BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Bintang Langit Semesta (BLS) Semakin bertambahnya jumlah penduduk tidaklah heran jika resiko bahaya kebakaran yang diakibatkan aktivitas manusia semakin tinggi. Untuk mengatasi tingginya resiko kebakaran, perlu diupayakan pencegahan dalam rangka untuk menyadari atau mewaspadai akan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya atau terjadinya
kebakaran
serta
mengambil
langkah-langkah
untuk
mencegah
kemungkinan kebakaran tersebut menjadi kenyataan. PT. Bintang Langit Semesta (BLS) merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang kontraktor, distributor sekaligus konsultan sistem pemadam kebakaran. Perusahaan ini
didirikan oleh seorang entrepreneur muda yaitu Bapak
Muhammad Jukardi yang sampai saat ini menjabat sebagai Direktur utama PT. Bintang Langist Semesta. Perusahaan ini beralamat di Kompleks Golden Vienna 1 Blok B 6/17 BSD City, Tangerang. Perusahaan didirikan dengan maksud dan tujuan berusaha dalam bidang perdagangan, pemborongan (kontraktor), pengadaan barang, jasa konsultasi. Produk sistem keamanan kebakaran yang ditawarkan PT. Bintang Langit Semesta yaitu Kidde Fire System yang berasal dari Amerika Serikat. Produk ini didirikan sejak 1917 didirikan oleh S.S Walter Kidde dan sudah memili reputasi yang baik di industri keamanan kebakaran. Beberapa produk Kidde yang ditawarkan oleh PT. Bintang Langit Semesta yaitu Argonite, FM200, Novec, tabung apar, fire detector, dan berbagai sistem pendukung keamanan kebakaran. PT. Bintang Langit Semesta juga menawarkan jasa pemborongan (kontraktor) dalam hal memasok barang, distribusi, jasa perawatan, perancangan , desain keamanan kebakaran pada gedung-gedung dan jasa konsultasi perusahaan. Produk yang ditawarkan oleh PT. Bintang Langit Semesta sudah memenuhi
standar
NFPA
(National
Fire
Protection
Association),
EPA
(Environtmental Protection Agen), dan OSHA dalam hal keselamatan kerja. Sejak 2011 PT. Bintang Langit Semesta sudah banyak mengangani proyekproyek yang diadakan oleh perusahaan dari berbagai bidang kerja dan usaha. Kemitraan dan konsumen PT. Bintang Langit Semesta berasal dari pihak perusahaan swasta dan BUMN, seperti PT. Sysco Petrogas, PT. Indonet, PT. Data Link PLN 1
Makassar, BPAD Jakarta , dan lainnya. Karena sistem keamanan yang ditawarkan PT. Bintang Langit Semesta dapat diaplikasikan di bidang keamanan seperti fasilitas telekomunikasi, fasilitas makanan, fasilitas data center, ruang kontrol, fasilitas kesehatan, sehingga setiap spesifikasi sistem akan disesuaikan dengan kebutuhan kustomernya.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Bintang Langit Semesta Visi bisnis adalah suatu keadaan masa depan organisasi atau perusahaan yang mungkin terjadi dan di inginkan, yang mencakup tujuan- tujuan khusus. Sedangkan misi bisnis adalah dasar untuk membuat prioritas, strategi, rencana dan penugasan kerja Berikut adalah visi dan misi yang dimiliki oleh PT. Bintang Langit Semesta: Visi Menjadi Perusahaan yang unggul dan spesial dalam produk dan jasa industri sistem perlindungan serta keamanan kebakaran
Misi - Menjalankan usaha di bidang perdagangan umum, desain kontruksi sistem, pengadaan barang, industri dan jasa - Menjalankan
usaha
dengan
senantiasa
memperhatikan
kebutuhan
konsumen dan selalu melalui memberikan penjaminan kualitas hasil dan jangka waktu pekerjaan yang maksimal. - Menjalankan usaha dengan senantiasa memperhatikan dan menyediakan peralatan / perlengkapan kerja yang lengkap agar keselamatan pekerja / karyawan terjamin dan tidak akan terjadi kecelakaan kerja (zero work accident). - Meningkatkan kemitraan diberbagai bidang usaha.
3 4.1.2 Struktur Organisasi PT. Bintang Langit Semesta Struktur organisasi merupakan pembagian tugas (job description) dalam perusahaan. Agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan atau diharapkan, maka perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang baik. Bentuk struktur PT. Bintang Langit Semesta, dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bintang Langit Semesta Sumber: PT. Bintang Langit Semesta
4.1.3.1 Uraian Pekerjaan Berdasarkan struktur organisasi yanga ada berikut adalah deskripsi tanggung jawab pekerjaan yang dimiliki masing-masing bagian:
1. Direktur Utama a. Merupakan pimpinana tertinggi dalam kegiatan operasi sehari-hari b.
Memastikan tercapainya sasaran perusahaan berdasarkan maksud dan tujuan, serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan, dan bertanggung jawab atas jalannya Perusahaan
c. Bertanggungjawab dalam melakukan korespondensi dengan perusahaan lain d. Mencari ide-ide dalam melakukan strategi penjualan e. Mengevaluasi situasi dan menentukan tindakan yang diambil unntuk menghadapi persaingan 2. Direktur Teknik a. Mengambil keputusan menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan b. Mewakili perusahaan dalam bertemu dengan pihak luar dari perusahaan untuk menjalin kerjasama c. Memastikan perencanaan anggaran keuangan dalam perusahaan 3. Direktur Operasional a. Melakukan koordinasi kerja harian b. Melakukan pengecekan langsung ke lapangan 4. Manager Office a. Membuat strategi pemasaran untuk jangka pendek maupun jangka panjang. b.
Menghitung dan mengelola segala pendapatan dan pengeluaran perusahaan secara terperinci.
c.
Mengatur transaksi – transaksi yang dilakukan oleh perusahaan
5. Asisten Manager Kantor a. Membantu manajer keuangan dalam mengelola uang dalam perusahaan b.
Membuat laporan keuangan di setiap akhir periode anggaran perusahaan
6. Manager Teknik a.
Bertanggung jawab atas mencatat laporan kerusakan pada alat yang ada di lapangan
b.
Bertanggung jawab dalam desain gambar dan data perhitungan yang akan dipakai di lapangan
7. Manager Logistik a. Mengatur persediaan bahan logistik serta keperluan lapangan b. Memastikan barang yang dikirim dalam kondisi yang baik c. Beranggung jawab dalam pendataan barang inventory, equipment dan instalasi 8. Manager Engineering
5 a. Bertanggung jawab langsung atas kinerja dari para pekerja di lapangan dan memberi perintah kepada para pekerja b. Mengelola kegiatan di lapangan dengan baik 9. Staff Teknik Mesin Karyawan yang bertanggung jawab langsung langsung dalam menangani kerusakan,instalasi,perawatan sistem dan unit. 10. Staff Fire Supression System Sebagai staff spesialisasi bertanggung jawab dalam penanganan mekanisme tabung fire supression system 11. Staf Sebagai staff spesialisasi bertanggung jawab dalam instalasi, reparasi, perawatan unit fire alarm 12. Staff Hydrant Sebagai staff spesialisasi bertanggung jawab dalam penanganan hydrant
4.2 Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter pada PT. Bintang Langit Semesta Michael Porter menentukan 5 hal dasar dalam industri. Hal-hal tersebut adalah: ancaman pengikut baru (pendatang baru), kekuatan tawar-menawar supplier, kekuatan tawar-menawar pembeli, ancaman barang pengganti, persaingan antara perusahaan. Berikut ini adalah gambaran secara singkat tentang 5 kekuatan porter yang ada dalam perusahaan PT Bintang Langit Semesta :
Gambar 4.2 Lima Kekuatan Porter pada PT Bintang Langit Semesta
1. Pendatang Baru Potensi pesaing baru saat ini dipicu dengan meningkat nya pembangunan di Indonesia, perlindungan
kebutuhan pada segi
keamanan dan
juga semakin meningkat, termasuk sistem keamanan
kebakaran. Saat ini terdapat pendatang baru dalam industri ini yang muncul sebagai kompetitor PT. Bintang Langit Semesta. Berikut adalah beberapa perusahaan baru yang mucul sebagai kompetitor PT. BLS pada tahun 2013 : • Cv. Dwi Mitra Sejati • PT. Inti Arta Nico • CV. Salya Maju Utama 2. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Kekuatan tawar menawar oleh pemasok tidak terlalu besar karena PT. Bintang Langit Semesta mempunyai pemasok utama yaitu PT. Citra Inti Semesta. Sejauh ini pemasok lain biasanya dipilih sebagai alternatif perbandingan spesifikasi dan ketersediaan stok sistem. Dan juga ditunjang
7 sistem kerjsama yang ada didalam PT. Bintang Langit Semesta, maka pemasok dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan dan spesifikasi dari konsumen yang memesan. Sehingga tiga pemasok PT. Bintang Langit Semesta sendiri yaitu : • PT. Citra Inti Semesta • PT. Hochiki • PT. Indobara Bahana 3. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Pembeli produk-produk PT. Bintang Langit Semesta adalah perusahaanperusahaan swasta dari berbagai bidang seperti developer properti,perushaan BUMN, rumah sakit, dan data center. Para konsumen PT. Bintang Langit Semesta ini memiliki kekuatan tawar menawar dari segi negosiasi harga, ketersediaan produk dan banyaknya order dari pembeli. Berikut adalah beberapa konsumen PT. Bintang Langit Semesta: • PT. Data Link • PT. Tracon Industri • PT. Lintec Indonesia • PT. Indonet • BPAD • Gallery Room • Manulife 4. Ancaman Barang Pengganti PT. Bintang langit Semesta selalu menawarkan produk yang disesuaikan dengan permintaan konsumen dan desain rancangan sistem. Seperti pada sitem Novec 1230 yang dapat disesuaikan dengan ruangan terbatas dengan menggunakan silinder minimal, pilihan head control yang tersedia manual dan juga otomatis, dan beberapa fitur argonite seperti tiga jenis tekanan gas dan ukuran silinder disesuaikan dengan ruang target keamanan. Sehingga barang subtitusi dari produk yang ditawarkan PT. Bintang Langit Semesta bisa dibilang tidak ada, kecuali air sebagai sumber pemadaman alami untuk memadamkan api. 5. Persaingan dalam Industri
Dalam industri ini terdapat perusahaan-perusahaan lama yang sudah terlebih dahulu berdiri, persaingan terjadi dalam peningkatan kualitas pelayanan produk dan jasa, persaingan harga, kualitas produk dan SDM dari para pesaing . Sebab itu PT. BLS selalu berusaha memberi harga yang lebih murah misalnya dengan selisih 5-7 persen dan mengupayakan SDM nya mengikuti training yang diselenggarakan Kidde Fire System. Pesaing Bintang Langit Semesta dalam industri yang sama antara lain: • PT Draco International • PT Masterdaya • PT. Jagatraya Mandiri • PT. Delta Graha Sistemindo
4.3 Analisis Perumusan Strategi 4.3.1 Tahap Input Data yang diambil untuk penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh langsung dari beberapa manajer perusahaan PT. Bintang Langit Semesta lewat wawancara. Lewat wawancara tersebut, diperoleh data-data faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dari PT. Bintang Langit Semesta yang akan digunakan sebagai langkah awal untuk menformulasikan strategi untuk PT. Bintang Langit Semesta. 4.3.1.1 Internal Factors Evaluation Matrix (IFE) Berikut hasil data lingkungan internal yang sudah diperoleh : Tabel 4.1 Faktor internal PT. Bintang Langit Semesta No.
Faktor internal PT. Bintang Langit Semesta
S1
Harga produk yang ditawarkan murah
S2
Jaminan pengiriman dan pengerjaaan instalasi tepat waktu
S3
Memiliki mitra strategis yang loyal
S4
Merk produk yang terkenal dan berkualitas
S5
Tim teknisi yang berpengalaman
S6
Lokasi perusahaan yang strategis
W1
Website belum dikelola dengan maksimal
W2
Iklan dan promosi yang dilakukan PT. BLS kurang bervariatif
9 W3
Penggunaan teknologi belum maksimal
W4
SDM dalam perusahaan jumlah belum ideal
W5
Penurunan volume penjualan
Sumber: Hasil wawancara Keterangan : S = Strength (Kekuatan) W = Weaknesses (Kelemahan) Setelah dilakukannya penggabungan antara faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan, berikutnya adalah uraian yang lebih jelas mengenai faktor-faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) dari PT. Bintang Langit Semesta dibawah ini : Kekuatan (Strenght) a.
Harga produk yang ditawarkan murah Produk yang ditawarkan oleh PT. BLS merupakan produk yang diproduksi perusahaan Amerika yaitu Kidde Fire System. Dibandingkan dengan harga yang ditawarkan pesaing yang produknya adalah yang prduksi China,Spanyol maka kualitas pun jelas berbeda.Dengan memberikan harga yang tidak terlalu mahal kepada konsumen dengan selisih 5% sampai 7% dibanding pesaing, merupakan salah satu strategi yang dilakukan PT. Bintang Langit Semesta untuk menarik konsumen baru dan mempertahankan kustomernya.
b. Jaminan pengirimanan dan pengerjaaan instalasi tepat waktu Sistem pelayanan yang cepat adalah menjadi kunci kerja PT. Bintang Langit Semesta. Perusahaan selalu melayani sampai proses pengiriman produk yang dipesan, serta dengan jaminan keamanan barang sampai dalam kondisi baik serta garansi. Dalam pemasangan instalasi diproyekpun PT. Bintang Langit Semesta selalu memberi jaminan selesai maksimal 2 minggu untuk 1 jenis sistem, sedangkan pesaing hanya berani maksimal 3 minggu sampai 4 minggu per sistemnya. c.
Memiliki mitra strategis yang loyal Pelayanan terbaik selalu diberikan PT. Bintang Langit Semesta bagi konsumen, baik konsumen lama dan juga konsumen baru. Hubungan kemitraan yang sudah terjalin dengan kustomer selalu dijaga PT. BLS tidak hanya terputus saat barang sampai atau proyek selesai. Beberapa hubungan kemitraan PT. BLS dengan perusahaan data center dalam maintenance sistem seperti, PT. Sysco Petrogas,
PT. Data Link dimana jalinan kemitraan ini sudah berjalan sejak tahun 2011. Pada 2013 akhir lalu PT. BLS menjalin kemitraan dengan instansi pemerintahan yaitu BPAD Jakarta utara,selatan dan barat d. Merk Produk yang terkenal dan berkualitas Produk utama yang ditawarkan PT. Bintang Langit Semesta kepada konsumen adalah merk Kidde. Merk Kidde didirikan sejak tahun 1917 didirikan oleh S.S Walter Kidde dan memiliki reputasi yang baik dimata kustomer. Merk perusahaan asal Amerika ini merupakan produk unggul di internasional dan sudah banyak dikenal. Standar dalam produk yang ditawarkan merk ini pun sudah memenuhi standar internasional NFPA sehingga kualitasnya dan daya tahan sudah teruji. Kidde memberikan 10 tahun garansi dan jaminan setelah penginstalasian lebih dari 10 tahun produk Kidde tetap berfungsi dengan baik sebagai sistem keamanan kebakaran. e.
Tim teknisi berpengalaman Setiap pelaksanaan kegiatan perusahaan diluar perusahaan selalu dikerjakan PT. Bintang Langit Semesta secara maksimal. Tim teknisi tidak sekedar mengetahui spesifikasi, proses instalasi, prosedur produk yang dikerjakan. Tetapi tim sudah ditraining dan memiliki sertifikat Fire Inspection Principles dan sertifikat pelatihan dari Kidde fire supression. Saat ini PT. Bintang Langit Semesta memiliki beberapa ahli khusus dalam bagian fire suppression, fire alarm,dan hydrant. Tim spesialisasi yang berpengalaman ini menjadi kunci kesuksesan instalasi yang baik dan tepat waktu. Keberadaan teknisi yang sudah ahli dan paham akan tugasnya masing-masing membuat waktu kerja dalam proyek menjadi efisien dan tujuan yang ditargetkan dapat dicapai.
f.
Lokasi perusahaan yang strategis PT. Bintang Langit Semesta berlokasi di daerah Serpong, Tangerang. Lokasi ini merupakan lokasi yang strategis karena daerah Serpong berkembang pesat menjadi pusat bisnis dan wisata. Bangunan berupa Hotel dan properti banyak dibangun di lokasi ini sehingga pembangunan gedung fasilitas turut meningkat pesat, seperti rumah sakit, sekolah, perkantoran sentra bisnis hingga fasilitas pergudangan.Berdasarkan analisa Indonesia Properti Watch laju pertumbuhan pembangunan properti dan investasi di serpong setiap tahunnya mencapai 50-60 persen sejak 2009. Sarana-sarana penunjang yang sedang berkembang pesat di
11 daerah Serpong ini menjadikan lokasi PT. Bintang Langit Semesta sebagai posisi yang strategis Kelemahan (Weaknesess) a.
Website belum dikelola maksimal Keberadaan website PT. BLS saat ini sebenarnya dapat banyak membantu perusahaan dalam memperkenlkan perusahaan dan menjaring konsumen baru. Pertumbuhan digital advertising dalam tiga tahun terakhir yang sebesar 79% sejak 2011 menjadikan pasar digital menjadi peluang besar bagi BLS. Tetapi website yang dimiliki PT. BLS jarang diupdate ,kurang informatif dan design graphic user interface yang ketinggalan jaman baik dari segi konten isi, design, informasi ,fleksibelitas dan trend terbaru yang dapat menarik minat konsumen dan viewer. Seperti dukungan online chat tidak disertakan dalam website. Padahal dengan adanya fitur tersebut dapat membantu menjawab pertanyaan, dan memberi informasi terbaru bagi konsumen, apalagi dengan perumbuhan pesat pencari informasi di media online.
b. Iklan dan promosi yang dilakukan PT. BLS kurang bervariatif Kurang variatif dan efektifnya promosi yang dilakukan oleh PT. BLS menjadikan hambatan dalam memperoleh konsumen baru. Promosi yang paling sering di lakukan PT. Bintang Langit Semesta hanya pada pendekatan personal dan katalog. BLS memiliki website, namun belum dikelola dengan maksimal. Belanja iklan Indonesia pada tahun 2012 menempatkan iklan internet di urutan ketiga (17,6%) setelah media iklan TV,koran. Sehingga dengan sarana promosi yang terbatas seperti sekarang ini PT. Bintang Langit Semesta tidak mengeluarkan banyak biaya untuk promosi tetapi lambat dikenal masyarakat luas dan belum maksimal. c.
Penggunaan teknologi belum maksimal Dimasa ini gadget seperti tablet dan smartphone banyak digunakan untuk mempermudah pemasaran,baik dari pengenalan produk sampai digital katalog yang sebenarnya dapat dibawa kapan saja. Hanya dalam satu tahun, menurut penelitian Cisco, pemilik gadget di Indonesia meningkat 50 juta menjadi 300 juta pengguna. Saat ini masih banyak fitur-fitur dan aplikasi yang tidak dieksplor oleh perusahaan. Padahal dengan ragam teknologi pun perusahaan dapat menjalankan kegiatan pekerjaan seperti marketing atau menggantikan konsep
kerja yang selama ini banyak digunakan karyawan melalui desain dan perhitungan manual dengan aplikasi-aplikasi seperti AlramCAD dan Elitesoft. d. SDM dalam perusahaan jumlah belum ideal Saat ini PT. Bintang Langit Semesta masih membutuhkan SDM diberapa posisi, karena kekosongan ini maka perusahaan belum dapat memaksimalkan performanya. Beberapa kekosongn itu seperti di bagian admin untuk dapat memastikan keadaaan dan aktifitas di kantor berjalan lancar,beberapa design drafter dalam menghitung dan menggambar konsep proyek. Termasuk beberapa sales people yang masih kurang untuk mempromosikan dan mengenalkan produk dan jasa perusahaan PT. Bintang Langit Semesta. Dan untuk penanganan managemen website diperlukan admin. e.
Penurunan volume penjualan Penurunan penjualan terjadi dalam mendekati akhir bulan 2013. Volume. penjualan sistem membuat target penjualan dan keuntungan perusahaan tidak tercapai. Penurunan jumlah penjualan ini terjadi di beberapa produk unggulan PT. Bintang Langit Semesta seperti FM-200, NOVEC 1230, Argonite.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian rating terhadap faktor-faktor internal perusahaan. Berikut uraiannya : Tabel 4.2 Hasil Rating Faktor Internal NO
Faktor Internal PT. Bintang Langit Semesta
Rating
S1
Harga produk yang ditawarkan murah
4
S2
Jaminan pengirimanan dan pengerjaaan instalasi tepat waktu
3
S3
Memiliki mitra strategis yang loyal
3
S4
Merk produk yang terkenal dan berkualitas
4
S5
Tim teknisi yang berpengalaman
4
S6
Lokasi perusahaan yang strategis
3
W1
Website belum dikelola dengan maksimal
1
W2
Iklan dan promosi yang dilakukan kurang variatif
2
W3
Penggunaan teknologi belum maksimal
1
W4
SDM dalam perusahaan jumlah belum ideal
2
W5
Penurunan volume penjualan
2
13 Sumber : Hasil Wawancara Keterangan : 4 = sangat baik 3 = baik 2 = tidak baik 1 = sangat tidak baik
4.3.1.1.1 Hasil Matriks IFE Matriks IFE digunakan untuk menganalisis faktor internal perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan utama yang ada dalam perusahaan. Pada prinsipnya langkah kerja matriks IFE sama dengan matriks EFE, yaitu: 1. Membuat daftar faktor – faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek internal yang mencakup perihal kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan. 2. Untuk menentukan bobot pada tiap faktor, digunakan program Expert Choice serta metode Analytical Hierarcy Process. 3. Untuk menentukan rating pada tiap faktor, digunakan kuisioner yang disebarkan pada pihak PT.Bintang Langit Semesta. 4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating untuk mendapatkan skor semua faktor-faktor utama tersebut. 5. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total. Berikut adalah gambar hasil pengolahan data dengan menggunakan software expret choice :
Gambar 4.3 Pembobotan IFE expert choice Responden 1
Gambar 4.4 Pembobotan IFE expert choice Responden 2
Gambar 4.5 Pembobotan IFE expert choice Responden 3
Gambar 4.6 Pembobotan IFE expert choice Responden 4
Gambar 4.7 Pembobotan IFE expert choice Responden 5
15
Gambar 4. 8 Rata-rata pembobotan IFE Setelah melakukan perhitungan rata-rata bobot IFE yang terdapat pada expert choice, berikut merupakan hasil perhitungan matriks IFE yang berasal dari setiap rata-rata bobot dikalikan rata-rata rating : Tabel 4.3 Matriks IFE No.
1.
Kekuatan
Harga produk yang ditawarkan murah
2.
Jaminan
pengirimanan
dan
pengerjaaan instalasi tepat waktu 3.
Mitra strategis yang loyal
4.
Merk produk yang
terkenal dan
berkualitas
Rata-rata
Rata-rata
Total Bobot x
Bobot
Rating
Rating
0,1038
4
0,4152
0,0998
3
0,2994
0,0826
3
0,2478
0,1046
4
0,4184
5.
Tim teknisi yang berpengalaman
0,0655
4
0,262
6.
Lokasi perusahaan yang strategis
0,094
3
0,282
0,1134
2
0,2268
0,0672
2
0,1344
0,0902
1
0,0902
Kelemahan 1.
Website
yang
belum
dikelola
maksimal 2.
Iklan
dan
promosi
kurang
bervariatif 3.
Penggunaan maksimal
teknologi
belum
4.
Jumlah SDM dalam perusahaan belum ideal
5.
Penurunan volume penjualan Total
0,1008
2
0,2016
0,07
1
0,07
0,9919
2,6478
Sumber : Pengolahan Data (2014) Dari perhitungan matriks IFE pada tabel diatas, dapat diketahui total nilai bobot faktor internal dari perusahaan PT. Bintang Langit Semesta adalah sebesar 2,6478. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang kuat, karena nilai yang diperoleh merupakan di atas rata-rata, yaitu 2,50. Nilai ini juga menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam posisi di atas rata-rata pada kekuatan internal secara keseluruhan.
4.3.1.2 External Factors Evaluation Matrix (EFE) Data yang diambil untuk penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari pihak terkait dalam perencanaan dan pembuatan strategi bisnis perusahaan. Untuk dapat mengetahui situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini, maka diperlukan identifikasi eksternal perusahaan. Dalam mengidentifikasi lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) PT Bintang Langit Semesta, telah dilakukan wawancara langsung kepada manager utama. Dari hasil wawancara dan dengan didukung data-data yang diperoleh dari perusahaan, maka berikut merupakan faktor eksternal PT Bintang Langit Semesta: Tabel 4.4 Faktor eksternal PT. Bintang Langit Semesta No.
Faktor kekuatan PT. Bintang Langit Semesta
O1
Pertumbuhan pembangunan gedung di Indonesia
O2
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia
O3
Isu politik tidak berpengaruh terhadap perusahaan
O4
Terbukanya kerjasama dengan instansi pemerintahan
O5
Peningkatan permintaan dari konsumen konstruksi
T1
Harga pesaing lebih murah baik dari dalam dan luar negeri
T2
Fluktuasi mata uang rupiah ke dollar melemah
T3
Meningkatnya pendirian perusahaan kontraktor
T4
Promosi dari perusahaan pesaing lebih intensif
17 T5
Meningkatnya persaingan dengan pemain lama
Sumber : Hasil Wawancara Keterangan : O = Opportunities (Peluang) T = Threats (Ancaman) Setelah dilakukannya penggabungan antara faktor peluang dan ancaman perusahaan, berikutnya adalah uraian yang lebih jelas mengenai faktor-faktor peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dari PT. Bintang Langit Semesta dibawah ini :
Peluang (Opportunities): a. Pertumbuhan pembangunan gedung di Indonesia Berkembangnya pertumbuhan ekonomi mempengaruhi meningkatnya jasa konstruksi. Pada bidang jasa kontraktor mengalami pertumbuhan sebesar 6,15% dari tahun 2012 ke tahun 2013 . Menurut Head of Research Jonas Lang LaSalle, jumlah pertumbuhan gedung pencakar langit di Indonesia bertambah pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi..Pembangunan gedung tersebut mencakup properti, hotel, perkantoran, wisata , pusat bisnis dan fasilitas-fasilitas pendukug. Sehingga tawaran proyek terutama di kota besar menjadi peluang bagi perusahaan. b. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia Dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang memiliki trend terus
meningkat seperti pada tahun 2007-2012 pertumbuhan ekonomi tercatat hampir selalu diatas 6%. Dapat terlihat bahwa banyak bisnis yang akan semakin berkembang dari berbagai bidang bisnis. Dengan demikian, pangsa pasar untuk dimanfaatkan menjadi lebih besar c. Isu politik tidak berpengaruh terhadap perusahaan Perubahan dalam suatu tindakan maupun kebijakan politik dalam suatu negara dapat menimbulkan resiko dan pengaruh terhadap beberapa kebijakan perusahaan.Kondisi politik yang tidak mendukung maka kegiatan bisnis dalam perusahaan akan menjadi terganggu. Tapi dengan bisnis yang dijalankan PT. BLS saat ini isu politik tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan PT. BLS. Perubahan-perubahan dari sisi politik, perpindahan posisi kekuasaan politik tidak membuat perusahaan harus merubah kebijakannya. Dibandingkan politik PT. BLS harus lebih fokus kepada
keadaan ekonomi
terhadap perubahan nilai tukar valas(valuta asing)
khususnya USD/IDR d. Terbukanya kerjasama dengan instansi pemerintahan PT. Bintang Langit Semesta sudah beberapa kali menangani proyek untuk sistem keamanan kebarann gedunng milik negara. Kerjasama dengan perusahaan milik negara memiliki prospek yang sangat baik. Perusahaan akan memiliki proyek yang stabil dan terus menerus dan jaringan partner semakin luas dalam kepemerintahan. Peluang bekerjasama dengan departemen pemerintahaan yang lain semakin besar. e. Peningkatan permintaan dari konsumen konstruksi Pertumbuhan industri sektor konstruksi saat ini yang semakin meningkat dan stabil menjadi penunjang dalam pertumbuhan sektor jasa kontraktor. Dan kegiatan pembanguanan gedung-gedung maupun sarana dan prasarana saat ini didukung dari pengembangan sektor properti, real estate, fasilitas kesehatan, fasilitas teknologi dan gedung bisnis. Daya beli masyarakat dan investor akan sektor ini terus meningkat. Disektor properti sendiri pertumbuhan ini ditopang oleh suku bunga kredit yang rendah, pertumbuhan kelas menengah dan pasar domestik yang tetap kuat. Transaksi penjualan properti di kalangan menengah keatas tahun 2009 tercatat mencapai 61% dari total penjualan, tahun 2010 menjadi 70%, dan 2011 menjadi 79%.
Ancaman (Threats) a. Harga pesaing lebih murah baik dari dalam dan luar negeri Harga yang ditawarkan oleh pesaing tentu bervariasi. Kebanyakan konsumen bila tidak terlalu fokus pada merk produk mereka lebih memilih pada tawaran harga yang lebih rendah. Ini merupakan ancaman bagi PT. Bintang langit Semesta ,karena pilihan beralih kepada kompetitor. Terutama pesaing dari China yang paling sering memberikan harga bersaing paling murah untuk menarik konsumen. Sehingga perusahaan mendapat masalah dalam penyesuaian harga yang ditangani dengan meyakinkan dan mengedukasi konsumen bahwa produk merk yang dproduksi dari AS lebih berkualitas. b. Fluktuasi mata uang rupiah ke dollar melemah Nilai tukar mata uang rupiah yang fluktuatif dan cenderung melemah terhadap dollar AS. PT. Bintang Langit Semesta melakukan pembelian
19 produk yang dilakukan dalam dollar AS. Dalam kondisi nilai tukar mata uang yang seperti ini yang cenderung melemah disebabkan defisit, maka apabila mengimpor produk dari Amerika dengan pembayaran menggunakan dollar AS akan menimbulkan beban pengeluaran yang lebih tinggi dan itu berarti akan mengurangi laba bagi perusahaan. c. Meningkatnya pendirian perusahaan kontraktor Masuknya pesaing baru dalam indsutri ini merupakan ancaman bagi perusahaan PT. Bintang langit Semesta. Proyek dan konsumen akan memiliki semakin banyak alternatif dan tawaran baru dari sisi harga dan produk ayng ditawarkan kompetitor baru. Sehingga ini bisa mengurangi peluang perusahaan untuk mendapatkan konsumen apabila disepelekan. d. Promosi dari perusahaan pesaing lebih intensif Promosi yang dilakukan oleh perusahaan kompetitor dilakukan lebih intens dibanding PT. Bintang Langit Semesta sendiri. Pesaing memiliki tim sales yang lebih banyak , mereka memiliki perencanaan pemasaran yang lebih matang dan terintegrasi dengan SDM masing-masing perusahaan. Media cetak juga menjadi pilihan promosi bagi beberapa pesaing, media sosial, dan partisipasi dalam beberapa even. e. Meningkatnya persaingan dengan pemain lama Perusahaan melakukan persaingan ketat dengan banyak pesaing dalam industri ini, namun ada beberapa pemain lama yang sudah memiliki pengaruh besar seperti PT. Draco Internasional dan PT. Masterdaya. Banyak yang mendapat tawaran proyek yang sama sehingga perusahaan perlu memikirkan strategi untuk menghadapi persaingan saat ini agar kedepannya bisa unggul dan memiliki daya saing kuat dibanding para pesaing yang lain
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian rating terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan. Berikut uraiannya :
Tabel 4.5 Hasil Rating Faktor Eksternal NO
Faktor Eksternal PT. Bintang Langit Semesta
Rating
O1
Pertumbuhan pembangunan gedung di Indonesia
4
O2
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia
3
O3
Isu politik tidak berpengaruh terhadap perusahaan
3
O4
Kerjasama dengan instansi pemerintahan
4
O5
Tingkat kepercayaan konsumen
4
T1
Harga pesaing dari dalam dan luar negeri
4
T2
Fluktuasi mata uang
2
T3
Pendirian perusahaan sejenis
3
T4
Promosi dari perusahaan pesaing lebih intensif
2
T5
Persaingan intensif dengan pemain lama
3
Sumber : Hasil Wawancara Keterangan : 4 = respon luar bisa 3 = respon diatas rata-rata 2 = respon rata-rata 1 = respon jelek
4.3.1.2.1 Hasil Matriks EFE Matriks EFE digunakan untuk menganalisis faktor eksternal perusahaan yaitu peluang dan ancaman utama yang ada dalam perusahaan. Lagkah kerja dalam matriks EFE yaitu: 1. Membuat daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek eksternal yang mencakup perihal peluang dan ancaman bagi perusahaan. 2. Untuk menentukan bobot pada tiap faktor, digunakan program Expert Choice serta metode Analytical Hierarcy Process. 3. Untuk menentukan rating pada tiap faktor, digunakan kuisioner yang disebarkan pada pihak PT. Bintang Langit Semesta. 4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating untuk mendapatkan skor semua faktor-faktor utama tersebut. 5. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total.
Berikut adalah gambar hasil pengolahan data dengan menggunakan software exper choice :
21
Gambar 4.9 Pembobotan EFE expert choice Responden 1
Gambar 4.10 Pembobotan EFE expert choice Responden 2
Gambar 4.11 Pembobotan EFE expert choice Responden 3
Gambar 4.12 Pembobotan EFE expert choice Responden 4
Gambar 4.13 Pembobotan EFE expert choice Responden 5
Gambar 4.14 Rata-rata pembobotan EFE Setelah melakukan perhitungan rata-rata bobot EFE yang terdapat pada expert choice, berikut merupakan hasil perhitungan matriks EFE yang berasal dari setiap rata-rata bobot dikalikan rata-rata rating :
Tabel 4.6 Matriks EFE No.
1.
Peluang
Pertumbuhan pembangunan gedung di Indonesia
2.
Meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi Indonesia 3.
Isu
politik
tidak
berpengaruh
terhadap perusahaan 4.
Terbukanya
kerjasama
dengan
instansi pemerintahan 5.
Peningkatan
permintaan
dari
konsumen konstruksi
Rata-rata
Rata-rata
Total Bobot x
Bobot
Rating
Rating
0,0276
4
0,1104
0,1244
3
0,3732
0,0422
3
0,1266
0,0422
4
0,1688
0,2132
4
0,8528
0,1312
4
0,5248
0,1488
2
0,2976
Ancaman 1.
Harga pesaing lebih murah baik dari dalam dan luar negeri
2.
Fluktuasi mata uang rupiah ke
23 dollar yang melemah 3.
Meningkatnya pendirian perusahaan kontraktor
4.
Promosi dari perusahaan pesaing lebih intensif
5.
Meningkatnya persaingan dengan pemain lama Total
0,0466
3
0,1398
0,1098
3
0,3294
0,1144
3
0,3432
1
3,266
Sumber : Pengolahan Data (2014)
Dari matriks EFE di atas, diketahui jumlah total nilai bobot faktor eksternal dari PT. Bintang Langit Semesta adalah sebesar 3,266. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal yang baik, karena nilai yang diperoleh merupakan di atas rata-rata, yaitu 2,50. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan bisa dengan baik memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancamanancaman yang menghadang perusahaan.
4.3.1.3 Competitive Profile Matrix (CPM) Matriks Profil Persaingan berfungsi untuk mengidentifikasi pesaing utama dari PT.Bintang Langit Semesta. Dalam hasil wawancara peneliti dengan pimpinan PT. Bintang Langit Semesta yang ditetapkan sebagai pesaing utama perusahaan adalah PT. Draco International dan PT. Masterdaya dimana kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang yang sama dengan PT. Bintang Langit Semesta. 4.3.1.3.1 Identifikasi Faktor Kunci Keberhasilan
Tabel 4.7 Faktor Kunci Keberhasilan No
Faktor Kunci Keberhasilan
1.
Kualitas pelayanan
2.
SDM yang terlatih
3.
Ketepatan waktu
4.
Peralatan dan perlengkapan
5.
Loyalitas pelanggan
6.
Harga yang ditawarkan
7.
Kualitas produk
8.
Layanan konsumen
9
Lokasi Perusahaan
Sumber : Hasil wawancara
4.3.1.3.2 Hasil Matriks CPM Matriks Profil Kompetitif
adalah pengidentifikasian pesaing utama
perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis dari perusahaan. Langkah-langkah dalam membentuk matriks CPM, yaitu: 1. Menentukan faktor sukses kritis dalam perusahaan tersebut. 2. Memberikan bobot pada setiap faktor, dengan skala mulai dari 1 (sam penting) hingga 9 (paling penting). Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan pada faktor diatas harus sama dengan 1,0. 3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada masing-masing perusahaan dimana: 1 = sangat lemah
3 = kuat
2 = lemah
4 = sangat kuat
4. Memberikan nilai yang dibobot untuk setiap variabel, yang didapat dari perkalian bobot dan peringkat. 5. Jumlahkan tiap nilai yang dibobot untuk setiap variabel pada setiap perusahaan. 6. Dari total nilai yang dibobot, akan diketahui posisi kekuatan persaingan perusahaan terhadap para pesaingnya.
Berikut adalah gambar hasil pengolahan data dengan menggunakan software expert choice :
Gambar 4.15 Pembobotan CPM expert choice Responden 1
25
Gambar 4.16 Pembobotan CPM expert choice Responden 2
Gambar 4.17 Pembobotan CPM expert choice Responden 3
Gambar 4.18 Pembobotan CPM expert choice Responden 4
Gambar 4.19 Pembobotan CPM expert choice Responden 5
Gambar 4.20 Rata-rata pembobotan CPM Setelah melakukan perhitungan rata-rata bobot CPM yang terdapat pada lampiran serta rata-rata rating CPM . Maka berikut merupakan hasil perhitungan matriks CPM yang berasal dari setiap rata-rata bobot dikalikan rata-rata rating pada setiap perusahaan : Tabel 4.8 Matriks Profil Kompetitif (CPM) Faktor-faktor keberhasilan peting
Bobot
Pering kat Kualitas pelayanan
0,1616
Skill
PT. Draco Internationa l
PT. Bintang Langit Semesta Nilai
Pering Nilai kat
PT. Masterdaya Peringkat Nilai
3
0,4848
4
0,6464
3
0,4848
3
0,30525
3
0,30525
2
0,2035
3
0,4236
4
0,5648
3
0,4236
4
0,5272
4
0,5272
3
0,3954
3
0,3438
3
0,3438
3
0,3438
dan
Teamwork karyawan
0,1017
Waktu pengerjaan dan pengiriman
0,1412
Loyalitas pelanggan Daya harga
0,1318 saing 0,1146
27 Kualitas produk
0,0974
Lokasi Perusahaan
0,0854
2
0,1948
3
0,2922
2
0,1948
4
0,3416
1
0,0854
4
0,3416
2
0,1492
4
0,2984
4
0,2984
3
0,2604
3
0,2604
2
0,1736
Kemudahan menjadi
mitra
kerja
0,0746
Kesehatan keuangan Jumlah
0,0868
3,030
1,00
3,323
2,859
Sumber : Pengolahan Data (2014) Dari tabel matriks CPM di atas, diketahui ada dua pesaing utama PT. Bintang Langit Semesta, yaitu PT.
Draco International dan PT.Masterdaya. Secara
keseluruhan, hasil nilai total dari PT. Bintang Langit Semesta adalah sebesar 3,030, PT. Draco International sebesar 3,323, dan PT. Masterdaya sebesar 2,859. Hal ini menunjukkan PT. Bintang Langit Semesta mampu bersaing dengan kedua pesaing utamanya tersebut. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja serta menciptakan strategi bisnis yang tepat untuk bisa memperoleh hasil yang lebih baik dalam persaingan tersebut di masa depan.
4.3.2
Tahap Pencocokan
4.3.2.1 Matriks Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) Matriks SWOT merupakan salah satu perangkat pembantu perusahaan untuk mengembangkan strategi. Tujuan dari tahap kedua ini adalah untuk menentukan strategi yang tepat bagi PT. Bintang Langit Semesta, yang didasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang telah ditentukan untuk mengatasi peluang dan ancaman yang ada di dalam industri. Tabel 4.9 Matriks SWOT Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
1) Harga produk yang
1) Website belum dikelola
ditawarkan murah
dengan maksimal
2) Jaminan pengiriman
2) Iklan dan promosi yang
dan pengerjaan
dilakukan PT. BLS
instalasi tepat waktu
kurang bervariatif
3) Memiliki mitra strategi 3) Penggunaan teknologi yang loyal 4) Merk produk yang
belum maksimal 4) SDM dalam
terkenal dan
perusahaan jumlah
berkualitas
belum ideal
5) Tim teknisi yang berpengalaman
5) Penurunan volume penjualan
6) Lokasi perusahaan yang strategis Peluang (O)
Strategi SO
Strategi WO
1) Pertumbuhan
1. Mempertahankan dan
1. Menambah sumber
pembangunan gedung
meningkatkan kualitas
daya untuk kebutuhan
di Indonesia
pelayanan yang
proyek
diberikan bagi
(W1,W4,O1,O2,O4)
pertumbuhan ekonomi
konsumen
Penetrasi Pasar
Indonesia
(S2,S3,O3,05)-
2. Melakukan riset pasar
Penetrasi Pasar
untuk mengetahui
2) Meningkatnya
3) Isu politik tidak berpengaruh terhadap perusahaan
2. Meningkatkan promosi
target pasar baru yang
dengan memberikan
akan di ekspansi
diskon kepada agen
(W2,W5,O1,O2)-
dengan instansi
dan kemitraan yang
Pengembangan Pasar
pemerintahan
sudah terjalin untuk
4) Terbukanya kerjasama
5) Peningkatan
pembelian dan
permintaan dari
pengerjaan proyek
konsumen konstruksi
skala besar (S1,S2,S3,,O1,04,05) Penetrasi Pasar
Ancaman (T)
Strategi ST
Strategi WT
1) Harga pesaing lebih
1. Memberikan harga
1. Memaksimalkan
murah baik dari dalam
yang kompetitif dan
pengelolaan situs web
dan luar negeri
meningkatkan kualitas
dalam membantu
layanan pengerjaan di
promosi perusahaan
lapangan yang lebih
agar perusahaan bisa
2) Fluktuasi mata uang rupiah ke dollar yang
29 melemah 3) Meningkatnya pendirian perusahaan kontraktor
baik.
dengan mudah dikenal
(S1,S2,S5,T1,T4)
oleh masyarakat luas
Penetrasi Pasar
diluar Jawa.
2. Membangun relasi
4) Promosi dari
dan kerjasama dengan
(W1,W2,T4)Penetrasi Pasar
perusahaan pesaing
perusahaan-
lebih intensif
perusahaan sejenis di
pasar dengan
luar kota Jakarta
mempromosikan
persaingan dengan
sehingga memperoleh
perusahaan dan
pemain lama
kendali lebih besar
produk dan jasa
atas pesaing.
perusahaan lewat
(S2,S4,S5,T3,T4,T5)
iklan-iklan yang bisa
Integrasi Horizontal
dilakukan lewat
5) Meningkatnya
2. Memperluas cakupan
brosur, spanduk, atau sosialmedia baik di kota Jakarta maupun di luar kota Jakarta, (W2,W3,T4) Pengembangan Pasar Sumber: Pengolahan data(2014) Jadi kesimpulannya, strategi-strategi alternatif yang dihasilkan melalui analisis matriks SWOT adalah, Pengembangan Pasar, Penetrasi Pasar, dan Integrasi Horizontal
4.3.2.2 Matriks Internal-Eksternal (IE) Matriks Internal-Eksternal (IE) memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan set, namun dalam hal ini matriks IE akan digunakan sebagai alat untuk memperoleh strategi alternatif. Cara kerja matriks IE didasarkan didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total nilai IFE pada sumbu X dan total nilai EFE pada sumbu Y. Berikut adalah tabel Internal-Eksternal yang diperoleh berdasarkan total nilai IFE dan EFE :
Gambar 4.21 Matriks IE Sumber : Pengolahan Data (2014) Dapat dilihat dari tabel matriks IE diatas, PT. Bintang Langit Semesta berada dalam sel II dengan total nilai IFE sebesar 2.6478 dan total nilai EFE sebesar 3.266. Dapat dikatakan bahwa perusahaan yang termasuk ke dalam sel ini harus dikelola dengan strategi tumbuh dan membangun (grow and build). Dimana dalam divisi ini, ada beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan, diantaranya: •
Strategi Intensif (Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, Pengembangan Produk).
•
Strategi Integratif (Integrasi ke Depan, Integrasi ke Belakang, Integrasi Horizontal)
4.3.2.3 Matriks Grand Strategy Grand Strategy adalah salah satu metode analisis dalam manajemen strategik yang didasarkan kepada dimensi posisi kompetitif (kuat dan lemah) dan pertumbuhan industri (cepat dan lambat) dimana setiap industri yang memiliki pertumbuhan tahunannya melebihi 5% dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat.
31
Gambar 4.22 Matriks Grand Strategy Sumber : Pengolahan Data (2014)
Pertumbuhan industri konstruksi di Indonesia sebesar 6,7% pada tahun 2011. Pada bidang jasa kontraktor mengalami pertumbuhan sebesar 15% dari tahun 2011 ke tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan pasar dan industri konstruksi di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan hasil analisis matriks profil kompetititf (CPM), maka diketahui bahwa PT. PT Bintang Langit Semesta memiliki daya saing yang kuat. Hasil dari matriks Grand Strategy ini menyatakan bahwa PT Bintang Langit Semesta menempati posisi di kuadran I, dimana perusahaan berada dalam posisi yang baik. Hal ini menandakan bahwa perusahaan dapat dimungkinkan melaksanakan strategi-strategi berikut, antara lain: Pengembangan Pasar, Penetrasi Pasar, Pengembangan Produk, Integrasi Ke Depan, Integrasi Ke Belakang, Integrasi Horizontal. 4.3.3 Tahap Keputusan 4.3.3.1 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Berdasarkan analisis melalui matriks SWOT, matriks IE, dan matriks Grand Strategy dapat diperoleh beberapa strategi alternatif seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.10 Strategi Alternatif Strategi Alternatif
Metode Pencocokan
Pengembangan Pasar
Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Grand Strategy
Penetrasi Pasar
Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Grand Strategy
Pengembangan Produk
Matriks IE, Matriks Grand Strategy
Integrasi ke Depan
Matriks IE, Matriks Grand Strategy
Integrasi ke Belakang
Matriks IE, Matriks Grand Strategy
Integrasi Horizontal
Matriks SWOT Matriks IE, Matriks Grand Strategy
Diversifikasi Terkait
Matriks Grand Strategy
Sumber : Pengolahan data (2014) Strategi alternatif yang sudah dihasilkan melalui tahap pencocokan akan dianalisis lebih lanjut berdasarkan dengan kondisi perusahaan dan industri untuk menilai apakah strategi alternatif tersebut sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan, dalam arti strategi tersebut merupakan strategi yang efektif untuk diterapkan perusahaan. Setelah melalui tahap pencocokan, maka diperoleh tujuh strategi alternatif yang dapat diterapkan perusahaan. Kemudian, dari ketujuh strategi di atas dipilih tiga strategi yang paling sering muncul dalam tahap pencocokan. Tiga alternatif tersebut adalah strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, dan integrasi horizontal. Ketiga strategi alternatif ini akan dievaluasi lebih lanjut melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) untuk menentukan mana strategi alternatif yang tepat untuk diterapkan perusahaan. Berikut adalah perbedaan antara penetrasi pasar Dalam menyusun Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif ini terdapat beberapa faktor yang tidak memiliki nilai daya tarik (AS) pada suatu strategi, akan tetapi terdapat nilai daya tarik (AS) pada strategi lain pada faktor yang sama. Hal itu di sebabkan karena faktor tersebut tidak memiliki hubungan atau pengaruh sama sekali dengan strategi yang dipilih, maka faktor tersebut tidak diberikan nilai daya tarik (AS). Sebaliknya, jika
faktor tersebut memiliiki hubungan atau pengaruh
maka faktor tersebut di berikan nilai daya tarik antara 1 sampai 4, yang menyatakan bahwa 1=tidak menarik, 2=agak menarik, 3=cukup menarik dan 4=sangat menarik.
33 Tabel 4.11 Tabel QSPM STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF Penetrasi Pasar
Faktor-Faktor Kunci
Pengembangan
Integrasi
Pasar
Horizontal
Bobot
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
3
3
0,3114
2
0,2076
3
0,3114
3
3
0,2994
3
0,2994
4
0,3992
3
3
0,2478
3
0,2478
3
0,2478
3
3
0,3138
3
0,3138
3
0,3138
4
4
0,262
3
0,1965
3
0,1965
3
3
0,282
2
0,188
1
0,094
3
3
0,3402
3
0,3402
2
0,2268
4
4
0,2688
3
0,2016
2
0,1344
3
3
0,2706
2
0,1804
3
0,2706
4
4
0
4
0,4032
4
0,4032
3
3
0,21
3
0,21
3
0,21
Kekuatan (Strength) Harga
produk
yang
ditawarkan Jaminan
pengiriman
dan
pengerjaaan
instalasi tepat waktu Loyalitas jalinan kemitraan Merk
produk
yang
terkenal dan berkualitas Tim teknisi handal dan berpengalaman Lokasi perusahaan yang strategis Kelemahan (Weaknesses) Website
yang
jarang
dikelola Iklan dan promosi yang dilakukan
kurang
variatif Penggunaan
teknologi
belum maksimal SDM dalam perusahaan belum ideal Penurunan penjualan Jumlah Peluang (Opportunities)
volume
1
Pertumbuhan pembangunan
gedung
4
4
0,1104
3
0,0828
4
0,1104
ekonomi
3
3
0,3732
2
0,2488
3
0,3732
3
3
0,1266
4
0,1688
3
0,1266
4
4
0,1688
4
0,1688
3
0,1266
3
3
0,6396
3
0,6396
4
0,8528
3
3
0,3936
3
0,3936
3
0,3936
3
3
0,4464
3
0,4464
-
0
3
3
0,1398
4
0,1864
3
0,1398
4
4
0,4392
3
0,3294
3
0,3294
3
3
0,3432
3
0,3432
3
0,3432
di Indonesia Meningkatnya pertumbuhan Indonesia Isu
politik
berpengaruh
tidak terhadap
perusahaan Kerjasama
dengan
instansi pemerintahan Tingkat
kepercayaan
konsumen Ancaman (Threats) Harga
pesaing
dari
dalam dan luar negeri Fluktuasi mata uang Pendirian
perusahaan
sejenis Promosi
dari
perusahaan
pesaing
lebih intensif Persaingan
intensif
dengan pemain lama
1
Jumlah Total nilai daya tarik
5,9868
5,7963
5,6033
Sumber: Pengolahan Data (2014) Dari hasil matriks QSPM diatas, dapat diketahui total nilai daya tarik dari masingmasing strategi alternatif, dimana : -
Strategi Penetrasi Pasar
= 5,9868
-
Strategi Pengembangan Pasar
= 5,7963
-
Strategi Pengembangan Produk = 5,6033
Total nilai strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan pasar yang hampir sama membuat kedua strategi ini bisa dikombinasikan untuk menjadi strategi yang
35 tepat bagi PT. Bintang langit Semesta, setelah penetrasi pasar dilakukan, dengan sumber daya yang ada perusahaan bisa melakukan pengembangan pasar secara bersamaan.
4.4 Analisis Matriks QSPM Dari Matriks Perencanaan Strategi (QSPM) pada PT. Bintang Langit Semesta sebelumnya terlihat bahwa strategi Penetrasi Pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar 5,9868. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik dua alternatif strategi lainnya yaitu Pengembangan Pasar 5,7963 dan Integrasi Horizontal 5,6033. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Penetrasi Pasar lebih menarik untuk diterapkan di bandingkan dengan strategi Pengembangan pasar dan Integrasi Horizontal. Jadi, dari tiga alternatif strategi yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Bintang langit Semesta dalam menghadapai persaingan adalah Penetrasi Pasar. Alternatif kedua adalah strategi pengembangan pasar, alternatif ketiga adalah strategi Integrasi Horizontal. Berikut adalah perbedaan strategi penetrasi pasar dan pengembangan pasar: Pengembangan Pasar
Penetrasi Pasar
Strategi pengembangan pasar melibatkan Strategi penetrasi pasar merupakan strategi perkenalan produk yang ada saat ini ke area untuk meningkatkan pangsa pasar yang telah geografi yang baru. Dalam strategi ini ada ke pasar yang telah ada saat ini dengan mengembangkan pasar baru bagi produk produk yang ada saat ini. Dalam strategi ini yang sekarang, diimplementasikan dengan diimplementasikan
dengan
cara
seperti
cara seperti menambah saluran ditribusi, memodifikasi produk, meningkatkan kualitas mengubah isi iklan atau promosi.
dan mempromosikan dengan cara baru.
4.4.1 Implikasi Hasil Penelitian Dari tahap akhir penyusunan strategi yang komperhensif, yaitu tahap keputusan dengan pengolahan data melalui matriks QSPM diketahui bahwa strategi Penetrasi Pasar merupakan strategi dengan daya tarik paling tinggi untuk diterapkan pada PT Bintang Langit Semesta.. Strategi Penetrasi Pasar merupakan sebuah strategi formulasi dalam menjaga dan meningkatkan penjualan produk/jasa yang telah ada ke pasar yang telah ada pula. Penetrasi pasar ini dapat di implementasikan dengan berbagai cara seperti
memodifikasi produk dan jasa, meningkatkan kualitas dan mempromosikannya dengan cara baru yang unik Dengan kondisi perusahaan saat ini strategi penetrasi pasar dapat diterapkan pada perusahaan dengan melakukan beberapa hal berikut: -
Menambah jumlah tenaga ahli yang dbutuhkan agar proyek yang dikerjakan tidak tersendat dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Baik program pelatihan dari perusahaan sendiri maupun program pelatihan produk yang biasanya dilakukan oleh pihak produsen.
-
Meningkatkan pelayanan konsumen dan respon permintaan dari pelanggan dan kemitraan. Hal ini dilakukan agar para calon konsumen tidak lari pada pesaing lain, baik pesaing lama maupun pesaing yang baru
-
Memaksimalkan kualitas pelayanan terutama untuk proyek luar kota dengan menyelesaikan proyek tepat waktu agar bisa mendapatkan referensi dari pelanggan sehingga bisa lebih dikenal dan mendapat pelanggan baru di luar Jakarta-Tangerang.
-
PT Bintang Langit Semesta
melakukan promosi intensif mengenai
produk yang dijual sebagai distributor maupun sebagai kontrakor agar para calon konsumen lebih yakin dan memilih PT Bintang Langit Semestasebagai kontraktor. Promosi bisa dilakukan melalui pengelolaan website yang lebih maksimal, majalah-majalah kontraktor agar bisa tepat sasaran -
Melakukan pendekatan dengan kemitraan pemerintahan saat ini dengan menawarkan produk dan harga yang khusus, seperti diskon dan penawaran kontrak jangka panjang untuk proyek skala besar.
37