BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profile Perusahaan
PT. ACE INA Insurance dulu tergabung sebagai PT.Asuransi Afia Indonesia yang diberikan izin oleh Menteri keuangan pada tangga 24 Desember 1975. Pada tanggal 8 Januari 1976 Menteri Keuangan memberikan izin kepada perusahaan tersebut sebagai perusahaan asuransi. Pada tanggal 17 Maret 1986, perusahaan tersebut berganti nama menjadi PT. Asuransi Cigna Indonesia. Karena surat-surat perusahaan sudah diperbaiki beberapa kali maka sesuai dengan Undang-Undang Bisnis yang baru maka perusahaan asuransi tersebut berganti nama lagi menjadi PT.ACE INA Insurance yang disahkan oleh notaris Sutjipto,S.H. No.83 pada tanggal 25 Juni 1999 dan pada tanggal 3 Agustus 1999 PT.ACE INA Insurance pergantian nama tesebut di setujui oleh Mentri Hukum. Pada tanggal 1 Oktober 1999 Pt.ACE INA Insurance mendapatkan keputusan surat No. C-17176 HT.01.04.TH.99 yang memeberikan lisensi untuk menjadi perusahaan asuransi di Indonesia. Kegiatan perusahaan yaitu mengenai asuransi kehilangan dan kegiatan lainnya yang ada hubungannya. PT.ACE INA Insurance beralamat di gedung WTC lantai 13, Jendral Sudirman Kav 29-31 di Jakarta Selatan. Pada tahun 2006 PT.ACE INA Insurance mempunyai karyawan sebanyak 62 orang dan pada tahun 2007 jumlah karyawan meningkat menjadi 69 orang.
57
58
Adapun susunan presiden komisaris, wakil presiden komisaris, komisaris, presiden direktur, vice presiden direktur adalah sebagai berikut: Presiden komisaris
: Neil Treleaven Spettigue
Wakil Presiden Komisaris
: Damien Francis Sullivan
Komisaris
: Djumadio Peter Wendt Ronald Patrick Hesler
Presiden Direktur
: Peter John Phelan
Vice Presiden Direktur
: Frederick Petrus Latumahina.
PT.ACE INA Indonesia berusaha untuk memposisikan diri sebagai merek yang identik dengan kualitas tinggi dan bernilai. Oleh karena itu, dengan menawarkan produk yang beragam sebagai dasar untuk klien, PT.ACE INA Indonesia bangga pada diri PT.ACE INA Indonesia dan kemampuan PT.ACE INA Indonesia untuk memenuhi kebutuhan manajemen resiko kliennya. Di setiap kawasan khusus yang tercantum di bawah ini, dengan pengaruh keahlian PT.ACE INA Insurance ditingkat global dan dengan kecerdasan lokal untuk menciptakan solusi yang spesifik untuk mengurangi resiko klien.
59
4.1.1. Produk dan Jasa PT.ACE INA Insurance PT.ACE INA Indonesia mempunyai dua produk dan jasa utama, yaitu: 1.
Asuransi Perusahaan Dengan keahlian di beberapa bidang mulai dari kecelakaan dan kesehatan, pimpinan dan
staf liabilty untuk energi dan utilitas, kematian dan manajemen resiko. PT.ACE INA Insurance adalah perusahaan asuransi yang memenuhi kebutuhan para pelanggan korporat dan bisnis melalui beragam produk dan layanan. Di samping lini produk tertentu, PT.ACE INA Insurance memiliki kemampuan untuk membuat solusi khusus atau luar biasa dan unik untuk memenuhi kebutuhan asuransi. Adapun produk dan jasa yang di tawarkan di dalam asuransi perusahaan yaitu: - Asuransi bisnis perjalanan - Energi dan utilitas - Property - Kematian - Keuangan - Marine (kelautan) - Di bidang resiko manajemen - Asuransi solusi kemasan (packaged insurance solutions) - Program sponsor
60
2. Asuransi Personal Dari kesehatan dan kecelakaan personal, PT.ACE INA Insurance menawarkan asuransi perorangan dengan memberikan keamanan mereka ingin cakupan yang mereka butuhkan kepada konsumen. Adapun asuransi personal yang di tawarkan yaitu: - Kecelakaan personal(diri) Ækecelakaan yang menyebabakan kematian,kecacatan,dan perawatan. - Asuransi kesehatan
Ækecelakaan dan asuransi sakit yang meliputi biaya rumah sakit, penyakit kritis, kanker, dan kecacatan
- Asuransi perjalanan
Æbisnis dan liburan
- Manfaat tenaga kerja
Ækecelakaan yang menyebabakan kematian dan kecacatan permanen,perjalanan,kejadian yang tidak terduga selama menjalankan pekerjaan, kesehatan gigi dan program visi.
- Asuransi kreditor
Ækredit jiwa,kecacatan dan pengangguran
- Asuransi isi rumah - Asuransi identifikasi penipuan
61
4.1.2 Struktur Organisasi PT. ACE INA Insurance Presiden Direktur
Asisten Eksekutif
Ka.Dept.Resiko
Ka.Dept.Keuangan
Keuangan
Akuntansi
Ka.Dept.A&H
Manajer Komersial
Manajer Properti
Casualty manager
Marine Manager
HR Manager
Asisten Pribadi
SME, Personal Lines, Project Managemen Office
Face to Face Manager
Telemarketing
U/W
U/W
U/W
Produksi, Operasi.
Produksi, Operasi.
Produksi, Operasi.
Administr asi
Administr asi
Administrasi
Cust Service
Cust. Service
Cust. Service
HR Admin, Recruitment Learning and DV Office Suport Functions
Operation Business Management
Customer Service
A&H,R&D, UA/Vsponsor, R&D
A&H Brokerage, U/W Brokers A&h,MIS& Operation
61 Sumber: PT.ACE INA Insurance
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
IT Manager
Claims manager
Systems IT Support Software Support
A&H Commerc ial P&C
Agency Dev. Manager
Ass, marketing Manager
New Businees Dev, Brokers Relation Mgmt, Branch Management, Agency Management, Alternative Distribution
C o m m u n i c a t i o n
He ad Of Leg al
Leg al& Co mpl ien ce
62
Berikut ini dijelaskan tanggung jawab dari masing-masing bagian: Presiden Direktur: Tugas dan wewenang pimpinan antara lain sebagai berikut: a. Membuat perencanaan aktivitas perusahaan. b. Memberikan instruksi tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bawahannya. c.
Memutuskan untuk melakukan pengembangan usaha perusahaan dan menentukan kebijakan perusahaan.
d. Mengawasi dan mengelola perusahaan sebaik mungkin, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan sebaik-baiknya. e. Menerima laporan dari para pegawainya sekaligus juga membebas tugaskan para bawahannya apabila diperlukan. f.
Mengangkat dan memberhentikan pegawai.
Asisten Eksekutif: Tugas dan wewenangnya adalah dalam urusan pelayanan staf, tata usaha dan urusan dalam di lingkungan organisasi. Kepala Departemen Resiko: Tugas dan wewenangnya adalah mencari resiko yang potensial yang ada pada prusahaan.
63
Kepala Departemen Keuangan: Tugas dan wewenang : −
Bertanggung jawab atas laporan keuangan dan data keuangan perusahaan.
−
Mengatur dan mengkoordinasi pengeluaran dan pemasukan operasional perusahaan.
−
Mengatur transaksi keuangan perusahaan.
Akuntansi: Tugas dan tanggung jawab : −
Melakukan pencatatan dan pembukuan data-data keuangan perusahaan.
−
Memberikan laporan-laporan transaksi keuangan perusahaan.
Manajer Pemasaran meliputi
kepala departemen A&H, manajer komersial,
manajer properti, casuality manager, dan marine manager: Tugas dan wewenang manajer pemasaran pada umumnya: − Menentukan target penjualan dengan melibatkan bagian penjualan dan produksi. − Mengkoordinir pengumpulan informasi pasar. − Mengamati perkembangan pasar di berbagai wilayah pemasaran. − Membina hubungan baik dengan agen pelanggan. − Menentukan kebijaksanaan promosi dan penagihan. Kepala Departemen A&H membawahi beberapa bagian yaitu: 1. Face to face manager yang bertugas menjadi bagian marketing dalam A&H 2. Telemarketing yang bertugas melakukan penjualan dan pemasaran jasa melalui telepon 3. Operasional yang bertugas Membuat keputusan apakah suatu pekerjaan dapat dianggap pekerjaan yang perlu dilemburkan atau tidak, mengawasi dan mengoperasikan sistem yang sedang berjalan, menyediakan sumber daya bagi perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan.
64
4. Business management yang bertugas melakukan kerja sama dengan pihak bank 5. Customer Service yang bertugas memberikan pelayan yang terbaik dan informasi kepada konsumen 6. A&H brokerage, U/W Brokers yang bertugas melakukan bisnis/pemasaran maupun penjualan melalui perantara(broker) 7. MIS yang bertugas melakukan pengembangan produk yang ada. Manajer Pemasaran membawahi beberapa bagian yaitu : Divisi IT Tugas dan Tanggung jawab a. Merancang sistem perusahaan. b. Mengimplementasikan sistem perusahaan. c.
Mengevaluasi sistem perusahaan.
d. Pengembangan sistem perusahaan. e. Perawatan sistem perushaan. Bagian Penjualan Tugas dan tanggung jawab : − Mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penjualan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan perusahaan. − Menganalisis hasil penjualan, membandingkan dengan target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan dan melakukan perbaikan-perbaikan yang di perlukan. − Memberikan
pelayanan
penjualan
yang
baik
kepada
meningkatkan jumlah langganan dengan melakukan penetrasi.
pelanggan
dan
berusaha
65
Bagian Promosi (Communication) Tugas dan tanggung jawab : − Mengusulkan program promosi yang akan dilaksanakan guna meningkatkan penjualan dan perluasan pasar. − Mengajukan anggaran biaya guna keperluan promosi. − Melaksanakan program promosi yang telah disetujui perusahaan.
4.2 Hasil Penelitian 1. Proses pengelolaan manajemen resiko pada PT.ACE INA Insurance Berikut ini adalah diagram dari proses pengelolaan managemant resiko:
Mendirikan konteks
Identifikasi resiko Apa yang dapat terjadi? Bagaimana dapat terjadi?
Analisis resiko Menentukan existing controls Menentukan
Menentukan
Likehood
¾ ¾
Konsekuensi
Evaluasi resiko Membandingkan kriteria Menseting resiko prioritas
Menerima Resiko
tidak
iya
Treats risk
Gambar 4.2 Proses Manajemen Resiko pada PT.ACE INA Insurance Sumber: PT.ACE INA Insurance
Pengendalian dan Penggulangan
Komunikasi dan Konsultasi
¾ ¾
66
Mendirikan konteks yang di maksud adalah mengetahui apakah yang ingin di lakukan oleh perusahaan untuk mengelola resiko yang ada. Mendirikan konteks terdiri dari: 1. Konteks straegi Menurut Chandler (1962:13) yang di kutip oleh Freddy Rangkuti(1997:4) dalam bukunya Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi dapat di simpulkan dalam penelitian ini strategi digunakan untuk meminimalisasikan resiko yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Konteks manajemen resiko Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 2 (landasan teori) bahwa konteks suatu perusahaan mengerti dan menerapakan manajemen resiko adalah untuk mengenal pasti resiko dan mengambil tindakan tepat terhadap resiko. Tujuannya adalah secara terus menerus menciptakan/menambah nilai maksimum kepada semua kegiatan organisasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan harus menciptakan nilai tambah. Dengan menejemen resiko diungkapkan pemahaman tentang adanya potensi resiko
upside dan downside dengan segala faktor-faktor yang dapat meningkatkan probabilita keberhasilan, dan mengurangi probabilita kegagalan dan ketidakpastian pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Setelah mendirikan konteks tahap selanjutnya dalam proses manajemen resiko adalah mengidentifikasi resiko yang ada dalam perusahaan. Di dalam pengidentifikasian resiko dapat di lihat dari dua sisi, yaitu apa yang akan terjadi jika resiko tersebut terjadi (pengaruh yang akan di akibatkan oleh resiko tersebut) dan juga bagaimana resiko tersebut dapat terjadi (kondisi yang memungkinkan reiko tersebut terjadi).
67
Selanjutnya setelah pengidentifikasin resiko hal yang di lakukan adalah melakukan analisis resiko yang di lakukan dengan dua cara yaitu: 1. Menentukan likehood(seberapa sering terjadi)
Tabel 4.1 Likehood
Rating
A=almost certain
Kemungkinan terjadi per tahun
Diperkirakan terjadi sekali dalam setahun atau terjadi sekarang.
B=likely
Diperkirakan terjadi antara sekali dalam satu kali kejadian selama dua tahun
C=possible
Diperkirakan terjadi antara sekali dalam dua kali kejadian selama 10 tahun.
D=unlikely
Diperkirakan terjadi antara sekali dalam 10 kejadian selama 100 tahun
E=rare
Diperkirakan terjadi kurang dari sekali dalam 100 tahun.
Sumber: PT.ACE INA Insurance
68
2. Menentukan konsekuensi apabila resiko tersebut terjadi Tabel 4.2 Konsekuensi Rating 5=Catastrophic
Dampak keuangan Hilangnya pendapatan premi sebesar 25% atau lebih, atau kerugian keuangan bersih sebesar US$ 5.0M atau lebih,atau lebih besar dari modal sebesar 15%
4=major
Hilangnya
pendapatan
premi
antara
10%
samapai 25%, atau kerugian keuangan bersih antara US$ 2.5M sampai US$ 5.0M, atau lebih besar dari modal antara 10% sampai 15%
3=moderate
Hilangnya
pendapatan
premi
antara
5%
samapai 10%, atau kerugian keuangan bersih antara US$ 0.5M sampai US$ 2.5M, atau lebih besar dari modal antara 5% sampai 10%
2=minor
Hilangnya
pendapatan
premi
antara
1%
samapai 5%, atau kerugian keuangan bersih antara US$ 0.25M sampai US$ 0.5M, atau lebih besar dari modal antara 1% sampai 5%
1=insignificant
Hilangnya
pendapatan
premi
kurang
dari
1%,atau kerugian keuangan bersihkurang dari US$ 0.25M, atau lebih besar dari modal kurang dari 1%. Sumber: PT.ACE INA Insurance
69
Setelah mendapatkan resiko yang ada di dalam perusahaan dan mengetahui konsekuensi dari resiko apabila terjadi, maka perusahaan mengevaluasi resiko tersebut apakah diterima atau ditolak. Di dalam mengevaluasi resiko maka terlebih dahulu perusahaan harus mengetahui cara pengelolaan resiko yang ada agar menciptakan efesiensi di dalam perusahaan. Pada dasanya ada dua pandangan menurut Bramantyo Djohanputro(2004;208210) yaitu: 1. Terpisah Dalam model pengelolaan resiko secara terpisah, setiap expected risk dikelola oleh setiap unit, dan untuk pengelolaan resiko yang unexpected risk pun dilakukan oleh setiap unit. 2. Terintegrasi Dalam model pengelolaan resiko secara integrasi, setiap expected risk dikelola oleh setiap unit. Akan tetapi dalam model pengelolaan integrai ini pada dasarnya reiko dikelola secara terpadu dan ditangani oleh penanggung jawab yang secara khusus menangani resiko. Menurut Bramantyo Djohanputro (2004:211-219) pengelolaan resiko dapat di lakukan dengan berbagai cara, yaitu: a) Penghindaran resiko Penghindaran resiko adalah tindakan perusahaan untuk tidak melakukan bisnis atau kegiatan yang mengandung resiko yang tidak diinginkan. Resiko-resiko yang di hindari oleh perusahaan adalah resiko yag tidak sesuai dengan visi perusahaan, mengakibatkan dampak sosial yang terlalu besar, resiko dengan peraturan yang tidak kondusif dan juga resiko dengan total resiko protofolio usaha melebihi batas ambang. Yang terpenting dalam penghindaran resiko ini adalah kemampuan perusahaan melakukan studi dan identifikasi jenis resiko tertentu dari suatu bisnis atau kegaiatan yang ingin dihindari.
70
b) Pengurangan resiko Pengurangan resiko dapat di lakukan terhadap paling tidak salah satu dari kedua faktor yang ada yaitu faktor kemungkinan terjadi peril dan menekan sebesar-besarnya dampak bila peril terjadi. Pengurangan kemungkinan terjadi peril ada tiga cara, yaitu: - Metode pencegahan Dengan metode pencegahan, perusahaan berusaha mengidentifkasikan penyebab terjadinya peril dan kemudian mengambil tindakan supaya penyebab tersebut tidak terjadi. - Metode diversifikasi Metode
diversifikasi
dilakukan
dengan
berbagai
instrumen
sehingga
saling
mengkompensasi. Metode ini banyak diterapkan dalam mengatasi resiko keuangan, pasar dan strategis. Prinsip dari metode in adalah penyebaran resiko. - Metode lindung nilai ilmiah Dengan metode lindung nilai ilmiah, perusahaan membuat penyeimbangan antara transaksi yang berdamapk arus kas kas masuk dan transakasi yang berdampak arus kas keluar sama besarnya sehingga eksposur menjadi nol. c) Pemindahan resiko Pemindahan resiko tidak bertujuan untuk menghilangkan resiko. Yang dilakukan adalah memindahkan reisko dari perusahaan ke pihak lain yang bersedia atau yang membisniskan resiko. d) Penahan resiko Penahan resiko dilakukan oleh perusahaan disebabkan oleh dua hal, yang pertama adalah perusahaan dengan sadar ingin mempertahankan resiko dan mengelolanya sendiri. Pertimbangan biasanya didasarkan pada efektifitas biaya. Yang kedua adalah perusahaan tidak mengetahui resiko tersebut, otomatis resiko yang tidak teridentifikasi tidak dikelola.
71
Di dalam mengevaluasi resiko diperlukan pemetaan resiko untuk mengetahui prioritas resiko yang di anggap penting oleh perusahaan. Pemetaaan resiko di anggap penting dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia dan juga modal dalam menghadapi resiko yang mungkin terjadi. PT.ACE INA Insurance melakukan pemetaan resiko beradasarkan kemungkinan terjadi resiko dan juga konsekuensi yang akan terjadi jika resiko tersebut terjadi. Beradarkan uraian di atas, maka PT.ACE INA Insurance menerapakan pengelolaan resiko secara integarasi di mana dapat dilihat dengan adanya pengelolaan resiko secara terpadu yang di lakukan oleh Chief Risk Officer yang ada di PT.ACE INA Insurance dan juga dalam proses pengurangan terjadinya peril di lakukan dengan metode pencegahan, metode diversifikasi, dan juga pemindahan resiko. Setelah proses-proses di atas dilakukan maka perusahaan dapat mengambil keputusan apakah resiko tersebut dapat di ambil atau tidak. Proses yang tidak kalah pentingnya dalam proses manajemen resiko adalah proses pengendalian dan juga monitor. Proses ini penting karena pertama, manajemen perlu memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan resiko berjalan sesuai dengan rencana. Ini berarti pengendalian dan monitor prosedur itu sendiri. Kedua, manajemen juga perlu memasatikan bahwa model pengelolaan resiko cukup efektif. Artinya model yang diterapakan sesuai dengan tujuan pengelolaan resiko. Ketiga, karena resiko itu sendiri berkembang, monitor
dan
pengendalian
bertujuan
untuk
memantau
perkembangan
terhadap
kecendrungan-kecendrungan berubahnya profil resiko. Perubahan ini berdampak pada pergeseran peta resiko yang otomatis pada perubahan prioritas resiko.
72
2. Kriteria resiko keuangan yang ada pada PT.ACE Ina Insurance. Berikut ini adalah hasil observasi yang di lakukan pada PT.ACE INA Insurance yaitu: Tabel 4.3 Kriteria Resiko Keuangan yang ada pada PT.ACE INA Insurance Bisnis unit
Kategori resiko
Sub resiko
Resiko
kategori
Kuantitas($) atau dampak lainnya jika resiko terjadi
Finance
Financial
Kredit
Piutang >60 hari,
>USD 250 k
penigkatan aset yang tidak admissible, dan tenggang waktu untuk
reinsures Investment
Resiko dari signifikan
Hilangnya laba
pergerakan suku bunga
atas investasi
yang buruk dalam suatu periode tertentu
Investment
Resiko tidak dapat memenuhi permintaan
Masalah cash
flow
likuiditas Investment
Resiko investasi portofolio
Ditemukan
yang tidak sesuai dengan
Kerugian
mandat investasi
Devisa
Fluktuasi mata uang yang signifikan dan besar
>USD 250 k
73
Solvabilitas
Klaim yang besar atau
>USD 1M
terjadi kerugian yang besar
Solvabilitas
Kegagalan untuk
Kehilangan
memenuhi solvent
lisensi bisnis
margin(statutory&rating agencies) Transaksi antar perusahaan
Premi resiko ter-piutang dan di cover oleh reasuransi yang tidak ditanggung oleh properti
Tingginya premi tidak tertagih dan menimbulkan masalah cash
flow Piutang
Penyimpangan resiko atau
Berdamapak
kesalahan penempatan
pada image
pembayaran
perusahaan dan dapat ditemukan kerugian
Pajak
Sumber: PT.ACE INA Insurance dan Peneliti
Pajak PPN&VAt
>USD 100 k
74
3. Cara dalam melakukan tingkat pengukuran resiko pada PT.ACE INA Insurance Tingakat pengukuran resiko pada PT.ACE Ina insurance dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:
3.1. Tabel Kemungkinan terjadi (Likehood) Tabel 4.4 Likehood Rating
A=almost certain
Kemungkinan terjadi per tahun Diperkirakan terjadi sekali dalam setahun atau terjadi sekarang.
B=likely
Diperkirakan terjadi antara sekali dalam satu kali kejadian selama dua tahun
C=possible
Diperkirakan terjadi antara sekali dalam dua kali kejadian selama 10 tahun.
D=unlikely
Diperkirakan terjadi antara sekali dalam 10 kejadian selama 100 tahun
E=rare
Diperkirakan terjadi kurang dari sekali dalam 100 tahun.
Sumber: PT.ACE INA Insurance
75
3.2.
Tabel Konsekuensi Tabel 4.5 Konsekuensi Rating
5=Catastrophic
Dampak keuangan Hilangnya pendapatan premi sebesar 25% atau lebih, atau kerugian keuangan bersih sebesar US$ 5.0M atau lebih,atau lebih besar dari modal sebesar 15%
4=major
Hilangnya
pendapatan
premi
antara
10%
samapai 25%, atau kerugian keuangan bersih antara US$ 2.5M sampai US$ 5.0M, atau lebih besar dari modal antara 10% sampai 15%
3=moderate
Hilangnya
pendapatan
premi
antara
5%
samapai 10%, atau kerugian keuangan bersih antara US$ 0.5M sampai US$ 2.5M, atau lebih besar dari modal antara 5% sampai 10%
2=minor
Hilangnya
pendapatan
premi
antara
1%
samapai 5%, atau kerugian keuangan bersih antara US$ 0.25M sampai US$ 0.5M, atau lebih besar dari modal antara 1% sampai 5%
1=insignificant
Hilangnya
pendapatan
premi
kurang
dari
1%,atau kerugian keuangan bersihkurang dari US$ 0.25M, atau lebih besar dari modal kurang dari 1%. Sumber: PT.ACE INA Insurance
76
Dimana cara dalam penentuan rating dalam tabel kemungkinan terjadi dan konsekuensi berdasarkan historikal dari perusahaan. 3.3.
Matriks Penilaian Rating Resiko
Tabel 4.6 Matriks Penilian Rating Resiko
Risk Analysis Matrix Probability
Consequence Insignificant
Minor
Moderete
Major
Catastrophic
High
High
Extreme
Extreme
Extreme
Likely
Moderate
High
High
Extreme
Extreme
Possible
Low
Moderate
High
Extreme
Extreme
Unlikely
Low
Moderate
Moderate
High
Extreme
Rare
Low
Moderate
Moderate
High
High
Almost certain
Sumber: Peneliti
77
Atau yang dapat dibaca sebagai berikut:
Almost
Low
Certain
Likehood
Likely
Moderate
Moderate
High
Unlikely
Extreme
Rare
Insignificant
Minor
Moderate
Major
Consequence Gambar 4.3 Matriks Penilaian Resiko Sumber: Peneliti
Catastrophic
78
Berdasarkan cara melakukan tingkat pengukuran resiko pada PT.ACE INA Insurance maka di di dapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Resiko Prioritas Bisnis
Kategori
Sub resiko
unit
resiko
kategori
Finance
Financial
Kredit
Kunatitas($)
Consequence
Likehood
Level
atau dampak
(1,2,3,4,5)
of the risk
of
lainnya jika
Jika resiko
(A,B,C,D,E)
risk
resiko terjadi
terjadi
>USD 250 k
3
C
H
Resiko dari signifikan
Hilangnya
3
C
H
pergerakan suku bunga
laba atas
yang buruk dalam
investasi
3
C
H
3
D
M
>USD 250 k
3
D
M
>USD 1M
4
D
H
Resiko
Piutang >60 hari, penigkatan aset yang tidak admissible, dan tenggang waktu untuk
reinsures Investment
suatu periode tertentu
Investment
Resiko tidak dapat memenuhi permintaan
Masalah cash
flow
likuiditas
Investment
Resiko investasi portofolio yang tidak
Ditemukan Kerugian
sesuai dengan mandat investasi Devisa
Fluktuasi mata uang yang signifikan dan besar
Solvabilitas
Klaim atau terjadi kerugian yang besar
79
Solvabilitas
Kegagalan untuk
Kehilangan
memenuhi solvent
lisensi bisnis
5
D
E
4
C
E
4
C
E
3
D
M
margin(statutory&rating agencies) Transaksi antar perusahaan
Premi resiko ter-piutang dan di
Tingginya premi tidak
cover oleh reasuransi
tertagih dan
yang tidak ditanggung
menimbulkan
oleh properti
masalah cash flow
Piutang
Penyimpangan resiko
Berdamapak
atau kesalahan
pada image
penempatan
perusahaan
pembayaran
dan dapat ditemukan kerugian
Pajak
Pajak PPN&Vat
>USD 100 k
Sumber: PT.ACE INA Insurance
4. Analisis Statistik Berdasarkan data dari laporan keuangan yang di peroleh dari PT.ACE INA Insurance maka di dapatkan data resiko yang meliputi resiko kredit, resiko investasi, resiko interaksi dengan perusahaan lainnya dalam hal reasuransi dan resiko pajak. Dimana masing-masing dari resiko tersebut ditotalkan pada tahun yang sama dan digunakan sebagai variabel X1. Sedangkan data untuk kemampuan membayar perusahaan yaitu kemampuan membayar klaim yang di dapatkan dari laporan keuangan pada net income statemant perusahaan yang
80
digunakan sebagai variabel X2. Serta pendapatan menjadi variabel Y dan diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yaitu statemant of income perusahaan. Untuk mengetahui adanya keterkaitan antara besarnya resiko terhadap pendapatan perusahaan dan kemampuan membayar perusahaan terhadap pendapatan perusahaan maka digunakanlah analisis statistik yaitu regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan SPSS versi 14 untuk melakukan metode analisis statistik. Berikut adalah hasil yang di dapat: 4.1.1 Analisis Koefesien Korelasi Analisis statistik ini dilakukan peneliti dengan maksud untuk mengetahui bagaimana hubungan antar variabelnya. Melalui software SPSS versi 14, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 Koefesien Korelasi
kemampuan pendapatan
membayar
perusahaan Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
pendapatan perusahaan
Besarnya resiko
perusahaan
1.000
.639
.184
besarnya resiko
.639
1.000
.871
kemampuan membayar perusahaan
.184
.871
1.000
.
.123
.383
besarnya resiko
.123
.
.027
kemampuan membayar perusahaan
.383
.027
.
pendapatan perusahaan
5
5
5
besarnya resiko
5
5
5
kemampuan membayar perusahaan
5
5
5
pendapatan perusahaan
Sumber: Output Pengolahan Data Melalui SPSS Versi 14
81
Dari hasil tabel 4.8, maka peneliti menginterpretasikan hasil koefisien korelasi yang diperoleh sebagai berikut: Hipoteisis 1 Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko dengan pendapatan perusahaan pada PT. ACE INA Insurance. Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko dengan pendapatan perusahaan pada PT. ACE INA Insurance. Yang dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berkut: - Jika signifikan > α, maka Ho diterima, Ha Ditolak. Yang berarti: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko dengan pendapatan perusahaan pada PT. ACE INA
Insurance. - Jika signifikan < α, maka Ha diterima, Ho ditolak. Yang berarti: terdapat hubungan yang signifikan antara tingkaat pengukuran resiko dengan pendapatan perusahaan pada PT.ACE INA Insurance. Dengan ketentuan, α=0.05 dan dengan tingkat kepercayaan (1- α)=95%. Dari hasil tabel koefisien korelasi (tabel 4.8) diatas, diperoleh hasil signifikan antara variabel X1 dengan variabel Y sebesar 0,123. Hal tersebut diartikan bahwa 0,123 > 0,05 (signifikan < α), jadi keputusannya adalah Ho diterima dan HA ditolak. Dengan kesimpulan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko (X1) dengan pendapatan perusahaan (Y). Dan hasil yang ditunjukkan pada pearson correlation sebesar 0,639. Hal ini diartikan bahwa hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y adalah kuat dan searah, karena hasil dari pearson correlation lebih besar dari 0,5 (pearson correlation > 0,5) dan postif (+) hasil angka perolehannya. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X1 dengan variabel Y disebabkan oleh tidak berpengaruhnya besarnya resiko secara langsung terhadap pendapatan dikarenakan adanya reasuransi pada PT.ACE INA Insurance.
82
Hipotesis 2 Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membayar perusahaan dengan pendapatan perusahaan pada PT. ACE INA Insurance. Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membayar perusahaan dengan pendapatan perusahaan pada PT. ACE INA Insurance. Yang dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berkut: - Jika signifikan > α, maka Ho diterima, Ha Ditolak. Yang berarti: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membayar perusahaan dengan pendapatan perusahaan pada PT. ACE INA Insurance. - Jika signifikan < α, maka Ha diterima, Ho ditolak. Yang berarti: terdapat hubungan yang signififkan antara kemampuan membayar perusahaan dengan pendapatan perusahaan pada PT.ACE INA Insurance. Dengan ketentuan, α=0.05 dan dengan tingkat kepercayaan (1- α)=95%. Dari hasil tabel koefisien korelasi (tabel 4.8) diatas, diperoleh hasil signifikan antara variabel X2 dengan variabel Y sebesar 0,383. Hal tersebut diartikan bahwa 0,383 > 0,05 (signifikan < α), jadi keputusannya adalah Ho diterima dan HA ditolak. Dengan kesimpulan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membayar perusahaan (X2) dengan pendapatan perusahaan (Y), hal ini dikarenakan pendapatan perusahaan berasal dari pendapatan premi yang ada dari setiap pemegang polis dan juga investasi yang di lakukan oleh PT.ACE INA Insurance dan kemampuan membayar perusahaan (dari segi klaim yang besar) di-cover oleh perusahaan reasuransi. Dan hasil yang ditunjukkan pada pearson correlation sebesar 0,184. Hal ini diartikan bahwa hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y adalah kuat dan searah, karena hasil dari pearson correlation lebih besar dari 0,5 (pearson correlation > 0,5) dan postif (+) hasil angka perolehannya.
83
Hipotesis 3 Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) Yang dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berkut: - Jika signifikan > α, maka Ho diterima, Ha Ditolak. Yang berarti: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) - Jika signifikan < α, maka Ha diterima, Ho ditolak. Yang berarti: terdapat hubungan yang signififkan antara besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) Dengan ketentuan, α=0.05 dan dengan tingkat kepercayaan (1- α)=95%. Dari hasil tabel koefisien korelasi (tabel 4.8) diatas, diperoleh hasil signifikan antara variabel X1 dengan variabel X2 sebesar 0,027. Hal tersebut diartikan bahwa 0,027 < 0,05 (signifikan < α), jadi keputusannya adalah tolak Ho dan terima Ha. Dengan kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko (X1) dengan kemampuan membayar
perusahaan
(X2),
hal
ini
dipengaruhi
oleh
semakin
besarnya
tingkat
pertanggungan dari suatu resiko maka semakin besar pula tingkat pengembalian yang harus di berikan oleh PT.ACE INA Insurance. Dan hasil yang ditunjukkan pada pearson correlation sebesar 0,871. Hal ini mengartikan bahwa hubungan antara variabel X1 dengan variabel X2 adalah kuat dan searah, karena hasil dari pearson correlation lebih besar dari 0,5 (pearson correlation > 0,5) dan postif (+) hasil angka perolehannya.
84
4.1.2 Analisis Regresi Analisis Regresi digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar dan bagaimana kontribusi atau pengaruh antara: -Variabel besarnya resiko (X1) terhadap variabel pendapatan perusahaan (Y). -Variabel kemampuan membayar perusahaan (X2) terhadap variabel pendapatan perusahaan (Y) -Variabel besarnya resiko (X1) dan variabel kemampuan membayar perusahaan(X2) terhadap variabel pendapatan perusahaan (Y). Peneliti mengolah data keuangan yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan software SPSS versi 14. Adapun hasil atau output yang diperoleh dan dihasilkan dari software tersebut adalah sebagai berikut:
4.1.2.1 Menghitung Koefisien Regresi Secara Simultan (Keseluruhan) Uji secara simultan (keseluruhan) ditunjukkan oleh tabel anova, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.9 Anova d Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares
f
Mean Square
692778782449865.000
2
346389391224932.800
12912563406401.070
2
6456281703200.530
705691345856266.000
4
a Predictors: (Constant), kemampuan membayar perusahaan, besarnya resiko b Dependent Variable: pendapatan perusahaan Sumber: Output Dari SPSS Versi 14
F 53.652
Sig. .018(a)
85
Dan perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho: Besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Ha: Besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Yang dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: - Jika signifikan > α, maka Ho diterima, Ha Ditolak. Yang berarti: besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). - Jika signifikan < α, maka Ha diterima, Ho ditolak. Yang berarti: besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Dengan ketentuan, α = 0,05 dan dengan tingkat kepercayaan (1 – α) = 95%. Dari hasil tabel 4.9 anova diperoleh hasil signifikan = 0,018. Karena nilai signifikan < 0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut diartikan bahwa besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Adanya pengaruh antara variabel X1 (besarnya resiko) dan X2 (kemampuan membayar perusahaan) terhadap pendapatan dikarenakan oleh semakin tinggi resiko yang di-cover oleh perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat yang harus dibayarkan oleh perusahaan untuk menghadapi klaim yang secara tidak langsung mempengaruhi pendapatan. Karena terdapatnya hubungan yang signifikan antara variabel X1 (besarnya resiko) dan variabel X2 (kemampuan membayar perusahaan) terhadap pendapatan maka pengujian secara individual dapat dilakukan.
86
4.1.2.2 Pengujian Secara Individual Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel coefficients (interpretasi hasil), yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.10 Coeffecients Standar dized Coeffici Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
ents
Std. Error 10111143.804
.700
.069
-4.834
.611
kemampuan membayar perusahaan
-8.972
.012
1.980
10.178
.010
-1.540
-7.915
.016
a Dependent Variable: pendapatan perusahaan Sumber: Output Dari SPSS Versi 14
a. Besarnya
resiko
(X1)
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
pendapatan perusahaan PT. ACE INA Insurance Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.10 coefficients. Dan perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho: Besarnya resiko (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Ha: Besarnya resiko (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y).
Sig.
Beta
-90716668.984
Besarnya resiko
t
87
Yang dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: -Jika signifikan > α, maka Ho diterima, Ha Ditolak. Yang berarti besarnya resiko (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). -Jika signifikan < α, maka Ha diterima, Ho ditolak. Yang berarti besarnya resiko (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Dengan ketentuan, α = 0,05 dan dengan tingkat kepercayaan (1 – α) = 95%. Terlihat bahwa pada kolom sig (signifikan) pada tabel 4.10 coefficients didapati nilai signifikan = 0,010. Nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari nilai α (0,010 < 0,05), maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya koefisien analisis regresi adalah signifikan. Jadi, besarnya resiko (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y), hal ini dikarenakan oleh tingkat premi yang dibebankan oleh perusahaan kepada pemegang polis menunjukkan besarnya resiko yang di tanggung oleh PT.ACE INA Insurance dan semakin besarnya resiko yang ditanggung perusahaan mempengaruhi pendapatan perusahaan. b. Kemampuan membayar perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan PT. ACE INA Insurance (Y). Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.10 coefficients. Dan perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho: Kemampuan membayar perusahaan (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Ha: Kemampuan membayar perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y).
88
Yang dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: -Jika signifikan > α, maka Ho diterima, Ha Ditolak. Yang berarti: kemampuan membayar perusahaan (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). -Jika signifikan < α, maka Ha diterima, Ho ditolak. Yang berarti: kemampuan membayar perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Dengan ketentuan, α = 0,05 dan dengan tingkat kepercayaan (1 – α) = 95%. Terlihat bahwa pada kolom sig (signifikan) pada tabel 4.10 coefficients didapati nilai signifikan = 0,016. Nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari nilai α (0,016 < 0,05), maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya koefisien
analisis
regresi
adalah
signifikan.
Jadi,
Kemampuan
membayar
perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Bepengaruhnya variabel X2 (kemampuan membayar perusahaan) terhadap pendapatan disebabkan oleh tingkat pengembalian yang tinggi (klaim yang besar), kondisi keuangan perusahaan yang tidak mendukung dan juga berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi pendapatan PT.ACE INA Insurance. c. Persamaan regresi anatar variabel besarnya resiko dan kemampuan membayar perusahaan terhadap pendapatan perusahaan Persamaan regresi dapat dilihat pada tabel coefficients (tabel 4.10), yaitu Y= -90716668.984 + 0.700 X1 – 4.834 X2
89
Persamaan regresi di atas mempunyai arti sebagai berikut: -Nilai konstanta -907166668.984, menyatakan bahwa nilai Y (pendapatan perusahaan) sebelum dipengaruhi oleh variabel X1 (besarnya resiko) dan variabel X2 ( kemampuan membayar perusahaan) adalah sebesar -90716668.984. - X1=0.700, menyatakan jika kenaikan 1 pada variabel X1 (besarnya resiko) maka akan meningkat sebesar 0.700 -X2=-4.834, menyatakan jika kenaikan 1 pada variabel X2 (kemampuan membayar perusahaan) akan menurunkan sebesar 4.834. 4.1.2.3 Mengukur kuat atau lemahnya pengaruh antara variabel besarnya resiko
(X1)
dan
kemampuan
membayar
perusahaan
(X2)
terhadap
pendapatan perusahaan (Y) Untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh antara variabel besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) terhadap pendapatan perusahaan (Y), ditunjukkan oleh tabel 4.11 model summary seperti berikut: Tabel 4.11 Model Summary Adjusted
Std. Error of the
Model
R
R Square
R Square
Estimate
1
.991(a)
.982
.963
2540921.428
a Predictors: (Constant), kemampuan membayar perusahaan, besarnya resiko Sumber: Output Dari SPSS Versi 14
90
Jika dilihat dari tabel diatas, maka hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Didapati nilai R = 0,991 (R > 0,5), hal ini mengartikan bahwa hubungan antara variabel besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) terhadap pendapatan perusahaan (Y) adalah kuat. Hal tersebut dilihat dari persyaratan yang adalah sebagai berikut: -Apabila nilai R > 0,5 Æ hubungan antara variabel besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) terhadap pendapatan perusahaan (Y) adalah kuat. -Apabila nilai R < 0,5 Æ hubungan antara variabel besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) terhadap pendapatan perusahaan (Y) adalah lemah. 2. Didapati nilai R.Square = 0,982. Hal ini mengartikan bahwa sebesar 98,2% (0,982 x 100% = 98,2%) pendapatan perusahaan dipengaruhi oleh besarnya resiko dan kemampuan membayar perusahaan dan sisanya sebesar 1.8% dipengaruhi oleh variabel-variabel atau faktor-faktor lainnya.
4.3 Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil penelitian ini dibuat untuk menjawab rancangan implikasi penelitian yang telah dibuat oleh peneliti pada bab sebelumnya, yaitu menunjukkan dan menjelaskan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Dimana hasil dari penelitian tersebut berupa hasil dari pengujian atas rancangan-rancangan hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti.
91
Hasil yang diperoleh peneliti yang juga dapat menjadi informasi penting bagi PT. ACE INA Insurance atas dilakukannya penelitian ini sekaligus untuk menjawab hasil pengujian terhadap rancangan-rancangan hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Proses pengelolaan manajemen resiko yang dilakukan oleh PT.ACE INA Insurance meliputi mendirikan konteks, pengidentifikasian resiko, menganalisis resiko, dan mengevaluasi resiko. 2. Resiko yang ada pada PT.ACE INA Insurance adalah resiko kredit, investasi, devisa, solvabilitas, transaksi antar perusahaan, piutang dan pajak. 3. Cara melakukan tingkat pengukuran resiko pada PT.ACE INA Insurance adalah dengan cara menentukan likehood-nya dikaitkan dengan konsekuensi dan di cocokkan ke matriks penilaian resiko. 4. Hubungan antara variabel besarnya resiko (X1) dengan kemampuan membayar perusahaan (X2), yaitu berdasarkan hasil yang diperoleh adalah menerima Ha dan menolak Ho. Karena nilai signifikan yang dihasilkan adalah 0,027 (nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil (<) dari 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko (X1) dengan kemampuan membayar perusahaan (X2). Dan hubungan antar kedua variabel tersebut adalah searah dan kuat, hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai r yang dihasilkan, yaitu sebesar 0,871 (dimana nilai r tersebut bernilai positif (+) dan lebih besar (>) dari 0,5).
92
5. Hubungan antara variabel besarnya resiko (X1) dengan pendapatan perusahaan (Y) yaitu berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.8 koefesien korelasi didapati bahwa hasil yang diperoleh adalah menolak Ha dan menerima Ho. Karena nilai signifikan yang dihasilkan adalah 0,123 (nilai signifikan lebih besar (>) dari 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya resiko (X1) dengan pendapatan perusahaan (Y). Dan hubungan antar kedua variabel tersebut adalah searah dan kuat, hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai r yang dihasilkan, yaitu sebesar 0,639 (dimana nilai r tersebut bernilai positif (+) dan lebih besar (>) dari 0,5). 6. Hubungan antara variabel kemampuan membayar perusahaan (X2) dengan pendapatan perusahaan (Y), yaitu berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.8 koefesien korelasi didapati bahwa hasil yang diperoleh adalah menolak Ha dan menerima Ho. Karena nilai signifikan yang dihasilkan adalah 0,383 (nilai signifikan lebih besar (>) dari 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membayar perusahaan (X2) dengan pendapatan perusahaan (Y). Dan hubungan antar kedua variabel tersebut adalah searah dan lemah, hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai r yang dihasilkan, yaitu sebesar 0,184 (dimana nilai r tersebut bernilai positif (+) dan lebih kecil (<) dari 0,5). 7. Hubungan antara variabel besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) terhadap pendapatan perusahaan (Y), yaitu berdasarkan hasil yang pada tabel 4.11 Model Summary didapati nilai R = 0,991 (R > 0,5), hal ini mengartikan bahwa hubungan antara variabel besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) terhadap pendapatan Perusahaan (Y) adalah kuat.
93
8. Pengaruh antara variabel besarnya resiko (X1) dengan pendapatan perusahaan (Y), yaitu berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.10 coefficients, terlihat bahwa pada kolom sig (signifikan) didapat nilai signifikan = 0,010. Nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari nilai α (0,010 < 0,05), maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya koefisien analisis regresi adalah signifikan. Jadi, besarnya
resiko
(X1)
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
pendapatan
perusahaan (Y). 9. Pengaruh antara variabel kemampuan membayar perusahaan (X2) dengan pendapatan perusahaan (Y), yaitu berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.10
coefficients. didapat nilai signifikan = 0,016. Nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari nilai α (0,016 < 0,05), maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya koefisien analisis regresi adalah signifikan. Jadi, Kemampuan membayar perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). 10. Pengaruh yang diberikan oleh variabel besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) terhadap pendapatan perusahaan (Y), yaitu berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.11 model summary didapati bahwa hasil yang diperoleh adalah menerima Ha dan menolak Ho. Karena nilai signifikan yang dihasilkan adalah 0,018 (nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil (<) dari 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perusahaan (Y). Besarnya kontribusi besarnya resiko (X1) dan kemampuan membayar perusahaan (X2) yang langsung mempengaruhi pendapatan perusahaan (Y) adalah sebesar 98,2%. Dan sisanya sebesar 1,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kualitas kepemimpinan, sumber daya, produk dan lain-lainnya.