BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data tentang kejadian-kejadian yang dapat berisiko dan tingkat prioritasnya terhadap supply chain pada produksi sepeda motor di PT XXX (gambar 4.1). Untuk mendapatkan data tersebut digunakan metode Delphi Hierarchy Process dengan melibatkan responden yaitu para ahli di masingmasing bidangnya. Dimana para ahli yang dimaksudkan disini memiliki kriteria sebagai berikut: •
Masa kerja di PT XXX lebih dari 10 tahun
•
Pendidikan formal minimum Diploma3 Metode pengumpulan datanya sendiri dilakukan melalui wawancara dan
kuisinoner (form kuisioner terlampir/ dapat dilihat di lampiran). Data-data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini mencakup: •
Target dari setiap aspek supply chain (supply, operasi, demand) sehingga dapat diketahui kriteria-kriteria apa saja yang dapat menyebabkan munculnya risiko pada aspek terkait.
•
Faktor-faktor yang mempengaruhi kriteria terkait.
36
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan para ahli, supply dikriteriakan berisiko apabila part tidak sesuai dengan spesifikasi, ketersedian part. Operasi dikriteriakan berisiko apabila target produksi tidak tercapai, reject proses yang tinggi, dan man hour tinggi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa aspek seperti mesin, metode, manusia, material dan lingkungan. Sedangkan demand dikriteriakan berisiko apabila request order tidak terpenuhi, stock motor meningkat, request order menurun. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa aspek seperti produk, harga, tempat pemasaran dan promosi. Data-data di atas dimodelkan menjadi sebuah hirarki yang memperlihatkan keterkaitan antara aspek, kriteria, dan faktor dalam terjadinya risiko.
Vendor 1
WAHO
Produksi
Shipping
Konsumen
Vendor 2
Supply
Dealer
Operasi
Gambar 4.1 Supply Chain PT XXX
Demand
37
4.1.2 Penyusunan Hirarki 4.1.2.1 Hirarki Risiko Supply Pada hirarki risiko supply memiliki tiga kriteria yaitu part tidak sesuai dengan spesifikasi, ketersedian part tidak tepat waktu, quantity part kurang dari kebutuhan. Ketiga kriteria tersebut dapat disebabkan oleh beberapa aspek seperti kualitas, delivery, safety, environment dan lingkungan kerja (gambar 4.2).
Risiko Supply
Part tidak sesuai dengan Spek.
Kualitas
Ketersediaan part tidak tepat waktu
Delivery
Safety
Quantity part kurang dari kebutuhan
environment
lingkungan Kerja
Gambar 4.2 Hirarki Risiko Supply 4.1.2.2 Hirarki Risiko Operasi Pada hirarki risiko operasi memiliki tiga kriteria yaitu target produksi tidak tercapai, reject proses tinggi, man hour tinggi. Ketiga kriteria tersebut dapat disebabkan oleh beberapa aspek seperti mesin, metode, manusia, material dan lingkungan (gambar 4.3).
38
Risiko Operasi.
Target produksi tidak tercapai
Mesin
Reject proses tinggi
Metode
Manusia
Man Hour Tinggi
Material
Lingkungan
Gambar 4.3 Hirarki Risiko Operasi 4.1.2.3 Hirarki Risiko Demand Pada hirarki risiko demand memiliki tiga kriteria yaitu request order tidak terpenuhi, stock motor meningkat, request order menurun. Ketiga kriteria tersebut dapat disebabkan oleh beberapa aspek seperti produk, harga, tempat pemasaran dan promosi (gambar 4.4).
39
Risiko Demand
Request Order tidak terpenuhi
Produk
Request Order menurun
Stock motor meningkat
Harga
Tempat pemasaran
Promosi
Gambar 4.4 Hirarki Risiko Demand 4.1.3 Hasil Pengisian Kuisioner Dari hasil pengisian kuisioner yang dilakukan oleh 5(lima) pakar untuk masing-masing bagian supply, operasi, dan demand di PT XXX diperoleh rata-rata mean geometrik (dengan pembulatan ke atas) sebagai berikut : 4.1.3.1 Hasil Pengisian Kuisioner Faktor Penyebab Risiko Supply 1.
Perbandingan antar kriteria dalam risiko supply Tabel 4.1 Matrik Perbandingan Kriteria-kriteria Risiko Supply
Risiko Supply
Part yang dikirim tidak sesuai spek. Ketersedian part tidak tepat waktu Quantity part kurang dari kebutuhan
Part yang dikirim tidak sesuai spek. 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
Ketersedian part Quantity part tidak tepat kurang dari waktu kebutuhan 3,5 5,3 1
3 1
40
2.
Perbandingan antar faktor pada setiap kriteria risiko supply Tabel 4.2 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Part yang Dikirim Tidak Sesuai Spesifikasi
Part yang dikirim tidak sesuai spek. Kualitas Safety delivery environment Lingkungan kerja
Kualitas
Safety
delivery
environment
Lingkungan kerja
1
5 1
3 1 1
5 1 3 1
3 3 1 1 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
Tabel 4.3 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Ketersedian Part Tidak Tepat Waktu Ketersedian part tidak tepat waktu Kualitas Safety delivery environment Lingkungan kerja
Kualitas
Safety
delivery
environment
Lingkungan kerja
1
3 1
1 1/3 1
3 3 5 1
3 3 3 1 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
41
Tabel 4.4 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Quantity Part Kurang dari Kebutuhan Quantity part kurang dari kebutuhan Kualitas Safety delivery environment Lingkungan kerja
Kualitas
Safety
delivery
environment
Lingkungan kerja
1
5 1
1 1/3 1
3 1 3 1
3 3 3 1 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
4.1.3.2 Hasil Pengisian Kuisioner Faktor Penyebab Risiko Operasi 1.
Perbandingan antar kriteria dalam risiko operasi Tabel 4.5 Matrik Perbandingan Kriteria-kriteria Risiko Operasi Risiko Operasi Target produksi tidak tercapai Reject proses yang tinggi Man Hour tinggi
Target produksi tidak tercapai 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
Reject proses yang tinggi 3 1
Man Hour tinggi 5 3 1
42
2.
Perbandingan antar faktor pada setiap kriteria risiko operasi Tabel 4.6 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Target Produksi Tidak Tercapai
Target Metode produksi tidak tercapai Metode 1 Mesin Material Manusia Lingkungan
Mesin
1/3 1
Material
1 3 1
Manusia
3 5 3 1
Lingkungan
3 5 3 1 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
Tabel 4.7 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Reject Proses Yang Tinggi Reject proses yang tinggi Metode Mesin Material Manusia Lingkungan
Metode 1
Mesin 1 1
Material 3 3 1
Manusia 3 3 1 1
Lingkungan 5 5 3 3 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
Tabel 4.8 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Man Hour Tinggi Man Hour tinggi Metode Mesin Material Manusia Lingkungan
Metode 1
Mesin 1/3 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
Material 1 3 1
Manusia 3 3 1 1
Lingkungan 3 3 3 3 1
43
4.1.3.3 Hasil Pengisian Kuisioner Faktor Penyebab Risiko Demand 1.
Perbandingan antar kriteria dalam risiko demand Tabel 4.9 Matrik Perbandingan Kriteria-kriteria Risiko Demand Risiko Demand Request Order tidak terpenuhi Stock motor meningkat Request Order menurun
Stock motor meningkat 3
Request Order tidak terpenuhi 1
Request Order menurun 1
1
1/3 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
2.
Perbandingan antar faktor pada setiap kriteria risiko demand Tabel 4.10 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Request Order Tidak Terpenuhi Request Order tidak terpenuhi Produk Harga Tempat pemasaran Promosi
Produk
Harga
1
1 1
Tempat pemasaran 3 3 1
Promosi 3 3 1/3 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
Tabel 4.11 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Stock Motor Meningkat Stock motor meningkat Produk Harga Tempat pemasaran Promosi
Produk 1
Harga 3 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
Tempat pemasaran 5 3 1
Promosi 3 1 1/3 1
44
Tabel 4.12 Matrik Perbandingan Faktor-faktor pada Request Order Menurun Request Order menurun Produk Harga Tempat pemasaran Promosi
Produk 1
Harga 1 1
Tempat pemasaran 3 1 1
Promosi 3 3 1 1
Sumber : Hasil pengumpulan data dengan kuisioner
4.2. Pengolahan Data 4.2.1 Faktor-faktor yang Berpengaruh Menyebabkan Risiko Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software expert choice 2000, diperoleh hasil faktor yang berpengaruh sebagai berikut : 4.2.1.1 Faktor yang Berpengaruh Terhadap Risiko Supply Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap risiko supply adalah kualitas dengan bobot 41.8%, delivery dengan bobot 23.5%, safety dengan bobot 15.7%, lingkungan kerja dengan bobot 9.9% dan environment dengan bobot 9.1%.
45
Tabel 4.13 Bobot Faktor Berpengaruh Terhadap Risiko Supply NO.
Faktor
Bobot
1
Kualitas
41.8%
2
Delivery
23.5%
3
Safety
15.7%
4
Lingkungan Kerja
9.9%
5
Environment
9.1%
Sumber : Hasil pengolahan data dengan software expert choice 2000
4.2.1.2 Faktor yang Berpengaruh Terhadap Risiko Operasi Dari hasil pengolah data didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap risiko operasi adalah mesin dengan bobot 42.1%, metode dengan bobot 24.4%, material dengan bobot 17%, manusia dengan bobot 9.8% dan lingkungan dengan bobot 6.7%. Tabel 4.14 Bobot Faktor Berpengaruh Terhadap Risiko Operasi NO.
Faktor
Bobot
1
Mesin
42.1%
2
Metode
24.4%
3
Material
17%
4
Manusia
9.8%
5
Lingkungan
6.7%
Sumber : Hasil pengolahan data dengan software expert choice 2000
46
4.2.1.3 Faktor yang Berpengaruh Terhadap Risiko Demand Dari hasil pengolah data didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap risiko demand adalah produk dengan bobot 39.4%, harga dengan bobot 32.2%, promosi dengan bobot 15.4% dan tempat pemasaran dengan bobot 13%. Tabel 4.15 Bobot Faktor Berpengaruh Terhadap Risiko Demand NO.
Faktor
Bobot
1
Produk
39.4%
2
Harga
32.2%
3
Promosi
15.4%
4
Tempat pemasaran
13%
Sumber : Hasil pengolahan data dengan software expert choice 2000
4.2.2
Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Masing-masing Faktor Berdasarkan concept pareto 80:20 maka faktor yang akan diselesai hanya
faktor yang memberi pengaruh sebesar 80% terhadap terjadinya risiko. Adapun evaluasi yang dilakukan bersama para ahlidengan menggunakan analisis sekuen risiko dan pengukuran risiko dengan matrik frekuensi dan signifikansi didapatkan hasil dari masing-masing faktor sebagai berikut: 4.2.2.1 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor-faktor pada Risiko Supply 4.2.2.1.1 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Kualitas Dari hasil evaluasi didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor kualitas memberi pengaruh terhadap risiko supply serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah:
47
1.
Vendor tidak memiliki bagian yang khusus menangani kualitas (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
2.
Tidak adanya proses pengendalian kualitas divendor (Frekuensi terjadi tinggi, signifikansi tinggi)
3.
Kurangnya fasilitas alat ukur divendor (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
4.
Tempat penyimpanan part Finish good (F/G) divendor yang tidak sesuai dengan karakteristik material (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi) Vendor sulit merubah proses pada saat ada perubahan drawing (Frekuensi terjadi tinggi, signifikansi rendah)
Signifikansi Rendah Tinggi
5.
1
3
2
4
5
Rendah
Frekuensi
Tinggi
Gambar 4.5 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Supply dari Faktor Kualitas
48
4.2.2.1.2 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Delivery Dari hasi evalusai didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor delivery memberi pengaruh terhadap risiko supply serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah: 1.
Ketidaktersediaan armada untuk mengirim (Frekuensi terjadi tinggi, signifikansi rendah)
2.
Supir kurang memiliki pengalaman sehingga kurang menguasai jalan alternatif jika terjadi kemacetan (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi rendah)
3.
Vendor tidak memiliki perancanaan produksi (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
4.
Sumber material vendor hanya dibeli dari toko atau pasar (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
5.
Ketersediaan part F/G divendor tidak sesuai level stock yang telah ditentukan (Frekuensi terjadi tinggi, signifikansi rendah)
6.
Kebanjiran bagi vendor yang berada di daerah berpotensi banjir (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
Tinggi
3
4
6
2
1
5
Rendah
Signifikansi
49
Rendah
Frekuensi
Tinggi
Gambar 4.6 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Supply dari Faktor Delivery 4.2.2.1.3 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Safety Dari hasi evalusai didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor safety memberi pengaruh terhadap risiko supply serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah: 1.
Terjadinya kecelakaan kerja divendor karena tidak menerapkan kebijakan kesalamatan dan kesehatan kerja (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
2.
Terjadinya kebakaran karena tidak adanya alat proteksi kebakaran (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
Tinggi
1
2
Rendah
Signifikansi
50
Rendah
Frekuensi
Tinggi
Gambar 4.7 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Supply dari Faktor Safety
4.2.2.2 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor-faktor pada Risiko Operasi 4.2.2.2.1 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Mesin Dari hasi evalusai didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor mesin memberi pengaruh terhadap risiko operasi serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah: 1.
Parameter tidak sesuai dengan standard karena panduan untuk setting parameter tidak ada (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi rendah)
2.
Mesin tidak dapat beroperasi karena belum dilakukan maintenance (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
3.
Mesin sedang dalam maintenance karena salah dalam menentukan jadwal maintenance (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
Signifikansi Rendah Tinggi
51
2
3
1
Rendah
Frekuensi
Tinggi
Gambar 4.8 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Operasi dari Faktor Mesin
4.2.2.2.2 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Metode Dari hasi evalusai didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor metode memberi pengaruh terhadap risiko operasi serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah: 1.
Kesalahan dalam layout mesin tidak sesuai dengan basic manufacture product (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
2.
Terjadi perubahan proses tetapi tidak diturunkan ke standard operation procedure (SOP) (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi rendah)
3.
Kesalahan dalam menentukan level stock untuk material (Frekuensi terjadi tinggi, signifikansi rendah)
Tinggi
1
Rendah
Signifikansi
52
2
3
Rendah
Frekuensi
Tinggi
Gambar 4.9 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Operasi dari Faktor Metode 4.2.2.2.3 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Material Dari hasi evalusai didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor material memberi pengaruh terhadap risiko operasi serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah: 1.
Struktur material tidak sesuai dengan kebutuhan karena tidak dilakukan test lab terhadap material yang akan dibeli (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
2.
Ketersedian material tidak sesuai level stock (Frekuensi terjadi tinggi, signifikansi rendah)
Tinggi
1
Rendah
Signifikansi
53
2
Rendah
Frekuensi
Tinggi
Gambar 4.10 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Operasi dari Faktor Material 4.2.2.3 Evaluasi
dan Pengukuran Risiko dari Faktor-faktor pada Risiko
Demand 4.2.2.3.1 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Produk Dari hasi evalusai didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor produk memberi pengaruh terhadap risiko demand serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah: 1.
Ketersediaan motor kurang dari level stock motor yang harus ada didealer (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
2.
Kualitas motor yang tidak baik lolos dari proses final inspection (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
3.
Proses perawatan yang sulit karena tidak tersediaanya spare part (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
Tinggi
1
2
3
Rendah
Signifikansi
54
Rendah
Frekuensi
Tinggi
Gambar 4.11 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Demand dari Faktor Produk
4.2.2.3.2 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Harga Dari hasi evalusai didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor harga memberi pengaruh terhadap risiko demand serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah: 1.
Harga motor yang terlalu mahal karena terlalu banyak part import (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
2.
Proses kredit yang terlalu sulit jika hak pemegang kredit hanya kepada satu perusahaan pembiayaan (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi tinggi)
Tinggi
1
2
Rendah
Signifikansi
55
Rendah
Frekuensi
Tinggi
Gambar 4.12 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Demand dari Faktor Harga 4.2.2.3.3 Evaluasi dan Pengukuran Risiko dari Faktor Promosi Dari hasi evalusi didapat risiko-risiko yang dapat menyebabkan faktor promosi memberi pengaruh terhadap risiko demand serta hasil pengukuran matrik frekuensi dan signifikansi adalah: 1.
Informasi yang diberikan tidak dimengerti oleh konsumen (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi rendah)
2.
Media iklan yang dipilih tidak sesuai dengan target pasar yang ditentukan (Frekuensi terjadi rendah, signifikansi rendah)
Tinggi Rendah
Signifikansi
56
1
2
Rendah
Tinggi
Frekuensi
Gambar 4.13 Matrik Perbandingan Frek. dan Signifikansi Risiko Demand dari Faktor Promosi 4.3 Pemilihan Strategi Dari hasil evaluasi analisis sekuen risiko dan pengukuran dengan matrik frekuensi dan signifikansi risiko, risiko di PT XXX dapat dikelompokan menjadi empat kelompok dengan hasil evalusi dan pengukuran sebagai berikut : Tabel 4.16 Persentase Hasil Pengukuran Risiko No
Kelompok
Jumlah
Persentase
1
Frekuensi rendah signifikan rendah
5
18%
2
Frekuensi rendah signifikan tinggi
17
61%
3
Frekuensi tinggi signifikan rendah
5
18%
4
Frekuensi tinggi signifikan tinggi
1
3%
TOTAL
28
100%
57
Persentase yang didapatkan dari jumlah risiko disetiap kelompok dibagi jumlah risiko total, sehingga didapatkan data bahwa dalam supply chain PT XXX risiko yang termasuk dalam kelompok frekuensi rendah dan signifikan tinggi merupakan risiko yang paling banyak ada. Hal tersebut membuat strategi yang diambil untuk keseluruhan supply chain adalah memindahkan dan untuk masingmasing supply chain dapat menggunakan strategi sesuai dengan kelompok dari risiko tersebut, seperti berikut: 1.
Frekuensi rendah dan signifikan rendah stategi yang dipilih adalah mengabaikannya karena biaya dan tenaga yang dikeluarkan terlalu besar untuk menyelesaikan risiko-risiko dalam kelompok ini sehingga tidak efesien bagi perusahaan.
2.
Frekuensi rendah dan signifikan tinggi strategi yang dipilih adalah menghindarinya karena frekuensinya rendah sehingga tidak perlu dilakukan kontrol setiap hari yang dapat mengakibatkan pekerjaan yang tidak efektif.
3.
Frekuensi tinggi dan signifikan rendah strategi yang dipilih mengamankan karena tingkat frekuensi yang tinggi sedangkan risiko yang didapatkan rendah maka harus dibuatkan sistem pengaman sehingga dapat mengetahui masalah yang terjadi dan dapat langsung dilakukan tindakan penyelesaian terhadap risiko-risiko yang terdapat dalam kelompok ini.
58
4.
Frekuensi tinggi dan signifikan tinggi strategi yang dipilih adalah kontrol agar risiko-risiko
yang masuk dalam kelompok ini dapat dikendalikan
sehingga tidak terjadi dan mengakibatkan kerugian. 4.4
Mitigasi Risiko Supply Chain
4.4.1 Mitigasi Risiko pada Supply Dalam memitigasi risiko pada aspek supply yaitu dengan membuat Standard procedure yang digunakan PT XXX sebagai acuan dalam memilih dan menilai vendor. Berikut Standard procedure yang harus dipakai: BAB : 6 STANDARD PROCEDURE
No 1
Bagian Procurement Tanggal 13/05/2009
Revisi 0 Halaman 1/1
SUPPLY
1. Vendor harus memiliki bagian yang khusus menangani kualitas part 2. Vendor harus menerapkan pengendalian kualitas (six sigma) dan selalu mengirimkan PICA (Problem Identification and Corective Action) setiap ada masalah. 3. Dalam
pemilihan
vendor
untuk
memproduksi
suatu
part
harus
mempertimbangkan kemampuan vendor tersebut dalam mengukur dimensi yang ada pada part tersebut. 4. Dalam
penunjukan
vendor
untuk
memproduksi
suatu
part
harus
mempertimbangkan tempat penyimpanan part F/G sesuai dengan karakter material dari part tersebut.
59
5. Apabila ada perubahan drawing part bagian procurement melakukan pemasangan indicator sehingga dapat dimonitor. 6. Dalam hal pengiriman menggunakan milkrun sistem atau PT XXX mengambil penuh operasi pengiriman. 7. Vendor harus memiliki perencanaan produksi harian dan bulanan 8. Sumber material vendor harus berasal dari sumber yang lebih pasti seperti pabrik. 9. Vendor harus mengirimkan kondisi stock dibandingkan dengan level stock setiap hari. 10. Dalam memilih vendor harus mempertimbangkan kemampuan vendor menangani kebanjiran (bencana alam). 11. Vendor harus menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja 12. Vendor harus memiliki alat proteksi kebakaran
Dibuat
Diperiksa
diketahui
Section head
Dept. Head
Div. Head
PT XXX
4.4.2 Mitigasi Risiko pada Operasi Dalam memitigasi risiko pada aspek operasi PT XXX membuatkan Standard procedure dalam melaksanakan operasi produksinya. Berikut Standard procedure yang harus dipakai :
60
BAB : 7 STANDARD PROCEDURE
No 1
Bagian OPERASI Tanggal 13/05/2009
Revisi 0 Halaman 1/1
OPERASI 1. Setiap mesin harus memiliki historical data maintenance dan data periodic waktu maintenance yang digunakan untuk menentukan maintenance selanjutnya. 2. Layout mesin harus mengikuti basic manufacture product dari jepang. 3. Dalam membuat level stock harus mempertimbangkan safety stock. 4. Setiap pembelian material harus disertakan hasil lab. 5. Dibuatkan indicator yang menunjukan bahwa stock material berada di bawah level stock
Dibuat
Diperiksa
diketahui
Section head
Dept. Head
Div. Head
PT XXX
4.4.3 Mitigasi Risiko pada Demand Dalam memitigasi risiko pada aspek demand PT XXX membuat Standard procedure dalam menjalankan aspek demand. Berikut Standard procedure yang harus dipakai :
61
BAB : 5 STANDARD PROCEDURE
No 1
Bagian MARKETING Tanggal 13/05/2009
Revisi 0 Halaman 1/1
DEMAND
1. Persedian motor didealer harus sesuai dengan level stock yang harus ada didealer 2. Dealer harus melaksanakan final inspection kembali sebelum menjual motor 3. Ketersedian spare part harus seimbang dan merata untuk semua type 4. Harus mengoptimalkan lokalisasi part 5. Memberi hak pemberi kredit kepada lebih dari satu perusahaan pembiayaan
Dibuat
Diperiksa
diketahui
Section head
Dept. Head
Div. Head
PT XXX