BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Fit/Gap Analysis dan Risk Analysis. Fit/Gap Analysis memiliki tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan PT. Garuda Indonesia dan menggambarkan sejauh mana software SAP ECC 6.0 modul Material Management dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Setelah dilakukan Fit/Gap Analysis akan dilakukan Risk Analysis atas rekomendasi yang diberikan atas analisis sebelumnya. Risk Analysis bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul jika fungsi yang direkomendasikan pada software SAP ECC 6.0 modul Material Management tidak digunakan oleh PT. Garuda Indonesia.
4.1
Fit/Gap Analysis Secara umum, Fit/Gap Analysis adalah suatu metode yang mencakup kegiatan mengidentifikasi data kunci atau komponen-komponen yang sesuai (fit) di dalam sistem bisnis dan gap yang membutuhkan solusi-solusi. Dalam penelitian ini, Fit/Gap Analysis digunakan untuk mengidentifikasi apakah seluruh fungsi pada software yang digunakan sudah diimplementasi sesuai dengan kebutuhan dari PT. Garuda Indonesia untuk mendukung proses bisnisnya khususnya untuk modul Material Management. Fit/Gap Analysis dilakukan dengan cara membandingkan kebutuhan PT. Garuda Indonesia dengan fungsi-fungsi yang disediakan oleh
64
65
software
SAP
ECC
6.0
modul
Material
Management
yang
telah
diimplementasikan. Fit/Gap Analysis ini dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan dari PT. Garuda Indonesia dengan cara pengamatan langsung yaitu melakukan uji coba secara langsung terhadap software SAP dan melakukan interview dengan user yang menggunakan software SAP pada modul Material Management.
Kemudian
identifikasi
kebutuhan
dilanjutkan
dengan
cara
menganalisis proses bisnis perusahaan. Setelah kebutuhan diidentifikasi, dilakukan penentuan peringkat kebutuhan (Rank of Requirement). Tujuan dari penentuan peringkat kebutuhan ini adalah mengidentifikasi dan menentukan skala prioritas suatu kebutuhan terhadap proses bisnis PT. Garuda Indonesia. Peringkat kebutuhan terdiri atas tiga skala yaitu High, Medium dan Low.
Tabel 4.1 Requirement Rank-Pembahasan Peringkat
Penjelesan Kebutuhan ini sangat berpengaruh terhadap proses bisnis PT.
High
Garuda Indonesia sehingga kebutuhan ini harus terpenuhi. Kebutuhan ini berpengaruh terhadap proses bisnis PT. Garuda Indonesia, jika kebutuhan ini belum terpenuhi maka tidak akan
Medium
mengganggu tujuan utama dari PT. Garuda Indonesia. Namun jika terpenuhi akan memberikan nilai yang signifikan.
66
Penjelesan
Peringkat
Kebutuhan ini sedikit berpengaruh terhadap proses bisnis PT. Garuda Indonesia. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, tidak akan Low
mengganggu proses bisnis yang sedang berjalan. Namun jika terpenuhi akan membantu meningkatkan kinerja proses bisnis dalam perusahaan.
Setelah dilakukan penentuan peringkat kebutuhan, selanjutnya kebutuhan tersebut disesuaikan dengan fungsi yang terdapat pada software SAP ECC 6.0 modul Material Management dengan penentuan degree of fit yang terdiri atas tiga kondisi yaitu, Fit, Gap, dan Partial Fit.
Tabel 4.2 Degree of Fit-Pembahasan Degree Fit
Penjelasan Kebutuhan sudah diimplementasikan dalam penggunaan software SAP dan sudah difungsikan secara maksimal.
Gap
Kebutuhan belum diimplementasikan dalam penggunaan software SAP.
Partial
Kebutuhan sudah diimplementasi namun belum difungsikan secara maksimal atau sudah diimplementasi namun belum secara keseluruhan.
67
Setelah dilakukan penentuan degree of fit, selanjutnya akan dilakukan evaluasi terhadap
masing-masing
kebutuhan.
Evaluasi
ini
bertujuan
untuk
mengidentifikasi dan menganalisis sudah sejauh mana fungsi dari software SAP digunakan dalam pemenuhan kebutuhan PT. Garuda Indonesia. Selain itu, khusus untuk kebutuhan yang memiliki derajat gap akan dianalisis kembali dan selanjutnya akan diberikan rekomendasi mengenai fungsi mana saja yang dapat digunakan dalam software SAP untuk memenuhi kebutuhan. 4.1.1
Fit/Gap Analysis Head Office (HO) Fit/Gap Analysis untuk HO dilakukan berdasarkan urutan proses bisnis yang dijalankan mulai dari Purchase Requisition (PR), Source Determination, Vendor Selection, Purchase Order, Goods Receipt, dan Invoice Verification. Kebutuhan yang difokuskan pada HO adalah seluruh kegiatan dalam proses pengadaan stock material dan non-stock material. Pada HO dilakukan pengadaan dengan MRP untuk dua jenis stock material, yaitu barang kestasiunan dan printing material yang digunakan baik di HO maupun BO. Ketika BO membutuhkan material yaitu ketika jumlah material di BO telah mencapai Re-Order Point (ROP), HO akan secara langsung mengirimkan material ke BO tanpa perlu adanya melakukan reservation terlebih dahulu. Untuk stock material lain yaitu office supplies, pengadaannya dilakukan secara manual yaitu dengan pembuatan Purchase Requisition
68
(PR), Release PR, pembuatan Purchaser Order (PO), Release PO, Goods Receipt, dan Invoice Verification. Sedangkan untuk pengadaan non-stock material dilakukan untuk office equipment dan IT. Pengadaan non-stock material dilakukan oleh masing-masing HO dan BO secara manual.
Tabel 4.3 Fit/Gap Analysis - Head Office (HO) Company
Degree
No
Description
Rank
Requirement A
Evaluation
Recommendation
of Fit Reservation
A.1
Setiap
Reservation material
user
pada
tiap H
F
membutuhkan dapat
material
melakukan
Reservation
ke
digunakan
untuk pengadaan stock
akses
langsung untuk membuat Reservation
telah
menggunakan fungsi ini.
ke bagian di perusahaan yang
bagian inventory
Perusahaan
dan non-stock material.
bagian
inventory. A.2
Good Issue atas Setiap
Reservation
inventory
menyimpan
Good
kali
bagian H melakukan
Issue
atas
F
Pada Good Issue atas Reservation, document
material yang
di
nomor dokumen Reservation, yang
di Good
reference
dokumen
Issue
otomatis
reference
secara
dari
Reservation
menyimpan
sudah
tercantum history nomor
nomor Reservation yang
Reservation tersebut.
di reference. B
Purchase Requisition (PR)
B.1
PR untuk stock Ketika material mencapai H material
titik
Re-Order
Point
sistem
secara
terbentuk secara (ROP), otomatis proses MRP
dari otomatis
membuat
PR
F
Fungsi dijalankan telah
MRP
telah
dan
ketika
mencapai
ROP,
titik sistem
sebagai warning kepada
menghasilkan
bagian
otomatis
bernomor
dokumen
36########.
inventory
untuk
melakukan pengadaan.
PR
PR tersebut digunakan
sebagai
acuan
untuk
melakukan pengadaan. B.2
untuk Harga satuan yang tertera M
Harga stock
G
material pada PR mengacu pada
Harga
yang
muncul
otomatis Menentukan
pada
Source
saat Determination
pembuatan PR berasal namun dengan cara ini tidak
PR berasal dari pada Contract.
dari
Contract
Untuk saat ini user harus melainkan
material
master. mengubah harga pada PR,
mencari harga yang telah disetujui.
Setelah
itu
mengubah harga pada PR secara manual. Penggabungan
Ketika dijalankan proses H
PR untuk proses MRP
PR,
yang tertera di harga yang telah disetujui
harga
mendisplay Contract dan terubah pada PO.
B.3
pada
of
untuk
stock
F
Penggabungan PR yang terbentuk
dari
proses
otomatis
MRP
Head material, semua material
MRP dilakukan secara
Office.
yang memiliki quantity
batch dan menghasilkan
Penggabungan
dibawah titik Re-Order
PR baru dengan nomor
ini
dilakukan Point akan menghasilkan
dokumen 35########.
untuk PR stock PR secara otomatis per material
yang satu material. Seluruh PR
sudah terbentuk otomatis yang terbentuk secara otomatis pada hari yang sama akan dari
proses digabung menjadi satu PR
MRP.
untuk
diproses
secara
bersamaan. B.4
Penggabungan
Ketika dijalankan proses H
F
Penggabungan PR yang
PR untuk proses MRP BO untuk stock
terbentuk
MRP
MRP dilakukan secara
Branch material, semua material
dari
proses
Office
(BO). yang memiliki quantity
Penggabungan ini
batch dan menghasilkan
dibawah titik Re-Order
PR baru dengan nomor
dilakukan Point akan menghasilkan
dokumen 35########.
untuk PR stock PR secara otomatis per material
yang satu material. Seluruh PR
sudah terbentuk otomatis yang terbentuk secara otomatis pada hari dan BO yang dari proses MRP sama
B.5
digabung
berdasarkan
menjadi satu PR untuk
masing-masing
diproses
BO.
bersamaan.
Release
akan
secara
PR Setiap PR yang sudah H
F
Setiap PR yang sudah
untuk pengadaan terbuat harus di release
terbentuk
stock dan non- berdasarkan
direlease oleh beberapa
beberapa
selanjutnya
stock material
kriteria.
bagian berdasarkan nilai uang
dari
PR
yang
terbentuk.
Release
dilakukan
dengan
mencentang check box yang ada pada tampilan Release
PR.
pengadaan
baru
dilanjutkan
Proses dapat setelah
release dilakukan. B.6
Nilai uang dari Setelah budget suatu
dilakukannya M
atas release PR oleh bagian material budgeting,
nilai
uang
akan ter-update budget dari suatu material
G
Fungsi
budget
sudah Fungsi
budgeting
dijalankan pada modul dilakukan Finance namun belum dengan terintegrasi
dengan pengaturan
dalam
dapat software
melakukan pada
t-code
secara otomatis
akan
ter-update
secara
otomatis.
modul
Material SPRO, CJ01/CJ20N, CJ40,
Management
sehingga dan CJ30.
ketika dilakukan Release PR, user pada bagian budgeting
harus
memeriksa budget yang tersedia secara manual. Jika budget tersedia, baru PR dapat direlease. C
Vendor Selection
C.1
Pembuatan Request
Pada
saat
For pengadaan material atau
Quotation (RFQ) pembaharuan kepada vendor
melakukan M
Contract,
purchaser membuat RFQ
G
Purchaser
membuat Pembuatan
RFQ secara manual lalu dilakukan
RFQ
dapat dengan
mengirimkannya kepada menggunakan software SAP vendor.
dengan t-code ME41 dan
sebagai
permintaan
dapat
penawaran harga kepada
collective
vendor.
vendor
dilakukan
secara
untuk agar
beberapa
memudahkan
proses perbandingan antara beberapa vendor. Untuk
mencetak
RFQ
sehingga dapat dikirimkan kepada dilakukan
vendor
dapat
dengan
t-code
ME9A. C.2
Pembuatan Quotation
Quotation yang diterima M atas dari vendor diinput oleh
permintaan
purchaser
material
sistem.
ke
dalam
G
Quotation
yang Pembuatan
Quotation
dikirimkan oleh vendor dilakukan ketika perusahaan atas
RFQ
dikirimkan
sebelumnya menerima
Quotation
dari
oleh vendor dan bisa merupakan
purchaser
masih lanjutan dari proses RFQ.
dilakukan secara manual.
Pembuatan Quotation dapat dilakukan dengan software SAP dengan t-code ME47.
C.3
Perbandingan antara
Quotation dari beberapa M
beberapa vendor
Quotation
G
Proses
membandingkan Dari
beberapa
Quotation
dibandingkan
Quotation dari beberapa yang telah diinput ke dalam
berdasarkan harga dan
vendor dilakukan secara sistem, kemudian dilakukan
berdasarkan harga quantity
sehingga
dan quantity
quotation
menemukan quotation yang
yang optimum dari satu
optimum dari satu vendor.
vendor.
Perbandingan
mendapatkan
manual oleh purchaser.
perbandingan
untuk
antara
Quotation dapat dilakukan dengan software SAP dengan t-code ME49. Pada t-code ini
juga dapat dilakukan setting rejection letters untuk vendor yang
tidak
terpilih
dan
mencetaknya dengan ME9A. C.4
Live Auction
Sistem dapat menunjang H proses langsung
auction
secara
tanpa
harus
G
Live
auction
sudah Pada software SAP modul
dilakukan namun tidak Material Management (MM) dilakukan
dengan tidak disediakan fungsi untuk
tatap muka dengan para
menggunakan
vendor.
SAP.
sistem Live Auction. Tetapi fungsi Live Auction dapat dilakukan dengan menggunakan modul Supplier
Relationship
Management (SRM). C.5
Contract
Sistem
Management
otomatis
dapat
secara M membuat
G
Purchaser
harus Pada software SAP modul
menginput secara manual Material Management (MM)
Contract dari hasil Live
isi dari Contract.
tidak disediakan fungsi untuk
Auction.
Contract Management. Tetapi fungsi Contract Management dapat
dilakukan
dengan
menggunakan modul Supplier Relationship
Management
(SRM). C.6
Penyimpanan pasal-pasal Contract
Contract pada menyimpan
dapat L isi
dari
G
Sistem
hanya Penyimpanan
menyimpan
kondisi pada
Contract
dapat
seluruh Contract manual
mengenai
termasuk peraturan dan
material dan harga yang hanya berupa text dan tidak
kesepakatan
telah disepakati. Untuk dapat dianalisis atau ditindak
bentuk pasal.
dalam
spesifikasi dilakukan pada SRM namun
peraturan
dan lebih lanjut oleh sistem.
kesepakatan lain di luar
pasal-pasal
kondisi material hanya tersimpan secara manual. D
Purchase Order (PO)
D.1
Pembuatan
PO Pembuatan
berdasarkan PR
harus
setiap
PO H
F
didasarkan
Setiap PO yang dibuat untuk dikirimkan kepada
(reference) pada PR yang
vendor
berasal
dari
sudah di release.
reference PR yang sudah direlease.
D.2
Release
D.3
untuk Setiap PO harus direlease H
PO yang sudah terbentuk
PO yang sudah oleh purchaser sebelum
direlease terlebih dahulu
terbuat
dikirimkan kepada vendor.
oleh purchaser (GM).
Menampilkan
Sistem menyimpan data L
data historis atas pembelian terakhir (nomor
F
G
Purchasing Info Record Fungsi ini disediakan oleh belum digunakan oleh software
SAP
yaitu
pengadaan
PO,
sebelumnya
harga)
material,
vendor,
perusahaan. untuk
Biasanya Purchasing Info Record. mengetahui
pengadaan yang pernah dilakukan,
user
melakukannya
dengan
cara mendisplay PO. D.4
Konfirmasi dari User vendor status PO
dapat
mengetahui L
atas status PO yang sebenarnya sampai material diterima.
G
Pada
saat
ini
fungsi Fungsi ini disediakan oleh
dilakukan secara manual, software SAP yaitu Vendor misalnya
menelpon Confirmation,
langsung kepada vendor dilakukan dan
informasi
setting
transaksinya
ada melakukan change pada PO
kemungkinan user lain dengan t-code ME22.
terlebih
tidak dahulu pada t-code SPRO dan
diinput ke dalam sistem untuk sehingga
sebelumnya
yang bersangkutan tidak mengetahui
informasi
tersebut. E
Good Receipt (GR)
E.1
Good
Penerimaan
Receipt
material
secara dilakukan beberapa kali
bertahap
yang (partial) karena adanya
F
Pengiriman
material
yang berasal dari satu PO dilakukan
secara
berasal dari satu penerimaan barang secara
langsung atau bertahap.
PO
Untuk
maupun bertahap yang didasarkan
pengiriman
secara
pada satu PO atau dapat
material secara bertahap,
keseluruhan.
dilakukan
dengan
terbentuk beberapa Good
secara
Receipt yang reference
penerimaan keseluruhan.
dapat H
ke satu PO yang sama.
F
Invoice Verification
F.1
Adanya
three- Adanya
way matching
pencocokkan H
F
Setelah
Invoice
dan
antara PO, GR dan Invoice
material telah diterima
yang diterima.
dari
vendor,
Invoice
dientri ke dalam sistem. Sistem
melakukan
pengecekan
Invoice
dengan reference kepada PO.
Quantity
yang
tercantum pada Invoice merupakan quantity yang terdapat
pada
Receipt.
Good
G
Other
G.1
Stock opname
Sistem menunjang proses H perhitungan
fisik
yang
dilakukan perusahaan.
G
Selama ini stock opname Stock opname atas semua hanya dilakukan secara material yang terdapat pada manual
oleh
bagian perusahaan dapat ditunjang
inventory. Jika quantity oleh software SAP dengan fisik
material
terdapat
di
yang menggunakan fungsi Physical gudang Inventory yang bisa diakses
berbeda dengan quantity melalui t-code MI01. material yang tertera di sistem,
maka
dilakukan lebih
akan
penelusuran
lanjut
untuk
mencari tahu mengapa
terjadi
perbedaan
quantity. Pada akhirnya quantity material yang tersedia untuk digunakan untuk
kegiatan
operasional quantity
adalah berdasarkan
jumlah fisik yang ada di gudang. G.2
Mengevaluasi vendor sudah
Sistem
membantu
yang dalam
melakukan
terdaftar penilaian terhadap vendor
di perusahaan
yang
telah
transaksi
user M
melakukan dengan
G
Saat ini fungsi belum Mengevaluasi vendor yang digunakan
oleh sudah terdaftar di perusahaan
perusahaan. terhadap
Evaluasi dapat ditunjang oleh software
vendor
telah
yang SAP dengan fungsi Vendor
melakukan Evaluation
dengan
t-code
perusahaan
berdasarkan
transaksi
harga, kualitas material,
perusahaan
ketepatan
dengan
dalam
cara
menilai telah melaksanakan transaksi
quantity
vendor dengan kriteria
material
yang
dilakukan
dilakukan terhadap vendor-vendor yang
secara manual kualitas dengan perusahaan.
yang ada.
Memblokir
Setelah mendapatkan hasil M
vendor
atas penilaian vendor, user
dijalankan
dapat
block
perusahaan
yang
menggunakan
melakukan
terhadap
yang
pengiriman material dan
dikirimkan. G.3
dengan ME61
vendor
G
Fungsi
ini
belum Memblokir
dapat
oleh ditunjang oleh software SAP dengan fungsi Block Vendor software. yang bisa diakses melalui t-
tidak memenuhi criteria
Namun untuk melakukan code MK05.
perusahaan.
Block
blok pada vendor secara
terhadap vendor sifatnya
manual telah dilakukan
tidak permanen sehingga
dengan
cara
vendor
apabila perusahaan ingin
mengevaluasi
vendor
melakukan
secara
manual
transaksi
kembali dengan vendor,
berdasarkan
user dapat mengaktifkan
kriteria
kembali vendor tersebut.
pengiriman,
beberapa
yaitu
waktu kualitas
material yang berbeda dari
kesepakatan,
kesalahan material pada saat
pengiriman,
perbedaan pengiriman
quantity dan
pemesanan. G.4
Perkiraan
Sistem dapat membantu M
penggunaan
bagian
Inventory
untuk
G
Pada saat ini perkiraan Fungsi ini disediakan oleh penggunaan
material software SAP yaitu Forecast
perkiraan
memprediksi
dilakukan
(Forecast)
pengadaan barang dengan
data-data historis yang
menggunakan
model seasonal.
telah
model seasonal. G.5
Re-Order Point bagian
Inventory
dan menghitung nilai ROP dan
Safety
Stock SS untuk tiap material
(SS) untuk MRP yang
ROP
ditetapkan perhitungan
dan
SS penentuan
G
digunakan,
yang
dilakukan
per
di plant,
nilai
Re-Order
secara (SS) untuk MRP maka harus
MRP1 pada material master.
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh
analisis stok tiap material terdapat
melakukan
dengan Point (ROP) dan Safety Stock
dientrit ke dalam sistem. menyajikan H
ingin
manual baru kemudian mengubah pengaturan view
MRP.
perusahaan
kemudian
Pada saat ini perkiraan Jika nilai
diimplementasikan
Analisis jumlah Sistem stok
G
untuk
(ROP)
oleh sistem.
ada
diproses secara manual.
Penentuan nilai Sistem dapat membantu M
G.6
berdasarkan dengan t-code MP80.
material
analisis software SAP yaitu Logistic tanpa Information
menggunakan
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
G.7
Analisis uang
storage location, material
Logistic
Information MC.1,
dan material group
System.
MC.L
nilai Sistem
menyajikan H
G
akibat analisis nilai uang dari
MC.5,
MC.9
dan
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh analisis software SAP yaitu Logistic
digunakan,
tanpa Information
pergerakan
adanya Good Receipt dan
dilakukan
material
Good Issue per plant, per
menggunakan
material dan mendetil.
Logistic
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MC.2.
System. G.8
Analisis uang
nilai Sistem
akibat analisis nilai uang dari
pergerakan material
menyajikan H
per adanya Good Receipt dan Good Issue tiap material.
G
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh
dilakukan
tanpa Information
menggunakan
System.
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MC.A.
Logistic
analisis software SAP yaitu Logistic
digunakan,
G.9
Analisis
Sistem
menyajikan H
G
pergerakan tiap analisis nilai uang dari
digunakan,
material
dilakukan
yang adanya Good Receipt dan
lebih mendetil
yang
Logistic
Sistem
pergerakan
analisis
setiap per plant
tanpa Information
menggunakan
Analisis
jumlah
analisis software SAP yaitu Logistic
Good Issue tiap material lebih
mendetil
(tanggal pergerakan) G.10
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MC48.
System.
menyajikan H jumlah
System
G
Good
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh analisis software SAP yaitu Logistic
digunakan,
stok Receipt dan Good Issue
dilakukan
material tiap material pada tiap
tanpa Information
menggunakan
plant.
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MCBA.
Logistic System.
G.11
Analisis
Sistem
menyajikan H
G
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh
analisis
pergerakan
jumlah
Good
stok Receipt dan Good Issue
jumlah
dilakukan
tanpa Information
setiap
material tiap material pada tiap
menggunakan
per
storage storage location.
Logistic
Analisis
Sistem
pergerakan
analisis
jumlah
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MCBC.
System.
location G.12
analisis software SAP yaitu Logistic
digunakan,
menyajikan H jumlah
G
Good
digunakan,
stok Receipt dan Good Issue
setiap material
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh analisis software SAP yaitu Logistic
dilakukan
tiap material.
tanpa Information
menggunakan
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MCBE.
Logistic System. G.13
Analisis
Sistem
pergerakan
analisis
jumlah
menyajikan H jumlah
Good
stok Receipt dan Good Issue
G
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh digunakan, dilakukan
analisis software SAP yaitu Logistic tanpa Information
System
(LIS)
setiap
material tiap material pada tiap
menggunakan
per
material material group.
Logistic
Analisis
Sistem
pengadaan
analisis pengadaan yang
material
Information MCBK.
System.
group G.14
fungsi dengan menggunakan t-code
menyajikan H
per dilaksanakan
purchasing
per
organization
organization.
G
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh digunakan,
analisis software SAP yaitu Logistic
perusahaan
dilakukan
tanpa Information
purchasing
menggunakan
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MCE1.
Logistic System.
G.15
Analisis analisis Sistem vendor
menyajikan H
analisis
vendor
bekerja
sama
yang dengan
perusahaan pengadaan material.
dalam
G
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh analisis software SAP yaitu Logistic
digunakan, dilakukan
tanpa Information
menggunakan
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MCE3.
Logistic
System
System. G.16
Analisis analisis Sistem pengadaan
menyajikan H
G
per analisis pengadaan yang
material group
dilaksanakan
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh analisis software SAP yaitu Logistic
digunakan,
perusahaan
dilakukan
tanpa Information
menggunakan
per material group.
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MCE5.
Logistic System. G.17
Analisis analisis Sistem pengadaan material
menyajikan H
per analisis pengadaan yang dilaksanakan per material.
perusahaan
G
Saat ini fungsi belum Fungsi ini disediakan oleh
dilakukan
tanpa Information
menggunakan
System.
System
(LIS)
fungsi dengan menggunakan t-code
Information MCE7.
Logistic
analisis software SAP yaitu Logistic
digunakan,
94
4.1.2
Fit/Gap Analysis Branch Office (BO) Fit/Gap Analysis untuk BO dilakukan berdasarkan urutan proses bisnis yang dijalankan mulai dari Purchase Requisition (PR), Purchase Order (PR), Good Receipt (GR), pengeluaran material dari gudang BO, dan Invoice Verification. Pada BO lebih banyak difokuskan kebutuhan untuk proses Material Requirement Planning (MRP). Proses MRP yang dijalankan pada sepuluh BO adalah MRP terhadap stock material yaitu material kestasiunan dan printing material. Untuk kedua material ini, pengadaan dilakukan oleh Head Office (HO). Ketika jumlah material di BO sudah mencapai titik Re-Order Point (ROP) maka HO akan langsung melakukan pengiriman ke BO tanpa harus user di BO melakukan reservation terlebih dahulu. Pengadaan office supplies di BO dilakukan oleh masing-masing BO. Jadi user di BO melakukan prosedur yang sama seperti di HO, yaitu dengan membuat PR terlebih dahulu. Setelah pembuatan PR, kemudian harus dilakukan release atas PR. Proses release dilakukan berdasarkan nilai PR. Untuk nilai PR di atas Rp. 10.000.000,- harus direlease oleh HO.
Tabel 4.4 Fit/Gap Analysis – Branch Office (BO) Company
Degree
No
Description
Rank
Requirement H
Evaluation
Recommendation
of Fit
Purchase Requisition (PR)
H.1
Pembuatan
PR User
untuk
pada
BO
tidak H
stock membuat PR melainkan
material
secara sistem secara langsung
otomatis
dari membuat PR dari proses
proses MRP
MRP
dan
diproses
P
Proses
MRP
telah Dilakukan implementasi MRP
dijalankan, namun baru untuk
BO
yang
belum
dijalankan pada beberapa menjalankan
MRP
dengan
Branch Office sehingga menggunakan hanya beberapa BO yang yang
dapat menciptakan PR dilakukan
di HO.
secara otomatis. Untuk sebelumnya. yang
belum
menjalankan MRP masih menggunakan
sebelumnya
langsung oleh purchaser
BO
pengaturan
terhadap
telah BO
Reservation kepada Head Office untuk pengadaan stock material. Ketika stok telah mencapai titik Re-Order Point, sistem secara otomatis membuat PR
dengan
nomor
dokumen 36#######. H.2
Pembuatan
PR User pada BO dapat H
untuk non-stock melakukan material
pembuatan
F
Pada
saat
BO
membutuhkan non-stock
PR secara langsung pada
material,
user
dapat
BO.
langsung membuat PR tanpa harus melalui Head Office.
H.3
Release PR untuk Release pengadaan
non- pengadaan
stock material
PR
untuk H
F
non-stock
direlease
bertahap
tertentu
berdasarkan
MRP proses MRP seolah-olah
dilakukan Storage.
Place
PR
direlease
oleh Head Office.
setelah Place In otomatis hilang setelah Storage
kepala
BO. Sampai batas nilai
Update PR dari PR yang terbuat dari H proses
oleh
material dilakukan secara
kriteria yang ada. H.4
PR yang sudah dibuat,
In
P
Fungsi
MRP
belum Dilakukan implementasi MRP
dijalankan pada seluruh untuk
BO
yang
belum
BO sehingga update PR menjalankan
MRP
dengan
seolah-olah
secara menggunakan
otomatis hilang setelah yang dilakukan
Place
sebelumnya
In dilakukan
Storage. Fungsi ini baru sebelumnya. dijalankan pada sebagian BO
saja
yang
telah
pengaturan
terhadap
telah BO
menjalankan
fungsi
MRP. I
Purchase Order (PO)
I.1
Pembuatan
PO Pembuatan
berdasarkan PR
setiap
PO H
F
PO yang dibuat atas non-
untuk pengadaan non-
stock
stock
harus
berasal dari reference PR
(reference)
yang sudah di release.
material
didasarkan
pada PR yang sudah di
Release
release.
adalah
material
yang
harus
berlaku release
berdasarkan jumlah nilai dari suatu PR. I.2
Release
PO Setiap
PO
harus H
untuk pengadaan direlease oleh DMU / non-stock
AA sebelum dikirimkan
F
PO yang telah dibuat tidak
langsung
di
kirimkan ke vendor tetapi
material.
kepada vendor.
dilakukan
release
terlebih dahulu terhadap PO oleh AA masingmasing BO. J
Good Receipt (GR)
J.1
Pengiriman
HO
tidak
langsung H
P
Pengiriman
material dari HO mengirimkan material ke
dilakukan
ke BO
menggunakan
BO
namun
lokasi dahulu.
baru
ke
suatu terlebih
material Dilakukan implementasi MRP dengan untuk
delivery.
BO
yang
belum
two-step menjalankan
MRP
dengan
Pengiriman menggunakan
material dari HO seolah- yang
sebelumnya
olah diletakkan terlebih dilakukan dahulu
pada
transfer sebelumnya.
location. Setelah material sampai di BO, user di
pengaturan
terhadap
telah BO
BO melakukan Place In Storage yang seolah-olah menarik
material
transfer
dari
location.
Quantity material yang dicatat ke dalam Place In Storage
merupakan
jumlah sebenarnya yang diterima. Fungsi ini baru dijalankan oleh beberapa BO
yang
telah
mengimplementasi MRP. J.2
Pengiriman
Suatu
material dari satu melakukan
BO
dapat M
pengiriman
P
Fungsi
ini
baru Dilakukan implementasi MRP
dijalankan pada sebagian untuk
BO
yang
belum
BO ke BO lain
material ke BO lain yang
BO. Pengiriman material menjalankan
membutuhkan.
antara BO juga dilakukan menggunakan dengan
menggunakan yang
dengan
pengaturan
sebelumnya
dilakukan
two-step delivery.
MRP
terhadap
telah BO
sebelumnya. J.3
Pengiriman
Ketika terjadi pengiriman H
P
Fungsi
ini
baru Dilakukan implementasi MRP
material dari HO material dari HO ke BO
dijalankan pada sebagian untuk
ke BO dan BO ke dan BO ke BO tidak
BO.
BO
pengiriman material dari menggunakan
tanpa tercipta
jurnal
karena
Pada
BO
yang
belum
saat menjalankan
MRP
dengan
menciptakan
belum dianggap sebagai
HO ke BO atau dari BO yang
jurnal
biaya.
ke BO tidak menciptakan dilakukan
sebelumnya
jurnal. Pada sebagian BO sebelumnya. lainnya
masih
menggunakan reservation
pengaturan
terhadap
telah BO
atas permintaan material dari BO ke HO sehingga material
yang
sudah
dikirimkan oleh HO ke BO
sudah
sebagai
dianggap
biaya
dan
menciptakan jurnal. K
Pengeluaran Material dari Gudang BO
K.1
Reservation oleh Seluruh end user (KK) H
KK
yang
membutuhkan
membutuhkan
stock
membuat
material reservation dahulu,
Setiap
BO
end user (KK) di pada BO
G
melakukan terlebih namun
secara
yang Diharapkan KK menggunakan material fasilitas
web
yang
reservation dikembangkan
manual
kepada meminimalkan
AA/DMU pada masing- pada masing BO. Perusahaan dilakukan.
transaksi
telah untuk
kesalahan yang
diharapkan beredar
ID
tidak
yang
telah
terlalu
web
mengembangkan bagi
KK
untuk
banyak. Jadi, hanya user
melakukan
reservation
tertentu yang memiliki
namun
karena
ID pada software SAP.
keterbatasan
dalam
sosialisasi, web belum dapat
direalisasikan
penggunaanya. Sehingga dari data manual yang telah dibuat oleh KK, AA/DMU
kemudian
menginput kembali ke dalam sistem.
K.2
Terciptanya jurnal
Ketika
dilakukan H
ketika pengeluaran
material
untuk
barang
stock
material
P
Untuk BO yang telah Dilakukan implementasi MRP menjalankan MRP, jurnal untuk
BO
yang
belum
tercipta ketika material menjalankan
MRP
dengan
dikeluarkan dari kepada end user, sistem
dikeluarkan dari gudang menggunakan
gudang BO untuk membuat
BO untuk digunakan oleh yang
digunakan BO tersebut.
oleh menyatakan biaya.
jurnal
yang adanya
MRP, ketika
menjalankan sebelumnya. jurnal gudang
tercipta HO
mengirimkan material ke BO.
sebelumnya
BO. Untuk BO yang dilakukan belum
pengaturan
terhadap
telah BO
L
Invoice Verification
L.1
Adanya way
three- Adanya
matching antara Purchase Order,
untuk non-stock Good material
pencocokkan H
Receipt
dan
Invoice yang diterima.
F
Setelah
Invoice
dan
material telah diterima dari
vendor,
menginput dalam
user
Invoice
sistem.
melakukan
ke
Sistem
pengecekan
Invoice dengan reference kepada
PO.
Quantity
material yang tercantum pada Invoice merupakan quantity yang terdapat pada Good Receipt.
106 4.2
Overview Overview berisi penjelasan atas rekomendasi yang telah diberikan pada tabel Fit/Gap Analysis untuk kebutuhan yang memiliki nilai gap dan partial. Penjelasan akan dijabarkan mulai dari kebutuhan yang berasal dari Head Office dan dilanjutkan dengan kebutuhan yang berasal dari Branch Office.
a.
Kebutuhan
: Harga untuk stock material yang tertera di PR berasal dari Contract
Solusi
: Menentukan Source of Determination pada PR, namun dengan cara ini tidak mengubah harga pada PR, melainkan harga otomatis terubah pada PO.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap
Pada SAP tidak dimungkinkan jika harga yang tercantum pada PR adalah harga dari Contract. Harga yang tercantum pada PR adalah moving average price. Jika pada PO diinginkan harga berdasarkan Contract, maka user harus menentukan Source of Determination pada PR terlebih dahulu, kemudian harga pada PO akan secara otomatis mengikuti harga dari Contract.
107 b.
Kebutuhan
: Nilai uang dari budget atas suatu material akan terupdate secara otomatis
Solusi
: Fungsi budgeting dapat dilakukan dalam software dengan melakukan pengaturan pada t-code SPRO, CJ01/CJ20N, CJ40, dan CJ30.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap Overview •
Maintain Planning Profile (SPRO) Membuat sebuah profil perencanaan baru atau mengubah profil yang telah ada dengan mengupdate beberapa input yang dibutuhkan. Kegiatan ini diproses dengan t-code SPRO - Project System – Costs – Planned Costs – Manual Costs Planning in WBS – Hierarchical Cost Planning – Create/Change Planning Profile.
•
Maintain Budget Profile (SPRO) Membuat sebuah profil budget baru atau mengubah profil yang telah ada dengan mengupdate beberapa input yang dibutuhkan. Kegiatan ini diproses dengan t-code SPRO - Project System – Costs – Budget – Maintain Budget Profiles.
108 •
Maintain Project Profile and Assign Planning Profile & Budget Profile (SPRO) Kegiatan ini diproses dengan t-code SPRO - Project System – Structures – Operative Structures – Work Breakdown Structure – Create Project Profile.
•
Defining Availability Control for Budget Profile with warning and Error Message (SPRO) Kegiatan ini diproses dengan t-code SPRO - Project System – Costs – Budget – Define Tolerance Limits.
•
Creating a Project Membuat sebuah project baru untuk budgeting atas suatu material tertentu dengan mengentri beberapa input yang dibutuhkan. Perencanaan biaya (cost planning) bertindak sebagai dasar bagi estimasi biaya awal untuk mendapatkan persetujuan untuk budgeting. Kegiatan ini diproses menggunakan t-code CJ01 atau melalui navigation path: Accounting – Project System – Project – Special Maintenance Functions – Work Breakdown Structure – Create.
•
Maintaining Cost Planning Pada t-code CJ40 dilakuka entri data mengenai cost planning dan menentukan jumlah budget untuk material tertentu. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan t-code CJ40 atau melalui navigation
109 path: Accounting – Project System – Financials – Planning – Costs in WBS – Overall – Values – Change. •
Maintain Original Budgeting Kegiatan ini diproses dengan menggunakan t-code CJ30 atau melalui navigation path: Accounting – Project System – Financials – Budgeting – Original Budget – Change.
•
Release Budget Releasing the budget tidak sama seperti original budget. User dapat merelease budget pada nilai total atau tahunan. Kegiatan ini diproses menggunakan t-code CJ32 atau melalui navigation path: Accounting – Project System – Financials – Budgeting – Release – Change.
c.
Kebutuhan
: Pembuatan Request For Quotation (RFQ) kepada vendor
Solusi
: Pembuatan RFQ dapat dilakukan dengan menggunakan software SAP dengan t-code ME41 dan dapat dilakukan secara collective untuk beberapa vendor agar memudahkan proses perbandingan antara beberapa vendor. Untuk mencetak RFQ sehingga dapat dikirimkan kepada vendor dapat dilakukan dengan t-code ME9A.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap
110 Overview Setelah bagian purchasing telah menerima Purchase Requisition dan telah memprosesnya, dimungkinkan ada material yang membutuhkan bagian purchasing untuk menawarkan Request For Quotation (RFQ). Pertama-tama user membuat RFQ untuk material tertentu. User dapat membuat RFQ secara manual, reference dari RFQ lain atau menggunakan sebuah PR atau outline agreement sebagai sebuah template. Kemudian RFQ dikirim kepada vendor-vendor pilihan. RFQ dapat diproses dengan menggunakan transaksi ME41 atau melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Material Management – Purchasing – RFQ/Quotation – Request for Quotation – Create. Setelah user membuat RFQ, user dapat mencetak RFQ tersebut melalui transaksi ME9A atau melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Material Management – Purchasing – RFQ/Quotation – Request for Quotation – Messages – Print/Transmit.
d.
Kebutuhan
: Pembuatan Quotation atas permintaan material
Solusi
: Pembuatan Quotation dilakukan ketika perusahaan menerima Quotation dari vendor dan bisa merupakan lanjutan dari proses RFQ. Pembuatan Quotation dapat dilakukan dengan software SAP dengan t-code ME47.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap
111 Overview Quotation dikirimkan oleh vendor kepada bagian purchasing yang ditawarkan dari RFQ. Respon dari vendor harus mengikuti ketentuan yang telah diatur sebelumnya pada RFQ. Jika vendor gagal mengikuti transaksi dari RFQ, user dapat mendiskualifikasi Quotation dari vendor tersebut. Quotation dapat dikirimkan kepada vendor melalui EDI menggunakan transaction set 843. Quotation dikirim kembali kepada bagian purchasing oleh bidders, atau vendor, dibandingkan, lalu dipilih salah satunya.
Entering a Quotation Quotation diproses melalui transaksi ME47 atau melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Purchasing – RFQ / Quotation – Quotation – Maintain. Layar awal dari ME47 membutuhkan user bagian purchasing untuk mengentri sebuah nomor RFQ. Nilai dari harga Quotation dapat dientri pada field net price. Jika terdapat diskon, pajak atau kondisi lain dapat ditambahkan ke dalam sistem menggunakan layar conditions. Setelah Quotation telah dientri, Quotation harus dibandingkan untuk memilih vendor yang akan ditawarkan Purchase Order.
e.
Kebutuhan
: Perbandingan antara beberapa Quotation berdasarkan harga dan quantity
112 Solusi
: Dari beberapa Quotation yang telah diinput ke dalam sistem,
kemudian
dilakukan
perbandingan
untuk
menemukan Quotation yang optimum dari satu vendor. Perbandingan antara Quotation dapat dilakukan dengan software SAP dengan t-code ME49. Pada t-code ini juga dapat dilakukan setting rejection letters untuk vendor yang tidak terpilih dan mencetaknya dengan ME9A. Rank
: Medium
Degree of fit : Gap Overview Setelah Quotation yang telah dientri dengan reference terhadap RFQ dan dikirim ke vendor, bagian purchasing kemudian mereview quotation
tersebut
dan
memutuskan
mana
vendor
yang
akan
diikutsertakan dalam penyediaan material atau jasa. Satu elemen dari proses Quotation adalah untuk membandingkan penawaran berdasarkan harganya. Cara ini adalah perbandingan yang paling dasar yang dapat dilakukan dan tidak memerlukan faktor keputusan.
Price Comparison Factor in Quotation Price comparison dapat dilakukan melalui transaksi ME49 atau melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Purchasing – RFQ/Quotation – Quotation – Price Comparison.
113 Price comparison dapat dilakukan di antara beberapa Quotation dan dapat dipilih dengan menggunakan beberapa kriteria pemilihan seperti purchasing organization, vendor, material, atau nomor collective RFQ. Nomor collective adalah field yang paling berguna ketika mengirimkan beberapa RFQ kepada vendor-vendor yang berbeda. Nomor collective dapat digunakan untuk mempermudah menghasilkan sebuah perbandingan. Kriteria lain pada transaksi ME49 termasuk kriteria perbandingan di bawah ini: •
Reference
Quotation,
Quotation
yang
digunakan
sebagai
pembanding untuk quotation yang lain. Jika Reference Quotation tidak dientri, maka Quotation dibandingkan antara satu dengan yang lainnya. •
Mean value quotation, jika indikator ini diset maka perbandingan dilakukan terhadap harga rata-rata dari Quotation. Quotation dirata-ratakan dan rata-ratanya dinilai 100%. Quotation yang ada direfleksikan pada sebuah persentase yang menunjukkan apakah persentasenya di atas atau di bawah rata-rata. Sebagai contoh, sebuah quotation di bawah rata-rata akan menunjukkan persentase di bawah 100%; quotation di atas rata-rata akan menunjukkan persentase di atas 100%.
•
Minimum
value
quotation,
jika
indikator
diatur,
maka
perbandingan dilakukan terhadap quotation yang memiliki nilai
114 terendah. Artinya, quotation yang memiliki harga terbaik dinilai 100%. Quotation lain yang lebih mahal akan menunjukkan sebuah persentase yang dikalkulasikan dari nilai terendah yaitu 124%, 136%, dan sebagainya. •
Percentage basis, memperbolehkan user bagian purchasing untuk menspesifikasikan nilai mana yang akan digunakan sebagai dasar nilai 100%, apakah itu mean price, maximum price atau minimum price. Hal ini akan mengubah bagaimana peringkat persentase akan ditunjukkan pada Quotation.
Rejecting Quotation Setelah di bagian purchasing telah membandingkan Quotation, user akan memberitahukan vendor yang Quotationnya ditolak. Pada sistem, Quotation juga perlu ditandai bahwa Quotation telah ditolak.
Printing the Quotation Rejection Surat penolakan dapat dicetak dari sistem dengan menggunakan transaksi ME9A atau melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Purchasing – RFQ/Quotation – Request for Quotation – Messages – Print/Transmit. Untuk setiap Quotation yang ditolak, pemberitahuan penolakan dapat dicetak didasarkan pada nomor RFQ. User purchasing mengentri messages type yang tepat yaitu ABSA.
115 f.
Kebutuhan
: Live Auction
Solusi
: Pada software SAP modul Material Management (MM) tidak disediakan fungsi untuk Live Auction. Tetapi fungsi Live Auction dapat dilakukan dengan menggunakan modul Supplier Relationship Management (SRM).
Rank
: High
Degree of fit : Gap
Overview SAP
Supplier
Relationship
Management
(SAP
SRM)
mengotomatisasi, menyederhanakan, dan mengakselerasi proses procureto-pay (pemenuhan kebutuhan sampai pembayaran) untuk material dan jasa. Dengan SAP SRM, perusahaan dapat mengurangi beban procurement, membangun hubungan kolaboratif dengan supplier, memanajemen kegiatan berbasis supplier dengan lebih baik dan mengembangkan perusahaan dengan penawaran inovatif dan waktu yang lebih cepat ke pasar. Aplikasi SAP Sourcing dapat membantu perusahaan dalam memaksimalkan sumber daya melalui pemenuhan kebutuhan yang cepat, fleksibel dan menunjang. Aplikasi SAP Sourcing memperbolehkan aktivitas negosiasi, termasuk:
•
Spend analysis
•
Category and project management
116 •
Requests for proposals, information, and quotation
•
Reverse auctions
•
Contract generation and management
•
Supplier management Aplikasi SAP Sourcing membantu perusahaan untuk mencapai
penghematan dan mempercepat waktu untuk memperoleh keuntungan dengan mengurangi biaya dan mendorong user adoption. Bersama dengan aplikasi SAP SRM, SAP Sourcing memberikan perusahaan sebuah proses dari pencarian vendor hingga manajemen kontrak yang lengkap dengan beberapa titik pengentrian ke dalam proses, beberapa pilihan model pengiriman dan jalur migrasi yang mulus untuk mengubah fungsi-fungsi purchasing. Aplikasi SAP Sourcing didukung oleh platform SAP NetWeaver. SAP NetWeaver menyatukan komponen teknologi kepada single platform, mengijinkan organisasi untuk mengurangi kompleksitas IT dan memperoleh value bisnis yang lebih daripada investasi IT perusahaan. Menyediakan cara terbaik untuk mengintegrasi semua sistem baik SAP atau software non-SAP. Di dalam SRM terdapat suatu komponen yang bernama SAP Bidding Engine. Purchaser dapat menggunakan aplikasi ini untuk membuat dan memproses bid invitation dan live auctions untuk material dan jasa. Penawar dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengentri tawaran sebagai respon dari bid invitation dan auction. Bid invitation
117 dapat dibuat dengan tiga cara, yaitu: manual, dari sourcing, dan secara langsung dari contract pembelian. Terdapat dua macam bid invitation: a. Public bid invitations dibuat agar dapat diakses oleh penawar melalui web dan diterbitkan, contohnya pada portal. Para penawar dapat mengakses web secara langsung melalui sebuah hyperlink dari portal, log on ke dalam bidding engine system, dan mengentri penawaran mereka. Jika user mengharapkan sebuah penawaran tertentu, user dapat mengirimkan e-mail secara langsung. b. Restricted bid invitations hanya dibuat untuk dapat diakses oleh penawar yang telah ditentukan melalui e-mail. Penawar dapat mengakses web secara langsung melalui hyperlink yang terdapat pada e-mail, log on ke dalam SAP Bidding Engine System, dan mengentri penawaran mereka.
Sending Out The Bid Invitation Ketika user telah selesai mengentri data pada bid invitation, user: •
Check (memeriksa) isi dari bid invitation untuk memastikan bahwa user telah mengisi seluruh field wajib dengan memilih tombol Check pada layar.
•
Save (menyimpan) bid invitation dengan memilih Hold.
•
Complete (melengkapi) bid invitation. Ini berarti bid invitation telah dilengkapi dan diperiksa dan telah siap untuk diterbitkan.
118 •
Publish (menerbitkan) bid invitation: o Penawar diassign pada restricted bid invitation yang menerima sebuah e-mail yang berisi sebuah link untuk mengakses bid invitaion. o Sebuah public bid invitation diterbitkan pada portal. Jika user telah
menentukan
penawar-penawar
tertentu,
penawar-
penawar ini juga menerima e-mail.
Fungsi-fungsi bid invitation lainnya: •
Creating Bid Invitation as Follow-On Documents for Another Bid Invitation. User dapat menciptakan sebuah bid invitation sebagai dokumen lanjutan untuk bid invitation yang lain, sebagai contoh, bid invitation pertama tidak menghasilkan tawaran-tawaran yang dapat diterima. Ketika melakukan ini, sistem menutup bid invitation asli dan menciptakan sebuah bid invitation yang baru. Bid invitation asli tetap berada pada histori dokumen untuk referensi lebih lanjut. Sebuah follow-on bid invitation hanya dapat diciptakan jika bid invitation asli telah diterbitkan dan jika tidak ada follow-on document tersedia untuk tawaran-tawaran yang dihasilkan dari bid invitation pertama.
•
Requester and delivery point: SAP Bidding Engine menyarankan user pada saat itu sebagai requester. User dapat menulis ulang proposal. User dapat menentukan siapa saja yang terdapat pada
119 business partner master. User dapat mengentri organizational unit apa saja dari business partner sebagai titik pengiriman jika sebuah alamat telah ditentukan. •
Change: user dapat mengubah bid invitation jika deadline pengumpulan belum tercapai. Bagaimanapun, user tidak dapat mengubah purchasing organization dan nomor dokumen. Jika user melakukan perubahan pada bid invitation, user dapat : o Menginformasikan kepada semua
penawar sebelumnya
merngenai perubahan-perubahan menggunakan Send New Email, atau o Mengirimkan penawar individual sebuah e-mail menggunakan icon pada halaman tab Bidder/Bids. •
Change
documents:
pada
basic
data
view,
user
dapat
menampilkan perubahan (sebagai contoh, ketika sebuah tanggal telah diubah) pada bid invitation dengan nilai lama dan baru dengan memilih Display Change Documents. •
Convert to a live auction: penawar sebelumnya dapat memeriksa tawaran mereka sekali lagi dan membandingkannya dengan harga terbaik per item.
•
Upload dan Download: user dapat mendownload seluruh bid invitation dengan seluruh tawaran ke dalam komputer dan selanjutnya meng-upload perubahan apa saja. Dokumen yang terdapat pada bid invitation tidak diupload. Jika diperlukan, user
120 dapat menampilkan dokumen secara individual dan menyimpan ke dalam komputer. •
Change bid after submitting: purchaser dapat memberikan penawar pilihan untuk merubah sebuah tawaran bahkan setelah mereka submit. Pada kasus ini, purchaser tidak perlu mengirim kembali tawaran awal kepada penawar.
•
Close the bid invitation: ketika user telah menutup bid invitation, bid invitation tidak dapat diubah lebih lanjut dan tidak ada tawaran yang dapat disubmit. Tawaran-tawaran yang telah diterima untuk bid invitation telah diberikan status Completed.
Setelah menerima tawaran-tawaran, user dapat memeriksa dan menerima satu atau lebih tawaran. User kemudian dapat menciptakan sebuah purchase order atau sebuah contract untuk tawaran yang dipilih. Jika user menginginkan tawaran yang lebih baik, user dapat mengubah bid invitation menjadi sebuah live auction. Penawar sebelumnya diinformasikan mengenai hal ini dan dapat memilih untuk merevisi tawarannya. Semua penawar melihat harga terbaik untuk tiap material dan dapat menurunkan harga jika mereka menginginkannya.
Live Auction Live auction adalah proses lelang yang pelaksanaannya dilakukan secara
real-time,
hanya
berlangsung
dalam
hitungan
jam
dan
dilaksanakan setelah adanya bid invitation. Data-data yang terdapat pada
121 live auction berasal dari bid invitation. Live auction terdiri dari beberapa fitur: •
Real-time auction monitoring and bidding.
•
Online and off-line auction maintenance.
•
Lotting. Lots dapat diciptakan melalui mekanisme outline terhadap kelompok
yang
memiliki
relasi
pada
line
item
untuk
mempermudah auction kompleks. Lots memberikan penawar kefleksibilitasan untuk menyebarkan harga tawaran di antara line items dalam lot, dengan demikian meningkatkan penawaran kompetitif. Factored-cost bidding dapat digunakan pada auction yang menggunakan lotting, untuk setiap line items yang termasuk dalam lot, faktor-faktor ditentukan pada tingkat lot. Faktor yang terdapat pada tingkat lot memiliki kedudukan lebih tinggi daripada faktor yang terdapat pada tingkat header. Ketika mengubah sebuah bid invitation dengan lots menjadi auction, penawaran dengan kondisi-kondisi tidak disalin ke dalam auction. Penawar harus menawar pada setiap item pada sebuah lot sebelum mereka dapat mengajukan tawaran mereka, harga tawaran yang dientri pada tingkat line item diagregsasi pada tingkat lot dimana validasi tawaran, perbandingan dan monitoring terjadi. Peringkat tawaran didasarkan pada nilai total tawaran dari lot.
122 •
Auction versioning.
•
Bidding in alternative currencies. Jenis mata uang yang beragam dapat ditentukan pada tingkat auction, untuk memungkinkan penawar untuk menawar pada suatu auction dalam jenis mata uang selain jenis mata uang yang telah ditentukan sebelumnya pada auction. Fungsi ini membuat proses penawaran menjadi lebih efisien bagi penawar dengan memperbolehkan mereka menawar pada jenis mata uang yang mereka pilih.
•
Factored cost bidding. Bidding ini memungkinkan purchaser untuk menentukan keuntungan atau kerugian kompetitif kepada penawar melalui penggunaan penambah atau pengganda yang telah ditentukan pada tingkat auction header, line item, atau keduanya. Jika faktor terdapat pada dua tingkat tersebut, nilai yang ditentukan pada item level memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding nilai pada tingkat header. Pada auction yang memiliki lot, faktor tidak dapat ditentukan pada line item yang termasuk pada lots tetapi ditentukan pada tingkat lot dan header, faktor lot apa saja memiliki tingkat lebih tinggi daripada faktor yang ditentukan pada header. User dapat menentukan faktor saat pembuatan auction dan sampai auction telah aktif yaitu setelah tidak ada perubahan terhadap pengaturan factored-cost bidding.
123 Faktor tidak terlihat oleh penawar. Penawar hanya melihat perubahan dari informasi harga auction pada Live Auction Cockpit dan harga tawaran mereka sendiri. Purchaser dapat memilih untuk melihat informasi harga auction dan tawaran yang terdapat pada nilai awal atau yang telah dinormalisasi. Untuk melihat nilai yang telah berubah untuk penawar tertentu, purchaser dapat logon sebagai penawar tersebut ketika memberikan tawaran surrogate. •
Proxy bidding. Pada bidding ini, sistem yang bertindak sebagai penawar dan penawar hanya memonitor jalanya bidding. Pada awal bidding, penawar menentukan tawaran terendahnya dan sistem secara otomatis melakukan penawaran sampai tawaran terendah tercapai.
•
Surrogate bidding. Purchaser dapat mengentri sebuah tawaran untuk kepentingan seorang penawar. Sebagai contoh, jika penawar tidak dapat mengakses sistem, mereka dapat mengontak purchaser, yang kemudian mengentri tawaran bagi kepentingan penawar. Untuk melakukan hal ini, penawar harus mengakses transaksi Process Bid as Substitute, mencari seorang contact person dan menciptakan tawaran untuk bid invitation dalam bentuk pertanyaan. Purchaser juga dapat menawar sebagai pengganti di antarta sebuah bid invitation dengan menggunakan fungsi Bid as Substitute yang disediakan pada daftar penawar.
124 Berikut penjelasan antara Bid Invitation dan Live Auction: Tabel 4.5 Bid Invitation dan Live Auction Bid Invitation
Live Auction
Bid invitation dan bid termasuk Penawaran variabel harga dan non-harga. Penawar
dapat
hanya
berdasarkan
harga.
memberikan Live auction aktif hanya dalam
tanggapan dalam jangka waktu jangka waktu yang pendek (jam). yang lebih lama (hari, minggu). Penawar
tidak
informasi
bid
dapat yang
competitor lain.
melihat Rank, best bid, dan next bid dapat diberikan ditampilkan dalam waktu yang sebenarnya (real time).
Bid invitation sesuai untuk variasi Live auction lebih sesuai dengan barang dan jasa yang lebih besar, komoditas seperti material dan jasa termasuk raw materials, jasa dan dengan atribut standar yang kurang proyek.
bervariasi dari satu vendor ke vendor lain.
Sourcing didasarkan pada sasaran Market dynamics of auctions dapat nilai
(seperti
kualitas
tinggi, bekerja dengan sangat baik dimana
pengiriman yang cepat) daripada hubungan harga.
antara
pembeli
vendor tidak terlalu erat.
dan
125 Bagian purchasing dapat menggunakan SAP Bidding Engine untuk menciptakan Live Auction untuk produk dan jasa. Ada beberapa cara untuk menciptakan Live Auctions: 1. Secara manual, sebagai langkah yang paling awal dari SAP Bidding Engine. 2. Dengan mengubah Bit Invitations menjadi Live Auction. Jika bit invitations dikonversi menjadi live auction, segala atribut, tawaran yang sudah disubmit dan dikolaborasikan pada bid invitations tidak dipindahkan ke Live Auction. Indikator harga secara detail yang sudah diatur pada bid invitations tidak dapat dikonversi ke Live Auction. 3. Dari aplikasi sourcing. Jika Live Auction diciptakan melalui aplikasi sourcing, maka item-item baru tidak dapat ditambahkan.
Pada
bagian
header
dan
item,
dimungkinkan
untuk
mendefinisikan data auction yang menyediakan informasi dan kontrol terhadap tata cara auction, contohnya tanggal mulai dan berakhirnya. Dibawah ini adalah contoh data yang dapat didefinisikan pada bagian header dan item:
126 Basic Data in Auction Header Tabel 4.6 Basic Data in Auction Header Deskripsi
Field Binding Period
Penawar
membuat
komitmen
bahwa
tawaran yang diberikan berlaku sampai tanggal ini. Currency
Currency diatur pada bagian header untuk keseluruhan auction.
Bid Decrement
Memutuskan bahwa tawaran selanjutnya yang disubmit pada auction lebih rendah dari tawaran sebelumnya. Tawaran ini berbentuk nilai atau persentase. Nilai sebenarnya dari bid decrement dapat didefinisikan pada bagian item.
Bid Validation
Masing-masing
tipe
transaksi
auction
memiliki parameter bid valuation yang telah diasosiasikan di dalamnya. Default dapat ditolak dengan memilih parameter bid validation yang berbeda. No bid monitoring until Jika first valid bid
dipilih,
sistem
tidak
akan
menampilkan informasi mengenai harga suatu
item
(sebagai
contoh,
tawaran
selanjutnya yang valid) kepada penawar sampai
mereka
sendiri
menyimpan
tawarannya yang valid. Tied Rank Possible
Jika
tidak
dipilih,
sistem
akan
menggunakan timestamps yang terasosiasi dengan tawaran-tawaran yang memiliki
127 nilai yang sama sebagai nilai yang sama untuk menentukan validitas dan peringkat dari setiap tawaran. Jika dipilih, makan tawaran-tawaran beragam pada nilai yang sama akan diberikan peringkat yang sama. Proxy Biding
Bidding ini memungkinkan sistem untuk menawar
secara
kepentingan
otomatis
penawar,
penawaran
untuk
meningkatkan
kompetitif
memperbolehkan
dengan
penawar
untuk
memonitor auction secara lebih mudah, karena mereka tidak perlu mengentri tawaran secara manual. Jika dipilih, penawar memberikan sebuah tawaran minimal untuk mengindikasikan nilai terendah yang akan mereka berikan untuk sebuah line item. Sistem akan bertindak sebagai agen proxy dan secara otomatis menawarkan pada line item untuk kepentingan Sistem
penawar
akan
selama
auction.
menempatkan
tawaran
berdasarkan parameter penawaran seperti bid decrement dan reserve price untuk mengatur posisi penawar yang memimpin di dalam auction yang aktif sampai auction berakhir atau telah dicapainya tawaran paling minimum dari penawar. Setting for Cascading Line Jika Items
dipilih,
sistem
memungkinkan
cascading bidding pada lots dan line items,
128 lots dan line items dibuka untuk penawaran pada waktu yang sama tapi tertutup untuk penawaran pada waktu yang didasarkan pada parameter waktu yang diatur oleh purchaser.
Maka
dari
itu,
daripada
memonitor dan menawar pada semua lot dan line item secara serentak, penawar dapat memfokuskan perhatian mereka pada lot dan line item tunggal pada satu waktu. Untuk mengatur perpanjangan otomatis pada cascade auction, durasi minimal dan end-time gap harus lebih besar daripada periode
tidak
aktif
dari
auction.
Perpanjangan auction berdampak hanya pada cascading line yang sedang aktif, endtime dikalkulasikan kembali saat mengatur end-time gap antara cascading line. yang ditentukan: •
Initial Duration: waktu ini merujuk pada waktu di antara tanggal awal auction dan tanggal akhir dari lot dan line item pertama.
•
End-Time Gap: waktu ini merujuk pada waktu (dalam satuan menit) di antara tanggal-tanggal akhir dari beberapa lot dan line item.
Setting Extension
for
Automatic Dengan mendefinisikan parameter, auction dapat diatur sehingga sistem dapat secara otomatis
memperpanjang
auction
jika
129 tawaran diterima secara singkat sebelum tanggal dan waktu akhir yang telah dijadwalkan
sebelumnya.
Perpanjangan
terhadap auction juga dapat dilakukan secara manual.
Item Data in Auction Tabel 4.7 Item Data in Auction Deskripsi
Field Items
Item dapat dipindahkan dari catalog, pengiriman produk secara individual dari master produk, atau mengisi item secara langsung pada daftar.
Start Price
Mewakili harga awal minimum untuk setiap item.
Reserve Price
Mewakili
harga
tertinggi
yang
akan
dibayar oleh pembeli untuk setiap item. Reference Price
Mewakili harga sekarang maupun histori harga yang dibayarkan untuk setiap produk atau jasa.
Bid Decrement
Memberikan
nilai
atau
persentase
sebenarnya, tergantung dari pengaturan pada
header
data,
dimana
tawaran
selanjutnya yang disubmit pada auction lebih rendah dari tawaran sebelumnya. Price Unit
User dapat mendefinisikan harga satuan pada halaman detail item.
130 Live Auction Transaction Types Tipe transaksi auction bertindak sebagai profile auction, mendefinisikan bid validation dan informasi awal mengenai auction. Beberapa profil auction yang tersedia sebagai tipe transaksi: •
English Auction Live Auction dasar, dimana penawaran divalidasikan dengan keseluruhan penawaran terbaik, yang mana penawaran yang paling rendah menduduki peringkat pertama.
•
Company Best Bid Auction Penawaran divalidasikan dengan penawaran terbaik yang disubmit oleh penawar yang berasal dari perusahaan yang sama. Logika validasi penawaran diasosiasikan dengan masing-masing
tipe transaksi mengontrol bagaimana cara sistem memvalidasi masingmasing penawaran yang masuk untuk sebuah auction. Walaupun tidak dimungkinkan
mengganti
tipe
transaksi
dari
auction,
tetapi
dimungkingkan untuk memilih parameter validasi penawaran yang berbeda sampai waktu pada auction menjadi aktif. Validasi penawaran terjadi pada item level. Jika penawaranpenawaran diinput dan disubmit untuk beberapa baris item dalam waktu yang sama, sistem masih memvalidasi mereka secara individual pada item level. Untuk memvalidasikan penawaran yang baru, sistem membandingkan dengan nilai yang cocok, yang didefinisikan dengan logika validasi, dan memutuskan apakah penawaran itu valid atau tidak. Jika valid, sistem menyimpan harga penawaran pada data auction dan
131 secara langsung mengupdate semua informasi yang berhubungan pada kokpit live auction, untuk bagian pembelian maupun penawar. Jika penawaran invalid, sistem mengirimkan pesan kepada penawar untuk menginformasikan kepadanya bahwa penawaran ditolak. Dari beberapa jenis auction yang terdapat pada SRM, terdapat dua jenis auction yang cocok dengan PT. Garuda Indonesia yaitu English Auction dan Company Best Bid Auction seperti yang sudah dijelaskan di atas. English Auction dipilih karena baik PT. Garuda Indonesia dan penawar dapat secara langsung melihat perubahan peringkat (rank) atas penawaran dirinya yang dibandingkan dengan penawaran dari penawar lainnya. Company Best Bid Auction dipilih karena ada kemungkinan PT. Garuda Indonesia mengundang penawar yang berbeda yang berasal dari satu perusahaan yang sama untuk mengikuti Live Auction.
132 Tabel dibawah ini menggambarkan pilihan validasi penawaran yang telah ditetapkan: Tabel 4.8 Logika Validasi Penawaran Logika Validasi
Digunakan pada
Deskripsi
Tipe Transaksi
Penawaran Overall
Best Masing-masing
penawaran
yang
baru English Auction
Bid (Penawaran disubmit dibandingkan oleh sistem dengan terbaik
dari penawaran terbaik (harga terendah) dari
keseluruhan)
keseluruhan. Tidak ada perbedaan diantara penawar atau perusahaan pada logika ini. Harga terendah diantara seluruh penawaran yang disubmit oleh seluruh penawar diputuskan sebagai penawaran terbaik. Peringkat penawaran mengikuti logika ini dengan baik, harga penawaran
terendah
peringkat
pertama,
sama
dengan
dan
demikian
selanjutnya. Jika tidak ada nilai yang terbaik, maka untuk penawaran pertama yang disubmit pada
auction,
harga
penawaran
divalidasikan dengan harga awal. Best Bid from Masing-masing Each Company disubmit (Penawaran terbaik
dibandingkan
yang
sistem
baru Company
Best
dengan Bid
penawaran terbaik saat itu oleh perusahaan dari penawar yang mensubmit.
masing-masing
penawaran
Walaupun
logika
ini
membandingkan
133 perusahaan)
penawar
dengan
perusahaan
penawar
yang
lain
sama,
dari
peringkat
penawaran individual tetap melalui seluruh penawaran dan perusahaan. Jadi walaupun penawaran dianggap valid, penawaran ini tidak dianggap sama peringkat pertama jika tidak merupakan penawaran terendah dari keseluruhan penawaran. Peringkat perusahaan dihitung melalui auction menggunakan penawaran terbaik dari masing-masing perusahaan. Hal ini memungkinkan
penawar
mempunyai
peringkat lebih rendah dari peringkat perusahaannya tetapi tidak lebih tinggi. Jika penawaran itu merupakan penawaran pertama yang disubmit oleh penawar pada perusahaan yang sama, harga penawaran divalidasikan dengan harga awal.
Live Auction Cockpit Live Auction Cockpit menyediakan lingkungan real-time untuk penawaran secara langsung pada live auction, yang secara tipikal memiliki langkah yang cepat dan sangat kompetitif. Live Auction mensimulasi pengalaman dari sebuah auction sungguhan dengan menggunakan teknologi untuk menyediakan informasi terbaru pada semua kegiatan auction. Live auction ditangani oleh J2EE-complient
134 applet yang secara penuh terintegrasi dengan SAP Bidding Engine dan tidak dapat diimplementasi secara bebas. Purchaser dan penawar dapat memonitor satu atau lebih auction dan kegiatan penawaran yang terasosiasi secara real-time. Cockpit menunjukkan data auction terbaru secara berkelanjutan, termasuk informasi item price dan grafik, untuk merefleksikan setiap tawaran naru yang diterima juga perubahan status dan waktu. Purchaser memiliki pilihan untuk memulai, menjeda, memulai lagi, memperpanjang, dan menghentikan auction secara manual dan secara langsung dari tampilan cockpit. Terdapat manajemen tawaran yang lengkap termasuk kegiatan seperti menghapus tawaran, melarang atau menerima kembali penawar, dan surrogate bidding. Sebuah daftar peserta menyediakan status koneksi tiap penawar dan perusahaan dan detil dari vendor. Purchaser dapat mengirimkan pesan percakapan untuk peserta secara individual atau kepada semua peserta, namun penawar hanya dapat melakukan percakapan hanya dengan purchaser.
Live Auction Reporting Dari live auction cockpit, user dapat mengakses beberapa laporan untuk membantu analisis auction. Dari tab Analysis pada detil auction, user dapat mengunduh sebuah histori tawaran auction ke dalam file Excel atau CSV untuk analisis secara offline. Sebagai tambahan, user dapat
135 menjadwal pemindahan data dari auction yang telah lengkap dari SAP Bidding Engine ke SAP BW untuk analisis antara auction. Laporan agregasi yang dapat diakses dari panel navigasi aplikasi pada SAP Bidding Engine: 1. Auction analysis, menyediakan informasi yang diagregasi tentang auction, termasuk total biaya dan penghematan biaya berdasarkan kategory header dan waktu. 2. Auction item analysis, menyediakan informasi yang diagregasi tetang produk di dalam auction, termasuk total biaya dan penghematan biaya berdasarkan produk, kategory header produk, dan waktu. 3. Bidders
analysis
menyediakan
informasi
yang
diagregasi
mengenai kebiasaan dari penawar, termasuk total biaya dan penghematan biaya berdasarkan penawar, produk, kategori header produk dan waktu 4. Dari laporan agregasi, user dapat mengakses dua laporan detil : a. Auction detail, menyediakan informasi detil mengenai sebuah auction tunggal. b. Detailed analysis of bids any category, menyediakan informasi detil mengenai tawaran yang diberikan untuk sebuah produk atau kategori produk yang spesifik.
136 g.
Kebutuhan
: Contract Management
Solusi
: Pada software SAP modul Material Management (MM) tidak disediakan fungsi untuk Contract Management. Tetapi fungsi Contract Management dapat dilakukan dengan
menggunakan
modul
Supplier
Relationship
Management (SRM). Rank
: High
Degree of fit : Gap Keterangan
: Contract dibuat untuk setiap vendor yang akan melakukan kerjasama dengan PT. Garuda Indonesia, baik itu vendor untuk stock material maupun non-stock material, melalui Live Auction maupun tanpa melalui Live Auction.
Overview Contract
Management
mendukung
keseluruhan
proses
manajemen contract. Aplikasi ini mendukung semua tipe contract dan dapat diintegrasikan dengan sistem back-end untuk mendukung pemenuhan contract. Contract Management digunakan untuk membuat, mengubah purchasing contract dan Global Outline Agreement (GOA) dan untuk melakukan negosiasi ulang atas contract yang telah ada secara langsung dengan vendor atau dengan membuat sebuah bid invitation. Contract dapat secara otomatis ditentukan sebagai source of supply atau ditampilkan sebagai pilihan yang memungkinkan.
137 Seorang strategic purchaser membuat sebuah contract atau GOA ketika hubungan jangka panjang telah dipastikan dan vendor dapat diakui sebagai source of supply. Contract management mengijinkan purchaser dari bermacam-macam bagian di perusahaan pada lokasi yang berbeda untuk mengambil keuntungan dari aturan-aturan yang ada pada contract yang dinegosiasi secara global untuk kategori produk yang spesifik. Contract Management dapat menyediakan tingkat otorisasi yang spesifik untuk masuk ke contract dan GOA, dan juga dapat mengelompokan dokumen yang rahasia. Contract Management dapat mendistribusikan
GOA
kepada
purchasing
organization
yang
bertanggung jawab untuk melakukan release dan organisasi ini dapat menggunakan contract dan scheduling agreement yang telah dibuat dari distribusi GOA. CM dan GOA dapat digunakan untuk mengorganisasi, menstruktur, menampilkan dan mencari kontrak. Contract di dalam SRM dapat dinegosiasi menggunakan fungsi Bidding Engine, seperti Bid Invitation atau Live Auction.
Purchasing Contracts Purchasing Contracts merupakan dokumen purchasing dalam Enterprise Buyer dimana strategic purchaser bernegosiasi dengan vendor, membuat rancangan aturan-aturan perjanjian di antara dua pihak. Strategic purchaser biasanya membuat contract segera setelah hubungan dagang dengan vendor akan berlangsung dalam jangka panjang.
138 Ketika contract telah dibuat, maka langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dengan cara sebagai berikut: •
Oleh strategic purchaser untuk mencari sources of supply untuk memenuhi PO.
•
Oleh karyawan ketika melakukan pesanan dari katalog perusahaan.
•
Contract dapat diupload untuk SAP Catalog Content Management (CCM) jadi karyawan dapat menggunakan contract untuk pemenuhan kebutuhan secara langsung dari katalog.
Contract dapat dimasukkan ke dalam contract hierarchy, memfasilitasi negosiasi dan mengubah contract yang berkaitan karena perubahan yang dibuat pada contract pada hirarki yang teratas diikuti oleh contract yang berhubungan dengan hirarki tersebut. Purchaser dapat membuat contract dengan beberapa cara:
•
Copy contract yang telah ada.
•
Menggunakan template yang telah disediakan.
•
Upload file eksternal.
•
Upload contract dari katalog.
•
Mengkonversi hasil bid atau auction.
•
Menggunakan data dari aplikasi Sourcing.
139 Sebelum
mengimplementasi
skenario
bisnis
Contract
Management, purchasing organization menentukan purchaser mana yang mendapatkan otorisasi untuk membuat dan memakai contract. Hal ini memungkinkan untuk mengelompokkan contract yang rahasia, dimana berarti membutuhkan otorisasi khusus untuk mengakses contract ini. Pada contract itu sendiri, purchaser kemudian dapat memutuskan apakah perlu ada user lain yang perlu menerima otorisasi untuk menampilkan atau mengubah beberapa bagian pada contract. Ketika contract sudah selesai, contract dikirimkan dengan workflow kepada manajer yang bertanggungjawab untuk menerima. Sekali telah diterima, purchaser yang menerima otorisasi dapat menggunakan contract untuk memproses PO atau invoice.
Upload Contract from ERP to SRM Laporan
BBP_CONTRACT_INITIAL_UPLOAD
dapat
digunakan untuk mengupload contract dan scheduling agreement dari sistem ERP ke sistem SRM. Hal ini mengizinkan user untuk mengintegrasi contract yang telah ada ke dalam SAP backend diupload ke dalam sistem SRM sebagai GOA atau contract, berdasarkan tipe transaksi yang dicustomized di dalam SRM atau SAP backend system. Pada proses ini, administrator sistem mengupload semua contract pada SAP backend system ke dalam sistem SRM sebagai one-time task dan kemudian menutup contract pada SAP backend system, untuk
140 memastikan bahwa SRM adalah pemimpin dari contract management system.
Contract Mass Change Proses Perform Mass Changes dapat digunakan di dalam aplikasi Contract Management untuk membuat perubahan yang sama atau perubahan sesekali pada hal berikut: •
Satu atau lebih contract.
•
Contract hierarchy.
•
Part of a contract hierarchy.
Changing vendor in contract Fungsi ini memperbolehkan untuk mentransfer beberapa atau semua contract dari satu vendor ke vendor lain jika terjadi merger atau buy-out. Jumlah vendor di dalam contract dapat diubah dengan fungsi ini dan juga dapat mendefinisikan periode validitas yang baru pada contract tersebut. Sistem menghitung sebuah periode validitas contract yang baru untuk vendor yang lama.
Executing Contracts Proses ini memperbolehkan penggunaan hirarki untuk membuat struktur dan menyusun contract. Contract hierarchies dapat meliputi multiple level, contohnya, contract dapat dikelompokan menjadi global,
141 regional dan contract lokal. Hierarchy contract atau part of hierarchies dapat digunakan untuk membuat beberapa perubahan untuk contract. Contract hierarchies dapat digunakan untuk mendefinisikan diskon berdasarkan aggregated released values untuk contract dalam sebuah hirarki, tapi diskon ini dapat juga didefinisikan untuk contract individual. Purchaser dapat juga menggunakan pengaturan kuota untuk menentukan pada kategori material tertentu atau untuk material yang memerlukan untuk dipenuhi oleh contract atau vendor tertentu, menurut jumlah yang ditentukan di dalam pengaturan kuota. Jika hasil sourcing ambigu (contohnya, karena ada beberapa pengaturan kuota yang relevan), kemudian semua sources of supply yang memungkinkan ditampilkan. Purchaser kemudian dapat memilih yang mana yang dapat digunakan untuk memenuhi PO dan dapat membuat PO berlawanan dengan contract yang relevan.
Contract Monitoring Untuk memonitor contract SRM, dapat digunakan Business Warehouse (BW). Ada bermacam kejadian yang dapat dinotifikasi kepada purchaser seperti: •
Periode validitas sebuah contract hampir habis masa berlakunya.
•
Kemungkinan terbesar release quantity akan segera tercapai.
•
Sebuah contract yang baru telah direlease.
142 •
Waktu pemrosesan untuk contract telah terlampaui.
Global Outline Agreements (GOA) GOA disajikan sebagai persetujuan yang telah dinegosiasikan oleh purchasing organization untuk seluruh grup corporate. Data yang dikandung di dalam GOA didistribusikan sebagai purchasing contract atau scheduling agreements ke backend system dari release-authorized purchasing organizations dari grup korporat yang relevan. Purchasing organization ini kemudian dapat menggunakan contract pembelian atau scheduling agreements menurut peraturan yang telah disetujui secara terpusat dengan GOA. Quantity dan nilai dari PO, limit konfirmasi dan invoice direlease berlawanan dengan contract pada backend system dan nilai terupdate berlawanan dengan GOA pada sistem SRM. Tingkat spesifik otorisasi ke GOA dapat disediakan dan juga dikelompokkan berdasarkan kerahasiaannya. Pengiriman e-mail dapat digunakan kepada organisasi ini tentang GOA yang diterima. Purchasing organization ini dapat mendaftarkan diri mereka sendiri untuk menggunakan GOA ini untuk PO, batas konfirmasi dan invoice. •
Authorization Assignment to Role: Dapat menggunakan fungsi ini untuk mengotorisasi semua user ditentukan ke satu role untuk membuat, mengubah, menampilkan, mencetak, atau
143 menghapus bermacam section dari purchasing contract dan GOA yang normal atau rahasia. •
Authorization Assignment to a Purchasing Contract or GOA: Fungsi ini dapat digunakan untuk menentukan otorisasi untuk menampilkan atau mengubah detil yang bervariasi dari purchasing contract pilihan atau GOA.
h.
Kebutuhan
: Penyimpanan pasal-pasal pada Contract
Solusi
: Penyimpanan pasal-pasal pada Contract dapat dilakukan pada SRM namun hanya berupa text dan tidak dapat dianalisis atau ditindak lebih lanjut oleh sistem.
Rank
: Low
Degree of fit : Gap
i.
Kebutuhan
: Menampilkan data histori atas pengadaan sebelumnya
Solusi
: Fungsi ini disediakan oleh software SAP yaitu Purchasing Info Record.
Rank
: Low
Degree of fit : Gap
Overview Purchasing Info Record menyediakan pilihan untuk menyimpan informasi mengenai seorang vendor dan sebuah material sebagai master
144 data pada tingkat purchasing organization dan plant. User dapat mendefinisikan informasi berikut di dalam purchasing info record: •
Harga dan kondisi sekarang dan masa yang akan datang (sebagai contoh ongkos angkut dan diskon).
•
Data pengiriman (sebagai contoh waktu pengiriman yang direncanakan
dan
toleransi
untuk
overdelivery
dan
underdelivery). •
Data vendor (sebagai contoh contact person) dan data mengenai material dari vendor yang spesifik (seperti deskripsi material pada vendor).
•
Nomor dari purchase order yang terakhir.
•
Teks. Dua macam teks yang ada pada Purchasing Info Record: o Internal info memo record: adalah sebuah komentar internal yang dicopy ke purchase order item. Teks ini tidak dicetak. o PO text in the Purchasing Info Record: digunakan untuk mendeskripsi PO item. Teks ini dicopy ke purchase order item dan dicetak. User dapat mengkonfigurasi tipe lain dari teks.
Purchasing info record adalah sebuah sumber informasi yang berguna bagi user. Ketika menciptakan sebuah dokumen purchasing, data dari info record dicopy ke dalam dokumen sebagai nilai default.
145 User juga dapat menggunakan list display untuk info record untuk menentukan vendor mana yang menawarkan material tertentu atau material mana yang dapat dibeli dari satu vendor tertentu. Sebuah purchasing info record valid bagi tingkat purchasing organization dan plant. Purchasing info record juga terdiri dari general data yang valid untuk cross client untuk setiap purchasing organization atau plant.
Purchasing Info Records Maintenance User dapat menciptakan atau merubah sebuah info record untuk suatu purchasing organization atau plant secara manual melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Purchasing – Master Data – Info Record – Create (Change). Pada layar awal user harus mengentri vendor, material dan organizational level yang diinginkan
(purchasing
organization
atau
purchasing
organization/plant). Purchasing Info Record dapat diciptakan atau diubah secara otomatis jika user mencentang info update indicator ketika melakukan maintain pada quotation, purchase order atau outline agreement. Tipe dari dokumen purchasing menentukan perubahan mana yang didorong oleh info update indicator: •
Kondisi time-dependent dari quotation dicopy ke info record.
146 •
Dari sebuah purchase order, contract release order atau scheduling agreement, nomor dokumen diubah sebagai nomor dokumen yang terakhir.
•
Untuk Contract, perlu untuk diketahui apakah sebuah info record telah tersedia untuk kombinasi vendor-material. Ketika user membuat atau mengubah suatu Contract, sistem menciptakan sebuah info record dengan kondisi-kondisi dari Contract jika tidak ada info record untuk kombinasi vendor, material dan tingkat organizational. Jika sebuah info record tersedia, maka tidak ada perubahan pada info record.
Jika terdapat kondisi-kondisi yang valid untuk sebuah plant, sistem akan selalu menawarkan kondisi yang lebih penting jika terdapat order yang ditempatkan untuk plant ini. Karakteristik dari info update indicator untuk mengubah info record bermacam-macam untuk dokumen purchasing yang berbeda. Setting untuk customizing bagi kondisi-kondisi telah menjadi hal yang penting ketika dilakukan perubahan. Customizing dilakukan melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Purchasing – Conditions – Define Conditions Control at Plant Level: •
Apakah kondisi dengan atau tanpa plant diperbolehkan.
•
Apakah hanya kondisi yang berhubungan dengan plant yang diperbolehkan (plant available).
147 •
Tidak
ada
kondisi
yang
berhubungan
dengan
plant
diperbolehkan.
Jika info indicator update dicentang, kasus-kasus sebagai berikut dimungkinkan terjadi: •
Jika hanya satu info record (dengan atau tanpa plant) tersedia, akan diupdate.
•
Jika terdapat dua info record (satu dengan plant dan satu tanpa plant) info record dengan plant akan diupdate.
•
Jika tidak ada info record dan plant condition requirement telah ditentukan pada customizing, sistem menciptakan sebuah info record dengan sebuah plant. Atau sistem menciptakan info record tanpa plant.
j.
Kebutuhan
: Konfirmasi dari vendor atas status PO
Solusi
: Fungsi ini disediakan oleh software SAP yaitu Vendor Confirmation dengan sebelumnya dilakukan pengaturan terlebih dahulu pada t-code SPRO dan untuk transaksinya melakukan change pada PO dengan t-code ME22.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap
148 Overview Konfirmasi atas vendor (vendor confirmation) muncul ketika vendor berkomunikasi kepada customer berdasarkan purchase order atau inbound delivery. Vendor berkomunikasi kepada purchaser (pembeli) dalam bentuk fax, email atau EDI (Electronic Data Interchange). Komunikasi dapat dilakukan berupa: •
Order Acknowledgement
•
Transport Confirmation
•
Advance Ship Notification (ASN)
•
Inbound Delivery
Vendor confirmation dientri secara manual ke dalam software SAP. Vendor confirmation diinput secara otomatis hanya ketika konfirmasi dikirimkan dari vendor menggunakan EDI. Vendor confirmation adalah hal yang penting untuk client karena vendor confirmation menyediakan informasi teraktual dari material yang dikirimkan. Ini berarti bahwa perusahaan tidak harus mengandalkan semata-mata pada tanggal pengiriman yang disetujui oleh vendor pada saat pembuatan purchase order, atau bahkan sebelumnya. Dengan menggunakan vendor confirmation, bagian perencanaan dapat melakukan penyesuaian
terhadap
rencana
penggunaan
material
berdasarkan
informasi dari vendor.
149 Confirmation Configuration Kategori-kategori dari konfirmasi dapat dikonfigurasi pada IMG, baik untuk konfigurasi eksternal maupun internal. Kategori eksternal didefinisikan untuk pengisian secara manual dari vendor confirmation, sedangkan kategori internal diatur untuk vendor confirmation melalui EDI. Transaksi EDI diatur untuk vendor acknowledgement termasuk 855 untuk Purchase Order Acknowledgement dan 856 untuk Advance Ship Notification (ASN).
External Confirmations Kategori external confirmation dapat dikonfigurasi menggunakan transaksi dengan navigation path: IMG - Material Management – Purchasing – Confirmation - Define External Confirmation Categories.
Internal Confirmation Tiga kategori internal confirmation untuk EDI tersedia pada sistem: •
Category 1 digunakan untuk Order Acknowledgements.
•
Category 2 digunakan Advance Shipping Notification (ASN) atau Inbound Delivery.
•
Category 3 digunakan Rough Goods Receipt.
Sebuah kategori external confirmation dapat diassign kepada setiap kategori internal confirmation. Hal ini memungkinkan dokumen
150 purchasing untuk diupdate secara otomatis dengan data dari confirmation yang relevan. Kategori external confirmation dapat dikonfigurasi menggunakan sebuah transaksi melalui navigation path: IMG – Materials Management – Purchasing – Confirmations – Define Internal Confirmation Categories.
Enter a Manual Confirmation Ketika seorang vendor mengirimkan konfirmasi, informasi dapat dientri secara manual ke dalam line item PO. Bagaimanapun, sebelum konfirmasi dapat dientri, line item harus diperiksa terlebih dahulu untuk melihat apakah konfirmasi itu relevan terhadap kontrol informasi. Metode yang digunakan untuk memeriksa sebuah line item untuk kontrol informasi adalah dengan menampilkan layar mendetil dari line item di dalam purchase order dengan menggunakan transaksi ME22. Dari layar tersebut, user bagian purchasing dapat mengentri konfirmasi dengan memilih Item – Confirmations – List. Layar
yang
muncul
memperbolehkan
konfirmasi
untuk
ditambahkan secara manual. Konfirmasi dapat ditambahkan dengan memilih tipe dari konfirmasi; pada kasus ini kontrol informasinya adalah AB yang merepresentasikan order acknowledgement. User bagian purchasing kemudian menambahkan informasi yang berhubungan dengan waktu pengiriman, waktu dari pengiriman (time-spot) dan quantity. Jika tersedia, ASN juga dapat dientri pada field CC menggunakan kontrol konfirmasi LA.
151 k.
Kebutuhan
: Stock opname
Solusi
: Stock opname atas semua material yang terdapat pada perusahaan dapat ditunjang oleh software SAP dengan menggunakan fungsi Physical Inventory yang bisa diakses melalui t-code MI01.
Rank
: High
Degree of fit : Gap
Overview Physical Inventory adalah suatu proses dimana sebuah perusahaan menghentikan seluruh transaksi pergerakan material dan menghitung persediaan secara fisik. Physical Inventory mungkin diperlukan oleh peraturan akuntansi keuangan atau peraturan pajak untuk menentukan nilai yang tepat pada persediaan. Alasan lain mengapa physical inventory harus dilakukan adalah keperluan untuk menghitung persediaan sehingga material dapat distok kembali. Physical Inventory memberikan informasi mengenai jumlah material yang tersimpan secara fisik di plant dan membandingkannya dengan jumlah material yang sama pada sistem SAP serta melakukan penyesuaian sampai mendapatkan perhitungan yang sama dengan perhitungan fisik gudang. Physical Inventory pada SAP mencakup seluruh aspek dari perhitungan material pada plant. Termasuk persediaan tahunan, perputaran
perhitungan,
persediaan
berkelanjutan
dan
sampling
152 inventory. Physical Inventory dilaksanakan pada material yang berada pada unrestricted, quality inspection atau pada blocked status.
Physical Inventory Preparation Sebelum physical inventory dapat dimulai, beberapa kegiatan harus dilakukan untuk mempersiapkan perhitungan. Pada plants yang kompleks, perusahaan harus membuat prosedur perhitungan yang menggunakan pendekatan-pendekatan berbeda untuk perhitungan seperti satu metode untuk barang jadi dan metode yang lain untuk bahan baku.
Preparation for a Physical Inventory Count Prosedur-prosedur berikut harus dilakukan untuk menyelesaikan proses physical inventory: 1.
Proses dan post semua transaksi yang akan mempengaruhi perhitungan
persediaan:
goods
receipts,
inventory
adjustments, transfer postings and sales orders yang telah diisi dan dikirim. Langkah-langkah ini harus diikuti untuk menjaga agar histori transaksi persediaan berjalan dengan baik. 2.
Singkirkan semua material yang sedang dihitung pada gudang.
3.
Pisahkan material yang telah dipesan pada sales order tetapi belum secara fisik meninggalkan gudang.
4.
Menghentikan semua pergerakan stok di dalam gudang.
153 5.
Menghentikan semua transaksi pada gudang.
6.
Menjalankan sebuah laporan Stock on-Hand untuk material yang akan dilakukan perhitungan. Transaksi MB52
akan
menunjukkan
material
pada
status
unrestricted, quality inspection dan block quantities untuk setiap storage location.
Creating the Physical Inventory Count Document Menciptakan lembar perhitungan physical inventory dengan menggunakan transaksi MI01 atau melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Physical Inventory – Physical Inventory Document – Create.
Posting Block User dapat mengatur posting block pada perhitungan physical inventory count document pada saat user membuatnya. Karena sering adanya penundaan di antara pergerakan material dan posting untuk pergerakan material, mungkin adanya perbedaan di antara stok nyata di gudang dan nilai buku dari persediaan. Untuk memastikan bahwa tidak ada perbedaan selama perhitungan physical inventory, user harus mengatur indikator posting block pada layar awal dari dokumen perhitungan. Posting block secara otomatis dihilangkan ketika hasil perhitungan telah diposting untuk dokumen physical inventory.
154 Freeze Book Inventory Jika perhitungan persediaan belum diselesaikan, saldo buku dari persediaan dapat dibekukan pada dokumen physical inventory dengan menggunakan indikator Freeze Book Inventory. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perubahan pada saldo buku persediaan yang dikarenakan oleh pergerakan material yang dapat menyebabkan adanya kesalahan pada perbedaan inventory.
Include Deleted Batches Pilihan
ini
memperbolehkan
dokumen
perhitungan
untuk
memasukkan kumpulan dari sebuah material yang telah ditandai untuk dihapus. Untuk memastikan bahwa kumpulan-kumpulan ini termasuk dalam perhitungan, indikator harus diatur pada layar awal.
Printing The Physical Inventory Count Documents Setelah dokumen physical inventory telah dientri, dokumen perhitungan
dapat
dicetak
untuk
physical
inventory.
Dokumen
perhitungan dapat dicetak menggunakan transaksi MI21 atau melalui tombol navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Physical Inventory Document – Print.
155 Counting and Recounts Setelah lembar perhitungan physical inventory dicetak, lembar tersebut dapat didistribusi kepada personel yang dialokasi untuk proses perhitungan dan perhitungan dapat dimulai.
Entering The Count Setelah perhitungan selesai dilakukan, physical inventory harus dientri ke dalam sistem SAP. Jumlah perhitungan dari lembar perhitungan ditransfer ke dokumen physical inventory. User bagian inventory akan mengakses transaksi MI04 atau melalui navigation path : SAP Menu – Logistics – Materials Management – Physical Inventory – Inventory Count – Enter. User
bagian
inventory
mentransfer
jumlah
dari
lembar
perhitungan persediaan ke line item pada transaksi MI04. Setelah semua perhitungan persediaan telah dientri, transaksi kemudian diposting. Hal ini melepaskan posting block jika posting block sebelumnya dilakukan pada dokumen physical inventory. Perhitungan dapat diposting dan physical inventory diselesaikan pada saat itu juga. Jika user bagian inventory melakukan kesalahan ketika mengentri dokumen perhitungan dapat mengubah perhitungan fisik dengan menggunakan transaksi MI05. User bagian inventory harus mengetahui dokumen physical inventory untuk melakukan transaksi ini. Setelah semua perubahan telah dibuat, perhitungan dapat diposting jika user bagian inventory atau supervisor telah puas.
156 Difference List Perhitungan dapat dibandingkan terhadap nilai buku dari persediaan dengan transaksi MI20. Transaksi ini memperbolehkan user bagian inventory untuk mengentri sebuah material dan dokumen physical inventory. Transaksi dapat diproses melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Physical Inventory – Difference – Difference List. Setelah pemilihan informasi (plant dan nomor dokumen physical inventory) telah dientri, laporan dapat dijalankan. Laporan mengidentifikasi nilai buku (book quantity), jumlah perhitungan (quantity count) dan perbedaan (difference quantity), jika ada. Setelah perbedaan telah diidentifikasi, perhitungan dapat diulang untuk memeriksa perbedaan atau perbedaan dapat diposting setelah disetujui oleh manajemen.
Missing Material Manajemen harus menentukan bagaimana untuk mengatasi jumlah perbedaan pada perhitungan persediaan. Prosedur physical inventory dalam SAP menunjukkan di mana perbedaan material terjadi, tetapi manajemen harus memutuskan bagaimana mencari material yang hilang. Banyak perusahaan mendesain sebuah proses audit untuk membantu proses physical inventory dalam menginvestigasi perbedaan. Sebuah penyesuaian dilakukan pada nilai buku dari material yang hilang dan kemudian penyesuaian dibuat kembali ketika material ditemukan. Pada
kasus
ini
perubahan
menyebabkan
pekerjaan
tambahan,
157 mengganggu jadwal produksi dan mungkin menyebabkan kelebihan persediaan dari material ini. Beberapa perusahaan menciptakan sebuah lokasi untuk memindahkan material yang hilang dan ditemukan sebagai suatu cara untuk menunjukkan varians tanpa menciptakan penyesuaian.
Recounts Jika manajemen tidak menerima adanya perbedaan atau perbedaan melebihi batas toleransi, maka material-material tersebut harus dihitung kembali. Perhitungan kembali memperbolehkan user untuk menghitung kembali material yang ada di lokasi pada dokumen physical inventory. Transaksinya adalah MI11 atau melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Physical Inventory – Physical Inventory Document – Recount. Transaksi ini memperbolehkan user bagian inventory untuk mengentri nomor dokumen physical inventory dan melihat detail lines. Detil informasi menunjukkan material-material yang relevan kepada dokumen perhitungan juga jumlah physical inventory dan perbedaan dari nilai buku. Setelah dokumen physical inventory telah dicetak, physical inventory dapat dilakukan. Ketika physical inventory telah selesai dilakukan, jumlah material dapat dientri ke dalam transaksi MI04 atau MI07.
158 Physical Inventory Posting Proses counting dan recounting menciptakan sebuah dokumen yang memiliki perhitungan untuk setiap material pada dokumen tersebut. Setelah dokumen telah disetujui oleh supervisor yang mengorganisasi perhitungan, kemudian dokumen dapat dipost ke dalam sistem SAP.
Posting The Count Document Setelah perhitungan telah dientri, dokumen dapat diposting dengan menggunakan t-code MI07 yang dapat ditemukan menggunakan navigation path: SAP Menu – Logistics - Materials Management Physical Inventory – Difference – Post. Nomor dokumen physical harus dientri bersama juga dengan nilai ambang (treshold). Nilai ambang adalah sebuah field pilihan yang menyimpan nilai maksimum dari perbedaan jumlah persediaan yang diperbolehkan untuk dokumen persediaan. User bagian inventory dapat memposting perbedaan selama jumlah nilai perbedaan tidak melebihi nilai ambang, diasumsikan nilai tersebut telah dientri sebelumnya. Untuk setiap line item, perbedaan dapat diposting dan sebuah kode alasan (reason code) dapat dientri untuk menunjukkan secara jelas mengapa perhitungan tidak berhubungan dengan nilai buku. Kode alasan dapat dikonfigurasi untuk setiap tipe pergerakan yang dibutuhkan. Tipe pergerakan internal yang digunakan untuk posting perbedaan persediaan adalah 701. Konfigurasi dapat dilakukan dengan menggunakan transaksi OMBS atau melalui navigation path: IMG – Materials Management –
159 Inventory Management and Physical Inventory – Physical Inventory – Reason Code for Goods Movement.
Posting Account Without a Document Jika sebuah perhitungan dilakukan tanpa sebuah dokumen physical inventory, perhitungan dapat dientri secara langsung ke dalam transaksi dan langsung diposting. Pada layar transaksi, informasi dasar yang dibutuhkan telah dientri untuk memposting seperti data perhitungan, plant dan storage location. Perhitungan diisi pada transaksi MI10 atau melalui navigation path: SAP Menu – Logistics – Materials Management – Physical Inventory – Difference – Enter w/o Document Reference. User bagian inventory dapat menambah individual line item yang telah dihitung dan mengentri nilai untuk setiap line item. Jika sebuah presentasi varians telah dientri pada layar awal, maka user akan diberi peringatan jika nilai yang dientri lebih besar dari varians yang diperbolehkan. Setelah line item dientri, dokumen dapat diposting dan nilai dari dokumen akan menjadi nilai buku untuk material tersebut. Jumlah stok untuk setiap material dapt diperiksa menggunakan transaksi MMBE atau MB53.
The Counting of Inventory Differences Ketika perubahan persediaan diposting, jumlah stok secara otomatis disesuaikan terhadap jumlah perhitungan pada dokumen. Ketika
160 dokumen diposting, perbedaan akan berhubungan dengan goods receipt atau goods issue.
l.
Kebutuhan
: Mengevaluasi vendor yang sudah terdaftar di perusahaan
Solusi
: Mengevaluasi vendor yang sudah terdaftar di perusahaan dapat ditunjang oleh software SAP dengan fungsi Vendor Evaluation dengan t-code ME61 yang dilakukan terhadap vendor-vendor yang telah melaksanakan transaksi dengan perusahaan.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap
Overview Vendor Evaluation adalah salah satu bagian penting dari fungsi bagian Purchasing. Vendor Evaluation pada SAP adalah sebuah sistem penilaian yang dapat dikonfigurasi yang membantu bagian Purchasing untuk mendesain evaluasi agar sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan. Vendor Evaluation dilaksanakan dengan menggunakan data yang terdapat dari transaksi pembelian. Terdapat criteria utama dalam melakukan vendor evaluation, yaitu:
•
Price
•
Quality
161 •
Delivery
•
Service and Support
•
External Service
Walaupun sistem memiliki lima criteria utama, user tidak harus menggunakan semua criteria tersebut. User bagian Purchasing dapat membuat criteria yang baru sampai dengan 99 kriteria utama dengan menggunakan fungsi ini. Criteria utama dapat didefinisikan dalam konfigurasi. Navigation path: IMG - Materials Management – Purchasing - Vendor Evaluation - Define Criteria.
Subcriteria Di dalam kriteria utama terdapat elemen-elemen yang lebih kecil disebut subcriteria. Ada 20 kriteria yang dapat didefinisikan untuk masing-masing criteria utama. Nilai yang dikombinasikan untuk subcriteria menghasilkan nilai secara keseluruhan untuk masing-masing criteria utama. Subcriteria standar sistem SAP termasuk di bawah ini: •
Subcriteria untuk harga termasuk price level dan price history.
•
Subcriteria untuk kualitas termasuk good receipt, quality audit dan complaints.
•
Subcriteria untuk pengiriman termasuk confirmation date, compliance, on-time delivery, quantity.
162 Subcriteria dapat dikonfigurasikan untuk masing-masing kriteria utama. Untuk menambahkan subcriteria yang baru, masukkan deskripsi dan metode penilaian. Metode penilaian dapat secara otomatis, semi otomatis atau manual.
Pembobotan Vendor Evaluation Pada langkah konfigurasi vendor evaluation, pembobotan dari criteria
dapat
didefinisikan
untuk
masing-masing
purchasing
organization yang valid. Konfigurasi dapat ditemukan dengan navigation path: IMG - Materials Management - Purchasing – Vendor Evaluation – Maintain Purchasing Organization Data. Jika bagian purchasing memutuskan bahwa tidak ada pembobotan khusus untuk salah satu criteria utama, maka bobot untuk masing-masing kriteria tersebut adalah sama. Jika terjadi perubahan pada kebijakan, yang memutuskan bahwa harga lebih penting dari criteria yang lain, maka pembobotan dapat berbeda.
Maintain Vendor Evaluation Setelah konfigurasi telah selesai dilakukan, pengaturan atas record vendor evaluation dapat dilakukan. Pengaturan memperkenankan vendor untuk mendapatkan nilai subjektif yang dimasukkan dalam evaluasi mereka. Sebagai contoh penilaian untuk harga dan pengiriman dapat didasarkan pada data transaksi. Tetapi nilai untuk kualitas dan pelayanan bisa terjadi secara subjektif dan diputuskan di luar SAP.
163 Pengaturan untuk vendor evaluation secara individual dapat dilakukan dengan t-code ME61 atau melalui navigation path: SAP menu – Logistic – Material Management – Purchasing – Master Data – Vendor Evaluation – Maintain. Pengaturan terhadap Vendor Evaluation ini terdapat pada level purchasing organization. Ini berarti vendor dapat dievaluasi secara berbeda di antara purchasing evaluation. Data evaluasi menunjukkan weighting key dan nilai secara keseluruhan. Ada pilihan Deletion ind. yang dapat di set jika record ingin dihapus.
Evaluation for Automatic Criteria and Semi-Automatic Criteria Automatic
criteria
dan
semi-automatic
criteria
dapat
dikalkulasikan menggunakan transaksi untuk menyediakan nilai terbaru. T-code ME63 memperkenankan user bagian Purchasing untuk memasukkan vendor dan purchasing organization yang relevan. Transaksi dapat ditemukan melalui navigation path: SAP Menu – Logistic – Materials Management – Purchasing – Master Data – Vendor Evaluation – Automatic New Evaluation. Sistem akan menghitung nilai untuk subcriteria yang didefinisikan dan memberikan nilai secara keseluruhan untuk setiap nilai objektif. Automatic criteria memberi penilaian untuk harga, kuantitas pengiriman. Kriteria semiotomatis atau penilaian subjektif digunakan untuk shop floor complaint, shipping instruction dan notification reliability.
164 m.
Kebutuhan
: Memblokir vendor
Solusi
: Memblokir vendor dapat ditunjang oleh software SAP dengan fungsi Block Vendor yang bisa diakses melalui tcode MK05.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap
Overview Vendor dapat diblokir untuk beberapa alasan yang dapat diputuskan oleh perusahaan. Seringnya vendor diblokir karena lemahnya ketaatan dalam tanggal pengiriman, ketidakpuasan kualitas material, atau kejadian-kejadian di luar pasar. User memiliki pilihan untuk memblokir sebuah akun vendor master yang dapat memberhentikan adanya pembelian di masa depan sampai vendor tersebut kembali diaktifkan.
Block of Vendor Record vendor master dapat diset statusnya menjadi blocked dengan menggunakan transaksi MK05. Transaksi ini dapat ditemukan melalui navigation path: SAP menu – Logistic – Materials Management – Purchasing – Master Data – Vendor – Purchasing – Block. Transaksi MK05 digunakan untuk memblokir vendor via purchasing. Layar awal dari transaksi ini memperbolehkan user bagian purchasing untuk mengentri kode vendor dan purchasing organization.
165 Layar ke-2 memperlihatkan fields yang relevan untuk memblokir vendor tersebut. Indikator pertama digunakan oleh user untuk menentukan apakah blokir dilakukan untuk vendor pada semua purchasing organization atau hanya purchasing organization tertentu yang telah dientri sebelumnya. Field lain pada layar ini memperbolehkan user bagian purchasing untuk mengentri sebuah kode block function yang mendeskripsikan bagaimana blocking vendor digunakan. Kode block function didefinisi pada konfigurasi. Fungsi untuk delivery-block didefinisi pada IMG menggunakan navigation path IMG – Quality Management – QM in Logistic – QM in Procurement – Define Delivery Block. Setiap blokir pengiriman dapat dikonfigurasi untuk memblokir vendor dari sebagian fungsi purchasing. Blokir purchasing dapat dilakukan untuk satu pilihan atau kombinasi dari pilihan-pilihan di bawah ini :
n.
•
Request for Quotation
•
Source Determination
•
Purchase Order
•
Goods Receipt
Kebutuhan
: Perkiraan penggunaan material (Forecast) dengan menggunakan model seasonal.
166 Solusi
: Fungsi ini disediakan oleh software SAP yaitu Forecast dengan t-code MP80.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap
Overview Forecasting adalah prediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan untuk proses yang tidak pasti. Karena ketidakpastian itu, akurasi dari forecast adalah sama pentingnya dengan hasil yang diprediksi dengan menggunakan forecast.
Forecast Model Forecast
modeling
dilakukan
untuk
membantu
dalam
memperkirakan kejadian-kejadian tertentu. Forecast model dapat dirancang di sekitar faktor-faktor yang diyakini oleh user adalah penting dalam mempengaruhi penggunaan dari satu material di masa yang akan datang. User juga menggunakan kinerja sebelumnya dari suatu material untuk menentukan penggunaan di masa yang akan datang. Kedua dari metode ini akan menghasilkan sebuah perkiraan yang mungkin akurat.
Seasonal Model Seasonal model merupakan salah satu jenis dari forecast model. Seasonal model mempengaruhi banyak bisnis yang dikarenakan oleh cuaca atau hari libur. Seasonal model didefinisi sebagai suatu pola yang
167 berulang-ulang untuk setiap periode. Contohnya: pola tahunan memiliki perputaran terdiri atas 12 bulan. Untuk PT. Garuda Indonesia, permintaan akan meningkat sekitar bulan Juni, Juli dan Desember yaitu ketika terjadi libur panjang. Permintaan ini akan berulang-ulang untuk setiap periodenya.
Forecast Parameter Parameter pada layar forecast di dalam record Material Master dapat ditentukan menggunakan sebuah forecast profile. Forecast profile memperbolehkan user untuk membuat sebuah default yang mengcopy secara langsung nilai-nilai parameter ke dalam Material Master record.
Create Forecast Profile Forecast
profile
untuk
parameter
forecast
dapat
dibuat
menggunakan transaksi MP80 atau melalui navigation path SAP menu – Logistics – Material Management – Material Master – Profile – Forecast Profile – Create. Pada layar awal dari transaksi MP80, user dapat memilih parameter mana yang diinginkan untuk dientri nilainya. Sebagai tambahan user dapat menentukan apakah nilainya default untuk Material Master atau apakah parameter itu write protected dan tidak dapat diubah pada Material Master. Field yang harus diisi : 1. Forecast model yang dipilih adalah Seasonal model (S).
168 2. Historical periods, nilai circle periods dientri untuk dihitung dalam forecast. Jika field ini tidak diisi, tidak ada periode yang akan digunakan pada profil. 3. Forecast periods, nilai yang dientri pada field ini adalah jumlah periode yang akan dihitung dalam forecast. 4. Number of periods for initialize session, angka ini untuk nilai histori yang diinginkan user untuk digunakan untu inisialisasi proses. Jika field tidak diisi, tidak ada nilai histori yang digunakan untuk menginisialisasi proses. 5. Fixed period, field ini digunakan untuk menghindari fluktuasi pada perhitungan forecast atau karena produksi tidak dapat beraksi lagi terhadap planning figure yang sudah diubah. Forecast akan pasti untuk jumlah periode yang dientri pada field ini. 6. Number of periods for seasonal cycle, jika menggunakan seasonal forecast model, maka field ini dapat digunakan untuk menentukan jumlah periode yang membentuk sebuah musim dari material ini. 7. Initialization indicator, jika forecast perlu diinisialisasi, maka indikator ini dapat diset untuk memperbolehkan sistem untuk menginisialisasi
proses.
Indikator
ini
juga
memperbolehkan
inisialisasi secara manual. 8. Tracking limit, adalah nilai yang menentukan jumlah yang dimana nilai forecast boleh berbeda dari nilai aktual. Tracking limit dapat dientri sampai 3 nilai desimal.
169 9. Model selection, field ini aktif hanya jika tidak ada nilai yang diisi pada forecast model. Model selection memperbolehkan sistem untuk memilih sebuah model secara otomatis. 10. Selection procedure, digunakan ketika sistem melakukan pemilihan sebuah forecast model. Ada dua pilihan yang dapat dipilih, yaitu : •
Prosedur 1 melakukan sebuah tes signifikan untuk mencari pola seasonal atau trend yang cocok.
•
Prosedur 2 melakukan forecast untuk semua model dan kemudian memilih model yang memiliki nilai deviasi yang paling kecil.
11. Indicator for parameter optimization, jika indikator ini diset, maka sistem akan menggunakan smoothing factors untuk forecast model yang dipilih. Jika indikator tidak diset, maka smoothing factor tidak digunakan dan forecast akan memiliki varian yang lebih besar dari mean value. 12. Optimization level, dapat diatur menjadi fine, middle, atau rough. Semakin indikator menuju ke arah fine, forecast akan semakin akurat, namun membutuhkan waktu proses yang lama. 13. Smoothing factors, terdapat beberapa metode untuk mengurangi atau membatalkan efek dari random variation. Sebuah teknik yang biasa digunakan
dalam
forecast
adalah
smoothing.
Teknik
ini
mengklarifikasi elemen-elemen yang terdapat pada trend, seasonal
170 dan cyclic. Smoothing factors yang dapat digunakan pada seasonal forecast profile adalah Gamma factor.
o.
Kebutuhan
: Penentuan nilai Re-Order Point (ROP) dan Safety Stock (SS) untuk MRP oleh sistem.
Solusi
: Jika ingin melakukan penentuan terhadap nilai Re-Order Point (ROP) dan Safety Stock (SS) untuk MRP maka harus mengubah settingan view MRP1 pada material master.
Rank
: Medium
Degree of fit : Gap
Dasar dari perencanaan ROP adalah bahwa proses pengadaan didorong ketika jumlah dari stok di plant ditambah dokumen yang telah disetujui, berada di bawah ROP.
Manual ROP Planning Pada Manual Reorder Planning, perencanaan secara manual mengentri nilai ROP dan Safety Stock pada record Material Master, transaksi MM01.
Automatic ROP Planning Pada Automatic ROP Planning, sistem menghitung nilai reorder dan Safety Stock. Untuk melakukan ini, sistem menggunakan data konsumsi sebelumnya dari material untuk memperkirakan kebutuhan
171 material di masa yang akan datang. Sistem kemudian menggunakan nilanilai perkiraan tersebut untuk menghitung nilai reorder dan Safety Stock.
p.
Kebutuhan
: Analisis-Analisis
Solusi
: Untuk melakukan berbagai macam analisis yang dibutuhkan dapat digunakan Logistic Information System (LIS).
Rank
: High
Degree of fit : Gap
Logistic Information System (LIS) LIS
adalah
sistem
informasi
yang
digunakan
untuk
merencanakan, mengendalikan, dan memantau kegiatan bisnis pada tahapan yang berbeda dalam proses pengambilan keputusan. LIS menyediakan tool pada Customizing yang dapat digunakan untuk menyesuaikan tampilan dari informasi yang diinginkan. LIS terdiri atas sistem informasi berikut yang memiliki berbagai modul di dalamnya :
•
Sales Information System
•
Purchasing Information System
•
Inventory Controlling
•
Shop Floor Information System
•
Plant Maintenance Information System
172 •
Quality Management Information System
Analisis ini menyediakan pilihan evaluasi data yang didasarkan pada data yang terdapat pada struktur informasi standar. Pemilihan key figure yang ingin dievaluasi dapat ditentukan sebelum ataupun ketika analisis tengah berjalan. Di dalam standard analyses terdapat fungsifungsi : •
Drilldown function
•
Choose key figures and change their order
•
Sort List
•
Create ranking sequence
•
ABC analysis
Komponen aplikasi logistic (LO) pada SAP R/3 menawarkan sejumlah sistem informasi aplikasi yang spesifik dimana semua fitur memiliki user interface yang seragam dan fungsi dasar yang di bandingkan. Pada waktu yang sama, struktur modular yang juga memenuhi aspek khusus pada setiap sistem informasi Tipe dari penyimpanan data adalah identik pada semua sistem informasi di dalam logistik. Sejumlah tools spesial dan metode pengerjaan menggarisbawahi karakter tipikal dari sebuah data warehouse di dalam LIS. Sistem informasi dari LIS secara berkelanjutan dipasok dengan data yang berasal dari aplikasi operatif (Sales and Distribution,
173 Purchasing, Production, Plant Maintenance dan lainnya). Tingkat ini juga dikenal dengan sebutan Online Transaction Processing (OLTP). Data berasal dari dokumen SAP R/2, SAP R/3 atau eksternal/Sistem NonSAP. Database
dari
logistic
data
warehouse
dikenal
sebagai
information structures yang merupakan basis data dari LIS. T-code yang dapat digunakan dalam LIS adalah :
•
MC.1 INVCO : Plant Anal. Selection: Stock
•
MC.2 INVCO : Plant Anal.Selection, Rec/Iss
•
MC.5 INVCO : SLoc Anal. Selection, Stock
•
MC.9 INVCO : Material Anal.Selection,Stock
•
MC.A INVCO : Mat.Anal.Selection, Rec/Iss
•
MC.L INVCO : Mat.Group Analysis Sel. Stock
•
MC48 INVCO : Anal. of Current Stock Values
•
MCBA INVCO : Plant Analysis Selection
•
MCBC INVCO : Stor. Loc. Analysis Selection
•
MCBE INVCO : Material Analysis Selection
•
MCBK INVCO : MatGrp Analysis Selection
•
MC$G PURCHIS : Material PurchVal Selection
•
MC$I PURCHIS : Material PurchQty Selection
•
MCE1 PURCHIS : PurchGrp Analysis Selection
•
MCE3 PURCHIS : Vendor Analysis Selection
•
MCE5 PURCHIS : MatGrp Analysis Selection
174 •
MCE7 PURCHIS : Material Analysis Selection
Fungsi-fungsi yang terdapat pada t-code MCE1, MCE3, MCE5, MCE7, MC.1, MC.5, MC.9, MC.L, MC$G, MC$I, MC.2, MC.A, MCBA, MCBC, MCBE, MCBK, MC48 adalah: •
Drilldown (Switch Drilldown dan Drilldown By) Untuk mengubah klasifikasi dapat menggunakan “Switch Drilldown”. Misalnya drilldown berdasarkan bulan. Namun untuk melihat informasi yang lebih detil dapat menggunakan “DrillDown By” atau dengan memencet tombol F8 dengan terlebih dahulu memposisikan kursor pada obyek yang ingin di drilldown. Misalkan ingin melihat detil informasi pemesanan dari bulan dan purchasing organization tertentu berarti harus memposisikan kursor pada “01.2010”. Maka tampilan outputnya adalah pemesanan pada bulan Januari 2010.
•
Key Figure Selain itu key figure juga dapat ditambahkan dengan memilih “Choose Key Figure” atau dengan memilih F6. Misalnya pada t-code ini hanya ditampilkan PO Value, sedangkan ingin melihat PO Quantity yang dipesan.
175 •
Top N Untuk mengurutkan object berdasarkan nilai key figure dapat menggunakan “Top N” Misalnya ingin mengetahui 10 material yang memiliki PO value tertinggi, maka posisikan kursor pada kolom PO value lalu pilih Top N. Jumlah number dapat diisi sesuai keinginan.
•
ABC Analysis ABC analysis adalah sebuah prosedur untuk menentukan pentingnya suatu object. ABC analysis mengklasifikasikan obyek dalam daftar dengan referensi ke key figure ABC
analysis
dapat
diunakan
untuk
mengklasifikasikan
berdasarkan kriteria tertentu atau ukuran kinerja ke dalam segmen-segmen yang disebut : o
Segmen A = Important Object
o
Segmen B = Less Important Object
o
Segmen C = Relatively Unimportant Objects
Misalnya : ingin menganalisa berdasarkan key figure total Pos lalu posisikan kursor pada baris total Pos. Edit Æ ABC Analysis Kriteria Klasifikasi •
Key Figure (persentase) Analisis jawaban pertanyaan:
176 Berapa persentase dari jumlah total dari obyek terpilih yang merepresentasi? Masukkan
persentase
kerusakan
yang
diinginkan.
CONTOH: Misalkan dengan rincian yang dipilih adalah A = 50%, B = 30%, dan C = 20%. Obyek dalam daftar diurutkan secara ascending or descending dengan mengacu pada key figure. o
Segmen A menunjukkan benda yang jumlah mencapai 50% dari jumlah total.
o
B menunjukkan benda yang total sebesar 30% berikutnya.
o •
Segmen C menunjukkan benda-benda yang tersisa.
Key Figure (absolut) Analisis jawaban pertanyaan: Berapakah nilai absolut dari tokoh kunci yang dipilih? Tentukan nilai ambang: o Antara segmen A dan B o Antara segmen B dan C Sistem ini mengelompokkan obyek berdasarkan nilai-nilai referensi.
•
Characteristic (persentase) Analisis jawaban pertanyaan:
177 Berapa persentase dari jumlah total dari obyek terpilih yang merepresentasi? CONTOH: Misalkan dengan rincian yang dipilih adalah A = 50%, B = 30%, dan C = 20%. Obyek dalam daftar diurutkan diurutkan secara ascending or descending dengan mengacu pada key figure. o Segmen A menunjukkan 50% dari jumlah obyek. o Segmen B menunjukkan 30% berikutnya jumlah objek. o Segmen C menunjukkan benda-benda yang tersisa. •
Characteristic (absolut) o Tentukan jumlah objek yang akan ditugaskan ke segmen A dan B. o Segmen C menunjukkan benda-benda yang tersisa. Dari hasil ABC analysis, dapat dilihat pula object yang termasuk di tiap segmentnya atau total list serta ditampilkan dalam bentuk grafik.
•
Classification Classification dapat digunakan untuk mengkelompokan objek ke dalam kelas-kelas sampai dengan 6 kelas. Setting awal dari SAP langsung mengkelompokkan data menjadi 6 kelas, namun user dapat mengubahnya dengan
178 memilih “Class Limit”, dan dapat langsung memilih untuk klasifikasi menjadi berapa kelas yang diinginkan. Setelah memilih Class Limit, user dapat menentukan nilai yang dingiinkan untuk memisahkan antar kelas. User dapat melihat objek yang hanya di kelas tertentu saja, secara keseluruhan dan juga grafik. User dapat menyimpan hasil analisa dengan cara: •
Memilih tombol save
•
Memilih tombol back
Lalu pilih selection variant jika ingin meng-update analisa sebelumnya atau dengan menginput nama selection variant yang baru beserta description nya. Untuk membuka hasil analisis yang telah disimpan, pilih Selection variant pada tampilan awal transaksi. User memilih Selection Variant yang ingin di display atau di update.
Overview mengenai Logistic Information System (LIS) digunakan untuk membahas kebutuhan di bawah ini:
Kebutuhan : Analisis jumlah stok tiap material per plant Solusi
: Fungsi ini disediakan oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MC.1.
179
Kebutuhan : Analisis jumlah stok tiap material per storage location MC.5 Solusi
: Fungsi ini disediakan oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MC.5.
Kebutuhan : Analisis jumlah stok tiap material MC.9 Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MC.9.
Kebutuhan : Analisis jumlah stok tiap material per material group MC.L Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MC.L.
Kebutuhan : Analisis nilai uang akibat pergerakan material per plant MC.2 Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MC.2.
Kebutuhan : Analisis nilai uang akibat pergerakan per material MC.A Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MC.A.
180
Kebutuhan : Analisis pergerakan jumlah stok setiap material per plant MCBA Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MCBA.
Kebutuhan : Analisis pergerakan jumlah stok setiap material per storage location MCBC Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MCBC.
Kebutuhan : Analisis pergerakan jumlah stok setiap material MCBE Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MCBE.
Kebutuhan : Analisis pergerakan jumlah stok setiap material per material group MCBK Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MCBK.
Kebutuhan : Analisis pengadaan material per purchasing organization MCE1. Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MCE1.
181
Kebutuhan : Analisis-analisis vendor MCE3 Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MCE3.
Kebutuhan : Analisis-analisis pengadaan per material group MCE5 Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MCE5.
Kebutuhan : Analisis-analisis pengadaan per material MCE7 Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MCE7.
Kebutuhan : Analisis pergerakan tiap material yang lebih mendetil MC48 Solusi
: Fungsi ini ditunjang oleh software SAP yaitu Logistic Information System (LIS) dengan menggunakan t-code MC48.
q.
Kebutuhan
: Pembuatan PR untuk stock material secara otomatis dari proses MRP
Solusi
: Dilakukan implementasi MRP untuk BO yang belum menjalankan MRP dengan menggunakan pengaturan yang sebelumnya telah dilakukan terhadap BO sebelumnya.
182 Rank
: High
Degree of fit : Partial
r.
Kebutuhan
: Update PR dari proses MRP setelah Place In Storage
Solusi
: Dilakukan implementasi MRP untuk BO yang belum menjalankan MRP dengan menggunakan pengaturan yang sebelumnya telah dilakukan terhadap BO sebelumnya.
Rank
: High
Degree of fit : Partial
s.
Kebutuhan
: Pengiriman material dari HO ke BO
Solusi
: Dilakukan implementasi MRP untuk BO yang belum menjalankan MRP dengan menggunakan pengaturan yang sebelumnya telah dilakukan terhadap BO sebelumnya.
Rank
: High
Degree of fit : Partial
t.
Kebutuhan
: Pengiriman material dari satu BO ke BO lain
Solusi
: Dilakukan implementasi MRP untuk BO yang belum menjalankan MRP dengan menggunakan pengaturan yang sebelumnya telah dilakukan terhadap BO sebelumnya.
Rank
: Medium
Degree of fit : Partial
183 u.
Kebutuhan
: Pengiriman material dari HO ke BO dan BO ke BO tanpa menciptakan jurnal.
Solusi
: Dilakukan implementasi MRP untuk BO yang belum menjalankan MRP dengan menggunakan pengaturan yang sebelumnya telah dilakukan terhadap BO sebelumnya.
Rank
: High
Degree of fit : Partial
v.
Kebutuhan
: Reservation oleh end user (KK) di BO.
Solusi
: Diharapkan KK menggunakan fasilitas web yang telah dikembangkan untuk meminimalkan kesalahan pada transaksi yang dilakukan.
Rank
: High
Degree of fit : Gap
Pada saat ini web yang akan digunakan oleh KK pada masingmasing BO yang berfungsi untuk membuat reservation sudah dikembangkan dan sudah dapat digunakan. Namun terdapat kesulitan dalam mensosialisasikan penggunaan web tersebut. Namun untuk meminimalisasi kesalahan dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi, sebaiknya penggunaan web secepatnya dapat dilaksanakan.
184 w.
Kebutuhan
: Terciptanya jurnal ketika material dikeluarkan dari gudang BO untuk digunakan oleh BO tersebut.
Solusi
: Dilakukan implementasi MRP untuk BO yang belum menjalankan MRP dengan menggunakan pengaturan yang sebelumnya telah dilakukan terhadap BO sebelumnya.
Rank
: High
Degree of fit : Partial
Adanya pembahasan mengenai jurnal pada BO dikarenakan adanya perubahan cara pengiriman material dari HO ke BO. Pada awalnya ketika HO mengirim material ke BO, biaya langsung diakui pada saat itu juga walaupun material tersebut belum digunakan. Pada saat ini, biaya baru diakui ketika AA atau DMU dari masing-masing BO melakukan pengiriman material atas reservation yang dibuat oleh KK. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pengiriman dari HO dengan menggunakan t-code MB1B dengan movement type 313. Material seolah-olah dikirimkan terlebih dahulu ke transfer location. Setelah itu user HO memberitahukan user pada BO untuk melakukan Good Receipt (GR). User di BO melakukan GR dengan seolah-olah memindahkan material dari transfer location ke gudang BO. User pada BO melakukan GR dengan t-code MBSU dengan movement type 315. Dengan cara ini, biaya belum diakui. Transfer location adalah suatu lokasi maya yang digunakan untuk menampung material untuk sementara. Adanya transfer location
185 dimaksudkan untuk menghindari pengakuan secara langsung oleh BO atas material yang dikirimkan oleh HO. Material yang dikirimkan HO belum pasti akan diterima oleh BO karena mungkin saja di perjalanan terjadi kerusakan atau suatu penundaan pengiriman yang memungkinkan material tidak dapat sampai di BO. Dengan adanya transfer location maka material baru akan diakui oleh BO ketika material telah sampai pada gudang BO yaitu dengan memindahkan material seolah-olah dari transfer location ke BO.
186 4.3.1.
Risk Analysis Setelah dilakukan analisis terhadap kebutuhan menggunakan Fit/Gap
Analysis, selanjutnya dilakukan Risk Analysis. Risk Analysis dilakukan untuk mengidentifikasi
risiko
yang
mungkin
timbul
apabila
fungsi
yang
direkomendasikan pada tahap sebelumnya tidak digunakan. Risk Analysis ini dilakukan terhadap kebutuhan yang memiliki degree gap dan terdapat rekomendasi atas kebutuhan tersebut. Setelah risiko diidentifikasi akan dilakukan penilaian kemungkinan timbulnya suatu risiko terhadap aktivitas perusahaan secara keseluruhan beserta dampak yang ditimbulkan jika perusahaan mengimplementasi fungsi tersebut. Penilaian ini dilakukan terhadap masing-masing risiko yang telah diidentifikasi. Kemungkinan timbulnya risiko (probability) dinilai dengan penilaian: Tabel 4.9 Risk Probability Rank Penjelesan
Peringkat High
Medium
Low
Kemungkinan akan timbulnya risiko jika fungsi tidak digunakan relatif tinggi. Kemungkinan akan timbulnya risiko jika fungsi tidak digunakan cukup tinggi. Kemungkinan akan timbulnya risiko jika fungsi tidak digunakan relatif rendah.
187 Dampak yang ditimbulkan oleh risiko (impact) dinilai dengan penilaian: Tabel 4.10 Risk Impact Rank Penjelesan
Peringkat
Dampak yang ditimbulkan dari risiko akan mempengaruhi dan High menghambat aktivitas utama proses bisnis perusahaan. Dampak yang ditimbulkan dari risiko cukup mempengaruhi Medium
aktivitas utama proses bisnis perusahaan, namun tidak menghambat proses bisnis. Dampak yang ditimbulkan dari risiko sangat kecil bahkan tidak
Low mempengaruhi aktivitas utama proses bisnis perusahaan.
Setelah diketahui nilai masing-masing risiko, nilai tersebut dipindahkan ke dalam sebuah tabel yang disebut Risk Ranking. Tabel Risk Ranking digunakan untuk mengurutkan risiko berdasarkan nilainya. Dari tabel ini diketahui risiko yang signifikan terhadap perusahaan.
Tabel 4.11 Risk Analysis-Head Office (HO) No A
Requirement
Recommendation
Risk Identification
Nilai uang dari Fungsi budget sudah dijalankan pada budget atas suatu modul
Finance
namun
belum
material akan ter- terkoneksi dengan modul Material update otomatis
secara Management
sehingga
1. Data mengenai budget atas
Impact
H
M
H
L
M
M
suatu material tidak update secara sistem.
ketika
2. Budget untuk suatu material
dilakukan Release PR, user pada
harus dicari dan dianalisis
bagian budgeting harus memeriksa
secara manual pada saat
budget yang tersedia secara manual.
release
Jika budget tersedia, baru PR dapat
membutuhkan waktu yang
direlease.
relatif lama.
PR
sehingga
3. Terjadi pengadaan material yang melebihi budget karena user tidak mengetahui nilai
Probability
budget terbaru. B
Pembuatan Request
Pembuatan RFQ dapat dilakukan For dengan menggunakan software SAP
Quotation (RFQ) dengan t-code ME41 dan dapat kepada vendor
1. Adanya yang manual
kehilangan tersimpan lebih
data
besar
jika
bila
data
dibandingkan
beberapa vendor agar memudahkan
tersimpan di dalam sistem.
proses perbandingan antara beberapa
2. User sulit dalam melakukan
vendor.
tracking data histori dari
Untuk mencetak RFQ sehingga dapat
RFQ sebelumnya.
kepada
vendor
L
M
L
H
L
secara
dilakukan secara collective untuk
dikirimkan
H
dapat
dilakukan dengan t-code ME9A. C
Pembuatan Quotation permintaan
Pembuatan atas ketika
Quotation perusahaan
dilakukan
1. Adanya
menerima
yang
Quotation dari vendor dan bisa
manual
kehilangan tersimpan lebih
besar
data secara jika
material
merupakan lanjutan dari proses RFQ.
dibandingkan
Pembuatan
dapat
tersimpan di dalam sistem.
SAP
2. User sulit dalam melakukan
dilakukan
Quotation dengan
dengan t-code ME47.
software
bila
data
M
L
H
L
tracking data histori dari Quotation sebelumnya. 3. Membutuhkan waktu yang lebih lama jika melakukan perbandingan
terhadap
Quotation yang diterima dari beberapa
vendor
secara
manual dibandingkan jika dilakukan dengan sistem.
D
Perbandingan antara
beberapa diinput ke dalam sistem, kemudian
Quotation
dilakukan
berdasarkan
menemukan Quotation yang optimum
harga quantity
E
Dari beberapa Quotation yang telah
Live Auction
perbandingan
untuk
dan dari satu vendor. Perbandingan antara Quotation dapat dilakukan dengan
1. Tidak
dapat
menentukan
M
M
M
M
M
vendor yang tepat (yang memberikan
penawaran
terbaik)
melakukan
untuk
proses pengadaan material. 2. Perbandingan
hanya
software SAP dengan t-code ME49.
didasarkan pada faktor harga
Pada t-code ini juga dapat dilakukan
tanpa
setting rejection letters untuk vendor
faktor-faktor lain, misalnya
yang tidak terpilih dan mencetaknya
quantity
dengan ME9A.
pengiriman material.
Pada software SAP modul Material
L
memperhitungkan
material,
1. Tidak
biaya
mendapatkan
Management (MM) tidak disediakan
penawaran
terbaik
fungsi untuk Live Auction. Tetapi
terendah)
dari
(harga vendor.
fungsi Live Auction dapat dilakukan
Dengan adanya live auction,
dengan menggunakan modul Supplier
proses
Relationship Management (SRM).
beberapa vendor akan lebih
bidding
maksimal vendor
antara
karena akan
setiap berusaha
memberikan
tawaran
terbaiknya. 2.
Kehilangan
calon
vendor
potensial yang dikarenakan keterbatasan
waktunya
sehingga tidak dapat hadir pada saat dilakukan proses pemilihan tender
vendor
yang
untuk
dilaksanakan
H
M
secara
tatap
muka
pada
perusahaan. F
Contract
Pada software SAP modul Material
Management
Management (MM) tidak disediakan
otorisasi
fungsi untuk Contract Management.
sehingga setiap user dapat
Tetapi fungsi Contract Management
mengakses Contract; dapat
dapat
dengan
mengubah Contract dengan
Supplier
sewenang-wenang sehingga
dilakukan
menggunakan
modul
Relationship Management (SRM).
1. Tidak
adanya atas
tingkat
H
M
H
M
Contract
data yang digunakan untuk proses pengadaan tidak valid. 2. Tidak
dapat
memanage
Contract selain detil harga dan material (ongkos kirim, diskon dan biaya lainnya.)
G
Menampilkan
Fungsi ini disediakan oleh software
1. Memperlambat antara
pencarian
data histori atas SAP yaitu Purchasing Info Record.
data
pengadaan
terakhir suatu material dan
sebelumnya.
vendor.
M
L
H
L
L
M
M
L
pengadaan
2. User tidak memiliki referensi atas vendor yang terakhir kali
bertransaksi
dengan
perusahaan untuk material tertentu. H
Konfirmasi
dari Fungsi ini disediakan oleh software
vendor atas status SAP PO
yaitu
Vendor
Confirmation
dengan sebelumnya dilakukan setting terlebih dahulu pada t-code SPRO dan untuk transaksinya melakukan
1. Kesulitan dalam perencanaan distribusi material dari HO ke BO. 2. Tidak diketahui informasi terbaru
mengenai
sampai
change pada PO dengan t-code
mana
pemesanan
ME22.
material
telah
suatu diproses.
Purchaser hanya bergantung pada
tanggal
pengiriman
yang telah disetujui. I
Stock opname
Stock opname atas semua material
1. Adanya data yang tidak valid
yang terdapat pada perusahaan dapat
yaitu adanya perbedaan data
ditunjang oleh software SAP dengan
antara
menggunakan
quantity fisik.
fungsi
Physical
Inventory yang bisa diakses melalui tcode MI01.
2. Adanya
pencatatan
kecurangan
kehilangan tidak
material
diketahui
perusahaan.
H
H
H
H
dan
atau yang oleh
J
Mengevaluasi vendor
Mengevaluasi vendor yang sudah
yang terdaftar
di
perusahaan
dapat
sudah terdaftar di ditunjang oleh software SAP dengan perusahaan
1. Memilih vendor yang salah untuk
melakukan
M
M
M
H
H
proses
pengadaan. Tanpa adanya
fungsi Vendor Evaluation dengan t-
evaluasi
code ME61 yang dilakukan terhadap
diketahui vendor mana yang
vendor-vendor
yang
telah
memenuhi
melaksanakan
transaksi
dengan
memenuhi
perusahaan.
H
vendor,
atau
tidak
tidak kriteria
perusahaan. (harga, kualitas dan pengiriman) 2. Data vendor pada Approved Vendor List (AVL) tidak terupdate.
K
Memblokir
Memblokir vendor dapat ditunjang
vendor
oleh software SAP dengan fungsi
1. Melakukan transaksi dengan vendor
yang
sebenarnya
Block Vendor yang bisa diakses
tidak
diperbolehkan
melalui t-code MK05.
(dilarang) untuk melakukan transaksi dengan perusahaan. 2. Mengulang kesalahan yang
H
M
H
M
sama yang pernah terjadi dengan
vendor,
misalnya
keterlambatan
atas
pengiriman material, kualitas dan jumlah material yang tidak sesuai dengan PO. 3. Seluruh
data
vendor
akan
sepenuhnya
jika
langsung
mengenai
dihapus
hilang secara dari
Approved Vendor List (AVL) sehingga
harus
mengentri
ulang data mengenai vendor tersebut
jika
melakukan
kerja
ingin sama
kembali. L
Perkiraan
Fungsi ini disediakan oleh software
penggunaan
SAP yaitu Forecast dengan t-code
perencanaan budget untuk
material
MP80.
material di masa yang akan
(Forecast) dengan
1. Ketidaktepatan
M
M
M
M
datang. 2. Head
Office
menggunakan
melakukan
model seasonal.
pengadaan
tidak
dapat
perencanaan material
Branch Office.
dalam
untuk
*)Selain terdapat risiko jika tidak menggunakan fungsi ini, terdapat juga
risiko
yang
berdampak
cukup tinggi jika menggunakan fungsi ini: •
Hasil sesuai
dari
forecast
dengan
tidak
kenyataan
sehingga bisa terjadi adanya pengeluaran biaya yang lebih dari
yang
sebenarnya
dibutuhkan. •
Data yang digunakan untuk melakukan forecast belum cukup mature.
M
N
Penentuan
nilai Jika ingin melakukan penentuan nilai
Re-Order
Point Re-Order Point (ROP) dan Safety
mereview secara berkala atas
(ROP) dan Safety Stock (SS) untuk MRP maka harus
data ROP dan SS suatu
Stock (SS) untuk mengubah pengaturan view MRP1
material
MRP oleh sistem.
update.
Analisis
dengan
pada material master.
1. Bagian
Inventory
1. Tidak
agar
dapat
harus
data
M
H
M
M
H
tetap
menganalisis
menggunakan
suatu key figure tertentu,
Logistic
misalnya PO value, stock
Information
material berdasarkan kriteria
System (LIS)
yang
dibuthkan
L
misalnya
analisis hanya pada plant tertentu. 2. Terjadinya
pengambilan
keputusan yang salah karena
data yang digunakan untuk analisis terpisah-pisah.
Tabel 4.12 Risk Analysis-BranchOffice (BO) No O
Requirement
Recommendation
Reservation oleh Diharapkan end user (KK) di fasilitas BO
KK web
Risk Identification
menggunakan yang
telah
1. Membutuhkan banyak user ID
pada
dikembangkan untuk meminimalkan
sehingga
kesalahan
biaya.
dilakukan.
pada
transaksi
yang
software
Impact
H
M
M
H
SAP
meningkatkan
2. Jika reservation dilakukan secara manual (dicatat dalam kertas), maka dapat terjadi kekeliruan
pada
pengeluaran
saat material,
misalnya bagian Inventory salah melihat tulisan pada reservation secara manual.
Probability
203 4.3.1. Hasil Pemetaan Risk Analysis Risiko-risiko yang telah dianalisis kemudian dipetakan ke dalam Risk
Probability-Impact
Matrix.
Pemetaan
ini
dilakukan
agar
memudahkan dalam membaca hasil Risk Analysis. A1 J1 A2 C3 E2 K2
I1
F1 K3
I2
F2 N1
K1
B1 G2 HIGH PROBABILITY
C1 O1
MEDIUM
B2 H2
D2 J2
A3 O2
C2
E1 L1
N2
G1
L2 D1 M1
LOW H1 LOW
MEDIUM
HIGH
IMPACT Gambar 4.1 Risk Probability-Impact Matrix Keterangan untuk membaca matrix: •
Huruf melambangkan fungsi yang direkomendasikan.
•
Angka melambangkan risiko dari fungsi yang direkomendasikan.
Contoh: A1= identifikasi risiko pertama yang mungkin timbul jika tidak menggunakan fungsi budgeting (requirement).
204 4.4
Rekomendasi Rekomendasi yang diberikan kepada perusahaan didasarkan pada hasil evaluasi menggunakan 2 metode, yaitu Fit/Gap Analysis dan Risk Analysis. Dari evaluasi yang telah dilakukan dengan menggunakan Fit/Gap Analysis, terdapat beberapa fungsi yang sudah digunakan oleh perusahaan namun belum secara keseluruhan dan beberapa fungsi yang sesuai dengan kebutuhan yang belum digunakan sama sekali oleh perusahaan. A. Dari fungsi-fungsi yang sudah digunakan oleh perusahaan namun belum secara keseluruhan (memiliki degree partial) direkomendasikan agar perusahaan melakukan implementasi secara keseluruhan terhadap fungsi tersebut. Fungsi-fungsi tersebut adalah : Tabel 4.13 Rekomendasi Partial No 1
Fungsi Penggunaan
MRP
Requirement yang Pembuatan PR untuk stock material
dilakukan dengan menjalankan secara otomatis dari proses MRP batch input Update PR dari proses MRP setelah Place In Storage Pengiriman material dari Head Office Penggunaan two-step transfer (HO) ke Branch Office (BO)
2 posting
Pengiriman material dari BO ke BO lain Pengiriman material dari HO ke BO
205 dan BO ke BO tanpa menciptakan jurnal Terciptanya
jurnal
ketika
material
dikeluarkan dari gudang BO untuk digunakan oleh BO tersebut.
B. Dari fungsi-fungsi yang belum digunakan tersebut (memiliki degree gap) dilakukan analisis mengenai risiko yang mungkin timbul jika fungsi-fungsi tersebut tidak digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil Risk Analysis kemudian dilakukan pemberian peringkat pada fungsi-fungsi agar perusahaan dapat menentukan prioritas dari fungsi mana yang harus digunakan terlebih dahulu. Berikut ini merupaka penjabaran mengenai rekomendasi fungsi: 1.
High: fungsi yang memiliki peringkat High sebaiknya segera digunakan oleh perusahaan karena fungsi ini sangat berpengaruh pada proses bisnis PT. Garuda Indonesia. Fungsi-fungsi pada peringkat ini adalah: Tabel 4.14 Rekomendasi Gap - High
No 1
Fungsi
Requirement
Implementasi modul Supplier Live Auction Relationship
Management
untuk penggunaan fungsi Live Auction 2
Physical
Inventory
(t-code Stock Opname
MI01, MI21, MI04, MI05,
206 MI20, MI11, MI07, MI10) 3
Logistic Information System
Analisis
4
Penggunaan web pada Branch Reservation dari KK Office
2.
Medium: fungsi yang memiliki peringkat Medium dapat dilakukan setelah adanya pemenuhan dari penggunaan fungsi yang memiliki peringkat High karena fungsi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang kurang mendesak dibanding fungsi yang memiliki peringkat High namun direkomendasikan agar segera digunakan. Fungsi-fungsi pada peringkat ini adalah: Tabel 4.15 Rekomendasi Gap - Medium
No 1
Fungsi Budgeting
(t-code
Requirement SPRO, Update nilai uang budget atas suatu
CJ01, CJ04, CJ30, CJ32) 2
3
material secara otomatis
Request For Quotation (t-code Pembuatan Request For Quotation ME41 dan ME9A)
(RFQ) kepada vendor
Quotation (t-code ME47)
Pembuatan Quotation atas permintaan material
4
Price ME49)
Comparison
(t-code Perbandingan Quotation
antara
berdasarkan
beberapa harga
dan
quantity 5
Implementasi modul Supplier Pembuatan Contract secara otomatis
207 Relationship untuk
Management berdasarkan hasil Live Auction
penggunaan
fungsi
Contract Management 6
Vendor
Evaluation
(t-code Mengevaluasi
vendor
yang
ME61)
terdaftar di perusahaan
7
Block Vendor (t-code MK05)
Memblokir vendor
8
Forecast (t-code MP80)
Perkiraan
penggunaan
(Forecast)
menggunakan
sudah
material model
seasonal. 9
Penentuan Re-Order Point dan Penentuan nilai Re-Order Point (ROP) Safety Stock (t-code MM02)
dan Safety Stock (SS) untuk MRP oleh sistem.
3.
Low: fungsi yang memiliki peringkat Low dapat dilakukan setelah adanya pemenuhan dari penggunaan fungsi yang memiliki peringkat High dan Medium karena fungsi ini digunakan sebagai fungsi pendukung. Fungsifungsi pada peringkat ini adalah: Tabel 4.16 Rekomendasi Gap - Low
No 1
Fungsi
Purchasing Inforecord (t-code Menampilkan ME1M)
2
Requirement data
historis
pengadaan sebelumnya
Vendor Confirmation (t-code Konfirmasi dari vendor atas status PO ME22)
atas