BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning •
Zoning 1
Gambar 4.1. Zoning 1
Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public, sehingga tamu yang ingin menuju ke zona private harus melalui zona semi public. Selain itu zona private tidak memiliki akses langsung menuju zona service.
96
97
•
Zoning 2
Gambar 4.2. Zoning 2
Zoning 2 ini merupakan zoning terpilih karena zona private memiliki akses langsung menuju zona public. Sehingga tamu yang ingin mengunjungi zona private tidak harus berjalanan terlalu jauh. Tetapi zona private tidak memiliki akses langsung ke zona service. Bila ingin menuju ke zona service harus melalui zona semi public terlebih dahulu.
98
•
Zoning 3
Gambar 4.3. Zoning 3 Zona private terletak dekat dengan zona public sehingga tamu yang datang dan bertujuan ke zona private dapat langsung menuju kesana. Tetapi privacy untuk zona private terganggu karena dekat dengan koridor menuju ke ruang kelas lain. Selain itu zona private juga terletak jauh dari zona service.
99
4.1.2 Analisa Grouping •
Grouping 1
Gambar 4.4. Grouping 1
Grouping 1 merupakan grouping terpilih, karena ruang tata usaha memiliki akses yang dekat dengan lobby. Sehingga privacy serta kenyamanan ruang guru dan ruang kelas tidak terganggu. Selain itu ruang gym dan menari memiliki akses langsung menuju toilet.
100
•
G r o u p i n g
2
Gambar 4.5. Grouping 2 Ruang tunggu terletak dekat dengan ruang bermain, sehingga murid yang belum di jemput dapat menunggu di ruang bermain. Ruang gym dan mernari terletak dekat dengan toilet, sehingga ketika anak ingin berganti pakaian sebelum / sesudah berolahraga mendapatkan akses langsung menuju toilet. Tetapi, letak ruang tata usaha terdapat jauh dari lobby, sehingga orang tua murid yang ingin melakukan administrasi sekolah harus melalui ruang guru dan ruang kelas. Itu dapat menyebabkan privacy untuk ruang guru dan kenyamanan ruang kelas sedikit terganggu.
101
•
Grouping 3
Gambar 4.6. Grouping 3
Ruang tunggu terletak dekat dengan ruang bermain, sehingga privacy untuk ruang bermain sedikit terganggu. Untuk ruang tata usaha memiliki akses yang dekat dengan lobby. Sehingga Sehingga privacy serta kenyamanan ruang guru dan ruang kelas tidak terganggu.
4.2
Konsep Perancangan
102
Kelompok Bermain dan taman kanak – kanak merupakan sebuah pendidikan pra-sekolah yang diperuntukan anak – anak sekitar 3 – 6 thn. Pada usia itu anak mulai belajar dari apa yang mereka lihat dan dengarkan. Oleh karena itu perancangan sebuah kelas sangat berpengaruh terhadap kecerasan anak. Konsep pada perancangan kali ini adalah Summery Indomaly. Konsep ini mengajarkan anak untuk mengenal binatang yang ada di laut dan hutan Indonesia melalui gambar dan citra ruang. Selain itu mengajarkan anak tentang iklim yang ada di Indonesia. Dan menumbuhkan rasa sayang terhadap lingkungan dan alam sekitar. 4.2.1 Main map
Diagram 4.1. Main Map
4.3
Citra Ruang
103
Dalam perancangan Kelompok Bermain dan Taman Kanak – Kanak kali ini menerapkan pencitraan ruang yang imajinative, colourful, playful, fun dan cheerful. Pencitraan ruang ini disesuaikan dengan sifat anak pada umur tersebut. Pemakaian warna yang bervariasi akan membuat sebuah ruang menjadi colourful, playful dan fun. Penggunaan warna tersebut akan membantu anak dalam belajar mengenal warna. Dan anak dapat belajar bentuk melalui bentuk – bentuk yang digunakan pada ruang tersebut. Penggunaan gambar binatang dan tema pada ruang kelas dimaksutkan agar anak mengenal binatang yang berada di Indonesia. Citra ruang ini dapat dilihat dari penerapan keselurahan ruang, seperti furniture, penggunaan warna, element interior, pencahayaan dan pemilahan material.
Gambar 4.7. Image 1
Gambar 4.8. Image 2
104
Gambar 4.9. Image 3
Gambar 4.10. Image 4
• Konsep Wall Wall pada ruang tersebut dilapisi oleh cat dinding yang dilukis secara mural
dan
disesuaikan
dengan
keinginan. Hal tersebut dapat membantu anak
dalam
mengembangkan
daya
imajinasi mereka.
Gambar 4.11. Image 4 • Konsep Floor Karpet akan digunakan dibeberapa
area
sekolah ini. Karena
Gambar 4.12. Image 5
105
karpet bersifat menyerap debu dan kotaran, karpet hanya digunakan dibagian yang mudah dibersihkan saja. Selain itu, penggunaan parket dan vinyl akan digunakan di area kelas dan ruang bermain. Mengingat sifat anak – anak yang hyperaktif dan senang bermain, sehingga diperlukan material lantai yang aman dan nyaman untuk aman di area kelas dan ruang bermain. Selain penggunaan material parket dan vinyl, akan ditambah dengan karet sintetis sebagai lapisan atas. Gambar 4.13. penggunaan karet sintetis
Gambar 4.14. parket
Gambar 4.15. vinyl
• Furniture Penggunaan furniture yang bermodul dan dapat digabungkan sesuai kenginan, akan membantu meningkatkan daya kreatif dan imajinative anak. Penggunaan warna yang berwarna – warni pada setiap furniture akan membuat kesan colourful pada ruang kelas. Furniture yang tidak bersudut sangat aman untuk anak – anak.
106
Gambar 4.16. image furniture 1
Gambar 4.17. image furniture 2
Gambar 4.18. image furniture 3 • Konsep Ceiling
Gambar 4.19. image ceiling 1
107
Gambar 4.20. image ceiling 2 Wall dibentuk sesuai dengan benda – benda langit. Perancangan tersebut akan membantu anak dalam mengenal benda – benda langit. Selain itu membuat ruangan berkesan fun, playful dan imajinative.
4.4
Konsep Warna Penggunaan warna yang dapat membuat kesan ruang menjadi colourful,
cheersful dan fun. Warna juga dapat membantu merangsang daya pikir dan daya imajinative anak. Skema warna triad adalah komposisi warna primer, merah, kuning, biru serta warna jingga, hijau dan ungu yang memiliki jarak yang sama pada lingkaran warna. Dalam skema warna triad, setiap warna biasanya memiliki intensitas warna yang sama kuatnya. Tiga warna dari skema triad yang juga merupakan warna primer, yaitu merah, kuning dan biru biasanya digunakan untuk anak – anak. Tiga warna merupakan warna dasar yang biasa digunakan untuk mempermudah proses belajar mengenalkan warna pada anak. Warna mereh, kuning dan biru merupakan alat stimulus yang tepat untuk melatih indra pengeliatan anak. Selain itu penggunaan warna – warna yang lebih menggambarkan alam akan membantu anak lebih berimajinasi dan membantu mengenal alam. Warna – warna itu seperti, biru, hijau dan coklat. Warna – warna yang digunakan adalah: •
Merah
:
menggairahkan
rasa
ingin
tahu
dan
merangsang daya pikir anak. Tetapi, warna merah tidak baik untuk warna sebuah ruangan. Sebaiknya warna merah digunakan untuk aksen dari sebuah ruang.
108
•
Kuning
:
mampu
mendorong
daya
kreativitas,
kecerdasan, dan perasaan bahagia. Warna kuning juga dapat mestimulasi pergerakan otot anak dan menimbulkan perasaan hangat. •
Hijau
: kesuburan, kesegaran dan pertumbuhan.
Aksen warna ruangan tersebut mampu menyegarkan dan dikenal mampu memperkuat rasa percaya diri serta menunjukkan harapan dan juga mencerahkan suasana hati. •
Biru : warna biru dapat merangsang pikiran yang jernih dan ringan. Selain itu warna biru juga dapat menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.
•
Coklat
: Coklat adalah warna bumi (tanah) yang
melambangkan rasa aman, bijaksana dan dewasa. Lihat saja polisi yang menggunakan warna coklat sebagai seragam. Warna coklat dapat membuat jiwa anda terasa aman dan nyaman. 4.5
Konsep Pencahayaan Pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan alami dan buatan.
Pencayahaan alami melalui sinar matahari. Sinar matahari sangatlah baik untuk pertumbuhan anak. Pencahayaan buatan melalui penggunaan lampu fluorecent untuk ruang kelas dan general lighting untuk lobby. Penggunaan lampu LED juga sangat membantu penerangan, lampu LED merupakan salah satu jenis lampu yang hemat energy. Lampu LED membutuhkan daya yang kecil hingga 60%, respon kerja yang sangat baik, tidak mengandung merkuri atau zat berbahaya lain dan keterangan lampu LED jauh lebih terang dibanding dengan lampu lainnya. 4.6
Konsep Penghawaan Penghawaan yang digunakan adalah penghawaan alami melalui jendela dan
ventilasi, serta penghawaan buatan dengan penggunaan Air Conditioner (AC). AC berfungsi untuk menurunkan suhu udara di sekitar ruangan. Suhu udara yang dibutuhkan oleh anak – anak atau orang dewasa berkisar 22 – 24°C. 4.7
Konsep Akustik Ruang
109
Sebagai sistem pengandalian kebisingan suatu ruang tergantung pada pemilihan suatu material yang ada di ruang tersebut. Gypsum merupakan salah satu material yang memiliki daya serap suara yang baik, selain itu gypsum merupakan material yang ringan dan tahan api.
Selain itu karpet juga dapat membantu
menyerap suara melalui floor. Selain itu penggunaan glasswol pada lapisan dinding partisi dapat membantu meredam suara.
4.8
Konsep Keamanan dan Signage Furniture yang memiliki sudut lancip dapat melukai anak – anak. Oleh karena
itu penggunaan furniture yang tidak memiliki sudut lancip merupakan salah satu factor keamanan di dalam kelas. Penggunaan material lantai yang tidak licin juga salah satu pilihan sebagai keamanan. Selain itu peletakan smoke detector dan springkler di dalam ruang sangat membantu ketika terjadi kebakaran. Peletakan hydran di koridor juga dapat mencegah terjadinya kebakaran dini. Pemberian signed yang unik di depan kelas dapat membantu anak dan orang tua agar mudah mencari dimana kelas mereka. Pemberian signage di depan toilet juga sangat disarankan agar anak belajar tentang privasi diri. 4.9
Green Design Green design adalah usaha untuk memperhatikan seluruh aspek desain mulai
dari perancangan, eksekusi, pemilihan material, pencetakan, dan pendaurulangan setelah suatu produk dipakai. Semuanya dilakukan untuk mengurangi efek pembuatan produk terhadap lingkungan. Tiga hal yang terdapat di dalam green design, yaitu: •
Reduce adalah mengurangi pemakaian sesuatu yang bisa menyebabkan limbah baru (pencegahan atau memperkecil dampak terhadap lingkungan)
•
Reuse adalah penggunaan kembali limbah dengan tujuan yang sama tanpa melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal
110
•
Recycle adalah mendaur ulang komponen-komponen yang bermanfaat melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal yang menghasilkan produk yang sama ataupun produk yang berbeda. Dalam perancang interior Kelompok Bermain dan Taman Kanak – Kanak
material yang ramah lingkungan dan tidak beracun merupakan aspek terpenting. Hal tersebut dikarenakan anak – anak sangat rentan daya tahan tubuhnya dibanding dengan orang dewasa pada umumnya. Material green design yang digunakan dalam perancangan kali ini adalah: •
Lampu LED LED didefinisikan sebagai salah satu semikonduktor yang mengubah energi
listrik
menjadi
cahaya.
LED
merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga unggul dalam hal ketahanan (durability). LED banyak
digunakan
dalam
perangkat
elektronik karena ukurannya yang mini dan praktis, serta konsumsi dayanya yang relatif rendah. Usia yang sangat panjang, lebih dari 30 ribu jam, menambah keunggulannya.
Sayangnya,
suhu
Gambar 4.21. lampu LED
lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED itu sendiri. Selain itu, harga per lumen (satuan cahaya) yang lebih tinggi membuat masyarakat memilih cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon. Selain itu, lampu pijar dan neon tidak berguna lagi setelah bohlamnya pecah, namun tidak demikian dengan lampu LED. Lampu ini merupakan jenis solid-state lighting (SSL), artinya lampu yang menggunakan kumpulan LED, benda padat, sebagai sumber pencahayaannya sehingga dia tidak mudah rusak bila terjatuh atau bohlamnya pecah. Kumpulan LED diletakkan dengan jarak yang rapat untuk memperterang
111
cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30 ribu jam, bahkan mencapai 100 ribu jam.
•
Bambu Bambu merupakan tumbuhan yang paling cepat tumbuh kembali. Bambu sering digunakan sebagai pengganti material kayu lain yang membutuhkan waktu lama untuk siap panen. Bambu juga dapat digunakan sebagai pengganti parket kayu, element decorative pada wall dan ceiling.
Gambar 4.22. bambu
•
Kaca dan Jendela Penggunaan jendela disetiap ruangan dapat membantu menghemat penggunaan AC dan listrik. Selain itu, sirkulasi udara yang baik sangat membantu anak dalam perkembangannya. Selain itu penggunaan kaca dapat membantu menghemat penggunaan lapmpu pada ruangan. Penerangan alami akan masuk kedalam ruangan melalui jendela kaca, sehingga dapat menghemat energy listrik.
•
Vinyl Vinyl merupakan salah satu alternative pelapis lantai yang memiliki banyak kelebihan. Kelebihan itu antara lain adalah tahan terhadap kelebaban, sangat kuat dan merupakan bahan plastic yang mudah di daur ulang dan
112
tahan lama, harga terjangkau, ramah lingkungan, membantu pelestarian sumber daya lingkungan dan melepaskan emisi yang rendah terhadap lingkungan. •
Karpet Karpet adalah adalah tekstil penutup lantai, terdiri dari lapisan atas yang berbulu dan melekat pada alasnya. Karpet umumnya terbuat dari wol atau serat buatan manusia seperti polypropylene, dan biasanya terdiri dari lilitan-lilitan jumbai yang seringkali dipanaskan untuk mempertahankan struktur mereka. Jenis material pembuat karpet secara umum ada 5 jenis, yaitu wol, sutera, polpropeline, nilon, dan kulit binatang. Karpet jenis wol menjanjikan material yang kuat, warna-warna yang cerah, dan ketahanan warna yang tinggi. Karpet jenis sutera merupakan yang termahal. Karpet sutera memberikan kelebihan-kelebihan dari segi bahannya, yaitu kehalusan dan kekuatan warna yang tidak bisa didapat dari bahan-bahan lainnya.