Bab I Pendahuluan 1.1. Kondisi Umum Capaian Tahun 2010-2014 Selama kurun waktu 2010 - 2014 telah dilakukan berbagai langkah kebijakan. Adapun capaian Strategis yang dilakukan sejak pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sampai dengan bulan Desember 2014, yaitu : A. Penyelesaian Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung proses penyelesaian perkara. 1) Pembangunan Gedung 2) Penyediaan Meubelair 3) Penyediaan Alat Pengolah Data 4) Penyediaan Kendaraan B. Peningkatan Penyelesaian Perkara Berbagai cara dan bentuk serta usaha yang maksimal dalam mencapai proses penyelesaian perkara, perubahan perubahan peraturan dan regulasi yang mendukung terus dilakukan agar proses penyelesaian perkara dapat tercapai. Pada priode lima tahun terakhir saat ini proses penyelesian perkara mengalami turun naik dalam tingkat
pencapaian
kinerjanya,
hal
ini
tentu
ada
beberapa
kendala
yang
menyebabkan terjadinya turun naik pencapaian kinerjanya. Ada beberapa deregulasi peraturan atau tambahan peraturan yang mnedukung tercapainya target yang dinginkan.
1.2. Potensi dan Permasalahan Dalam
konteks
pelaksanaaan
tugas
kepemerintahan
dan
pelayanan,
Pengadilan Negeri Jakarta Barat, sedang dan akan terus melakukan berbagai langkah kebijakan strategis dalam kerangka Reformasi Birokrasi. Pelaksanaan kebijakan tersebut telah memberikan banyak capaian dan kemajuan yang ditandai dengan adanya perbaikan pada berbagai tatanan pelaksanaan tugas pelayanan. Namun, disamping berbagai kemajuan yang telah dicapai, ternyata masih dihadapkan pada berbagai kondisi obyektif yang harus diselesaikan untuk lebih meningkatkan kinerja. Berbagai permasalahan tersebut antara lain adalah: (a) penerapan
tata
penyusunan
rencana
yang
baik
diinternaliasikan dan dilaksanakan pada masing bagian.
1
belum
menyeluruh
(b) sistem dan pelaksanaan pengawasan dan akuntabilitas masih harus ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja. (c) belum optimalnya kinerja birokrasi untuk mendukung pelayanan publik, baik pelayanan dasar maupun pelayanan bidang lainnya. Upaya membangun
tata
Pelayanan
yang baik
sebagai
kawal
depan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi, pada hakikatnya mencakup pula upaya membangun sistem
nilai
dalam
pelaksanaan.
Berkaitan
dengan
hal
tersebut
beberapa
permasalahan yang dihadapi, antara lain: Masih perlu ditingkatkannya pemahaman, kesadaran, dan kapasitas pelaku pelayanan khususnya sumber daya manusia aparatur dalam penerapan prinsip--prinsip tata kepemerintahan yang baik untuk mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Disamping
itu,
belum
terdapat
sinergi
yang
optimal
antara
kesekretariatan dengan kepaniteraan dalam mewujudkan tata pelayanan yang baik. Dalam aspek penyelesaian perkara, pengawasan dan akuntabilitas, berbagai permasalahan utama yang dihadapi disebabkan antara lain: a. masih rendahnya kompetensi SDM aparatur; b. belum optimalnya kinerja birokrasi untuk mendukung pelayanan publik, baik pelayanan dasar maupun pelayanan bidang lainnya. c.
belum adanya standar baku dan penerapan sistem penghargaan dan sanksi kepada pejabat
dan pegawai negeri,
serta belum optimalnya penerapan
pengendalian intern di Pengadilan. d. belum optimalnya sinergi antara kegiatan pengawasan internal dan eksternal’ e. belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan. Di samping itu berkaitan dengan aspek akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, permasalahan yang dihadapi antara lain: belum diterapkannya dengan baik
sistem
manajemen
perencanaan,
sistem
berbasis
kinerja
penganggaran,
yang
sistem
terintegrasi
dengan
perbendaharaan,
dan
sistem sistem
pengendalian dan evaluasi. Berikut penjelasan berdasarkan sistim SWOT a. Kekuatan (Strengthness) Kekuatan Pengadilan Negeri Jakarta Barat mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan halhal yang dikembangkan kemudian, hal tersebut mencakup: Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Barat selaku Pengadilan Tingkat Pertama.
2
Pengadilan Negeri Jakarta Barat memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah serta jajaran instansi pemerintah lainnya di propinsi DKI Jakarta. Pengadilan Negeri Jakarta Barat sebagai bagian dari Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama. b. Kelemahan (Weakness) Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat di rinci dalam beberapa aspek; 1. Aspek Proses Peradilan
Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat
pencari
keadilan
di
wilayah
hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Barat 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Pengadilan Negeri Jakarta Barat belum mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan.
Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum diterapkannya evaluasi penilaian kerja
4. Aspek tertib administrasi dan manajemen peradilan
Masih kurangnya pemahaman alur administrasi serta manajemen peradilan yg ada
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Anggaran yang diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat dari Pusat belum seluruhnya sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan;
c. Peluang (Opportunities) Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek : 1. Aspek Proses Peradilan
3
Adanya website Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara serta jadwal perkara 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat Adanya kemitraan dari seluruh Hakim, Panitera Pengganti, serta karyawan
karyawati
Pengadilan
Negeri
Jakarta
Barat
untuk
melakukan perubahan 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik dari internal maupun eksternal pada lingkungan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan Dukungan dan koordinasi yang baik di dalam lingkungan internal Pengadilan Negeri Jakarta Barat. 5. Aspek Sarana dan Prasarana Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat berupa internet, dgn alamat website yaitu : www.pnjakartabarat.go.id d. Tantangan yang dihadapi (Threats) Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan. 1. Aspek Proses Peradilan Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan Personil di Pengadilan Negeri Jakarta Barat belum seluruhnya menguasai visi,
misi dan
melaksanakannya 4
Renstra dalam menjabarkan dan
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan Upaya Peningkatan alur administrasi dan manajemen peradilan yang tertib, bersih dan transparan bagi para sumber daya manusia pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat 5. Aspek Sarana dan Prasarana Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan
5
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dalam hal ini Renstra tahun 2015-2019. 1. Renstra Pengadilan Negeri Jakarta Barat merupakan pelaksanaan misi dalam mewujudkan visi secara bertahap. Rencana yang Pengadilan Negeri
Jakarta Barat
pada saat ini
sedang dilaksanakan adalah
disesuaikannya
dengan Renstra Mahkamah Agung tahun 2015-2019. 2. Renstra sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Pengadilan Negeri Barat lima tahun ke depan,
rencana strategis ini dijabarkan
Jakarta
ke
dalam
kegiatan-kegiatan yang diselaraskan dengan sub program pengadilan Tinggi yang kemudian diuraikan
ke dalam rencana tindakan (action plan). Rencana
strategis ini diharapkan dilaksanakan oleh
didukung oleh
anggaran yang memadai,
sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang
sarana dan prasarana serta
memperhitungkan perkembangan
oleh
lingkungan
Pengadilan Negeri Jakarta Barat, baik lingkungan internal maupun eksternal. 3. Pengadilan Negeri Jakarta
Barat sebagai bagian dari unit organisasi
Mahkamah Agung dalam menjalankan tugas dan fungsi atau kegiatannya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung yaitu terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang agung. Rencana Strategis Pengadilan Negeri
Jakarta Barat Tahun 2015–2019
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang
terencana
secara
sistematis
melalui
pengkajian, pengelolaan terhadap sistem
penataan,
penertiban,
perbaikan
kebijakan dan peraturan perundangan-
undangan untuk mencapai efektivitas dan efesiensi. Selanjutnya Rencana Strategis juga dapat dipergunakan untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri
Jakarta Barat yang
diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung RI yang disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005–2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015–2019 sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan dan sasaran organisasi pada tahun 2015–2019. 6
2.1
VISI
Visi merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Visi Pengadilan Negeri Jakarta Barat mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI, yaitu :
“MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT YANG AGUNG”
2.2
MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. 2. Meningkatkan
kualitas
Sumber Daya Aparatur
Peradilan
dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat. 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan secara efektif dan efisien. 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1.3
TUJUAN Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
satu sampai dengan lima tahun. Penetapan tujuan disesuaikan dengan pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang dikemukakan terdahulu, maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Pengadilan Negeri Jakarta Barat dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu
7
sampai lima tahun ke depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Pengadilan Negeri Jakarta Barat
untuk mengukur sejauh mana visi dan misi
organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi. 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Barat dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas Ketiga tujuan strategis tersebut mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tujuan akhir dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat adalah terlaksananya prinsip good
governance di lingkungan Pengadilan yang tergambar dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Agar pencapaiannya dapat dilakukan secara maksimal, maka harus ditunjang dengan pelaksanaan berbagai aspek pelaksanaan reformasi yaitu : peningkatan pelaksanaan efisiensi dan efektivitas sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas--tugas, peningkatan profesionalime SDM Aparatur yang berbasis kompetensi. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu mendorong mobilitas aparatur, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan, peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN melaluai peningkatan pengawasan dan akuntabilitas kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Selanjutnya keseluruhan aspek tersebut harus dilakukan oleh SDM aparatur yang berkualitas dengan kuantitas yang memadai. Dan akhirnya keseluruhan tujuan tersebut dapat terwujud jika ditunjang adanya koordinasi program yang memadai serta adanya dukungan dari sumber daya dan sarana Pengadilan yang memadai. Indikator kinerja masing--masing tujuan harus menggambarkan tugas, fungsi dan peran Pengadilan negeri Jakarta Barat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan merupakan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang diuraikan sebagai berikut : 8
NO
SASARAN STRATEGIS 1
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
2.
3.
4.
INDIKATOR KINERJA 2
a. Persentase mediasi yang diselesaikan melalui laporan mediator b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan - Perdata - Pidana e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan - Perdata - Pidana Peningkatan Persentase perkara yang tidak aksepbilitas putusan mengajukan upaya hukum: Hakim - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Perdata b. Pidana Peningkatan a. Persentase berkas yang diajukan efektifitas pengelolaan kasasi dan PK yang disampaikan penyelesaian perkara secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan kepada para pihak d. Prosentase penyitaan yang terlaksana e. Ratio jumlah majelis Hakim terhadap perkara Peningkatan a. Persentase perkara bagi aksesibilitas masyarakat yang tidak mampu masyarakat terhadap yang diselesaikan peradilan (acces to b. Persentase (amar) putusan justice) perkara (yang menarik perhatian
9
TARGET 2014 3 80%
69% 100%
92% 99%
95% 94%
98% 98%
78% 99 % 100% 100% 90% 90% 90% 1 : 20 /20% 100% 100%
5.
6.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan
masyarakat) yang dapat diakses secara on line. c. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang dilaksanakan tanpa upaya paksa a. Persentade pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
99%
99% 100% 100%
Tujuan yang akan diwujudkan pada tahun 2015 tersebut selanjutnya dirinci pada pencapaian sasaran setiap tahunnya. Secara umum, sasaran tahunan dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat ini menggambarkan kegiatan – kegiatan yang dihasilkan, serta perubahan perbaikan kondisi aparatur yang diakibatkan oleh kegiatan tersebut. Selanjutnya bagian berikut akan menjelaskan dan merinci masing-masing tujuan beserta sasaran strategis dan indikator kinerjanya. Secara Detail target indikator kinerja diuraikan pada lampiran I .
Tujuan 1 : Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi. Yang dimaksud dengan pencari keadilan merasa terpenuhi adalah ketika semua unsur sasaran kegiatan telah terlaksana dengan baik yang didukung oleh SDM aparatur yang kompeten dan bertanggung jawab, serta didukung dengan anggaran yang cukup guna pelaksanaan dukungan,
sehingga ketika pencari keadilan ingin
membutuhkan haknya di pengadilan dengan mudah dicapai. antara lain : 1. mediasi yang diselesaikan melalui laporan mediator, 2. sisa perkara yang diselesaikan, 3. perkara yang diselesaikan, 4. perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan, 5. Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan 6. Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum 7. Berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap, 8. Berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis, penyampaian pemberitahuan 9. Penyampaian relaas putusan kepada para pihak,
10
10. Penyitaan yang terlaksana. Semua ini adalah indikator yang mendukung tujuan
agar semua inidikator ini
terlaksana dengan baik. No.
Sasaran
Indikator Kinerja
1
2
3
1.
Meningkatnya perkara
penyelesaian
-
Persentase perkara mediasi yang diselesaikan melalui laporan mediator Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perdata Pidana Persentase perkara yang diselesaikan : Perdata Pidana Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan Perdata Pidana Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan Perdata Pidana
2015
2016
2017
2018
2019
4
5
6
7
8
80%
81%
82%
84%
85%
69% 100%
70% 100%
71% 100%
72% 100%
75% 100%
92% 99%
93% 99%
93% 99%
93% 99%
94% 99%
95% 94%
95% 94%
95% 94%
95% 94%
96% 95%
98% 98%
95% 95%
95% 95%
95% 95%
95% 95%
78% 99%
80% 99%
80% 99%
83% 99%
85% 99%
2.
3.
4.
Peningkatan putusan Hakim
Peningkatan pengelolaan perkara
aksepabilitas
efektifitas penyelesaian
Peningkatan aksepabilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding Kasasi Peninjauan Kembali a. Perdata b. Pidana a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan kepada para pihak Perdata Pidana d. Persentase penyitaan yang terlaksana e. Ratio jumlah majelis Hakim terhadap perkara a. Persentase perkara Bagi masyarakat tidak mampu yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line.
11
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90% 90%
90% 90%
90% 90%
90% 90%
90% 90%
90%
92%
93%
94%
95%
20%
20%
20%
20%
20%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
c.
Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
99%
99%
99%
99%
99%
Dari ke empat indikator untuk mencapai target tersebut diperlukan anggaran untuk penyelesaian pekaa secara umum. Hal ini didukung dengan program peningkatan menajemen peradilan umum atau DIPA 03 sebesar Rp. Tujuan 2 : Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan. Ketika
pencari keadilan ingin mengajukan permohonan eksekusi atau ingin
mendaftar perkara dengan cepat, tentu diharapkan dengan mudah pencari keadilan menuju pengadilan. Antara lain dalam hal mengajukan permohonan eksekusi. Hal ini perlu dukungan seluruh SDM aparatur dan dukungan anggaran yang memadai serta komitmen pimpinan dan seluruh staf untuk memberikan informasi secara cepat dan tepat. Diantara indikator yang dapat mencapai tujuan yaitu : Permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang dilaksanakan tanpa upaya hukum. Dalam hal ini untuk mendukung capaian indikator ini diperlukan adanya penambahan ruangan untuk proses penyelesaian perkara serta diperlukan sarana pendukung antara lain : 1. Renovasi Gedung atau perluasan gedung guna menunjang aktivitas proses penyelesaian perkara. 2. Penambahan sarana berupa Laptop, CPO komputer, printer, server dan jaringan lainnya untuk mendukung proses penyelesaian perkara.
Berikut indikator yang akan dicapai No. 1 1.
Sasaran
Indikator Kinerja
2 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
2015
2016
2017
2018
2019
3
4
5
6
7
8
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang dilaksanakan tanpa upaya paksa
99%
99%
99%
99%
99%
Tujuan 3 : Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Barat dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas. Dengan Terkoordinasinya pembinaan dan pelaksanaan selurih bagian dan kepaniteraan dilingkungan Pengadilan Negeri Jakarta Barat akan terciptanya keselarasan dan tujuan yang dingini masyarakat, sehingga publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Barat dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Dengan pelayanan yang terbuka
artinya diwujudkan dalam bentuk pemberian 12
informasi publik yang transparan mengenai pelayanan publik, diharapkan Pengadilan Negeri Jakarta Barat semakin baik. Alasan pengambilan suatu keputusan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Oleh karena itu, perlu disusun sistem dan mekanisme pemberian informasi publik yang memungkinkan peran aktif masyarakat untuk ikut serta dalam proses meningkatkan kinerja SDM aparatur dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Antara lain yang harus diperhatikan adalah dalam rangka penyampaian keluh kesah baik berupa pengaduan maupun laporan yang berhubungan dengan perkara maupun pelayanan lainnya, maka perlu masyarakat yang ditindaklanjuti,
pelayanan dengan baik, pengaduan
dan temuan hasil pemeriksaan eksternal dan
Internal yang ditindaklanjuti. Untuk
mendukung capaian indikator ini diperlukan adanya penambahan
sarana pendukung untuk memberikan informasi yang akurat dan terjangkau antara lain : 1. Penambahan sarana berupa Laptop, CPO komputer, printer, server dan jaringan lainnya untuk mendukung proses penyelesaian perkara. 2. Adanya tambahan tunjangan atau honor bagi pelaksana untuk lebih meningkatkan semangat serta motivasi bagi SDM No. 1 6.
Sasaran 2 Meningkatnya kualitas pengawasan
Indikator Kinerja
2015
2016
2017
2018
2019
3
4
5
6
7
8
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
a.
Persentase masyarakat ditindaklanjuti
pengaduan yang
b.
Pesentase hasil pemeriksaan eksternal dan Internal yang ditindaklanjuti.
Dari tujuan tersebut pengadilan harus mempersiapkan dan menata masing-masing bagian untuk melaksanakan tujuan tersebut antara lain : 1. Kepaniteraan Pidana Terkoordinasi dan terbinanya staf dalam melayani
masyarakat
penyusunan rencana anggaran yang dibutuhkan, serta tatalaksana,
serta evaluasi
dan pelaporan di lingkungan kepaniteraan pidana pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat 2. Kepaniteraan Perdata
13
Terkoordinasi dan terbinanya staf dalam melayani
masyarakat, penyusunan
kebutuhan sarana, rencana anggaran yang dibutuhkan, percepatan pelayanan pperdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat 3. Kepaniteraan Hukum Terkoordinasi dan terbinanya staf dalam melayani
masyarakat
penyusunan rencana anggaran yang dibutuhkan, serta tatalaksana,
serta evaluasi
dan pelaporan di lingkungan kepaniteraan Hukum pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat 4. Bagian Kepegawaian. Tertatanya kepegawaian jabatan struktural dan jabatan fungsional, terciptanya disiplin kerja
dengan digunakannya absen finger print 5 jari, terciptanya
perhitungan absen remunerasi, absen uang makan, terciptanya kenaikan pangkat, cuti, KGB, dan tugas-tugas lainnya di lingkungan Pengadilan Negeri Jakarta Barat 5. Bagian Keuangan. Terkelolanya keuangan yang akuntabel, transparans antara lain terlaksanaya pembayaran gaji, kekurangan gaji, kenaikan gaji rapel, uang makan, remunerasi dan tunjangan lainnya di lingkungan Pengadilan Negeri Jakarta Barat 6. Bagian Umum. Terkelolanya pelayanan administrasi umum yang optimal Terlaksananya bidang pembinaan dan komunikasi kepada masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan perpustakaan, teknologi informatika, terdokumentasinya dan terdistribusinya surat-surat, terkelolanya
perlengkapan sarana dan prasarana,
Terlaksanaya
pembinaan sikap mental keamanan, urusan tata usaha, rumah tangga, di lingkungan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Dari semua indikator yang tersebut diperlukan anggaran untuk mendukung terlaksananya indikator dengan rincian sebagai berikut : Tahun 2016 PROGRAM 51 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tenis Lainnya Mahkamah Agung
DIPA 01
Belanja Pegawai Belanja Barang/ Non Operasional
17.143.791.000 4.398.840.000 119.200.000 21.661.831.000
Jumlah
14
PROGRAM 53 Peningkatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
DIPA 01
Belanja Pengadaan Alat Pengolah Data Belanja Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor/ Mesin Genset Belanja Pengadaan Meubelair dan Lemari Besi Belanja Pengadaan Tanah Belanja Renovasi Gedung
3.530.000.000 2.000.000.000 2.050.000.000 25.000.000.000 5.922.800.000 38.502.800.000
PROGRAM 52 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
DIPA 03
Belanja ATK Belanja Penyelesaian Perkara Kurang dari 5 Bulan Belanja Penyelenggaraan Pos bakum Jumlah
500.000.000 306.000.000 74.000.000 880.000.000
Jumlah keseluruhan kebutuhan anggaran DIPA 01 untuk 2 program berjumlah Rp. 60.164.631.000,- Dan DIPA 03 untuk 1 program berjumlah Rp. 880.000.000,1.4
SASARAN STRATEGIS
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesian perkara 2. Peningkatan ekseptabilitas putusan hakim 3. Peningkatan Efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. 4. Peningkatan Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 5. Meningkatnya Kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Untuk mengukur sejauh mana instansi telah mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja Utama diperlukan sebagai tolok ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, indikator kinerja utama dan target
yang ingin dicapai kurun waktu 2015 s/d 2019 dapat digambarkan
sebagai berikut :
15
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT NO
1.
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang diselesaikan melalui laporan mediator b. Persentase perkara diselesaikan Perdata Pidana
sisa yang
c. Persentase perkara yang diselesaikan : Perdata Pidana
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
2.
3.
Peningkatan aksepabilitas putusan Hakim
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b.
c.
d.
e.
Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan kepada para pihak
Persentase penyitaan terlaksana
yang
Ratio jumlah majelis Hakim terhadap perkara
PENJELASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
PENANG GUNG JAWAB Mediator
Jmlah Perkara mediasi yang diselesaikan melalui laporan mediator X 100% Jml Perkara yang masuk
Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jml sisa perkara yang harus diselesaikan
Ketua dan Panitera/S ekretaris
SUMBE R DATA Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 5 bulanX 100% Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara)
Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 5 bulanX 100% Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu lebih dari 5 bulan (diluar sisa perkara)
Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Majelis Hakim
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahuna n
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahuna n
Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak . X 100% Jml putusan
Panitera/ Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahuna n
Jml pelaksanaan penyitaan yang terlaksana X 100% Jumlah permohonan penyitaan
Panitera/ Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahuna n
Perbandingan jumlah majelis hakim x 100 % Jumlah perkara
KPN/Panit era/Sekret aris
Register
Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang harus diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan
Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap X 100% Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Catatan: Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Jml berkas perkara yang didistribusikan ke MajelisX 100% Jml berkas perkara yang diterima
16
4.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara bagi masyarakat yang tidak mampu yang diselesaikan
Jumlah perkara Masyarakat yang Tidak Mampu yang diselesaikan X 100% Jumlah perkara prodeo
Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahuna n
b.
Jumlah amar putusan perkara yang menarik perhatian (contoh teroris, narkoba) yang dimasukan di wibsite X 100% Jumlah perkara yang putus
Kepaniter a/Kesekre tariatan
Laporan Bulanan dan Laporan Tahuna n
Ketua Pengadila n& Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Ketua Pengadila n& Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line.
c.
5.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang dilaksanakan tanpa upaya paksa a. Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Catatan: Amar putusan yang diutamakan adalah atas perkara yang menarik perhatian masyarakat (publik) Jml perkara yang tidak diajukan upaya hukum X 100% Jumlah perkara yang masuk Jml perkara yang diselesaikan tanpa upaya paksa X 100% Jml permohonan eksekusi
Jml pengaduan yang ditindaklanjuti X 100% Jumlah pengaduan yang diterima Catatan: Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis dan non teknis
Bagian Hukum b. Jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal dan Internal yang ditindaklanjuti.
Jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti X100% Jumlah temuan eksternal
Ketua Pengadila n& Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Bagian Hukum
Inilah rencana sasaran yang akan dicapai dalam waktu lima tahin 2015 s/d 2019. Dalam pencapaian tentu akan terdapat hambatan – hambatan yang mempengaruhi yang mengakibatkan terjadinya tidak terpainya sasaran yang diinginkan.
17
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1.
Arah Kebijakan Umum Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke--2
tahun
20010--2014,
RPJM
ke--3
memantapkan penataan kembali
tahun
2015--2019
ditujukan
untuk
lebih
sasaran yang ingin dicapai Pengadilan Negeri
Jakarta Barat di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan Penyelesaian Perkara agar lebih cepat terlayani dan semakin meningkatnya kepuasan masyarakat, upaya
peningkatan penyelesaian peradilan Anak,
sumber daya manusia termasuk
upaya peningkatan kualitas
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi.
Berkaitan dengan ini telah di tetapkan kerangka Visi Pengadilan Negeri Jakarta Barat 2015 adalah mewujudkan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Yang Agung, dengan penjelasan sebagai berikut: Terwujudnya keadilan masyarakat serta Terwujudnya penyelesaian perkara, dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh pencari keadilan. Visi tersebut mendukung Visi Pengadilan Tinggi dan Visi Mahkamah Agung RI. yang kemudian dijabarkan di dalam Misi 2015--2019. Misi ini adalah rumusan dari usaha--usaha yang diperlukan untuk mencapai visi Pengadilan Negeri Jakarta Barat Yang Agung,
2015 yaitu
Mewujudkan
namun tidak dapat terlepas dari
kondisi dan tantangan lingkungan eksternal dan Internal pada kurun waktu 2015-2019 yang mempengaruhinya. Misi pengadilan dalam periode 2015--2019 diarahkan untuk mewujudkan Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang berwibawa, bertanggung jawab dalam menegakkan keadilan menuju Indonesia yang lebih sejahtera, aman dan damai dan meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi Pengadilan yang adil dan demokratis. Usaha--usaha Perwujudan visi Pengadilan 2015 akan dijabarkan dalam misi Pengadilan Negeri Jakarta Barat tahun 2015--2019 sebagai berikut: Misi 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. Misi 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. Misi 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.
18
Misi 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan secara efektif dan efisien. Misi 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam mewujudkan visi dan misi pengadilan 2015--2019, telah ditetapkan lima agenda utama
tahun 2015--2019, yaitu: Agenda I: Pemberian tunjangan,
gaji dan pendapatan lainnya; Agenda II: Penyediaan kebutuhan SDM berupa sarana alat tulis kantor ; Agenda III : Peningkatan pelayanan berupa sarana informasi; Agenda IV : peningkatan sarana dan fasilitas kerja ; dan Agenda V : penegakan hukum dan keadilan. Mengacu pada permasalahan yang dihadapi tahun mendatang, maka arah
baik dewasa ini maupun dalam lima
kebijakan umum
lima tahun ke depan adalah
mewujudkan visi dan misi yang telah dirumuskan sebelumnya. Secara garis besar, arah kebijakan umum 2015--2019 adalah sebagai berikut: 1. Arah kebijakan umum untuk melanjutkan peningkatan pelayanan Pengadilan yang cepat, adil dan biaya ringan. Hal ini bertumpu pada misi Mahkamah Agung yang bertujuan guna menciptakan bangsa yang sejahtera adil dan makmur. dengan bertumpu pada program perbaikan kualitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur dasar, serta menjaga dan memelihara lingkungan hidup secara berkelanjutan. 2. Arah kebijakan umum untuk memperkuat penyelesaian perkara dengan penguatan penegakan hukum dan mengarah pada tegaknya ketertiban umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan hak asasi manusia serta kebebasan yang bertanggung jawab. 3. Arah kebijakan umum untuk memperkuat manajemen
keadilan di semua
bidang, Keadilan juga hanya dapat diwujudkan bila sistem hukum berfungsi secara kredibel, bersih, adil dan tidak pandang bulu. Demikian pula kebijakan pemberantasan korupsi secara konsisten diperlukan agar tercapai rasa keadilan dan pemerintahan yang bersih. Visi, misi, agenda, sasaran dan arah kebijakan umum 2015--2019 perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah program aksi prioritas sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Bidang Penegakan Hukum dan Aparatur dengan sasaran
19
adalah terwujudnya peningkatan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia yang didukung oleh aparatur negara yang bersih, berwibawa, bertanggung jawab serta profesional melalui : a. Meningkatnya kepastian hukum b. Meningkatnya kinerja di bidang hukum yang bersih dan berwibawa, yang ditandai dengan diterapkannya sistem peradilan, pelayanan dan bantuan hukum yang sederhana, cepat, transparan, dan akuntabel. c. Terwujudnya pemenuhan, perlindungan, pemajuan dan penegakan Hukum, dan bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
3.2 Strategi dan Kebijakan 1) Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan. sehingga secara maksimal memenuhi asas--asas pelayanan prima yaitu cepat, tepat, murah, transparan, akuntabel dan tidak diskriminatif. Hal ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan kepercayaan masyarakat. 2). Penataan SDM aparatur guna penyelesaian perkara dilakukan
guna
mengembangkan dan melaksanakan sistem manajemen kepegawaian yang berbasis kinerja atau berorientasi kepada kompetensi yang mencakup seluruh aspek pembinanaan. Adapun langkah yang dilakukan, sebagai berikut : a. Penyempurnaan peraturan internal di bidang SDM ; b. Penataan pegawai, guna menjamin jumlah dan kualifikasi pegawai di masing-masing bagian
sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya secara efektif, efisien dan produktif;; c. Penerapan
sistem
manajemen
kepegawaian
yang
berorientasi
pada
kompetensi, beban kerja prestasi kerja (kinerja), dalam rangka mendorong peningkatan profesionalisme, kinerja dan akuntabilitas PNS;; d. Peningkatan netralitas, etika dan disiplin. e. Pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian guna mendukung pengelolaan PNS secara efektif dan efisien. 6) Peningkatan pengawasan pengawasan
baik
dilakukan guna mengoptimalkan pelaksanaan
pengawasan
intern,
fungsional
maupun
pengawasan
masyarakat. a. Melakukan pengawasan secara rutin yang dilakukan oleh pengawas bidang. b. Meningkatkan
efektivitas
pengawasan
pengaduan dan saran 20
dari
masyarakat
melalui
kotak
Bab IV PenutupI V PenutuBABBBAB Rencana Strategis Pengadilan Negeri Jakarta Barat tahun 2015-- 2019 telah disusun
dengan
mengacu
Pembangunan
Nasional
perkembangan
lingkungan
kepada
Kabinet
RPJMN
Tahun
Indonesia
strategis
yang
2015--2019
Bersatu terjadi
dengan
dan
dan
Agenda
memperhatikan
diperhitungkan
akan
berpengaruh terhadap bidang pebegakan hukum. Dokumen Rencana Strategis Pengadilan Negeri Jakarta Barat
tahun 2015-
-2019 ini, memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategis (cara mencapai tujuan dan sasaran) yang dijabarkan ke dalam kebijakan, program dan kegiatan. Sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis ini kemudian akan dijabarkan lebih lanjut kedalam suatu rencana kinerja tahunan (RKT) dan penetapan kinerja tahunan. Rencana strategis ini merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dokumen Renstra Pengadilan Negeri Jakarta Barat tahun 2015-- 2019 ini telah memuat kebijakan dan program yang sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan perubahan paradigma yang terjadi. Dengan demikian diharapkan berbagai kebijakan dapat dihasilkan baik dalam bentuk kebijakan operasional dan teknis lainnya yang meliputi: peningkatan pelaksanaan efisiensi dan efektivitas secara proporsional sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas--tugas.
Aparatur yang
didukung oleh sistem yang berbasis kompetensi dan beban kerja. Selain itu, tujuan ini juga diharapkan mampu mendorong mobilitas,
serta
memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan, peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN melalui peningkatan pengawasan dan akuntabilitas kinerja
dan peningkatan kualitas pelayanan sesuai
kebutuhan dan harapan masyarakat. Untuk mewujudkan berbagai perubahan sesuai paradigma
tersebut,
diperlukan
proses,
pelaksanaannya.
21
waktu
dan
konsentrasi
dalam
Oleh karena itu dengan adanya perencanaan yang lebih terarah dan didukung oleh komitmen pimpinan maka pelaksanaan kedepan dapat dilakukan
secara
sistimatik, bertahap, dan berkesinambungan guna mewujudkan good governeance.
Jakarta, Januari 2015 Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat
Dr. SUDHARMAWATININGSIH, SH M.Hum NIP. 19611010 198812 2 001
22
LAMPIRAN
Perubahan Rencana Strategis Tahun 2015--2019 Pengadilan Negeri Jakarta Barat
23
MATRIKS I TARGET PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA TAHUN 2015--2019 PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT
Perubahan Rencana Strategis Tahun 2015--2019 Pengadilan Negeri Jakarta Barat
24
MATRIKS II TARGET RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015--2019 PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT
Perubahan Rencana Strategis Tahun 2015--2019 Pengadilan Negeri Jakarta Barat
25
MATRIKS III ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2015--2019 PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT
Perubahan Rencana Strategis Tahun 2015--2019 Pengadilan Negeri Jakarta Barat
26
MATRIKS II TARGET RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015--2019 PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT
Perubahan Rencana Strategis Tahun 2015--2019 Pengadilan Negeri Jakarta Barat
27
MATRIKS IV RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015--2019 PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT
Perubahan Rencana Strategis Tahun 2015--2019 Pengadilan Negeri Jakarta Barat
28