BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hipotesis
Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat
Keterangan : X1 = Kompensasi X2 = Iklim Organisasi Y
= Kepuasan Kerja
Hipotesis : 1. H0 : ry1 = 0 H1 : ry1 > 0 2. H0 : ry2 = 0 H1 : ry2 > 0
83
3. H0 : ry12 = 0 H1 : ry12 > 0 Keterangan : H0 : Hipotesis nol H1 : Hipotesis alternatif ry1 : Koefisien korelasi antara kompensasi dengan kepuasan kerja ry2 : Koefisien korelasi antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja. ry12 : Koefisien korelasi ganda antara kompensasi dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja.
4.2
Pengumpulan Sampel Penentuan jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumusan Slovin, sebagai
berikut: n=
N (1 + N .e 2 )
Dimana: n = ukuran sampel (orang) N = ukuran populasi e = persen kesalahan yang diinginkan atau ditolerir (digunakan sebesar 5%) Sehingga: n=
N (1 + N .e 2 )
→ n=
40 (1 + 40 x0.05 2 )
= 36,36 = 36
84
Jumlah sampel yang akan digunakan, yaitu dari total populasi (N=40) akan menghasilkan sampel responden minimum sebesar 36 orang.
4.3
Uji Validitas 4.3.1 Kuesioner kepuasan kerja Untuk menguji pernyataan satu dengan lainnya pada kuesioner kepuasan kerja valid atau tidak, maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment (Pearson).. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 30 responden. Analisis dilakukan terhadap semua ke 20 butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan rhitung dengan rtabel pada taraf α = 0,05. Menentukan nilai rtabel adalah dari tabel r (pada lampiran tabel), dengan N = 30, dan taraf signifikan = 0,05. Nilai rtabel pada taraf α = 0,05 = 0.361. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah: •
Jika rhitung > rtabel maka butir instrumen dianggap valid,
•
jika rhitung < rtabel maka dianggap tidak valid (invalid) , sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11,5, dengan hasil sebagai berikut:
85
Tabel 4.1 Tabel hasil uji validitas kepuasan kerja Nomor Nilai r hitung 1 0,6550 2 0,6023 3 0,4513 4 0,4293 5 0,4807 6 0,5011 7 0,4577 8 0,6229 9 0,4559 10 0,5417 11 0,4346 12 0,3765 13 0,4969 14 0,5424 15 0,5216 16 0,4247 17 0,5010 18 0,4760 19 0,3958 20 0,3995
Keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, ternyata semua butir instrumen pada kuesioner kepuasan kerja adalah valid.
4.3.2 Kuesioner Kompensasi Untuk menguji pernyataan satu dengan lainnya pada kuesioner kompenasi valid atau tidak, maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment (Pearson). Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 30 responden. Analisis dilakukan terhadap semua ke 20 butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan rhitung dengan rtabel pada
86
taraf α = 0,05. Menentukan nilai rtabel adalah dari tabel r (pada lampiran tabel), dengan N = 30, dan taraf signifikan = 0,05. Nilai rtabel pada taraf α = 0,05 = 0.361. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah: •
Jika rhitung > rtabel maka butir instrumen dianggap valid,
•
Jika rhitung < rtabel maka dianggap tidak valid (invalid) , sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11,5, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Tabel hasil uji validitas kompensasi Nomor Nilai r hitung 1 0,4849 2 0,4751 3 0,5008 4 0,6145 5 0,4977 6 0,3686 7 0,5370 8 0,4279 9 0,4064 10 0,4449 11 0,5352 12 0,5516 13 0,4684 14 0,5846 15 0,3981 16 0,4097 17 0,4268 18 0,3958 19 0,5276 20 0,4261
Keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
87
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, ternyata semua butir instrumen pada kuesioner kompensasi adalah valid.
4.3.3 Kuesioner iklim organisasi Untuk menguji pernyataan satu dengan lainnya pada kuesioner iklim organisasi valid atau tidak, maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment (Pearson).. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 30 responden. Analisis dilakukan terhadap semua ke 20 butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan rhitung dengan rtabel pada taraf α = 0,05. Menentukan nilai rtabel adalah dari tabel r (pada lampiran tabel), dengan N = 30, dan taraf signifikan = 0,05. Nilai rtabel pada taraf α = 0,05 = 0.361. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah: •
Jika rhitung > rtabel maka butir instrumen dianggap valid,
•
Jika rhitung < rtabel maka dianggap tidak valid (invalid), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11,5, dengan hasil sebagai berikut:
88
Tabel 4.3 Tabel hasil uji validitas iklim organisasi Nomor Nilai r hitung 1 0,4562 2 0,5653 3 0,4423 4 0,4738 5 0,4761 6 0,4381 7 0,5519 8 0,4587 9 0,5183 10 0,5276 11 0,3815 12 0,4477 13 0,3997 14 0,3791 15 0,4143 16 0,4132 17 0,4698 18 0,4651 19 0,4338 20 0,3686
Keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, ternyata semua butir instrumen pada kuesioner iklim organisasi adalah valid.
4.4
Uji Reliabilitas 4.4.1 Kuesioner Kepuasan Kerja Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden Dalam perhitungannya, menggunakan program SPSS 11,5.
89
Berikut adalah hasil perhitungan yang didapatkan. *** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
30,0
N of Items = 20
,8802
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh koefisien reliabilitas instrumen kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,8802 dan memiliki nilai “Alpha Cronbach” lebih besar dari 0,70, yang berarti reliable atau memenuhi persyaratan.
4.4.2 Kuesioner Kompensasi Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden Dalam perhitungannya, menggunakan program SPSS 11,5. Berikut adalah hasil perhitungan yang didapatkan. *** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
,8706
30,0
N of Items = 20
90
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh koefisien reliabilitas instrumen kompensasi adalah sebesar 0,8706 dan memiliki nilai “Alpha Cronbach” lebih besar dari 0,70, yang berarti reliable atau memenuhi persyaratan.
4.4.3 Kuesioner Iklim Organisasi Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden Dalam perhitungannya, menggunakan program SPSS 11,5. *** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
30,0
N of Items = 20
,8599
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh koefisien reliabilitas instrumen iklim organisasi adalah sebesar 0,8599 dan memiliki nilai “Alpha Cronbach” lebih besar dari 0,70, yang berarti reliable atau memenuhi persyaratan.
91
4.5
Hasil Kuesioner 4.5.1 Kuesioner Kepuasan Kerja Kuesioner kepuasan kerja dibagikan kepada 37 orang responden, dengan jumlah pertanyaan yang diberikan adalah sebanyak 20 pertanyaan. Kuesioner kepuasan kerja dapat dilihat di lampiran. Nilai yang didapat untuk tiap butir pertanyaan berkisar dari yang paling kecil 147 sampai yang paling tinggi adalah 158. Nilai terkecil adalah untuk pertanyaan nomor 4 atau 4,85% dari jumlah keseluruhan, sedangkan nilai tertinggi adalah untuk pertanyaan nomor 7 atau sebesar 5,22% dari jumlah keseluruhan. Hasil selengkapnya dari kuesioner kepuasan kerja ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.
92
Tabel 4.4 Persentase Kuesioner Kepuasan Kerja Nomor Pertanyaan Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5 Nomor 6 Nomor 7 Nomor 8 Nomor 9 Nomor 10 Nomor 11 Nomor 12 Nomor 13 Nomor 14 Nomor 15 Nomor 16 Nomor 17 Nomor 18 Nomor 19 Nomor 20 Jumlah
Persentase (%) 5,02 5,11 4,92 4,85 4,95 4,92 5,22 4,92 5,11 4,95 4,89 4,99 4,99 4,99 4,95 5,11 4,99 5,05 4,92 5,15 100,00
Persentase Kumulatif (%) 5,02 10,13 15,05 19,90 24,85 29,77 34,99 39,91 45,02 49,97 54,86 59,85 64,84 69,83 74,78 79,89 84,88 89,93 94,85 100,00
93
Nilai
Kuesioner Kepuasan Kerja 160 158 156 154 152 150 148 146 144 142 140 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nomor
Diagram 4.1 Histogram Kuesioner Kepuasan Kerja
4.5.2 Kuesioner Kompensasi Kuesioner kompensasi dibagikan kepada 37 orang responden, dengan jumlah pertanyaan yang diberikan adalah sebanyak 20 pertanyaan. Kuesioner kompensasi dapat dilihat di lampiran. Nilai yang didapat untuk tiap butir pertanyaan berkisar dari yang paling kecil 142 sampai yang paling tinggi adalah 153. Nilai terkecil adalah untuk pertanyaan nomor 13 atau sekitar 4,81% dari jumlah keseluruhan, sedangkan nilai tertinggi adalah untuk pertanyaan nomor 1 atau sekitar 5,18% dari jumlah keseluruhan. Hasil selengkapnya dari kuesioner kompensasi ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.
94
Tabel 4.5 Persentase Kuesioner Kompensasi Nomor Pertanyaan Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5 Nomor 6 Nomor 7 Nomor 8 Nomor 9 Nomor 10 Nomor 11 Nomor 12 Nomor 13 Nomor 14 Nomor 15 Nomor 16 Nomor 17 Nomor 18 Nomor 19 Nomor 20 Jumlah
Persentase (%) 5,18 4,88 4,91 4,95 5,05 4,88 5,01 5,01 5,12 5,05 5,08 5,12 4,81 5,05 4,88 5,05 4,84 4,98 5,01 5,15 100,00
Persentase Kumulatif (%) 5,18 10,06 14,97 19,92 24,97 29,84 34,86 39,87 44,99 50,03 55,12 60,23 65,04 70,09 74,97 80,01 84,86 89,84 94,85 100,00
95
Nilai
Kuesioner Kompensasi 154 152 150 148 146 144 142 140 138 136 1 2
3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nomor
Diagram 4.2 Histogram Kuesioner Kompensasi
4.5.3
Kuesioner Iklim Organisasi Kuesioner kompensasi dibagikan kepada 37 orang responden, dengan
jumlah pertanyaan yang diberikan adalah sebanyak 20 pertanyaan. Kuesioner iklim organisasi dapat dilihat di lampiran. Nilai yang didapat untuk tiap butir pertanyaan berkisar dari yang paling kecil 144 sampai yang paling tinggi adalah 150. Nilai terkecil adalah untuk pertanyaan nomor 4 atau sekitar 4,89% dari jumlah keseluruhan, sedangkan nilai tertinggi adalah untuk pertanyaan nomor 18 atau sekitar 5,09% dari jumlah keseluruhan. Hasil selengkapnya dari kuesioner iklim organisasi ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.
96
Tabel 4.6 Persentase Kuesioner Iklim Organisasi Nomor Pertanyaan Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5 Nomor 6 Nomor 7 Nomor 8 Nomor 9 Nomor 10 Nomor 11 Nomor 12 Nomor 13 Nomor 14 Nomor 15 Nomor 16 Nomor 17 Nomor 18 Nomor 19 Nomor 20 Jumlah
Persentase (%) 4,92 4,99 4,92 4,89 4,92 4,99 5,02 5,06 4,95 5,02 4,99 5,06 5,06 5,06 4,99 4,95 5,06 5,09 5,02 5,06 100,00
Persentase Kumulatif (%) 4,92 9,91 14,83 19,71 24,64 29,62 34,65 39,70 44,66 49,68 54,67 59,72 64,78 69,83 74,82 79,78 84,83 89,92 94,94 100,00
97
Kuesioner Iklim Organisasi 152 150 Nilai
148 146 144 142 140 1 2
3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nomor
Diagram 4.3 Histogram Kuesioner Iklim Organisasi
4.6
Pengujian Hipotesis 4.6.1 Hubungan antara Kompensasi (X1) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Berikut adalah tabel total nilai kuesioner kompensasi dan kepuasan kerja.
98
Tabel 4.7 Nilai Variabel X1 & Y Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kompensasi (x1) 80 82 85 80 75 81 77 77 82 76 86 81 72 73 85 86 75 78 75 86 73 80 79 81 81 88 80 83 81 74 82 77 82 76 79 78 86
Kepuasan Kerja (y) 83 87 82 84 77 84 82 81 84 76 83 80 85 75 84 85 78 80 79 87 78 81 84 84 80 88 82 81 84 73 81 79 85 78 84 83 88
99
Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan terdapat hubungan positif antara kompensasi (X1) dengan kepuasan kerja karyawan (Y). Untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana terhadap dua variabel, yaitu kompensasi sebagai variabel bebas dan kepuasan kerja sebagai variabel terikat.. Nilai α (Alpha) yang digunakan pada perhitungan adalah sebesar 0,05. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11,5. Berikut adalah tabel outputnya. Tabel 4.8 Tabel Koefisien Regresi Kompensasi dan kepuasan kerja
Model 1
(Constant) x1 (kompensasi)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 33,492 8,088 ,606 ,101
Standardized Coefficients Beta ,711
t 4,141 5,989
Sig. ,000 ,000
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.8, diperoleh nilai a = 33,492 dan nilai b = 0,606. Dengan demikian maka dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana, Y = 33,492 + 0,606 X1. Hipotesis untuk pengujian signifikansi koefisien regresi adalah sebagai berikut: H0 = Koefisien regresi tidak signifikan H1 = Koefisien regresi signifikan. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
100
Terlihat pada kolom Sig/significance, nilainya adalah 0,000, atau di bawah 0,05, sehingga H1 diterima, atau koefisien regresi signifikan, atau kompensasi berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja. Berikut adalah grafik dari persamaan regresi tersebut.
y (kepuasan) 90 88 86 84 82 80 78 76 Observed
74 72
Linear
70
80
90
x1 (kompensasi)
Grafik 4.1 Grafik Persamaan Regresi Kompensasi dan kepuasan kerja Persamaan regresi Y = 33,492 + 0,606 X1 tersebut dapat untuk menjelaskan ramalan (forecasting) yang menyatakan bahwa peningkatan satu unit kompensasi akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja sebesar 0,606 unit pada konstanta 33,492. Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa bila nilai kompenasi bertambah 1, maka nilai rata-rata kepuasan kerja akan bertambah 0,606 atau setiap nilai kompensasi bertambah 10 maka nilai rata-rata kepuasan kerja akan bertambah 6,06
101
Tingkat keeratan hubungan antara Kompensasi (X1) dengan Kepuasan kerja (Y) ditunjukkan oleh Koefisien Korelasi (ry1). Untuk menghitung nilai koefisien korelasi, digunakan program SPSS 11,5. Nilai koefisien korelasi dapat dilihat dari nilai r pada tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4.9 Tabel Model Summary Regresi Kompensasi dan kepuasan kerja Model 1
R ,711a
R Square ,506
Adjusted R Square ,492
Std. Error of the Estimate 2,53757
a. Predictors: (Constant), x1 (kompensasi)
Nilai koefisien korelasi yang didapatkan adalah sebesar 0,711. Harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut : Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Cukup Kuat Sangat Kuat
Berdasarkan tabel tersebut maka harga Koefisien Korelasi (ry1) sebesar 0,711 berarti tingkat hubungan (korelasinya) kuat. Dengan demikian, terdapat hubungan yang positif antara kompensasi (X1) dan kepuasan kerja (Y), yang ditandai dengan tidak ada tanda negatif pada koefisien korelasinya. Sehingga, semakin besar tingkat kompensasi akan membuat kepuasan kerja semakin meningkat. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil tingkat kompensasi akan membuat kepuasan kerja cenderung menurun.
102
Untuk menguji apakah koefisien korelasi ini signifikan atau tidak, maka perlu dikonsultasikan pada tabel r. Dengan n = 37, dan taraf kesalahan 5%, maka diperoleh harga rtabel = 0,325. Hipotesis untuk pengujian signifikansi koefisien regresi adalah sebagai berikut: H0 = Koefisien korelasi tidak signifikan H1 = Koefisien korelasi signifikan. Jika rhitung > rtabel, maka H0 ditolak. Jika rhitung < rtabel maka H0 diterima. Ternyata harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,711 > 0,325). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi dan kepuasan kerja. Artinya, bila kompensasi ditingkatkan, maka akan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Nilai R square atau R2 pada tabel di atas disebut koefisien determinasi dari korelasi antara X1 dengan Y yaitu (ry1)2 = 0,7112 = 0,506; yang dalam hal ini berarti 50,6% perubahan tingkat kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh adanya kompensasi (X1).
4.6.2
Hubungan antara Iklim Organisasi (X2) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) . Berikut adalah tabel total nilai kuesioner iklim organisasi dan kepuasan kerja.
103
Tabel 4.10 Nilai Variabel X2 & Y Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Iklim Organisasi (x2) 79 80 84 79 74 82 79 79 81 74 85 77 82 72 82 87 74 75 76 84 74 79 82 80 82 86 79 76 79 75 79 80 86 75 85 80 85
Kepuasan Kerja (y) 83 87 82 84 77 84 82 81 84 76 83 80 85 75 84 85 78 80 79 87 78 81 84 84 80 88 82 81 84 73 81 79 85 78 84 83 88
104
Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan terdapat hubungan positif antara iklim organisasi (X2) dengan kepuasan kerja karyawan (Y). Untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana terhadap dua variabel, yaitu iklim organisasi sebagai variabel bebas dan kepuasan kerja sebagai variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11,5. Nilai α (Alpha) yang digunakan pada perhitungan adalah sebesar 0,05. Berikut adalah tabel outputnya.
Tabel 4.11 Tabel Koefisien Regresi Iklim Organisasi dan kepuasan kerja
Model 1
(Constant) x2 (iklim)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 23,936 6,908 ,727 ,087
Standardized Coefficients Beta ,817
t 3,465 8,396
Sig. ,001 ,000
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.11, diperoleh nilai a = 23,936 dan nilai b = 0,727. Dengan demikian maka dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana, Y = 23,936 + 0,727 X2 Hipotesis untuk pengujian signifikansi koefisien regresi adalah sebagai berikut: H0 = Koefisien regresi tidak signifikan H1 = Koefisien regresi signifikan. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
105
Terlihat pada kolom Sig/significance, nilainya adalah 0,00, atau di bawah 0,05, sehingga H1 diterima, atau koefisien regresi signifikan, atau iklim organisasi berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja Berikut adalah grafik dari persamaan regresi tersebut.
y (kepuasan) 90 88 86 84 82 80 78 76 Observed
74 72
Linear
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
x2 (iklim)
Grafik 4.2 Grafik Persamaan Regresi Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja Persamaan regresi Y = 23,936 + 0,727 X2 tersebut dapat untuk menjelaskan ramalan (forecasting) yang menyatakan bawa peningkatan satu unit iklim organisasi akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja sebesar 0,727 unit pada konstanta 23,936. Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa bila nilai iklim organisasi bertambah 1, maka nilai rata-rata kepuasan kerja akan
106
bertambah 0,727 atau setiap nilai iklim organisasi bertambah 10 maka nilai ratarata kepuasan kerja akan bertambah 7,27. Tingkat keeratan hubungan antara iklim organisasi (X2) dengan Kepuasan kerja (Y) ditunjukkan oleh Koefisien Korelasi (ry2). Untuk menghitung nilai koefisien korelasi, digunakan program SPSS 11,5. Nilai koefisien korelasi dapat dilihat dari nilai r pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Tabel Model Summary Regresi Iklim Organisasi dan kepuasan kerja Model 1
R ,817a
R Square ,668
Adjusted R Square ,659
Std. Error of the Estimate 2,07988
a. Predictors: (Constant), x2 (iklim)
Nilai koefisien korelasi yang didapatkan adalah sebesar 0,817. Harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut : Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Cukup Kuat Sangat Kuat
Berdasarkan tabel tersebut maka harga Koefisien Korelasi (ry2) sebesar 0,817 berarti tingkat hubungan (korelasinya) sangat kuat. Dengan demikian, terdapat hubungan yang positif antara iklim organisasi (X2) dan kepuasan kerja (Y), yang ditandai dengan tidak ada tanda negatif pada koefisien korelasinya. Dapat dikatakan jika iklim organisasi kondusif maka
107
karyawan akan puas, tetapi jika iklim organisasi tidak kondusif maka membuat karyawan manjadi tidak puas. Untuk menguji apakah koefisien korelasi ini signifikan atau tidak, maka perlu dikonsultasikan pada tabel r. Dengan n = 37, dan taraf kesalahan 5%, maka diperoleh harga rtabel = 0,325. Hipotesis untuk pengujian signifikansi koefisien regresi adalah sebagai berikut: H0 = Koefisien korelasi tidak signifikan H1 = Koefisien korelasi signifikan. Jika rhitung > rtabel, maka H0 ditolak. Jika rhitung < rtabel maka H0 diterima. Ternyata harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,817 > 0,325). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja. Artinya, bila iklim organisasi semakin kondusif, maka akan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Koefisien determinasi dari korelasi antara X2 dengan Y yaitu (ry2)2 = 0,8172 = 0,668;
berarti bahwa 66,8% perubahan tingkat kepuasan kerja (Y) dapat
dijelaskan oleh adanya iklim organisasi(X2). Hasil pengujian kedua hipotesis di atas dapat dirangkum dalam tabel sebagai berikut:
108
Tabel 4.13 Rangkuman Pengujian Hipotesis X1 dan X2 Variabel yang dikorelasikan
r hitung
r tabel
Keterangan
r2
Regresi
Kompensasi dengan kepuasan kerja
0,711
0,325
Signifikan
0,506
Y = 33,492 + 0,606 X1
Iklim organisasi dengan kepuasan kerja
0,817
0,325
Signifikan
0,668
Y = 23,936 + 0,727 X2
Berdasarkan koefisien determinasi (r2) seperti yang tertera dalam tabel di atas, maka dapat dinyatakan pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja = 50,6%; pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja = 66,8%.
4.6.3 Hubungan antara Kompensasi (X1) dan Iklim Organisasi (X2) secara bersama-sama dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Berikut adalah tabel total nilai kuesioner kompensasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja.
109
Tabel 4.14 Nilai Variabel X1, X2 & Y Nomor Kompensasi Responden (X1) 1 80 2 82 3 85 4 80 5 75 6 81 7 77 8 77 9 82 10 76 11 86 12 81 13 72 14 73 15 85 16 86 17 75 18 78 19 75 20 86 21 73 22 80 23 79 24 81 25 81 26 88 27 80 28 83 29 81 30 74 31 82 32 77 33 82 34 76 35 79 36 78 37 86
Iklim Organisasi (X2) 79 80 84 79 74 82 79 79 81 74 85 77 82 72 82 87 74 75 76 84 74 79 82 80 82 86 79 76 79 75 79 80 86 75 85 80 85
Kepuasan Kerja (Y) 83 87 82 84 77 84 82 81 84 76 83 80 85 75 84 85 78 80 79 87 78 81 84 84 80 88 82 81 84 73 81 79 85 78 84 83 88
110
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan terdapat hubungan positif antara kompensasi (X1) dan iklim organisasi (X2) secara bersama-sama dengan kepuasan kerja karyawan (Y). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa makin baik kompensasi dan iklim organisasi, maka akan semakin meningkat pula kepuasan kerja. Untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi dan korelasi ganda terhadap tiga variabel, yaitu kompensasi dan iklim organisasi sebagai variabel bebas dan kepuasan kerja sebagai variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11,5. Berikut adalah tabel outputnya.
Tabel 4.15 Tabel Koefisien Regresi berganda Kompensasi dan Iklim Organisasi dengan kepuasan kerja
Model 1
(Constant) x2 (iklim) x1 (kompensasi)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 20,321 7,090 ,573 ,126 ,199 ,121
Standardized Coefficients Beta ,644 ,234
t 2,866 4,547 1,652
Sig. ,007 ,000 ,108
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.15, diperoleh nilai a = 20,321 dan nilai b = 0,199 untuk X1 dan b= 0,573 untuk X2. Dengan demikian maka dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana, Y = 20,321 + 0,199 X1 + 0,573 X2
111
Tabel 4.16 Tabel Model Summary Regresi Kompensasi dan Iklim Organisasi dengan kepuasan kerja Model 1
R ,832a
R Square ,693
Adjusted R Square ,675
Std. Error of the Estimate 2,03036
a. Predictors: (Constant), x1 (kompensasi), x2 (iklim)
Koefisien korelasi ganda antara kompensai (X1) dan iklim organisasi (X2) secara bersama-sama dengan kepuasan kerja (Y), diperoleh harga koefisien korelasi sebesar Ry12 = 0,832. Dengan demikian, terdapat hubungan yang positif antara kompenasi (X1), iklim organisasi (X2) dan kepuasan kerja (Y), yang ditandai dengan tidak ada tanda negatif pada koefisien korelasinya. Dapat dikatakan jika kompensasi yang diberikan baik, dan iklim organisasi kondusif maka karyawan akan puas, tetapi jika kompensasi yang diberikan tidak baik dan iklim organisasi tidak kondusif maka membuat karyawan manjadi tidak puas.
Tabel 4.17 Tabel ANOVA Regresi Kompensasi dan Iklim Organisasi dengan kepuasan kerja Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 316,164 140,161 456,324
df 2 34 36
Mean Square 158,082 4,122
a. Predictors: (Constant), x1 (kompensasi), x2 (iklim)
F 38,347
Sig. ,000a
112
Harga Fhitung pada tabel di atas adalah sebesar 38,347. Harga ini selanjutnya dikonsultasikan dengan harga Ftabel. Untuk taraf kesalahan 5% dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 34, maka diperoleh harga Ftabel sebesar 3,28. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (38,347>3,28), maka dapat disimpulkan koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Besarnya koefisien determinasi adalah Ry122 = 0,8232 = 0,693. Ini menunjukkan bahwa 69,3% variasi kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh kompensasi (X1), dan iklim organisasi (X2) secara bersama-sama melalui persamaan regresi Y = 20,321 + 0,199 X1 + 0,573 X2
113
Tabel 4.18 Peramalan Nilai Kepuasan Kerja Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kompensasi (X1) 80 82 85 80 75 81 77 77 82 76 86 81 72 73 85 86 75 78 75 86 73 80 79 81 81 88 80 83 81 74 82 77 82 76 79 78 86
Iklim Organisasi (X2) 79 80 84 79 74 82 79 79 81 74 85 77 82 72 82 87 74 75 76 84 74 79 82 80 82 86 79 76 79 75 79 80 86 75 85 80 85
Kepuasan Kerja (Y) 81,51 82,48 85,37 81,51 77,65 83,43 80,91 80,91 83,05 77,85 86,14 80,56 81,64 76,10 84,22 87,29 77,65 78,82 78,79 85,57 77,25 81,51 83,03 82,28 83,43 87,11 81,51 80,39 81,71 78,02 81,91 81,48 85,92 78,42 84,75 81,68 86,14
114
Nilai Y pada tabel di atas, didapatkan dari persamaan regresi Y = 20,321 + 0,199 X1 + 0,573 X2. Nilai X1 dan X2 didapatkan dari hasil kuesioner. Sebagai contoh, untuk nilai X1 (kompensasi) sebesar 86 dan nilai X2 sebesar 85, akan didapatkan rata-rata nilai Y (kepuasan kerja) sebesar Y=20,321 + 0,199(86) + 0,573 (85) = 86,14. Sehingga, apabila nilai kompensasi dan iklim organisasi masing-masing bertambah 1, maka nilai rata-rata kepuasan kerja akan bertambah sebesar 0,772, dengan konstanta, 20,321.