BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Sejarah Singkat Perusahaan PT. Syamsir Karya Pertama berdiri pada tanggal 18 Agustus 1997 di Jakarta,
Indonesia. Didirikan oleh sekelompok ahli nasional yang memiliki pengalaman luas di berbagai bidang rekayasa, konstruksi, pengadaan, operasi dan pemeliharaan di industri minyak & gas. PT. Syamsir Karya Pertama menawarkan berbagai pelayanan seperti rekayasa, pengadaan, jasa konstruksi untuk proses di pabrik minyak & gas, Petrochemical dan lainnya.
Dengan lebih dari sepuluh tahun pengalaman di berbagai proyek yang
melibatkan berbagai proses modern, PT. Syamsir Karya Pertama benar-benar siap untuk melayani klien untuk mencakup semua aspek dari pelaksanaan proyek pengadaan dan konstruksi atau start up. Tujuan dari PT. Syamsir Karya Pertama adalah untuk memastikan kepuasan pelanggan dapat dicapai pada semua pelaksanaan proyek. Target utama dari PT. Syamsir Karya Pertama yaitu menjaga keselamatan tenaga kerja dalam pelaksanaan kerja.
4.2
Jasa yang ditawarkan PT. Syamsir Karya Pertama PT. Syamsir karya pertama memiliki pengalaman yang luas dalam proyek
manajemen, peralatan, dan pengadaan bahan baku. PT. Syamsir Karya Pertama memastikan dalam pelaksanaan bekerja, standar konstruksi dan keselamatan kerja tenaga kerja merupakan prioritas pertama dengan jadwal yang tepat waktu dan sesuai budget.
41
42
4.3
Motto, Visi dan Misi PT. Syamsir Karya Pertama MOTTO
“BERTEKAD TERUS MENJADI YANG TERBAIK DENGAN MENGUTAMAKAN KUALITAS DAN EFESIENSI KERJA” VISI “ Menjadi perusahaan yang terbaik yang bergerak di bidang kontraktor minyak dan gas bumi dengan penyelesaian pekerjaan yang berkualitas tinggi dan tepat waktu dengan biaya yang lebih efisien “ MISI •
Mencapai kepuasan pelanggan dengan memenuhi kebutuhannya
•
Menerapkan dan mempertahankan sistem mutu ISO 9001:2000
•
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar semua karyawan jelas dengan tugas dan tanggung jawabnya serta terus mengevaluasi kemampuan tersebut.
•
Melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan serta tindakan pencegahan untuk terjadinya ketidaksesuaian.
•
Senantiasa meninjau persyaratan-persyaratan manajemen mutu yang telah ditetapkan.
4.4
Kondisi Bisnis PT. Syamsir Karya Pertama Untuk mengetahui secara jelas kondisi bisnis PT. Syamsir Karya Pertama pada saat
ini dengan melihat lima kekuatan bersaing dalam perusahaan untuk memberikan gambaran akan kondisi bisnis perusahaan, menemukan posisi, serta mengetahui bagaimana perusahaan dapat melindungi diri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif.
43
•
Rintangan Masuk bagi Pendatang Baru Tingkat ancaman dari pendatang baru yang dihadapi hingga saat ini dapat dikatakan rendah, karena perusahaan memiliki rekanan yang sudah sangat percaya dengan mobilitas perusahaan dan sudah lama telah bekerja sama dengan baik.
•
Daya Tawar Pemasok Dalam hal ini, ancaman akan kekuatan daya tawar pemasok adalah rendah, karena PT. Syamsir Karya Pertama memiliki langganan pemasok yang sudah lama bekerja sama seperti PT. GAJAH MAS dan PT. NIAGA ABADI.
•
Daya Tawar Pembeli Kekuatan daya tawar pembeli dari pelanggan dapat dikatakan tinggi karena perusahaan sudah dipercaya untuk melaksanakan proyek dengan kualitas yang bermutu tinggi dengan harga yang dapat disesuaikan dengan budget. Pelanggan yang sudah lama bekerja sama dengan PT. Syamsir Karya Pertama yaitu, PT. REKAYASA, CHIYODA Corporation (Jepang), TOENEC Corporation (Jepang).
•
Barang Pengganti Saat ini PT. Syamsir Karya Pertama tidak memiliki barang pengganti dan terbilang rendah karena jasa yang ditawarkan sudah dikenal dan dipercaya oleh pelanggan.
•
Persaingan di antara perusahaan sejenis di dalam industri Tingkat ancaman dari perusahaan sejenis yang dihadapi PT. Syamsir Karya Pertama, hingga saat ini dapat dikatakan tinggi karena banyak perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor. Beberapa pesaing tersebut seperti PT. WIJAYA ENGINO NUSA, PT. VARIA USAHA dan PT. BRE.
44
4.5
Sistem Manajemen Mutu PT Syamsir Karya Pertama PT. Syamsir Karya Pertama telah menerapkan sistem manajemen kualitas ISO
9001:2000 sejak tahun 2006 melalui badan register LLOYD'S REGISTER QUALITY
ASSURANCE (LRQA). Saat itu PT. Syamsir Karya Pertama menunjuk seseorang sebagai wakil manajemen. Dari hasil wawancara, ditemukan bahwa sebelum PT. SKP memiliki sertifikasi ini, PT. SKP sebenarnya telah lama melakukan sistem ini dikarenakan terbiasa bekerja sama dengan pihak dari Jepang yang selalu mendokumentasikan segala apa yang terjadi dalam proses kerja. Dengan mendaftarkan perusahaan kepada badan register, perusahaan menganggap ini sebagai penglegitisimasian bahwa perusahaan ini benar-benar melakukan prosedur-prosedur sistem manajemen kualitas ini. Pada awal tahun 2008 wakil manajemen tersebut pindah bekerja dari perusahaan tersebut. Maka bagian yang menjamin bahwa sistem manajemen kualitas dilakukan dengan benar dan mengurus untuk audit dan perpanjangan sertifikat tidak ada, walaupun dalam proses kerja perusahaan tersebut, ISO 9001: 2000 tetap terus dilakukan. Saat ini, perusahaan sedang mencari badan register baru, dikarenakan menurut manajemen,
LLOYD'S REGISTER QUALITY ASSURANCE (LRQA) terlalu memakan biaya yang tinggi. Saat ini, PT. SKP telah menyiapkan seorang karyawan untuk menjadi wakil manajemen seiring dengan pemilihan badan registrar yang akan diikuti. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa beberapa pimpinan dan karyawan masih ada yang tidak mengikuti SOP (Standard Operation procedure). Jika SOP tersebut dilanggar, maka tujuan dari sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 tidak dapat tercapai.
4.6
Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan
4.6.1 Gambar Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT PT. SYAMSIR KARYA PERTAMA (PT. SKP) Komisaris
Presiden Direktur
Sekretaris
Marketing
Direktur Operasi
Keuangan
HRD
Direktur Konstruksi
Engineering
Doc. Control Invoicing
Casier
Accounting
Training Personalia / Adm
Estimation Progress
Project Manager 2
Project Manager 1
Procurement
Construction
Procurement
Maintenance/ Equipment
Construction
Cost Control
Tax
PROJECT
Sumber : Profile Company PT. SKP
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Pusat PT. SKP
45
46
4.6.2 ¾
Uraian Jabatan KOMISARIS Tanggung Jawab dan Wewenang :
Menjamin kesinambungan manajemen perusahaan, memberhentikan dan mengganti direktur bila tidak mampu mengelola perusahaan.
Memastikan dan mengawasi agar tindakan dan kebijakan direktur sejalan dengan tujuan perusahaan.
Memberikan persetujuan terhadap keputusan penting direktur, berkenaan dengan aspek keuangan dan operasional perusahaan.
¾
Menerima laporan dan melakukan pengecekan keuangan.
Mengadakan perubahan dan memperkuat peraturan perusahaan.
PRESIDEN DIREKTUR
Menjalankan dan memimpin perusahaan serta bertanggung jawab didalam mengendalikan perusahaan dan mendelegasikan wewenang ke bawahannya.
Menerima masukan-masukan dari bawahannya yang bermanfaat untuk kelangsungan perusahaan.
Mengontrol dan mengesahkan anggaran jangka panjang dan jangka pendek perusahaan, serta rencana-rencana proyek.
¾
DIREKTUR
Bertanggung jawab kepada presiden direktur.
Membantu presiden direktur dalam menjalankan perusahaan.
Memberi masukan yang bermanfaat kepada presiden direktur.
47
Mengontrol dan memberikan tanggung jawab kepada setiap divisi yang ada di perusahaan.
¾
Menerima laporan-laporan dari setiap divisi.
FINANCE AND ACCOUNTING MANAGER Tanggung Jawab dan Wewenang :
Mengerjakan dan melakukan proses kerja akutansi dan keuangan berdasarkan instruksi direktur operasional.
Melakukan kerja sama antar departemen dan bagian lain selama proses kerja berlansung.
Memeriksa pengiriman dana operasional di setiap proyek.
Membimbing dan menjelaskan ke departemen lain mengenai prosedur keuangan.
Menyelamatkan dan menyimpan barang inventaris (Asset).
Melaksanakan pekerjaan keuangan dan akuntansi dengan benar dan aman.
Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap perputaran uang baik di kantor pusat maupun di kantor proyek.
Menyiapkan sistem laporan keuangan general dan memberikan bimbingan yang tepat tentang tata cara pembuatan laporan keuangan kepada bawahannya baik yang ada di kantor pusat maupun di kantor proyek.
Membuat hubungan dan kerjasama yang baik dengan pihak luar baik itu dengan pihak bank, supplier maupun kepada departemen pajak.
Melaporkan kondisi keuangan perusahaan kepada Direktur Operasi secara berkala.
48
Melaksanakan sistem dan metode akuntansi - keuangan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
¾
HUMAN RESOURCES DEPARTMENT MANAGER Tanggung Jawab dan Wewenang
:
Menangani masalah ketenagakerjaan seperti : penerimaan karyawan baru, penugasan
karyawan,
pengangkatan
status
karyawan
dan
prosedur
penghentian karyawan (PHK).
Mengembangkan sistem kerja personalia dan metode penggajian karyawan.
Menindak dan menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi antar karyawan maupun antar departemen.
Memberikan penjelasan kepada seluruh karyawan tentang tanggung jawabnya selama bekerja diperusahaan atau proyek.
Melakukan pendataan seluruh karyawan sebagai arsip perusahaan.
Menyiapkan atau merekrut kebutuhan akan tenaga kerja yang tepat.
Membuat laporan ketenagakerjaan (Manpower Status) secara berkala kepada direktur operasional.
Melaksanakan proses penerimaan karyawan, penetapan gaji dan melakukan pelatihan
untuk
meningkatkan
kemampuan
karyawan
berdasarkan
kebijaksanaan perusahaan.
Menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi antar karyawan dengan sepengetahuan direktur operasional.
Tidak diperkenankan untuk memutuskan dan melakukan suatu hal tanpa persetujuan dari pimpinan.
Selalu melakukan kerja sama dengan departemen lain selama bekerja.
49
Menciptakan situasi dan kondisi kerja yang nyaman dan penuh kekeluargaan.
Melakukan evaluasi terhadap semua karyawan dengan mempertimbangkan kemampuan kerja (Person Function).
¾
ESTIMATOR Tanggung dan wewenang
:
Melakukan estimasi dan perhitungan nilai dari sebuah proyek berdasarkan harga pasar yang sedang berlaku.
Melakukan perhitungan tender secara tepat berdasarkan material spesifikasi yang didasarkan oleh hasil survey dan pembacaan gambar teknik dengan melihat jadwal lamanya pekerjaan (Project Schedule)
Melakukan evaluasi terhadap harga material dan harga tenaga kerja langsung.
Menerima dan mengirimkan hasil perhitungan tender ke atasannya secara tepat.
Selalu melakukan koordinasi dengan bagian Drafter dan Material Control.
Dalam melakukan estimasi harga tender, selalu mengikuti perkembangan harga.
Tidak diperkenankan memberikan informasi data apapun kepada orang lain yang tidak berkepentingan.
Menyimpan dan memelihara data internal atau eksternal perusahaan.
Bekerja sama dengan bagian lain secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan pekerjaan.
Menjaga dan membina hubungan yang baik antara departemen atau bagian.
50
¾
COST CONTROL Tanggung jawab dan wewenang :
Melakukan kontrol terhadap semua proyek berdasarkan laporan progress dan laporan anggaran (budget).
Melaporkan penemuan yang tidak sesuai kepada Direktur dan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Manager Projek mengenai ketidak sesuaian dilapangan.
Memeriksa laporan kemajuan pekerjaan (Progress Report) dari proyek.
Memberikan rekomendasi dan memeriksa (paraf) untuk sebuah kontrak kerja dari Sub-Kontraktor dengan sepengetahuan Direktur.
Tidak diperkenankan melakukan pembayaran langsung.
Memberikan instruksi dan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab cost
control kepada bawahannya berdasarkan fungsi kerja.
Melakukan evaluasi terhadap laporan kemajuan pekerjaan (Progress Report) pada setiap proyek dan mengkonsolidasikannya untuk waktu mendatang.
Selalu melakukan kerja sama dengan departemen lain selama bekerja.
Memberikan masukan dan informasi tentang perusahaan kepada direktur sesegera mungkin.
Memeriksa dan melakukan evaluasi laporan proyek yang diberikan oleh site
manajer atau project Manajer, dan kesimpulannya dilaporkan ke direktur.
¾
PROJECT MANAGER Tanggung Jawab dan Wewenang :
Melakukan
evaluasi
dan
persiapan
penawaran
pekerjaan
berdasarkan
spesifikasi standar yang diterima dengan mempertimbangkan faktor resiko yang ada.
51
Memperkirakan pekerjaan dari proyek dapat dikerjakan dengan koordinasi dengan bagian Project Control.
Menyiapkan
dan
membuat
anggaran
sebelum
proyek
berjalan
dan
melaporkannya ke Direktur Operasi.
Menyeleksi dan memberikan instruksi kepada Site Manager untuk menjalankan proyek baik secara teknikal maupun konsep.
Melakukan kontrol terhadap akivitas dan permasalahan pekerjaan selama proyek berjalan.
Melakukan pemeriksaan terhadap biaya yang dikeluarkan oleh proyek dan selalu menjaga target keuntungan yang telah ditetapkan manajemen.
Menyeleksi dan membuat perjanjian kerja dengan Sub-Kontraktor berdasarkan batasan persetujuan yang diberikan oleh Direktur.
Mengamankan dan menjaga dokumen perusahaan.
Melakukan komunikasi dan hubungan yang baik dengan klien berdasarkan instruksi dari pimpinan secara cepat dan efisien.
Mencatat dan mengkonfirmasikan kepada pimpinan terhadap segala masalah yang dihadapi oleh proyek.
Selalu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan bagian atau departemen lain.
Menjaga dan menyimpan rahasia perusahaan.
Memberikan instruksi kerja langsung ke bawahannya.
Memeriksa dan menyetujui laporan perkembangan kemajuan pekerjaan (Progress Report) dari Site Manager.
Melakukan koreksi dan instruksi secara detail terhadap pekerjaan proyek yang sedang berjalan.
52
Meyeleksi
dan
memberi
instruksi
kepada
Sub-Kontraktor
berdasarkan
wewenangnya dengan sepengetahuan Direktur Operasi.
Melakukan negosiasi harga terhadap pekerjaan proyek yang ditangani dengan persetujuan Direktur Operasi.
Tidak diperkenankan melakukan pembayaran secara langsung tanpa mengikuti prosedur pembayaran dari bagian keuangan.
Mengatur masalah tenaga kerja proyek, jadwal kerja, daftar material dan kualitas dari hasil pekerjaan.
¾
PROCUREMENT MANAGER Tanggung Jawab dan Wewenang :
Melakukan dan merencanakan persiapan material yang akan digunakan oleh sebuah proyek.
Memberikan informasi harga material kepada bagian Estimator secara up to
date.
Melakukan survey dan evaluasi harga material berdasarkan informasi dari
supplier.
Melakukan dan menyiapkan kebutuhan material secara tepat waktu terhadap sebuah proyek.
Menyiapkan supply material berdasarkan prosedur perusahaan berdasarkan persetujuan pimpinan.
Melakukan pemeriksaan terhadap sistem dan kebutuhan material kepada proyek yang sedang berjalan.
Melakukan dan menyiapkan persediaan material baik di kantor pusat maupun di kantor proyek.
53
Selalu melakukan koordinasi dengan dengan bagian lain.
Menyimpan dan menjaga serta memeriksa terhadap semua permintaan barang dan material yang digunakan.
¾
SITE MANAGER anad CONSTRUCTION MANAGER Tanggung Jawab dan Wewenang : Sebagai representatif dari PT. SKP dimana proyek yang dipimpinnya dilaksanakan dan selalu menjaga keberhasilan penyelesaian pekerjaannya, Site
Manager atau Konstruksi Manajer mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
Sebelum memulai pekerjaan harus melakukan pemeriksaan terhadap jadwal pekerjaan dan kondisi keuangan.
Harus bisa melakukan seleksi terhadap prosedur pekerjaan konstruksi dengan tepat berdasarkan kondisi lapangan.
Memeriksa dan menentukan mobilisasi dengan tepat terhadap pengiriman tenaga kerja dan peralatan untuk proyek.
Melakukan kontrol terhadap aktivitas pekerjaan konstruksi secara langsung.
Memeriksa administrasi lapangan, control material dan pekerjaan pemasangan.
Memeriksa kondisi keuangan proyek, kualitas pekerjaan dan tindakan untuk pencegahan kerugian.
Melakukan pekerjaan konstruksi dengan baik, konsisten dengan standar quality dan desain engineering dengan mengacu pada rencana konstruksi dan anggaran biaya.
Menjalankan administrasi, perintah dan koordinasi pekerjaan lapangan dengan melibatkan seluruh personil termasuk Sub-Kontraktor.
Menyiapkan kepemimpinan dari seluruh personil yang ada di lapangan.
54
Membuat
laporan
kemajuan
pekerjaan
(Progress
Report)
dan
selalu
memperhatikan segala persoalan yang ada di lapangan.
¾
QA / QC Tanggung Jawab dan Wewenang : Bagian Quality Control mempunyai tanggung jawab kepada Site Manager, adapun wewenang dan tanggung jawabnya :
Merencanakan, mengawasi dan melaksanakan semua hasil kualitas pekerjaan di lapangan serta melakukan inspeksi.
Memeriksa semua laporan pekerjaan yang belum sesuai.
Menyiapkan dan menyimpan semua arsip kegiatan Quality Control.
Melakukan dokumentasi dan merawat semua hasil kegiatan Quality Control.
Memelihara dan menjaga program yang dipinjamkan oleh Main-Contractor.
Menjaga, memelihara dan mengontrol sistem atau program akurasi pengukuran yang tepat terhadap sebuah alat tes.
Memonitor pekerjaan secara detail dan membandingkannya dengan gambar, material spesifikasi dan Material Control Procedure.
¾
Menyiapkan pengawasan terhadap laboratorium test.
MATERIAL SUPERVISOR Tanggung Jawab dan Wewenang : Seorang Material Control mempunyai tanggung jawab terhadap Site
Manager maupun Construction Manager. Seorang Material Control harus mempunyai pengetahuan tentang metode konstruksi, perencanaan dan jadwal serta tahu praktek administrasi dan pengawasan pekerjaan konstruksi. Seorang
55
Material Control harus seseorang yang benar-benar berkualitas dan mempunyai pengalaman terhadap semua jenis material. Adapun tanggung jawab dan jenis pekerjaan seorang material control adalah sebagai berikut:
Aktivitas
procurement di lapangan, termasuk pembelian material dan
pengawasan terhadap percepatan pengiriman material serta peralatan yang dipesan.
Menerima dan mengirim material ke proyek (Site Office).
Melakukan penyimpanan (Warehousing) terhadap material dan peralatan yang diterima.
Melakukan prosedur terhadap permintaan pengeluaran material dan peralatan.
Penyusunan dan pelaporan terhadap adanya kelebihan material dan equipment di akhir proyek.
¾
Membuat laporan tentang status material.
SAFETY SUPERVISOR Tanggung Jawab dan Wewenang :
Safety Supervisor bertanggung jawab langsung terhadap keamanan dan keselamatan kondisi kerja lapangan kepada Site Manager dan berusaha melakukan pencegahan terhadap bahaya yang akan terjadi. Ruang lingkup kerjanya sebagai berikut :
Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan dan safety
program.
Melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan dan diperlukan terhadap undangundang keselamatan kerja.
56
Menyiapkan
laporan
mengenai
kecelakaan
kerja
secara
berkala
dan
menginformasikannya kepada Site Manager.
Menyiapkan laporan bulanan terhadap hilangnya waktu (Lost Time) bila ada kecelakaan kerja.
Melaksanakan inspeksi dan pemeriksaan keselamatan kerja sehari-hari di lapangan mengenai dan membuat laporan mingguan untuk diberikan kepada
Site Manager.
¾
Menyiapkan laporan “Man Hours Record”.
MAINTENANCE TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
Melakukan pemeriksaan atau kontrol terhadap semua inventaris perusahaan.
Mengatur sirkulasi peminjaman dan pengembalian alat-alat yang digunakan dalam suatu proyek.
Melakukan pemberian nomor terhadap aset perusahaan baik untuk barang atau alat yang lama ataupun yang baru dibeli.
Melakukan penjadwalan perbaikan peralatan dan peralatan perusahaan (preventive maintenance).
Memeriksa kondisi setiap barang yang telah selesai digunakan oleh proyek, dalam kondisi baik atau rusak.
Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang rusak.
Mampu membuat daftar riwayat terhadap suatu peralatan.
Memahami standar dan prosedur kalibrasi.
suatu
57
4.7
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.7.1
Uji Validitas Dalam pemberian kuesioner kepada responden, perlu diketahui bahwa kuesioner
tersebut bersifat valid, yang artinya instrumen yang digunakan oleh penulis yang dinamakan kuesioner tersebut mampu menjalankan tugasnya dan berfungsi dengan baik. Uji validitas pada sebuah riset atau evaluasi memegang peranan sangat penting, dimana penulis dapat mengetahui sampai sejauh mana instrument tersebut berfungsi. Berikut ini adalah hasil uji validitas yang telah dilakukan : Tabel 4.1 Uji Validitas Kuesioner n= 34, r tabel = 0.339 Corrected Item Total Correlation (r hit) 1 0.706 2 0.674 3 0.630 4 0.622 5 0.617 6 0.622 7 0.532 8 0.531 9 0.601 10 0.525 11 0.537 12 0.476 13 0.579 14 0.574 15 0.491 16 0.401 Sumber : Hasil Pengolahan Data No. Pernyataan
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil pengujian ini, diketahui bahwa r tabel = 0.339 dan semua hasil validitas pernyataan dari kuesioner berada di atas angka 0.339 yang berarti menyatakan bahwa semua butir pernyataan adalah valid.
58
4.7.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliable adalah
kuesioner yang apabila dicoba berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Setelah semua butir pernyataan diuji dan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas kuesioner tersebut. Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach
Alpha, yaitu dengan membandingkan nilai koefisien alpha yang diperoleh dari SPSS dengan nilai kritis tabel korelasi untuk N = 34. Dari tabel, diketahui N= 34 nilai r dengan a = 0.05 adalah 0.339. Berikut ini adalah hasil dari uji reliabilitas : Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Per01
59.97
42.757
.659
.860
Per02
59.56
43.709
.595
.863
Per03
59.68
42.044
.672
.859
Per04
60.09
42.689
.592
.862
Per05
59.76
44.852
.455
.868
Per06
59.76
42.791
.646
.860
Per07
59.91
44.568
.482
.867
Per08
59.65
42.296
.427
.874
Per09
59.71
43.729
.585
.863
Per10
59.91
45.053
.428
.870
Per11
59.85
46.129
.403
.870
Per12
59.50
44.500
.522
.866
Per13
59.65
42.235
.637
.860
Per14
60.12
44.895
.394
.871
Per15
59.79
45.199
.401
.871
Per16
59.56
45.648
.373
.872
Sumber : Hasil Pengolahan Data
59
Tabel 4.3 Reliabilitas Statistik Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.873
16
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari hasil diatas, dapat dilihat hasil koefisien alpha adalah 0.873, dan nilai kritis tabel adalah 0.339. Setelah dilakukan hasil uji reliabilitas diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil koefisiem alpha sebesar 0.873 berada di atas angka 0.339. Berarti, pernyataanpernyataan dalam kuesioner dapat dikatakan reliabel.
4.8
Profil Responden Pada bagian identitas responden untuk kuesioner penelitian yang telah dibagikan
kepada seluruh responden dapat dilakukan pengolahan data frekuensi dan persentase seperti terlihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Jenis Kelamin JENIS KELAMIN NILAI Pria 1 Wanita 2 Sumber : Hasil Pengolahan Data
JENIS KELAMIN FREKUENSI 25 9
PERSENTASE (%) 73,5 26,5
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa korespondesi yang berjenis kelamin pria yaitu 73,5% dengan jumlah 25 orang dan yang berjenis kelamin wanita yaitu 26,5% dengan jumlah 9 orang.
60
Tabel 4.5 Usia USIA USIA (tahun) NILAI 25 – 35 1 36 – 45 2 46 keatas 3 Sumber : Hasil Pengolahan Data
FREKUENSI 8 17 9
PERSENTASE (%) 23,5 50,0 26,5
Dari hasil diatas dapat dilihat korespondensi yang berumur 25-35 tahun, yaitu 23,5% dengan jumlah 8 orang, berumur 36-45 tahun, yaitu 50% dengan jumlah 17 orang dan yang berumur 46 tahun keatas, yaitu 26,5% dengan jumlah 9 orang. Tabel 4.6 Jumlah Jabatan JABATAN NILAI Staf 1 Manajer 2 Dan lain-lain 3 Sumber : Hasil Pengolahan Data
JABATAN FREKUENSI 24 7 3
PERSENTASE (%) 70,6 20,6 8,8
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa koresponden yang memiliki jabatan sebagai staf yaitu 70,6% dengan jumlah 24 orang, yang memiliki jabatan sebagai manajer, yaitu 20,6% dengan jumlah 7 orang dan yang memiliki jabatan sebagai direksi (dan lain-lain), yaitu 8.8% dengan jumlah 3 orang. Tabel 4.7 Lama Kerja LAMA BEKERJA NILAI FREKUENSI 1 10 2 4 3 20
LAMA BEKERJA (tahun) PERSENTASE (%) 0–5 29,4 6 – 10 11,8 11 keatas 58,8 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa yang koresponden yang sudah memiliki pengalaman bekerja 0-5 tahun, yaitu 29,4% dengan jumlah 10 orang, yang sudah memiliki
61
pengalaman bekerja 6-10 tahun, yaitu 11,8% dengan jumlah 4 orang dan yang sudah memiliki pengalaman bekerja 11 tahun keatas, yaitu 58,8% dengan jumlah 20 orang.
4.9
Interpretasi Data Dengan menggunakan software spss dan analisa deskriptif, maka data-data diolah
semakin jelas terlihat bermanfaat atau tidaknya penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 pada PT. Syamsir Karya Pertama. 4.9.1
Analisis Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Mampu Telusur Analisis diambil dari jawaban responden dari pernyataan 1,2,3,4 dan 5. Berikut hasil
pengolahan data : Tabel 4.8 Pernyataan 1
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
2.9
2.9
2.9
KS
10
29.4
29.4
32.4
S
18
52.9
52.9
85.3
SS
5
14.7
14.7
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Adanya kerja sama antara divisi untuk saling melengkapi”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 52.9% dengan jumlah 18 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 29.4% dengan jumlah 10 orang diikuti sangat setuju sebesar 14.7% dengan jumlah 5 orang dan tidak setuju sebesar 2.9% dengan jumlah 1 orang.
62
Tabel 4.9 Pernyataan 2
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
2.9
2.9
2.9
KS
2
5.9
5.9
8.8
S
20
58.8
58.8
67.6
SS
11
32.4
32.4
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Kebijakan-kebijakan Kualitas membuat sistem kerja menjadi lebih praktis dan sitematis”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 58.8% dengan jumlah 20 orang, diikuti dengan sangat setuju sebesar 32.4% dengan jumlah 11 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 5.9% dengan jumlah 2 orang diikuti tidak setuju sebesar 2.9% dengan jumlah 1 orang. Tabel 4.10 Pernyataan 3
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
2.9
2.9
2.9
KS
6
17.6
17.6
20.6
S
16
47.1
47.1
67.6
SS
11
32.4
32.4
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Kualitas produk dan jasa dipelihara secara konsisten”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 47.1% dengan jumlah 16 orang diikuti sangat setuju sebesar 32.4% dengan jumlah 11 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 17.6% dengan jumlah 6 orang dan tidak setuju sebesar 2.9% dengan jumlah 1 orang.
63
Tabel 4.11 Pernyataan 4
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
2
5.9
5.9
5.9
KS
12
35.3
35.3
41.2
S
15
44.1
44.1
85.3
SS
5
14.7
14.7
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Kerangka kerja dideskripsikan dengan jelas dan memudahkan pengaplikasiannya”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 44.1% dengan jumlah 15 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 35,3% dengan jumlah 12 orang diikuti sangat setuju sebesar 14.7% dengan jumlah 5 orang dan tidak setuju sebesar 5.9% dengan jumlah 2 orang. Tabel 4.12 Pernyataan 5
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
2.9
2.9
2.9
KS
5
14.7
14.7
17.6
S
21
61.8
61.8
79.4
SS
7
20.6
20.6
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Proses kerja selaras dengan prosedur tertulis”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 61.8% dengan jumlah 21 orang, diikuti dengan sangat setuju sebesar 20.6% dengan jumlah 7 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 14.7% dengan jumlah 5 orang diikuti tidak setuju sebesar 2.9% dengan jumlah 1 orang.
64
Tabel 4.13 Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Mampu Telusur No
Pernyataan SS Adanya kerja sama 1 antara divisi untuk 5 14,7% saling melengkapi. Kebijakan-kebijakan Kualitas membuat 2 sistem kerja menjadi 11 32,4% lebih praktis dan sitematis. Kualitas produk dan 3 jasa dipelihara secara 11 32,4% konsisten. Kerangka kerja dideskripsikan dengan 4 5 14,7% jelas dan memudahkan pengaplikasiannya. Proses kerja selaras 5 dengan prosedur 7 20,6% tertulis. Total 39 22,9% Sumber : Hasil Pengolahan Data
S
KS
TS
STS
18
52,9%
10
29,4%
1
2,9%
-
-
20
58,8%
2
5,9%
1
2,9%
-
-
16
47,1%
6
17,6%
1
2,9%
-
-
15
14,7%
12
35,3%
2
5,9%
-
-
21
61,8%
5
14,7%
1
2,9%
-
-
90
52,9%
35
20,6%
6
3,5%
-
-
Dari hasil diatas dapat dilihat karyawan menyatakan bahwa penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 bermanfaat terhadap kinerja karyawan dengan melihat persentase lebih memilih setuju dengan persentase terbesar, yaitu 52.9% diikuti dengan sangat setuju 22.9%, kemudian kurang setuju 20.6% dan tidak setuju 3.5% dan yang terakhir sangat tidak setuju tetapi tidak ada yang memilih. Tabel 4.14 Statistics
N
Per01
Per02
Per03
Per04
Per05
Valid
34
34
34
34
34
Missing Mean
0
0
0
0
0
3.79
4.21
4.09
3.68
4.00
Sumber : Hasil Pengolahan Data Mean dari keseluruhan aspek konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur, yaitu : (3.79+4.21+4.09+3.68+4.00)/5 = 3.954
65
Hasil analisis dengan uji mean diatas dapat diinterpretasikan rata-rata aspek konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur di PT. Syamsir Karya Pertama berada pada nilai 3.954 dalam skala 5. Artinya, secara keseluruhan aspek konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur termasuk dalam kategori baik.
4.9.2
Analisis Aspek Pengendalian dan Pencegahan
Analisis diambil dari jawaban responden dari pernyataan 6,7,8,9 dan 10. Berikut hasil pengolahan data : Tabel 4.15 Pernyataan 6
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
2.9
2.9
2.9
KS
6
17.6
17.6
20.6
S
19
55.9
55.9
76.5
SS
8
23.5
23.5
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Tanggung jawab dan wewenang setiap personil diidentifikasikan secara jelas”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 55.9% dengan jumlah 19 orang, diikuti dengan sangat setuju sebesar 23.5% dengan jumlah 8 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 17.6% dengan jumlah 6 orang diikuti tidak setuju sebesar 2.9% dengan jumlah 1 orang.
66
Tabel 4.16 Pernyataan 7
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
2.9
2.9
2.9
KS
8
23.5
23.5
26.5
S
20
58.8
58.8
85.3
SS
5
14.7
14.7
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Segala prosedur yang ada didokumentasikan dengan baik”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 58.8% dengan jumlah 20 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 23.5% dengan jumlah 8 orang diikuti sangat setuju sebesar 14.7% dengan jumlah 5 orang dan tidak setuju sebesar 2.9% dengan jumlah 1 orang.
Tabel 4.17 Pernyataan 8
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
6
17.6
17.6
17.6
S
12
35.3
35.3
52.9
SS
16
47.1
47.1
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Manajemen meninjau-ulang sistem manajemen kualitas”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan sangat setuju sebesar 47.1% dengan jumlah 16 orang, diikuti dengan setuju sebesar 35.3% dengan jumlah 12 orang, tetapi sebagian juga menyatakan tidak setuju sebesar 17.6% dengan jumlah 6 orang.
67
Tabel 4.18 Pernyataan 9
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
KS
7
20.6
20.6
20.6
S
18
52.9
52.9
73.5
SS
9
26.5
26.5
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Manajemen melakukan perbaikan secara terus-menerus”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 52.9% dengan jumlah 18 orang, diikuti dengan sangat setuju sebesar 26.5% dengan jumlah 9 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 20.6% dengan jumlah 7 orang. Tabel 4.19 Pernyataan 10
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
3
8.8
8.8
8.8
KS
2
5.9
5.9
14.7
S
26
76.5
76.5
91.2
SS
3
8.8
8.8
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Manajemen melakukan audit internal secara teratur”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 76.5% dengan jumlah 26 orang, diikuti dengan sangat setuju dan tidak setuju dengan besar persentase yang sama yaitu 8.8% dengan jumlah masing-masing 3 orang, diikuti kurang setuju sebesar 5.9% dengan jumlah 2 orang.
68
Tabel 4.20 Aspek Pengendalian dan Pencegahan No
Pernyataan SS Tanggung jawab dan wewenang setiap 6 personil 8 23,5% diidentifikasikan secara jelas. Segala prosedur yang ada 7 5 14,7% didokumentasikan dengan baik. Manajemen meninjau-ulang 8 16 47,1% sistem manajemen kualitas. Manajemen melakukan perbaikan 9 9 26,5% secara terusmenerus. Manajemen melakukan audit 10 3 8,8% internal secara teratur. Total 41 24,1% Sumber : Hasil Pengolahan Data
S
KS
TS
STS
19
55,9%
6
17,6%
1
2,9%
-
-
20
58,8%
8
23,5%
1
2,9%
-
-
12
35,3%
-
-
6
17,6%
-
-
18
52,9%
7
20,6%
-
-
-
-
26
76,5%
2
5,9%
3
8,8%
-
-
95
55,9%
23
13,5%
11
6,5%
-
-
Dari hasil diatas dapat dilihat karyawan menyatakan bahwa penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 bermanfaat terhadap kinerja karyawan dengan melihat persentase lebih memilih setuju dengan persentase terbesar, yaitu 55.9% diikuti dengan sangat setuju 24.1%, kemudian kurang setuju 13.5% dan tidak setuju 6.5% dan yang terakhir sangat tidak setuju tetapi tidak ada yang memilih.
Tabel 4.21 Statistics
N
Per06
Per07
Per08
Per09
Per10
Valid
34
34
34
34
34
Missing Mean
0
0
0
0
0
4.00
3.85
4.12
4.06
3.85
Sumber : Hasil Pengolahan Data
69
Mean dari keseluruhan aspek pengendalian pencegahan, yaitu : (4.00+3.85+4.12+4.06+3.85)/5 = 3.976 Hasil analisis dengan uji mean diatas dapat diintrepetasikan rata-rata aspek pengendalian pencegahan di PT. Syamsir Karya Pertama berada pada nilai 3.976 dalam skala 5. Artinya, secara keseluruhan aspek pengendalian dan pencegahan pencegahan termasuk dalam kategori baik.
4.9.3
Analisis Aspek Perkembangan dan Pertumbuhan Perusahaan Analisis diambil dari jawaban responden dari pernyataan 11, 12, 13, 14, 15 dan 16.
Berikut hasil pengolahan data : Tabel 4.22 Pernyataan 11
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
KS
7
20.6
20.6
20.6
S
23
67.6
67.6
88.2
SS
4
11.8
11.8
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Kepercayaan dan kepuasan pelanggan meningkat”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 67.6% dengan jumlah 23 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 20.6% dengan jumlah 7 orang diikuti sangat setuju sebesar 11.8% dengan jumlah 4 orang.
70
Tabel 4.23 Pernyataan 12
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
KS
4
11.8
11.8
11.8
S
17
50.0
50.0
61.8
SS
13
38.2
38.2
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Citra dan daya saing perusahaan meningkat”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 50.0% dengan jumlah 17 orang, diikuti dengan sangat setuju sebesar 38.2% dengan jumlah 13 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 11.8% dengan jumlah 4 orang. Tabel 4.24 Pernyataan 13
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
2.9
2.9
2.9
KS
6
17.6
17.6
20.6
S
15
44.1
44.1
64.7
SS
12
35.3
35.3
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Produktivitas dan kualitas produk dan jasa meningkat”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 44.1% dengan jumlah 15 orang, diikuti dengan sangat setuju sebesar 35.3% dengan jumlah 12 orang, diikuti kurang setuju sebesar 17.6% dengan jumlah 6 orang dan tidak setuju sebesar 2.9% dengan jumlah 1 orang.
71
Tabel 4.25 Pernyataan 14
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
2.9
2.9
2.9
KS
15
44.1
44.1
47.1
S
13
38.2
38.2
85.3
SS
5
14.7
14.7
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Kerja sama dan komunikasi dengan pelanggan menjadi lebih baik”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan kurang setuju sebesar 44.1% dengan jumlah 15 orang diikuti setuju sebesar 38.2% dengan jumlah 13 orang, sangat setuju dengan besar persentase 14.7% dengan jumlah 5 orang dan tidak setuju sebesar 2.9% dengan jumlah 1 orang.
Tabel 4.26 Pernyataan 15
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
KS
9
26.5
26.5
26.5
S
17
50.0
50.0
76.5
SS
8
23.5
23.5
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Menurunnya pemborosan karena kualitas kerja yang buruk”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 50.0% dengan jumlah 17 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 26.5% dengan jumlah 9 orang diikuti sangat setuju sebesar 23.5% dengan jumlah 8 orang.
72
Tabel 4.27 Pernyataan 16
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
KS
5
14.7
14.7
14.7
S
17
50.0
50.0
64.7
SS
12
35.3
35.3
100.0
Total
34
100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari pernyataan “Memberikan pelatihan yang sistematis dan efektif kepada para karyawan yang membutuhkan”, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase terbesar responden menyatakan setuju sebesar 50.0% dengan jumlah 17 orang, diikuti dengan sangat setuju sebesar 35.3% dengan jumlah 12 orang, tetapi sebagian juga menyatakan kurang setuju sebesar 14.7% dengan jumlah 5 orang.
Tabel 4.28 Aspek Perkembangan dan Pertumbuhan Perusahaan No
Pernyataan
SS
S
KS
TS
STS
11
Kepercayaan dan kepuasan pelanggan meningkat.
4
11,8%
23
67,6%
7
20,6%
-
-
-
-
12
Citra dan daya saing perusahaan meningkat.
13
38,2%
7
50,0%
4
11,8%
-
-
-
-
13
Produktivitas dan kualitas produk dan jasa meningkat.
12
35,3%
15
44,1%
6
17,6%
1
2,9%
-
-
14
Kerja sama dan komunikasi dengan pelanggan menjadi lebih baik.
5
14,7%
13
38,2%
15
44,1%
1
2,9%
-
-
15
Menurunnya pemborosan karena kualitas kerja yang buruk.
8
23,5%
17
50,0%
19
26,5%
-
-
-
-
73
Memberikan pelatihan yang sistematis dan 16 efektif kepada para 12 karyawan yang membutuhkan. Total 54 Sumber : Hasil Pengolahan Data
35,3%
17
50,0%
5
14,7%
-
-
-
-
26,5%
92
45,1%
56
27,5%
2
1,2%
-
-
Dari hasil diatas dapat dilihat karyawan menyatakan bahwa penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 bermanfaat terhadap kinerja karyawan dengan melihat persentase lebih memilih setuju dengan persentase terbesar, yaitu 45.1% diikuti dengan kurang setuju 27.5%, kemudian sangat setuju 26.5% dan tidak setuju 1.2% dan yang terakhir sangat tidak setuju tetapi tidak ada yang memilih.
Tabel 4.29 Statistics
N
Per11
Per12
Per13
Per14
Per15
Per16
Valid
34
34
34
34
34
34
Missing Mean
0
0
0
0
0
0
3.91
4.26
4.12
3.65
3.97
4.21
Sumber : Hasil Pengolahan Data Mean dari keseluruhan aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan, yaitu : (3.91+4.26+4.12+3.65+3.97+4.21)/6 = 4.02 Hasil analisis dengan uji mean diatas dapat diinterpretasikan rata-rata aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan di PT. Syamsir Karya Pertama berada pada nilai 4.02 dalam skala 5. Artinya, secara keseluruhan aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan termasuk dalam kategori sangat baik.
74
4.9.4
Analisis Laporan Laba Rugi PT. Syamsir Karya Pertama Pada tabel ini, peneliti dapat melihat dan membandingkan jumlah laba rugi
pertahunnya dan dapat mengambil kesimpulan sebelum dan sesudah penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 sejak tahun 2003. Tabel 4.30 Analisis Laporan Laba Rugi PT. Syamsir Karya Pertama Laporan Laba Rugi PT. Syamsir Karya Pertama Tahun Jumlah Laba Rugi (Rp) 2004 -231.458.409 2005 428.605.987 2006 1.139.235.446 2007 849.498.452 Sumber : Data Laporan Laba Rugi PT. Syamsir Karya Pertama Tabel 4.31 Persentase Kenaikan atau Penurunan Laporan Jumlah Laba Rugi PT. Syamsir Karya Pertama Persentase Kenaikan atau Penurunan Laba Rugi PT. Syamsir Karya Pertama Tahun Persentase 428.605.987/-231.458.409 x 100% = 18.52% 2004-2005 Jadi kenaikan dari tahun 2004 ke 2005 adalah 18.52% 1.139.235.446/428.605.987 x 100% = 26.58% 2005-2006 Jadi kenaikan dari tahun 2005 ke 2006 adalah 26.58% 849.498.452/1.139.235.446 x 100% = 7.5% 2006-2007 Jadi penurunan dari tahun 2006 ke 2007 adalah 7.5% Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada tabel persentase laporan laba rugi diatas, dapat dilihat kenaikan terus meningkat pada tahun 2004 ke tahun 2005 sebanyak 18.52%, tahun 2005 ke tahun 2006 sebanyak 26.58%. Sedangkan pada tahun 2006 ke tahun 2007, terjadi penurunan sebanyak 7.5%.
75
Dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000,
produktivitas
dan
kualitas
memang
semakin
meningkat,
tetapi
tidak
berpengaruh pada pendapatan perusahaan. Dari hasil wawancara, hal ini disebabkan bahwa dalam pelaksanaan proyek, pelanggan ingin dibuatkan sesuai budget dengan kualitas yang bagus.
4.10
Hasil Pembahasan Setelah dilakukannya evaluasi kinerja penerapan sistem manajemen kualitas ISO
9001:2000 pada PT. Syamsir Karya Pertama, telah didapat hasil dan kesimpulan tentang gambaran sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 di PT. Syamsir Karya Pertama. Tujuan evaluasi adalah mendapatkan informasi aktual dan signifikan berupa data hasil analisa, penilaian, rekomendasi peneliti yang dapat digunakan oleh manajemen untuk berbagai keperluan untuk pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan atau perubahan dalam berbagai aspek dalam upaya untuk mengamankan kebijakan dan mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Beberapa aktivitas evaluasi sudah dijalankan oleh penulis guna mendapatkan gambaran yang sebenarnya, informasi yang detail, serta data yang didapatkan secara langsung. Beberapa aktivitas evaluasi yang telah dijalankan oleh penulis, sebagai berikut : •
Mengamati kegiatan. Penulis memulai evaluasi dengan melakukan pengamatan aktivitas kerja di PT. SKP. Dari pengamatan tersebut, telah didapat beberapa informasi yang berisikan masalah-masalah sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 pada perusahaan tersebut. Dari masalah tersebut, ditentukan lingkup sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 yang akan dievaluasi, yaitu
76
aspek konsistensi dan mampu telusur, aspek pengendalian dan pencegahan perusahaan dan aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. •
Meminta penjelasan. Penulis meminta penjelasan kepada manajer HRD di perusahaan tentang ketiga aspek yang akan dievaluasi, yaitu aspek konsistensi dan mampu telusur, aspek pengendalian dan pencegahan perusahaan dan aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.
•
Menelaah dokumen. Peneliti meminta dokumen yang berisikan mengenai standar atau ketentuan prosedur-prosedur di perusahaan seperti visi, misi, company
profile, SOP. •
Mencari bukti-bukti. Dalam proses evaluasi, penulis mendapatkan dokumen-dokumen yang berisikan tentang laporan rugi laba, SOP, data karyawan, laporan proyek, hasil audit intenal ISO 9001:2000, sertifikat ISO 9001:2000.
•
Memeriksa silang. Penulis mengumpulkan data-data dari departemen keuangan sebagai pembanding informasi yang didapat dari departemen HRD.
•
Mewawancarai responden. Penulis mewawancarai sebagian karyawan yang akan dievaluasi.
•
Melakukan survei dengan angket. Penulis melakukan desain analisis deskriptif menggunakan kuesioner kepada ketiga aspek yang dievaluasi dan kemudian dilakukan interpretasi data.
77
•
Menilai data dan fakta. Dari hasil analisis deskriptif tersebut, penulis mendapatkan gambaran yang berisi nilai dari ketiga aspek manfaat sistem manajemen kualitas ISO 9000 yang dievaluasi yaitu aspek konsistensi dan mampu telusur, aspek pengendalian dan pencegahan perusahaan dan aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.
•
Menyimpulkan. Setelah evaluasi selesai, penulis dapat menyimpulkan hasil dari evaluasi tersebut berdasarkan informasi dan pengolahan data yang dilakukan. Kemudian penulis memberikan saran-saran yang akan berguna bagi kelangsungan PT. Syamsir Karya Pertama.
4.10.1 Analisis Pembahasan Lingkup Aspek Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2000 yang Telah di Evaluasi Dari beberapa permasalahan yang ada pada PT. Syamsir Karya Pertama, telah ditentukan tiga aspek yang telah dievaluasi, yaitu aspek konsistensi dan mampu telusur, aspek pengendalian dan pencegahan perusahaan dan aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Pembahasan ini merupakan hasil evaluasi kinerja penerapan ISO 9001:2000 pada PT. Syamsir Karya Pertama.
¾
Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Mampu Telusur Dari riset yang ditujukan kepada para direksi, manajer dan staf kantor pusat
PT. Syamsir Karya Pertama yang mayoritas berjenis kelamin pria sebanyak 25 orang dan wanita sebanyak 9 orang. Kerja sama antar masing-masing divisi sudah terjalin dengan baik. Sebagian besar responden merasa kebijakan-kebijakan kualitas membuat
78
pekerjaan menjadi lebih mudah dan sudah menjadi kewajiban seorang karyawan untuk mematuhinya. Responden menjaga kualitas produk maupun jasa karena sudah menjadi suatu Misi dan Visi perusahaan untuk selalu menjaga kualitas produk dan jasa. Divisi operasional adalah yang sangat memegang peranan penting dalam menjaga konsistensi ini. kerangka kerja yang diberikan dapat dimengerti dan memudahkan. Proses kerja selaras dengan apa yang sudah diatur dalam prosedur tertulis. Aspek ini telah membawa PT. SKP merasakan manfaat penerapan prinsip manajemen kualitas ISO 9001:2000, yaitu pendekatan sistem terhadap manajemen. Dengan prinsip ini, akan membawa perusahaan menuju pemahaman yang lebih baik tentang peranan dan tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi hambatan-hambatan antar fungsi dalam suatu perusahaan. Dari hasil interpretasi data dari sampel yang diambil, dapat disimpulkan bahwa aspek konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur pada PT. Syamsir Karya Pertama berada pada tingkat baik yaitu pada nilai 3.954 (berdasarkan nilai range pada Tabel 3.5). Untuk meningkatkan kinerja penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000, tingkat baik belum dapat mendukung sepenuhnya untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 secara keseluruhan. Untuk itu, pimpinan dan divisi HRD diharapkan mengembangkan dan meningkatkan aspek ini sampai tingkatan sangat baik.
¾
Aspek Pengendalian dan Pencegahan Perusahaan Dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar responden mengerti apa tanggung
jawab dan wewenang masing-masing jabatan. Pada kantor pusat PT. Syamsir Karya Pertama, yang menjabat sebagai manajer sebanyak 7 orang, sebagai staf terdapat 24
79
orang dan sebagai dewan direksi sebanyak 3 orang. Range umur pada kantor pusat PT. Syamsir Karya Pertama yaitu, yang berumur antara 25 tahun sampai 35 tahun sebanyak 8 orang, yang berumur antara 36 tahun sampai 45 tahun sebanyak 17 orang dan yang berumur 46 tahun keatas sebanyak 9 orang. Segala prosedur yang dilakukan dalam proses kerja telah didokumentasikan secara baik dan merupakan kewajiban divisi HRD untuk menjamin bahwa prosedurprosedur tersebut telah didokumentasikan. Manajemen PT. Syamsir Karya Pertama telah meninjau-ulang sistem manajemen kualitasnya untuk mengetahui dimana letak kekurangan-kekurangan dari sistem tersebut. Kebijakan manajemen akan dilakukan jika melihat ada yang kurang baik dari sistem. Sebagian besar responden menyatakan bahwa manajemen selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Dari hasil wawancara dengan bagian operasional, jika terdapat suatu kendala, manajer operasional akan mengadakan rapat untuk mengatasi kendala tersebut. Manajemen melakukan audit internal secara teratur dan menurut pada kebijakan manajemen. Audit internal akan dilakukan 6 bulan sekali. Dari hasil interpretasi data dari sampel yang diambil, dapat disimpulkan bahwa aspek pengendalian dan pencegahan perusahaan pada PT. Syamsir Karya Pertama berada pada tingkat baik yaitu pada nilai 3.976 (berdasarkan nilai range pada Tabel 3.5). Untuk meningkatkan kinerja penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000, tingkat baik belum dapat mendukung sepenuhnya untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 secara keseluruhan. Untuk itu, pimpinan dan divisi HRD diharapkan mengembangkan dan meningkatkan aspek ini sampai tingkatan sangat baik. Dari hasil pembahasan aspek pengendalian dan pencegahan perusahaan pada PT. Syamsir Karya Pertama, diharapakan dapat membantu pimpinan dan manajer HRD
80
untuk mengimplementasikan hal-hal yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000. Untuk meningkatkan kinerja penerapan evaluasi sistem manajemen kualitas ISO
9001:2000,
PT.
Syamsir
Karya
Pertama
perlu
memperhatikan
dengan
meningkatkan kemampuan untuk menentukan target dan mendefinisikan bagaimana aktivitas-aktivitas spesifik dalam sistem harus beroperasi. Jika tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan diidentifikasikan dengan baik, maka karyawan akan bertanggung jawab terhadap masalah yang dihadapi beserta solusi terhadap masalah tersebut. Sumber daya manusia pada kantor pusat PT. Syamsir Karya Pertama, merupakan individu-individu yang berkompeten. Pengalaman para karyawan tersebut mayoritas 11 tahun keatas, sebanyak 20 orang, yang berpengalaman antara 6 tahun sampai 10 tahun sebanyak 4 orang dan 10 orang mempunyai pengalaman antara 1 sampai 5 tahun.
¾
Aspek Perkembangan dan Pertumbuhan Perusahaan Dapat
disimpulkan
bahwa,
dengan
menerapkan
ISO
9001:2000
kepercayaan dan kepuasan pelanggan menjadi meningkat disebabkan oleh peningkatan kinerja. Manfaat dapat dirasakan jika proses dokumentasi dalam ISO 9001:2000 menunjukan bahwa kebijakan, prosedur dan instruksi yang berkaitan dengan kualitas telah direncanakan dengan baik. Citra dan daya saing perusahaan menjadi lebih meningkat karena penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000. Jika kinerja perusahaan meningkat, produktivitas dan kualitas pun akan meningkat. Dengan adanya kebijakan-kebijakan kualitas, maka pemborosan akibat kualitas kerja yang buruk akan menurun. Sudah menjadi kewajiban departemen HRD untuk memberikan pelatihan bagi karyawan yang membutuhkan.
81
Dari hasil interpretasi data dari sampel yang diambil, dapat disimpulkan bahwa aspek perkembangan dan pertumbuhan pada PT. Syamsir Karya Pertama berada pada tingkat baik yaitu pada nilai 4.02 (berdasarkan nilai range pada Tabel 3.5). Untuk meningkatkan kinerja penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000, tingkat baik belum dapat mendukung sepenuhnya untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 secara keseluruhan. Untuk itu, pimpinan dan divisi HRD diharapkan mengembangkan dan meningkatkan aspek ini sampai tingkatan sangat baik. Untuk meningkatkan kinerja penerapan evaluasi sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000, PT. Syamsir Karya Pertama perlu memperhatikan bahwa walaupun kerja sama dengan klien sudah terjalin sudah lama, tetapi fokus pada pelanggan tetap harus dilakukan agar penerimaan dan pangsa pasar diperoleh melalui tanggapan-tanggapan yang cepat dan fleksibel terhadap kesempatan pasar dan meningkatkan
efektivitas
penggunaan
sumber
daya
perusahaan
menuju
peningkatan kepuasan pelanggan.
4.10.2 Hasil Evaluasi Kinerja Penerapan ISO 9001:2000 pada PT. Syamsir Karya Pertama Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, telah didapat hasil dari aspek yang dievaluasi yaitu aspek konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur berada pada tingkat baik, aspek pengendalian dan pencegahan perusahaan berada pada tingkat baik dan aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan juga berada pada tingkat baik. Setelah didapat hasil evaluasi tersebut, diharapkan perusahaan meningkatkan fungsi sistem manajemen kualitasnya dan membuat perencanaan kedepan yang lebih matang untuk terpenuhinya tujuan, visi dan misi perusahaan dalam menjalankan
82
perusahaan ini. Peningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat ketiga aspek itu dari baik menjadi sangat baik. Berdasarkan landasan teori yang didapat oleh penulis, telah didapat beberapa hal yang diharapkan dapat meningkatkan nilai dari ketiga aspek yang telah dievaluasi. Perusahaan juga dapat menerapkannya, sehingga harapan untuk meningkatkan kinerja penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 pada PT. Syamsir Karya Pertama dapat dicapai. Berikut ini adalah beberapa langkah–langkah untuk meningkatkan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 di perusahaan : •
Pencarian kembali dan pemahaman kebutuhan serta ekspektasi pelanggan.
•
Pengukuran kepuasan pelanggan dan tindakan-tindakan pada hasil-hasil.
•
Pengelolaan sistematika berkaitan dengan pelanggan.
•
Penetapan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas untuk mengelola aktivitas-aktivitas pokok.
•
Memberikan pemahaman yang lebih baik lagi tentang peranan dan tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi hambatan-hambatan antar-fungsi dalam organisasi.
•
Meningkatkan kemampuan untuk meninjau-ulang serta mengubah opini dan keputusan-keputusan.