BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Modifikasi Tech4U Alarm Car Seperti yang telah disebutkan, penelitian tentang alat sistem kendaraan bermotor
ini merupakan sebuah tindak lanjut dari pengembangan produk alat sistem kendaraan bermotor yang telah dilakukan oleh Mahasiswa jurusan Sistem Komputer. Pengembangan produk alat sistem kendaraan bermotor yang telah dilakukan oleh Mahasiswa jurusan Sistem Komputer ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan memodifikasi alat sistem kendaraan bermotor dengan menambahkan fiturfitur tertentu untuk menambah keandalan dari sistem kendaraan bermotor dan dengan merancang penempatan alat sistem kendaraan bermotor di kendaraan bermotor roda 4 bermerk Innova. 4.1.1
Spesifikasi dan Prosedur Kerja Tech4U Alarm Car Adapun spesifikasi dari Tech4U Alarm Car adalah sebagai berikut :
Sistem keamanan kendaraan bermotor menggunakan teknologi MMS terdiri dari 2 buah rangkaian yang dihubungkan pada sebuah ME (handphone siemens MC 60). Rangkain terdiri atas rangkaian utama dan rangkaian alarm.
58
Bagian Output dari rangkaian utama adalah serial konektor. Komunikasi secara serial antara ATMEL 89S52 dengan serial konektor dihubungkan dengan menggunakan IC MAX 232 Trigger untuk menghidupkan alarm sistem keamanan kendaraan bermotor disimulasikan dengan menggunakan sebuah push button. Alarm akan disimulasikan berupa suara dengan menggunakan sebuah buzzer dan lampu kelap kelip dengan menggunakan sebuah Led. Sistem keamanan kendaraan bermotor akan menggunakan sumber tegangan 9 – 12 volts secara DC dengan menggunakan sebuah adaptor. Sistem keamanan kendaraan bermotor hanya dibatasi pada Handphone bermerk Siemens Bentuk dan Ukuran PCB yang relatif besar Konsep penggunaan telepon selular ini bersifat kompatible, yakni dapat dipisahkan dengan bagian hardware produk dan digunakan seperti telepon selular biasa Delay untuk melaksanakan sistem alarm adalah 2 menit Bagian Hardware produk dan telepon selular dihubungkan dengan Kabel konektor Fitur GPS (Global Positioning System) pada alat disediakan oleh provider telepon selular
59
Telepon selular yang digunakan berfungsi sebagai bagian dari sistem keamanan yang digunakan untuk kamera pengambilan gambar pelaku dan memori penyimpan gambar bersifat kompatible Dari spesifikasi yang telah dibuat, diketahui prosedur kerja dari sistem keamanan kendaraan bermotor roda 4 Tech4U Alarm Car. Secara singkat cara kerja dari Tech4U alarm Car adalah sebagai berikut: Pertama, mobil dimasuki oleh orang lain atau terdapat interupsi berupa gangguan pada sensor yang terdapat dialarm. Kedua, sistem akan mengirimkan sebuah pesan SMS untuk meminta perintah dari client. Ketiga, ponsel didalam kendaraan melakukan pengambilan gambar bila ada miscall dari request client dan mengirimkan gambar pelaku dengan MMS serta membunyikan alarm dalam delay selama 2 menit dari saat pengiriman gambar atau bila tidak ada miscall maka sistem otomatis membunyikan alarm dalam delay selama 2 menit. Miscall adalah suatu kondisi dimana ponsel mendapat panggilan, tetapi panggilan tersebut sengaja tidak dijawab. Gambar Sistem Minimum keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car lengkap dengan Ponsel sebelum modifikasi dapat dilihat pada gambar 4.1. Dengan demikian, konsumen mendapatkan gambar si pelaku yang mencoba melakukan tindak kejahatan. Selain itu kita dapat mengetahui posisi mobil dengan bantuan GPS dari Provider.
60
Adapun langkah-langkah pengoperasian sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car sebagai berikut: 1. Mobil dimasuki oleh orang lain atau terdapat interupsi berupa gangguan pada sensor yang terdapat dialarm 2. Mikrokontroller akan mengirimkan sebuah sms kepada user untuk memberitahukan
adanya
gangguan
di
sistem
alarm.
Selanjutnya
mikrokontroller akan berada dalam mode “tunggu”. 3. User harus melakukan misscall ke ponsel yang akan mentrigger sistem untuk mengambil gambar tentang keadaan disekitar kendaraan. 4. Bila user memerintahkan sistem untuk mengambil gambar dari handphone, maka
handphone
akan
mengaktifkan
mode
pengambilan
gambar,
mengambil gambar dengan menggunakan kamera handphone dan mengirimkannya dengan menggunakan teknologi MMS. 5. Sistem ini akan mengaktifkan alarm dan membuat agar mesin tidak bisa dihidupkan bila terjadi gangguan pada sensor. Jadi baik user merequest untuk mengambil foto atau tidak, alarm tetap akan aktif dan kendaraan tidak akan bisa dihidupkan bila alarm belum direset oleh user. 6. Jika kendaraan berhasil dilarikan oleh pelaku kejahatan, terdapat fitur tambahan, yang secara otomatis terdapat pada produk karena menggunakan ponsel sebagai alat penyimpanan memori dan kamera, yakni mengetahui posisi kendaraan dengan fitur GPS (Global Positioning System) dari provider (Telkomsel dan Excelcom).
61
Berikut adalah tabel Bill Of Material dari sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car sebelum dilakukan modifikasi :
Tabel 4.1 Tabel Bill Of Material produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car sebelum modifikasi No.
Nama Komponen
Jumlah
1.
Adaptor Variable 3 – 12 volts
1
2.
IC Mikrokontroller ATMEL 89S52
1
3.
Kapasitor Kristal 11,059200 MHz
1
4.
Kapasitor 33pF
2
5.
Kapasitor 100nF
2
6.
Dioda 4001
4
7.
IC MAX 232
1
8.
Led Merah
3
9.
Kapasitor Tantalum 1uF
5
10.
IC regulator tegangan 7805
1
11.
Resistor 1KΩ
3
12.
Resistor 330Ω
3
13.
Kapasitor 100uF
2
14.
Kapasitor
2
15.
Switch SPPT 6x2
1
16.
DC Connector Male
1
17.
Spacer
8
18.
RJ45 Socket Female
1
62
19.
RJ45 Male connector
1
20.
UTP cable
1 meter
21.
Paralel connector
1
22.
Serial Female connector
1
23.
Serial Male connector
2
24.
Push Button
2
25.
Resistor 1Ω
5
Gambar 4.1 Sistem Minimum keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car lengkap dengan Ponsel sebelum modifikasi
63
4.1.2
Kelebihan dari Spesifikasi dan Prosedur Kerja Tech4U Alarm Car Kelebihan-kelebihan dari Tech4U Alarm Car antara lain adalah :
• Produk menggunakan remote untuk mengaktifkan sistem, sehingga sistem bisa diaktifkan dari jauh. • Produk
dapat
mengambil
gambar
dari
pelaku
kejahatan
dengan
menggunakan kamera ponsel. • Teknologi yang digunakan pada produk Tech4U Alarm Car merupakan teknologi yang terbilang mudah sekaligus murah untuk diproduksi (Low-End Technology). • Sistem Alarm pada mobil akan tetap aktif meskipun prosedur kerja sistem mengalami gangguan (misalnya meskipun pengiriman MMS mengalami keterlambatan). • Penggunaan ponsel sebagai alat penyimpanan memori dan kamera, secara otomatis menambah fitur pada produk Tech4U Alarm Car yakni mengetahui posisi kendaraan (jika dilarikan oleh pelaku kejahatan) melalui fitur GPS yang disediakan oleh provider (Telkomsel dan Excelcom)
4.1.3
Kelemahan dari Spesifikasi dan Prosedur Kerja Tech4U Alarm Car Setelah mengamati dan menganalisa alat sistem keamanan kendaraan
bermotor Tech4U Alarm Car, maka terlihat adanya kelemahan-kelemahan dari
64
spesifikasi dan prosedur kerja Tech4U Alarm Car. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan antara lain adalah sebagai berikut : • Spesifikasi produk mempunyai ukuran PCB yang besar, sehingga kelemahan produk adalah mudah terlihat oleh pencuri sebagai alat sistem keamanan kendaraan bermotor • Tidak terdapatnya fitur alat yang mampu mematikan mesin mobil jika mobil akan diambil oleh pencuri sehingga memungkinkan pencuri melarikan mobil (meskipun diketahui posisi mobil melalui fitur GPS dari Provider) • Kabel konektor yang diperlukan dalam alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car relatif sangat banyak, sehingga produk mudah terlihat oleh pencuri sebagai alat sistem keamanan kendaraan bermotor • Produk alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dibatasi hanya pada telepon selular bermerk Siemens sehingga menyulitkan konsumen untuk melakukan kebebasan dalam memilih produk telepon selular Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari produk Tech4U Alarm Car, maka modifikasi serta penambahan fitur-fitur tertentu perlu dilakukan. Penambahan fitur serta modifikasi pada Tech4U Alarm Car diharapkan membuat produk ini semakin handal dan dapat lebih mudah diterima oleh pasar serta memiliki daya saing dengan kompetitor yang lain. Penambahan fitur serta modifikasi produk tidak dilakukan berdasarkan kebutuhan pelanggan, akan
65
tetapi berdasarkan pengamatan serta wawancara dengan Praktisi ahli Sistem Komputer dan wawancara dengan teknisi ahli Astrido Motor.
4.1.4
Penambahan fitur dan modifikasi pada Tech4U Alarm Car Untuk mengatasi berbagai kelemahan-kelemahan yang terdapat pada
alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car, maka ditambahkan fitur-fitur serta melakukan modifikasi pada alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car. Penambahan fitur alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car antara lain adalah : • Produk alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car ditambahkan fitur mematikan mesin mobil. Fitur mematikan mesin mobil ini dihubungkan dengan sistem pengapian dimana jika dihubungkan dengan sistem starter, maka pencuri masih mampu melakukan pencurian dengan merusak sistem starter kendaraan bermotor, sedangkan jika dihubungkan ke sistem pengapian maka pencuri akan sangat sulit melakukan tindak kejahatan karena sulit melakukan perusakan pada sistem pengapian • Produk alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car tidak dibatasi pada satu merk telepon selular tetapi konsumen diberikan keleluasan untuk memilih merk (minimal dua merk) telepon selular sehingga produk alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car memiliki nilai fleksibilitas yang tinggi.
66
• Konsep telepon selular yang kompatible diberikan fitur perlindungan telepon selular dimana jika pencuri (atau bahkan pemilik mobil) mencabut telepon selular dari konektor hardware tanpa menekan tombol perlindungan maka secara otomatis alarm mobil akan menyala dan mesin mobil akan mati • Prosedur kerja sistem diubah. Jika sebelumnya fitur produk untuk mengambil gambar dilakukan atas perintah atau request dari client, maka prosedur kerja yang baru adalah pengambilan gambar pelaku dilakukan secara otomatis apabila terjadi interupsi pada alarm dan kemudian client memberikan
input
pada
mikrokontroller
berupa
instruksi
apakah
memutuskan untuk mematikan mesin mobil (alarm tetap berbunyi), mengunci pintu (central lock) atau mereset alarm sehingga sensor dalam keadaan aktif kembali (bunyi akan mati dan timer berhenti). Hal ini dilakukan bila alarm mungkin menyala karena kondisi lingkungan seperti getaran keras atau gangguan yang tidak membahayakan keadaan mobil.
Sedangkan modifikasi Produk alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car adalah sebagai berikut: • Ukuran dari PCB yang akan digunakan diperkecil hingga maksimal 25% guna mengurangi resiko pencuri mengetahui bahwa produk yang dipasang adalah alat sistem keamanan kendaraan bermotor.
67
• Kabel konektor yang diperlukan dalam alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car akan direduksi atau jika memungkinkan secara ekonomis akan diganti dengan kabel filamen (tergantung penempatan produknya) sehingga produk tidak mudah terlihat oleh pencuri atau pelaku kejahatan. Sebagai sebuah peralatan pengaman, Tech4U Alarm Car dapat mengirimkan data dan memberi respon apabila terjadi interupsi terhadap sistem keamanan mobil. Tech4U Alarm Car mengirimkan pesan disertai gambar kondisi interior mobil kepada pemilik via telepon genggam yang dihubungkan dengan Tech4U Alarm Car melalui jaringan GSM yang mendukung GPRS. Input-Process-Output (IPO) Tech4U Alarm Car dapat dilihat pada gambar 4.2. Interupsi terhadap sensor akan mengaktifkan alarm (bunyi) dan menjalankan timer. Pada saat bersamaan, kamera yang terintegrasi dengan ponsel standby dan timer dijalankan sampai batas waktu tertentu untuk memotret. Selain itu fungsi timer juga untuk mengantisipasi apabila perintah dari pemilik tidak dapat diproses dalam jangka waktu tertentu sehingga perintah akan diambil alih oleh Tech4U Alarm Car itu sendiri. Saat pemilik menerima foto, maka pemilik dapat memutuskan untuk mematikan mesin mobil (alarm tetap berbunyi), mengunci pintu (central lock) atau mereset alarm sehingga sensor dalam keadaan aktif kembali (bunyi akan mati dan timer berhenti). Hal
68
ini dilakukan bila alarm menyala mungkin karena kondisi lingkungan seperti getaran keras atau gangguan yang tidak membahayakan keadaan mobil.
Interupsi
Sensor
Alarm M enyala
Tim er
Pengam bilan Foto dan Kirim
Reset
M atikan M esin/ C entral Lock
Perintah
Perintah
Pem ilik
Gambar 4.2 I-P-O Tech4U Alarm Car
Adanya mikrokontroler di dalamnya, membuat produk ini memiliki kepintaran yang ditanamkan (artificial intellegent) sehingga dapat mengambil tindakan bila parameter dilanggar atau adanya input berupa perintah dari pemilik. Tindakan yang diambil adalah dengan mematikan mesin dan memberikan posisi kendaraan tersebut. Bila input tidak diterima dalam periode yang telah ditentukan, Tech4U Alarm Car akan bertindak dengan sendirinya.
69
Tipe Ponsel
penginstalan
Customer
Alarm Tech4U
Pemasangan
Customer
penginstalan No. Ponsel
Gambar 4.3 Proses Penginstalan Tech4U Alarm Car
Karena jenis ponsel dan nomor ponsel dari tiap pemilik akan berbeda tergantung pemilik mobil, Tech4U Alarm Car diproduksi dengan menggunakan prinsip mass customized product. Sebelum alat itu dipasangkan, maka informasi mengenai ponsel yang digunakan (yang akan dihubungkan ke alat) dan nomor ponsel baik penerima dan yang terpasang dengan alat akan dbutuhkan untuk menginstalnya ke dalam memory yang ada di dalam Tech4U Alarm Car, seperti pada gambar 4.3. Berikut adalah tabel Bill Of Material dan gambar produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car sesudah dilakukan modifikasi :
70
Tabel 4.2 Tabel Bill Of Material produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car sesudah modifikasi No
Nama Material
Jumlah Material
1
MicroController AT 89552
1
2
SIP Ion 5P
1
3
Push Button GD
3
4
Kapasitor Tantalum 1uF
5
5
R22 5W
1
6
Relay 7805
1
7
Kristal
1
8
Relay Stereo
4
9
RS 232 Converter
1
10
Resistor 1K
3
11
MKM 100n
2
12
Socket 40r
1
13
Rpack 1K
1
14
100n
2
15
DB/S male
1
16
ULN 2003 Driver
1
17
PCB 108, 69mm x 70.26mm
1
18
Box
1
71
Gambar 4.4 Sistem Minimum keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car sesudah modifikasi
Meskipun telah dilakukan modifikasi dan penambahan fitur pada alat, akan tetapi dapat diamati bahwa produk masih perlu dikaji lebih dalam untuk pengembangan produk Tech4U Alarm Car lebih lanjut.
72
4.2
Analisa desain interior kendaraan bermotor roda 4 bermerk Innova Desain interior yang dibahas pada subbab ini terbatas hanya pada desain interior
dashboard Innova. Desain interior pada dashboard mobil Innova agak lain dengan produk mobil Toyota Kijang sebelumnya. Bahkan motto dari penampilan interior yang baru serta mewah dari produk mobil Innova ini adalah [R]evolusioner in Comfort and Style. Kesan pertama yang tertangkap di dalam ruang interior produk mobil Innova adalah suasana mewah dan elegan. Perubahan besar memang terjadi bila dibandingkan dengan pendahulunya. Hal tersebut tak lain guna memenuhi tuntutan standarisasi internasional. Dominasi warna beige menyelimuti seluruh ruang, ditambah balutan bahan kulit pada jok. Mengamati disain dasbor, modelnya tampak mewah dan jika dicermati nyaris serupa pada kelas sedan menengah Toyota, seperti Altis dan Camry. Bentuk dasbor pun kini lebih simetris kanan kiri. Segala tombol terlihat sangat ergonomis dan mudah dijangkau pengemudi maupun penumpang depan. Instrumen panel dirancang untuk menampilkan imej produk mobil Innova sebagai kendaraan yang berkelas. Panel dasbor berlapis kayu [tipe V] dilengkapi dengan Multi Information Display atau MID [tipe V], yang dapat memberikan informasi seperti jam/waktu, temperatur udara luar, durasi pemakaian sejak mesin dihidupkan, real time fuel consumption, jarak tempuh dengan bahan bakar yang tersedia, rata-rata kecepatan dan pemakaian bahan bakar, dan petunjuk arah/kompas, dengan cepat dan mudah. Power outlet [tipe V] pada panel instrumen memberikan
73
kemudahan dalam menggunakan peralatan elektronis, seperti laptop dan telepon selular, sepanjang perjalanan. Intermittent wiper with time adjuster membantu meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat berkendara dalam kondisi hujan. Optitron meter dengan LED [tipe V] serta roda kemudi berlapis kulit [tipe V] menegaskan citra kemewahan produk mobil Innova. Automatic AC dengan panel kendali tipe tekan [push type] dan LCD/Liquid Crystal Display [tipe V], merupakan salah satu fitur keunggulan produk mobil Innova. Air register bagian depan dengan model fin type terlihat menyatu dengan keindahan desain interiornya. Integrated rear blower yang menyatu dengan headlining di baris kedua dan ketiga [tipe V dan G] tidak hanya memberi kenyamanan ekstra bagi seluruh penumpang, tetapi juga menambah kesan indah dari interior. Beberapa spesifikasi interior dasar dari produk mobil Innova dengan pembagian variannya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :
Tabel 4.3 Tabel Spesifikasi penampilan dasar produk mobil Innova Spesifikasi
Kijang (mm)
Kijang Inova (mm)
Panjang
4520
4555
+35
Lebar
1670
1770
+100
Tinggi
1785
1755
-30
Jarak sumbu roda
2650
2750
+100
Depan
1445
1510
+65
Belakang
1410
1510
+100
Panjang
2830
2880
+50
Lebar
1415
1490
+75
Tinggi
1235
1275
+40
Jarak pijak
Interior
74
Tabel 4.4 Tabel Spesifikasi interior produk mobil Innova Spesifikasi
E Standar
E
G
AC
Tidak ada
Manual, single
Manual, double blower
Sistem Audio
Tanpa radio, 2 speaker
AM/FM, Kaset, 4 speaker
AM/FM, Kaset, 6 speaker
Kursi/door trim Warna interior Warna dashboard
Fabric low
Fabric medium
V Otomatis, double blower AM/FM, Kaset 1 CD Player, MP3, 6 speaker Fabric Hi
Grey
Ivory Two toned color
Pada dasarnya arsitektur dari desain dashboard produk mobil Innova memiliki sifat arsitektur modular slot. Arsitektur ini memiliki 3 modul utama yakni : •
Modular Kiri (Left-Module) atau Modular Penyimpanan Pada bagian kiri dari dashboard, terlihat adanya dua buah box penyimpanan yang tidak hanya terdiri dari satu buah box penyimpanan, tetapi dua box penyimpanan. Box penyimpanan ini dibagi atas dua bagian yakni box atas yang dapat dibuka dengan arah keatas dan box bagian bawah yang dapat dibuka dengan arah kebawah. Modular kiri disebut juga modular penyimpanan karena fungsi utamanya yang menyediakan box-box penyimpanan. Meskipun terdapat slot untuk Air Conditioner, akan tetapi fungsi utama dari modul ini adalah untuk bagian penyimpanan barang. Gambar dari modular kiri (Left-Module) atau modular penyimpanan dapat dilihat pada gambar 4.5. Bagian dalam dari bagian dashboard ini telah terisi oleh mesin mobil dan fungsi pengaturan seluruh operasional mesin, sehingga bagian luar dari modular dijadikan tempat penyimpanan yang tidak memeiliki unsur gelombang elektronik.
75
Maka diketahui bahwa tidak terdapat ruang kosong untuk melakukan instalasi sistem keamanan kendaraan bermotor TECH4U Alarm Car.
Gambar 4.5 Modular Kiri atau Modular Penyimpanan Dashboard mobil Innova
•
Modular Tengah (Center-Module) atau Modular Kenyamanan Pada bagian tengah dari dashboard, terlihat adanya fitur-fitur dari kenyamanan antara lain adalah tempat untuk Radio Tape, CD Player, Pusat pengaturan Sistem audio canggih 2 DIN AM/FM Radio Cassette 1 CD Indash with MP3 [tipe V]. selain itu fitur kenyamanan yang lain adalah pusat pengaturan blower Air Conditioner serta fitur-fitur kenyamanan yang lain. Panel dashboard juga dliengkapi dengan aksen kayu yang menambah kesan nyaman dan mewah. Yang perlu diperhatikan, adalah terdapat pula kaca spion tengah yang tidak melekat pada bagian atas interior mobil, tetapi langsung melekat pada kaca depan mobil
76
(hal ini perlu diperhatikan guna melakukan perancangan penempatan instalasi sistem keamanan kendaraan bermotor TECH4U Alarm Car). Gambar modular tengah (Center-Module) atau modular kenyamanan dapat dilihat pada gambar 4.6 Pada bagian dalam dari modular tengah ini terdapat ruang kosong dibagian bawah (gambar 4.7). Ruang kosong ini seringkali digunakan untuk tempat instalasi CD Changer bagi sistem audio CD.
Gambar 4.6 Modular Tengah atau Modular Kenyamanan Dashboard mobil Innova
Gambar 4.7 Bagian dalam Modular Tengah atau Modular Kenyamanan
77
•
Modular Kanan (Right-Module) atau Modular Kokpit Pada bagian kanan dari dashboard, terlihat adanya fitur-fitur yang membantu pengendara melakukan fungsi pengendaraan mobil Innova. Terdapat Steer yang tebuat dari kulit serta dilengkapi dengan Power-Steering, . Panel dasbor berlapis kayu [tipe V] dilengkapi dengan Multi Information Display atau MID [tipe V], yang dapat memberikan informasi seperti jam/waktu, temperatur udara luar, durasi pemakaian sejak mesin dihidupkan, real time fuel consumption, jarak tempuh dengan bahan bakar yang tersedia, rata-rata kecepatan dan pemakaian bahan bakar, dan petunjuk arah/kompas, dengan cepat dan mudah. Optitron meter dengan LED [tipe V] serta roda kemudi berlapis kulit [tipe V] menegaskan citarasa kemewahan Kijang Innova. Automatic AC dengan panel kendali tipe tekan [push type] dan LCD/Liquid Crystal Display [tipe V], merupakan salah satu fitur yang terdapat pada modular ini. Gambar modular kanan (Right-Module) atau modular kokpit dapat dilihat pada gambar 4.8. Pada bagian belakang dari steer terdapat ruang kosong yang dapat digunakan untuk melakukan instalasi alat-alat elektronik dengan ukuran terbatas. Bagian dalam dari modular ini terdapat fungsi alarm, fungsi kontrol pengaturan mesin dan fungsi-fungsi penunjang yang lain.
78
Gambar 4.8 Modular Kanan atau Modular Kokpit Dashboard mobil Innova
4.3
Rancangan penempatan alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car Setelah mengamati dan menganalisa desain interior dari kendaraan bermotor
roda 4 bermerk Innova, maka pembangkitan konsep diarahkan pada penempatan alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car didalam interior kendaran bermotor roda 4 bermerk Innova. Perlu diketahui bahwa penempatan alat ini hanya terbatas pada penempatan telepon selular untuk mengambil gambar si pelaku. Sedangkan hardware dari alat dirancang untuk diletakkan pada modular kanan atau modular kokpit bagian belakang steer mobil pada dashboard mobil Innova dimana telah diketahui bahwa modul dashboard tersebut mempunyai ruang kosong untuk menempatkan alat elektronik tambahan (Gambar 4.9).
79
Gambar 4.9 kokpit bagian belakang steer mobil dashboard mobil Innova
Adapun pembangkitan konsep penempatan alat sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car , khusus untuk penempatan telepon selular adalah sebagai berikut
80
Konsep A: Alat diletakkan pada Dashboard mobil Innova Æ Bagian Tengah Tech4U Alarm Car (Penempatan)
Alat diletakkan tidak pada Dashboard mobil Innova
Konsep B: Alat diletakkan pada bagian kiri atas dari desain interior depan mobil Innova (Lihat gambar)
Konsep C: Alat diletakkan pada bagian tengah atas (dekat dengan kaca spion mobil) dari desain interior depan mobil Innova (Lihat Gambar) Konsep D: Alat diletakkan pada bagian kanan dari desain interior depan mobil Innova (Lihat Gambar)
Gambar 4.10 Pembangkitan Konsep
Gambar 4.11 Konsep A
81
Pada Konsep A (gambar 4.11), dapat dilihat bahwa : •
Alat diletakkan pada bagian dashboard mobil bagian tengah.
•
Diperlukan sebuah casing tambahan untuk menempelkan casing telepon selular ke bagian dashboard mobil.
•
Casing telepon selular akan dibuat seolah-olah seperti pengharum ruangan mobil atau kipas angin yang kecil
•
Kabel
yang
digunakan
akan
tereduksi,
bahkan
memungkinkan
untuk
“menyembunyikan” kabel dari penglihatan pelaku pencurian •
Gambar pelaku yang diambil tidak mencakup keseluruhan wajah, tetapi mempunyai kemampuan yang cukup untuk pengenalan dan identifikasi wajah
•
Keunggulan dari Konsep ini adalah reduksi kabel serta “penyembunyian” kabel yang maksimal
Gambar 4.12 Konsep B
82
Pada Konsep B (Gambar 4.12), dapat dilihat bahwa : •
Alat diletakkan pada bagian kiri atas dari desain interior depan mobil Innova (Lihat gambar)
•
Kabel tidak akan terlalu kelihatan dan memungkinkan untuk “menyembunyikan” kabel dari penglihatan pelaku pencurian
•
Casing telepon selular akan dibuat seolah-olah seperti pengharum ruangan mobil atau kipas angin yang kecil atau hiasan mobil
•
Gambar pelaku yang diambil tidak mencakup keseluruhan wajah, dan kurang mempunyai kemampuan yang cukup untuk pengenalan dan identifikasi wajah
•
Keunggulan dari konsep ini adalah letak yang jauh dari pengendara mengecilkan resiko pencuri sadar akan adanya alat sistem pengamanan kendaraan bermotor
Gambar 4.13 Konsep C
83
Pada Konsep C (Gambar 4.13), dapat dilihat bahwa : •
Alat diletakkan pada bagian tengah atas dari desain interior depan mobil Innova (Lihat gambar) tepat pada kaca spion tengah mobil
•
Kabel akan sangat terlihat oleh pelaku pencurian yang dikarenakan kaca spion mobil langsung bergantung pada kaca depan mobil sehingga sangat sulit memungkinkan untuk “menyembunyikan” kabel dari penglihatan pelaku pencurian
•
Proses “menyembunyikan” kabel dari penglihatan pelaku pencurian dilakukan dengan cara mengubah kabel biasa menjadi kabel filamen, meskipun tidak maksimal dalam “menyembunyikan” alat
•
Casing telepon selular akan dibuat seolah-olah seperti pengharum ruangan mobil atau hiasan mobil
•
Gambar pelaku yang diambil mencakup sebagian keseluruhan wajah, dan mempunyai kemampuan yang cukup untuk pengenalan dan identifikasi wajah
•
Keunggulan dari konsep ini adalah peletakkan pada kaca spion mobil yang memungkinkan pergerakan alat yang lebih fleksibel jika dibandingkan peletakkan ditempat lain.
•
Konsep ini akan digunakan sebagai dasar pada konsep scoring dan konsep screening
84
Gambar 4.14 Konsep D
Pada Konsep D (Gambar 4.14), dapat dilihat bahwa : •
Alat diletakkan pada bagian kanan atas dari desain interior depan mobil Innova (Lihat gambar)
•
Kabel tidak akan terlalu kelihatan dan memungkinkan untuk “menyembunyikan” kabel dari penglihatan pelaku pencurian
•
Casing telepon selular akan dibuat seolah-olah seperti pengharum ruangan mobil atau hiasan mobil
•
Gambar pelaku yang diambil mencakup keseluruhan wajah, dan mempunyai kemampuan yang baik untuk pengenalan dan identifikasi wajah
•
Keunggulan dari konsep ini adalah kombinasi keunggulan antara kemampuan penngambilan wajah yang sangat baik serta penyembunyian dan reduksi kabel.
85
Setelah diketahui konsep-konsep dari penempatan produk, maka dilakukan pemilihan konsep. Pemilihan konsep dilakukan dengan menggunakan teknik penyaringan konsep (concept screening) dan penilaian konsep (concept scoring) dengan kriteria seleksi yang tersedia. Yang menjadi kriteria seleksi dari penyaringan konsep (concept screening) dan penilaian konsep (concept scoring) adalah atribut produk yang meliputi: •
Biaya produksi
•
Ukuran/ dimensi
•
Kemampuan Reduksi Kabel
•
Fleksibiltas Alat
•
Ketahanan(durability)
•
Kemampuan pengambilan wajah pelaku dan identifikasi
•
Kemampuan mengurangi tingkat Awareness dari pelaku pencurian Kriteria-kriteria seleksi yang dipilih merupakan hasil diskusi dengan praktisi
kendaraan bermotor roda 4 serta praktisi pembuat hardware. Penyaringan konsep (Concept Screening) dilakukan dengan cara mengisi form berikut
86
Tabel 4.5 Tabel form Konsep Screening Konsep
Kriteria Seleksi A
B
C
D
Biaya Produksi Ukuran/ Dimensi Kemampuan Reduksi Kabel Kemampuan menyembunyikan Kabel Fleksibilitas Alat Ketahanan / Durability terhadap goncangan Pengambilan Wajah pelaku dan Identifikasi Pengurangan Awareness dari Pelaku Jumlah + Jumlah 0 Jumlah Nilai Akhir Peringkat Lanjutkan ?
Cara pengisian form di atas adalah sebagai berikut: 1. Memberi tanda: o
“ + ” untuk kriteria seleksi yang lebih baik dari reference (better than)
o
“ 0 ” untuk kriteria seleksi yang sama dengan reference (same as)
o
“ – “ untuk kriteria seleksi yang lebih buruk dari reference(worse than)
2. Jika konsep tersebut merupakan konsep referensi, maka semua kriteria diisi dengan “0”. 3. Menghitung banyaknya masing-masing tanda “ + ”, “ 0 “, “ – “ 4. Menghitung Nilai Bersih dengan mencari selisih antara banyaknya tanda “ + “ dengan tanda “ – “
87
5. Memberi peringkat pada masing-masing konsep 6. Memilih 2 konsep yang terbaik untuk dilanjutkan ke Concept Scoring
Maka pengisian dari form konsep (Concept Screening) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut : Tabel 4. 6 Tabel Konsep Screening Konsep
Kriteria Seleksi Biaya Produksi Ukuran/ Dimensi Kemampuan Reduksi Kabel Kemampuan menyembunyikan Kabel Fleksibilitas Alat Ketahanan / Durability terhadap goncangan Pengambilan Wajah pelaku dan Identifikasi Pengurangan Awareness dari Pelaku Jumlah + Jumlah 0 Jumlah Nilai Akhir Peringkat Lanjutkan ?
A
B
C
D
0 + + + 0 -
0 + + +
0 0 0 0 0 0 0 0
+ + + 0 0 + -
3 2 3 0 3 Ya
3 1 4 -1 3 Tidak
1 5 2 -1 3 Tidak
4 2 2 2 1 Ya
Sedangkan Penilaian Konsep (Concept Scoring) dilakukan dengan cara mengisi form berikut:
88
Tabel 4.7 Tabel form Konsep Scoring Konsep Kriteria Seleksi
A
Bobot
Rating
D Nilai
Rating
Nilai
Biaya Produksi Ukuran/ Dimensi Kemampuan Reduksi Kabel Kemampuan menyembunyikan Kabel Fleksibilitas Alat Ketahanan / Durability terhadap goncangan Pengambilan Wajah pelaku dan Identifikasi Pengurangan Awareness dari Pelaku Total Nilai Lanjutkan ?
Cara pengisian form di atas adalah sebagai berikut: 1. Mengisikan nama konsep yang terpilih pada kolom yang kosong di sebelah atas 2. Memberi bobot pada setiap kriteria seleksi yang ada (di mana jumlah total bobot-bobot tersebut pada masing-masing konsep adalah 100%). 3. Memberi angka (rating) “ 3 “ untuk setiap kriteria seleksi yang dapat dijadikan patokan (reference) pada salah satu konsep 4. Memberi angka (rating) untuk kriteria seleksi pada konsep yang lain yang masih kosong dengan ketentuan: •
“ 1 “ bila jauh lebih buruk dari reference
•
“ 2 “ bila lebih buruk dari reference
89
•
“ 3 “ bila sama dengan reference
•
“ 4 “ bila lebih baik dari reference
•
“ 5 “ bila jauh lebih baik dari reference
5. Menghitung Nilai Bobot dengan cara mengalikan Angka (rating) dengan Bobot Nilai 6. Menghitung Total Nilai dengan menjumlahkan semua Nilai Bobot 7. Memberi peringkat pada masing-masing konsep 8. Memilih konsep mana yang akan dilanjutkan untuk dikembangkan
Pengisian dari form konsep Scoring dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Tabel Konsep Scoring Konsep Kriteria Seleksi
Bobot
A Rating
Biaya Produksi Ukuran/ Dimensi Kemampuan Reduksi Kabel Kemampuan menyembunyikan Kabel Fleksibilitas Alat Ketahanan / Durability terhadap goncangan Pengambilan Wajah pelaku dan Identifikasi Pengurangan Awareness dari Pelaku Total Nilai Lanjutkan ?
15% 5% 15% 20% 10% 15% 10% 10%
3 3 5 5 3 3 3 3
D Nilai Rating Nilai 0.45 4 0.6 0.15 4 0.2 0.75 4 0.6 1 4 0.8 0.3 4 0.4 0.45 3 0.45 0.3 5 0.5 0.3 3 0.3
3.7
3.85
tidak
Ya
90
Maka dari hasil Konsep Screening dan Konsep Scoring, maka disimpulkan bahwa konsep yang akan dikembangkan adalah konsep D yakni konsep dimana Alat diletakkan pada bagian kanan dari desain interior depan mobil Innova (Lihat Gambar). Konsep yang terpilih inilah yang akan masuk dalam tahap selanjutnya untuk diuji apakah konsep tersebut diterima oleh responden yang akan menjadi sampel dalam pengujian konsep.
4.4
Analisa pendapat pengguna produk mobil Innova tentang Konsep sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car Untuk mengetahui pendapat pengguna produk mobil Innova tentang konsep
sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car, maka dilakukan pengujian konsep dengan membagikan kuesioner kepada responden (tidak melibatkan pihak perusahaan PT.Toyota Astra Motor). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karena populasi letaknya sangat tersebar secara geografis, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari semua unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut, maka pengambilan sampel dilakukan dengan metode gugus bertahap (dua atau lebih). Populasi keseluruhan produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car adalah pengguna kendaraan mobil Innova yang tinggal di seluruh Indonesia. Teknik pengambilan sample dapat dilihat pada gambar 4.15 berikut ini:
91
Sampel I (Pulau Jawa)
Populasi sampling I (seluruh penduduk Indonesia di beberapa pulau) Populasi sampling II (Seluruh Propinsi dalam Pulau Jawa)
Sampel II (Propinsi DKI Jakarta)
Sampel III (Kotamadya Jakarta Barat)
Sampel IV (Ciputra Mall) Sampel V (Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 di Mall Ciputra)
Sampel VI (Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 di Mall Ciputra pada 10.00 BBWI hingga 15.00BBWI)
Populasi sampling III (Seluruh Kotamadya dalam Propinsi DKI Jakarta) Populasi sampling IV (Seluruh Mall dalam Kotamadya Jakarta Barat) Populasi sampling V (Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada seluruh hari) Populasi sampling VI (Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 di Mall Ciputra pada waktu operasi Mall)
Gambar 4.15 Gambar Pengambilan Sampel
Keterangan: 1. Populasi sampling I, terdiri dari seluruh penduduk Indonesia yang ada di beberapa pulau. Dari pengambilan secara acak, diperoleh Pulau Jawa sebagai sampel I.
92
2. Kemudian Pulau Jawa dijadikan sebagai populasi sampling II, yang terdiri dari propinsi-propinsi. Dari pengambilan secara acak, diperoleh Propinsi DKI Jakarta sebagai sampel II. 3. Kemudian Propinsi DKI Jakarta tersebut dijadikan sebagai populasi sampling III, yang terdiri dari kotamadya-kotamadya. Dari pengambilan secara acak, diperoleh Kotamadya Jakarta Barat sebagai sampel III. 4. Kemudian Kotamadya Jakarta Barat tersebut dijadikan sebagai populasi sampling IV, yang di dalamnya terdiri dari Pusat perbelanjaan atau Mall. Dari pengambilan secara acak, diperoleh Ciputra Mall. 5. Kemudian Ciputra Mall tersebut dijadikan sebagai populasi sampling V, yang di dalamnya terdiri dari Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada seluruh hari. Dari pengambilan secara acak, diperoleh Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 di Mall Ciputra. 6. Kemudian Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 di Mall Ciputra tersebut dijadikan sebagai populasi sampling VI, yang di dalamnya terdiri dari Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 pada jam-jam tertentu. Dari pengambilan secara acak, diperoleh Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 pada pukul 10.00 BBWI hingga 15.00 BBWI yang terpilih sebagai sampel VII sejumlah yang didapat.
93
Karena tidak memungkinkan untuk diketahui seluruh populasi pada sampel VI tersebut (Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 pada pukul 10.00 BBWI hingga 15.00 BBWI), maka jumlah minimal yang diperlukan tidak dapat diketahui. Oleh sebab itu jumlah sampel yang didapat sesuai dengan jumlah responden yang Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 pada pukul 10.00 BBWI hingga 15.00 BBWI yang ditemui yakni sebanyak 67 responden. Kuesioner yang dibuat bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap konsep sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car yang ditawarkan. Kuesioner tersebut terdiri atas tiga pertanyaan, di mana pertanyaan nomor 1 dan 2 bertujuan untuk mengetahui konsep penempatan sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car manakah yang diharapkan oleh responden dan apakah responden memiliki kemungkinan untuk membeli konsep sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car jika konsep diproduksi. Pertanyaan kedua ini dibuat dengan menggunakan skala interval 5 tingkat dengan metode pembobotan skala likert. Sedangkan pertanyaan ketiga menanyakan mengenai perkiraan biaya yang akan dikeluarkan oleh responden untuk membeli produk tersebut. Pertanyaan ketiga ini bersifat terbuka dengan cara memberi tanda di mana mereka akan membayar produk yang ditawarkan sepanjang range harga yang diberikan. Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 4.
94
Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan membagikan kuesioner tersebut kepada 30 responden pertama. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keseragaman dan kenormalan data yang akan didapat dari pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Adapun teknik yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah teknik Chi Kuadrat. Hasil dari pengujian keseragaman dan kenormalan pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini (untuk tampilan data dan perhitungannya dapat dilihat pada lampiran )
Tabel 4.9 Tabel Hasil Pengujian Normalitas
Pertanyaan No.2
Keseragaman
Normalitas
Seragam
Normal
Setelah teruji bahwa data tersebut seragam dan normal, barulah kuesioner dibagikan kepada responden, yaitu diperoleh Seluruh Pengguna produk mobil Innova pada tanggal 28 desember 2005 hingga 3 januari 2006 pada pukul 10.00 BBWI hingga 15.00 BBWI yang didapat. Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel data yang terdapat di lampiran. Data-data ini kemudian dianalisis untuk memudahkan dalam membacanya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode distribusi frekuensi. Hasil dari analisis data untuk pertanyaan kuesioner nomor 1 dapat dilihat pada tabel 4.10, grafik 4.1 dan grafik 4.2 berikut:
95
Tabel 4.10 Tabel Distribusi Frekuensi Pertanyaan Nomor 1 Pertanyaan: Dari keempat konsep yang ditawarkan, manakah konsep mana yang anda pilih sebagai konsep yang terbaik? JAWABAN
JUMLAH
PROSENTASE
RESPONDEN
RESPONDEN
(%)
Konsep A
5
7.463
Konsep B
17
25.373
Konsep C
11
16.418
Konsep D
34
50.746
TOTAL
67
100
40 35 30 25 20 15 10 5 0
Jumlah responden
Konsep A
Konsep B
Konsep C
Konsep D
Gambar 4.16 Gambar histogram Distribusi Frekuensi Pertanyaan Nomor 1
96
7% 25%
52%
Konsep A Konsep B Konsep C Konsep D
16%
Gambar 4.17 Pie Chart Pertanyaan Nomor 1
Dari hasil kuesioner untuk pertanyaan nomor 1, maka terlihat sebanyak 7.463% responden memilih Konsep penempatan A, dimana produk diletakkan pada dashboard mobil bagian tengah. Sebanyak 25.373% responden memilih Konsep penempatan B, dimana produk diletakkan pada bagian kiri atas dari desain interior depan mobil. Sebanyak 16.418% responden memilih Konsep penempatan C, dimana produk diletakkan pada bagian tengah atas dari desain interior depan mobil, tepat pada kaca spion tengah mobil. Sebanyak 50.746% responden memilih Konsep penempatan D, dimana produk diletakkan pada bagian kanan atas dari desain interior depan mobil. Sebagian besar responden setuju untuk menempatkan produk
pada bagian
kanan atas dari desain interior depan mobil (50.746%). Hal ini juga sejalan dengan hasil konsep scoring dan konsep screening yang telah dilakukan sebelumnya, dimana
97
hasil dari konsep scoring dan konsep screening juga menunjukkan konsep penempatan yang dilanjutkan untuk dikembangkan/ diproduksi adalah konsep penempatan D (dimana produk diletakkan pada bagian kanan atas dari desain interior depan mobil). Beberapa alasan yang muncul untuk alternatif jawaban selain konsep D adalah sebagai berikut: •
Produk yang diletakkan dengan konsep penempatan D akan sangat mudah terlihat oleh pencuri.
•
Produk yang diletakkan dengan konsep penempatan D akan mengganggu penglihatan pengendara.
•
Produk yang diletakkan dengan konsep penempatan D akan mengganggu kinerja fitur-fitur mobil seperti LCD speedometer mobil karena adanya sinyal dari ponsel.
•
Produk yang diletakkan dengan konsep penempatan D akan mengganggu assesoris mobil yang lain. Beberapa alasan yang dikemukakan akan sangat berguna untuk usulan
perbaikan produk. Untuk pertanyaan nomor 2, terdapat 5 jawaban yang telah dikuantifikasikan dengan skala likert. Untuk jawaban “saya pasti membeli” diberikan nilai 5, untuk jawaban “saya mungkin membeli” diberikan nilai 4, untuk jawaban “saya mungkin membeli mungkin juga tidak” diberikan nilai 3, untuk jawaban “saya mungkin tidak
98
akan membeli” diberikan nilai 2, dan untuk jawaban “saya pasti tidak akan membeli” diberikan nilai 1. Hasil dari analisis data untuk pertanyaan kuesioner nomor 2 dapat dilihat pada tabel 4.11, grafik 4.3 dan grafik 4.4 berikut:
Tabel 4.11 Tabel Distribusi Frekuensi Pertanyaan Nomor 2 Pertanyaan: Seandainya konsep TECH4U Alarm Car akan diproduksi, apakah anda berminat untuk membeli? JAWABAN RESPONDEN
JUMLAH
PROSENTASE
RESPONDEN
(%)
“Saya pasti tidak membeli”
2
2.985
“Saya mungkin tidak membeli”
8
11.940
“Saya mungkin membeli dan mungkin juga tidak “
39
58.209
“Saya mungkin membeli”
11
16.418
“Saya pasti membeli”
7
10.448
TOTAL
67
100
99
JUMLAH RESPONDEN 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 pasti membeli
mungkin membeli mungkin juga
pasti tidak membeli
JUMLAH RESPONDEN
Gambar 4.18 Gambar Histogram Distribusi Frekuensi Pertanyaan Nomor 2
pasti tidak membeli 10%
3%
12%
mungkin tidak membeli
16% mungkin membeli mungkin juga tidak mungkin membeli 59%
pasti membeli
Gambar 4.19 Pie Chart Pertanyaan Nomor 2
100
Tabel distribusi frekuensi untuk tiap-tiap responden pemilih konsep dan kesetujuannya untuk memilih produk dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.12 Tabel Klarifikasi pemilih konsep A Pernyataan Keputusan
Jumlah
Prosentase
Membeli
Mahasiswa
(%)
“saya pasti tidak membeli”
0
“saya mungkin tidak membeli”
1
20
“saya mungkin membeli dan
2
40
“saya mungkin membeli”
2
40
“saya pasti membeli”
0
0
5
100
Konsep A mungkin juga tidak”
Total
101
Tabel 4.13 Tabel Klarifikasi pemilih konsep B Pernyataan Keputusan
Jumlah
Prosentase
Membeli
Mahasiswa
(%)
“saya pasti tidak membeli”
1
5.88
“saya mungkin tidak membeli”
3
17.65
“saya mungkin membeli dan
10
58.88
“saya mungkin membeli”
2
11.76
“saya pasti membeli”
1
5.88
19
100
Konsep B mungkin juga tidak”
Total
Tabel 4.14 Tabel Klarifikasi pemilih konsep C Pernyataan Keputusan
Jumlah
Prosentase
Membeli
Mahasiswa
(%)
“saya pasti tidak membeli”
1
9.09
“saya mungkin tidak membeli”
3
27.27
“saya mungkin membeli dan
6
54.55
“saya mungkin membeli”
0
0.00
“saya pasti membeli”
1
9.09
12
100
Konsep C mungkin juga tidak”
Total
102
Tabel 4.15 Tabel Klarifikasi pemilih konsep D Pernyataan Keputusan
Jumlah
Prosentase
Membeli
Mahasiswa
(%)
“saya pasti tidak membeli”
0
0.00
“saya mungkin tidak membeli”
1
2.94
“saya mungkin membeli dan
21
61.76
“saya mungkin membeli”
7
20.59
“saya pasti membeli”
5
14.71
34
100
Konsep D mungkin juga tidak”
Total
Dari tabel 4.12 sampai dengan tabel 4.15, prosentase terbesar terdapat pada alternatif jawaban “mungkin membeli dan mungkin juga tidak”. Dari hasil wawancara non-formal pada saat pembagian kuesioner, beberapa alasan yang menyebabkan mereka ragu-ragu dalam membeli produk (mungkin membeli dan mungkin juga tidak) antara lain karena: •
Belum melihat produknya atau bentuk aslinya
•
Belum merasa memerlukan produk sistem keamanan kendaraan bermotor
•
Keengganan membeli produk akibat adanya alat tambahan lain yang harus dibeli (ponsel)
103
•
Merasa cukup dengan produk sistem keamanan kendaraan bermotor yang sudah ada
•
Tidak tertarik dengan konsep produk Beberapa alasan yang dikemukakan akan sangat berguna untuk usulan
perbaikan produk. Dengan melihat hasil pengolahan data pada tabel-tabel di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa konsep yang ditawarkan diterima oleh responden. Kesimpulan ini didasarkan atas perbandingan responden yang merespon “pasti tidak membeli” dan “mungkin tidak membeli” dengan responden yang merespon “mungkin membeli mungkin juga tidak”, “mungkin membeli” dan “pasti membeli”. Perbandingan yang diperoleh adalah 1 : 3.570. Angka tersebut sangat signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa konsep yang ditawarkan diterima oleh responden. Pengolahan analisa data juga dapat dilihat dari rata-rata hasil kuesioner dengan melakukan pembobotan dibandingkan dengan nilai tengah dari pertanyaan kedua pembobotan kuesioner. Nilai tengah dari pertanyaan kedua pembobotan kuesioner adalah sebesar 3 poin. Hasil pembobotan kuesioner pada pertanyaan kedua dari responden dapat dilihat pada nilai tengah (mean) yang perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut:
104
Tabel 4.16 Tabel Perhitungan nilai tengah hasil pembobotan kuesioner Pilihan Jawaban
Jumlah
Pembobotan
responden
Jawaban
“saya pasti tidak membeli”
2
1
2
“saya
tidak
8
2
16
“saya mungkin membeli
39
3
117
“saya mungkin membeli”
11
4
44
“saya pasti membeli”
7
5
35
mungkin
Nilai Pembobotan
membeli”
dan mungkin juga tidak”
Total
214
Nilai Tengah (mean)
3.19
Nilai tengah hasil pembobotan kuesioner pada pertanyaan kedua adalah sebesar 3.19 poin. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan poin sebesar 0.19 atau optimisme yang cukup besar dari rata-rata kemungkinan produk terjual di pasar, yakni sebesar:
0.19 × 100% 3 = 6.333% =
Jadi terdapat perbedaan poin sebesar 6.333% dari rata-rata (mean) pembobotan pertanyaan.
105
Untuk meyakinkan bahwa memang nilai tengah dari pertanyaan kedua pembobotan kuesioner berada diatas nilai tengah (mean) dari pembobotan nilai kuesioner pada pertanyaan kedua, yang menunjukkan bahwa responden menunjukkan minat untuk membeli produk, maka dapat digunakan uji hipotesis. Uji hipotesis membuktikan apakah memang responden menunjukkan minat untuk membeli produk. Untuk itu kita perlu menguji hipotesis apakah memang terdapat hasil nilai pembobotan kuesioner yang mendukung bahwa responden menunjukkan minat untuk membeli produk (kesimpulan masalah dibuat menjadi H1) dengan nilai α = 5%. Karena nilai rata-rata maksimal yang bisa didapat dari kuesioner adalah 5 dan nilai minimal yang bisa didapat dari kuesioner adalah 1, maka batas marginal untuk menentukan adanya masalah keterbatasan lahan adalah 3, dimana nilai tengah diatas 3 menunjukkan adanya minat responden untuk membeli produk dan nilai tengah dibawah 3 menunjukkan tidak adanya minat responden untuk membeli produk. Maka data yang kita bisa dapat terlihat pada tabel 4.17 berikut:
106
Tabel 4.17 Tabel Perhitungan simpangan baku ( σ ) hasil pembobotan kuesioner Responden ke- Nilai pembobotan
( xi − x)
( xi − x) 2
1
1
-2.19
4.796
2
1
-2.19
4.796
3
2
-1.19
1.416
4
2
-1.19
1.416
5
2
-1.19
1.416
6
2
-1.19
1.416
7
2
-1.19
1.416
8
2
-1.19
1.416
9
2
-1.19
1.416
10
2
-1.19
1.416
11
3
-0.19
0.036
12
3
-0.19
0.036
13
3
-0.19
0.036
14
3
-0.19
0.036
15
3
-0.19
0.036
16
3
-0.19
0.036
17
3
-0.19
0.036
18
3
-0.19
0.036
19
3
-0.19
0.036
20
3
-0.19
0.036
21
3
-0.19
0.036
22
3
-0.19
0.036
107
Responden ke- Nilai pembobotan
( xi − x)
( xi − x) 2
23
3
-0.19
0.036
24
3
-0.19
0.036
25
3
-0.19
0.036
26
3
-0.19
0.036
27
3
-0.19
0.036
28
3
-0.19
0.036
29
3
-0.19
0.036
30
3
-0.19
0.036
31
3
-0.19
0.036
32
3
-0.19
0.036
33
3
-0.19
0.036
34
3
-0.19
0.036
35
3
-0.19
0.036
36
3
-0.19
0.036
37
3
-0.19
0.036
38
3
-0.19
0.036
39
3
-0.19
0.036
40
3
-0.19
0.036
41
3
-0.19
0.036
42
3
-0.19
0.036
43
3
-0.19
0.036
44
3
-0.19
0.036
45
3
-0.19
0.036
108
Responden ke- Nilai pembobotan
( xi − x)
( xi − x) 2
46
3
-0.19
0.036
47
3
-0.19
0.036
48
3
-0.19
0.036
49
3
-0.19
0.036
50
4
0.81
0.656
51
4
0.81
0.656
52
4
0.81
0.656
53
4
0.81
0.656
54
4
0.81
0.656
55
4
0.81
0.656
56
4
0.81
0.656
57
4
0.81
0.656
58
4
0.81
0.656
59
4
0.81
0.656
60
4
0.81
0.656
61
5
1.81
3.276
62
5
1.81
3.276
63
5
1.81
3.276
64
5
1.81
3.276
65
5
1.81
3.276
66
5
1.81
3.276
109
67
5
1.81
3.276
Total
52.479
Simpangan Baku
0.795
μ =3 σ = 0.795 n > 30 x = 3.19
maka dapat dibuat uji hipotesisnya 1. Ho : Nilai rata-rata dari hasil kuesioner sama dengan 3 atau rata-rata pendapat pengguna produk mobil Innova “mungkin membeli produk mungkin juga tidak”. Ho : μ = 3 2. Hi : Nilai rata-rata dari hasil kuesioner diatas nilai 3 atau rata-rata pendapat pengguna produk mobil Innova diatas pendapat “mungkin membeli produk mungkin juga tidak” (pendapat “Mungkin membeli” dan “Pasti membeli”). Hi : μ > 3 3. α = 0.05 4. Wilayah Kritik: z > 1.645 , dimana α = 0.05 5. Perhitungan: x − μo σ/ n 3.19 − 3 z= 0.795 / 67 z = 1.956 z=
masuk Wilayah kritik
110
6. Keputusan : Tolak Ho pada taraf nyata 0.05. Pada hakekatnya ini berarti bahwa nilai tengah sebenarnya dari penilaian minat responden untuk membeli produk memang lebih besar dari 3. Sehingga jika nilai tengahnya lebih besar dari 3 menunjukkan adanya minat responden untuk membeli produk yang ditawarkan melalui kuesioner.
Pertanyaan nomor 3 mengenai kisaran harga yang mereka pilih. Hasil pengolahan kuesioner untuk pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden bersedia membeli produk dengan harga berkisar Rp.250.000,- hingga Rp.287.500. Kisaran harga yang diperoleh ini dapat digunakan oleh perusahaan X (apabila konsep akan diproduksi) untuk memperkirakan besar volume produksi sesuai dengan target profit yang ditetapkan. Hasil analisa dan perhitungan dari jawaban pertanyaan nomor 3 pada kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut :
Tabel 4.18 Tabel Perhitungan rata-rata biaya produk untuk pertanyaan nomor 3 Pilihan Jawaban
Nilai Tengah
Jumlah
Nilai
responden
Rp.250.000 - Rp. 262.500
256250
14
Rp
3,587,500.00
Rp 262.500 - Rp. 275.000
268750
17
Rp
4,568,750.00
Rp.275.000 - Rp. 287.500
281250
14
Rp
3,937,500.00
111
Pilihan Jawaban
Nilai Tengah
Jumlah
Nilai
responden
Rp.287.500 - Rp. 300.000
293750
6
Rp
1,762,500.00
Rp.300.000 - Rp. 312.500
306250
8
Rp
2,450,000.00
Rp.312.500 - Rp. 325.000
318750
5
Rp
1,593,750.00
Rp.325.000 - Rp. 337.500
331250
3
Rp
993,750.00
Rp.337.500 - Rp. 350.000
343750
0
Rp
-
Total
Rp
18,893,750.00
Nilai Tengah (mean)
Rp
281,996.27
Hasil pengolahan kuesioner untuk pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden bersedia membeli produk dengan harga rata-rata (mean) Rp.281.996,27
4.5 Target penjualan sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car
Target penjualan dapat diketahui dengan 2 cara, yakni dengan Metode UlrichEppinger dan Metode BASS Model. Untuk menggunakan kedua metode tersebut, diperlukan data penjualan mobil Innova, sampai dengan penjualan bulan September 2005, di Indonesia, yakni sebesar 90.278 Unit mobil Innova (Sumber : Toyota Astrido).
112
4.5.1 Metode Ulrich-Eppinger
Dengan metode Ulrich-Eppinger, dapat diketahui target penjualan sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan menggunakan rumus: Q = N × A× P P = Cdefinitely × Fdefinitely + C probably + Fprobably dimana : Q = jumlah produk yang diharapkan terjual selama periode tertentu N = jumlah pelanggan potensial yang diharapkan melakukan pembelian selama periode tertentu A = proporsi pelanggan potensial atau market share produk dari pasar P = peluang produk akan dibeli jika tersedia dan pelanggan menyadari keberadaan produk Fdefinitely = proporsi responden dari survey yang memilih skala “pasti membeli” Fprobably = proporsi responden dari survey yang memilih skala “mungkin membeli” Cdefinitely dan Cprobably = konstanta kalibrasi yang biasanya ditetapkan berdasarkan data periode lalu (jika tidak ada data periode lalu maka Cdefinitely dan Cprobably biasanya bernilai 0.4 dan 0.2).
113
Maka, nilai-nilai dari persamaannya: N = 90.278 A = 26.85% ≅ 30% (asumsi market share produk dipasar) Fdefinitely = (7/67) = 0.1045 Fprobably = (11/67) = 0.1642 Cdefinitely = 0.4 Cprobably = 0.2
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
P = Cdefinitely × Fdefinitely + C probably + Fprobably P = (0.4 × 0.1045) + (0.2 × 0.1642) P = 0.0418 + 0.03284 P = 0.07464
Q = N × A× P Q = 90278 × 0.3 × 0.07464 Q = 2021.5Unit Maka dengan metode Ulrich-Eppinger, diketahui target penjualan sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car adalah sebesar 2021.5 Unit selama satu periode data (13 bulan) dengan asumsi market share dipasar sebesar 30%.
114
4.5.2 Metode BASS Model
Metode BASS Model yang digunakan pada laporan ini menggunakan program Microsoft Excel BASS Model, dimana hanya diperlukan input-input data yang dibutuhkan pada program Microsoft Excel BASS Model. Input-input yang dibutuhkan pada program Microsoft Excel BASS Model adalah sebagai berikut: •
N = jumlah pelanggan potensial yang diharapkan melakukan pembelian selama periode tertentu
•
Innovation Rate (p) = proporsi pembeli innovator (leader) berdasarkan data penjualan periode sebelumnya
•
Immitation Rate (q) = proporsi pembeli immitator (pengikut) berdasarkan data penjualan periode sebelumnya
•
Initial Price = Harga Jual produk pada awal masa penjualan (promosi)
•
Final Price = Harga jual produk pada akhir masa promosi Hasil dari BASS Model merupakan proyeksi penjualan produk per
kuaerter dengan asumsi market share dari produk 100% atau belum dianalisa adanya pesaing produk. Karena produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car tidak memiliki data penjualan periode sebelumnya, maka diambil beberapa produk yang memiliki karakter sejenis.
115
-
Produk Camcorder dengan nilai (p) = 0.044 dan (q) = 0.304 Æ dipilih produk ini karena memiliki kesamaan fungsi produk elektronik yakni mengambil gambar atau merekam.
Perhitungan jumlah target penjualan produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan nilai N = 90.278 Unit Initial Price = Rp.281.996,27 Final Price = Rp.281.996,27 Tabel input dan proyeksi BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder dapat dilihat pada tabel 4.19
116
Tabel 4.19 Tabel input dan proyeksi BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder BASS INPUTS
PROJECTIONS Cumulative Quarter
Market Size(000s)
0.044
(Parameter p)
Imitation Rate
0.304
(Parameter r)
Initial Price
Final Price
Sales
90,278
(At Start Price)
Innovation Rate
Sales
Rp281,996.27
Rp281,996.27
0
0.00
0.00
1
3972.23
3972.23
4
7106.37
22054.80
8
8702.42
56565.19
12
4124.82
80744.89
16
991.00
88338.22
20
190.04
89919.09
24
34.73
90212.90
28
6.29
90266.28
32
1.14
90275.94
36
0.21
90277.70
40
0.04
90278.02
117
Tabel 4.20 Tabel proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder Time
Quantity
Cum Quant.
0
0
0
1
3,972.2
3,972.2
2
4,951.9
8,924.1
3
6,024.3
14,948.4
4
7,106.4
22,054.8
5
8,068.5
30,123.3
6
8,748.7
38,872.0
7
8,990.7
47,862.8
8
8,702.4
56,565.2
9
7,904.9
64,470.1
10
6,738.3
71,208.4
11
5,411.7
76,620.1
12
4,124.8
80,744.9
13
3,011.5
83,756.4
14
2,126.3
85,882.7
15
1,464.5
87,347.2
16
991.0
88,338.2
17
662.4
89,000.6
18
439.1
89,439.7
19
289.4
89,729.1
20
190.0
89,919.1
21
124.5
90,043.6
22
81.4
90,125.0
118
Time
Quantity
Cum Quant.
23
53.2
90,178.2
24
34.7
90,212.9
25
22.7
90,235.6
26
14.8
90,250.3
27
9.6
90,260.0
28
6.3
90,266.3
29
4.1
90,270.4
30
2.7
90,273.1
31
1.7
90,274.8
32
1.1
90,275.9
33
0.7
90,276.7
34
0.5
90,277.2
35
0.3
90,277.5
36
0.2
90,277.7
37
0.1
90,277.8
38
0.1
90,277.9
39
0.1
90,278.0
40
0.0
90,278.0
Tabel 4.20 diatas adalah hasil perhitungan target penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder. Berikut adalah Grafik Proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder selama 40 kuarter dan 12 kuarter.
119
Sales in Thousands
PROJECTED SALES 10000 8000 6000 4000 2000 0 0
2
4
6
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Quarter
Grafik 4.1 Proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder selama 40 kuarter PROJECTED SALES
Sales in Thousands
10000 8000 6000 4000 2000 0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Quarter
Grafik 4.2 Proyeksi Penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder selama 12 kuarter
120
Berikut adalah Grafik Proyeksi penjualan kumulatif per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder selama 40 kuarter.
PROJECTED CUMULATIVE SALES
Sales in Thousands
100000 80000 60000 40000 20000 0 0
2
4
6
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Quarter
Grafik 4.3 Proyeksi penjualan kumulatif metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder selama 40 kuarter
-
Produk Cordless dengan nilai (p) = 0.004 dan (q) = 0.338 Æ dipilih produk ini karena memiliki kesamaan penggunaan produk elektronik yakni produk bersifat independen wireless. Perhitungan jumlah target penjualan produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan nilai N = 90.278 Unit
121
Initial Price = Rp.281.996,27 Final Price = Rp.281.996,27 Tabel input dan proyeksi BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Cordless dapat dilihat pada tabel 4.21
Tabel 4.21 Tabel input dan proyeksi BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Cordless BASS INPUTS
PROJECTIONS Cumulative Quarter
Market Size(000s)
0.004
(Parameter p)
Imitation Rate
0.338
(Parameter r)
Initial Price
Final Price
Sales
90,278
(At Start Price)
Innovation Rate
Sales
Rp281,996.27
Rp281,996.27
0
0.00
0.00
1
361.11
361.11
4
847.92
2330.07
8
2467.89
9298.63
12
5760.29
26966.41
16
7746.40
56476.42
20
4224.00
79777.67
24
1118.43
87999.88
28
226.42
89837.51
32
43.08
90194.93
36
8.10
90262.41
40
1.52
90275.08
122
Tabel 4.22 Tabel proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Cordless Time
Quantity
Cum Quant.
0
0
0
1
361.1
361.1
2
481.2
842.3
3
639.8
1,482.1
4
847.9
2,330.1
5
1,119.0
3,449.1
6
1,468.6
4,917.7
7
1,913.1
6,830.7
8
2,467.9
9,298.6
9
3,143.1
12,441.8
10
3,937.1
16,378.9
11
4,827.3
21,206.1
12
5,760.3
26,966.4
13
6,645.3
33,611.7
14
7,357.7
40,969.4
15
7,760.6
48,730.0
16
7,746.4
56,476.4
17
7,282.5
63,758.9
18
6,436.5
70,195.4
19
5,358.3
75,553.7
20
4,224.0
79,777.7
21
3,178.3
82,956.0
22
2,303.4
85,259.4
123
Time
Quantity
Cum Quant.
23
1,622.1
86,881.5
24
1,118.4
87,999.9
25
759.7
88,759.6
26
510.7
89,270.2
27
340.9
89,611.1
28
226.4
89,837.5
29
149.9
89,987.4
30
99.1
90,086.5
31
65.4
90,151.8
32
43.1
90,194.9
33
28.4
90,223.3
34
18.7
90,242.0
35
12.3
90,254.3
36
8.1
90,262.4
37
5.3
90,267.7
38
3.5
90,271.2
39
2.3
90,273.6
40
1.5
90,275.1
Tabel 4.22 diatas adalah hasil perhitungan target penjualan penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Cordless. Berikut adalah Grafik Proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Cordless selama 40 kuarter dan 12 kuarter
124
Sales in Thousands
PROJECTED SALES 10000 8000 6000 4000 2000 0 0
2
4
6
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Quarter
Grafik 4.4 Proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Cordless selama 40 kuarter
Sales in Thousands
PROJECTED SALES 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Quarter
Grafik 4.5 Proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Cordless selama 12 kuarter
125
Berikut adalah Grafik Proyeksi penjualan kumulatif per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Camcorder selama 40 kuarter.
PROJECTED CUMULATIVE SALES
Sales in Thousands
100000 80000 60000 40000 20000 0 0
2
4
6
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Quarter
Grafik 4.6 Proyeksi penjualan kumulatif metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Cordless selama 40 kuarter
-
Produk Telephone Answering Machine dengan nilai (p) = 0.025 dan (q) = 0.406 Æ dipilih produk ini karena memiliki kesamaan bentuk operasi dan atribut produk elektronik yakni produk bersifat tambahan pada barang elektronik yang lain dan beroperasi secara independen / otomasi.
126
Perhitungan jumlah target penjualan produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan nilai N = 90.278 Unit Initial Price = Rp.281.996,27 Final Price = Rp.281.996,27 Tabel input dan proyeksi BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Telephone Answering Machine dapat dilihat pada tabel 4.23
127
Tabel 4.23 Tabel input dan proyeksi BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Telephone Answering Machine BASS INPUTS
PROJECTIONS Cumulative Quarter
Market Size(000s)
0.025
(Parameter p)
Imitation Rate
0.406
(Parameter r)
Initial Price
Final Price
Sales
90,278
(At Start Price)
Innovation Rate
Sales
Rp281,996.27
Rp281,996.27
0
0.00
0.00
1
2256.95
2256.95
4
5475.82
14993.59
8
10303.26
50392.66
12
5129.79
81482.31
16
782.63
89209.01
20
86.07
90163.96
24
9.07
90266.02
28
0.95
90276.74
32
0.10
90277.87
36
0.01
90277.99
40
0.00
90278.00
128
Tabel 4.24 Tabel proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Telephone Answering Machine Time
Quantity
Cum Quant.
0
0
0
1
2,257.0
2,257.0
2
3,093.9
5,350.9
3
4,166.9
9,517.8
4
5,475.8
14,993.6
5
6,958.5
21,952.1
6
8,453.5
30,405.6
7
9,683.8
40,089.4
8
10,303.3
50,392.7
9
10,036.2
60,428.9
10
8,858.1
69,287.0
11
7,065.6
76,352.5
12
5,129.8
81,482.3
13
3,443.0
84,925.3
14
2,178.2
87,103.5
15
1,322.9
88,426.4
16
782.6
89,209.0
17
455.6
89,664.6
18
262.7
89,927.3
19
150.6
90,077.9
20
86.1
90,164.0
21
49.1
90,213.1
22
28.0
90,241.0
129
Time
Quantity
Cum Quant.
23
15.9
90,257.0
24
9.1
90,266.0
25
5.2
90,271.2
26
2.9
90,274.1
27
1.7
90,275.8
28
1.0
90,276.7
29
0.5
90,277.3
30
0.3
90,277.6
31
0.2
90,277.8
32
0.1
90,277.9
33
0.1
90,277.9
34
0.0
90,278.0
35
0.0
90,278.0
36
0.0
90,278.0
37
0.0
90,278.0
38
0.0
90,278.0
39
0.0
90,278.0
40
0.0
90,278.0
Tabel 4.24 diatas adalah hasil perhitungan target penjualan penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Telephone Answering Machine. Berikut adalah Grafik Proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car
130
dengan basis produk Telephone Answering Machine selama 40 kuarter dan 12 kuarter.
Sales in Thousands
PROJECTED SALES 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 0
2
4
6
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Quarter
Grafik 4.7 Proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Telephone Answering Machine selama 40 kuarter
131
Sales in Thousands
PROJECTED SALES 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Quarter
Grafik 4.8 Proyeksi penjualan per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Telephone Answering Machine selama 12 kuarter
Berikut adalah Grafik Proyeksi penjualan kumulatif per kuarter metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Telephone Answering Machine selama 40 kuarter .
132
Sales in Thousands
PROJECTED CUMULATIVE SALES 100000 80000 60000 40000 20000 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Quarter
Grafik 4.9 Proyeksi penjualan kumulatif metode BASS Model untuk produk sistem keamanan kendaraan bermotor Tech4U Alarm Car dengan basis produk Telephone Answering Machine selama 40 kuarter