|III-1
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A.
Kerangka Pengukuran Kinerja 1.
Indikator kinerja merupakan dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Cara pengukuran/ penghitungan realisasi kinerja adalah sebagai berikut : Tabel 8 Cara Pengukuran Kinerja Bappeda Tahun 2013 NO
1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
perencanaan 1 yang implementatif dan inklusif
Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan RPJPD
2
Persentase penyusunan kebijakan Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD
3
Persentase penyusunan kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD
CARA PENGUKURAN
Kesesuaian dihitung dari konten dan proses RPJMD yang mengacu pada RPJPD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renstra SKPD yang mengacu pada RPJMD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renstra SKPD yang mengacu pada RPJMD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-2 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
4
5
6
7
8
CARA PENGUKURAN
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Persentase penyusunan Kesesuaian dihitung kebijakan Renja SKPD dari konten dan proses yang mengacu pada Renja SKPD yang RKPD mengacu pada RKPD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Persentase program KUA Jumlah program PPA yang mengacu pada pembangunan dalam program Renja SKPD KUA-PPA yang mengacu pada program pembangunan dalam Renja SKPD dibagi seluruh program pembangunan yang ada dalam Renja SKPD dikali 100 Persentase RKA SKPD Jumlah program yang mengacu pada pembangunan dalam program KUA PPA RKA SKPD yang mengacu pada program pembangunan dalam KUA-PPA dibagi seluruh program yang ada dalam KUA-PPA dikali 100 Persentase kegiatan jumlah kegiatan dalam dalam RKA SKPD yang RKA SKPD yang sesuai mangacu pada Renja dengan kegiatan dalam SKPD Renja SKPD dibagi jumlah kegiatan kegiatan dalam Renja SKPD kali 100 Persentase rencana Jumlah kegiatan dalam kegiatan dalam Renja DPA SKPD yang sesuai LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-3 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CARA PENGUKURAN
SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD
9
10
11
12
13
Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/Musrenbang
persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 kali setiap
dengan kegiatan dalam Renja SKPD dibagi seluruh jumlah kegiatan dalam Renja SKPD dikali 100 Jumlah RDTR Kecamatan dibagi Jumlah seluruh Kecamatan dikali 100
8 Komponen : - keterwakilan pengusaha - keterwakilan akademisi - keterwakilan LSM - keterwakilan Ormas - keterwakilan kaum difabel - keterwakila organisasi keagamaan - keterwakilan forum anak - keterwakilan organisasi profesi jumlah perwakilan peserta dibagi jumlah undangan yang didistribusikan kali 100 skoring keterlibatan Tinggi : ≥ 30% dari peserta Sedang : 20-29% dari peserta Rendah : < 20% Jumlah forum konsultasi publik atau forum sejenis yang dilakukan dalam rangka penyusunan RTR
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-4 NO
2
3
4
SASARAN STRATEGIS
Data dan infornasi pembangunan yang aktual
Pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang efektif
Manajemen kerja yang baik
INDIKATOR KINERJA
14
CARA PENGUKURAN
disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang Data statistik tersaji tepat Dokumen tersedia waktu sesuai waktu yang ditentukan
15
Kecepatan akses: - Data - Informasi
16
Persentase pemanfaat-an data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholder
17
Tingkat capaian target indikator Kinerja Pemkab
18
Persentase capaian indikator kinerja program/kegiatandalam DPA SKPD
19
Implementasi SOP Bappeda
20
Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda
Akumulasi waktu yang diperlukan untuk menemukan data dan informasi yang disediakan dengan cara menyampel responden. jumlah SKPD/stake holder yang memanfaatkan data statistic dan kajian/masterplan dibagi seluruh data statistic dan kajian/masterplan dikali 100%. Kajian/masterplan yang dihitung adalah yang dihasilkan pada n-1 dan sebelumnya. Berdasarkan pada dokumen pengendalian dan evaluasi terhadap hasil RPJMD pertahun, yaitu realisasi dibagi target dikali 100% Berdasarkan pada dokumen pengendalian dan evaluasi terhadap hasil RKPD pertahun, yaitu realisasi dibagi target dikali 100% jumlah SOP yang sudah diimplementasikan dibagi jumlah seluruh SOP Bappeda kali 100%. dihitung melalui survey kepuasan dengan menggunakan kuesioner yang disebar ke pengguna layanan.
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-5 Karakteristik indikator kinerja Bappeda bersifat positif, yaitu semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian yang semakin baik. 2.
Untuk skala pengukuran kinerja dan predikatnya adalah sebagai berikut : a. Capaian kinerja >85% sampai dengan 100% = Sangat Berhasil; b. Capaian kinerja >70% sampai dengan 85% = Berhasil; c. Capaian kinerja >55% sampai dengan 70% = Cukup Berhasil; d. Capaian kinerja <55 = Kurang Berhasil.
B.
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumuan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja strategis. Secara rinci capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 9 Capaian Sasaran Strategis Tahun 2013
No
Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
100%
100%
1
perencanaan
1
Persentase arah kebijakan
yang implemen
RPJMD yang mengarah
tatif dan inklusif
pada arah kebijakan
Tingkat Capaian
Predikat
100%
Sangat Berhasil
RPJPD
2
Persentase penyusunan
90%
73,33%
81,48%
Berhasil
90%
100%
111,11%
Sangat
kebijakan Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD 3
Persentase penyusunan
Berhasil
kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD 4
Persentase penyusunan
100%
100%
100%
Sangat Berhasil
kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-6
No
Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
100%
100%
Tingkat Capaian
Predikat
100%
Sangat
RKPD 5
Persentase program KUA
Berhasil
PPA yang mengacu pada program Renja SKPD 6
Persentase RKA SKPD
100%
100%
100%
Sangat Berhasil
yang mengacu pada program KUA PPA 7
Persentase kegiatan dalam
90%
93,98%
104,42%
Sangat Berhasil
RKA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD 8
Persentase rencana
90%
93,98%
104,42%
Berhasil
kegiatan dalam Renja melalui DPA SKPD SKPD yang terlaksana 9
Persentase kecamatan
80,23%
88,23%
109,97%
Sangat Berhasil
yang sudah tercakup dalam RDTR 10
Sangat
Keterwakilan masyarakat
8
8
dalam forum perencanaan
komponen
komponen
95%
131,25%
100%
Sangat Berhasil
partisipatif/Musrenbang 11
persentase keterlibatan
138,16%
Berhasil
masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan 12
13
Berhasil
keterlibatan
tinggi
Sedang
perempuan dalam proses
(≥30%)
(28,14%)
93,80%
100%
100%
100%
perencanaan pembangunan Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang
Sangat
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
Sangat berhasil
|III-7
No
Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
Tingkat Capaian
Predikat
75%
Cukup
minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang 2
data dan
14
data statistik tersaji tepat
Berhasil
Bulan :
informasi
waktu
pembangunan
- Kabupaten Dalam Angka
Juni
yang aktual
- Kecamatan dalam angka
Juni
Juni September
Maret
Maret
Nov
Juli
Des Apr/Jun/Okt /Des
Des Apr/Juli/Okt/ Des
- IPM
Des
Des
- IHB
Des
Des
- Inkesra
Nov
Nov
- Statistik Industri
Des
Des
- IPG
Nov
Des
- Gini Rasio
Des
Nov
- data
1 jam
1 jam
- informasi
1 jam
1 jam
- data spasial dan statistik
95%
100%
105,26%
Sangat
- dokumen kajian/
75%
80%
106,66
Berhasil
Terca pai
tercapai
100%
Sangat
(≥80%)
(80%)
80%
80%
- SIPD - PDRB Kabupaten - PDRB Kecamatan - Inflasi (per triwulan)
15
16
kecepatan akses: 100%
Sangat Berhasil
Persentase pemanfaatan data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholder
masterplan 3
Pelaksanaan
17
tingkat capaian target
rencana
indikator Penetapan
pembangunan daerah yang efektif
Kinerja Pemkab
18
persentase capaian indikator kinerja program/kegiatan
Berhasil
100%
Sangat Berhasil
dalam DPA SKPD LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-8
No
Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
80%
88%
4
Penerapan
19
manajemen kerja
Implementasi SOP
Tingkat Capaian
Predikat
110%
Sangat Berhasil
Bappeda
sesuai standar 20
80%
Tingkat kepuasan
102,21
81,77%
Berhasil
terhadap pelayanan Bappeda
Berdasarkan uraian pada Tabel 9 diatas, maka rangkuman hasil pengukuran
terhadap
seluruh
indikator
kinerja
sasaran,
dapat
dilihat
sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 10 Rangkuman Hasil Pengukuran Kinerja No 1
Sasaran Strategis Perencanaan yang
Jumlah Indikator Kinerja
Rata-rata Capaian Kinerja
Predikat
13
103,15 %
Sangat berhasil
3
93,65%
Berhasil
2
100%
Sangat berhasil
2
106,10%
Sangat berhasil
implementatif dan inklusif 2
Data dan informasi Pembangunan yang aktual
3
Pelaksanaan rencana Pembangunan daerah yang efektif
4
Penerapan manajemen kerja sesuai standar
C.
Sangat
Capaian Kinerja atas IKU
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tahun 2013 adalah sebagai berikut :
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-9 Tabel 11 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013 No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA %
1
2
3
4
5
100%
100%
100%
90%
73,33%
81,48%
90%
100%
111,11%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
93,98%
104,42%
90%
93,98%
80,23%
88,23%
109,97%
8 komponen
8 komponen
100%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan RPJPD Persentase penyusunan kebijakan Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD Persentase penyusunan kebijakan RKPD yang mengacu pada program RPJMD Persentase penyusunan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD Persentase program KUA PPA yang mengacu pada program Renja SKPD Persentase RKA SKPD yang mengacu pada program KUA PPA Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang mangacu pada Renja SKPD Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan
104,42%
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-10 No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA %
1
2
3
4
5
95%
131,25%
138,16%
tinggi (30%)
sedang (28,14%)
93,80%
100%
100%
100%
partisipatif/Musrenbang persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan
11
12
Keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang
13
D.
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Sasaran 1 : “Perencanaan yang implementatif dan inklusif” Hasil evaluasi capaian kinerja perencanaan yang implementatif dan inklusif dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja, mendapatkan angka rata-rata capaian kinerja sebesar 101,55% dengan predikat sangat berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 12 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2012
Realiasasi Tahun 2013
Target Tahun 2015
Keterangan
1
2
3
4
5
6
100%
100%
100%
Indikator ini bersifat 5 (lima) tahunan, sehingga pengukuran dilakukan 1 (satu) kali kecuali Perda
1
1
Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan RPJPD
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-11
No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2012
Realiasasi Tahun 2013
Target Tahun 2015
Keterangan
1
2
3
4
5
6 tentang perubahan RPJMD telah ditetapkan.
2
73,33%
73,33%
100%
100%
100%
100%
99,42%
100%
100,58%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
93,98%
100%
90%
93,98%
100%
88,23%
88,23%
100%
Keterwakilan masyarakat
8
100%
100%
dalam forum perencanaan
komponen
Persentase penyusunan
sda
kebijakan Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD 3
Persentase penyusunan kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD
4
Persentase penyusunan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD
5
Persentase program KUA PPA yang mengacu pada program Renja SKPD
6
Persentase RKA SKPD yang mengacu pada program KUA PPA
7
Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD
8
Persentase rencana kegiatan dalam Renja melalui DPA SKPD SKPD yang terlaksana
9
Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR
10
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-12
No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2012
Realiasasi Tahun 2013
Target Tahun 2015
Keterangan
1
2
3
4
5
6
131,25%
131,25%
100%
93,80%
100%
partisipatif/Musrenbang 11
persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan
12
keterlibatan
Sedang
perempuan dalam proses
(28,14%)
perencanaan pembangunan 13
1.
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang
100%
100%
100%
Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan RPJPD Berdasarkan evaluasi terhadap Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan RPJPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Tingkat capaian ini didasarkan pada hasil pengendalian dan evaluasi sesuai formulir Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : a.Telah dilakukan penelaahan RPJPD sebelum penyusunan RPJMD b.Telah dilakukan penyelarasan rumusan visi misi jangka panjang dan jangka menengah c.Rumusan tujuan dan sasaran jangka menengah berpedoman pada tujuan dan sasaran jangka panjang Potensi Hambatan -
Kemungkinan adanya perbedaan arah kebijakan pada RPJMD periode berikutnya dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan pada RPJPD. Hal ini LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-13 mengingat periodisasi yang berbeda, dimana RPJPD merupakan pedoman perencanaan selama 20 (dua puluh) tahun dan RPJMD merupakan pedoman 1 (satu) tahun, sehingga bisa saja muncul kebijakan-kebijakan baru untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini. Strategi Pemecahan 1. Merumuskan arah kebijakan pada RPJPD secara lebih visioner agar dapat mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi. 2. Melakukan revisi materi arah kebijakan RPJPD untuk menyesuaikan dengan perkembangan terkini. 2.
Persentase Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD Berdasarkan evaluasi terhadap Persentase Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD, realisasi sebesar 73,33% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Renstra SKPD yang berpedoman pada formulir VII. G.7 Lampiran VII Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tingkat kesesuaian rata-rata SKPD mencapai 73,33% dimana sebanyak 25 SKPD sebesar 75% dan 19 SKPD sebesar 70%. Tidak adanya SKPD yang tingkat kesesuaiannya mencapai 100% dikarenakan 3 hal. Faktor penghambat pencapaian sasaran adalah : 1) Belum adanya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); 2) Belum adanya Surat Edaran Bupati perihal penyusunan rancangan Renstra SKPD; 3) Belum adanya pentahapan pelaksanaan program. Upaya perbaikan yang dilakukan adalah : 1) Pada penyusunan Renstra periode 2016-2020 yang dilaksanakan pada tahun 2015, SKPD telah diarahkan untuk menyusun KLHS 2) Pada penyusunan Renstra periode 2016-2020 yang dilaksanakan pada tahun 2015, akan diawali dengan Surat Edaran Bupati 3) Pada penyusunan Renstra periode 2016-2020 yang dilaksanakan pada tahun
2015,
pentahapan
pelaksanaan
program
akan
disusun
berdasarkan prioritas pembangunan tahunan dalam RPJMD
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-14 3. Persentase penyusunan kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase penyusunan kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD, realisasi sebesar 100% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan RKPD yang berpedoman pada formulir VII. D.15 Lampiran VII Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
telah dilakukan verifikasi terhadap rancangan RKPD sehingga dapat segera menindaklanjuti hasil catatan verifikasi dan Peraturan Bupati tentang RKPD yang ditetapkan sudah selaras dengan RPJMD.
Potensi Hambatan -
Kemungkinan adanya perbedaan kebijakan pada RKPD tahun berikutnya dengan kebijakan yang telah ditetapkan pada RPJMD. Hal ini mengingat periodisasi yang berbeda, dimana RPJMD merupakan pedoman perencanaan untuk lima tahunan. Sedangkan RKPD merupakan pedoman tahunan, sehingga bisa saja muncul kebijakan-kebijakan baru untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini.
Strategi Pemecahan -
Merumuskan kebijakan pada RPJMD secara lebih visioner agar mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi.
4. Persentase penyusunan kebijakan Renja SKPD yang mengacu pada RKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase penyusunan kebijakan Renja SKPD yang mengacu pada RKPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Renja Tahun 2013 yang berpedoman pada formulir VII. G.9 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tingkat kesesuaian rata-rata SKPD mencapai 100% dimana 48 SKPD mencapai 100%. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
telah dilakukan verifikasi terhadap seluruh rancangan Renja SKPD agar SKPD dapat segera menindaklanjuti hasil catatan verifikasi sehingga Renja yang ditetapkan sudah selaras dengan RKPD
Potensi Hambatan -
Ketidak sesuaian substansi Renja dengan RKPD sebagaimana checklist yang ada pada form 6.9. LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-15 Strategi Pemecahan Melakukan verifikasi terhadap rancangan Renja SKPD dengan lebih intens, agar
-
segera diketahui substansi yang berbeda dengan RKPD. 5. Persentase program KUA PPAS yang mengacu pada program Renja SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase program KUA PPAS yang mengacu pada program Renja SKPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini dilihat dari program yang tercantum pada dokumen Renja SKPD Tahun 2013 seluruhnya sesuai dengan program yang tercantum pada dokumen KUA PPAS Tahun 2013. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Program-program yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen PPAS.
Potensi Hambatan -
Adanya kesalahan sistem dalam membaca data/error yang mengakibatkan ketidaksinkronan program dan kegiatan di dokumen Musrenbang, dokumen RKPD maupun di PPAS.
Strategi Pemecahan -
Melakukan updating sistem untuk memperkuat sistem sehingga memperkecil terjadinya “System Error”.
6.
Persentase program RKA SKPD yang mengacu pada program KUA PPAS. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase program RKA SKPD yang mengacu pada program KUA PPAS, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini dilihat dari program yang tercantum pada dokumen RKA SKPD Tahun 2013 seluruhnya sesuai dengan program yang tercantum pada dokumen KUA PPAS Tahun 2013. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Program-program LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-16 yang tidak diinput pada menu PPAS, maka tidak dapat muncul pada dokumen RKA SKPD Potensi Hambatan -
Adanya program yang tidak direncanakan namun harus dilaksanakan karena amanat Pemerintah Pusat atau Provinsi.
Strategi Pemecahan -
Sulit melakukan upaya antisipasi karena bersifat eksternal dan diluar kewenangan SKPD Kabupaten.
7.
Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD, realisasi sebesar 93,98% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Tahun 2013 yang berpedoman pada formulir VII. H.4 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tingkat rata-rata pelaksanaan kegiatan Renja SKPD tahun 2013 di dalam RKA SKPD Tahun 2013 mencapai 93,98% dimana sebanyak 2.465 kegiatan SKPD telah terakomodir dari total 2.623 kegiatan yang ada pada Renja SKPD. Kegiatan yang tidak dilaksanakan karena tidak menjadi prioritas pada tahun 2013. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Kegiatan-kegiatan yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen RKA SKPD
Potensi Hambatan -
Adanya kegiatan yang tidak direncanakan namun muncul pada RKA SKPD yang mengakibatkan inkonsistensi perencanaan dan tidak berjalannya mekanisme pengendalian dan evaluasi.
Strategi Pemecahan -
Mensosialisasikan
pentingnya
konsistensi
dalam
perencanaan
dan
penganggaran dan perlunya proses pengendalian dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan rencana kegiatan SKPD.
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-17 8. Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase kegiatan dalam DPA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD, realisasi sebesar 93,98% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Tahun 2013 yang berpedoman pada formulir VII. H.4 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tingkat rata-rata pelaksanaan kegiatan Renja SKPD tahun 2013 di dalam DPA SKPD Tahun 2013 mencapai 93,98% dimana sebanyak 2.465 kegiatan SKPD telah terakomodir dari total 2.623 kegiatan yang ada pada Renja SKPD. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Kegiatan-kegiatan yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen DPA SKPD
Potensi Hambatan -
Adanya kegiatan yang tidak direncanakan namun dilaksanakan melalui DPA SKPD.
Strategi Pemecahan -
Mensosialisasikan pentingnya konsistensi dalam perencanaan dan penganggaran dan perlunya proses pengendalian dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan rencana kegiatan SKPD.
Bappeda Sleman mengundang narasumber dan SKPD dalam Seminar Hasil Pengendalian dan Evaluasi Berdasarkan Permendagri No 54/2010. LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-18
9.
Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR, realisasi sebesar 88,23% dari target 80,23%. Sampai dengan tahun 2013 telah disusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) bagi 15 Kecamatan dari total 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman, yakni Kecamatan Prambanan, Kecamatan Kalasan, Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Depok, Kecamatan Mlati, Kecamatan Ngaglik, Kecamatan Pakem, Kecamatan Tempel, Kecamatan Sleman, Kecamatan Godean, Kecamatan Seyegan, Kecamatan Minggir, Kecamatan Moyudan, Kecamatan Sleman dan Kecamatan Gamping. Sedangkan 2 Kecamatan yang belum memiliki RDTR adalah Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Turi. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : Penyusunan RDTR sudah direncanakan secara bertahap setiap tahunnya
-
sehingga sudah dapat diketahui bahwa sampai dengan akhir periode Renstra telah disusun RDTR pada seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Potensi Hambatan Adanya perubahan tahapan penetapan RDTR dari pemerintah pusat.
-
Strategi Pemecahan Menyesuaikan panduan tahapan di level daerah.
-
10. Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/musrenbang. Berdasarkan
evaluasi
terhadap
keterwakilan
masyarakat
dalam
forum
perencanaan partisipatif/musrenbang, realisasi sebanyak 8 komponen dari target 8 komponen. 8 komponen tersebut meliputi : - pengusaha - akademisi -
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
-
Organisasi Masyarakat (Ormas)
-
Kaum difabel
-
Organisasi keagamaan
-
Forum Anak LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-19 -
Organisasi profesi
Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat dalam proses Musrenbang meningkat.
-
Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif.
Potensi Hambatan -
Dengan diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah, maka ada kemungkinan perubahan mekanisme musrenbang.
Strategi Pemecahan -
Melakukan revisi pedoman musrenbang agar selaras dengan peraturan pemerintah dimaksud.
11.
Persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, realisasi sebesar 131,25% dari target 95%. Realisasi ini diukur dari kehadiran masyarakat pada
forum
Musrenbang
Kabupaten dan Musrenbang Kecamatan. Jumlah masyarakat yang hadir sebanyak 231 orang dari total 176 undangan yang didistribusikan. Hal ini terjadi karena satu undangan dihadiri lebih dari satu orang. Ini menunjukkan tinggi atensi para pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan Musrenbang Kabupaten Sleman. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat dalam proses Musrenbang meningkat.
-
Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-20 Potensi Hambatan -
Dengan diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah, maka ada kemungkinan perubahan mekanisme musrenbang.
Strategi Pemecahan -
Melakukan revisi pedoman musrenbang agar selaras dengan peraturan pemerintah dimaksud.
Pelaksanaan Musrenbang
12.
Keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan. Berdasarkan evaluasi terhadap keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan, realisasi keterlibatan masuk kategori sedang (28,14%)
dari target (>30%). Realisasi ini dihitung dari jumlah kehadiran
perempuan sebanyak 65 orang dari total 231 orang. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat dalam proses Musrenbang meningkat.
-
Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-21 Potensi Hambatan Masih adanya persepsi bahwa perempuan harus lebih banyak berperan
-
di belakang layar dan tidak perlu berpartisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan pembangunan. Strategi Pemecahan Melakukan advokasi kesetaraan gender melalui lembaga-lembaga
-
pengarusutamaan gender (PUG). 13.
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : -
Forum konsultasi publik dilakukan melalui FGD (Focussed Group Discussion) dan sudah terjadwal dengan baik dalam kerangka acuan kerja.
Potensi Hambatan -
Indikator pelaksanaan forum konsultasi publik merupakan indikator SPM bidang
tata
ruang
dari
Kementerian
Pekerjaan
Umum
yang
dimungkinkan bisa berubah baik target maupun cara penghitungannya. Strategi Pemecahan -
Menyesuaikan baseline indikator sesuai perubahan aturan.
Capaian indikator kinerja output rata-rata 101,55% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp1.011.673.675 dari anggaran sebesar Rp1.109.647.000,00 Sasaran 2 : “Data dan informasi pembangunan yang aktual” Hasil evaluasi capaian kinerja data dan informasi pembangunan yang aktual dengan 3 (tiga) indikator kinerja, mendapatkan angka rata-rata capaian kinerja sebesar 96,73% dengan predikat sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tahun 2013 adalah sebagai berikut :
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-22 Tabel 13 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Target Tahun 2015
1
2
3
4
5 100%
1
1
data statistik tersaji tepat waktu
Juni
- Kecamatan dalam angka
Juni
Juni September
Maret
Maret
Nov
Juli
Des Apr/Jun/Okt /Des
Des Apr/Juli/Okt/ Des
- IPM
Des
Des
- IHB
Des
Des
- Inkesra
Nov
Nov
- Statistik Industri
Des
Des
- IPG
Nov
Des
- Gini Rasio
Des
Nov
- data
1 jam
1 jam
- informasi
1 jam
1 jam
- data spasial dan statistik
95%
100%
100%
- dokumen kajian/
75%
80%
100%
- PDRB Kabupaten - PDRB Kecamatan - Inflasi (per triwulan)
2
3
6
Bulan :
- Kabupaten Dalam Angka - SIPD
Keterangan
kecepatan akses: 100%
Persentase pemanfaatan data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholder
masterplan
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : 1. Data tersaji tepat waktu Berdasarkan evaluasi terhadap indikator data tersaji tepat waktu, realisasi sebesar 75% dimana sebanyak 9 (sembilan) dokumen dapat tersaji sesuai target waktu dan 3 (tiga) dokumen tidak dapat selesai sesuai target waktu. Ketiga dokumen tersebut adalah IPG, Kecamatan Dalam Angka dan Inflasi (per triwulan).
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-23 Faktor penghambat pencapaian sasaran -
keterlambatan pengolahan data
Upaya perbaikan yang dilakukan -
lebih mengintensifkan koordinasi dengan BPS dan pengecekan kemajuan pengolahan data secara rutin.
2. Kecepatan akses data dan informasi. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator kecepatan akses data dan informasi, realisasi 1 jam sesuai target. Realisasi ini diukur melalui akumulasi waktu yang diperlukan untuk mencari sampai dengan menemukan data dan informasi yang disediakan oleh Bappeda pada website, arsip dokumen di Bidang-Bidang dan arsip dokumen yang ada di ruang arsiparis. Faktor Pendorong Keberhasilan -
Adanya sub bidang khusus yang mengelola data dan informasi
-
Penyimpanan dokumen telah ditetapkan dalam SOP, sehingga setiap dokumen dapat dilacak dengan mudah
Potensi Hambatan -
Pengarsipan
dokumen
masih
dilakukan
dengan
manual
yang
memungkinkan terjadinya kesalahan, misalnya kesalahan mencatat, dan tertukarnya kode antar dokumen. Strategi Pemecahan -
membangun aplikasi/sistem informasi kearsipan
3. Persentase pemanfaatan data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholders. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator Persentase pemanfaatan data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholders, realisasi rata-rata 90% dari target rata-rata 85 %. Realisasi ini diukur melalui jumlah produk Bappeda yang dimanfaatkan oleh SKPD/stakeholder. Faktor pendorong keberhasilan -
Khusus untuk target pemanfaatan data spasial tercapai karena tingginya kebutuhan masyarakat akan data spasial untuk pengurusan ijin-ijin yang berkaitan dengan tata ruang LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-24
Hambatan -
Masterplan
dan
kajian
yang
disusun
oleh
Bappeda
kurang
dimplementasikan oleh SKPD karena belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan SKPD maupun masyarakat secara umum Strategi Pemecahan -
Memperbanyak FGD dengan SKPD dan pemangku kepentingan lainnya untuk memetakan permasalahan dengan tepat dan spesifik sesuai kebutuhan
Capaian indikator kinerja output rata-rata 96,73% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp3.814.990.843,00 dari anggaran sebesar Rp4.305.948.600,00 Sasaran 3 : “ Pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang efektif” Hasil evaluasi capaian kinerja perencanaan yang implementatif dan inklusif dengan 2 (dua) indikator kinerja, mendapatkan angka realisasi sebesar 148,18%. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 14 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) No
Indikator Kinerja
Realisai Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Target Tahun 2015
1
2
3
4
tingkat capaian target
Terca pai
tercapai
5 100%
(≥80%)
(196,91%)
80%
99,45%
1
1
indikator Penetapan
Keterangan 6
Kinerja Pemkab
2
persentase capaian indikator kinerja program/kegiatan
100%
dalam DPA SKPD
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-25 1.
Tingkat capaian target indikator penetapan kinerja Pemkab. Indikator kinerja Pemkab adalah indikator kinerja yang telah ditetapkan pada dokumen RPJMD. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator tingkat capaian target indikator penetapan kinerja Pemkab, realisasi tercapai 196,91%. 77 indikator kinerja tercapai dari total 103 indikator kinerja yang telah dihitung. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : 1) SKPD pengampu indikator kinerja didalam RPJMD mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai target yang telah ditetapkan 2) Telah dilakukan pengendalian dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan perencanaan daerah maupun perencanaan di tingkat SKPD Disamping keberhasilan pencapaian indikator kinerja, masih ada indikator kinerja yang belum tercapai. Hambatan : 1) Penetapan target terlalu tinggi 2) Definisi operasional dan cara penghitungan kurang sinkron dengan pernyataan indikatornya Strategi pemecahan 1) Penyesuaian target indikator kinerja dengan kondisi terkini dan kemampuan SKPD untuk mencapainya 2) Memperbaiki definisi operasional dan cara penghitungannya Kedua upaya tersebut dilakukan melalui perubahan RPJMD
2.
Persentase capaian indikator kinerja program/kegiatan dalam DPA SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator Persentase capaian indikator kinerja program/kegiatan dalam DPA SKPD, realisasi tercapai 99,45% dari target 90%. Realisasi tersebut disumbang dari program dan kegiatan dalam mendukung 11 prioritas di tahun 2013 yaitu sebanyak 161 program dan 972 kegiatan. Faktor pendorong keberhasilan pencapaian kinerja adalah : -
Komitmen yang tinggi dari masing-masing SKPD untuk segera melaksanakan kegiatan tepat waktu dan mencapai target yang telah ditetapkan
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-26 Potensi Hambatan -
Penyelesaian dan penyerapan anggaran kegiatan menumpuk pada akhir tahun anggaran
Strategi pemecahan -
Mendorong SKPD agar mentaati jadwal yang telah dicantumkan dalam kerangka acuan kerja maupun rencana penarikan dananya.
Capaian indikator kinerja output rata-rata 148,18% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp1.059.230.700,00 dari anggaran sebesar Rp1.152.505.250,00 Sasaran 4 : “ Penerapan manajemen kerja sesuai standar” Hasil evaluasi sasaran penerapan manajemen kerja sesuai standar dengan 2 (dua) indikator kinerja, mendapatkan angka realisasi sebesar 84,88%. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 15 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015)
No
Indikator Kinerja
Realisai Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Target Tahun 2015
1
2
3
4
80%
88%
5 100%
80%
81,77%
100%
1
1
Implementasi SOP
Keterangan 6
Bappeda 2
Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda
1. Implementasi SOP Bappeda. Target 2015 : 100%. Bappeda telah menyusun 80 pedoman prosedur kerja, yang terdiri dari 59 SOP dan 21 instruksi kerja. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator implementasi SOP Bappeda, realisasi sebesar 88% dari target 70%. SOP yang telah diimplementasikan sebanyak 53 dari total 59 SOP. 7 SOP yang belum diterapkan adalah SOP-SOP yang mengatur tentang LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-27 penyusunan maupun pelaksanaan dokumen rencana periode tertentu ( 5 tahun sekali, 20 tahun sekali dll) Implementasi SOP dievaluasi dengan melihat hasil akhir/produk kegiatan yang berSOP, belum mengevaluasi secara detil setiap tahapan dalam SOP, apakah sudah sesuai atau belum. Faktor pendorong keberhasilan kinerja adalah : -
Telah dibentuknya Satgas SPIP di lingkungan Bappeda
-
Komitmen untuk menginternalisasi SPIP dalam pelaksanaan tupoksi Bappeda
Potensi Hambatan -
Belum dibuat instrumen evaluasi untuk setiap tahapan dalam SOP sehingga tidak diketahui apakah tahapan tersebut sudah dilaksanakan atau belum. Apabila tahapan telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan prosedur atau tidak.
Strategi Pemecahan -
Membuat instrumen atau kertas kerja evaluasi SOP
2. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda. Target 2015 : 90%. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda, realisasi sebesar 81,77%. Realisasi ini dihitung melalui survey menggunakan kuesioner yang disebar ke pemohon layanan ijin penelitian, KKN dan PKL. Faktor pendorong keberhasilan kinerja adalah : -
Komitmen untuk menyelesaikan ijin tepat waktu
Potensi Hambatan -
Penyelesaian ijin yang relatif cepat dengan volume pemohon yang banyak menjadikan permohonan ijin tidak sempat dibaca dengan seksama oleh petugas sehingga proses verifikasi data pemohon maupun judul/materi yang akan diteliti tidak optimal.
Strategi Pemecahan -
Menyiapkan panduan yang mudah dipahami petugas agar dapat memilah permohonan ijin penelitian mana saja yang dapat segera diproses dan mana saja yang perlu dipelajari terlebih dahulu karena
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-28 materinya menyangkut kepentingan umum atau rawan untuk ditolak oleh masyarakat Rekapitulasi capaian rata-rata 20 indikator kinerja dari 4 sasaran strategis adalah sebagai berikut : -
Capaian 17 indikator kinerja masuk pada interval 95%-100% (kategori sangat berhasil)
-
Capaian 2 indikator kinerja masuk pada interval 80%-95% (kategori berhasil)
-
Capaian 1 indikator kinerja masuk pada interval 50%-80% (kategori cukup berhasil)
Capaian indikator kinerja output rata-rata 84,88% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp1.449.078.050,00 dari anggaran sebesar Rp1.496.263.500,00 E.
Akuntabilitas Keuangan Sesuai PAPBD Tahun anggaran 2013 Bappeda Kabupaten Sleman mengelola anggaran sebesar Rp11.808.285.850,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung
sebesar
Rp3.743.921.500,-
dan
Belanja
Langsung
sebesar
Rp8.064.364.350,-. Belanja Tidak Langsung digunakan untuk belanja pegawai yaitu belanja gaji dan tunjangan, sedangkan Belanja Langsung tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Sleman. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Bappeda terdiri dari 23 program dan 74 kegiatan. Perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan sampai akhir Bulan Desember Tahun 2013 adalah realisasi fisik rata-rata sebesar 98,65% dan realisasi keuangan sebesar 90,96%, dengan penyerapan dana sebesar Rp7.334.973.268,00. Tabel dan realisasi anggaran pencapaian sasaran strategis tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 16 Realisasi Anggaran
1
Sasaran Strategis 2
1
Perencanaan
No
Program 3 Program
4
5
Capaian Keuangan (%) 6
301,093,000
273,724,275
90.91
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-29 No 1
Sasaran Strategis 2 yang implemen tatif dan Inklusif
2
Penerapan
4
5
Capaian Keuangan (%) 6
Program pengem bangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
46,210,000
43,590,550
94.33
Program perencanaan tata ruang
762,344,000
694,358,850
91.08
Program Pelayanan
691,952,350
575,270,997
83.14
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
601,494,000
575,696,756
95.71
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
58,345,000
42,956,000
73.62
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
205,480,750
195,048,000
98.99
Program kerjasama pembangunan
217,250,000
215,308,200.00
99.11
Program Perencanaan
149,240,000
146,222,900.00
97.98
Program 3
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
manajemen kerja admnistrasi sesuai standar perkantoran
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-30 No 1
Sasaran Strategis 2
4
5
Capaian Keuangan (%) 6
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
100,112,500
97,616,250.00
97.51
Program perencanaan pembangunan daerah
1,882,309,000
1,594,879,240
84.73
Program perencanaan pembangunan ekonomi
227,805,000
213,591,250
93.76
Program perencanaan sosial budaya
78,380,000
74,164,000.00
94.62
Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana
93,580,000
84,237,250.00
90.02
Program pengembangan kinerja Pengelolaan persampahan
47,270,000
41,164,700.00
87.08
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
300,228,000
278,290,750
92,69
Program 3
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
3
Pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang efektif
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013
|III-31 No 1
Sasaran Strategis 2
4
5
Capaian Keuangan (%) 6
Program Penanggulangan Kemiskinan
141,045,000
111,355,400.00
78.95
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
104,775,000
94,891,900.00
90.57
Program peningkatan kualitas pelayanan publik
96,383,000
92,631,850.00
96.11
Program pengkajian dan penelitian bidang Iptek
462,804,250
440,896,100
95.27
Program pengembangan data/ informasi/ statistik daerah
1,182,730,000
1,147,606,550
97.03
Program pengembangan komunikasi informasi dan media massa
156,103,500
148,231,700
94.96
Program pengembangan kemitraan
157,430,000
153,239,800.00
97.34
7,334,973,268.00
90.96
Program 3
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Lingkungan Hidup
4
Data dan informasi pembangunan yang Aktual
JUMLAH
8,064,364,350
LAKIP BAPPEDA KABUPATEN SLEMAN | TAHUN 2013