BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain suatu ruang. Terkadang fasilitas yang dibutuhkan tidak menunjang aktifitas secara maksimal. Fasilitas yang dimiliki juga hanya berupa ruang kelas dengan furnitur dan interior yang standar. Interior dan furnitur sebenarnya juga mempunyai pengaruh pada psikologis murid yang sedang melakukan aktifitas didalamnya agar lebih semangat dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan minat belajar murid. Di tempat kursus banyak sekali kegiatan yang dilakukan didalamnya. Seperti kegiatan menonton DVD bersama, bermain games dan lainlain. Contohnya saja fasilitas yang dibutuhkan seperti mini theater untuk menonton DVD dan fasilitas untuk bermain games lebih dibuat menyenangkan. Fasilitas menunjukan hal yang penting dalam konsep perancangan. Sedangkan perbedaan tidak selalu menjadi masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, perbedaan membuat sesuatu hal menjadi unik dan menyenangkan. Sama halnya dengan bahasa Inggris yang merupakan bahasa universal yang menyatukan masyarakat dari golongan, negara, dan suku yang berbeda dan menyatu dalam satu bahasa yang sama. Sedangkan dalam dunia interior, style yang mencampur beberapa gaya desain dari beberapa periode waktu dan tempat yang berbeda disebut gaya eklektik. Eklektik yang dipakai dalam perancangan EF English First ini adalah penggabungan dari style modern dan rustic yang dipadukan dengan warna corporate dan warna-warna aksen sebagai pendukung. Berdasarkan alasan-alasan yang dipertimbangkan tersebut, konsep yang akan dibuat untuk proyek ini adalah “Differences Fusion”.
Gambar 4.1.1 Mood Board Eclectic
Perencanaan ini juga mengambil local content yang menjadi budaya Indonesia dari keanekaragaman yang dimilikinya. Penerapan local content yang dimaksud bukan mengambil dari salah satu daerah di Indonesia tetapi mengambil dan menerapkan dari beberapa material yang berasal dari Indonesia ke dalam interior. Contohnya saja menggunakan bahan kayu yang berasal dari Indonesia seperti kayu meranti, kamper, dan lain lain. Selain kayu, material yang dapat diterapkan adalah bahan fabric yang diproduksi oleh Indonesia seperti kain sofa dan lain-lainnya. Penggunaan material tidak terbatas hanya kayu dan bahan fabric tetapi bisa dari material-material lainnya yang mencerminkan kebudayaan Indonesia. Selain local content perencanaan ini juga menggunakan konsep green design. Perlu diketahui, green design sangat perlu diterapkan dalam perencanaan guna membantu mengurangi pemanasan global. Hal yang dapat dilakukan adalah mengurangi penebangan hutan yang biasanya diambil kayunya untuk dijadikan furnitur. Salah satu cara untuk
menghemat kayu adalah menggunakan limbah kayu yang dibuat menjadi suatu furnitur baru yang layak dipakai. Tidak hanya material yang dapat mengurangi pemanasan global tetapi juga pencahayaan di dalam interior, dengan cara menggunakan lampu hemat energi pada setiap area ruang.
Gambar 4.1.2 Limbah Kayu ( Foto : Bella , Februari 2013 )
4.2 Citra Ruang Citra ruang adalah suatu pencitraan ruang yang dihasilkan dari pemilihan warna, pencahayaan, pengolahan material, dan konsep interior yang diterapkan pada setiap ruangan. Citra ruang yang ingin ditampilkan pada pusat kursus bahasa Inggris ini adalah suasana yang berbeda dari pusat kursus lainnya, meningkatkan minat belajar murid serta menunjang semua aktifitas yang diperlukan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Citra ruang tersebut diterpakan pada setiap area kelas, social club, dan area penunjang lainnya. Lain halnya dengan area publik seperti area reception, waiting area dan cafe. Citra ruang yang diterapkan pada area publik tersebut adalah memberikan suasana yang terbuka dan mengundang sehingga murid tertarik untuk mencoba belajar di EF English First.
4.3 Konsep Material Lantai, Dinding, dan Ceiling
Material lantai, dinding, dan ceiling sangat berpengaruh pada konsep interior. Material yang akan digunakan adalah dominasi material berbahan kayu dan kaca.
4.3.1 Material Lantai Material lantai yang akan diterapkan pada pusat kursus bahasa Inggris ini sebagian besar menggunakan material karpet yang diaplikasikan pada area kelas, mini theater dan library. Karpet merupakan bahan peredam suara yang baik sehingga karpet sangat cocok digunakan di pusat kursus bahasa Inggris yang membutuhkan ketenangan dalam belajar dan tingkat kebisingannya yang rendah. Selain karpet, material lantai yang dapat digunakan adalah keramik homogenous, parket atau aplikasi material lainnya yang menunjang konsep. Material-material ini dapat diterapkan pada area public dan social club area. Perancangan interior EF English First ini menerapkan beberapa material lantai sebagai berikut: 1. Area Publik : Menggunakan parket atau keramik homogenous. 2. Area Semi Publik : Menggunakan karpet tile untuk dapat meredam suara. 3. Area Semi Privat : Menggunakan karpet tile untuk dapat meredam suara. 4. Area Privat : Menggunakan karpet tile untuk dapat meredam suara. 5. Area Servis : Menggunakan keramik 30 x 30 cm, untuk tangga menyesuaikan dengan area yang dekat dengan tangga. Untuk ruang kelas small stars menggunakan karpet tile dengan berbagai warna-warna cerah yang dikombinasikan dengan warna netral seperti warna kuning, orange, biru, hijau dan abuabu tua. Sedangkan untuk ruang kelas yang biasanya menggunakan karpet tile dengan tiga warna yang berbeda seperti warna hitam, abu-abu dan biru.
Gambar 4.3.1 Parquete (Sumber:Google)
Gambar 4.3.2 Homogenous Tile (Sumber:Google)
4.3.2 Material Dinding Material dinding yang digunakan pada pusat kursus bahasa Inggris ini sebagian besar menggunakan dinding gypsum yang diaplikasikan pada beberapa titik area. Pada area tertentu juga menggunakan material kaca sebagai partisi ruangan. Selain itu, material-material lainnya dapat digunakan sebagai penunjang estetika interior.
4.3.3 Material Ceiling Pada umumnya material ceiling menggunakan bahan gypsum. Gypsum sendiri terbagi menjadi gypsum akustik dan standar. Untuk perencanaan interior pusat kursus bahasa Inggris ini menggunakan gypsum akustik pada ruang kelas. Sedangkan untuk area selain ruang kelas dapat dikombinasikan dengan material lainnya seperti kayu coco mosaic.
4.4 Konsep Warna Warna merupakan salah satu hal terpenting dalam konsep perencanaan interior. Warna juga dapat mempengaruhi suasana dalam ruangan. Selain itu, warna memiliki pengaruh terhadap psikologis manusia yang sedang berada didalamnya. Setiap warna memiliki arti sendiri dan psikologis yang diberikan.
Pada saat survei, biru dijadikan warna corporate pada beberapa lembaga pendidikan bahasa Inggris. Selain warna biru, warna seperti hijau lime, kuning atau orange juga digunakan pada lembaga pendidikan ini karena warna-warna tersebut memberikan kesan semangat dalam belajar. Warna-warna tersebut menjadi warna aksen dalam perancangan interior pusat kursus bahasa Inggris ini. Selain warna aksen, terdapat juga warna netral yang digunakan seperti warna putih, abu-abu dan hitam. Warna dari material metal juga terlihat pada perencanaan ini khususnya pada hanging lamp. Disetiap kelas memiliki hanging lamp yang memiliki tiga warna seperti warna orange, kuning dan hijau untuk mendukung konsep yang diterapkan.
Gambar 4.4.1 Colour Wheel ( Sumber : Google )
4.5 Konsep Pencahayaan Pencahayaan juga sangat mempengaruhi suasana di dalam ruang. Selain mempengaruhi suasana, pencahayaan juga penting untuk kegiatan belajar mengajar. Berikut sistem pencahayaan di dalam setiap ruang :
4.5.1 Reception Untuk reception, pencahayaan alami masuk pada area tersebut karena kulit bangunan menggunakan material kaca. Selain pencahayaan alami, pencahayan buatan juga digunakan pada area reception. General lighting digunakan pada meja reception dan sekitar area tersebut. Lampu yang digunakan menggunakan lampu hemat energi karena salah satu konsep yang ingin diberikan adalah green design. Selain general lighting, accent lighting juga dapat digunakan sebagai estetika ruang interior.
Gambar 4.5.1 Reception ( Sumber : Google )
4.5.2 Kelas Kelas menggunakan general lighting sebagai penerangan utamanya. Perlu diketahui, untuk area kelas ini penerangan sangat diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar. Apabila diperlukan, task lighting dapat dijadikan alternatif tambahan. Lampu hemat energi juga digunakan pada area ini.
4.5.3 Social Club Area Sama halnya dengan kelas, social club area juga menggunakan general lighting sebagai penerangan utamanya. Accent lighting juga diterapkan pada dinding sekitar social club area sedangkan task lighting dapat dijadikan alternatif tambahan. Lampu hemat energi juga digunakan pada area ini.
4.5.4 Mini Theater Pencahayaan pada mini theater tidak sepenting penerangan pada area kelas, karena sepanjang pemutaran film, lampu akan dimatikan. Tetapi, general lighting juga sangat dibutuhkan pada saat sebelum dan setelah pemutaran film. Berbeda dengan ruang kelas yang menggunakan
lampu berwarna putih, pada area mini theater ini lebih cocok menggunakan lampu berwarna warm light. Accent lighting juga diterapkan pada dinding mini theater.
Gambar 4.5.3 Mini Theater ( Sumber : Google)
4.5.5 Library Penerangan utama library adalah general lighting. Namun, task lighting dan accent lighting dapat digunakan pada area ini, khususnya pada ruang baca. Lampu hemat energi digunakan pada area ini.
Gambar 4.5.4 Library ( Sumber : Google )
4.6 Konsep Penghawaan Penghawaan dibagi menjadi dua yaitu pengahawaan alami dan penghawaan buatan. Untuk pusat kursus bahasa Inggris ini, hampir keseluruhannya menggunakan pengahawaan buatan. Kesuluruhan area menggunakan AC Sentral dan untuk toilet menggunakan AC non mekanik yaitu exhaust untuk membuang udara kotor.
Gambar 4.6.2 Penghawaan Buatan ( Sumber : Google ) Gambar 4.6.1 Penghawaan Alami ( Sumber : Google )
4.7 Konsep Furnitur Konsep furnitur yang diterapkan pada EF English First adalah menggunakan model-model funitur yang simpel dan modern. Mengambil beberapa furnitur dari Charles Eames juga berdasarkan konsep yang sudah diterapkan. Selain itu, di dalam tempat kursus bahasa Inggris
ini, menghindarkan furnitur yang memiliki sudut yang tajam. Perbedaaan furnitur juga dilihat dari ukuran furnitur sesuai dengan umur peserta. Contohnya saja pada kelas small stars, ukuran furnitur lebih kecil dan disesuaikan dengan ukuran anak-anak dari umur 3-6 tahun. Lain halnya dengan kelas trailblazer sampai dengan kelas dewasa yang menggunakan ukuran furnitur standar.
Gambar 4.7.1 Charles Eames Furniture ( Sumber : Google )
4.8 Konsep Akustik Ruang Penekanan konsep akustik ruang ditekankan pada ruang mini theater karena spesifikasi dari mini theater memerlukan ruang kedap suara yang berbeda dibandingkan dengan ruang kelas yang tingkat kekedapannya rendah. Untuk konsep akustik ruang ini menggunakan material rockwool yang melapisi dinding-dinding mini theater agar suara keras pada pemutaran film tidak keluar ruang dan mengganggu aktifitas murid lainnya. Sedangkan untuk lantai mini theater sendiri menggunakan karpet jenis wall to wall untuk meredam suara.
4.9 Konsep Keamanan dan Signage Keamanan sangat penting sekali khususnya untuk bangunan public space untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Banyaknya orang-orang yang lalu lalang pada area public space membuat keamanan semakin dibutuhkan dan harus lebih ditingkatkan. Sistem keamanan pada EF English First ini menggunakan CCTV camera yang diletakan
pada setiap sudut ruangan publik. Selain itu, keamanan pada furniture juga diperlukan karena mengingat kursus bahasa Inggris ini tidak hanya untuk kalangan dewasa dan remaja tetapi juga untuk anak-anak umur 3-10 tahun, maka dari itu sudut-sudut tajam pada furniture perlu dihindari. Selain keamanan, signage juga sangat perlu di pusat kursus bahasa Inggris ini agar pengunjung dan pengguna tidak kebingungan mencari ruang yang dituju. Suspended signs, windows signs dan wall signs digunakan pada pintu-pintu di setiap ruangan dan pada area recepstionist.
Gambar 9.1 Signage ( Sumber : Google )
Gambar 9.2 CCTV Camera ( Sumber : Google )