain masih belum pulihnya krisis keuangan yang menimpa AS dan Eropa yang kemudian mengglobal menjadi krisis dunia. Kontribusi terhadap kinerja ekspor non migas Kalsel masih didominasi produk tambang 83,10%, CPO 11,38%, Kayu 2,21%, karet alam 3,09% disusul produk perikanan, rotan dan produk lainya di bawah 1%. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program pengembangan industri kecil dan menengah dengan kegiatan utama : 1. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan cluster industri 2. Pengembangan sistem pendataan IKM bagi aparatur 3. Sertifikasi Halal b. Program peningkatan
kemampuan
teknologi
industri
dengan
kegiatan utama : 1. Pembinaan kemampuan teknologi industri. 2. Pengembangan dan pelayanan teknologi industri. 3. Penguatan Inovasi Produk Industri.
Wadja Sampai Kaputing
63
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 25 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No
Indikator Kinerja
1.
Persentase industri yang berbasis agroindustri Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas
2.
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
%
3,87
3,96
Naik
%
17,27
-11,75
Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 26 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No
Indikator Kinerja
1.
Persentase industri yang berbasis agroindustri Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas
2.
Satuan
2011
2012
2013
%
NA
3,87
%
15,53
19,06
Target RPJMD 2013
2015
3,96
2
10
-11,75
12
60
3. Sasaran: Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatnya
pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup” diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 27 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No 1
2 3 4 5 6
Wadja Sampai Kaputing
Indikator Kinerja Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan Persentase kasus IUU yang diselesaikan Rasio pertanian pangan berkelanjutan
Satuan
Target
Realisasi
%Capaian
ha
2.745
2.972
108,27
Ha
1.125
1.352
120,17
%
100
100
100,00
Jumlah
11
11
100,00
%
100
100
100,00
%
15,84
15,84
100,00
64
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
7 8
Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
%
35
35
100,00
%
15
15
100,00
Rata-rata capaian
103,55
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup” adalah sebesar 103,55% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan dengan kegiatan utama : 1. Peningkatan tertib pengolahan hasil hutan kayu 2. Monitoring dan pengawasan penatausahaan hasil hutan b. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan kegiatan utama : 1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura. 2. Pengelolaan B3 dan limbah B3. 3. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat penambangan rakyat c. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan Sumber Daya Alam dengan kegiatan utama : 1. Perencanaan
dan
penyusunan
program
pembangunan
pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup d. Program peningkatan pengendalian polusi dengan kegiatan utama : 1. Pengujian emisi/polusi udara akibat aktifitas industri 2. Pengujian kadar polusi limbah padat dan cair e. Program pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan : 1. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA, perikanan dan kelautan. 2. Pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Wadja Sampai Kaputing
65
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Indikator
Bertambahnya
Luasan
Tanaman
Baru
dalam
rangka
rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) tahun 2013 berhasil di realisasikan sebesar 2.972 ha dari yang ditargetkan 2.745 ha dengan hasil capaian kinerja sebesar 108,27%, keberhasilan pencapaian target ini disebabkan karena penanaman tanaman baru telah dilaksanakan baik pada lahan kritis maupun lahan milik masyarakat, dalam pemenuhan capaian indikator kinerja ini juga telah dilakukan koordinasi vertikal dengan Kementerian
Kehutanan,
Kabupaten/Kota
dan
instansi
di
Kabupaten/Kota yang menangani urusan kehutanan. Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan tahun 2013 ditargetkan sebesar 1.125 ha terealisasi sebesar 1.352 ha, hasil capaian kinerja 120,17 %. Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan untuk tahun 2013 terselesaikan 100% sampai dengan pemberkasan perkaranya, untuk mencapai keberhasilan pencapaian target ini dilakukan upaya upaya sebagai berikut : 1. Program-program
yang
telah
dilakukan
merupakan
program
perlindungan dan konservasi SDH, program perlindungan dan konservasi SDA, serta program pengendalian kebakaran hutan. 2. Dalam penanggulangan gangguan keamanan hutan dilakukan koordinasi sampai dengan pelaksanaan operasi gabungan dengan kepolisian.
Untuk Indikator Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan sebanyak 11 Unit dari yang ditargetkan sebanyak 11 Unit, pemenuhan capaian target ini melalui penyusunan rancang bangun KPH, update data, penyusunan draft action plan pembangunan KPH, penyusunan draft formulasi kebijakan SDM KPH, lokalatih personil KPH dan sosialisasi pembangunan KPH pada seluruh Kabupaten/Kota. Indikator persentase kasus IUU yg diselesaikan terealisasi sebesar 100% dengan target 100%. Pada tahun 2013 target penyelesaian kasus IUU sebanyak 20 kasus dan kasus IUU yg diselesaikan sebanyak 20 kasus, terdiri atas 2 kasus yang diselesaikan dengan cara pembinaan, Wadja Sampai Kaputing
66
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
dan 18 kasus melalui proses hukum sampai pada tahap inkracht. Kasus IUU yang terselesaikan berdasarkan hasil patroli di Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 28 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No
Indikator Kinerja
1
Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan Persentase kasus IUU yang diselesaikan
2 3 4 5 6 7 8
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
ha
564,88
2.972
Naik
Ha
238
1.352
Naik
%
100
100
Tetap
Jumlah
11
11
Tetap
%
NA
100,00
Naik
%
15,84
15,84
Tetap
%
40
35
Turun
%
20
15
Turun
Rasio pertanian pangan berkelanjutan Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 29 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No
Indikator Kinerja
1
Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan Persentase kasus IUU yang diselesaikan
2
3
4
5
Wadja Sampai Kaputing
Satuan
2011
2012
2013
ha
370
564,88
Ha
310
%
Target RPJMD 2013
2015
2.972
2.745
5500
238
1.352
1125
2500
100
100
100
100
100
Jumlah
11
11
11
11
11
%
NA
NA
100,00
NA
NA
67
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
6 7 8
Rasio pertanian pangan berkelanjutan Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
%
15,63
15,84
15,84
NA
NA
%
40
40
35
35
25
%
20
20
15
15
5
D. MISI IV : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah Untuk meningkatkan ketersediaan kuantitas dan kualitas serta aksesibilitas infrastruktur wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan empat sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; sasaran kedua adalah Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air; sasaran ketiga adalah Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi; dan sasaran keempat adalah Meningkatnnya infrastruktur publik dan aparatur. 1. Sasaran : Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang lebih baik dan memadai,
peruntukan
lahan
untuk
kawasan
permukiman
yang
terencana (RTRWK) serta upaya peningkatan keterlibatan dunia usaha, swasta dan masyarakat dalam penyediaan perumahan dan fasilitas pendukungnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga berpacu untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan pertumbuhan pelayanan yang harus didukung oleh infrastruktur yang memadai seperti infrastruktur jalan, bandara, terminal dan pelabuhan laut. Disisi lain kondisi
infrastruktur
dimaksud
sangat
terbatas,
sehingga
akan
mengganggu pergerakan manusia dan barang, yang pada gilirannya
Wadja Sampai Kaputing
68
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
akan
mengganggu
perekonomian
daerah,
untuk
itu
diperlukan
percepatan pembangunan infrastruktur agar segera dilaksanakan agar tidak terjadi stagnan. Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 30 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No
Indikator Kinerja
1
Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap Persentase jembatan dalam kondisi baik
2 3
4
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
%
75,00
82,39
109,85
%
80,00
81,00
101,25
Naiknya pelanggaran 213,69% atau 156 pelanggaran
0
40,00
100,00
Persentase penurunan Turunnya pelanggaran angkutan Pelanggaran hasil tambang dan 22% atau 73 hasil perkebunan % pelanggaran terhadap pengendalian dari 330 dan pengamanan lalu pelanggaran lintas Waktu tempuh rataKM/JAM 40,00 rata Rata-rata Capaian
77,77
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa” adalah sebesar 77,77% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program pembangunan jalan dan jembatan dengan kegiatan utama: 1. Peningkatan jalan di lingkungan perkantoran provinsi Kalsel. 2. Peningkatan jalan lingkar dalam Banjarmasin Selatan. 3. Pemeliharaan jalan Trikora. b. Program rehabilitasi atau pemeliharaan jalan dan jembatan dengan kegiatan utama : Wadja Sampai Kaputing
69
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
1. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kota Banjarmasin. 2. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kabupaten HSS. 3. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kabupaten HST. c. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan dengan kegiatan utama : 1. Penyusunan dan optimalisasi program. 2. Evaluasi program proyek APBD Provinsi.
Dari keterangan tabel 30 diatas dapat menggambarkan keberhasilan dalam mencapai sasaran strategis dengan memenuhi IKU (Indikator Kinerja Utama) dan Penetapan Kinerja di tahun 2013 yaitu agar presentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap diatas target yakni Panjang Jalan dalam kondisi mantap sebesar 82,39% dan Jembatan dalam kondisi mantap sebesar 81%. Indikator Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas melalui kegiatan pengawasan dan pengendalian lalu lintas angkutan tambang dan perkebunan, diharapkan terjadi penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan perkebunan, namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan pelanggaran sebesar 395,51%, di tahun 2013 ditargetkan terjadi penurunan sebanyak 73 pelanggaran dari 330 pelanggaran namun realisasinya pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan meningkat signifikan di angka 213,69 % atau 156 pelanggaran yang terjadi, hal ini disebabkan masih kurang sadarnya supir dan pengusaha pertambangan dan perkebunan terhadap Perda Nomor 3 Tahun 2008, walaupun pengawasan dan pengendalian dilakukan
setiap
hari
dan
dilakukan
gabungan
antara
Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan, Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, serta gabungan instansi terkait di Kabupaten/Kota. Sejak awal tahun dilakukan kegiatan pembangunan/ peningkatan dan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan pada saat itu hampir seluruh panjang jalan Provinsi sudah dalam kondisi baik dan sebagian dalam kondisi sedang, namun kemudian, karena jalan dimanfaatkan pengguna Wadja Sampai Kaputing
70
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
jalan dan pengaruh dari alam (banjir, longsor dsb) serta adanya kendaraan dengan muatan melebihan kemampuan jalan juga turut mempercepat aus dan menurunkan mutu/ kondisi jalan hingga terjadi kerusakan. Akan tetapi kondisi jalan Provinsi Kalimantan Selatan masih dalam kategori mantap dimana masih dapat dilalui pengguna jalan dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. Di akhir tahun 2013, pasca berakhirnya seluruh kegiatan pembangunan di lingkup ke-PU-an, kecuali yang bersifat multiyears, ruas-ruas jalan tersebut pada umumnya dalam kondisi baik, seperti tabel berikut: Kondisi awal tahun 2013 : KONDISI JALAN
NAMA JALAN (Status) Jalan Provinsi Jalan Nasional
JUMLAH
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
65,49 km
102,89 km
57,54 km
851,91 km
2,08 km
-
-
866,086 km
Baik
Sedang
625,92 km
864,00 km
Namun sepanjang tahun 2013 dilakukan perbaikan atas jalan-jalan yang rusak tersebut, sehingga jumlah jalan yang rusak menjadi berkurang seperti ditampilkan di tabel berikut : Kondisi akhir 2013 : KONDISI JALAN
NAMA JALAN (Status) Jalan Provinsi
Dari
tabel
Baik
Sedang
701,89 km
72,38 km
diatas
terlihat
jelas
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
76,44 km
0,8 km
dalam
pemenuhan
JUMLAH
851,91 km
infrastruktur
transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan berupaya dalam melakukan pembangunan/peningkatan dan rehabilitasi serta pemeliharaan jalan, pada awal tahun 2013 hampir seluruh panjang provinsi dalam keadaan
Wadja Sampai Kaputing
71
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
baik, dan sebagian dalam kondisi sedang, namun banyak terjadi pelanggaran lalu lintas khususnya kelebihan muatan serta pengaruh dari alam (banjir, longsor, dsb) mempercepat keausan jalan dan menurunkan mutu jalan. Sedangkan kondisi diawal tahun 2013, di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 748 buah jembatan besar dan kecil. Jembatan tersebut dapat terpelihara dengan baik dan masih dimanfaatkan, dengan kondisi sebagai berikut : Kondisi awal tahun 2013 : KONDISI JALAN
Nama Jembatan
JUMLAH
(Status)
Baik
Rusak Ringan
Jalan Provinsi
586 Buah
162 Buah
748 Buah
Jalan Nasional
651 Buah
10 Buah
661 Buah
Kondisi akhir 2013 : KONDISI JEMBATAN
JEMBATAN
Jumlah
Baru Tanpa
(Buah)
Kerusakan
Kecil
(Buah)
(Buah)
Kerusakan
Kerusakan
Kerusakan
perlu
perlu
Pemeliharaan
Penggantian
(Buah)
(Buah)
Kondisi
Tidak
Kritis
Berfungsi
(Buah)
(Buah)
Provinsi
661
331
175
90
61
4
-
Nasional
-
-
-
-
-
-
-
Pada awal tahun 2013 terdapat 748 buah jembatan provinsi, namun sepanjang tahun 2013 sebanyak 87 buah jembatan dilimpahkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga hanya terdapat 661 buah jembatan yang menjadi urusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 31 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No
Indikator Kinerja
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
1
Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap
%
81
82,39
Naik
Persentase jembatan dalam kondisi baik
%
87
81,00
Tetap
2
Wadja Sampai Kaputing
72
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
3
4
Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas Waktu tempuh rata-rata
%
Naiknya pelanggaran 395,51 %
Naiknya pelanggaran 213,69%
Tetap
KM/JAM
40
40
Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 32 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 N o 1
2 3
4
Indikator Kinerja Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap Persentase jembatan dalam kondisi baik Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas Waktu tempuh rata-rata
Satuan
2011
2012
2013
%
81
81
%
88,46
87
%
Naiknya pelanggaran >100% atau terjadi 241 pelanggaran
KM/JAM
35
Target RPJMD 2013
2015
82,39
NA
NA
81,00
NA
NA
Naiknya pelanggaran > 100% atau terjadi 352 pelanggaran
Naiknya pelangga ran 213,69%
Turunnya Pelangga ran 22% atau 73 pelangga ran
40
40
NA
2. Sasaran: Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air
Turunnya Pelangga ran menjadi 25 pelangga ran NA
untuk
mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
”Meningkatnya
infrastruktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 33 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No 1
Indikator Kinerja Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa
2
Persentase panjang pantai yang bebas abrasi Persentase panjang tebing yang tertangani Persentase tersedianya air bersih
3 4
Wadja Sampai Kaputing
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
%
20,00
56,08
280,40
%
20,00
10,00
50,00
%
20,00
1,65
8,25
%
27,27
18,18
66,67
73
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
5 6
Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut Jumlah air yang bebas intrusi air laut
Ha
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
Rata-Rata Capaian
67,55
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya infrastruktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air” adalah sebesar 67,55% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainya dengan kegiatan utama : 1. Operasi dan pemeliharaan daerah irigasi dan rawa Provinsi Kalimantan Selatan 2. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi
Untuk indikator Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa pada tahun 2013 terealisasi sebesar 56,08% dari yang ditargetkan sebesar 20%, dengan kata lain terbangunya jaringan irigasi rawa ditargetkan sebanyak 7.000 ha terealisasi sebanyak 19.628 ha, dengan hasil capaian sebesar 280,40% Persentase panjang pantai yang bebas abrasi hanya terealisasi 10,00% dari target yang sebesar 20%, dengan target 5 km panjang pantai yang bebas abrasi hanya 2,50 km yang berhasil diselesaikan, dengan persentase hasil capaian sebesar 50%. Persentase panjang tebing yang tertangani ditahun 2013 hanya terealisasi sebesar 1,65% dari yang ditargetkan sebesar 20,00%, pada tahun 2013 ditargetkan sepanjang 2 km panjang tebing yang tertangani hanya 0,165 km, pencapaian kinerja hanya 8,25%. Ketidakberhasilan capaian indikator Persentase panjang pantai yang bebas
Wadja Sampai Kaputing
abrasi
dan
Persentase
panjang
tebing
yang
tertangani
74
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
disebabkan ketersediaan plafon alokasi dana yang diterima harus dibagi menjadi kegiatan prioritas yaitu untuk rehabilitasi daerah irigasi dan daerah rawa untuk mendukung ketahanan pangan dan surplus 10.000 Ton beras di tahun 2013 yang telah dicanangkan oleh Presiden, selain itu biaya konstruksi per meter untuk pelaksanaan pengamanan pantai cukup besar sehingga outputnya tidak mencapai target. Indikator Persentase tersedianya air bersih tahun 2013 ditargetkan sebesar 27,27% terealisasi sebesar 18,18%, dari 11 Kabupaten/Kota ditargetkan terpenuhi di tahun 2015 karena di tahun 2010 sudah ada 2 Kabupaten/Kota yang terpenuhi air bersih, dengan kata lain ditahun 2013 ditargetkan sebanyak 3 Kabupaten/Kota untuk pemenuhan penyediaan air bersih, terlaksana 2 Kabupaten/Kota yang pemenuhan ketersediaan air bersihnya, pencapaian kinerja sebesar 66,67%. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 34 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No
Indikator Kinerja
1
Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa
2
Persentase panjang pantai yang bebas abrasi Persentase panjang tebing yang tertangani Persentase tersedianya air bersih Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut Jumlah air yang bebas intrusi air laut
3 4 5 6
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
%
15,00
56,08
Naik
%
13,80
10,00
Turun
%
20,20
1,65
Turun
%
18,18
18,18
Tetap
Ha
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 35 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No
Indikator Kinerja
1
Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa Persentase panjang pantai yang bebas abrasi
2
Wadja Sampai Kaputing
Satuan
2011
2012
2013
%
32,24
15,00
%
4,00
13,80
Target RPJMD 2013
2015
56,08
20
100
10,00
20
100
75
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
3 4 5 6
Persentase panjang tebing yang tertangani Persentase tersedianya air bersih Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut Jumlah air yang bebas intrusi air laut
%
10,23
20,20
1,65
20
100
%
18,18
18,18
18,18
27.27
100
Ha
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
3. Sasaran: Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat
terhadap
infrastruktur
dasar
permukiman
yang
mencakup air bersih dan sanitasi” diukur melalui 3 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 36 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No 1 2 3
Indikator Kinerja Satuan Cakupan pelayanan persampahan % Persentasi Luas areal pemukiman % yang bebas genangan Persentase rumah tangga yang % terlayani jaringan air bersih Rata-rata capaian
Target 33
Realisasi 51,25
Capaian 155,30
33
51,25
155,30
48
46,20
96,25 135,61
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah sebesar 135,61% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah dengan kegiatan utama : 1. Dukungan kinerja pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan (sanitasi Provinsi Kalimantan Selatan).
Dalam
mewujudkan
peningkatan
akses
masyarakat
terhadap
infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi yang menitikberatkan pada ketersediaanya infrastruktur yang mantap,
Wadja Sampai Kaputing
76
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
handal dan berwawasan lingkungan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan cakupan pelayanan penyehatan lingkungan permukiman, hal ini dapat kita lihat Capaian kinerja di tahun 2013 atas indikator diatas telah melampaui target. Indikator Cakupan pelayanan persampahan terealisasi 51,25% dari target tahun 2013 sebesar 33,00% atau tercapai sebesar 155,30%. Indikator Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan terealisasi sebesar 51,25% dari target tahun 2013 sebesar 33,00% atau tercapai sebesar 155,30%. Indikator Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih terealisasi 46,20 % dari total 13 kab/kota, dengan target tahun 2013 sebesar 48%, tercapai 96,25 % hal ini dikarenakan adanya kekurangan dana dalam penyelesaian capaian indikator ini. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 37 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No
Indikator Kinerja
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
1
Cakupan pelayanan persampahan
%
48.38
51,25
Naik
2
Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih
%
48.38
51,25
Naik
%
49.86
46,20
Turun
3
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 38 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 N o 1 2
3
Wadja Sampai Kaputing
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
2013
Cakupan pelayanan persampahan Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih
%
29,9
48.38
%
21,14
%
44,55
Target RPJMD 2013
2015
51,25
33
35
48.38
51,25
33
35
49.86
46,20
48
50
77
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
4. Sasaran: Meningkatnya Infrastruktur Publik dan Aparatur Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
”Meningkatnya
sasaran
Infrastruktur Publik dan Aparatur” diukur melalui 3 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 39 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No
Indikator Kinerja
1
Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA
2
3
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Unit
12
6
50,00
%
10,00
10,00
100,00
%
20,00
16,00
80,00
Rata-rata capaian
76,67
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah sebesar 76,67% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program peningkatan sarana dan prasarana
publik dengan
kegiatan utama : 1. Pembangunan RS Gigi dan Mulut Banjarmasin. 2. Pembangunan/Rehabilitasi bangunan dan landscape pada Kompleks Anjungan Kalimantan Selatan di TMII Jakarta. 3. Pembangunan kembali Rumah Adat Banjar perbatasan KalselKalteng di Pasar Panas. b. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas dengan kegiatan utama : 1. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ. c. Program pengendalian pemanfaatan ruang dengan kegiatan utama : 1. Pengkajian pemanfaatan ruang/kawasan.
Wadja Sampai Kaputing
78
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Indikator Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN terealisasi sebanyak 6 dari 12 bangunan publik yang ditargetkan di tahun 2013. Indikator Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW terealisasi sebesar 10,00% dari target 10,00% dengan capaian kinerja 100,00%. Indikator Persentase pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA terealisasi 16,00% (4 Unit) dari target 20,00% (5 Unit), dengan hasil capaian kinerja sebesar 80,00% dari yang ditargetkan di tahun 2013. Hal di atas disebabkan adanya kekurangan dana anggaran dalam penyelesaian kegiatan dalam mencapai indikator ini.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 40 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No 1 2
3
Indikator Kinerja
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
Unit
9
6
Turun
%
NA
10,00
Naik
%
36,00
16,00
Turun
Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 41 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No 1
2
Wadja Sampai Kaputing
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
2013
Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN
Unit
9
9
Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW
%
NA
NA
Target RPJMD 2013
2015
6
12
60
10
NA
NA
79
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
3
Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA
%
12,00
36,00
16,00
20,00
100,00
E. MISI V : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih Untuk Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan dua sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan ; dan sasaran kedua adalah Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat. 1. Sasaran: Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka meningkatan akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemerintah daerah melaksanakan
kebijakan
melalui
peningkatan
pengelolaan
dan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah, mengembangkan sistem informasi dan komunikasi pembangunan, meningkatkan kualitas pelaksanaan perencanaan, perumusan, implementasi dan evaluasi pembangunan, serta meningkatkan akuntabilitas, transparansi kebijakan dan kinerja pemerintah daerah. Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus melakukan peningkatan kualitas aparatur di daerah, melalui penataan dan peningkatan kapasitas aparatur, agar lebih profesional, sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik
bagi
masyarakat
dan
untuk
meningkatkan
kapasitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan aparatur di daerah, Peningkatan kesejahteraan aparatur dan keluarga melalui perbaikan tunjangan dan diharapkan berdampak positif terhadap kinerja aparatur.
Wadja Sampai Kaputing
80
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 42 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No
Indikator Kinerja
1
Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP Opini atas Laporan Keuangan Hasil Evaluasi penerapan SAKIP
2 3 4 5 6
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
%
48,00
63,93
133,18
Nilai
WDP
WTP
100,00
B
B
100,00
70
71,74
102,48
20,00
30,67
153,35
89,75
89,75
100,00
Nilai Persentase SKPD dengan hasil % evaluasi minimal BAIK Persentase peningkatan % pengunjung Website Persentase Responden pengguna Website yang tingkat % kepuasan cukup Rata-rata capaian
114,83
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan” adalah sebesar 114,83% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan dengan kegiatan utama : 1. Monitoring penyusunan formasi jabatan fungsional pemerintah kabupaten/kota se Kalimantan Selatan. 2. Pembinaan dan fasilitasi analisis jabatan Kabupaten/Kota. 3. Fasilitasi Standar Operasional Prosedur melalui asistensi pengembangan SOP-AP Provinsi Kalsel. b. Program Pembinaan dan Pengembangan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan dengan kegiatan utama : 1. Bimtek SAKIP. 2. Asistensi
penerapan
SAKIP
dalam
rangka
penguatan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi.
Wadja Sampai Kaputing
81
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
3. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Provinsi Kalsel. 4. Penyusunan LAKIP Provinsi Tahun 2013.
Dari indikator instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP yang telah disusun secara sederhana 100%, namun yang telah distandarkan sesuai aturan, dari target 48% dari seluruh Instansi Pelayanan Publik di Provinsi Kalimantan Selatan yang berjumlah sebanyak 61 Unit Pelayanan Publik terdiri atas 4 RSUD, 1
KP2T,
55 UPT, dan 1 Perpustakaan Daerah yang telah direalisasikan sebanyak 63,93% atau sebanyak 39 Instansi Pelayanan Publik dan diharapkan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk Indikator Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK terealisasi
sebesar
71,74%
dari
target
sebesar
70%,
hal
ini
menunjukkan SKPD dengan hasil evaluasi minimal baik telah melebihi setengah dari keseluruhan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dari 46 SKPD yang di evaluasi dengan rincian SKPD yang mendapat kriteria AA sebanyak 1 atau 2,17%, SKPD yang mendapat kriteria A sebanyak 13 SKPD atau 28,26%, SKPD yang mendapat kriteria B sebanyak 19 SKPD atau 41,30%, SKPD yang mendapat kriteria CC sebanyak 12 SKPD atau 26,06%, SKPD yang mendapat kriteria C sebanyak 1 SKPD atau 2,17%,. Indikator Persentase peningkatan pengunjung website ditargetkan sebanyak 100.000 pengunjung atau 20,00% di tahun 2013 dan ditargetkan sebanyak 500.000 pengunjung atau 100,00% di tahun 2015, untuk tahun 2013 terealisasi sebanyak 153.383 pengunjung dengan persentase peningkatan sebesar 30,67%, persentase hasil capaian kinerja sebesar 153,38%. Indikator Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup tahun 2013 didasarkan pada Pengunjung Unik dengan Nomor IP yang sama terekam mengunjungi website Provinsi Kalimantan Selatan beberapa kali, pada tahun 2013, dengan rata-rata kunjungan Nomor IP yang sama sebanyak 10,77 kunjungan, sehingga perhitungan Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan Wadja Sampai Kaputing
82
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
cukup terealisasi sebesar 89,75% dari target 89,75%. Survey terhadap pengguna Website
yang
tingkat
kepuasan
cukup
direncanakan
dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2014. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 43 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No
Indikator Kinerja
1
Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP Opini atas Laporan Keuangan Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK Persentase peningkatan pengunjung Website Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup
2 3 4 5 6
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
%
47
63,93
Naik
Nilai Nilai
WDP B
WTP B
Tetap Tetap
%
72,34
71,74
Turun
%
20,6
30,67
Naik
%
95
89,75
Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 44 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No
Indikator Kinerja
1
Persentase instansi pelayanan publiK yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP Opini atas Laporan Keuangan Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK Persentase peningkatan pengunjung Website Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup
2 3 4
5 6
Satuan
2011
2012
2013
%
35
47
Nilai
WDP
Nilai
Target RPJMD 2013
2015
63,93
NA
72
WDP
WTP
WDP
WTP
CC
B
B
NA
B
%
14,9
72,34
71,74
NA
60
%
96,79
103,20
30,67
NA
NA
%
95
95
89,75
NA
NA
Indikator persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP. Hasil evaluasi penerapan SAKIP hal ini menunjukkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berusaha
Wadja Sampai Kaputing
83
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan. 2. Sasaran: Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat” diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 45 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No
Indikator Kinerja
1
IKM pada instansi Pelayanan Publik
2
Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO
3
Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas
4
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Nilai
78,00
78,68
100,87
%
20,00
10,00
50,00
%
9,83
9,83
100,00
%
100
100
100,00
Rata-rata capaian
87,71
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat” adalah sebesar 87,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program peningkatan kualitas pelayanan publik dengan kegiatan utama : 1. Pembinaan dan pemilihan unit pelayanan publik dan daerah yang memiliki kinerja terbaik se Kalimantan Selatan. 2. Bimtek Standar Pelayanan Publik (SOP, IKM, SP) bagi instansi yang memberikan layanan langsung pada masyarakat.
Wadja Sampai Kaputing
84
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Untuk Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat realisasi pada tahun 2013 sebesar 78,68% dari target sebesar 78,00%, telah mencapai target, Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan secara menyeluruh termasuk kategori Baik yang mana dilakukan survei terhadap beberapa Unit Pelayanan Publik Daerah diantaranya 3 Rumah Sakit Daerah yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Ulin, Rumah Sakit H. Ansari Saleh dan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum dan 13 UPPD Samsat. Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan memiliki 61 Unit Pelayan Publik termasuk pelayanan utama, Rumah Sakit, KP2T dan Samsat, dari 61 Unit tersebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan 18 Unit Pelayanan Publik mendapatkan ISO di Tahun 2015, sehingga target tahunan yang harus dicapai adalah 4 Unit atau 20,00% Pelayanan Publik yang mendapatkan ISO, untuk tahun 2013 Indikator Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO terealisasi sebesar 10,00% atau 2 Unit Pelayanan Publik yaitu Balai Inseminasi Buatan dan Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, sehingga total ada 8 Unit Pelayanan Publik yang telah mendapatkan ISO sampai dengan tahun 2013. Persentase Pelayan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA mencapai 9,83% dari target 9,83%, di tahun 2012 sebanyak 4 Unit Pelayanan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan Prima, ditahun 2013 terjadi penambahan Unit Pelayanan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan Prima yaitu 6 Unit Pelayanan Publik yang telah mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA di tahun 2013 dari 61 Unit Pelayanan Publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Persentase pengaduan ditangani secara tuntas dilakukan dengan merespon pengaduan dari masyarakat terhadap pelayan publik diakomodir 1x24 Jam terselesaikan oleh seluruh Unit Pelayanan Publik, hal ini dapat di persentasekan dengan semakin sedikitnya pengaduan masyarakat yang diterima oleh setiap unit pelayanan publik terhadap tugas dan fungsinya karena adanya Peningkatan Pelayanan Publik di seluruh Unit Pelayanan Publik Provinsi Kalimantan Selatan. Wadja Sampai Kaputing
85
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 46 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No
Indikator Kinerja
Satuan
2012
2013
Kinerja Naik/Turun
Nilai
80
78,68
Turun
1
IKM pada instansi Pelayanan Publik
2
Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO
%
30,00
10,00
Turun
3
Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima
%
6,55
9,83
Naik
4
Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas
%
100
100
Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 47 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No
Indikator Kinerja
1
IKM pada instansi Pelayanan Publik Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas
2 3
4
Satuan
2011
2012
2013
Nilai
78
80
78,68
%
10
20,00
%
4,91
%
100
Target RPJMD 2013 62,5181,25
2015 81,26100,00
10,00
NA
NA
6,55
9,83
NA
NA
100
100
NA
NA
Meskipun indikator 2 s.d 4 tersebut tidak termuat didalam RPJMD dari tahun ke tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus memberikan perhatian khusus dalam mewujudkan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat serta perbaikan yang berkesinambungan. AKUNTABILITAS KEUANGAN 1. Anggaran dan Realisasi APBD 2013 Perhitungan APBD tahun 2013 sebelum Audit BPK menunjukan bahwa pendapatan daerah tercapai 99,48%, sedangkan belanja daerah terealisasikan
Wadja Sampai Kaputing
86
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
sebesar 88,25%, dan terdapat defisit anggaran sebesar Rp 970.217.560.616,00 serta SILPA senilai Rp 611.995.600.063,75. Pencapaian target pendapatan daerah hampir memenuhi target yaitu 99,48% menunjukan Kinerja yang bagus dari seluruh SKPD yang memiliki sumbersumber bagi penerimaan daerah. Di lain pihak realisasi belanja sebesar 88,25%. Selengkapnya anggaran dan realisasi APBD 2013 disajikan pada tabel berikut : No.
Uraian
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Sisa Anggaran (Rp)
%
1.
PENDAPATAN DAERAH
4.411.660.047.000,00
4.388.647.287.825,79
23.012.759.174,21
99,48%
1.1.
PENDAPATAN ASLI DAERAH
2.687.435.878.500,00
2.540.116.047.210,79
147.319.831.289,21
94,52%
1.1.1.
Pajak Daerah
2.349.284.455.000,00
2.136.882.988.893,50
212.401.466.106,50
90,96%
1.1.2.
Retribusi Daerah
16.773.502.500,00
20.534.550.837,00
(3.761.048.337,00)
122,42%
1.1.3.
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
37.415.963.000,00
38.753.082.012,47
(1.337.119.012,47)
103,57%
1.1.4.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1.2.
DANA PERIMBANGAN
1.2.1. 1.2.2.
283.961.958.000,00
343.945.425.267,82
(59.983.467.467,82)
121,12
1.373.114.981.000,00
1.505.123.319.103,00
(132.008.338.103,00)
109,61%
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
648.050.000.000,00
780.058.338.103,00
(132.008.338.103,00)
120,38%
Dana Alokasi Umum
683.511.441.000,00
683.511.441.000,00
-
100%
1.2.3.
Dana Alokasi Khusus
41.553.540.000,00
41.553.540.000,00
-
100%
1.3.
LAIN-LAIN YANG SAH
351.109.197.500,00
343.407.921.512,00
7.701.265.988,00
97,81%
1.3.1.
Pendapatan Hibah
121,41%
1.3.2.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
PENDAPATAN
DAERAH
JUMLAH
29.800.120.000,00
36.180.800.412,00
(6.380.680.412,00)
321.309.067.500,00
307.227.121.100,00
14.081.946.400,00
95,62%
4.411.660.047.000,00
4.388.647.287.825,79
23.012.759.174,21
99,48 %
2.
BELANJA
5.381.877.607.616,00
4.749.610.756.651,98
632.266.850.964,02
88,25 %
2.1.
BELANJA TIDAK LANGSUNG
2.288.483.744.209,00
2.056.784.525.945,00
231.699.218.264,00
89,88 %
2.1.1.
Belanja Pegawai
597.227.762.509,00
518.257.961.193,00
78.969.801.316,00
86,78 %
2.1.2.
Belanja Hibah
432.868.150.000,00
411.323.535.569,00
21.544.614.431,00
95,02 %
2.1.3.
Belanja Bantuan Sosial
988.780.000,00
201.100.000,00
787.680.000,00
20,34 %
2.1.4.
Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemdes
1.205.099.051.700,00
1.088.250.665.838,00
116.848.385.862,00
90,30 %
2.1.5.
Belanja Bantuan Keuangan Prov/Kab/Kota dan Pemdes
37.300.000.000,00
36.878.829.998,00
421.170.002,00
98,87 %
2.1.6.
Belanja Tidak Terduga
2.2.
BELANJA LANGSUNG
2.2.1.
Belanja Pegawai
2.2.2. 2.2.3.
Kepada
15.000.000.000,00
1.872.433.347,00
13.127.566.653,00
12,48 %
3.093.393.863.407,00
2.692.826.230.706,98
400.567.632.700,02
87,05 %
195.754.110.205,00
175.876.518.677,00
19.877.591.528,00
89,85 %
Belanja Barang dan Jasa
1.359.611.820.529,00
1.177.219.111.155,98
182.392.709.373,02
86,58 %
Belanja Modal
1.538.027.932.673,00
1.339.730.600.874,00
198.297.331.799,00
87,11 %
JUMLAH
5.381.877.607.616,00
4.749.610.756.651,98
632.266.850.964,02
88,25 %
SURPLUS/DEFISIT
(970.217.560.616,00)
(360.963.468.826,19)
(609.254.091.789,81)
37,20 %
970.217.560.616,00
972.959.068.889,94
(2.741.508.273,94)
100,28 %
3.
PEMBIAYAAN
3.1.
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
1.175.717.560.616,00
1.166.088.568.889,94
(9.628.991.726,06)
99,18 %
3.1.1.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
1.160.217.560.616,00
1.160.217.560.615,94
(0,06)
100,00 %
3.1.2.
Penerimaan Kembali Dana Talangan
15.500.000.000,00
2.138.220.222,00
(13.361.779.778,00)
13,79 %
3.1.3.
Bagian Laba Atas Penyertaan Modal
-
3.732.788.052,00
3.732.788.052,00
100,00 %
1.175.717.560.616,00
1.166.088.568.889,94
(9.628.991.726,06)
99,18 %
205.500.000.000,00
193.129.500.000,00
12.370.500.000,00
93,98 %
40.000.000.000,00
40.000.000.000,00
-
100,00 %
150.000.000.000,00
150.000.000.000,00
-
100,00 %
15.500.000.000,00
3.129.500.000,00
12.370.500.000,00
20,19 %
205.500.000.000,00
193.129.500.000,00
12.370.500.000,00
93,98 %
611.995.600.063,75
(631.253.583.515,87)
100,00 %
JUMLAH PEMBIAYAAN PENERIMAAN 3.2.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
3.2.1.
Pembentukan Dana Cadangan
3.2.2.
Penyertaan Modal (investasi) Pemda
3.2.3.
Dana Talangan JUMLAH PEMBIAYAAN PENGELUARAN
4
SILPA
Wadja Sampai Kaputing
87
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
2. Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program Misi 1: Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya PROGRAM PRIORITAS No. 1
2
3
Sasaran Strategis Meningkatkan toleransi antar umat beragama
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat.
Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah
ANGGARAN
REALISASI
PERSENTASE
Rp
Rp
%
Program Peningkatan dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan
825,000,000.00
661,471,700.00
80,18 %
Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama
826,500,000.00
634,920,892.00
76,82 %
1,799,711,500.00
1,716,120,900.00
95,36 %
8,449,361,000.00
4,091,897,913.00
48,43 %
560,000,000.00
169,921,716.00
30,34 %
912,150,000.00
576,465,900.00
63,20 %
URAIAN
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program Pasca Bencana Program Pengembangan NilaiNilai Budaya
Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing
No.
Sasaran Strategis
1
Meningkatkan Pembangunan Manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan Meningkatkan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
2
3
Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing
URAIAN
PROGRAM PRIORITAS ANGGARAN REALISASI Rp Rp
PERSENTASE %
Program Pendidikan Dasar 9 Tahun
3,110,050,000.00
2,853,758,200.00
91,76 %
Program Pendidikan Menengah
5,225,112,500.00
3,814,751,269.00
73,01 %
35,059,206,000.00
29,746,001,800.00
84,85 %
37,642,055,000.00
29,788,508,573.00
79,14 %
1,926,203,000.00
1,792,643,089.00
93,07 %
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Misi 3 : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis
No
SASARAN STRATEGIS
1
Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Wadja Sampai Kaputing
URAIAN Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
PROGRAM PRIORITAS ANGGARAN REALISASI
PERSENTASE
Rp
Rp
%
132,670,000.00
103,584,200.00
78,08 %
88
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
2
Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri
3
Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam
20.268.340.000,00
18.257.077.200,00
90,08 %
1,795,000,000.00
1,637,538,827.00
91,23 %
1,468,093,800.00
1,359,489,150.00
92,60 %
164.712.500,00
125.019.400,00
75,90 %
1,000,000,000.00
464,184,800.00
46,42 %
231,030,000.00
220,060,300.00
95,25 %
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
90,088,000.00
60,496,000.00
67,15 %
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
573,020,000.00
555,073,100.00
96,87 %
Misi 4 : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah PROGRAM PRIORITAS No 1
2
3
4
Sasaran Strategis Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa.
Meningkatkan infrastruktur Sumber Daya Air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi. Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.
Wadja Sampai Kaputing
URAIAN Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik
ANGGARAN
REALISASI
PERSENTASE
Rp
Rp
%
648,242,089,000.00
629,953,596,144.00
97,18 %
1,200,000,000.00
1,101,140,693.00
91,76 %
200,000,000.00
151,813,300.00
75,91 %
31,731,000,000.00
26,482,056,978.00
83,46 %
300,000,000.00
223,932,380.00
74,64 %
30,588,736,558.00
28,515,942,421.00
93,22 %
89
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
208,250,000.00
165,100,000.00
79,28 %
555,185,000.00
536,436,100.00
96,62 %
Misi 5 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih No 1
2
Sasaran Strategis
URAIAN
Tata Kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan Transparan
Peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
3.
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
NO
16 17 18 19 20 21 22 23 24
Rp
Rp
PERSENTASE %
1,018,085,000.00
817,657,600.00
80,31 %
888,515,000.00
598,335,900.00
67,34 %
285,000,000.00
227,698,400.00
79,89 %
Anggaran dan Realisasi menurut Organisasi (SKPD) TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
PROGRAM PRIORITAS ANGGARAN REALISASI
UNIT KERJA Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Biro Pemerintahan Biro Hukum Biro Organisasi Biro Perekonomian Biro Kesejahteraan Rakyat Biro Hubungan Masyarakat Biro Umum Biro Perlengkapan Biro Keuangan SEKRETARIAT DPRD SEKRETARIAT KOPRI Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Dinas Pekerjaan Umum Dinas Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kehutanan Dinas Perkebunan Dinas Peternakan
Wadja Sampai Kaputing
ANGGARAN
REALISASI
%
42.160.988.000,00 3.437.400.000,00 3.475.171.000,00 3.571.392.000,00 3.245.965.000,00 3.702.000.000,00 6.599.373.000,00 7.189.400.000,00 121.186.244.500,00 10.256.458.000,00 76.253.208.050,00 4.259.808.000,00 536.764.736.040,00 151.976.382.300,00
30.975.359.838,00 2.765.185.843,00 2.533.591.800,00 2.664.802.600,00 2.601.429.686,00 2.653.633.674,00 5.728.040.000,00 5.711.085.215,00 68.431.438.355,00 8.746.465.882,00 42.730.841.028,00 3.370.555.166,00 515.155.585.525,00 124.783.278.275,00
73,47 % 80,44 % 72,91 % 74,62 % 80,14 % 71,68 % 86,79 % 79,44 % 56,47 % 85,28 % 56,04 % 79,12 % 95,97 % 82,11 %
30.589.690.100,00
16.980.790.223,00
55,51 %
987.337.337.232,00 9.219.671.000,00 6.342.339.500,00 8.899.583.800,00 7.286.216.500,00
923.013.913.894,00 7.626.911.447,00 5.870.588.940,00 7.392.702.990,00 6.552.936.139,00
93,48 % 82,72 % 92,56 % 83,06 % 89,94 %
34.780.761.000,00
25.735.214.166,00
74,00 %
24.470.472.650,00 23.308.700.000,00 37.839.455.000,00
21.343.608.537,00 19.836.342.730,00 27.549.512.137,00
87,22 % 85,10 % 72,81 %
90
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
TOTAL NO
UNIT KERJA
25
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura Dinas Perikanan dan Kelautan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Pendapatan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah INSPEKTORAT Badan Kepegawaian Daerah Badan Pendidikan dan Pelatihan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Badan Lingkungan Hidup Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Badan Ketahanan Pangan RSUD ULIN B.MASIN RS. ANSARI SALEH RSJ SAMBANG LIHUM Rumah Sakit Gigi dan Mulut KANTOR PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI KALSEL Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi SATPOL PP Badan Penanggulangan Bencana Daerah SLB-C Negeri Pembina SMA Banua Kalimantan Selatan Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Balai Pelatihan Kesehatan Laboratorium Kesehatan Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan
ANGGARAN
REALISASI
%
29.958.547.100,00
27.090.145.401,00
90,42 %
30.644.678.891,00 20.106.604.314,00 47.905.000.000,00 15.036.455.340,00 10.972.740.300,00 11.274.732.500,00 16.193.165.000,00 9.391.200.000,00
25.109.738.472,00 16.889.877.932,00 36.308.343.357,00 11.713.100.570,00 8.118.919.456,00 8.174.295.471,00 12.606.764.783,00 7.962.160.574,00
81,94 % 84,00 % 75,79 % 77,89 % 74,00 % 72,50 % 77,85 % 84,78 %
15.745.434.000,00
13.364.650.355,00
84,88 %
2.980.585.000,00
2.521.808.171,00
84,61 %
4.703.598.000,00 10.030.835.500,00 6.638.539.000,00 11.630.557.000,00
3.782.037.907,00 8.183.603.700,00 5.351.601.489,00 11.050.170.889,00
80,41 % 81,58 % 80,61 % 95,01 %
7.031.440.500,00
5.693.471.778,00
80,97 %
48.236.593.740,00 131.919.495.150,00 40.898.141.000,00 750.000.000,00
40.270.248.414,00 115.858.477.548,00 35.507.818.597,00 340.773.980,00
83,48 % 87,83 % 86,82 % 45,44 %
3.499.000.000,00
3.199.544.225,00
91,44 %
1.426.400.000,00 3.074.140.000,00
1.393.927.056,00 2.618.928.442,00
97,72 % 85,19 %
9.102.621.000,00
8.504.194.689,00
93,43 %
6.596.700.000,00 8.144.275.000,00 15.496.400.000,00 12.467.750.000,00
5.239.785.744,00 6.340.007.081,00 14.277.838.301,00 9.866.472.732,00
79,43 % 77,85 % 92,14 % 79,14 %
3.216.100.000,00
2.746.957.658,00
85.41 %
14.608.650.000,00
13.318.794.300,00
91.17 %
17.093.230.000,00 9.995.885.000,00 9.346.202.800,00
12.765.945.299,00 9.147.192.731,00 4.446.847.781,00
74,68 % 91,51 % 47,58 %
3.402.730.000,00
2.882.118.232,00
84,70 %
1.083.094.000,00
1.010.110.395,00
93,26 %
60
Balai Pelayanan Kemetrologian
2.871.500.000,00
2.292.846.235,00
79,85 %
61
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang
1.971.077.900,00
1.863.648.727,00
94,55 %
3.915.213.500,00
3.702.554.243,00
94,57 %
3.496.956.550,00 4.646.485.000,00 5.152.607.500,00 5.322.126.500,00 5.402.929.000,00
3.391.212.674,00 4.458.207.841,00 5.088.654.120,00 5.030.614.279,00 5.205.201.929,00
96,98 % 95,95 % 98,76 % 94,52 % 96,34 %
62 63 64 65 66 67
Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam Panti Sosial Bina Netra Fajar Harapan Panti Sosial Asuhan Anak Budi Mulia Panti Sosial Bina Remaja Budi Satria Panti Sosial Bina Wanita Melati Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Wadja Sampai Kaputing
91
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
TOTAL NO
UNIT KERJA
68 69 70 71 72
Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Balai Latihan Kerja Balai Produktivitas Ketenagakerjaan Taman Budaya Museum Lambung Mangkurat Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Balai BenihTanaman Pangan dan Hortikultura Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Balai Inseminasi Buatan Sekolah Pertanian Pembangunan Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Balai Benih dan Induk IAT Karang Intan Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Pelabuhan Perikanan Muara Kintap Balai Benih Ikan Pantai Kotabaru Taman Hutan Raya Sultan Adam Balai Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu Kebun Raya Banua BLUD RSUD Ulin BLUD RSJ Sambang Lihum BLUD RS Ansari Saleh Jumlah
73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
Wadja Sampai Kaputing
ANGGARAN
REALISASI
%
2.408.970.000,00 22.134.544.000,00 1.741.425.000,00 7.260.578.000,00 6.074.275.000,00
2.368.774.215,00 13.345.613.173,00 1.683.447.250,00 4.738.548.005,00 5.240.422.653,00
98,33 % 60,29 % 96,67 % 65,26 % 86,27 %
7.718.200.000,00
7.049.240.092,00
91,33 %
2.573.313.500,00
2.390.311.510,00
92,89 %
7.460.568.500,00
7.100.128.577,00
95,17 %
2.264.045.000,00
2.169.379.267,00
95,82 %
4.985.172.000,00
3.972.050.285,00
9.982.950.000,00
4.807.608.858,00
79,68 % 48,19 %
2.192.425.000,00
2.122.421.348,00
96,81 %
2.203.885.000,00 1.830.710.000,00 2.570.427.500,00 2.456.380.000,00 4.590.896.750,00
2.146.255.677,00 1.662.609.854,00 2.360.529.952,00 2.271.434.992,00 4.432.238.665,00
97,39 % 90,82 % 91,83 % 92,47 % 96,54 %
771.325.000,00
728.218.537,00
94,41 %
1.339.771.000,00
1.186.412.070,00
88,55 %
2.334.637.300,00
2.205.314.652,00
94,46 %
2.870.756.000,00
2.683.808.098,00
93,49 %
1.719.770.000,00
1.296.529.286,00
75,39 %
3.337.692.100,00
2.881.221.547,00
86,32 %
2.765.650.000,00
2.692.090.700,00
97,34 %
1.366.370.000,00
1.312.407.053,00
157.860.000.000,00 22.826.462.000,00 38.219.496.000,00 3.046.497.958.907,00
138.564.875.658,00 26.380.332.184,00 37.866.641.901,00 2.657.567.544.016,00
96,05 % 87,78 % 115,57 % 99,08 % 87,23 %
92