BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Company Profile PT Asuransi Wahana Tata merupakan perusahaan asuransi umum terpercaya di Indonesia yang senantiasa membangun dan menciptakan keharmonisan dengan memberikan pelayanan jaminan keamanan dan kepastian perlindungan. Hal ini sesuai dengan asas Wahana Tata yang mengibaratkan perusahaannya seperti tata surya yang perputarannya selalu serasi dan selaras berputar teratur penuh kepastian pada orbitnya dan pada akhirnya menciptakan sesuatu yang harmoni. Berawal pada tahun 1974 terjadi pengambilalihan maskapai asuransi Madiong yang telah berdiri pada tahun 1914, kemudian pada tahun 1975 namanya berubah menjadi Asuransi Wahana Tata. Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun Asuransi Wahana Tata telah mampu menjaring banyak nasabah sehingga kini telah memiliki modal setoran mencapai 100 milyar dan memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Ketika terjadi badai krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1997. Wahana Tata berhasil membuktikan kehandalan sistem manajemennya bahkan berhasil mempertahankan pertumbuhan perusahaan dan juga mampu meningkatkan kepercayaan pasar yang lebih luas lagi. Keberhasilan ini tidak akan terwujud tanpa adanya keharmonisan dalam Wahana Tata sendiri, para pemegang saham, seluruh karyawan, komisaris, direksi, mitra kerja dan para nasabahnya. Dalam menghadapi millennium ketiga ini, Asuransi Wahana Tata berniat untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan, memberikan jasa asuransi yang bermanfaat terbaik bagi nasabah. Manajemen Asuransi Wahana Tata sendiri memiliki komitmen yang
57
58
kuat untuk memberikan pelayanan yang berkelanjutan dan terbaik. Untuk menunjang semua hal tersebut, Wahana Tata melakukan berbagai usaha di antaranya : A. Wahana Tata sangat mengutamakan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya, sehingga perlu untuk ditingkatkan kualitasnya dengan serangkaian program SDM Sumber Daya Manusia (SDM) sangat diperlukan dalam pembangunan sebuah perusahaan lebih lanjut, dikarenakan dengan adanya SDM yang berkualitas dan terjamin akan menghasilkan hal yang positif bagi perusahaan. Oleh karena itu maka SDM sangat perlu untuk ditingkatkan kualitasnya B. Peningkatan pasar melalui pengembang jaringan cabang Dengan adanya dibukanya banyak cabang asuransi dapat mempermudah para konsumen untuk mengunjungi cabang-cabang tersebut, sehingga pasar dapat meningkat dengan adanya hal tersebut. C. Peningkatan pengelolaan manajemen yang lebih baik lagi Manajemen yang dikelola dengan baik di sebuah perusahaan dapat mempermudah kinerja para karyawan untuk mengarahkan ke arah mana perusahaan akan dijalankan. D. Pengembangan sistem teknologi informasi Seiring dengan berjalannya waktu, Asuransi Wahana Tata makin dipercayai oleh banyak orang karena memiliki reputasi kinerja keuangan yang kokoh dan memiliki kerjasama dengan perusahaan
reasuransi
terkemuka
di
dunia.
Beberapa
perusahaan
besar
yang
mempercayakan kinerja Asuransi Wahana Tata adalah PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia, Danamon, PT Telkom, BNI dan PT Indonesia Power. Pangsa pasar Wahana Tata juga semakin luas mulai dari individu, pengusaha mulai dari pengusaha kecil sampai menengah, perusahaan nasional, perusahaan multinasional dan BUMN dari berbagai sektor industri.
59
PT Asuransi Wahana Tata mengeluarkan berberapa produk yang dimiliki, yaitu: A. Asuransi Kebakaran (Fire Insurance) Asuransi Kebakaran adalah asuransi untuk menjamin kerugian akibat terjadinya kebakaran pada suatu objek atau barang. B. Asuransi Pengangkutan Asuransi Pengangkutan merupakan jenis pertanggungan yang tertua dalam sejarah perkembangan industri asuransi kerugian. Asuransi ini memberikan jaminan kepada pihakpihak yang berkepentingan atas kerusakan, kerugian dan pengeluaran biaya-biaya yang timbul akibat adanya suatu kecelakaan yang berhubungan dengan alat pengangkutan dan bahaya-bahaya selama dalam pengangkutan. C. Asuransi Kendaraan Bermotor Asuransi Kendaraan Bermotor merupakan jenis pertanggungan atas kerusakan dan kerugian akibat dari suatu kecelakaan, niat jahat dari orang-orang, karena letusan mesin dan banyak lagi. D. Asuransi Penerbangan Asuransi ini biasanya digunakan untuk memberikan perlindungan bagi orang-orang, barang atau apapun yang akan melalui penerbangan. E. Asuransi Kecelakaan Diri Asuransi ini memberikan perlindungan (proteksi) kepada orang yang membeli polis jasa asuransi terhadap bahaya atau resiko kecelakaan yang menyebabkan kematian, cacat tetap, cacat sementara dan biaya perawatan dokter juga pengobatan. 4.1.1
Visi dan Misi
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang hendak dicapai. Begitu pula dengan PT Asuransi Wahana Tata, visi dan misinya yaitu :
60
A. Visi yang dijadikan tujuan oleh PT Asuransi Wahana Tata adalah : Menjadi 5 besar perusahaan asuransi umum di Indonesia yang dikenal di tingkat regional, menjadi pilihan utama pelanggan dan mitra usaha, serta kebanggaan karyawan. B. Misi yang dimiliki Asuransi Wahana Tata yaitu : Berusaha di bidang asuransi umum dengan memberikan pelayanan yang terbaik, bereputasi, inovatif dan terpercaya. 4.1.2
Company Organization (Organisasi Perusahaan) Dewan Komisaris Rudy Wanandi
Chairman
Sofjan Wanadi
Vice Chairman
A.R Ramly
Commissioner
Jusuf Wanandi
Commissioner
Siti Sudjaliah Soegiarso
Commissioner
Pingkih Elka Pangestu
Commissioner
Dewan Direksi Robert Jeremia
President
Eddy Chandra Drs. AAIK
Director
Albertus H.Wanandi
Director
Ign. Wiryanto Suwignyo
Director
M. Th. Ratnawati, Dra. AAIK
Director
61
Manajer Kantor Pusat
Marketing J. Alem Puspono, Drs A. Lofsen Sitompul
Senior Manager Senior Manager
Martha M. Elimia
Manager
F. Arifin Gani, Drs
Manager
Joseph J.Wungkana
Manager
A. Giri Putro, SE F. Sapto Budiharjo
Deputy Manager Deputy Manager
Oil dan Gas Handrazfil G., Drs., MBA., AAIK
Manager
B. Endro Witjaksono, Drs
Manager
Kismet Juniarto, Amd. Ask
Deputy Manager
Pouw Yanuar Sandry ACII
Deputy Manager
HRD Sujatno Suroredjo,Drs
Senior Manager
F.C Purwanta, M.Ed
Deputy Manager
Underwriting, Reinsurance, Claim and Survey Gana Adhitya, Ir. AAIK
Senior Manager
Yohana Fransisca
Manager
62
Yoyok Harioso, Ir.
Manager
Ign. R. Sanjiwani, Drs., ACII
Manager
Sit Min Feng, Amd. Ask
Manager
Hengki Wibowo, Ir
Manager
Panoro
Deputy Manager
Adrian W., ST
Deputy Manager
Felix Lo, ST
Deputy Manager
Wahyono H.P., Amd. Ask
Deputy Manager
Dwi Rahayu
Deputy Manager
R. Rulyanto, Drs.
Deputy Manager
Susi Adelin, SE., MM
Deputy Manager
Internal audit Hambali
Manager
A.M. Wijayanto
Deputy Manager
Accounting M. Josephine Winoto, SE
Manager
Agus Susanto, SE
Deputy Manager
Finance S. Basuki Riyanto, SE
Manager
S.P. Arief Susetyo, SE
Deputy Manager
63
General Affair A.L. Emmy Riawati, SE.
Manager
Benny Sugiarto
Deputy Manager
Brokers & Special Risks Divisions Surya Pujawiyata, ACII
Manager
Bambang Riyanto, Ir., AAIK
Deputy Manager
Mulyadi
Deputy Manager
Hariadi, SE.
Deputy Manager
Business Support Development Roossusilo, MBA., AAIK
Manager
Budi Mulyanto, AAIK
Deputy Manager
Hero Wirasmara K., SE.
Deputy Manager
Inu Yoga B., SH., MM.
Deputy Manager
Electronic Data Processing (E.D.P) Agus Indarto, Ir.
Manager
Rainier Kurniawan, Msc.
Manager
Handrias
Deputy Manager
Edi Hermanto
Deputy Manager
64
4.2 Profil Responden Dalam penelitian ini, Penulis memperoleh responden sebanyak 109 orang. Dengan keseluruhan populasi sebanyak 150 orang, yang diperoleh berdasarkan rata-rata jumlah pelanggan Asuransi Wahana Tata yang datang ke kantor cabang Wahana Tata di Kuningan, Jakarta Barat sebanyak 30 orang per hari. 4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam penelitian ini, Penulis memperoleh responden pria sebanyak 75 orang sedangkan responden wanita sebanyak 34 orang. Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar berikut ini. Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekwensi
Presentase (%)
Pria
75 orang
69%
Wanita
34 orang
31%
Total
109 orang
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Dengan adanya kesimpulan bahwa kebanyakan responden yang berjenis kelamin pria yang melakukan pengambilan keputusan pembelian asuransi kendaraan bermotor PT.Wahana Tata ini mengisyaratkan bahwa dalam keluarga kepala rumah tangga memberi pengaruh penting bagi pengambilan keputusan. Kesadaran akan kebutuhan keamanan ini lebih disadari oleh kaum pria yang biasanya berperan sebagai kepala rumah tangga
65
Gambar 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis kelamin Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Dalam penelitian ini, Penulis memperoleh responden berusia di bawah 25 tahun sebanyak 5 orang, di antara 25-30 tahun sebanyak 19 orang, di antara 31-35 tahun sebanyak 22 orang, 36-40 tahun sebanyak 25 orang, dan sisanya yang berusia di atas 41 tahun sebanyak 38 orang. Untuk dapat lebih jelasnya, dapat dilihat dalam grafik berikut ini. Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Usia
Jumlah
Presentase (%)
< 25 tahun
5 orang
5%
25 – 30 tahun
19 orang
17%
31 – 35 tahun
22 orang
20%
36 – 40 tahun
25 orang
23%
66
>41 tahun
38 orang
35%
Jumlah
109 orang
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Hasil kesimpulan ini menjelaskan bahwa usia di atas 41 tahun ini yang dianggap mampu untuk mengikuti program asuransi oleh Perusahaan Wahana Tata karena dapat dikatakan bahwa pada usia ini seseorang telah mapan dan mempunyai penghasilan yang tetap dan dapat melakukan pembelian kendaraan sendiri sehingga diharapkan dapat melakukan pembayaran premi seperti yang diinginkan oleh perusahaan.
Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner 4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal Dalam penelitian ini, Penulis memperoleh responden yang berlokasi di daerah Jakarta Pusat berjumlah 8 orang, daerah Jakarta Timur berjumlah 16 orang, daerah Jakarta Utara berjumlah 41 orang, daerah Jakarta Selatan berjumlah 24 orang, dan di daerah Jakata Barat berjumlah 20 orang. Untuk dapat lebih jelasnya, dapat dilihat dalam grafik berikut ini.
67
Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal Lokasi Tempat Tinggal
Jumlah
Presentase (%)
Jakarta Pusat
8 orang
7%
Jakarta Timur
16 orang
15%
Jakarta Utara
41 orang
38%
Jakarta Selatan
24 orang
22%
Jakarta Barat
20 orang
18%
Total
109
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Hasil kesimpulan ini menjelaskan bahwa, responden Wahana Tata kebanyakan di daerah Jakarta Utara. Hal ini dapat dilihat dari resiko terhadap kendaraan di daerah tersebut lebih tinggi misalnya kriminalitas yang banyak terjadi di perumahan-perumahan mewah di Jakarta Utara seperti di kawasan Kelapa Gading, alasan lainnya adalah karena adanya resiko banjir di daerah tersebut sehingga pelanggan Wahana Tata banyak yang mengalami kerusakan mesin akibat adanya banjir yang terjadi secara berkala setiap musim penghujan tiba.
68
Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner 4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran Dalam penelitian ini, Penulis memperoleh responden yang mempunyai pengeluaran antara Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000
sebanyak 10 orang (9% dari seluruh jumlah responden),
pengeluaran antara Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000 sebanyak 39 orang (36% dari seluruh jumlah responden), pengeluaran di atas Rp 5.000.000 sebanyak 60 orang (55% dari seluruh jumlah responden). Untuk dapat lebih jelasnya, dapat dilihat dari grafik berikut ini. Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran Jumlah Pengeluaran
Jumlah
Presentase (%)
< Rp 1.000.000
0
0
Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000
10 orang
9%
Rp 3.0001.000 – Rp 5.000.000
39 orang
36%
> Rp 5.000.000
60 orang
55%
69
Total
109 orang
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Hasil kesimpulan ini menjelaskan bahwa, pelanggan Wahana Tata yang mengikuti asuransi kendaraan bermotor kebanyakan adalah pelanggan dengan kelas sosial yang tinggi dengan
penghasilan
yang
tinggi
pula
sehingga
mereka
dapat
mengasuransikan
kendaraannya karena resiko yang lebih tinggi misalnya seperti kriminalitas atau kehilangan yang tinggi.
Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner 4.2.5 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dalam penelitian ini, Penulis memperoleh responden dengan tingkat pendidikan Diploma berjumlah 5 orang, tingkat pendidikan Sarjana Strata 1 (S-1) berjumlah 87 orang, dan tingkat pendidikan Sarjana Strata 2 (S-2) berjumlah 17 orang. Untuk dapat lebih jelasnya, dapat dilihat dalam grafik berikut ini.
70
Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Jumlah
Presentase (%)
Diploma
5 orang
4%
Sarjana Strata 1 (S-1)
87 orang
80%
Sarjana Strata 2 (S-2)
17 orang
16%
Total
109 orang
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Hasil kesimpulan ini menjelaskan bahwa, pelanggan asuransi kebanyakan adalah orangorang yang berpendidikan tinggi sehingga mereka dapat memahami tentang pentingnya kebutuhan asuransi dan mudah untuk diajak berkomunikasi misalnya dengan edukasi pasar.
Gambar 4.5 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
71
4.2.6 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Dalam penelitian ini, Penulis memperoleh responden dengan pekerjaan sebagai profesional sebanyak 7 orang, pedagang sebanyak 27 orang, pekerja kantor sebanyak 62 orang, ibu rumah tangga sebanyak 13 orang Untuk dapat lebih jelasnya, dapat dilihat dalam grafik berikut ini. Tabel 4.6 Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pekerjaan
Jumlah
Presentase (%)
Profesional
7 orang
6%
Pedagang
27 orang
25%
Pekerja Kantor
62 orang
57%
Ibu rumah tangga
13 orang
12%
Total
109 orang
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Hasil kesimpulan ini menjelaskan bahwa, pelanggan Wahana Tata kebanyakan adalah pekerja kantor yang pada umumnya mereka mengikuti program asuransi karena mendapatkan rekomendasi dari bank.Mereka kebanyakan memperoleh rekomendasi dari bank karena mereka membeli kendaraan mereka umumnya dengan cara kredit. Pada umumnya mereka juga tidak memiliki sendiri kendaraan mereka sehingga mereka hanya menggunakan fasilitas dari kantor.
72
Gambar 4.6 Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner 4.3 Uji Validitas 4.3.1
Uji Validitas Variabel Motivasi Konsumen
Berdasarkan hasil kuesioner dapat diperoleh data-data pada variabel Motivasi Konsumen sebagai berikut. Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Motivasi Konsumen
Corrected Item-total
R Tabel
Validitas
Correlation (R Hitung) P1
0,4657
0,16
Valid
P2
0,3386
0,16
Valid
P3
0,3589
0,16
Valid
P4
0,3495
0,16
Valid
73
P5
0,4119
0,16
Valid
P6
0,2473
0,16
Valid
P7
0,1749
0,16
Valid
P8
0,5423
0,16
Valid
P9
0,4886
0,16
Valid
P10
0,3546
0,16
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 11.5 Kesimpulan: Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya R Alpha seluruh pertanyaan, dari pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaan 10 lebih besar daripada R Tabel sehingga semua pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 4.3.2
Uji Validitas Variabel Pengetahuan Konsumen
Berdasarkan hasil kuesioner dapat diperoleh data-data pada variabel Pengetahuan Konsumen sebagai berikut. Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Pengetahuan Konsumen
Corrected Item-total
R Tabel
Validitas
Correlation (R Hitung) P1
0,1848
0,16
Valid
P2
0,2892
0,16
Valid
P3
0,4417
0,16
Valid
P4
0,4573
0,16
Valid
P5
0,5390
0,16
Valid
P6
0,5643
0,16
Valid
P7
0,3595
0,16
Valid
74
P8
0,2237
0,16
Valid
P9
0,2871
0,16
Valid
P10
0,5049
0,16
Valid
P11
0,5068
0,16
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 11.5 Kesimpulan: Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya R Alpha seluruh pertanyaan, dari pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaan 11 lebih besar daripada R Tabel sehingga semua pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 4.3.3
Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil kuesioner dapat diperoleh data-data pada variabel keputusan pembelian sebagai berikut. Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Corrected Item-total
R Tabel
Validitas
Correlation (R Hitung) P1
0,7352
0,16
Valid
P2
0,5435
0,16
Valid
P3
0,7434
0,16
Valid
P4
0,4047
0,16
Valid
P5
0,3848
0,16
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 11.5 Kesimpulan: Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya R Alpha seluruh pertanyaan, dari pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaan 5 lebih besar daripada R Tabel sehingga semua pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
75
Oleh karena semua pertanyaan yang telah dikumpulkan melalui kuesioner tersebut telah valid dan reliabel maka semua pertanyaan tersebut telah layak dipergunakan untuk penelitian. 4.4 Uji Reliabilitas 4.4.1
Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Konsumen
Berdasarkan hasil kuesioner dapat diperoleh data-data pada variabel keputusan pembelian sebagai berikut. Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Konsumen
Alpha if Deleted
R Tabel
Reliabilitas
(R alpha) P1
0,6618
0,16
Reliabel
P2
0,6853
0,16
Reliabel
P3
0,6819
0,16
Reliabel
P4
0,6839
0,16
Reliabel
P5
0,6736
0,16
Reliabel
P6
0,7094
0,16
Reliabel
P7
0,7136
0,16
Reliabel
P8
0,6569
0,16
Reliabel
P9
0,6612
0,16
Reliabel
P10
0,6824
0,16
Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 11.5 Kesimpulan: Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya R Alpha seluruh pertanyaan, dari pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaan 10 lebih besar daripada R Tabel sehingga semua pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
76
4.4.2
Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Konsumen Berdasarkan hasil kuesioner dapat diperoleh data-data pada variabel keputusan
pembelian sebagai berikut. Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Pengetahuan Konsumen
Alpha if Deleted
R Tabel
Reliabilitas
(R alpha) P1
0,7564
0,16
Reliabel
P2
0,7447
0,16
Reliabel
P3
0,7256
0,16
Reliabel
P4
0,7230
0,16
Reliabel
P5
0,7094
0,16
Reliabel
P6
0,7058
0,16
Reliabel
P7
0,7359
0,16
Reliabel
P8
0,7495
0,16
Reliabel
P9
0,7427
0,16
Reliabel
P10
0,7147
0,16
Reliabel
P11
0,7137
0,16
Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 11.5 Kesimpulan: Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya R Alpha seluruh pertanyaan, dari pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaan 11 lebih besar daripada R Tabel sehingga semua pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
77
4.4.3
Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil kuesioner dapat diperoleh data-data pada variabel keputusan
pembelian sebagai berikut. Tabel 4.12 Tabel Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Alpha if Deleted
R Tabel
Reliabilitas
(R alpha) P1
0,6771
0,16
Reliabel
P2
0,7500
0,16
Reliabel
P3
0,6378
0,16
Reliabel
P4
0,7880
0,16
Reliabel
P5
0,7917
0,16
Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 11.5 Kesimpulan: Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya R Alpha seluruh pertanyaan, dari pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaan 5 lebih besar daripada R Tabel sehingga semua pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel. 4.5 Hasil Penelitian 4.5.1 Analisa Pengaruh Motivasi Konsumen dan Pengetahuan Konsumen Terhadap
Keputusan
Pembelian
Asuransi
Kendaraan
Bermotor
PT.
Asuransi Wahana Tata Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS, dapat diketahui seberapa besar pengaruh variabel Motivasi Konsumen dan Pengetahuan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian asuransi kendaraan bermotor PT.Asuransi Wahana Tata yang dapat diketahui berdasarkan uji determinasi.
78
4.5.1.1 Uji Hasil Determinasi Menurut Priyatno (2008 p.79), analisis uji determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan SPSS dapat diketahui pengaruh antara variabel independen yaitu variabel Motivasi Konsumen dan Pengetahuan Konsumen dengan variabel dependen yaitu variabel Keputusan Konsumen dengan melihat pada Tabel
Summary sebagai berikut. Tabel 4.13 Model Summary Model Summary Adjusted
Std. Error of
Model
R
R Square
R Square
the Estimate
1
.763(a)
.582
.575
.29817
a Predictors: (Constant), rata2_motivasi, rata2_pengetahuan
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS Keterangan: Tabel Model Summary menjelaskan tentang besarnya korelasi (R), koefisien determinasi(R2), koefisien yang disesuaikan (adjusted R2) standard error. Koefisien korelasi sebesar 0,763 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel independen yaitu Motivasi Konsumen dan Pengetahuan Konsumen dengan variabel dependen yaitu variabel Keputusan Pembelian. Koefisien determinasi (R2), sebesar 0,582 memberi pengertian bahwa 58% Keputusan Pembelian Asuransi Kendaraan PT Asuransi Wahana Tata ditentukan oleh Motivasi dan Pengetahuan Konsumen sedangkan sisanya 42% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Faktor
79
lainnya dipengaruhi oleh faktor kinerja karyawan, brand image perusahaan dan faktor ekonomi pelanggan Asuransi Wahana Tata. 4.5.1.2 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji koefisien regresi secara bersama-sama (uji F) dapat diketahui dengan melihat Tabel Annova sebagai berikut: Tabel 4.14 Anova ANOVA(b) Sum of Model 1
Squares
Df
Mean Square
Regression
14.349
2
7.174
Residual
10.313
107
.089
Total
24.662
109
F 80.694
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), rata2_motivasi, rata2_pengetahuan b Dependent Variabel: rata-rata keputusan Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS Keterangan: Berdasarkan Hasil Tabel Annova di atas dapat diketahui F hitung, yang digunakan untuk menguji apakah model persamaan Y=a+b1x1+b2x2 yang diajukan dapat diterima atau tidak. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,000 dan lebih kecil dari taraf signifikasi (0,05) maka model tersebut dapat diterima atau dapat digunakan.
80
4.5.1.3 Uji Regresi Secara Bersama-sama (Uji T) Uji regresi secara bersama-sama secara (uji T) dapat diketahui dengan melihat tabel
coeficients untuk mengetahui signifikasi konstanta dari setiap variabel independen. Tabel 4.15 Coefficients Coefficients(a) Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
Sig.
Beta
B
Std. Error
B Model 1
Std. Error
(Constant)
.660
.293
rata2_pengetahuan
.424
.113
rata2_motivasi
.449
.111
2.252
.026
.386
3.756
.000
.416
4.049
.000
a Dependent Variable: rata2_keputusan Sumber : Hasil pengolahan SPSS Persamaan Regresi : Y= a+bx1+bx2 Berarti Y = 0,660+0,449x1+0,424x2 Artinya : 1. Pada persamaan regresi di atas, dapat diketahui konstanta sebesar 0,660 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor pengetahuan dan motivasi maka keputusan pembelian asuransi kendaraan PT Asuransi Wahana Tata sebesar 0,660. 2. Koefisien regresi pengetahuan sebesar 42,4% menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda + ) 1, variabel pengetahuan akan meningkatkan keputusan pembelian asuransi kendaraan PT Asuransi Wahana Tata sebesar 42,4%. 3. Koefisien regresi motivasi sebesar 44,9% menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda + ) 1, variabel motivasi akan meningkatkan keputusan pembelian asuransi kendaraan PT Asuransi Wahana Tata sebesar 44,9%
81
Tabel 4.16 Correlations
Rata-rata
Pearson
pengetahuan
Correlation
Rata-rata
Rata – rata
Rata – rata
pengetahuan
motivasi
keputusan
1
.811(**)
.723(**)
.000
.000
109
109
109
.811(**)
1
.729(**)
Sig. (2-tailed) N Rata – rata
Pearson
motivasi
Correlation Sig. (2-tailed) N
Rata – rata
Pearson
keputusan
Correlation Sig. (2-tailed) N
.000
.000
109
109
109
.723(**)
.729(**)
1
.000
.000
109
109
109
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Analisis : Besar hubungan antara variabel keputusan pembelian asuransi kendaraan PT Asuransi Wahana Tata dengan faktor pengetahuan adalah sebesar 0,723. Variabel keputusan pembelian asuransi kendaraan PT Asuransi Wahana Tata dengan motivasi konsumen adalah sebesar 0,729. Hal ini membuktikan kedua faktor tersebut memiliki hubungan positif, kuat dan searah terhadap keputusan pembelian asuransi kendaraan PT Asuransi Wahana Tata. Tanda ** menunjukkan bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan pada taraf kepercayaan 99%.
82
Berdasarkan analisis besarnya koefisien korelasi di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa variabel motivasi konsumen mempunyai kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan variabel pengetahuan konsumen terhadap variabel keputusan pembelian. 4.6 Hasil Rancangan Implikasi Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis, maka dapat diketahui bahwa variabel Motivasi Konsumen (x1) dan variabel Pengetahuan Konsumen (x2) memiliki hubungan yang kuat terhadap variabel Keputusan Pembelian (y). Besarnya hubungan di antara kedua variabel tersebut yang perbedaannya tidak terlalu jauh menandakan bahwa keduanya saling mendukung demi terciptanya suatu proses keputusan pembelian konsumen perusahaan (PT.Asuransi Wahana Tata). Perusahaan sebaiknya memberikan perhatian yang sama besarnya terhadap Motivasi Konsumen dan Pengetahuan Konsumen tersebut. Strategi komunikasi dirasakan Penulis sebagai salah satu alternatif utama yang tepat untuk membantu meningkatkan motivasi dan pengetahuan konsumen Asuransi Wahana Tata maupun calon konsumen Asuransi wahana Tata. Strategi komunikasi ini dapat berupa edukasi pasar yang tepat sehingga konsumen dapat menyadari bahwa asuransi kendaraan dibutuhkan untuk keamanan kendaraan yang dimiliki oleh konsumen yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan pengetahuan konsumen tersebut. Adanya penurunan angka premi perusahaan dalam lima tahun terakhir ini sebagai bukti bahwa semakin menurunnya loyalitas konsumen dan juga kurang meningkatnya calon pelanggan yang baru sehingga motivasi dan pengetahuan konsumen sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini. Motivasi konsumen tidak dapat terjadi tanpa adanya pengetahuan konsumen begitu juga sebaliknya pengetahuan tidak dapat terjadi tanpa adanya motivasi konsumen seseorang untuk mencari informasi tentang suatu hal. Perusahaan harus menyadari adanya fakta tersebut yang terjadi pada adanya keputusan pembelian konsumen. Motivasi internal dan
83
eksternal konsumen tetap harus selalu ditingkatkan sehingga hal tersebut memungkinkan konsumen PT. Asuransi Wahana Tata tetap loyal dengan produk jasa asuransi kendaraan yang ditawarkan oleh perusahaan dan juga peningkatan calon konsumen baru tetap dapat ditingkatkan. Di sisi lainnya, Pengetahuan Konsumen yang dipengaruhi oleh pengetahuan atribut, cara pemakaian dan manfaat jasa juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen asuransi kendaraan PT Wahana Tata maupun calon konsumen asuransi kendaraan Wahana Tata.