31
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Subyek Penelitian 4.1.1 Profil Subyek Berdasarkan Jurusan Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner motivasi sebanyak 357 mahasiswa dengan gambaran jurusan subyek sebagai berikut : Tabel 4.1 Gambaran Subyek Berdasarkan Jurusan JURUSAN
FREKUENSI
PERSENTASE
Teknik Informatika
102
28.5 %
Sistem Informasi
80
22.4 %
Psikologi
57
16 %
Marketing Komunikasi
23
6.4 %
Teknik Industri
12
3.3 %
Arsitektur
48
13.4 %
Manajemen
25
7%
Sistem Komputer
10
3%
357
100 %
TOTAL
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa
subyek penelitian terbanyak
berasal dari jurusan Teknik Informatika dengan persentase sebesar 28.5 % (sebanyak 102 mahasiswa), dan menyusul dibawahnya terdapat jurusan Sistem Informasi, Psikologi, Arsitektur, Manajemen, Marketing Komunikasi, Teknik Industri, dan Sistem Komputer.
32
4.1.2 Profile Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2. Gambaran subyek berdasarkan jenis kelamin JENIS KELAMIN
FREKUENSI
PERSENTASE
Laki-laki
206
57.7 %
Perempuan
151
42.3 %
357
100 %
TOTAL
Dari data diatas terlihat bahwa subyek penelitian terbanyak laki-laki dengan persentase sebesar 57.7 % yaitu sejumlah 206 mahasiswa, dan sisanya perempuan sebesar 42.3 % sejumlah 151 yaitu mahasiswi.
4.1.3 Profile Subyek Berdasarkan Tingkat Motivasi Belajar Setelah dilakukan pengumpulan data, peneliti melakukan pengelompokkan data untuk melihat norma pada variabel motivasi belajar. Pengelompokkan norma dilakukan dengan melihat nilai mean dan standar deviasi pada data yang ada melalui rumus berikut : Kelompok Rumus Tinggi
: x > (mean + standar deviasi)
Sedang
: (mean – standar deviasi) > x > (mean + standar deviasi)
Rendah
: x < (mean – standar deviasi)
Pengelompokkan norma sampel pada variabel motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 19 untuk melihat nilai mean dan
33
standar deviasi yang diperoleh nilai mean sebesar 64 dan nilai standar deviasi 6 setelah dilakukan pembulatan. Mengacu pada rumus yang telah dikemukakan diatas, maka pengelompokkan pada variabel motivasi belajar diperoleh hasil sebagai berikut : mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi adalah mereka yang memiliki nilai motivasi belajar lebih besar dari 72, sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah mereka yang memiliki nilai motivasi belajar lebih rendah dari 58, dan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah mereka yang memiliki nilai motivasi belajar diantara 58 sampai 72. Tabel 4.3. Gambaran subyek berdasarkan tingkat motivasi belajar MOTIVASI
FREKUENSI
PERSENTASE
Tinggi
41
11.5 %
Sedang
261
73.1 %
Rendah
55
15.4 %
357
100 %
TOTAL
Dari data diatas dapat terlihat bahwa motivasi belajar mahasiswa lebih banyak berada ditingkat sedang dengan persentase 73.1 % sebanyak 261 mahasiswa, disusul dengan motivasi belajar pada tingkat rendah dengan persentase 15.4 % sebanyak 55 mahasiswa, dan motivasi belajar tinggi yang paling kecil dengan persentase 11.5 % sebanyak 41 mahasiswa.
34
4.1.4 Profile Subyek Berdasarkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Pada variabel hasil belajar, pengelompokkan norma tidak dilakukan cara yang sama seperti pada variabel motivasi dikarenakan data pada variabel hasil belajar diperoleh dalam bentuk grade yang telah dikelompokkan dalam huruf A yang berarti hasil belajar tinggi, huruf B yang berarti hasil belajar sedang, dan huruf C yang berarti hasil belajar rendah. Tabel 4.4. Gambaran subyek berdasarkan hasil belajar HASIL BELAJAR
FREKUENSI
PERSENTASE
Tinggi
181
50.7 %
Sedang
107
30 %
Rendah
69
19.3 %
357
100 %
TOTAL
Dari data diatas terlihat bahwa hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Inggris cukup baik dengan persentase 50.7 % (181 mahasiswa) pada tingkatan tinggi, 30 % (107 mahasiswa) memiliki hasil belajar yang sedang, dan 19.3 % (69 mahasiswa) memiliki hasil belajar yang rendah.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengukur apakah data yang dimiliki berdistribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik paramatrik. Salah satu cara yang
35
digunakan dalam menghitung normalitas data adalah dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan penghitungan statistik pada program SPSS 19 diperoleh hasil Asymp.Sig (2-tailed) memiliki nilai sebesar 0,200 untuk variabel motivasi belajar dan hasil belajar sebesar 0,058. Hasil diatas menunjukkan bahwa data lebih besar dari signifikan 0,05 yang berarti data bersifat normal.
4.2.2 Uji Korelasi Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai hasil belajar materi perkuliahan yang berbahasa Inggris dan motivasi belajar mahasiswa BINUS UNIVERSITY yang kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan progaram SPSS versi 19 for windows dengan hasil berikut :
Tabel 4.5. Tabel Korelasi Hasil Belajar
Hasil Belajar
Motivasi Belajar
1 .110* .038
Sig. (2-teiled) 357
N Motivasi Belajar
357
.110*
1
Sig. (2-teiled) .038 N
357 357
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
36
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,110 dengan signifikansi (p) sebesar 0,038 pada taraf signifikan 0,05. Hasil pengolahan data diatas yang menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,110 berarti terdapat hubungan searah yang postif antara hasil belajar materi perkuliahan yang berbahasa Inggris dengan motivasi belajar, namun korelasi yang ditunjukkan sangat lemah seperti pada tabel interval kekuatan korelasi yang digambarkan oleh Sarwono (2009) sebagai berikut : Tabel 4.6. Tabel Interval Kekuatan Korelasi Interval
Korelasi
0
Tidak ada korelasi
0,00 – 0,25
Korelasi sangat lemah
0,25 – 0,50
Korelasi cukup
0,50 – 0,75
Korelasi kuat
0,75 – 0,99
Korelasi sangat kuat
1
Korelasi sempurna
Nilai signifikansi yang ditunjukkan sebesar 0,035 (lebih besar dari 0,05) menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Untuk melihat besarnya hubungan yang ada antara hasil belajar Bahasa Inggris dengan motivasi belajar dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (Kd) dengan mengkuadratkan nilai r sehingga diperoleh presentase sebesar 1.21 %. Dengan demikian hipotesa nol (Ho) yang berbunyi “Tidak terdapat hubungan antara hasil belajar Bahasa Inggris mahasiswa BINUS UNIVERSITY dengan motivasi belajar materi perkuliahan yang berbahasa Inggris” ditolak, sedangkan hipotesa
37
alternatif (Ha) yang berbunyi “Terdapat hubungan antara hasil belajar Bahasa Inggris mahasiswa BINUS UNIVERSITY dengan motivasi belajar materi perkuliahan yang berbahasa Inggris” diterima.