BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN
4.1.
Sejarah Perusahaan PT.Bumi Tegal Alur Permai adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas
yang memproduksi sandal plastik, sepatu boot, sepatu paku, dan sol sandal dengan merek
Forbelli. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 10 Januari 1991. Pada awal berdirinya, produksi dari perusahaan hanya berupa sepatu boot, sepatu paku dan sol sandal. Dan pada tahun 2000 perusahaan melakukan pengembangan produk, yaitu dengan memproduksi sandal dan tali. PT.Bumi Tegal Alur Permai berlokasi di Jalan Lingkungan III No. 9 Jakarta Barat, sebagai kantor pusat dan pabrik. Penentuan lokasi tersebut didasarkan pada pertimbanganpertimbangan antara lain: 1. Lokasi perusahaan terletak pada daerah kawasan industri. 2. Lokasi perusahaan yang strategis karena tidak jauh dari jalan raya sehingga sarana transportasi mudah dijangkau. 3. Harga tanah di lokasi perusahaan yang tidak terlalu mahal memungkinkan perluasan pabrik di masa yang akan datang. 4. Dilokasi tersebut mudah untuk memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan. 5. Lokasi perusahaan dekat dengan bahan baku sehingga mudah mempeolehnya. PT.Bumi Tegal Alur Permai mempekerjakan kurang lebih 200 orang tenaga kerja dengan mempergunakan 13 buah mesin semi otomatis. Dan memiliki daerah pemasaran yang tetap, yaitu meliputi Bogor, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabah, Medan, Bukit Tinggi dan Jakarta.
79
80 Adapun tujuan utama dari PT.Bumi Tegal Alur Permai adalah mencari keuntungan dari hasil produksinya, tetapi disamping itu juga bertujuan untuk: 1.
Membantu pemerintah dalam program pembangunan industri Indonesia.
2.
Memperluas lapangan kerja atau dengan kata lain ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat.
4.1.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris Direktur Utama
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Manajer Keuangan dan Akuntansi
Manajer Umum
Pembelian
Penjualan
Keuangan
Personalia
Produksi
Promosi
Akuntansi
Keamanan
Mesin Sumber : PT. Bumi Tegal Alur Permai, 2010
Gambar 4.1. Struktur Organisasi
81 4.1.2. Tugas dan Wewenang Sebagaimana diketahui struktur organisasi perusahaan memegang peranan yang sangat penting karena dengan adanya suatu susunan organisasi yang baik akan memungkinkan terjadinya suatu kerjasama diantara para karyawannya serta adanya hubungan yang baik antara karyawan dengan atasannya. Disamping itu dengan adanya struktur organisasi pembagian tugas dan wewenang yang dibebankan pada setiap individu dalam perusahaan tersebut tampak jelas sehingga tugas-tugas dapat dikerjakan dan dapat terorganisir dengan baik yang mana akan sangat membantu pimpinan dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda tergantung pada besar kecilnya skala perusahaan tersebut. Perusahaan kecil biasanya mempunyai struktur organisasi yang sederhana sedangkan perusahaan yang besar akan mempunyai struktur organisasi yang lebih kompleks yang disesuaikan dengan banyaknya kegiatan yang ada dalam perusahaan tersebut. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan atau bagian akan siuraikan sebagai berikut: A. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat umum pemegang saham merupakan kekuasaan tertinggi dalam suatu perseroan terbatas. Rapat umum pemegang saham diadakan setiap tahun selambat-lambatnya bulan Juni pada tahun yang bersangkutan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan perkembangan usaha perusahaan. Dalam rapat umum pemegang saham diambil keputusan mengenai: 1. Mengangkat dan memberhentingkan direksi. 2. Mengesahkan neraca dan perhitungan laba-rugi tahunan dan menetapkan pembagian keuntungan dan besarnya deviden.
82 3. Mengubah anggaran dasar perseroan, termasuk memperbesar atau memperkecil modal dasar perseroan, memperpanjang umur perseroan, serta membubarkan dan melikuidasi perseroan sebelum masanya. 4. Menetapkan garis besar pedoman umum dan kebijaksanaan operasi perusahaan (baik tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek). B. Dewan Komisaris Adapun tugas dan tanggung jawab dari dewan komisaris adalah sebagai berikut: 1. Bertindak sebagai wakil pemegang saham dalam melindungi harta perusahaan dan menjaga agar laporan benar dan layak diberikan kepada pemegang saham. 2. Menetapkan tujuan dasar dan kebijaksanaan perusahaan secara luas, termasuk menyetujui penetapan atau perubahan anggaran dasar. 3. Memilih direktur-direktur perusahaan dan mendelegasikan tanggung jawab operasi sehari-hari dan menilai hasil kerja mereka. 4. Meningkatkan efektivitas manajemen dengan memberikan saran-saran dan petunjuk kepada para direktur. C. Direktur Utama Adapun wewenang dari direktur utama adalah, meliputi: 1. Mengendalikan dan mengkoordinasikan aktivitas dan operasi perusahaan serta menyetujui rencana-rencana operasi. 2. Dengan persetujuan dewan komisaris, direktur utama berhak untuk mengangkat, memperkerjakan dan memberhentingkan karyawan. 3. Menetapkan dan menyetujui kebijaksanaan operasi dan administrasi. 4. Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan pihak-pihak diluar perusahaan. D. Manajer Produksi Tugas manajer produksi adalah, sebagai berikut:
83 1. Bertanggung jawab atas kelancaran produksi dengan cara mengkoordinasikan bawahannya. 2. Bekerja sama dengan manajer pemasaran untuk menyusun rencana produksi. 3. Mengarahkan dan meningkatkan efisiensi kerja kepada bawahannya. 4. Bekerja sama dengan manajer keuangan dan akuntasi, menyetujui pelaksanaan pembelian bahan baku dan bahan produksi lainnya berdasarkan usul bagian pembelian. 5. Bertanggung jawab dalam mengawasi dan memelihara mesin-mesin produksi, termasuk menyetujui pembelian suku cadang yang diperlukan. Manajer produksi membawahi bagian pembelian, bagian produksi dan bagian mesin, yang masin-masing tugasnya adalah, sebagai berikut: A. Bagian Pembelian 1. Mengikuti perkembangan harga dan menganalisanya. 2. Memberikan usulan dan alternatif pembelian bahan baku dan bahan produksi lainnya kepada manajer produksi. 3. Bekerja sama dengan bagian produksi untuk menentukan kualitas bahan baku dan bahan produksi lainnya yang akan dibeli. 4. Melaksanakan pembelian berdsarakan apa yang diputuskan oleh manajer produksi dan manajer keuangan dan akuntasi. 5. Membuat laporan pembelian bulanan. B. Bagian Produksi 1. Memproduksi barang berdasarkan rencana produksi yang telah disetujui manajer produksi. 2. Bekerja sama dengan bagian pembelian untuk menentukan kualitas bahan baku dan bahan produksi lainnya. 3. Bertanggung jawab atas kualitas barang yang dihasilkan.
84 4. Bertanggung jawab atas kelancaran produksi. 5. Bertanggung
jawab
atas
penerimaan,
penyimpanan,
pengeluaran
dan
pengiriman barang. 6. Membuat laporan produksi bulanan kepada manajer produksi. C. Bagian Mesin 1. Menjaga kondisi mesin untuk menunjang kelancaran produksi. 2. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan atas mesin-mesin produksi. E.
Manajer Pemasaran Adapun tugas manajer pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan rencana pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan produk yang diperdagangkan. 2. Mengembangkan strategi pemasaran dan promosi penjualan. 3. Sebagai wakil perusahaan dalam menghubungi pembeli dan calon pembeli dan bekerja sama dengan manajer keuangan dan akuntasi menyetujui penjualan kredit kepada pembeli. 4. Menentukan target
penjualan
dan rencana
serta
pemasaran
yang
akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajer pemasaran membawahi bagian penjualan dan bagian promosi, yang masingmasing tugasnya adalah: A. Bagian Penjualan 1. Menangani penjualan barang-barang. 2. Bertanggung jawab atas pengiriman barang dari gudang sampai ke pihak pembeli. 3. Bertanggung jawab atas administrasi penjualan, misalnya pembuatan pesanan penjualan, pemberitahuan kepada pembeli apakah pesanan dapat dipenuhi atau tidak, pembuatan faktur.
85 B. Bagian Promosi 1. Membuat anggaran promosi tahunan untuk diusulkan kepada manajer pemasaran. 2. Melaksanakan program promosi berdasarkan anggaran yang disetujui. 3. Mengembangkan promosi dengan jalan berhubungan dengan pihak luar, misalnya biro iklan untuk mencapai tujuan perusahaan. 4. Mengevaluasi pelaksanaan promosi yang telah dilaksanakan. F. Manajer Keuangan dan Akuntansi Tugas-tugas manajer keuangan dan akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Merencanakan dan menyusun anggaran perusahaan. 2. Menelaah hasil dan mengendalikan sistem keuangan dan anggaran. 3. Bertanggung jawab atas pelaksananya sistem akuntansi yang telah ditetapkan dan memelihara kebenaran semua transaksi perusahaan, termasuk didalamnya menjaga kebenaran dan ketepatan waktu dari laporan keuangan, baik untuk pimpinan dan pihak luar. Manajer keuangan dan akuntansi membawahi bagian: A. Bagian Keuangan 1. Mempertanggung jawabkan seluruh penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan. 2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengawasan intern untuk kas. 3. Membantu manajer keuangan dan akuntansi dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan aspek keuangan, misalnya analisa alternatif sumbersumber dan penggunaan dana. B. Bagian Akuntansi 1. Bertanggung jawab atas pengolahan transaksi dan kejadian keuangan perusahaan, termasuk memeriksa kebenaran dan kewajarannya.
86 2. Menyusun dan menyajikan laporan keuangan untuk pimpinan dan pihak luar tepat pada waktunya. 3. Membuat laporan-laporan lain yang diperlukan oleh pimpinan perusahaan. G. Manajer Umum Tugas dari manajer umum adalah sebagai berikut: 1. Menghitung dan membayarkan gaji secara langsung untuk tingkatan manajer dan direksi. 2. Menerima dan memberhentikan karyawan dibawah tingkatan kepala bagian. 3. Menetapkan
peraturan
dan
prosedur
dalam
usaha
untuk
memperlancar
pelaksanaan administrasi kepegawaian dengan baik dan lengkap. 4. Mengikuti perkembangan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan tenaga kerja serta aplikasinya kedalam peraturan perusahaan. Manajer umum membawahi bagian yaitu: A. Bagian Personalia 1. Ikut berpartisipasi didalam mengadakan seleksi calon karyawan. 2. Menghitung dan membayarkan gaji dan tunjangan karyawan untuk tingkatan dibawah manajer. 3. Ikut berpartisipasi didalam memberikan penilaian kemapuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya, termasuk mengusulkan peningkatan gaji. 4. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan usaha pengembangan mutu karyawan seperti merencanakan dan memberikan pelatihan kepada karyawan. B. Bagian Keamanan 1. Menjaga keamanan lingkungan kerja perusahaan. 2. Pencatatan untuk setiap tamu yang datang.
87 4.2
Profil Responden Responden berasal dari populasi pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. Sedangkan
Sampelnya diambil dari konsumen yang mengenal produk dan jasa dari PT.Bumi Tegal Alur Permai. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu sebanyak 100 orang, dapat di ketahui segmen dari responden–responden tersebut. Segmen tersebut digolongkan menurut jenis kelamin, usia dan kesetiaan pelanggan. Penggolongan tersebut ditunjukan dalam masing–masing Tabel berikut. • Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis_Kelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pria
76
76.0
76.0
76.0
Wanita
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber SPSS,2010
88
Sumber SPSS,2010
Gambar 4.2. Grafik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan Tabel dan Gambar di atas dapat dilihat bahwa yang paling banyak menjadi responden adalah Pria dengan jumlah sebesar 76 orang dengan persentase sebesar 76%. Sesangkan jumlah responden Wanita sebesar berjumlah 24 orang dengan presentase sebesar 24%.
• Profil Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2. Profil Responden Berdasarkan Usia Usia Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
20-35
14
14.0
14.0
14.0
35-50
81
81.0
81.0
95.0
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
>50 Total Sumber SPSS,2010
89
Sumber SPSS,2010
Gambar 4.3. Grafik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan Tabel dan Gambar di atas dapat di ketahui bahwa responden yang memilki umur 35-50 tahun merupakan responden terbesar dalam penelitian ini dengan jumlah 81 orang dan dengan persentase sebesar 81%. Sedangkan umur 20-35 tahun dalam penelitian ini dengan jumlah 14 orang dan dengan presentase sebesar 14%. Sedangkan umur >50 tahun dalam penelitian ini dengan jumlah 5 orang dan dengan presentase sebesar 5%.
90 • Profil Responden Kesetiaan Pelanggan Tabel 4.3. Profil Responden Berdasarkan Kesetiaan Pelanggan
Kesetiaan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1 - 3 tahun
20
20.0
20.0
20.0
3 - 5 tahun
71
71.0
71.0
91.0
5 - 10 tahun
7
7.0
7.0
98.0
> 10 tahun
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber SPSS,2010
Sumber SPSS,2010
Gambar 4.4. Grafik Responden Berdasarkan Kesetiaan Pelanggan
91 Berdasarkan Tabel dan Gambar di atas dapat di ketahui bahwa responden yang memilki kesetiaan pelanggan 3 – 5 tahun merupakan responden terbesar dalam penelitian ini dengan jumlah 71 orang dan dengan persentase sebesar 71%. Sedangkan 1 – 3 tahun dalam penelitian ini dengan jumlah 20 orang dan dengan presentase sebesar 20%. Sedangkan 50 – 10 tahun dalam penelitian ini dengan jumlah 7 orang dan dengan presentase sebesar 7%. Sedangkan responden > 10 tahun dalam penelitian ini dengan jumlah 2 orang dan dengan presentase sebesar 2%.
4.3.
Transformasi Data Dalam melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval gunanya adalah
untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala Interval (Kuncoro dan Riduwan, 2008, p30). Data ordinal dalam penelitian ini ditransformasikan dengan menggunakan Software Minitab. Tabel 4.4. Hasil Transformasi Data Variabel (X1)
Kualitas Pelayanan
Variabel (X2)
Pengembangan Produk
Ordinal
Interval
5
4,78
4
3,58
3
2,62
2
1,86
1
1
Ordinal
Interval
5
4,62
4
3,42
3
2,44
2
1,70
1
1
92 Variabel (Y)
Ordinal
Interval
5
4,52
4
3,46
3
2,65
2
1,88
1
1
Loyalitas Pelanggan
Sumber: Mini Tab, 2010
Selanjutnya data yang sudah ditransformasi menjadi data interval yang akan di uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas dari masing-masing Variabel. Sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Data yang di uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitasnya adalah Variabel X1, X2 dan Y.
4.4.
Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
4.4.1. Uji Validitas Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df=n-2. Nilai n menggunakan data sebanyak 100 Jawaban konsumen dan data yang digunakan adalah data dari urutan 1 - 100, nilai df = 98, sehingga di dapat nilai ttabel = 1,66 (melalui SPSS). Dari nilai ttabel tersebut digunakan untuk mencari rtabel, Maka di dapat nilai rtabel= 0,17 Dasar pengambilan keputusan pada uji Validitas adalah sebagai berikut: 1. Jika rhitung ≥ 0,17 (rtabel), maka butir atau pertanyaan tersebut valid. 2. Jika rhitung < 0,17 (rtabel), maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid. Pada penelitian ini dilakukan uji coba terhadap 100 sampel, dan diperoleh hasil bahwa dari setiap variabel dinyatakan Valid. Maka, setiap butir pertanyaan tersebut dipergunakan dalam penelitian dengan jumlah responden 100. Berikut adalah hasil dari uji Validitas.
93 • Uji Validitas Kualitas Pelayanan Tabel 4.5. Hasil Pengujian Validitas Kualitas Pelayanan (X1) No Item
rhitung
rtabel
Keputusan
P_1
0,235
0,17
Valid
P_2
0,523
0,17
Valid
P_3
0,255
0,17
Valid
P_4
0,472
0,17
Valid
P_5
0,498
0,17
Valid
P_6
0,239
0,17
Valid
P_7
0,456
0,17
Valid
P_8
0,574
0,17
Valid
Sumber SPSS,2010
Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kualitas Pelayanan (X1) diperoleh kesimpulan bahwa seluruh item dinyatakan valid karena nilai Corrected Item-Total
Correlation (rhitung) dari item 1 sampai 8 lebih besar dari rtabel, atau [rhitung > rtabel].
• Uji Validitas Pengembangan Produk Tabel 4.6. Hasil Pengujian Validitas Pengembangan Produk (X2) No Item
rhitung
rtabel
Keputusan
P_9
0,233
0,17
Valid
P_10
0,301
0,17
Valid
P_11
0,354
0,17
Valid
P_12
0,215
0,17
Valid
P_13
0,344
0,17
Valid
94 P_14
0,490
0,17
Valid
P_15
0,216
0,17
Valid
P_16
0,236
0,17
Valid
P_17
0,358
0,17
Valid
Sumber SPSS,2010
Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Pengembangan Produk (X2) diperoleh kesimpulan bahwa seluiruh item dinyatakan valid karena nilai Corrected Item-Total
Correlation (rhitung) dari item 9 sampai 17 lebih besar dari rtabel, atau [rhitung > rtabel].
• Uji Validitas Loyalitas Pelanggan Tabel 4.7. Hasil Pengujian Validitas Loyalitas Pelanggan (Y) No Item
rhitung
rtabel
Keputusan
P_18
0,301
0,17
Valid
P_19
0,248
0,17
Valid
P_20
0,290
0,17
Valid
P_21
0,256
0,17
Valid
P_22
0,332
0,17
Valid
Sumber SPSS,2010
Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Loyalitas Pelanggan (Y) diperoleh kesimpulan bahwa seluiruh item dinyatakan valid karena nilai Corrected Item-Total
Correlation (rhitung) dari item 18 sampai 22 lebih besar dari rtabel, atau [rhitung > rtabel].
95 4.4.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan dari kuesioner. Dasar pengambilan keputusan pada uji Reliabilitas adalah sebagai berikut: 1. Cronbach’s Alpha ≥ rtabel. maka kuesioner yang di uji Reliabel. 2. Cronbach’s Alpha < rtabel.maka kuesioner yang di uji tidak Reliabel. • Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan. Tabel 4.8. Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .709
8
Sumber SPSS,2010
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel atau [0,709 > 0,17]. Maka dapat disimpulkan bahwa data dari setiap pertanyaan pada Variabel Kualitas Pelayanan adalah Reliabel.
• Uji Reliabilitas Pengembangan Produk. Tabel 4.9. Uji Reliabilitas Variabel Pengembangan Produk (X2) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .622
Sumber SPSS,2010
9
96 Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel atau [0,622 > 0,17]. Maka dapat disimpulkan bahwa data dari setiap pertanyaan pada Variabel Pengembangan Produk adalah Reliabel.
• Uji Reliabilitas Loyalitas Pelanggan. Tabel 4.10. Uji Reliabilitas Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .517
5
Sumber SPSS,2010
Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel atau [0,517 > 0,17]. Maka dapat disimpulkan bahwa data dari setiap pertanyaan pada Variabel Loyalitas Pelanggan adalah Reliabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua item dari jawaban kuesioner variabel Kualitas Pelayanan, Pengembangan Produk dan Loyalitas Pelanggan adalah Reliabel. Hal tersebut dapat dibuktikan dari semua Cronbach’s Alpha masing-masing variabel yang menunjukan angka lebih besar dari rtabel atau Cronbach’s Alpha > 0,17].
4.4.3. Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilihat dari grafik Q_Q Plot. Pada grafik Q_Q Plot persamaan antara nilai harapan dan pengamatan ditunjukkan dengan garis diagonal yang merupakan perpotongan antara garis harapan dan pengamatan. Apabila nilai Q_Q Plot tidak menyimpang jauh dari garis diagonal, maka data tersebut terdistribusi secara normal. Berikut grafik Q_Q Plot dari setiap variabel.
97 Asumsi dasar pengambilan keputusan pada uji Normalitas adalah sebagai berikut: 1. Nilai signifikasi (sig) atau nilai probabilitas > 0,05, data berdistribusi normal. 2. Nilai signifikasi (sig) atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak berdistribusi normal.
•
Variabel Kualitas Pelayanan Tabel 4.11. Uji normalitas data variabel Kualitas Pelayanan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Kualitas_Pelayanan
.067
df
Shapiro-Wilk
Sig. 100
.200*
Statistic .981
df
Sig. 100
.155
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Sumber SPSS,2010
Dari Tabel 4.11 nilai sig yang didapat pada sig Kolmogorov-Smimov adalah 0,200 yang berarti lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa variabel bahwa variabel Kualitas Pelayanan berdistribusi secara normal.
Sumber SPSS,2010
Gambar 4.5. Q_Q Plot of Kualitas Pelayanan
98 Pada Gambar 4.5, terlihat sebaran data untuk variabel Kualitas Pelayanan yang di tunjukan oleh titik–titik, berada pada suatu garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada yang terletak jauh dari sebaran data atau normal probability plots titik menyebar berhimpit di sektor diagonal. Hal tersebut menunjukan data berdistribusi normal.
• Variabel Pengembangan Produk Tabel 4.12. Uji normalitas data variabel Pengembangan Produk Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Pengembangan_Produk
df
.053
Shapiro-Wilk
Sig. 100
.200*
Statistic .993
df
Sig. 100
.888
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Sumber SPSS,2010
Dari Tabel 4.12 nilai sig yang didapat pada sig Kolmogorov-Smimov adalah 0,200 yang
berarti lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa variabel bahwa variabel Pengembangan Produk berdistribusi secara normal.
Sumber SPSS,2010
Gambar 4.6. Q_Q Plot of Pengembangan Produk
99 Pada Gambar 4.6, terlihat sebaran data untuk variabel Pengembangan Produk yang di tunjukan oleh titik – titik, berada pada suatu garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada yang terletak jauh dari sebaran data atau normal probability plots titik menyebar berhimpit di sektor diagonal. Hal tersebut menunjukan data berdistribusi normal.
• Variabel Loyalitas Pelanggan Tabel 4.13. Uji normalitas data variabel Loyalitas Pelanggan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Loyalitas_Pelanggan
.075
df
Shapiro-Wilk
Sig. 100
.188
Statistic .974
df
Sig. 100
.049
a. Lilliefors Significance Correction Sumber SPSS,2010
Dari Tabel 4.13 nilai sig yang didapat pada sig Kolmogorov-Smimov adalah 0,200 yang berarti lebih besar dari 0,05 (0,188 > 0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa variabel bahwa variabel Loyalitas Pelanggan berdistribusi secara normal.
Sumber SPSS,2010
Gambar 4.7. Q_Q Plot of Loyalitas Pelanggan
100 Pada Gambar 4.7, terlihat sebaran data untuk variabel Loyalitas Pelanggan yang di tunjukan oleh titik – titik, berada pada suatu garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada yang terletak jauh dari sebaran data atau normal probability plots titik menyebar berhimpit di sektor diagonal. Hal tersebut menunjukan data berdistribusi normal.
4.5. Analisis Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk Tabel 4.14. Descriptive Statistics Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
X1
100
3.3781
.53251
X2
100
3.3118
.46263
Valid N (listwise)
100
Sumber SPSS,2010
Untuk mempelajari Kualitas Pelayanan (X1) dan Pengembangan Produk (X2) melalui responden, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menginterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada Tabel 4.14 (Descriptive Statistic). Dalam mengintepretasikan statistik deskriptif data, maka dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang ada dalam penelitian. Untuk menentukan kriteria tersebut yaitu dengan cara menghitung lebar dan jumlah kelas menggunakan rumus Sturges, dimana jumlah kelas telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, kelas pertama “sangat buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas ketiga “cukup baik”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges sebagai berikut.
Keterangan :
I = Lebar Kelas
Xmax = Nilai Terbesar
k = Jumlah Kelas
Xmin = Nilai Terkecil
101 Untuk variabel X1 dan X2 menggunakan nilai baru pada skala interval (bukan skala ordinal). Sehingga kriteria jawaban untuk variabel X1 dan X2, adalah sebagai berikut.
Tabel 4.15. Intepretasi Nilai Variabel X1 dan X2 Intepretasi Variabel (X1)
Kriteria
Intepretasi Variabel (X2)
Kriteria
1,00 sampai 1,48
Sangat Buruk
1,00 sampai 1,45
Sangat Buruk
1,49 sampai 1,97
Buruk
1,46 sampai 1,91
Buruk
1,98 sampai 2,46
Cukup Baik
1,92 sampai 2,37
Cukup Baik
2,47 sampai 2,95
Baik
2,38 sampai 2,83
Baik
2,96 sampai 3,44
Sangat Baik
2,84 sampai 3,29
Sangat Baik
Sumber: Hasil pengolahan data X1 dan X2 dengan rumus Sturges, 2010
Sehingga pada Tabel 4.14, terlihat mean dari variabel X1 (Kualitas Pelayanan) = 3,3781 yang apabila dibandingkan dengan Tabel 4.15 maka dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan responden mengenai implementasi variabel X1 (Kualitas Pelayanan) dinilai “Sangat Baik”. Dari hasil mean variabel X2 (Pengembangan Produk) = 3,3118 maka dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan responden mengenai variabel X2 (Pengembangan Produk) “Sangat Baik”. Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat Standard Deviation untuk Variabel X1 dan X2 cenderung kecil sehingga dapat diketahui bahwa variasi jawaban responden cenderung seragam.
102 4.6. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk terhadap Loyalitas Pelanggan Sebelum menjelaskan lebih lanjut, akan ditampilkan model hubungan kausal pada penelitian ini, dengan variabel-variabel sebagai berikut: Kualitas Pelayanan (X1) dan Pengembangan Produk (X2) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y). PYX1 X1 R2=YX1X2
Y
X2
PYX2
Gambar 4.8. Hubungan Struktur X1, X2 dan Y
Pada gambar Hubungan Struktur di atas menjelaskan mengenai pengaruh antara Kualitas Pelayanan (X1) dan Pengembangan Produk (X2) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y). Adapun persamaan struktural adalah: Y= a+bYX1X1 + bYX2X2
103 Table 4.16. korelasi X1,X2,Y Correlations Loyalitas_Pelanggan Pengembangan_Produk Kualitas_Pelayanan Pearson Correlation
Loyalitas_Pelanggan
1.000
.802
.755
Pengembangan_Produk
.802
1.000
.637
Kualitas_Pelayanan
.755
.637
1.000
.
.000
.000
Sig. (1-
Loyalitas_Pelanggan
tailed)
Pengembangan_Produk
.000
.
.000
Kualitas_Pelayanan
.000
.000
.
Loyalitas_Pelanggan
100
100
100
Pengembangan_Produk
100
100
100
Kualitas_Pelayanan
100
100
100
N
Sumber SPSS, 2010
• Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pelanggan Hipotesis: Ha = Ada hubungan yang Signifikan antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. H0 = Tidak ada hubungan yang Signifikan antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. Dasar Pengambilan Keputusan: Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima Sig < 0,05 maka H0 ditolak Keputusan: Sig = 0,000 yang artinya < 0,05 maka Ha Diterima dan H0 ditolak Melalui uji Signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT.Bumi Tegal Alur Permai memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat kuat dan searah. Hubungan
104 bersifat kuat karena nilai korelasi yang didapat sebesar 0,755 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,600 – 0,799). Sementara hubungannya searah karena korelasi bernilai positif. Maka jika nilai antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) naik maka nilai Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai Variabel Kualitas Pelayanan (X1) turun maka nilai Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan turun.
• Hubungan Pengembangan Produk dengan Loyalitas Pelanggan Hipotesis : Ha = Ada hubungan yang Signifikan antara Variabel Pengembangan Produk (X2) dengan Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. H0 = Tidak ada hubungan yang Signifikan antara Variabel Pengembangan Produk (X2) dengan Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. Dasar Pengambilan Keputusan: Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima Sig < 0,05 maka H0 ditolak Keputusan: Sig = 0,000 yang artinya < 0,05 maka Ha Diterima dan H0 ditolak Melalui uji Signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Variabel Pengembangan Produk (X2) dan Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT.Bumi Tegal Alur Permai memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat dan searah. Hubungan bersifat
sangat kuat karena nilai korelasi yang didapat sebesar 0,802
(pada posisi interval koefisien korelasi 0,800 – 1,000). Sementara hubungannya searah karena korelasi bernilai positif. Maka jika nilai antara Variabel Pengembangan Produk (X2) naik maka nilai Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai Variabel Pengembangan Produk (X2) turun maka nilai Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan turun.
105 • Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Pengembangan Produk Hipotesis: Ha = Ada hubungan yang Signifikan antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Variabel Pengembangan Produk (X2) pada PT. Bumi Tegal Alur Permai. H0 = Tidak ada hubungan yang Signifikan antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Pengembangan Produk (X2) pada PT. Bumi Tegal Alur Permai. Dasar Pengambilan Keputusan: Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima Sig < 0,05 maka H0 ditolak Keputusan: Sig = 0,000 yang artinya < 0,05 maka Ha Diterima dan H0 ditolak Melalui uji Signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Pengembangan Produk (X2) pada PT.Bumi Tegal Alur Permai memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat kuat dan searah. Hubungan bersifat kuat karena nilai korelasi yang didapat sebesar 0,637 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,600 – 0,799). Sementara hubungannya searah karena korelasi bernilai positif. Maka jika nilai antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) naik maka nilai Variabel Pengembangan Produk (X2) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai Variabel Kualitas Pelayanan (X1) turun maka nilai Variabel Pengembangan Produk (X2) juga akan turun.
106 4.6.1
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Tabel 4.17. Anova Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan ANOVAb
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
17.284
1
17.284
Residual
13.009
98
.133
Total
30.293
99
Sig. .000a
130.205
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
Tabel 4.18. Model Summary Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Model Summaryb Change Statistics
Model 1
R .755a
R
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Square
Estimate
Change
.571
.566
.36434
F
Sig. F
Change df1 df2
.571 130.205
1 98
Change .000
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
Pengujian antara Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pelanggan dapat dilihat pada Tabel 4.17 dan Tabel 4.18 Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut. Ha : PYX1 ≠ 0 H0 : PYX1 = 0 Hipotesis bentuk kalimat: Ha : Kualitas Pelayanan berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai.
107 H0 : Kualitas Pelayanan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka H0 diterima dan Ha di tolak, artinya tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka H0 ditolak dan Ha di terima, artinya signifikan. Keputusan: Dari hasil uji signifikasi pada Tabel 4.17 dengan α= 0,05, di dapat nilai nilai F untuk sebesar 130,205 dengan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,000 maka nilai sig lebih kecil dari α (sig ≤ α), yaitu 0,000 ≤ 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel Kualitas Pelayanan berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. Besarnya pengaruh variabel X1 variabel Y dapat di ketahui dengan melihat nilai R2 pada Tabel 4.18. Dari Tabel tersebut nilai R2 sebesar 0,571 atau sama dengan 57,1% (0,571x100%), sedangkan sisanya sebesar 42,9% (100% - 57,1%) dipengaruhi oleh variabel lainya di luar penelitian. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi Y (Pyε1) sebesar
= 0,655.
108 Tabel 4.19. Coeffisien Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model
B
1 (Constant) Kualitas_Pelayanan
Std. Error
Beta
t
Sig.
.592
.235
2.519 .013
.785
.069
.755 11.411 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
Dari Tabel 4.19. dirumuskan: Y = a + bX1 Atau sama dengan Y = 0,592 + 0,785, diartikan bahwa jika nilai Kualitas Pelayanan sama dengan nol, maka nilai Loyalitas Pelanggan adalah 0,592. Apabila nilai Kualitas Pelayanan meningkat sebesar satu ”1”, maka nilai Kualitas Pelayanan sebesar 0,785. Jadi nilai Loyalitas Pelanggan yang dihasilkan apabila Kualitas Pelayanan meningkat sebesar satu maka nilai Loyalitas Pelanggan adalah 1,377.
4.6.2
Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan
Tabel 4.20. Anova Pengembangan Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan ANOVAb Model 1 Regression
Sum of Squares 19.463
df Mean Square 1
Residual
10.831 98
Total
30.293 99
a. Predictors: (Constant), Pengembangan_Produk b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
F
Sig.
19.463 176.105 .000a .111
109 Tabel 4.21. Model Summary Pengembangan Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan
Model Summaryb Change Statistics
Model 1
R
R
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Square
Estimate
Change
.802a
.642
.639
.33244
F
Sig. F
Change df1 df2
.642 176.105
1 98
Change .000
a. Predictors: (Constant), Pengembangan_Produk b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
Pengujian antara Pengembangan Produk dengan Loyalitas Pelanggan dapat dilihat pada Tabel 4.20 dan Tabel 4.21 Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut. Ha : PYX2 ≠ 0 H0 : PYX2 = 0 Hipotesis bentuk kalimat: Ha : Pengembangan Produk berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. H0 : Pengembangan Produk tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka H0 diterima dan Ha di tolak, artinya tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka H0 ditolak dan Ha di terima, artinya signifikan. Keputusan: Dari hasil uji signifikasi pada Tabel 4.20 dengan α= 0,05, di dapat nilai nilai F untuk sebesar 176,105 dengan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,000 maka nilai sig lebih kecil dari α (sig ≤
110 α), yaitu 0,000 ≤ 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel Pengembangan Produk berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. Besarnya pengaruh variabel X2 variabel Y dapat di ketahui dengan melihat nilai R2 pada Tabel 4.21. Dari Tabel tersebut nilai R2 sebesar 0,642 atau sama dengan 64,2% (0,642x100%), sedangkan sisanya sebesar 35,8% (100% - 64,2%) dipengaruhi oleh variabel lainya di luar penelitian. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi Y (Pyε2) sebesar
= 0.598
Tabel 4.22. Coeffisien Pengembangan Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model 1 (Constant) Pengembangan_Produk
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
.069
.241
.286 .776
.958
.072
.802 13.270 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
Dari Tabel 4.22. dirumuskan: Y = a + bX2 Atau sama dengan Y = 0,069 + 0,958, diartikan bahwa jika nilai Pengembangan Produk sama dengan nol, maka nilai Loyalitas Pelanggan adalah 0,069. Apabila nilai pengembangan produk meningkat sebesar satu ”1”, maka nilai Pengembangan Produk sebesar 0,958. Jadi nilai Loyalitas Pelanggan yang dihasilkan apabila pengembangan produk meningkat sebesar satu maka nilai Loyalitas Pelanggan adalah 1,027.
111 4.6.3
Analisis
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
dan
Pengembangan
Produk
Terhadap Loyalitas Pelanggan Tabel 4.23. Anova Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
F
22.523
2
11.261
7.771
97
.080
30.293
99
Sig.
140.570
.000a
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengembangan_Produk b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
Tabel 4.24. Model Summary Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Model Summaryb Change Statistics
Model 1
R
R
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Square
Estimate
Change
.862a
.743
.738
.28304
F
Sig. F
Change df1 df2
.743 140.570
2 97
Change .000
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengembangan_Produk b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
Pengujian antara Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk dengan Loyalitas Pelanggan dapat dilihat pada Tabel 4.23 dan Tabel 4.24 Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut. Ha : PYX1 = PYX2 ≠ 0 H0 : PYX1 = PYX2 = 0
112 Hipotesis bentuk kalimat: Ha : Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. H0 : Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka H0 diterima dan Ha di tolak, artinya tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka H0 ditolak dan Ha di terima, artinya signifikan. Keputusan: Dari hasil uji signifikasi pada Tabel 4.23. dengan α= 0,05, di dapat nilai nilai F untuk sebesar 140,570 dengan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,000 maka nilai sig lebih kecil dari α (sig ≤ α), yaitu 0,000 ≤ 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. Besarnya pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y dapat di ketahui dengan melihat nilai R2 pada Tabel 4.24. Dari Tabel tersebut nilai R sebesar 0,862 atau sama dengan (0,862)2 = 74,4% (0,744x100%), sedangkan sisanya sebesar 25,6% (100% - 74,4%) dipengaruhi oleh variabel lainya di luar penelitian. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi Y (Py ε1ε2) sebesar 0.506
=
113 Tabel 4.25. Coeffisien Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error
Beta
t
Sig.
-.338
.216
-1.567 .120
Kualitas_Pelayanan
.428
.069
.412 6.180 .000
Pengembangan_Produk
.645
.080
.539 8.086 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber SPSS,2010
Dari Tabel 4.25. dirumuskan: Y = -a + bX1 + bX2 Atau sama dengan Y = -0,338 + 0,428 + 0,645, diartikan bahwa jika nilai Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk sama dengan nol, maka nilai Loyalitas Pelanggan adalah -0,338. Apabila nilai Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk meningkat sebesar satu ”1”, maka nilai Kualitas Pelayanan sebesar 0,428 dan Pengembangan Produk sebesar 0,645. Jadi nilai Loyalitas Pelanggan yang dihasilkan apabila Kualitas Pelayanan dan pengembangan Produk meningkat sebesar satu maka nilai Loyalitas Pelanggan adalah 0,735. Berdasarkan hasil dari perolehan regresi, maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang
menggambarkan hubungan kausal empiris antar-variabel X1 dan X2
terhadap Y sebagai berikut.
114 PYX1=0,571 X1 R2=0,743
Y
X2
PYX2=0,642
Gambar 4.9. Hubungan Kausal Empiris Variabel X1 dan X2 terhadap Y
Untuk melihat pengaruh langsung, tidak langsung dan pengaruh total antar variabel berdasarkan dari hasil yang telah didapat pada analisis sub-struktur 1 dan 2 dapat dirangkum melalui Tabel 4.26 berikut.
Tabel 4.26. Rangkuman Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antara X1, X2 terhadap Y. Pengaruh
Pengaruh
Variabel
Langsung
Tidak Langsung
Total
X1 terhadap Y
0,17
0,142
0,312
X2 terhadap Y
0,29
0,142
0,432
X1 dan X2 terhadap Y
-
-
0,744
Berdasarkan Tabel 4.26, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut.
115 1. Hipotesis pertama (H-1) yang berbunyi “Kualitas Pelayanan (X1) berpengaruh dan berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)”. Hal ini dinyatakan karena berdasarkan pengujian regresi antara X1 terhadap Y secara statistik signifikan. Dengan demikian hasil temuan analisis ini memberikan informasi, bahwa Kualitas Pelayanan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y). Besarnya diterangkan sebagai berikut. o
Besarnya total kontribusi Kualitas Pelayanan (X1) yang mempengaruhi Loyalitas Pelanggan (Y) adalah 0,571 x 100% = 57,1%. Dan sisanya sebesar 0,6552 x 100%= 42,9% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian.
2. Hipotesis Kedua (H-2) yang berbunyi “Pengembangan Produk (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)”. Hal ini dinyatakan karena berdasarkan pengujian regresi antara X2 terhadap Y secara statistik signifikan. Dengan
demikian
hasil
temuan
analisis
ini
memberikan
informasi,
bahwa
Pengembangan Produk (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y). Besarnya diterangkan sebagai berikut. o
Besarnya total kontribusi Pengembangan Produk (X2) yang mempengaruhi Loyalitas Pelanggan (Y) adalah 0,642 x 100% = 64,2%. Dan sisanya sebesar 0,5982 x 100%= 35,8% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian.
3. Hipotesis Ketiga (H-3) yang berbunyi “Kualitas Pelayanan (X1) dan Pengembangan Produk (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)”. Hal ini dinyatakan karena berdasarkan pengujian regresi antara X1 dan X2 terhadap Y secara statistik signifikan. Dengan demikian hasil temuan analisis ini memberikan informasi, bahwa Kualitas Pelayanan (X1) dan Pengembangan Produk (X2) berpengaruh secara
116 bersama-sama terhadap Loyalitas Pelanggan (Y). Besarnya diterangkan sebagai berikut. o
Besarnya total kontribusi Kualitas Pelayanan (X1) dan Pengembangan Produk (X2) yang mempengaruhi Loyalitas Pelanggan (Y) adalah (0,862)2 x 100% =(0,744) x 100% = 74,4%. Dan sisanya sebesar 0,5072 x 100%= 25,6% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian.
4. Pengaruh langsung X1 terhadap Y sebesar (0,412 x 0,412) = 0,17 atau 17%. 5. Pengaruh langsung X2 terhadap Y sebesar (0,539 x 0,539) = 0,29 atau 29%. 6. Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2 sebesar (0,412 x 0,637 x 0,539) = 0,142 atau 14,2% (dimana nilai korelasi X1 dan X2 adalah 0,637). 7. Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui
X1 sebesar (0,539 x 0,637 x
0,412) = 0,142 atau 14,2% (dimana nilai korelasi X1 dan X2 adalah 0,637).
4.7.
Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data yang dikumpulkan melalui
penyebaran kuesioner kepada pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai telah selesai maka dilakukan analisis menggunakan uji descriptive statistic dan regresi berganda untuk mengetahui tanggapan pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk, serta mengetahui besarnya kontribusi variabel Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk terhadap Loyalitas Pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. 1. Temuan hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk yang telah dilaksanakan PT.Bumi Tegal Alur Permai berindikasi baik, hal ini menunjukan
bahwa
pelanggan
telah
merasakan
Kualitas
Pelayanan
dan
Pengembangan Produk yang dilakukan PT.Bumi Tegal Alur Permai secara keseluruhan berhasil. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan Loyalitas Pelanggan, PT.Bumi Tegal
117 Alur Permai perlu mempertahankan Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk yang sudah ada sekaligus meningkatkannya. 2. Hasil penelitian juga menunjukan adanya pengaruh Kualitas Pelayanan maupun Pengembangan Produk terhadap Loyalitas Pelanggan. Pada penelitian ini ditemukan hasil empiris bahwa besarnya pengaruh Kualitas Pelayanan dan Pengembangan Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan adalah sebesar (0,862)2 x 100% = 0,744 x 100% = 74,4%. Besarnya pengaruh Kualitas Pelayanan secara langsung terhadap Loyalitas Pelanggan sebesar 0,4122 x 100% = 17%. Sedangkan pengaruh Pengembangan Produk secara langsung sebesar 0,5392 x 100% = 29%. Pada penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh Pengembangan Produk lebih kuat dibandingkan Kualitas Pelayanan.
Hal
Pengembangan
ini
dapat
Produk
dibuktikan
terhadap
juga
Loyalitas
dengan
secara
Pelanggan
lebih
individual, tinggi,
total yaitu
0,29+0,142=0,432 atau 43,2% dibandingkan dengan Kualitas Pelayanan, yaitu 0,17+0,142=0,312 atau 31,2% dan secara keseluruhan Pengembangan Produk dan Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan sebesar 74,4% [didapat dari 43,2%+31,2%]. Jadi, fokus perusahaan lebih didominasi pada kepentingan pengembangan produk untuk membentuk loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan sebagai nilai tambah yang penting juga untuk menciptakan loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. 74,4% artinya ada pengaruh besar dari kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai dapat diartikan pula kualitas pelayanan dan pengembangan produk merupakan kegiatan pemasaran yang penting di dalam tubuh perusahaan karena jika perusahaan tidak melakukan kualitas pelayanan dan pengembangan produk maka perusahaan akan mengalami penurunan profitabilitas.