BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data yang diperoleh adalah data permintaan di masa lalu yaitu selama 3 tahun terakhir (28 bulan). Dimana data permintaan akan digunakan untuk meramalkan permintaan di waktu yang akan datang. Berikut ini data permintaan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes selama periode januari 2005 sampai April 2007 serta grafik permintaan ketiga jenis produk tersebut di bawah ini : Tabel 4.1 Data Permintaan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes Periode Januari 2005 – April 2007
37
Gambar 4.1 Grafik Permintaan Needle Punch Carpet Periode Januari 2005 – April 2007
Gambar 4.2 Grafik Permintaan Non Woven Shoes periode Januari 2005 – April 2007
38
4.2 Analisa Data dan Pembahasan Ekstrasi data dimulai dari pengolahan data permintaan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes menjadi data peramalan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes dengan menggunakan metode peramalan yang sesuai dengan pola datanya. Penentuan parameter dalam metode permalan Triple Exponential Smoothing berdasarkan trial and error. Data peramalan yang dipakai adalah data peramalan dari perhitungan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) terkecil dari masing-masing metode yang akan digunakan. Lalu akan dilanjutkan dengan perencanaan agregat, untuk mengetahui jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan dengan melihat atau mengetahui jumlah kapasitas produksi yang ada dalam perusahaan sehingga didapatkan jumlah batas maksimal yang dapat diproduksi di PT. Anugrahprima Perdana. Selain itu, untuk mengetahui penggunaan jam kerja yang paling efektif dalam memproduksi Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes. Pada perencanaan agregat akan digunakan metode transportasi. Metode transportasi yang akan digunakan adalah NWCR (North West Corner Rule) sebagai solusi awal, lalu akan dilakukan pengoptimalan dengan menggunakan metode Stepping Stone sebagai solusi akhir. Pengoptimalan yang akan digunakan adalah total biaya yang dikeluarkan untuk produksi.
4.2.1 Peramalan Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa pola data permintaan untuk semua produk mengikuti pola data musiman. Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil peramalan yang tingkat reabilitasnya tinggi, maka akan dilakukan peramalan dengan menggunakan metode Dekomposisi dan Triple Exponential Smoothing dengan tiga parameter dari Winter. Pada metode Triple Exponential Smoothing dilakukan berdasarkan trial and error. Untuk melihat metode manakah yang paling sesuai, maka dilihat dari MAPE (Mean Absolute Percentage Error) yang terkecil dari masing-masing metode yang digunakan. Untuk data peramalan yang selengkapnya, terletak pada lampiran.
39
4.2.1.1 Needle Punch Carpet Dari kedua metode peramalan yang digunakan, maka metode peramalan yang dipilih adalah Dekomposisi karena pada keadaan ini peramalan memiliki MAPE yang terkecil yaitu 5.79. Tabel 4.2 Peramalan Permintaan Needle Punch Carpet dengan Metode Dekomposisi
40
4.2.1.2 Non Woven Shoes Dari kedua metode peramalan yang digunakan, maka metode peramalan yang dipilih adalah Dekomposisi karena pada keadaan ini peramalan memiliki MAPE yang terkecil yaitu 9.88. Tabel 4.3 Peramalan Permintaan Non Woven Shoes dengan Metode Dekomposisi
41
4.2.2 Peta Proses Operasi 4.2.2.1 Needle Punch Carpet PETA PROSES OPERASI PRODUK NEEDLE PUNCH KARPET PT. ANUGRAH PRIMA PERDANA Nama Objek Dipetakan oleh Tanggal dipetakan
: Needle Punch Karpet : Suci : 17 November 2007 Campuran Resin air dan CaCo3
Polyester Fiber Color
O-1
Pencampuran Mesin Lattice opening Pembukaan serat
O-2 Mesin Bale Opener 1st O-3
Pembukaan serat lebih halus Mesin Bale Opener 2nd
O-4
Penumpukan Lapisan Mesin Carding Pemadatan
O-5
Mesin Needle Punch
O-6
Pengeleman Mesin Coating
O-7
Pengeringan Mesin Oven Stenter
O-8 I-1
O-9
Pengepresan Mesin 2 Roller Hot Press Pemotongan Mesin Potong
O-10 I-2
RINGKASAN KEGIATAN Operasi
JUMLAH
WAKTU (DETIK)
Penggulungan Mesin Winder Packing
O-11 Mesin Traping Belt
11
Inspeksi
I-3
3
Inspeksi
Storage 1 TOTAL
15
10
Gambar 4.3 Peta Proses Operasi Needle Punch Carpet
42
4.2.2.2 Non Woven Shoes PETA PROSES OPERASI PRODUK NON WOVEN SHOES PT. ANUGRAH PRIMA PERDANA Nama Objek Dipetakan oleh Tanggal dipetakan
: Non Woven Shoes : Suci :
Polyester Sheet
Resin air dan CaCo3/Pigment
O1
O-2
O-3
Pencampuran Manual
Pengeringan Mesin Oven Stenter Pengepresan permukaan Mesin 2 Roller Hot Press 2 Cold Roller
O-4
I-1
Penggulungan Mesin Winder
Inspeksi Packaging
O-5 Manual
RINGKASAN KEGIATAN Operasi
JUMLAH
WAKTU (DETIK)
5
Inspeksi 1 Storage
TOTAL
1 7
10
Gambar 4.4 Peta Proses Operasi Non Woven Shoes
4.2.3 Perencanaan Agregat Data yang akan digunakan pada perencanaan agregat untuk perhitungan adalah data permintaan yang didapatkan dari peramalan. Data peramalan yang digunakan sebagai data permintaan adalah data bulanan, karena pada
43
perhitungan perencanaan agregat akan dihitung mingguan maka akan dilakukan konversi terhadap data peramalan Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes. Perencanaan agregat yang akan dilakukan hanya untuk dua bulan kedepan, yaitu bulan Mei 2007 dan Juni 2007.
Tabel 4.4 Data Hasil Peramalan Permintaan untuk Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes Bulan
Periode
Mei 2007 Juni 2007
29 30
Peramalan Permintaan (m) Needle Punch Non Woven Carpet Shoes 86720 96985 83550 94058
Tabel 4.5 Konversi Data Hasil Peramalan Permintaan untuk Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes Needle Punch Non Woven Shoes Periode hari/ hari/ Carpet (m) (m) Bulan (minggu) minggu bulan Konversi Konversi FC/bulan FC/bulan FC FC 86720 21680 96985 24247 1 5 20 Mei 2007
Juni 2007
2
5
20
86720
21680
96985
24247
3
5
20
86720
21680
96985
24247
4
5
20
86720
21680
96985
24247
5
5
20
83550
20888
94058
23515
6
5
20
83550
20888
94058
23515
7
5
20
83550
20888
94058
23515
8
5
20
83550
20888
94058
23515
4.2.3.1 Biaya Agregat Jam Kerja Reguler
= 7 jam per shift ( 2 shift ) = 14 jam per hari ( Senin – Jumat )
44
Jam Kerja Lembur
= 3 jam per shift ( 2 shift ) = 6 jam per hari ( Senin – Jumat)
Waktu Baku
= 10 detik per meter
Biaya Reguler
= Rp 9,- per meter
UMR = Rp 882.500,-/ bulan 1 bulan = 20 hari = 280 jam = 16.800 menit = 1.008.000 detik Biaya Reguler per meter =
10 xRp882.500,− = Rp 8,75,- ~ Rp 9,1008000 Biaya Lembur
= Rp 22,- per meter
Upah lembur Rp 7.650,-/ jam Biaya Lembur per meter =
10 xRp7.650,− = Rp 21.25,- ~ Rp 22,3600 Asumsi Biaya Penyimpanan
= Rp 100,- per meter
4.2.3.2 Waktu Kerja
Tabel 4.6 Data Waktu Kerja Bulan
Mei 2007
Juni 2007
Periode (minggu)
Jumlah Hari
1 2 3 4 5 6 7 8
5 5 5 5 5 5 5 5
Reguler Total Jam Kerja 70 70 70 70 70 70 70 70
Lembur Total Jam Kerja 30 30 30 30 30 30 30 30
45
Keterangan: Jam Kerja Reguler
= 7 jam per shift ( 2 shift ) = 14 jam per hari ( Senin – Jumat )
Jam Kerja Lembur
= 3 jam per shift ( 2 shift ) = 6 jam per hari ( Senin – Jumat)
4.2.3.3
Kapasitas Reguler dan Kapasitas Lembur
Kapasitas Reguler per hari =
14 x60 x60 = 5040 meter (m) 10
Kapasitas Lembur per hari =
6 x60 x60 = 2160 meter (m) 10
Tabel 4.7 Kapasitas Reguler dan Kapasitas Lembur
Bulan
Minggu
Jumlah
Kapasitas
Hari
Reguler Lembur
1
5
25200
10800
Mei
2
5
25200
10800
2007
3
5
25200
10800
4
5
25200
10800
5
5
25200
10800
Juni
6
5
25200
10800
2007
7
5
25200
10800
8
5
25200
10800
46
4.2.3.4 Metode Transportasi
Pada metode transportasi akan digunakan NWCR (North West Corner Rule) untuk perhitungan awal, lalu akan di lanjutkan dengan Stepping Stone untuk pengoptimalannya.
4.2.3.4.1
Penetapan Solusi Awal
Pada solusi awal akan digunakan NWCR, yang dikarenakan sifat produksi dilakukan dengan minggu berjalan. NWCR adalah suatu aturan dalam metode transportasi. Sesuai dengan namanya, penempatan atau pengalokasian awal dimulai dari sel paling kiri atas. NWCR ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan terhadap permintaan pada periode tertentu, apakah permintaan dapat dipenuhi pada periode tersebut dengan produksi reguler atau harus dengan produksi lembur. Dan digunakan juga untuk menghitung total biaya produksi.
47
Tabel 4.8 North West Corner Rule (NWCR) untuk Needle Punch Carpet
Total Biaya Rp 28.960.784,-
48
Tabel 4.9 North West Corner Rule (NWCR) untuk Non Woven Shoes
Total biaya
Rp 28.540.478,-
49
4.2.3.4.2
Penetapan Solusi Akhir
Pada solusi akhir akan digunakan Stepping Stone sebagai metodenya. Stepping stone adalah kelanjutan dari NWCR, dimana dengan stepping stone akan dicari pengoptimalan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk produksi Needle Punch Carpet dan Non Woven Shoes.
Jumlah rute atau sel yang mendapat alokasi harus sebanyak: Jumlah Kolom (n) + Jumlah Baris (m) – 1 = i
Pada Stepping stone ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal, yaitu: a. Memilih salah satu sel kosong (yang tidak mendapatkan alokasi) b. Mulai dari sel ini, kita membuat jalur tertutup melalui sel-sel yang mendapatkan alokasi menuju sel kosong terpilih kembali. Jalur tertutup ini bergerak secara horisontal dan vertikal saja. c. Mulai dengan tanda (+) pada sel kosong terpilih, kita menempatkan tanda (-) dan (+) secara bergantian pada setiap sudut jalur tertutup. d. Menghitung indeks perbaikan dengan cara menjumlahkan biaya transportasi pada sel bertanda (+) dan mengurangkan biaya transportasi pada sel bertanda (-). e. Mengulangi tahap 1 sampai 4 hingga indeks perbaikan untuk semua sel kosong telah terhitung. Jika indeks perbaikan dari selsel kosong lebih besar atau sama dengan nol, solusi optimal telah tercapai.
50
Tabel 4.10 Stepping Stone awal untuk Needle Punch Carpet
m + n – 1 = 16 + 9 – 1 = 24 Jadi jumlah sel yang harus terisi atau variabel basisnya harus berjumlah 24 (variabel basis ditunjukkan dengan sel yang diberi warna merah). Dapat dilihat diatas bahwa sel yang diberi warna biru merupakan variabel non basis yang dihitung dengan menggunakan cara seperti yang telah dijelaskan di atas. Dari hasil perhitungan setiap variabel non basis yang bernilai negatif harus mendapatkan alokasi agar menjadi variabel basis. Contoh perhitungan biaya (sel berwarna biru): i11,8 = i11,8 – i10,8 + i10,9 - i11,9 = 209 – 322 + 0 – 0 = -113
51
Setelah dihitung dengan mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan pada metode stepping stone seperti yang telah dijelaskan di atas didapatkan 36 iterasi yang harus dilakukan, maka baru didapatkan hasil yang optimal dimana seluruh variabel non basis-nya bernilai positif tidak ada lagi yang negatif. Seluruh hasil perhitungan tahapan iterasi selengkapnya akan diberikan pada lampiran.
Tabel 4.11 Stepping Stone akhir untuk Needle Punch Carpet
Total biaya
Rp 1.532.448,-
52
Tabel 4.12 Stepping Stone Awal untuk Non Woven Shoes
m + n – 1 = 16 + 9 – 1 = 24 Jadi jumlah sel yang harus terisi atau variabel basisnya harus berjumlah 24 (variabel basis ditunjukkan dengan sel yang diberi warna merah). Dapat dilihat diatas bahwa kotak yang diberi warna biru
merupakan
variabel
non basis
yang
dihitung
dengan
menggunakan cara seperti yang telah dijelaskan di atas. Dari hasil perhitungan setiap variabel non basis yang bernilai negatif harus mendapatkan
alokasi
agar
menjadi
perhitungan biaya (sel berwarna biru): I13,8 = i13,8 – i11,8 + i11,9 - i13,9 = 109 – 209 + 0 – 0 = -100
variabel
basis.
Contoh
53
Setelah dihitung dengan mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan pada metode stepping stone seperti yang telah dijelaskan di atas didapatkan 24 iterasi yang harus dilakukan, maka baru didapatkan hasil yang optimal dimana seluruh variabel non basis-nya bernilai positif tidak ada lagi yang negatif. Seluruh hasil perhitungan tahapan iterasi selengkapnya akan diberikan pada lampiran.
Tabel 4.13 Stepping Stone Akhir untuk Non Woven Shoes
Total biaya
Rp 1.719.432,-
54
4.2.4 Analisa Hasil
Setelah dilakukan perencanaan produksi dengan metode transportasi yang menggunakan stepping stone sebagai penetapan solusi akhir, maka PT. Anugrahprima Perdana akan melakukan produksi sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Dimana dalam melakukan produksinya harus dilihat jam kerja yang dibutuhkan untuk pemenuhan terhadap permintaan. Dalam perencanaan produksi yang dibuat ini, didapatkan kesimpulan bahwa perusahaan melakukan produksi hanya dengan menggunakan jam kerja reguler saja tanpa harus melakukan jam kerja lembur permintaan sudah dapat dipenuhi, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan juga tidak akan terjadi penumpukan stok barang jadi. Tidak seperti yang terjadi pada keadaan sekarang ini perusahaan dalam melakukan produksinya setiap hari menggunakan jam kerja reguler dan jam kerja lembur, yang menimbulkan biaya produksi tinggi dan stok barang jadi yang berlebihan. Dapat dilihat pada periode 1 untuk produk Non Woven Shoes bahwa jumlah kapasitas reguler yang dihasilkan adalah 25.200 meter dan jumlah kapasitas lembur yang dihasilkan adalah 10.800 meter sedangkan dari peramalan permintaan untuk periode 1 adalah sebesar 24.247 meter maka dari hasil perhitungan yang ada dapat diketahui bahwa permintaan yang ada dapat dipenuhi oleh perusahaan hanya dengan melakukan produksi dengan jam kerja reguler tanpa harus melakukan lembur karena jumlah permintaan masih dibawah jumlah kapasitas reguler. Biaya yang dapat dihemat oleh perusahaan adalah bila dulu dalam satu periode (minggu) perusahaan dalam produksi mengeluarkan biaya Rp 464.400,- dengan usulan perusahaan hanya mengeluarkan Rp 226.800,-, jadi perusahaan dapat menghemat biaya Rp 237.600,-.
55
4.3 Sistem Informasi 4.3.1 Analisa Proses Bisnis yang Sedang Berjalan
PT. Anugrahprima Perdana saat ini pada departemen produksi dalam melakukan pengambilan keputusan dan perhitungan data masih dilakukan secara manual tanpa adanya dukungan sisatem informasi. Karena itu perusahaan tidak melakukan perencanaan produksi dalam proses produksinya. Berikut ini adalah kegiatan proses bisnis departemen produksi dalam melakukan produksi, yaitu: -
Staf PPIC menerima surat PO dari bagian sales
-
Staf PPIC akan langsung melihat stok barang yang ada dan langsung mengkonfirmasikannya ke bagian sales
-
Menghitung permintaan yang harus dipenuhi dan melaporkannya kepada manager produksi
-
Manager produksi akan menentukan produksi dengan memberikan catatan tentang waktu baku, jam kerja, jumlah yang harus dihasilkan kepada staf PPIC
-
Staf PPIC akan melakukan koordinasi kepada seluruh kepala operator tentang produksi yang harus dilakukan.
Seluruh proses ini dilakukan secara manual dan semua data disimpan dalam arsip.
4.3.2 Analisa Sistem Usulan
Gambar 4.5 Rich Picture Usulan
56
Sistem informasi yang akan dibuat sebagai usulan adalah sistem informasi yang hanya akan dipakai oleh departemen produksi PT. Anugrahprima Perdana. Sistem informasi ini berguna untuk membantu manager produksi dalam melakukan perencanaan agregat. Dengan adanya perencanaan agregat ini, akan mempermudah manager produksi dalam mengambil keputusan dalam melakukan produksi. Keterangan dari gambar 4.5 adalah: 1. Bagian Keuangan akan memberikan laporan yang berisikan informasi mengenai upah pekerja yang berlaku setiap bulannya kepada manager produksi yang akan digunakan untuk menghitung biaya produksi. 2. Staf PPIC akan memberikan laporan yang berisikan informasi mengenai data permintaan kepada manager produksi yang akan digunakan untuk membuat peramalan permintaan. 3. Manager produksi setelah mendapatkan informasi dari bagian keuangan dan staf
PPIC selanjutnya baru dapat membuat perencanaan agregat.
Perencanaan produksi dilakukan dengan menggunakan sistem informasi perencanaan agregat. 4. Melakukan perhitungan biaya dan kapasita produksi. Perhitungan dilakukan dengan membutuhkan data waktu baku, jam kerja dan upah kerja. Semua data-data akan diinput oleh manager produksi, hasil dari perhitungan adalah kapsitas produksi yang akan digunakan untuk perhitungan pemilihan jam kerja dan biaya agregat yang akan digunakan untuk perhitungan perencanaan agregat. 5. Pemilihan jam kerja dilakukan dengan menggunakan metode transportasi. Data yang dibutuhkan untuk perhitungan sehingga mandapatkan jam kerja yang akan digunakan untuk produksi. Dalam tahap ini membutuhkan data peramalan permintaan dan kapasitas produksi. 6. Perencanaan agregat, dibuat dengan menggunakan data jam kerja yang telah terpilih dan biaya agregat. Hasil dari perencanaan agregat ini adalah berupa laporan perencanaan agregat yang akan digunakan untuk melakukan produksi.
57
Definisi sistem secara FACTOR akan diuraikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 FACTOR Functionality
Mendukung Perencanaan Agregat
Application domain
Mengatur jenis data yang diperlukan untuk menentukan jam kerja dalam melakukan produksi.
Conditions
Sistem ini digunakan oleh manager produksi untuk melakukan perencanaan agregat.
Technology
Menggunakan PC yang mendukung pengoperasian Visual Basic. Dikembangkan dalam bahasa Visual Basic.
Objects
Produk, jam kerja, waktu baku, permintaan, upah kerja dan biaya produksi.
Responsibility
-
Menyimpan data-data permintaan
-
Membuat peramalan permintaan yang akan digunakan untuk membuat perencanaan agregat
-
Menghitung kapasitas produksi yang dapat dihasilkan
-
Menghitung biaya-biaya yang dibutuhkan untuk produksi yang disebut biaya agregat
-
Pemilihan jam kerja yang akan digunakan untuk produksi
dengan
menggunakan
metode
transportasi. -
Pembuatan perencanaan produksi
-
Menyediakan laporan untuk mengevaluasi hasil data yang diperlukan oleh bagian lain.
58
4.3.3 Perancangan Sistem Informasi dengan Unified Model Language (UML)
Perancangan sistem informasi membahas penganalisaan problem domain, application domain , dan desain arsitektur.
4.3.3.1 Problem Domain
Dalam problem domain akan dilakukan analisa yang akan membahas tentang objek yang terkait di dalam sistem beserta dengan hubungan yang terjadi di dalam sistem yang akan dibahas. Objek akan didefinisikan sebagai class dan event yang akan dibuat menjadi event table. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan diagram statechart
yang akan menguraikan perilaku
yang terjadi pada setiap class. Dan yang terakhir akan dibuat class diagram yang akan menggambarkan hubungan antar class dan event yang terdapat pada event table.
¾ Event Table
Class: Produk Perencanaan Agregat Permintaan Biaya dan Kapasitas Produksi Peramalan Permintaan
Event: Dijual Dipesan Dicatat Membuat peramalan Membuat perencanaan agregat Membuat laporan perencanaan agregat Menghitung kapasitas produksi Menghitung biaya produksi Dikonversi Disimpan Diproduksi
59
Tabel 4.15 Event Table Class Produk
Event Dijual
*
Dipesan
*
Dicatat
Perencanaan Agregat
Permintaan
Biaya dan Kapasitas Produksi
+
+
+
Membuat peramalan
Peramalan Permintaan
Upah dan Jam Kerja
+ +
Membuat perencanaan agregat Dibuat laporan perencanaan agregat
* *
Menghitung kapasitas produksi
*
Menghitung biaya produksi
*
Dikonversi
*
Disimpan
+
Diproduksi
*
+
+
¾ Class Diagram
Gambar 4.6 Class Diagram
+
+
+
60
¾ Statechart Diagram
Statechart Diagram Produk
Gambar 4.7 Statechart Diagram Produk
Statechart Diagram Perencanaan Agregat
Gambar 4.8 Statechart Diagram Perencanaan Agregat
Statechart Diagram Permintaan
Gambar 4.9 Statechart Diagram Permintaan
61
Statechart Diagram Biaya dan Kapasitas Produksi
Gambar 4.10 Statechart Diagram Biaya dan Kapasitas Produksi
Statechart Diagram Peramalan Permintaan
Gambar 4.11 Statechart Diagram Peramalan Permintaan
Statechart Diagram Biaya dan Jam Kerja
Gambar 4.12 Statechart Diagram Biaya dan Jam Kerja
4.3.3.2 Application Domain
Pada tahap ini akan membahas tentang perilaku objek dan kegiatan yang berlangsung di dalam sistem. Objek pada aplication domain adalah aktor yang melakukan interaksi dengan sistem secara langsung, yaitu dalam class manager produksi. Untuk dapat terlihat lebih jelas akan diperlihatkan dalam use case diagram. Kemudian akan dijelaskan fungsi-fungsi yang ada di dalam use case diikuti dengan penjelasan mengenai tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam use case tersebut dalam sequence diagram. Setelah itu akan diperlihatkan windows interface beserta tampilan setiap form yang dibuat.
62
¾ Use Case
Gambar 4.13 Use Case Diagram
63
Spesifikasi Use Case Tabel 4.16 Spesifikasi – Pendataan Produk Pendataan Produk Use case
Untuk melakukan pendataan produk maka user harus masuk kedalam form produk. Dimana dalam form ini user dapat melakukan penambahan produk apabila ada produk baru dengan meng-klik button “Add”, setelah user mengisi kode produk, nama produk dan keterangan tentang produk tersebut maka user harus meng-klik button “Save” agar data yang telah dimasukkan dapat tersimpan. Dan user juga dapat melakukan penghapusan produk dengan memilih produk yang akan dihapus lalu mengklik button “delete”.
Aktor
Manager Produksi
Function
Menyimpan data tentang produk
Tabel 4.17 Spesifikasi – Input Data Permintaan Input Data Permintaan Use case
Dalam form ini user dapat melihat seluruh data permintaan yang ada sesuai dengan kode produk yang dipilh oleh user. Bila user ingin melakukan penginputan data permintaan yang baru user harus meng-klik button “Add”, setelah user mengisi tahun, bulan dan jumlah permintaan lalu user harus meng-klik button “save” agar data yang telah dimasukkan dapat tersimpan. Dan user juga dapat melakukan penghapusan data permintaan. Untuk menghapus satu persatu data maka user harus mengklik button “Remove”, apabila penghapusan data ingin dilakukan selurunya maka user dapat mengklik button “Remove Al”l.
Aktor
Manager Produksi
Function
Menyimpan data permintaan sesuai dengan produknya
64
Tabel 4.18 Spesifikasi – Menampilkan Peramalan Permintaan Menampilkan Peramalan Permintaan Use case
Untuk menampilkan peramalan permintaan maka user harus masuk kedalam form peramalan permintaan. User harus mengklik button “search” untuk mengambil file peramalan permintaan yang telah dibuat di excel, lalu setelah itu user harus mengklik button “save” agar data peramalan permintaan dapat tersimpan didalam database.
Aktor
Manager Produksi
Function
Menampilkan hasil peramalan permintaan yang akan digunakan untuk membuat perencanaan agregat
Tabel 4.19 Spesifikasi – Menghitung Biaya dan Kapasitas Produksi Menghitung Biaya dan Kapasitas Produksi Use case
Untuk melakukan penghitungan biaya dan kapasitas produksi maka user harus melakukan pengisian jam kerja reguler, jam kerja lembur, upah reguler dan upah lembur yang ada di form biaya dan jam kerja, setelah semua diisi maka user harus mengklik button “save” maka secara otomatis data yang telah diisi akan tersimpan dan masuk ke dalam form Biaya dan Kapasitas Produksi. Didalam form biaya dan kapasitas produksi ini user dapat melakukan perhitungan, dimana user harus memilih kode produk, setelah itu user harus mengisi field waktu baku lalu user mengklik button “hitung”, maka akan didapatkan hasil biaya produksi reguler, biaya produksi lembur, kapasitas produksi reguler dan kapasitas produksi lembur. Setelah itu user harus mengklik button “save” untuk menyimpan data hasil.
Aktor
Manager Produksi
Function
Menghitung biaya produksi dan kapasitas produksi
65
Tabel 4.20 Spesifikasi – Membuat Perencanaan Agregat Membuat Perencanaan Agregat Use case
Untuk membuat perencanaan agregat maka user harus masuk kedalam form perencanaan agregat, lalu user harus memilih kode produk, tahun dan bulan yang akan dibuat perencanaan agregat-nya, lalu user harus memasukkan hari kerja pada setiap minggu karena perencanaan akan dilakukan secara mingguan, setelah itu mengklik button “konversi” untuk menampilkan data peramalan permintaan yang merupakan data bulanan dijadikan data mingguan, setelah data permintaan sudah ditampilkan baru user dapat melakukan perencanaan agregat dengan mengklik button “perencanaan agregat”.
Aktor
Manager Produksi
Function
Membuat perencanaan agregat dengan penentuan jam kerja yang akan digunakan dan biaya untuk produksi
Tabel 4.21 Spesifikasi – Mencetak Laporan Perencanaan Agregat Memcetak Laporan Perencanaan Agregat Use case
Untuk mencetak laporan perencanaan agregat maka user harus masuk kedalam form Laporan Perencanaan Agregat, lalu user memilih kode produk, tahun dan bulan dari perencanaan agregat yang akan di buat laporan, lalu user mengklik button “show” untuk melihat laporan perencanaan agregat dan untuk mencetak user harus mengklik button “print”.
Aktor
Manager Produksi
Function
Menyediakan laporan perencanaan agregat berupa printout
66
¾ Function
Tabel 4.22 Function Function
Complexity Function Type Login Simple Signal Simpan Simple Update Menampilkan Peramalan permintaan Simple Read Menampilkan Laporan Perencanaan Agregat Simple Read Hitung Biaya dan Kapasitas Produksi Complex Compute Hitung Perencanaan Agregat Simple Compute Hitung Konversi Simple Compute cetak Simple Read hapus Simpel Update
Function Hitung Biaya dan Kapasitas Produksi: Jam Kerja Reguler
= 14 jam per hari
Jam Kerja Lembur
= 6 jam per hari
Waktu Baku
= 10 detik per meter
Upah Reguler
= Rp 882.500,- per bulan
Upah Lembur
= Rp 7.650,- per jam
Biaya Produksi Reguler
= Rp 9,- per meter
1 bulan = 20 hari Biaya Reguler per meter = ⎛ ⎞ WaktuBaku ⎜⎜ ⎟⎟ xUpahRe guler ⎝ 20 xJam ker ja Re gulerx60' x60" ⎠
10 xRp882.500,− 1008000
= Rp 8,75,- ~ Rp 9,-
Biaya Produksi Lembur
= Rp 22,- per meter
Biaya Lembur per meter
=
⎛ ⎞ WaktuBaku ⎜⎜ ⎟⎟ xUpahRe guler ⎝ JamKerjaLemburx60' x60" ⎠
67
10 xRp7.650,− = Rp 21.25,- ~ Rp 22,3600
Kapasitas Produksi Reguler
= 5.040 per hari
Kapasitas Produksi Reguler
= Jam kerja reguler x 60’ x 60” Waktu Baku =
14 x60 x60 = 5040 10
Kapasitas Produksi Lembur
= 2.160 per hari
Kapasitas Produksi Lembur
= Jam kerja lembur x 60’ x 60” Waktu Baku =
6 x60 x60 = 5040 10
¾ Sequence Diagram
Sequence Diagram Menampilkan Peramalan Permintaan
Gambar 4.14 Sequence Diagram Menampilkan Peramalan Permintaan
68
Sequence Diagram Pendataan Produk
Gambar 4.15 Sequence Diagram Pendataan Produk
Sequence Diagram Input Data Permintaan
Gambar 4.16 Sequence Diagram Input Data Permintaan
69
Sequence Diagram Menghitung Biaya dan Kapasitas Produksi
Gambar 4.17 Sequence Diagram Biaya dan Kapasitas Produksi Sequence Diagram Membuat Perencanaan Agregat
Gambar 4.18 Sequence Diagram Membuat Perencanaan Agregat Sequence Diagram Mencetak Laporan
70
Gambar 4.19 Sequence Diagram Mencetak Laporan
¾ Navigation Diagram
Gambar 4.20 Navigation Diagram ¾ User Interface
71
Form Login Untuk dapat menggunakan sistem yang telah dirancang, maka user harus melakukan Login terlebih dahulu.
Gambar 4.21 Form Login Form Main Menu Setelah user login maka user akan masuk kedalam form main menu. Dalam form main menu ini banyak sekali menu yang dapat dipilih oleh user. Menu yang terdapat dalam form main menu ini adalah File, Master, Produksi, Report, dan Help. Dimana untuk menu File ada 2 pilihan yaitu Change Password yang akan menuju ke form Ubah Password dan Exit untuk keluar dari sistem. Menu Master akan ada 2 pilihan form yang dapat dipilih yaitu form Produk dan form Biaya dan Jam Kerja. Menu Produksi akan ada 4 pilihan form yang dapat dipilih yaitu form Permintaan, form Biaya dan Kapasitas Produksi, form Peramalan Permintaan dan form Perencanaan Agregat. Menu Report adalah menu yang akan menuju Form Laporan Perencanaan Produksi. Dan yang terakhir menu Help akan memberikan keterangan mengenai sistem.
72
Gambar 4.22 Form Main Menu
Form Biaya dan Jam Kerja Apabila dalam menu Master dipilih Biaya dan Jam Kerja maka form Master Biaya dan Jam Kerja inilah yang akan muncul. Form ini digunakan oleh user untuk mengisi variabel-variabel (biaya dan jam kerja) yang berhubungan dengan pembuatan perencanaan agregat.
Gambar 4.23 Form Biaya dan Jam Kerja
73
Form Peramalan Permintaan Apabila dalam menu Produksi dipilih Peramalan Permintaan maka form Peramalan Permintaan inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menampilkan hasil dari peramalan permintaan.
Gambar 4.24 Form Peramalan Permintaan
Form Produk Apabila dalam menu Master dipilih Produk maka form Master Produk inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menampilkan data tentang produk yang telah tersimpan, mengubah data produk yang ingin diubah oleh user dengan cara memilih produk yang akan diubah lalu ubah data kemudian klik button “save” maka data akan berubah dan dalam form ini juga user dapat menambah data produk baru atau menghapus data produk yang sudah tidak diperlukan.
74
Gambar 4.25 Form Produk
Form Ubah Password Apabila dalam menu File dipilih Change Password maka form Ubah Password inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk mengubah password user.
Gambar 4.26 Form Ubah Password
Form Permintaan
75
Apabila dalam menu Produksi dipilih permintaan produksi maka form Permintaan inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menampilkan data permintaan sesuai kode produk yang dipilih oleh user. Dalam form permintaan ini user juga dapat menanbah data permintaan dengan mengklik button “Add” dan user juga dapat menghapus data permintaan. Penghapusan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan mengklik button”Remove” setelah memilih data yang akan dihapus atau dengan mengklik button “Remove All” maka seluruh data permintaan yang ditampilkan akan dihapus.
Gambar 4.27 Form Permintaan Form Biaya dan Kapasitas Produksi Apabila pada menu Produksi dipilih Biaya dan Kapasitas Produksi, maka form Biaya dan Kapasitas Produksi inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menghitung biaya produksi reguler, biaya produksi lembur, kapasitas produksi reguler dan kapasitas produksi lembur. Penghitungan dapat dilakukan apabila user memilih kode produk setelah itu akan keluar variabel biaya dan jam kerja yang telah disimpan oleh user pada form Biaya dan Jam Kerja, lalu user juga
76
harus mengisi waktu baku yang digunakan setelah itu user harus mengklik button “Hitung” baru hasil perhitungan akan ditampilkan.
Gambar 4.28 Form Biaya dan Kapasitas Produksi
Form Perencanaan Agregat Apabila pada menu Produksi dipilih Perencanaan Agregat, maka form Perencanaan Agregat inilah yang akan muncul. Form ini digunakan untuk menghitung perencanaan agregat mingguan. Penghitungan dapat dilakukan apabila user memilih kode produk setelah itu user harus mengisi tahun dan bulan yang akan dibuat perencanaan agregatnya lalu akan keluar jumlah permintaan yang didapatkan dari hasil peramalan permintaan. Karena permintaan yang ditampilkan adalah permintaan bulanan sedangkan perencanaan agregat adalah mingguan, maka user harus mengisi hari kerja setiap minggu di tabel hari kerja setelah itu user mengklik button “Konversi” akan tampil data permintaan mingguan di tabel permintaan. Untuk melakukan perhitungan perencanaan agregat user harus mengklik button “Perencanaan Agregat”, maka akan tampil hasil perhitungan. Dimana
77
hasil dari perencanaan agregat dapat dilihat pada tabel hasil perhitungan pada gambar 4.30 dibawah ini.
Gambar 4.29 Form Perencanaan Agregat
Form Laporan Perencanaan Agregat Apabila pada menu Report dipilih akan tampil form Laporan Perencanaan Agregat. Form ini digunakan untuk menampilkan dan mencetak hasil perhitungan perencanaan agregat yang pernah dilakukan dan disimpan. Untuk menampilkan hasil perencanaan agregat user harus memilih kode produk yang akan dibuat perencanaan agregat, setelah itu memilih bulan yang akan dibuatkan laporan lalu klik button “Show”, maka akan muncul tampilan perencanaan agregat yang disebut Laporan Perencanaan Agregat. Setelah Laporan Perencanaan Agregat tampil user dapat mencetak tampilan dengan mengklik button “Print”.
78
Gambar 4.30 Form Laporan Perencanaan Agregat
Form Detail Permintaan Apabila pada form Permintaan diklik button “Add” maka akan tampil form Detail Permintaan seperti yang dibawah ini. Form ini digunakan untuk mengisi data permintaan yang akan disimpan. Setelah user mengisi tahun, bulan dan jumlah permintaan user harus mengklik button “Save” untuk menyimpan data tersebut.
Gambar 4.31 Form Detail Permintaan
79
4.3.3.3 Desain Arsitektur ¾ Kriteria
Tabel 4.23 Kriteria Sistem Kriteria Usable Secure Efficient Correct Reliable Maintainable Testable Flexible Comprehensible Reusable Portable Interoperable
•
Very Important *
Important
Less Important
Irrelevant
Easily Fulfilled
* * * * * * * * * * *
Usablee: very important, sistem yang dirancang haruslah dapat
digunakan oleh user, mudah dipahami, dan mudah dimengerti sehingga dapat memenuhi keinginan user. •
Secure: important, cukup penting mengingat data yang terdapat pada
database tidak boleh sembarangan diubah karena dapat menimbulkan terjadinya kekacauan pada proses produksi. Sehingga hanya orang yang mempunyai wewenang yang dapat mengakses penggunaan sistem ini. •
Efficient: less important, mengingat untuk merancang sistem ini
tidak memerlukan fasilitas dengan kemampuan yang khusus. •
Correct: important, kebutuhan akan sistem dapat dipenuhi sesuai
dengan apa yang user inginkan. •
Reliable: important, sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi
yang ada. •
Maintainable: less important, tidak memerlukan biaya yang banyak
untuk perawatan sistem.
80
•
Testable: important, karena pengujicobaan sistem sangat dibutuhkan
sebelum sistem digunakan, apakah sistem sudah dapat berjalan dengan baik dan telah sesuai dengan kebutuhan user. •
Flexible: important, sehingga sistem dapat disesuaikan dan
dikembangkan dengan perubahan teknologi maupun perhitungan apabila terjadi. •
Comprehensible: very important, sistem haruslah dapat mudah
dipahami oleh user. •
Reusable: less important, sistem ini hanya digunakan oleh
departemen yang terkait. •
Portable: less important, untuk memindahkan sistem pada technical
platform yang baru tidak membutuhkan biaya yang besar. •
Interoperable: less important, karena sistem hanya dipakai dibagian
produksi. ¾ Component Diagram
Sistem akan diterapkan pada bagian produksi, dimana akan digunakan oleh manager produksi yaitu sistem informasi perencanaan agregat dengan implementasi basis data ini adalah untuk komputer yang stand alone. Berikut ini adalah arsitektur yang menghubungkan komponenkomponen yang saling berinteraksi:
Gambar 4.32 Component Architecture
81
¾ Deployment Diagram
Gambar 4.33 Deployment Diagram ¾ Technical Platform
Agar dapat menerapkan sistem ini di perusahaan, maka pihak perusahaan perlu
menyediakan
perangkat
yang
dapat
mendukung
jalannya
pengoperasian program ini, antara lain: a. Spesifikasi hardware CPU
: Intel Pentium – 4, 1.7gHz
Memory (RAM)
: 256 Mega Byte
Hard Disk
: 80 Giga Byte
Printer
: Bebas
b. Spesifikasi software •
Bahasa pemrograman menggunakan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report.
•
Untuk database, yang digunakan adalah Microsoft Access 2007.
•
Operating system dapat digunakan dari Microsoft: Windows XP Professional.
82
4.3.3.4 Pengimplementasian Sistem Usulan
Dalam mengimplementasikan sistem usulan terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan, antara lain: • Kebutuhan akan technical Platform telah dipenuhi • Peng-install-an program ke dalam komputer user • Pelatihan terhadap user cara menggunakan program • Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan waktu yang dibutuhkan
untuk mengimplementasikan sistem mulai dari awal sistem dianalisa sampai hingga pelatihan penggunaan program:
Tabel 4.24 Waktu Implementasi Minggu Analisa sistem Perancangan sitem Pemrograman Implementasi sistem Pelatihan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12 13 14