BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam menguji validitas dan reliabilitas faktor-faktor dan variabel penelitian Kepuasan Kerja karyawan ini dilakukan memakai metode penyebaran kuesioner. Kuesioner ini menggunakan skala likert dari 1 sampai 5, dimana dijelaskan bahwa skala 1 mendefinisikan bahwa karyawan sangat tidak setuju dengan faktorfaktor yang berhubungan dengan Kepuasan Kerja
karyawan, skala 2
mendefinisikan bahwa karyawan tidak setuju dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan Kepuasan Kerja karyawan, skala 3 mendefinisikan bahwa karyawan merasa biasa-biasa saja dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan Kepuasan Kerja karyawan, skala 4 mendefinisikan bahwa karyawan kadang-kadang setuju dengan faktor-faktor yang berhubungan
dengan
Kepuasan
Kerja
karyawan,
dan
skala
5
mendefinisikan bahwa karyawan merasa sangat setuju dengan faktorfaktor yang berhubungan dengan Kepuasan Kerja karyawan. Setelah kuisioner dibagikan dan dikumpulkan kembali, maka dapat diperoleh hasil distribusi kuisioner tersebut, yaitu :
Tabel 4.1. Distribusi Kuisioner Kuisioner yang disebarkan
30 buah
Kuisioner yang diterima
26 buah
Kuisioner yang sah
26 buah
Kuisioner yang tidak sah
-
Response Rate
86,67 %
Kuisioner yang dibagikan yaitu 30 buah untuk semua pihak yang ada dalam perusahaan, baik itu semua karyawan, manajer dan direktur PT Anugrah Kurnia Abadi. Dan dari pembagian kuisioner ke 30 orang tersebut, telah dikembalikan 26 buah kuisioner dari 26 orang. Ke 26 kuisioner yang diterima bersifat sah karena kuisioner diisi secara lengkap. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa response rate atau tingkat tanggapan pihak di PT Anugrah Kurnia Abadi yaitu sebesar 86,67 %. Setelah pengumpulan data kuisioner, maka dibuatlah suatu matriks data mentah dengan skala jawaban 1 sampai 5. Matriks data mentah ini kemudian disusun dalam format M x N. M adalah baris yang menunjukkan banyak responden yang mengembalikan kuisioner secara sah, dan N adalah kolom yang terdiri dari faktor-faktor dan variabel-variabel penelitian. Pada matriks data mentah ini, M terdiri dari 26 baris yang merupakan jumlah responden yang sah, sedangkan N terdiri dari 10 faktor penelitian atau 10 variabel laten yang dikembangkan menjadi 46 variabel
79
manifes yang dapat dilihat dengan X1 sampai X46. Matriks ini dapat dilihat pada lampiran.
4.2.
Analisa Data dan Pembahasan Setelah semua data terkumpul pada matriks data mentah, maka data segera diolah dengan menguji validitas variabel-variabel penelitian yang digunakan. Setelah diuji validitasnya, data diolah kembali dengan beberapa tahap untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang layak dipakai dalam ke 10 faktor yang ada dan melihat pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja karyawan di PT Anugrah Kurnia Abadi yang dapat dilihat dalam persamaan regresi.
4.2.1
Uji Validitas Variabel Penelitian Pengujian terhadap validitas variabel-variabel yang ada dilakukan dengan menggunakan statistik korelasi pearson product moment. Penghitungan nilai korelasi pearson product moment ini dihitung secara manual pada 46 variabel manifes yang ada secara satu persatu. Pengujian validitas variabel ini dilakukan dengan membandingkan nilai hasil korelasi pearson product moment dengan 0,30. Oleh karena itu, apabila nilai korelasi pearson product moment lebih dari 0,30; maka variabel penelitian ini signifikan secara statistik dan dapat disebut valid. Sedangkan bila nilai korelasi pearson product moment yang didapat kurang dari 0,30; maka instrumen penelitian tersebut tidak signifikan secara statistik dan dapat disebut tidak valid. Karena itu, variabel atau instrumen penelitian yang
80
tidak valid sebaiknya diubah pertanyaannnya atau dihilangkan saja agar data menjadi valid. Tabel 4.2 Perhitungan Validitas Variabel 1 (X1) Tabel Perhitungan validitas untuk atribut X1 Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
x 2 5 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 1 4 2 3 5 5 5 3 3 2 3 2 3
y 183 150 168 147 179 140 156 154 144 133 81 160 171 100 140 143 150 217 196 193 173 127 177 155 159 172
x2 4 25 16 9 9 4 9 9 9 9 4 16 9 1 16 4 9 25 25 25 9 9 4 9 4 9
y2 33489 22500 28224 21609 32041 19600 24336 23716 20736 17689 6561 25600 29241 10000 19600 20449 22500 47089 38416 37249 29929 16129 31329 24025 25281 29584
xy 366 750 672 441 537 280 468 462 432 399 162 640 513 100 560 286 450 1085 980 965 519 381 354 465 318 516
TOTAL
81
4068
281
656922
13101
Dimana nilai korelasi product moment adalah :
ri =
ri =
n * (∑ x i * y ) − (∑ x i * ∑ y )
(n * ∑ x i 2 − (∑ x i )2 )* (n * ∑ y 2 − (∑ y)2 ) 26 * (13101) − (81 * 4068)
((26 * 281) - 81 )* ((26 * 66922) - 4068 ) 2
2
= 0,56
81
Dari nilai kritis korelasi pearson product moment untuk n = 26 dengan tingkat kepercayaan 95 %, dapat dilihat bahwa nilai tabel korelasi adalah 0,388. lalu 0,388 bila dibandingkan dengan r1 yaitu 0.56, maka disimpulkan bahwa maka rhit (0,56) > rtabel(0,388) berarti variabel 1 valid. Setelah menghitung secara manual dengan microsoft excel, maka didapat hasil pengujian validitas untuk ke 46 variabel yang dapat dilihat pada tabel 4.3 :
Komunikasi dan Perencanaan Budaya Hub dgn Atasan
Peran
Faktor 3 Faktor 4
Faktor 2
Faktor 1
Tabel 4.3 Tabel Validitas Atribut Berdasar Korelasi Pearson Product Moment Variabel r hitung r tabel Valid /Tidak Valid X1
0.56
0.388
VALID
X2
0.71
0.388
VALID
X3
0.79
0.388
VALID
X4
0.64
0.388
VALID
X5
0.57
0.388
VALID
X6
0.57
0.388
VALID
X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21
0.61 0.62 0.53 0.23 0.17 0.64 0.71 0.74 0.43 0.51 0.55 0.65 0.44 0.40 0.52
0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388
VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
82
Training Feedback Keuntungan Kompensasi
Kinerja
Hub dgn Rekan
Faktor 5 Faktor 6 Faktor 7 Faktor 8 Faktor 9 Faktor 10
X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32
0.30 0.16 0.65 0.70 0.41 0.70 0.52 0.66 0.60 0.72 0.63
0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388
TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
X33
0.55
0.388
VALID
X34
0.44
0.388
VALID
X35
0.12
0.388
TIDAK VALID
X36 X37 X38 X39 X40 X41 X42 X43
0.71 0.68 0.77 0.70 0.69 0.72 0.60 0.78
0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
X44
0.61
0.388
VALID
X45
0.57
0.388
VALID
X46
0.69
0.388
VALID
Dari hasil uji validitas diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian X10=0,23; X11=0,17; X22=0,30; X23=0,16; dan X35=0,12 memiliki nilai r yang kurang dari batas minimal yaitu 0,388. oleh sebab itu hasil uji validitas pada X10, X11, X22, X23, dan X35 adalah tidak valid dan tidak akan dipakai pada pengolahan data berikutnya atau dihilangkan.
83
4.2.2
Uji Reabilitas Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha. Perhitungan ini menetapkan batas minimum α = 0,60; Yaitu bila hasil uji reabilitas dengan Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60; maka variabel-variabel yang ada dinyatakan reliabel. Perhitungan untuk uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 12.0 for Windows dimana ringkasan hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 X7, X8, X9 X12, X13, X14 X15, X16, X17, X18, X19, X20, X21 X24, X25, X26 X27, X28, X29, X30, X31, X32 X33, X34 X36, X37, X38, X39 X40, X41, X42, X43 X44, X45, X46 Jumlah Faktor
n 6 3 3 7 3 6 2 4 4 3 41
α 0.878 0.647 0.685 0.825 0.673 0.817 0.889 0.825 0.859 0.712
Dari tabel 4.4 diatas, bisa dilihat jika hasil α dari ke 10 faktor yang melibatkan 41 variabel ini memiliki nilai diatas 0.60. Hal ini membuktikan bahwa uji reabilitas ini cukup baik dan handal untuk digunakan dalam penelitian ini. Dari tabel diatas dapat dilihat jika nilai α tertinggi terdapat pada faktor 7 yaitu Hubungan dengan Rekan kerja dengan variabel-variabelnya X33 dan X34 yaitu dengan α sebesar 0,889. Ini menunjukkan jika faktor Hubungan dengan Rekan kerja ini dengan variabel-variabelnya yaitu X33,
84
X34 memiliki konsistensi paling tinggi dibandingkan dengan faktor-faktor lain dengan variabel-variabelnya. Nilai Alpha yang ada menunjukkan adanya hubungan konsisten antara variabel-variabel yang ada dengan pendapat dan perasaan tiap karyawan di PT Anugrah Kurnia Abadi sehingga membuktikan bahwa ke 41 variabel yang ada ini juga dapat menjelaskan berapa tingkat Kepuasan Kerja karyawan pada PT Anugrah Kurnia Abadi. 4.2.3
Regresi Linear Berganda
Analisa regresi adalah metoda statistika yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk dari hubungan antar variabel-variabel. Tujuannya adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel lain yang diketahui. Adapun model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = b0 + b1F1 + b2F2 + b3F3 + b4F4 + b5F5 + b6F6 + b7F7 + b8F8 + b9F9 + b10F10 + e1 ...... Dimana : Y = Kepuasan Kerja F1 = Komunikasi dan Perencanaan F2 = Peran karyawan F3 = Budaya perusahaan F4 = Hubungan dengan atasan F5 = Program pelatihan di perusahaan F6 = Umpan balik
85
F7 = Hubungan dengan rekan kerja F8 = Pengelolaan kinerja di perusahaan F9 = Gaji F10= Keuntungan b0 = Konstanta e1 =
Variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
b1 – b10 = Koefisien Regresi
Kemudian, dari hasil pengolahan data dengan memakai SPSS 12.0 menggunakan Regresi Linear Berganda dengan metode Enter, maka didapat hasil perhitungan sebagai berikut pada halaman selanjutnya :
86
Tabel 4.5 Koefisien Regresi Linear Berganda Variabel Bebas
Koefisien
T
Regresi
hitung
Konstanta
0,965
1,395
0,183
Komunikasi dan Perencanaan (F1)
-0,338
-1,867
0,082
-0,434
Peran Karyawan (F2)
-0,900
-3,153
0,007
-0,631
Budaya Perusahaan (F3)
0,230
0,848
0,410
0,214
Hubungan dengan Atasan (F4)
0,752
2,991
0,009
0,611
Pelatihan /Training (F5)
-0,003
-0,133
0,896
-0,034
Umpan Balik (F6)
1.327
3,617
0,003
0,683
Hubungan dengan Rekan Kerja (F7)
0,282
1,632
0,123
0,388
Pengelolaan Kinerja (F8)
-0,673
-3,132
0,007
-0,629
Gaji (F9)
-0,843
-3,190
0,006
-0,636
Keuntungan (F10)
1,057
4,935
0,000
0,787
Koefisien Korelasi
0,897
R Square (R2)
0,805
Adjusted R Square
0,675
F hitung
6,189
Sig Anova (F)
0,001
87
Sig
Determinasi Parsial
Dari hasil pengolahan data dari tabel tersebut, maka persamaan regresi yang dihasilkan adalah : 1. Persamaan Regresi Y = 0,965 – 0,338F1 – 0,900F2 + 0,230F3 + 0,752F4 – 0,03F5 + 1,327F6 + 0,282F7 – 0,673F8 – 0,843F9 + 1,057F10 2. Koefisien Regresi ¾ Konstanta = 0,965
Artinya tanpa dipengaruhi oleh variabel bebas maka nilai dari Kepuasan Kerja Karyawan adalah sebesar 0,965. ¾ Komunikasi dan Perencanaan (F1) = -0,338
Setiap kenaikan variabel bebas F1 (Komunikasi) persatu satuan, maka akan mengakibatkan penurunan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar -0,338 (pola hubungan negatif) dengan anggapan bahwa F2, F3, F4, F5, F6, F7, F8, F9, dan F10 adalah tetap. ¾ Peran Karyawan (F2) = -0,900
Setiap kenaikan variabel bebas F2 (Peran) persatu satuan, maka akan mengakibatkan penurunan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar -0,900 (pola hubungan negatif) dengan anggapan bahwa F1, F3, F4, F5, F6, F7, F8, F9, dan F10 adalah tetap.
88
¾ Budaya Perusahaan (F3) = 0,230
Setiap kenaikan variabel bebas F3 (Budaya) persatu satuan, maka akan mengakibatkan kenaikan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja Karyawan) sebesar 0,230 (pola hubungan positif) dengan anggapan bahwa F1, F2, F4, F5, F6, F7, F8, F9, dan F10 adalah tetap. ¾ Hubungan dengan Atasan (F4) = 0,752
Setiap kenaikan variabel bebas F4 (Hubungan dengan Atasan) persatu satuan, maka akan mengakibatkan kenaikan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar 0,752 (pola hubungan positif) dengan anggapan bahwa F1, F2, F3, F5, F6, F7, F8, F9, dan F10 adalah tetap. ¾ Training (F5) = -0,003
Setiap kenaikan variabel bebas F5 (Training) persatu satuan, maka akan mengakibatkan penurunan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar -0,003 (pola hubungan negatif) dengan anggapan bahwa F1, F2, F3, F4, F6, F7, F8, F9, dan F10 adalah tetap. ¾ Umpan Balik (F6) = 1,327
Setiap kenaikan variabel bebas F6 (Umpan Balik) persatu satuan, maka akan mengakibatkan kenaikan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar 1,327 (pola hubungan positif)
89
dengan anggapan bahwa F1, F2, F3, F4, F5, F7, F8, F9, dan F10 adalah tetap. ¾ Hubungan dengan Rekan (F7) = 0,282
Setiap kenaikan variabel bebas F7 (Hubungan dengan Rekan) persatu satuan, maka akan mengakibatkan kenaikan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar 0,282 (pola hubungan positif) dengan anggapan bahwa F1, F2, F3, F4, F5, F6, F8, F9, dan F10 adalah tetap. ¾ Pengelolaan Kinerja (F8) = -0,673
Setiap kenaikan variabel bebas F8 (Kinerja) persatu satuan, maka akan mengakibatkan penurunan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar -0,673 (pola hubungan negatif) dengan anggapan bahwa F1, F2, F3, F4, F5, F6, F7, F9, dan F10 adalah tetap. ¾ Gaji (F9) = -0,843
Setiap kenaikan variabel bebas F9 (Gaji) persatu satuan, maka akan mengakibatkan penurunan pada variabel terikat Y (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar -0,843 (pola hubungan negatif) dengan anggapan bahwa F1, F2, F3, F4, F5, F6, F7, F8, dan F10 adalah tetap. ¾ Keuntungan/ Benefit (F10) = 1,057
Setiap kenaikan variabel bebas F10 (Keuntungan) persatu satuan, maka akan mengakibatkan kenaikan pada variabel terikat Y
90
(Kepuasan Kerja karyawan) sebesar 1,057 (pola hubungan positif) dengan anggapan bahwa F1, F2, F3, F4, F5, F6, F7, F8, dan F9 adalah tetap.
3. Koefisien Korelasi (R) dan Adjusted R2 Nilai R sebesar 0.897 berarti bahwa hubungan antara Faktor Komunikasi dan Perencanaan di perusahaan, Faktor Peran di perusahaan, Faktor Budaya perusahaan, Faktor Hubungan dengan Atasan, Faktor Program Pelatihan di Perusahaan, Faktor Umpan Balik (feedback), Faktor Hubungan dengan Rekan kerja, Faktor Kinerja Perusahaan, Faktor Gaji, dan Faktor Keuntungan dengan Kepuasan Kerja karyawan pada PT Anugrah Kurnia Abadi adalah erat dan kuat. Hal ini ditandai dengan nilai R = 0.897 yang hampir mendekati 1. Nilai adjusted R square yang telah disesuaikan sebesar 0,675 artinya bahwa variasi berubahnya Kepuasan Kerja karyawan dipengaruhi oleh Faktor Komunikasi dan Perencanaan di perusahaan, Faktor Peran di perusahaan, Faktor Budaya perusahaan, Faktor Hubungan dengan Atasan, Faktor Program Pelatihan di Perusahaan, Faktor Umpan Balik
(feedback), Faktor Hubungan dengan Rekan
kerja, Faktor Kinerja Perusahaan, Faktor Gaji, dan Faktor Keuntungan sebesar 67,5% ; Sedangkan sisanya yaitu 32,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
91
4. Uji t (Uji Parsial) a. Perumusan Hipotesis H0 = Tidak terdapat hubungan / pengaruh variabel bebas (Fn) terhadap variabel terikat Y (kepuasan kerja) secara parsial. Ha = Terdapat hubungan / pengaruh variabel bebas (Fn) terhadap variabel terikat Y (kepuasan kerja) secara parsial. b. Pertimbangan Keputusan ¾ Membandingkan t hitung dengan t tabel
1. Jika t hitung < t tabel atau –t hitung > -t tabel, maka H0 diterima. 2. Jika t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel, maka Ha diterima. ¾ Berdasarkan Probabilitas
1. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. 2. Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima.
Derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel laten. Sehingga df = (26-10-1) = 15 dan tingkat taraf kepercayaan 5% atau α = 0,05; maka didapat nilai t tabel adalah sebesar 1,753. Adapun penjelasan pada masing-masing variabel : ¾ Komunikasi dan Perencanaan (F1)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar -1,867 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,082 lebih kecil dari -t tabel sebesar
92
-1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan H0 dan terima Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel Komunikasi (F1) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.1 Daerah Kritis F1
¾ Peran Karyawan (F2)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar -3,153 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007 lebih kecil dari -t tabel sebesar –1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan H0 dan penerimaan Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel Peran (F2) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.2 Daerah Kritis F2
¾ Budaya Perusahaan (F3)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar 0,848 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,410 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan Ha dan
93
penerimaan H0 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel Budaya (F3) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.3 Daerah Kritis F3
¾ Hubungan dengan Atasan (F4)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar 2,991 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,009 lebih besar dari t tabel sebesar 1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan H0 dan penerimaan Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel Hubungan dengan Atasan (F4) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.4 Daerah Kritis F4
¾ Training (F5)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar -0,133 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,896 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan Ha dan
94
penerimaan H0 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel Training (F5) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.5 Daerah Kritis F5
¾ Umpan Balik (F6)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar 3,617 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003 lebih besar dari t tabel sebesar 1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan H0 dan penerimaan Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel Umpan Balik (F6) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.6 Daerah Kritis F6
¾ Hubungan dengan Rekan (F7)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar 1,632 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,123 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan Ha dan
95
penerimaan H0 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel Hubungan dengan Rekan (F7) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.7 Daerah Kritis F7
¾ Pengelolaan Kinerja (F8)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar -3,153 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007 lebih kecil dari -t tabel sebesar –1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan H0 dan penerimaan Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel Kinerja (F8) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.8 Daerah Kritis F8
¾ Gaji (F9)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar -3,190 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari -t tabel sebesar –1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan H0 dan
96
penerimaan Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel Gaji (F9) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.9 Daerah Kritis F9
¾ Keuntungan (F10)
Nilai t hitung dalam penelitian ini adalah sebesar 4,935 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih besar dari t tabel sebesar 1,753. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan H0 dan penerimaan Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel Keuntungan (F10) terhadap variabel Kepuasan Kerja karyawan (Y). Gambar 4.10 Daerah Kritis F10
Dengan demikian berbunyi bahwa Budaya Perusahaan (F3), Training (F5) dan Hubungan dengan Rekan Kerja (F7) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada PT Anugrah Kurnia Abadi. Sedangkan faktor-faktor lainnya seperti
97
Komunikasi dan Perencanaan di perusahaan (F1), Peran di perusahaan (F2), Hubungan dengan Atasan (F4), Umpan Balik (feedback) (F6), Kinerja perusahaan (F8), Gaji (F9), dan Keuntungan (F10) secara parsial atau sendiri-sendiri berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada PT Anugrah Kurnia Abadi.
5. Uji F (Uji Simultan) b. Perumusan Hipotesis H0 = Tidak terdapat hubungan / pengaruh variabel bebas (Fn) terhadap variabel terikat Y (kepuasan kerja) secara bersama-sama. Ha = Terdapat hubungan / pengaruh variabel bebas (Fn) terhadap variabel terikat Y (kepuasan kerja) secara bersama-sama. c. Pertimbangan Keputusan ¾ Membandingkan F hitung dengan F tabel
1. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima. 2. Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima. ¾ Berdasarkan Probabilitas
1. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. 2. Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima.
Nilai F tabel dengan Derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel laten. Sehingga df = (26-10-
98
1) = 15 dan tingkat taraf kepercayaan 5% atau α = 0,05; maka didapat nilai F tabel adalah sebesar 2,54. Dari hasil perhitungan regresi linear berganda menghasilkan F hitung sebesar 6,189 lebih besar dari F tabel 2,54 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang berarti H0 ditolak dan menerima Ha. Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat (Y).
5. Koefisien Determinasi Parsial Koefisien Determinasi Parsial menunjukkan variabel bebas yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y). Dari hasil determinasi parsial pada tabel 4.5 (Tabel koefisien regresi linear berganda), dapat dilihat nilai variabel Keuntungan (F10) memiliki koefisien determinasi parsial tertinggi yaitu 0,787 atau 78,7% dibandingkan variabel bebas lainnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa variabel Keuntungan (F10) merupakan variabel yang dominan mempengaruhi variabel terikat yaitu Kepuasan Kerja karyawan.
Dalam penelitian ini terdapat 10 faktor yang dianalisa untuk mengetahui hubungannya dengan Komunikasi dan Perencanaan di perusahaan, Peran di perusahaan, Budaya Perusahaan, Hubungan dengan Atasan, Program Pelatihan di perusahaan, Umpan Balik
99
(feedback),
Hubungan dengan Rekan Kerja, Kinerja perusahaan, Gaji, dan Keuntungan. Dengan analisis regresi metode Enter, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,965 – 0,338 Komunikasi dan Perencanaan – 0,900 Peran + 0,230 Budaya + 0,752 Hubungan dengan Atasan – 0,03 Pelatihan + 1,327 Feedback + 0,282 Hubungan dengan Rekan – 0,673 Kinerja – 0,843 Gaji + 1,057 Keuntungan. Dari persamaan tersebut diperoleh Nilai adjusted R2 = 0,675 artinya bahwa ada 67,5% variasi berubahnya Kepuasan Kerja Karyawan dipengaruhi secara bersama-sama oleh oleh Faktor Komunikasi dan Perencanaan di perusahaan, Faktor Peran di perusahaan, Faktor Budaya perusahaan, Faktor Hubungan dengan Atasan, Faktor Program Pelatihan di Perusahaan, Faktor Umpan Balik (feedback), Faktor Hubungan dengan Rekan kerja, Faktor Kinerja Perusahaan, Faktor Gaji, dan Faktor Keuntungan, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti yaitu sebesar 32,5%. Faktor yang memiliki pola hubungan positif dan searah dengan Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Anugrah Kurnia Abadi adalah Budaya Perusahaan (F3) sebesar 0,230; Hubungan dengan Atasan (F4) sebesar 0,752; Umpan Balik (F6) sebesar 1,327; Hubungan dengan Rekan kerja (F7) sebesar 0,282; dan Keuntungan (F10) sebesar 1,057. Sedangkan yang memiliki pola hubungan negatif adalah Komunikasi dan Perencanaan (F1)
100
sebesar – 0,338; Peran (F2) sebesar – 0,900; Pelatihan (F5) sebesar – 0,03; Kinerja (F8) sebesar – 0,673; dan Gaji (F9) sebesar – 0,843. Koefisien korelasi R sebesar 0.897 berarti bahwa hubungan antara Faktor Komunikasi dan Perencanaan di perusahaan, Faktor Peran di perusahaan, Faktor Budaya perusahaan, Faktor Hubungan dengan Atasan, Faktor Program Pelatihan di Perusahaan, Faktor Umpan Balik (feedback), Faktor Hubungan dengan Rekan kerja, Faktor Kinerja Perusahaan, Faktor Gaji, dan Faktor Keuntungan dengan Kepuasan Kerja karyawan pada PT Anugrah Kurnia Abadi adalah erat dan kuat. Hal ini ditandai dengan nilai R yaitu sebesar 0,897 hampir mendekati 1. Kemudian melalui hasil Uji t dapat dilihat bahwa Budaya (F3), Training (F5) dan Hubungan dengan Rekan Kerja (F7) secara sendirisendiri tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada PT Anugrah Kurnia Abadi. Sedangkan faktor-faktor lainnya seperti Komunikasi dan Perencanaan di perusahaan (F1), Peran di perusahaan (F2), Hubungan dengan Atasan (F4), Umpan Balik (F6), Kinerja perusahaan (F8), Gaji (F9), dan Keuntungan (F10) secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja laryawan pada PT Anugrah Kurnia Abadi. Setelah Uji t, dilakukan pengujian Uji F yang dapat dilihat dari hasil perhitungan regresi linier berganda yang menghasilkan F hitung dengan tingkat signifikansi 0,001 sebesar 6,189. dan Ftabelnya 2,54 yang berarti 6,189 (Fhitung) > 2,54 (Ftabel). Artinya penolakan H0 dan
101
penerimaan Ha. Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat (Y). Selanjutnya hasil dari uji koefisien determinasi parsial dapat dilihat bahwa dari hasil tabel 4.5 bahwa nilai variabel Keuntungan (F10) memiliki koefisien determinasi parsial tertinggi yaitu 78,7% dibandingkan variabel bebas lainnya, maka hal ini dapat dikatakan bahwa variabel Keuntungan (F10) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat yaitu Kepuasan Kerja karyawan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang ada telah terbukti sesuai dengan tujuan penelitian.
102