BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profile Responden
4.1.1. Profile Perusahaan
PT Inti Gunawantex merupakan industri textil yang tepatnya berada di kota Bandung,Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan ini berdiri pertama kali pada tahun 1953 dengan pendirinya bernama Bapak Gunawan yang berasal dari daerah Majalaya untuk membuka usaha textil.Saat ini perusahaan PT Inti Gunawantex dipegang oleh ke 3 anaknya yaitu Bapak Gumarna, Bapak Gumardi dan Bapak Gumilar. Hingga kini, setiap tahunnya perusahaan textile ini dapat menciptakan hingga kurang lebih 20 juta meter per tahunnya. Untuk kedepannya perusahaan ini mentargetkan menciptakankain 2x lipat dari panjang benang per tahunnya. Pada dasarnya perusahaan ini menciptakan 3 jenis kain yang dibuat dari bahan dasar benang.Yaitu benang CT, benang TY, danbenang PE.Ketiga benang itu akan diolah untuk menghasikan kain berkualitas tinggi. Dan ketiga benang tersebut memiliki hasil yang berbeda-beda. Perusahaan ini menetapkan standard kualitas yang tinggi. Mengingat rekan bisnis perushaan ini tidak hanya nasional saja melainkan hingga mancanegara. Oleh karena itu pembuatan proses produksi kain sangatlah berhatihati demi menghasilkankualitas benang yang sesuaidengan keinginan konsumen. Untuk menghasilkan kain yang berkualitas, perusahaan ini menggunakan mesin textil yang diimport langsungdari Jepangyaitu Toyota Airjet Weaving Machines dan Picanol GTM untuk menciptakan beragam warna dan jenis kain. Hingga saat ini, PT Inti Gunawantex memiliki konsumen yang cukup banyak dari mancanegara. Genoa, Barcelona, Melbourne, Liverpool, Antwerpen, 29
30 Hamburg, Rotterdam, Nagoya, Busan Korea , Trieste merupakan konsumen textile PT Inti Gunawantex menjadikan bukti nyata bahwa perusahaan ini memiliki masa depan yang cerah dalam memasuki bisnis textile secara global.
4.1.2. Visi dan Misi PT.IntiGunawantex
4.1.2.1.
Visi PT.IntiGunawantex
Menjadi industri textile terdepan di Indonesia terutama di kota Bandung
4.1.2.2.
Misi PT.IntiGunawantex
Menjaga mutu dan kualitas produk seperti benang dan hasilnyaberupa berbagai macam kain demi menjagakepuasan konsumen baik local maupun mancanegara.
4.1.3. Struktur Organisasi PT. Inti Gunawantex
Berdasarkan struktur organisasi PT Inti Gunawantex, tugas dan wewenang masing - masing unsur organisasi adalah sebagai berikut:
Komisaris: -
Mengawasi kegiatan perusahaan PT Inti Gunawantex yang dilakukan oleh direktur perusahaan
-
Melaporkan hasil keuangan dari PT Inti Gunawantex kepada pemegang saham
-
Melakukan rapat perusahaan apabila terjadi sebuah masalah yang bertujuan untuk memperbaiki masalah yang terjadi dalam perusahaan
-
Menetapkan struktur organisasi perusahaan
31 Direktur : -
Memimpin PT Inti Gunawantex sesuai dengan kebijakan perusahaan
-
Menjadi wakil dari PT Inti Gunawantex dalam berbisnis dengan perusahaan lain
-
Bertanggung jawab terhadap masalah dan kerugian yang terjadi di perusahaan
-
Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh para manajer PT Inti Gunawantex
Manager Accounting / Keuangan : -
Melaporkan hasil keuangan dari PT Inti Gunawantex kepada Direktur
-
Bertanggung jawab atas pengeluaran dana yang dilakukan PT Inti Gunawantex
-
Menghemat pengeluaran yang dilakukan PT Inti Gunawantex
-
Mengelola pengeluaran secara bijaksana dan efisien.
Manager Umum & Personalia: -
Mengurus pajak dan perizinan dari PT Inti Gunawantex agar tidak bermasalah
-
Mengawasi pencarian, penyeleksian, penempatan, promosi dan pemberhentian karyawan PT Inti Gunawantex
-
Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan manajemen SDM PT Inti Gunawantex
Kepala Accounting / Keuangan : -
Mengkoordinasikan penyusunan anggaran PT Inti Gunawantex
-
Menganalisis laporan keuangan PT Inti Gunawantex
-
Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan kepada manager keuangan PT Inti Gunawantex
32 Kepala Export / Import : -
Mengatur kegiatan Export Import yang dilakukan oleh PT Inti Gunawantex
-
Memastikan agar barang yang dikirim sampai ke tujuan yang di eksport ke perusahaan luar negeri
-
Selalu melakukan pengecekan pembelian barang Import sampai ke pabrik.
Kepala Produksi : -
Mengatur kegiatan produksi dan rencana produksi tiap mesin PT Inti Gunawantex
-
Menjaga kualitas dan standar barang produksi PT Inti Gunawantex
-
Menjaga agar proses produksi yang dilakukan terkendali dan aman
Kepala Gudang I dan II : -
Mengawasi keluar masuknya barang dari gudang
-
Melakukan pengecekan barang setiap hari untuk mengetahui jumlah barang yang tersisa dalam gudang
-
Mengatur penempatan barang dalam gudang agar barang dalam gudang rapi
Kepala Pemasaran : -
Mengawasi dan mengatur kegiatan pemasaran yang dilakukan
-
Membagi tugas kepada untuk setiap divisi pemasaran
-
Merencanakan promosi – promosi dalam pemasaran dalam dan luar negeri
Kepala Maintenance / Mekanik : -
Mengatur mesin produksi apabila ada pesanan design baru
-
Memperbaiki mesin produksi apabila ada terjadi kerusakan
33 -
Melakukan pengecekan produk setiap hari apakah bermasalah atau tidak
-
Mengajarkan kepada montir yang baru cara memperbaiki apabila terjadi masalah pada mesin
Pengawas Folding : -
Mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dalam melipat kain yang dihasilkan setiap mesin lipat kain.
-
Menjaga agar dalam melipat kain tekstil terlihat rapi dan tidak berantakan dan mengatur gulungan kain setelah di folding sesuai dengan setiap designnya.
Pengawas unit kirim : -
Mengawasi setiap jenis kain yang akan dikirimkan kepada tujuan sesuai dengan permintaan bagian pemasaran.
-
Melakukan pengecekan apakah barang yang dikirim telah terkirim atau belum
Staff : -
Membantu para atasan dalam administrasi agar pekerjaan lebih cepat terselesaikan
-
Melaporkan kepada atasan apa bila terjadi masalah dalam pekerjaan
Pengawas Produksi : -
Menjaga dan mengawasi agar produksi sesuai dengan design yang dipesan.
-
Mengawasi kinerja karyawan agar terhindar dari kelalaian yang menyebabkan terjadinya cacat produk
-
Melaporkan kepada kepala produksi apabila terjadi masalah dalam proses produksi
34
Pengawas Inspek : -
Menjaga produk agar pada saat pengiriman tidak terjadi kecacatan
-
Mengecek apakah design barang yang akan dikirim sudah sesuai dengan pemesanan agar tidak terjadi kesalahan pengiriman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Inti Gunawantex
4.2. Jenis Produk dan Proses Produksi
35
Gambar 4.2 Proses Produksi Benang PT Inti Gunawantex
Proses produksi yang terdapat di PT. lnti Gunawantex berupa proses tenun. Uraian proses dapat dijelaskan sebagai berikut : Beberapa ukuran cones kecil baik benang gulungan yang baru maupun gulungan sisa digabungkan menjadi ukuran gulungan besar disiapkan untuk benang pakan. Benang cones besar dipasang ke mesin warping dan disetel seberapa lebar kain yang akan dibuat dan disetel setelah digulung pada beam, limbah yang dihasilkan berupa bising, padat, debu dan potongan benang (benang yairg putus), benang masuk pada proses sizing yang dilakukan di mesin sizing. Di mesin sizing dilapisi dengan size agent (kanji). Tujuan pengkanjian adalah agar benang tidak mudah putus ketika ditenun. Pada proses sizing dihasilkan sisa kanji, namun sisa kanji ini dipergunakan lagi sesuai dengan keperluan dan dilakukan penambahan larutan kanji baru, proses sizing sendiri berupa penambahan larutan kanji pada benang dan dilakukan pengeringan. Limbah yang dihasilkan dari proses pengkanjian yaitu berupa uap dan panas Setelah di sizing kemudian ke proses
36 pencucukan, pada proses ini pola anyaman dari kain yang dikehendak mulai dibentuk/diset. Limbah yang dihasilkan proses cucukan ini berupa potongan benang (benang yang putus). Setelah selesai kemudian masuk ke proses weaving (penenunan) dimana lembaran - lembaran benang pakan dianyam dengan benang yang telah mengalami proses pencucukan tadi dan ditenun menjadi kain mentah yang disebut kain grey. Limbah yang dihasilkan berupa bising, padat dan debu. Setelah selesai menjadi kain kemudian dilakukan proses lnspecting, dimana kain yang cacat diperbaiki. Limbah yang didapat dari kegiatan ini yaitu potongan benang. Kain yang selesai diperbaiki kemudian ditempatkan pada mesin folding untuk dilipat berdasarkan panjang kain yang diinginkan. Setelah selesai kain tersebut disimpan di gudang, untuk selanjutnya dikirim ke pemesan/ pemberi order.
4.3. Perhitungan Minimisasi Biaya Produksi Benang
4.3.1. Formulasi Minimisasi Biaya Produksi Benang
Metode yang akan digunakan penulis untuk memecahkan permasalahan pada Pt. Inti Gunawantex adalah metode linear programming. Metode linear programming ini dibuat dengan data data yang telah didapatkan dari riset yang telah dilakukan ke perusahaan secara langsung dengan tujuan untuk meminimisasi biaya produksi benang dengan 3 jenis benang yang diproduksi oleh PT. Inti Gunawantex yaitu: benang tipe CT, benang tipe DTY dan benang tipe PE. Biaya produksi ke 3 benang tersebut sangat dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu: biaya bahan baku, biaya overhead dan biaya tenaga kerja. Setiap jenis benang memiliki factor biaya tertentu, sebagai berikut:
37
Tabel 4.1 Data - data biaya produksi PT Inti Gunawantex
Dari table diatas, berdasarkan data yang diperoleh langsung oleh peneliti ke perusahaan secara langsung, diperoleh data dari masing masing biaya yang dikeluarkan untuk membuat 3 bahan benang tersebut sekaligus bahwa PT. Inti Gunawantex membutuhkan dana sebesar 461,907,286 untuk biaya bahan baku, untuk biaya tenaga kerja membutuhkan dana sebesar 1,661,626,450 dan untuk biaya overhead membutuhkan dana sebesar 941,826,615. Sedangkan biaya produksi untuk masing masing benang adalah 1,004,011,242 untuk benang tipe CT, 993,116,037 untuk benang tipe DTY, dan 1,068,233,072 untuk benang tipe PE. Jadi jumlah total biaya yang dikeluarkan oleh PT Inti Gunawantex adalah sebesar 3,065,360,351 setiap tahunnya untuk membuat ketiga tipe benang tersebut. 1. Variabel keputusan Langkah pertama dalam pengerjaan perhitungan linear programming adalah
dengan
membuat
variabel
keputusan
untuk
permasalahan produksi, dengan penjabaran sebagai berikut:
X1= jumlah produksi benang CT X2=jumlah produksi benang DTY X3=jumlah produksi benang PE
2. Fungsi tujuan
memecahkan
38 Berdasarkan perumusan masalah dan indentifikasi masalah yang telah dijelaskan di Bab 1, PT Inti Gunawantex sering kali mengalami maslaah dengan anggaran biaya produksi yang tidak sesuai dengan anggarannya. Dengan menggunakan metode linear programming maka model formulasi yang tepat digunakan adalah minimisasi dengan tujuan meminimisasi biaya produksi benang pada PT Inti Gunawantex adalah sebagai berikut:
Zmin= 1,004,011,242x1 + 993,116,037x2 + 1,068,233,072x3
Nilai Zmin yang didapat merupakan biaya produksi minimal benang yang seharusnya dikeluarkan oleh pihak perusahaan.
3. Fungsi kendala model Agar fungsi tujuan dalam model formulasi yang telah dirumuskan tersebut dapat tercapai, diperlukan fungsi kendala agar masalah tersebut dapat dipecahkan dengan model minimisasi. Fungsi-fungsi kendala adalah persamaan matematis dihasilkan.
yang
akan
membatasi
solusi
yang
akan
Pada pembahasan ini kendala yang digunakan adalah
biaya overhead dan biaya tenaga kerja. Dengan syarat X1 ≠ 0, X2 ≠ 0 dan X3 ≠ 0. a. Kendala keterbatasan bahan baku benang Bahan baku utama dalam pembuatan kain adalah benang. Benang yang tersedia dari 3 jenis tersebut diolah dan digunakan untuk memproduksi kain sehingga diperlukan pembagian bahan baku yang tepat. Data yang diperoleh penulis merupakan data primer yang didapat langsung dari perusahaan yang diberikan kepada penulis ketika melakukan kunjungan ke perusahaan. Berdasarkan data yang ada maka dibuat persamaan linear untuk kendala pertama yaitu:
39 Zmin = 125.925.487x1 + 143.735.132x2 + 192.246.667x3 ≥ 461,907,286
b. Kendala keterbatasan tenaga kerja Kendala berikutnya adalah keterbatasan biaya tenaga kerja. Setiap produksinya, membutuhkan biaya tenaga kerja yang berbeda beda pula. Data biaya tenaga kerja didapatkan dengan data primer yaitu dengan laporan tenaga kerja yang diberikan pihak perusahaan kepada peneliti ketika melakukan tinjauan langsung ke perusahaan. Berdasarkan data yang didapat maka dibuat persamaan kendala tenaga kerja sebagai berikut: Zmin = 561.143.550x1 + 535.438.700x2 + 562.044.200x3 ≥1,661,626,450
c. Kendala keterbatasan overhead pabrik Berdasarkan data overhead yang telah diterima oleh perusahaan, dibuat persamaan untuk kendala ke 3 sebagai berikut: Zmin = 313.942.205x1 + 313.942.205x2 + 313.942.205x3 ≥941,826,615
4. Model dan perhitungan minimisasi(dalam ribuan) Berikut ini adalah model perhitungan linier programming yang menggunakan program software QM for Windows. Berikut ini adalah data – data yang telah dimasukkan ke dalam software QM for Windows yang nantinya akan diolah dan menjawab masalah yang diperhitungan tersebut.
40
Gambar 4.3 Data – Data yang dimasukkan ke dalam Software QM for Windows
Setelah melakukan mengisi data – data yang akan dikaji seperti di atas, maka langkah selanjutnya adalah menemukan solusi dari model penulisan di atas. Hasil atau solusi dari permasalahan di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.4 Hasil Model Linier Programming Minimisasi Software QM for Windows
41
5. Output Ranging Setelah
melakukan
perhitungan
terhadap
permasalahan
model
minimalisasi biaya produksi seperti gambar di atas, langkah selanjutnya adalah menentukan ranging terhadap model tersebut untuk mengetahui batas maksimal pada koefisien variabel dan nilai kendala. Di mana dalam tabel di bawah ini dilihat dari Lower Bound dan Upper Bound.
Gambar 4.5 Hasil Output Ranging
42 Ranging adalah analisis atau solusi tambahan untuk mengetahui batas maksimal dan batas minimum dari data – data yang telah diproses untuk dianalisis. Ranging dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software QM for Windows. Data Ranging yang diperoleh dengan menggunakan software QM for Windows memiliki 2 output yaitu range dari koefisien variable dan range dari kendala.
4.3.2. Analisa Hasil Perhitungan Minimalisasi
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di bab 1 yaitu perusahaan Pt. Inti Gunawantex memiliki kendala dalam menentukan biaya produksinya, karena sering meleset dari target anggarannya, maka tujuan dari pembuatan model ini dengan menggunakan software QM for Windows ini adalah membantu perusahaan meminimisasi biaya produksi dengan keterbatasan bahan baku, keterbatasan biaya tenaga kerja, dan juga biaya Overhead agar dapat diketahui jumlah biaya produksi yang optimal. Maka metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah di atas adalah dengan menggunakan metode linear programming dengan model minimisasi yang dibantu dengan program QM for Windows. Kemudian berdasarkan hasil dari QM for windows, didapatkan hasil optimisasi biaya produksi sebagai berikut
Gambar 4.6 Solution untuk Mendapatkan Nilai Optimal
43
Berdasarkan hasil di atas maka biaya produksi benang yang minimum untuk PT Inti Gunawantex adalah Rp 3.065.362.000 untuk memproduksi ke tiga jenis benang CT, DTY, dan benang PE. Berdasarkan data dari table 4.1, maka total biaya yang telah dikeluarkan PT Inti Gunawantex selama 1 tahun telah optimal.
4.4. Implikasi
PT Inti Gunawantex setiap tahunnya memproduksi 20 juta meter kain setiap tahunnya yang dibuat dari 3 jenis benang yaitu benang CT, benang DTY dan benang PE. Pt. Inti Gunawantex membutuhkan dana sebesar 461,907,286 untuk biaya bahan baku, untuk biaya tenaga kerja membutuhkan dana sebesar 1,661,626,450 dan untuk biaya overhead membutuhkan dana sebesar 941,826,615. Sedangkan biaya produksi untuk masing masing benang adalah 1,004,011,242 untuk benang tipe CT, 993,116,037 untuk benang tipe DTY, dan 1,068,233,072 untuk benang tipe PE. Jadi jumlah total biaya yang dikeluarkan oleh PT Inti Gunawantex adalah sebesar 3,065,360,351 setiap tahunnya untuk membuat ketiga tipe benang tersebut. Dari data tersebut nantinya akan diolah untuk mencari berapa biaya minimum yang seharusnya dikeluarkan oleh PT Inti Gunawantex untuk memproduksi kain dari ke tiga jenis bahan tersebut setiap tahunnya agar perusahaan terhindar dari biaya anggaran
44 produksi yang berlebihan dan biaya yang dikeluarkan PT Inti Gunawantex seminimal mungkin. Untuk mencari biaya minimum tersebut maka kami menggunakan metode linier programming dengan formulasi minimisasi yang dibantu dengan software QM for Windows. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan software QM for Windows, hasil yang didapat setelah perhitungan adalah Rp 3.065.362.000 yang hasilnya sama dengan data yang telah ada yang diberikan langsung oleh perusahaan PT Inti Ginawantex. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan oleh PT Inti Gunawantex untuk memproduksi kain dari ke tiga jenis benang CT, benang DTY dan benang PE selama 1 tahun telah optimal.