BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas pemerintah
Kenerja
untuk
adalah
perwujudan
kewajiban
mempertanggungjawabkan
suatu
instansi
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara priodik. Tujuan sistem akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah
untuk
mendorong
terciptanya
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpecaya. Pemerintah masyarakat
Kabupaten
Kabupaten
pertanggungjawabannya
Aceh Aceh
melalui
Jaya
selaku
Jaya
Laporan
pengemban
melaksanakan
Ankuntabilitas
amanah kewajiban
Kinerja
Instansi
Pemerintah yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan ketentuan-ketentuan pendukung lainnya. Laporan tersebut memberikan gambaran capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014, berdasarkan pada hasil pengukuran, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, yang mencakup penetapan kinerja tahun
2014,
pengukuran
pencapaian
sasaran
yang
merupakan
tingkat
pencapain target dari masing-masing indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam Qanun Kabupaten Aceh Jaya Nomor 14
Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012-2017. Adapun rincian teknis perhitungan pencapaian pada masing-masing indikator kinerja sebagaimana dijabarkan dalam Rancangan Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Jaya
tentang Penetapan Indikator Kinerja
Utama di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya.
A.
Kerangka Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran kinerja di Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003
tentang
Perbaikan
Pedoman
Penyusunan
Pelaporan
Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumusan sebagai berikut :
40
1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus : Realisasi
Capaian indikator kinerja =
Rencana
x 100%
2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja, digunakan rumus : Rencana - (Realisasi-Rencana)
Capaian indikator kinerja =
Rencana
x 100%
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu :
Untuk
Skala Ordinal
Predikat/Kategori
> 85 70 > x < 85 55 > x < 70 < 55
Sangat Baik Berhasil Cukup Berhasil Tidak Berhasil
capaian
masing-masing
indikator
kinerja
sasaran
disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-rata Data Kelompok” Penyimpulan capaian sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nialai mean (ratarata)skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut :
Capaian Sasaran =
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori
x 100%
Jumlah indikator kinerja sasaran
Nilai Mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : Sangat Berhasil
: 92,5
Berhasil
: 77,5
Cukup Berhasil
: 62,5
Tidak Berhasil
: 27,5
41
B. Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Secara umum Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Aceh
Jaya Tahun 2012-2017 dan sebagaimana juga telah ditetapkan dalam Perjanjian kinerja Kabupaten Aceh Jaya tahun 2014. Capaian Perjanjian kinerja Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 sebagai berikut : 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2014
Tahun 2014 Sasaran Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana
Indikator Kinerja
target
realisasi
% Capaian
Ketersediaan pangan utama
Ton
27,500
27.000
98
Desa Mandiri Pangan
Desa
9
5
55
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : - Padi
Ton/ha
5.3
4,6
86,76
- Jagung
Ton/ha
3.3
3,5
- Kedele
Ton/ha
1.3
1,1
84,61
NTN
92
80
88
Jumlah
542
534
77
Persen
60
58,9
98,16
Partisipasi angkatan kerja perempuan
Jiwa
2.323
13.904
95
Kepemilikan E- KTP
Jiwa
60.001
51.446
85,74
Luas Jaringan Irigasi
Ha
7.719
574
12,39
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
KM
97,66
64,26
65,80
Jumlah jaringan komunikasi
unit/stasi on
90
58
64,44
Persentase ketersediaan daya listrik
Persen
70
98,83
141,18
Persentase penanganan sampah
Persen
30
7
23
- Pencemara Udara
Persen
0
-
-
- Pencemaran Status Mutu Air
Persen
10
3
30
30
7
23,33
Tidak Ada
Tidak Ada
100
Nilai Tukar Nelayan Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Tingkat partisipasi angkatan kerja
106,06
Penegakan hukum lingkungan :
Ruang Terbuka Hijau Terlaksananya realisasi butirbutir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki
Satuan
Jumlah konflik daerah yang terjadi
Persen
Kasus
42
dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat
Jumlah partai politik yang ada
Partai politik
5
5
100
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan
1
1
100 `
Kegiatan pembinaan politik daerah
Kegiatan
1
1
100
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali
2
2
100
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup
Dok
1
1
100
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Jiwa
2.323
1.747
75
Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas
Persen
99
99
100
APM SD/SDLB/MI/Paket A
Persen
90,42
91,26
100,92
APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B
Persen
68,86
65,88
95,67
APM SMA/SMK/MA/Paket C
Persen
90.42
51,96
57,46
APK SD/SDLB/MI/Paket A
Persen
68.86
101,79
90,05
APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B
Persen
98,1
92,20
93,98
APK SMA/SMK/MA/Paket C
Persen
113.03
75,67
90,84
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Persen
84,55
87,24
103,18
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Persen
100
100
100
- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Persen
99,25
98,95
99,69
- Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Persen
84,75
99,41
117,29
Angka Usia harapan hidup
Tahun
68.25
68,13
99,82
Angka kematian bayi
Jiwa
20
26
Angka Kematian Ibu
Jiwa
0
8
-
Jumlah Majelis Taklim
Kelomp ok
10
10
100
Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf
Kegiatan
50
48
96
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil
Unit
950
945
99
Pertumbuhan Ekonomi ADHK
Persen
5,20
-
-
Angka Kelulusan
Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak
Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor
43
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013
Tahun 2013 Sasaran Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana
Indikator KInerja
Satuan
Tahun 2014
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Naik/ turun/ sama
Ketersediaan pangan utama
Ton
23.165
92,67
27,500
27.000
98
Desa Mandiri Pangan
Desa
-
-
9
5
55
-
- Padi
Ton/ha
4.6
88,46
5.3
4,6
86,76
Sama
- Jagung
Ton/ha
2.9
93,55
3.3
3,5
- Kedele
Ton/ha
81,1
88
1.3
1,1
84,61
Sama
NTN
80
92
92
80
88
Sama
Jumlah
493
97
542
534
77
Persen
61,5
60
58,9
98,16
Partisipasi angkatan kerja perempuan
Jiwa
1.694
14.599
13.904
95
Kepemilikan EKTP
Jiwa
43.761
60.001
51.446
85,74
Luas Jaringan Irigasi
Ha
419
7.719
575
7
KM
60,70
97,66
64,26
65,80
Naik
90
58
64,44
Naik
70
98,83
141,18
Naik
30
7
23,33
Naik
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar :
Nilai Tukar Nelayan Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Tingkat partisipasi angkatan kerja
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi
102,5 12,18
51,57
5
106,06
Naik
Naik Turun Naik
Naik
Naik
95,29 unit/sta sion
52
Persen
70
Persen
25
- Pencemara Udara
Persen
-
-
0
-
-
-
- Pencemaran Status Mutu Air
Persen
4
88
10
3
30
Turun
Ruang Terbuka Hijau
Persen
-
-
30
7
23,33
-
Persentase ketersediaan daya listrik Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan :
59,77
100
83,33
Turun
44
Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya
Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak ada
Partai politik
5
5
5
5
100
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiata n
1
1
1
100 `
Kegiatan pembinaan politik daerah
Kegiata n
1
1
1
1
100
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali
2
2
2
2
100
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup
Dok
1
1
1
1
100
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Jiwa
1.694
99,58
2.323
1.747
75
Naik
Persen
94,76
96,01
99
99
100
Naik
Perse n
88,12
98,08
90,42
91,26
100,92
Naik
Persen
66,57
97
68,86
65,88
95,67
Naik
Persen
48,23
50,53
90.42
51,96
57,46
Naik
Persen
111,83
111,8
68.86
101,79
90,05
Turun
Persen
96,20
99,02
98,1
92,20
93,98
Sama
Persen
76,34
113.03
75,67
90,84
Naik
Persen
93,02
84,55
87,24
103,18
Turun
Jumlah konflik daerah yang terjadi
Kasus
Jumlah partai politik yang ada
Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas APM SD/SDLB/MI/Pak et A APM SMP/SMPLB/MT s/Paket B APM SMA/SMK/MA/P aket C APK SD/SDLB/MI/Pak et A APK SMP/SMPLB/MT s/Paket B APK SMA/SMK/MA/P aket C - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1
92,93
114,06
Sama
Sama
Sama
Sama
Sama
Sama
Angka Kelulusan
45
Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak
Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilainilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Usia harapan hidup Angka kematian bayi Angka Kematian Ibu
Persen
100
100
100
100
100
Sama
Persen
99,55
100,40
99,25
98,95
99,69
Turun
Persen
96,24
117,72
84,75
99,41
117,29
Turun
Tahun
68,13
99
68.25
68,13
99,82
Sama
Jiwa
30
-
20
26
-
Turun
Jiwa
3
-
-
8
-
Naik
Jumlah Majelis Taklim
Kelom pok
10
100
10
10
100
Sama
Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf
Kegiata n
48
96
50
48
96
Sama
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil
Unit
827
97,3
950
945
99
Naik
Pertumbuhan Ekonomi ADHK
Persen
4,29
4,43
5,20
-
-
-
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target RPJM yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
2014 Sasaran
Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis.
Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan
Indikator Kinerja
Satuan Target
Realisas i
Nilai capaian
Target Akhir RPJM (2014)
Tercapai/t idak tercapai
Ketersediaan pangan utama
Ton
27,500
27.000
98
27,500
Tercapai
Desa Mandiri Pangan
Desa
9
5
55
9
Tercapai
- Padi
Ton/ha
5.3
4,6
86,76
5.3
Tercapai
- Jagung
Ton/ha
3.3
3,5
3.3
Tercapai
- Kedele
Ton/ha
1.3
1,1
84,61
1.3
Tercapai
Nilai Tukar Nelayan
NTN
92
80
88
92
Tercapai
Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan
Jumlah
542
534
77
542
Tercapai
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Persen
60
58,9
98,16
60
Tercapai
Partisipasi angkatan kerja perempuan
Jiwa
14.599
13.904
95
14.599
Tercapai
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar :
106,06
46
tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana
Terlaksananya realisasi butirbutir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya
Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat
Kepemilikan E- KTP
Jiwa
60.001
51.446
85,74
60.001
Tercapai
Luas Jaringan Irigasi
Ha
7.719
574
12,39
7.719
Tercapai
KM
97,66
64,26
65,80
97,66
Tercapai
unit/sta sion
90
58
64,44
90
Tercapai
Persen
70
98,83
141,18
70
Tercapai
Persen
30
7
23
30
Tercapai
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi Persentase ketersediaan daya listrik Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan :
Tercapai
- Pencemara Udara
Persen
0
-
-
0
Tercapai
- Pencemaran Status Mutu Air
Persen
10
3
30
10
Tercapai
Ruang Terbuka Hijau
Persen
30
7
23,33
30
Tercapai
Jumlah konflik daerah yang terjadi
Kasus
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tercapai
Jumlah partai politik yang ada
Partai politik
5
5
100
5
Tercapai
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiata n
1
1
100 `
1
Tercapai
Kegiatan pembinaan politik daerah
Kegiata n
1
1
100
1
Tercapai
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali
2
2
100
2
Tercapai
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup
Dok
1
100
1
Tercapai
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Jiwa
2.323
1.747
75
2.323
Tercapai
Persen
99
99
100
99
Tercapai
Perse n
90,42
91,26
100,92
90,42
Tercapai
Persen
68,86
65,88
95,67
68,86
Tercapai
Persen
90.42
51,96
57,46
90.42
Tercapai
Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas APM SD/SDLB/MI/Paket A APM SMP/SMPLB/MTs/Pa ket B APM SMA/SMK/MA/Paket C
1
47
APK SD/SDLB/MI/Paket A APK SMP/SMPLB/MTs/Pa ket B APK SMA/SMK/MA/Paket C
Persen
68.86
101,79
90,05
68.86
Tercapai
Persen
98,1
92,20
93,98
98,1
Tercapai
Persen
113.03
75,67
90,84
113.03
Tercapai
Persen
84,55
87,24
103,18
84,55
Tercapai
Persen
100
100
100
100
Tercapai
Persen
99,25
98,95
99,69
99,25
Tercapai
- Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Persen
84,75
99,41
117,29
84,75
Tercapai
Angka Usia harapan hidup
Tahun
68.25
68,13
99,82
68.25
Tercapai
Angka kematian bayi
Jiwa
20
26
-
-
-
Angka Kematian Ibu
Jiwa
-
8
-
-
-
Jumlah Majelis Taklim
Kelom pok
10
10
100
10
Tercapai
Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf
Kegiata n
50
48
96
50
Tercapai
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil
unit
950
945
99
950
Tercapai
Persen
4,45
-
-
-
-
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan - Angka Kelulusan (AL) SD/MI - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak
Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor
Pertumbuhan Ekonomi ADHK
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 16 (enam belas) sasaran strategis dan 44 indikator kinerja sasaran, disimpulkan bahwa 32 (tiga puluh dua) indikator kinerja sasaran atau sebanyak 99%, dikategorikan sangat baik, 2 (dua) indikator kinerja sasaran atau 80% dikategorikan berhasil, 4 (empat) indikator kinerja sasaran atau 64% atau dikategorikan cukup berhasil dan 5 (lima) indikator kinerja sasaran atau 17% dikategorikan tidak berhasil. Dengan demikian masih terdapat indikator kinerja sasaran yang capaiannya belum seperti yang diharapkan berkategori tidak berhasil sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya.. Dengan telah dilaksanakan pengukuran kinerja sasaran beserta simpulan ratarata sesuai dengan “Metode rata-rata data kelompok” maka hasil penyimpulan sasaran untuk capaian masing-masing sasaran disajikan sebagai berikut :
48
Rekapitulasi Capaian Sasaran Tahun 2014 Skala Pengukuran Ordinal
No 1 2 3
4 5
6
7
8
9
10
11 12
13 14 15
16
Sasaran Strategis Meningkatnya ketersediaan kebutuhan sandang masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan sandang Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola pikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan sistem pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor
Capaian Kinerja (%)
Sangat berhasil > 85
Berhasil 70 – 85
Cukup Berhasil 55 – 70
Tidak Berhasil < 55
98 55 92,47 82,5 88,99
70,95
19,08
100
100
100 100 75 95,37 84 96 99
49
4. Analisis Penyebab keberhasilan dan Kegagalan serta Solusinya.
1. Sasaran 1 : Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan
masyarakat
2014 Indikator Kinerja
Ketersediaan pangan utama
Satuan
Realisasi 2013
target
Realisasi
Nilai capaian
Ton
23.165
27,500
27.000
98,18
Kategori
Target akhir RPJM (2017)
Sangat Berhasil
39.300
Sasaran 1 (satu) terdiri dari 1 (satu) indikator
sasaran
berdasarkan
hasil pengukuran kinerja dengan nilai
rata-rata
98,18%
dengan
berhasil, utama
capaian kategori
ketersediaan pada
tahun
targetkan 27.500 ton, 26.560
ton,
dengan
capaian
kinerja
sebesar
sebesar
96,58%.
Sangat pangan
2014
di
terealisasi
Bila
melihat
perbandingan ketersediaan pangan utama pada tahun 2012 dengan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 6.235 ton, hal ini di sebabkan karena puso akibat banjir yang terjadi sepanjang tahun 2013 sehingga hasil produksi padi sawah menurun. Tetapi pada tahun 2014 produktifitas tanaman padi meningkat sebesar 3.404 ton dari tahun 2013.
2. Sasaran 2 :
Meningkatnya kemakmuran ketersediaan pangan
masyarakat
dengan
2014 Indikator Kinerja
Desa Mandiri Panga
Satuan
Desa
Realisasi 2013
-
target
9
Realisasi
5
Nilai capaian 55
Kategori
Tidak Berhasil
Sasaran 2 (dua) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 55% dengan kategori tidak berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 2 (dua) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 50
1. Desa Mandiri Pangan Desa mandiri pangan adalah desa/gampoeng yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk memwujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan. Dalam mewujudkan desa mandiri pangan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berupaya menggerakkan setiap kecamatan minimal ada satu desa mandiri pangan,melalui berbagai macam program. Namum demikian berdasarkan defenisi di atas tentang desa mandiri pangan, maka Kabupaten Aceh Jaya sudah mampu meningkatkan 5 (lima) desa menuju desa mandiri pangan pada tahun 2015, desa-desa dimaksud adalah : Desa Sapek Kecamatan Setia Bakti Desa Maseu Kecamatan Darul Hikmah Desa Paya Seumanthok Kecamatan Krueng Sabee Desa Tuwi Kareung Kecamatan Panga Desa Tuwie Kareung Kecamatan Pasie Raya Hal ini mengingat desa yang tersebut diatas sudah memiliki sarana dan prasarana pertanian yang sudah memadai, serta jumlah produksi pertanian khususnya padi dapat di kategorikan dalam desa yang mampu menyediakan cadangan pangan, selain itu pemerintah Kabupaten Aceh Jaya setiap tahunnya
untuk
meningkatkan
pembangunan
sarana
dan
prasarana
pendukung. Pada tahun 2014 peningkatan capaian kinerja menunju desa mandiri pangan yaitu 55% dan diharapkan setiap tahunnya terus meningkat seiring
dengan
meningkatnya
pembangunan
sarana
dan
prasaran
pendukung lainnya.
51
3. Sasaran 3 : Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis.
2014 Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi 2013
target
Realisasi
Kategori
Target akhir RPJM (2017)
86,76
Sangat berhasil
6
106,06
Sangat berhasil
3,9
84,61
Berhasil
1.5
Nilai capaian
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : - Padi
Ton/Ha
4.6
5.3
- Jagung
Ton/Ha
2.9
3.3
- Kedele
Ton/Ha
1,1
1.3
4,6 3,5 1,1
Sasaran 3 (tiga) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 92,47 dengan kategori Sangat Berhasil selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 3 (tiga) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya perhektar a. Produktifitas Padi produktivitas tanaman padi capaian kinerjanya 86,79 % atau dengan target 5,3 ton/ha dengan realisasi sebesar 4,6 ton/ha. Produktivitas Padi Ton/ha dilakukan dengan cara pengambilan ubinan sampel ton/ha dalam areal luas panen. Pada tahun 2014 ini luas panen padi di Kabupaten Aceh Jaya mencapai 9.837 ha. Di bandingkan tahun 2013
52
produktivitas tanaman padi sekitar 4,6 ton/ha dengan luas panen 9.834 ha stabil tidak mengalami kenaikan peningkatan, produktifitasnya sama hanya berkisar 4,6 ton/ha. Pada tahun 2014 luas panen yang naik 2 ha yaitu dari 9,834 ha pada tahun 2013 menjadi 9,837 ha. Namun demikian tidak berpengaruh pada produktivitas padi walaupun ada penambahan lahan. b. Pruduktifitas Jagung Berdasarkan pada tabel indikator kinerja sasaran di atas maka tingkat pencapaian sasaran strategis produktivitas jagung capaian kinerjanya mencapai 106,06 % dengan target kinerja sebesar 3,3 ton/ha dan realisasi 3,5 ton/ha. Mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013 sebesar 0,2 ton/ha atau sekitar 0,6%. Untuk tahun 2014 luas real panen tanaman jagung sekiatar 342 ha. c. Pruduktifitas Kedelai Produktifitas tanaman kedelai capaian kinerjannya 84,61% dengan target kinerja sebesar 1,1 ton/ha dan realisasi 1,1 ton/ha. Kalau dibandingkan tahun 2013 tidak terjadi kenaikan konstan. Hal ini disebabkan tidak adanya perbaikan sistim tanam dan kurang berminatnya masyarakat terhadap tanaman kedelai sehingga untuk tahun 2014 tidak ada peningkatan produktifitas kedelai. Grafik Produktivitas Tanaman Padi, Jagung dan Kedelai dari tahun 2012 s/d 2014 dibawah ini :
Solusi pemecahan masalah Perlu dilakukan penyuluhan terhadap petani secara kontinyu oleh Dinas Pertanian dan Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K). 53
4.
Sasaran 4 : Melakukan Kebijakan dalam bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan 2014 Indikator Kinerja
Nilai Tukar Nelayan Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan
Satuan
Realisas i 2013
Target
Realisasi
Nilai capaian
NTN
80
92
80
88
Jumlah
493
542
534
77
Kategori Sangat Berhasil
Target akhir RPJM (2017) 99
Berhasil
Sasaran 4 (empat) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 82,5% dengan kategori Berhasil selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 4 (empat) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Nilai Tukar Nelayan Nilai
tukar
pembanding
nelayan antara
merupakan indeks
yang
diterima dengan indeks yang di bayar oleh nelayan yang dinyatakan dalam indeks atau persentase. NTN menyatakan
tingkat
kemampuan
tukar atas barang-barang (produk) yang dihasilkan nelayan terhadap barang/jasa yang dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam proses produksi perikanan tangkap. Pada Tahun 2014 menargetkan Nilai Tukar Nelayan sebesar 92 dan terealisasi 80, maka capaian sasaran indikatornya sebesar 86,96% bermakna Berhasil.
Nilai
Tukar
Nelayan
ini
diperoleh
melalui
jumlah
semua
pendapatan yang didapatkan oleh nelayan dibagi dengan jumlah total pengeluaran. Dengan nilai NTN di bawah 100 yakni 80 maka diasumsikan nelayan masih belum sejahtera karena pengeluarannya masih lebih besar dari pendapatan. Pada Tahun 2013 nilai NTN mencapai 89 %. Untuk nilai tukar nelayan pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan, yang mana nilainya sama dengan nilai pada tahun 2013 yaitu 80 %. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan produksi namun tidak diikuti oleh harga 54
jual ikan. Selain dari itu meningkatnya pengeluaran nelayan akibat terjadinya peningkatan harga barang pokok dan BBM. 2. Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Capaian
indikator
kinerja
Jumlah Pertumbuhan Industri Kecil secara keseluruhan tahun 2014
sebesar
Berhasil.
77
Capaian
%
atau
tersebut
diperoleh dari target 10 % (542 IKM) dan realisasinya 7,7 % (534
IKM).
Hasil
menunjukan
ini terjadi
peningkatan jumlah IKM (Industri Kecil Menengah ) keseluruhan sebanyak 41 IKM, pertumbuhan industri yang terjadi pada tahun 2014 tidak signifikan. Capaian kinerja pada tahun 2013 yaitu sebesar 413,7 %, hasil ini didapat dari target 10 % sementara realisasinya hanya 41,37 % (493 IKM). Hasil capaian kinerja pada tahun 2014 dapat dikatakan kurang baik karena tidak mampu memenuhi dari target yang direncanakan. Penyebab rendahnya Pertumbuhan Industri Kecil di Kabupaten Aceh Jaya antara lain; motivasi dan minat masyarakat menjadi wira usaha rendah, minimnya jumlah SDM yang terlatih dan terampil, modal dan fasilitas yang tidak memadai dalam menggerakkan usahanya, dan keterbatasan anggaran dan sumber daya yg dimiliki oleh Disperindagkop dan UKM Kabupaten Aceh Jaya dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan industri di Kabupaten Aceh Jaya. Usaha pemecahan masalah atau solusi : 1. Melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat untuk merubah minset dan pola pikir dalam meningkatkan motivasi dan minat untuk berwirausaha. 2. Meningkatkan jumlah SDM yang terlatih dan terampil sebagai upaya mendukung pertumbuhan industry di Kabupaten Aceh Jaya. 3. Mengupayakan mendukung
kerja
sama
pertumbuhan
dengan industri
berbagai kecil
pihak
secara
yang
dapat
keseluruhan
di
Kabupaten Aceh Jaya 4. Melakukan dan meningkatkan kerja sama lintas SKPK untuk membina dan meningkatkan pertumbuhan industri diberbagai sektor seperti sektor pertanian, peternakan, perikananan, perkebunan, dan kehutanan.
55
5. Mendayagunakan
sarana
dan
prasarana
yang
telah
ada
dalam
meningkatkan promosi produk-produk hasil industri.
Industri Kerajinan Tenun Adat
Industri Kerajinan Pengolahan Batu Mulia/Cincin
Industri Pengolahan Rotan untuk Meubel Rotan
56
Industri Kerajinan Kayu
Industri Pengolahan Ikan Asin sumber:Dinas Perindagkop UKM
5. Sasaran 5 : Berkembangnya
pola pikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan sistem pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (good government)
Kategori
Target akhir RPJM (2017)
98,16
Sangat Baik
60
13.904
95
Sangat Berhasil
16.101
51.446
85,74
Sangat Berhasil
55.000
2014 Indikator Kinerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Satuan
Realisasi 2013
target
Realisas i
Nilai capaian
Persen
61,5
60
58,9
14.599
60.001
Partisipasi Angkatan kerja Perempuan
Jiwa
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Jiwa
43.761
Sasaran 5 (lima) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 88,99 dengan 57
kategori Sangat Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 5 (empat) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1.
Tingkat partisipasi angkatan kerja Situasi keternaga kerjaan di Kabupaten Aceh Jaya di tahun 2013, tingkat partisipasi Angkatan Kerja sebesar 61,5% dari Jumlah penduduk tahun 2013 (82.172), sedangkan di tahun 2014 menurun menjadi 58,9%. Dari jumlah penduduk tahun 2014 (84. 908) jiwa hal ini di karenakan adanya investasi baru di Kabupaten Aceh Jaya.
2.
Partisipasi angkatan kerja perempuan
Berdasarkan indikator sasaran di atas partisipasi angkatan kerja perempuan dari
target
14.599
orang
realisasi
13.904
orang
perempuan
yang
bekerja.sehingga capaiannya 95 atau sangat baik.hal ini disebabkan pemerintah kabupaten tidak membatasi keterlibatan perempuan didalam berbagai sektor instansi baik pemerintah maupun swata.keterlibatan perempuan tidak hanya pada lembaga eksekutif saja di lembaga legislatif pun ada keterlibatan perempuan .Keterlibatan perempuan tiap tahun meningkat ditandai dengan semakin
baik
ekonomi
masyarakat,banyak
warga
masyarakat
yang
menyekolahkan anaknya sampai jenjang lebih tinggi.
3.
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Grafik Kepemilikan KTP-e 2013-2014 Penerapan KTP Nasional Berbasis
70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0
NIK, sekarang ini memakai KTP elektronik Nasional tahun
Penerapan Berbasis
2014
dengan target Wajib KTP Memiliki KTP
KTP
NIK
sebesar
pada
85,74%,
sebesar 60.001
dan terealisasi 51.446 jiwa dari jumlah penduduk 87.090 jiwa. Tahun 2013 kepemilikan E-KTP
sebesar 43.761 jiwa dari jumlah penduduk sebesar 84.848 jiwa, dibandingkan dengan tahun 2013 ada peningkatan sebesar 7.685 jiwa (8,82%), hal ini disebabkan adanya kesadaran masyarakat untuk memiliki kartu identitas yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
58
6.
No
Tahun
Penduduk wajib KTP
Penduduk yang memiliki KTP
1
2013
57.946
43.761 (e-KTP)
2
2014
60.001
51.446 (KTP-el)
Sasaran 6 : Tersedianya kebutuhan sandang, pangan, papan, pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi.
Target akhir RPJM (2017)
2014 Satuan
Realisasi 2013
Target
Realisasi
Nilai capaian
Luas Jaringan Irigasi
Ha
419
7.719
575
7,4
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
KM
60,70
97,66
64,26
65,80
Jumlah jaringan komunikasi
unit/sta sion
52
90
58
64,44
Persentase ketersediaan daya listrik
Persen
70
70
70
100
Indikator Kinerja
Kategori Tidak berhasil Cukup Berhasil Cukup Berhasil Sangat Berhasil
97,66 140 90
Sasaran 6 (enam) terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 59% dengan kategori Cukup Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 4 (empat) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Luas Irigasi Kabupaten Aceh Jaya INDIKATOR KINERJA
Luas Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik
REALISASI 2012 (Ha) (%) 619
2013 (Ha) (%)
8.02%
419
5.43%
2014 (Ha) 574
(%) 7.44%
Luas Daerah Irigasi Potensial di Kabupaten
Aceh
Jaya
adalah
23.303 Ha sementara luas area baku (luas area tanam produktif) adalah 7.719 Ha, realisasi luas jaringan irigasi dalam kondisi baik tahun 2014 adalah 7,44% dengan target
60%
yang
capaian
59
kinerjanya 12,39% atau tidak berhasil.
Hal ini disebabkan keadaan geografis
Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri banyak daerah aliran sungai yang pusat hulu kabupaten lain mengalir kedaerah Kabupaten Aceh Jaya sehingga untuk membangun
sebuah
irigasi
yang
baik
diperlukan
dana
yang
tidak
dsedikit,sehingga untuk membangun irigasi sesuai dengan kebutuhan perlu bantuan dana diluar APBK Aceh Jaya, karena keadaan letak geografis juga banyak irigasi yang sudah dibangun rusak kembali maka perlu juga untuk perawatan. Pemecahan masalah Mengupayakan sumber-sumber dana lain baik dari APBA, APBN maupun sumber-sumber dana lainnya.
Grafik menunjukkan peningkatan persentase Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik dari tahun 2012 s/d tahun 2014
sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Jaya 2014
2.
Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi Baik (>40 Km /Jam) REALISASI
INDIKATOR KINERJA
Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam)
2012
2013
2014
(Km)
(%)
(Km)
(%)
(Km)
(%)
53.28
10.91%
60.70
12.43%
64.26
13.2%
Indikator Kinerja Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) Tahun 2014 dengan target 97,66 Km dapat direalisasi sebesar 64,26 Km maka capaiannya 65,80% atau cukup berhasil
Berdasarkan data tersebut, maka
dapat dihitung bahwa total Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) dari tahun 2012 s/d 2014 adalah 118.76 Km, sehingga masih menyisakan panjang jalan 369.54 Km dari target keseluruhan sepanjang 488,3 Km sampai dengan Tahun 2017. Dibandingkan dengan tahun 2013 ada 60
peningkatan sebesar 0,77%. Namun bila dilihat dengan keseluruhan jumlah total panjang jalan, belum ada peningkatan yang signifikan. Hambatan dan Kendala a. Jumlah dana yang tersedia di APBK sangat terbatas sehingga perlu bantuan anggaran baik dari APBA dan APBN maupun sumber-sumber dana lainnya b.
Banyaknya jalan yang sudah dibangun kondisi fisiknya rusak berat diakibatkan umur pemakaian jalan tersebut sudah mebihi umur rencana konstruksi.
Pemecahan masalah : Mengupayakan sumber-sumber dana lain ke pemerintah lebih atas baik APBA maupun APBN.
1.
61
7. Jumlah jaringan komunikasi Sarana Komunikasi dan Informasi seperti Website, Warnet, dan sebagainya belum dimiliki secara merata oleh lembaga Pemerintahan maupun kelompok masyarakat mulai dari Kabupaten sampai ke pelosok Desa. Jumlah Website dan Warnet masih sangat terbatas dan antusias masyarakat Aceh Jaya dalam berinteraksi dengan warnet dan website belum memuaskan. Pada tahun 2012 BTS terdata berjumlah 48 (empat puluh delapan ) unit, tahun 2013 terdata 52 (lima puluh dua) unit atau naik 10% dan tahun 2014 di Kabupaten Aceh Jaya telah terdata 58 (lima puluh delapan) unit atau naik 18%. Bila dibandingkan dari target RPJMK Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2014 yaitu sebanyak 90 (sembilan puluh) unit BTS yang menjadi target pembangunan atau terealisasi hanya 53,3%, jaringan komunikasi ini merupakan sarana sangat yang penting di era globalisasi ini untuk
memperlancar
arus berita, informasi dan data. Selain itu BTS
tersebut
merupakan
potensi
PAD bagi Kabupaten Aceh Jaya yang belum tergali sebagai mana ketentuan berlaku. lokasi
yang Disekitar
BTS
terjadi
dampak radiasi kepada masyarakat yang perlu diupaya meminimalisirkan dampaknya, tahun 2014 Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp. 308.181.250 untuk berbagai kegiatan sebagai upaya penguatan sektor informasi dimana dengan pengadaan jaringan internet pada tiap kecamatan agar informasi pembangunan dapat diterima dengan cepat, disamping pendataan secara berkelanjutan terhadap BTS swasta. 8. Persentase ketersediaan daya listrik. Persentase ketersediaan daya listrik di Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2014 di targetkan 70% dan terealisasi sebesar 98,83% sehingga mencapai 141,2%. hal ini dikarenakan dari 172 gampong/desa di Kabupaten Aceh Jaya hanya dua gampong/desa yang belum dialiri listrik, gampong tersebut adalah Gampong Mareu Kecamatan Jaya dan Gampong Panggong dusun sentosa Kecamatan Krueng Sabee, kedua gampong tersebut tidak bias dialiri listrik 62
dari PLN disebabkan daerah tersebut terisolir tidak ada jalan darat yang menghubungi gampong tersebut kecuali jalur sungai. Solusinya kedepan 1. Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya membuka akses jalan terhadap kedua gampong atau desa tersebut 2. Menyediakan genset 3. Listrik tenaga surya 4. Meupayakan keadalan alam untuk dibuat inovasi sebagai langkah solusi diatas. 7.
Sasaran 7 :
Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama di daerah rawan bencana.
2014 Satuan
Realisasi 2013
Persen
- Pencemara Udara
Indikator Kinerja
Kategori
Target akhir RPJM (2017)
target
Realisas i
Nilai capaian
25
30
7
23
Tidak Berhasil
65
Persen
-
0
-
-
-
0
- Pencemaran Status Mutu Air
Persen
4
10
3
30
Ruang Terbuka Hijau
persen
-
Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan :
30
7
23,33
Tidak Berhasil Tidak Berhasil
25
Sasaran 7 (tujuh) terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 19,08% dengan kategori Tidak Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 7 (tujuh) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Persentase penanganan Sampah
Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri dari 9 kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 85.908 jiwa (sumber Aceh Jaya dalam Angka 2014) setiap harinya menghasilkan
volume sampah sebesar 137 m3 atau 49.320 m3 sampah
pertahun. Dari jumlah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya tersebut penanganan sampah yang mampu di tangani untuk tahun 2014 ini adalah 34,25 m3/hari atau 12.330 m3/tahun. Persentase yang dihasilkan untuk penanganan sampah diKabupaten Aceh Jaya adalah 25% dari total sampah yang hasilkan dalam Kabupaten Aceh Jaya dan hasil ini sama dengan persentase penanganan sampah yang hasilkan untuk tahun 2013.
63
Untuk Indikator Kinerja Persentase Penanganan Sampah Tahun 2014 realisasi capaian indikator kinerja terhadap pelayanan persampahan mencapai 25% dihitung dari jumalah volume sampah yang ditangani terhadap jumlah volume sampah yang dihasilkan dalam Kabupaten Aceh Jaya. Dari target yang ditetapkan sebesar 30%, tidak tercapainya 5% dari target indikator ini disebabkan masih terbatasnya sarana dan prasarana serta tenaga kebersihan dalam mendukung operasional pengelolaan persampahan bila dibandingkan dengan luas wilayah yang ditargetkan mendapatkan pelayanan persampahan dalam Kabupaten Aceh Jaya. Dengan capaian 25% dari target kinerja ini dirasakan sudah cukup memadai. Dari indikator tersebut yang menjadi keberhasilan mencapai realisasi capaian indikantor kinerja disebabkan adanya partisipasi masyarakat untuk membuang sampah
pada
tempat
yang
telah
disediakan,
dukungan
dan
kebijakan
pemerintah untuk memprioritaskan dalam hal persampahan, peningkatan pelayanan dan tanggung jawab petugas kebersihan, dukungan dari semua pihak terhadap kebersihan semakin tinggi, dan dukungan dari semua pihak untuk membayar retribusi persampahan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Aceh Jaya. Hambatan utama pada capaian indikator tersebut yaitu pertumbuhan penduduk semakin tinggi sehingga sampah yang ditangani semakin bertambah, selain itu tidak
adanya
program
daur
ulang
sampah
mengakibatkan
terjadinya
penumpukan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai target indikator kinerja yaitu perlu ditingkatkan perluasan pelayanan persampahan, sosialisasi tentang kebersihan secara kontinyu kepada masyarakat dan semua pihak, perlu adanya dukungan dana pelayanan terhadap penambahan sarana dan prasarana dibidang kebersihan, perlu diberdayakan program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle), composting, biogas, dan pemanfataan daur ulang dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.
64
2.
Penegakan Hukum Lingkungan a. Persentase pencemaran status Mutu air Kabupaten Aceh Jaya terletak pada koordinat 04°22’ - 05°16’ lintang Utara dan 95°02’-96°03’ Bujur Timur dengan luas daerah 3.814 Km². Secara geografis
kecamatan-kecamatan
di
wilayah
Kabupaten
Aceh
Jaya
berbatasan langsung dengan samudera Indonesia, jalur sepanjang pantai juga merupakan tempat pemukiman pendududuk terpadat di bandingkan dengan pemukiman yang jauh dari pantai. Kabupaten Aceh Jaya berada dalam iklim tropis yang hangat dan lembab, sehingga kondisi Kabupaten Aceh Jaya yang berada di alam ( hijau ) mendukung untuk tidak terjadinya pencemaran udara. Ada penambahan/peningkatan
jumlah kenderaan
bermotor dari tahun ke tahun akan tetapi letak geogafis Aceh Jaya yang berada di area Hijau mampu mengantisipasi akibat polusi yang di timbulkan oleh kenderaan bermotor, di samping itu juga keberadaan pabrik-pabrik /industri yang mencemari belum ada di wilayah Aceh jaya sehingga penanganan terhadap isu pencemaran udara masih dapat di tangani dengan kondisi/keadaan alam. Solusinya : 1. Perlu adanya adanya pembenahan SDM yang berkenaan dengan isu pencemaran Udara untuk masa yang akan datang. 2. Sarana dan prasarana yang mendukung. b. Pencemaran Status Mutu Air Berdasarkan tabel indikator kinerja capaian kinerja hanya 30 % atau tidak berhasil
dari target 10 % realisasi 3 % hal ini disebabkan Kegiatan
pemantauan kualitas air sungai telah dilaksanakan pada tahun 2014 pada 3 kecamatan pada sungai dengan 9 titik Pengambilan sampel , masing-masing tiap sungai terdiri dari 3 titik pengambilan sampel. hal ini berhubungan keterbatasan Sarana Prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan sehingga pengambilan sampel mutu air hanya terbatas pada mutu air sungai saja. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan kualitas air. Dimana berdasarkan survey terhadap mutu air sumur, didapat adanya pencemaran air.
Pencemaran
ini
diakibatkan
adanya
penggunaan
merkuri
bagi
penambang emas, penurunan debit air yang mengakibatkan kekeruhan maupun limbah penggilingan emas dan limbah rumah tangga.
65
c. Pengembangan RTH Penetapan area yang
yang di tetapkan
untuk kawasan perkotaan ada di
3 kecamatan yaitu kota Lamno, Calang dan Teunom. Berkenaan dengan rencana pengembangan ruang terbuka hijau terdapat luas area perkotaan adalah 2.235,13 Ha, peruntukan pengembangan ruang terbuka hijau adalah 670,53 Ha
sedangkan luas area Peruntukan kawasan pengembangan RTH
adalah 21 % yaitu 466,95 Ha di kawasan perkotaan, untuk mencari jumlah percentase RTH adalah jumlah luas peruntukan RTH di bagi jumlah luas total kawasan perkotaan di kali 100%. untuk mencapai 30% di targetkan tercapai pada tahun 2035. Sedangkan pengembangan/penataan RTH dari target 30% hanya terealisasi 7% sehingga capaiannya hanya 23,33% yang terdiri dari Public dan Privat RTH. 8.
Sasaran : 8.
Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MOu Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh
2014 Indikator Kinerja
Jumlah konflik Daerah yang terjadi Jumlah partai politik yang ada
Satuan
Realisasi 2013
Kasus Partai politik
Kategori
Target akhir RPJM (2017)
100
Sangat berhasil
Tidak ada kasus
60
Cukup berhasil
-
target
Realisas i
Nilai capaian (%)
Tidak ada kasus
Tidak ada kasus
Tidak ada kasus
5
10
6
Sasaran 8 (delapan) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 80% dengan kategori Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 8 (delapan) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Jumlah konflik daerah yang terjadi
Bersadarkan terlaksananya
indikator realisasi
yang
diatas
butir-butir
maka
untuk
kesepakatan
memenuhi
damai
antar
sasaran
Pemerintah
Republik Indonesia dan GAM sesuai MoU Helsinki dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, Kabupaten Aceh Jaya selama MoU berlangsung sampai sekarang ini tidak pernah terjadi konflik, baik konflik antar Aparatur (TNI, Polri) dengan warga sipil (masyarakat), maupun antar warga masyarakat sendiri. Indikator ini menunjukkan capaian 100%, sangat berhasil. 66
Hal ini juga dapat dilihat pada saat pemilihan legislative baik tingkat Kabupaten, provinsi, pusat berjalan dengan baik, lancar serta kondusif. 2.
Jumlah partai politik yang ada
Bersadarkan terlaksananya
indikator realisasi
yang
diatas
butir-butir
maka
untuk
kesepakatan
memenuhi
damai
antar
sasaran
Pemerintah
Republik Indonesia dan GAM sesuai MoU Helsinki dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh,jumlah partai politik pemanang pemilu di Kabupaten Aceh Jaya sejumlah 6 (enam) partai politik yang terdiri dari 3 partai nasional yaitu partai persatuan pembangunan, partai golkar dan partai demokrat,serta partai lokal yang terdiri dari partai aceh,partai nasional aceh dan partai daulat ummat.dari target awal 10 (Sepuluh) partai realisasi 6 (enam) partai politik sehingga capaiannya 60 %, cukup berhasil.hal ini disebabkan tidak semua partai politik nasional dan lokal ada pengurusnya di Kabupaten Aceh Jaya. 9. Sasaran 9 : Terlaksananya pola hubungan, pola komunikasi gaya
kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. 2014 Indikator Kinerja
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah
Satuan
Realisas i 2013
Kegiatan
1
1
1
Kegiatan
1
1
1
target
Realisasi
Nilai capaia n
100 ` 100
Kategori
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Target akhir RPJM (2017)
1 1
Sasaran 9 (sembilan) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 9 (Sembilan) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP pada tahun 2014 berjalan sesuai rencana dimana register dan verifikasi data administrasi masing-masing organisasi tersebut dengan fokus pembinaan pada registrasi dan verifikasi data administrasi
masing-masing
organisasi
tersebut
dengan
fokus
utamanya
keberadaan tempat yang menjadi basis operasional lembaga. Adapun jumlah 67
lembaga yang telah dikeluarkan Surat Keterangan Terdaftar sebanyak 6(enam) LSM,3(tiga) Yayasan dan 1 (satu) serikat. 2. Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Pada tahun 2014 berhasil dilakukan Kegiatan pembinaan politik daerah terhadap beberapa partai politik yang ada di Kabupaten Aceh Jaya melalui pemberian berupa bantuan keuangan kepada partai yaitu; Partai Aceh, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan,Partai Golkar dan Partai Daulat Aceh. 10. Sasaran 10 :
Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya local serta kearifan Ulama 2014
Indikator Kinerja
Satuan
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali
Realisas i 2013
target
2
2
Realisasi
2
Nilai capaia n
100
Kategori
Sangat berhasil
Target akhir RPJM (2017)
3
Sasaran 10 (sepuluh) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 10 (sepuluh) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Penyelenggaraan festival seni budaya pada tahun 2014 di targetkan 2 (dua) kali, dengan realisasi
3 kali atau dengan capaian 150% dikategorikan sangat
berhasil, hal ini di karenakan adanya even pemilihan Agam Inong Aceh Jaya (Duta sanggar
Wisata
2014),
seni
kontes
se-Kabupaten
Aceh Jaya dan kontes sanggar seni budaya yang dilaksanakan di provinsi Aceh. Di bandingkan dengan
tahun
sebelumnya
meningkat 30% atau satu kali penyelenggaraan.
68
11. Sasaran 11 : Ketertiban masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya 2014 Realisas i 2013 Indikator Kinerja
Satuan
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup
Dok
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
target
1
%
75
Realisasi
Nilai capaia n
Kategori
Targe t akhir RPJ M (2017 )
1
1
100
Sangat Berhasil
1
75
75
100
Sangat berhasil
75
Sasaran 11 (sebelas) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 100 dengan kategori Sangat berhasil Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 11 (sebelas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Jumlah Dokumen Perencanaan : RKPK yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati. Dokumen
RKPK
merupakan
dokumen
perencanaan
Kabupaten
yang
dilaksanakan setiap tahunnya yang telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Aceh Jaya Nomor 18 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014.
69
12.
Sasaran 12 :
Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara botton up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal
2014 Indikator Kinerja
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Satuan
Realisas i 2013
target
jiwa
1.694
2.323
Realisasi
Nilai capaia n
Kategori
Target akhir RPJM (2017)
1.747
75,20
Berhasil
3.274
Sasaran 12 (dua belas) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 75,20% dengan kategori Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 12 (dua belas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Persentase partisipasi perempuan dilembaga Pemerintah
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa keterlibatan
adanya
peningkatan
perempuan
dalam
lembaga pemerintah. Pada tahun 2012 jumlah pekerja perempuan dilembaga pemerintah
sebesar
1.689
Jiwa,
meningkat pada tahun 2013 menjadi 1.694 Jiwa dan terus meningkat pada tahun 2014 menjadi 1.747 jiwa. Sementara pada tahun 2014 penetapan target indikator sebesar 44,20%, namun terealisai hanya 11,89%, hal ini disebabkan antara lain : 1. Kebijakan Pemerintah daerah dalam hal moratorium pegawai 2. Masih rendahnya tingkat pendidikan kaum perempuan di Kabupaten Aceh Jaya sehingga sulit bersaing/berkompetisi dalam kesempatan kerja di lembaga pemerintah. Untuk meningkatnya keterlibatan perempuan dalam lembaga pemerintah kami pandang perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberikan pelatihan terhadap perempuan tentang pemahaman arti pentingnya pendidikan bagi perempuan
70
2. Pemerintah dapat memberikan peluang dan kontribusi yang lebih terhadap keterlibatan perempuan di lembaga pemerintah minimal 30% dari jumlah penerimaan Pegawai Negeri Sipil.
13. Sasaran 13. Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat
2014 Satuan
Realisas i 2013
target
Realisasi
Nilai capaia n
Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas
Persen
94,76
99
99
100
APM SD/SDLB/MI/Paket A
persen
88,12
90,42
91,26
100,92
APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B
Persen
66,57
68,86
65,88
95,67
APM SMA/SMK/MA/Paket C
Persen
48,23
90.42
51,96
57,46
APK SD/SDLB/MI/Paket A
Persen
111,83
68.86
101,79
90,05
APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B
Persen
96,20
98,1
92,20
93,98
APK SMA/SMK/MA/Paket C
Persen
76,34
113.03
75,67
90,84
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Persen
93,02
84,55
87,24
103,18
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Persen
100
100
100
100
- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Persen
99,55
99,25
98,95
99,69
- Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Persen
96,24
84,75
99,41
117,29
Indikator Kinerja
Target akhir RPJM (2017)
Kategori Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Cukup berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
99.9 93,87 72,31 53,98 98 95 85 93,55
Angka Kelulusan
Sasaran
13
(tiga
belas)
terdiri
dari
11
(sebelas)
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
indikator
100 98 99
sasaran
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 95,37 dengan kategori Sangat Berhasil Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 13 (ttiga belas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Angka Melek Huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas. Terhadap Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas, sesuai data BPS Kabupaten Aceh Jaya Pada tahun 2013 penuntasan
angka
mencapai
97,66%
melek
huruf
dengan
baru jumlah
penduduk usia 15 tahun keatas adalah 56,505 jiwa dan yang dapat baca tulis adalah 55,184 jiwa. Angka ini lebih tinggi dari angka rata-rata provinsi yaitu 71
96,99%. Ini menunjukan bahwa komponen kualitas sumberdaya manusia Aceh Jaya khususnya dilihat dari angka melek huruf sudah hampir tuntas.
2.
APM SD/SDLB/MI/Paket A, APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B, APM SMA/SMK/MA/Paket C APM
atau
angka
partisipasi
murni merupakan perhitungan jumlah penduduk usia sekolah yang
menempuh
pendidikan
pada jenjang sekolah; untuk SD/MI usia 7-12 tahunyaitu dengan
jumlah
penduduk
8.340
orang
dibagi
jumlah
siswa
7.349 menjadi jumlah
APM 88,12%; untuk SMP/MTs usia 13-15 tahun yaitu jumlah penduduk 4.103 jiwa dibagi jumlah siswa usia sekolah 13-15 tahun 2.731 siswa menjadi APM 66,56%;SMA/SMK/MA penduduk usia 16-18 tahun 3.813 jiwa dibagi siswa usia sekolah 1.839 siswa menjdi APM 48,23%. Sebagaimanatabel sebagai berikut:
APM 2013 APM SEKOLAH SD/MI 2013
APM SEKOLAH SMP/MTs 2013
APM SEKOLAH SMA/SMK/MA 2013
JUMLAH PENDUDUK USIA 7 - 12 TAHUN
8.340
JUMLAH PENDUDUK USIA 13 - 15 TAHUN
4.103
JUMLAH PENDUDUK USIA 16 - 18 TAHUN
3.813
JUMLAH SISWA SD
7.427
JUMLAH SISWA SMP
2.933
JUMLAH SISWA SMA
1.863
JUMLAH SISWA MI
1.900
JUMLAH SISWA MTs
1.014
JUMLAH SISWA SMK
639
JUMLAH SISWA MA
409
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SEKOLAH
SISWA
9.327
USIA ≤ 7 TAHUN
1.830
USIA 7 - 12 TAHUN
7.349
USIA ≥ 12 TAHUN ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
148 88,12
JUMLAH SISWA SEKOLAH USIA ≤ 13 TAHUN SISWA
USIA 13 - 15 TAHUN USIA ≥ 15 TAHUN
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
3.947
JUMLAH SISWA SEKOLAH
952 2.731 264 66,56
USIA ≤ 16 TAHUN SISWA
USIA 16 - 18 TAHUN USIA ≥ 18 TAHUN
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
2.911 928 1.839 144 48,23
72
APM 2014 APM SEKOLAH SD/MI 2014 JUMLAH PENDUDUK USIA 7 - 12 TAHUN
APM SEKOLAH SMP/MTs 2014 10.086
APM SEKOLAH SMA/SMK/MA 2014
JUMLAH PENDUDUK USIA 13 - 15 TAHUN
4.476
JUMLAH PENDUDUK USIA 16 - 18 TAHUN
4.328
JUMLAH SISWA SD
8.048
JUMLAH SISWA SMP
2.989
JUMLAH SISWA SMA
1.913
JUMLAH SISWA MI
2.219
JUMLAH SISWA MTs
1.138
JUMLAH SISWA SMK
676
JUMLAH SISWA MA
686
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH
JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SEKOLAH
10.267
USIA ≤ 7 TAHUN SISWA
USIA 7 - 12 TAHUN
426 9.204
USIA ≥ 12 TAHUN JUMLAH
3.
637 10.267
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
JUMLAH SISWA SEKOLAH
91,26
4.127
USIA ≤ 13 TAHUN SISWA
JUMLAH SISWA SEKOLAH
718
USIA 13 - 15 TAHUN
2.949
USIA ≥ 15 TAHUN
460
JUMLAH
4.127
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
65,88
3.275
USIA ≤ 16 TAHUN SISWA
499
USIA 16 - 18 TAHUN
2.249
USIA ≥ 18 TAHUN
527
JUMLAH
3.275
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
51,96
APK SD/SDLB/MI/Paket A, APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B, APK SMA/SMK/MA/Paket C. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
113,03
101,79
0,90
APK SMP/SMPLB/MTs/ Paket B
98,1
92,20
0,94
APK SMA/SMK/MA/Paket C
83,3
75,67
0,91
APK PT usia 19-23 tahun
52,5
55,8
1,06
APK SD/SDLB/MI/Paket A
APK atau angka partisipasi kasar sekolah merupakan perhitungan jumlah siswa dibagi jumlah penduduk usia sekolah. Pada tahun 2013 angka APK untuk SD/MI 111,83%; untuk SMP/MTs 96,20%; dan untuk SMA/SMK/MA 76,34%. Pada tahun 2014 untuk SD/MI dengan jumlah siswa 10.267 dibagi jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun 10.086 jiwa menjadi APK 101,79%; untuk SMP/MTs 4.127 siswa dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun 4.476 menjadi APK 92,20%; dan untuk SMA/SMK/MA 3.275 siswa dibagi jumlah penduduk usia 16-18 tahun 4.328 jiwa menjadi APK 75,67%. Sebagaimana tabelberikut:
73
Dari grafik dibawah ini semua uraian jumlah mengalami peningkatan pada tahun 2014 dari tahun sebelumnya, dimana
jumlah
jumlah
penduduk
siswa
peningkatan.
dan
mengalami
Namun
dalam
perhitungan angka APK baru jenjang SD/MI
yang
menggambarkan
persentase yang baik karena jumlah siswa
yang
bersekolah
sudah
mendekati jumlah penduduk usia sekolah. Sedangkan pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA persentase jumlah penduduk usia sekolah SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang bersekolah di Kabupaten Aceh Jaya masih belum baik
74
untuk peningkatan angka APK, hal ini karena masih banyaknya penduduk usia sekolah tersebut hanya berstatus penduduk namun tidak bersekolah di Kabupaten Aceh Jaya. Untuk APK PT usia 19-23 tahun, pada tahun 2014 dengan jumlah mahasiswa 1.682 terdapat 938 atau 55,8% mahasiswa yang berusia 19-23 tahun. Angka tersebut mengalami peningkatan 1,06% dari target 52,5%, dan mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 153,63% dari capaian tahun 2013 sebesar 36,32%. 4.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
84,55
87,24
1,14
Indikator pendidikan anak usia dini, terdapat 1 capaian yang menjadi target kinerja yaitu; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan target 84,55 dan terealisasi 87,24 pada tahun 2014. Capaian diperoleh dari jumlah penduduk usia PAUD 4-6 tahun sebanyak 5.924 anak dibagi jumlah siswa PAUD 5.168 dalam Kabupaten Aceh Jaya. Pada tahun 2013 jumlah PAUD dalam Kabupaten Aceh Jaya sebanyak 160 PAUD dan meningkat secara signifikan menjadi 255 PAUD dalam tahun 2014, yang tersebar pada 172 Gampong sebagaimana sasaran rencana strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yaitu 1 Gampong harus tersedia 1 PAUD Gampong.
75
5.
Angka Kelulusan Indikator kinerja
TARGET
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
REALISASI
CAPAIAN
100
100
1,00
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
99,25
98,95
1,00
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
84,75
99,41
1,17
98,9
94,22
0,95
93,95
105,57
1,12
75,12
88,99
1,18
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
Angka
kelulusan
dan
melanjutkan
pada
jenjang
SD/MI,
SMP/MTs,
SMA/SMK/MA. Angka lulusan SD/MI terealisasi 100 persen dari jumlah peserta ujian sejumlah 1.453 memperoleh hasil yang memadai seluruhnya yaitu 1.453 siswa lulus. Angka lulusan SMP/MTs terealisasi 98,95 persen dari jumlah peserta ujian sejumlah 1.144 memperoleh hasil yaitu 1.132 siswa lulus dan ada 12 siswa yang harus
mengulang
kembali
melalui
paket
B.
Kemudian
Angka
lulusan
SMA/SMK/MA terealisasi 99,41 persen dari jumlah peserta ujian sejumlah 678 memperoleh hasil yaitu 674 siswa lulus dan ada 4 siswa yang harus mengulang kembali melalui paket C. Kemudian Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs, dari jumlah lulusan 1.453 siswa yang melanjutkan pada SMP/MTs dalam Kabupaten Aceh Jaya sejumlah 1.369 siswa atau 94,22, berarti terdapat 84 siswa lulusan yang melanjutkan pendidikan keluar daerah. Untuk Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA, dari jumlah lulusan 1.132 siswa yang melanjutkan pada SMA/SMK/MA dalam Kabupaten Aceh Jaya sejumlah 1.195 siswa atau 105,57 persen berarti terdapat 63 siswa lulusan dari luar daerah masuk ke kelas awal SMA/SMK/MA. Selanjutnya, Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Pada tahun 2013 jumlah guru PNS yang telah S1/DIVadalah sejumlah 1.078 guru atau 51,62 dari jumlah guru PNS keseluruhan adalah 1.477 guru. Namun pada tahun 2014 jumlah tersebut mengalami peningkatan, dari jumlah guru PNS SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA sebesar 1.572 yang telah memenuhi kualifikasi S1/D-IV adalah 1.399 atau 88,99 persen, bertambah 1,18 persen dari target 75,12.
76
14. Sasaran 14 : Meningkatnya kesehatan Ibu dan menurunkan angka kematian anak
2014 Satuan
Realisas i 2013
target
Realisasi
Nilai capaia n
Tahun
68,13
68.25
68,13
99,82
Angka kematian bayi
Jiwa
30
20
26
70
Angka Kematian Ibu
Jiwa
3
-
8
-
Indikator Kinerja
Angka Usia harapan hidup
Kategori
Sangat Berhasil Cukup berhasil -
Target akhir RPJM (2017)
68.26 -
Sasaran 14 (empat belas) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 84% dengan kategori Berhasil Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 14 (empat belas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Angka Harap Hidup Realisasi Capaian Angka Harapan Hidup Tahun 2014 yaitu 68,13 tahun ( data BPS) sedang targetnya 68,25 tahun , persentase capaian sebesar 99,82%.
Peningkatan AHH ini dipengaruhi oleh Multifaktor, antara lain
faktorkesehatan, komponen Angka menggambarkan masyarakat.
keadaan
lama
Harapan Hidup diharapkan mampu hidup
sekaligus
hidup
sehat
dari
Keberhasilan Program kesehatan dan program pembangunan
sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan umur harapan hidup penduduk dari suatu daerah. Angka harapan hidup yang tinggi dianggap mencerminkan kesejahteraan penduduk yang tinggi pula. Data dari BPS
Kabupaten
Aceh
Jaya,
selama
periode 2011 s/d 2012 Angka Harapan Hidup penduduk Aceh Jaya mengalami kenaikan dari 68,08 tahun
menjadi
68,13 tahun. Secara emperis terlihat bahwa pada masyarakat yang tingkat ekonominya
baik
terdapat
kecendrungan harapan hidupnya tinggi. Karena pada masyarakat yang demikian akses pelayanan terhadap kesehatan lebih memadai dibanding bila kondisi ekonomi tidak baik.
77
Tingkat Pengetahuan Masyarakat juga berpengaruh pada Angka Harapan Hidup apabila tingkat pengetahuan masyarakat tinggi berarti semakin tinggi pula kesadaran mereka akan pentingnya hidup sehat, dan pada akhirnya akan meningkatkan Angka Harapan hidup. 2. Angka kematian bayi Jumlah kematian bayi per 1000 KH tahun 2014sebanyak 26 jiwa. Sedangkan target 20 jiwa. Pada target MDG’s 2015 23/1000 KH. Dapat dievaluasi bahwa kinerja capaian sudah lebih baik
dari
tahun
sebelumnya
walaupun belum mencapai target di banding tahun 2013 kematian bayi berjumlah 30 jiwa dari 1.697 jiwa kelahiran.
Hal
semakin
ini
baiknya
dikarenakan penanganan
kesehatan terhadap bayi baik dari pelayanan
kesehatan
maupun
sarana yang mendukung. Masalah AKB di Kabupaten Aceh Jaya ditijau dari penyebabnya kematian dibagi menjadi kematian bayi yang terjadi pada masa Neonatal dan kematian pada Masa Postnatal. 3. Angka kamatian Ibu melahirkan Jumlah kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Tahun 2014 yaitu 8 Jiwa sedangkan target
0 Jiwa dapat dievaluasi bahwa
capaian kinerja
belum memenuhi target. Pada tahun 2014 jumlah kematian Ibu 8 Jiwa dari jumlah Ibu melahirkan/bersalin 1.641 jiwa. Jumlah kematian ibu 8 jiwa ini disebabkan, diantaranya 1 orang pendarahan, 2 Orang Hypertensi Dalam Kehamilan (HDK), 1 orang Partus Lama, 1 orang Emboli Air Ketuban ,dan 3 orang lagi karena factor penyebab lain
(TBC, Kanker Tulang, Jantung),
dari 8 kematian tersebut hanya 1 yang meninggal dalam perjalanan dan 7 orang lagi meninggal ditempat rujukan. Hambatan dan kendala yang dihadapi terlambatnya membuat keputusan, terlambat mendetektesi komplikasi pada ibu hamil sehingga terlambat penanganan, fasiltas penunjang seperti Laboratorium dan Rontgen belum berfungsi
secara
kualitasnya
dan
maksimal,
pelayanan
ANC
belum Optimalnya fungsi
terpadu
belum
terjamin
fasilitas pelayanan rujukan
seperti RSUD Aceh Jaya dan Puskesmas PONED dan setiap rujukan kasus 78
maternal komplikasi tidak bias ditangani di RSUD Aceh Jaya sehingga harus dirujuk ke RSUD Kabupaten Lain (Aceh Barat dan RSUD Kota Banda Aceh dan RSU Provinsi), hal ini memakan waktu tempuh yang lama sehingga terlambat penanganan.
15. Sasaran 15 : Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas tarikat tauhid dan tasawuf yang didukung oleh peran ulama.
2014 Indikator Kinerja
Jumlah Majelis Taklim Jumlah pelaksanaan kegiatan tarikat, Tauhid, dan Tasawuf
Satuan
Realisasi 2013
target
Realisasi
Kelompok
10
10
10
100
Kegiatan
48
50
48
96
Nilai capaia n
Kategori
Sangat berhasil Sangat berhasil
Sasaran 15 (lima belas) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 98% dengan kategori Sangat Berhasil Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 15 (lima belas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Jumlah Majelis Taklim Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengajian AlQuran, Majelis Taklim, Tarikat, Tauhid dan Tasawuf, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menetapkan salah satu program yaitu Program Penguatan Aqidah sebagai
upaya
mengantisipasi
pendangkalan
aqidah
dan
meningkatkan
pengamalan Syariat Islam bagi seluruh masyarakat Aceh Jaya. Salah satu diantaranya kegiatan penyuluhan antisipasi terhadap pendangkalan aqidah bagi masyarakat dalam Kabupaten Aceh Jaya. Jumlah majelis taklim yang telah dibina oleh pemerintah Aceh Jaya terus mengalami peningkatan dari segi jumlah jamaah, seiring dengan penguatan pembinaan yang rutin dilakukan setiap bulannya secara bergilir pada tiap kecamatan yang berbeda. Aceh Jaya memiliki 1 kelompok Majelis Taklim tingkat Kabupeten dan 9 kelompok yang tersebar di masing-masing
kecamatan (9
kecamatan) di Aceh Jaya.
79
Majelis Taklim kabupaten berfungsi sebagai wadah pertemuan bagi kelompok majelis taklim tingkat kecamatan selain sebagai pengikat silaturrahim antar jamaah pengajian juga sebagai sarana menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa terpecahkan dalam kelompok di tingkat kecamatan. Berikut tabel jumlah kelompok Majelis Taklim : No. 1.
Nama Majelis Taklim Mubahasah
Kecamatan
2. 3. 4. 5.
Teunom Pasie Raya Panga Krueng Sabee
Kabupaten Aceh Jaya Teunom Pasie Raya Panga Krueng sabee
6. 7.
Setia Bakti Sampoiniet
Setia Bakti Sampoinet
8. 9. 10.
Darul Hikmah Indra Jaya Jaya
Darul Hikmah Indra Jaya Jaya
Nama Pimpinan
Keterangan
Tgk. Maulidi
-
Tgk. Husaini Tgk. H. M. Nur Tgk. Mahdi Tgk. Meurah Iman Tgk. M.Yusuf Tgk. Abdullah Abu Tgk. Musfidar Tgk. Rizwan Tgk. Nasruddin
-
2. Jumlah Pelaksanaan kegiatan tarikat, Tauhid dan Tasawuf. Pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf di Aceh Jaya rutin dilakukan setiap seminggu sekali. Saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya hanya membina 7 kelompok Tarikat, tasawuf dan tawajuh.
80
No.
Nama Tarikat Sulok/Tawadjuh
Gampoeng (Desa)
Kecamatan
Nama Pimpinan
Tanoh Anou
Teunom
Kubu
Teunom
Alue Ambang
Teunom
1.
Darun Nidham
2.
Darul Mukhlishin
3.
Darut Thalibin
4.
Darul Mukhsinin
Paya Seumantok
Krueng Sabee
Tgk. H. Muslim. HK Tgk. H Abu Syamah Tgk. Aidarus HM. Tgk. H. Mahlem Adami
5. 6. 7.
Hukbul Masakin Darul Arifin Abati Darul Arifin
Kuala Bakong Lhuet Meudheun
Sampoiniet Jaya Jaya
Tgk. M. Yusuf Tgk. H Syarwani Tgk. M. Zubir
Ket -
16. Sasaran 16 : Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas Sektor. 2014 Indikator Kinerja
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Pertumbuhan Ekonomi ADHK
Satuan
Realisas i 2013
target
Realisasi
Nilai capaia n
Unit
827
950
945
99
4,45
4,43
99
Persen
4,29
Kategori
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Target akhir RPJM (2017)
1400 4,85
Sasaran 16 (enam belas) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 99% dengan kategori Sangat berhasilSelengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 16 (enam belas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Capaian Indikator Kinerja Jumlah Usaha Mikro dan Kecil pada tahun 2014 sebesar 99 %, capaian tersebut diperoleh dari target 950 % Uasa Mikro
dan
menunjukkan
Kecil, terjadi
hasil
ini
peningkatan
capaian Kinerja sebesar 1,7 % bila dibandingkan dengan capaian Kinerja pada tahun 2013 yaitu sebesar 97,3 %, didapat dari target 850 Usaha Mikro da Kecil sementara realisasinya sebesar 827 Usaha Kecil dan Menengah. Peningkatan terhadap jumlah Usaha Mikro dan Kecil karena muncul usaha-usaha baru yang dimasyarakat baik dari sektor perindustrian, perdagangan dan unit-unit usaha koperasi.
81
Perkembangan Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Aceh Jaya tahun
2014
Kecamatan
yang
Jaya
tertinggi
dan
adalah
pertumbuhan
yang terendah di Kecamatan Darul Hikmah.
Usaha Mikro dan Kecil (Usaha Perdagangan)
82
2.
Pertumbuhan Ekonomi ADHK PDRB ADHK 2000 Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2013 mencapai Rp. 312,9 milyar, meningkat sebesar Rp. 12,87 milyar dari tahun 2012 yang hanya sebesar Rp. 300,03 milyar dan meningkat sebesar Rp. 24,83 milyar dari tahun 2011 yang hanya mencapai Rp. 288,07 milyar. Selama empat tahun terakhir, nilai PDRB Kabupaten Aceh Jaya ADHK menunjukkan tren yang
cenderung
meningkat,
ini
artinya
telah
terjadi
peningkatan
produktivitas dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Grafik /Graph3.1 Nilai PDRB Kabupaten Aceh Jaya Menurut Harga Berlaku dan Konstan/ GRDP of Aceh Jaya District at Current Market Prices and at Constant Market Prices 2010-2013(Milyar/ BillionRp)
Pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk menggambarkan kinerja perekonomian suatu wilayah. Ekonomi yang tumbuh dengan baik akan memicu naiknya konsumsi dan investasi di suatu daerah.Tingkat pertumbuhan ekonomi bisa didapat dengan menghitung laju pertumbuhan PDRB ADHK. Dari tahun 2010 hingga tahun 2013,Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Jaya menunjukkan kondisi perekonomian yang cenderung stabil bergerak diatas isaran empat persen. Pertumbuhan yang positif ini tidak lepas dari kerja keras pemerintah,bantuan LSM dalam dan luar negeri serta keinginan masyarakat yang tinggi untuk membangun kembali sektor-sektor produktif. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi juga bisa disebabkan oleh adanya perubahan teknologi yang digunakan dalam proses produksi, dan atau kemajuan ilmu pengetahuan yang diterapkan oleh pelaku ekonomi dalam menciptakan output.
83
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013 sebesar 4,29 persen yang
ditunjukkan
oleh
PDRB
atas
dasar
harga
konstan
tahun
2000.
Pertumbuhan PDRB tersebut tanpa memasukkan unsur minyak dan gas. Secara sektoral
di
tahun
2013
seluruh
sektor
ekonomi
tumbuh
positif
dan
pertumbuhan tertinggi secara berturut-turut dialami oleh sektor listrik dan air bersih sebesar 10,82 persen; sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan sebesar 6,96 persen; sektor pertambangan dan penggalian 7,42 persen; serta sektor jasa-jasa 6,96 persen; keuangan, real estate dan jasa perusahaan 5,45 percent; sektor pertanian 4,48 percent; perdagangan, hotel dan restoran 3,31 percent, sektor konstruksi 3,22 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 2,27 persen dan industri pengolahan 1,23 persen.
1) Struktur Ekonomi Struktur ekonomi suatu daerah dapat terlihat dari distribusi persentase masing masing sektor ekonomi terhadap total PDRB suatu daerah. Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase, menunjukkan besarnya kontribusi masingmasing sektor ekonomi dalam kemampuannya menciptakan nilai tambah. Persentase yang besar pada suatu sektor menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari sektor tersebut.
84
Secara umum, struktur perekonomian Kabupaten Aceh Jaya sejak 2010 hingga 2013 cenderung sama dan belum menunjukkan adanya pergeseran struktur ekonomi. Pada tahun 2013, yang menjadi leading sector bagi perekonomian Kabupaten Aceh Jaya adalah sektor pertanian yang mencapai 31,21 persen dan sektor
jasa-jasa
yang
mencapai
34,98
persen.
Sektor
berikutnya
yang
mempunyai kontribusi terbesar adalah Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 10,56 persen. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2013, ketiga sektor inilah yang memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian Kabupaten Aceh Jaya. Sektor Perdagangan, hotel dan restoran menempati urutan berikutnya dalam memberikan kontribusi sebesar 7,95 persen, disusul oleh sektor konstruksi sebesar 7,41 persen. Kontribusi terendah berasal dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,49 persen juga.
Sembilan sektor ekonomi yang dihitung dalam PDRB menurut lapangan usaha dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok kegiatan yaitu primer, sekunder, dan tersier. Kelompok primer berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam menjadi bahan baku industri lainnya. Kelompok primer terdiri dari dua sektor yaitu sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Kelompok sekunder berkaitan dengan kegiatan pemanfaatan hasil dari sektor primer untuk diolah lebih lanjut. Kelompok kegiatan ini terdiri dari tiga sektor yaitu sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor energi (listrik dan air). Kelompok
tersier
merupakan
sektor
sektor
ekonomi
yang
memfasilitasi
pergerakan sektor primer dan sektor sekunder.Kelompok tersier terdiri dari 85
empat
sektor
pengangkutan
yaitu dan
sektor
perdagangan,
komunikasi;
sektor
hotel,
keuangan,
dan
restoran;
persewaan,
dan
sektor jasa
perusahaan; dan sektor jasa-jasa. Sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Aceh Jaya selama empat tahun terakhir adalah sektor tersier. Perekonomian Aceh Jaya 55,98 persen dibentuk oleh sektor tersier. Sejak 2010-2013, kontribusi sektor ini mempunyai tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan
sektor
yang
paling
sedikit
peranannya
dalam
perekonomian
Kabupaten Aceh Jaya adalah sektor sekunder. Sektor primer dan sekunder cenderung mempunyai tren yang menurun dalam membentuk PDRB Aceh Jaya. Pada tahun 2013, 31,70 persen PDRB Kabupaten Aceh Jaya disumbangkan oleh sektor primer, 12,32 persen dari sektor sekunder dan 55,98 persen dari sektor tersier. Data Pertumbuhan Ekonomi ADHK untuk tahun 2014, hingga triwulan I tahun
2015
belum
dikpublikasikan
oleh
BPS.
Data
tersebut
baru
dipublikasikan pada bulan oktober tahun 2015.
86
5. Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya anggaran No 1.
SKPK Sekretariat Daerah
Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) 38.872.573.110.00 30.751.088.781.00
%
Analisis
79.11
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Belanja tidak lansung dialokasikan untuk : cpns kategori II tahun 2014 tidak dilaksanakan karena cpns K2 masih terkendala dalam proses adm di tingkat pusat, terhadap pegawai mutasi yang pindah maupun yang baru masuk ke aceh jaya, untuk TC Cpns K2
2.
Sekretariat DPRK
8.016.695.650.00
7.125.524.215.00
88.88
juga dikarenakan tidak dilaksanakan sertifikasi tanah pemkab.Aceh Jaya disebabkan pihak BPN tidak mampu melaksanakan. Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan: Kegiatan pada bagian hukum dan humas tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada pembahasan qanun sesuai hasil proleg dari 17 hanya 3 qanun yang dibahas Kegiatan pada bagian persidangan dan risalah tidak dilaksanakan karena tidak ada PAW pada tahun 2014 serta tidak ada pembahasan anggaran Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan daerah
87
3.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
68.347.487.781.00
57.489.232.423.00
84.11
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan :
Kegiatan penyusunan qanun APBK 2015 dan penyusunan Rancangan penjabaran APBK 2015 tidak dilaksanakan Kegiatan pendampingan penatausahaan laporan keuangan tidak terealisasi karena dinas PKKD telah berhasil menyusun laporan keuangan. Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan daerah
4.
Dinas Kesehatan
82.829.869.750.00
70.116.233.946.00
84.65
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan : Ada sisa realisasi dari program pelayanan administrasi perkantoran yang menjadi silva daerah karena pelaksanaan sudah sesuai dengan kebutuhan daerah dan dpa. Beberapa kegiatan pada: o program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, o program peningkatan disiplin aparatur o program peningkatan SDA o program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
88
program obat perbekalan kesehatan program upaya kesehatan masyarakat program pengawasan obat dan makanan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat o program perbaikan gizi masyarakat o program pengembangan lingkungan sehat o dan beberapa program lainnya yang masing –masing kegiatan ada sisa pelaksanaannya namun sudah sesuai dengan kebutuhan dinas dan DPA. o Program penyelenggaraan pengadaan tanah,pada pogram ini ada kegiatan persiapan pengadaan tanah realisasi 76,49 % Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Beberapa kegiatan ada yang menjadi sisa kontrak. o o o o
5.
Dinas Pertanian dan Peternakan
24.295.163.644.00
22.847.157.943.00
94,04
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan: Ada 8 (delapan ) program yang dilaksanakan rata rata realisasinya 95,54%, 2 (dua) program tidak mencapai rata-rata realisasi yaitu: Program peningkatan ketahanan pangan Program peningkatan produksi hasil peternakan
89
Kedua program ini rata-rata realisasinya 90% Selebihnya merupakan sisa dari penawaran atau sisa tender.
6.
7.
Dinas Kelautan Dan Perikanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
22.066.242.247.00
21.794.385.778.00
21.341.019.125.00
20.283.858.310.00
96,71
93.07
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan : Sisa dari belanja tidak langsung Ada beberapa kegiatan yang tidak melakukan penarikan seperti kegiatan sosialisasi Kegiatan sisa kontrak yaitu kegiatan jaring apung dan kegiatan pengawasan jaring apung Sisa tender tahun anggaran 2014 Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan : Sisa kontrak tahun anggaran 2014 Belanja tidak langsung tidak habis terealisasi dikarenakan jasa pegawai non pns penariakan sudah sesuia dengan aturan yang berlaku Kegiatan pemeliharaan hutan rakyat tidak dilaksanakan karena tidak sesuai dengan juknis Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan daerah
90
8.
Dinas Perindustrian,Perdagangan,Kopera si dan Usaha Kecil
15.655.658.896.00
14.908.627.338.00
95,23
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan : Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Ada beberapa honor panitia yang tidak dicairkan sepeti kegiatan fasilitasi modal usaha dikarenakan keterlambatan anggaran sehingga tidak dapat terealisasi
9.
Dinas Pekerjaan Umum
128.658.800.337.00
117.846.534.134.00
91,60
Tidak tercapainya realisasi anggarankeuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Pemutusan kontrak kerja terhadap pekerjaan pisik dikarenakan kelalaian rekanan/penyedia jasa Faktor bencana alam sehingga pekerjaan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan Ada pekerjaan realisasi pisik sdh mencapai 100% dan menjadi luncuran pada tahun
91
2015-03-24 Ada kegiatan yang menjadi sisa kontrak
10..
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
3.319.610.747.00
3.050.910.314.00
91,91
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Pada kegiatan belanja belanja tidak langsung tidak terealisasi dikarenakan kekosongan pejabat struktural eselon IV.a.
11.
Dinas Perhubungan,Komunikasi Informatika,Kebudayaan dan Pariwisata
18.003.069.962.00
17.664.369.910.00
98,12
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Pada kegiatan belanja belanja tidak langsung tidak terealisasi dikarenakan ada pemotongan berdasarkan ketentuan yang berlaku Kegiatan sosialisasi Qanun Perhubungan Laut tidak dilaksanakan karena belum dibahas qanun kepelabuhan
92
12.
Dinas sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk
8.107.906.126.00
7.833.807.565.00
96,62
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Ada kegiatan menjadi sisa kontrak Pada kegiatan belanja belanja tidak langsung tidak terealisasi dikarenakan kekosongan pejabat struktural eselon IV.a. Pihak ketiga tidak tepat dalam menentukan RAP pada kegiatan pembangunan gedung aneka kejuruan. Pada belanja langsung ada selisih harga antara HPS dan harga pasar.
13.
Dinas Syariat Islam
13.360.502.137.00
12.982.512.428.00
97,17
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas. Pada kegiatan belanja belanja tidak langsung tidak terealisasi dikarenakan kekosongan pejabat struktural eselon IV.a.
93
14.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
192.478.981.592.00
170.244.010.671.00
88.45
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Pada kegiatan belanja tidak langsung terlalu tinggi anggarannya sehingga tidak semua teralisasi dikarenakan keterbatasan SDM dalam mengelola anggaran Pada kegiatan belanja langsung tidak teralisasi terkendala dengan keluarnya aturan tentang standar biaya sehingga kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan tidak dapat dicairkan.
15.
Inspektorat
3.394.405.089.00
3.031.754.740.00
89,32
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas. Pada kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik tidak sesuai dengan perkiraan awal.
16.
Bappeda
5.790.240.803.00
5.263.206.785.00
90,90
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan
94
100 % tahun 2014 dikarenakan
17.
18.
BPBK
Badan Pemberdayaan Masyarakat,Perempuan dan Keluarga Sejahtera
4.977.999.852.00
8.921.792.372.00
4.716.966.282.00
7.407.419.227.00
94,76
83,03
Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Kegiatan belanja tidak langsung sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pada kegiatan pemograman tidak dapat terealisasi tidak ada tenaga yang bersertifikasi Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Adanya perbedaan jumlah pegawai pada waktu direncanakan dan pada waktu pelaksanaan, sehinnga terjadi kelebihan anggaran Adanya pegawai yang tidak masuk kantor sehingga terjadi pemotongan pada TC Adanya perbedaan harga pada waktu dianggarkan dengan harga setelahnya lebih tinggi dari harga yang ditawarkan rekanan Adanya sisa dari proses tender Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan :
95
Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Pada kegiatan belanja belanja tidak langsung tidak terealisasi dikarenakan kekosongan pejabat struktural eselon IV.a. Kegiatan operasional sekretariat PKK kabupaten dikembalikan ke kas daerah karena kegiatan tersebut tidak boleh dihibah dalam bentuk uang tapi harus dalam bentuk barang.
19.
BP4K
15.298.547.941.00
13.799.285.917.00
90,20
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Beberapa kegitan tidak dapat direalisasikan karena kekurangan SDM Adanya sisa kotrak pada beberapa kegiatan Pada kegiatan belanja belanja tidak langsung tidak terealisasi dikarenakan kekosongan pejabat struktural eselon IV.a.
20.
Kantor Lingkungan
7.874.351.415.00
7.524.797.608.00
95.56
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan
96
Hidup,kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran
100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Kegiatan pengembangan data informasi lingkungan tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu pelaksanaan dan tidak tersedia sarana dan prasarana yang memadai kegiatan study kelayakan UPL/UKL pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja tidak dilaksanakan karena adanya pembatalan kegiatan pembangunan instalasi pengelolaan lumpur tinja dari pemerintah pusat mrlalui APBN. Adanya sisa pelelangan dari kegiatan
21.
Kantor Politik
Kesatuan
Bangsa
dan
3.191.280.768.00
2.696.704.990.00
84,50
Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Adanya tumpang tindih kegiatan pada pembayaran honor linmas TPS dengan pemerintah pusat Adanya tumpang tindih kegiatan pada
97
22.
23.
24.
Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Satuan Polisi Praja,WH
dan
Sekretariat Baitul Mal
Perizinan
Pamong
1.971.063.605.00
3.925.694.653.00
1.087.433.352.00
1.853.582.882.00
3.622.766.408.00
920.069.431.00
94,04
92,28
84,61
pembayaran honor PPTK Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Adanya sisa anggaran yang tidak mungkin terealisasi karena dapat dipertanggungjawabkan dari segi hukum seperti belanja tidak langsung Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan kantor Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan kantor Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan kantor Kegiatan penyusunan qanun baitul mal gampong tidak dapat dilakukan karena belum ada aturan yang lebih tinggi yaitu qanun
98
25.
26.
27.
Sekretariat MPU
Sekretariat MPD
Sekretariat MAA
1.448.088.391.00
1.658.974.175.00
1.293.679.022.00
1.349.683.401.00
1.404.447.081.00
1.142.409.765.00
93,20
84,66
88,31
provinsi Aceh Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan kantor Pada kegiatan belanja belanja tidak langsung tidak terealisasi dikarenakan kekosongan pejabat struktural eselon IV.a. Adanya pegawai yang dimutasi ke instansi lain sehingga anggaran tidak dapat terealisasi. Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan kantor Kegiatan musda tidak dilaksanakan karena ada kebijakan baru Kegiatan belanja tidak langsung tidak terealisasi dengan habis karena terjadi kekosongan pada jabatan eselon IV.a Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014
99
28.
Sekretariat DP KORPRI
2.503.881.379.00
2.205.545.391.00
88,09
Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan kantor Tidak terserapnya jasa operasional perkantoran berupa tidak terisinya supir ketua serta uang makan pengurus yang berstatus PNS yang tidak boleh dibayarkan dua kali. Tidak terserapnya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Dinas berupa tidak tersedianya sarana dan prasarana aparatur berupa mobil dinas. Tidak tersedia pegawai yang memenuhi persyaratan untuk penarikan honor PPTK sebanyak 6 kegiatan untuk 3 program. Tidak tercapainya realisasi anggaran keuangan 100 % tahun 2014 dikarenakan Kegiatan seremonial tidak ada even pada tahun 2014 Ada sisa penarikan yang menjadi silva daerah karena penarikan sudah sesuai dengan kebutuhan dinas Kegiatan pemasangan internet tidak dilaksanakan karena keterlambatan proses kelengkapan data
100
C. Realisasi Anggaran Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandalkan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Perkembangan dan realisasi APBK serta persentase daya serap anggaran setiap tahun tidak sama, namun rata-rata realisasi anggaran selama 3 (tiga) tahun mencapai 87,6% secara rincian sebagaimana tertera dalam tabel berikut : Jumlah dan realisasi APBK dalam kurun waktu 2010-2014 No. 1. 2. 3.
Tahun 2012 2013 2014 Jumlah
APBK Jumlah Realisasi 470.048.511.855,00 408.949.506.420,00 537.897.117.936,00 472.129.590.075,00 747.724.571.217,00 667.187.890.702,00 2.646.609.331.399 1.978.940.022.728
Persentase 87 87 89 74
Berdasarkan tabel tersebut di atas, tahun 2014 kemampuan daya serap APBK
sebesar
Rp.
747.724.571.217,00
dan
terealisasi
Rp.
667.187.890.702,00 atau mencapai 89%. Total Anggaran dan Realisasi Per- SKPK Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 Anggaran
Realisasi
No
SKPK
(Rp)
(Rp)
%
1
2
3
4
5
1
Dinas Pendidikan
192,478,981,592.00
170,244,010,671.00
88,45
2
Dinas Kesehatan
82,829,869,750.00
70,116,233,946.00
84,65
3
128,658,800,337.00
117,846,534,134.00
91,60
4
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Perhubungan, Komunikasi, informatika, Kebudayaan dan parawisata
18,003,069,962.00
17,664,369,910.00
98,12
5
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
3,319,610,747.00
3,050,910,314.00
91,91
6
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk
8,107,906,126.00
7,833,807,565.00
96,62
7
13,360,502,137.00
12,982,512,428.00
97,17
8
Dinas Syariat Islam Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
15,655,658,896.00
14,908,627,338.00
95,23
9
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
68,347,487,781.00
57,489,232,423.00
84,11
10
Dinas Pertanian dan Peternakan
24,295,163,644.00
22,847,157,943.00
94,04
11
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
21,794,385,778.00
20,283,858,310.00
93,07
12
Dinas Kelautan dan Perikanan
22,066,242,247.00
21,341,019,125.00
96,71
13
Bappeda
5,790,240,803.00
5,263,206,785.00
90,90
14
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
4,977,999,852.00
4,716,966,282.00
94,76
15
Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
15,298,547,941.00
13,799,285,917.00
90,20
16
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarag Sejahtera
8,921,792,372.00
7,407,419,227.00
83,03
17
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
3,191,280,768.00
2,696,704,990.00
84,50
18
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
1,971,063,605.00
1,853,582,882.00
94,04
101
19
Kantor Lingkungan Hidup, Keberhasilan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran
7,874,351,415.00
7,524,797,608.00
95,56
20
Satuan Polisi Pamong Praja dan wilayatul Hisbah
3,925,694,653.00
3,622,766,408.00
92,28
21
Dewan Perwakilan Kabupaten
4,060,880,700.00
3,795,358,339.00
93,46
22
Inspektorat
3,394,405,089.00
3,031,754,740.00
89,32
23
Sekretariat Majelis Ulama
1,448,088,391.00
1,349,683,401.00
93,20
24
Sekretariat Daerah Kabupaten
38,872,573,110.00
30,751,088,781.00
79,11
25
Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah
1,658,974,175.00
1,404,447,081.00
84,66
26
Sekretariat DPRK
8,016,695,650.00
7,125,524,215.00
88,88
27
Sekretariat Majelis Adat Aceh
1,293,679,022.00
1,142,409,765.00
88,31
28
Sekretariat Baitul Mal
1,087,433,352.00
920,069,431.00
84,61
29
Sekretariat Korps Pegawai Negeri
2,503,881,379.00
2,205,545,391.00
88,09
30
Kecamatan Jaya
6,656,245,882.00
6,377,183,725.00
95,81
31
Kecamatan Sampoi Niet
3,663,172,496.00
3,335,710,399.00
91,06
32
Kecamatan Setia Bakti
2,947,982,323.00
2,735,409,394.00
92,79
33
Kecamatan Krueng Sabee
3,402,968,208.00
3,042,829,398.00
89,42
34
Kecamatan Panga
3,281,908,287.00
2,792,522,320.00
85,09
35
Kecamatan Teunom
4,550,987,034.00
4,237,686,797.00
93,12
36
Kecamatan Jaya
3,227,207,819.00
3,149,322,397.00
97,59
37
Kecamatan Darul Hikmah
3,428,450,995.00
3,096,030,697.00
90,30
38
Kecamatan Pasie Raya
2,894,780,410.00
2,746,217,762.00
94,87
39
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
465,605,492.00
455,933,794.00
97,92
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH JAYA RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 (Unaudited) (dalam rupiah) Nomor Urut
Uraian
Anggaran Setelah Perubahan
1
2
3
4
676,852,821,938.02
672,288,352,850.32
33,430,234,854.89
36,406,713,759.23
3,102,500,000.00
8,439,324,173.00
5,336,824,173.00
10,902,273,500.00
7,746,821,182.00
(3,155,452,318.00)
4,085,242,163.00
4,251,129,519.79
165,887,356.79
2,835,000,000.00
3,405,927,343.00
570,927,343.00
12,505,219,191.89
12,563,511,541.44
1 1.1
PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.1.1
Pajak Daerah
1.1.2
Retribusi Daerah
1.1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
1.1.4
Zakat
1.1.5
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
1.2
DANA PERIMBANGAN
1.2.1
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
1.2.2
Dana Alokasi Umum
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
1.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
1.3.1
Pendapatan Hibah
Jumlah Realisasi
Lebih (Kurang) 5 (4,564,469,087.70) 2,976,478,904.34
58,292,349.55 2,298,252,892.00
457,767,335,220.00
460,065,588,112.00
20,653,107,220.00
22,951,360,112.00
2,298,252,892.00
382,101,138,000.00
382,101,138,000.00
-
55,013,090,000.00
55,013,090,000.00
-
185,655,251,863.13
175,816,050,979.09
-
12,690,862.21
(9,839,200,884.04) 12,690,862.21
102
1.3.3 1.3.4 1.3.5
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan keuangan dari Provinsi atau pemerintah daerah lainnya Jumlah
2 2.1
BELANJA DAERAH BELANJA TIDAK LANGSUNG
2.1.1
Belanja Pegawai
2.1.2
Belanja Bunga
2.1.3
Belanja subsidi
2.1.4
Belanja Hibah
2.1.5
Belanja Bantuan Sosial
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
2.1.8
Belanja Tidak Terduga
2.2
BELANJA LANGSUNG
2.2.1
Belanja Pegawai
2.2.2
Belanja Barang dan Jasa
2.2.3
Belanja Modal Jumlah Surplus/ (Defisit)
3 3.1 3.1.1
PEMBIAYAAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Jumlah
3.2 3.2.1 3.2.2
PENGELUARAN DAERAH Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
3.2.3
Pembayaran Pokok Utang
3.2.4
Pemberian Pinjaman Daerah Jumlah
Pembiayaan Neto
3.3
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
13,641,379,341.13
10,692,934,594.88
(2,948,444,746.25)
19,269,452,000.00
12,366,005,000.00
(6,903,447,000.00)
152,744,420,522.00
152,744,420,522.00
-
676,852,821,938.02
672,288,352,850.32
747,724,571,217.00
667,187,732,033.00
304,954,850,134.00
264,030,194,714.00
252,129,229,344.00
219,414,111,749.00
(32,715,117,595.00)
-
-
-
-
-
-
3,791,000,000.00
3,395,524,600.00
(395,475,400.00)
40,440,620,790.00
33,059,857,231.00
(7,380,763,559.00)
7,879,000,000.00
7,547,319,754.00
(331,680,246.00)
715,000,000.00
613,381,380.00
(101,618,620.00)
442,769,721,083.00
403,157,537,319.00
(39,612,183,764.00)
75,299,964,769.00
68,975,081,549.00
(6,324,883,220.00)
145,250,065,951.00
132,107,385,893.00
(13,142,680,058.00)
222,219,690,363.00
202,075,069,877.00
747,724,571,217.00
667,187,732,033.00
(70,871,749,278.98)
5,100,620,817.32
(4,564,469,087.70) (80,536,839,184.00) (40,924,655,420.00)
(20,144,620,486.00) (80,536,839,184.00) 75,972,370,096.30 -
70,871,749,278.98
70,871,749,278.98
72,371,749,278.98
72,371,749,278.98
72,371,749,278.98
72,371,749,278.98
72,371,749,278.98
72,371,749,278.98
1,500,000,000.00
1,500,000,000.00
-
-
-
-
1,500,000,000.00
1,500,000,000.00
-
-
-
-
-
-
-
1,500,000,000.00
1,500,000,000.00
70,871,749,278.98
70,871,749,278.98
-
75,972,370,096.30
-
-
-
75,972,370,096.30
103
Jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya maka dapat dilihat pada tabel berikut ini : Uraian
Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
14.032.804.237.51
15.453.662.241,62
20.646.749.350,17
36.406.713,759.23
PAD lain-lain Pendapa tan yang sah
15.408.391.655,03
10.000.000.000,00
31.040.768.224,00
21.584.761.624.02
1.298.737.093.00
175.816.050.979.00
Total
25.408.391.655,03
45.073.572.461,51
37.038.423.865,64
21.945.486.443,17
212.222.764.738,23
104